Anda di halaman 1dari 38

Asma’ul Husna

Ayo Ngaji Tadabur Pengertian


Dalil 7 Asmaul Husna Penerapan
Ayo Ngaji
Asma’ul Husna
Pengertian Asma’ul Husna
Secara bahasa: Nama-nama yang indah dan baik

Secara istilah: Nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki Allah, sebagai
bukti keagungan-Nya.

.َ‫ْجنَّة‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫خ‬
َ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ظ‬
َ ِ ‫ب الْ ِوْتر من ح‬
‫ف‬ ُّ ‫ح‬ ِ ‫إِ َّن لِلَّ ِه تِسعةً وتِس ِعين اسما ِمائَةً إِال و‬
ِ ‫اح ًدا إِنَّهُ ِوْتر ي‬
َ َ َ َ َ َْ َ ٌُ َ ًْ َ ْ َ َْ
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, Dia ganjil dan mencintai yang ganjil,
barangsiapa menghafalnya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Ibnu Majah)

“Dari Abu Hurairah r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya


Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa
yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (HR. Bukhari)
Dalil Naqli Asma’ul Husna

• “Dan Allah Swt. memiliki Asmā’ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
(menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang
dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa
yang mereka kerjakan.” (QS. Al-A’rāf [7]:180)

“Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik”. (QS. Thaha: 8)
Al-Karim
Al-Hasib Al-Mu’min

Al-Wakil
Al-Hakim
Allah
Al- Al-Matin
Ghaffar

Al-Akhir Al-Jaami’
Al-’Adl
arti (MAHA MULIA)

Allah Swt. Yang Mahamulia lagi Maha


Penjelasan Pemurah yang memberi
anugerah atau rezeki kepada
semua makhluk-Nya
1. AL-KARIM dalil

“Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu


arti terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah?” (QS. al-Infitār: 6)

Menurut imam al-Ghazali, al-Karim adalah Dia yang apabila berjanji,


Penjelasan Ulama menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan, tidak peduli
berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada kebutuhan
dia memohon kepada selain-Nya, meminta pada orang lain. Dia yang bila
kecil hati menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang menuju
dan berlindung kepada-Nya, dan tidak membutuhkan sarana atau
perantara.
Menebarkan kebaikan di manapun berada sehingga keberadaan
seorang muslim mendatangkan manfaat bagi siapa saja

Bersikap pemaaf dan lapang dada kepada siapa saja yang sudah
IMPLEMENTASI berbuat zalim kepadanya
AL-KARIM
Senantiasa menunaikan amanah yang diberikan kepadanya,juga selalu menepati janji
yang diucapkan.

Mencintai Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan melaksanakan segala


perintah dan menjauhi larangan-Nya
(Maha Memberi Keamanan dan Maha Tepercaya) ‫ا لمؤمن‬
Allah Maha memberi keamanan dan Maha terpercaya
dalam menepati janji-Nya (memberi ganjaran terhadap
yang taat dan menghukum terhadap pelaku maksiat)

2. AL-
MU’MIN
Berkaitan dengan itu, Rasulullah saw. bersabda:
Mengamalkan dan meneladani “Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak
al-Mu’min, artinya bahwa beriman. Demi Allah tidak beriman. Para sahabat
seorang yang beriman harus bertanya, ‘Siapa ya Rasulullah saw.?’ Rasulullah
menjadikan orang yang ada di saw. menjawab, ‘Orang yang tetangganya
sekelilingnya aman dari merasa tidak aman dari gangguannya.’” (H.R.
gangguan lidah dan tangannya. Bukhari dan Muslim).
Memberikan rasa aman kepada siapapun baik dari lisannya ataupun dari tindakan yang dapat
merugikan orang lain

Tumbuhnya sikap optimis, tegar menghadapi berbagai cobaan, karena Allah Swt.
Telah memberi ketenangan dan jaminan kepada setiap mukmin;
IMPLEMENTASI
AL-MUKMIN
Berpartisipasi aktif menjaga keamanan lingkungan sekolah dan masyarakat

Mentaati rambu lalulintas dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan diri
sendiri dan orang lain saat berkendara di jalan umum
3. Al-Wakil (Maha Pemelihara)
Allah Swt. yang memelihara dan
mengurusi segala kebutuhan
makhluk-Nya, baik itu dalam urusan
dunia maupun urusan akhirat.

“Allah Swt. pencipta segala sesuatu dan Dia Maha PEMELIHARA


atas segala sesuatu.” (Q.S. az-Zumar [39]:62)
Senantiasa memohon ampunan kepada Allah Swt. dan mohon penjagaan-Nya di dalam agama, dunia dan akhirat.

Berdoa kepada Allah Swt. agar tetap terjaga dari kejahatan yang ditimbulkan manusia dan menjaga
diri agar tidak berbuat jahat kepada manusia

Memiliki kepedulian terhadap urusan saudara yang seiman di manapun berada.


IMPLEMENTASI
AL-WAKIL Menjaga segala hal yang diamanahkan kepada diri terkait urusan kemanusian dengan penuh
keikhlasan dan semangat.

Mengerahkan segala kekuatan yang sudah dianugerahkan Allah Swt. kepada dirinya untuk
berkhidmat kepada umat dan memberi manfaat kepada mereka
Menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah Swt. Semata setelah berikhtiar agar tidak berputus asa
ketika keinginannya tidak terpenuhi atau tidak sombong ketika keinginannya tercapai.
4. Al-Matin (Maha Kokoh)
Allah Swt. adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan
kekokohan-Nya. Kekokohan dalam prinsip sifat-sifat-Nya.
Allah Swt. juga Mahakokoh dalam kekuatan-kekuatan-Nya.
Oleh karena itu, sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan
yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.

“Sungguh Allah Swt., Dialah pemberi rezeki yang mempunyai


kekuatan lagi SANGAT KOKOH.” (QS. aż-Żariyāt [51]: 58)
Memiliki tekad yang kuat dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia

Hanya berpegang teguh kepada tali agama Allah Swt. dan tidak ada sesuatupun yang
dapat membuatnya berpaling
IMPLEMENTASI
AL-MATIN Berusahalah sekuat tenaga untuk mengendalikan hawa nafsu yang terdapat dalam diri
sehingga seorang muslim tetap berada di jalan yang benar

Memiliki prinsip dan pendirian yang kokoh untuk menyebarkan Islam yang
memberikan rahmat kepada segenap alam (Islam Rahmatan Lil’alamin)
5. Al-Jaami’ (Maha Mengumpulkan)
Allah Swt. Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu
yang tersebar atau terserak. Allah Swt. Maha Mengumpulkan
apa yang dikehendaki-Nya dan di mana pun Allah Swt.
berkehendak

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau MENGUMPULKAN manusia untuk


(menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”.
Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyalahi janji.”(Q.S. Ali Imrān [3]: 9).
Kuatkanlah semangat persatuan agar tidak mudah dipecah belah oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab

Tumbuhkan sikap ukhuwwah islamiyah di antara sesama umat Islam tanpa melihat ras,
etnis, bahkan negara
IMPLEMENTASI
AL-JAAMII
Kembangkan sikap toleran terhadap perbedaan antara sesama umat Islam selama
perbedaan tersebut bukan masalah ushul (pokok).

Mengajak umat Islam untuk senantiasa taat kepada Allah Swt., Rasul, dan ulil amri
selama perintah ulil amri tersebut tidak melanggar aturan agama
6. Al-’Adlu (Mahaadil)‫لعدل‬ ‫ا‬
Mahaadil, sangat sempurna keadilan-Nya dan tidak terbatas,
keadilan manusia terbatas (kadang khilaf, salah, condong
terhadap sesuatu yang dicintainya dan lain-lain).

“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Qur’ān), sebagai kalimat yang BENAR


DAN ADIL. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat- Nya dan Dia-lah yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al- An’ām [6]: 115).
Memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang dalam pergaulan sehari-hari

Menetapkan hukum yang sama kepada siapa saja yang bersalah, tidak menerapkan seperti yang
dikatakan pepatah “tumpul ke atas tajam ke bawah”

Hendaknya menempatkan sesuatu pada tempatnya, sehingga tidak menimbulkan masalah


IMPLEMENTASI
AL-’ADL Jadilah bagian dari solusi bukan bagian dari masalah untuk mendapat ketenangan dan kedamaian
dalam hidup

Tidak melakukan keberpihakan ketika menjadi seseorang yang dipercaya untuk memutuskan suatu
perkara atau sesuatu yang lainnya
Bersikap sportif dengan berani mengakui kesalahan yang sudah diperbuat.
7. Al-Akhir (Maha Akhir)
Allah Swt. Mahakekal tatkala semua makhluk hancur, Mahakekal dengan
kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluk-Nya adalah kekekalan yang terbatas,
seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di dalamnya. Surga
adalah makhluk yang Allah Swt. ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan
perintah-Nya.

“Dialah Yang Awal dan AKHIR Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu “. (Q.S. Al-Hadid [57]: 3).
Menjadikan Allah Swt. sebagai tujuan peribadatan seorang hamba

Meyakini sepenuh hati bahwa yang kekal abadi hanya Allah Swt. semata. Oleh karena
IMPLEMENTASI itu, seluruh sandaran hidup, tempat bergantung, tempat memohon hanya
AL-AKHIR kepada Allah Yang Maha Hidup;

Menyadari bahwa kematian pasti akan datang sehingga senantiasa termotivasi untuk
selalu beramal saleh
Al-Karim Maha Mulia

Al-Mu’min Maha Memberi Keamanan

Al-Wakil Maha Pemelihara

Al-Matin Maha Kokoh


KESIMPLAN

Al-Jami’ Maha Mengumpulkan

Al-’Adl Maha Adil

A Al-Akhir Maha Akhir


H
Fungsi Iman Kepada Allah
• Dapat menyelamatkan seseorang dari segala sesuatu yang menimpa
dirinya karena orang yang beriman akan ditolong Allah.
• Hati menjadi tenang, tidak gelisah.
• Dapat mendatangkan keuntungan. Karena orang yang tidak beriman
akan selalu berada dlam kerugian.
• Sebagai pengendali perilaku yang dilarang Allah.
• Untuk mendorong seseorang dalam beribadah kepada Allah.
• Sebagai penyesuai diri bahwa pada hakikatnya manusia adalah lemah
dan tidak berkekuatan jika dibandingkan dengan Allah.
• Dapat mempertebal keyakinan akan kekuasaan dan ke-Esaan Allah.
Asma’ul Husna
Penerapan Dalam Kehidupan
mempelajari dan mengkajinya sehingga memiliki pengetahuan tentang Asmaulhusna. Dari sini kita mampu untuk
mengenal Allah Swt

mengusahakan dengan sekuat tenaga untuk menghafal asma-asma Allah Swt. yang terdapat dalam
Asmaulhusna.

IMPLEMENTASI menjadikan lafaz-lafaz Asmaulhusna sebagai bagian mengingat Allah Swt. dalam bentuk zikir
AL-’ADL setelah melakukan salat fardu dan bagian dari bacaan doa yang dilantukan seorang
muslim.
menghafal ayat-ayat yang berkaitan dengan Asmaulhusna dan menjadikan hafalan tersebut
sebagai bacaan ketika melaksanakan salat

menerapkan perilaku akhlakulkarimah dengan meneladani asma-asma Allah yang terdapat dalam
Asmaulhusna
Contoh: Ar-Rahman (Maha Penyayang)

Waktu MPLS di sekolah, siswa baru sangat mengagumi


perilaku Muhammad, salah seorang anggota OSIS. Hampir
semua siswa di sekolah itu menyukainya. Muhamamd
adalah siswa yang senantiasa patuh dan hormat terhadap
guru, menghargai sesama serta menyayangi adik-adik
kelasnya seperti terhadap adik sendiri. Intinya Muhammad
adalah siswa yang penyayang, dan ini berarti bersikap sesuai
dengan sifat Ar Rahman
Al-Hadi (Maha Pemberi Petunjuk)

Bersikap sesuai dengan sifat Allah Al-Hâdî


(Yang Maha Memberi Petunjuk) berarti kita tidak
boleh pelit dalam membagi pengetahuan.
Meneladani sifat Allah Al-Hâdî juga berarti
bahwa kita harus selalu kooperatif (terbuka
.untuk bekerjasama) dengan orang lain
Membuat Kisah Pendek
Ar-Rahman: Maha Pengasih (kasih Allah pada makhluk-Nya, kasih ibu
pada anaknya, sayang anak pada ibunya, kasih kakak pada adiknya,
kebaikan kepada tetangga dan sesama, dsb)
Al-Hadi: Maha Pemberi Petunjuk (Hidayah Allah untuk makhluk-Nya,
kisah muallaf masuk Islam, pendosa yang bertaubat, dsb)
As-Salam: Maha Sejahtera (Karunia Allah untuk makhluk-Nya, kisah
para pencari rizki, orang kaya dan miskin dari segi harta, rezeki Allah
yang melimpah di alam, kisah hamba Allah yang kaya, kisah orang-
orang pinggiran dan hikmahnya, dsb)
Tebak Asma Allah
Al-Karim 1 ?

Al-Wakil 2 ?
Al-Jami’ 3 ?

Al-Akhir 4 ?
Al-Mukmin 5 ?

Al-Matin 6 ?
Al-’Adl 7

?
Sekarang Mari Kita Balik
Maha Memberi
Keamanan 1 ?

Maha
Mengumpulkan 2 ?
Maha Mulia 3 ?

Maha Kokoh 4 ?
Maha Akhir 5 ?

Maha Pemelihara 6 ?
Maha Adil 7

?
SEKIAN...
SEMOGA BERMANFAAT.
AAMIIN

TERIMA KASIH
SYUKRON JAZILAN

Anda mungkin juga menyukai