Oleh:
Nama : Iswadi Idris
NIM : 190405009
PASCASARJANA
PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2020
HUBUNGAN DAKWAH DAN MASYARAKAT
A. Latar Belakang
Dakwah sebagai aktivitas muncul semenjak Islam dihadirkan Allah SWT atas
ajaran Islam adalah aktivitas dakwah. Aktivitas dakwah dapat dilkukan melalui lisan atau
kolektif. Dakwah dengan pesan keagamaan dan pesan sosialnya merupakan ajakan
kepada keinsapan untuk senantiasa komit ( istiqamah ) di jalan yang lurus. 1 ( J. Suyuti
solusi yang tepat dalam penanganannya. Maka seorang da’I atau mubalig yang baik tidak
hanya menguasai materi dakwah, melainkan juga harus memahami budaya masyarakat
menjadi masyarakat global yang secara cepat dan begitu besar mempengaruhi peradaban
umat manusia sehingga dunia juga dijuluki the big village ( Desa yang besar ) dimana
masyarakat saling kenal dan saling menyapa satu dengan yang lainnya.2 Teknologi
1
J. Suyuti Pulungan, Universalisme Islam, ( Jakarta., Moyo Segoro, 2002 ), 65
2
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, 2016 ), 163
komunikasi membuat setiap orang dapat mengirim dan menerima tanpa batas, tak
terpengaruh jarak dan bebas memilih. Publik dapat mengakses informasi tanpa bersusah
payah harus berjalan ke luar rumah, mereka hanya menghidupkan komputer, penyedia
informasi dapat diakses 24 jam dalam satu hari dari tujuh hari dalam satu minggu. 3
Kemajuan teknologi komunikasi ini harus dilihat sebagai peluang oleh para juru dakwah
sehingga dakwah Islam dapat diakses oleh setiap orang di penjuru dunia ini.
Andrik Purwasito menyebutnya dengan istilah desa global kata yang tepat untuk
Dunia terintegrasi dalam sebuah Cyberspace seolah-olah berdekatan dan tidak saling
tercerai-berai. Mereka menjadi warga global, terikat oleh perasaan hidup bersama dalam
manusia akan mempengaruhi pola dakwah kekinian. Masyarakat global tidak hanya
melakukan hubungan komunikasi secara nyata namun juga secara vitual. Dengan dunia
virtual orang mempunyai peluang yang bebas melakukan apa saja. Berdasarkan latar
belakang di atas, makalah ini akan membahas bagaimana hubungan dakwah dan
B. Dakwah
Sebelum berbicara tentang hubungan dakwah dalam perspektif global, maka perlu
3
Andrik Purwasito, Komunikasi Multikultural, Yogyakatra, Pustaka Ilmu, 2015),19
4
Andrik Purwasito … 2015, 39
Dakwah secara etimologi terambil dari kata ﺩﻋﺎ- ; ﯾﺪﻉ- ; ﺪﻋﻮﺓatinya, mengajak,
meanggil, mengundang sejalan dengan firman Allah SWT di dalam al Qur’an Surah al
Baqarah ayat 23
Artinya; Dan panggillah saksi-saksimu jika engkau orang orang yang benar (QS: Al
baqarah : 23 )
Artinya : Dan Allah menyeru manusia menuju keselamatan kepada siapa saja yang
Artinya :
Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang
1. Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan yang dilakukan secara
sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik individu maupun
kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap
kebaikan dan mengikuti petunjuk serta memerintah mereka berbuat ma’ruf dan
mencegah dari perbuatan mungkar agar mereka memperoleh kebaikan di dunia dan
akhirat.
Secara umum, dakwah adalah ajakan atau seruan kepada yang baik dan yang
lebih baik. Dakwah mengandung ide tentang progresivitas, sebuah proses yang terus
menerus menuju kepada yang baik dan yang lebih baik dalam mewujudkan tujuan
dakwah. Dengan begitu, dalam dakwah terdapat suatu ide dinamis, sesuatu yang terus
masyarakat, agar berubah dari satu kondisi yang kurang baik kepada kondisi yang
lebih baik. Dakwah berada pada titik upaya mengembangkan suasana yang
mendorong terciptanya rahmat dan kedamaian bagi semesta alam adalah ajakan atau
Dakwah berintikan pada pengertian mengajak manusia untuk berbuat baik dan
menghindarkan diri dari keburukan. Ajakan tersebut dilakuan dengan cara yang
lemah lembut dan menyejukkan, ajakan dilakukan dengan tujuan tegaknya agama
Islam dalam kehidupan individu, kelurga dan masyrakat. Dakwah juga bertujuan
6
Fahrurrazi Dahlan, ParadigmaDakwah Sosiologis Untuk Keberagaman Islam Indonesia, ( Mataram, Lembaga
Pengkajian-Publikasi Islam dan Masyarakat (Leppim ) IAIN Mataram, 2014 ) , 81
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila
Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu.. ( QS : al
Anfal :24)
C. Masayakat
membutuhkan masyarakat untuk hidup, bekerja dan menikmati hidup. masyarakat telah
menjadi syarat penting bagi kehidupan manusia untuk melanjutkan hidup. Secara
budaya, menempati wilayah teritorial tertentu dan memiliki persamaan untuk membentuk
sebuah kesatuan. Inti dari masyarakat adalah interaksi timbal balik ( mutual intraction)
organisme sosial yang memiliki struktur harmoni dan fungsional. Sementara Emile
sosial yang ada pada dirinya sendiri, atau di luar individu. Menurut Talcott Parson,
(action) dan hubungan sosial (social relation) baik secara intrinsik atau simbolik. Goerge
7
M.Jacky, Sosiologi, Konsep, Teori dan Metode, ( Jakarta Mitra Wacana Media, 2015 ), 42
Dengan demikian masyarakat memiliki karekteristik sebagai berikut :
a. Wilayah
b. Kolektifitas orang
j. Hubungan impersonal
Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup tanpa masyarakat. Secara
biologis dan psikologis mereka hidup di dalam kelompok masyarakat. Masyarakat telah
menjadi bagian penting bagi individu untuk kelanjutan hidupnya. Individu tergantung
D. Masyakat Global
Salah satu tanda kebesaran Allah SWT di alam ini adalah keberagaman makhluk
yang bernama manusia. Keragaman jenis kelamin, suku, bangsa, warna kulit, dan bahasa
sebagai tanda kebesaran Allah SWT yang perlu diteliti dengan seksama untuk mengenal
lebih dekat tipologi manusia untuk selanjutnya menentukan pola intetaksi untuk masing-
masing kelompok yang berbeda-beda. Mengenal tipologi manusia adalah salah satu
faktor penentu suksesnya dakwah dan merupakan salah satu fenomena alam yang hanya
bisa ditangkap oleh orang alim. Dengan keragaman makhluk tersebut, seorang da’I
teknologi telah mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat dunia lokal
menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap
perkembangan informasi, transportasi, serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar
mempengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia dijuluki sebagai the big village,
yaitu sebuah desa yang besar, dimana masyarakat saling kenal dan saling menyapa satu
dengan yang lainnya. Masyarakat global itu juga dimaksud sebagai sebuah kehidupan
pertahanan meliter bersama, menciptakan mata uang bersama, dan bahkan menciptakan
Global atau glabalisasi adalah suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam
berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat
secara nyata, sehingga sulit untuk disaring dan dikontrol. Glalobalisasi adalah penyebaran
unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media
cetak dan elektronik. Masyarakat global dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang
memiliki pemikiran secara meluas tidak lagi terbatas pada suatu negara. Tetapi bersifat
8
Syamsuddin AB, Pengantar Sosiologi Dakwah, (Jakarta, Kencana Prenadamedia Group,
2016 ), 186
9
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi
di Masyarakat, Jakarta, ( Kencana Prenadamedia Group, 2014), 163
universal dan mengglobal tidak hanya peduli terhadap permasalahan di negaranya saja
namun juga mencakup masalah orang-ora ng di negara lain. Masyarakat global adalah
perubahan dari masyrakat tradisional yang masih dibatasi oleh batas-batas Negara
menjadi masyarakat yang satu dan tidak lagi terkekang oleh suatu batasan-batasan
tertentu. Masyarakat global adalah masyarakat modern, berpikiran maju dan ke depan,
dimana masyarakat global selalu dapat dan bisa menggunakan teknologi yang ada untuk
mencapai tujuan.10
global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak baru bagi kehidupan
masyarakat sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia
cybercommunity )
Dakwah adalah kewajiban setiap muslim untuk mengajak manusia ke jalan Allah,
ajakan kepada kebaikan, amar ma’ruf Nahi Munkar terus menerus secara tradisional
secara lisan dalam bentuk ceramah dan pengajian, pindah dari satu majlis kemajlis yang
lain, dari satu mimbar ke mimbar yang lain. Maka dakwah muncul dengan makna yang
10
Syamsuddin AB, Pengantar Sosiologi Dakwah, 187-188
Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah
Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah
menghakimi, dan sebisa mungkin menghindari konfrontasi yang akan merugikan dan
merusak arti dakwah itu sendiri. Maka peranan seorang da’I dituntut untuk membaca
mad’unya dari berbagai persepsinya sehingga da’I dapat mengetahui dari mana dakwah
harus dimulai. Al Qur’an mengajarkan para juru dakwah dalam mengajak umat ke jalan
emosional, intelektual, dan spiritual. Dengan modal hikmah seorang da’I akan memiliki
kecerdasan dalam berdakwah, rasa simpatik akan mampu menarik lingkungan dalam
ajakannya.11 ( pengantar sosiologi dakwah :289 ). Hikmah juga berarti tali kekang pada
binatang. Diartikan demikian tali kekang itu membuat penunggang kuda dapat
perintah lari atau berhenti. Dari kiasan ini maka orang yang memiliki hikmah berarti
orang yang mempunyai kendali diri yang dapat mencegah diri dari hal-hal yang kurang
bernilai menurut atau menurut Ahmad bin Munir al Fayumi berarti dapat mencegah diri
perbuatan yang hina. Alhikmah juga berarti al adl (keadilan), al haq ( kebenaran), al hilm
11
Syamsuddin AB, Pengantar Sosiologi Dakwah, 289
( ketabahan), al ilmu ( pengetahuan ), dan an Nubuwah ( kenabian ).12 ( Munzier Suparta,
Menurut al Qahtany, ada tiga hal yang menjadi tiang dakwah dengan hikmah,
yakni ilmu (al ilm ), kesantunan (al hilm ), dan kedewasaan berfikir ( al anat ). Dakwah
hikmah dengan ilmu, berarti mengerti seluk beluk syariat dan dasar-dasar keimanan
disamping juga perlu memahami ilmu-ilmu inovasi yang dapat memperdalam keimanan
mad’u. Adapun dakwah dengan kesantunan ( bi al hilm ) adalah suatu bentuk pendekatan
dakwah yang mengambil jalan tengah antara dua titik ekstrim, emosional dan
kepandaian.13 Semakin luas dan kompleksitas obyek dakwah, maka gagasan mengenai
integrasi pola dakwah Islam dengan ilmu komunikasi, terutama human relation patut
diperhatikan. Prinsip awal metode ini adalah bahwa sistem kerja human relation dalam
dakwah adalah mengikuti pola-pola umum dari human retion itu sendiri, yang menurut
Konsep tersebut sejalan dengan konsep normative dakwah yaitu serulah mereka
ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, mauizhah hasanah, mujadalah billati hiya ahsan.
12
Munzier Suparta, Harjani Hefni, Metode Dakwah, Jakarta, Kencana
Prenadamedia, 2003, 9 )
13
A. Ilyas Ismail, Prio Hotman, Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik ( An Nahl : 125 )
Konseptualisasi hikmah, merupakan perpaduan antara akar ilmu dan amal, yang
Anas, Paradigma Dakwah Kontemporer Aplikasi Teoritis dan Praktis Dakwah Sebagai
dunia Global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru
bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dunia
( cybercommunity).
masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara
langsung diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan
sebagaiman realitas. Kehidupan ini bukanlah dunia akhirat manusia, karena kehidupan ini
adalah sisi lain dari kehidupan materi di bumi dan alam jagat raya.
penyampaian informasi. Informasi yang hadir dalam masyarakat, yang semula belum
mengenal secara jelas baik konsep maupun wujudnya yang sering menimbulkan
sosial.14 Disinah menurut penulis dakwah dan masyarakar sebagai satu entitas yang suli
untuk dipisah, seorang juru dakwah membutuhkan masyarakat sebagai sasaran dakwah
( Mad’u ) lebih-lebih masyakat global yang memungkin juru dakwah dapat berhubungan
dengan mad’u dengan berbagai macam suku bangsa, budaya, agama dan warna kulit.
dalam skala lokal, tetapi mendunia sehingga media dakwah yang relevan digunakan oleh
oleh para da’I adalah media internet untuk dapat menjangkau masyarakat global di
sambaing penggunaan media-media lain yang menjadi sara pendukung dakwah. Dakwah
dapat dilakukan secara on line untuk menghubungkan para juru dakwah dengan Mad’u
melalui Face Book, instagram, WA dan lain sebagainya yang jangkauannya sangat luas
karena media tersebut dapat menembus batas-batas Negara dan bersifat virtual.
14
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, Bandung, (Remaja Rosdakarya, 2010), 154
Kini setiap orang mempunyai peluang yang lebih bebas melakukan apa saja
dalam dunia virtual. Meskipun kebebesan tersebut cenderung dianggap baik secara
bertentangan dengan nilai yang berkembang dalam dunia nyata. Kenyataan manusia telah
mampu hidup dalam dua alam, sesungguhnya saling bertentangan, memperkuat anggapan
bagaimana efek negatif dunia virtual terhadap alam kehidupan dunia nyata.
jiwanya, mental ambivalensi. Dalam keadaan seperti ini public dihadapkan pada banyak
pilihan dan tarik menarik antara dunia tersebut. Akibatnya akan terjadi perbenturan nilai-
nilai antara dunia nyata dengan dunia virtual. Siapa yang akan memenangkan dalam
perbenturan nilai-nilai tersebut sangat tergantung dari karakter bangsa, loyalitas terhadap
norma dan nilai kepercayaan yang dianut dalam masyarakat, kualitas kekuasaan Negara
Maka seiring dengan perkembangan zaman, dakwak tidak lagi hanya dapat
dilakukan di dalam satu majlis dan disampaikan secara manual dan tatap muka. Namun
dakwah dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, meski tanpa bertatap muka. Dengan
internet dakwak dapat dilakukan secara mudah dan meluas. Internet dapat dilakukan
sebagai salalah satu media alternative sebagai sarara atau media dakwah yang strategis
dan dimungkinkan terciptanya komunikasi lebih antar umat yang semakin mengglobal
ini. Dampak negatif yang dikawatir pada ruang virtuan akan dapat dikurangi jika
dimannfat untuk kegiatan yang positif salah satunya dipergunakan untuk kegiatan
15
Andrik Purwanto, Komunikasi Multikultural, 2015, 38
dakwah. Dakwah dapat disesusikan dengan dengan perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi dan informasi sehingga dakwah tidak terkesan kaku dan jumud.
munculnya berbagai macam perangkat sosial media yang menunjang perangkat internet
seperti Facebook, Twiter, Blogger, Youtube, dan Instagram. Bahkan perangkat ini dapat
On Line. http://www.jurnal.unublitar.ac.id./index.php./brilian
atau ajaran Islam yang merujuk pada al Qur’an dan Hadits. Melaui prinsip ini, seorang
memperhatika aspek yang luhur yaitu dimensi ukhrawi. Sebab ia berkeyakinan apa yang
komunikasi dakwah dan informasi yang positif. Dalam memnggunakan media apapun
1. Jujur
16
Muhammad Yahya Farhan, Dakwah Virtual Masyarakat Bermedia On Line.
http://www.jurnal.unublitar.ac.id./index.php./brilian
Berperilaku jujur dalam segala tindakan secara umum diperintahkan Allah
2. Adil/ Obyektif
Adil yang dimaksudkan disini adalah tidak berat sebelah dalam berkominikasi
3. Berkualitas
dan gunjingan.
merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik
lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka
sesudah iman. dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah
Penyayang.(12)
4. Akurat
membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
6)
dilandasi motivasi yang lurus dan baik, bukan untuk mencelakakan orang lain
atau membuka aibnya. Pronsip ini dapat dilihat ayat al Qur’an Surah An Nisa
ayat 114
Artinya: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,
114)
ﮐﻞ; ﻛﻼﻢ; ﺍﺒﻥ; ﺁﺪﻢ; ﻋﻟﻳﻪ; ﻻﻟﻪ; ﺇﻻ; ﺃﻣﺭ; ﺒﻣﻌﺮﯢﻒ; ﺃﯢﻧﻬﻲ; ﻋﻦﻤﻧﻛﺮ; ﺃﯢﺫﻛﺮﷲ; ﺘﻌﺎﻰ
﴾﴿ﺮﯡﺍﻩﺍﻟﺗﺮﻣﺫﻱ
Artinya : Setiap perkataan anak adam berdampak buruk baginya dan tidak
Kesimpulan
1. Dakwah dan masyakat sebuah entitas yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu
dan lainnya
dunia lokal menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan
17
( LajnahPentashihan Mushaf Al Qur’an, Tafsir Qur’an Tematik Komunikasi,
LajnahPentashihan Mushaf Al Qur’an Badan Lintbang dan Diklat Kementerian Agama RI,
2011), 167-174
terhadap perkembangan informasi, transportasi, serta teknologi yang begitu cepat dan
begitu besar mempengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia dijuluki sebagai
the big village, yaitu sebuah desa yang besar, dimana masyarakat saling kenal dan
apapun termasuk virtual (internet ) dijelaskan sebagai berikut : jujur, adil, berkualitas,
DAFTAR PUSTAKA
Anas, Ahmad, Paradigma Dakwah Kontemporer Aplikasi Teoritis dan Praktis Dakwah Sebagai
AB, Syamsuddin, Pengantar Sosiologi Dakwah, (Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, 2016)
Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi
di Masyarakat, (Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, 2014) cetakan ke 7
Jacky, M, Sosiologi, Konsep, Teori dan Metode, (Jakatta, Mitra Wacana Media, 2015)
Ismail. A, Ilyas, Hotman, Prio, Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban
Mushaf Al Qur’an Badan Lintbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 201)