Anda di halaman 1dari 21

ASMAUL HUSNA

Farhana Hanifati
Kholifatul Husna
Zaynab Abdul Wahid

Al Ghaffar

(Yang Maha Pengampun)

Al-Ghaffar berasal dari fiil madhi ghafara, yang berarti menutupi.


Al-Ghaffar adalah Dia yang membuat nyata apa yang indah dan menyembunyikan apa
yang buruk.
Menutupi dosa di dunia dan tidak membalasnya di akhirat karena mengampuni adalah
menyembunyikan.
Ada tiga hal yang di tutupi Allah atas manusia :
1) menutupi bagian dalam tubuh kita yang buruk dengan keindahan bagian luar tubuh kita
2) menyembunyikan pikiran atau maksud buruk kita di lubuk hati sehingga orang lain
tidak dapat mengetahui rahasia kita
3) menutupi dosa-dosa kita yang patut menjadi aib di hadapan umum dengan perbuatanperbuatan baik kita seperti tertera dalam

QS Al-Furqan, 25:
70

Except for those who repent, believe and do righteous work. For them Allah
will replace their evil deeds with good. And ever is Allah Forgiving and
Merciful.
Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka
kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.

Dalam hadits qudsy riwayat At-Tirmidzi, Sahabat Anas ra berkata bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman: Wahai keturunan Adam,
selama engkau berdoa kepada-Ku dan mengharapkan ampunan-Ku, Aku ampuni
untukmu apa yang telah engkau lakukan di masa lampau dan Aku tidak peduli
(betapa banyak dosamu). Wahai keturunan Adam, sekiranya dosa-dosamu telah
mencapai ketinggian langit, kemudian engkau memohon ampunan-Ku, Aku ampuni
untukmu. Seandainya engkau datang menemui-Ku membawa seluas wadah bumi ini
dosa-dosa dan engkau datang menjumpai-Ku dengan tidak mempersekutukan Aku
dengan sesuatu, niscaya Aku datang kepadamu dengan membawa pengampunan
seluas wadah itu.

Yang bisa diamalkan dalam


kehidupan sehari-hari....
Menutupi aib saudara kita,,
"Barang siapa menutupi kelemahan-kelemahan orang mukmin maka Allah Swt.
menutupi kelemahannya pada hari Kiamat."

Ar Razzaq

(Yang Maha Pemberi Rezeki)

Pada awalnya rezeki itu bermakna tunggal, yaitu pemberian untuk jangka waktu
tertentu.
Dalam perkembangannya makna rezeki itu meluas dan melebar, kadang bermakna
pangan, pemenuhan kebutuhan, gaji, juga hujan yang turun dari langit, bahkan
anugerah kenabian pun disebut sebagai rezeki, sebagaimana perkataan Nabi
Syuaib kepada kaumnya:
Wahai kaumku, bagaimana pendapatmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari
Tuhanku dan Dia menganugerahi aku dari-Nya rizki yang baik (yakni kenabian)?
(QS. Huud: 88)
Allah tidak pernah membedakan siapa yang akan menerima rezeki dari-Nya entah
itu muslim yang beriman atau mereka yang ingkar
Rezeki bathiniah lebih tinggi dibandingkan rezeki lahiriah, karena buahnya adalah
kehidupan abadi.

(57).

Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi Aku makan.

(58).

Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai


Kekuatan lagi Sangat Kokoh.

QS Adz Dzaariyaat

Yang bisa diamalkan dalam


kehidupan sehari-hari..
Bersyukur atas rezeki yang telah Allah berikan, apapun
bentuknya
Berbagi rezeki yang telah diterima tersebut, sehingga bisa
bermanfaat untuk orang lain

Al Malik

(Maha Raja)

Didalamnya terdapat kekuatan dan kekuasaan yang agung dan tak terbatas, Dialah
Sang Maharaja, yang sepenuhnya merajai seluruh alam dan segenap apa yang ada
didalamnya.
Orang yang beriman dan mempunyai kekuasaan disebut ABDUL MALIK, Hamba
Maha Raja













Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenamya. Tidak ada Tuhan melainkan Dia.
Tuhan bagi 'Arsy yang mulia.
(Al Muminun: 116)

Dia hebat tetapi tetap tunduk dan sujud kepada Allah, menjalankan
kekuasaan berdasarkan hukum Allah. Dia berilmu tetapi tetap
tawadhu dan hormat kepada siapa saja, tidak sombong.
Dia menyadari bahwa kekuasaan mutlak hanyalah milik Allah. Prinsip
Kemaharajaan Allah adalah melindungi, memelihara, dan memenuhi
seluruh keperluan hidup makhluk-Nya. Karenanya Abdul Malik adalah orang
yang peduli kepada orang lain, lingkungan dan siapa saja yang ada
disekitarnya.

Al Hasiib

(Maha Menghitung)

Allah maha menghitung segala amalan manusia di dunia ini pada setiap masa.

Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan
itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).
Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.
QS. An Nisa: 86
Al Hasiibu bermakna memperhitungkan segala hal. Segala sesuatu diciptakan dan diaturNya
dengan perhitungan yang amat teliti dan benar. Setiap sesuatu diciptakan dan dijadikan dalam
perhitungan-perhitungan yang sejelas-jelasnya.

Al Hadi

(Yang Maha Pemberi Petunjuk)

Petunjuk Allah yang diberikan kepada manusia terbagi dalam empat macam:
Pertama, petunjuk yang menjangkau mukallaf -dengan berbagai jenisnya- yang
berupa akal, kecerdasan dan pengetahuan dharuri (yaitu ilmu yang didapat tanpa
berpikir panjang) dan yang paling luas.
Kedua, hidayah yang diberikan kepada manusia melalui lisan para Nabi, Al-Quran,
dan sarana lain yang sejenis dengan itu.
Ketiga, pemberian taufiq (pertolongan) yang khusus diberikan kepada orang yang
mengharapkanpetunjuk.
Keempat, petunjuk di akhirat kepada surga.





Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat
memberi petunjuk kepada orang yang engkau
kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada
orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima
petunjuk.
QS Al Qashash: 56

Yang bisa diteladani...


1. Dapat menjadi sumber dari para pemberi petunjuk
2. Dapat memberi petunjuk kepada orang lain ke jalan yang benar dan lurus.
3. Selalu dan di mana saja mengikuti petunjuk-petunjuk dayng diberikan oleh
Rasulullah saw, yang menjadi suri tauladan bagi orang-orang yang beriman.
4. Menjadikan petunjuk jalan kita segala ucapan dan nasihat yang baik serta amal
perbuatan yang baik pula

Al Hakim

(Yang Maha Bijaksana)

Artinya, Yang memiliki hikmah yang tinggi dalam penciptaan-Nya dan perintahperintah-Nya, Yang memperbagus seluruh makhluk-Nya
Artinya juga adalah Yang memiliki hukum di dunia dan akhirat. Milik-Nyalah tiga
macam hukum yang tidak seorangpun menyertai-Nya. Dialah yang menghukumi di
antara hamba-Nya, dalam (1) syariat-Nya, (2) taqdir-Nya, dan (3) pembalasan-Nya.
(Tafsir As-Sadi, hal. 947)
Al-Hakiim bermakna Al-Haakim, yang berarti Yang memiliki hukum yakni yang
menetapkan sesuatu bahwa ini harus demikian atau tidak demikian. Atau bermakna
Al-Muhkim, yakni Yang mengokohkan sesuatu. (Syarh Al-Qashidah An-Nuniyah
karya Muhammad Khalil Harras, 2/81)

Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan


(hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah
bagi orang-orang yang yakin?
QS Al Maidah: 50

Pengamalannya...
Kita harus mensyukuri nikmat Allah , yang memberikan hidayah
kepada kita untuk menjalankan agama ini. Karena ternyata
seluruh ajarannya penuh dengan hikmah. Juga kita harus
bersyukur dan sabar terhadap semua ketentuan Allah , karena
semua ketentuannya juga penuh dengan hikmah. Sebagaimana
juga membuahkan ketundukan kita kepada Allah , karena kita
semua berada di bawah hukum-Nya.

Al Khaliq

(Yang Maha Pencipta)

Berasal dari kata "khalq" atau "khalaqa" yang berarti mengukur atau memperhalus.
Kemudian, makna ini berkembang dengan arti menciptakan tanpa contoh sebelumnya.
Kata khalaqa dalam berbagai bentuknya memberikan penekanan tentang kehebatan dan
kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya.
Allah pencipta semua makhluk dan segala sesuatu. Malaikat, jin, manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan, matahari, bulan, bintang, dan segala yang ada di alam ini diciptakan
oleh Allah
Allah menciptakan setiap makhluk secara sempurna dan dalam bentuk yang sebaikbaiknya dengan ukuran yang paling tepat. al-Qur'an menegaskan, "Yang memperindah
segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah."
(Q.S. As-Sajdah : 7)

Coba lihat QS Ar Rum: 20-25

Menjadi 'Abdul khaliq'


Melahirkan kreasi-kreasi atau hal-hal baru dan bermanfaat untuk kemaslahatan
atau kesejahteraan seluruh makhluk-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.

Dari situ, dia dapat mengenal segala sesuatu yang ada di sekelilingnya
(makrokosmos). Dia mengenal alam-alam yang telah diciptakan-Nya itu sebaik
dia mengenal dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai