Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
 
1.1.   Latar Belakang
Semua yang ada di alam ini merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT.
Allah SWT mempunyai sifat-sifat yang agung, mulia, dan besar yang tidak
terdapat pada semua rnakhluk-Nya. Oleh karena itu,semua makhluk-Nya harus
menyembah kepada-Nya. Namun. sifat-sifatAllah SWT tersebut tidak
hanyatergambar dalam sifat wajib-Nya, melainkan juga dari nama-nama baik
yang menyertai-Nya (Asma’ulHusna).
Firman Allah SWT dalam QS Al Hasyr ayat 24 : “Dia-lah Allah Yang
Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai
Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada dilangit dan
di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Apabila seseorang menyatakan diri mencintai Allah SWT, maka hal ini
bisa dibuktikan dari seberapa sering ia menyebut nama-Nya. Menyebut Allah
SWT dapat dilakukan dengan menyebut kalimat¬kalimat tayyibah atau menyebut
nama-nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Keduanya merupakan proses zikir
(mengingat) kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam Alquran : “Hanya milik Allah asma-ul husna,
maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu.”(QS. Al
A’raaf : 180)
Berdasarkan ayat di atas, kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama-
nama Allah SWT yang terhimpun dalam Asmaul Husna. Semua kegiatan yang
dilakukan sebaiknya didahului dengan menyebutnama-Nya (terwujud dalam
kalimat basmalah). Allah SWT memerintahkan untuk menyebut-Nya
denganAsmaul Husna sebagai pujian dan pengantar doa kepada-Nya. Dalam
berdoa kita pasti meminta sesuatu.Dengan memuji nama-Nya terlebih dahulu,
harapan akan terkabulnya doa kita tentu akan semakin besar.
Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah menjelaskan : “Sesungguhnya
Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang

1
satu,barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga” (HR.
Bukhari)
Hal ini menunjukkan apabila kita mengenal Asma`ul Husna dengan
bersungguh-sungguh,menghafal, kemudian memahami maknanya serta beribadah
kepada Allah maka akan menjadi penguatiman yang paling besar, bahkan
mengenal Asma` dan sifat-Nya merupakan dasar iman, di mana iman seseorang
itu kembali kepada dasar yang agung ini

1.2.   Permasalahan
A. apa pengertian Al Asma Ul Husna ?

B. apa pengertian Al-Karim ?


C. apa pengertian Al-Mukmin?

1.3.   Tujuan
Untuk mengetahui pengertian Al Asma Ul Husna Al karim dan Al
mukmin dan cara mengamalkannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    Pengertian Al Asma Ul Husna


Etimologi Al Asma Ul Husna ‫ماء‬$$‫ اس‬jamak dari ‫ اسم‬yang artinya nama-
nama sedangkan ‫ الحسنى‬artinya yang baik atau yang indah, Terminologi Al Asma
Ul Husna adalah nama nama milik Allah  yang baik lagi indah.

Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-
nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada yang mesti kita ibadahi
dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna,
dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh  dalam
mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.
Seluruh nama Allah bersifat Taufiqiyah, yaitu tidak ada ruang sedikitpun
bagi akal untuk menentukannya. Akal kita tidak mungkin sampai pada segala
sesuatu yang menyangkut hak Allah seperti dalam masalah nama-nama-Nya

2.1.1. Pengertian Al Karim


Secara bahasa, al-karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha
Dermawan atau Yang Maha Pemurah. Secara istilah, al-karim diartikan bahwa
allah SWT Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugrah atau
rezeki kepada semua makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat
banyak memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan Keutamaan, baik
ketika diminta maupun tidak. Hal tersebut sesuai dengan firmanya :

‫ك ْال َك ِر ِيم‬ ُ ‫يَا أَيُّهَا اإل ْن َس‬


َ ‫ان َما َغ َّر‬
َ ِّ‫ك ِب َرب‬
Artinya : “Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu
(berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Q.S al-infitar : 6
Al Karim ialah Dzat yang banyak memberi dan berbuat baik tanpa
diminta. Berbeda dengan As-Sakhiy (dermawan) yang suka memberi karena

3
diminta. Atas dasar inilah, Allah memberikan nama-Nya dengan Al-Karim, bukan
As-Sakhiy. Ada pendapat lain mengatakan, bahwa Al-Karim artinya ialah jika
mampu membalas, ia justru memaafkan; jika berjanji, ia menepati; dan jika
memberi, ia melebihi apa yang diharapkan, tidak peduli berapa banyak ia
memberi dan kepada siapa ia memberi. Jika timbul kebutuhan kepada selainnya,
ia tidak rela.
Dia tidak menyia-nyiakan orang yang berlindung atau menyerahkan diri
kepadanya, dan dicukupkannya orang itu dari perantara dan pembela lain. Tidak
ada yang memiliki sifat-sifat ini selain Allah SWT. Nama ini memberi pengertian
istimewa tentang Allah SWT Al-Karim bermaksud :
1.Allah SWT Maha Pemurah.
2.Allah SWT memberi tanpa diminta.
3.Allah SWT memberi sebelum diminta.
4.Allah SWT memberi apabila diminta.
5.Allah SWT memberi bukan kerana permintaan, tetapi cukup sekadar harapan,
cita-cita dan angan-angan hamba-hamba-Nya. Dia tidak mengecewakan harapan
mereka.
6.Allah SWT memberi lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh
para hamba-Nya.
7.Allah Yang Maha Pemurah tidak kedekut dalam pemberian-Nya. Tidak dikira
berapa banyak diberi-Nya dan kepada siapa Dia memberi.]
8.Paling penting, demi kebaikan hamba-Nya sendiri, Allah SWT memberi dengan
bijaksana, dengan cara yang paling baik, masa yang paling sesuai dan paling
bermanafaat kepada si hamba yang menerimanya.
Dengan memahami makna nama Allah Al-Kariim akan menumbuhkan sifat-sifat
yang mulia dalam diri seorang muslim, di antaranya :
1.Menanamkan sifat mulia dalam diri seorang muslim, karena Allah Mahamulia
mencintai orang yang bersifat mulia.
2.Menanamkan sifat pemurah dalam diri seorang muslim, karena di antara makna
Al Kariim “Maha Pemurah“. Tentu Allah amat mencintai orang yang bersifat
pemurah. Dan Allah membeci orang yang bersifat kikir.

4
3.Menumbuhkan rasa cinta yang dalam diri seorang muslim kepada Allah, karena
Allah bersifat Maha Pemurah. Allah memberi nikmat tanpa batas kepadanya
meskipun tanpa diminta.
4.Wajibnya memuliakan kitab Allah yaitu Al-Qur’anul Karim. Karena, Al-Quran
adalah Kalam Allah yang mulia. Yang diturunkan melalui perantara malaikat yang
mulia kepada Rasul yang mulia.
5.Wajibnya memuliakan malaikat-malaikat Allah, di antaranya malaikat jibril,
barang siapa yang membencinya, maka ia adalah musuh Allah.
6.Wajibnya mencintai para rasul Allah, barang siapa yang membenci salah
seorang di antara mereka, maka ia adalah musuh Allah.
7.Menumbuhkan sifat suka memuliakan tetangga dan tamu
8.Menumbuhkan sifat suka pemaaf, karena Allah menyukai sifat pemaaf.
9.Mendorong kita untuk selalu berdoa kepada Allah, karena Allah Maha Pemurah
terhadap hambanya.
Cara meneladani prilaku Al Karim adalah dengan berbuat baik dengan
sesama, rajin bersedekah, dan suka menyisihkan uang dan harta bendanya untuk
diinfaqkan dijalan Allah.

2.2.    Pengertian Al Mukmin


Al-mu'min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran,
ketenangan hati, dan aman. Allah SWT al-mu'min artinya Dia Maha Pemberi rasa
aman kepada semua makhluknya, terutama manusia. Keamanan dan rasa aman
yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan Allah. Ketenangan hati hanya
didapat bila kita dekat dengan Allah, rajin membaca Al - Qur'an, rajin sholat, dan
lain - lain. Ketidak nyamanan bukan hanya akibat ulah manusia tapi bisa juga
karena binatang buas, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan
lain - lain. Ada orang yang merasa tidak aman walaupun situasinya aman dan
tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa, tenang, tidak gelisah walaupun
situasi dan keadaan genting dan kacau. Allah adalah al-mu’min yang muthlaq,
karena hanya kepada-Nyalah keamanan dapat diraih dan Dia adalah pencipta

5
keamanan, baik didunia maupun di akhirat. Allah juga Maha tepercayadalam
menepati janji-Nya.
Allah SWT bernama Al-Mu’min yang artinya Yang Maha Memberikan
Keamanan atau Yang maha Terpercaya karena dalam mencantumkan
wa’dun/janji-janjinya pasti tidak mungkin diingkari, pasti ditepati.

‫ون‬ hَ ِ‫ين آ َمنُوا َولَ ْم يَ ْلبِسُوا إِي َمانَهُ ْم بِظُ ْل ٍم أُولَئ‬


َ ‫ك لَهُ ُم اأْل َ ْم ُن َوهُ ْم ُم ْهتَ ُد‬ hَ ‫الَّ ِذ‬
Artinya : “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka
itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” Al-An'am ayat 82
Kita sebagai seorang muslim hendaknya selalu berusaha menjadi orang
yang dipercaya dengan selalu bersifat jujur, tidak berdusta, selalu menjaga
amanah, tidak berkhianat. Selain itu kita kita berusaha untuk memberikan rasa
aman, membina kehidupan yang tenang dengan tidak membuat onar, perkelahian,
pertengkaran, tawuran, dan segala bentuk perbuatan yang meresahkan masyarakat.
ini merupakan pengaplikasian dari sifat Allah Al-Mu’min.
Di dalam al-Mukmin mengandung pesan dan nilai moral agar kita
menciptakan rasa aman bagi diri sendiri, keluarga maupun orang lain.Orang
mukmin berarti orang yang memiliki sifat senantiasa menciptakan rasa aman di
muka bumi. Jika kepribadian ini kita wujudkan dalam pergaulan, maka terbuka
lebar bagi kita untuk meraih sukses dan keberuntungan.Bukan orang mukmin jika
tabiatnya menggangu dan membuat hati orang lain tidak tenteram (tidak aman).
Bukankah Rasulullah saw. pernah bersabda, “Demi Allah tidak beriman, demi
Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman.” Mendengar yang demikian, para
sahabat bertanya, “Siapakah yang engkau maksudkan wahai Rasul?” Jawab
Rasulullah, “Yang tidak memberikan rasa aman tetangganya dari gangguannya.”
HR. Bukhari.Betapa indahnya hidup ini, jika setiap orang mengamalkan al-
Mukmin (menciptakan rasa aman) terhadap yang lain. Apa pun kedudukan kita,
jika pada setiap kondisi mampu menciptakan rasa aman kepada orang lain tentu
kita mendapat respon baik. Kita akan disukai dan diterima. Kita akan mendapat

6
dukungan. Jika misalnya kita sebagai pimpinan, tentu anak buah akan mendukung
sukses kita. Jika kita sebagai orang biasa dan suatu ketika mengalami kesulitan,
tentu teman-teman dan kolega akan datang membantu memberi jalan keluar.
Inilah awal jalan sukses.Hal yang perlu diperhatikan pula adalah mewujudkan
makna al-Mukminun dalam bentuk “amanah”. Sebab orang yang tidak amanah
menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain. Ketidaknyamanan itu
menciptakan suasana tidak aman di hati mereka. Oleh sebab itu mulai sekarang
hendaknya kita membiasakan diri jujur, amanah, dan bisa dipercaya. Inilah pribadi
yang dapat menciptakan rasa aman di hati orang lain.Jadilah orang amanah, jujur
dan dapat dipercaya agar orang lain akan menyukai kita. Setiap mendapatkan
kesulitan, dengan senang hati mereka membantu. Keberuntungan hidup mudah
sekali kita dapatkan.
Bentuk pengamalan al-Mukmin bisa pula diwujudkan dengan bersikap
sopan dan ramah kepada sesama. Sekarang coba bandingkan, bagaimana kesan
kita terhadap dua orang, yang satu ramah dan lainnya sombong? Tentu kita
memilih orang yang pertama.
Ciptakanlah lingkungan keluarga, tetangga, masyarakat, di kantor (tempat
kerja) agar kondusif dan nyaman. Tebarkanlah sifat al-Mukmin ini dengan segera
mencegah apabila di lingkungan kita ada tanda-tanda tidak aman.
Apabila kita mampu mengembangkan sifat-sifat tersebut tentu akan
memiliki kepribadian mempesona. Kita akan menjadi manusia yang dikagumi
oleh sesama dan mudah mencapai sukses.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Etimologi Al Asma Ul Husna ‫ماء‬$$‫ اس‬jamak dari ‫ اسم‬yang artinya nama-
nama sedangkan ‫ الحسنى‬artinya yang baik atau yang indah, Terminologi Al Asma
Ul Husna adalah nama nama milik Allah  yang baik lagi indah.
Al-karim diartikan bahwa allah SWT Yang Maha Mulia lagi Maha
Pemurah yang memberi anugrah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya.
Al-mu'min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua
makhluknya, terutama manusia. Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak
terlepas dari kekuasaan Allah. Ketenangan hati hanya didapat bila kita dekat
dengan Allah, rajin membaca Al - Qur'an, rajin sholat, dan lain - lain.

3.1.1 Saran
Sebagai umat islam kita harus bisa sekuat tenaga mengamalkan Al Asma
Ul Husna, dengan memahami Al Asma Ul Husna kita akan lebih dekat Allah dan
kita akan lebih merasa tenang dan tenteram.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://didit-pekiringan.blogspot.com/2014/09/al-karim-yang-maha-mulia
dermawanatau.html
http://narenswari.blogspot.com/2014/10/asmaul-husna-al-mukmin.html

9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  .Latar Belakang..................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3  Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Al Asma Ul Husna.......................................................................3
2.1.1. Pengertian Al Karim......................................................................................3
2.1.2 Perngertian Al Mukmin..................................................................................5

BAB III PENUTUP


3.1  Kesimpulan.....................................................................................................8
3.1.2 Saran................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmad,


karunia, serta hidayah-Nya, sehingga kami selaku penulis makalah dengan judul
" AL ASMA UL HUSNA AL-KARIM DAN AL-MUKMIN" ini terselesaikan
tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak pihak yang telah membantu membantu sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dalam penulisan
makalah ini. oleh karena itu, kami butuh masukan untuk bisa memperbaiki
makalah yang akan disusun selanjutnya.
Kami selaku penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Sedinginan, Agustus 2018

Tim Penyusun

11

Anda mungkin juga menyukai