Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HADITS DAKWAH

KEUTAMAAN MENGAJAK ORANG KEPADA KEBAIKAN

Dosen Pembimbing: Fajri Chairawati, S.Pd.I., M.A.

Kelompok 2

ALIF ALQAUSAR (210401010)


MULIANSYAH PUTRA (210401011)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
DAFTAR ISI

A.PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….… ii
B.PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….…1
1. Hadits Teantang Keutamaan Mengajak Kepada Kebaikan………………………….….………2
2.Penjelasan Hadits……………………………………………………………………………………2
3.Keutamaan Berdakwah………………………………………………………………………..……4
4.Hadits Terkait Materi………………………………………………………………………….……5
5. Ayat Yang Membahas Hadits……………………………………………………………….……..6
C. PENUTUP………………………………………………………………………….……………….7

ii
A. PENDAHULUAN

Tidak dapat dipungkiri bahwa hadis adalah sumber islam setelah Al-Qur’an. Al-Qur’an
tidak dapat dipisahkan dari hadis karena keterangan ayat-ayatnya bersifat mujmal (global)
dan ‘amm (umum) hadis berfungsi memberi penjelasan kepada Al-Qur’an oleh karena itu
hadis tidak bisa dipisahkan dari Al-Qur’an hal ini berlaku sejak masa Nabi SAW. 1

Dalam setiap kajian dakwah yang diadakan oleh Nabi Muhammad sampai saat ini yang
ikut dikaji oleh para tokoh agama yang terjun dalam kegiatan dakwah dari setiap nasihat yang
disampiakannya tidak keluar dari Al-Qur’an dan hadis.

Dakwah merupakan kewajiban setiap muslim. Kegiatan dakwah tidak terbatas pada
ceramah-ceramah ataupun mauidloh saja. Akan tetapi, kegiatan dakwah sangatlah luas.
Mengajak salat berjamaah, berhijab, dan lain sebagainya adalah contoh kecil dari dakwah.
Selama hal tersebut adalah mengajak kepada kebaikan sesuai yang diperintahkan Allah Swt..
maka hal tersebut adalah dakwah. Sehingga setiap orang pasti memiliki potensi untuk
berdakwah2.
Keselamatan dan kejayaan dalam kehidupan dunia dan akhirat adalah tujuan hidup
manusia yang sebenarnya. Dengan tujuan inilah Allah mengutus Muhammad saw dengan
membawa risalah islamiyah dengan nilai nasehat di dalamnya. Manusia tidak akan mencapai
kejayaan tersebut jika nilai nasehat ini tidak terdapat di tengah mereka. Oleh karena itu Allah
swt memerintahkan umat akhir zaman ini untuk senantiasa mengajak kepada kebaikan
yangmerupakan bahagian dari nasehat sebagai kunci keselamatan dan kejayaan.

Gambar 1. Baik dan Buruk

1
MIQOT Vol. XLII No. 2 Juli-Desember 2018, hal. 264
2
Jum’ah Amin Abdul Aziz. 2011. Fiqih Dakwah. Solo: PT. Era Adicitra Intermedia. Tim Kajian Manhaj
Tarbiyah. 2009. Fadhail (Keutamaan) Dakwah.

1
B. PEMBAHASAN

1. Hadits Tentang Keutamaan Mengajak Kepada Kebaikan

‫ من دعا إلى‬: ‫ أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬: ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه‬
‫هدى كان له من األجرمثل أجورمن تبعه الينقص ذالك من أجورهم شيأ ومن دعا إلى‬
)‫ضال لة كان عليه من اإلثم مثل آثام من تبعه الينقص ذالك من آثامهم شيأ ( رواه مسلم‬
Artinya: Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: bahwasanya Rasulullah saw bersabda: siapa saja
yang mengajak kebenaran, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang
mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa yang mengajak kepada
kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengerjakan tanpa dikurangi
sedikitpun.

2. Penjelasan Hadits

Hadis di atas menjelaskan bahwa orang yang mengajak kepada kebaikan akan mendapat pahala
scbesar pahala orang yang mengerjakan ajakannya tanpa dikurangi sedikit pun. Begitu pula
orang yang mengajak kepada kesesatan akan mendapat dosa sebesar dosa orang yang
mengerjakan ajakannya tanpa dikurangi sedikit pun.

Ini semua merupakan nikmat yang besar, kedudukan yang mulia, dan kebaikan yang merata
karena engkau telah diciptakan untuk kebaikan dan kebaikan itu diciptakan untuk mu dan Allah
telah menakdirkan kebikan itu ada ditanganmu. 3

Tidak diragukan lagi bahwa hadis tersebut merupakan berita gembira bagi mereka yang suka
mengajak orang lain untuk mengerjakan kebaikan Allah SWT. memberikan penghargaan
tinggi bagi mercka yang suka mengajak kepada kebaikan. Tentu saja bila ajakan tersebut
didasari keikhlasan, bukan untuk mencari materi atau keuntungan dunia.

Dijelaskan dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Abu Al-Abbas
bin Sa'ad As- Saidy berkata, Ketika akan mengikuti Perang Khaibar, Rasulullah SAW.
bersabda, "Besok pagi saya akan memberikan bendera ini kepada seseorang yang akan
mendapatkan kemenangan, ia mencintai Allah SWT dan Rasulnya. Begitu pula Allah dan

3
Jummuah amin abdulaziz, addakwah Qowaid wa Usul,terj.abdus salam maskyur solo: ( PT era adi citra
intermadia 2015) hal 0027

2
Rasul-Nya mencintainya. Pada malam itu, banyak orang yang bertanya, "Siapakah kiranya
orang yang akan diserahi bendera itu? Maka pada pagi harinya semua sahabat mendekati
Rasulullah SAW., dengan harapan agar mereka diberi bendera itu. Nabi bertanya, "Di manakah
Ali bin Abi Thalib? " Dijawab "la sakit mata. Nabi berkata, "Panggil ia ke sini!" Ketika Ali
datang, Nabi mengusapkan air liur beliau pada mata Ali dan seketika itu juga ia sembuh,
bagaikan tidak pernah sakit. Lalu Rasulullah SAW. menyerahkan bendera kepadanya. Ali
bertanya, "Ya Rasulullah SAW., apakah kami perangi mereka hingga masuk Islam seperti kami
ini? Nabi menjawab, "Berjalan dengan tenang hingga sampai di daerah mereka, kemudian
ajaklah mereka kembali kepada jalan Islam. Beri tahukan kepada mereka apa-apa yang wajib
atas mereka dari hak-hak Allah SWT. Demi Allah, kalau Allah memberi pe tunjuk kepada
seseorang karena propagandamu, maka itu lebih menguntungkan bagimu daripada mendapat
keuntungan ghanimah yang sebanyak-banyaknya dari binatang ternak yang merah dan bagus-
bagus.”

Hadis ini lebih menegaskan lagi, betapa besar pahala orang yang mau mengajak kepada
kebaikan dan orang yang menuruti ajakannya.

Adapun bagi mereka yang suka mengajak kepada kejelekan dan kesesatan, mereka akan
mendapatkan dosa sebesar dosa orang-orang yang mengerjakan ajakannya walaupun dia
sendiri tidak berbuat. Kalau dia mengajak orang lain untuk membunuh atau mencuri, misalnya,
dia pun akan mendapat dosa sama dengan orang yang membunuh atau mencuri meskipun dia
sendiri tidak melakukannya.

Namun demikian, tidaklah bijaksana jika seorang muslim hanya mengharapkan pahala dari
melakukan amar ma'ruf nahi munkar,sedangkan dia sendiri lupa untuk mengajak kepada
dirinya agar melaksanakan apa-apa yang ia ajarkan kepada orang lain. Bagaimanapun, orang
seperti itu tidak lepas dari siksa Allah SWT.

Gambar 2.

3
3. Keutamaan Berdakwah

 Dakwah adalah Muhimmatur Rusul (Tugas Utama Para Rasul alaihimussalam).

Para Rasul alaihimussalam adalah orang yang diutus oleh Allah swt untuk melakukan
tugas utama mereka, yakni berdakwah kepada Allah. Keutamaan dakwah terletak pada
disandarkannya kerja dakwah ini kepada manusia yang paling utama dan mulia yakni
Rasulullah saw dan saudara-saudara beliau para Nabi & Rasul alaihimussalam.

 Sayyid Quthb rahimahullah berkata dalam Fi Zhilal Al-Quran:

“Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik
ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal
shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak
ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah,
tidak ada kepentingan bagi seorang da’i kecuali menyampaikan. Setelah itu tidak pantas
kalimat seorang da’i disikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran.
Karena seorang da’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam
kedudukan yang amat tinggi…”

 Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal yang Terbaik).

Dakwah adalah amal yang terbaik, karena da’wah memelihara amal Islami di dalam pribadi
dan masyarakat. Membangun potensi dan memelihara amal sholeh adalah amal da’wah,
sehingga da’wah merupakan aktivitas dan amal yang mempunyai peranan penting di dalam
menegakkan Islam. Tanpa da’wah ini maka amal sholeh tidak akan berlangsung.
Keagungan balasan bagi orang yang berdakwah terus menerusnya ganjaran itu mengalir
kepadanya meskipun ia telah wafat.

 Da’wah dapat menjadi penyelamat dari azab Allah swt (An-Najatu minal ‘Azab).

Da’wah yang dilakukan oleh seorang da’i akan membawa manfaat bagi dirinya sebelum
manfaat itu dirasakan oleh orang lain yang menjadi objek dawahnya (mad’u). Manfaat itu
antara lain adalah terlepasnya tanggung jawabnya di hadapan Allah swt sehingga ia
terhindar dari adzab Allah. Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah kontrol sosial
yang harus dilakukan oleh kaum muslimin agar kehidupan ini selalu didominasi oleh
kebaikan.

4
 Penyelamat dari azab Allah SWT.

Dikisahkan dalam Al-Quran, sebuah kisah tentang mereka yang berdakwah agar selamat
dari azab Allah.

َ ‫ٱَّللُ ُم ْه ِل ُك ُه ْم أ َ ْو ُم َع ِذبُ ُه ْم َعذَابًا‬


‫شدِيدًا ۖ قَالُوا َم ْعذ َِرة ً ِإلَ ٰى‬ ُ ‫ت أ ُ َّمةٌ ِم ْن ُه ْم ِل َم تَ ِع‬
َّ ۙ ‫ظونَ قَ ْو ًما‬ ْ َ‫َو ِإ ْذ قَال‬
َ‫َربِ ُك ْم َولَعَلَّ ُه ْم يَتَّقُون‬
“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasehati
kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang
amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab)
kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.” (Q.S. Al-A’raf:164)

4. Hadits terkait materi

‫ قال عنه هللا رضي حارثة بن زيد بن أسامة زيد أبي عن‬: ‫ص هللا رسول سمعت‬.‫م‬، ‫يقول‬:
‫الرحا في الحمار بهاگمايدور فيدور بطنه اقتاب التارفتندلق في فيلقى القيامة يوم بالرجل يؤتى‬
‫فيقولون النار أهل إليه فيجتمع‬: ‫ لك ما يافالن‬،‫المنكر؟ عن وتنهى بالمعروف تأمر تكن ألم‬
‫وايتيه المنكر عن وأنتهى‬

Artinya: "Abu Zaid (Usaman) bin Zaid bin Haritsah r.a. berkata, 'Saya telah mendengar
Rasulullah SAW bersabda, Seorang dihadapkan di hari kiamat kemudian dilemparkan ke
dalam neraka, maka keluar usus perutnya, lalu berputar-putar di dalam neraka bagaikan
himar yang berputar-putar di sekitar penggilingan, maka berkerumunlah ahli neraka
kepadanya sambil bertanya, 'Hai Fulan mengapakah engkau, tidakkah engkau dahulu
menganjurkan kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran? Jawabnya, 'Benar, aku dahulu
menganjurkan kebaikan, tetapi tidak aku kerjakan, dan mencegah kemungkaran, tetapi aku
kerjakan." (H.R. Bukhari dan Muslim).

‫قَا َل – عنه هللا رضي – َمسعُود أَ ِبي َعن‬: ‫سو ُل قَا َل‬ ِ َ َ – ‫ وسلم عليه هللا صلى‬: ‫دَ َل َمن‬
ُ ‫للَا َر‬
‫خَير َعلَى‬, ُ‫فَا ِع ِل ِه أَج ِر ِمث ُل فَلَه‬

5
Artinya: Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala
seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim).

‫ِي اللَّ ُهبِكَ َر ُجالً َخي ٌْر لَكَ ِم ْن أَ ْن يَ ُكونَ َل‬


َ ‫َّلل َأل َ ْن يَ ْهد‬
ِ َّ ‫فَ َو‬:ٍ‫قَا َل َرسُو ُل هللاِ صلى هللا عليهوسلم ِلعَ ِلي‬
‫ رواه البخاري ومسلموأحمد‬.‫َك ُح ْم ُر النَّعَ ِم‬

Sabda Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt
memberikan hidayah kepada seseorang dengan (da’wah)mu, maka itu lebih baik bagimu dari
unta merah.” (HR. Bukhari, Muslim & Ahmad).

‫قال الباهلي أمامة أبي عن‬: ‫سلم و عليه هللا صلى هللا رسول قال‬: ‫وأهل ومالئكته هللا إن‬
‫الخير الناس معلم على ليصلون الحوت وحتى حجرها في النملة حتى واألرضين السموات‬.
‫اللباني وصححه الترمذي رواه‬

Artinya: Dari Abu Umamah al-Baahili ra, Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya Allah,
malaikat-Nya, penduduk langit, penduduk bumi, bahkan semut dalam lubangnya dan ikan
(dilaut) bershalawat kepada orang yang mengajarkan manusia suatu kebaikan. (HR. at-
Tirmidzi, dan syaikh al-Albani menshahihkannya).

5. Ayat yang membahas hadits

‫ص ُروا ِإن َءا َمنُ َٰٓوا ٱلَذِينَ َيَٰٓأ َ ُّي َها‬ ُ ‫أَقدَا َم ُكم َويُثَ ِبت َين‬
َ َ ‫صر ُكم ٱ‬
ُ ‫ّلل تَن‬
Atinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad:7)

Imam al-Qurthubi menafsirkan ayat ini bahwa " jika kalian (kaum muslimin)
menolong agama Allah niscaya Ia akan menolong dan menyelamatkan kalian atas orangorang
kafir. Berbagai cobaan yang menimpa umat ini dengan berbagai bentuknya disebabkan oleh
oleh sikap umat itu sendiri terhadap dakwah. Perkara dakwah tidak menjadi perhatian utama
dari setiap manusia, bahkan ia diyakini sebagai kewajiban bagi ulama atau orang-orang

6
tertentu saja. Pemahaman sebagian orang bahwa dakwah hanya ditujukan kepada kelompok
tertentu dan apa yang disampaikan hanya materi-materi tertentu saja

ُ‫سبِي ِل إِلَى ٱدع‬ َ ‫ِى بِٱلَتِى َو َجدِل ُهم ۖ ٱل َح‬


َ ‫سنَ ِة َوٱل َمو ِع‬
َ َ‫ظ ِة بِٱل ِحك َم ِة َربِك‬ َ ‫سنُ ه‬ َ ‫أَعلَ ُم ه َُو َربَكَ إِ َن ۚ أَح‬
‫ض َل بِ َمن‬ َ ۖ ‫بِٱل ُمهتَدِينَ أَعلَ ُم َوه َُو‬
َ ‫سبِي ِل ِهۦ َعن‬
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.

‫س ًكا َج َعلنَا أ ُ َمة ِل ُك ِل‬ ُ ‫هُدًى لَ َعلَى ِإنَكَ ۖ َر ِبكَ ِإلَى َوٱدعُ ۚ ٱْلَم ِر فِى يُنَ ِز‬
َ ‫عنَكَ فَ َال ۖ نَا ِس ُكوهُ هُم َمن‬
‫ُّمستَ ِقيم‬
Artinya: Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, maka
janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada
(agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.

َٰٓ
‫عونَ أ ُ َمة ِمن ُكم َولتَ ُكن‬ ِ ‫َوأُولَئِكَ ۚ ٱل ُمن َك ِر َع ِن َويَن َهونَ بِٱل َمع ُر‬
ُ ‫وف َويَأ ُم ُرونَ ٱلخَي ِر إِلَى يَد‬
‫ٱل ُمف ِل ُحونَ هُ ُم‬
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-
orang yang beruntung.

C. PENUTUP

Dakwah merupakan kehidupan yang robbani. Kehidupan robbani adalah kehidupan yang
berorentasi kepada Allah SWT, dari Allah, besama Allah, dan kepada Allah. Dari Allah karna
proyek besar menebarkan rahmat dan kesejahteraan bagi sekuruh alam ini dari Allah sebagai
wujud dan kasihsayangnya.. Kehidupan penuh berkah :Dakwah akan menghasilkan kehidupan

7
yang diberkahi. Keberkahan itu dirasakan dalam kehidupan karna oran-orang terlibat
didalamnya mendapat ridho Allah, Allah ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada Allah,
cinta Allah, Allah mencintai mentai mereka dan merekapun mencintai Allah, rahmat Allah,
Allah merahmati kepada mereka lebih dari kepada manusia umumnya, baik didunia maupun
diakhirat, pelakunya diberikan pahala yang tiada putus-putusnya, pelakunya akan diberikan
pahala yang berlipat ganda.

Tidak akan rugi orang yang berdakah di jalan Allah, karena sudah banyak bukti dan
keutamaan yang telah Allah siapkan bagi siapa saja yang ingin mengambil jalan dakwah di
dalamnya. Tidak hanya dijamin keselamatan akhirat saja, namun Allah berikan keberkahan
rizki dalam kehidupan di duninya. Dan pastinya jika dia melakukan dengan ikhlas maka pahala
yang didapatkan berlipat ganda.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad,Sayyid.1992. MERAIH KEBAJIKAN DAN KASIH SAYANG.Bandung: CV


Diponegoro Bandung.
Syafei,Rachmat.2000. AL-HADIS (Aqidah,Akhlak,Sosial, dan Hukum).Bandung: CV
PUSTAKA SETIA
Yahya,Zakaria.1999. Riyadus Shalihin.Jakarta: PUSTAKA AMANI
Aziz,Abdul. 2011. Fiqih Dakwah. Solo: PT. Era Adicitra Intermedia.
Miftahuddin, M. "Hadis-Hadis Tentang Keutamaan Dakwah." Retrieved April 19 (2020): 2021.

WULAN, Eneng Sri. Hadis-hadis Tentang Keutamaan Dakwah. 2020.

Abbas, Abbas. "Dakwah Dalam Perspektif Islam." Jurnal Al-Nashihah 1.01 (2017): 13-23.

Anda mungkin juga menyukai