Anda di halaman 1dari 3

Tabligh dan Dakwah menurut alquran

1. Pengertian Tabligh

Tabligh secara bahasa berasal dari kata ballaga, yuballigu, tabligan yang artinya
menyampaikan. Tabligh secara istilah dapat diartikan dengan menyampaikan ajaran-ajaran
Islam yang diterima dari Allah swt. melalui Nabi Muhammad kepada umat manusia sebagai
pedoman hidup dalam menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Orang yang
menyampaikan tabligh disebut dengan mubalig atau mubaligah.

Tabligh merupakan salah satu ajaran agama yang sangat penting. Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam ayat sebagai berikut.

Artinya: Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika
tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan
amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. (Q.S. al-Ma'idah: 67)

Tabligh berisi ajakan untuk beramar ma'ruf nahi munkar, yaitu mengajak orang lain untuk
menjalankan kebajikan dan menjauhi larangan-Nya. R asulullah saw . membenci contoh cara
bertabligh. Setelah Nabi Muhammad saw. diutus menjadi rasul, beliau langsung melakukan
tabligh ajaran Islam kepada masyarakat Mekah. Dalam menyampaikan tabligh, Rasulullah
menerapkan strategi dan tahapan tertentu.

Sepeninggal Rasulullah tugas tabligh terus dilakukan oleh para sahabat hingga terus
dilanjutkan oleh umat muslim saat ini. Tujuannya agar ajaran-ajaran Islam dapat disampaikan
kepada umatnya. Rasulullah pernah bersabda dalam salah satu hadis, "Dari Abdullah ibnu
Amr sesungguhnya Nabi saw. bersabda, "Sampaikanlah olehmu apa yang kalian peroleh
dariku, meskipun hanya satu ayat" (H.R. Bukhari)

Tugas tabligh menjadi tanggung jawab setiap umat Islam. Kita dapat menyampaikan tabligh
dengan berbagai cara sesuai kemampuan. Dewasa ini tabligh dapat dilakukan dalam berbagai
acara seperti seminar, lokakarya, atau sarasehan. Untuk menarik masyarakat, biasanya
seorang mubalig dalam menyampaikan ceramah seni bersikap kreatif, misalnya dengan
menggunakan teknologi, memadukan dengan pertunjukan, dan kreasi menarik lainnya. Oleh
karena itu, seorang mubalig perlu memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, selalu
kreatif, dan menguasai ilmu pengetahuan Islam yang luas. Dengan melakukan tabligh ini,
ajaran Islam semakin tersebar sehingga dapat dipahami oleh banyak orang.

2. Pengertian Dakwah

Dakwah secara bahasa berasal dari kata da'a, yad'u, da'watan yang artinya mengajak atau
menyeru. Secara istilah, dakwah dapat diartikan dengan semua kegiatan yang bersifat
mengajak, menyeru, atau memanggil orang lain untuk menjalankan perintah Allah dan rasul-
Nya sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an dan hadis untuk menggapai kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat. Orang yang menyampaikan dakwah disebut dai. Oleh karena dakwah
merupakan kewajiban setiap muslim, siapa saja berhak menyandang gelar dai.
Dakwah dapat dilakukan dengan mengajak kepada umat/ penganut agama lain untuk
memeluk Islam. Dapat juga dengan mengajak atau menyeru sesama umat Islam agar mau
meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. dan kembali kepada ajaran yang benar. Cara
berdakwah tidak ada ketentuan tertentu, dapat dengan cara apa saja pada setiap kesempatan,
baik ketika acara formal maupun nonformal. Misalnya saat sedang rapat, berdiskusi, atau
bercengkrama dengan orang lain. Bahkan, dakwah tidak harus dengan ucapan, tetapi dengan
menampilkan akhlak yang baik (dakwah bilhal).

Perintah untuk berdakwah dapat ditemukan dalam ayat Al-Quran berikut.

Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyeru (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan
merekalah orang-orang beruntung." (Q.S. Ali Imran: 104)

3. Persamaan Antara Tabligh dan Dakwah

Jika menyimak penjelasan di depan, kita akan menemukan berbagai kesamaan antara
kegiatan tabligh dan dakwah. Kesamaannya antara lain sebagai berikut.

 Tujuan tabligh dan dakwah adalah mengajak dan menyeru orang lain untuk
menjalankan ajaran Islam dengan menjaga iman dan takwa.
 Dapat dilakukan kapan pun.
 Tidak ada ketentuan rukun dan syarat-syarat tertentu.
 Dapat dilakukan dengan cara apa pun.
 Dapat dilakukan dalam suatu acara, baik formal maupun nonformal.

Selain lima hal di atas, dalam menyampaikan tabligh dan dakwah kepada orang lain, kita
tidak boleh memaksa. Islam melarang tindakan pemaksaan kepada orang lain untuk memeluk
atau menjalankan ajaran agama. Firman Allah swt dalam Al-Quran

Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat... (Q.S. al-Baqarah: 256)

Seseorang yang hendak melaksanakan tabligh atau dakwah hendaknya memperbaiki dirinya
sendiri terlebih dahulu. Jika seseorang yang berdakwah berakhlak mulia, orang lain akan
terdorong untuk mengikuti ajakannya. Jika seseorang sering melakukan perbuatan tercela,
orang lain tidak akan tertarik mengikuti ajakannya.

Tata Cara Tabligh dan Dakwah

Dakwah dapat dilakukan dengan cara bil hal dan bil lisan. Dakwah bil hal dilakukan dengan
cara membiasakan diri untuk berakhlak terpuji sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah
saw. Dakwah bil lisan dilakukan dengan cara menyampaikan dakwah secara lisan kepada
masyarakat luas. Dakwah bil lisan juga dapat disampaikan melalui koran, internet, radio,
televisi, atau media massa lainnya.
Ceramah merupakan metode yang sangat penting dalam menyampaikan tabligh dan dakwah.
Metode ceramah ini biasanya disampaikan pada acara-acara tertentu yang bersifat formal.
Agar kita memiliki kemampuan dalam berceramah perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.

1. Mempersiapkan Mental (Kondisi Rohaniah)

Persiapan mental harus dilakukan oleh penceramah. Agar memiliki mental yang baik, kita
perlu menumbuhkan kepercayaan diri. Untuk menumbuhkan kepercayaan diri, harus bersikap
ikhlas dengan senantiasa melaksanakan perintah Allah swt., meningkatkan keimanan, serta
menampilkan akhlak mulia dalam hidup sehari-hari.

2. Persiapan Teknis

Persiapan tek nis dalam berceramah penting agar materi dakwahnya dapat tersampaikan
dengan baik kepada pendengarnya. Salah satu persiapan teknis yang perlu diperhatikan
adalah membuat materi ceramah dengan sistematika yang baik. Misalnya, dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut.

 Salam pembuka
 Hamdalah atau puji-pujian kepada Allah swt.
 Shalawat kepada Rasulullah saw.
 Pembacaan ayat-ayat Al-Quran sesuai materi ceramah.
 Uraian ceramah yang terdiri atas pembukaan, penjelasan materi, kesimpulan, dan
penutup.

3. Persiapan Fisik (Jasmaniah)

Persiapan fisik juga diperlukan ketika berceramah. Kondisi fisik mempengaruhi penyampaian
materi seorang dai atau mubalig. Seorang penceramah harus memiliki kondisi fisik yang
prima agar dapat menyampaikan isi ceramah dengan baik.

Sumber https://www.coretanzone.id/2017/09/ketentuan-tabligh-dan-dakwah-menurut-al-
quran-dan-hadits.html By Official Coretanzone At September 21, 2017

dikutip tgl 27 februari 2018 jam 21:07

Anda mungkin juga menyukai