Anda di halaman 1dari 3

Amanah merupakan kebalikan dari sifat khianat, yang dimaksud adalah apabila

diperintahkan menjaga suatu barang maka akan di jaganya secara maksimal.

“Amanah adalah segala sesuatu yang wajib dipelihara dan ditunaikan kepada orang yang
berhak menerimanya. Amanah adalah kata yang pengertiannya luas mencakup segala
hubungan. Konsisten dalam keimanan serta merawayatnya dengan faktor-faktor yang
menyebabkan berkembang dan kekalnya adalah amanah, memurnikan ibadah kepada Allah
adalah amanah, berinteraksi secara baik dengan perorangan dan kelompok adalah amanah;
dan memberikan setiap hak kepada pemiliknya adalah amanah.” (Islamuna: Sayyid Sabiq)

Amanah dengan arti kata lain ialah tanggungjawab yang diterima oleh seseorang yang
kepadanya diberikan kepercayaan bahwa ia dapat melaksanakannya sebagaimana yang
dituntut, tanpa mengabaikannya.

Menurut Ahmad Musthafa Al-Maraghi, amanah itu ada tiga macam:


1. Amanah terhadap Allah Swt.
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedangkan kamu mengetahui.” (QS. Al Anfal: 27)

2. Amanah terhadap Sesama Manusia.


“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat”.(QS An-Nisa:58)

3. Amanah terhadap diri sendiri.


“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan
janjinya”(Q.S. al-Mu’minun:8).
Amanah adalah akhlak dari para Nabi dan Rasul. Mereka adalah orang-orang yang paling
baik dalam menjaga amanah, paling terpercayadan paling jujur. Dalam hal kejujuran Allah
SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertawakkallah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur” (Qs. At-Taubah: 119).
Seorang pemimpin harus amanah dan bertanggung jawab penuh terhadap masyarakat yang
dipimpinnya. Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang tidak hanya bertanggung
jawab tetapi juga jujur. Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang bisa diandalkan
dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Pemimpin yang
membawa perubahan, pencerahan dan kebaikan. Itu sebabnya seorang pemimpin harus
betul-betul waspada dan amanah terhadap tugas kepemimpinannya.
Life is choice
Orang yang amanah itu orang yang apabila diberikan tanggung jawab dan tugas untuk
diselesaikan orang tersebut bisa menyelesaikannya dengan baik dan maksimal.

Secara bahasa dakwah berasal dari kata dasar (masdar) kata kerja da'a-yad'u yang berarti
panggilan, seruan atau ajakan.
Secara terminologis, dakwah adalah mengajak atau menyeru manusia agar menempuh
kehidupan ini di jalan Allah Swt, berdasarkan ayat Al-Quran:
"Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik,
dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik..." (QS. An-Nahl:125).
Dakwah memiliki dimensi yang luas. Fuad Amsyari (1993) mengemukakan ada empat
aktivitas utama dakwah:
1. Dakwah bil Lisan
Dakwah dengan lisan adalah dakwah yang disampaikan dalam bentuk komunikasi
lisan (verbal), seperti ceramah, pengajian, khutbah, atau penyampaian dan ajakan
kebenaran dengan kata-kata (berbicara).
2. Dakwah bil Hal
Dakwah bil hal adalah dakwah yang dilakukan melalui aksi atau Tindakan nyata,
misalnya melalui program dan aktivitas kelembagaan seperti ormas Islam, lembaga
pendidikan Islam, lembaga sosial-ekonomi (BMT dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan
Sedekah --LAZIS), bakti sosial, dan sebagainya.
3. Dakwah bil Qalam/bil Kitabah/bit Tadwin
Da'wah bil Qolam adalahdakwah yang disampaikan melalui tulisan yang diterbitkan
atau dipublikasikan melaui media massa, buku, buletin, brosur, pamflet, dan
sebagainya.
4. Da’wah bil Qudwah
Da'wah bil Qudwah adalah dakwah melalui keteladanan sikap atau perilaku yang
mencerminkan moralitas/akhlak Islam.
Dakwah merupakan kewajiban individual umat Islam. Itulah sebabnya Islam disebut ”agama
dakwah”. Artinya, agama yang harus disebarkan kepada seluruh umat manusia. Hal itu
antara lain diisyaratkan dalam sejumlah ayat Al-Quran.
"Barangsiapa di antara kalian melihat kemunkaran (kemaksiatan), maka cegahlah hal itu
dengan tangannya (kekuasaan); jika tidak mampu, cegahlah dengan lisannya (ucapan); jika
(masih) tidak mampu, maka cegahlah dengan hatinya, dan ini selemah-lemahnya iman"
(H.R. Muslim).
"Kedudukan kuadrat yang diberikan Islam kepada pemeluknya ialah menjadi seorang
Muslim merangkap menjadi jurudakwah atau mubalig," tulisnya seraya mengutip sabda
Nabi Saw, “Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat”.

Anda mungkin juga menyukai