Anda di halaman 1dari 11

MEMBA NG U N BU D AYA

KRITIS MEL ALUI


DAKWAH
KELOMPOK 1
1. Q.S AL-NAHL :125

Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan
Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk”
Melakukan dakwah merupakan salah satu tugas para nabi dan rasul. Berdakwah itu
mulia karena misi dari dakwah adalah menebar kebaikan, mengajak orang lain untuk
berbuat kebaikan, melarang mereka untuk melakukan kemaksiatan dan kerusakan
di muka bumi ini. Tujuan dari pelaksanaan dakwah adalah terwujudnya semangat
untuk mengamalkan nilai-nilai agama secara total di muka bumi ini.

Ayat ini memberikan tiga macam metode dalam berdakwah :


yaitu, alhikmah, almau`idhah dan almujâdalah.

Alhikmah, biasanya diartikan dengan bijaksana.


 Almau`idhah, yaitu wejangan atau nasihat.
Almujâdalah, artinya bahwa seorang juru dakwah beradu argumentasi
dengan lawan bicaranya; masingmasing menyampaikan pandangan hidupnya sesuai
dengan dalil yang dimilikinya.
2. Q.S AL-SYUA’ARA’: 214-216

Artinya:
“Dan berilah peringatan kepada kerabatkerabatmu yang terdekat (214). dan
rendahkanlah dirimu terhadap orangorang yang mengikutimu, yaitu orangorang yang
beriman (215). Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: “sesungguhnya aku
tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan (216)”
Ayat ini merupakan perintah sekaligus menjadi petunjuk bagi semua pelaku
dakwah untuk memulai dakwah dari dirinya dan orang-orang terdekat. Karena
perilaku melanggar dan merusak yang berdampak pada perjalanan dakwah, pada
umumnya dilakukan oleh orang-orang terdekat, yang berasal dari keluarga dan
lingkungan.

Contohnya Nabi Nuh diuji dengan anak dan istrinya, nabi Ibrahim diuji dengan
bapaknya, nabi Luth diuji dengan istrinya dan nabi Muhammad saw diuji dengan
paman-pamannya. Meskipun demikian dakwah tidak boleh berhenti di keluarga
saja, karena masyarakat secara umum juga membutuhkan pencerahan dan
peringatan.

Kewajiban di dalam dakwah adalah menyampaikan pesan-pesan al-Quran dan al-


Sunnah, bukan mendapat pengikut yang sebanyak-banyaknya.
3. Q.S AL-HIJR: 94-96

Artinya:
“Maka sampaikanlah olehmu secara terangterangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu)
dan berpalinglah dari orangorang yang musyrik (94). Sesungguhnya Kami memelihara kamu
daripada (kejahatan) orangorang yang memperolokolokkan (kamu) (95), (yaitu) orangorang yang
menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah; Maka mereka kelak akan mengetahui
(akibatakibatnya) (96).
Setelah turunnya ayat ini babak baru dakwah Islam di Mekkah dimulai,
yaitu da`wah bi aljahr; dakwah yang dilakukan secara terbuka dan terang-
terangan, dan tidak lagi menghiraukan ancaman yang dilancarkan orang musyrik,
karena Allah SWT menjaga keselamatan beliau dari tipu daya mereka.
Jaminan keselamatan ini tidak hanya diberikan kepada nabi saja, tetapi semua
pelaku dakwah Islam.
4. HADIST TENTANG DAKWAH
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra ia berkata :
Rosulullah saw bersabda : barang siapa yang mengajak
kepada kebaikan maka dia akan memperoleh pahala atas
perbuatan baiknya itu serta pahala orang yang mengikuti dan
melaksanakan kebaikan dengan tanpa berkurang sedikit pun.
Sebaliknya bagi siapa saja yang mengajak kesesatan atau
kemunkaran, maka dia mendapat dosa sebagai balasan atas
perbuatannya sendiri (ditambah) dosa sebanyak dosa orang
yang mengikutinya tanpa berkurang sedikit pun”.
(HR Abu Dawud, Ahmad, Nasa`i, Tirmudzi dan Ibnu Majah)
Siapa yang menunjukkan seseorang melakukan kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala yang
terima oleh orang yang melakukannya tanpa berkurang sedikitpun pahalanya. Hadits-hadits dengan
semangat seperti ini sangat banyak, yang secara tidak langsung memberikan dorongan dan motivasi
kepada kita untuk menggiatkan dakwah Islam kepada siapa saja, kapan pun dan di manapun.

Kita harus menjadi pelopor kebaikan, dan mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan. Rasulullah
saw menjanjikan imbalan yang sangat besar bagi orang yang berkomitmen memberikan dakwah
pencerahan, dan sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits di atas, bahwa pahala orang yang
mengajak orang lain berbuat baik tidak pernah terputus. Ini merupakan salah satu bentuk amal
jariyah.

“Sampaikanlah apa yang kamu terima dariku meskipun


hanya satu ayat”.

Artinya kalau kita hanya mengetahui satu ayat saja, maka sudah wajib bagi kita untuk menyampaikan
ayat itu dan mengajak orang lain melakukan pesan yang ada pada ayat tersebut. Menjadi orang baik
yang mengajak kepada kebaikan tidak harus menunggu menguasai semua kandungan al-Quran.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai