atau hakekat semua urusan sikap ini. Dan hakekat dari iman sesuai syar’I itu seperti hakekat
manusia yang terdiri dari jasad dan ruh atau akal dan perasaan. Dan sebagaimana sebuah
pohon yang terdiri dari s
Maka nampaklah secara jelas hubungan antara iman dan amal dari sabda Rasulullah SAW
sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Bukhari “tidak berimana salah seorang dari
kalian hingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri, demikian juga
dalam QS. Al Hajj 77:
Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan lakukanlah
kebaikan agar kamu beruntung
Pada ayat ini Allah menjelaskan tentang bertambahnya iman, dan ini merupakan
dalil-dalil yang paling jelas dan terang.
Dan Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya tentang surah At Taubah 124 “ayat ini
termasuk dalil yang paling besar menjelaskan tentang iman yang bisa bertambah dan
berkurang sebagaimana pendapat mayoritas imam-imam ulama khalaf dan salaf.
2. Dari Hadis:
a. Berdasarkan hadis Riwayat Imam Ahmad 13199: “tidak ada iman bagi orang yang
tidak memiliki Amanah”
Hadis ini merupakan dalil tentang orang yang tidak memiliki Amanah. Maka
sungguh tercabutlah didalam dirinya sesuatu dari kewajiban-kewajian agama ini,
lalu hilanglah kesempurnaan iman yang wajib dari dirinya dan menjadilah dia
seorang mukmin yang kurang imannya. Maka tercabutnya Amanah dalam diri
seorang hamba menjadi dalil atas berkurangnya dan lemahnya iman dalam
dirinya. Dan oleh karena itu Urwah Bin Zubair rahimahullah berkata: “tidak
berkurang Amanah seorang hamba sama sekali kecuali berkurang juga imannya”
b. Berdasarkan hadis Riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah
SAW bersabda: “Iman itu memiliki 70 atau 60 cabang, maka cabang yang paling
utama adalah ucapan laa ilaah illallah dan yang laing rendahnya adalah
menyingkirkan gangguan dari jalanan, dan sifat malu itu adalah salah satu cabang
dari iman”
ۗ اَّلِذْي َن ٰا َم ُن ْو ا َو َت ْط َم ِٕىُّن ُقُلْو ُبُهْم ِبِذ ْك ِر ِهّٰللاۗ َااَل ِبِذ ْك ِر ِهّٰللا َت ْط َم ِٕىُّن اْلُقُلْو ُب.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati
menjadi tenteram.
Umair bin Habib bin Khamasah menyebutkan “sesungguhnya
bertambahnya iman itu dengan dzikirrullah”
d. Tafakkur
Sama saja tafakkur itu terhadap isi ayat al Qur’an atau urusan akhirat atau
urusan dunia serta hal-hal yang berkaitan dengan umat-umat yang
terdahulu.
Tafakkur terhadap penciptaan alam semesta berserta hikmah-hikmahnya
membawa kepada keyakinan bahwasanya alam semesta ini
membutuhkan pencipta yang tunggal yang tidak ada sekutu baginya.
Al an’am 11
ُقْل ِس ْيُرْو ا ِفى اَاْلْر ِض ُث َّم اْن ُظ ُرْو ا َك ْي َف َك اَن َع اِقَب ُة اْلُم َك ِّذ ِبْي َن
. Katakanlah (Muhammad), “Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah
bagai-mana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”