Jawab : Secara bahasa Aqidah berasal dari bahasa Arab a’qidah yang berarti buhul,
ikatan, janji atau kepercayaan. Aqidah dalam arti ikatan karena aqidah merupakan tali
yang menghubungkan hati antara manusia dan Tuhannya.Aqidah dalam arti janji ialah
karena setiap manusia pada dasarnya sudah mengikat janji dengan Sang Maha
Pencipta (al-khaliq) bahwa ia telah mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang
wajib disembah. Seperti diisyaratkan dalam surat al-A'raf ayat 172
Secara garis besar ruang lingkup Aqidah Islam meliputi empat hal pokok yakni;
uluhiyat (ketuhanan), nubuwat (kenabian), ruhaniyat (keyakinan kepada makhluk-
makhluk tanpa jisim seperti malaikat, jin, iblis/syetan dan roh), dan sam‟iyat (berita-
berat tentang alam barzakh dan akhirat).
Kemudian dikembangkan menjadi keyakinan kepada Enam Pokok-pokok Keimanan
yakni iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, hari kiamat dan takdir (qadha &
qadar). Inilah yang lazim disebut Rukun Iman (arkan al-iman). Keenam macam obyek
pokok keimanan ini wajib diyakini oleh setiap Muslim.
2. Jelaskan tiga macam argumen tentang wujud Tuhan!
Jawab :
A. Argumen ontologi
Ontologi terdiri dari susunan dua kata: ontos = sesuatu yang berwujud, dan logos =
logika atau pemikiran maka ontologi dalam pengertian ini adalah teori tentang wujud,
tentang hakikat yang ada. Ringkasanya argument ini adalah bahwa semua yang
berwujud (ada) dapat dikelompokkan dalam dua kategori. Pertama, wujud yang
bersifat mutlak (wajibul wujud), kedua wujud yang bersifat relatif (mumkinul wujud).
Wujud yang mutlak hanya satu, keberadaanya tidak tergantung pada yang lainnya dan
tidak diikat oleh ruang dan waktu. Karena itu dia ada di mana-mana dan kapan saja.
Keberadaanya menjadi penyebab bagi adanya yang lain, namun ia tidak disebabkan
oleh yang lain. Sedangkan wujud yang besifat relatif itu keberadaannya tergantung
kepada yang lain. Keberadaannya diikat oleh ruang dan waktu, karena itu ia tidak
bersifat kekal.
B. Argumen Cosmologi
Kata cosmos menurut makna asalnya adalah teratur, harmoni dan tersusun rapi.
Kemudian maknanya berkembang menjadi "alam raya" karena alam raya bila diamati
bergerak dengan serba teratur dan harmoni. Argumen cosmologi ini disebut juga
dengan argumen sebab akibat (sabab wal musabbab). Ringkasnya argumen ini bahwa
segala sesuatu di alam ini terjadi melalui proses sebab dan akibat. Misalnya, adanya
banjir disebabkan adanya hujan, hujan turun disebabkan adanya awan tebal yang
mengandung air, awan disebabkan adanya penguapan air laut. Terjadinya penguapan
disebabkan adanya panas atau cahaya dan terjadinya panas karna adanya matahari.
Begitulah seterusnya sampai kepada penyebab pertama yang tidak disebabkan oleh
yang lainnya sehingga akal manusia tidak mampu menjelaskannya lagi.
C. Argumen Moral
Argumen Moral ini dikemukakan pertama kali oleh Immanuel Kant (1724-1804 M).
Inti dalam argumen ini adalah : "wujud tuhan hannya dapat ditetapkan dengan tanda-
tanda dalam jiwa manusia. Tanda-tanda tersebut berbentuk "laranggan moral" (al-
wasi'ul akhlaqi) atau tanda wajib (AlAkkad, Ketuhanan …,1981:191)
Jawab : Tauhid berasal dari kata wahhada artinya Meng esakan Tuhan. Tauhid
menuntun agar tercapai persamaan persepsi dan sebutan tentang Yang Mahaesa itu
yakni Allah. Tauhid berpangkal dari sebuah pengakuan bahwa tidak ada tuhan
melainkan Allah yang dirumuskan dalam kalimat singkat dan jitu "la ilaha illahllah".)
a. Tauhid Rububiyah
Yang di maksud Tauhid Rububiyah adalah meyakini Allah sebagai satusatunya tuhan
yang mencipta dan memelihara alam semesta. Gerak alam semesta yang bejalan
secara teratur dan harmoni menunjukan bahwa pengendalinya hanya satu. Bila
pengendalinya lebih dari satu maka akan terjadi kekacauan yang berujung dengan
kehancuran (Q.S. Al-Anbiya /21:22),namun dalam kenyataannya tidaklah demikian,
alam semesta bergerak denganteratur mencapai tujuannya, ibarat sebuah mesin
raksasa yang tak pernah istirahat. Aspek rububiyah ini penekanannya ialah kepada
sentuhan-sentuhan kesadaran bahwa hidup manusia selalu berada dalam pemeliharaan
Tuhan.
b) Tauhid Uluhiyah
c) Tauhid Mulkiyah
Jawab : Syirik adalah lawan dari tauhid. Tauhid berarti mengesakan Allah, sedangkan
syirik berarti memperserikatkan-Nya dengan yang lain. Syirik menurut bahasa
terambil dari kata Arab ّ شرك, artinya beserikat atau bersekutu. Dalam bentuk kata
kerja aktif-transitifnya ialah ّ أشركyang berarti memperserikatkan/mempersekutukan
sesuatu. Secara garis besar syirik dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu
syirik besar (jali) dan syrik kecil (khafi). Yang dikatakan syirik besar ialah
mempecayai tuhan selain Allah yang diikuti dengan pemujaan atau
penyembahan kepadanya secara terang-terangan. Contohnya menyembah
berhala, matahari dan dewa lainnya. Yang dikatakan syirik kecil ialah
keyakinan seorang muslim kepada selain Allah di samping meyakini Allah
sebagai Tuhan yang wajib disembah. Syirik seperti ini dapat juga terjadi di
kalangan umat Islam sendiri, mereka di samping percaya kepada Allah dan
menyembah kepada-Nya, juga mempercayai/meyakini benda-benda atau
kekuatan-kekuatan gaib yang dianggap berpengaruh atau dapat memberikan
manfaat atau mudarat. Contohnya seperti percaya kepada ramalan-ramalan.