MAPEL : AQIDAH
[161] Kursi dalam ayat Ini oleh sebagian Mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan
kekuasaan-Nya.
Neraka
Dalam bahasa Al-Qur’an diistilahkan dengan kata an-nar yang berarti api. Artinya tempat siksaan/azab
dan balasan bagi orang yang berbuat dosa. Ada beberapa nama neraka, yaitu:
a. Neraka wail : merupakan neraka yang paling ringan siksaannya
b. Neraka hawiyah : neraka yang sangat dalam
c. Neraka Iaza : panas api yang bergejolak di neraka ini sangat panas sehingga dapat mengelupaskan
kulit kepala
d. Neraka sa’ir : neraka yang menyala-nyala dan di sana disedikan alat pelempar setan
e. Neraka saqar : dapat membakar manusia dan mengoyakkan kulitnya yang terus berganti dan
berulang
f. Neraka hutamah : neraka yang dapat membakar tubuh manusia sampai ke ulu hatinya
g. Neraka jahanam : neraka yang paling dalam dan berat siksaannya.
Menggambarkan keadaan surga dan neraka
surga
Keadaan surga tidak dapat dilukiskan, karena berbeda dengan apa yang kita lihat, dengar, dan
bayangkan. Dalam Q.S. Ali Imran ayat 133 dijelaskan bahwa luas surga seluas langit dan bumi. Disana
mengalir sungai yang bermacam-macam dan diberi nama sesuai dengan sifat airnya, sedangkan
perhiasan yang dikenakan para ahli surga antara lain emas, mutiara, serta pakaian dari sutra. Apa saja
yang kita inginkan tersedia disana. Penghuni surga dilyanai oleh pelayan-pelayan muda yang
digambarkan seperti mutiara yang bertaburan dengan pakaian yang sangat indah.
Neraka
Siksaan manusia di neraka dilakukan setelah perhitungan terhadap amal masing-masing. Setelah hari
kiamat, manusia dibangkitkan dari alam kubur untuk dihitung amlanya. Dalam perhitungan tersebut
dapat diketahui siapa yang berhak masuk neraka dan siksaan yang akan diterima. Ada yang sementara,
kemudian dimasukkan ke dalam surga. Ada juga yang dimasukkan dalam waktu selamanya yaitu orang
yang mendustakan agama.
[1459] yang dimaksud dengan terlalu gembira: ialah gembira yang melampaui batas yang menyebabkan
kesombongan, ketakaburan dan lupa kepada Allah.
Segala sesuatu yang terjadi atas makhluk, termasuk diri manusia semuanya telah ada dan tercatat
dalam kitab (lauh al-mahfuz). Demikianlah hal pertama yang berkaitan dengan qada dan qadar
Allah.
b. Ayat tentang kehendak bebas manusia
11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka
menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
[767] bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa
malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat Ini ialah malaikat yang menjaga secara
bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.
[768] Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
Manusia memiliki kekuasaan atas segala perbuatan serta kehendak untuk dilaksanakannya.