A. DAKWAH
1. Pengertian Dakwah
dakwah berdsarkan kepada Al-Quran atau sesuai dengan petunjuk dari Allah swt,
yang tercantum dalam firman-Nya, baik itu secara harfiah ataupun secara relasional,
yang ketika dakwah dihubungkan dengan kata kata yang lain. Yang kedua, dilihat
kepada masyarakat yang menggunakan kata dakwah sebagai istilah kata dalam suatu
ان ربك هو اعلم بمن ضل عن،ادع الى سبيل ربك بالحكمة والموعظة السنة وجادلهم بالتي هي احسن
)١٢٥( Nسبيله وهو اعلمو بالمهتدين
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu degan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantalah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Kemenag, 2011: 142)
Berdasarkan ayat di atas, dakwah dapat dipahami sebagai bentuk ajakan atau
bentuk arahan dari seorang dai maupun seorang mubaligh dan juga orang-orang yang
mempunyai ilmu untuk menuju kepada jalan Tuhan dalam bentuk hikmah,
Pengertian dakwah dan juga pemahaman dakwah, selain dapat dilihat dari Q.S
An-Nahl ayat 125 tersebut, juga dapat dilihat dalam Q.S Ali Imran (3): 104.
واولئك هم المفلحون،ولتكن منكم امة يدعون الى الخير ويا مرون بالمعروف وينهون عناالمنكر
“ Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung” (Kemenag, 2011: 33)
Yang kedua, rumusan dakwah dapat dilihat dari pendekatan fenomena sosial
yang terjadi dimasyarakat. Yaitu dakwah sebagai istilah yang mampu digunakan oleh
sebagian masyarakat yang menunjukkan kepada perilaku keberagaman atau adat yang
khotbah perayaan hari besar dalam agama, dan juga pengajian baik dimajlis taklim
Secara umum dakwah dapat diartika sebagai suatu ajakan dan juga seruan
kpada jalan yang baik dan lebih baik. Selain itu juga dakwah dapat diartikan sebagai
sebuah proses yang bersifat terus-menerus menuju kepada jalan yang baik dan lebih
baik agar mampu mewujudkan dari tujuan dakwah tersebut. Dakwah dalam
agama yang mempunyai istilah dan arti penting yang berperan langsung dalam
kehidupan manusia agar tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat (Wahyi Ilhi,
2010: 17)
Secara terminologis, dakwah dapat dimaknai dari ajakan yang bersipat
optimis dan positif, yang merupakan ajakan atau perintah dalam hal kebaikan yang
akhirat. Beberapa ulama berpendapat mengenai arti dan makna dakwah, beberapa
2. Muhammad Khidr Husain dalam bukunya “al Dakwah ila al Ishlal” beliau
kepada masyarakat maupun kepada jamaah dakwah, agar berbuat baik kepada
sesama dan mengikuti jalan petunjuk sesuai dengan petunjuk al-Quran dan
maupun syariat.
Tuhan supaya beriman dan menaati setiap perintah dan aturan dari Allah SWT,
yang sesuai dengan petunjuk al-Quran dan Sunnah juga sesuai dengan syariat
akhlah Islam.
ajakan kepada manusia dengan cara arif dan bijaksana tanpa paksaan dan
kekerasan kepada jalan Tuhan yang sesuai dengan perintah Tuhannya untuk
agar tersentuh dan tergerak hatinya supaya menaati dari setiap perintah-
perintah ajaran Islam dan menjauhi larangan-larangan yang tidak disukai Allah
termasuk mewujudkan amr ma’ruf nahi munkar untuk tetap bisa memperoleh
kepada manusia agar tobat dan insaf yang mengubah dari situasi tidak baik
kepada situasi yang baik dan lebih baik yang mampu menjadikan
Beberapa definisi dari para alim ulama di atas, mampu ditarik menjadi satu
1. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang bersifat menyeru atau
melalui berbagai cara ataupun metode, baik metode yang bersifat tertulis
maupun lisan.
akhirat yang sesuai dengan petunjuk al-Quran dan sunnah serta atas dasar
agama dan sosial yang mampu mengubah pandangan hidup manusia baik itu
sikap bathiniah manusia ataupun perilaku hidup manusia yang tidak sesuai
dengan ajaran Islam menjadi sesuatu yang Allah sukai dengan tuntutan syariat
nasihat, saran dan juga masukan kepada sesama manusia tentunya dengan kehati-
hatian dan tanpa dengan kekerasan. Hal tersebut untuk tetap menciptakan
dalam Islam dikenal dengan dakwah ataupun berdakwah, yang sejatinya memliki
definisi mengajak, menyeru, serta memotivasi manusia untuk tetap berada dijalan
Tuhan yang sesuai dengan petunjuk al-Quran dan Sunnah agar terciptanya
bagian terpenting dalam setiap ajaran Islam. Oleh karenanya dakwah wajib dilakukan
oleh setiap muslim baik itu muslim laki-laki ataupun muslim perempuan. Karena
dakwah mampu mencegah dari perbuatn keji dan perbuatan munkar serta
merupakan upaya menyeru kepada setiap umat manusia untuk tetap melaksanakan
kebaikan (al ma’ruf) dan meninggak perbuatan yang bersifat buruk (al-munkar) yang
Quran dan Sunnah serta Ijma dari para alim ulama (Ijma al-Ummah). Bahkan Ibnu
paling utama dan paling pertama dan juga merupakan sebaik-baiknya dari setiap
Tidak hanya itu, para alim ulama yang lainnya juga memberikan pendapat dan
adanya perbedaan pendapat apakah merupakan wajib ‘ain ataupun merupakan wajib
kifayah.
Ulama yang berpendapat bahwa dakwah hukumnya wajib ‘ain karena beliau
mendasarkan bahwanya lafal min yang tercantum pada Quran Surah Ali Imran ayat
104 ialah Lil al-Bayan Wa al-Tabyin bukan li al-Tab’idh. Dengan begitu dalam
pandangan ulama tersebut ayat ini merupakan kewajiban dan keharusan yang harus
muncul dan timbul dari kemampuan setiap Individu. (Tata Sukayat, 2009: 21)
ولو ءامن اهل،كنتم خير امة اخرجت لناس تامرون با لمعروف وتنهون عن المنكر وتؤ منون با هلل
منهم المؤ منون واكثر هم الفسقون،الكتب لكان خيرا لههم
“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
merkea, dianatra mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik”. (Kemenag, 2011: 33)
Pada ayat di atas dakwah merupakan sebagai salah stu ciri atau tanda
yang wajib dimiliki oleh setiap muslim, atas dasar inilah dakwah diwajibkan
فلوال نفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا فى الدين ولينذروا قومهم،وما كان المؤمنون لينفرو اكافة
اذا رجعوا اليهم لعلهم يحذرون.
“Tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari tiap-tiap golongan diantar mereka tidak pergi
untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, gar mereka dapat
menjaga dirinya” (Kemenag, 2011: 104)
b. Dasar Kewajiban Dakwah dalam Hadits
منراى منكم منكرا فليغيره بيده فان لم يستطع فبلسانه فان لم يستطع فبقلبه وذلك اضعف االيمان
jika tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu juga maka
Hadits tersebut menggunakan lafadz “Man” yang mana dalam hal ini
masih bersifat umum. Artinya hukum dakwah hal ini masih bersifat umum
kekuatan atau kekerasan), jika tidak sanggup dengan demikian (sebab tidak
memiliki kekuatan dan kekeran), maka dengan lidahnya, dan jika (dengan
lidahnya) tidak sanggup maka cegahlah dengan hatinya, dan dengan yang
manusia baik itu bersifat individu, maupun kelompok, mereka harus tetap
melaksanakan kewajiban dan bersikeras menolak kemungkaran yang ada
“Dari Khudzaifah ra. Dari Nabi Saw, bersabda: Demi Dzat yang
kamu mencegah perbuatan yang munkar, atau Allah akan menurunkan siksa-
berbuat amr ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, agar mereka
3. Unsur-Unsur Dakwah
a. Dai
Kata dai terdapat dua pengertian yang pertama jika dilihat menurut
bahasa Arab yaitu sebagai isim fa’il, yang berasal dari kata يدعو- دعاyang artinya
laki-laki sebagai subjek dakwah atau pelaku dakwah yang menyebarkan ajaran
Islam, dan menyampaikan pesan dakwah kepada khalayak umum. Kenapa laki-
laki, karena jika perempuan yang menyebarkan ajaran Isalam biasa disebut
dengan da’iyah. Sedangkan jika dilihat dari pandangan istilah yaitu orang-orang
b. Mad’u
dalam bahasa Arab ialah sebagai isim maf’ul yaitu: دعوNو مN فه-هN يدع- دعهyang
artinya ialah objek dakwah, atau seseorang yang biasa diajak, dimotivasi dan
diperintahkan untuk menyebah Allah agar tetap berada dijalan-Nya yakni al-
المدعو هو من توجه اليه الدعوة وهو االنسان مطلقا قريبا او بعيدا مسما اوكافرا ذكرا اوانثى.
pesan dakwah, manusia seluruhnya baik jarak yang ditempuh itu dekat
perempuan.
dimakud disini ialah manusia yang bersifat meyeluruh, termasuk dalam hal ini
ialah da’I ataupun mubaligh itu sendiri. Karena dakwah itu dimulai dari diri
sendiri atau biasa disebut dengan dakwah al-nafsiyah, kemudian setelah itu
kepada orang-orang terdekat, seperti keluarga, dan juga sahabat. Hal ini
ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar adalah seluruh umat
manusia pada umumnya, hal ini tercantum didalam al-Qur’an surat Al-A’raf
ayat 158.
قل يايهاالناس اني رسول هللا اليكم جميعا الذي له ملك السموت واالرض...
“ Katakanlah (Muhammad): “Wahai manusia! Sesungguhny aku ini
utusan Allah bagi kamu semua, Yang Memiliki Kerajaan langit dan bumi”
(Kemenag, 2011: 86)
Dari kedua ayat di atas, jelaslah sudah yang menjadi objek dakwah
atau mad’u adalah manusia secara menyeluruh, tidak dibatasi oleh ruang dan
tidak hanya kepada umatnya yang sudah memeluk Islam, akan tetapi dari
berbagai kalangan, lintas usia dan lintas bangsa, mereka semua diajak oleh
keislaman, objek dakwah pada saat zaman Nabi Muhammad Saw, terdiri dari
beberapa kalangan; dari bangsa Arab terdapat Abu Bakar Ash-Shidiq dan
Bilal bin Rabbah; kemudia dari kalangan Habsy terdapat Shuhaib; dari bangsa
Rumawi terdapat terdapat Sulaiman; dan masih banyak lagi. Berangkat dari
manusia seluruhnya tidak dikhusukan kepada satu agama atau kelas tertentu.
(objek dakwah) secara umum. Oleh karenya sang dai dan mubaligh harus
dituntut untuk mampu dan bersikap professional ketika memilih salah satu
metode dakwah agar penyamapaian isi pesan dapat diterima oleh khalayak
umum. Tidak ada golongan atau kelas yang khsusus yang diutamakan dalam
dakwah, akan tetapi tetap saja ada yang harus diiutamakan dan dipriorotskan
terasa lebih mudah dan akan memberikan dampak yang positif pada keluarga
golongan atau tiga kumpulan sasaran dakwah yang harus dai atau mubaligh
al-da’wah adalah;
nilai keisalaman dan membawa syariat Islam oleh da’I ataupun mubaligh
diantaranya:
1) Akidah
kedalam dua bagian: yang pertama (1) Tuhid Uluhiyah, yang artinya
meyakini dan percaya bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa
artinya percaya dan yakin bahwa Allah adalah Dzat yang Maha
2) Ibadah
dan ibadah yang lainnya, tentunya hal ini sesuai dengan ketetapan dan
ketentuan ilmu fiqih; (2) Ibadah ghair mahdlah, bentuk kegiatan ibdah
yang tidak langsung kepada Allah atau terdapat perantar yang
3) Mu’amalah
4) Akhlak
merupakan sikap yang permanen yang ada dalam diri manusia, yang
ini. Jika dilihat dari pandangan bahasa Arab, kata Uslub al-Da’wah
mempunyai arti thariq dan thariqah yang memiliki makna jalan atau cara.
Yunani memandang metode berasal dari kata methodos yang memiliki makna
yang memiliki makna ajaran tentang metode. Bahasa lain memandang mtode
berasal dari dua kata, yang pertama meta yang artinya melalu dan yang kedua
kesimpulan, metode dakwah (ushlub al-da’wah) adalah segala cara atau jalan
mencipatakan manusia atau objek dakwah (mad’u) yang tetap berada pad
Supaya lebih jelasnya lagi, ketiga metode dalam al-Qur’an bisa dijelaskan
sebagai berikut:
1) Metode Hikmah
yang bijaksana, tegas, benar, dan mampu mengatakan yang hak dan
mendakwahi manusia dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan
wujud dengan metode hikmah ini bisa dilakukan dengan bahasa lisan,
mengatakan bahwa kata wa’dz ini memiliki arti زجر مقترن بالتخويفyang
90.
ان هللا يعمر بالعدل واإلحسان وايتائ ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يغظكم لعلكم
تذكرون
“ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kerabat, dan Dia melarang
(melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambilnya”.
(Kemenag, 2011: 140)
sangat baik dalam setiap kehidupan atau sering disebut dengan suri
3) Metode Mujadalah
Dan metode yang ketiga dalam al-Qur’an adalah وجا دلهم بالتي هي
bantahlah, dalam hal ini agar sang da’I atau mubaligh bahkan para
keisalaman tanpa ada paksaan dan kekerasan hal ini harus sesuai
Nabi Musa a.s dan Nabi Harun a.s, ketika mereka hendak menghadi
musuhnya yakni Fir’aun. Hal ini tercantum dalam Qur’an Surah Thaha
ayat 42-43.
اذهبا إلى فرعون انه طغى.اذهب أنت وأخوك بايتي والتنيا في ذكري.
“Pergilah engkau beserta saudaramu dengan membawa tanda-
tanda (Kekuasaan)-Ku dan janganlah kamu berdua lalai mengingat-
Ku; pergilah kamu berdua kepada Fir’aun.” (Kemenag, 2011: 158)
yang tidak baik dan efeknya tidak sampai kepada yang dituju, dan
tidak sedikit juga yang batil dibawa dengan penyampaian yang enak
dan lembut, sehingga efeknya lebih besar kepada yang dituju. Maksud
maksud dari billati hiya ahsan ini bukan untuk saling mengalahkan
kebaikan.
diskusi dan dialog (debat) dengan sangat baik yang sesuai dengan
dibawah ini:
manusia.
e. Wasilah al-Da’wah
Namun jika dilihat dari istilahnya, merupakan suatu cara untuk mendekatkan
media yang digunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Media ini dianggap
unsur paling penting dalam dakwah tujuannya agar dakwah yang disampaikan
media dakwah:
ان الذين كفروالو ان لهم.يايهاالذين امنوااتق اهللا وابتغوااليه الوسيلة وجاهدوا في سبيله لعلكم تفلحون
ولهم عذاب اليم،ما في األرض جميعا ومثله معه ليفتدوابه من عذاب يوم القيامة ما تقبل منهم.
“Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan
carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah
(berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung”. (Kemenag, 2011: 58)
Selain itu ayat di atas, ayat yang lainnya juga tercantum dalam Qur’an
ان عذاب،اولئك الذين يدعون يبتغون الى ربهم الوسيلة ايهم اقرب ويرجون رحمته ويخافون عذابه
ربك كان محذورا.
“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan
kepada Tuhan siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah), mereka
mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sungguh azab Tuhanmu
itu sesuatu yang (harus) ditakuti”. (Kemenag, 2011: 145)
media yang bersifat immaterial yang artinya media yang langsung tanpa
adanya perantara, dan tidak berbentuk fisik, conothnya kasih sayang langsung
keimanan dan rasa syukur serta ikhlas kita. Sedangkan Wasilah Madaniyah
merupakan media yang bersifat material atau media yang mampu dilihat oleh
indra manusia, tidak hanya bisa dilihat saja, akan tetapi media yang bersifat
matrial ini mampu digunakan oleh da’I atau mubaligh sebagai sarana dalam
menyebarkan ajaran Islam dan menyampaikan setiap isi pesan dakwah kepada
diantaranya: (1) media yang sifatnya fitrah (wasail fitriyah), contoh dari
(ceramah umum), dan khotbah; (2) Media yang sifatnya ilmiah (wasail
fanniah) contoh dari penggunaan media ini adalah Karya tulis, karya lukisan,
pengeras suara, kaset, telpon, radio, tv, dan film; (3) media yang sifatnya
4. Tahapan-Tahapan Dakwah
perjelas sebelumnya, jika dalam persepsi paling utama, materi dakwah yang harus
diberitahukan oleh dai kepada objek dakwah atau mad’unya. (Tata Sukayat, 2015: 35)
Tuhannya;
Ketiga tahapan materi di atas, pada awalnya tidaklah bersifat menetap ataupun
pasti, disebabkan ketiga materi dakwah tersebut saling terhubung yang nantinya bisa
kata dhat yang memiliki makna diri sendiri atau individu. Dalam Ilmu
Dakwah kepada diri sendiri, yakni dakwah manusia kepada diri sendiri
secara pribadi dalam wujud wiqayah al-nafs. Hal ini bertujuan sebagai
cara untuk perbaikkan diri pribadi dan kualitas diri yang Islami yang
sesuai dengan syariat yang telah Allah tetapkan. Dimana menjada diri
sendiri ialah sesuatu yang harus paling diutamakan, hal ini tercantum
يايهاالذين امنوا قوا انفسكم واهلكم ناراوقودهاالناس والحجارة عليها ملئكة غالظ
شدادال يعصون هللا ماامرهم ويفعلون مايؤمرون.
“Wahai orang-orang yang beriman! Perihalarah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dank eras, yang tidak
durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Kemenag,
2011: 282)
2015: 35-36)
baik itu dari sisi keilmuan ataupun dari sisi pengalamannya, kemudia
hal ini menjadi firman Allah mengenai dakwah indzar. Hal ini
وكان يأمر أهله.واذكر في الكتاب إسما عيل إنه كان صادق الوعد وكان رسوال نبيا
باالصالة والزكاة وكان عند ربه مرضيا.
“Dan ceritaknlah (Muhammad) Kisah Isma’il di dalam Kitab
(Al-Quran). Dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang
rasul dan nabi. Dan dia menyuruh keluarganya untuk (melaksanakan)
salat dan (menunaikan) zakat, dan dia seorang yang diridhai di sisi
Tuhannya” (Kemenag, 2011: 156)
Dakwah dalam lingkup keluarga tersebut, selain sudah
kepada masyarakat
bertatap muka dengan dai, selain itu juga bisa dilakukan dengan
5. Pendekatan Dakwah
yang terpilih yang dimiliki oleh objek dakwah atapun sasaran dakwah.
birokrasi, serta adu kekuatan politik yang digunakan sebagai senjata untuk
mempertahankan Islam. oleh karena itu, dakwah struktural ini memiliki sifat
diantarnya:
6. Tujuan Dakwah
pengetahuan dan dilakukan dengan semena-mena tanpa tau ilmunya seperti apa.
kebahagiaan serta kemasalahatn hidup di dunia dan akhirat, tentunya sesuai dengan
syariat Islam yang sudah mendapatkan ridha Allah SWT. (Nurwahidah Alimuddin,
kesukarelaan Allah SWT, yang menjadikan tercapainya hidup yang tentram, damai
dan juga menyenangkan, hal ini tentunya berjalan atas kuasa Allah SWT.
dakwah yang berkaitan dengan sesuatu yang menjadi bahan yang harus dipelajari
atau biasa disebut dengan materi, yang kedua tujuan dakwah yang berhubungan
dengan sesuatu yang harus diteliti berupa objek dakwah (Syamsuddin, 2016: 11).
Jika ditinjau dari sudut pandang objek dakwah dikategorikan menjadi empat, yakni
diantarnya: arah untuk individu, arah untuk keluarga, arah untuk lingkungan atau
Kemudian jika meninjau tujuan dakwah yang dilihat dari sudut pandang
kuat dan kokoh dalam hati bagi seluruh manusia. Kedua arah hukum, artinya setiap
kegiatan dakwah Islam bermaksud untuk membentuk sekumpulan manusia yang taat
dan patuh terhadap berbagai hukum yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah
SWT. Ketiga arah budi pekerti atau perilaku, yakni untuk menciptakan kepribadian
manusia yang mengaku dirinya muslim yang berprilaku baik yang sesuai dengan
syariat yang telah Allah tuliskan dalam al-Qur’an. Dari kedua tujuan dakwah baik itu
dilihat dari tujuan materi ataupun tujuan objek dakwahnya, keduanya sama, yakni
macam kegiatan maksud tertentu yang sesuai dengan nilai keisalaman, dan nilai yang
ingin didapatkan oleh segenap usaha dakwah pada dasarnya ialah balasan yang masuk
akal dari berbagai usaha dakwah yang dikerjakan dengan giat dan rajin. Sehingga
dengan ini mampu mewujudkan pengalaman batin, perbuatan dan perbaikan atau
suatu proses nilai-nilai penyebaran dan keadaan. Meski demikian terdapat perihal
yang dapat menjadi rujukan dan kebenaran dari dakwah itu sendiri, bahwasanya
dakwah Islam selaku kegiatan yang menyeru manusia kepada jalan lurus (Islam).
dalam menyeru kepada jalan lurus (Islam) hal ini terdapat dalam Qur’an surat
ومن احسنو قوال ممن دعا الى هللا وعمل صالحا وقال انني من المسلمين
“Dan siapakah yang lebih baik perkatannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk
orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (Kemenag, 2011: )
ucapan) dan dakwah bil-amal (dakwah dengan perbuatan). Dakwah bil-qoul (dakwah
manusia. Sehingga hal inilah yang dipilih untuk mengkaji bahan utama yang terdapat
Knseling Islam (BKI). Selanjutnya dakwah bil amal, adalah kegiatan dakwah yang
dikerjakan dengan cara social engineering (rekayasa sosial). Dakwah dengan gaya ini
Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Pada bagian ini menjadikan efektif dan
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dan hal inilah yang
menjadi pusat utama dalam jurusan Program Studi Manajemen Dakwah (MD).
istilah: kemerdekaan dan kebebasan, kebenaran dan logis, dan menyeluruh dan
global. Sehingga dengan hal ini kemerdekaan dan kebebasan telebih-lebih dijamin
sampai ke agama Islam, termasuk kepercayaan dan yakin pada agama. (Syamsuddin,
2016: 13
B. Dai
1. Pengertian Dai
pesan-pesan nilai keisalaman kepada jamaahnya atau objek dakwah, selain itu dai
juga merupakan seseorang yang mengajak manusia untuk tetap mendirikan amar
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar agar terciptanya kebahagiaan di dunia dan
Dai sebagai subjek dakwah berasal dari kata bahasa Arab yang diambil dari
fi’lul madhi bentuk muzakar khusu laki-laki, yang artinya orang yang mengajak
kepada kebaikan ialah seorang laki-laki. Sedangkan jika yang mengajak kepada
atau dai tidak mesti harus terikat kepada laki-laki saja, akan tetapi perempuan juga
nilai keisalaman.
Toto tasmara, beliau berpendapat dai merupakan setiap muslim baik laki-laki
ataupun perempuan yang mukallaf (orang yang dipilih dan diperintah oleh Allah
dikhususkan kepada manusa yang mengaku dirinya sebagai umat Islam dan hal ini
sifatnya melekat. Akan tetapi kewajiban berdakwah disini lebih dikhususkan kepada
orang yang memiliki ilmu agama lebih dan memiliki gelar khusu sebagai alim ulama
ataupun para kiyai dan para ustad, merekalah yang biasa mendakwahi manusia yang
kemudian diajak untuk tetap ta’at dan patuh akan perintah Allah SWT. (Yusuf, 2015:
53).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indoensia dai diartikan sebagai seseorang yang
ajaran Islam. Dengan kata lain dai merupakan seseorang yang mengajak kepada
kebaikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik menggunakan bahasa
tulisan, lisan, bahkan dengan mencotohkan perbuatan yang baik kepada manusia (suri
tauladan) tujuannya supaya mereka mau mengamalkan setiap ajaran-ajaran Islam agar
mengubah kondisi manusia dari yang tidak baik menjadi baik, dan yang baik menjadi
Seorang dai harus menjadi sosok figur yang baik dalam lingkup masyarakat,
mempunyai etika yang baik dan sopan supaya apa yang dai sampaikan bisa masuk
dan diterima oleh jamaah dakwah atupun objek dakwah (mad’u), berikut peranan dan
Dai berperan sebagai juru dakwah merupakan salah satu faktor dalam
menunjang kegiatan dakwah, hal ini menjadi point yang sangat penting serta
dianggap berhasil atau tidaknya suatu kegiatan dakwah. Dai harus mempunyai
professional dai juga harus memiliki kepribadian yang sangat baik hal ini
bermaksud untuk mensukseskan kegiatan dakwah tersebut. Salah satu dai yang
ayat 21.
لقد كان لكم في رسول هللا أسوة حسنة لمن كان يرجو هللا واليوم األخر وذكر هللا كثيرا.
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang
baik bagi kamu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (Rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Akhir dan dia banyak menyebut Allah”. (Kemenag, 2011:
211)
Kredibilitas dalam diri dai tidaklah tercipta dengan begitu saja, hal
dan budi pekerti yang sangat baik. Kepribadian yang tumbuh dalam diri dai
terbagi menjadi dua, pertama kepribadian yang bersifat rohaniah dan yang
dalam diri yang bersifat positif. Selain itu dai dituntut untuk selalu bisa
menyesuaikan dan menempatkan diri dari berbagai pengaruh, hal ini bertujuan
agar terciptanya kepribadian yang lebih baik. (Hajir Tajiri, 2015: 50)
sebagai kriteria yang bersifat normatif (berdasarkan norma dan kaidah). (Hajir
Yusuf, diantaranya:
dimiliki oleh Sang Khaliq. Allah Maha segalanya dan penuh kasih
sayang. Dari sifat Rahman Rahim inilah sang dai dituntut untuk
yang sangat ta’at dan juga patuh akan perintah-Nya, mereka tidak
masa sekarang, ataupun masa yang akan datang, selain itu setiap
Dai haru mampu mengatakan yang hak dan yang bathil seperti yang
tawakkal (selalu pasrah kepada Allah atas apa yang telah menimpa
curahatan umat).
diwajibkan, karena hal ini juga tercantum dalam arkan al-iman (rukun
iman). Kepribadian yang kelima ini wajib dimiliki oleh dai yang
kelima ini, mampu membuat manusia berfikir akan masa depan yang
takdir dirinya. Harus bisa diketahui bahwasanya setiap do’a dan usaha
haruslah terus dilakukan oleh setiap manusia, baik itu pendakwah
Kita sebagai umat Islam sudah terikat dengan kuat untuk selalu
antara hamba dengan Tuhannya. Selain itu banyak sekali manfaat bagi
setiap umat muslim shalat juga mampu menjauhkan diri dari perbuatan
keji dan munkar, selain itu, shalat juga mampu menjadi bentuk
justru sebaliknya mampu dan bisa mengundang dosa dan murka Allah
agama, dan berzina yang jelas itu semua hukumnya haram. Hal ini
bagi tubuh. Puasa salah satu momen yang bisa mendorong manusia
kiranya bagi dai bisa mengontrol diri tujuannya supaya dakwah bisa
berjalan dengan baik dan bisa dibilang sukses, selain itu memiliki
kepribadian berupa control diri menjadikan dai tidak merasa puas dan
biaya. Selain itu kesehatan tubuh baik ruhani maupun jasmani juga
penting sekali diperhatikan, tidak hanya sampai disitu rasa sedih saat
Saw, akan tetapi perjuangan beliau di teruskan oleh para ustad, kiyai,
b. Sifat-Sifat Dai
Menjadi seorang dai haruslah mempunyai sifat yang baik, karena dai
menjadi sosok figur dan orang yang akan dicontoh oleh masyarakat atau oleh
jamaahnya sendiri. Berikut beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
dai, diantarnya:
Sifat inilah yang harus dimiliki oleh sang dai, takwa dan
Allah SWT. Hal ini tercantum dalam Qur’an Surah al-Baqarah ayat 44:
2) Ahli Taubat
Dai harus lebih mampu menjaga dan takut untuk berbuat
saja, akan tetapi setiap manusia yang mengaku dirinya umat Islam dan
3) Ahli Ibadah
ibadah, hal ini bukan hanya pandangan dari luar saja (padangan
biasa dikenal dengan Riya, akan tetapi ibadah ini ditujukkan kepada
perintahnya.
inilah yang paling pertama harus dimiliki sang dai. karena dua sifat
inilah yang dimiliki oleh para Rasull dan para Nabi. Sifat amanah dan
sifat shidiq inilah yang menjadi kekuatan dalam diri dai kedua sifat ini
5) Pandai Bersyukur
Bersyukur merupakan bentuk sikap terima kasih atas berbagai
Bentuk rasa syukur kepada Allah terbagi kepada dua bagian yakni
kebaikan dengan ikhlas tanpa unsur riya, yang kedua bentuk syukur
pertama rasa syukur kepada Allah, dan yang kedua bentuk syukur
dimensi syukur ini, syukur atas berbagai nikmat dan karunia Allah,
manusia.
setiap jamaah atau ma’dunya, sang dai pasti menyampaikan isi pesan
keisalaman agar mad’u mau beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
7) Tawadhu
Tawadhu disni ialah rendah hati sopan, tidak sombong, tidak suka
merendahkan orang lain, tidak suka menhina dan tidak suka mencaci
orang lain. Orang yang selalu menanmkan sifat tawadhu dalam dirinya
tidak angkuh, dan tidak sombong atas apa yang telah dipunyai oleh
sang dai.
inilah yang harus dihindari dan dijauhi oleh dai, biasanya orang yang
olehnya.
berserah diri dan pasrah atas apa yang sudah kita ikhtiarkan, berserah
dan pasrah kepada Allah inilah yang disebut dengan sabar dan tawakal.
(asal tidak ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan), sikap toleransi
merupakan sifat yang harus dihindari oleh sang da’i. Dakwah tidak
akan sampai kepada mad’u jika hati tidak dibersihkan dari hal-hal
Dai harus mempunyai sikap yang baik yang sesuai dengan al-Quran
dan Hadits, hal, diantara contoh sikap yang harus dimiliki seorang dai
diantaranya:
1) Berakhlak mulia
sikapnya. Salah satu contoh dai yang mempunyai budi pekerti yang
sangat mulia adalah Rasulullah Saw, yang tidak lain diutus ke bumi
hal ini bertujuan agar dakwah dapat berjalan dengan sukses, dan dai
kepada hal-hal yang baik dan emngundang pahala, sikap warak inilah
Pengetahuan yang cukup dan memadai ini bisa berupa bahasa, tradisi,
psikologi, budaya, yang harus dipelajari oleh sang dai tujuannya agar
97-100).
d. Akhlak Dai
Selaku public figure, dai jadi pusat atensi serta rujukan untuk umat,
mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, kerutinan yang dikerjakannya,
pantauan dari umat. Akhlak sang da’i meliputi hati, piker, lisan atau ucapan,
jasad, harta ikatan sosial, ekonomi, serta keluarga, seluruhnya sejalan dengan
diperlihatkannya menjadi suri teladan atau contoh yang baik gai setiap umat.
37)
dan dilakukan secara sadar. Ketiga, perbuatan baik buruk manusia muncul
kesukarelaan dan tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak lain. Keempat,
perbuatan baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia merupakan sifat yang
Dan terakhir kelima, perbuatan itu dilakukan atas dasar kesukarelaan atau
keihklasan bukan semata mata ingin mendapatkan sanjungan dan pujian dari
e. Penampilan Dai
Penampilan salah satu elemen yang tidak bisa jauh dari manusia, baik
disini penampilan dai menjadi salah satu faktor yang tidak bisa dihindari atau
meningkatkan daya tarik, dan rasa kepercayaan dalam diri seseorang. Dedi
Pertama penampilan luar atau biasa yang kita sebut dengan penampilan
fisik. Adapun yang meliputi penampilan fisik seperti: 1) pakaian atau baju,
baik dilihat dari modelnya, bentuknya termasuk kualitas pakaian yang dipakai.
Selain pakaian, ada juga beragam aksesoris yang digunakan, hal ini bertujuan
untuk mempercantik dan menambah daya tarik dari dai. Diantara aksesoris
yang digunakan diantaranya: jam tangan, kacamata, sandal atau sepatu, satu set
fisik baik itu dai ataupun da’iyah. Yang dimaksud karkateristik fisik ialah
ganteng dan cantik, selain itu juga dilihat dari warna kulit yang dimiliki oleh
banyak berpengaruh ternyata sudah terlebih dahulu diteliti oleh sejumlah ahli.
Penelitian ini sebagaiaman dilakukan oleh Dion, Berscheid, dan Harold Sigall
dipandang mempunyai sifat yang baik. Hal ini disebabkan bahwasanya daya
tarik sering dipandang sebagai penyebab ketertarikan antar lawan jenis. Siapa
yang tidak suka dan senang terhadap orng cantik dan ganteng tentu semua
seperti halnya yang telah engkau lihat, sehingga saya tidak suka dan tidak
menyukai jika ada orang yang melebihi saya, meskipun hanya berupa sandal
jepit. Apakah hal ini masuk kedalam sifat sombong?” Rasulullah Saw,
menlak kebenaran da meremehkan orang lain” (HR. Abu Daud dalam Abbas
sahabat nabi memiliki wajah tampan dan memiliki badan yang sangat gagah.
delegasi, dia memiliki bada dengan yang begitu baik, sedap dipandang dan
juga tampan rupawan. Mushab bin Umair beliau juga memiliki wajah yang
sangat tampan dan selalu berpenampilan menarik. Ibunya sendiri dikenal oleh
orang yang kaya raya, yang bisa membeli semua kperluan yang dibutuhkannya
Ja’far bin Abu Thalib, beliau dikenal sebagai orang yang berpenampilan selalu
ialah Abdullah bin Abbas, Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Syafi’i.
Kemudian yang kedua ialah penampilan dalam kepribadian dai. (Hajir Tajiri,
2015: 49-50)
C. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
ditemukan adanya unsur-unsur perihal persamaan makna atau biasa disebut dengan
adanya proses timbal balik antara komunikator dan komunikan, atau komunikan
5)
Baiklah, jika dua manusia turut terbawa kedalam sebuah komunikasi, seperti
persamaan makna yang berada dalam dialog tersebut. Persamaan kata, bahasa yang
dipakai kedalam dialog belum pasti dikatakan mampu menghasilkan persamaan arti.
Dapat diartikan perkataan, paham bahasanya belum pasti paham arti yang hasilkan
oleh bahasa itu sendiri. Sehingga dikatakan dengan pasti, bahwasanya dialog kedua
manusia mampu dibilang komunikatif jika keduanya saling merespon satu sama lain,
selain paham terhadap bahasa yang dipakai, paham juga terhadap arti tiap kata yang
komunikasi yang bersifat mendasar, atau pengertian komunikasi yang sangat mudah
lingkungan besar, karena komunikasi ini bagian terpenting dalam sistem sosial,
kebudayaan, pendidikan, dan juga politik yang sudah disadari oleh para petinggi, dan
para ilmuan, sebagaiamana hal ini terjadi pada zaman Aristotels dilahirkan dan hidup
ratusan tahun sebelum Masehi. Namun, pembelajaran Aristotel bertahan pada retorika
dalam lingkup kecil. Pertengahan abad ke 20 sehingga waktu yang dirasa singkat
elektronik, sesudah ditemukan kapal api, pesawat terbang, tenaga listrik, telpon, surat
kabar, film, radio, televise, dan lain sebagainya. sehingga para petinggi, para ilmuan
pada abad sekarang sadar betapa pentingnya komunikasi dijaga ditingkatkan dari
jelas, dan bisa dimengerti oleh kebanyakan orang sehingga bahasa inilah yang
mampu mengartikan akal manusia kepada yang lain. Baik itu membentuk
pikiran, berita ataupun berupa pendapat; entah itu berhubungan dengan segala
hal yang nyata ataupun yang tidak berbentuk; hal ini tidak saja mengenai
kejadian yang terjadi seperti sekarang ini, yang memebedakan ialah pada
masa lalu dan masa yang akan datang. Dengan adanya bahasa banyak
menjadi manusia yang memiliki tingkah laku yang baik yang selalu
pada masa 10 tahun, dan juga masa yang akan datang. (Onong Uchjana
ialah bahasa, namun kelemahannya tak jarang orang yang pandai dalam
komunikasi atau ketika melakukan dialog dengan kedua belah pihak. Tidak
jarang banyak kata-kata yang tidak dimengerti dan dipahami atau biasa
yang nyata. Selain itu, banyak terdapat kata-kata yang tidak pantas diucapkan
yang keluar dari mulut manusia seperti kata-kata kasar, misalnya: anjing dan
babi, kata hewan ini tidak pantas sama sekali diucapkan dan dapat merusak
banyak beragam, yakni seperti lamabaian tangan, senyuman, dan juga gerak
tangan. Namun yang paling penting, tidak semua orang mengerti dan paham
dengan bahasa dan kebudayaan yang sama. Kedua pengertian kata konotatif
oleh komunikator pas dengan sistem dari prinsip dasar, yakni perpaduan
dengan kejadian yang pernah dialami dan pengertian yang pernah didapat oleh
menyampaikan oleh manusia dengan memakai benda atau alat yang menjadi
yang relatif jauh, surat, telepon teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi,
film dan sebagainya merupakan perantara kedua yang sering dipakai dalam
komunikasi.
merupakan perantara kedua seperti dijelaskan diatas tadi. Jarang sekali manusi
sebagai symbol beserta maknanya seperti akal dan perbuatan yang dibawanya
menjadi pesan, yang tidak bisa dipisahkan. Tidak seperti perantara yang
atau televisi contohnya, ialah perantara yang dirasa efisien dalam menjangkau
membawakan atau menyampaikan sebuah pesan satu kali saja, sudah bisa
14)
Hasil atau dampak yang berbalik dalam komunikasi perntara, hal yang
paling utama yakni media massa itu sendiri, dinamakan umpan balik hal ini
televise, ataupun film, tetap saja hasil atau dampak akan tetap berbalik.
untuk masuk kedalam ruang dan waktu, maka dalam menyusun symbol-
sebagai perolehan dari sekian banyak pilihan wajib didasari pendapat tentang
tanda serta rupa dan keadaan tertentu dan berbeda yang hanya akan tepat dan
seluruhnya.
komunikator.
komunikan.
komunikator.
7) Response: kritik, saran, ataupun komentar yang diterima oleh
dijadikan sesuatu yang menjadi tujuan atau acuan serta komentar apa yang
pesan dengan perantara yang pasti dan jelasa yang tujuannya mampu
dijadikan sebagai acuan dan tujuan dan argument atau komentar apa yang
diinginkannya. Komunikator harus cerdas, aktif, serta kreatif dalam menyandi
menyampaikan pesan melalui perantara yang pasti dan jelas dalam mencapai
menggunakan metode apa, kepada siapa dengan menimbulkan efek yang seperti apa.
(Tommy Suprapto, 2009: 5). Komunikasi juga bisa diartikan sebagai sebuah proses
transaksi, hal ini dikarenakan komunikasi ialah sebuah proses, yang dimana bagian
dari keseluruhannya satu sama lain saling terhubung dan saling berkaitan. Didalam
setiap transaksi, setiap elemen berkaitan dari satu elemen dengan elemen-elemen
lainnya. Adapun langkah-langkah dari proses komunikasi ini ialah sebagai berikut:
2. Langkah kedua ialah sebuah ide yang sudah dirancang yang membentuk
5. Langkah kelima ialah jika pesan ini berhasil didecoding, maka komunikan
Sehingga, setelah terciptanya suatu gagasan yang telah dipahami maka pesan
komunikasi akan menghasilkan proses timbal balik berupa suatu proses komunikasi.
Suprapto, 2009: 8-9). Salah satu pakar komunikasi Wilbur Schramm beliau
komunikan sedikit banyaknya harus memiliki tiga syarat unsur komunikasi, yakni
a. Who, yang memiliki arti siapa yang berbicara atau siapa yang mengatakan.
b. Says What, memiliki arti apa yang dikatakan atau yang disampaikan.
komunikasi diantaranya:
a. Komunikator
b. Pesan
c. Media
d. Komunikan
e. Pengaruh
Sehingga isi dari sebuah proses komunikasi adalah untuk menghasilkan suatu
persamaan makna antara komunikator dengan komunikan ataupun antar dua orang
yang tetlibat dalam sebuah proses komunikasi. Teori yang dikemukakan oleh Laswell
ini merupakan teori yang umum dan sering digunakan dalam sebuah komunikasi.
Model komunikasi ini merupakan model komunikasi yang begitu sangat sederhana,
selain itu, teori komunikasi Harold Laswel juga mampu dipahami. Dalam setiap