Anda di halaman 1dari 21

Iman Sebagai Dasar

Akidah Dalam
Kehidupan

H.Muhammah Hafidudin SS.MSi


ISLAM

SEJAJAR
WAHYU AKAL
Landasan Filosofis
 Wahyu dan akal tidak mungkin
bertentangan.
 Wahyu menempati posisi yang
sangat mulia, akal juga.
 Wahyu berlaku untuk seluruh umat
manusia, akal juga.
Perbedaannya
 Wahyu diturunkan Allah kepada
manusia melalui perantara
Nabi/Rasul. Sedangkan akal tidak.

 Wahyu menembus batas ruang dan


waktu, sedangkan akal tidak.
Apakah Anda

BERIMAN ?
PENGERTIAN IMAN
 Secara bahasa iman berasal dari kata ‫امن يئمنو ايمنا‬
yang artinya percaya.

 Sedangkan secara istilah para ulama mendifinisikan iman


dengan
‫تصديق بالقلب وقول بالسان وعمل باالركان‬
3 2 1

“Tasdikun Bil Qalbi Wa Qaulu Bil Lisan Wa Amalu Bil Arkan”


1 2 3
 Dari hal ini maka sejatinya komponen penyusun keimanan
adalah ;
1. Tasdikun Bil Qalbi (Meyakini/membenarkan dalam hati)
2. Qaulu Bil Lisan (Diucapkan dengan lisan/perkataan)
3. Amalu Bil Arkan (Diwujudkan dengan perbuatan)
Penjelasan Definisi Iman
 “Membenarkan dengan hati” maksudnya
menerima segala apa yang dibawa oleh
Rasulullah SAW

 “Mengikrarkan dengan lisan”, maksudnya


mengucapkan dua kalimah syahadat, yaitu “Laa
ilaha illalahu wa anna Muhammadan Rasulullah”
(Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah
dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah)

 “Mengamalkan dengan anggota badan” maksudnya,


hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang
anggota badan mengamalkannya dalam bentuk
ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
Hakikat Iman
‫َّللاُ َو ِجلَ ْت قُلُوبُ ُه ْم َو ِإ َذا‬
َّ ‫ين ِإ َذا ذُ ِك َر‬ َ ُ‫ ِإنَّ َما ا ْل ُم ْؤ ِمن‬
َ ‫ون الَّ ِذ‬
َ ُ‫علَ ٰى َر ِب ِه ْم َيت َ َو َّكل‬
‫ون‬ َ ‫علَ ْي ِه ْم آ َياتُهُ َزا َدتْ ُه ْم ِإي َمانًا َو‬
َ ‫ت ُ ِل َي ْت‬

 Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila


disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan/ditunjukkan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal
(Q.S.Al-Anfaal : 2)

HAKIKAT IMAN
Dalam al-Qur’an S. Al-Anfal :2-3 di atas dinyatakan
bahwa tanda-tanda orang beriman adalah :
 idza dzukkirallahu wujilat qulubuhum : bergetar
hatinya tatkala disebut nama Allah SWT

 Idza tuliyat alaihim ayatuhu zadathum imanan :


bertambah keimanannya tatkala dibacakan ayat al-
Qur’an
 wa ala rabbihim ya tawakkalun: dan hanya pada
Allah-lah mereka bertawakal

 yuqimunas sholah : mendirikan sholat

 razaqnahum yungfiqun : menafkahkan sebagian


rizkinya
Wujud Iman

Wujud
Keimanan
Isi Pokok ajaran
Islam

‫ايمان‬ ‫اسالم‬ ‫احسان‬

-Iman kepada Allah Mengucap 2 kalimat - ‫ان تعبد هللا كائنك تره‬-
-Iman kpd Malaikat Allah Syahadat
-Iman kpd Kitab Allah Mendirikan Sholat
‫فان لم تكن تره فانه يراك‬
-Iman kpd Rosul Allah Menunaikan Zakat
-Iman kpd Hari Akhir Berpuasa Ramadhan
-Iman kpd Qodo dan Qodar Haji bagi yang mampu
Cabang-Cabang Iman
 Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
"Iman itu tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih;
yang paling utama adalah ucapan "la ilaha illallahu" dan yang paling
rendah adalah menyingkirkan rintangan (kotoran) dari tengah jalan,
sedangkan rasa malu itu (juga) salah satu cabang dari iman.“
(HR. Muslim, I/63)

Rasul Shalallaahu alaihi wasalam menjelaskan bahwa


cabang yang paling utama adalah TAUHID,
yang wajib bagi setiap orang, yang mana tidak satu pun
cabang iman itu menjadi sah kecuali sesudah sahnya
tauhid tersebut.
Adapun cabang iman yang paling rendah adalah
menghilangkan sesuatu yang mengganggu kaum
muslimin, di antaranya dengan menyingkirkan duri
atau batu dari jalan mereka.
Hal- Hal yang membatalkan IMAN
1. Mengingkari rububiyah Allah
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: "Dan mereka berkata, ‘Kehidupan ini tak lain
hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang
membinasakan kita selain masa', dan mereka sekali-kali tidak mempu-nyai
pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." (Al-Jatsiyah:
24)

2. Sombong serta menolak beribadah


kepada Allah. (An-Nisa': 172-173)
3. Menjadikan perantara dan penolong yang
ia sembah atau ia mintai (pertolongan)
selain Allah.
(Yunus: 18) & (Ar-Ra’du: 14)
Hal- Hal yang membatalkan IMAN
 4. Menolak sesuatu yang ditetapkan Allah
untuk diriNya atau yang ditetapkan oleh
RasulNya. (Al-Ikhlas: 1-4)
 5. Mendustakan Rasulullah SAW tentang
sesuatu yang beliau bawa. (Fathir: 25-26)
 6. Berkeyakinan bahwa petunjuk Rasulullah
SAW tidak sempurna
"Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (Al-Maidah: 44)
 7. Mengolok-olok atau mengejek-ejek Allah
atau Al-Qur'an atau agama Islam
(At-Taubah: 65-66)
Hal- Hal yang membatalkan IMAN
 8. Meyakini bahwa orang-orang tertentu boleh keluar dari
ajaran Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, dan tidak
wajib mengikuti ajaran beliau.
 Allah berfirman: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan
kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu menjadi agama bagimu." (Al-Maidah: 3)

 9. Berpaling dari agama Allah, tidak mau


mempelajarinya serta tidak mau mengamalkannya.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: "Dan siapakah yang lebih zhalim
daripada orang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia
berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan
kepada orang-orang yang berdosa." (As-Sajadah: 22)
10. Membantu orang musyrik atau menolong
mereka untuk memusuhi orang muslim.
(Al-Maidah: 51)
Dampak Maksiat terhadap Iman
Maksiat adalah lawan ketaatan,yang
berarti keluar dari ketaatan . Jika ia
dilakukan karena ingkar atau mendustakan
maka ia bisa membatalkan iman.
Terkadang ,maksiat itu tidak sampai pada
derajat tersebut (ingkar/membatalkan)
sehingga tidak membuatnya keluar dari iman,
tetapi memperburuk dan mengurangi iman.
Seperti mencuri dll
Dampak Maksiat Terhadap Iman
 Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
"Sesungguhnya orang mukmin itu jika berbuat dosa
maka terbentuklah titik hitam di hatinya. Apabila ia
bertaubat, meninggalkan dan beristighfar maka
mengkilaplah hatinya. Dan jika menambah (dosa) maka
bertambahlah (bintik hitamnya) sampai menutupi
hatinya.
HR. Ahmad, II/297
 Itulah 'ron' yang disebut oleh Allah dalam Al-Quran:
'Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang
selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.‘
(Al-Muthaffifin: 14)
Pengaruh Iman dalam Kehidupan
 IMAN SUMBER KETENANGAN
- seiring dengan fitrah hidup manusia “..ketahuilah
dengan mengingati Allah, tenang tenteramlah
hati-hati”
- [Ar-Ra’d 13:28]
 PENDORONG BERTINGKAH LAKU BAIK,
MENJAUHI MAKSIAT
“Tidak berzina seseorang yang berzina, sedangkan
ketika ia berzina dalam keadaan beriman, tidak
mencuri seseorang pencuri itu sedangkan ia dalam
keadaan beriman, dan tidak minum arak
seseorang peminum arak sedangkan ia dalam
keadaan beriman”
[Riwayat Bukhari & Muslim]
Pengaruh Iman dalam Kehidupan
Dikaruniakan Pertalian Ukhuwah yang utuh
berdasarkan Iman

 “Dan (Dia lah) yang menyatu-padukan di antara hati


mereka (yang beriman itu). Kalaulah engkau belanjakan
segala (harta benda) yang ada di bumi, nescaya engkau
tidak dapat menyatu-padukan di antara hati mereka,
akan tetapi Allah telah menyatu-padukan (hati) mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana” [Al-
Anfal 8:63]
Pengaruh Iman dalam Kehidupan
Studi Kasus
Adanya Tuhan lain atau Tuhan tandingan yang
populer di zaman modern saat ini yaitu Uang.
Karena Hampir semua yang ada dalam hidup
dapat diperoleh dengan uang.
Manusia tidak MALU melakukan apa saja demi
untuk mendapatkan uang, padahal malu itu
sebagian dari Iman, bahkan sebagian orang sampai
hati menggadaikan negeri ini demi uang. “Tuhan
yang berbentuk uang sangat banyak menentukan
jalan kehidupan manusia.

 Bagaimana pendapat saudara


terhadap kasus di atas ?
Wallahu’alam bishshowab

Anda mungkin juga menyukai