Dosen Pengampu:
Dr. Cucu Nurjamilah, S. Ag., M.Ag.
Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam 5A
Oleh:
Indah Oktavianti
NIM. 11831009
Febby Widyatami
NIM. 11831023
Selyani
NIM. 11631042
Latar belakang
Dakwah adalah upaya setiap muslim untuk merealisasikan fungsi kerisalahan dan fungsi
kerahmatan. Fungsi kerisalahan berarti meneruskan tugas Rasulullah SAW, yang patut dijadikan
tauladan dalam segala budi pekertinya di setiap zaman. Dakwah secara umum adalah upaya
menyampaikan agama Islam kepada seluruh umat manusia.
Berdakwah termasuk ibadah yang paling agung dan ibadah yang memberikan banyak
manfaat kepada umat manusia. Pedoman berdakwah adalah bersumber dari kitabullah dan sunah
Rasulullah Saw yang diharapkan dapat menyempurnakan dakwah Islam yang dilakukan oleh
para da'i. Oleh karena itu setiap pelaku dakwah (da'i) haruslah melengkapi diri dengan ilmu
pengetahuan, medan dakwah termasuk kondisi sosial masyarakatnya, metode dan strategi
dakwah. Di samping itu harus memiliki niat yang ikhlas, sabar, lemah lembut dan sesuai ajaran
islam, selain itu berdakwah juga harus bisa menciptakan suasana gembira, nyaman, tidak
terkesan bahwa agama Islam itu memberatkan.
PEMBAHASAN
A. Dakwah
1. Pengertian dakwah
Secara bahasa (etimologi) dakwah berarti mengajak, menyeru atau memanggil.
Adapun secara istilah (terminologi), dakwah bermakna menyeru seseorang atau
masyarakat untuk mengikuti jalan yang sudah ditentukan oleh Islam berdasarkan Al
Qur’an dan hadist untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam dunia dakwah,
seorang yang berdakwah biasa disebut Da’i dan orang yang menerima dakwah atau orang
yang didakwahi disebut dengan Mad’u.
3. Karakteristik Dakwah
Dakwah Islamiyah yang benar dan lurus memiliki karakteristik sebagai berikut:
(1) Rabbaniyyah (Berorientasi Ketuhanan)
Dakwah yang benar haruslah berorientasi ketuhanan. Bertujuan hanya
menyeru kepada Allah Ta’ala dan agama-Nya, dan bukan bertujuan mencari
keuntungan duniawi: harta kekayaan, kedudukan, popularitas, dan sejenisnya.
Dakwah Islamiyah yang benar dan lurus juga disebut
berkarakter rabbaniyyah karena apa yang disampaikannya semata-mata hanyalah
apa-apa yang bersumber dari manhaj-Nya, yakni Al-Qur’an dan sunnah rasul-
Nya.
Tabligh merupakan aktivitas dakwah yang melibatkan interaksi da’i dan mad’u
dan berorientasi pada sosialisasi ajaran islam. Sasaran tabligh adalah mad’u yang bersifat
massa (ummah) dengan metode khitabah, baik secara tatap muka atau bermedia yang
bersifat monologis maupun dialogis. Tujuan tabligh adalah membuka pemahaman mad’u
terhadap ajaran islam yang berimplikasi pada perilaku mereka dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Karakteristik Tabligh
Tabligh memiliki beberapa karakteristik yaitu :
(1) Dilakukan oleh orang/da’i yang memiliki pengetahuan keislaman yang mendalam
(2) Dilakukan di tempat terbuka/ramai
(3) Tidak berkelanjutan
(4) Dilaksanakan hanya pada saat momen-momen tertentu
(5) Merupakan kegiatan dakwah yang direncanakan
C. Khitabah
1. Pengertian Khitabah
Khitabah merupakan akar bahasa arab yang berasal dari khataba, yakhtubu,
khutbatan atau khitobatan. Khitabah merupakan sebuah upaya mentransmisikan atau
mendifusikan (mentabligkan) ajaran Islam yang dalam prosesnya melibatkan unsur
khatib sebagai subyek, pesan (maudu), metode (ushlub), media (washilah), dan objek
(mukhatab), yang di lakukan dalam ruang dan waktu tertentu untuk membangun pribadi
muslim yang berkualitas khairul bariyah dan komunitas muslim yang khairul ummah.
Dalam prakteknya kegitan khitobah ini terdiri dalam dua bentuk, yakni khitabah
diniyah dan khitabah ta’tsiriyah. Khitabah diniyah diartikan sebagai proses khutbah yang
secara substansial dan formal menjadi syarat terlaksananya ibadah mahdhah bahkan
penentu sah tidaknya prosesi ibadah mahdzah. Khitobah diniyah terkait secara langsung
dengan pelaksanaan ibadah mahdhah. Diantara khitobah diniyah ini adalah; khutbah
jum’at, khutbah idain, khutbah khusuf dan kusuf, khutbah istisqo dan khutbah saat wuquf
di arafah.
Selain khitobah diniyah, dalam khazanah ilmu dakwah dikenal juga istilah
khitobah ta’tsiriyah. Kalau khitabah diniyah diartikan sebagai proses khitobah (khutbah,
ceramah) yang secara substansial dan formal menjadi prasyarat terlaksananya ibadah
mahdzoh bahkan penentu sah tidaknya prosesi ibadah mahdzoh. maka khitobah
ta’tsiriyah adalah khitobah dimana keterkaitannya dengan ibadah mahdzoh hanya pada
ranah substansi materi bukan sebagai penentu sah tidaknya prosesi ibadah mahdoh
tertentu. Ia menjadi pengiring kegiatan keagamaan yang bersifat ghoer mahdhoh. Tujuan
utama dari khitobah ini adalah membangun syiar agama Allah dalam ragam dimensi
kehidupan ummat. Berbagai perilaku sosial dan budaya ummat yang terus mengalami
perubahan sangat cepat dibingkai dan dikawal oleh kegiatan transmisi nilai-nilai
keislaman. Diantara khitabah ta’tsiriyah adalah : khitabah al-waqi’iyah, khitabah
walimah dan khitabah munadzomah.
2. Karakteristik khitabah
Karakteristik khitabah dibagi menjadi 2 jenis
(1) Khitabah Diniyah
a. Yang menyampaikan harus seorang Mukallaf
b. Materi harus terstruktur dan bersifat baku
c. Isi materi merujuk dan mengkerucut pada peningkatan kualitas iman dan
taqwa
d. Durasi penyampaian materi terbatas
e. Dilakukan di atas mimbar didalam masjid atau dilapangan
Yang paling tinggi dan paling luas cakupannya adalah dakwah. Di dalam dakwah ada
beberapa jenjang aktifitas. Salah satunya adalah tabligh. Jadi tabligh itu bagian dari dakwah,
tetapi dakwah bukan hanya semata-mata tabligh. Tabligh sendiri berarti menyampaikan. Dari
kata ballagha - yuballighu. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana
agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah. Tapi tidak ada
tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu.
Jadi ketiganya saling berhubungan karena sama sama memiliki tujuan yang sama yaitu
menyampaikan risalah kebaikan kepada umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA