Anda di halaman 1dari 36

MURJANI,S.

P
d.I
Asma’ul Husna
Ayo Ngaji Tadabur Pengertian
Dalil 7 Asmaul Husna Penerapan
BIODATA GURU
• MURJANI, S.Pd.I
• Guru SMKN 4 BANJARBARU
• Hobi: Membaca dan Olahraga
• FB: Abu humairah Asysyifa
Ayo Ngaji
Tadabur
Asma’ul Husna
Pengertian Asma’ul Husna
Secara bahasa: Nama-nama yang indah dan baik

Secara istilah: Nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki
Allah, sebagai bukti keagungan-Nya.

َ ‫ب ال ِْوتْ َر َم ْن َح ِف َظ َها َد‬


‫خ َل‬ ُّ ‫اح ًدا ِإ ن ّ َُه ِوتْ ٌر يُ ِح‬
ِ ‫اس ًما ِماَئ ًة ِإ ال َو‬ َ ‫ِإ َّن لِل َّ ِه ِت ْس َع ًة َو ِت ْس ِع‬
ْ ‫ين‬
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, Dia ganjil dan mencintai yang .‫ال َْجن َّ َة‬
ganjil, barangsiapa menghafalnya, maka ia akan masuk surga.” (HR.
Ibnu Majah)

“Dari Abu Hurairah r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah
mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang
menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (HR. Bukhari)
Dalil Naqli Asma’ul Husna

• “Dan Allah Swt. memiliki Asmā’ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya


dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-
orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan
mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-A’rāf [7]:180)

“Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik”. (QS. Thaha: 8)
Al-Karim
Al-Hasib Al-Mu’min

Al-Wakil
Al-Hakim
Allah Al-
Al- Matin
Ghaffar

Al-Akhir Al-’Ad Al-Jaami’


l
arti (MAHA MULIA)

Allah Swt. Yang Maha mulia lagi


Penjelasan Maha
Pemurah yang memberi anugerah
atau
dalil rezeki kepada semua makhluk-Nya
1. AL-KARIM

“Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu


arti terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah?” (QS. al-Infitār: 6)

Menurut imam al-Ghazali, al-Karim adalah Dia yang apabila


Penjelasan Ulama berjanji, menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas
harapan, tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi
dan tidak rela bila ada kebutuhan dia memohon kepada
selain-Nya, meminta pada orang lain. Dia yang bila kecil hati
menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang
menuju dan berlindung kepada-Nya, dan tidak membutuhkan
sarana atau perantara.
Menebarkan kebaikan di manapun berada sehingga keberadaan
seorang muslim mendatangkan manfaat bagi siapa saja

Bersikap pemaaf dan lapang dada kepada siapa saja yang sudah
IMPLEMENTASI berbuat zalim kepadanya
AL-KARIM
Senantiasa menunaikan amanah yang diberikan kepadanya,juga
selalu menepati janji yang diucapkan.

Mencintai Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan melaksanakan segala


perintah dan menjauhi larangan-Nya
(Maha Memberi Keamanan dan Maha Tepercaya) ‫لمؤمن‬::‫ا‬
Allah Maha memberi keamanan dan Maha
terpercaya dalam menepati janji-Nya
(memberi ganjaran terhadap yang taat dan
menghukum terhadap pelaku maksiat)

2. AL-MU’MIN

Berkaitan dengan itu, Rasulullah saw.


Mengamalkan dan bersabda: “Demi Allah tidak beriman. Demi
meneladani al-Mu’min, artinya Allah tidak beriman. Demi Allah tidak
bahwa seorang yang beriman beriman. Para sahabat bertanya, ‘Siapa ya
harus menjadikan orang yang Rasulullah saw.?’ Rasulullah saw.
ada di sekelilingnya aman menjawab, ‘Orang yang tetangganya
dari gangguan lidah dan merasa tidak aman dari gangguannya.’”
tangannya. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Memberikan rasa aman kepada siapapun baik dari lisannya ataupun dari Tindakan
yang dapat merugikan orang lain

Tumbuhnya sikap optimis, tegar menghadapi berbagai cobaan, karena Allah Swt.
Telah memberi ketenangan dan jaminan kepada setiap mukmin;
IMPLEMENTASI
AL-MUKMIN

Berpartisipasi aktif menjaga keamanan lingkungan sekolah dan masyarakat

Mentaati rambu lalulintas dalam rangka menjaga keselamatan dan


keamanan diri sendiri dan orang lain saat berkendara di jalan umum
3. Al-Wakil (Maha Pemelihara)
Allah Swt. yang memelihara
dan mengurusi segala
kebutuhan makhluk-Nya, baik
itu dalam urusan dunia maupun
urusan akhirat.

“Allah Swt. pencipta segala sesuatu dan Dia Maha


PEMELIHARA atas segala sesuatu.” (Q.S. az-
Zumar [39]:62)
Senantiasa memohon ampunan kepada Allah Swt. dan mohon penjagaan-Nya di dalam agama, duniadan
akhirat.

Berdoa kepada Allah Swt. agar tetap terjaga dari kejahatan yang ditimbulkan
manusia dan menjaga diri agar tidak berbuat jahat kepada manusia

IMPLEMENT Memiliki kepedulian terhadap urusan saudara yang seiman di manapun berada.
ASI AL-
WAKIL
Menjaga segala hal yang diamanahkan kepada diri terkait urusan kemanusian dengan
penuh keikhlasan dan semangat.

Mengerahkan segala kekuatan yang sudah dianugerahkan Allah Swt. kepada dirinya
untuk berkhidmat kepada umat dan memberi manfaat kepada mereka

Menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah Swt. Semata setelah berikhtiar agar tidak
berputus asa ketika keinginannya tidak terpenuhi atau tidak sombong ketika keinginannya
tercapai.
4. Al-Matin (Maha Kokoh)
Allah Swt. adalah Mahasempurna dalam kekuatan
dan kekokohan-Nya. Kekokohan dalam prinsip
sifat-sifat-Nya. Allah Swt. juga Maha
kokoh dalam kekuatan-kekuatan-Nya. Oleh karena
itu, sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan yang
sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada
taranya.

“Sungguh Allah Swt., Dialah pemberi rezeki yang mempunyai


kekuatan lagi SANGAT KOKOH.” (QS. aż-Żariyāt [51]: 58)
Memiliki tekad yang kuat dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia

Hanya berpegang teguh kepada tali agama Allah Swt. dan tidak ada
sesuatupun yang dapat membuatnya berpaling
IMPLEMENTASI
AL-MATIN Berusahalah sekuat tenaga untuk mengendalikan hawa nafsu yang
terdapat dalam diri sehingga seorang muslim tetap berada di jalan yang
benar

Memiliki prinsip dan pendirian yang kokoh untuk menyebarkan


Islam yang
memberikan rahmat kepada segenap alam (Islam Rahmatan
Lil’alamin)
5. Al-Jaami’ (Maha Mengumpulkan)
Allah Swt. Maha Mengumpulkan/Menghimpun
segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah
Swt. Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-
Nya dan di mana pun Allah Swt. berkehendak

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau MENGUMPULKAN


manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak
ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah Swt. tidak
menyalahi janji.”(Q.S. Ali Imrān [3]: 9).
Kuatkanlah semangat persatuan agar tidak mudah dipecah belah
oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab
Tumbuhkan sikap ukhuwwah islamiyah di antara sesama umat Islam
tanpa melihat ras, etnis, bahkan negara
IMPLEMENTASI
AL-JAAMII
Kembangkan sikap toleran terhadap perbedaan antara sesama umat
Islam selama perbedaan tersebut bukan masalah ushul (pokok).

Mengajak umat Islam untuk senantiasa taat kepada Allah Swt., Rasul,
dan ulil amri selama perintah ulil amri tersebut tidak melanggar aturan
agama
6. Al-’Adlu (Mahaadil)‫دل‬:‫لع‬::‫ا‬
Mahaadil, sangat sempurna keadilan-Nya dan tidak
terbatas, keadilan manusia terbatas (kadang khilaf, salah,
condong terhadap sesuatu yang dicintainya dan lain-lain).

“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Qur’ān), sebagai


kalimat yang BENAR DAN ADIL. Tidak ada yang dapat
mengubah kalimat-kalimat- Nya dan Dia-lah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al- An’ām [6]: 115).
Memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang dalam pergaulan sehari-hari

Menetapkan hukum yang sama kepada siapa saja yang bersalah, tidak menerapkan
seperti yang dikatakan pepatah “tumpul ke atas tajam ke bawah”

Hendaknya menempatkan sesuatu pada tempatnya, sehingga tidak menimbulkan masalah


IMPLEMENTASI
AL-’ADL Jadilah bagian dari solusi bukan bagian dari masalah untuk mendapat ketenangan
dan kedamaian dalam hidup

Tidak melakukan keberpihakan ketika menjadi seseorang yang dipercaya


untuk
memutuskan suatu perkara atau sesuatu yang lainnya
Bersikap sportif dengan berani mengakui kesalahan yang sudah diperbuat.
7. Al-Akhir (Maha
Akhir)
Allah Swt. Mahakekal tatkala semua makhluk hancur, Mahakekal
dengan kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluk-Nya adalah
kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan
apa yang ada di dalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah Swt.
ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya.

“Dialah Yang Awal dan AKHIR Yang Zahir dan Yang Batin, dan
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu “. (Q.S. Al-Hadid [57]: 3).
Menjadikan Allah Swt. sebagai tujuan peribadatan seorang hamba

Meyakini sepenuh hati bahwa yang kekal abadi hanya Allah Swt. semata.
IMPLEMENTASI Oleh karena itu, seluruh sandaran hidup, tempat bergantung, tempat
AL-AKHIR memohon hanya kepada Allah Yang Maha Hidup;

Menyadari bahwa kematian pasti akan datang sehingga senantiasa


termotivasi untuk selalu beramal saleh
Al-Karim Maha Mulia

Maha Memberi
Al-Mu’min Keamanan

Al-Wakil Maha Pemelihara

Al-Matin Maha Kokoh


KESIMPLAN

Al-Jami’ Maha Mengumpulkan

Al-’Adl Maha Adil

Al-Akhir Maha Akhir


Fungsi Iman Kepada Allah
• Dapat menyelamatkan seseorang dari segala sesuatu yang
menimpa dirinya karena orang yang beriman akan ditolong
Allah.
• Hati menjadi tenang, tidak gelisah.
• Dapat mendatangkan keuntungan. Karena orang yang tidak
beriman akan selalu berada dlam kerugian.
• Sebagai pengendali perilaku yang dilarang Allah.
• Untuk mendorong seseorang dalam beribadah kepada Allah.
• Sebagai penyesuai diri bahwa pada hakikatnya manusia adalah
lemah dan tidak berkekuatan jika dibandingkan dengan Allah.
• Dapat mempertebal keyakinan akan kekuasaan dan ke-Esaan
Allah.
Asma’ul Husna
Penerapan Dalam Kehidupan
Tebak Asma Allah
Al-Karim 1 ?

Al-Wakil 2 ?
Al-Jami’ 3 ?

Al-Akhir 4 ?
Al-Mukmin 5 ?

Al-Matin 6 ?
Al-’Adl
7

?
Sekarang Mari Kita Balik
Maha Memberi
Keamanan 1 ?

Maha
Mengumpulkan 2 ?
Maha Mulia 3 ?

Maha Kokoh 4 ?
Maha Akhir 5 ?

Maha
Pemelihara 6 ?
Maha Adil 7

?
SEKIAN...
SEMOGA BERMANFAAT. AAMIIN
TERIMA KASIH
SYUKRON JAZILAN

Anda mungkin juga menyukai