Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Fahrel Andhika Feonda

NIM : 18133026

MATA KULIAH : Pendidikan Agama

Resume Tugas 6
“Aqidah”

Secara bahasa Aqidah berasal dari bahasa Arab yang berarti buhul, ikatan, janji

atau kepercayaan. Aqidah dalam arti ikatan karena aqidah merupakan tali yang

menghubungkan hati antara manusia dan Tuhannya. Aqidah dalam arti janji ialah

karena setiap manusia pada dasarnya sudah mengikat janji dengan Sang Maha

Pencipta (al-khaliq) bahwa ia telah mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang

wajib disembah.

Kepercayaan terhadap yang Mahakuasa (Tuhan) terdapat di mana- mana di


semua bangsa. Naluri ketuhanan tumbuh dan berkembang seiring pula dengan
perkembangan akal manusia. Demikian pula persepsi dan penyebutan tentang yang
Mahakuasa itu berbeda-beda sesuai taraf pemikiran serta bahasa yang lazim
digunakan dalam masyarakat yang bersangkutan.
Hal-hal yang masuk pada kajian aqidah islam :
1. Percaya terhadap adanya zat Allah SWT dan segala sifat-sifatnya, baik sifat
wajib, mustahil maupun yang jaiz bagi-Nya, serta wujud Allah yang dapat
dibuktikan dengan adanya keteraturan dan keindahan alam semesta ini.
2. Percaya terhadap sesuatu yang gaib, seperti alam kubur, alam mahsyar, malaikat,
iblis, ruh, dan jin.
3. Percaya terhadap kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya.
4. Percaya pada para nabi dan rasul yang telah dipilih Allah SWT.
5. Percaya pada hari akhir dan peristiwa yang terjadi pada saat itu.
Percaya pada kepastian qadha dan qadar Allah SWT.

Ilmu Akidah

a. Ilmu Tauhid
Ilmu yang menerangkan tentang sifat Allah swt yang wajib diketahui dan
dipercayai.
b. Ilmu Usuluddin
Suatu ilmu yang kepercayaan dalam agama Islam, yaitu kepercayaan kepada
Allah swt dan pesuruhNya.
c. Ilmu Makrifat
Suatu ilmu yang membahaskan perkara-perkara yang berhubungan dengan cara-
cara mengenal Allah swt.
d. Ilmu Kalam
Sesuatu ilmu yang membahas tentang akidah dengan dalil-dalil aqliah (ilmiah)
sebagai perisai terhadap segala tentangan daripada pihak lawan.
e. Ilmu Akidah
Suatu ilmu yang membahas tentang perkara-perkara yang berhubung dengan
keimanan kepada Allah swt.

Kepentingan Mempelajari Ilmu Akidah

Ada beberapa kepentingan mempelajari ilmu akidah:


1. Supaya terhindar dari ajaran-ajaran sesat yang akan merusakan akidah
seseorang terhadap Allah swt.
2. Meneguhkan keimanan dan keyakinan kepada sifat-sifat kesempurnaan-
Nya.
3. Memantapkan akidah seseorang supaya tidak terikut dan terpengaruh
dengan amalan-amalan yang merusak akidah.
4. Audit dan Timbangan Amalan. Antaranya perkara yang akan dialami oleh
manusia di akhirat ialah hisab dan timbangan amalan.
5. Balasan Surga dan Neraka. Berdasarkan nas-nas Al-Quran menunjukkan
bahawa orang yang mempunyai amalan baiknya banyak sehingga memberatkan
timbangan amalan baik ia akan dimasukan ke dalam surga, manakala mereka
yang sebaliknya akan dimasukan ke dalam neraka.

AQIDAH YANG BENAR DAN AQIDAH YANG SALAH


Dalam menjalankan ajaran Islam yang benar maka sebagai seorang muslim
harus memiliki aqidah yang benar. Kepercayaan manusia kepada Tuhan itu
hanya didasarkan kepada akal semata, maka muncullah berbagai macam
persepsi, penanaman serta cara-cara penyembahan kepada Tuhan. Untuk itu
Allah mengirim para utusan (rasul) Nya untuk membimbing umat manusia
kepada akidah yang benar yakni tauhid.
Tauhid berasal dari kata wahhada artinya Meng esakan Tuhan. Tauhid
menuntun agar tercapai persamaan persepsi dan sebutan tentang Yang Maha
Esa itu yakni Allah. Tauhid berpangkal dari sebuah pengakuan bahwa tidak
ada tuhan melainkan Allah yang dirumuskan dalam kalimat singkat dan jitu
"la ilaha illahllah". Dalam kaidah bahasa Arab, kata la didalam rumusan ini
berfungsi sebagai pengingkaran/penegasian, kata llah (Tuhan) berfungsi
sebagai yang diingkari/dinegasikan. Kata illa adalah `adad istitsna (alat
pengecualian), sedangkan kata Allah adalah yang di kecualikan (mustatsna).
Susunan kalimat seperti ini bertujuan pemantapan terhadap keesaan Allah.
Keyakinan tentang adanya yang Mahakuasa selain Allah disebut dengan
syirik sebagai lawan dari kata tauhid. Oleh karena itu beraqidah yang benar
berarti kita bertauhid secara benar dan jika beraqidah yang salah berarti kita
melakukan penyimpangan terhadap tauhid.
TUGAS

1. Jelaskan konsep dan ruang lingkup akidah Islam!


Jawaban :
Akidah islam meliputi rukun iman yaitu iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-
kitab, Rasul dan hari Kiamat. Dalam artian aqidah adalah sebuah keimanan yang
pasti tanpa ada keraguan sama sekali. Aqidah dalam bahasa arab berarti ikatan,
yang berarti kepercayaan atau keyakinan yyang kuat. Menurut istilah, aqidah
merupakan iman yang teguh dan pasti tanpa ada keraguan sedikit punbagi orang
yang meyakininya.
Ruang lingkup aqidah islam secara garis besar meliputi empat hal pokok yakni;
uluhiyat (ketuhanan), nubuwat (kenabian), ruhaniyat (keyakinan kepada makhluk-
makhluk tanpa jisim seperti malaikat, jin, iblis/syetan dan roh), dan sam‟iyat
(berita-berat tentang alam barzakh dan akhirat). Kemudian dikembangkan menjadi
keyakinan kepada Enam Pokok-pokok Keimanan yakni iman kepada Allah,
Malaikat, Kitab, Rasul, hari kiamat dan takdir (qadha & qadar). Inilah yang lazim
disebut Rukun Iman (arkan al-iman). Keenam macam obyek pokok keimanan ini
wajib diyakini oleh setiap Muslim.
2. Jelaskan tiga macam argumen tentang wujud Tuhan!
Jawaban :
1. Argumen ontologi
Ontologi terdiri dari susunan dua kata: ontos = sesuatu yang berwujud,
dan logos = logika atau pemikiran maka ontologi dalam pengertian ini
adalah teori tentang wujud, tentang hakikat yang ada. Ringkasanya argument
ini adalah bahwa semua yang berwujud (ada) dapat dikelompokkan dalam
dua kategori. Pertama, wujud yang bersifat mutlak (wajibul wujud), kedua
wujud yang bersifat relatif (mumkinul wujud).
2. Argumen Cosmologi
Kata cosmos menurut makna asalnya adalah teratur, harmoni dan tersusun
rapi. Ringkasnya argumen ini bahwa segala sesuatu di alam ini terjadi
melalui proses sebab dan akibat. Misalnya, adanya banjir disebabkan adanya
hujan, hujan turun disebabkan adanya awan tebal yang mengandung air,
awan disebabkan adanya penguapan air laut. Terjadinya penguapan
disebabkan adanya panas atau cahaya dan terjadinya panas karna adanya
matahari.
3. Argumen Moral
Argumen Moral ini dikemukakan pertama kali oleh Immanuel Kant
(1724- 1804 M). Inti dalam argumen ini adalah : "wujud tuhan hannya dapat
ditetapkan dengan tanda-tanda dalam jiwa manusia. Tanda- tanda tersebut
berbentuk "laranggan moral" (al-wasi'ul akhlaqi) atau tanda wajib (Al-
Akkad, Ketuhanan …,1981:191).

3. Jelaskan konsep tauhid dan aspek-aspek yang terdapat dalam bertauhid!


Jawaban :
Konsep tauhid : Tauhid berasal dari kata wahhada artinya Meng esakan
Tuhan. Tauhid menuntun agar tercapai persamaan persepsi dan sebutan tentang
Yang Maha Esa itu yakni Allah. Tauhid berpangkal dari sebuah pengakuan bahwa
tidak ada tuhan melainkan Allah yang dirumuskan dalam kalimat singkat dan jitu
"la ilaha illahllah".
Aspek – aspek tauhid :
a. Tauhid Rububiyah
Yang di maksud Tauhid Rububiyah adalah meyakini Allah
sebagai satusatunya tuhan yang mencipta dan memelihara alam
semesta. Gerak alam semesta yang bejalan secara teratur dan
harmoni menunjukan bahwa pengendalinya hanya satu.
b. Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah meyakini Allah sebagai satu- satunya
yang wajib disembah. Penyembahan atau pemujaan kepada selain-
Nya mengakibatkan rusaknya ketauhidan itu.
c. Tauhid Mulkiyah
Tauhid mulkiyah adalah meyakini Allah sebagai satu- satunya
Yang Mahaberkuasa. Kekuasaan-kekuasaan yang lain harus tunduk
kepada kekuasaanya. Sebesar apapun kekuasaan yang di miliki
oleh manusia di satu saat pasti akan sirna.

4. Jelaskan konsep dan pembagian syirik beserta contohnya!


Jawaban :
Syirik menurut bahasa terambil dari kata Arab, artinya beserikat atau
bersekutu. Dalam bentuk kata kerja aktif-transitifnya memperserikatkan atau
mempersekutukan sesuatu. Menurut Imam Muhammad Abduh (79:94), syirk ialah
mempercayai adanya sesuatu yang memberi bekas serta memiliki kekuasaan
mutlak selain Allah. Pelakunya disebut musyrik yaitu orang
yang mempersekutukan Allah.
Secara garis besar syirik dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu syirik
besar (jali) dan syrik kecil (khafi). Yang dikatakan syirik besar ialah mempecayai
tuhan selain Allah yang diikuti dengan pemujaan atau penyembahan kepadanya
secara terang-terangan. Yang dikatakan syirik kecil ialah keyakinan seorang
muslim kepada selain Allah di samping meyakini Allah sebagai Tuhan yang wajib
disembah. Syirik seperti ini dapat juga terjadi di kalangan umat Islam sendiri,
mereka di samping percaya kepada Allah dan menyembah kepada-Nya, juga
mempercayai/meyakini benda-benda atau kekuatan-kekuatan gaib yang dianggap
berpengaruh atau dapat memberikan manfaat atau mudarat.
Al-Qur`an banyak mengungkapkan bentuk-bentuk syirik yang
dipraktekkan oleh umat manusia di sepanjang zaman. Praktek-praktek dimaksud
antara lain:
a. Penyembahan yang semata-mata dihadapkan kepada selain Allah. Seperti
penyembahan kepada berhala (Q.S.Al-Anbiya`/21:52), pohon-pohon,
bulan, bintang dan matahari seperti yang terdapat di kalangan umat di masa N.
Ibrahim dan umat jahiliah sebelum Islam.
b. Menyekutukan Allah dengan selain-Nya. Misalnya, keyakinan orang- orang
Nasrani bahwa Isa Al-Masih adalah anak Tuhan (Allah), dan roh kudus yang
keduanya dianggap sebagai oknum Tuhan (Q.S.Al- Maidah/5:72-73).
c. Menjadikan pemimpin-pemimpin agama sebagai Tuhan. Sebagaimana
dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani (Q.S.At-Taubah/9:31).
d. Menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhan (Q.S.Al-Furqan/25:43).
e. Keyakinan bahwa hidup di dunia hanya tergantung pada masa sebagaimana
keyakinan kaum dahriyyun/ atheis (Q.S.Al-Jatsiyah/45:24).
f. Sifat riya dalam beramal/ibadah

Anda mungkin juga menyukai