Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tareq Kemal Aziz

Kelas : KIMIA A
Nim : 08031382126093
MK : P.A.I

KONSEP KETUHANAN, MANUSIA, DAN ALAM DALAM ISLAM


A. Falsafah ketuhanan dalam islam
Falsafah adalah suatu pengetahuan tentang kebenaran (knowledge of truth) kata filsafat
berasal dari perkataan yunani philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan philein yaitu
cinta dan shopia berarti hikmah, kebijaksanaan.
5 Filsuf muslim ternama dari zaman ke-emasan islam.
1. Al-farabi (872-951 masehi)
2. Al-Ghazzali (1058-1198 masehi)
3. Ibnu Rushd (1126-1198 masehi)
4. Ibnu Arabi (1165-1240 masehi)
5. Ibnu Khaldun (1332-1406 masehi)
Agama adalah suatu ajaran yang benar agama juga merupakan suatu tatanan yang
mengatur hubungan manusia/seseorang dengan sang pencipta. Menurut umum agama
adalah sistem mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa
serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan.
Tujuan falsafah adalah menerangkan apa yang benar dan apa yang baik, sedangkan
tujuan agama itu sendiri adalah menjelasskan kebenaran dan kebaikan (haqwal khair),
yang benar pertama (alhaqqu awwalu atau the first truth).

B. pengertian tuhan
Tuhan adalah penyebab utama (chose prima) terjadinya alam semesta terjadinya alam
semesta, yang Maha Esa menentukan perjalanan alam, awal dari segalanya. Menurut
agama islam tuhan disebut Allah S.W.T dan diyakini sebagai Zat Maha Tahu, yang
Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi Semesta Alam.
Tuhan suatu yang dipentingkan manusia karena manusia adalah ciptaan yang lemah
dan terbatas, manusia akan mengalami yang namanya ketakutan, kesusahan,
menyerah&kematian maka dari itu ia membutuhkan sesuatu yang mampu melindunginya
dan menuntunnya kembali ketika suatu saat nanti ia menyerah dan rapuh.
Tuhan mempunyai suatu zat dan sifat yang tidak sama dengan manusia menurut para
pakar. Menurut seorang pakar Leksikografi/linguistik Arab yang bernama Louis Ma’luf,
seorang Arab Krtisten Katolik assal Lebanon dalam karyanya yang berjudul kamus Al-
Munjid fil Lughah wal’Alam hal 16 (terbitan Lebanon : Dar Al-masyriq, 1986), Allah :
ismu Al-Dzat Al-Wajib ul-Wujud ( Allah adalah itu adalah satu nama dzat yang Maha
ada yang menyebabkan segala sesuatu menjadi ada The Name Of The Dzat As causa
Prima).

C. Sejarah Pemikran Manusia tentang Tuhan

1. Pemikiran Barat/ Manusia Primitif


A. Dianisme : adalah sebuah paham dimana masyarakat sejak zaman primitif mengakui
adanya kekuatan yang memiliki pengaruh terhaddap kehidpan. Benda-benda dianggap
memiliki pengaruh besar terhadap manusia, baik itu pengaruh positif maupun negatif.
B. Anamisme : Adalah sebuah sebuah paham dimana masyarakat mempercayai adanya
roh. Semua benda diannggap memiliki roh dan dianggap hodup meskipuun bendanya
mati. Roh tersebut akan senang apabila dipenhi kebutuhannya, karena itu masyarakat
memberikan saji-sajian.
C. Politeisme : adanya kepercayaan yang muncul karena rasa tidak puas dengan
dinanisme dan anamisme. Roh yang lebih tinggi disebut Dewa. Dewa mempunyai
tugasnya masing-masing.
D. Henoteisme : adalah kepercayaan kaum cendikiawan yang tidak puass dengan
politeisme. Sehingga semua dewa tadi diseleksi mana yang dianggap paling kuat.
Kemudian satu bangsa hanya mengakui satu Dewa yang disebuut Tuhan, tetapi masih
mengakui adanya Tuhan dari bangsa lain.
E. Monoteisme : Adalah kepercayaan yang berangakat dari henoteisme. Monoteisme
yang berangkat dari henoteisme. Monoteisme mempercayai hanya ada satu Tuhan untuk
seluruh bangsa dan bersifat internasional.

2. Pemikiran Umat Islam


A. Mu’tazillah : berpandangan bahwa Tuhan telah memberikan kemerdekaan dan
kebebasan bagi manusia dalam menentukan kehendak dan perbuatannya, karena Tuhan
tidak absolute dalam kehendaknya, dan Tuhan mempunyai kewajiban berlaku adil,
berkewajiban menempati janji, berkewajiban memberi rizki.
B. Qadariyah : mengatakan bahwa Allah SWT itu Maha Esa atau satu arti dalam Allah
SWT itu tidak memiliki sifat-sifat azali, seperti al-lim, al-hayat, mendengar dan melihat
yang bukan dengan dzat-nya sendiri. Menurut mereka Allah SWT. Itu mengetahui,
berkuasa, hidup, mendengar, dan melihat dengan dzat lainnya.
C. Jabariah : Menurut Asy-Syahrastani 548 H/ 1153 M, jabariah adalah paham yang
menafikan perbuatan hamba secara hakikat damn menyerahkan perbuatan tersebt kepada
Allah. Artinya, manusia tidak mempunyai andil sama sekali dalammelakukan
perbuatannya, Tuhanlah yang menentukan segaka-galanya.

C. Tuhan Menurut Agama Wahyu


1. pengkajian manusia tentang Tuhan bedasarkan pengamatan, pengalaman, dan
pemikiran tidak akan pernah ada yang benar, sebab Tuhan adalah sesuatu yang ghaib,
sehingaa informasi Tuhan yang berasal dari manusia walaupun dinyatakan sebagai hasil
renngan maupun pemikiran rasional, tidak akan benar.
2. Pengkajian syariat tentang Tuhan
a. Quran surah An-Anbiya ayat (92) : sesungguhnya Agama yang diturunkan Allah
adalah satu yaitu Agama Tauhid oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu
Agama, tetapi mereka telah terpecah belah, mereka akan kembali kepada Allah dan Allah
akan menghakimi mereka.
b. Quran surah Al-Maidah (72) : Dam Isa berkata “ Hai Bani sembahlah Allah Tuhanmu
sesungguhnya yang mempersekutukan pasti mengharamkan atasnya surga sedangkan
tempat mereka adalah Neraka”.
c. Quran surah Al-Ikhlas (1-4) : “katakanlah : Dia adalah Allah Yang Maha Esa, Allah
adalah Tuhanmu yang bergantung kepadaa Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan
tidak diperanakan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Nya”.

E. Pertumbuhan Wujud Tuhan


a. Metode Pembuktian Ilmiah : metode ini mengenal hakikat melalui percobaan dan
pengamatan, sedang akidah agama berhubungan dengan alam diluar indera, yang tidak
mungkin dilakukan percobaan nya (Agama didasarkan pada analogi dan induksi).
b. Keberadaan alam membuktikan adanya Tuhan jika manusia percaya akan ekstensi
alamsemesta maka secara logika harus dipercaya adanya pencipta alam, sehingga setiap
manusia berpendapat bahwa segala sesuatu bagaimanapun ukuran atau bentuknya ada
penyebabnya kenapa diciptakan.
c. Melalui pendekatan pendekatan fisika adanya Tuhan : adanya hukum keterbatasan
energi atau teori pembatasan perubahan energi panas membuktikan bahwa energi alam
adanya alam yang tidak mungkin bersifat azali, sedang kebalikannya tidak mungkin,
yakni energi panas tidak mungkin berubah dari keadaan yang tidak panas menjadi panas.

Anda mungkin juga menyukai