Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kami dari para juru nasehat dan
yang memberi pengertian kepada kami tenteng ilmu-ilmu ulama yang melekat.
tetapkanlah Rahmat dan salam sejahtera kepada Nabi Muhammad SAW ,
pembawa Islam yang sanggup melenyapkan agama-agama orang kafir dan
musyrik demikian pula RahmatNya dan salam kepada keluarga dan para sahabat
beliau yang teguh menjalankan syariatnya .
Alhamdulilah berkat Rahmat Allah SWT kami dapat menyelesaikan tugas
membuat makalah yang berjudul “AKU SELALU DEKAT DENGAN ALLAH SWT. “
tersusunya makalah ini
tidak lupa kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya
kepada guru-guru terutama kepada guru pembimbing kami Yth.Ibu ODE IHSA
NURMALA S.P.d
Harapan semoga dapat menjadi amal jariyah beliau yang amat berjasa
kepada kami. Aamiin.
Dan karena tidak ada gading yang tak retak maka kami sangat mengharapkan
koreksi dan tegur sapa para guru ,cerdik pandai dan semua pembaca demi
penyempurnaan langkah kami selanjutnya .
Demikianlah semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan kaum
muslimin pada umumnya Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................... 1


Daftar Isi ................................................................................................... 2
BAB I ......................................................................................................... 3
a. Latar Belakang ..................................................................................... 3
b. Rumusan Masalah ............................................................................... 3
c. Tujuan .................................................................................................. 3
BAB II ........................................................................................................ 4
a. Pengertian Asmaul Husna................................................................ 4
b. Memahami Asmaul husna ............................................................. 4-11
1. Al-Karim .......................................................................................... 4-5
2. Al-Mukmin ...................................................................................... 5-6
3. Al-Wakil .......................................................................................... 6-7
4. Al-Matin .......................................................................................... 7-8
5. Al-Jami’ ........................................................................................... 8-9
6. Al-‘Adl ............................................................................................ 9-10
7. Al - Akhir ...................................................................................... 10-11
BAB III....................................................................................................... 11
PENUTUP ................................................................................................. 12
Kesimpulan .............................................................................................. 12
Daftar Pustaka.................................................................................................. 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rukun Iman pertama adalah Iman kepada Allah Swt, beriman kepada
Allah Swt berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah
Swt.,itu benar-benar ada dengan segala kesempurnaan-Nya untuk
mengetahui kesempurnaanya salah satunya adalah dengan mengetahui
20 sifat Allah dan 99 Asmaul Husna.
Sesungguhnya kesempurnaan Allah Swt itu dapat kita rasakan dengan
kehidupan sehari-hari dari segala apa yang diciptakannya, Allah
menciptakan matahari, laut,air,udara binatang, dan lain sebagainya untuk
menunjukkan kesempurnaanya Allah tidak membutuhkan peribadatan
manusia, tetapi manusialah yang membutuhkan adanya Allah, manusia
harus selalu meminta dan memohon perlindungan kepada Allah denga
berdoa menggunaakan Asmaul Husna.
B. Rumusan Masalah
1. Menguraikan 7 Asmaul Husna yakni ( Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-
Matin, Al-Jami’, Al-‘Adl, Al-Akhir ).
2. Meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung dalam 7 Asmaul Husna (Al-
Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-‘Adl, Al-Akhir ) dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan
Dengan adanya makalah ini maka kami bertujuan untuk :
1. Menjelaskan tentang Asma’ul Husna
2. Mengetahui dan memahami dari Asma’ul Husna dalam kehidupan
sehari-hari.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asmaul Husna


Asmaul husna ada dua kata singkat tetapi memoliki makna yang
dalam dan luas , Asmaul Husna adalah nama nama baik dan indah bagi
Allah Swt, didalamnya mengandung sifat sifat kesempurnaan,
kemuliaan dan keagungan Allah Swt , para ulama telah banyak menulis
buku yang membahas dan menggali makna yang terkandung dalam
Asmaul Husna, hal ini menunjukkan betapa Asmaul Husna
mengandung samudra nilai yang penting.
Ketika kita meminta sesuatu hajat kepada Allah , kita panggil Allah
dengan Asmaul Husna yang menunjukan bahwa Allah bisa
mengabulkan permintaan kita karena memang Allah Swt memiliki hal
tersebut, misalnya :
Ketika meminta rezeki dalam doa kita , kita panggil allah swt
dengan asmaul husna Ya Rozzzaq (wahai dzat yang maha pemberi
rezeki) Ya Ghoni ( wahai dzat maha kaya) Ya Mughni (wahai yang maha
memakmurkan )
Di samping itu dalam masyarakat islam ketika memberi nama anak
yang baru lahir, sangat baik dan sangat di anjurkan jika memberi nama
anak tersebut dengan asmaul husna yang memiliki arti dan makna yang
bisa di teladani manusia , tentu dengan syarat di depan asmaul husna
tersebut diawali dengan kata ‘abdun , yang artinya hamba Allah ,
misalnya abdur Rahim (hamba dzat yang maha pengasih ). dan lain
sebagainya.

B. Memahami asmaul husna ( al-karim, al-mu’min, al-


wakil, al-matin, al-jami’ al-adl, dan al-akhir)

1. Al-karim ( ‫)الكريم‬
Al-karim artinya yang maha mulia , Allah adalah dzat yang maha
sempurna dengan kemuliaannya , dia terbebas dari perbuatan negatif dari
makhluk-makhluknya. Karena perbuatan negatif makhluk , sama sekali
tidak akan memengaruhi dan mengurangi kemuliaan Allah Swt.
4
Semua telah ditentukan rizkinya oleh Allah Swt , jangankan manusia
binatangpun telah Allah sediakan rizkinya masing-masing, hewan diberi
makan dan tempat tinggal sesuai dengan karakter dan habitatnya oleh
Allah Swt.
Artinya : Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan
Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam
binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfuzh)
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husan al-karim
hendaknya kita memiliki sikap-sikap antara lain :
a) Budi pekerti yang luhur sehingga akan hidup pada drajat yang mulia baik
di sisi allah maupun di sisi manusia
b) Menghindari akhlak tercela yang membuat kita menjadi hina baik
dihadapan Allah Swt maupun sesama manusia.
c) Pandai bersyukur atas nikmat-nikmat Allah Swt yang jumlahnya sangat
banyak semua itu allah anugrahkan kepada kita karena Allah Swt
memiliki sifat Al-Karim maha pemurah.

2. Al-mukmin ( ‫) الكريم‬
Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan , Allah Swt adalah
satu satunya dzat yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika
kita berdoa kepada Allah dengan nama Al-Mu’min berarti ia memohon
diberi keamanan , di hindarkan dari fitnah , bencana dan siksa. mu’min
yang sejati adalah mu’min yang mengharap keamanan dari Allah Swt tidak
meminta keamanan dan perlindungan dari selain allah swt , dialah uyang
maha memberikan keamanan.
Imam Al-Ghozali mengartikan Al-Mu’min adalah dengan
dikembalikannya rasa aman dan keamanan ditutupnya segala jalan yang
menimbulkan rasa takut rasa aman akan tergambar pada saat seorang
manusia mengalami ketakutan, didalam asmaul husna Al-Mu’min
terdapat kekuatan yang maha dasyat dan luar biasa, didalamnya terdapat
pertolongan, perlindungan, dan jaminan.

5
Allah swt berfirman,
Artinya : Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha
Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha
Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala
Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna Al-Mu’min
hendaknya kita memiliki sikap-sikap, antara lain :
a) Meneladani sifat allah tersebut sehingga satu sama lain, saling memberi
rasa aman, dan keamanan sehingga tercipta suasana yang nyaman
b) Menghiondari dari melakukan hal-hal yang dapat membuat orang lain
merasa takut atau mengusik ketenangan orang lain.
c) Meneladani makna dari sifat al-mu’min , dimana lisan dan perbuatan
serta tindakan kita harus menyelamatkan orang lain minimal tidak
membahayakan orang lain.
d) Yakin dan optimis yang kemudian melahirkan kreativitas dan inovasi
sebab kita yakin dan optimis bahwa keyakinan allah selalu bersama kita .
e) Sikap berani dan tidak menjadi orang penakut karena kita yakin allah
akan menjaga dan melindunginya.

3. Al-wakil ( ‫) الوكيل‬
Al-wakil berarti yang maha mewakili dialah wakil yang mutlak , dialah yang
mengurusi segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping itu dia
juga menjadikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya
allah yang dapat memudahkan makhluknya dari kesusahan yang dihadapinya.
Dalam kitab suci Al – qur’an, asmaul husna Al – wakil disebut di beberapa
tempat, yaitu: Q.S. Ali-imron/3 ayat 173; Q.S An-nisa/4 ayat 81; Q.S Al-An’am/6
ayat102; Q.S Yusuf/12 ayat 66; Q.S Al-Qosos/28 ayat 28; Q.S Az-zumar/39
ayat62; Q.S An-nisa/4 ayat 171; Q.S Al-isra/17 ayat 65; Q.S AL-ahzab/33 ayat 31;
Q.S Al-ahzab/33 ayat 48; Q.S Al-muzzammil/73 ayat 9.
Allah pencipta segala sesuatu. Allah juga yang memelihara serta memberi
perlindungan. Hal itu sesuai dengan ayat berikut.
‫شء كل خالق هللا‬
‫شءوكيل كل وهوعىل ي‬
‫ي‬
Artinya : Allah pencipta segala sesuatu dan dia Dia maha pemelihara atas segala
sesuatu (Q.S Az-zumar/39: 62)
Ketika berjuang melawan kezaliman dan kebatilan yang di lakukan ileh
orang-orang kafir dan munafik, kita sering menghadapi gangguan. Janganlah kita

6
terpengaruh dan mengikuiti kemauan mereka. Kita harus tetap istikamah dalam
menghadapi mere3ka dan kita bertawakal kepada Allah karena Allah lah yang
maha pelindung bagi hamba-hamba-Nya.
‫بااللهوكيل وكف هللا عىل وتوكل اذهم ودع والمتفقي الكفرين والتطع‬
Artinya: Dan janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir dan
orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan
bertawaklah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (Q.S Al-
ahzab/33:48)
Dengan memahami dan menghayati makna Asmaul husna Al-wakil, hendaknya
lita dapat memiliki sikap-sikapm, antara lain
a) Sadar bahwa hanya Allah SWT. Tempat menggantungan diri sebab selain
Allah tiada yang dapat mencukupi segala kekurangan.
b) Teguh pendirian dan tidak merasa takut didalam perjuangan menegakkan
yang benar dan melawa kebatilan,
c) Saling menjaga terhadap sesama, tidak suka mengganggu ketenangan
orang lain apalagi mengancam keselamatan orang serta suka menteror
orang lain.

4. Al-Matin ( ‫) المتي‬
Kata al-matin merupakan kata sifat yang diambil dari kata matn yang berarti
kukuh dan kuat. Al-matin brarti Yang Mahakukuh Allah adalah Zat yang
mempunyai kekuatan sempurna. Kekuatan-Nya terbatas dari
kelemahan.Kekuatan-Nya yang kukuh tidak bisa digoyahkan oleh makhluk-
Nya.Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada yang membantu dalam kekuatan.
Dalam kitab suci Al-Qur’an,kata Matin ditemukan sebanyak tiga kali, yaitu dua
ayat menyifati rencana Allah,dan satu ayat menyifati Allah,yaitu Q.S.al-
A’raf/7:183, Q.s al-Qalam/68:45,dan Q.S. az-Zariyat/51:58

‫المتي القوة و ذ هوالرزاق هللا ان‬


Artinya: Sesungguh Allah, Dialah pemberi rizqi yang mempunyai kekuatan lago
sangat kukuh. (Q.S Az-zariyat/51 : 58)
Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT. Mempunyai sifat yang sangat
kukuh, tidak bisa di pengaruhi yang lain dan tidak ada pula yang bisa mengubah
qudrah dan iradah Allah SWT.

7
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-matin, hendaknya
kita memiliki sikap-sikap antara lain:
a) Sadar jika meminta pertolongan meminta hanya kepada Allah SWT.
Semata, dan tidak akan meminta kepada yang lain sebab hanya Allah yang
memiliki kekuatan yang sempurna.
b) Berusaha menghindari sikap sombong sebab kita sadar bahwa
kemampuan kita terbatas, jauh dari sifat sempurna.
c) Yakin bahwasannya semua kekuatan adalah milik Allah SWT;
d) Berusaha untuk menjadi orang mukmin yang kuat, baik dari segi fisik,
ekonomi maupun dari segi keilmuan (intelektual)

5. Al-Jami’ (‫)الجامع‬
Al-jami’ berarti yang maha mengumpulkan. Allah Swt. Adalah Zat yangb
menghimpun manusia pada hari kiamat kelak. Allah juga yang mengumpulkan
bagian-bagian tubuh manusia yang berserakan, lalu dibangkitkan kembali dari
alamn kubur. tidak ada seorang hamba yang lepas dari himpunan-Nya, baik
mereka yang ada dipermakaman maupun mereka yang mati secara tidak wajar
seperti mati tenggelam, dimakan binatang buas, dan lain sebagainya. Semua
akan di himpun oleh Allah mulai dari manusia yang pertama sampai manusia
yang terakhir nanti.
Dalam kitab suci Al-qur’an, Asma’ul husna Al-jami’ diebutkan dalam
beberapa tempat, yaitu ,
Q.S al-imran / 3 : 9; Q.S. An-nisa’/4 : 87, 140, 172 ; Q.S. Yunus/10: 28, 45; Q.S.Al-
isra’/17: 97; Q.S. Maryam/19: 85; Q.S. Taha/20: 102 ; Q.S. An-nur/25: 43; Q.S.
Saba’/34: 26, 40; Q.S. Al-jasiyah/45: 26.
Allah-lah yang menghidupkan manusia, Allah pula yang akan mematikan,
kemudian Allah pula yang akan mengumpulkan semua manusia, mulai manusia
yang pertama sampai manusia yang terakhir pada hari kiamat nanti. Hal ini
ditegaskan sebagaimana dalam ayat berikut ini.
Artinya : Katakanlah, "Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian
mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak
ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Orang-orang yang berdosa (mujirimin) akan dikumpulkan oleh Allah dengan
muka yang sedih, biru muram,karena mereka harus menjalani siksaan yang
panjang dan amat sedih.
‫يومئذزرقا ونحشالمجرمي الصور ف ينفح يوم‬

8
Artinya : Pada hari (kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan pada hari
itu kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (wajah) biru muram (Q.S
Taha/20 : 102)
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-jam’;
hendaknya kita memiliki sikap-sikap, antara lain:
a) Sadar bahwa kita suatu saat kita akan mati dan suatu saat akan
dikumpulkan di sebuah tempat yang bernama padang makhsyar,
menunggu penentuan nasib di akherat apa akan bertempat di surga atau
di neraka.
b) Hati-hati dalam bertindak karena semuanya akan dimintai pertanggung
jawaban.
c) Semangat dalam melakukan kebaikan dan merasa optimis, bahwa semua
kebaikan akan ada nilainya di hadapan Allah. Jika kita termasuk muttaqin
maka kita akan dikumpulkan dalam keadaan terhormat disisi Allah.
d) Rasa takut ketika ada niat akan melakukan berbuatan dosa. Karena
Almujrimin (para pelaku dosa) dikumpulkan dipadang makhsyar tadi
dengan muka biru muram, sedih dan penyesalan.

6. Al-‘Adl (‫)العدل‬
Al-‘adl berati adil. Maksudnya, Allah SWT. Adalah Zat yang maha adil.
Keadilan Allah Swt. Terhadap mahlik-Nya meliputi segala hal, baik menyangkut
urusan keduniaan maupun urusan akhirat.
Allah Swt memberi rizqi kepada setiap mahluk asalkan mau berusaha.
Demikian pula dalam hal ibadah. Allah Swt. Tidak penah membedakan cara
ibadah antara hamba yang satu dengan hamba yang lain. Semua sama, kaya dan
miskin mempunyai kewajiban ibadah yang sama.
Dalam kitab suci Al-qur’an kata Al-‘adl disebutkan dibeberapa tempat
yaitu: Q.S. Al’imron/3:18; Q.S. An-nisa’/4:58, 135; Q.S. Al-maidah/5:8, 42;Q.S.
Al-A’raf/7: 29; Q.S. An-nahl/16: 76, 90; Q.S. Al-mukmin/40: 20; Q.S. Al-
hujurat/49: 9; Q.S. At-tin/95: 8 dan masih banyak ayat-ayat yang lainnya yang
membahas tentang Adil.
Ketika kita memutuskan sebuah persoalan oleh allah swt. Kita
diperintahkan untuk memutuskan dengan adil, tidak boleh berat sebelah atau
berpihak kepada yang salah.
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

9
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-adlu ,
seharusnya kita memiliki sikap
a) Husnudhon (positif thingking) kepada allah terhadap semua ketentuan
allah swt”,
b) Senantiasa bersyukur kepada allah swt. Atas ketentuan – Nya yang adil.”,
c) Meneladani sikap al-adlu dengan memerapkan sikap adil terhadap
sesama.

7. Al-Akhir ( ‫) األخي‬
Al-akhir berarti yang maha akhir, Allah swt. Adalah dzat yang maha akhir (
kekal) akhir bag allah tidak ada ujung dan tanpa batas. Setelah semua makhluk
musnah, Allah swt. Akan tetap ada dan tidak akan mengalami kemusnahan.
Berbeda dengan makhluknya yang akan mengalami kepunahan dan
kemusnahan. Setiap makhluk akan mengalami akhir baik. Makhluk hidup akan
nerakhir dengan kematian . sedangkan , benda mati akan mengalami kepunahan
seperti lapuk yang kemudian hancur lebur.
Al-akhir adalah dzat yang memiliki sikap kekal dan maha akhir yang tidak ada
sesuatu pun setelahnya. ia maha kekal tatkala semua makhluk hancur, maha
kekal dengan kekekalannya
Artinya : Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan
Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-akhirt,
hendaknya kita memilikli sikap dan prilaku sebagai berikut.
a) Kita menjadi sadar bahwa allah saja yang akan kekal sementara hidup kita
akan berakhir. Kita tidak boleh lupa diri dan terlena dengan kehidupan
dunia yang sementara ini. kita harus giat mempersiapkan diri dengan
bekal ibadah yang akan kita bawa ke alam akhirat.
b) Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah
sebagai satu-satunay tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainnya,
tidak ada permintaan kepada selainnya, dan segala kesudahan tertuju
hanya kepadanya.
c) Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan selalu merasa
membutuhkan rabbnya, ia selalu mendasarkan apa yang diperbuat Nya
kepada apa yang telah ditetapkan oleh allah untuk hambanya.
10
d) Orang yang meyakini allah memiliki sifat al;-akhir akan berlindung dari
dirinya, dengan dirinya, semua urusan dan hukum adalah miliknya.

BAB III
PENUTUP

11
Kesimpulan :
Kita harus menyakini Asmaul Husna, Allah tentu saja bukan hanya
menghafalkannya tetapi juga memahami, merenungi, dan mengaplikasikannya
dengan kehidupan sehari-hari dengan cara melaksanakan perintahnya dan
menjauhi larangannya. Pada bab ini kita akan mempelajari tentang Asmaul
Husna yang meliputi pemgertian dan memahami Asmaul Husna, penjelasan
selengkapnya sebagai berikut
Keutamaan asmaul husna ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam Hadist berikut:

‫ مسلم رواه ( الجنة دخل حفظها من اسما وتسعون تسعة هلل‬: ۴۸۳۵ )
Artinya : Sesungguhnya Allah Swt mempunyai 99 nama, barang siapa yang
menghafalkannya, ia akan masuk surga. (HR. Muslim : 4853)
Yang di maksud dengan barang siapa yang menjaganya (‫ )حفظها من‬sehingga
seseorang bisa masuk surga, yaitu :
1) Menghafalkan dan menguasai Asmaul Husna.
2) Memahami makna dan kandungan yang ada di dalamnya.
3) Menerapka mengaktualisasikan atau mengimplementasikan ajaran atau
nilai yang ada di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Mahrus, M.Ag. Program Peningkatan Kualifikasi Guru Madrasah dan


GuruPendidikan Agama Islam Pada Sekolah : Aqidah, Jakarta: Deprtemen
Agama Republik Indonesia, 2009.
12
http://www.fiqhislam.com/asmaul-husna
Quraish, M. Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al—
Qur’an, Jakarta, Lentera Hati, 2004
http://makalah85.blogspot.com/2008/11/ayat-tentang-asmaul-
husna.html
http://www.toodoc.com/search.php?q= asma%27ul+husna

13

Anda mungkin juga menyukai