Anda di halaman 1dari 18

Nama : Oktavia Mulyawati

Npm : D1E021024

Kelas : B (Genap)

Mku : Agama Islam

Resume Materi Tentang Pokok-Pokok Ajaran Agama Islam (Pertemuan Ke 6 & 7)

Prinsip-Prinsip Rukun Iman!

A. Pokok Ajaran Islam Tentang Iman


1. Pengertian Iman
Kata Iman Berasal Dari Bahasa Arab Yaitu “‫ ” امن‬Yang Artinya Aman, Damai,
Tentram. Dalam Pengertian Lain Adalah Keyakinan Atau Kepercayaan.
Bila Kita Perhatikan Penggunaan Kata Iman Dalam Alqur’an, Akan Mendapatinya
Dalam Dua Pengertian Dasar Yaitu:
• Iman Dengan Pengertian Membenarkan (‫( التصديق‬Adalah Membenarkan Berita
Yang Datangnya Dari Allah Dan Rasulnya. Dalam Salah Satu Hadist Shahih
Diceritakan Bahwa Rasulullah Ketika Menjawab Pertanyaan Jibril Tentang Iman
Yang Artinya Bahwa Yang Dikatakan Iman Itu Adalah Engkau Beriman Kepada
Allah, Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasulrasul-Nya, Hari Kiamat Dan Engkau
Beriman Bahwa Qadar Baik Dan Buruk Adalah Dari Allah Swt.
• Iman Dengan Pengertian Amal Atau Ber-Iltizam Dengan Amal : Segala Perbuatan
Kebajikan Yang Tidak Bertentangan Dengan Hukum Yang Telah Digariskan Oleh
Syara’.
Pengertian Iman Secara Istilah Ialah Kepercayaan Yang Meresap Ke Dalam
Hati, Dengan Penuh Keyakinan, Tidak Bercampur Syak (Ragu), Serta Memberi
Pengaruh Bagi Pandangan Hidup, Tingkah Laku Dan Perbuatan Sehari-Hari.
Jadi, Iman Itu Bukanlah Semata-Mata Ucapan Lidah, Bukan Sekedar Perbuatan
Dan Bukan Pula Merupakan Pengetahuan Tentang Rukun Iman.
Sesungguhnya Iman Itu Bukanlah Semata-Mata Pernyataan Seseorang
Dengan Lidahnya, Bahwa Dia Orang Beriman (Mukmin), Karena Banyak Pula
Orang-Orang Munafik (Beriman Palsu) Yang Mengaku Beriman Dengan Lidahnya,
Sedang Hatinya Tidak Percaya.
Iman Itu Membentuk Jiwa Dan Watak Manusia Menjadi Kuat Dan Positif, Yang
Akan Mengejawantah Dan Diwujudkan Dlam Bentuk Perbuatan Dan Tingkah Laku
Akhlakiah Menusia Sehari-Hari Adalah Didasari/ Diwarnai Oleh Apa Yang
Dipercayainya. Kalau Kepercayaannya Benar Dan Baik Pula Perbuatannya, Dan
Begitu Pula Sebaliknya.
Keimanan Itu Bukanlah Semata-Mata Ucapan Yang Keluar Dari Bibir Dan
Lidah Saja Atau Semacam Keyakinan Dalam Hati Saja.Tetapi Keimanan Yang
Sebenar-Benarnya Adalah Merupakan Suatu Akidah Atau Kepercayaan Yang
Memenuhi Seluruh Isi Hati Nurani, Dari Situ Timbul Bekas-Bekas Atau Kesan-
Kesannya, Seperti Cahaya Yang Disorotkan Oleh Matahari.
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Menuturkan Bahwa Iman Adalah Membenarkan
Dan Meyakini Allah Sebagai Tuhan Yang Memiliki Dan Yang Disembah. Iman
Sebenarnya Merupakan Jalan Untuk Memuyakan Akal Pikiran Manusia, Dengan
Cara Menerima Semua Ketentuan Allh Pada Setiap Sesuatu, Baik Yang Kelihatan
Atau Tidak Kelihatan, Yang Di Tetapkan Maupun Yang Di Naikan. Iman Juga
Menuntut Aktif Menggapai Hidayah, Mendekatkan Diri Kepada-Nya, Dan
Beraktifitas Selayaknya Aktifitas Para Keksih-Nya (Hambanya Yang Saleh).
2. Unsur-Unsur Iman
Unsur-Unsur Iman Atau Disebut Juga Sebagai Rukun Iman. Rukun Iman Itu
Ada Enam, Yaitu: Iman Kepada Allah, Malaikatmalaikat Allah, Kitab-Kitab Allah,
Rasul-Rasul Allah, Hari Kiamat Dan Takdir Baik Buruk Itu Dari Allah.
• Iman Kepada Allah
Yang Dimaksud Iman Kepada Alah Adalah Membenarkan Adanya Allah Swt,
Dengan Cara Meyakini Dan Mengetahui Bahwa Allah Swt Wajib Adanya Karena
Dzatnya Sendiri (Wajib Al-Wujud Li Dzathi), Tunggal Dan Esa, Raja Yang Maha
Kuasa, Yang Hidup Dan Berdiri Sendiri, Yang Qadim Dan Azali Untuk Selamanya.
• Iman Kepada Para Malaikat
Syaikh Hafizh Bin Ahmad Hakami Mengatakan, Yang Di Maksud Iman Kepada
Malaikat Adalah Meyakini Adanya 24 Malaikat, Sebagai Hamba Allah Yang Selalu
Tunduk Dan Beribadah.Allah Ta’ala Berfirman Dalam Sebuah Ayat Yang Artinya:
Hai Orang-Orang Yang Beriman, Peliharalah Dirimu Dan Keluargamu Dari Api
Neraka Yang Bahan Bakarnya Adalah Manusia Dan Batu; Penjaganya Malaikat-
Malaikat Yang Kasar, Keras, Dan Tidak Mendurhakai Allah Terhadap Apa Yang
Diperintahkan-Nya Kepada Mereka Dan Selalu Mengerjakan Apa Yang
Diperintahkan.
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Mengatakan Dalam Bukunya: Malaikat
Adalah Makhluk Agung, Jumlahnya Banyak Dan Tak Terbilang, Tidak Ada Yang
Bisa Menghitungnya Selain Allah Semata. Allah Meciptakan Mereka Dari Cahaya,
Menciptakan Mereka Dengan Tabiat Baik, Tidak Mengenal Kejahatan, Dan
Mereka Tidak Di Perintahkan Ataupun Melakukan Hal Itu.
• Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Makna Beriman Kepada Kitab-Kitab Ilahi Yang Merupakan Bagian Dari Akidah
Mukmin Ialah Membenarkan Secara Pasti Kalam Khusus Allah Yang Dia
Wahyukan Kepada Rasul Pilihan-Nya, Kemudian Disatukan Dan Dsusun Menjadi
Lembaran-Lembaran Atau Kitab-Kitab Suci.
• Iman Kepada Para Rasul
Iman Kepada Rasul Adalah Percaya Dan Yakin Bahwa Allah Swt Telah
Mengutus Para Rasul Kepada Manusi Untuk Memberi Petunjuk Kepada Manusia,
Dan Nabi Yang Wajib Kita Percayai Itu Ada Dua Puluh Lima.
• Iman Kepada Hari Akhir
Hari Akhir Ialah Hari Kiamat, Termasuk Kebangkitan (Alba’ts), Yaitu Keluarnya
Manusia Dari Kubur Mereka Dalam Keadaan Hidup, Sesudah Jazad Mereka
Dikembalikan Dengan Seluruh Bagiannya Seperti Dulu Kala Di Dunia.
• Iman Kepada Taqdir (Qadha Dan Qadhar)
Iman Kepada Qadha Dan Qadhar Adalah Percaya Bahwa Segala Hak,
Keputusan, Perintah, Ciptaan Allah Swt Yang Berlaku Pada Makhluknya
Termasuk Dari Kita (Manusia) Tidaklah Terlepas (Selalu Berlandaskan Pada)
Kadar, Ukuran, Aturan Dan Kekuasaan Allah Swt.
3. Keutamaan Dan Pahala Iman
Dengan Iman Inilah Manusia Akan Memperoleh Martabat Yang Tinggi Dan
Tingkatan Yang Mulia Di Sisi Allah. Sehingga Siapa Saja Yang Beriman Kepada
Allah Dan Para Rasul-Nya Maka Akan Memperoleh Pahala Yang Besar. Allah
Ta’ala Berfirman Di Dalam Al-Qur’an Di Dalam Q.S Ali Imran Ayat 179:
“Karena Itu Berimanlah Kepada Allah Dan Rasul-Nya Jika Kamu Beriman Dan
Bertakwa, Maka Bagimu Pahala Yang Besar”.
Berdasarkan Ayat Tersebut, Maka Jelaslah Bahwa Dengan Keimanan
Seseorang Akan Memperoleh Pahala Yang Besar. Di Dalam Al-Qur’an Allah Telah
Menjanjikan Dengan Tegas Kepada Orang-Orang Yang Benar-Benar Beriman
Baik Laki-Laki Maupun Perempuan Akan Diberi Pahala Berupa Suga, Yaitu Suatu
Tempat Di Alam Akhirat Kelak Yang Penuh Dengan Segala Macam Keenangan,
Ketenangan, Kesejahteraan, Dan Kenikmatan Yang Kekal Abadi Selama-
Lamanya. Dan Itulah Merupakan Pahala Terbesar Dan Kenikmatan Yang Hakiki.
4. Bertambah Dan Berkurangnya Iman
• Ayat Al-Qur’an Menerangkan Bertambahnya Iman
Artinya: Sesungguhnya Orang-Orang Yang Beriman Ialah Mereka Yang Bila
Disebut Nama Allah Gemetarlah Hati Mereka, Dan Apabila Dibacakan Ayat-
Ayatnya Bertambahlah Iman Mereka (Karenanya), Dan Hanya Kepada Tuhanlah
Mereka Bertawakal (Al-Anfal:2)
Tafsir Al-Anfal Ayat 2, Dalam Ayat Di Atas Allah Menggambarkan Bahwa Hati
Orang-Orang Yang Beriman Merasa Takut Dan Bergetar Ketika Disebut Nama
Allah. Takut Disini Berarti Perasaan Cemas Terhadap Siksaan Allah. Hal Itu
Dikarenakan Kuatnya Iman Yang Ada Di Dalam Hati Mereka Dan Besarnya
Perhatian Terhadap Tuhan, Hingga Mereka Pun Merasa Seakan-Akan Berada Di
Hadapannya.
• Ayat Al-Qur'an Yang Menerangkan Tentang Menurunnya Iman
Artinya: Sesungguhnya Orang-Orang Yang Beriman Kemudian Kafir,
Kemudian Beriman (Pula), Kemudian Kafir Lagi, Kemudian Bertambah
Kekafirannya, 13 Maka Sekali-Kali Allah Tidak Akan Memberi Ampunan Kepada
Mereka, Dan Tidak (Pula) Menunjuki Mereka Kepada Jalan Yang Lurus.(Tafsir An-
Nisa Ayat 137)
Maksud Ayat Ini Adalah Kekafiran Mereka Semakin Bertambah Dan Terus-
Menerus Melakukan Kekafiran, Sebagaimana Yang Tampak Dari Perilaku Mereka.
Jika Tidak, Maka Orang Kafir Yang Beriman Dan Memurnikan Keimanannya Serta
Melepaskan Diri Dari Kekafiran. Akan Ditunjukkan Oleh Allah Ke Jalan Yang
Mendatangkan Ampunan, Karena Islam Menutupi Yang Sebelumnya. Maka
Kemudian Barometer Iman Seorang Mukmin Dapat Dilihat Dari Ketaatannya
Kepada Allah Dan Menjauhi Segala Larangan-Larangan Allah. Wujud Dari
Ketaatannya Kepada Allah Bisa Dilihat Dari Caranya Melaksanakan Perintah Allah
Seperti Shalat, Zakat, Puasa, Dan Lain-Lain.
5. Hal-Hal Yang Merusak Keimanan
• Syirik
Syirik Adalah Segala Keyakinan Dan Amalan Yang Semestinya Hanya Untuk
Allah Tetapi Dilakukan Untuk Selain Allah. Syirik Akbar (Syirik Besar) Yaitu
Menyekutukan Allah Dengan Mahluknya Seperti Keyakinan Adanya Kekuatan
Selain Allah. Misalnya Menyembah Berhala.
• Melakukan Sihir
Sihir Yang Dimaksud Dalam Bahasan Ini Adalah Tata Cara Yang Bertujuan
Merusak Rumah Tangga Orang Lain Atau Menghancurkan Orang Lain Dengan
Jalan Meminta Bantuan Kepada Setan.
• Memakan Harta Riba
Riba Menurut Bahasa Berasal Dari Kata “ Rabaayarbuu” Yang Artinya
Tambahan, Sedangkan Mengenai Definisi Riba Menurut Syara’ Para Ulama
Berbeda Pendapat. Akan Tetapi Secara Umum Riba Diartikan Sebagai Utang
Piutang Atau Pinjam Meminjam Atau Barang Yang Disertai Dengan Tambahan
Bunga.
• Membunuh Jiwa Manusia
Maksud Membunuh Dalam Pembahasan Ini Adalah Membunuh Jiwa Yang
Diharamkan Tanpa Hak Dengan Sengaja (Qs. 25 :68-70). Orang Yang Berbuat
Seperti Itu Akan Dimasukkan Ke Neraka Jahanam Dan Kekel Di Dalamnya
• Memakan Harta Anak Yatim
Anak Yatim Adalah Anak Yang Ditinggal Mati Oleh Ayahnya Atau Ia Masih Kecil
Atau Dengan Kata Lain Di Tinggal Mati Oleh Orang Yang Menanggung Nafkahnya.
• Melarikan Diri Dari Perang (Jihad)
Orang Yang Lari Dari Perang Atau Jihad Telah Menipu Dirinya Sendiri Dan
Telah Berkhianat Kepada Allah Swt Dan Dia Dianggap Tidak Meyakini
Kemahakuasaan Allah Swt Yang Senantiasa Menolong Setiap Hambanya
Yang Berjuang Menegakkan Agama Allah Swt.
• Menuduh Wanita Mukminat Yang Baik-Baik Berzina (Qadzaf)
Al-Qadzaf Secara Bahasa Artunya Menuduh, Sedangkan Menurut Istilah
Adalah Menuduh Seseorang Berzina Sehingga Ia Harus Dijatuhi Hukuman Had.
B. Menjelaskan Ciri Orang Beriman Dalam Al-Quran
Iman Pada Islam Adalah Penegasan, Bukan Sekedar Keyakinan. Peneguhan Ini
Mencangkup Keyakinan Dalam Hati, Pengucapan Dalam Lisan Dan Juga Pembuktian
Melalui Amal Dan Perbuatan. Kalau Dia Hanya Mengucapkan Laa Ilaha Illallah Namun
Tak Dibarengi Dengan Amal Dalam Hidupnya, Maka Ini Hanyalah Pengakuan Yang
Penuh Dengan Dusta.

Terkait Dengan Iman Dan Ciri-Ciri Orang Beriman, Rasulullah Bersabda:

“Iman Itu Ada 70 Atau 60 Sekian Cabang. Yang Paling Tinggi Adalah Perkataan ‘Laa
Ilaha Illallah’ (Tiada Sesembahan Yang Berhak Disembah Selain Allah), Yang Paling
Rendah Adalah Menyingkirkan Gangguan Dari Jalanan, Dan Sifat Malu Merupakan
Bagian Dari Iman.” (Hadits Dari Abu Hurairah)

• Takut Kepada Allah

Ketakutan Pada Allah Adalah Ciri-Ciri Orang Beriman, Yang Pada Akhirnya
Menuntun Mereka Untuk Menghindari Hal-Hal Yang Dilarang Agama Dan Melakoni
Segala Perintahnya. Takut Pada Allah Adalah Bukti Iman Kepada-Nya, Seperti Yang
Tercantum Dalam Q.S Al-Anfal : 2

“ Sesungguhnya Orang-Orang Yang Beriman Adalah Mereka Yang Bila Disebut Nama
Allah Subhanahu Wata’ala Gemetarlah Hati Mereka Dan Apabila Dibacakan Ayat-
Ayatnya Bertambahlah Iman Mereka, Dan Hanya Kepada Tuhanlah Mereka
Bertawakal.”

Yakni Dengan Menyadari Betapa Allah Maha Kuasa Sementara Kita Adalah
Manusia Yang Tidak Punya Daya Tanpa-Nya. Menyadari Bahwa Allah Mencintai
Hamba-Nya Akan Memupuk Rasa Takut Dan Kehilangan Cinta Tersebut, Dan
Mengingat Bahwa Ada Azab Allah Yang Pedih Bagi Mereka Yang Melanggar
Perintah-Nya.

• Shalat Dengan Khusyuk

Khusyuk Adalah Wujud Tertinggi Di Mana Hati Kita Hanya Takhluk Kepada Allah
Dan Landasan Tegaknya Shalat Dan Dzikir. Ini Juga Sesuai Dengan Firman Allah Di
Surah Al-Mukminum Yaitu:
" Sungguh Beruntung Orang-Orang Yang Beriman,(Yaitu) Orang Yang Khusyuk
Dalam Salatnya,"

• Menjauhkan Diri Dari Hal Yang Sia-Sia

Seperti Yang Tertuang Dalam Hadist Yang Diriwayatkan Oleh Hr. At-Tirmizi Bahwa:

“ Di Antara Tanda Bagusnya Keislaman Seseorang Adalah Dia Meninggalkan Apa-


Apa Yang Tidak Berguna Baginya.”

Kepada Umatnya, Islam Memerintahkan Mereka Buat Melakukan Aktivitas Yang


Memiliki Nilai Kebaikan Dan Tak Melakukan Hal-Hal Yang Tak Bermakna Dan
Membawa Mudharat.

• Senantiasa Bersyukur

Orang Yang Beriman Kepada Allah Selalu Menyadari Bahwa Apa Yang Mereka
Dapatkan Adalah Sebagai Bentuk Kemurahan Allah Sehingga Mereka Harus Slelau
Bersyukur Dan Rendah Diri Atas Segala Nikmat.

Ciri-Ciri Orang Beriman Berupa Syukur Juga Termuat Dalam Al-Quran Surah Luqman
Ayat : 12

" Dan Sesungguhnya Telah Kami Berikan Hikmat Kepada Luqman, Yaitu: “
Bersyukurlah Kepada Allah. Dan Barangsiapa Yang Bersyukur (Kepada Allah), Maka
Sesungguhnya Ia Bersyukur Untuk Dirinya Sendiri; Dan Barangsiapa Yang Tidak
Bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya Lagi Maha Terpuji”. (Qs: Luqman
Ayat : 12)

• Berakhlak Baik

Mereka Yang Beriman Akan Meneladani Sifat-Sifat Rasulullah Sehingga Tak Akan
Nampak Akhlak Yang Buruk Dalam Diri Mereka. Akhlak Yang Mulia Memiliki Tempat
Yang Spesial Di Hatri Kiamat Seperti Yang Diriwayatkan Oleh Abu Darda

“ Tidak Ada Sesuatu Yang Diletakkan Pada Timbangan Hari Kiamat Yang Lebih Berat
Daripada Akhlak Yang Mulia, Dan Sesungguhnya Orang Yang Berakhlak Mulia Bisa
Mencapai Derajat Orang Yang Berpuasa Dan Shalat.” (At-Tirmidzi, 2002)

• Sabar
Dikutip Dari Wasathiyah, Sabar Dan Iman Adalah Satu Kesatuan Yang Tak Boleh
Dipisahkan. Dalam Suatu Ayat, Allah Berfirman Bahwa Ikrar Iman Seseorang Akan
Diuji Dengan Mendatangkan Suatu Cobaan Untuk Mengujinya. Dan Mereka Yang
Sabar Adalah Ciri-Ciri Orang Yang Beriman, Seperti Yang Tertuang Pada Surah Al
Imran Berikut.

" Wahai Orang-Orang Yang Beriman Bersabarlah Dan Kuatkanlah Kesabaranmu Dan
Bersiap Siagalah Serta Bertakwalah Kepada Allah Agar Kamu Beruntung.” (Qs. Ali
Imran [3]: 200).

• Tawakkal

Tawakkal Bukanlah Sifat Pasrah, Melainkan Menyandarkan Diri Kepada Allah


Saat Sedang Susah, Berteguh Hati Saat Ditimpa Kesukaran Dalam Kondisi Hati Yang
Tenang Dan Tenteram. Tawakkal Harus Disertai Dengan Sayangnya, Konsep
Tawakal Sering Diartikan Hanya Sebagai Kepasrahan Tanpa Usaha. Padahal, Tidak
Demikian.

• Menjadikan Rasul Sebagai Teladan

Meneladani Rasulullah Saw Adalah Salah Satu Ciri-Ciri Orang Beriman. Ini Telah
Tergambar Dengan Jelas Dalam Hadist Yang Diriwayatkan Oleh Abu Hurairah
Radhiyallahu Anhu, Bahwa:

“ Telah Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam: ‘Aku Tinggalkan Dua


Perkara Yang Kalian Tidak Akan Tersesat Selama Kalian Berpegang Teguh Dengan
Keduanya Yaitu Kitabullah Dan Sunnahku, Serta Keduanya Tidak Akan Berpisah
Sampai Keduanya Mendatangiku Di Telaga (Di Surga).”

• Senang Mendengar Bacaan Al-Quran

Mendengarkan Bacaan Al-Quran Adalah Cara Yang Baik Untuk Menghibur


Perasaan Sedih, Menenangkan Jiwa Yang Gelisah Dan Melunakkan Hati Yang Keras,
Serta Mendatangkan Petunjuk Dari Allah. Dan Ini Adalah Salah Satu Ciri-Ciri Orang
Beriman Seperti Yang Digambarkan Oleh Firman Allah:

“ Sesungguhnya Orang-Orang Yang Beriman Itu Hanyalah Mereka Yang Apabila


Disebut (Nama) Allah, Gemetar Hati Mereka, Dan Apabila Dibacakan Kepada Mereka
Ayat-Ayat-Nya, Bertambahlah Iman Mereka Karenanya Dan Kepada Tuhanlah
Mereka Bertawakal.” (Al-Anfal Ayat 2).

• Membayar Zakat

Zakat Adalah Bentuk Ketakwaan Seseorang Kepada Allah, Sekaligus Sebagai


Ciri-Ciri Orang Beriman. Mereka Yang Beramal Tak Akan Takut Miskin Karena Yakin
Bahwa Ini Adalah Salah Satu Cara Untuk Membersihkan Harta Dan Menyucikan Jiwa.

Rasulullah Pernah Bersabda Bahwa Salah Satu Ciri-Ciri Orang Beriman Dapat Dilihat
Dari Sholat Dan Juga Sedekahnya.

" Sholat Adalah Cahaya Dan Sedekah Adalah Bukti” (Hr. Muslim No. 223)

C. Menjelaskan Fungsi Keimanan Dalam Kehidupan


• Sebagai Penyelamat

Dalam Al-Qur’an Surah Al-Mukminin, Allah Swt Berfirman Yang Artinya:

“Sesungguhnya Kami Menolong Rasul-Rasul Kami Dan Orang-Orang Yang Beriman


Dalam Kehidupan Dunia Dan Pada Berdirinya Saksi-Saksi (Hari Kiamat).”

• Menjadikan Manusia Yang Berakhlak Baik

Dengan Beriman Kepada Allah Swt Akan Menumbuhkan Dalam Diri Seseorang Itu
Sifat Dan Sikap Yang Baik; Perkataan Jujur, Dapat Dipercaya, Tidak Sombong, Tidak
Fitnah, Tidak Mengadu Domba, Dan Lain Sebagainya. Mereka Yang Benar-Benar
Beriman Kepada Allah Swt Menyadari Bahwa Dirinya Lemah Tidak Ada Daya Upaya
Kecuali Atas Kehendak Allah Swt.

• Sebagai Pedoman Hidup

Dengan Beriman Kepada Allah, Kita Tahu Jelas Batasan Dalam Perbuatan Yang
Baik Dan Yang Buruk Sehingga Kita Tidak Akan Mengerjakan Sesuatu Yang Telah
Nyata Dilarang Oleh Allah. Maka, Kehidupan Kita Pun Akan Terasa Lebih Aman Dan
Bahagia Jiwa Raga.

• Menumbuhkan Rasa Rendah Diri

Iman Kepada Allah, Berarti Kita Percaya Baik Dari Hati, Lisan, Maupun Perbuatan
Akan Dzat Allah Swt Dengan Segala Keagungan Dan Kesempurnaan-Nya.
Karenanya, Sebagai Manusia Yang Merupakan Salah Satu Dari Makhluk Ciptaan
Allah, Kita Sadar Bahwa Diri Kita Ini Bukanlah Apa-Apa Jika Bukan Karena Kuasa
Allah Swt. Dengan Menyadari Hal Tersebut, Kita Tidak Akan Bersikap Sombong,
Tidak Akan Memandang Rendah Orang Lain, Sehingga Kita Pun Bisa Lebih Toleran
Terhadap Sesama Dan Saling Menyayangi Satu Sama Lain Untuk Menciptakan
Kehidupan Yang Damai.

• Menumbuhkan Sikap Qanaa’ah

Dengan Beriman Kepada Allah, Kita Menyadari Bahwa Segala Yang Kita Nikmati
Di Dunia (Maupun Di Akhirat Nanti) Adalah Berasal Dari Allah Swt. Maka, Tidak Ada
Celah Bagi Kita Untuk Merengek Apalagi Protes Jika Sesuatu Yang Kita Dapatkan
Tidak Sesuai Keinginan. Allah Lebih Mengetahui Apa Yang Tidak Hamba-Nya
Ketahui. Maka, Kita Pun Menjadi Sadar Untuk Senantiasa Bersyukur Atas Segala
Berkah Yang Allah Berikan Serta Berusaha Memanfaatkannya Dengan Sebaik-
Baiknya.

• Ingat Akan Kematian

Tidak Ada Makhluk Yang Kekal Karena Kekal Adalah Sifat Milik Allah Swt. Maka,
Dengan Menyadari Dan Mengingat Bahwa Kehidupan Hanyalah Masalah Waktu
Sampai Ajal Menjemput, Kita Akan Lebih Berhati-Hati Dalam Menggunakan Umur
Yang Allah Berikan Karena Kepada-Nya Lah Kita Akan Mempertanggungjawabkan
Segalanya Nanti. Dengan Begitu, Kita Harusnya Semakin Dan Semakin Memperkuat
Iman Kita Kepada Allah Swt.

Prinsip-Prinsip Rukun Islam !

A. Rukun Islam Dan Fungsi Dalam Kehidupan


Rukun Islam Diartikan Sebagai Perbuatan Atau Amalan Yang Bentuk Fisik Dan
Diyakini Dapat Menjadi Perantara Untuk Masuk Ke Surga Nantinya.

Bagi Umat Islam Di Seluruh Dunia Diwajibkan Untuk Memahami Serta


Melaksanakan Beberapa Di Antaranya Dengan Syarat Dan Ketentuan. Hal Ini
Dikarenakan Rukun Islam Dikenal Sebagai Pilar Atau Pondasi Dari Agama Islam
Tersebut .
Dalam Pelaksanaan Rukun Islam Ada Syarat Tertentu Yang Dapat Menentukan
Apakah Seseorang Wajib Melakukannya Atau Menjadi Sunnah. Terdapat Setidaknya
5 Aspek Yang Perlu Diketahui Sesuai Dengan Hadist Berikut:

Yang Artinya :

“Islam Dibangun Di Atas Lima Perkara: Persaksian Bahwa Tiada Tuhan Yang Berhak
Disembah Kecuali Allah Dan Muhammad Adalah Utusan Allah, Mendirikan Shalat,
Menunaikan Zakat, Pergi Haji, Dan Puasa Di Bulan Ramadhan”. (Hr. Al-Bukhari Dan
Muslim)”

Berikut Adalah Bagian-Bagian Dari Rukun Islam Beserta Penjelasannya :

• Syahadat

Melafalkan Dua Kalimat Syahadat Adalah Wajib Hukumnya Bagi Umat Muslim.
Selain Dilafalkan Seseorang Yang Mengaku Muslim Harus Memahami Apa Makna
Dua Kalimat Syahadat.

"Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaahu, Wa Asyhaduanna Muhammadar Rasuulullah,"

Yang Artinya : "Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Melainkan Allah. Dan Aku
Bersaksi Bahwa Nabi Muhammad Adalah Utusan Allah".

Dengan Memaknai Dan Membaca Dua Kalimat Syahadat Itu, Sebagai Seorang
Muslim Tentu Tidak Akan Timbul Keraguan Di Dalam Hatinya Untuk Percaya Dan
Yakin Kepada Allah Swt.

• Shalat

Rukun Islam Yang Wajib Dilakukan Selanjutnya Adalah Melaksanakan Shalat.


Dikutip Dari Kbbi (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Adalah Ibadah Yang Harus
Dilakukan Oleh Muslim Mukalaf Dengan Syarat, Rukun Dan Bacaan Tertentu Di Mulai
Dari Takbir Dan Diakhiri Dengan Salam.

Perintah Bagi Seorang Muslim Mendirikan Salat Merupakan Perintah Allah Yang
Salah Satunya Ada Dalam Al Quran Surah Al Baqarah Ayat 45 Yang Artinya : "Dan
Mohonlah Pertolongan (Kepada Allah) Dengan Sabar Dan Shalat. Dan (Shalat) Itu
Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang Yang Khusyuk."

• Puasa

Menjalankan Puasa Di Bulan Ramadhan Adalah Wajib Bagi Umat Muslim Yang
Sudah Baliqh Baik Laki-Laki Maupun Perempuan. Puasa Di Bulan Ramadhan
Bertujuan Untuk Lebih Melatih Kesabaran Dan Bertaqwa Dan Mendekatkan Diri
Kepada Allah.

Allah Berfirman Dalam Surah Al Baqarah Ayat 138, Yang Artinya : "Hai, Orang-
Orang Yang Beriman, Diwajibkan Atas Kamu Berpuasa Sebagaimana Diwajibkan
Atas Orang-Orang Sebelum Kamu Agar Kamu Bertakwa."

• Zakat

Salah Satu Kewajiban Umat Muslim Adalah Menunaikan Zakat Atau Bersedekah.
Zakat Dibagi Di Bagi Menjadi Dua Yakni Zakat Mal Dan Zakat Fitrah.

Zakat Fitrah Adalah Zakat Yang Wajib Dikeluarkan Umat Muslim Menjelang Hari
Raya Idul Fitri Atau Pada Bulan Ramadhan. Zakat Fitrah Dapat Dibayar Dengan
Setara 3,5 Liter (2,5 Kilogram) Beras Ataupun Uang Setara Nominal Jumlah Harga
Beras Yang Wajib Dibayarkan.

Zakat Mal Adalah Zakat Penghasilan Seperti Hasil Pertanian, Hasil


Pertambangan, Hasil Laut, Hasil Perniagaan, Hasil Ternak, Harta Temuan, Emas Dan
Perak.

Perintah Untuk Zakat Tertuang Dalam Al Quran Surah Al Baqarah Ayat 110, Yang
Artinya :"Dan Laksanakanlah Shalat Dan Tunaikanlah Zakat. Dan Segala Kebaikan
Yang Kamu Kerjakan Untuk Dirimu, Kamu Akan Mendapatkannya (Pahala) Di Sisi
Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat Apa Yang Kamu Kerjakan."
• Naik Haji

Rukun Islam Yang Terakhir Adalah Melaksanakan Haji Bagi Umat Muslim Yang
Mampu. Setiap Muslim Pasti Ingin Melaksanakan Ibadah Haji Namun Sering
Terkendala Biaya Dan Waktu. Ibadah Haji Diwajibkan Bagi Mereka Yang Mampu Baik
Secara Finansial Maupun Fisik Sehidup Sekali.

Perintah Melaksanakan Haji Tertuang Salah Satunya Dalam Al Quran Surah Ali
Imran Ayat 97 Yang Artinya : "Di Sana Terdapat Tanda-Tanda Yang Jelas, (Di
Antaranya) Makam Ibrahim. Barang Siapa Memasukinya (Baitullah) Amanlah Dia.
Dan (Di Antara) Kewajiban Manusia Terhadap Allah Adalah Melaksanakan Ibadah
Haji Ke Baitullah, Yaitu Bagi Orang-Orang Yang Mampu Mengadakan Perjalanan Ke
Sana. Barangsiapa Mengingkari (Kewajiban) Haji, Maka Ketahuilah Bahwa Allah
Maha Kaya (Tidak Memerlukan Sesuatu) Dari Seluruh Alam."

Fungsi Rukun Islam Dalam Kehidupan Yaitu : Rukun Islam Menjadi Landasan
Pokok Bagi Umat Muslim Untuk Menjalankan Kehidupan Beragama Dan Beribadah
Kepada Allah Swt. Rukun Islam Bisa Diartikan Sebagai Tuntunan Cara Beribadah
Dan Cara Hidup Atau Bersikap Sesuai Ajaran Allah Yang Baik Dan Benar.

B. Menjelaskan Pokok Ajaran Islam Tentang Ihsan , Serta Hubungannya Dengan


Akhlak
1. Pengertian Ihsan

Kata Ihsan (Bahasa Arab) Berasal Dari Kata Kerja (Fi’il)


ِ ‫ يُ ْح‬، ‫ ا َ ْحسَ َن‬Artinya ‫( فِعْ ُل اَلْ َحسَ ِن‬Perbuatan Baik).
‫ اِ ْحسَانًا‬، ‫س ُن‬
K.H. Moenawar Chalil Mengatakan, Ihsan Ialah “Berbuat Baik Atau Perbuatan Baik”.
Asfahani, Sebagaimana Dikutip Oleh Moenawar Chalil, Mengatakan Bahwa Ihsan Itu
Dapat Diartikan Dalam Dua Arti, Yaitu:
1. Memberi Kenikmatan (Kebaikan) Kepada Orang Lain.
2. Mengetahui Dengan Baik Akan Sesuatu Pengetahuan Dan Mengerjakan Dengan
Baik Akan Sesuatu Pekerjaan.
Jadi Ihsan Dapat Dikatakan Sebagai Puncak Kesempurnaan Dari Iman Dan
Islam. Orang Yang Telah Sempurna Keimanan Dan Keislamannya Akan Mencapai
Suatu Keadaan Dimana Ia Dapat Melakukan Ibadah Kepada Allah Seakan-Akan
Melihat Allah Dan Bila Tidak Dapat Demikian, Ia Akan Selalu Diawasi Oleh
Allah. Ihsan Dapat Menimbulkan Amal Saleh Dan Menjauhkan Orang Dari Perbuatan-
Perbuatan Buruk. Imam Al-Nawawi Menegaskan Bahwa Ihsan Itu
Merupakan Jawami’ul Kalim, Yaitu Suatu Ungkapan Yang Mencakup Tujuan Dari
Hakikat Iman Dan Islam.
2. Hubungan Ihsan Dengan Akhlak
Ihsan Dalam Arti Akhlak Mulia Atau Pendidikan Akhlak Mulia Sebagai Puncak
Keagamaan Dapat Dipahami Dari Beberapa Hadits Terkenal Seperti “Sesungguhnya
Aku Diutus Hanyalah Untuk Menyempurnakan Akhlak Dan Budi Pekerti Baik”.
Ihsan Secara Lahiriyah Melaksanakan Amal Kebaikan. Ihsan Dalam Bentuk Lahiriyah
Ini, Jika Dilandasi Dan Dijiwai Dalam Bentuk Rohaniyah (Batin) Akan Menumbuhkan
Keikhlasan. Beramal Ihsan Yang Ikhlas Membuahkan Taqwa Yang Merupakan Buah
Tertinggi Dari Segala Amal Ibadah Kita.
Ihsan Dalam Akhlak Sesungguhnya Merupakan Buah Dari Ibadah Dan
Muamalah. Seseorang Akan Mencapai Tingkat Ihsan Dalam Akhlaknya Apabila Ia
Telah Melakukan Ibadah Seperti Yang Menjadi Harapan Rasul Dalam Salah Satu
Haditsnya. Pada Akhirnya Ia Akan Berbuah Menjadi Akhlak Atau Perilaku, Sehingga
Mereka Yang Sampai Pada Tahap Ihsan Maka Ibadahnya Akan Terlihat Jelas Dalam
Perilaku Dan Karakternya.
Adapun Landasan Syar’i Ihsan Yaitu:
ِ ‫ب الْ ُم ْح‬
)١٩٥( ‫سنِي َن‬ ِ ‫َوأ َ ْح‬
َ َّ ‫سنُوا إِ َّن‬
ُّ ِ‫َّللا يُح‬

“Dan Berbuat Baiklah Kalian Karena Sesungguhnya Allah Mencintai Orang-Orang


Yang Berbuat Baik”. (Qs. Al-Baqarah: 195)

‫َّللا يَأ ْ ُم ُر بِالْعَ ْد ِل َواإل ْحسَا ِن‬


َ َّ ‫إِ َّن‬

“Sesungguhnya Allah Memerintahkan Kamu Untuk Berbuat Adil Dan Kebaikan....”.


(Qs. An-Nahl :90)

C. Menjelaskan Hubungan Iman, Ilmu Dan Amal


Dalam Islam, Antara Iman, Ilmu Dan Amal Terdapat Hubungan Yang Terintegrasi
Kedalam Agama Islam. Islam Adalah Agama Wahyu Yang Mengatur Sistem
Kehidupan. Dalam Agama Islam Terkandung Tiga Ruang Lingkup, Yaitu Akidah,
Syari’ah Dan Akhlak. Sedangkan Iman, Ilmu Dan Amal Berada Di Dalam Ruang
Lingkup Tersebut. Iman Berorientasi Terhadap Rukun Iman Yang Enam, Sedangkan
Ilmu Dan Amal Berorientasi Pada Rukun Islam Yaitu Tentang Tata Cara Ibadah Dan
Pengamalannya.

Akidah Merupakan Landasan Pokok Dari Setiap Amal Seorang Muslim Dan
Sangat Menentukan Sekali Terhadap Nilai Amal, Karena Akidah Itu Berurusan
Dengan Hati. Akidah Sebagai Kepercayaan Yang Melahirkan Bentuk Keimanan
Terhadap Rukun Iman, Yaitu Iman Kepada Allah, Malaikat-Malaikat Allah, Kitab-Kitab
Allah, Rosul-Rosul Allah, Hari Qiamat, Dan Takdir.

Meskipun Hal Yang Paling Menentukan Adalah Akidah/Iman, Tetapi Tanpa


Integritas Ilmu Dan Amal Dalam Perilaku Kehidupan Muslim, Maka Keislaman
Seorang Muslim Menjadi Kurang Utuh, Bahkan Akan Mengakibatkan Penurunan
Keimanan Pada Diri Muslim, Sebab Eksistensi Prilaku Lahiriyah Seseorang Muslim
Melambangkan Batinnya.

3. Hubungan Iman Dan Ilmu

Beriman Berarti Meyakini Kebenaran Ajaran Allah Swt Dan Rasulullah Saw. Serta
Dengan Penuh Ketaatan Menjalankan Ajaran Tersebut. Untuk Dapat Menjalankan
Perintah Allah Swt Dan Rasul Kita Harus Memahaminya Terlebih Dahulu Sehingga
Tidak Menyimpang Dari Yang Dikehendaki Allah Dan Rasulnya. Cara Memahaminya
Adalah Dengan Selalu Mempelajari Agama (Islam).

Iman Dan Ilmu Merupakan Dua Hal Yang Saling Berkaitan Dan Mutlak Adanya.
Dengan Ilmu Keimanan Kita Akan Lebih Mantap. Sebaliknya Dengan Iman Orang
Yang Berilmu Dapat Terkontrol Dari Sifat Sombong Dan Menggunakan Ilmunya Untuk
Kepentingan Pribadi Bahkan Untuk Membuat Kerusakan.

4. Hubungan Iman Dan Amal

Amal Sholeh Merupakan Wujud Dari Keimanan Seseorang. Artinya Orang Yang
Beriman Kepada Allah Swt Harus Menampakkan Keimanannya Dalam Bentuk Amal
Sholeh. Iman Dan Amal Sholeh Ibarat Dua Sisi Mata Uang Yang Tidak Dapat
Dipisahkan. Mereka Bersatu Padu Dalam Suatu Bentuk Yang Menyebabkan Ia
Disebut Mata Uang. Iman Tanpa Amal Sholeh Juga Dapat Diibaratkan Pohon Tanpa
Buah.
Dengan Demikian Seseorang Yang Mengaku Beriman Harus Menjalankan Amalan
Keislaman, Begitu Pula Orang Yang Mengaku Islam Harus Menyatakan
Keislamannya. Iman Dan Islam Seperti Bangunan Yang Kokoh Di Dalam Jiwa Karena
Diwujudkan Dalam Bentuk Amal Sholeh Yang Menunjukkan Nilai-Nilai Keislaman.

5. Hubungan Amal Dan Ilmu

Hubungan Ilmu Dan Amal Dapat Difokuskan Pada Dua Hal.

• Pertama, Ilmu Adalah Pemimpin Dan Pembimbing Amal Perbuatan. Amal Boleh
Lurus Dan Berkembang Bila Didasari Dengan Ilmu. Dalam Semua Aspek Kegiatan
Manusia Harus Disertai Dengan Ilmu Baik Itu Yang Berupa Amal Ibadah Atau Amal
Perbuatan Lainnya.
• Kedua Jika Orang Itu Berilmu Maka Ia Harus Diiringi Dengan Amal. Amal Ini Akan
Mempunyai Nilai Jika Dilandasi Dengan Ilmu. Begitu Juga Dengan Ilmu Akan
Mempunyai Nilai Atau Makna Jika Diiringi Dengan Amal.
Keduanya Tidak Dapat Dipisahkan Dalam Perilaku Manusia. Sebuah
Perpaduan Yang Saling Melengkapi Dalam Kehidupan Manusia Yaitu Setelah
Berilmu Lalu Beramal.

Ajaran Islam Sebagai Mana Tercermin Dari Al-Qur'an Sangat Kental


Dengan Nuansa–Nuansa Yang Berkaitan Dengan Ilmu, Ilmu Menempati Kedudukan
Yang Sangat Penting Dalam Ajaran Islam. Keimanan Yang Dimiliki Oleh Seseorang
Akan Jadi Pendorong Untuk Menuntut Ilmu, Sehingga Posisi Orang Yang Beriman
Dan Berilmu Berada Pada Posisi Yang Tinggi Dihadapan Allah Yang Berarti Juga
Rasa Takut Kepada Allah Akan Menjiwai Seluruh Aktivitas Kehidupan Manusia Untuk
Beramal Shaleh. Dengan Demikian Nampak Jelas Bahwa Keimanan Yang Dibarengi
Dengan Ilmu Akan Membuahkan Amal–Amal Shaleh. Maka Dapat Disimpulkan
Bahwa Keimanan Dan Amal Perbuatan Beserta Ilmu Membentuk Segi Tiga Pola
Hidup Yang Kokoh. Ilmu, Iman Dan Amal Shaleh Merupakan Faktor Menggapai
Kehidupan Bahagia.

Tentang Hubungan Antara Iman Dan Amal, Demikian Sabdanya,


“Allah Tidak Menerima Iman Tanpa Amal Perbuatan Dan Tidak Pula Menerima Amal
Perbuatan Tanpa Iman” [Hr. Ath-Thabrani] . Kemudian Dijelaskannya Pula Bahwa,
“Menuntut Ilmu Itu Wajib Atas Setiap Muslim” [Hr. Ibnu Majah Dari Anas, Hr. Al
Baihaqi] .
Selanjutnya, Suatu Ketika Seorang Sahabatnya, Imran, Berkata Bahwasanya
Ia Pernah Bertanya, "Wahai Rasulullah, Amalan-Amalan Apakah Yang Seharusnya
Dilakukan Orang-Orang?". Beliau Saw. Menjawab: "Masing-Masing Dimudahkan
Kepada Suatu Yang Diciptakan Untuknya" [Hr. Bukhari] “Barangsiapa Mengamalkan
Apa Yang Diketahuinya, Niscaya Allah Mewariskan Kepadanya Ilmu Yang Belum
Diketahuinya.” [Hr. Abu Na’im] . ”Ilmu Itu Ada Dua, Yaitu Ilmu Lisan, Itulah Hujjah Allah
Ta’ala Atas Makhluknya, Dan Ilmu Yang Di Dalam Qalb, Itulah Ilmu Yang Bermanfaat.”
[Hr. At Tirmidzi] . ”Seseorang Itu Tidak Menjadi ‘Alim (Ber-Ilmu) Sehingga Ia
Mengamalkan Ilmunya.” [Hr. Ibnu Hibban].

Ilmu Pengetahuan Tentang Allah Swt Adalah Penyambung Antara Keimanannya


Dengan Amalan-Amalan Manusia Di Muka Bumi Ini. Sebagaimana Kaedah
Pengaliran Iman Yang Diajarkan Oleh Rasulullah Saw. Bahwasanya Iman Adalah
Sebuah Tashdiq Bi-L-Qalbi Yang Di Ikrarkan Dan Di Amalkan, Dengan Itu Di
Simpulkan Bahwa Kita Jangan Memisah Ketiga Komponen Yang Telah Kita
Perhatikan Tadi (Iman,Ilmu Dan Amal) Karena Pemisahan Setiap Komponen
Menjadikan Islam Itu Janggal.

6. Kaitan Antara Iman, Ilmu Dan Amal

Dalam Sejarah Kehidupan Manusia, Allah Swt Memberikan Kehidupan Yang


Sejahtera, Bahagia, Dan Damai Kepada Semua Orang Yang Mau Melakukan Amal
Kebaikan Yang Diiringi Dengan Iman, Dengan Yakin Dan Ikhlas Karena Allah Swt
Semata (Qs. At – Thalaq : Ayat 2 – 3 ).Perbuatan Baik Seseorang Tidak Akan Dinilai
Sebagai Suatu Perbuatan Amal Sholeh Jika Perbuatan Tersebut Tidak Dibangun Di
Atas Nilai Iman Dan Takwa, Sehingga Dalam Pemikiran Islam Perbuatan Manusia
Harus Berlandaskan Iman Dan Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Perbuatan.

Sumber Ilmu Menurut Ajaran Islam :

a) Wahyu , Yaitu Sesuatu Yang Dibisikkan Dan Diilhamkan Ke Dalam Sukma


Serta Isyarat Cepat Yang Lebih Cenderung Dalam Bentuk Rahasia Yang
Disebut Ayat Allah Swt “Qur’aniyah”
b) Akal , Yaitu Suatu Kesempurnaan Manusia Yang Diberikan Oleh Allah Swt
Untuk Berpikir Dan Menganalisa Semua Yang Ada Dan Wujud Diatas Dunia
Yang Disebut Ayat Allah “Kauniyah”
Allah Swt Akan Mengangkat Harkat Dan Martabat Manusia Yang Beriman Kepada
Allah Swt Dan Berilmu Pengetahuan Luas, Yang Diterangkan Dalam Q.S. Al
Mujadalah : 11. Yang Isinya Bahwa Allah Akan Mengangkat Tinggi-Tinggi Kedudukan
Orang Yang Berilmu Pengetahuan Dan Beriman Kepada Allah Swt , Orang Yang
Beriman Diangkat Kedudukannya Karena Selalu Taat Melaksanakan Perintah Allah
Swt Dan Rasulnya, Sedangkan Orang Yang Berilmu Diangkat Kedudukannya Karena
Dapat Memberi Banyak Manfaat Kepada Orang Lain.

Islam Tidak Menghendaki Orang Alim Yang Digambarkan Seperti Lilin, Mampu
Menerangi Orang Lain Sedang Dirinya Sendiri Hancur, Dan Ini Besar Sekali Dosanya,
Karena Dapat Memberitahu Orang Lain Dan Dirinya Sendiri Tidak Mau Tau Lagi Juga
Tidak Mengerjakan Seperti Dalam Q.S. Ash – Shaf : 3 Yang Menerangkan Bahwa
Orang Alim Dan Pandai Hendaknya Menjadi Contoh Dan Teladan Bagi Orang Lain.
Dibawah Naungan Dan Lindungan Allah Swt.

Iman, Ilmu Dan Amal Merupakan Satu Kesatuan Yang Utuh, Tidak Dapat Dipisahkan
Antara Satu Dengan Lainnya.

Anda mungkin juga menyukai