Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PENDIDIKAN AGAMA

DOSEN PENGAMPU :
RAHMI WIZA, S.PD.I.,M.A

OLEH :
NAMA : WIKA FITRIA
NIM : 21053111

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS : EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
1. Jelaskan konsep dan ruang lingkup akidah Islam!
Akidah merupakan satu asas keimanan yang ditekankan dalam Islam.Akidah yang
merupakan satu konsep yang melambangkan kepercayaan monoteisme dalam Islam yang
mempercayai bahwa Tuhan itu hanya satu. Dzat yang menciptakan, menguasai, dan
mengatur alam semesta ini adalah sang khaliq yaitu Allah subhanahu wa ta'ala.

Ruang Lingkup Aqidah adalah


• Ilahiyat (pembahasan akan segala hal atau segala sesuatu yang memiliki hubungan
dengan Ilahi, seperti wujud Allah dan sifat-sifat Allah, dan lain sebagainya)
• Nubuwat (pembahasan mengenai segala sesuatu yang memiliki hubungan dengan Nabi
dan Rasul, termasuk pembahasan mengenai Kitab Allah, mukjizat, dan lain sebagainya)
• Ruhaniyat (pembahasan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
metafisika, seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh, dan masih banyak yang lainnya)
• Sam'iyat (pembahasan akan segala sesuatu yang hanya bisa diketahui melalui dalil naqli
berupa Al Quran dan Sunnah, seperti halnya alam barzah, akhirat, azab kubur,
tanda-tanda kiamat, surga dan neraka, dan yang lainnya).

2. Jelaskan tiga macam argumen tentang wujud Tuhan!


a. Argumen ontologi
bahwa semua yang berwujud (ada) dapat dikelompokkan dalam dua kategori. Pertama,
wujud yang bersifat mutlak (wajibul wujud), kedua wujud yang bersifat relatif (mumkinul
wujud). Wujud yang mutlak hanya satu, keberadaanya tidak tergantung pada yang
lainnya dan tidak diikat oleh ruang dan waktu. Karena itu dia ada di mana-mana dan
kapan saja. Keberadaanya menjadi penyebab bagi adanya yang lain, namun ia tidak
disebabkan oleh yang lain. Sedangkan wujud yang bersifat relatif itu keberadaannya
tergantung kepada yang lain. Keberadaannya diikat oleh ruang dan waktu, karena itu ia
tidak bersifat kekal.

b. Argumen Kosmologi
Kata kosmos menurut makna asalnya adalah teratur, harmoni dan tersusun rapi.
Kemudian maknanya berkembang menjadi "alam raya" karena alam raya bila diamati
bergerak dengan serba teratur dan harmoni. Argumen kosmologi ini disebut juga dengan
argumen sebab akibat (sabab wal musabab). Ringkasnya argumen ini bahwa segala
sesuatu di alam ini terjadi melalui proses sebab dan akibat. Misalnya, adanya banjir
disebabkan adanya hujan, hujan turun disebabkan adanya awan tebal yang mengandung
air, awan disebabkan adanya penguapan air laut.

c. Argumen Moral
Argumen Moral ini dikemukakan pertama kali oleh Immanuel Kant (1724-1804 M). Inti
dalam argumen ini adalah : "wujud tuhan hannya dapat ditetapkan dengan tanda-tanda
dalam jiwa manusia. Tanda-tanda tersebut berbentuk "larangan moral"

3. Jelaskan konsep tauhid dan aspek-aspek yang terdapat dalam bertauhid

Tauhid berasal dari kata wahhada artinya Meng esakan Tuhan. Tauhid menuntun agar
tercapai persamaan persepsi dan sebutan tentang Yang Maha Esa itu yakni Allah. Tauhid
berpangkal dari sebuah pengakuan bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah yang
dirumuskan dalam kalimat singkat dan jitu "la ilaha illallah".

Ada tiga aspek penting terkait dengan tauhid yaitu:


a) Tauhid Rububiyah
Yang dimaksud Tauhid Rububiyah adalah meyakini Allah sebagai satu-satunya tuhan
yang mencipta dan memelihara alam semesta. Gerak alam semesta yang berjalan secara
teratur dan harmoni menunjukan bahwa pengendalinya hanya satu. Bila pengendalinya
lebih dari satu maka akan terjadi kekacauan yang berujung dengan kehancuran (Q.S.
Al-Anbiya /21:22).
b) Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah meyakini Allah sebagai satu-satunya yang wajib disembah.
Penyembahan atau pemujaan kepada selain-Nya mengakibatkan rusaknya ketauhidan itu.
Misalnya menyembah atau memuja dan meminta kepada tempat-tempat atau
benda-benda keramat, roh-roh nenek moyang dan yang sejenisnya.

c) Tauhid Mulkiyah
Tauhid mulkiyah adalah meyakini Allah sebagai satu-satunya Yang Maha Berkuasa.
Kekuasaan-kekuasaan yang lain harus tunduk kepada
kekuasaanya. Sebesar apapun kekuasaan yang dimiliki oleh manusia di satu saat pasti
akan sirna. Oleh karena itu, seseorang tidak boleh bertindak sewenang-wenang ketika
berkuasa karena kekuasaan yang dimiliki manusia pada hakikatnya adalah anugerah dan
amanah-Nya yang akan dipertanggungjawabkan kepada-Nya di suatu saat.

4. Jelaskan konsep dan pembagian syirik beserta contohnya!

Menurut Ibnu Manzur, kata syirik berasal dari kalimat fi’il madhi yaitu 'syaraka' yang
bermakna bersekutu dua orang misalnya seseorang berkata "a asyraka billah", artinya
bahwa dia sederajat dengan Allah SWT.

Syirik adalah perbuatan, anggapan atau i’tikad yang menyekutukan Allah SWT dengan
yang lain, seakan-akan ada yang maha kuasa di samping Allah SWT. Pengertian syirik
dapat dipahami dari berbagai seginya. Dalam surah an-Nisa ayat 48, dijelaskan bahwa
pembagian syirik dibagikan kepada enam macam, yaitu:

a. Syirik al-Istiqlal, yaitu menetapkan pendirian bahwa Tuhan itu ada dua dan
keduanya bebas bertindak sendiri-sendiri. Seperti syiriknya orang majusi
(penyembah api). Menurut mereka Tuhan itu dua, pertama Ahuramazda, Tuhan
dari segala kebaikan dan Ahriman, Tuhan dari segala kejahatan.
b. Syirik at-Tab’id, yaitu menyusun Tuhan terdiri dari beberapa Tuhan, sebagai
syiriknya orang Nasrani.
c. Syirik at-Taqrib, yaitu beribadat, memuja kepada yang selain Allah SWT untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagaimana syiriknya orang Jahiliah zaman
dahulu.
d. Syirik at-Taqlid, yaitu memuja, beribadat kepada yang selain Allah SWT karena
taqlid (turut-turutan) kepada orang lain.
e. Syirik al-Asbab, yaitu menyandarkan pengaruh kepada sebab-sebab yang biasa,
sebagaimana syiriknya orang-orang ahli filsafat dan penganut paham naturalis.
Mereka berkata bahwa segala kejadian alam ini tidak ada sangkut-pautnya dengan
Tuhan, meskipun Tuhan itu ada. Melainkan adalah sebab-akibat daripada alam itu
sendiri.
f. Syirik al-Aghrad, yaitu beramal bukan karena Allah SWT.

contohnya pengakuan kemampuan ilmu daripada kemampuan dan kekuatan Allah SWT,
peribadatan selain kepada Allah SWT dengan menyembah patung, tempat-tempat
keramat dan kuburan, dan kepercayaan terhadap keampuhan peninggalan-peninggalan
nenek moyang, yang diyakini menentukan dan mempengaruhi jalan kehidupan.

Keaktifan

Anda mungkin juga menyukai