Anda di halaman 1dari 8

ASMA’UL HUSNA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Akidah Akhlak

Dosen Pengampu : Januri, M.Ag.

Oleh :

1. Iis Misliyah Putri Agustin


2. Qori’atun Munawaroh
3. Dewi Herlingga

KELAS 1A.1

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDA’IYAH
FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN
2020/2021

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Allah swt adalah dzat yang maha perkasa, keperkasaan allah tiada bandingnya,
tidak terbatas dan bersifat kekal. Aalah swt menciptakan alam semesta ini untuk
kepentingan umat manusia. Dalam menciptakan alam Allah tidak pernah meminta
bantuan terhadap makhluk lain, oleh karena itu kita sebagai hamba allah
hendaknya selalu memuliakan-Nyakemampuan allah dengan cara selalu mentaati
segala apa yang yang di perintahkan-Nya dan juga menjauhi segala sesuatu yang
telah di larang-Nya.
Kemampuan allah dalam menciptakan alam semesta beserta isinya merupakan
wujud dari Asma’ul Husna, Allah memiliki 99 Asma’ul Husna. Nama nama
tersebut telah disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa Adanya Asma’ul Husna sebagai
bukti bahwa allah maha perkasa dan maha bijaksana, untuk itu makaa kita wajib
mengamalkan Asma’ul Husna dalam kehidupan sehari hari.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Asma’ul Husna?
2. Mengenal dalil tentang Asma’ul Husna?
3. Menguraikan 7 Asma’ul Husna?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui apa yang telah dijadikan rumusan masalah yaitu mengenai
Asma’ul Husna, dalil tentang asmaul husna serta uraian dari sebagian asma’ul
husna seperti makna Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’,
Al-‘Adl, dan Al-Akhir.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asma’ul Husna
B. Dalil tentang Asma’ul Husna
1. Firman Allah Swt. Dalam Q.S. al-A’raf Ayat 180
2. Hadis Rasulullah saw. Yang diriwayatkan Imam Buhkari
C. Makna Al-Karim
D. Makna Al-Mu’min
E. Makna Al-Wakil
F. Makna Al- Matin
G. Makna Al-Jami’
H. Makna Al-‘Adl
I. Makna Al-Akhir
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Asma’ul Husna
Asma’ul Husna terdiri dari dua kata, yaitu asma yang berarti nama nama,
dan husna yang berarti baik atau indah. Jadi, Asma’ul Husna dapat di
artikan sebagai nama nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh
Allah Swt. Sebagai bukti kegunaanya Kata Asma’ul Husna di ambil dari
Qur’an Q.S Taha/20:8 yang artinya, “Allah Swt. Tidak ada Tuhan
melainkan Dia. Dia memiliki Asma’ul Husna (nama nama baik)”.
B. Dalil Tentang Asma’ul Husna
1. Firman Allah Swt. Dalam Q.S. al-A’raf Ayat 180
“Dan Allah Swt. Memiliki asma’ul husna, maka bermohonlah kepada-
Nya dengan (menyebut) nama nama-Nya. Nanti mereka akan
mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. al
A’raf/7:180)
Dalam ayat lain di jelaskan bahwa asma’ul husna merupakan amalan
yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya.
Berdoa dengan menyebut asma’ul husna sangat dianjurkan menurut
ayat tersebut.
2. Hadis Rasulullah saw. Yang diriwayatkan Imam Bukhori
“Sesungguhnya Abu Hurairah ra. Sesungguhnya rasulullah saw.
Bersabda sesungguhnya Allah Swt. Mempunyai sembilam puluh
Sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang
menghafalkannya maka ia akan masuk surga”. (H.R.Bukhari)
Berdasarkan hadis diatas, menghafalkan Asma’ul Husna akan
mengantarkan orang yang melakukannya masuk ke dalam surganya
Allah Swt. Menghafalkan Asma’ul Husna harus di iringi juga dengan
menjaganya, baik menjaga hafalannya dengan terus menerus
menzikirkannya, maupun menjaganya dengan menghindari perilaku
perilaku yang bertentangan dengan sifat sifat Allah Swt. Dalam
Asma’ul Husna tersebut.
C. Makna Al-Karim
Secara bahasa Al-Karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha
Dermawan atau Yang Maha Pemurah. Secara istilah Al-Karim di artikan
bahwa Allah Swt. Yang Maha Mulia Lagi Maha Pemurah yang memberi
anugrah atau rizki kepada makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai dzat
yang banyak memberi kebaikan.
Al-Karim di maknai Maha Pemberi karena Allah Swt. Senantiasa
memberi, tidak pernah berhenti pemberian-Nya. Al-Karim juga dimaknai
Maha Pemberi Maaf karena Allah Swt. Memaafkan dosa para hamba yang
lalai dalam menunaukan kewajiban kepada Allah Swt.
D. Makna Al-Mu’min.
Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti
pembenaran, ketenangan hati, dan aman. Allah Swt. Al-Mu’min artinya
dia maha pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya, terutama
kepada manusia.
Mengamalkan dan meneladani Asma’ul Husna al-Mu’min, artinya bahwa
seorang yang beriman harus menjadikan orang yang ada di
sekelilingnyaaman dari gangguan lidah dan tangannya.
E. Makna Al-Wakil
Kata “al-Wakil” mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-
Wakil (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara), yaitu Allah Swt. Yang
memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam
urusan dunia maupun urusan akhirat. Dengan demikian, orang yang
mempercayakan segala urusannya kepada Allah Swt, akan memiliki
kepastian bahwa semua akan di selesaikan dengan sebaik baik-Nya.
Melahirkan sikap tawakal. Tawakal bukan berarti mengabaikan sebab
sebab dari suatu kejadian. Ketawakalan dapat di ibaratkan dengan
menyadari sebab-akibat. Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya
adalah sebuah doa yang aktif dan harapan akan adannya pertolongan-Nya.
F. Makna Al-Matin
Al-Matin artinya maha kukuh. Allah Swt. Adalah maha sempurna dalam
segala kekuatan dan kekukuhan-Nya. Oleh karena itu, sifat Al-Matin
adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak
ada taranya. Kekuatan dan kekukuhan-Nya tidak terhingga dan tidak
terbayangkan oleh manusia yang lemah dan tidak memiliki daya upaya.
Jadi, karna kekukuhan-Nya Allah Swt. Tidak terkalahkan dan tidak
tergoyahkan.
Dengan demikian, ahlak kita terhadap sifat Al-Matin adalah dengan
beristikamah (meneguhkan pendirian), beribadah dengan kesungguhan hati
tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan, terus berusaha dan tidak
putus asa.
G. Makna Al-Jami’
Al-Jami’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Maha
Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah Swt. Maha
Mengumpulkan Apa Yang Dikehendaki-Nya dan dimanapun Allah Swt
berkehendak. Oleh sebab itu, apabila didunia hati kita terhimpun dengan
orang orang yang memperturutkan hawa nafsunya di akhirat kelak kita
akan berkumpul dengan mereka di dalam neraka.
Begitupun sebaliknya, apabila kecenderungan hati kita terhimpun dengan
orang orang yang beriman, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun
dengan mereka. Karena tidaklah mungkin orang orang beriman hatinya
terhimpun dengan orang orang kafir, dan orang orang kafir juga tidak
mungkin dengan orang orang beriman.
H. Makna Al-‘Adl
Al-‘Adl artinya Maha Adil. Keadilan Allah Swt. Bersifat mutlak, tidak
dipengaruhi oleh apapun dan oleh siapapun. Keadilan juga didasari dengan
ilmu yang luas.Al-‘Adl berasal dari kata ‘adalah yang artinya lurus dan
sama. Orang yang adil adalah orang yang selalu menggunakan ukuran
yang sama bukan ukuran ganda. Persamaan inilah yang menunjukan orang
adil tidak berpihak pada salah seorang yang berselisih.
Dengan demikian, semua yang diciptakan dan ditentukan allah swt sudah
menunjukkan keadilan. Hanya saja, banyak yang tidak menyadari atau
tidak mampu menagkap keadilan terhadap apa yang menimpa diri kita
sendiri. Oleh karena itu, sebelum menilai sesuatu itu adil atau tidak, kita
harus dapat memperhatikan dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan
dengan kasus yang akan kita nilai.
I. Makna Al-Akhir
Al-Akhir artinya Yang Maha Akhir yang tidak ada sesuatu setelah allah
swt. Dia Maha kekal tatkala semua makhluk hancur, Maha kekal dengan
segala kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluk adalah yang terbatas,
seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di dalam-Nya.
Karena secara tabiat atau dzat seluruh makhluk hidup ciptaan allah adalah
fana (tidak kekal).
Sifat kekal tidak di miliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya sebatas
kekal untuk beberapa masa sesuai dengan ketentuan-Nya. Oleh sebab itu,
jadikanlah akhir kesudahan kita hanya kepada allah swt.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asma’ul Husna adalah nama nama allah, tuhan agama islam yang indah dan baik.
Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi
Asma’ul Husna adalah nama nama milik allah yang baik lagi indah. Meskipun
timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya. Akan tetapi,
yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut
nama nama tersebut. Yang terpenting adalah hakikat dzat allah yang harus
dipahami dan di mengerti oleh orang orang yang beriman.
Para ulama berpendapat bahwa, kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran
yang lain. Karena tidak ada satu halpun yang dapat di setarakan dengan allah,
semua kata yang di tunjukkan pada allah harus dipahami kebenaran-Nya dengan
penggunaan wajar kata kata itu. Allah itu tidak dapat misalkan atau dimiripkan
dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas.
B. Saran
Keimanan kepada allah Swt. Melalui sifat sifat-Nya dalam Asma’ul Husna,
sebagai orang yang beriman, kita wajib merealisasikannya agar memproleh
kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.

DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu

www.coursehero.com

Anda mungkin juga menyukai