Anda di halaman 1dari 15

BAB 4.

SAMPAIKAN DARIKU WALAU


SATU AYAT

NAMA ANGGOTA :
1. Amalia Sita Putri (04)
2. Aufahni Fathan L (07)
3. Azaimil Abror (08)
4. M. Yusuf Fathoni (22)
5. Olga Putri Anggareni (23)
6. Pramudya Ika Putri (25)
7. Raihana Azzahra (26)
8. Risna Wahyu N (27)
9. Tyrend Dea Nanda (30)
A. Pengertian Khotbah, Tablig. dan Dakwah

1. Kotbah
Khotbah berasl dari kata khataba, yakhtubu, khotbah, yang
bermakna memberi nasihat dalam suatu kegiatan ibadah. Menurut istilah,
khotbh adalah berpidato pada rangkaian salat Jumat, salat Idul Fitri, salat
Idul Adha, salat Istiqo, salat kusuf yang berisi menyampaikan pesan yang
terkandung dalam Al-Qur’an, dan hadist dengan syarat dan rukunnya.

2. Tablig
Secara bahas, tablig berasal dari kata balagha, yuballighu,
tablighan, yang berarti menyampaikan. Orang yang menyampaikan sesuatu
ajaran islam dan berpidato didepan umum (umat islam) disebut mubalig.
Menurut Dr. Ibrahim, tablig adalah”memberikan informasi yang
benar, pengetahuanyang faktual, dan hakikat pasti dan bisa menolong serta
membantu umat manusia untuk untuk membentuk pendapat yang tepat
dalam suatu kejadian atau dari berbagai kesulitan.
Dalam konteks islam, tablig adalah penyampaian atau pemberitaan
ajaran islam kepada umat manusia, serta dengan penyampain dan
pemberitaan tersebutmaka pemberi informasi terlepas dari beban kewajiban
memberitakan dan pihakpenerima menjadi terikat dengannya.
3. Dakwah
Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata keja da’a
yad’u yang berarti penggilan, seruan atau ajaan. Menurut istilah, dakwah
adalah kegiatan yang bersifat menyeru,mengajak dan memanggil orang
untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis akidah, syariat,
dan akhlak dalam agama islam.
Kegiatan dakwah sering dikenal degan istilah da’wah billisan dan
da’wah bilhal. Kegiatan dakwah tidak hanya ceramah, tetapi juga aksi sosial
yang nyata. Misalnya, menyantuni anak yatim, menyumbang uang untuk
membangun fasilitas umum ,dan lain sebagainya.
PENTINGNYA KHUTBAH
Khutbah merupakan salah satu aktivitas ibadah. Maka, khutbah tidak
mungkin bisa ditinggalkan karena akan membatalkan rangkaian aktivitas
ibadah. Contoh, apabila shalat Jumat tidak ada khutbahnya, shalat Jumat
tersebut menjadi tidak sah. Apabila wukuf di arafah tidak ada khutbah nya,
maka wukufnya tidak sah.
Sesungguhnya, saat berkhutbah merupakan kesempatan yang sangat
besar untuk berdakwah dan membimbing manusia menuju ke-ridha-an Allah
Swt. Seorang khatib biasanya memanfaatkan sebaik-baiknya momen
berkhutbah dengan menyampaikan materi yang dibutuhkan oleh hadirin
menyangkut masalah kehidupannya, dengan ringkas, tidak panjang lebar, dan
dengan cara yang menarik serta tidak membosankan
Khutbah memiliki kedudukan yang agung dalam syariat agama Islam
sehingga sepantasnya seorang khatib melaksanakan tugasnya dengan sebaik-
baiknya. Seorang khathib harus memahami aqidah yang benar sehingga dia
tidak tersesat dan menyesatkan orang lain. Seorang khatib seharusnya
memahami fiqh sehingga mampu membimbing manusia dengan cahaya
syariat menuju jalan yang benar dan lurus. Seorang khatib harus
memperhatikan keadaan masyarakat, kemudian mengingatkan mereka dari
penyimpangan-penyimpangan dan mendorong kepada ketaatan. Seorang
khathib sepantasnya juga seorang yang shalih, mengamalkan ilmunya, tidak
melanggar larangan Allah Swt. sehingga akan memberikan pengaruh kebaikan
kepada para pendengar.
PENTINGNYA TABLIGH
Salah satu sifat wajib bagi rasul adalah Tablig, yakni menyampaikan wahyu
dari Allah Swt. kepada umatnya. Semasa Nabi Muhammad saw. masih hidup,
seluruh waktunya dihabiskan untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya.
Setelah Rasulullah saw. wafat, kebiasaan ini dilanjutkan oleh para sahabatnya,
para tabi’in (pengikutnya sahabat), dan tabi’it-tabi’in (pengikut pengikutnya
sahabat). Setelah mereka semuanya tiada, siapakah yang akan meneruskan
kebiasaan menyampaikan ajaran Islam kepada orang-orang sesudahnya? Kita
sebagai umat muslim punya tanggung jawab untuk meneruskan kebiasaan
bertabligh tersebut.

Banyak yang menyangka bahwa tugas Tablig hanyalah tugas alim ulama saja.
Hal itu tidak benar. Setiap orang yang mengetahui kemungkaran yang terjadi
di hadapannya, ia wajib mencegahnya atau menghentikannya, baik dengan
tangannya (kekuasaanya), mulutnya (nasihat), atau dengan hatinya (bahwa ia
tidak ikut dalam kemungkaran tersebut).
PENTINGNYA DAKWAH
Berdakwah merupakan salah satu kewajiban umat Islam. Sebagian ulama
ada yang berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah (kewajiban
kolektif), sebagian lainnya menyatakan fardhu ain. Meski begitu, Rasulullah saw.
tetap selalu mengajarkan kepada seorang muslim agar selalu menyeru pada jalan
kebaikan dengan cara-cara yang baik. Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk
mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat guna
mendapat ridha dari Allah Swt. Nabi Muhammad saw. mencontohkan dakwah
kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.
Rasulullah saw. memulai dakwahnya kepada istri, keluarga, dan teman-
teman karibnya sampai kepada raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara
raja-raja yang mendapat surat atau risalah Rasulullah saw. adalah Kaisar Heraklius
dari Byzantium, Kisra dari Persia (Iran), Mukaukis dari Mesir, dan Raja Najasyi dari
Habasyah (Ethiopia). Ada beberapa metode dakwah yang bisa dilakukan seorang
muslim menurut syariat.
Adapun lima keutamaan dakwah:
1.Dakwah adalah Muhimmatur Rasul(tugas utama para rasul)
2.Dakwah adalah Ahsanul A'mal(amal yang terbaik)
3.Dakwah memiliki keutamaan yang besar karena para dai akan memperoleh
balasan yang besar dan berlipat ganda(Al-hushulu 'ala al-ajri al-'azhim)
4.Dakwah dapat menyelamatkan kita dari azab Allah Swt. (Al-Najatu minal 'Azab)
5.Dakwah adalah jalan menuju khairu ummah
Ketentuan khotbah Jumat
A. Khatib Jumat
Khatib jumat adalah pidato atau ceramah yang wajib
dilaksanakan oleh seorang khatib sebelum salat jumat dimulai
Persyaratan khatib jumat:
1. Mengetahui ajaran islam terutama aqidah, ibadah, dan
akhlak
2. Mengetahui berbagai hal tentang khotbah jumat,
terutama syarat, rukun, dan sunnah
3. Dapat membaca hamdalah, syahadat, salawat, Al-Qur'an,
dan hadist dengan baik da benar
4. Orang yang sudah baligh dan bertakwa kepada Allah,
berakhlak baik, tidak melakukan perbuatan maksiat, dan
bukan orang munafik
5. Orang yang dipandang terhormat, dihormati, dan
disegani
B. Syarat Khotib Jumat
1. Khotbah dimulai pada waktu zuhur(sesudah
matahari tergelincir)
2. Khotbah dilakukan dengan dua kali dengan
berdiri(jika memungkinkan)
3. Khatib hendaknya duduk diantara dua khotbah
4. Khotbah diucapkan dengan suara yang jelas dan
keras
5. Dilakukan secara berturut-turut sesuai dengan
rukunnya
KETENTUAN KHOTBAH JUMAT
Rukun Khutbah Jumat
1. Bacaan alhamdulillah. Khutbah Shalat Jumat harus (wajib)
dimulai dengan bacaan hamdalah yakni lafadz yang
memuji Allah SWT.
2. Shalawat kepada Nabi SAW. Shalawat kepada Rasulullah
Muhammad SAW wajib dilafadzkan dengan jelas.
3. Membaca dua kalimat syahadat
4. Ajakan untuk Taqwa pada Allah SWT. ( perintah atau
ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada
Allah SWT)
5. Membaca ayat suci Al-Quran pada salah satu
khutbahnyaPada saat khutbah hendaknya membaca ayat
suci Al-Quran minimal satu kalimat dari ayat-ayat suci Al-
Quran tersebut.
Sunnah
1. Khatib berdiri di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi lalu mengucapkan
salam.Tata cara khutbah Jumat sesuai sunnah yang pertama adalah mengucapkan
salam. Setelah berdiri khatib dianjurkan untuk mengucapkan salam pada jamaah.,

2. Duduk menanti adzan selesai sambil menirukan adzan.

3. berdiri untuk berkhutbah.Sebelum memulai berkhutbah hendaknya membuka


khutbah sesuai dengan rukun khutbah yaitu dengan membaca alhamdulilah,
sanjungan kepada Allah, syahadat, shalawat, bacaan ayat-ayat taqwa, dan perkataan
amma ba’d.

4. Khatib berkhutbah dengan berdiri, menghadapkan wajah kepada jamaah.

5. Duduk di antara dua khutbah.

6. Khutbah Jumat hendaknya tidak terlalu panjang. Khutbah hendaknya tidak boleh
lebih lama dari durasi sholat Jumat

7. Hendaknya khatib fasih dan keras suaranya.


8. khutbah hendaknya disudahi dengan permohonan ampunan kepada Allah.
KETENTUAN TABLIGH
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballig.
Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan tabligh adalah sebagai berikut.

a. Syarat Muballig
1) Islam.
2) Ballig.
3) Berakal.
4) Mendalami ajaran Islam.

b. Etika dalam menyampaikan tabligh


1) Bersikap lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.
2) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
3) Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
4) Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas
sumbernya.
5) Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis para
pendengarnya atau penerimanya.
6) Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari
kesalahan orang lain.
c. Tabligh hendaknya dimulai dari diri mubalig itu sendiri, sebab sebelum
seorang mubalig mengajak orang lain untuk beriman dan bertaqwa, maka
terlebih dahulu mubalig menjadi orang yang beriman dan bertaqwa. Hal ini
diisyaratkan dalam firman Allah Swt. :

َ‫َّللا أَ ْن تَقُولُوا َما ََل تَ ْف َعلُون‬


ِ ‫َكبُ َر َم ْقتًا ِع ْن َد ه‬

yang artinya: "Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (Q.S. As-Saff, 61:3)
KETENTUAN DAKWAH
Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da’i.
Ada dua cara berdakwah, yaitu dengan lisan (da’wah billisān) dan dengan perbuatan
(da’wah bilhāl). Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah
adalah seperti berikut.

Syarat da’i
1) Islam,
2) Ballig,
3) Berakal,
4) Mendalami ajaran Islam.

Etika dalam berdakwah:


1) Dakwah dilaksanakan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas dan sikap yang
bijaksana.
2) Dakwah dilakukan dengan mauiẓatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara
persuasif (tanpa kekerasan) dan edukatif (memberikan pengajaran).
3) Dakwah dilaksanakan dengan memberi contoh yang baik (uswatun hasanah).
4) Dakwah dilakukan dengan mujādalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran yang berjalan
secara dinamis dan santun serta menghargai pendapat orang lain.
METODE DAKWAH DAN TABLIGH
Metode al hikmah adalah metode yang didahului
dengan penyampaian tujuan dan sasaran
dakwahnya.
Metode al- mau’izah al-hasanah adalah metode
yang member kepuasaan kepada seseorang atau
masyarakat dengan cara memberi
nasihat,pengajaran,dan teladan yang baik.
Metode mujadalahbi al-lati hiya ahsan adalah
metode berdikusi atau bertukar pikiran dengan cara
yang baik .biasanya metode ini digunakan bagi oran
orang yang berpikir kritis atau kaum terpelajar .
Perbedaan Khutbah, Tabligh dan Dakwah

1. Khutbah dilakukan pada waktu-waktu tertentu, sedangkan tabligh dan


dakwah bisa dilakukan kapa
saja
2. Khutbah ada syarat dan rukunnya, sedangkan tabligh dan dakwah tidak
memiliki syarat dan rukun.
3. Khutbah harus ada mimbar, sedangkan tabligh dan dakwah tidak perlu
mimbar.
4. Khutbah waktunya terbatas, sedangkan tabligh dan dakwah tidak dibatasi
waktu.
5. Khutbah dilakukakan oleh orang yang memilki pengetahuan agama yang
luas serta berbicara fasih,
sedangkan tabligh dan dakwah tidak harus demikian.
6. Khutbah dilakukan secara khusus dan memiliki tata cara tertentu,
sedangkan tabligh dan dakwah
tidak.
7. Pelaksana khutabah disebut khatib, sedangkan tabligh disebut muballigh
dan dakwah disebut da’i.

Anda mungkin juga menyukai