Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian iman adalah dalam ajaran Islam strateginya yaitu mengumpulkan ayat-ayat
Al-quran atau hadits yang redaksionalnya terdapat kata iman, atau kata lain yang
dibentuk dari kata tersebut yaitu”aamana” (fi’il maddhi/bentuk telah), “yu minu” (fi’il
mudhari/bentuk sedang atau akan), dan mukminum (pelaku/orang yang beriman).

B. Nilai positif negatif pada keimanan

Jika kata iman dirangkaikan dengan kata-kata yang negatif berarti nilai iman tersebut
negatif. Dalam istilah Al-quran, iman yang negatif disebut kufur. Pelakunya disebut kafir.
Sumber modul MKDU4221.

QS. An-Nisa(4): 51,

‫ت َويَقُوْ لُوْ نَ لِلَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ٰهُٓؤاَل ۤ ِء اَ ْه ٰدى ِمنَ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا‬
ِ ْ‫ت َوالطَّا ُغو‬
ِ ‫ب يُْؤ ِمنُوْ نَ بِ ْال ِج ْب‬
ِ ‫ص ْيبًا ِّمنَ ْال ِك ٰت‬
ِ َ‫اَلَ ْم ت ََر اِلَى الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوْ ا ن‬
51 ‫ َسبِ ْي‬.‫اًل‬

Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Kitab (Taurat)?
Mereka percaya kepada Jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir
(musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang
beriman. Sumber https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-51

Kata iman pada ayat tersebut dirangkaikan dengan kata jibti dan taghut, syaithan dan apa
saja yang disembah selain Allah. Kata iman dikaitkan degan kata batil (yang tidak benar
menurut Allah). QS. Al-Ankabut (29):51. Sumber modul MKDU4221.

َ ِ‫ب يُ ْت ٰلى َعلَ ْي ِه ْم ۗاِ َّن فِ ْي ٰذل‬


51 ࣖ َ‫ك لَ َرحْ َمةً َّو ِذ ْك ٰرى ِلقَوْ ٍم يُّْؤ ِمنُوْ ن‬ َ ‫ك ْال ِك ٰت‬
َ ‫اَ َولَ ْم يَ ْكفِ ِه ْم اَنَّٓا اَ ْنزَ ْلنَا َعلَ ْي‬.

Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-
Qur'an) yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam (Al-Qur'an) itu terdapat rahmat
yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Sumber
https://www.merdeka.com/quran/al-ankabut/ayat-51

Adapun kata iman yang dirangkaikan dengan yang positif antara lain; QS. Al-Baqarah
(2):4. Sumber modul MKDU4221.

4 َ‫ك ۚ َوبِااْل ٰ ِخ َر ِة هُ ْم يُوْ قِنُوْ ۗن‬ َ ‫ َوالَّ ِذ ْينَ يُْؤ ِمنُوْ نَ بِ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬.
َ ِ‫ك َو َمٓا اُ ْن ِز َل ِم ْن قَ ْبل‬
dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad)
dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya
akhirat. Sumber https://www.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-4

ۤ
‫ق بَ ْينَ اَ َح ٍد ِّم ْن رُّ ُسلِ ٖه ۗ َوقَالُوْ ا‬ُ ‫ٰا َمنَ ال َّرسُوْ ُل بِ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي ِه ِم ْن َّرب ِّٖه َو ْال ُمْؤ ِمنُوْ ۗنَ ُك ٌّل ٰا َمنَ بِاهّٰلل ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِ ٖه َو ُكتُبِ ٖه َو ُر ُسلِ ٖ ۗه اَل نُفَ ِّر‬
285 ‫ص ْي ُر‬ ِ ‫ك ْال َم‬ َ ‫ك َربَّنَا َواِلَ ْي‬َ َ‫ َس ِم ْعنَا َواَطَ ْعنَا ُغ ْف َران‬.

Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami
tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami
dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami)
kembali.” Sumber https://www.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-285

Dalam Al-quran ada kata iman yang tidak dirangkaikan dengan kata kata lain, misalnya
QS Al-Baqarah (2): 165, silahkan anda baca penjelasan sebelum nya.
Ciri-ciri keimanan
Ciri-ciri orang yang beriman tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah saja,
karena yang tahu isi hati seseorang hanyalah Allah. Karena pengertian iman yang sesungguhnya
adalah meliputi aspek kalbu, ucapan dan perilaku, maka ciri-ciri orang yang beriman akan dapat
diketahui, antara lain:
1. Tawakal
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah (Al-quran). Kalbunya terangsang untuk
melaksanakannya seperti dinyatakan antara lain QS.Al-Anfaal (8):2.

2 َ‫ت َعلَ ْي ِه ْم ٰا ٰيتُهٗ زَ ا َد ْتهُ ْم اِ ْي َمانًا َّوع َٰلى َربِّ ِه ْم يَتَ َو َّكلُوْ ۙن‬ ْ َ‫اِنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ الَّ ِذ ْينَ ِا َذا ُذ ِك َر هّٰللا ُ َو ِجل‬.
ْ َ‫ت قُلُوْ بُهُ ْم َواِ َذا تُلِي‬

Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama
Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah
(kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, sumber
https://www.merdeka.com/quran/al-anfal/ayat-2

Tawakal, yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang diperintahkan oleh
Allah. Dengan kata lain, orang yang bertawakal adalah orang yang menyadarkan
berbagai aktivitasnya atas perintah Allah. Seorang mukmin, makan bukan didorong oleh
perutnya yang lapar akan tetapi karena sadar akan perintah Allah. Sumber modul
MKDU4221.

2. Mawas diri dan berisikap ilmiah


Pengertian mawas diri di sini dimaksudkan agar seseorang tidak terpengaruh oleh
berbagai kasus dari mana pun datangnya, baik dari kalangan jin dan manusia, bahkan
mungkin juga datang dari dirinya-sendiri QS. An-Naas (114): 1-3.

ِ ۙ َّ‫قُلْ اَ ُعوْ ُذ بِ َربِّ الن‬.


1 ‫اس‬ Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,

ِ ۙ َّ‫ك الن‬
2 ‫اس‬ ِ ِ‫ َمل‬. Raja manusia,

ِ ۙ َّ‫اِ ٰل ِه الن‬.
3 ‫اس‬ Sembahan manusia,

Mawas diriyang berhubungan dengan alam pikiran, yaitu bersikap kritis dalam menerima
informasi, terutama dalam memahami nilai-nilai dasar keislaman. Hal ini diperlukan,
agar terhindar dari berbagai fitnah. QS. Ali Imran (3):7 .

3. Optimis dalam menghadapi masa depan


Perjalanan hidup manusia tidak seluruhnya mulus, akan tetapi kadang-kadang mengalami
berbagai rintangan dan tantangan yang memerlakukan pemecahan jalan ke luar. Jika
seseorang tidak dapa menghadapi dan menyekesaikan suatu permasalahan, maka orang
tersebut dihinggapi penyakit psikis, yang lazim disebut penyakit kejiwaan, antara lain
frustasi, nervous, depresi ,dan sebagainya. Al-quran memberikan petunjuk kepada umat
manusia untuk selalu bersikap optimis karena pada hakikatnya petunjuk kepada umat
manusia. Hal tersebut dinyatakan dalam Surat Al-Insyirah (94) ayat 5-6. Namun Nabi
Muhammad menyatakan bahwa orang yg hidup nya hari ini lebih jelek dari hari kemarin,
adalah orang yg merugi dan jika hidupnya sama dengan hari kemarin berati tertipu, dan
yang bahagia adalah orang yang hidupnya hari ini lebih baik dari hari kemarin. Jika
optimis merupakan suatu sikap terpuji ,maka sebaliknya pesimisme merupakan suatu
sikap yang tercela. Sikap ini seharusnya tidak tercermin pada dirinya mukmin.

87 َ‫ح هّٰللا ِ اِاَّل ْالقَوْ ُم ْال ٰكفِرُوْ ن‬ ۟ ‫ ٰيبني ْاذهَبُوْ ا فَتَح َّسسُوْ ا م ْن يُّوْ سُفَ واَخ ْيه واَل ت َ۟ا ْيـَٔسُوْ ا م ْن رَّوْ هّٰللا‬.
ِ ْ‫ح ِ ۗاِنَّهٗ اَل يَا ْيـَٔسُ ِم ْن رَّو‬ ِ ِ َ ِ ِ َ ِ َ َّ ِ َ
Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari
rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”
4. Konsisten dan menepati janji
Janji adalah hutang. Menepati janji berati membayar utang. Sebaliknya ingkar janji
adalah suatu pengkhianatan. QS. Al-Maa’idah (5):1
‫ص ْي ِد َواَ ْنتُ ْم ُح ُر ۗ ٌم ِا َّن هّٰللا َ يَحْ ُك ُم َما‬
َّ ‫ت لَ ُك ْم بَ ِه ْي َمةُ ااْل َ ْن َع ِام اِاَّل َما يُ ْت ٰلى َعلَ ْي ُك ْم َغ ْي َر ُم ِحلِّى ال‬
ْ َّ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَوْ فُوْ ا بِ ْال ُعقُوْ ۗ ِد اُ ِحل‬
1 ‫ي ُِر ْي ُد‬.

Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak dihalalkan


bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan berburu
ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum
sesuai dengan yang Dia kehendaki. Sumber
https://www.merdeka.com/quran/al-maidah/ayat-1

Seorang mukmin senantiasa akan menepati janji, dengan Allah, sesama manusia, dan
dengan ekolohinya (lingkunganya). Seseorang mukmin adalah seorang yang telah
berjanji untuk berpandangan dan bersikap dengan yang dikehendaki Allah. Seorang
mahasiswa, ia telah berjanji untuk mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku di
lembaga pendidikan tempat ia studi, baik yang bersifat administratif maupun akademis.

Anda mungkin juga menyukai