TIDAK DIPERDAGANGKAN
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan
Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan
Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum
2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh
berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan
dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku
ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai
dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini.
Hak Cipta pada kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang–Undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Kata Pengantar v
siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain
yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru
dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa
dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting.
Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam berbagai
bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber
dari lingkungan sosial dan alam.
Sebagai edisi pertama, buku guru ini sangat terbuka dan
perlu terus dilakukan perbaikan untuk penyempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik,
saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada
edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan
terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka
mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka
(2045).
ANIES BASWEDAN
Bagian Umum....................................................................1
B a b 1 Pendahuluan.........................................................2
A. Latar Belakang.................................................2
B. Tujuan Kompetensi..........................................4
C. Ruang Lingkup.................................................5
D. Pengembangan Materi......................................6
E. Format Buku...................................................18
F. Karakteristik Peserta Didik Tunarungu............20
G. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X
SMALB-B (Tunarungu).....................................24
H. Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter..........27
B a b 2 Model-Model Pembelajaran..................................31
A. Model Pembelajaran Langsung.........................31
B. Model Pembelajaran Kooperatif........................35
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah.............38
D. Pembelajaran Kontekstual
dalam Pembelajaran.........................................42
E. Model Sistem Komunikasi
Pembelajaran Tunarungu ...................................48
F. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI)............56
Daftar Isi ix
B a b 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar...............59
A. Petunjuk Umum...............................................59
B. Strategi Umum Pembelajaran Mengacu
pada Buku Siswa.............................................66
C. Penggunaan Media dan Sarana Pembelajaran.....71
D. Format Penilaian Pembelajaran........................72
Bagian Khusus..................................................................77
Lampiran-Lampiran..........................................................231
Glosarium..........................................................................249
Daftar Pustaka..................................................................259
Biodata..............................................................................263
Daftar Isi xi
Daftar Tabel
Bagian Umum
Tabel 1.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran PPKn Kelas X TUNARUNGU.... 6
Tabel 1.2 Silabus Mata Pelajaran PPKn
Kelas X TUNARUNGU..................................... 10
Tabel 1.3 Penggunaan Buku Siswa................................ 19
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran
Kooperatif...................................................... 36
Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran
Berbasis Masalah........................................... 40
Tabel 3.1 Contoh Indikator dari Kompetensi Dasar
pada KI 1-4.................................................... 59
Bagian Khusus
Tabel 1.1 Contoh Lembar Format Observasi.................. 107
Tabel 1.2 Instrumen Pengamatan Sikap Siswa.............. 108
Tabel 1.3 Contoh Lembar Format Penilaian Individual... 109
Tabel 1.4 Contoh Lembar Format Penilaian Proses........ 115
Tabel 2.1 Alokasi Waktu Penggunaan Buku.................. 143
Tabel 2.2 Instrumen Pengamatan Sikap Siswa.............. 144
Tabel 2.3 Contoh Lembar Format Penilaian Individual... 145
Tabel 2.4 Contoh Lembar Format Penilaian Proses........ 150
Tabel 3.1 Contoh Lembar Format Observasi.................. 180
Tabel 3.2 Instrumen Pengamatan Sikap Siswa.............. 181
Tabel 3.3 Contoh Lembar Format Penilaian Individual... 182
Tabel 3.4 Contoh Lembar Format Penilaian Proses........ 188
Tabel 4.1 Contoh Lembar Format Observasi.................. 219
Tabel 4.2 Instrumen Pengamatan Sikap Siswa.............. 220
Tabel 4.3 Contoh Lembar Format Penilaian Individual... 221
Tabel 4.4 Contoh Lembar Format Penilaian Proses........ 227
Bagian Umum 1
B ab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan
warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis,
melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi
baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat
yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
berkontiribusi penting menunjang tujuan bernegara
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
PPKn berkaitan dan berjalan seiring dengan perjalanan
pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia. PPKn merupakan bagian integral dari ide,
instrumentasi, dan praksis kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara Indonesia. Pendidikan nasional
pada hakikatnya adalah PPKn untuk melahirkan warga
negara Indonesia yang berkualitas baik dalam disiplin sosial
dan nasional, dalam etos kerja, dalam produktivitas kerja,
dalam kemampuan intelektual dan profesional, dalam
tanggung jawab kemasyarakatan, kebangsaan, kemanusiaan
serta dalam moral, karakter dan kepribadian (Soedijarto
dalam Darmadi, 2013).
Bab 1 Pendahuluan 3
B. Tujuan Kompetensi
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan
kelas X SMALB B bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Menyadari nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai
dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Mengamalkan nilai-nilai dalam sistem pemerintah
sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
3. Menganalisis sistem pemerintah negara sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
4. Menyaji hasil keputusan bersama tentang perbedaan
pandangan terkait sistem pemerintah negara sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
5. Menghargai nilai-nilai fungsional lembaga-lembaga
Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
6. Menyetujui nilai-nilai tentang hubungan struktural
dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
7. Menelaah kewenangan lembaga-lembaga Negara
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
8. Mempresentasikan kewenangan lembaga-lembaga
Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan kelas X SMALB-B (Tunarungu) meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
1. Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintah Negara.
2. Kewenangan Lembaga-lembaga Negara.
3. Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional.
4. Arti pentingnya Wawasan Nusantara.
Bab 1 Pendahuluan 5
D. Pengembangan Materi
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan kelas X SMALB-B (Tunarungu) memiliki
4 (empat) Kompetensi Inti (KI) yang dijabarkan dalam 16
Kompetensi Dasar. Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terurai dalam
empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti 1 berkaitan
dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kompetensi Inti 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap
sosial. Kompetensi Inti 3 berisi Kompetensi Dasar tentang
pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi
Inti 4 berisi Kompetensi Dasar tentang penyajian Ketrampilan
KI1, KI 2, dan KI 4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan
melalui proses pembelajaran pada setiap materi pokok yang
tercantum dalam KI 3.
KI 1 dan KI 2 pada setiap kegiatan pembelajaran diajarkan
langsung (direct teaching) dan indirect teaching.
Rincian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas
X SMALB-B (Tunarungu) adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
PPKn Kelas X TUNARUNGU
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan 1.1 Menyadari nilai-
menghayati ajaran nilai dalam sistem
agama yang dianutnya pemerintah sesuai
dengan Pancasila dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara
Bab 1 Pendahuluan 7
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
pemerintahan pusat
dan daerah menurut
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
2.3 Mengamalkan nilai-
nilai yang membentuk
komitmen integrasi
nasional dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
2.4 Menghargai pentingnya
wawasan nusantara
dalam konteks Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
3. Memahami pengetahuan 3.1 Menganalisis sistem
(faktual, konseptual, pemerintah negara
dan prosedural) sesuai dengan nilai-
berdasarkan rasa ingin nilai Pancasila dalam
tahunya tentang ilmu kehidupan berbangsa
pengetahuan, teknologi, dan bernegara.
seni, budaya terkait 3.2 Menelaah kewenangan
fenomena dan kejadian lembaga-lembaga
nyata dalam kehidupan Negara menurut
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Bab 1 Pendahuluan 9
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
4.3. Menyajikan hasil
analisis tentang faktor-
faktor pembentuk
integrasi nasional
dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
4.4. Memaparkan hasil
keputusan bersama
terkait pentingnya
Wawasan Nusantara
dalam konteks Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
Tabel 1.2
Silabus Mata Pelajaran PPKn Kelas X TUNARUNGU
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
1.1 Menyadari Nilai-nilai Pan- • Mengamati
nilai-nilai casila dalam gambar /
dalam sistem kerangka praktik tayangan vid-
pemerintah penyelenggaraan io/film dengan
sesuai den- pemerintahan penuh rasa
gan Pan- Negara syukur dan
casila dalam a. Sistem atau membaca
kehidupan Pembagian dari berbagai
berbangsa Kekuasaan
sumber (buku,
dan berne- Negara
media cetak
gara
Bab 1 Pendahuluan 11
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
sistem pe- • Mengumpul-
merintah kan informasi
dari berbagai
negara ses-
sumber (Buku
uai dengan
yang relevan,
nilai-nilai media masa,
Pancasila. memanfaat-
kan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi)
dengan penuh
kejujuran dan
toleransi ten-
tang Nilai-nilai
Pancasila da-
lam kerangka
praktik pe-
nyelenggaraan
pemerintahan
Negara
• Menganalisis
dan mempre-
sentasikan
hasil analisis
kerja kelompok
tentangtentang
Nilai-nilai Pan-
casila dalam
kerangka prak-
tik penyeleng-
garaan pemer-
intahan negara.
Bab 1 Pendahuluan 13
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
3.2 Menelaah tentang ke-
kewenangan wenangan
lembaga- lembaga-lem-
lembaga baga Negara
Negara • Mengumpul-
kan informasi
menurut Un-
dari berbagai
dang-Un-
sumber den-
dang Dasar
gan penuh
Negara Re-
disiplin dan-
publik Indo- tanggung
nesia Tahun jawab tentang
1945 kewenangan
4.2 Mempre- lembaga-lem-
sentasikan baga Nega-
kewenangan ramenurut
lembaga- Undang-un-
dang Dasar
lembaga
Negara Re-
negaara
publik Indo-
menurut nesia Tahun
Undang-Un- 1945
dang dasar • Menyim-
Negara Re- pulkan dan
publik Indo- mempresen-
nesia Tahun tasikan hasil
1945 analisis kerja
kelompok
tentangke-
wenangan
Bab 1 Pendahuluan 15
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
3.3 Memprediksi e. Peran serta secara damai
faktor-faktor warga negara dan toleran
dengan meng-
pembentuk dalam menjaga gunakan high-
integrasi Persatuan order-thinking
nasional dan Kesatuan skills (HOTS)
tentang faktor-
dalam Bangsa faktor pemben-
bingkai tuk integrasi
Bhineka nasional
• Mengumpul-
Tunggal Ika
kan informasi
4.3 Menyajikan dengan Me-
hasil analisis manfaatkan
Teknologi
tentang Informasi dan
faktor-faktor Komunikasi,
pembentuk menga-nalisis
dan menyim-
integrasi pul-kan hasil
nasional analisis/dis-
dalam kusi kelompok
tentang faktor-
bingkai faktor pem-
Bhinneka bentuk inte-
Tunggal Ika grasi nasional
• Mempresen-
tasikan hasil
analisis kerja
kelompok
melalui de-
bat pro kon-
tra tentang
faktor-fak-
tor pemben-
tuk integrasi
nasional
Bab 1 Pendahuluan 17
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
4.4 Memaparkan • Mengumpul-
hasil kan informasi,
keputusan dan menganal-
bersama isis tentang
terkait arti pentingnya
pentingnya Wawasan Nu-
Wawasan santara
Nusantara • Menyimpulkan
dalam dan mengambil
konteks keputusan
Negara bersama
Kesatuan hasil analisis
Republik tentang arti
Indonesia pentingnya
Wawasan
Nusantara
E. Format Buku
Format buku yang akan dibuat berdasarkan Ke-4
Kompetensi Inti (KI) yang kemudian dijabarkan menjadi 16
Kompetensi Dasar (KD) itu merupakan bahan kajian yang
akan ditransformasikan dalam kegiatan pembelajaran selama
satu tahun (dua semester) yang terurai dalam 36 minggu.
Kegiatan pembelajaran selama 36 minggu dibagi menjadi
dua semester, semester pertama dan semester kedua. Setiap
semester terbagi menjadi 18 minggu. Selama 18 minggu, juga
dilaksanakan ulangan/kegiatan lain seperti ulangan tengah
I I
II UAS
III II
IV UAS
Bab 1 Pendahuluan 19
BabI : Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Negara
Bab II : Lembaga NegaraIndonesia
Bab III : Integrasi Nasional
Bab IV : Wawasan Nusantara Dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Bab 1 Pendahuluan 21
untuk berkomunikasi, demikian pula pada anak tunarungu.
Oleh karenanya, tidaklah mengherankan apabila banyak
anak tunarungu mengalami kesepian. Karena mereka
tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain.
Penyebab kekurangan pendengaran anak tunarungu
kurang memahami akan bahasa lisan dan tulisan
(berkomunikasi) sering kali menafsirkan suatu yang
negatif atau salah, hal ini sering mengakibatkan tekanan
kepada emosi. Tekanan pada emosi itu dapat menghambat
perkembangan pribadinya dengan menampilkan sikap
menutup diri.
Bab 1 Pendahuluan 23
G. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X SMALB-B
(Tunarungu)
1. Pengertian
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
kelas X SMAL-B (tunarungu) berupaya peserta didik
mensyukuri, mengamalkan, menganalisis, mewujudkan
bersama-sama sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan Negara.
PPKn memiliki peran pentingdalamkehidupan
berbangsa dan bernegara. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan kelas X SMALB-B (Tunarungu) adalah
bentuk pengemblengan peserta didik agar menghargai,
mendukung, mensintesiskan, mendemonstrasikan hasil
analisis tentang kewenangan lembaga-lembaga Negara
menurut Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas
X SMALB-B (Tunarungu) berkontiribusi penting dalam
membentuk komitmen integrasi nasional dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika dan wawasan nusantara dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia secara
adil.
PPKnkelas X SMAL-B (Tunarungu) berupaya
menanamkan sikap kepada peserta didik agar:
a. Memiliki rasa mensyukuri, mengamalkan,
menganalisis dan mewujudkan keputusan bersama
2. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas X SMALB Tunarungu bertujuan
agar peserta didik tunarungu memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Menyadari nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai
dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
b. Mengamalkan nilai-nilai dalam sistem pemerintah
sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
Bab 1 Pendahuluan 25
c. Menganalisis sistem pemerintah negara sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
d. Menyaji hasil keputusan bersama tentang perbedaan
pandangan terkait sistem pemerintah negara sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
e. Menghargai nilai-nilai fungsional lembaga-lembaga
Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
f. Menyetujui nilai-nilai tentang hubungan struktural
dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
g. Menelaah kewenangan lembaga-lembaga Negara
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
h. Mempresentasikan kewenangan lembaga-lembaga
Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
i. Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen
integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
j. Mengamalkan nilai-nilai yang membentuk komitmen
integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
k. Memprediksi faktor-faktor pembentuk integrasi
nasiona dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Bab 1 Pendahuluan 27
menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat,
dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih
sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang
bermartabat. Nilai-nilai yang dikembangan dalam pendidikan
budaya karakter bangsa adalah sebagai berikut:
1. Religius, sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, serta
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta
hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur, perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi, sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan suku, agama, etnis, pendapat, sikap, tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib
dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras, perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
6. Kreatif, berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
7. Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis, cara berpikir, bersikap, dan bertindak
yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang
lain.
Bab 1 Pendahuluan 29
17. Peduli sosial, sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung jawab, sikap dan perilaku seseorang untuk
Melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya
dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.
Tabel 2.2
Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Tahap Indikator Tingkah Laku Guru
1. Orientasi peserta Menjelaskan tujuan
didik pada pembelajaran, menjelaskan
masalah. logistik yang diperlukan,
dan memotivasi peserta
didik terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan oral (lisan, bicara) tulisan dan membaca
ujaran. Antara lain:
a. Oral
Oral adalah suatu cara dalam berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa lisan sebagai alat untuk
berkomunikasi. Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh
Mullholand (1980) dalam Lani Bunawan (1997:5), maka
komunikasi dengan oral yaitu:
1) Suatu sistem komunikasi yang menggunakan bicara, sisa
pendengaran, baca ujaran, dan atau rangsangan vibrasi
serta perabaan (vibrotaktil) untuk suatu percakapan
spontan.
2) Suatu sistem pendidikan dimana kegiatan belajar
mengajar berlangsung dengan menggunakan bahasa
lisan dan tulisan.
b. Tulisan
Komunikasi secara verbal dapat juga dilakukan dengan
menggunakan tulisan. Tulisan yang digunakan bersifat
situasional yaitu digunakan sesuai dengan kondisi dan
tempat dimana tulisan tersebut akan digunakan. Contohnya
apabila seorang yang normal pendengaran menyampaikan
informasi berupa tulisan kepada tunarungu dan memiliki
kebangsaan atau daerah yang berbeda maka diusahakan
menggunakan tulisan yang dapat dimengerti oleh kedua
pihak. Tulisan itu dapat berupa lambang-lambang bahasa
yang disepakati bersama dan berlaku di suatu daerah
tertentu.
c. Membaca Ujaran
Membaca ujaran merupakan kegiatan yang bukan hanya
mencakup sekedar pengamatan gerak bibir tetapi meliputi
pengamatan atas bahasa tubuh, ekspresi, dan konteks
secara keseluruhan dimana komunikasi ini berlangsung.
e. Komunikasi Campuran
Komunikasi campuran ini merupakan kombinasi atau
perpaduan antara penggunaan komunikasi verbal dan
komunikasi non-verbal. Komunikasi dengan metode ini
sering juga dinamakan sebagai metode oral tambah (oral
+) karena pada umumnya sasarannya adalah agar anak
tetap menguasai keterampilan berbicara dengan memberi
penunjang visual yang lebih nyata daripada membaca ujaran,
karena dalam metode kombinasi, unsur bicara digunakan
bersamaan atau berbarengan dengan unsur isyarat, maka
dikenal juga dengan nama metode simultan/serempak
f. Metode Pembelajaran
1) Metode Formal
Metode ini dapat disamakan dengan metode mengajar
bahasa asing atau bahasa kedua pada seseorang. Ciri-
ciri metode ini adalah:
a) Kegiatan belajar mengajar bahasa berawal dari guru
dan hampir seluruhnya dikuasai oleh guru.
b) Titik berat pengajaran bahasa terletak pada
penguasaan struktur dan tata bahasa.
2) Metode Okasional
Metode ini dikenal juga dengan aliran natural, dimana
pengajaran bahasa dilaksanakan dengan mengikuti cara
sebagaimana anak dengar mulai belajar bahasa. Cara
mengajar bahasa tanpa program melainkan dengan
menciptakan percakapan berdasarkan situasi hangat
yang sedang dialami anak dan mengandalkan pada
kemampuan meniru anak sehingga disebut metode
imitatif. Ciri-ciri metode ini, yaitu:
a) Menggunakan bahasa sehari-hari yang lazim
dipergunakan dalam percakapan.
b) Menggunakan setiap kesempatan untuk memberi
bahasa yang wajar.
c) Bertolak dari pengalaman anak.
d) Memberi penekanan pada pelajaran membaca.
e) Tidak mengadakan penyederhanaan berhubungan
dengan kesulitan tata bahasa.
f) Mengandalkan dorongan meniru/imitasi.
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian sikap menggunakan teknik Tes Tertulis,
Tes Lisan, dan Penugasan. Format atau instrumen yang
digunakan adalah:
a. Tes Tertulis (Pilihan Ganda, Isian, Jawaban Singkat,
Menjodohkan, Benar Salah, Uraian)
b. Tes Lisan (Daftar Pertanyaan).
c. Penugasan (Lembar Penugasan berbentuk PR atau
Kliping).
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian sikap menggunakan teknik Tes Praktik,
Projek, dan Portofolio.Format atau instrumen yang
digunakan adalah:
a. Tes Praktik (Daftar Cek dan Skala Penilaian).
b. Projek (Daftar Cek dan Skala Penilaian).
c. Portofolio (Daftar Cek dan Skala Penilaian).
Bagian Khusus 77
setiap sub bab dilengkapi dengan kegiatan peserta didik dan
uji kompetensi. Sedangkan dalam setiap bab dilengkapi dengan
pengayaan, remedial, rangkuman, istilah penting, dan evaluasi
berkaitan dengan uraian materi pada bab tersebut.
1
Penyelenggaraan Sistem
Pemerintahan Negara
B ab 1
Penyelenggaraan Sistem
Pemerintahan Negara
A. Peta Konsep
Hakikat Sistem
Sistem Pemerintahan
Pemerintahan
menurut Sistem Pembagian
Pancasila Kekuasaan
Hubungan
Pemerintah Daerah
antara
Pemerintah
Pusat dan Pendelegasian Tugas
Daerah Pemerintah Pusat ke
Daerah
Kata Kunci
D. Indikator
Siswa dapat:
1. Menyadari sebagai warga negara yang sistem
pemeritahannya berdasar nilai-nilai Pancasila
2. Menghormati penyelenggara pemerintahan
3. Menjelaskan tentang hakikat sistem pemerintahan.
4. Menerangkan sistem pembagian kekuasaan.
5. Menjelaskan Nilai- Nilai Pancasila dalam Praktik
Penyelenggaraan Pemerintahan.
6. Menjelaskan tugas dan fungsi kementerian.
7. Menerangkan pendelegsian Tugas Pemerintah Pusat ke
Daerah. Dst.
Guru dapat mengembangkan indikator lebih lanjut sesuai
dengan materi pada bab I.
E. Materi Pembelajaran
Materi dalam Bab I membahas tentang Penyelenggaraan
Sistem Pemerintahan Negara. Materi ini, secara keseluruhan
memiliki alokasi waktu 8 minggu (8x90 menit) dan setiap
kali pertemuan 2 jam pelajaran (90 menit). Adapun materi
pokok meliputi:
1. Hakikat Sistem Pemerintahan
2. Sistem Pembagian Kekuasaan
F. Proses Pembelajaran
Sebelum melakukan proses pembelajaranguru wajib
melakukan asesmenberkaitan dengan materi yang akan
disajikan dalam bab I.
G. Penilaian Pembelajaran
Keterangan
1) Sikap : kesopanan, kerjasama, semangat,
Toleransi meluruskan penyimpangan, dan
menunjukkan sikap terpuji.
Tabel 1.2
Keterangan:
1. Perilaku yang dituliskan adalah sikap siswa yang sangat
menonjol positifnya atau negatifnya.
2. Catatan sikap dibuat dan dilaporkan sebagai bahan
penilaian sikap spiritual dan sosial.
3. Catatan sikap siswa hasil pengamatan dituliskan dalam
jurnal guru.
Nilai
No. Aspek Yang Dinilai Skor
1 2 3 4 5
1. Pengetahuan
a. Pemahaman materi
b. Kejelasan
c. Sistematis
d. Ketepatan
e. Kreatif dan inovatif
Keterangan
1) Penilaian Pengetahuan
a) Pemahaman materi
5: Hampir sempurna.
4: Ada kesalahan tetapi tidak mengganggu makna.
3: Ada kesalahan dan mengganggu makna.
2: Banyak kesalahan dan mengganggu makna.
1: Terlalu banyak kesalahan sehingga sulit
dipahami.
b) Kejelasan
5: Sangat jelas.
4: Jelas.
Aspek Penilaian
Kode
No. Nama Penilaian
Kerja Nilai
Partisipasi Sikap
sama
1.
2.
3.
4.
5.
dst
G. Pengembangan Kompetensi
Uji kompetensi pada Bab I tentang Sistem
Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
H. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
telah menguasai materi pada Bab I tentang Penyelenggaraan
Sistem Pemerintah Negara. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan dalam kegiatan pengayaan:
1. Memberikan bahan bacaan baru yang berkaitan dengan
materi pada Bab I.
2. Peserta didik juga dapat diminta mengamati kejadian-
kejadian di lingkungan sekitar.
I. Remedial
Kegiatan remedial dilakukan dan diberikan kepada
peserta didik yang belum menguasai materi pada bab ini
dan belum mencapai kompetensi seperti yang disebutkan di
atas. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
oleh peserta didik.
2. Peserta didik secara terencana mempelajari buku siswa
tentangnilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara.
3. Guru menyiapkan latihan-latihan yang berhubungan
dengan materi di atas tertentu.
4. Peserta didik diberi motivasi untuk belajar dengan baik,
sehingga bisa memahami materi tersebut.
5. Peserta didik melakukan penilaian kembali melalui uji
kompetensi.
2
Lembaga Negara Indonesia
B ab 2
Lembaga Negara Indonesia
A. Pendahuluan
Suprastruktur
Politik
Suprastruktur
dan Infrastruktur
Politik
Infrastruktur
Politik
MPR
DPR
DPD
Presiden
Lembaga Negara Lembaga-lembaga BPK
Negara
Indonesia MA
MK
KY
BI
KPU
Pelaksanaan Hak
Partisipasi dan Kewajiban
Warga Negara Politik
dalam Sistem
Politik
Pemilu
Kata Kunci
C. Kompetensi Dasar
1.2 Menghargai nilai-nilai fungsional lembaga-lembaga
Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2.2 Menyetujui nilai-nilai tentang hubungan struktural
dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
D. Indikator
Siswa dapat:
1. Menghargai nilai-nilai terkait fungsi lembaga-lembaga Negara.
2. Mendukung perilaku peduli terhadap nilai-nilai terkait
fungsi lembaga-lembaga Negara.
3. Mendefinisikan Suprastruktur Politik.
4. Mendefinisikan Infrastruktur Politik.
5. Menguraikan tentang hubungan antar Lembaga Negara.
6. Menerangkan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Politik.
7. Memberikan contoh Pelaksanaan Hak dan Kewajiban
Politik. Dan seterusnya.
Guru dapat mengembangkan indikator lebih lanjut
sesuai dengan materi pada bab II.
E. Materi Pembelajaran
Materi dalam Bab II membahas Lembaga-Lembaga
Negara di Indonesia. Materi pokok ini memiliki waktu 8
minggu dengan jumlah 2 jam pelajaran/minggu ( 90 menit
setiap kali pertemuan)
1. Memahami suprastruktur dan infrastruktur sistem
politik Indonesia.
F. Proses Pembelajaran
Sebelum melakukan proses pembelajara guru wajib
melakukan asesmen berkaitan dengan materi yang akan
disajikan dalam bab II.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran
siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Guru membagi peserta didik dalam kelompok
b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan, dan
memotivasi peserta didik terlibat pada aktvitas
pemecahan masalah.
c) Guru meminta peserta didik untuk mengamati
gambar-gambar tentang Suprastruktur dan
Infrastruktur sistem politik Indonesia.
d) Guru meminta peserta didik mendiskusikan
gambar.
e) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat
dalam mengamati gambar tersebut.
f) Guru mengamati keterampilan peserta didik
ketika mengkaji dan mengomentari gambar
tersebut.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran melalui tanya jawab secara
klasikal
2) Guru melaksanakan post tes secara lisan
3) Guru melakukan refleksi, denganmeminta peserta
didik menjawabpertanyaan berikut ;
a) Apa yang dialami/pengalaman belajar setelah
mempelajari materi tersebut?
b) Mana yang baik dan mana yang kurang baik
dari proses pembelajaran tersebut?
c) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari
Suprastruktur dan Infrastruktur sistem politik
Indonesia?
d) Apa sikap yang kalian peroleh dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan?
a. Materi Pembelajaran
Materi pokok pembelajaran ini membahas
tentang lembaga-lembaga negara. Materi ini memiliki
alokasi waktu 4 minggu dan setiap kali pertemuan
2 jam pelajaran (90 menit), peserta didik SMALB
Tunarungu mampu:
1) Menjelaskan Lembaga-lembaga Negara Republik
Indonesia menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Tata kelola
pemerintahan yang baik.
b. Proses Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran menggunakan
sistem komunikasi tunarungu, discovery learning,
a. Materi Pembelajaran
Materi pokok pertemuan ini membahas Partisipasi
warga negara dalam sistem politik RI, materi ini memiliki
alokasi waktu 180 menit atau 2 kali pertemuan.
1) Menyebutkan Partisipasi warga negara dalam sistem
politik RI.
b. Proses Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem
komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi
dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.
Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik
mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan
mengasosiasikan dan mengomunikasikan.
a. Petunjuk
1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai
berdiskusi.
2) Lembar ini menilai keefektivas peserta didik
selama diskusi dalam tiga kode nilai, yaitu
A (Baik, jika rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke
atas);
B (Cukup, jika rata-rata skor angka antara 6,0 –
7,9); dan
C (kurang, jika rata-rata skor angka di bawah
6,0).
3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka
1 – 10.
4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai
akhir.
Keterangan
1. Sikap: kesopanan, kerjasama, semangat, toleransi
meluruskan penyimpangan, dan
menunjukkan sikap terpuji.
2. Pendapat: rasional, teliti, jelas, relevan,
sistematis, keaktifan, berpendapat.
3. Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik, dan wajar.
a. Petunjuk
1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai
mengerjakan tugas individual.
2) Lembar ini mencatat hasil pembelajaran peserta
didik dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika
rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup,
jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C
(kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).
3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 5.
4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata
nilai akhir.
Nilai Skor
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5
1. Pengetahuan
a. Pemahaman materi
b. Kejelasan
c. Sistematis
d. Ketepatan
e.Kreatif dan inovatif
2. Sikap
a.Rasa hormat
b.Jujur
c. Peduli
d.Berani
e.Percaya diri
f.Berkomunikasi baik
g.Peduli social
h.Ingin tahu
3. Perilaku
a.Kerjasama
b. Melakukan tindakan
komunikasi yang tepat
Jumlah
Kode Nilai
H. Pengembangan Kompetensi
Uji kompetensi pada Bab II tentang Kewenangan Lembaga-
lembaga Negara.
I. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
telah menguasai materi pada Bab II tentang Lembaga Negara
Indonesia. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
kegiatan pengayaan:
1. Memberikan bahan bacaan baru yang berkaitan dengan
materi pada Bab II.
2. Peserta didik juga dapat diminta mengamati kejadian-
kejadian di lingkungan sekitar.
3. Pembelajaran pengayaan juga dapat dilaksanakan
dengan memaknai hasil portofolio peserta didik.
4. Guru dapat mengembangkan bentuk pengayaan
berkaitan dengan materi Bab II.
3
Integrasi Nasional
B ab 3
Integrasi Nasional
A. Pendahuluan
Wilayah
Kebhinekaan
Bangsa Sosial Budaya
Indonesia
Bahasa
Menghargai
Hakikat Kebhinekaan
Integrasi
Nasional Pengertian
Integrasi
Integrasi
Nasional
Keturunan
Faktor-Faktor
Bahasa
Pembentuk
Integrasi Wilayah
Kesamaan Nasib
Kata Kunci
C. Kompetensi Dasar
1.3 Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen
integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang membentuk komitmen
integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika.
D. Indikator
Siswa dapat:
1. Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen
integrasi nasional
2. Mendukung nilai-nilai yang membentuk komitmen
integrasi nasional.
2. Menjelaskan kebhinekaan Bangsa Indonesia.
3. Menjelaskan Hakikat Integrasi Nasional.
4. Menerangkan faktor-faktor pembentuk integrasi nasional.
5. Menerangkan tantangan dan peran WNI dalam menjaga
Integrasi Bangsa.
6. Indikator selanjutnya, guru dapat mengembangkan
indikator sesuai dengan materi pada bab III.
E. Materi Pembelajaran
Materi pokok dalam Bab III tentang Integrasi Nasional,
Materi ini memiliki alokasi waktu 8 minggu dengan waktu
90 menit setiap kali pertemuan.
1. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia.
2. Hakikat Integrasi nasional.
F. Proses Pembelajaran
Sebelum melakukan proses pembelajara guru wajib
melakukan asesmen berkaitan dengan materi yang akan
disajikan dalam bab III.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran
siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
2) Guru memberi motivasi dengan menanyakan
pengalaman peserta didik apa yang dialami, dilihat.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Guru membagi peserta didik dalam kelompok
diskusi
b) Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi peserta didik.
c) Guru meminta peserta didik untuk mengamati
buku siswa.
d) Guru meminta peserta didik mencatat hal-hal
yang penting dan yang tidak diketahui.
e) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat dalam
mengamati dan menyimak syair yang berkaitan
dengan Kebhinekaan Bangsa Indonesia.
f) Guru mengamati keterampilan peserta didik
dalam mengamati atau membaca wacana
Kebhinekaan Bangsa Indonesia
2) Menanya
a) Guru membimbing peserta didik secara
kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan
yang berkaitan dengan Kebhinekaan Bangsa
Indonesia.
b) Guru menyajikan informasi kepada peserta
didik dengan jalan demonstrasi atau lewat
bahan bacaan.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran melalui tanya jawab secara
klasikal
2) Guru melaksanakan post tes secara lisan
a. Materi Pembelajaran
Materi pokok pembelajaran ini membahas Hakikat
Integrasi Nasional. Materi pokok ini memiliki alokasi
waktu 180 menit atau 2 kali pertemuan. Setelah
b. Proses Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran menggunakan
sistem komunikasi tunarungu, discovery learning,
metode diskusi dengan model pembelajaran
bekerja dalam kelompok. Kegiatan pembelajaran
sesuai pendekatan saintifik mulai dari mengamati,
menanya, mencari informasi, dan mengasosiasikan
dan mengomunikasikan.
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikhis
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran
siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
b) Guru memberi motivasi dengan menanyakan
pengalaman peserta didik apa yang dialami,
dilihat.
c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya
jawab mengenai materi yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
a. Materi Pembelajaran
Materi pokok pertemuan ini membahas tentang
Faktor-faktor Pembentuk Integrasi Nasional, memiliki
alokasi waktu 180 menit atau 2 kali pertemuan.
1) Menjelaskan Faktor-faktor Pembentuk Integrasi
Nasional
b. Proses Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem
komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi
dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.
Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik
mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan
mengasosiasikan dan mengomunikasikan
b. Proses Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem
komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi
dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.
Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik
mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan
mengasosiasikan dan mengomunikasikan
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran
siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
b) Guru memberi motivasi dengan membimbing
peserta didik menanyakan pengalaman sehari-
hari dengan menceritakan secara verbal.
c) Guru melakukan apresiasi melalui tanya jawab
mengenai materi yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
G. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan
observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, atau
jurnal. Hasil penilaian akan lebih baik apabila menggunakan
teknik penilaian yang bervariasi. Sehingga hasil penilaian
lebih obyektif, karena setiap teknik memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penilaian ini berlangsung secara terus menerus
selama proses pembelajaran.
a. Petunjuk
a) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai
berdiskusi.
Keterangan
1. Sikap: kesopanan, kerjasama, semangat, toleransi
meluruskan penyimpangan, dan
menunjukkan sikap terpuji.
2. Pendapat: rasional, teliti, jelas, relevan,
sistematis, dan keaktifan, berpendapat.
3. Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik, dan wajar.
a. Petunjuk
1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai
mengerjakan tugas individual.
a. Petunjuk
1) Lembar ini diisi selama proses kegiatan
berlangsung.
2) Lembar ini menilai perilaku peserta didik secara
perorang dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika
rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup,
jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C
(kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).
3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka
1 – 10.
I. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah
menguasai materi pada Bab III tentang Integrasi Nasional.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam kegiatan
pengayaan :
1. Memberikan bahan bacaan baru yang berkaitan dengan
materi pada Bab III.
2. Peserta didik juga dapat diminta mengamati kejadian-
kejadian di lingkungan sekitar.
3. Pembelajaran pengayaan juga dapat dilaksanakan
dengan memaknai hasil portofolio peserta didik.
4. Guru dapat mengembangkan bentuk pengayaan
berkaitan dengan materi Bab III.
J. Remedial
Kegiatan remedial dilakukan dan diberikan kepada
peserta didik yang belum menguasai materi pada bab ini
dan belum mencapai kompetensi seperti yang disebutkan di
atas. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
oleh peserta didik.
4
Wawasan Nusantara
B ab 4
Wawasan Nusantara
A. Pendahuluan
Pengertian
Wawasan
Hakikat Nusantara
wawasan
Ruang Lingkup
nusantara
Wawasan
Nusantara
Trigatra dan
Pancagatra
Trigatra dan Wawasan
Wawasan Pancagatra Nusantara
Nusantara dalam Wawasan
Hubungan Trigatra
Nusantara dan Pancagatra
dalam Wawasan
Nusantara
Partisipasi dalam
Ideologi
Partisipasi dalam
Politik
Partisipasi WNI
Partisipasi dalam
dalam Wawasan
Ekonomi
Nusantara
Partisipasi dalam
Sosial Budaya
Partisipasi dalam
Hankam
Kata Kunci
C. Kompetensi Dasar
1.4 Menghayati nilai-nilai pentingnya wawasan nusantara
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.4 Menghargai pentingnya wawasan nusantara dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.4 Mengevaluasi arti pentingnya Wawasan Nusantara
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.4 Memaparkan hasil keputusan bersama terkait arti
pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
E. Materi Pembelajaran
Materi pokok dalam Bab IV tentang Wawasan Nusantara
ini, memiliki alokasi waktu 8 minggu atau 8 kali pertemuan,
dengan rincian:
1. Hakikat Wawasan Nusantara. (1 pertemuan)
2. Ruang Lingkup Wawasan Nusantara. (1 pertemuan)
3. Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara. (3
pertemuan)
4. Partisipasi warga negara dalam kehidupan Idpoleksobud
hankam. (3 pertemuan)
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran
siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
2) Guru memberi motivasi dengan menanyakan
pengalaman peserta didik apa yang dialami, dilihat
berkaitan dengan Hakikat Wawasan Nusantara.
3) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab
mengenai materi yang akan dipelajari.
4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Guru membagi peserta didik dalam kelompok
b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan, dan
memotivasi peserta didik terlibat pada aktvitas
pemecahan masalah.
c) Guru meminta peserta didik untuk mengamati
gambar-gambar tentang arti pentingnya
Wawasan Nusantara.
d) Guru meminta peserta didik mendiskusikan
gambar.
e) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat
dalam mengamati gambar tersebut.
f) Guru mengamati keterampilan peserta didik
ketika mengkaji dan mengomentari gambar
tersebut.
2) Menanya
a) Guru membimbing peserta didik secara
kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan
yang berkaitan dengan Hakikat Wawasan
Nusantara.
b) Guru membantu peserta didik mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran melalui tanya jawab secara
klasikal
2) Guru melaksanakan post tes secara lisan
a. Materi Pembelajaran
Materi pokok pertemuan ke-2 Membahas Ruang
Lingkup Wawasan Nusantara. Materi pokok ini memiliki
alokasi waktu 90 menit atau 1 kali pertemuan, peserta
didik SMALB Tunarungu mampu:
b. Proses Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem
komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi
dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.
Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik
mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan
mengasosiasikan dan mengomunikasikan
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran
siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
b) Guru memberi motivasi dengan menanyakan
pengalaman peserta didik apa yang dialami,
dilihat.
c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab
mengenai materi yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
a. Materi Pembelajaran
Materi pokok pertemuan ke-3 - 5 membahas Aspek
Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
serta Hubungan antara Trigatra dan Pancagatra. Materi
ini memiliki alokasi waktu 3 minggu dengan 90 menit
setiap kali pertemuan.
b. Proses Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem
komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi
dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.
Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik
mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan
mengasosiasikan dan mengomunikasikan.
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran
siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
b) Guru memberi motivasi dengan membimbing
peserta didik menanyakan pengalaman sehari-
hari dengan menceritakan secara verbal
c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab
mengenai materi yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
a. Materi Pembelajaran
Materi pertemuan Minggu ke-6 - 8 ini membahas Peran
serta warga negara dalam kehidupan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan,
materi memiliki alokasi waktu 270 menit atau 3 kali
pertemuan.
b. Proses Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran menggunakan sistem
komunikasi tunarungu, discovery learning, metode diskusi
dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok.
Kegiatan pembelajaran sesuai pendekatan saintifik
mulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, dan
mengasosiasikan dan mengomunikasikan.
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran
siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar.
b) Guru memberi motivasi dengan membimbing
peserta didik menanyakan pengalaman sehari-
hari dengan menceritakan secara verbal
c) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab
mengenai materi yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e) Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
G. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan
observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, atau
jurnal. Hasil penilaian akan lebih baik apabila menggunakan
a. Petunjuk
1) Lembar ini diisi setelah peserta didik selesai berdiskusi.
2) Lembar ini menilai keefektivas peserta didik selama
diskusi dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika rata-
rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup, jika rata-
rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C (kurang, jika
rata-rata skor angka di bawah 6,0).
3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka 1 – 10.
4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai akhir.
Keterangan
1. Sikap: kesopanan, kerjasama, semangat, toleransi
meluruskan penyimpangan, dan
menunjukkan sikap terpuji.
Nilai Skor
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5
1. Pengetahuan
a. Pemahaman materi
b. Kejelasan
c. Sistematis
d. Ketepatan
e. Kreatif dan inovatif
2. Sikap
a.Rasa hormat
b.Jujur
c. Peduli
d.Berani
a. Petunjuk
1) Lembar ini diisi selama proses kegiatan
berlangsung.
2) Lembar ini menilai perilaku peserta didik secara
perorang dalam tiga kode nilai, yaitu A (Baik, jika
rata-rata skor angka 8,0 – 10 ke atas); B (Cukup,
jika rata-rata skor angka antara 6,0 – 7,9); dan C
(kurang, jika rata-rata skor angka di bawah 6,0).
3) Pada aspek penilaian, skor bergerak dari angka
1 – 10.
4) Pada kolom penilaian dapat ditulis rata-rata nilai
akhir.
I. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
telah menguasai materi pada Bab IV tentang Wawasan
Nusantara. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
kegiatan pengayaan:
1. Memberikan bahan bacaan baru yang berkaitan dengan
materi pada Bab IV.
2. Peserta didik juga dapat diminta mengamati kejadian-
kejadian di lingkungan sekitar.
3. Pembelajaran pengayaan juga dapat dilaksanakan
dengan memaknai hasil portofolio peserta didik.
4. Guru dapat mengembangkan bentuk pengayaan
berkaitan dengan materi Bab IV.
J. Remedial
Kegiatan remedial dilakukan dan diberikan kepada
peserta didik yang belum menguasai materi pada bab ini
dan belum mencapai kompetensi seperti yang disebutkan di
atas. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
oleh peserta didik.
2. Peserta didik secara terencana mempelajari buku siswa
Arti pentingnya Wawasan Nusantara.
Keterangan
Sikap: kesopanan, kerjasama, semangat, toleransi
meluruskan penyimpangan, dan
menunjukkan sikap terpuji.
Nilai Skor
No. Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5
1. Pengetahuan
a. Pemahaman materi
b. Kejelasan
c. Sistematis
d. Ketepatan
e. Kreatif dan inovatif
2. Sikap
a. Rasa hormat
b. Jujur
c. Peduli
d. Berani
Nama : …………………………………
Materi Bab …. : …………………………………
Glosarium 251
impulsive, suatu tindakan yang didasarkan dengan adanya
dorongan untuk mengekspresikan keinginan. Gejala impulsif
ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon. Ada
semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu
yang tidak terkendali. Contoh nyata dari gejala impulsif
adalah perilaku tidak sabar. Anak tidak akan sabar untuk
menunggu orang menyelesaikan pembicaraan. Anak akan
menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum
pertanyaan selesai diajukan.
Glosarium 253
adalah agar anak tetap menguasai keterampilan berbicara
dengan memberi penunjang visual yang lebih nyata daripada
membaca ujaran, karena dalam metode kombinasi, unsur
bicara digunakan bersamaan atau berbarengan dengan
unsur isyarat, maka dikenal juga dengan nama metode
simultan/serempak.
Glosarium 255
mengalami gangguan pendengaran atau dengan masyarakat
yang lebih luas.
Glosarium 257
258 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X
P P Kn
Daftar Pustaka
Daft
ar Pustaka
Biodata 265
Judul buku yang ditulis, antara lain Pendidikan
Kewarganegaraan SMP Kelas VII, VIII, IX, Penulisan Bersama,
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, tahun 2008, Pendidikan Kewarganegaraan,
Penulisan Bersama, Modul Pendidikan & Latihan Profesi Guru
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar, Pendidikan
Kewarganegaraan, Penulisan Bersama, tahun 2011, Dinamika
Ideologi Partai Politik Keagamaan Pada Masa Orde Baru, tahun
2015, Islam-Jawa: Praktik Keagamaan Masyarakat Miskin
Kampung Tambakrejo, Kota Semarang, tahun 2015.
Judul penelitian yang dihasilkan antara lain Kajian
Pemberdayaan Masyarakat Korban Bencana Merapi di
Kabupaten Magelang, tahun 2011 dan Interaksi Kelas Sosial
Masyarakat Miskin Kampung Tambakrejo Kota Semarang, tahun
2012. Kegiatan lain yang dilakukan pengembangan potensi dan
pemberdayaan masyarakat miskin di bidang pendidikan.
Riwayat Pekerjaan/Profesi:
1. Layouter CV. Regina tahun 2004 – 2008.
2. Layouter PT. Nimas Multima tahun 2008.
3. Artistik design PT. Sinergi Pustaka Indonesia tahun 2008 –
2009.
4. Layouter CV. Thursina tahun 2010 – 2013.
5. Layouter Yayu Corp. tahun 2014 sampai sekarang.
Riwayat Pendidikan:
1. D3: Fisika Program Studi Geofisika Universitas Padjadjaran
Bandung.
Judul Penelitian:
1. Tidak Ada
Biodata 267
268 Buku Guru PPKn SMALB Tunarungu Kelas X