Anda di halaman 1dari 31

IMAN DAN TAQWA

Kelompok 2
1. M. Yasser zidane (185020200111012)
2. Allya Ramadhani (185020207111002)
3. Syahri Ramadhan (185020201111004)
4. Rachmad Aji Bawana (185020200111014)
IMAN??

Secara harfiyah, iman adalah percaya atau yakin terhadap sesuatu,


pengertian iman yang bersifat harfiyah ini memungkinkan mempercayai
yang haq maupun yang bathil, mempercayai kebenaran atau kesesatan.
Secara terminologis, iman dapat dipahami berdasarkan Sabda Rasulullah
saw. Yang diriwayatkan Ibnu Majah, iman didefinisikan dengan keyakinan
dalam hati diikrarkan dengan lisan dan diwujudkan dengan amal perbuatan.
Secara bahasa iman berarti membenarkan dengan hati atau percaya.
secara syara’ Nabi Muhammad saw. telah menyabdakannya
yaitu:
(‫بــــاـالركانو عملن و بــــاــلسـا قــولبــــاــلقلبمعـرفة اـاليـمان)رـوـاـهـ اــلطبرـاـن‬
Artinya:
“Iman ialah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lidah
dan amalan dengan anggota.” (HR. Thabrani).
PETUNJUK
UNTUK
MENGUATKAN
IMAN
1. Akrab dengan Al-Qur’an

Al Qur'an merupakan petunjuk utama mencapai


tsabat (kekuatan keteguhan iman).
Al Qur'an adalah tali penghubung yang amat kokoh antara hamba dengan Rabbnya.
Siapa akrab dan berpegang teguh dengan Al Qur'an niscaya Allah memeliharanya;
siapa mengikuti Al Qur'an, niscaya Allah menyelamatkannya; dan siapa yang
mendakwahkan Al Qur'an, niscaya Allah menunjukinya ke jalan yang lurus.
2. Iltizam (komitmen) dengan syariat
Islam

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa melakukan amal


shaleh secara kontinyu, sekalipun amalan itu sedikit, demikian
pula halnya dengan para sahabat. Komitmen untuk senantiasa
menjalankan syariat Islam akan membentuk kepribadian yang
tangguh, dan iman pun menjadi teguh.
3. Mempelajari kisah para Nabi

Secara khusus Allah menyinggung masalah ini dalam


firman-Nya:
"Dan Kami ceritakan kepadamu kisah-kisah para rasul agar
dengannya Kami teguhkan hatimu dan dalam surat ini telah
datang kepadamu kebenaran , pengajaran dan peringatan
bagi orang-orang yang beriman." (Hud: 120)
4. Berdoa

Di antara sifat hamba-hamba Allah yang beriman adalah mereka


memohon kepada Allah agar diberi keteguhan iman, seperti do'a yang
tertulis dalam firmanNya:
"Ya Rabb, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami." (Ali Imran: 8)
5. Dzikir kepada Allah

Dzikir kepada Allah merupakan amalan yang paling ampuh


untuk mencapai tsabat. Karena pentingnya amalan dzikir maka
Allah memadukan antara dzikir dan jihad, sebagaimana
tersebut dalam firmanNya: "Hai orang-orang yang beriman,
bila kamu memerangi pasukan (musuh) maka berteguh-hatilah
kamu dan dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya." (Al
Anfal: 45)
6. Menempuh jalan lurus

Allah berfirman: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah


jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia dan jangan mengikuti
jalan-jalan (lain) sehingga menceraiberaikan kamu dari
jalanNya." (Al An'am: 153)
Berdasarkan banyak keterangan ayat dan hadits, jalan yang
benar dan selamat itu adalah jalan Allah dan RasulNya.
Sedangkan pemahaman agama yang autentik kebenarannya
adalah pemahaman berdasarkan keterangan Rasul Shallallahu
Alaihi wa Sallam kepada para sahabatnya. (HR. Turmudzi, hasan).
7. Menjalani Tarbiyah (Pendidikan)

Tarbiyah Imaniyah
yaitu pendidikan untuk menghidupkan hati agar memiliki rasa khauf (takut), raja'
(pengharapan) dan mahabbah (kecintaan) kepada Allah serta untuk menghilangkan
kekeringan hati yang disebabkan oleh jauhnya dari Al Qur'an dan Sunnah.

Tarbiyah Ilmiyah
yaitu pendidikan keilmuan berdasarkan dalil yang benar dan menghindari taqlid
buta yang tercela.
Tarbiyah Wa'iyah
yaitu pendidikan untuk mempelajari siasat orang-orang jahat,
langkah dan strategi musuh Islam serta fakta dari berbagai
peristiwa yang terjadi berdasarkan ilmu dan pemahaman yang
benar.

Tarbiyah Mutadarrijah
yaitu pendidikan bertahap, yang membimbing seorang muslim
setingkat demi setingkat menuju kesempurnaannya, dengan
program dan perencanaan yang matang. Bukan tarbiyah yang
dilakukan dengan terburu-buru dan asal jalan.
seorang muslim yang bertambah keyakinannya
terhadap jalan yang ditempuh yaitu Ahlus
8. Meyakini Sunnah wal Jamaah. Maka bertambah pula
tsabat (keteguhan iman) nya.
jalan yang di
tempuh
9. Berdakwah

Jika tidak digerakkan, jiwa seseorang tentu akan rusak.


Untuk menggerakkan jiwa maka perlu dicarikan medan yang
tepat.
Di antara medan pergerakan yang paling agung adalah
berdakwah.
Dan berdakwah merupakan tugas para rasul untuk
membebaskan manusia dari adzab Allah.
10. Dekat dengan Ulama

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Di antara manusia


ada orang-orang yang menjadi kunci kebaikan dan penutup kejahatan."
(HR. Ibnu Majah, no. 237,hasan)
Senantiasa bergaul dengan ulama akan semakin menguatkan iman
seseorang.
11. Meyakini pertolongan Allah

Mungkin pernah terjadi, seseorang tertimpa musibah


dan meminta pertolongan Allah, tetapi pertolongan yang
ditunggu-tunggu itu tidak kunjung datang, bahkan yang
dialaminya hanya bencana dan ujian. Dalam keadaan
seperti ini manusia banyak membutuh-kan tsabat agar
tidak berputus asa.
12. Mengetahui Hakekat Kebatilan

Dan demikianlah Kami terang-kan ayat-ayat Al Qur'an


(supaya jelas jalan orang-orang shaleh) dan supaya
jelas (pula) jalan orang-orang yang berbuat jahat
(musuh-musuh Islam)." (Al An'am: 55) "Dan
Katakanlah, yang benar telah datang dan yang batil
telah sirna, sesungguhnya yang batil itu pastilah
lenyap." (Al Isra': 81)
13. Memiliki akhlak pendukung tsabat

Akhlak pendukung tsabat yang utama adalah sabar. Sebagaimana


sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam:"Tidak ada suatu
pemberian yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan
lebih luas daripada kesabar-an." (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Nasehat para shalihin sungguh amat penting
artinya bagi keteguhan iman.
14. Nasehat Karena itu, dalam segala tindakan yang akan
kita lakukan hendaklah kita sering-sering
orang Shalih meminta nasehat mereka.
Kita perlu meminta nasehat orang-orang
shalih saat mengalami berbagai ujian, saat
diberi jabatan, saat mendapat rezki yang
banyak dan lain-lain.
15. Merenungi nikmatnya Surga

Syurga merupakan tujuan pengembaraan kaum muslimin.


Orang yang meyakini adanya pahala dan Surga niscaya akan
mudah menghadapi berbagai kesulitan. Mudah pula baginya
untuk tetap tsabat dalam keteguhan dan kekuatan imannya.
TAQWA

Secara etimologi taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya


menjaga diri, menghindari dan menjauhi.
Taqwa adalah pemeliharaan. Taqwa dalam pengertian terminologi adalah iman
yang sudah ada di dalam diri setiap muslim terpelihara sehingga tercapai tujuan
hidupnya, yaitu mengabdi kepada Tuhan
Karakteristik orang – orang yang
bertaqwa
1. Iman kepada Allah, para malaikat, kitab – kitab dan para nabi. Dengan kata lain,
instrument ketaqwaan yang pertama ini dapat dikatakan dengan memelihara fitrah iman.
2. Mengeluarkan harta yang dikasihnya kepada kerabat, anak yatim, orang – orang miskin,
orang–orang yang terputus di perjalanan, orang – orang yang meminta – minta dana.
Indikator taqwa yang kedua ini, dapat disingkat dengan mencintai sesama umat manusia
yang diwujudkan melalui kesanggupan mengorbankan harta.
3. Mendirikan solat dan menunaikan zakat, atau dengan kata lain, memelihara ibadah
formal.
4. Menepati janji, yang dalam pengertian lain adalah memelihara kehormatan diri.
5. Sabar disaat kepayahan, kesusahan dan diwaktu perang, atau dengan kata lain memiliki
semangat perjuangan.
KORELASI KEIMANAN
DAN KETAKWAAN

Taqwa merupakan derajat tertinggi di sisi Allah


(Al-Hujurat:13)
yang dicapai setelah orang beriman melaksanakan ketaatan
menjalankan perintah dan larangan Allah SWT. Taqwa dapat
dipahami sebagai sikap taat mengerjakan segala perintah Allah
dan menjauhi segala larangan-Nya. Keimanan dan ketakwaan
tidak bisa dipisahkan, keduanya bersifat integral dan
komplementer, baik berhubungan dengan Hablumminallah
maupun hablumminan naas.
JUAL BELI ONLINE MENURUT
KEIMANAN DAN KETAKWAAN
Jual beli adalah suatu kegiatan tukar menukar barang dengan barang lain
dengan tata cara tertentu. Termasuk dalam hal ini adalah jasa dan juga
penggunaan alat tukar seperti uang. Rukun jual beli adalah sebagai berikut:

 Ada penjual dan pembeli yang keduanya harus berakal sehat, atas kemauan
sendiri, dewasa/baligh dan tidak mubadzir alias tidak sedang boros.
 Ada barang atau jasa yang diperjualbelikan dan barang penukar seperti
uang, dinar emas, dirham perak, barang atau jasa. Untuk barang yang tidak
terlihat karena mungkin di tempat lain namanya salam.
 Ada ijab qabul yaitu adalah ucapan transaksi antara yang menjual dan yang
membeli (penjual dan pembeli).
Hal-hal yang dilarang dalam jual beli
• Membeli barang di atas harga pasaran
• Membeli barang yang sudah dibeli atau dipesan orang lain.
• Menjual atau membeli barang dengan cara menipu.
• Menimbun barang yang dijual agar harga naik karena dibutuhkan masyarakat.
• Menghambat orang lain mengetahui harga pasar agar membeli barangnya.
• Menyakiti penjual atau pembeli untuk melakukan transaksi.
• Menyembunyikan cacat barang kepada pembeli.
• Menjual barang dengan cara kredit dengan imbalan bunga yang ditetapkan.
• Menjual atau membeli barang haram.
• Jual beli tujuan buruk seperti untuk merusak ketentraman umum, menyempitkan gerakan pasar,
mencelakai para pesaing, dan lain-lain.
• Jual-beli telah dihalalkan oleh Allah sedangkan riba
diharamkan oleh Allah

• Jual-beli memiliki konsekuensi untung rugi,


Perbedaan membutuhkan keterampilan dan usaha yang keras.
Sementara riba itu keuntungannya sudah tertentu dalam
antara jual- segala kondisi, sehingga tidak membutuhkan usaha keras
beli dan riba lagi.

• Jual-beli memiliki pertukaran milik dan ada asas manfaat


antara kedua belah pihak. Sementara riba hanya memebri
keuntungan pada salah satu pihak saja.
transaksi secara online merupakan transakasi
pesanan dalam model bisnis era global yang non
face, dengan hanya melakukan transfer data
lewat maya via internet, yang mana kedua belah
pihak, antara penjual dan pembeli, atau
menembus batas System Pemasaran dan Bisnis-
Online dengan menggunakan Sentral shop
Dalam melakukan jual-beli online harus melandaskan
keimanan dan ketakwaan. Keimanan dan ketakwaan harus
melahirkan dua sikap yang merupakan standart minimal
keimanan yang dimiliki oleh seseorang

Al-amanah, yaitu sikap jujur,


Al-aman, yaitu rasa aman dapat dipercaya
Jadi ketika kita sedang berjualan Ketika kita melukakn jual-beli
online, kita harus memberikan rasa online, kita harus memiliki sikap
aman kepada para konsumen yang jujur dalam memberikan suatu
akan membeli produk kita. promosi. Tidak menipu maupun
melebih-lebihkan.
LANGKAH LANGKAH YANG DAPAT DILAKUKAN AGAR JUAL
BELI ONLINE HALAH DAN SAH MENURUT SYARIAT ISLAM

• Pertama, Produk Anda Halal


• Kedua, Kejelasan Status Anda
• Ketiga, Kesesuaian Harga Dengan Kualitas
Barang
• Keempat, Kejujuran Anda

Anda mungkin juga menyukai