Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Saya mengangkat tema ‘Keteguhan Hati Menjaga Iman sebagai Kunci Sukses’
dikarenakan
Iman secara bahasa berasal dari bahasa Arab, yaitu Al-Iman yang berarti tashdiq
(membenarkan atau percaya). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah "Keyakinan
dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan
melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para ulama salaf menjadikan amal
termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana
amal juga bertambah dan berkurang". Ini adalah definisi menurut Imam Malik, Imam
Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, dan segenap ulama lainnya.
Lalu apa yang dimaksud dengan “Keteguhan hati menjaga iman”? Keteguhan hati
menjaga iman adalah kekuatan “istiqamah” atau konsisten atas petunjuk kebenaran yang
bersumber dari suara hati nurani dalam setiap langkah kehidupan.Keteguhan hati dapat
berarti teguh dalam keyakinan keimanan kepada Allah SWT, tetap komitmen terhadap
ajaran-ajaran-Nya, teguh dalam memegang prinsip-prinsip kebenaran dan kuat dalam
memperjuangkan keyakinan yang bersumber dari hati nuraninya.
Siapapun yang ingin meriah kesuksesan dan kemuliaan dalam segala bidang
kehidupan maupun akhirat, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Seseorang yang ingin
mencapai tujuan keberhasilan dalam karier, hidup dan bisnis, tidak boleh lepas dari
keteguhan hati. Seseorang yang ingin mengibarkan panji-panji kemuliaan dan keagungan
dalam kehidupan, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Tanpa keteguhan hati, kita tidak
akan dapat mencapai keberhasilan kesuksesan yang bermakna tinggi.
1).
Yang dimaksud dengan sukses ialah sukses di kehidupan dunia dan kehidupan di
akhirat.Kunci sukses ada di dalam hati. Hati adalah sumber akhlaq, tingkah laku, cara
berpikir, perasaan, dan tentu saja tempat iman dan taqwa. Dalam meraih sukses, maka
haruslah memperbaiki iman terlebih dahulu kepada Allah SWT, lalu selalu meneguhkan
hati dalam mempertahankan Iman tersebut.
I.2 Rumusan Masalah. 2).
Dari pertanyaan diatas tim penulis akan membahas semua pertanyaan, yaitu
tentang pengertian iman, makna dari keteguhan hati menjaga iman, dan cara menjadikan
keteguhan hati menjaga iman sebagai kunci sukses dalam kehidupan kita.
I.4 Tujuan
Makalah ini dibuat oleh penulis dengan tujuan dalam rangka mengerjakan tugas
yang telah diberikan dari guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
juga sebagai media untuk mendidik umat Islam agar tetap meneguhkan hati dalam menjaga
Iman pada jalan Allah SWT, dan menjadikan keteguhan hati tersebut sebagai kunci sukses
di kehidupan kedepannya.
BAB II
Pembahasan
Iman secara bahasa berasal dari bahasa Arab, yaitu al-Iman yang berarti tashdiq
(membenarkan atau percaya). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah "Keyakinan
dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan
melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para ulama salaf menjadikan amal
termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana
amal juga bertambah dan berkurang". Ini adalah definisi menurut Imam Malik, Imam
Syafi’i, Imam Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap
ulama selainnya.
Imam Syafi’i berkata, “Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa
bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang dengan
sebab kemaksiatan.” Imam Ahmad berkata, “Iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Ia
bertambah dengan melakukan amal, dan ia berkurang dengan sebab meninggalkan
amal.” Imam Bukhari mengatakan, “Aku telah bertemu dengan lebih dari seribu orang
ulama dari berbagai penjuru negeri, aku tidak pernah melihat mereka berselisih bahwasanya
iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.”
ال َأ ْن تُْؤ ِم َن بِاهَّلل ِ َو َماَل ِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َ َان قِ ال فََأ ْخبِرْ نِي َع ْن اِإْل ي َم َ َق
َو ْاليَ ْو ِم اآْل ِخ ِر َوتُْؤ ِم َن بِ ْالقَ َد ِر َخي ِْر ِه َو َشرِّ ِه
Lelaki itu bertanya lagi, "“Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi
menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-
kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik
dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.” ...Kemudian lelaki tersebut segera
pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar!
Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab,”Allah dan RasulNya
lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian
tentang agama kalian.”"
Salah satu kandungan hadis tersebut antara lain membicarakan tentang 6 iman yang
disebutkan oleh Rasulullah SAW, yang dikenal juga sebagai rukun iman.Manusia
tidak bisa dikatakan beriman jika tidak mengimani keenam rukun iman tersebut.
Telah menceritakan kepada kami ‘Abd Allah ibn Muhammad al-Ju‘fi dia berkata,
Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir al-‘Aqadi yang berkata, bahwa Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman ibn Bilal dari ‘Abd Allah ibn Dinar dari Abu
Salih dari Abu Hurairah dari Nabi saw., beliau bersabda: "Iman memiliki lebih dari
enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman”.
II.1.3Iman Adalah Amalan yang Paling Mulia. 5).
Islam sangat memperhatikan dan mengagung kan perkara keteguhan hati menjaga
iman, karena sesungguhnya keteguhan hati di atas agama Allah si b ya nah wata’ala
merupakan sebuah bukti kuat yang menunjukkan kesempurnaan iman, bagusnya Islam, dan
baiknya prasangka kepada Allah subhanahu wata’ala.
Setiap manusia yang hidup di dunia telah dianugerahi Allah SWT dengan
kekuatan luar biasa yang sudah tersimpan di dalam diri mereka. Kekuatan ini dapat
menjadi pembimbing bukan hanya dalam meraih kesuksesan dunia tetapi juga
dalam kesuksesan kehidupan akhiratnya. Inilah kekuatan keteguhan hati.
Lalu apa definisi dari keteguhan hati? Keteguhan hati adalah kekuatan
“istiqamah” atau konsisten atas petunjuk kebenaran yang bersumber dari suara hati
nurani dalam setiap langkah kehidupan. Dengan kata lain, dapat selalu “inline” atau
beredar dalam garis edar orbit kehidupan yang berpusat pada hati nurani. Keteguhan
hati dapat berarti teguh dalam keyakinan keimanan kepada Allah SWT, tetap
komitmen terhadap ajaran-ajaran-Nya, teguh dalam memegang prinsip-prinsip
kebenaran dan kuat dalam memperjuangkan keyakinan yang bersumber dari hati
nuraninya.
Apakah keteguhan hati ini sangatlah penting? Keteguhan hati sangat penting
karena menjadi syarat dalam hampir segala hal. Bahkan keteguhan hati dapat
mengantarkan seseorang meraih kebijaksanaan dan kemuliaan dalam kehidupan.
Seseorang yang memiliki keteguhan hati akan memilih keteguhan Iman, karena hati
adalah tempat bersemayamnya Iman. Dengannya kita dapat berkomunikasi dan
mendekatkan diri dengan sang Khaliq. Dengan demikian keteguhan hati dapat
mengantarkan manusia meraih kemuliaan dalam kehidupan dunia dan akhiratnya.
Siapapun yang ingin meriah kesuksesan dan kemuliaan dalam segala bidang
kehidupan maupun akhirat, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Seseorang yang ingin
mencapai tujuan keberhasilan dalam karier, hidup dan bisnis, tidak boleh lepas dari
keteguhan hati. Seseorang yang ingin mengibarkan panji-panji kemuliaan dan keagungan
dalam kehidupan, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Tanpa keteguhan hati, kita tidak
akan dapat mencapai keberhasilan yang bermakna tinggi.
Yang dimaksud dengan sukses ialah sukses di kehidupan dunia dan kehidupan di
akhirat.Kunci sukses ada di dalam hati. Hati adalah sumber akhlaq, tingkah laku, cara
berpikir, perasa.an, dan tentu saja tempat iman dan taqwa. Dalam meraih sukses, maka
langkah pertamanya ialah memperbaiki hati dan teguh dalam kondisi hati yang baik.
Memang tidak mudah menjaga keteguhan hati. Dan, salah satu cara untuk
menjaganya ialah dengan memohon kepada Sang Pemilik hati kita. Bahkan Rasulullah saw
pun, selalu berdo’a agar hati beliau tetap teguh. Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Abu
Syaibah, Aisya ra., berkata, “Nabi SAW sering berdoa dengan mengatakan, “Wahai Tuhan
yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk selalu taat kepada-Mu.”Aku
pernah bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa Anda sering berdoa dengan menggunakan doa
seperti itu? Apakah Anda sedang marasa ketakutan?“ Beliau menjawab, “Tidak ada yang
membuatku merasa aman, hai Aisyah. Hati seluruh hamba ini berada di antara dua jari
Allah Yang Maha Memaksa. Jika mau membalikkan hati seorang hamba-Nya, Allah
tinggal membalikkannya begitu saja.“
Tetap meminta dan selalu memperteguhkan hati untuk selalu taat kepada Allah
SWT. Saat hati kita sedang semangat, maka mintalah kepada Allah untuk meneguhkan hati
kita agar tetap semangat. Semangat akan menghasilkan tindakan luar biasa dan tindakan
luar biasa akan menghasilkan sukses luar biasa. Semua berawal dari hati, dan Allah yang
membolak-balikkan hati kita, maka berdoalah.
Inilah yang dikatakan iman dapat mengantarkan manusia pada kesuksesan dunia
dan akhirat. Inilah kunci sesungguhnya bagi manusia untuk hidup bahagia di dunia dan
mendapatkan syurga-Nya di Akhirat. Jika sudah menggunakan kunci ini, ia akan merasa
damai dan tentram dalam meniti kehidupannya, Insya Allah..
8).
BAB III
Penutup
III.1 Kesimpulan
1. Iman secara bahasa berasal dari bahasa Arab, yaitu Al-Iman yang berarti
membenarkan atau percaya. Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah
"Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan,
bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat".
3. Dalam iman, ada yang disebut sebagai Rukun Iman. Iman terdiri dari 6 rukun iman,
yaitu iman kepada Allah SWT, iman kepada para Malaikat, iman kepada kitab-
kitab-Nya, Iman kepada para Nabi dan Rasul-Nya, Iman kepada hari akhir, dan
Iman kepada Qada dan Qadar.
4. Iman memiliki 60 cabang, yang salah satu di antaranya adalah rasa malu.
7. Keteguhan hati dapat berarti teguh dalam keyakinan keimanan kepada Allah SWT,
tetap komitmen terhadap ajaran-ajaran-Nya, teguh dalam memegang prinsip-prinsip
kebenaran dan kuat dalam memperjuangkan keyakinan yang bersumber dari hati
nuraninya. 9).
8. Keteguhan hati merupakan pendorong motivasi, sehingga tidak mudah putus asa
dalam menghadapi tantangan menggapai impian hidup atau tujuannya.
9. Keteguhan hati dapat melahirkan keteguhan iman dan ketakwaan, sehingga dapat
mendengar suara hati kebenaran dan kebaikan, tidak mudah tergoda dengan tawaran
dan jebakan hawa nafsu dan ego pribadi, tidak mudah dibelokkan oleh tujuan yang
tidak sesuai dengan keyakinan hatinya. Kalaupun terlanjur melakukan kesalahan,
akan segera kembali pada kebenaran ketika diingatkan oleh suara hati nuraninya
terdalam. Inilah pentingnya mempertahankan keteguhan hati.
12. Sebagai umat Islam, kita harus selalu meminta dan memperteguhkan hati untuk
selalu taat kepada Allah SWT. Saat hati kita sedang semangat, maka mintalah
kepada Allah untuk meneguhkan hati kita agar tetap semangat. Semangat akan
menghasilkan tindakan luar biasa dan tindakan luar biasa akan menghasilkan sukses
luar biasa. Semua berawal dari hati, dan Allah yang membolak-balikkan hati kita.
10).
Daftar Pustaka
http://sanadthkhusus.blogspot.com/2012/02/iman-dalam-perspektif-hadis-nabi.html
http://wellysfashion.blogspot.com/2013/03/keteguhan-hati.html
http://hilmanmuchsin.blogspot.com/2010/02/keteguhan-hati-kunci-sukses-
mulia.html
http://rindu-cinta.blogspot.com/2010/01/makna-keteguhan-hati.html
http://tsabat.com/?p=1909
http://mbusyra.wordpress.com/2008/11/02/iman-dan-taqwa-kunci-sukses-dunia-
akhirat/
http://leyyuna.wordpress.com/2012/04/23/3-kunci-sukses-manusia-dunia-dan-
akhirat/
http://www.motivasi-islami.com/berdoa-untuk-keteguhan-hati/
11).
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrahim Assalamualikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah PAI ini tepat padawaktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Adapun judul dari makalah ini adalah "Keteguhan Hati Menjaga Iman Sebagai Kunci Sukses"
yang berisikan tentang latar belakang tentang kekuatan hati seorang manusia,Tentang imanya dan
lain lain
Tujuan penulisan Tugas Makalah PAI ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang telah
diberikan oleh guru mata pelajaran PAI.
Saya selaku penulis menyadari bahwa Tugas Makalah PAI ini jauh dari kesempurnaan untuk
itu, diharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk lebih baikdi masa yang akan
datang.
Akhir kata semoga Tugas Makalah PAI ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
pada umumnya dan terutama bagi saya selaku penulis
ATAS NAMA:penulis
x).
Daftar isi
Kata pengantar........................................................................................................................... X
Daftar isi...................................................................................................................................... i
Bab 1........................................................................................................................................... 1
1.4 Tujuan.................................................................................................. 2
Bab 2.................................................................................................. 3
Bab 3 ....................................................................................... 9
Aktrediktasi : B
Kelas : X IPA²
Penyusun:
M.Ardiansyah
Amar pramuja
Ario gemilang
Alpin ardiansyah
Rahmat hidayat
Febriana angelicia
Indah pratiwi