Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

MATA KULIAH : AQIDAH AKHLAK

JURUSAN : PAI

SEMESTER : 2 (DUA)

DOSEN :DR. H. YATIMIN, S. Ag., M.Ag.

NAMA : VERLINA PUTRI

NIM : 12110120560

SOAL:
1. Uraikan menurut saudara tentang wawasan akidah dan sejarahnya?
2. Uraikan menurut saudara apa yang dimaksud dengan syahadatain.
3. Uraikan menurut saudara tentang syahadatain, mengapa harus dilakukan?
4. Uraikan menurut saudara bagaimana sebenarnya akidah Uluhiyah dan Rubbubiyah.
5. Uraikan menurut saudara apa yang dimaksud Asma’ dan assifat.
6. Uraikan menurut saudara tentang surga dan neraka.
7. Jelaskan apa yang dimaksud akhlak al karimah.
8. Jelaskan bagaimana cara mengajarkan ilmu tentang pendidikan akhlak.
9. Uraikan menurut saudara aspek yang mempengaruhi akhlak.
10. Bagaimana menurut saudara cara mengetahui ADANYA kebebasan, hak dan
tanggung jawab.

JAWABAN:

1. Dalam sejarah pemikiran Islam awal, faktor politik begitu dominan, terutama
setelah wafatnya Rasulullah. Kemunculan dan perjalanan aliran Khawarij,
Murjiah, dan Syi’ah, adalah berawal dari pertikaian masalah imamah. Ketiga
aliran pemikiran ini, secara metodologis maupun subtantif masih mewarnai
pemikiran muslim sekarang. Berkaitan dengan ini, Dr. Muh. Al-Bahiy,
menyebutkan adanya tiga faktor yang menjadi penyebab munculnya perbedaan
pemahaman atau aliran-aliran : 1) adanya pergolakan politik dalam negeri; 2)
Mengalirnya pemikiran non-muslim; dan 3) akibat proses perubahan kultural
dan politik, dari masyarakat/budaya tradisional rural ke budaya/masyarakat
maju; dan dari politik regional ke dunia.Aqidah merupakan elemen yang sangat
terpenting yang harus diwujudkan secara utuh oleh setiap individu muslim.
Karena aqidah adalah tolak ukur dalam menilai kualitas iman seseorang, apakah
ia muslim sesungguhnya atau hanya muslim abangan dan setengah-setengah.
Aqidah adalah ilmu yang ditetapkan dari ilmu tauhid yang di dukung dengan
dalil-dalil (bukti) nyata sehingga dapat mengetahui sifat-sifat Allah SWT dan
Rasul-Nya dengan bukti yang meyakinkan. Menurut bahasa (etimologi), aqidah
berakar dari kata `aqada-ya`qidu-`aqdan-`aqidatan. "Aqidatan" berarti simpul,
ikatan, perjanjian dan kokoh. ari kata 'aqidatan terbentuk menjadi kata aqidah
yang berarti keyakinan. Gabungan antara arti kata `aqdan dan `aqada adalah
keyakinan yang tersimpul menjadi kokoh dalam hati, bersifat mengikat,
mengandung perjanjian. Dapat diartikan sesuatu yang diyakini, diimani,
dipercayai atau kepercayaan terhadap sesuatu.
Menurut istilah (terminology) para ulama berbeda dalam memberikan
penjelasan tentang aqidah. Karena aqidah merupakan suatu kesatuaan yang utuh
dan murni.

2. Syahadatain berasal dari kata syahadat yang berarti kesaksian atau pengakuan.
Syahadatain berarti konkrit atau nyata. Syahadatain berarti dua kersaksian atau
pengakuan, yaitu syahadat Ilahiyah dan syahdat kerasulan. Dua kalimat syahadat
(syahadahtain) berbunyi sebagai berikut:
‫“ اشهد أ اإلله إالهلال وأشهدأن حممدارسو ل هلال‬Aku bersaksi tiada Allah SWT kecuali Allah
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”
Dua kalimat syahadat di atas, mengandung pengertian bahwa Allah itu nyata
adaNya. Maha pencipta yang dapat dibuktikan dengan adanya ciptaanNya, meskipun
orang tidak dapat melihat Allah dengan mata terlanjang. Tetapi Allah adalah Yang Esa,
maha kuasa, seluruh mahkluk bergantung padaNya, tidak melahirkan dan tidak
dilahirkan, dan tidak ada satupun serupa denganNya.

3. Mengucapkan syahadatain adalah suatu ikrar yang merupakan proses ditumbuhkan dari
keimanan (kognitif) yang kemudian dibuktikan dalam ibadah dan muamalah (konatif).
Syahadatain merupakan syarat minimal untuk merjadi seorang muslim dan merupakan
rukun Islam pertama yang selalu dibaca dalam azan, iqamah, shalat dan ibadah-ibadah
lainnya.
Kenapa syahadatain perlu dilakukan karena syahadatain merupakan syarat masuk
islam, pengakuan terhadap syahadatain, yaitu syahadat rasul (kerasulan) nabi
Muhammad saw, berarti membenarkan dan meyakinkan dengan sempurna tentang
adanya malaikat, kitab-kitab, hari kiamat, pokok-pokok syariat dan hukum.
Mengucapkan dua kalimat syahadat wajib diucapkan bagi seseorang yang ingin masuk
Islam dan berkewajiban menjalani semua syarat-syarat, mematuhi undang-undang
hukum yang ada dalam ajaran agama Islam.
Kemudian syahadatain juga merupakan kunci masuk surga dalam berbagai dalil
yang sangat kuat, menyebutkan bahwa siapa yang mengucapkan dua kalimah syahadat,
kemudian meyakini hingga akhir hayatnya, maka dia dijamin masuk surga. Itulah sebab
diperlukan dilakukannya syahadatain.

4. * Aqidah Rubbubiyah adalah pengembangan dari ilmu tauhid yang mempelajari zat
Robb yang maha tunggal. Aqidah Rubbubiyah ialah keyakinan tentang keesaa Allah
dan segala pikiran dan teori keberadaanNya. Dalil-dalil yang menjurus kepada ke-Esa-
an Allah dahulunya disebut ilmu tauhid. Aqidah Rubbubiyah ialah mengakui, bahwa
seluruh alam ini baik alam nyata maupun alam benda atau alam ghaib (alam ruh)
diciptakan oleh satu Allah SWT, yaitu Allah SWT yang menciptakan bumi, langit,
bulan, matahari dan bintang.
Aqidah rubbubiyah pada intinya berkaitan dengan upaya memahami dan menyakini
adanya Rabb dengan segala sifat dan perbuatan-Nya. Mencakup arkanul iman yaitu
pembahasan tentang rukun iman, iman kepada allah, iman kepada malikat, iman kepada
kitab-kitab yang diturunkan-Nya, iman kepada rasul, iman kepada kadar dan takdir
Allah SWT, dan iman kepada hari kiamat.

* Aqidah Uluhiyah membahas tentang zat Allah SWT, sifat-sifat yang wajib
padaNya, sifat-sifat yang wajib disifatkan kepadaNya, dan sifat-sifat yang sama
sekali harus ditiadakan dari padaNya, tentang Rasul-Rasul Allah SWT, untuk
menetapkan keRasulan mereka, hal-hal yang wajib ada pada diri mereka, dan
hal-hal yang telarang dilakukan pada mereka. Aqidah Uluhiyah turunan dari ilmu
tauhid, berasal dari kata wahid yang berarti satu, yaitu keyakinan tentang satu atau
esanya Allah SWT.
Menurut bahasa (etemologi) tauhid adalah menunggalkan atau mengesakan Allah
baik zat, sifat, dan af’alnya Allah. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 163 yang
artinya: “Dan Allah SWTmu adalah Allah SWT yanmg maha esa: tidak ada Allah SWT
melainkan dia, dan maha pemurah lagi maha penyayang”. Aqidah Uluhiyah sama degan
ibadah, karena semua ibadah ini dan lainnya harus dilakukan hanya kepada Allah
semata dan ikhlas kepadanya, sesungguhnya Allah tidak redha bila disekutukan dengan
sesuatu apapun.

5. Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang pasti ada dan kekel. Tidak satupun makhluk
yang menyerupai sifatsifat tersebut, sebaliknya sifat mustahil bagi Allah adalah segala
sifat yang dimiliki oleh mahluk ciptaanNya, tetapi tidak dimiliki oleh zat Allah SWT.

6. Surga dan neraka merupakan tempat kehidupan setelah kematian atau tempat
akhirat bagi manusia. Surga merupakan tempat yang penuh kebahagiaan atau
kesenangan. Sedangkan neraka merupakan tempat yang penuh dengan kesiksaan
atau kesengsaraan.

7. Baik berarti sesuatu yang pantas dikerjakan dan diusahakan atau dikehendaki. Sesuatu
yang baik ialah yang memenuhi hasrat dasar manusia. Bila diterapkan bagi kehendak
manusia merupakan predikat yang positif. Jadi akhlak al-karimah berarti tingkah laku
yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah.
Akhlak al-karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang terpuji. Akhlakul karimah
disebut dengan akhlak yang terpuji yang harus dimiliki oleh setiap umat muslim.
Misalnya, jujur, sopan, tawakkal, adil, sabar, dan lain sebagainya.

8. Cara mengajarkan pendidikan akhlak kepada peserta didik itu dimulai dari kita
pribadi yang memberikan teladan yang baik agar dapat di contoh oleh mereka,
kemudian mengajak anak anak melakukan aktivitas yang bermanfaat, seperti
olahraga, membaca buku, serta menanamkan nilai kebaikan di tengah-tengah
keluarga, berikan penilaian terhadap apa yang dilakukan setiap anaknya.

9. Aspek yang dapat mempengaruhi akhlak menurut saya itu seperti adat atau kebiasaan,
lingkungan, pendidikan dan media informasi, serta didikan orangtua juga bisa menjadi
penyebab aspek yang mempengaruhi akhlak.

10. Untuk mengetahui kebebasan hak adalah dari peran seseorang dalam
menentukan pilihan terhadap hak itu sendiri. Misalnya kebebasan memeluk
agama. Seseorang bebas memilih agama sesuai dengan hati nurani. Begitu juga
dalam nenentukan pekerjaan. Dia bebas memilih mau menjadi apa sesuai dengan
jenis profesi yang diminati. Namun dalam menentukan pilihan itu harus disertai
tanggung jawab untuk menjalankan sesuai dengan aturannya. Artinya setelah
memilih haknya dia harus mempertanggungjawabkannya

Anda mungkin juga menyukai