Anda di halaman 1dari 6

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH

MAPEL : AQIDAH

1. Memahami QS. Al-Baqarah: 255


                  
                 
              
      
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi
syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan
bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

[161] Kursi dalam ayat Ini oleh sebagian Mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan
kekuasaan-Nya.

Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna


Asmaul Husna artinya nama-nama Allah yang baik. Ada 2 kelompok nama-nama Allah dalam Asmaul
Husna, yaitu:
a. Nama-nama Allah yang bersifat Jamaliyyah, yaitu yang menunjukkan kasih sayang Allah kepada
manusia atau makhluk. Contohnya ar-Rahman (Maha Pengasih), al-mu;min (Maha penjaga
keamanan)
b. Nama-nama Allah yang bersifat Jalaliyah yaitu menggambarkan kebesaran dan keagungan. Nama-
nama tersebut menggambarkan sesuatu yang jauh dari sifat-sifat manusia.

10 nama-nama Allah dalam Asmaul Husna, yaitu:


a. Ar-Rahman (Maha Pengasih)
Menduduki peringkat pertama dari nama Allah yang paling banyak disebut dalam Al-Qur’an. Allah
adalah Zat Yang Maha Pengasih. Dia mencukupi segala macam kebutuhan semua hamba-Nya.
b. Ar-Rahim (Maha Penyayang)
c. Al-Malik (Maha Raja), Allah menguasai seluruh kerajaan langit, bumi, dengan segala macam isinya.
Dia adalah zat yang tidak pernah terbandingkan dengan segala sesuatu.
d. Al-Quddus (Maha Suci), Allah tidak sama dengan makhluknya, Dia Maha Suci dari segala cela atau
kekurangan
e. As-Salam (Maha Penyelamat)
f. Al-Mu’min (Maha Penjaga Keamanan)
g. Al-Muhaimin (Maha Pemelihara)
h. Al-Kabir (Maha Besar)
i. Ar-Razzaq (Maha pemberi Rezeki)
j. Al-‘afuw (Maha Pemaaf)

2. Menjelaskan dienul Islam


Dinul Islam berasal dari dua kata, yaitu ad-din (agama) dan al-Islam(keselamatan, kepasrahan,
perdamaian). Dinul islam berarti sikap hidup atau agama yang mengantarkan pada keselamatan. Dinul
islam memiliki ciri khusus, yaitu:
a. Syariat Islam mencakup semua ajaran yang dibawa oleh para rasul terdahulu. Oleh karena itu Islam
harus ditegakkan dan dipegang teguh oleh setiap pemeluknya.
b. Merupakan jalan hidup yang lurus.
c. Merupakan agama yang perlu diperjuangkan.
Dalam menjalankan ajaran Islam haruslah secara benar. Dua sumber pokok yang menjadi pedoman
kita adalah Al-Qur’an dan hadis. Atas kesempurnaan yang ada dalam agama Islam menyebabkan
konsekuensi berikut ini:
a. Tidak boleh menambah atau mengurangi ajaran yang telah ada
b. Memegang teguh ajaran Islam dan melaksanakannya secara benar

3. Menjelaskan Iman kepada Allah


Iman kepada Allah berarti:
a. Mengakui adanya Allah
b. Mengakui tentang ke-Esaan Allah (Esa dalam zatnya, sifatnya, namanya, perbuatannya, esa dalam
hak menerima peribadatan dari makhluk
c. Mengakui tentang sifat-sifat kesempurnaan Allah
Sifat wajib dan mustahil bagi Allah berjumlah 13, dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1) Sifat nafsiyyah : berkenaan dengan zat Allah. Yaitu wujud (ada) >< adam (tidak ada)
2) Sifat Salbiyah : penolak sifat yang tidak layak
Qidam (dahulu) >< hudus (baru)
Baqa’ (kekal) >< fana (rusak/binasa)
Mukhalafatu Lil hawadisi (berbeda dengan makhluk) >< mumasalatu lil hawadisi (sama dengan
makhluk)
Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri) >< qiyamuhu bigairihi (bergantung)
Wahdaniyah (Esa) >< mu’addad (lebih dari satu)
3) Sifat ma’ani: dapat digmbarkan oleh akal pikiran
Qudrat ( berkuasa) >< ‘ajzu (lemah)
Iradat (berkehendak) >< karahah (terpaksa)
Ilmu (mengetahui) >< jahlu (bodoh)
Hayat (hidup) >< mautun (mati)
Sama’ (mendengar) >< summu ( tuli)
Basar (melihat) >< umyun (buta)
Kalam (berbicara) >< bukmun (bisu)
4) Sifat jaiz, Allah memiliki kehendak yang tidak dapat dipengaruhi atau dipaksa oleh selain Dia.

4. Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat


Malaikat adalah hamba Allah yang mulia yang diberi tugas oleh Allah untuk menyelesaikan segala
urusan. Di dalamnya termasuk urusan sebagai penghubung antara Allah dan para Rasul-Nya. Hal-hal
penting tentang keberadaan dan tugas yang dilakukan malaikat adalah menyembah Allah dan cinta
keada orang-orang yang selalu mengingat-Nya, memuliakan orang-orang yang menuntut ilmu, menjag
amanusia, dan mengawasi, mencatat perbuatan manusia.

5. Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada rasul- rasul Allah


Rasul Allah adalah manusia terpilih yang diberikan tugas untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada
umatnya. Sifat Rasul yaitu sidiq (jujur) >< kizib (dusta), amanah (dapat dipercaya) >< khianat, tabliq
(menyampaikan) >< kitman (menyembunyikan), fatanah (cerdas) >< baladah (bodoh). Para rasul diutus
oleh Allah dengan tugas-tugas tertentu, yaitu menegakkan kalimat tauhid, memberi etunjuk ke jalan
yang benar, membawa berita dan memebri peringatan, membawa rahmat.

Menjelaskan pengertian istilah mu’jizat, karomah, sihir dan istidroj


Mukjizat yaitu keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi dan Rasul-Nya. Beberapa Rasul
yang mendapatkan mukjizat dari Allah SWT yaitu:
a. Nabi Musa as : tongkat yang dapat berubah menjadi ular.
b. Nabi Ibrahim as : tidak terbakar oleh api
c. Nabi Sulaiman as : dapat berkomunikasi dengan hewan atau menguasai bahasa hewan dan jin
d. Nabi Nuh as: kemampuan membuat kapal yang sangat besar
e. Nabi Isa as: kemampuan menghidupkan orang yang sudah mati dengan usapan tangannya,
menyembuhkan orang buta dan menyembuhkan penyakit kusta
f. Nabi Saleh as : kemampuan mengeluarkan seekor unta betina yang gemuk dari dalam batu karang
g. Nabi Yunus as: tetap hidup meskipun ditelan dan hidup dalam perut ikan selama 40 hari
h. Nabi Muhammad saw: Al-Qur’an
Karamah yaitu kejadian luar biasa di luar pengalaman manusia wajar yang diberikan Allah SWT kepada
para sahabat Nabi dan para waliyullah.
Sihir yaitu tipu daya yang digunakan untuk memalingkan hati seseorang atau merusak dan mengubah
jasadnya. Sihir berbeda dengan mukjizat. Sihir dapat dipelajari dan dilakukan oleh semua orang.
Istidraj yaitu keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada makhluknya terutama manusia yang
banyak berbuat dosa atau fasik bahkan kafir. Contohnya kemampuan yang dimiliki dukun musyrik.

6. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap kitab-kitab Allah


Iman secara bahasa artinya percaya. Menurut istilah berarti kepercayaan yang diyakini kebenarannya
dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Iman kepada kitab Allah artinya
memercayai sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan rasul-Nya
sebagai petunjuk kehidupan di dunia juga akhirat kelak agar mendapat keselamatan. Kitab-kitab Allah
yang wajib kita imani antara lain:
a. Kitab Taurat
Diturunkan kepada Nabi Musa as sebagai pedoman umatnya (Bani Israil) untuk menjalani
kehidupan dunia. Isinya yaitu:
1) Kewajiban meyakini ke-Esaan Allah
2) Larangan menyembah berhala
3) Larangan mengambil hak orang lain
4) Larangan mencuri, berzina
5) Dan lain-lain
b. Kitab Zabur
Diturunkan kepada nabi Daud as agar dijadikan pedoman bagi umatnya. Kitab zabur disebut juga
Mazmur. Kitab ini berisi pujian kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, zikir, doa, kata-kata
hikmah dan nasihat
c. Kitab Injil
Diturunkan kepada Nabi Isa as agar dijadikan pedoman bagi bani israil. Beberapa ajaran pokok
yang termuat dalam kitab injil yaitu:
1) Perintah agar kembali kepada tauhid yang benar
2) Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat
3) Pembenaran terhadap kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya
4) Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak
d. Kitab Al-Qur’an
Diturunkan kepada nabi Muhammad saw, kitab yang menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya.
Al-qur’an diturunkan agar menjadi pegangan dan pedoman bagi umat manusia, bukan hanya untuk
bangsa Arab. Al-qur’an menempati posisi pertama dari seluruh ajaran islam.
Kandungan Al-qur’an tidak lekang dimakan waktu. Persoalan yang dihadapi umat manusia telah
tersedia jawabannya di dalam Al-Qur’an.
7. Menjelaskan hikmah iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir yaitu meyakini dengan sepenuuh hati bahwa hari akhir itu pasti terjadi. Fungsi
iman kepada hari akhir yaitu:
a. Motivator untuk selalu berbuat baik
b. Menjadi pendorong untuk beramal dan beribadah
c. Sebagai pendorong agar senantiasa hidup dengan hati-hati.
Iman kepada hari akhir harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. perilaku orang yang beriman
kepada hari akhir yaitu bersikap rendah hati, berusaha untuk berbuat baik, dan menghindari sifat cinta
dunia.
8. Menyebutkan hal-hal yang merusak iman
Nifak yaitu nama sifat atau perbuatan orang munafik. Orang yang berbuat nifak berarti bdrpura-pura
atau mengingkari sehingga apa yang diucapkan tidak seuai dengan yang ada dalam hati serta
tindakannya.
Riya’ yaitu menyatakan sesuatu yang tidak sebenarnya. Orang yang riya’ berarti orang yang berusaha
mencari tempat dalam hati orang lain dengan cara memperlihatkan sifatnya yang baik.
Tahayul menyebutkan istilah untuk menyebutkan suatu kepercayaan, keyakinan, atau kegiatan yang
tidak memiliki dasar dan sumber dari ajaran agama, tetapi diyakini bahwa hal tersebut memiliki dasar
agama. Dalam bahasa agama tahayul diistilahkan dengan khurafat.
Dosa besar
Menjelaskan pengertian nifak, riya, tahayul, dosa besar, Riddah dan Murtad, Fasiq, serta syirik.
Menyebutkan ayat-ayat al-Qur’an dan hadits tentang nifak, riya, tahayul, dosa besar, Riddah dan
Murtad Fasiq serta syirik
Membiasakan perilaku menjauhi hal-hal yang merusak iman dalam kehidupan sehari-hari
9. Menjelaskan nama dan tingkatan surga dan neraka
Surga
Dalam Al-Qur’an, surga diistilahkan dengan kata al-jannah, al-hadiqah, dan zatusysyajar yang berarti
taman yang terdiri atas berbagai macam pepohonan. Surga merupakan tempat yang dipenuhi oleh
berbagai kenikmatan dan kelezatan yang telah disediakan oleh Allah SWT untuk para hamba-Nya yang
berbakti dan taat kepada-Nya. Surga terbagi menjadi tiga jenis:
a. Jannatul ikhtisas : surga yang disediakan bagi anak-anak yang meninggal dunia sebelum dikenakan
suatu kewajiban. Orang yang hilang akalnya tetapi ketika masih normal berkelakuan baik dan
kemudian akalnya hilang sampai meninggal, juga akan ditempatkan di surga ini.
b. Jannatul miras : disediakan untuk orang-orang kafir jika mau beriman. Akan tetapi karena karena
tidak jadi ditempati oleh orang kafir, selanjutnya tempat itu dibagikan kepada ahli surga layaknya
pembagian warisan.
c. Jannatul a’mal : disediakan bagi orang-orang mukmin berdasarkan pada amal dan perbuatannya
masing-masing. Surga ini tempat dan namanya berlainan menurut kadar amalnya sendiri.

Surga memiliki nama yang bermacam-macam, yaitu:


a. Jannah al-ma’wa : surga tempat kembali
b. Jannah ‘adn : surga sebagai tempat tinggal yang kekal
c. Darul khulud : negeri yang kekal
d. Firdaus : surga firdaus
e. Dar as-salam : negeri yang sejahtera
f. Dar al-maqamah : negeri ketenangan
g. Jannah an-na’im : surga kenikmatan

Neraka
Dalam bahasa Al-Qur’an diistilahkan dengan kata an-nar yang berarti api. Artinya tempat siksaan/azab
dan balasan bagi orang yang berbuat dosa. Ada beberapa nama neraka, yaitu:
a. Neraka wail : merupakan neraka yang paling ringan siksaannya
b. Neraka hawiyah : neraka yang sangat dalam
c. Neraka Iaza : panas api yang bergejolak di neraka ini sangat panas sehingga dapat mengelupaskan
kulit kepala
d. Neraka sa’ir : neraka yang menyala-nyala dan di sana disedikan alat pelempar setan
e. Neraka saqar : dapat membakar manusia dan mengoyakkan kulitnya yang terus berganti dan
berulang
f. Neraka hutamah : neraka yang dapat membakar tubuh manusia sampai ke ulu hatinya
g. Neraka jahanam : neraka yang paling dalam dan berat siksaannya.
Menggambarkan keadaan surga dan neraka
surga
Keadaan surga tidak dapat dilukiskan, karena berbeda dengan apa yang kita lihat, dengar, dan
bayangkan. Dalam Q.S. Ali Imran ayat 133 dijelaskan bahwa luas surga seluas langit dan bumi. Disana
mengalir sungai yang bermacam-macam dan diberi nama sesuai dengan sifat airnya, sedangkan
perhiasan yang dikenakan para ahli surga antara lain emas, mutiara, serta pakaian dari sutra. Apa saja
yang kita inginkan tersedia disana. Penghuni surga dilyanai oleh pelayan-pelayan muda yang
digambarkan seperti mutiara yang bertaburan dengan pakaian yang sangat indah.

Neraka
Siksaan manusia di neraka dilakukan setelah perhitungan terhadap amal masing-masing. Setelah hari
kiamat, manusia dibangkitkan dari alam kubur untuk dihitung amlanya. Dalam perhitungan tersebut
dapat diketahui siapa yang berhak masuk neraka dan siksaan yang akan diterima. Ada yang sementara,
kemudian dimasukkan ke dalam surga. Ada juga yang dimasukkan dalam waktu selamanya yaitu orang
yang mendustakan agama.

10. Menjelaskan QS Al Hadid : 22-23 dan Ar- Ra’du : 11


a. Ayat tentang Ketentuan Allah
                 
              
      
22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis
dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.
23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan
supaya kamu jangan terlalu gembira[1459] terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai
setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,

[1459] yang dimaksud dengan terlalu gembira: ialah gembira yang melampaui batas yang menyebabkan
kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah.

Segala sesuatu yang terjadi atas makhluk, termasuk diri manusia semuanya telah ada dan tercatat
dalam kitab (lauh al-mahfuz). Demikianlah hal pertama yang berkaitan dengan qada dan qadar
Allah.
b. Ayat tentang kehendak bebas manusia
               
               
      
11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

[767] bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa
malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat Ini ialah malaikat yang menjaga secara
bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.
[768] Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

Manusia memiliki kekuasaan atas segala perbuatan serta kehendak untuk dilaksanakannya.

Menjelaskan tanda-tanda Iman pada Qadha dan Qadar


Secara bahasa qada berarti kehendak atau ketetapan hukum. Atau cenderung sebagai sebuah akhir
dan penyelesaian. Sementara qadar secara bahasa berarti ukuran, pembobotan, atau ketentuan.
Penciptaan langit dan bumi, bulan adalah bagian dari qada Allah SWT, sedangkan tentang misalnya
bagaimana pembentukan sistem serta mekanisme kerja dari masing-masing yang diciptakan itu
merupakan bagian dari qadar-Nya. Tanda-tanda beriman kepada qada dan qadar yaitu:
a. Menolak syirik/kemusyrikan
b. Ikhtiar dan sekaligus tawakal
c. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah

Menerapkan hikmah beriman pada Qadha dan Qadar


a. Muncul kesadaran pada diri kita bahwa segala sesuatu di alam ini berjalan sesuai dengan undang-
undang, aturan, serta hukum yang telah ditetapkan dengan pasti oleh Allah
b. Jiwa menjadi lebih tenang dan stabil
c. Merangsang kita untuk berusaha dan beramal dengan sungguh-sungguh untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat

Anda mungkin juga menyukai