ASMAUL HUSNA
Disusun oleh :
1. Fardelia Safira 17013010042
2. Nahda Nabilah 17013010048
3. Novita Darmayanti 17013010071
4. Riska Suci Efendi 17013010074
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang berjudul "Asmaul Husnah" ini dapat
diselesaikan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengantar Bisnis dan semua pihak yang telah
memberikan bantuan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta
banyak kekurangan. Untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah kami di lain waktu.
Demikian tugas ini kami susun semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan banyak
informasi, pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada kita semua. Terima kasih.
Penyusun
2
PENGERTIAN ASMAUL HUSNA
Asma’ul Husna terdiri atas dua kata, yaitu asma yang berarti nama - nama, dan Husna yang berarti
baik atau indah. Jadi, Asmaul Husna dapat diartikan sebagai nama - nama yang baik lagi indah yang
hanya dimiliki oleh Allah Swt. Sebagai bukti keagungan-Nya. Kata Asmaul Husna diambil dari ayat
al-Qur’ān Q.S. Taha/20:8 yang artinya, “Allah Swt. tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki
Asmaul Husna (nama-nama baik)“.
Artinya: “Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
(menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam
(menyebut) namanama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka
kerjakan.” (Q.S. al A’rāf/7:180)
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah Swt.
mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang
menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. Bukhari)
Berdasarkan hadis di atas, menghafalkan Asmaul Husna akan mengantarkan orang yang
melakukannya masuk ke dalam surga Allah Swt. Apakah hanya dengan menghafalkannya saja
seseorang akan dengan mudah masuk ke dalam surga? Jawabnya, tentu saja tidak, bahwa
menghafalkan Asmaul Husna harus juga diiringi dengan menjaganya, baik menjaga hafalannya
dengan terus-menerus menżikirkannya, maupun menjaganya dengan menghindari perilaku-
perilaku yang bertentangan dengan sifat-sifat Allah Swt. dalam Asmaul Husna tersebut.
3
ASMAUL HUSNA BESERTA ARTI DAN PENJELASANNYA
1. Ar Rahman الرحمنAllah yang maha pengasih
Ar-Rahman adalah Zat yang mempunyai sifat kasih sayang kepada hamba-hamba Nya. Dengan sifat
tersebut Allah menciptakan hamba-hamba-Nya, memberikan rezeki dan petunjuk kepada mereka,
memberi rahmat dan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, juga memberikan rasa aman bagi
mereka. Semua bentuk kasih sayang Allah adalah untuk menguji di antara mereka yang paling baik
amalnya. Kasih sayang Allah di dunia tercurah untuk seluruh manusia, baik orang-orang mukmin
maupun orang-orang kafir.
4
6. Al Mu’min المؤمنAllah yang maha memberi keamanan
Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan
aman. Allah Swt. al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya,
terutama kepada manusia. Dengan begitu, hati manusia menjadi tenang. Kehidupan ini penuh
dengan berbagai permasalahan, tantangan, dan cobaan. Jika bukan karena Allah Swt. yang
memberikan rasa aman dalam hati, niscaya kita akan senantiasa gelisah, takut, dan cemas.
5
al-Qur'an menegaskan, "Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah." (Q.S. As-Sajdah : 7)
12. Al Baari’ البارئ Allah yang maha Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk,
Menyeimbangkan)
Al-Baqi berasal dari akar kata dalam bahasa Arab yaitu ba’ qa’ ya’ yang berarti berkesinambungan
atau tanpa akhir. Berbeda dengan makhluk-Nya yang berawal dari sebuah penciptaan dan berakhir
ketika mengalami kematian. Allah adalah Mahakekal dengan abadi dan azali. Abadi merupakan masa
mendatang yang tidak ada akhirnya. Dan azali merupakan masa lalu yang tidak berakhir pada suatu
saat yang pertama.
9
pemeliharaan Allah jika tidak mengetahui bagaimana pemeliharaan Allah terhadap manusia dan
seluruh alam.
10
46. Al Hakiim الحكيمAllah Yang Maha Maka Bijaksana
Yang dimaksud dengan Al Hakim adalah Maha Bijaksana dalam perbuatanNya, perkataanNya dan
taqdirNya. Maka Dia meletakan sesuatu sesuai degan tempatnya degan hikmah dan keadilanNya.
52. Al-Wakiil الوكيلAllah yang Maha Pentadbir / Maha Berserah / Maha Memelihara penyerahan
Kata Al-wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil yaitu Allah SWT yang
memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun
urusan akhirat. Hamba Al-Wakil adalah yang bertawakkal kepada Allah SWT. Menyerahkan segala
urusan kepada Allah SWT melahirkan sikap Tawakal. Tawakal bukan berarti mengabaikan sebab-
sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah
sikap malas. Ketawakkalan dapat diibaratkan dengan menyadari sebab-akibat.
11
53. Al-Qawiy القوىAllah yang Maha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan.
Beberapa hikmah dari mengenal asmaul husna Al Qawiyy : Meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah lah sumber kekuatan; Memperkuat iman dan taqwa kita kepada Allah SWT; Kita diperintahkan
menjadi seorang mukmin yang kuat, tidak hanya kuat secara fisik tetapi kuat secara mental. Sehingga
kita dapat menjaga keimanan kita kepada Allah SWT; Melatih kita untuk selalu memberi bantuan
kepada orang yang lemah.
54. Al-Matiin المتينAllah yang Maha Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna
Kekuatan-Nya.
Makna “al-Matîin” adalah Yang Maha sangat kuat. Dia Maha Mampu memberlakukan perintah dan
ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya (tanpa ada satupun yang mampu menghalangi). Dia
mampu memuliakan siapapun yang dikehendaki-Nya dan mampu menjadikan hina siapapun yang
dikehendaki-Nya. Allâh Azza wa Jalla mampu menolong siapa yang dikehendaki-Nya serta tidak
menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Allah SWT adalah Maha sempurna dalam kekuatan dan
kekukuhan-Nya.
58. Al-Mubdi’ المبدئAllah yang Maha Memulai/Pemula / Maha Pencipta dari Asa.
Al-Mubdi’ artinya, Yang Maha Memulai, yang melahirkan sesuatu yang asalnya tidak ada atau belum
maujud. Allah s w t. yang terdahulu dan tidak ada yang mendahului-Nya dan yang terakhir, artinya
tidak mempunyai ujung (akhir) dari ada-Nya seperti makhluq. Apabila ada yang memulai-Nya,
berarti ada yang lebih kuasa daripada-Nya, dan tentulah Tuhan itu tidak bernama Tuhan, dan yang
terdahulu dan semua itulah yang disebut “Tuhan”
59. Al-Mu’iid المعيدAllah yang Maha Mengulangi / Maha Mengembalikan dan Memulihkan.
Nama Allah, Al Mu'iid bermakna Yang mengulangi kejadian apa yang sudah rusak atau lenyap. Apa
yang sudah ada, lalu menjadi rusak atau lenyap, lalu kemudian diadakan-Nya lagi buat kedua kalinya.
12
Umpamanya manusia yang sudah mati, lalu dihidupkan kembali sebagai kehidupan sekarang ini di
akhirat nanti.
13
65. Al-Maajid الماجدAllah yang Maha Mulia.
Bukti Allah Maha Mulia Dzat-Nya adalah semua perbuatan Allah baik, tidak ada yang buruk. Nyamuk
yang merupakan ciptaan Allah sekilas tampak hina, tapi dibalik itu ia membawa berkah bagi hamba-
Nya. Dengan Allah ciptakan nyamuk, manusia mendapatkan penghasilan dari pembuatan obat anti
nyamuk dan pembuatan obat virus akibat nyamuk. Dan masih banyak keberkahan lainnya yang
didapat oleh manusia dengan diciptakannya nyamuk oleh Allah.
68. Ash-Shamad الصمدAllah yang Maha Diperlukan / Maha Diminta / Yang Menjadi Tumpuan.
Ibnu Faris rahimahullah menjelaskan bahwa asal kata nama ini menunjukkan dua makna, salah
satunya adalah al-qashdu (tujuan). Maksudnya, orang yang dinamakan dengan ini adalah pemimpin
yang dituju (dijadikan rujukan) dalam semua urusan. Kemudian Ibnu Faris rahimahullah
menyatakan, “Allah yang maha agung kemuliaan-Nya adalah ash-Shamad karena semua doa dan
permohonan hamba -Nya ditujukan kepada -Nya”.
69. Al-Qaadir القادرAllah yang Maha Berkuasa/ Maha Kuasa / Maha Berupaya
Nama Allah, Al Qaadir termasuk Al-Asma`ul Husna, firman Allah “Dan mereka (orang-
orang musyrik Mekah) berkata:” Mengapa tidak diurunkan kepadanya (Muhammad)
sesuatu mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah:”Sesungguhnya Allah Kuasa menurunkan
sesuatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Al-An’aam [6]: 37) “Dan apakah
mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah Kuasa
(pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi
mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki
kecuali kekafiran” (Al-Israa’ [17]: 99) Nama Allah, Al Qaadiru bermakna Yang melaksanakan apa saja
yang Allah kehendaki dengan tidak tergantung kepada tempo dan keadaan, ruang dan waktu.
14
71. Al-Muqaddim المقدمAllah yang Maha Mendahulukan / Maha Menyegera.
Al Muqaddim berarti Yang Mendahului. Sifat ini terdapat dalam firman Allah Tiap-tiap umat
mempunyai batas waktu; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Q.S Al A’raf : 34)
Berakhlak dengan Al Muqaddim, manusia harus bersikap antara khauf (takut) dan raja’ (berharap)
dan hendaknya bersikap waspada. Sebab Rasullullah saw sendiri yang telah diampuni Allah dari
segala kesalahan tidak melalaikan sama sekali untuk beribadah kepada Allah sehingga ketika ditanya
“Bukankah Allah telah mengampuni segala dosa Tuan ?“ beliau menjawab : “Apakah aku akan
menjadi seorang hamba yang tidak bersyukur ?“
75. Azh-Zhaahir الظاهرAllah yang Maha Zahir / Maha Nyata / Maha Menyatakan
Dia adalah Dzat yang Zhahir (nyata) keberadaan-Nya bagi akal yang sehat dengan tanda-tanda
petunjuk berupa langit, bumi, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain. Nama Allah, Azh
Zhaahir termasuk Al-Asma`ul Husna, firman Allah “Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan
yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahuisegala sesuatu” (Al-hadiid [57]: 3) Nama Allah, Azh
Zhaahiru bermakna Yang amat nyata segala ayat-ayat dan perbuatan-Nya
15
Sebagian ada yang menafsirkan bahwa Al-Bathin artinya bahwa Dia tidak diketahui berdasarkan
panca indra seperti makhluk yang dapat diketahui dengan indra.
Sebagian lagi mengatakan bahwa Dia terhalang dari pandangan makhluk dan perkiraan-Nya. Dia
tidak dapat terlihat oleh mata dan juga orang perkiraan.
16
81. Al Muntaqim المنتقمAllah yang maha pemberi balasan
Allah adalah Al-Muntaqim, artinya adalah Allah itu Maha Penuntut Balas. Allah tidak akan segan
untuk menghukum orang-orang yang bersalah dan tidak mau bertaubat dan memperbaiki
kesalahannya.
AL MUNTAQIM (yang Maha Penyiksa/Maha Pengancam) adalah Allah yang menghancurkan
punggung mereka yang suka menentang (membangkang), menghukum pelaku kejahatan, dan
memperkeras hukuman atas para penindas. Tetapi ini dilakukan setelah Dia yang Mahasuci
memperingatkan mereka terlebih dahulu, dan setelah memberi mereka kesempatan dan waktu
untuk merubah diri. Namun, inilah pembalasan yang lebih keras dibanding hukuman yang segera
dijatuhkan, karena bila hukuman segera dijatuhkan, orang tidak terus menerus dalam
kedurhakaannya, dan konsekuensinya dia tidak patut mendapat hukuman yang penuh “Dan
siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat
Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya?. Sesungguhnya kami akan memberikan
pembalasan kepada orang-orang yang berdosa” (As Sajdah : 22)
84. Malikul Mulk الملك مالكAllah yang maha penguasa kerajaan (alam semesta)
Allah itu Malikul Mulk, artinya adalah Allah itu Maha Penguasa Kerajaan. Allah adalah penguasa
kerajaan Alam Semesta meliputi dunia dan akhirat. Kekuasaan Allah ini sangat luas dan tidak
terhingga.
MAALIK AL MULK (Raja Yang Maha Berdaulat) adalah Allah yang melaksanakan apa yang
dikehendaki-Nya dalam kerajaan-Nya, dengan cara yang dikehendaki-Nya. Dia menghendaki,
mewujudkan, menghancurkan, melestarikan dan menyirnakan. AL MULK artinya kerajaan,
sedangkan AL MAALIK artinya yang berkuasa dengan kekuasaan yang sempurna. Segala yang ada
merupakan satu kerajaan dan Diaadalah raja mereka dan yang menguasai mereka. Segala yang ada
merupakan satu kerajaan yang saling berkaitan antara satu denganlainnya.
”Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan
Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (Al Baqarah :225)
17
85. Dzul Jalaali Wal Ikraam اإلكرام و الجالل ذوAllah yang maha pemilik kebesaran dan kemuliaan
Allah itu Dzul Jalali wal Ikhram, adalah Allah itu yang memiliki segala kebesaran dan kemuliaan.
Kebesaran Allah dan kemuliaan-Nya sungguh besar dan tidak terbatas serta tak ada yang mampu
melebihi-Nya.
DZUL JALAALI WAL IKRAM (yang Maha Memiliki Keluhuran dan Kemuliaan) adalah Allah yang
hanya milik-Nya-lah kemuliaan dan kesempurnaan dan hanya dari-Nya-lah mengalir kemurahan hati
maupun karunia yang mulia. Karena kemuliaan itu adalah sifat-Nya, sedangkan kemurahan hati
mengalir dari-Nya menuju ciptaan-Nya. Sungguh berbagai bentuk kemurahan hati terhadap ciptaan-
Nya hampir tidak terbatas. “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam” (Al Israa’ :
70)
18
89. Al Mughnii المغنىAllah yang maha pemberi kekayaan
Allah itu Al-Mughniyy artinya adalah Allah itu berkuasa untuk memberikan kekayaan kepada
makhluk-Nya sesuai dengan yang Dia kehendaki. Al-Mughniyy menunjukkan bahwa Allah adalah
Dzat yang mencukupi segala kebutuhan seluruh ciptaan-Nya. Kekayaan Allah tidak akan berkurang
karena dibagikan kepada semua hamba-hamba-Nya. Karena Allah benar-benar Maha Kaya. Seperti
dalam firman Allah dalam surat Al-Hajj ayat 64 Artinya : “Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di
langit dan segala yang ada di bumi. dan Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi
Maha Terpuji.” Manusia harus rajin bekerja dan berdoa kepada Allah. Manusia yang rajin pasti akan
diberi kekayaan oleh Allah. Karena Allah Maha Kaya dan Maha Pemberi Kekayaan. Oleh karena itu
berdoalah kepada Allah dengan membaca “Ya Mughni”. Orang yang tidak mau berdoa kepada Allah
berarti dia adalah orang yang sombong.
19
93. An Nuur النورAllah yang maha bercahaya (menerangi, memberi cahaya)
Allah itu An-Nur, yaitu Yang Maha Pemberi Cahaya. Maksudnya adalah Allah itu berkuasa membuat
cahaya dan membuat cahaya-Nya itu untuk menerangi alam semesta ini. Selain itu arti cahaya disini
juga bisa diartikan sebagai hidayah, Allah mampu untuk memberikan 'cahaya' kedalam hati orang-
orang yang tersesat agar kembali ke jalan yang benar.
"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti
sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar..." (Q.S. An-Nur : 35)
20
97. Al Waarist الوارثAllah yang maha pewaris
Artinya adalah Allah itu Yang Maha Mewarisi. Dialah pemilik hakiki, manusia dan makhluk lainnya
hanyalah sebagai tamu dan penerima pinjaman, yang namanya tamu satu saat akan permisi dan
orang meminjam satu saat akan ditagih pinjamannya. Oleh karena itu, setelah manusia dan makhluk
serta alam semesta hancur dan binasa semuanya kembali kepada Allah Ta'ala sebagai Pewaris Agung
Yang kekal Abadi. “Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.
Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Ali Imran :180)
21