LANDASAN TEORI
A. TABLIGH
1. Pengertian Tabligh
keterangan yang jelas, sedemikian rupa, sehingga dapat diterima oleh akal
dan dapat ditangkap oleh hati, kemudian dapat pula dicerna oleh kedua-
duanya.1
pendapat, yaitu:
ajaran- ajaran islam yang diterima dari Allah Swt kepada umat
1
M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999), Cet. Ke-1, h.
74
2
Effendi Faisah, Psikologi Dakwah,( Jakarta: Kencana, 2009) h 52
13
14
sehingga mereka mau mengubah sikap dan perilakunya apabila tidak sesuai
Secara harfiah dakwah dan tabligh dapat dibedakan tetapi tak dapat
atau ajakan, tabligh pada dasarnya merupakan bagian dari dakwah, karena
tabligh adalah dakwah yang dilakuan melalui lisan atau dapat dikategorikan
kolosal. Incidental yang dimaksud adalah bahwa tabligh bersifat hanya satu
3
Aep Kusnawan, et. Al, Komunikasi dan Penyiaran Islam Mengembangkan Tabligh
Melalui Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi dan Film. (Bandung: Benang Merah Press, 2004).
h. 87
4
Hasanuddin, Manajemen Dakwah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 70
15
Setiap kegiatan yang akan dilakukan haruslah memiliki misi yang tepat,
agar tujuan yang diinginkan tercapai, begitu juga dengan tabligh. Misi gerak
tabligh ini memiliki gerakan yang khas. Ia ada untuk menyebarkan aqidah
islam dan ibadah hanya kepada Allah. Serta membebaskan manusia dari
tabligh tersebut dapat dikatakan sia- sia dan tidak mengena kepada sasaran
tabligh itusendiri. Untuk itu seorang muballigh harus memiliki misi yang
tepat agar tujuan dari tabligh dapat tercapai dengan hasil yang maksimal.
Islam sehingga terjadi proses internalisasi nilai Islam sebagai nilai hidupnya.
5
Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam Mengembangkan Tabligh, (Jakarta:
Kencana 2006) h. 111
6
Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual. (Jakarta: Gema Insani Pers 1998) cet, ke.1, h. 118
16
kolosal. Insidental yang dimaksud adalah bahwa tabligh bersifat hanya satu
beragam agregat sosial dari berbagai kategori. Agregat sosial yang dimaksud
dapat dilihat dari berbagai kategori (baik dari segi usia, jenis kelamin,
yang diterima oleh pesawat radio maupun televisi. Ia juga bersifat massal,
Islam.
kegiatan dalam dakwah ada empat, yaitu: Tabligh, Irsyad, Tadbir dan
Tathwir.
7
Asep muhidin, Dakwah Dalam Perspektif Al- qur’an (Bandung: cv pustaka setia, 2002)
h. 37
18
masyarakat.
8
Helmy, Masdar, Problematika Dakwah Islam dan Pedoman Muballigh, Semarang: Toha
Putra, 1974
19
2. Metode Tabligh
gabungan dari kata meta dan hodos. Meta berarti melalui, mengikuti, atau
sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, arah atau cara. Jadi, metode bisa
akan menemukan segi- segi penting yang tidak jelas dalam kajian
keilmuannya, atau ia tidak mampu melihat berbagai hal yang seharusnya dia
ketahui.
Cukup banyak metode atau strategi yang telah dipraktikan oleh para
nasihat, diskusi, bimbingan keagamaan, uswah dan qudwah hasanah, dan lain
dihadapi.
3. Materi Tabligh
hari, sehingga hidup mereka senantiasa berada dalam suasana religi, yang
Ajaran yang dibawa dan diajarkan oleh rasulullah kepada umatnya ini
meliputi aspek duniawi, yang tentunya materi yang harus diserukan dalam
dakwa pun menjadi luas, adapun diantara materi – materi tersebut kiranya
4. Hukum Tabligh
muslim, sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 67,
yaitu:
ahli kitab tanpa menghiraukan kritik dan ancaman mereka yang disertai
dengan jaminan keamanan beliau, dan apabila tidak dikerjakan apa yang
diperintahkan ini walau hanya meninggalkan sebagian kecil dari apa yang
secara keseluruhan.10
Jika pada awalnya ayat di atas menjelaskan bahwa tugas tabligh hanya
kewajiban dan tanggung jawab setiap muslim. Oleh karena itu setiap muslim
wajib bertabligh walupun hanya satu ayat. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tabligh hukumnya adalah wajib bagi setiap orang yang menganut agama
5. Unsur-unsur Tabligh
9
Dept Agama R.I, Al-Qur’an dan terjemahannya, (Bandung : PT Sygma Arkanleema),
2009, h. 119
10
M. Quraish Shihab, Tafsir Al- Mishbah Pesan dan Keserasian Al-Qur’an Vol.3,
(Tangerang: Lentera Hati, 2005), Cet. Ke-4, h. 152.
22
2. Materi / Pesan. Tabligh adalah masalah isi pesan atau materi yang
syari‟ah, dan akhlak. Hal yang perlu disadari bahwa ajaran yang
hari.
tanpa terkecuali.
11
Nata Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Gaja Grafindo Persada, 2002
23
dan akhirat”.13
12
Suparta & Hefni, Metode Dakwah, h. 11
13
Ibid., h. 16
24
a. Media Visual.
b. Media Auditif.
d. Media Cetak
25
mereka dalam menegakkan akhlak dan moral yang tinggi. Artinya seorang
panggilan Ulama.
14
Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta: Grafindo Khazanah
Ilmu, 2005), h. 109
Tutty Alawiyah AS, Strategi Dakwah dilingkungan Majelis Taklim, (Bandung: Miazan,
1997), h. 61
15
Tutty Alawiyah AS, Strategi Dakwah dilingkungan Majelis Taklim, (Bandung: Mizan,
1997), h. 61
26
cerminan dari tablilgh yang akan disampaikannya, sehingga hal tersebut akan
tablighnya, karena masyarakat pada zaman sekarang ini sudah lebih kritis dan
16
Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Kurnia Alam Semesta,
2002), Cet. Ke-2, h. 71
18
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya media Pratama, 1997), Cet. Ke-2,
h. 41
27
Islam kepada umat manusia. Menurut Ahmad Wahib, ukuran baik tidaknya
menjadi19 lebih sadar, lebih merasakan keagungan Tuhan, lebih kreatif dalam
mitologis, maka dia adalah muballigh yang gagal. Allah tidak akan
ia menjadi subjek dalam tabligh itu sendiri. Muballigh juga harus menjadi
19
Hamka, Prinsip dan Kebijakan Da’wah Islam, Jakarta: PT Pustaka Panjimas, 1984
28
tidak akan merasa tertipu, dan mereka juga akan senang melakukan apa yang
Hadits.
b. Kesiapan fisik, yakni tanya kepada diri sendiri, apakah saya dalam
keadaan sehat dan prima atau tidak, jika sehat dan prima maka
berangkatlah.
hal tersebut saling berkaitan dan saling mendukung, dan jika salah satunya
a. Komunikasi
20
Ali Abdul Halim Mahmud, Jalan Dakwah Muslimah, (Solo; Era Intermedia, 2007),
Cet. Ke-1, h. 53
21
Ali Abdul Halim Mahmud, Jalan Dakwah Muslimah, (Solo; Era Intermedia, 2007),
Cet. Ke-1, h. 53
29
Manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup tanpa bantuan
orang lain, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi agar orang lain
dapat mengerti apa yang di inginkan. Selain itu komunikasi juga berperan
itu pun dapat dilakukan di rumah, sekolah, pasar, dan di manapun manusia itu
berada, baik dilakukan secara verbal maupun non verbal. Pada dasarnya
itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
berasal dari Bahasa latin communication dan perkataan ini bersumber dari
communisartinya sama, dalam arti kata sama makna. Artinya sama makna
22
Onong Uchjana Effendy, Dinamika komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
1992), h. 3
23
James G. Bobbins dan Barbara S. Jones, Alih Bahasa R. Turman Sirait, Komunikasi
yang Efektif untuk Pemimpin dan Pejabat dan Usahawan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya,
2006), h. 1
30
apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa” dan dengan akibat atau hasil apa”
bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku mereka.24
juga memiliki pengertian yang sama yaitu menyampaikan, tetapi muatan isi
b. Retorika
adalah suatu seni berbicara ”the art of speech”(Inggris) atau ”de kunst
dikenalkan pada abad kelima Sebelum Masehi yang dikenal dengan ilmu
24
Havled Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Gravindo Persada,
2007), h. 20
25
Hasnawirda, Ilmu Dakwah, Padang: IAIN Imam Bonjol Padang, 1999
31
harus singkat, jelas dan meyakinkan dengan keindahan bahasa yang disusun
pembaca. Sedangkan menurut Sei H. Dt. Tombak Alam retorika adalah alat
berkomunikasi antara sesama manusia dan telah ada semenjak manusia ada,
siapa saja yang ingin menjadi pemimpin dan harus berhubungan dengan
masyarakat.28
yaitu: Pertama, Investio artinya mencari bahan-bahan dan tema yang akan
dibahas, dan pada tahap ini dibahas secara singkat serta menjurus kepada
26
Ya‟qub, Publisistik Islam Teknik Da’wah & Leadership, h. 99
27
Effendy, Dinamika komunikasi, h. 2
28
Dt. Tombak Alam, Kunci Sukses Penerangan dan Dakwah, (Jakarta: Rineka Cipta,
1990), Cet. Ke-2, h. 36
32
nama Islam kepada sekalian manusia; orang muslim atau nonmuslim, untuk
mereka secara akidah dan syari‟ah, ibadah dan muamalah serta pemikiran dan
tingkah laku.30
diskusi, dll. Oleh karena itu retorika dapat diaplikasikan dalam tabligh seperti
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Kemudian dalam bahasa latin communicatus, yang artinya berbagi atau milik
bersama. Atau dari kata communis berarti milik bersama atau berlaku dimana-
29
Ibid., h. 5
30
Al-Qardhawi, Retorika Islam, (Jakarta: Khalifa, 2004), h. 1
33
mana. Sehingga kata communis opinio mempunyai arti pendapat umum atau
pendapat mayoritas.
penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain tetapi pada
berikut:
31
Rogers, Everett, M. Dan Shoemaker F. Flaoyd. Communication of inovation, London :
Free press Macmillan publishing, 1971
34
a. Fungsi Komunikasi
hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan
individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide, maka
berita, data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang
dan lokal.
kehidupan.32
b. Tujuan komunikasi
dan mencari informasi kepada mereka, agar apa yang ingin kita sampaikan
atau kita minta dapat dimengerti sehingga komunikasi yang kita lakukan
dapat tercapai.
antara lain:
maksudkan.
32
Dedimulyana, Ilmu suatu Kmunikasi suatu pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda,
2002
37
3. Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain. Kita harus
kehendak.
melakukannya.
mungkin.
pengirim.
pesan.
6. Kualitas komunikasi.33
33
Onong Uchjana Efendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 9
39
penerima dan efek telah tercakup didalamnya artinya komunikasi hanya bisa
Unsur-Unsur Komunikasi
maupun komunikan.
34
Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi: Teori & Praktik (Jakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 32.
40
atas dua yaitu media cetak seperti: surat kabar, majalah, buku,
35
Dr. phil. Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Jakarta: 2012.
41
5. Model Komunikasi
kesamaan diantara data yang ada namun tidak terlihat sebelumnya. Beberapa
model dasar komunikasi satu arah dari beberapa ahli komunikasi adalah
sbb:
a. Model Laswell
(who), berkata apa (says what), melalui saluran apa (in which
channel), kepada siapa (to whom), dengan efek apa (with what
b. Model Bradolock
pesan.
6. Teori Komunikasi
keada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak lagsung melalui media.
audiens.
45
2. Stimulus respons
(respons).
36
Dr. H. Syukriadi Sambas, M. Si. Sosiologi Komunikasi, Bandung: 2015 h.97
37
Dr, H. Hafied Cangara, M.Sc. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: 2012 h. 67
46
atasan.