Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS USHULUDDIN

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


Kelompok : 01
Anggota : Afwan Abd Al-Hakim (1211030008)
Aisyah Safitri (1211030017)
Alya Agustina (1211030020)
Kelas : IAT-5A
Jenis Tugas : Ringkasan (Resume)
Mata Kuliah : Moderasi Beeragama
Dosen Pengampu : DR. H. Ali Masrur Tjondro, M.Ag

KARAKTERISTIK WASATHIYAH
Wasathiyah adalah Ciri utama dari umat ini dan garis pembeda yang utama dari umat lain.
Allah jadikan sikap wasathiyah sebagai salah satu kekhususan yang melekat pada diri mereka,
sebagai penghormatan dan keutamaan atas mereka.
Di antara Ciri penting dari wasathiyah adalah: Khairiyah (kebaikan), Adil, Mudah dan tidak
mempersulit, Hikmah, Istiqamah, Bayniyah (pertengahan). Semua ciri dan karakteristik tersebut
sangat tepat untuk dijadikan barometer dalam menentukan sifat wasathiyah dan pengetahuan
tentangnya.

AL-KHAIRIYAH (KEBAIKAN)
Allah berfirman,
ً َ ُ ََ ُ ُ َّ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ ْ ُ َ ً َ َّ ً َُّ ْ ُ ٰ ْ َ َ َ ٰ َ َ
َّ ‫الناس َو َيك ْو َن‬
‫الر ُس ْول عل ْيك ْم ش ِه ْيدا‬ ِ ‫وكذ ِلك جعلنكم امة وسطا ِلتكونوا شهداۤء على‬

"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan
agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu.” (Al-Baqarah: 143), juga firman-Nya,
َّ ْ َ ْ ُ َُّ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ
‫اس‬
ِ ‫كنتم خير ام ٍة اخ ِرجت ِللن‬

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia.” (Ali Imran: 110).
I. Pandangan Para Ahli Tafsir tentang Makna Al-Khairiyah
Ibnu Katsir berkata, "Makna wasath di sini adalah yang terbaik. Sebagaimana jika disebutkan
untuk orang-orang Quraisy; dia adalah awsathu’Arab, maka yang dimaksud adalah kebaikan dari
sisi nasab dan tempat tinggal. Yakni, yang terbaik.
Ibnu Katsir mengakatakan maksud QS. Ali-Imran ayat 110, maknanya adalah mereka sebaik-
baik umat dan orang-orang yang paling bermanfaat bagi manusia lainya. Sebaik-baik manusia
untuk manusia.
Imam Ath-Thabari mengatakan, "Al-Khairiyah maknanya adalah, kalian sebaik-baik umat
yang dihadirkan untuk manusia jika kalian memenuhi syarat-syarat yang Allah sifatkan.” Maka
takwilnya menurut mereka adalah "Kalian adalah sebaik-baik umat, jika kalian melakukan amar
makruf dan nahi mungkar dan beriman kepada Allah. Kalian dihadirkan untuk umat manusia di
zaman kalian.”
Ibnu masud berkata:” Firman-Nya yang berbunyi , Kalian beriman kepada Allah’, yakni iman
yang berhubungan dengan semua yang harus diimani.
Al-Qasimi mengatakan tentang keistimewaan sifat yang dimiliki umat ini yaitu menyuruh
kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada allah.
Muhammad Rasyid Ridha berkata, "Dengan sebenarnya aku katakan, 'Sesungguhnya umat
ini selalu menjadi sebaik-baik umat hingga mereka meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar."
Imam Fakhrurrazi menjelaskan bahwa sifat umat ini selalu menegakkan amar makruf dan
nahi mungkar dan iman yang menyebabkan mereka disebut sebaik-baik umat yang dihadirkan
kepada manusia.
Dalam Ilmu Ushul Fikih bahwa penyebutan hukum yang bergandengan dengan sifat yang
sesuai dengannya menunjukkan bahwa hukum tersebut di ‘illatti (prasyarat)-nya adalah sifat
tersebut. Maka dipastikan menegakkan amar makruf dan nahi mungkar adalah syarat dan faktor
untuk menjadi bagian umat yang terbaik.
II. Sisi Paling Menonjol dari Umat ini
Allah Swt berfirman, ‘‘Kamu adalah umat yang terbaik, yang dilahirkan untuk manusia,
menyeru kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah.” (Ali-
Imran: 110)
Karakter dan sifat-sifat dari umat terbaik:
1. Menyeru kepada yang makruf
2. Mencegah dari yang munkar
3. beriman kepada Allah Swt
Jika ketiga hal itu hilang pada satu generasi dari umat ini, maka saat itulah umat Islam tidak
lagi pantas untuk menyandang keistimewaan yang selama ini disandangnya. Sisi penting dari
makna Khairiyah umat ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Pertama: Keimanannya kepada Allah
Sesungguhnya keimanan umat ini berbeda dengan keimanan seluruh umat manusia, karena
keimanan seorang Muslim itu umum dan menyeluruh, mencakup keimanan kepada seluruh Rasul
yang diutus dan keimanan kepada seluruh Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada setiap umat
yang telah lalu.
Dengan demikian umat Muhammad ini berada dalam posisi beriman kepada semua Rasul
dan semua Kitab Suci, yang keimanan ini tidak terjadi pada umat lain, dilihat dari sisi berikut ini:
1. Karena umat Muhammad ini adalah umat terakhir,
2. Banyak dari umat-umat terdahulu yang tidak beriman dengan apa yang ada sebelum mereka;
baik pada Kitab suci ataupun para Rasul, bahkan mereka mendustakan dan ingkar kepadanya.
Kedua: Umat yang Menyerukan Amar Makruf dan Nahi Mungkar
Ini adalah hal paling utama yang menjadikan umat ini sebaik-baik umat yang dihadirkan di
tengah-tengah umat manusia. Ini adalah salah satu bagian paing menonjol dari ciri-ciri kebaikan
umat ini dan bagian paling penting yang membedakannya dari semua kaum yang ada. Allah telah
memerintahkan kepada umat ini untuk melakukan amar makruf nahi mungkar, dan hendaknya
selalu ada dari umat ini yang melakukan itu.
Tatkala amar makruf dan nahi mungkar demikian penting posisinya, banyak para ulama salaf
menganggap itu adalah syarat untuk mendapatkan khairiyah (kebaikan) yang diisyaratkan dalam
ayat. Tentu saja dibarengi dengan iman kepada Allah. Sebab, sebaik-baik manusia adalah orang
yang paling banyak menyuruh pada kebaikan dan paling banyak mencegah dari keburukan.
Ketiga: Posisinya Sebagai Umat Terbaik dan Paling Banyak Memberikan Manfaat
Pada Orang Lain.
Sifat demikian itu karena umat ini telah menjalankan kewajibannya dengan mengajak orang
lain untuk berbuat baik dan mencegah mereka dari kemungkaran. Diantara ha Makruf yang paling
agung yang dengannya kita menyeru pada manusia adalah menyerukan keimanan kepada Allah
dan beribadah hanya kepada-Nya. Sementara diantara kemungkaran yang paling mungkar yang
dengannya kita mencegah manusia untuk melakukannya syirik kepada Allah dan beribadah kepada
selainnya.
Umat ini hadir ke tengah-tengah umat manusia untuk berdakwah bukan karena hawa nafsu
atau kepentingan pribadi. Umat ini dihadirkan untuk manusia, karena Allah yang menghadirkannya
untuk menyeru manusia agar beribadah kepada Allah dan bukan pada makhluk-Nya.
Atas dasar itulah umat ini menjadi umat terbaik dan pilihan, karena mengajak manusia pada
kebaikan, tidak mengharapkan dari mereka harga apa pun.
Keempat: Mereka Adalah Orang-orang yang Paling Banyak Menerima Dakwah
Para Nabi
Pernyataan ini pernah disampaikan oleh Imam İbnu Jarir Ath-Thabari. Mereka juga dianggap
umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia karena mereka merespon seruan para Nabi untuk
masuk ke dalam Islam.
Dijelaskan bahwa pengikut Rasulullah dari umat beriman lebih banyak dari pengikut nabi-
nabi sebelumnya. Umat ini mendekati kebenaran dan yakin akan keyakinan mereka. Ini adalah
tanda kebaikan dan kebenaran. Mereka layak menjadi sebaik baik umat di dunia, karena kaum
mukminin dan yang mendapat hidayah lebih banyak daripada umat sebelum mereka.
Kelima: Umat ini Tidak Berkumpul/Bersepakat dalam Kesesatan
Ini disebabkan karena mereka adalah umat yang mewarisi para Rasul dalam mengarahkan
manusia pada Hidayah dan mengajak mereka pada apa yang diserukan oleh para Rasul, yakni
mengajak pada iman kepada Allah dan beribadah hanya pada-Nya Umat ini tidak akan pernah
tersesat dalam perannya, meskipun lama dan menjelang ajal. Jika ia tersesat, tidak ada orang yang
mendapatkan hidayah karena wahyu terputus.
Mungkin ada individu dan kelompok yang tersesat, kafir, mulhid, ataupun munafik, tetapi
umat ini tidak akan pernah bersepakat untuk melakukan itu selamanya. Rasulullah berkata bahwa
Allah menyelamatkan umat dari kesesatan dan selalu ada sekelompok orang yang membela
kebenaran. Mereka tak gentar pada orang yang merendahkan, dan akan tetap seperti itu hingga Hari
Kiamat. Mereka adalah umat terbaik di antara manusia. Mereka tidak terjerembap dalam kekufuran
dan kesesatan seperti umat sebelumnya. Di antara mereka terdapat kebaikan dan hidayah yang
tidak dimiliki oleh umat lain.
Keenam: Kitab Suci yang Diturunkan Pada Mereka Adalah Sebaik-baik Kitab Suci
1. Al-Qur'an adalah Kitab Suci, yang Allah sifatkan sebagai sebaik-baik perkataan yang Dia
turunkan. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Az-Zumar:23.
Ibnu Katsir berkata, “Ini adalah pujian dari Allah untuk Kitab-Nya yang agung, yang
diturunkan kepada Rasulullah yang mulia.”
2. Al-Qur'an adalah satu satunya Kitab Samawi yang Allah beri jaminan langsung orisinalitasnya,
yang tak akan pernah ada di dalamnya tambahan ataupun pengurangan, tidak akan ada juga
penyimpangan. Al-Hijr:9
Kitab suci umat ini adalah Kitab yang dijaga langsung oleh Allah. Tidak ada yang dapat
menambah atau mengurangi satu huruf pun, atau mengganti satu huruf ke tempat lainnya.
3. Al-Qur'an adalah batu ujian bagi Kitab-kitab sebelumnya
Al-Qur'an adalah rujukan terakhir dalam agama, dalam urusan akidah manusia, syariat dan
aturan hidup mereka, maka Allah jadikan Al-Qur'an sebagai batu ujian terhadap Kitab-kitab yang
turun sebelumnya. Allah berfirman, "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-kitab yang lain itu." (Al-Ma'idah: 48). Maksudnya, Al-
Qur’an adalah saksi yang dipercaya, pengawas, hakim, atas semua Kitab-kitab sebelumnya.
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas dan lainnya.
4. Al-Qur'an adalah satu-satunya Kitab yang Allah tantang manusia agar mendatangkan satu
surat yang serupa dengannya.
Al-Qur'an adalah mukjizat abadi yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi-Nya untuk
menunjukkan kebenaran kenabiannya. Allah menantang manusia dan jin untuk membuat yang
serupa. Allah menantang mereka untuk membuat satu surat yang serupa, jika mereka mampu,
panggillah orang lain selain Allah.
Ketujuh: Nabinya (Muhammad Saw), Adalah Nabi yang Paling Utama Dari Semua Nabi
dan Rasul Alaihimus Shalatu was-Salam.
Nabi Muhammad Saw adalah Nabi yang paling utama dari semua Nabi dan Rasul,
Sebagaimana firman Allah dalam Quran Surat Al-Baqarah: 253. Ia adalah penghulu seluruh anak
Adam pada Hari Kiamat, yang pertama direkahkan kuburnya, memberi syafaat, dan diperkenankan
memberi syafaat. Beliau menyampaikan terdapat dua tujuan: pertama, untuk mematuhi perintah
Allah agar menyampaikan nikmat-nikmat-Nya. Kedua, agar umatnya tahu, yakin, dan bekerja
untuk semua kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah.
Keumuman (Universalitas) Risalah Nabi Muhammad Saw
Nabi diutamakan karena beliau diutus untuk seluruh manusia dan risalahnya berlaku
universal.
ً َ ُ َ ‫ْ َ ُ ُْ ه‬ َّ َ ُّ َ ٰٓ ْ ُ
‫اّٰلل ِال ْيك ْم ج ِم ْيعا‬ ُ ‫الن‬
ِ ‫اس ِ ِاني رسول‬ ‫قل يايها‬

"Katakanlah (Muhammad), 'hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu
semua." (Al-A'raf: 158).
Allah menutup nubuwwat dengan kehadirannya, akhir risalah sebelumnya. Manusia setelah
itu tidak membutuhkan lagi risalah kenabian karena risalah beliau sudah sempurna dan agama yang
terakhir. Umat ini adalah sebaik-baik umat dan Rasulullah adalah Nabi paling mulia di sisi Allah.
Umat pilihan Allah, yang memiliki Rasul terbaik dan posisi yang tinggi di sisi-Nya, adalah orang
yang Allah kirim untuk memberi petunjuk. Mereka adalah umat terbaik dan Rasulnya adalah utusan
terbaik. Dengan bimbingan Rasul ini, umat ini mampu melampaui umat lain.
Kedelapan: Umat ini Didahulukan Saat Dikumpulkan dan Saat Dihisab Pada Hari Kiamat
dan Lebih Awal Masuk Surga Walaupun Mereka Adalah Umat yang Datang Paling Akhir
Kaum muslimin adalah umat yang Allah khususkan dengan penghormatan dan kemuliaan,
didahulukan saat dikumpulkan dan dihisab pada Hari Kiamat. Sabda Rasulullah, "Kami umat
terakhir dan pertama kali dihisab."
Mereka adalah umat yang lebih awal di Hari Kiamat dan dalam mengikuti hari yang paling
utama yang tak lain adalah hari Jumat, meski mereka datang belakangan dibandingkan orang-orang
Yahudi dan Kristen. Umat ini pertama kali masuk surga meskipun datang lebih akhir. Ini pemuliaan
Allah dan penghormatan kepada kaum muslimin. Rasulullah menyatakan bahwa kita adalah umat
terakhir dan pertama di Hari Kiamat, menjadi umat pertama yang masuk surga. Wallahu'alam.
Kesembilan: Umat Muhammad adalah Penghuni Surga Terbanyak
Umat ini mendapat seruan para Rasul dan menjadi pengikut terbanyak Rasul, sehingga
memiliki kelebihan sebagai umat terbanyak masuk surga daripada umat sebelumnya. Ini
menunjukan dengan sangat jelas atas keutamaan dan kebaikan umat ini.
Dengan demikian jelaslah pada kita sisi-sisi kebaikan yang ada pada umat ini.

SUMBER
Ali Muhammad Ash-Shallabi. (2020). WASATHIYAH DALAM AL-QUR’AN. Pustaka Al-Kautsar.

Anda mungkin juga menyukai