Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Ruang Lingkup, Peran dan Perkembangan Aqidah Islam

Dosen Pembimbing :

Dr. Nurliana, MH

Disusun Oleh :

Wahyu Kurniawan (12130410488)

Zulkifli Bin Syam (11830111154)

JURUSAN ILMU HADIST


FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat dan hidayah kepada kami,
sehingga dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Akidah Akhlak”.

Shalawat serta salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman jahilliyah kezaman terang benderang saat ini. Semoga kita mendapatkan syafaat dari
beliau diakhir zaman nanti.

Kami berterima kasih kepada semua pihak, tentunya dosen pengampun mata kuliah Akidah
Akhlak, yaitu ustazah Nurliana yang membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Kami tentunya menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar nantinya dalam pembuatan makalah lebih baik
lagi. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Pekanbaru, September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Akidah Islam


B. Peran Akidah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan “Tauhid” yaitu keyakinan tentang wujud Allah,
Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam zat, sifat-sifat maupun
perbuatannya. Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika aqidahnya sudah baik maka dengan
sendirinya akhlak mulia akan terbentuk. Iman yang teguh pasti tidak ada keraguan dalam
hatinya dan tidak tercampuri oleh kebimbangan. Beriman kepada Allah pasti akan
melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Beriman kepada Allah juga
harus beriman kepada Malaikat, Nabi,kitab, hari akhir, dan qada dan qadar Allah.

Aqidah memberi peranan penting dalam manusia itu sendiri, ruang lingkup aqidah yang
dapat membentuk akhlak mulia akan mengantar manusia sebagai manusia yang mumpuni
dalam segala aspek kehidupan. Ruang lingkup dari aqidah yaitu : Ilahiyat, nubuwat,
ruhaniyat, dan sam’iyyat. Dari ruang lingkup bisa dijadikan rujukan terbentuknya manusia
yang berakhlakul karimah.

Jadi dengan aqidah yang sempurna tanpa adanya keraguan dalam dirinya, hal itu
menimbulkan ketenangan, kenyamanan, dan ketentraman dalam hatinya maupun hidupnya.
Dengan aqidah yang kuat akan menjauhinya dari hal-hal yang dilarang oleh Allah dan
tentunya iman semakin tebal dan semakin bertaqwa kepada Allah SWT tentunya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja peranan aqidah ?


2. Bagaimana ruang lingkup aqidah itu ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Aqidah Islam

Ruang lingkup aqidah adalah kajian aqidah yang menyangkut dengan umat Islam atau iman.
Karena itulah, secara formal, ajaran dasar tersebut terangkum dalam rukun iman yang
jumlahnya ada enam.

Dan berhubungan dengan larangan pada perbuatan tidak baik, dan menggunakan akalnya
serta pembinaan dirinya sesuai dengan ajaran paling dasar dalam islam.

Sistematika yang digunakan dalam menentukan ruang lingkup aqidah diantaranya :

1. Ilahiyat

Adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah SWT, seperti
wujud, nama-nama, sifat-sifat, dan perbuatan-perbuatan Allah SWT.

a. Wujud Allah

Bagaimana kita mengetahui Allah? Jawabannya, adalah ketika melihat planet-planet


,matahari, bulan, bintang- bintang bergerak secara teratur, siang dan malam berganti dengan
keteraturan yang amat detail. Mungkinkah mereka bergerak sendiri? Tidak diragukan lagi
bahwa semuanya dicipatakan dan diatur oleh Allah SWT. Jika Allah tidak ada,kita memohon
ampun kepadanya,mustahil matahari, bulan,bintang, planet, siang dan malam ada dan
bertahan dengan pergerakan yang amat teratur.

Wujud Allah telah dibuktikan fitrah, akal, syara’, dan indera.

1. Dalih fitrah

Bukti fitrah tentang wujud Allah adalah bahwa iman kepada sang pencipta merupakan fitrah
setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu berfikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan
fitrah ini, kecuali orang yang dalam hatinya terdapat sesuatu yang dapat memalingkannya.
Rasulullah bersabda :

‫ماََمَنََمَوَلََيَولَ َدعَلَئَالفَطرَةََفَأَبَوَاهََيَهَوَدَنَهََأَوَيَنََصَرَنَهََأَويمجَنه‬

“Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknya lah yang menjadikannya
Yahudi, Kristen, atau Majusi.” (HR. Al- Bukhori)

Adapun tentang pengakuan fitrah telah disebutkan oleh Allah dalam Al-Quran:

۟ ‫واَبل ٰىََۛشهدنآََۛأنَتقول‬
ََ‫واَيومَٱلق ٰيمة‬ ۟ ‫وإذَأخذَربُّكَم ۢنَبن ٓىَءادمَمنَظهورهمَذريَّتهمَوأشهدهمَعل ٰ ٓىَأنفسهمَألستَبربكَمََۖقال‬
‫ين‬ ٰ ‫َهذ‬
َ ‫اَغفل‬ ٰ ‫إنَّاَكنَّاَعن‬

َ‫أوَتقول ٓو ۟اَإنَّمآَأشركَءابآؤناَمنَقبلَوكنَّاَذريَّةًَم ۢنَبعدهمََۖأفتهلكناَبماَفعَلَٱلمبطلون‬

“ Dan ingatlah ketika Tuhanmu menurunkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka( seraya berfirman): “ bukankah aku ini
Tuhanmu” mereka menjawab: “(Betul engkau Tuhan kami) kami mempersaksikannya kami
lakukan demikian itu agar kalian pada hari kiamat tidak mengatakan: “ Sesungguhnya kami
bani Adam adalah orang yang lengah terhadap ini(keesaanmu) atau agar kamu tidak
mengatakan: “ Seseungguhnya orang-orang tua kami telah menyekutukan Tuhan sejak
dahulu sedangkan kami adalah anak-anak keturunan yang datang setelah mereka” ( QS. AL-
A’raf:172-173).

2. Dalil Indrawi

Bukti indera tentang wujud Allah dapat dibagi menjadi dua:

a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang serta


pertolongannya yang diberikan kepada orang yang mendapatkan musibah. Hal ini
menunjukkan secara pasti wujud Allah.
b. Tanda –tanda para Nabi atau disebut mu’jizat yang disaksikan atau didengar banyak
orang merupakan bukti yang jelas tentang keberadaan yang mengutus para nabi tersebut,
yaitu Allah, karena hal-hal itu berada diluar kemampuan manusia. Allah melakukannya
sebagai pemerkuat dan penolong bagi para Rasul.

3. Dalil Akal pikiran

Bukti akal tentang adanya Allah adalah proses terjadinya makhluk, bahwa semua makhluk
yang terdahulu maupun akan datang, pasti ada yang menciptakannya. Tidak mungkin
makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta secara kebetulan.

Agama mengajarkan kita identitas pencipta kita yang keberadaan nya kita temukan diakal
kita. Melalui agama diungkapkan kepada kita, kita tahu bahwa dia Allah, maha pengasih dan
pemurah, yang menciptakan langit dan bumi dari kehampaan.

4. Dalil syara’

Bukti syara’ tentang Allah terdapat dikitab-kitab,dimana seluruh hukum kemaslahatan


manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab tersebut datang dari
Rabb yang maha bijaksana dan mengetahui segala kemaslahatan makhluknya.

Demikian juga adanya para Rasul dan agama yang bersesuaian dengan kemaslahatan umat
manusia menunjukkan adanya Allah, karena tidak mungkin adanya agama dan Rasul kecuali
ada yang mengutusnya. Akan tetapi agama-agama yang ada selain Islam telah mengalami
penyimpangan dan perubahan sehingga menyimpang dari jalan yang lurus.

Dari semua dalil-dalil yang dapat dilihat diatas itu adalah berfungsi menguatkan pandangan
kita betapa keagungan Allah begitu luar biasa dan menundukkan diri kita sendri terhadap
keagungannya. Langsung mencetuskan tauhidillah yang luar biasa.

B. Sifat-sifat Allah SWT

Bagaimana kita mengenal Allah? Kita dapat mengenal Allah melalui:

1. Tafakkur (memikirkan) ciptaan Allah


2. Belajar dari ajaran yang dibawa para Rasul.

2. Nubuwwah
Nubuwwah yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan para nabi dan
rasul,termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah, mu’jizat, keramat.

a. Nabi dan Rasul

Nabi adalah manusia yang diberikan wahyu kepadanya dan membawa syariat untuk
diamalkan dan tidak diperinthkan untuk menyampaikannya. Sedangkan rasul adalah manusia
yang diberikan wahyu kepadanya untuk diamalkan dan diperintahkan untuk
menyampaikannya.

b. Kitab-kitab Allah

Kitab-kitab samawi yang disebutkan didalam Al-Quran: Shuhuf Ibrahim, Shuhuf Musa,
Taurat, Injil, Zabur, Al-Quran.

Nama-nama lain Al-Quran: Al Furqon,At Tanzil, Adz Zikru,Al kitab, dan Al Quran.

Sifat-sifat Al-Quran: Nuur, Mubin, Huda, Syiifa, Rahmah, Mau’izah, Basyir, Nazir,
Mubarak.

c. Kedudukan Al-Quran
1. Al-Quran adalah manhaj tarbiyah Islamiyah
2. Al-Quran sebagai kitab syariah
3. Al-Quran sebagai petunjuk jalan kehidupan hidup ini

d. Mu’jizat dan keramat

Mu’jizat adalah suatu keadaan yang luar biasa berlaku atas kehendak dan kekuasaan Allah
sebagai membuktikan kerasulan rasul-rasul yang diutus.

Sedangkan keramat adalah tergolong hal yang luar biasa yang terdapat pada seorang wali
Allah.

e. Jenis jeni mu’jizat

a. Mu’jizat Hissy
Ialah mu’jizat yang dapat dicapai, dirasai oleh pancaindera. Mu’jizat ini lebih
mempengarungi jiwa umum dan mudah dimengerti oleh semua golongan manusia. Contoh
mu’jizat ialah mu’jizat nabi Musa yang mana tongkatnya bisa berubah menjadi ular.

b. Mu’jizat Aqli

Ialah mu’jizat yang dapat dipahami manusia dengan akal serta mata hati saja. Contoh
mu’jizatnya ialah mu’jizat yang diterima nabi Muhammad yaitu Al-Quran.

3. Ruhaniyah

Adalah tentang pembahasan segala sesuatu yang berkaitan dengan metafisik, seperti
malaikat, jin, iblis, dan roh.

4. Sam’iyah

Adalah segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sama’I. maksudnya melalui naqli
berupa Al-Quran dan As-sunah, seperti alam barzah, akhirat, azab kubur,hari kiamat,surga,
neraka, dan lainnya.

C. Peran Aqidah

Aqidah tidak hanya berperan dalam kehidupan seseorang, tetapi juga berpengaruh dalam
perkembangan agama Islam. Fondasi yang kokoh dalam membangun tiang agama Islam.
Awal dari pembentukan akhlak mulia. Seseorang yang beraqidah tentu melaksanakan ibadah
dengan tertib, sehingga tertanam dalam dirinya akhlak yang baik. Dasar penciptaan manusia
ialah untuk beribadah kepada Allah SWT, sehingga ilmu aqidah wajib untuk dipelajari setiap
umat islam. Adapun beberapa peran aqidah:

1. Menentramkan dan penenang jiwa


2. Menumbuhkan semangat beribadah kepada Allah
3. Memahami dan mengikuti sunah-sunah rasulnya
4. Melindungi diri dari hal yang tidak dirihdoi oleh Allah
5. Sebagai penunjuk hidup mana yang baik dan salah
Allah SWT berfirman dalam surah Adz- zariyat

َ‫وماخلقتََٱلج َّنََوٱْلنسََإ َّّلََليعبدون‬

: “Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan mengabdi kepada (QS.Az-zariyat : 56)
DAFTAR PUSTAKA

http://kumparan.com
http://blogspotremajaberkarya.blogspot.com

http://pps.unida.gontor.ac.id

Anda mungkin juga menyukai