Anda di halaman 1dari 9

Ghayatu wa Ahdaf al-Da'wah

A. Ghayatu al-Da'wah
Tujuan dakwah hanya kepada Allah atau niat karena Allah adalah

upaya untuk menyampaikan pesan Islam kepada orang lain atau melakukan

tindakan baik dengan niat yang tulus dan ikhlas hanya untuk mendapat Ridho

Allah Swt. tujuan dakwah yang hanya kepada Allah dan niat karena Allah dapat

ditemukan dalam Surat Al-Hujurat ayat 1:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah

dan Rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha

Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ayat ini menekankan pentingnya mengutamakan Allah dan Rasul-Nya

dalam segala hal, termasuk dalam berdakwah. Dakwah harus dilakukan dengan

niat yang ikhlas dan tulus hanya untuk mendapatkan ridha Allah Swt.

Penjelasan dari ayat ini adalah bahwa dalam berdakwah, kita harus

mengutamakan kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dakwah harus dilakukan

dengan niat yang ikhlas kepada Allah Swt. Kita harus menghindari sikap yang

mendahului Allah dan Rasul-Nya dalam menentukan cara dan tujuan dakwah.

Dakwah harus dilakukan semata-mata untuk menyampaikan dakwah kepada

orang lain atau melakukan tindakan baik dengan niat yang tulus dan ikhlas hanya

untuk mendapatkan ridho Allah Swt.

Bukan karena

1. Ilaiyah (pribadi) popularitas kultus pribadi

Artinya, saat seseorang melakukan dakwah, tujuannya adalah untuk

menyebarkan kebenaran agama Islam dan mengajak orang lain mendekatkan diri

kepada Allah. Dakwah tidak seharusnya dilakukan untuk memperoleh popularitas,


kekuasaan, atau pengikut pribadi. Ini bukan tentang menciptakan pengikut yang

hanya memuja individu yang melakukan dakwah, tetapi tentang membantu orang

lain menjalani kehidupan yang lebih baik sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya

amal perbuatan itu tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan

mendapatkan apa yang dia niatkan."

Hadis ini menekankan pentingnya niat dalam setiap amal perbuatan,

termasuk dalam berdakwah. Jika niatnya adalah mencari kepopuleran atau tujuan

duniawi, maka amal perbuatan tersebut tidak akan mendapatkan pahala yang

sebenarnya. Niat yang benar dalam berdakwah adalah semata-mata karena

mencari keridhaan Allah dan menyebarkan kebaikan kepada orang lain.

Rasulullah juga memberikan contoh nyata dalam kehidupan beliau. Beliau

hidup dengan sederhana dan tidak pernah mencari popularitas atau kekayaan

dunia. Beliau menolak tawaran jabatan dan kekayaan dari para pemimpin Quraisy

sebagai imbalan untuk menghentikan dakwahnya. Rasulullah Muhammad SAW

menekankan pentingnya niat yang ikhlas dalam berdakwah. Dakwah harus

dilakukan semata-mata untuk mengajak manusia kepada kebenaran dan

mendapatkan keridhaan Allah, bukan untuk mencari popularitas atau keuntungan

pribadi.

2. ilaina yaitu organisasi partai dan yayasan

Dakwah adalah tindakan mengajarkan Islam kepada orang lain atau

membagikan nilai-nilai agama. Ini seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas, tanpa

memikirkan keuntungan pribadi atau manfaat organisasi tertentu. Dakwah adalah

panggilan hati yang bersumber dari keyakinan seseorang kepada Allah dan kasih

sayang kepada sesama manusia. Tujuan utamanya adalah mendekatkan orang lain

kepada Allah dan memberikan pemahaman yang benar tentang agama.


Namun, Tidak ada masalah dalam membesarkan organisasi dengan niat

untuk mempermudah dakwah asalkan niat tersebut benar-benar karena Allah.

Membangun organisasi yang kuat dan berkelanjutan dapat menjadi sarana yang

efektif untuk menyebarkan pesan agama, memperluas jangkauan dakwah, dan

mempengaruhi lebih banyak orang.

Namun, penting untuk tetap menjaga niat yang ikhlas dan tidak terjebak

dalam ambisi pribadi atau kepentingan dunia. Fokus utama harus tetap pada

penyebaran kebenaran agama dan mengajak manusia kepada Allah. Organisasi

tersebut juga harus beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, menjunjung

tinggi keadilan, moralitas, dan etika dalam semua aspek kegiatan.

3. ilaihim yaitu orang-orang kafir

Tujuan dakwah kepada Allah atau niat karena Allah adalah ketika

seseorang menyampaikan pesan-pesan Islam atau berusaha menjalankan ajaran

agama Islam dengan niat yang murni dan tulus, hanya untuk memperoleh ridha

Allah dan mengikuti petunjuk-Nya. Ini berarti bahwa seseorang melakukan

tindakan-tindakan baik, seperti beribadah, berbagi ilmu, dan berbuat baik kepada

orang lain, semata-mata karena mencintai Allah dan ingin mematuhi perintah-

Nya. Seseorang yang memiliki niat karena Allah tidak takut kepada penguasa

kafir artinya mereka tidak terpengaruh atau tidak takut kepada pemerintahan yang

tidak mengikuti ajaran Islam. Mereka tetap teguh dalam keyakinan dan prinsip-

prinsip Islam, bahkan jika pemerintah atau kekuasaan yang berkuasa tidak

mendukung atau mungkin bahkan menentang nilai-nilai Islam. Dalam konteks ini,

orang yang berdakwah kepada Allah dengan niat murni akan tetap mengikuti dan

menyebarkan ajaran agama Islam, bahkan jika ada tekanan atau ancaman dari

pemerintah kafir. Mereka tidak akan kompromi dengan prinsip-prinsip agama

mereka dan akan tetap setia kepada Allah SWT.


Intinya, tujuan dakwah kepada Allah atau niat karena Allah adalah

berusaha menjalankan ajaran Islam dengan tulus, mencintai Allah, dan tidak takut

untuk berpegang teguh pada keyakinan agama, bahkan jika ada tekanan dari pihak

yang tidak mendukung Islam.

B. Ahdaf al-Da'wah
1. Merealisasikan Tujuan Penciptaan Manusia (Ibadah kepada Allah Swt):

Salah satu tujuan utama dakwah adalah membantu manusia memahami tujuan

sejati penciptaan mereka, yaitu beribadah kepada Allah Swt. Ini berarti mengakui

Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan menjalani hidup sesuai dengan ketentuan-

Nya.

Allah SWT berfirman :

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Dakwah bertujuan untuk membantu manusia memahami tujuan sejati

penciptaan mereka, yaitu beribadah kepada Allah Swt. Ini melibatkan mengakui

Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan menjalani hidup sesuai dengan ketentuan-

Nya. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬mengajarkan orang-orang tentang kewajiban shalat,

puasa, zakat, dan haji sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Beliau juga

mengajarkan pentingnya menjalani hidup sesuai dengan ajaran Allah dalam

semua aspek kehidupan.

2. Menyampaikan Alasan Allah kepada Hamba-Nya:

- QS. An-Nisa : ‫" ا‬Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan

pemberi peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah

rasul-rasul itu diutus. Allah Maha perkasa, Maha bijaksana."

Dalil ini menjadi dalil untuk menyampaikan alasan Allah kepada hamba-Nya

dalam dakwah karena ayat tersebut menyatakan bahwa rasul-rasul diutus sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan kepada manusia. Tujuan utama

dari dakwah adalah untuk menyampaikan pesan dan perintah Allah kepada

manusia, agar mereka dapat mengenal dan memahami kehendak-Nya.

Dalam dakwah, seorang dai atau rasul harus menyampaikan alasan dan hujjah

yang kuat mengapa manusia harus mengikuti petunjuk Allah. Rasul-rasul yang

diutus oleh Allah memiliki otoritas dan kepercayaan yang tinggi sebagai

pembawa wahyu dan pesan-Nya. Oleh karena itu, mereka memiliki alasan yang

jelas dan kuat untuk membantu manusia memahami dan mengikuti kehendak

Allah.

Dengan demikian, dalil ini menjadi dasar untuk menyampaikan alasan dan

hujjah Allah kepada hamba-Nya dalam dakwah, agar mereka dapat memahami

dan mengikuti petunjuk-Nya dengan keyakinan dan keikhlasan.

3. Menunaikan Amanah dan Membebaskan Tanggung Jawab kepada

Allah:

Allah berfirman dalam surah An-Nisa: 58

‫ِإَّن َهَّللا َيْأُم ُر ُك ْم َأْن ُتَؤ ُّد وا اَأْلَم اَناِت ِإَلى َأْهِلَها وَ ِإَذ ا َح َك ْم ُتْم َبْيَن الَّناِس َأْن َتْح ُك ُم وا ِباْلَع ْد ِل ِإَّن الَّل َه ِنِعَّم ا َيِع ُظُك ْم ِب ِه‬
‫ِإَّن َهَّللا َك اَن َسِم يًعا َبِص يًرا‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di

antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah

Maha mendengar lagi Maha melihat”.

Dan juga hadist Ibnu umar radhiallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu

alaihi wasallam bersabda:

‫ُك ُّلُك ْم َر اٍع َو ُك ُّلُك ْم َم ْس ُئوٌل َع ْن َرِع َّيِتِه‬


Artinya : Setiap dari kalian adalah pemimpin dan tiap tiap pemimpin akan

dimintai pertanggung jawaban.

Ayat dalam Surah An-Nisa menyatakan bahwa Allah menyuruh umat

manusia untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.

Amanah dalam konteks ini mencakup segala bentuk tanggung jawab,

kepercayaan, dan kekuasaan yang diberikan kepada manusia.

Dalam konteks dakwah, seorang dai atau rasul harus menyadari dan

memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan

pesan dan petunjuk Allah kepada manusia. Mereka harus menjalankan tugas ini

dengan penuh kejujuran, integritas, dan tanggung jawab yang tinggi. Mereka

harus memahami bahwa amanah yang diberikan kepada mereka adalah suatu

kepercayaan yang harus dijaga dan dipertanggungjawabkan kepada Allah.

Hadis yang disebutkan juga menguatkan konsep ini, bahwa setiap individu

adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas tanggung jawab

yang dipercayakan kepadanya. Dalam konteks dakwah, seorang dai atau rasul

juga harus menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin

spiritual untuk membimbing dan mengarahkan umat manusia.

Dengan memahami dan menjalankan amanah dengan baik, serta

membebaskan tanggung jawab kepada Allah, seorang dai atau rasul dapat

menghindari kesombongan, kesalahan, dan penyalahgunaan kekuasaan. Mereka

dapat mengemban tugas dakwah dengan integritas dan bertanggung jawab, serta

mengikuti petunjuk Allah dalam menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia.

4. Mewujudkan Masyarakat dan Ummat yang Sholeh/Sholehah:

Sebagaimana yang tercantum dalam Al- Qur'an surah Ali Imran: 104

Allah berfirman :
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.

Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Dakwah bertujuan untuk menciptakan masyarakat dan umat Islam yang

bermoral tinggi, berperilaku baik, dan memiliki karakter yang Islami. Contohnya,

dengan mempromosikan nilai-nilai seperti kasih sayang, kejujuran, dan tolong-

menolong di antara anggota masyarakat.

5. Menyelamatkan Manusia dari Kehancuran dan Kebinasan:

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hasyr (59:18), "Hai

orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri

memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan

bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan."

Dalil ini menunjukkan pentingnya takwa kepada Allah dalam kehidupan

sehari-hari. Takwa adalah sikap bertindak dengan penuh kesadaran dan ketaatan

kepada perintah Allah serta menjauhi segala larangan-Nya. Dengan memiliki

takwa, manusia akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang merusak dan

membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.

Salah satu tujuan penting dari dakwah adalah menyelamatkan manusia dari

perbuatan-perbuatan dan perilaku yang dapat menyebabkan kehancuran dan

kebinasaan.

6. Memenangkan Islam atas Segala Agama:

Al-Quran Surah As-Saff (61:9): "Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya

dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya

atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya."


tujuan dakwah untuk memenangkan Islam atas segala agama adalah bahwa

Islam diutus oleh Allah SWT sebagai agama yang benar dan petunjuk bagi umat

manusia. Dakwah bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh

umat manusia agar mereka bisa memahami kebenaran agama ini dan

memeluknya. Dalam proses dakwah ini, tujuannya adalah untuk menguasai atas

segala agama, yaitu agar Islam menjadi agama yang dominan dan diakui oleh

seluruh umat manusia.

Dakwah berusaha untuk memenangkan Islam Proses ini dimulai dari tingkat

pribadi seorang Muslim, melibatkan keluarga, masyarakat, pemerintah, hingga

tercapainya khilafah Islamiyah.

bagaimana caranya? mulailah dari

a. Dari Diri Pribadi Muslim:

Dakwah dimulai dengan menjadi contoh yang baik dalam perilaku dan

keyakinan Islam. Contohnya, dengan menjalani hidup sesuai dengan prinsip-

prinsip agama Islam.

b. Keluarga Muslim:

Dakwah melibatkan mengajarkan nilai-nilai Islam kepada keluarga dan

membimbing mereka menuju praktik-praktik Islami yang lebih baik.

c. Masyarakat Muslim:

Dakwah mencakup berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang Islami,

seperti mendirikan pusat-pusat pendidikan Islam atau organisasi amal.

d. Pemerintah Islami:
Dakwah melibatkan partisipasi dalam proses politik untuk mendukung

pemerintah yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam.

e. Khilafah Islamiyah:

Tujuan tertinggi adalah membangun sebuah khilafah Islamiyah, yaitu sistem

pemerintahan yang berlandaskan pada hukum-hukum Islam. Contohnya,

dengan mengusahakan perubahan politik yang mendukung terwujudnya

khilafah Islamiyah.

Kelompok 5
Putri indiarti saleng
Nur syakilah
Nur faizah sahid
Fitri amaliyah
Isra wati
Ummul

Anda mungkin juga menyukai