Anda di halaman 1dari 3

Materi agama islam

“Asmaul Husna”

Kata (‫( األسماء‬al-asma adalah bentuk jamak dari kata (‫( اإلسم‬al-ism yang

biasa diterjemahkan dengan nama. Ia berakar dari kata (‫( السمو‬as-sumuw yang

berarti ketinggian, atau (‫( السمة‬as-simah yang berarti tanda. Memang nama

merupakan tanda bagi sesuatu, sekaligus harus dijunjung tinggi.

Kata (‫( الحسن‬al-husna adalah bentuk muannast/feminim dari kata

(‫( احسن‬ahsan yang berarti terbaik.

Demikianlah kata (‫( الحسني‬al-husna menunjukkan bahwa nama-nama-Nya

adalah nama-nama yang amat sempurna, tidak sedikit pun tercemar oleh

kekurangan.

Ibnu Katsir dalam tasfirnya setlah mengutip hadis di atas dari berbagai

sumber berkata bahwa: At-Tirmidzi dalam Sunan-nya setelah kalimat: “Allah

ganjil (Esa) senang pada yang ganjil.

Didalam hadits yang diriwayatkan Tirmidzi disebutkan ke-99 nama tersebut

yaitu :

"Hanya milik Allah al-Asma-ul Husna (nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah),
maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama baik itu, dan tinggalkanlah orang-
orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan
mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A‘raf: 180).
2.2 Memahami Penjelasan 10 sifat Asmaul Husna

1. AR-RAHMAN ( Maha Pengasih) ALLAH memiliki nama Ar-Rahman yang artinya maha pemurah
atau pengasih
karena Allah telah melimpahkan Rahmat-Nya kepad seluruh makhluk yang ada
di dunia ini tanpa pandang bulu baik yang beriman, bertaqwa, dan yang
beramal baik maupun yang berperilaku durhaka, ingkar, dan berperilaku jahat.
2. AR-RAHIM ( Maha Penyayang )
ALLAH SWT memiliki nama Ar-Rahim yang artinya maha penyayang yang selalu
dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman secara tetap atau
bersifat kekal yang tidak hanya diberikan di dunia saja bahkan sampai kealam
kubur serta akhirat.
3. AL-QUDDUS ( Maha Suci )
Allah bersifat Al-Quddus/Maha Suci karena Allah SWt adalah Dzat yang suci
dari segala sekutu, Allah bersifat tunggal. Allah sebagai Pencipta itu pasti suci
dari segala sifat kekurangan karena Allah bersifat Maha Sempurna. Dengan
demikina apapun yang dilakukan Allah pasti juga suci.
4. AS-SALAM ( Maha Sejahtera )
Sifat As-Salam/Maha Sejahtera berada pada nama Allah karena hanya Allah
saja yang dapat memberikan kesejahteraan pada makhluknya. Jadi segala
kesejahteraan yang ada didunia ini semua bersumber pada Allah SWT.
5. AL MU’MIN ( Maha Memberi Keamanan atau Terpercaya )
Allah SWT bernama Al-Mu’min yang artinya Yang MAha Memberikan
Keamanan atau Yang maha Terpercaya karena dalam mencantumkan
wa’dun/janji-janjinya pasti tidak mungkin diingkari, pasti ditepati.
6. Al ADLU ( Maha Adil )
Allah memiliki nama AL ADLU yang berarti maha adil dan sangat sempurna
keadilannya, tidak ada zzat lain yang memiliki keadilan yang setara dengan
Allah, karena keadilan manusia hanya terbatas dan tidak sempurna, sebab
manusia berada pada tempat salah dan lupa.
7. AL GAFFAR ( Maha Pengampun )
Allah SWT pasti memiliki nama AL GAFFAR yang berarti Maha Pengampun,
yang memiliki kebebasa untuk memberikan ampunan kepada makhluknya
yang bertaubat. Karena manusia tak mungkin luput dari dosa.
8. AL HAKIM ( Maha Bijaksana )
Allah SWT bernama Al-Hakim yang artinya Maha Bijaksana karena tidak
munkin ada yang bias melebihi kebijaksanaan-Nya. Buktinya Allah menciptakan
Manusia, tumbuhan, hewan pasti memiliki hikmah dan manfaat yang besar.
9. AL MALIK ( Maha Merajai atau Menguasai )
Allah SWT memiliki nama ini karena Allah merupakan Raja dari segala raja yang
ada di muka bumi ini, Dia-lah yang mengatur sendiri kerajaan-Nya sesuai
dengan kehendak-Nya sendiri.
10.AL-HASIB(Maha Menjamin atau Memperhitungakan)
Allah SWT bernama Al-Hasib artinya maha menjamin, memberikan jaminan
kecukupan kepada seluruh hamba-Nya. Disini Al Hasib juga dapat diartikan
Maha Memperhitungkan. Segala amal manusia yang ada didunia akan dihitung
dengan seteliti-telitinya dan seadil-adilnya, karena dalam pengadilan Allah
pasti keadilan pasti ditegakkan.
2.3 Perilaku orang beriman terhadap asmaul husna
1. Berusaha selalu berbuat baik dan berkasih sayang
Mengimani sifat Allah ar-rahmaan (maha pengasih) yakni denga berbuat baik
kepada seluruh mahluknya , terutama manusia, tanpa membedakan warna
kulit, miskin kaya, hormat atau hina.
2. Berusaha menjadi mukmin yang bertaqwa.
Mengimani sifat Allah ar-rahiim (maha penyayang) menghayati sifat
inisehingga sebagai pendorong untuk bertaqwa kapada allah, sehingga di
aherat kelak mendapat balasannya yakni surga.
3. Memelihara kesucian diri.
Mengimani sifat Allah al-quduus (maha suci) sebagai penunjuk aagar selalu
mempertahankan kesucian dirinya dari perbuatan dosa, karena asal manusia
adalah suci tanpa dosa.
4. Menjaga keselamatan diri dan orang lain.
Mengimani sifat Allah as-salaam (maha sejahtera) senantiasa berdoa dan
berusaha untuk keselamatan dirinya dan orang lain dunia akhirat.
5. Menjadi orang yang terpercaya dan dapat memberikan rasa aman terhadap sesama.
Mengimani sifat Allah al-mu’minu (maha terpercaya dan maha member keamanan)
Berusaha menjadi orang terpercaya dengan bersikap jujur, tidak dusta,
amanah, dan selalu memenuhi janji, menghindari prilaku jahat dan mencegah
orang lain berbuat mengganggu keamanan.
6. Berlaku adil
Mengimani sifat Allah al-adlu ( yang maha adil) berusaha bersikap adil
menghindari prilaku dzalim. Adil terhadap Allah, dirinya, keluarga, sesame
manusia, semama makhluk allah, dan meninggalkan prilaku dzalim.
7. Berusaha menjadi pemaaf.
Mengimani sifat Allah al-ghafaar (maha pengampun) menjadikan sifat
pengampun dalam diri, sehingga akan bertambah mulia kedudukannya disisi
Allah swt.
8. Berperilaku bijaksana.
Mengimani sifat Allah al-hakim (maha bijaksana) senantiasa bersikap
bijaksana, orang bijak biasa berpikir tajam, wawasan luas , cermat dan teliti
sehingga terhindat dari prilaku yang merugikan.
9. Menjadi pemimpin yang baik.
Mengimani sifat Allah al-maliik (maha merajai) menjadikan sifat pribadi sehingga menjadi
pemimpin yang bersifat:
- Ikhlas dan mengharap ridha dari Allah SWT
- Berperilaku terpuji,memberi manfaat kepada dirinya dan orang banyak
- Selalu berusaha menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang banyak
10. Bermuhasabah (introspeksi diri)
Mengimani sifat Allah al-hasiib (maha pembuat perhitungan) sebagai penunjuk
terhadap segala perbiatan yang sudah dan akan dilakukan (introspeksi),
apabila baik maka ia akan melanjutkan, dan apabila buru maka ia akan segera
bertobat ban memperbaiki diri.

Anda mungkin juga menyukai