A. DEFINISI DAKWAH
Apabila kita katakana”dakwah islamiah”, maka yang kita maksudkan adalah “risalah yang
terkahir yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, sebagai wahyu dari Allah dalam
bentuk kitab yang tidak ada kebatilan didalamnya, baik di depan atau belakangnya, dengan
kalamNya yang bernilai mukjizat, dan yang ditulis didalam mushaf yang diriwayatkan dari
Nabi Muhammad, dengan sanad yang mutawatir, yang membacanya bernilai Ibadah.
Dakwah yang kita maksudkan Dakwah yang kita inginkan dan yang wajib bagi kaum
muslimin untuk melaksanakannya adalah dakwah yang bertujuan untuk beorientasi pada :
1. membangun masyarakat islam, sebagaimana para rasul Allah, yang memulai dakwahnya
dikalangan masyarakat jahiliyah.Mereka mengajak manusia untuk memeluk agama Allah,
menyampaikan wahyu-Nya kepada kaumnya, dan memperingatkan mereka dari syirik.
2. Dakwah dengan melakukan perbaikan pada masyarakat islam yang terkena musibah.
Seperti penyimpangan dan berbagai kemungkaran, serta pengabaian masyarakat tersebut
terhadap segala kewajiban.
3. Memelihara kelangsungan dakwah dikalangan masyarakat yang telah berpegang pada
kebenaran, melalui pengajaran secara terus-menurus, pengingatan, penyucian jiwa dan
pendidikan.
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada
manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk)
yang dapat mela'nati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan
menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan
Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.(Al-Baqarah :159-60)
C. KEUTAMAAN DAKWAH
Melalui dakwah yang dilakukan oleh para ulama dan para aktivis untuk memperjuangkan
agama ini, maka dengan ijin Allah, umat akan berhasil mencapai kejayaan, keagungan, dan
kepemimpinan.Hal itu hanya bisa didapatkan dengan keikhlasan, kekuatan, keteladanan dan
kecerdasan mereka.Dengan semua itu, Allah mengangkat panji kebenaran dan mewujudkan
kebaikan, sehingga umat ini menjadi umat terbaik, yang senantiasa memerintahkan
kebajikan, mencegah kemungkaran dan yang beriman kepada Allah.
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
menyerah diri?" (fushilat :33)
Rasulullah telah menjelaskan tentang cirri-ciri bermental buih yang berlindung dalam
naungan islam dewasa ini. Yaitu pribadi yang cinta dunia dan takut mati, pribadi yang
mencintai dunia dan sangat terikat dengannya, serta tertipu dengan keindahannya.
Sehingga berkubang untuk mencintai syahwat berupa wanita, anak-anak, harta yang
melimpah ruah dari emas dan perak, kendaraan mewah, binatang ternak dan sawah
ladang. Pribadi semacam ini tidak suka terhadap kematian, karena ia ingin
memakmurkan dunianya dan menghancurkan akhiratnya. ia benci jika berpindah dari
kemakmuran menuju kehancuran yang senantiasa menunggu dirinya.
K. SIFAT-SIFAT DA’I
Sifat da’I yaitu ia dapat mendakwahi keluarga dekatnya, dapat pula menasehati orang-
orang yang dikenal dari umat islam. Ia menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan,
bijaksanadalam dakwahnya, ihsan dalam menasehatinya, dan bermujahadah dengan
cara yang lebih baik, maka dakwah bil haq itu lebih baik dan berpengaruh daripada
dakwah bil maqal.
Wahai Da’I, bersikaplah lemah lembut kepada semua orang Sesungguhnya termasuk
keburukan seorang da’I terhadap dirinya sendiri adalah apabila ia memberatkan
manusia, seakan dia melihat mereka dengan pengelihatan yang hina, atau dengan
pandangan yang sombong, dan merasa paling tinggi.
Sifat santunnya mendahului ketidaktahuannya Sesungguhnya sifat penyantunnya itu
merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda kerasulan Rasulullah..sifat penyantunnya
mendahului ketidaktahuannya, dan ketidaktahuannya yang sangat itu tidak
menambahinya kecuali semakin bersikap penyantunnya.