AQIDAH
NAMA KELOMPOK :
YULIKE ISKA
SUCI PERMATA SARI
NESTRY FIRJALENI
DOSEN :
DESTION,S.Pd.I,M.Pd.
PENGERTIAN AQIDAH
Aqidah berasal dari kata “aqada-ya qidu-aqdan” yang berarti mengikatkan atau mempercayai atau
meyakini,
Jadi aqidah berarti ikatan kepercayaan /keyakinan.
Aqidah dalam istilah umum adalah keimanan yang mantap dan hukum yang tegas ,yang tidak dicampur
keragu-raguan terhadap orang yang mengimaninya.
Aqidah secara terminilogi adalah sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya,membuat jiwa
tenang,dan menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.
Menurut abu bakar jabir al jazairy,aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal,wahyu dan fitrah.
Aqidah menurut syara’ adalah iman kepada allah ,para malaikat-Nya ,kitab-kitab-Nya ,para rasul-Nya
dan kepada hari akhir,serta kepada qadha dan qadar,baik takdir yang baik maupun yang buruk.
Ruang lingkup aqidah
Kajian aqidah menyangkut keyakinan umat islam Atau iman.Karena itulah,secara formal ajaran dasar
tersebut terangkum dalam rukun iman yang ke-enam.Oleh sebab itu sebagian para ulama dalam
pembahasan atau kajian aqidah,mereka mengikuti sistematika rukun iman yaitu : iman kepada
Allah,iman kepada malaikat ( termasuk pembahasan tentang makhluk Ruhani seperti jin,iblis dan
setan,iman kepada kitab kitab Allah,iman kepada nabi dan rasul Allah ,iman kepada hari akhir,iman
kepada qadha dan qadar Allah SWT.
Sementara ulama dalam kajiannya tentang aqidah Islam menggunakan sistematika sebagai berikut:
1. Ilahiyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan seperti wujud
Allah ,nama nama dan sifat sifat Allah, perbuatan-perbuatan ( af'al) Allah dan sebagainya.
2. Nubuat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan Rasul termasuk
pembicaraan mengenai kitab Allah ,mukjizat ,karamat.
3. Ruhaniyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti
malaikat,jin,iblis,setan ,roh dsb.
4. Sam'iyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sama' yaitu dalil Naqli
berupa Al-Qur'an dan Sunnah seperti alam barzah, akhirat,azab kubur,tanda-tanda kiamat, surga,neraka
dsb.
Iman adalah fondasi penting seorang umat Islam sebagai pedoman hidupnya. Lantas apa saja
pentingnya iman dalam hidup seorang muslim? Berikut penjelasan singkat mengenai kedudukan iman.
yayasanaliman.org - Iman memegang peranan penting dalam kehidupan. Orang yang tidak beriman
hidupnya akan tidak terarah dan dihanyutkan oleh hawa nafsu tanpa ada tujuan yang hakiki.
Iman diturunkanlah oleh Allah SWT sebagai aturan yang menjaga keutuhan manusia dan keberadaannya
di muka bumi. Dengan aturan yang diberikan oleh Allah itu manusia mengetahui bahwa kehidupan itu
mempunyai tujuan.
Iman dapat diartikan sebagai tindakan membenarkan (tashdiqun) yaitu lawan dari mendustakan
(takdzibun). Iman berarti membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan dan dilakukan dengan
perbuatan ternyata memiliki peran penting dalam kehidupan.
Lantas, apa pentingnya iman dalam hidup seorang muslim? Berikut kedudukan seorang mu’min di sisi
Allah.
Disebutkan dalam Al-Qur’an, Iman merupakan dasar sebuah amalan diterima. Allah berfirman:
“Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, Maka tidak ada pengingkaran
terhadap amalannya itu dan Sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya” ( Q.S Al-Anbiyaa’:
94)
Orang beriman tidak akan merasa gundah gulana seperti stres, takut, pesimis dan merasa cemas. Setiap
kali perasaan cemas, stres, takut dan pesimis itu datang, iman akan mengembalikannya ke daerah
netral. Manusia beriman selalu dilindungi oleh Allah dalam segala gerak-geriknya.
Iman merupakan perlindungan dan pertolongan Allah, maka tidak perlu cemas, takut, pesimis dan stres.
Kalau ada kejadian menimpa hidup orang beriman yang tidak sesuai dengan kehendak dan keinginannya
itu dikembalikan kepada Allah karena-Nya selalu memberikan jalan yang terbaik.
3. Iman Sebagai Sebab Turunnya Hidayah
Allah memerintahkan manusia untuk beriman karena iman adalah sebab turunnya hidayah dan jalan
kebahagiaan dunia akhirat. Orang mu’min akan dilapangkan hatinya oleh Allah untuk mendapat
petunjuk menuju kebaikan-kebaikan lainnya.
Allah menyebutkan dalam Al-Quran lebih dari 840 kali baik berupa perintah, ajakan, pujian tehadap
orang beriman. Allah juga menjelaskan ‘konsekuensi’ keimanan serta kedudukan yang tinggi bagi orang
beriman.
Iman membangkitkan kesadaran bagi pemeluknya ketika hendak mau melakukan maksiat atau durhaka
kepada Allah. Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat
kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (Q.S. Al-A’raaf: 201)
Iman dapat membuahkan akhlak yang mulia, menjaga kita dari kemaksiatan, dan mengangkat derajat
kita di hadapan Sang Pencipta. Meski Ramadhan sudah usai, yuk tetap pelihara dan tingkatkan iman
kita! (fyr/yayasanaliman)
Sebenarnya masalah tentang keberadaan Allah SWT sudahlah nyata, bahkan suatuhakikat yang
tidak perlu diragukan lagi persoalannya. Tidak ada jalan untuk mengingkarinya.Persoalan tentang
keberadaan Allah SWT adalah terang benderang bagaikan cahaya fajardiwaktu pagi yang cerah.Semua
yang ada dilingkungan alam semesta ini pun dapat digunakan sebagai bukti tentangadanya Tuhan (Allah
SWT), bahkan benda-benda yang terdapat disekitar alam semesta danunsur-unsurnya dapat pula
mengokohkan atau membuktikan bahwa benda-benda itu pasti ada pencipta dan pengaturnya.
Periksalah alam cakrawala yang ada diatas kita, yang didalamnya itu terdapat matahari, bulan,
bintang, dan sebagainya. Demikian pula alam yang berbentuk bumi ini dengan segalasesuatu yang ada di
dalamnya baik yang berupa manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda padat, juga perihal
adanya hubungan yang erat dengan perimbangan yang pelik yangmerapikan susunan diantara alam-
alam yang beraneka ragam itu serta yang menguatkankeadaannya masing-masing itu, semuanya tidak
lain kecuali merupakan tanda dan bukti perihal wujudnya Allah. Selain menunjukkan adanya Dzat itu
juga membuktikan keesaanNyadan hanya Dia sajalah yang Maha Kuasa untuk menciptakannya.Kiranya
tidak terlukis sama sekali dalam akal fikiran siapapun bahwa benda-benda tersebutterjadi tanpa ada
yang mengadakan atau menjadikan, sebagaimana juga halnya tidak mungkinterlukiskan bahwa sesuatu
buatan itu tidak ada yang membuatnya. Oleh sebab itu, manakalasudah tetap bahwa penciptaan alam
semesta ini memang karena adanya kesengajaan, makatetap pula lah perihal adanya Tuhan (Allah)
sebagai Dzat Maha Pengatur yang bijaksana,Maha Mulia dan Tinggi yakni dari jalan yang sama-sama
dapat dirasakan.
Alam semesta atau jagad raya dengan segala sesuatu yang ada didalamnya yang nampaksangat
teratur kokoh, indah, sempurna, rapi dan seluruhnya sebagai ciptaan baru, bukannyaitu saja yang dapat
digunakan sebagai saksi tentang adanya Tuhan (Allah) yang mahamendirikan langit dan bumi ini, tetapi
masih ada saksi lain lagi yang dapat digunakan untukitu dan bahkan dapat lebih meresapkan. Saksi yang
lainnya itu adalah berupa perasaan- perasaan yang tertanam dalam jiwa setiap insan yang merasakan
akan adanya Allah SWT.Perasaan ini adalah sebagai pembawaan sejak manusia itu dilahirkan dan oleh
sebab itu dapatdisebut sebagai perasaan fitrah. Fitrah adalah keaselian yang diatasnya itulah
Allahmenciptakan makhluk manusia itu. Ini dapat pula diibaratkan dengan kata lain sebagaigharizah
diniah atau pembawaan keagamaan.Ghazirah dianiah adalah satu-satunya hal yang merupakan batas
pemisah antara makhlukTuhan yang disebut manusia dan yang disebut binatang, sebeb binatang pasti
tidakmemikirkannya. Ghazirah keagamaan ini adakalanya tertutup atau hilang, sebagian atauseluruhnya,
dengan adanya sebab yang mendatang, sehingga manusia yang sedang dihinggapi penyakit ini lalu tidak
mengerti sama sekali tentang kewajiban dirinya terhadap Tuhan. Iatidak terjaga dari kenyenyakan
tidurnya dan tidak dapat dibangunkan dari kelalaiannya itu,kecuali apabila ada penggerak yang
menyebabkan ia jaga dan bangun. Setelahkebangunannya ini barulah ia akan meneliti penyakit apa yang
sedang dideritanya itu atau bahaya apa yang sedang meliputi tubuhnya dan mengancam
keselamatannya.
Setiap manusia tentu pernah berdoa kepada Tuhannya, kemudian dikabulkanlah apa yangmenjadi
permintaannya. Pernah pula memanggilNya dan iapun dijawab apa yang diinginkanserta
dikehendakinya. Ia pernah pula memintaNya dan apa yang diminta itupun diberikan.Tidak sedikit orang
yang sakit dan memohon kesembuhan kepadaNya disamping berusahadengan berobat yang dilakukan
dan kemudian ia berhasil sembuh.Pengalaman-pengalaman manusia dalam kehidupannya di dunia ini
sebenarnya sudahmembimbing dirinya sendiri untuk dapat sampai kepada penemuan akan Allah SWT
secarakesadaran dan bukan karena adanya paksaan, sebab pengalaman-pengalaman itu memangdapat
membuka segala macam hakikat yang ia sendiri pasti tidak merasakan dengan pancainderanya.
Diantara bukti-buktinya yang dapat kita saksikan tentang wujudnya Allah ialah bahwa paranabi dan
rasul yang terpilih dari sekian banyak hamba-hambaNya, mereka itu semua adalahmanusia yang amat
pilihan sekali,seluruhnya itu sejak zaman nabiullah Adam a.s sampai kezaman Rasulullah SAW
mempunyai
satu garis penyiaran yang benar-benar sama dansejalan, yaitu memberitahukan dengan pasti
kepada seluruh umat manusia bahwa alamsemesta ini ada Tuhan (Allah) yang Maha Bijaksana.
Oleh segenap nabi dan rasul ituhanya satu itulah pokok penyiaran yang disampaikannya yang
merupakan hal yang pentingsekali.Allah SWT memberikan pengokohan kepada para nabi dan rasulNya
itu untuk mengalahkansegenap musuh dan lawannya, kemudian menjadikan kalimat Tuhan sebagai
mercusuar yangtertinggi dan kekufuran dibenamkan sampai kebawah sekali.Sabda Nabi dan Rasul
adalah benar dalam ucapannya terhadap Allah SWT, berikhlas hatiuntukNya, penganjur untuk mengajak
menuju jalanNya yang benar, membela keagunganagamaNya dan memperoleh pengokohan yang
berupa kemukjizatan dari padaNya.
5. DALIL NAQLI
Sekalipun secara fitrah manusia bisa mengakui adanya Allah, dan dengan akal pikiran
bisamembuktikannya, namun manusia tetap memerlukan dalil naqli (al-Quran dan Sunnah)
untukmembimbing manusia untuk mengenal Tuhan yang sebenarnya (Allah) dengan segala asmadan
sifatNya. Sebab fithrah dan akal tidak bisa menjelaskan siapa Tuhan yang sebenarnya itu(Allah).
Fungsi Aqidah
Berdasarkan buku Metodologi Studi Islam, Abuddin Nata, 2008, berikut adalah fungsi dari
aqidah,
2. Aqidah Islam berfungsi untuk membentuk kesalehan seseorang di dunia, sebagai modal awal
4. Aqidah islam berfungsi untuk memastikan seseorang sebagai muslim atau non muslim.
a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah hanya kepada Allah. Karena Allah adalah Pencipta
yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya
kepadaNya .
b. Membebaskan akal dan pikiran dari kegelisahan yang timbul dari lemahnya aqidah. Karena
orang yang lemah akidahnya, adakalanya kosong hatinya dan adakalanya terjerumus pada
c. Ketenangan jiwa dan pikiran tidak cemas. Karena akidah ini akan memperkuat hubungan
antara orang mukmin dengan Allah, sehingga ia menjadi orang yang tegar menghadapi segala
d. Meluruskan tujuan dan perbuatan yang menyimpang dalam beribadah kepada Allah serta
berhubungan dengan orang lain berdasarkan ajaran al-Qur’an dan tuntunan Rasulullah saw.
baik untuk beramal baik. Sebab setiap amal baik pasti ada balasannya.begitu sebaliknya, setiap
amal buruk pasti juga ada balasannya. Di antara dasar akidah ini adalah mengimani kebangkitan
Argumentasi yang kuat dan benar yang memadai disebut Dalil. Dalil dalam akidah ada dua yaitu:
a. Dalil ‘Aqli ( ).
Dalil yang didasarkan pada penalaran akal yang sehat. Orang yang tidak mampu
mempergunakan
akalnya karena ada gangguan, maka tidak dibebani untuk memahami Akidah. Segala yang
menyangkut dengan Aqidah, kita tidak boleh meyakini secara ikut-ikutan, melainkan
berdasarkan
Dalil naqli adalah dalil yang didasarkan pada al-Qur’an dan sunah. Walaupun akal manusia dapat
menghasilkan kemajuan ilmu dan teknologi, namun harus disadari bahwa betapapun kuatnya
daya
pikir manusia, ia tidak akan sanggup mengetahui hakikat zat Allah yang sebenarnya.
Kaidah Aqidah
Apa yang saya dapat dengan indera saya, saya yakini adanya, kecuali bila akal saya mengatakan
”tidak” berdasarkan pengalaman masa lalu.Keyakinan, di samping diperoleh dengan
menyaksikan langsung, juga bisa melalui berita yang diyakini kejujuran si-pembawa berita.Anda
tidak berhak memungkiri wujudnya sesuatu, hanya karena anda tidak bisa menjangkaunya
dengan indera mata.Seseorang hanya bisa mengkhayalkan sesuatu yang sudah pernah dijangkau
oleh inderanya.Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang terikat dalam ruang dan waktu.Iman
adalah fitrah setiap manusia.Kepuasan materiil di dunia sangat terbatasKeyakinan pada hari akhir
adalah konsekuensi logis dari keyakinan tentang adanya Allah.
Penyimpangan Aqidah
Kembali pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam untuk mengambil
aqidah shahihah. Sebagaimana para Salafush Shalih mengambil aqidah mereka dari keduanya.
Tidak akan dapat memperbaiki akhir umat ini kecuali apa yang telah memperbaiki umat
terdahulunya. Juga dengan mengkaji aqidah golongan yang sesat dan mengenal syubuhat-
syubuhat mereka untuk kita bantah dan kita waspadai, karena siapa yang tidak mngenal
keburukan, ia dikhawatirkan terperosok ke dalamnya.
Memberi perhatian pada pengajaran aqidah shahihah, aqidah salaf, di berbagai jenjang
pendidikan. Memberi jam pelajaran yang cukup serta mengadakan evaluasi yang ketat dalam
menyajikan materi ini.
Harus ditetapkan kitab-kitab salaf yang bersih sebagai materi pelajaran.Sedangkan kitab-kitab
kelompok penyeleweng harus dijauhkan.
.DAFTAR PUSTAKA
www.yayasanaliman
Makalahdisusunolehmuhammadhusnisyaifudininstituteteknologiaditamasurabaya