Anda di halaman 1dari 11

HADIS TENTANG BERDAKWAH DAN

JIHAD FISABNNILILLAH

Oleh :
Muhammad Saidun Umar (2013110073)
saidun.umar03.su@gmail.com

ABSTRAK

Apabila kita katakana “dakwah islamiah”, maka yang kita maksudkan adalah
“Risalah terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai wahyu
dari Allah dalam bentuk kitab yang tidak ada kebathilan di dalamnya, baik di
depan atau di belakangnya, dengan kalam-Nya yang bernilai mukjizat, dan yang
ditulis di dalam mushaf yang diriwayatkan dari Nabi saw. Dengan sanad yang
mutawatir, yang membacanya bernilai ibadah. Allah berfirman dalam QS. An-
Nahl ayat 125, yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dijalan-Nya
dan Dialah yang mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk”. (QS. An-Nahl
: 125). Kata dakwah semakin populer dan telah menunjukan banyak sekali
organisasi/ lembaga dakwah termasuk institusi pendidikan tentang dakwah, jauh
melampaui aktifitas syiar islam sebelumnya yang dikenal dengan tabligh. Para
aktivis tabligh disebut mubaligh, tabligh lebih menekankan kepada syiar islam
seperti ceramah. Penceramah (khatib) menyampaikan ceramahnya kepada
pendengar (mustami’). Kegiatan tabligh mengarah membuka pendengara ummat,
sedangkan dakwah lebih mengarah membuka hati, mata dan telinga ummat untuk
menerima jalan Allah SWT1 . Allah berfirman yang artinya: ”dengan
sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan
manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk mmahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) dipergunakannya untk
melihat (tanda-tanda kekuasaan allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengar (Ayat-ayat Allah)”.(QS.Al- A’raf : 179).
Bicara tentang keutamaan berdakwah, banyak keutamaan-keutamaan didalamnya
yang memberikan keuntungan bukan hanya untuk da’i/da’iyahnya saja tetapi
memberikan keuntungan dan manfaat bagi penyampai dan pendengarnya. Salah
satunya saling memberikan nasihat kebaikan.

Kata Kunci : Hadis Dakwah, Jihad Fisabilillah


PENDAHULUAN

Dalam kehidupan kita sebagai manusia, kita diciptakan sempurna oleh


Allah SWT, tetapi manusia tidak sempurna jika tidak hidup rukun berdampingan,
tidak tidak saling menghormati dan tidak melakukan tidak saling menasihati
dalam kebaikan, dia adalah manusia terbaik.

Aktivitas dakwah pada awalnya hanyalah merupakan tugas sederhana


yakni kewajiban untuk menyampaikan apa yang diterima dari rasullullah
SAW.Hal ini dapat dipahamai sebagaimana yang ditegaskan oleh hadits Rasullah
SAW :“Balighu „anni walau ayat”.

Inilah yang membuat kegiatan atau aktivitas dakwah boleh dan harus
dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai rasa keterpanggilan untuk
menyebarkan nilai-nilai islam.Oleh karena itu aktivitas dakwah memang harus
berangkat dari kesadaran pribadi yang dilakukan oleh orang per orang dengan
kemampuan minimal dari siapa saja yang dapat melakukan dakwah.

Dakwah juga merupakan salah satu jihad fisanilillah, karena berjuang


dalam menegakkan agama Allah SWT.

HADIS DAN KEUTAMAAN-KEUTAMAAN DAKWAH

Melalui dakwah yang dilakukan oleh para ulama dan para aktivis untuk
memperjuangkan agama ini, maka dengan izin Allah, umat akan berhasil
menggapai kejayaan, keagungan, dan kepemimpinan. Hal itu hanya bisa dicapai
dengan keikhlasan, teguhan, kekuatan, keteladanan dan kecerdasan mereka. Allah
SWT berfirman: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada allah mengerjkan amal shaleh dan berkata sesungguhnya aku
termasuk orangorang yang berserah diri” (QS. Fussilat : 33). Ayat tersebut
merupakan peringatan bagi para dai, dan sekaligus sanjungan, bahwa tidak ada
seorangpun yang lebih baik perkatannya daripada mereka, terutama para Rasul,
kemudian para pengikutnya, sesuia tingkatan mereka dalam dakwah, ilmu dan
keutamaan, tidakkah cukup kabar gembira dari Rasulullah saw untukmu yang
disebutkan didalam hadis shaih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai
berikut: “Barang siapa menunjukan kepada kebaikan ia berhak memperoleh
pahala sebagaimana orang yang melakukannya”. ”Barang siapa mengajak
petunjuk, ia berhak mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tiak
megurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barang siapa mengajak kepada
kesesatan, ia berhak memikul dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya
tidak megurangi dosa-dosa mereka sedikitpun (HR. Muslim). Ini semua
merupakan nikmat yang besar, kedudukan yang mulia, dan kebaikan yang merata
karena engkau telah diciptakan untuk kebaikan dan kebaikan itu diciptakan untuk
mu dan Allah telah menakdirkan kebikan itu ada ditanganmu. 1Berikut ini kami
uraikan keutamaan dakwah dan hadis yang berkaitan dengannya:

1. Dakwah adalah Muhimmatur Rusul . Para Rasul alaihimussalam adalah


orang yang diutus oleh Allah swt untuk melakukan tugas utama mereka,
yakni berdakwah kepada Allah. Keutamaan dakwah terletak pada
disandarkannya kerja dakwah ini kepada yang paling utama dan mulia
yakni Rasulullah saw dan beliau para Nabi & Rasul. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam.Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi
tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu.
Barang siapa mengambilnya, sungguh dia telah mengambil bagian yang
sangat mencukupi.” (HR. Sunan Ibnu Majah).

2. Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal yang Terbaik). Dakwah adalah


amal yang terbaik, karena da’wah memelihara amal Islami di dalam
pribadi dan masyarakat. Membangun potensi dan memelihara amal sholeh
adalah amal da’wah, sehingga da’wah merupakan aktivitas dan amal yang
mempunyai peranan penting di dalam menegakkan Islam. Tanpa da’wah
ini maka amal sholeh tidak akan berlangsung. Keagungan balasan bagi

1
Jummuah amin abdulaziz, addakwah Qowaid wa Usul,terj.abdus salam maskyur solo: ( PT
era adi citra intermadia 2015) hal 27
orang yang berdakwah terus menerusnya ganjaran itu mengalir kepadanya
meskipun ia telah wafat. Rasulullah saw bersabda:

“Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam Islam, lalu


perbuatan itu setelahnya dicontoh (orang lain), maka akan dicatat
untuknya pahala seperti pahala orang yang mencontohnya tanpa dikurangi
sedikitpun pahala mereka yang mencontohnya. Dan barangsiapa
mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan oleh orang
lain, maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang menirunya
tanpa mengurangi mereka yang menirunya. (HR. Muslim dari Jarir bin
Abdillah ra).”

3. Pendakwah memperoleh pahala yang besar, Sunan Abu Daud 3176: Telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari Ayahnya dari Sahl bin Sa'dan dari
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:"Demi Allah, sekiranya
Allah memberi petunjuk kepada seorang laki-laki melalui perantaramu,
maka itu lebih baik bagimu dari unta merah."

Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan: “Wahai Ali, sesungguhnya


Allah swt memberikan hidayah seseorang dengan usaha kedua tanganmu,
maka itu lebih bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di
atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya). (HR. Al-Hakim dalam Al-
Mustadrak).

4. Da’wah dapat menjadi penyelamat dari azab Allah swt (An-Najatu minal
‘Azab). Da’wah yang dilakukan oleh seorang da’i akan membawa manfaat
bagi dirinya sebelum manfaat itu dirasakan oleh orang lain yang menjadi
objek dawahnya (mad’u). Manfaat itu antara lain adalah terlepasnya
tanggung jawabnya di hadapan Allah swt sehingga ia terhindar dari adzab
Allah. Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah kontrol sosial yang
harus dilakukan oleh kaum muslimin agar kehidupan ini selalu didominasi
oleh kebaikan. Kebatilan yang mendominasi kehidupan akan
menyebabkan turunnya teguran atau adzab dari Allah swt. Rasulullah saw
bersabda: “Perumpamaan orang yang tegak di atas hukum-hukum Allah
dengan orang yang melanggarnya seperti kaum yang menempati posisinya
di atas bahtera, ada sebagian yang mendapatkan tempat di atas, dan ada
sebagian yang mendapat tempat di bawah. Mereka yang berada di bawah
jika akan mengambil air harus melewati orang yang berada di atas, lalu
mereka berkata: “Jika kita membolongi bagian bawah milik kita dan tidak
mengganggu mereka.” Kalau mereka membiarkan keinginan orang yang
akan 4 membolongi, mereka semua celaka, dan jika mereka menahan
tangan mereka maka selamatlah semuanya. (HR. Bukhari).

“Dari Hudzaifah bin Yaman ra dari Nabi Muhammad Saw beliau


bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian harus
melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar, atau Allah akan menurunkan
hukuman dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya dan Dia tidak
mengabulkan doa kalian." (HR Tirmidzi, beliau berkata: hadits ini hasan).

5. Da’wah adalah Jalan Menuju Khairu Ummah, Rasulullah saw berhasil


mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik sepanjang zaman
dengan dakwah beliau. Dakwah secara umum dan pembinaan Da’i sebagai
asset SDM dalam dakwah secara khusus adalah jalan satu-satunya menuju
terbentuknya khairu ummah yang kita idam-idamkan. Rasulullah saw
melakukan tarbiyah mencetak kader-kader dakwah di kalangan para
sahabat beliau di rumah Arqam bin Abil Arqam ra, beliau juga mengutus
Mush’ab bin Umair ra ke Madinah untuk membentuk basis dan cikal bakal
masyarakat terbaik di Madinah (Anshar). Jalan yang ditempuh oleh
Rasulullah saw ini adalah juga jalan yang sepatutnya ditempuh untuk
mengembalikan kembali kejayaan umat Islam. Imam Malik bin Anas ra
berkata: “Akhir umat ini tidak menjadi baik kecuali menggunakan cara
yang digunakan untuk memperbaiki generasi awalnya.” (Nashiruddin Al-
AlBani, Fiqhul Waqi’ hlm 22).
Maka, orang yang istiqamah menunaikan kewajiban dakwah
disebut sebagai khairu umah (umat terbaik). “Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali
Imran [3]: 110)

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas dalam penelitian


ini, dengan demikian dakwah merupakan tugas mulia bagi umat islam,
terutama dalam pengembangan dan penyebaran ajaran Rasulullah SAW
kepada seluruh umat manusia. Bagi pendakwah akan mendapatkan banyak
keutamaan. Pertama, diberi pahala yang berlipat ganda. “Demi Allah,
sesungguhnya Allah SWT memberikan hidayah kepada seseorang dengan
(dakwah)-mu, maka itu lebih baik bagimu daripada unta merah.” (HR
Bukhari, Muslim, dan Ahmad). Dakwah adalah kegiatan mengajak
manusia untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Dakwah
merupakan bukti ketaatan seorang Muslim dalam menyebarkan ajaran
Islam. Berdakwah tidak hanya sekedar menyampaikan ceramah di depan
khalayak ramai, walau hanya sepatah kata kebaikan yang disampaikan, itu
termasuk dalam berdakwah. Dengan berbagai kemudahan dan teknologi
saat ini, berdakwah menjadi jauh lebih fleksibel dan efisien.

Ketika sekolah, kita sering diperintahkan untuk menghapal nama-


nama nabi dan rasul dan membaca kisah teladan Nabi Muhammad. Masih
ingatkah Anda dengan tugas para rasul? Para rasul adalah orang yang
diutus oleh Allah swt untuk melakukan dakwah kepada Allah. Sebagai
umat Rasulullah SAW, kita mendapatkan keutamaan dalam berdakwah,
meneladani para rasul dalam menjalankan tugas mulianya juga sebagai
bukti keutamaan cinta kepada Rasulullah. Dakwah merupakan amal yang
terbaik karena meneruskan tugas mulia para nabi dan rasul dalam
menyebarkan agama Allah. Sayyid Quthb rahimahullah berkata dalam Fi
Zhilal Al-Quran: “Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik
yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat
baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang
membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga
tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah
ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang da’i kecuali
menyampaikan. Setelah itu tidak pantas kalimat seorang da’i disikapi
dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang
da’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam
kedudukan yang amat tinggi…” (Fi Zhilal Al-Quran 6/295).

Dari anas Ibnu Malik berkata : Rasulullah bersabda : sesungguhnya


orang yang menunjukan kepada kebaikan, maka baginya (pahala) seperti
orang yang melakukan (kebaikan itu). “ ( HR. At-Tirmizi, hadist Hasan
Shahih)

Mendapat pahala yang besar, meneruskan tugas mulia para nabi


tentunya mendapatkan pahala yang besar. Pahala yang didapatkan si
pendakwah bukan hanya sampai di dakwah saja, bahkan ketika orang yang
mendengar dakwah menyampaikan isi dakwah kepada orang lain, maka
pahalanya pun akan mengalir juga untuk si pendakwah, begitulah
seterusnya berulang-ulang hingga akhir dunia dan menjadi amal jariyah.
Sebagaimana sabda Rasul: “Siapa yang mencontohkan perbuatan baik
dalam Islam, lalu perbuatan itu setelahnya dicontoh (orang lain), maka
akan dicatat untuknya pahala seperti pahala orang yang mencontohnya
tanpa dikurangi sedikitpun pahala mereka yang mencontohnya. Dan
barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan
oleh orang lain, maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang
menirunya tanpa mengurangi mereka yang menirunya. (HR. Muslim dari
Jarir bin Abdillah ra).

6. Penyelamat dari azab Allah SWT


‫َو ْس َٔـْلُهْم َع ِن اْلَقْر َيِة اَّلِتْي َكاَنْت َح اِض َر َة اْلَبْح ِۘر ِاْذ َيْعُد ْو َن ِفى الَّسْبِت ِاْذ َتْأِتْيِهْم ِح ْيَتاُنُهْم‬
‫َيْو َم َس ْبِتِهْم ُش َّرًعا َّو َيْو َم اَل َيْس ِبُتْو َۙن اَل َتْأِتْيِهْم ۛ َك ٰذ ِلَك ۛ َنْبُلْو ُهْم ِبَم ا َك اُنْو ا َيْفُس ُقْو َن‬

“Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat
laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang
kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung
di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak
datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan
mereka berlaku fasik.” (Q.S. Al-A’raf:163)

7. Jalan menuju khairu ummah, Khairu ummah adalah umat terbaik yang
pernah ada.

Rasulullah SAW telah berhasil mengubah masyarakat jahiliyah


menjadi umat terbaik sepanjang zaman dengan dakwahnya. Beliau juga
terus mencetak para penerus dakwahnya untuk membentuk basis dan cikal
bakal masyarakat terbaik di Madinah (Anshar). Dan dengan dakwahlah
kita bisa kembali bangkit menuju kejayaan sebagai khairu ummah.

Berdakwah termasuk ibadah yang utama dan besar pahalanya.


Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman: "Siapakah yang lebih baik
perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan
amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang menyerah diri?" (Terj. QS. Fushshilat: 33)

Syaikh As Sa'diy berkata tentang ayat ini, "Ini merupakan


pertanyaan yang mengandung penafian yang tetap, yaitu tidak ada seorang
pun yang lebih baik perkataannya; maksudnya ucapan, jalan dan
keadaannya, dibanding orang yang mengajak manusia kepada Allah,
dengan mengajarkan orang yang tidak tahu, menasehati orang yang lalai
dan berpaling, mendebat orang yang batil dengan menyuruh beribadah
kepada Allah dengan berbagai macamnya, mendorong untuk itu serta
memperbaiki ibadah tersebut sesuai kemampuan, dan melarang orang lain
dari mengerjakan larangan Allah, memunjukkan keburukan perbuatan
tersebut dengan berbagai cara agar dapat ditinggalkan. Yang lebih khusus
lagi adalah mengajak manusia ke dalam agama Islam, memperbaiki
citranya dan membantah musuh-musuh Islam dengan cara yang baik,
melarang kebalikannya berupa perbuatan kufur dan syirk, beramr ma'ruf
dan bernahi munkar. Termasuk berdakwah kepada Allah adalah membuat
manusia mencintai Allah dengan menyebutkan secara rinci nikmat-nikmat-
Nya, kepemurahan-Nya yang luas dan rahmat-Nya yang lengkap serta
menyebutkan sifat-sifat sempurna-Nya dan sifat-sifat agung-Nya.
Termasuk berdakwah kepada Allah adalah mendorong manusia
mengambil ilmu dan petunjuk dari kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya,
mendorong kepadanya dengan berbagai cara yang bisa mengantarkan
kepadanya. Termasuk pula mendorong berakhlak mulia, berbuat baik
kepada manusia secara umum, membalas keburukan dengan kebaikan,
memerintahkan bersilaturrahim dan berbakti kepada kedua orang tua.
Termasuk pula memberi nasihat kepada manusia secara umum pada
waktu-waktu tertentu, pada momen-momen tertentu dan saat datang
musibah sambil menyesuaikan dengan keadaan, dan lain sebagainya yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu, di mana hal tersebut termasuk ke
dalam mengajak kepada kebaikan di samping memperingatkan terhadap
semua keburukan." (Lihat Taisirul Karimir Rahman pada tafsir surat
Fushsilat ayat 33).

Dakwah merupakan nikmat terbesar. Yang mana sudah di jelaskan


diatas hanya Allah berikan kepada hamba-hambanya, mereka masuk
dalam barisan para nabi dan rosul, baik secara pelaku maupun penerima.
Dakwahlah yang akan membwa kegelapan menuju terang benderang
cahaya Islam. Ketika Allah mengamanahkan kepada kita karunia dakwah
maka itulah yang akan tak ternilai pahalanya. Dakwah adalah sebaik-baik
amal. Dakwah identik dengan kebaikan, karna dalam dakwah kebaikan
akan melekat kepada kita dengan sendirinya. Apapun yang dilakukan
dalam dakwah adalah kebaikan dan selalu merupakan kebaikan, karna
dakwah akan memberikan yang terbaik. Amal kebaikan yang selalu
diawali dengan niat yang baik, disampaikan dengan perkataan yang baik,
dan diamalkan dengan pekerjaan yang baik pula Dakwah adalah tugas para
rasul. Allah yang mahapengasih dan mahapenyayang memerintah
utusannya yang terdiri para nabi dan rosul yang di bimbing membawa
pelita menuju jalan yang lurus. Maka setelah kenabian itu berakhir
dilanjutkan kepada pengikutnya. Mereka yang bertanggung jawab atas
keberlangsungan perses dakwah.

Dakwah merupakan kehidupan yang robbani. Kehidupan robbani


adalah kehidupan yang berorentasi kepada Allah SWT, dari Allah, besama
Allah, dan kepada Allah. Dari Allah karna proyek besar menebarkan
rahmat dan kesejahteraan bagi sekuruh alam ini dari Allah sebagai wujud
dan kasihsayangnya.. Kehidupan penuh berkah :Dakwah akan
menghasilkan kehidupan yang diberkahi. Keberkahan itu dirasakan dalam
kehidupan karna oran-orang terlibat didalamnya mendapat ridho Allah,
Allah ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada Allah, cinta Allah,
Allah mencintai mentai mereka dan merekapun mencintai Allah, rahmat
Allah, Allah merahmati kepada mereka lebih dari kepada manusia
umumnya, baik didunia maupun diakhirat, pelakunya diberikan pahala
yang tiada putus-putusnya, pelakunya akan diberikan pahala yang berlipat
ganda.

KESIMPULAN

Tidak akan rugi orang yang berdakah di jalan Allah, karena sudah banyak
bukti dan keutamaan yang telah Allah siapkan bagi siapa saja yang ingin
mengambil jalan dakwah di dalamnya. Tidak hanya dijamin keselamatan akhirat
saja, namun Allah berikan keberkahan rizki dalam kehidupan di duninya. Dan
pastinya jika dia melakukan dengan ikhlas maka pahala yang didapatkan berlipat
ganda.

Anda mungkin juga menyukai