Anda di halaman 1dari 23

Keimanan

(Akidah Islam)
Kelompok: 2
Vivi Pratiwi
Ali Akbar Rapsan Jani
Ridho Halim Aziz
Andri Evriliandy
Abdu Yuda Januarto
Muhammad Haikal
A. Pengertian dan Konsep Agama
Akidah pada dasarnya adalah sebagai sebuah
ikatan yang menghubungkan hati antara seorang
manusia dengan sang khaliq (Tuhannya). Akidah
juga merupakan janji yang diikat oleh manusia
dengan Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-araf 7: 172
Akidah dalam istilah sehari-hari lazim disebut iman atau
keimanan. Di dalam Al-Qur’an banyak sekali disebut kata
imandengan berbagai derivasinya yang kesemuannya menunjuk
kepada kepercayaan atau keyakinan, dengan demikian, kata
akidah maknanya disamakan dengan iman

Iman dapat di bagi menjadi tiga sisi yang disebut tiga dimensi
iman, yakni :

1.Pengakuan dan pembenaran dengan hati (tashdiq)


2.Penegasan dengan lisan (iqrar)
3.Perbuatan (amal)
B. Ruang Lingkup Akidah Islam
Sasaran akidah islam itu adalah rukun iman yang enam yang
dapat dirangkum ke dalam empat persoalan pokok. Keempat
persoalan pokok tersebut terdiri atas ilahiyyat (ketuhanan),
Nubuwwat (kenabian), ruhaniyat (hal-hal yang berkaitan dengan
makhluk halus) dan sam’iyyat pemberitaan tentang peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam kubur dan alam akhirat).
a. Zat Allah SWT

Persoalan tentang hakikat Allah SWT tidak dapat di jangkau


oleh akal manusia yang serba terbatas oleh karenanya ia
merupakan wilayah hati (qalbu). Hati adalah wadah yang dapat
menampung rasa percaya sebagai awal tumbuhnya keimanan
dalam diri seseorang. Manusia di larang memperbincangkan zat
Allah SWT, meskipun larangan tersebut menurut sebagian ulama,
bukan larangan yang bersifat mutlak melainkan larangan yang
bertujuan untuk menjaga dan memlihara diri agar tidak terjatuh
dan terperosok ke dalam jurang kesesatan atau kebinasaan
b. Nama-nama Allah SWT
Allah telah memperkenalkan diri-Nya kepada makhluk-
Nya melalui nama-nama serta sifat-sifat yang sesuai dengan
keagungan dan keluhurannya. Para ulama berpendapat
tentang pengertian kata asma (al-’asma). Sebagian
berpendapat bahwa asma hanya sebagai nama atau sebutan
lain bagi zat Allah SWT. Sebagian yang lain mengatakan
bahwa asma itu adalah nama sekaligus sifat-sifat-Nya.
Misalnya kata al-rahman yang berarti pengasih, maka
pengasih itu sekaligus merupakan sifat Allah SWT .
c. Sifat-sifat Allah SWT
Dengan memperhatikan alam semesta beserta
seluruh makhluk yang ada, seorang muslim dapat
petunjuk bahwa alam semesta ini memiliki pencipta
yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan dan
maha suci dari sifat kekurangan. Sifat-sifat Allah
terdiri dari dua puluh sifat yang wajib bagi Allah dan
dua puluh sifat yang mustahil bagi-Nya.
C. Argumen Tentang Wujud Tuhan

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa rasa bertuhan itu sudah menjadi naluri (fitrah) setiap
manusia, akal pikiran manusia dapat mengenal dan mempercayai adanya Tuhan.

1. Argumen Ontologi

Argumen otologi adalah sesuatu yang berwujud, tentang hakikat yang ada

2. Argumen Cosmologi

Argumen Cosmologi adalah segala sesuatu di alam ini terjadi melalui proses sebab dan akibat

3. Argumen Moral

Argumen moral ini dikemukakan pertama kali oleh Immanuel Kant (1724-1804).
D. Ketuhanan di Dalam Al-Quran

Al-Qur’an menggunakan beberapa macam kata yang


menunjuk kepada pengertian Tuhan, belum termasuk
lagi nama-nama yang baik (al-asmaul husna) serta sifat-
sifatnya. Di antara kata yang serinng digunakan oleh Al-
Quran adalah Rabb dan Ilah.
E. Hakikat la Ilaha illallah

Kita disuruh mengulang-ngulang kalimat ini agar kita senantiasa mengingat


kemahaesaan Allah serta mengingkari kekuasaan selain-Nya. Dengan demikian di
harapkan agar kita terhindar dari belenggu kekuasaan materi dan hawa nafsu.
Keyakinan tentang adanya yang Maha kuasa selain Dia disebut dengan syirik,
sebagai lawan dari pada tauhid. Tauhid menuntun kita agar tidak
menyembah,memuja dan mengagung-agungkan selain-Nya, sedangkan syirik akan
mengiring kita untukdiperbudak oleh benda (materi) sehingga dapat menjatuhkan
martabat kemanusiaan itu sendiri.
F. Al-Nubuwwat (kenabian)

1 Iman kepada Rasul dan Nabi

2 Kebutuhan Umat pada Rasul

3 Tugas Rasul

4 Hal-hal yang Wajib, Mustahil, dan Jaiz


4
5 Mukjizat
G. Al-Ruhaniyyat (makhluk-makhluk gaib)

ar-ruhaniyyat adalah kepercayaan/ keyakinan kepada makhluk ghaib


yaitu makhluk-makhluk yang hanya terdiri atas ruh yang tidak
mempunyai tubuh (jisim). Adapun makhluk- makhluk ghaib yang
tersebut dalam Al-Quran terdiri atas malaikat, jin, iblis, syetan dan
ruh. Kita wajib mengimani makhluk-makhluk tersebut sebagai bagian
dari keimanan kepada yang ghaib. Mengimani makhluk tersebut
berarti meyakini keberadaannya serta pengaruhnya dalam kehidupan
manusia seperti yang diberitakan di dalam Al-Quran dan hadis-hadis
shahih.
1. Malaikat
Malaikat adalah jisim-jisim (tubuh) yang halus yang diciptakan dari cahaya
yang kadang-kadang dapat menampakkan diri dengan wujud yang nyata.
Umumnya mereka berada di langit. Mereka selalu bertasbih, mensucikan Allah
SWT pada waktu siang dan malam tanpa merasa letih, dan tidak pernah
melanggar perintah Allah SWT. Sebagian mereka bertugas memberikan
bantuan atau pertolongan kepada orang-orang yang beriman.
2. Jin, iblis dan syetan
Jin adalah sejenis makhluk ruhani dan tidak berjisim yang diciptakan dari api. Makhluk
jin itu ada yang jahat yang dapat menggoda serta mengganggu manusia dan ada pula
yang baik. Mereka memiliki kemampaun yang hebat untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang berat dan mengagumkan. Mereka diberi taklif oleh Allah semenjak
diciptakan. Di antara mereka ada yang taat dan ada pula yang melanggar. Mereka
makan, minum, dan berketurunan, tetapi ada pula di antara mereka yang tidak makan
dan tidak minum.

3. Ruh
Kata ruh diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan roh adalah sejenis
makhluk Allah SWT yang wajib dipercaya keberadaannya. Setiap manusia
memiliki ruh tetapi tidak dapat mengetahui hakikatnya
H. As-Sam'iyyat
Kata Sam'iyyat berasal dari sam'u yang berarti pendengaran. Yang dimaksud
dengan As-Sam'iyyat disini ialah hal-hal yang berhubungan dengan alam
akhirat dan alam barzakh seperti surga, neraka, titian (shirath), timbangan
(mizan) dan azab kubur Hal-hal yang berkaitan dengan As-Sam'iyyat ini
adalah sebagai berikut:

a. Al-Ba'ts (pembangkitan)

Al-Ba'ts adalah keyakinan tentang adanya hari kebangkitan manusia


dari alam kubur setelah Allah SWT mempertemukan roh dengan
jasadnya. Beriman tentang hari kebangkitan itu hukumnya wajib dan
mengingkarinya dihukum kafir
b. al-Hasyr (penghimpunan)

al-Hasyr artinya berkumpul sedangkan mahsyar artinya tempat berkumpul.


Yang dimaksud al- Hasyr dalam topik ini ialah keyakinan bahwa manusia
setelah dibangkitkan dari alam kubur akan dikumpulkan pada suatu
tempat untuk diproses dan diadili semua amalan semasa hidup di alam
dunia.

c. Kehidupan di alam barzakh (alam kubur)


Alam barzakh yaitu alam yang dilalui manusia setelah meninggal dunia hingga
datangnya hari kebangkitan. Secara harfiah kata barzakh berarti dinding yang
membatasi, yang dimaksud disini adalah alam yang membatasi antara alam dunia
dan alam akhirat. Setiap manusia akan menempuh proses yang berlangsung di alam
barzakh tersebut, meliputi:Pertanyaan kubur dan Nikmat dan azab kubur
I. Pemurnian Aqidah
Pemeliharaan dan pemurnian aqidah ialah menjaga dan memelihara iman dari
segala sesuatu yang dapat merusak dan mencemarinya seperti, syirik, kufur
(kekafiran), nifaq (kemunafikan), dan kurafaq (keyakinan terhadap
pemberitaan bohong).

a. Pengertian Syirik

Syirik adalah sikap atau tingkah laku yang pada intinya lahir dari suatu
keyakinan tentang adanya kekuasaan lain yang dapat menandingi bahkan
melebihi kekuasaan Allah baik itu terdapat dalam hati maupun lahir dalam
bentuk tindakan nyata.
b. Pembagian Syirik
Syirik dapat dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu syirik besar
(jali) dan syirik kecil (khafi). Yang dikakatan syirik besar adalah
mempercayai tuhan selain Allah yang diikuti dengan pemujaan atau
penyembahan kepadanya secara terang – terangan. Sedangkan yang
dikatakan Syirik kecil ialah keyakinan seorang muslim kepada selian
Allah di samping meyakini Allah sebagai Tuhan yang wajib
disembah.
 
Kiat-kiat pemeliharaan iman itu seperti dikemukakan oleh Zakiah Darajat (1986) adalah
sebagai berikut:

• Membiasakan amalan sholeh


Ilmu aqidah yang telah dikuasai haruslah diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata
dalam kehidupan sehari-hari(amalan sholeh) baik amal sholeh dalam bentuk ibadah
mahdhahmaupun amalan saleh dalam bentuk ibadah ghairu maghdhah

• Membiasakan jihad
Melawan godaan hawa nafsu merupakan jihad yang paling berat dalam sejarah ummat
manusia di muka bumi ini.Oleh karena itu bila manusia telah mampu menundukkan
bisikan hawa nafsu maka telah melakukan jihad dalam hidup.Maka selalulah berjihad
agar kita berhasil mengarungi lautan kehidupan yang banyak gelombang dan
badainya
• Berserah diri kepada Allah
Langkah lainnya untuk memelihara iman adalah berserah diri kepada
Allah SWT (Tawakkal). Dalam hidup kita tidak selalu sukses dalam setiap
yang kita usahakan dan rencanakan karena itu kita harus yakin bahwa di
balik rencana manusia ada kekuatan dahsyat yang maha menentukan
yakni takdir Allah SWT

• Selalu mencari keridhoan Allah SWT


Bila kita ingin meraih ridha Allah SWT dalam hidup ini maka lakukanlah
semua aktivitas sesuai dengan koridor yang ditetapkan Allah,yang
dijelaskan dan dicontohkan oleh Rasulnya.Tidak ada artinya kekayaan
kalau diraih dengan cara yang tidak diridhoi Allah begitulah seterusnya
• Memakmurkan mesjid
Mesjid adalah lembaga pendidikan pertama di zaman
Rasulullah .Meramaikan mesjid disamping untuk menunaikan ibadah
juga dapat mendidik jiwa yang suci.Dari jiwa yang suci akan lahir
kepribadian yang baik dan shaleh

• Membiasakan zikir serta membaca Al-quran dan maknanya


Berzikir dapat menumbuh kembangkan potensi hati.Zikir meliputi
seluruh potensi yang dimiliki manusia,sehingga disebut zikir
lidah,zikir hati,zikir otak dan zikir anggota tubuh.Materi zikir yang
paling utama adalah Al-quran,maka seringlah membaca Al-quran,
fahami maknanya lalu amalkan dalam kehidupan agar kita menjadi
pribadi yang baik dan berhasil dalam segala hal
 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai