Anda di halaman 1dari 659

Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan

SMA/MA/
SMK/MAK
KELAS

X
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap
awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan
laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkan
dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
xii, 252 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X


ISBN 978-602-427-090-2 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-427-091-9 (jilid 1)

1. Pendidikan Kewarganegaraan -- Studi dan Pengajaran I. Judul


II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

600

Penulis : Nuryadi dan Tolib.


Penelaah : Dadang Sundawa, Nasiwan, Kokom Komalasari dan
Ekram Pawiroputra.
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Cetakan Ke-1, 2014 ISBN 978-602-282-472-5 (Jilid 1a)


ISBN 978-602-282-473-2 (Jilid 1b)
Cetakan Ke-2, 2016 (Edisi Revisi)
Cetakan Ke-3, 2017 (Edisi Revisi)
Disusun dengan huruf Myriad Pro, 12 pt.

Di unduh dari : Bukupaket.com


KATA PENGANTAR

0 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, dan karunia-Nya, sehingga Buku Teks dan Buku Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas X untuk SMA/SMK/
MA/MAK dapat terselesaikan. Buku Teks dan Buku Guru ini disusun berdasarkan
Kurikulum 2013 dan terbitan kali ini merupakan edisi revisi pertama dari
penyusunan buku sebelumnya.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran
yang mempunyai misi sebagai pendidikan nilai dan moral Pancasila, penyadaran
akan norma dan konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
pengembangan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
dan penghayatan terhadap filosofi Bhinneka Tunggal Ika.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dimaksudkan sebagai upaya
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMA/SMK/MA/MAK adalah
upaya mengembangkan kualitas warga negara secara dalam berbagai aspek
kehidupan, khususnya pengembangan peserta didik agar mampu :
1. Berpikir secara rasional, kritis, kreatif, dan etis serta memiliki semangat
kebangsaan serta cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka
Tunggal Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat
yang independen, sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Berkomitmen dan proaktif dalam berinteraksi dengan bangsa-bangsa
lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai karakter bangsa
Indonesia
4. Berkembang secara positif dan demokratis dalam mengembangkan konstitusi
yang sehat dan dinamis serta memiliki keyakinan, kemauan, kesetiaan, dan
kebanggaan serta keteguhan sebagai bangsa Indonesia.

Buku Teks Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas X untuk


jenjang SMA/SMK/MA/MAK ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan
pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, buku ini berbasis Aktivitas,

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan iii

Di unduh dari : Bukupaket.com


dimana peserta didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain yang
relevan dan tersedia serta terbentang luas disekitarnya, sehingga peserta didik
menjadi bahagian dalam kegiatan pembelajaran
Untuk menunjang kegiatan pembelajaran, buku teks ini dilengkapi dengan
buku guru, sebagai panduan pembelajaran yang berisi alternatif-alternatif kegiatan
pembelajaran yang dapat dilakukan guru di kelas. Guru dapat memperkayanya
dengan kreasi dan inovasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan pembelajaran lain
yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan alam dan lingkungan
sosial peserta didik. Untuk itu peran guru dalam rangka meningkatkan dan
menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan pada buku
ini sangat penting.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kritik, masukan dan saran yang membangun diharapkan bagi perbaikan dan
penyempurnaan buku. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga
kepada pihak-pihak terkait, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang telah menerbitkan buku teks dan buku guru ini. Semoga buku ini dapat
memberikan setetes ilmu bagi bagi kemajuan dunia pendidikan Indonesia.

Jakarta, Maret 2016

Penulis

iv Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................ iii


Daftar Isi........................................................................................................... v

Bab 1 Nilai-Nilai Pancasila dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan


Pemerintahan Negara ........................................................................... 1
A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia ............................... 2
B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia
dan Lembaga Pemerintahan Non-Kementerian .................................................... 10
C. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ............................ 22
Refleksi ......................................................................................................................................... 27
Rangkuman ................................................................................................................................ 28
Penilaian Diri .............................................................................................................................. 29
Proyek Belajar Kewarganegaraan ....................................................................................... 32
Uji Kompetensi Bab 1 .............................................................................................................. 34

Bab 2 Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dalam Kehidupan


Berbangsa dan Bernegara ................................................................... 35
A. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ........................................................ 36
B. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia ........................................... 48
C. Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia .............................. 55
D. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia ...................... 62
Refleksi ......................................................................................................................................... 69
Rangkuman ................................................................................................................................ 70
Penilaian Diri .............................................................................................................................. 71
Proyek Belajar Kewarganegaraan ....................................................................................... 73
Uji Kompetensi Bab 2 .............................................................................................................. 74

Bab 3 Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 ......................................................... 75
A. Suprastruktur dan Infrastruktur Sistem Politik Indonesia ................................... 76
B. Lembaga-Lembaga Negara menurut UUD NRI Tahun 1945 .............................. 81
C. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik ........................................................................... 86
D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik di Indonesia .............................. 89
Refleksi ......................................................................................................................................... 94
Rangkuman ................................................................................................................................ 95
Penilaian Diri .............................................................................................................................. 96
Proyek Belajar Kewarganegaraan ....................................................................................... 97
Uji Kompetensi Bab 3 .............................................................................................................. 98

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan v

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bab 4 Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah Pusat dan
Daerah ................................................................................................... 99
A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia ........................................................................................ 101
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat .................................................................. 113
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah .............................................................. 117
D. Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah ........... 134
Refleksi ......................................................................................................................................... 138
Rangkuman ................................................................................................................................ 139
Penilaian Diri .............................................................................................................................. 140
Proyek Belajar Kewarganegaraan ....................................................................................... 142
Uji Kompetensi Bab 4 .............................................................................................................. 142

Bab 5 Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika ................. 143
A. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia ................................................................................. 145
B. Pentingnya Konsep Integrasi Nasional ....................................................................... 150
C. Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional ........................................................... 156
D. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI ............................................................ 158
E. Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan
Kesatuan Bangsa ............................................................................................................... 160
Refleksi ......................................................................................................................................... 172
Rangkuman ................................................................................................................................ 173
Penilaian Diri .............................................................................................................................. 174
Proyek Belajar Kewarganegaraan ....................................................................................... 175
Uji Kompetensi Bab 5 .............................................................................................................. 176

Bab 6 Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka


Tunggal Ika ........................................................................................... 177
A. Ancaman terhadap Integrasi Nasional ....................................................................... 178
B. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM ........................................................ 185
C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman
dalam Membangun Integrasi Nasional ...................................................................... 191
Refleksi ......................................................................................................................................... 194
Rangkuman ................................................................................................................................ 195
Penilaian Diri .............................................................................................................................. 196
Proyek Belajar Kewarganegaraan ....................................................................................... 198
Uji Kompetensi Bab 6 .............................................................................................................. 200

vi Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bab 7 Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia .............................................................................. 201
A. Wawasan Nusantara .......................................................................................................... 202
B. Kedudukan Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara ............................................ 208
C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara ............................... 211
D. Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi
Wawasan Kebangsaan ..................................................................................................... 222
Refleksi ......................................................................................................................................... 225
Rangkuman ................................................................................................................................ 226
Penilaian Diri .............................................................................................................................. 227
Proyek Belajar Kewarganegaraan ....................................................................................... 227
Uji Kompetensi Bab 7 .............................................................................................................. 228

Glosarium ........................................................................................................ 229


Indeks .............................................................................................................. 236
Daftar Pustaka ................................................................................................ 238
Profil Penulis ................................................................................................... 244
Profil Penelaah ................................................................................................ 246
Profil Editor ..................................................................................................... 252

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan vii

Di unduh dari : Bukupaket.com


Daftar Gambar

Bab 1
Gambar 1.1 Jajaran Kabinet Kerja 2014-2019................................................................. 1
Gambar 1.2 Ketua RT/RW mempunyai kekuasaan wilayahnya dengan
melaksanakan sistem keamanan lingkungan (Siskamling),
agar masyarakat aman.................................................................................... 3
Gambar 1.3 John Locke adalah tokoh politik dan Bapak Liberalisme................... 4
Gambar 1.4 Indonesia adalah negara yang menganut paham
pembagian kekuasaan (distribution of power).
Dewan Perwakilan Rakyat menjalankan tugasnya
sesuai dengan kekuasaan bagiannya. Salah satunya
fungsinya pengawasan................................................................................... 5
Gambar 1.5 Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN)................................................... 19
Gambar 1.6 Nilai-nilai Pancasila........................................................................................... 24

Bab 2
Gambar 2.1 Konstitusi Negara Republik Indonesia...................................................... 31
Gambar 2.2 Indonesia merupakan Negara kepulauan (archipelago)
yang memiliki wilayah lautan yang sangat luas. Seringkali juga
Indonesia disebut sebagai Negara Maritim............................................ 32
Gambar 2.3 Ir. H. Djuanda Kartawidjaya........................................................................... 34
Gambar 2.4 Pembagian wilayah dalam pengelolaan sumber daya alam
di laut menurut Konvensi Hukum Laut PBB Tahun 1982................... 35
Gambar 2.5 Pegunungan dan pesawahan merupakan sebagian dari
wilayah daratan yang ada di Indonesia.................................................... 37
Gambar 2.6 Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam
yang sangat banyak, baik di daratan maupun di lautan.................... 40
Gambar 2.7 Warga negara asing.......................................................................................... 45
Gambar 2.8 Indonesia merupakan Negara demokrasi yang berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa............................................................................. 51
Gambar 2.9 Hubungan antarumat beragama harus terus dijaga dan
dipelihara demi persatuan dan kesatuan NKRI...................................... 54
Gambar 2.10 Kemanunggalan TNI dan rakyat bukti bahwa bangsa Indonesia
menjunjung tinggi persatuan kesatuan................................................. 58
Gambar 2.11 Perjuangan rakyat Indonesia di masa penjajahan untuk
mendapatkan kemerdekaan....................................................................... 60
Gambar 2.12 Indonesia mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih
sebagai tanda bahwa Indonesia telah merdeka.
Bangsa Indonesia ingin bebas dari penjajahan karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan................. 62

viii Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bab 3
Gambar 3.1 Gedung MPR/DPR merupakan gedung tempat bekerja
dan berkumpulnya wakil rakyat untuk kesejahteraan
rakyat Indonesia................................................................................................ 69
Gambar 3.2 Partai politik merupakan salah satu pendidikan politik
bagi masyarakat................................................................................................ 73
Gambar 3.3 Skema lembaga-lembaga dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia............................................................................. 76
Gambar 3.4 Badan Pemeriksa Keuangan merupakan yang mandiri dan
mempunyai tugas khusus memeriksa pengelolaan
keuangan negara.............................................................................................. 78
Gambar 3.5 Salah satu bentuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam
kegiatan politik adalah ikut serta memilih pemilihan umum.......... 84

Bab 4
Gambar 4.1 Setiap kepala daerah wajib memberikan laporan di depan
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
mengenai perkembangan wilayahnya..................................................... 95
Gambar 4.2 Gedung sekolah merupakan fasiltas umum yang disediakan
oleh pemerintah daerah dalam menjalankan desentralisasi
dengan maksimal.............................................................................................. 98
Gambar 4.3 Pertanian merupakan pendapatan daerah yang harus
dikelola dengan baik agar dapat menyejahterakan para petani..... 111
Gambar 4.4 Monumen Nasional (Monas) merupakan ikon Kota Jakarta
sebagai ibu kota negara dan daerah khusus.......................................... 115
Gambar 4.5 Kraton Yogyakarta masih menjadi pusat kegiatan
budaya Indonesia yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan domestik dan asing.................................................................... 116
Gambar 4.6 Masjid Raya Aceh Darussalam merupakan tempat kebanggaan
rakyat Aceh.......................................................................................................... 117
Gambar 4.7 Freeport merupakan pertambangan terbesar di dunia
yang berada di Papua. Orang Papua asli berhak untuk ikut serta
dalam pertambangan ini sebagai pegawai agar sejahtera............... 118
Gambar 4.8 Gedung Sate merupakan gedung peninggalan zaman Belanda
yang masih tetap kokoh berdiri dan sekarang dijadikan
pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat................................................. 120
Gambar 4.9 Pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan sarana masyarakat
untuk belajar pendidikan politik dengan cara menyampaikan
pilihannya tanpa pengaruh orang lain atau golongan....................... 122
Gambar 4.10 Tempat rekreasi dan bermain keluarga di suatu wilayah kota
atau kabupaten menjadi sumber pendapatan daerah yang sah.
Hasilnya pun dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut........ 125

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ix

Di unduh dari : Bukupaket.com


Gambar 4.11 Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah pusat atau
daerah harus berdasarkan eksternalitas, akuntabilitas, dan
efisiensi............................................................................................................... 128

Bab 5
Gambar 5.1 Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia....................................... 135
Gambar 5.2 Burung Garuda merupakan lambang negara Republik Indonesia. 137
Gambar 5.3 Perbedaan pendapat diperbolehkan dan merupakan hak
setiap orang. Namun, perbedaan tersebut jangan sampai
menghancurkan sendi-sendi persaudaraan antaranak bangsa.
Jika terjadi bentrok kita semua yang akan rugi..................................... 142
Gambar 5.4 Pelaksanaan upacara pada setiap hari Senin dapat
menumbuhkan kesadaran dan kedisiplinan para pelajar
dalam usaha bela negara............................................................................... 152

Bab 6
Gambar 6.1 Kebudayaan Loncat Batu dari Nias. Kebudayaan Indonesia
diartikan seluruh ciri khas suatu daerah yang ada sebelum
terbentuknya Indonesia................................................................................. 171
Gambar 6.2 Konvoi pasukan Belanda ketika melakukan Agresi Militer I
kepada bangsa Indonesia.............................................................................. 172
Gambar 6.3 Kegiatan bongkar muat di pelabuhan merupakan salah satu
kegiatan perekonomian antarnegara atau antarprovinsi.................. 179

Bab 7
Gambar 7.1 Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak perbedaan,
baik adat, budaya, agama, suku maupun yang lainnya...................... 194
Gambar 7.2 Kejujuran bisa dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Sikap jujur harus dilatih sejak dini..................................... 198
Gambar 7.3 Indonesia merupakan negara yang mempunyai komposisi
penduduk yang beraneka ragam sehingga memunculkan
banyak persoalan.............................................................................................. 204
Gambar 7.4 Setelah ditetapkan oleh UNESCO bahwa batik merupakan
warisan budaya Indonesia maka batik dapat berdaya saing
dalam perdagangan......................................................................................... 206

x Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Daftar Tabel

Bab 1
Tabel 1.1 Kewenangan Presiden Republik Indonesia Menurut UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945........................................................ 10
Tabel 1.2 Nama Presiden dan Nama Kabinet.................................................................. 14
Tabel 1.3 Nama Kementerian dan Tugasnya................................................................... 18
Tabel 1.4 Identifikasi Tugas dan Fungsi dari Lembaga-Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian................................................................................................... 22

Bab 2
Tabel 2.1 Pertanyaan tentang Gambar.............................................................................. 37
Tabel 2.2 Identifikasi negara yang berbatasan langsung dengan wilayah
daratan dan lautan Indonesia............................................................................ 44
Tabel 2.3 Identifikasi permasalahan-permasalahan yang melibatkan Indonesia
dengan negara lain yang berkaitan dengan masalah perbatasan...... 44
Tabel 2.4 Kekayaan alam yang terdapat di wilayah tempat kalian......................... 48
Tabel 2.5 Identifikasi ciri-ciri kemerdekaan beragama dan kepercayaan
yang terdapat dalam dua peraturan............................................................... 58
Tabel 2.6 Contoh perilaku masyarakat di lingkungan sekitarmu
yang mencerminkan perwujudan upaya membangun
kerukunan beragama............................................................................................ 61
Tabel 2.7 Identifikasi Mengenai Tugas dan Fungsi TNI dan POLRI........................... 65

Bab 3
Tabel 3.1 Peranan Organisasi infrastruktur...................................................................... 80
Tabel 3.2 Sistem Pemerintahan Republik Indonesia.................................................... 85
Tabel 3.3 Ciri-ciri Tata Kelola Pemerintahan yang Baik................................................ 89
Tabel 3.4 Contoh Partisipasi Masyarakat dalam Sistem Politik................................. 94

Bab 4
Tabel 4.1 Pertanyaan atas Artikel......................................................................................... 100
Tabel 4.2 Makna Otonomi Daerah di Indonesia............................................................. 107
Tabel 4.3 Makna Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia....................... 112
Tabel 4.4 Makna Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat....................................... 116
Tabel 4.5 Makna kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah.................................... 121
Tabel 4.6 Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah.................................................... 137

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan xi

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bab 5
Tabel 5.1 Identitas Provinsi................................................................................................... 148
Tabel 5.2 Sikap dan Komitmen Persatuan........................................................................ 149
Tabel 5.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara................................................................... 154
Tabel 5.4 Penyebab Terjadinya Disintegrasi Nasional.................................................. 155
Tabel 5.5 Perbuatan yang Kurang Menunjukkan Adanya Sikap Bela Negara..... 169

Bab 6
Tabel 6.1 Ancaman dan Akibatnya...................................................................................... 183
Tabel 6.2 Ancaman dalam Berbagai Dimensi.................................................................. 184
Tabel 6.3 Ancaman di Bidang Ipoleksosbudhankam................................................... 190
Tabel 6.4 Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Ancaman................................. 193

Bab 7
Tabel 7.1 Contoh Keberhasilan Pelaksanaan Asas Wawasan Nusantara............... 207
Tabel 7.2 Akibat dari faktor Kependudukan.................................................................... 214
Tabel 7.3 Hubungan Trigatra dan Pancagatra dengan Wawasan Nusantara....... 221
Tabel 7.4 Implementasi Wawasan Nusantara.................................................................. 224

xii Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB Nilai-Nilai Pancasila dalam
Kerangka Praktik Penyelenggaraan
1 Pemerintahan Negara

Selamat ya, atas keberhasilan kalian yang telah menyelesaikan pendidikan


pada jenjang sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah dan diterima di
sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat. Keberhasilan ini sudah sepatutnya
kalian syukuri, karena keberhasilan kalian merupakan anugerah dan nikmat yang
diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
Rasa syukur kalian kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai seorang pelajar
adalah dengan menunjukkan semangat belajar yang tinggi dalam rangka
mengembangkan potensi diri. Hal ini dapat kalian tunjukkan dengan memahami
dan mempelajari materi dalam buku ini. Selain itu, kembangkanlah cara belajar
secara mandiri dan bekerja sama dengan teman kalian dalam menyelesaikan
tugas-tugas pada buku ini.
Kalian saat ini akan segera memulai mempelajari Bab Pertama tentang Nilai-
Nilai Pancasila dalam kerangka praktik Penyelenggaraan Pemerintahan Negara.
Pada bab ini kalian akan diajak untuk menyelami penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahan negara berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu
menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Coba kalian amati gambar 1.1.

Sumber: www.merdeka.com
Gambar 1.1 Jajaran Kabinet Kerja 2014-2019

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1

Di unduh dari : Bukupaket.com


Siapa yang ada di gambar tersebut? Mereka adalah pejabat negara yang
sering kita sebut dengan pemerintah. Pemerintah merupakan salah satu unsur
konstitutif (mutlak) berdirinya sebuah negara, selain dari rakyat dan wilayah.
Pemerintah bertugas menyelenggarakan pemerintahan negara, atau dengan kata
lain mengelola kekuasaan negara untuk mencapai cita-cita dan tujuan negara.
Pemerintahlah yang mempunyai kewenangan mengatur seluruh rakyat dan
menjaga keutuhan wilayah negara untuk mencapai kemakmuran rakyat.
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pemegang
kekuasaan negara terdiri atas dua tingkatan, yaitu Pemerintahan Pusat dan
Pemerintahan Daerah. Dalam arti luas, Pemerintahan Pusat dilaksanakan oleh
setiap lembaga negara yang tugas dan kewenangannya sudah diatur dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan perundang-undangan
yang lainnya. Dalam arti sempit Pemerintahan Pusat dilaksanakan oleh lembaga
eksekutif, yaitu Presiden, Wakil Presiden, Kementerian Negara dan Lembaga
Pemerintahan Non-Kementerian.
Pemerintahan Daerah di Indonesia terdiri atas Pemerintahan Provinsi dan
Pemerintahan Kabupaten/Kota. Pemerintahan daerah dilaksanakan oleh
pemerintah daerah (yang dipimpin oleh Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.

A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia

1. Macam-Macam Kekuasaan Negara


Konsep kekuasaan tentu saja merupakan konsep yang tidak asing bagi
kalian. Dalam kehidupan sehari-hari konsep ini sering sekali diperbincang-
kan, baik dalam obrolan di masyarakat maupun dalam berita di media cetak
maupun elektronik. Apa sebenarnya kekuasaan itu?
Secara sederhana, kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk memengaruhi orang lain supaya melakukan tindakan-
tindakan yang dikehendaki atau diperintahkannya. Sebagai contoh, ketika
kalian sedang menonton televisi, tiba-tiba orang tua kalian menyuruh untuk
belajar, kemudian kalian mematikan televisi tersebut dan masuk ke kamar
atau ruang belajar untuk membaca atau menyelesaikan tugas sekolah.
Contoh lain dalam kehidupan di sekolah, kalian datang ke sekolah tidak boleh
terlambat, apabila terlambat tentu saja kalian akan mendapatkan teguran

2 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


dari guru. Di masyarakat, ada ketentuan bahwa setiap tamu yang tinggal di
wilayah itu lebih dari 24 jam wajib lapor kepada Ketua RT/RW, artinya setiap
tamu yang datang dan tinggal lebih dari 24 jam harus lapor kepada yang
berwenang. Nah, contoh-contoh tersebut menggambarkan perwujudan dari
kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau lembaga. Apakah negara juga
mempunyai kekuasaan negara? Tentu saja negara mempunyai kekuasaan,
karena pada dasarnya negara merupakan organisasai kekuasaan. Dengan
kata lain, bahwa negara memiliki banyak sekali kekuasaan. Kekuasaan
negara merupakan kewenangan negara untuk mengatur seluruh rakyatnya
untuk mencapai keadilan dan kemakmuran, serta keteraturan.

Apa saja kekuasaan negara


itu? Kekuasaan negara banyak
sekali macamnya. Menurut
John Locke sebagaimana
dikutip oleh Riyanto (2006:
273) bahwa kekuasaan negara
itu dapat dibagi menjadi tiga
macam, yakni sebagai berikut.
a. Kekuasaan legislatif,
yaitu kekuasaan
Sumber: www.bintarwicaksono.blogspot.com untuk membuat atau
Gambar 1.2 Ketua RT/RW mempunyai membentuk undang-
kekuasaan atas wilayahnya dengan
melaksanakan sistem keamanan lingkungan undang.
(Siskamling), agar masyarakat tetap aman.

b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-


undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran
terhadap undang- undang.
c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan
luar negeri.

Selain John Locke, ada tokoh lain yang berpendapat tentang kekuasaan
negara, yaitu Montesquieu. Sebagaimana dikutip oleh Riyanto (2006: 273).
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk
undang-undang.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Kekuasaan eksekutif, yaitu
kekuasaan untuk melaksanakan
undang-undang.
c. Kekuasaan yudikatif,
yaitu kekuasaan untuk
mempertahankan undang-
undang, termasuk kekuasaan
untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undang-
undang.
Sumber: www.leonardooh.wordpress.com
Pendapat yang dikemukakan
Gambar 1.3 John Locke adalah tokoh
oleh Montesquieu merupakan politik dan Bapak Liberalisme.
penyempurnaan dari pendapat
John Locke. Kekuasaan federatif oleh Montesquieu dimasukkan ke dalam
kekuasaan eksekutif, fungsi mengadili dijadikan kekuasaan yang berdiri
sendiri. Ketiga kekuasaan tersebut dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
yang berbeda yang sifatnya terpisah. Teori Montesquieu ini dinamakan
Trias Politika.

Tugas Mandiri 1.1

Setelah membaca uraian di atas, coba kalian uraikan dalam satu paragraf
mengenai pentingnya kekuasaan negara. Informasikanlah pendapat kalian pada
teman yang lainnya. Pentingnya kekuasaan negara ………………………………
………………………………………………………………………………………

4 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia
Dalam sebuah praktik ketatanegaraan tidak jarang terjadi pemusatan
kekuasaan pada satu orang saja, terjadi pengelolaan sistem pemerintahan
dilakukan secara absolut atau otoriter. Untuk menghindari hal tersebut
perlu ada pemisahan atau pembagian kekuasaan, agar terjadi kontrol dan
keseimbangan di antara lembaga pemegang kekuasaan. Dengan kata lain,
kekuasaan legislatif, eksekutif maupun yudikatif tidak dipegang oleh satu
orang saja.
Apa sebenarnya konsep pemisahan dan pembagian kekuasaan itu?
Kusnardi dan Ibrahim (1983:140) menyatakan bahwa istilah pemisahan
kekuasaan (separation of powers) dan pembagian kekuasaan (divisions of
power) merupakan dua istilah yang memiliki pengertian berbeda satu sama
lainnya. Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan negara itu terpisah-pisah
dalam beberapa bagian, baik mengenai organ maupun fungsinya. Dengan
kata lain, lembaga pemegang kekuasaan negara yang meliputi lembaga
legislatif, eksekutif, dan yudikatif merupakan lembaga yang terpisah satu
sama lainnya, berdiri sendiri tanpa memerlukan koordinasi dan kerja sama.
Setiap lembaga menjalankan fungsinya masing-masing. Contoh negara
yang menganut mekanisme pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat.
Berbeda dengan mekanisme pemisahan kekuasaan, di dalam
mekanisme pembagian kekuasaan, kekuasaan negara itu memang dibagi-
bagi dalam beberapa bagian (legislatif, eksekutif, dan yudikatif ), tetapi tidak
dipisahkan. Hal ini membawa konsekuensi bahwa di antara bagian-bagian
itu dimungkinkan ada koordinasi atau kerja sama. Mekanisme pembagian
ini banyak sekali dilakukan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Sumber: www.yanuarimarwanto.wordpress.com
Gambar 1.4 Indonesia adalah negara yang menganut paham pembagian kekuasaan
(distribution of power). Dewan Perwakilan Rakyat menjalankan tugasnya sesuai
dengan kekuasaan bagiannya. Salah satunya fungsinya adalah pengawasan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bagaimana konsep pembagian kekuasaan yang dianut negara Indonesia?
Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penerapan pembagian
kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan
secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.

a. Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal


Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan
menurut fungsi lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif, dan
yudikatif ). Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
secara horisontal pembagian kekuasaan negara dilakukan pada tingkatan
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan
pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara lembaga-
lembaga negara yang sederajat. Pembagian kekuasaan pada tingkat
pemerintahan pusat mengalami pergeseran setelah terjadinya perubahan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pergeseran yang dimaksud
adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri
atas tiga jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif ) menjadi
enam kekuasaan negara.
1) Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam
Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang
mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.”
2) Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-
undang dan penyelenggraan pemerintahan negara. Kekuasaan ini
dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang Dasar.”

6 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-
undang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Dewan Perwakilan
Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.”

4) Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu


kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah
Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam
Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya
dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara,
dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.”
5) Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan
dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini
dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa “untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan
Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.”
6) Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di
Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “negara
memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab, dan indepedensinya diatur dalam undang- undang.”

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 7

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pembagian kekuasaan secara horisontal pada tingkatan pemerintahan
daerah berlangsung antara lembaga-lembaga daerah yang sederajat,
yaitu antara Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pada tingkat provinsi, pembagian
kekuasaan berlangsung antara Pemerintah provinsi (Gubernur/Wakil
Gubernur) dan DPRD provinsi. Sedangkan pada tingkat kabupaten/kota,
pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah Kabupaten/Kota
(Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil Walikota) dan DPRD kabupaten/
kota.

b. Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal


Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian
kekuasaan berdasarkan tingkatannya, yaitu pembagian kekuasaan
antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang. Berdasarkan ketentuan tersebut, pembagian
kekuasaan secara vertikal di negara Indonesia berlangsung antara
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi
dan pemerintahan kabupaten/kota). Pada pemerintahan daerah
berlangsung pula pembagian kekuasaan secara vertikal yang ditentukan
oleh pemerintahan pusat. Hubungan antara pemerintahan provinsi dan
pemerintahan kabupaten/kota terjalin dengan koordinasi, pembinaan
dan pengawasan oleh pemerintahan pusat dalam bidang administrasi
dan kewilayahan.
Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi
dari diterapkannya asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan asas tersebut, pemerintah pusat menyerahkan
wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom (provinsi
dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan
pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan dengan
politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, moneter

8 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


dan fiskal. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan Pemerintah daerah
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

Tugas Kelompok 1.1

Lakukanlah identifikasi terhadap tugas dan wewenang setiap lembaga negara


yang tercantum dalam tabel. Untuk melakukan kegiatan ini, kalian bisa membaca
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan-peraturan perundang-
undangan yang relevan. Tulislah hasil identifikasi kalian pada tabel di bawah ini.

No Nama Lembaga Negara Dasar Hukum Tugas dan Wewenang

Majelis
1. Permusyawaratan
Rakyat

Dewan Perwakilan
2.
Rakyat

Dewan Perwakilan
3.
Daerah

4. Presiden

5. Mahkamah Agung

6. Mahkamah Konstitusi

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 9

Di unduh dari : Bukupaket.com


No Nama Lembaga Negara Dasar Hukum Tugas dan Wewenang

7. Komisi Yudisial

Badan Pemeriksa
8.
Keuangan

B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia


dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian

1. Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia


Dari uraian sebelumnya kalian tentunya sudah memahami bahwa sistem
pemerintahan yang dianut oleh negara kita adalah sistem pemerintahan
presidensial. Dalam sistem presidensial, kedudukan presiden sangat kuat,
karena ia merupakan kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
Dengan demikian, seorang Presiden mempunyai kewenangan yang sangat
banyak. Coba kalian perhatikan tabel berikut ini!

Tabel 1.1
Kewenangan Presiden Republik Indonesia Menurut
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Kewenangan Presiden Republik


Kewenangan Presiden Republik
Indonesia sebagai Kepala
Indonesia sebagai Kepala Negara
Pemerintahan

a. Memegang kekuasaan yang a. Memegang kekuasaan


tertinggi atas Angkatan Darat, pemerintahan (Pasal 4 ayat 1).
Angkatan Laut, dan Angkatan b. Mengajukan Rancangan Undang
Udara (Pasal 10). Undang kepada DPR (Pasal 5 ayat
b. Menyatakan perang, membuat 1).
perdamaian dan perjanjian c. Menetapkan Peraturan
dengan negara lain dengan Pemerintah (Pasal 5 ayat 2).
persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 1).

10 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kewenangan Presiden Republik
Kewenangan Presiden Republik
Indonesia sebagai Kepala
Indonesia sebagai Kepala Negara
Pemerintahan

c. Membuat perjanjian d. Membentuk suatu dewan


internasional lainnya dengan pertimbangan yang bertugas
persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 2). memberikan nasihat dan
d. Menyatakan keadaan bahaya pertimbangan kepada presiden
(Pasal 12). (Pasal 16).

e. Mengangkat duta dan konsul. e. Mengangkat dan


Dalam mengangkat duta, memberhentikan menteri-
Presiden memperhatikan menteri (Pasal 17 ayat 2).
pertimbangan DPR (Pasal 13 Ayat f. Membahas dan memberi
1 dan 2). persetujuan atas RUU bersama
DPR serta mengesahkan RUU
f. Menerima penempatan (Pasal 20 ayat 2 dan 4).
duta negara lain dengan g. Menetapkan peraturan
memperhatikan pertimbangan pemerintah sebagai pengganti
DPR undang-undang dalam
(Pasal 13 Ayat 3). kegentingan yang memaksa
g. Memberi grasi, rehabilitasi (Pasal 22 ayat 1).
dengan memperhatikan h. Mengajukan RUU APBN untuk
pertimbangan Mahkamah Agung dibahas bersama DPR dengan
(Pasal 14 Ayat 1). memperhatikan pertimbangan
h. Memberi amnesti dan abolisi DPD (Pasal 23 ayat 2).
dengan memperhatikan i. Meresmikan keanggotaan
pertimbangan DPR BPK yang dipilih DPR dengan
(Pasal 14 ayat 2). memperhatikan pertimbangan
i. Memberi gelar, tanda jasa, dan DPD (Pasal 23F ayat 1).
lain-lain tanda kehormatan yang j. Menetapkan hakim agung dari
diatur dengan undang-undang calon yang diusulkan Komisi
(Pasal 15). Yudisial dan disetujui DPR
(Pasal 24A ayat 3).
k. Mengangkat dan
memberhentikan anggota Komisi
Yudisial dengan persetujuan DPR
(Pasal 24 B ayat 3).

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 11

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kewenangan Presiden Republik
Kewenangan Presiden Republik
Indonesia sebagai Kepala
Indonesia sebagai Kepala Negara
Pemerintahan

l. Mengajukan tiga orang


calon hakim konstitusi dan
menetapkan sembilan orang
hakim konstitusi (Pasal 24 C ayat
3).

Tugas dan kewenangan presiden yang sangat banyak ini tidak mungkin
dikerjakan sendiri. Oleh karena itu, presiden memerlukan orang lain untuk
membantunya. Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden Republik Indonesia
dibantu oleh seorang wakil presiden yang dipilih bersamaan dengannya
melalui pemilihan umum, serta membentuk beberapa kementerian negara
yang dipimpin oleh menteri-menteri negara. Menteri-menteri negara ini
dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh presiden sesuai dengan
kewenangannya.
Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara
tegas dalam Pasal 17 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan:
(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
(4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara
diatur dalam undang-undang.

Selain diatur oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,


keberadaan kementerian negara juga diatur dalam sebuah undang-undang
organik, yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi Kementerian Negara. Undang-undang ini mengatur
semua hal tentang kementerian negara, seperti kedudukan, tugas pokok,
fungsi, susunan organisasi, pembentukan, pengubahan, penggabungan,
pemisahan atau penggantian, pembubaran/penghapusan kementerian,

12 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


hubungan fungsional kementerian dengan lembaga pemerintah
non-kementerian dan pemerintah daerah serta pengangkatan dan
pemberhentian menteri.
Kementerian Negara Republik Indonesia mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan di bawahnya
dan bertanggung jawab kepada presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
a. Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di
bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya
dan pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
b. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di bidangnya,
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya,
pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
kementerian di daerah dan pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala
nasional.
c. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi
dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan
barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya dan
pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.

Pasal 17 ayat (3) UUD NRI tahun 1945 menyebutkan bahwa “setiap
menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.” Dengan kata
lain, setiap kementerian negara masing-masing mempunyai tugas sendiri.
Adapun urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab
kementerian negara adalah sebagai berikut.
a. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas
disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi
urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan.
b. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama,
hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan,
kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan,

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 13

Di unduh dari : Bukupaket.com


pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi,
informasi, komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
kelautan, dan perikanan.
c. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan
sinkronisasi program pemerintah, meliputi urusan perencanaan
pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan
usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu
pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah,
pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan,
dan pembangunan kawasan atau daerah tertinggal.

Tugas Mandiri 1.2

Coba kalian cari informasi dari buku sejarah atau internet mengenai nama-
nama kabinet dari mulai presiden pertama sampai dengan presiden saat ini.
Tulislah informasi yang kalian temukan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.2
Nama Presiden dan Nama Kabinet
Presiden Ke- Nama Presiden Nama Kabinet

14 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia
Setelah membaca uraian di atas, tentu saja pemahaman kalian akan
kementerian negara yang ada di negara kita semakin bertambah. Nah,
supaya pemahaman kalian semakin bertambah, kalian harus membaca
kelanjutan dari materi di atas yang akan diuraikan pada pokok bahasan ini.
Kalian tentunya sudah memahami bahwa setiap kementerian bertugas
membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Dengan demikian,
jumlah kementerian negara dibentuk cukup banyak. Hal ini dikarenakan
urusan pemerintahan pun jumlahnya sangat banyak dan beragam. Pasal
15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara secara tegas menyatakan bahwa jumlah maksimal
kementerian negara yang dapat dibentuk adalah 34 kementerian negara.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi Kementerian Negara. Kementerian Negara Republik
Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan pemerintahan yang
ditanganinya.
a. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur/
nama kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Dalam Negeri
2) Kementerian Luar Negeri
3) Kementerian Pertahanan

b. Kementerian yang mempunyai tugas penyelenggaraan urusan


tertentu dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara dengan upaya pencapaian
tujuan kementerian sebagai bagian dari tujuan pembangunan nasional.
Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang
lingkupnya disebutkan dalam UUD Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Agama
2) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
3) Kementerian Keuangan
4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
6) Kementerian Kesehatan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 15

Di unduh dari : Bukupaket.com


7) Kementerian Sosial
8) Kementerian Ketenagakerjaan
9) Kementerian Perindustrian
10) Kementerian Perdagangan
11) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
12) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
13) Kementerian Perhubungan
14) Kementerian Komunikasi dan Informatika
15) Kementerian Pertanian
16) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17) Kementerian Kelautan dan Perikanan
18) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
19) Kementerian Agraria dan Tata Ruang

c. Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan


tertentu dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara serta menjalankan fungsi
perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi
dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan
barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, dan
pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya. Kementerian ini yang
menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi,
dan sinkronisasi program pemerintah.
1) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
2) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
3) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
4) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
5) Kementerian Pariwisata
6) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
7) Kementerian Pemuda dan Olahraga
8) Kementerian Sekretariat Negara

16 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Selain kementerian yang menangani urusan pemerintahan di atas, ada
juga kementerian koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan
koordinasi urusan kementerian-kementerian yang berada di dalam lingkup
tugasnya. Kementerian koordinator, terdiri atas beberapa kementerian
sebagai berikut.
1) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
a) Kementerian Dalam Negeri
b) Kementerian Hukum dan HAM
c) Kementerian Luar Negeri
d) Kementerian Pertahanan
e) Kementerian Komunikasi dan Informatika
f ) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi

2) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.


a) Kementerian Keuangan
b) Kementerian Ketenagakerjaan
c) Kementerian Perindustrian
d) Kementerian Perdagangan
e) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
f ) Kementerian Pertanian
g) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
h) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
i) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
j) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

3) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan


Kebudayaan.
a) Kementerian Agama;
b) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
c) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
d) Kementerian Kesehatan;
e) Kementerian Sosial;
f ) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 17

Di unduh dari : Bukupaket.com


g) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
dan
h) Kementerian Pemuda dan Olahraga.

4) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.


a) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
b) Kementerian Perhubungan
c) Kementerian Kelautan dan Perikanan
d) Kementerian Pariwisata

Tugas Mandiri 1.3

Nah, setelah kalian membaca materi pembelajaran di atas, coba kalian


kelompokkan kementerian negara Indonesia berdasarkan lingkup tugasnya.
Tuliskan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.3
Nama Kementerian dan Tugasnya
Kementerian
No. Nama Kementerian Tugasnya
Koordinator

…………………… ……………………
…………………… ……………………
Bidang Politik, Hukum
1. …………………… ……………………
dan Keamanan
…………………… ……………………
…………………… ……………………

…………………… ……………………
…………………… ……………………
2. Bidang Perekonomian …………………… ……………………
…………………… ……………………
…………………… ……………………

18 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kementerian
No. Nama Kementerian Tugasnya
Koordinator

…………………… ……………………
Bidang Pembangunan …………………… ……………………
3. Manusia dan …………………… ……………………
Kebudayaan …………………… ……………………
…………………… ……………………

…………………… ……………………
…………………… ……………………
4. Bidang Kemaritiman …………………… ……………………
…………………… ……………………
…………………… ……………………

3. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian


Selain memiliki kementerian negara, Republik Indonesia juga memiliki
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang dahulu namanya
Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk membantu
presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung
jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat
menteri yang terkait.

Sumber: www.tempo.com
Gambar 1.5 Badan Narkotika Nasional (BNN) merupakan salah satu lembaga negara
non kementerian yang tugasnya, yaitu di bidang pencegahan, pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif
lainnya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 19

Di unduh dari : Bukupaket.com


Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia,
yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Berikut ini Daftar
Lembaga Pemerintah Non -Kementerian yang ada di Indonesia.
1) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
2) Badan Informasi Geospasial (BIG).
3) Badan Intelijen Negara (BIN).
4) Badan Kepegawaian Negara (BKN), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
5) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
di bawah koordinasi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
6) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di bawah koordinasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
7) Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), di
bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
8) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
9) Badan Narkotika Nasional (BNN).
10) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
11) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
12) Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI).
13) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di bawah koordinasi
Menteri Kesehatan.
14) Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), di bawah koordinasi
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
15) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
16) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL), di bawah
koordinasi Menteri Lingkungan Hidup.
17) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di bawah
koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
18) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS),di bawah
koordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

20 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


19) Badan Pertanahan Nasional (BPN), di bawah koordinasi Menteri Dalam
Negeri.
20) Badan Pusat Statistik (BPS), di bawah koordinasi Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian.
21) Badan SAR Nasional (BASARNAS).
22) Badan Standardisasi Nasional (BSN), di bawah koordinasi Menteri Riset
dan Teknologi.
23) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), di bawah koordinasi Menteri
Riset dan Teknologi.
24) Badan Urusan Logistik (BULOG), di bawah koordinasi Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian.
25) Lembaga Administrasi Negara (LAN), di bawah koordinasi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
26) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di bawah koordinasi
Menteri Riset dan Teknologi.
27) Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS).
28) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
29) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), di bawah
koordinasi Menteri Riset dan Teknologi.
30) Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG), di bawah koordinasi Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan, Keamanan.
31) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS), di bawah
koordinasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Tugas Kelompok 1.2

Bacalah secara berkelompok buku sumber dan peraturan perundang-


undangan yang berkaitan dengan keberadaan Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian. Kemudian identifikasi tugas dan fungsi dari lembaga-lembaga yang
telah disebutkan. Tulislah hasil identifikasi kalian dalam tabel berikut ini.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 21

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tabel 1.4
Identifikasi Tugas dan Fungsi dari
Lembaga-Lembaga Pemerintah Non-Kementerian

Nama Lembaga
No Pemerintah Non- Tugas dan Fungsi
Kementerian

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

C. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

1. Sistem Nilai dalam Pancasila


Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang
saling berkaitan antara nilai yang satu dan nilai yang lain. Jika kita berbicara
tentang sistem nilai berarti ada beberapa nilai yang menjadi satu dan
bersama-sama menuju pada suatu tujuan tertentu. Sistem nilai adalah
konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai sesuatu yang hidup
dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang
apa yang dipandang baik. Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian
nilai, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, keadilan. Kelima nilai
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terpisahkan mengacu
kepada tujuan yang satu. Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk
ke dalam nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai-nilai dasar yang
bersifat abstrak.

22 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Implementasi Pancasila
Pancasila yang termuat dalam
Info Kewarganegaraan
Pembukaan UUD 1945 merupakan
landasan bangsa Indonesia yang Nilai-Nilai Pancasila
dijabarkan dalam setiap
mengandung tiga tata nilai utama, yaitu
peraturan perundang-
dimensi spiritual, dimensi kultural, dan undangan yang telah ada,
dimensi institusional. Dimensi spiritual baik itu ketetapan, keputusan,
kebijakan pemerintah, program-
mengandung makna bahwa Pancasila program pembangunan dan
mengandung nilai-nilai keimanan dan peraturan-peraturan lain yang
ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha pada hakikatnya merupakan
penjabaran nilai-nilai dasar
Esa sebagai landasan keseluruhan nilai Pancasila.
dalam falsafah negara. Hal ini termasuk
pengakuan bahwa atas kemahakuasaan dan curahan rahmat dari Tuhan Yang
Maha Esa perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan terwujud.
Dimensi kultural mengandung makna bahwa Pancasila merupakan
landasan falsafah negara, pandangan hidup bernegara, dan sebagai dasar
negara. Dimensi institusional mengandung makna bahwa Pancasila harus
sebagai landasan utama untuk mencapai cita-cita, tujuan bernegara, dan
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Aktualisasi nilai spiritual dalam Pancasila tergambar dalam Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa. Hal ini berarti bahwa dalam praktik penyelenggaraan
pemerintahan tidak boleh meninggalkan prinsip keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai ini menunjukkan adanya pengakuan
bahwa manusia, terutama penyelenggara negara memiliki keterpautan
hubungan dengan Sang Penciptanya. Artinya, di dalam menjalankan
tugas sebagai penyelenggara negara tidak hanya dituntut patuh terhadap
peraturan yang berkaitan dengan tugasnya, tetapi juga harus dilandasi
oleh satu pertanggungjawaban kelak kepada Tuhan di dalam pelaksanaan
tugasnya. Hubungan antara manusia dan Tuhan yang tercermin dalam sila
pertama tersebut sesungguhnya dapat memberikan rambu-rambu agar tidak
melakukan pelanggaran-pelanggaran, terutama ketika dia harus melakukan
korupsi, penyelewengan harta negara, dan perilaku negatif lainnya. Nilai
spiritual inilah yang tidak ada dalam doktrin good governance yang selama
ini menjadi panduan dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan di

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 23

Di unduh dari : Bukupaket.com


Indonesia masa kini. Nilai spiritual dalam Pancasila ini sekaligus menjadi
nilai lokalitas bagi Bangsa Indonesia yang seharusnya dapat teraktualisasi
dalam tata kelola pemerintahan.
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Sila Persatuan Indonesia,
dan Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan merupakan gambaran bagaimana dimensi
kultural dan institusional harus dijalankan. Dimensi tersebut mengandung
nilai pengakuan terhadap sisi kemanusiaan dan keadilan (fairness) yang non-
diskriminatif; demokrasi berdasarkan musyawarah dan transparan dalam
membuat keputusan; dan terciptanya kesejahteraan sosial bagi semua
tanpa pengecualian pada golongan tertentu. Nilai-nilai itu sesungguhnya
jauh lebih luhur dan telah menjadi rumusan hakiki dalam Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945.

Sumber: www.kompasiana.com
Gambar 1.6 Nilai dan Sila dalam Pancasila harus menjiwai dalam praktek
penyelenggaraan pemerintahan.

Tiga nilai utama yang tertuang dalam Pembukaan UUD NRI Tahun
1945 tersebut di atas harus senantiasa menjadi pertimbangan dan
perhatian dalam sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan bangsa. Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam bernegara

24 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


merupakan nilai hakiki yang harus termanisfestasikan dalam simbol-simbol
kehidupan bangsa, lambang pemersatu bangsa, dan sebagai pandangan
hidup bangsa. Dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan, nilai
falsafah harus termanifestasikan di setiap proses perumusan kebijakan
dan implementasinya. Nilai Pancasila harus dipandang sebagai satu
kesatuan utuh di setiap praktik penyelenggaraan pemerintahan yang
mengandung makna bahwa ada sumber-sumber spiritual yang harus
dipertimbangkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar
tidak terjadi perlakuan yang sewenang-wenang dan diskriminatif. Selain
itu, nilai spiritualitas hendaknya menjadi pemandu bagi penyelenggaraan
pemerintahan agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar kewenangan
dan ketentuan yang sudah digariskan.

3. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara


Pengkajian Pancasila secara filosofis dimaksudkan untuk mencapai
hakikat atau makna terdalam dari Pancasila. Berdasarkan analisis makna
nilai-nilai Pancasila diharapkan akan diperoleh makna yang akurat dan
mempunyai nilai filosofis. Dengan demikian, penyelenggaraan negara harus
berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945 sebagai berikut.

a. Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Pengakuan adanya causa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya.
3) Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan
memeluk agama sesuai hukum yang berlaku.
4) Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
5) Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama,
toleransi antarumat dan dalam beragama.
6) Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman
warga negara dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 25

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Nilai Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk
Tuhan karena manusia mempunyai sifat universal.
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini
juga bersifat universal.
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini
berarti bahwa yang dituju masyarakat Indonesia adalah keadilan dan
peradaban yang tidak pasif, yaitu perlu pelurusan dan penegakan
hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, karena
keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

c. Nilai Sila Persatuan Indonesia


1) Nasionalisme.
2) Cinta bangsa dan tanah air.
3) Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan
perbedaan warna kulit.
5) Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggulangan.

d. Nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan/Perwakilan
1) Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum, yaitu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2) Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara
bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Di sini terjadi
simpul yang penting yaitu mengusahakan putusan bersama secara
bulat.
3) Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Hal yang
perlu diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat
sebagai konsekuensi adanya kejujuran bersama.
4) Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara
Indonesia, yaitu terletak pada permusyawaratan rakyat.

26 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
berkelanjutan.
2) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi
kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
3) Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat
bekerja sesuai dengan bidangnya.

Refleksi

Setelah kalian mempelajari proses penyelenggaraan pemerintahan negara


kita, kalian semakin memahami bahwa sikap positif warga negara terhadap proses
penyelenggaraan pemerintahan yang sedang dijalankan mutlak diperlukan. Sikap
positif dapat diwujudkan mulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu lingkungan
keluarga. Coba kalian renungkan bentuk sikap positif yang dapat kalian tampilkan
di berbagai lingkungan kehidupan.

Bentuk Sikap Positif terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia


No.
Di Lingkungan Di Lingkungan Di Lingkungan
Keluarga Sekolah Masyarakat

1.

2.

3.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 27

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bentuk Sikap Positif terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia
No.
Di Lingkungan Di Lingkungan Di Lingkungan
Keluarga Sekolah Masyarakat

4.

5.

Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab ini
adalah kekuasaan, pembagian kekuasaan, pemisahan kekuasaan, kementerian
negara, dan pemerintahan daerah.

2. Intisari Materi
a. Pada dasarnya sistem pemerintahan yang diterapkan di Republik Indonesia
adalah sistem pemerintahan presidensial. Akan tetapi, terdapat perbedaan
dalam hal operasionalisasi sistem pemerintahan seperti yang tercantum
dalam Undang- Undang Dasar NRI Tahun 1945 sebelum perubahan dengan
yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 sesudah
perubahan.
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan
bahwa sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem pembagian
kekuasaan bukan pemisahan kekuasaan. Pembagian kekuasaan di negara
kita dilakukan dengan dua cara, yaitu secara horisontal (pembagian

28 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


kekuasaan negara antara lembaga-lembaga negara yang sederajat) dan
vertikal (pembagian kekuasaan negara antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah/provinsi/kabupaten/kota).
c. Kementerian negara dibentuk bertujuan untuk membantu presiden dalam
melaksanakan berbagai urusan pemerintahan. Setiap kementerian dipimpin
oleh seorang menteri yang bertanggung jawab kepada presiden.
d. Pemerintahan daerah baik itu provinsi ataupun kabupaten/ kota merupakan
wujud dari pola pembagian kekuasaan secara vertikal. Pemerintahan
daerah menyelenggarakan semua urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya berdasarkan pada asas otonomi dan tugas perbantuan.
e. Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam bernegara merupakan nilai hakiki
yang harus termanisfestasikan dalam simbol-simbol kehidupan bangsa,
lambang pemersatu bangsa, dan sebagai pandangan hidup bangsa. Dalam
praktik penyelenggaraan pemerintahan, nilai falsafah harus termanifestasi-
kan di setiap proses perumusan kebijakan dan implementasinya.

Penilaian Diri

Penyelenggaraan pemerintahan negara baik di tingkat pusat maupun daerah,


tidak akan efektif apabila tidak didukung secara aktif oleh seluruh rakyat Indonesia.
Kalian sebagai rakyat Indonesia juga mempunyai kewajiban mendukung setiap
penyelenggaraan pemerintahan di negara kita, salah satunya adalah dengan
mengetahui dan memahami tugas dan kewenangan pemerintah. Berikut ini
terdapat beberapa indikator perilaku yang mencerminkan salah satu bentuk
dukungan terhadap pemerintah.
Bubuhkanlah tanda ceklis (√) pada kolom “ya” atau “tidak” sesuai dengan
kenyataan, serta jangan lupa berikan alasannya.

Contoh Indikator Pemahaman


No. terhadap Penyelenggaraan Ya Tidak Alasan
Pemerintahan

Mengetahui nama-nama
lembaga tinggi negara yang
1.
ada di Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29

Di unduh dari : Bukupaket.com


Contoh Indikator Pemahaman
No. terhadap Penyelenggaraan Ya Tidak Alasan
Pemerintahan

Memahami tugas dan fungsi


2. dari setiap lembaga tinggi
negara.

Mengetahui nama-nama
pimpinan/ketua lembaga-
3.
lembaga tinggi negara selain
lembaga kepresidenan.

Mengenal nama-nama
4. Kementerian Negara
Republik Indonesia.
Mengetahui nama-nama
5. menteri yang memimpin
kementerian negara.

Memahami tugas dan fungsi


6.
setiap kementerian negara.

Mengetahui perbedaan
7. kewenangan pemerintah
daerah.

Mengenal batas-batas wilayah


8. provinsi dan kabupaten/kota
tempat tinggal.

Mengetahui peraturan daerah


9. yang diberlakukan di daerah
tempat tinggal.

Mengetahui nama-nama
lembaga daerah yang ada di
10.
provinsi dan kabupaten/kota
tempat kita tinggal.

30 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Contoh Indikator Pemahaman
No. terhadap Penyelenggaraan Ya Tidak Alasan
Pemerintahan

Mengetahui nama gubernur/


wakil gubernur dan bupati/
11.
wakil bupati atau walikota/
wakil walikota .

Mengetahui hari ulang tahun


12. kabupaten/kota tempat kita
tinggal.

Berpartisipasi dalam kegiatan


13.
kerja bakti.

14. Membayar retribusi parkir.

Mengkritisi setiap kebijakan


15. pemerintah pusat atau
pemerintah daerah.

Apabila jawaban sebagian besar menjawab “tidak” pada kolom indikator-


indikator tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan
perilaku serta meningkatkan wawasan kalian mengenai Pemerintahan
Negara Republik Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 31

Di unduh dari : Bukupaket.com


PROYEK BELAJAR KEWARGANEGARAAN

Mari Menganalisis Berita


Cermatilah berita di bawah ini.

7 Kementerian/Lembaga ini Dapat Rapor Merah dari Jokowi

Presiden Joko Widodo hari ini menerima Laporan Keuangan Pemerintah


Pusat (LKPP) tahun 2014 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang langsung
diserahkan oleh Ketua BPK Harry Azhar Aziz di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa
Barat.
Dari hasil laporan BPK Jokowi mengaku memberikan rapor merah tujuh
Kementerian/Lembaga (K/L) yang oleh BPK memiliki predikat laporan keuangan
Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) atau disclaimer.
“Ini yang saya sebutkan yang mendapatkan predikat Tidak Memberikan
Pendapat atau disclaimer, biar tahu semuanya,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan,
Bogor, Jumat (5/6/2015).
Disebutkannya di hadapan semua kepala lembaga dan para menteri, ketujuh K/L
tersebut adalah Badan Informasi Geospasial, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Komunikasi dan
Informatika, LPP RRI, LPP TVRI dan Ombudsman Republik Indonesia.
Dari hasil laporan tersebut, Jokowi memerintahkan kepada pejabat yang ada
di kementerian dan lembaga yang telah disebutkan tersebut untuk memperbaiki
laporan keuangannya supaya jelas dan lebih transparan.
”Saya tadi hanya membacakan hasil, bukan memberi opini karena yang beri
opini itu BPK. Hasil pemeriksaan ini sebagai momentum untuk memperbaiki,” jelas
Jokowi.
Untuk memperkuat hal itu, Jokowi memerintahkan kepada seluruh K/L untuk
memperbaiki sistem peringatan dini dengan memaksimalkan fungsi pengawasan
intern di setiap organisasinya.
“Akhir kata saya mengajak kementerian dan lembaga untuk berbenah,
untuk memperbaiki membangun tata kelola kuangan terbuka, transparan dan
mempertanggungjawabkan uang rakyat sebaik-baiknya,” tutup Jokowi. (Yas/NDw)

Sumber: www.bisnis.liputan6.com

32 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Setelah membaca berita di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

1. Menurut kalian bolehkah suatu lembaga negara dalam hal ini kementerian
negara dievaluasi atau dinilai kinerjanya oleh presiden? Berikan alasanmu!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

2. Apa saja manfaat dari dilakukannya penilaian terhadap kinerja kementerian


negara?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

3. Faktor apa saja yang menyebabkan suatu kementerian negara berkinerja


kurang memuaskan?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

4. Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut?


……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

5. Menurut kalian apa saja yang harus dilakukan kementerian untuk meningkatkan
kinerja?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 33

Di unduh dari : Bukupaket.com


UJI KOMPETENSI BAB 1

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.


1. Jelaskan jenis-jenis kekuasaan yang berlaku dalam penyelenggaraan negara di
Republik Indonesia!
2. Jelaskan karakteristik pemerintahan Indonesia setelah dilakukannya perubahan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945!
3. Jelaskan mekanisme pembagian kekuasaan yang dilaksanakan di Indonesia!
4. Jelaskan fungsi dari kementerian negara Republik Indonesia!
5. Jelaskan pentingnya keberadaan pemerintahan daerah dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan di Republik Indonesia!

34 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB Ketentuan UUD NRI Tahun 1945
dalam Kehidupan Berbangsa
2 dan Bernegara

Pada hari ini sampai beberapa pertemuan ke depan, kalian akan diajak untuk
mempelajari materi pembelajaran pada Bab Dua. Kalian sudah dianggap berhasil
mengusai materi pada bab sebelumnya dengan memperoleh nilai di atas kriteria
yang ditetapkan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kalian bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan ini. Oleh karena itu, untuk mengawali
pembelajaran pada Bab Dua ini, coba kalian amati gambar 2.1 di bawah ini.

Sumber: www.ilmupengetahuanumum.com
Gambar 2.1 Konstitusi Negara Republik Indonesia

Setelah mengamati gambar tersebut, apa yang ada di benak kalian berkaitan
dengan keberadaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945)? Pernahkah kalian memikirkan
bagaimana UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu dirumuskan? Apa saja
yang diaturnya? Apa fungsinya bagi negara kita tercinta? Apabila pertanyaan-
pertanyaan tersebut ada di pikiran kalian, tentunya kalian merupakan sosok warga
negara yang memiliki rasa ingin tahu dan ingin lebih mengenal Konstitusi Negara
Republik Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 35

Di unduh dari : Bukupaket.com


UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan konstitusi negara kita
tercinta. Sebagai konstitusi negara, di dalamnya tentu saja diatur hal-hal mendasar
yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, misalnya tentang
bentuk negara dan pemerintahan, kedaulatan negara, tugas dan kewenangan
lembaga-lembaga negara, keberadaan pemerintah daerah, wilayah negara, hak
dan kewajiban warga negara, dan sebagainya. Dengan kata lain, UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menggambarkan karakteristik negara kita yang
membedakannya dari negara lain.
Pada bab ini, kalian akan diajak untuk menganalisis ketentuan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, warga negara dan penduduk Indonesia, kemerdekaan
beragama, serta pertahanan dan keamanan negara. Dengan mempelajari
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut, pada akhirnya
diharapkan kalian menjadi warga negara yang memiliki kesadaran berkonstitusi
yang tinggi dan semakin mencintai negara Indonesia tercinta.

A. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


Kalian pada saat ini berpijak dan hidup di wilayah negara Indonesia.
Sebagaimana warga negara yang baik tentu saja kalian harus mengenal
karakteristik negara kita tercinta. Sekarang coba kalian amati gambar 2.2.

Sumber: www.ajengrahmap.wordpress.com
Gambar 2.2 Indonesia merupakan Negara kepulauan (archipelago) yang memiliki
wilayah lautan yang sangat luas. Seringkali juga Indonesia disebut sebagai Negara
Maritim.

36 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Setelah kalian mengamati gambar di atas, coba kalian susun pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar tersebut. Kemudian jadikan
pertanyaan-pertanyaan yang kalian rumuskan sebagai bahan diskusi.
Tuliskan pertanyaan yang kalian susun dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Pertanyaan tentang Gambar


No Pertanyaan

1. Bagaimana kondisi wilayah Indonesia di daratan, lautan, dan udara?

2.

3.

4.

5.

Nah, untuk memperlancar proses diskusi yang akan kalian lakukan,


bacalah terlebih dahulu lanjutan pemaparan materi berikut ini.
Indonesia adalah negara kepulauan. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 25 A
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
oleh undang-undang. Adanya ketentuan ini dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dimaksudkan untuk mengukuhkan kedaulatan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini penting dirumuskan
agar ada penegasan secara konstitusional batas wilayah Indonesia di
tengah potensi perubahan batas geografis sebuah negara akibat gerakan
separatisme, sengketa perbatasan antarnegara, atau pendudukan oleh
negara asing.
Istilah “nusantara” dalam ketentuan tersebut dipergunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau
Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia
serta di antara Benua Asia dan Benua Australia. Kesatuan wilayah tersebut
juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 37

Di unduh dari : Bukupaket.com


budaya; serta 4) kesatuan pertahanan dan keamanan. Dengan demikian,
meskipun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau, tetapi semuanya terikat
dalam satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada tanggal 13 Desember
1957 pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda.
Deklarasi itu menyatakan: “Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan
yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik
Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang
wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian
merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional
yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Penentuan
batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik
terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan
dengan undang-undang” (Sekretariat Jenderal MPR RI, 2012:177-178).
Sebelumnya, pengakuan masyarakat internasional mengenai batas laut
teritorial hanya sepanjang 3 mil laut terhitung dari garis pantai pasang surut
terendah. Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa Indonesia merupakan satu
kesatuan wilayah Nusantara. Laut bukan lagi
sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu Info Kewarganegaraan
bangsa Indonesia. Prinsip ini kemudian
ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 4/
PRP/1960 tentang Perairan Indonesia.
Berdasarkan dari Deklarasi Djuanda,
Republik Indonesia menganut konsep
negara kepulauan yang berciri Nusantara
(archipelagic state). Konsep itu kemudian
Sumber: www.pahlawancenter.com
diakui dalam Konvensi Hukum Laut PBB 1982
Gambar 2.3 Ir. H. Juanda
(UNCLOS 1982 = United Nations Convention Kartawidjaya adalah
pahlawan kemerdekaan
on the Law of the Sea) yang ditandatangani nasional sesuai dengan SK
di Montego Bay, Jamaika, tahun 1982. Presiden No. 244 tahun
1963 tanggal 29 November
Indonesia kemudian meratifikasi UNCLOS 1963.
1982 tersebut dengan menerbitkan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 1985. Sejak itu dunia internasional mengakui
Indonesia sebagai negara kepulauan.

38 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Berkat pandangan visioner dalam Deklarasi Djuanda tersebut, bangsa
Indonesia akhirnya memiliki tambahan wilayah seluas 2.000.000 km2,
termasuk sumber daya alam yang dikandungnya. Sebagai warga negara
Indonesia, kalian harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harus
merasa bangga, karena negara kita merupakan negara kepulauan terbesar
di dunia. Luas wilayah negara kita adalah 5.180.053 km2, yang terdiri atas
wilayah daratan seluas 1.922.570 km2 dan wilayah lautan seluas 3.257.483
km2. Di wilayah yang seluas itu, tersebar 13.466 pulau yang terbentang
antara Sabang dan Merauke. Pulau-pulau tersebut bukanlah wilayah-
wilayah yang terpisah, tetapi membentuk suatu kesatuan yang utuh dan
bulat sebagaimana diuraikan di atas.
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas
daripada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat
penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Wilayah lautan Indonesia
sangat luas dengan kekayaan laut yang melimpah ruah (ikan-ikan, rumput
laut, kerang, udang, dan sebagainya) ada dan terkandung di dalam wilayah
laut kita. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi bangsa kita dan juga
dapat sekaligus sebagai modal dalam melaksanakan pembangunan.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB
tahun 1982, berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut
Konvensi Hukum Laut PBB. Hal dapat kita lihat dalam Gambar 2.4.

Sumber: www.belajar.kemdikbud.go.id
Gambar 2.4 Pembagian wilayah dalam pengelolaan sumber daya alam
di laut menurut Konvensi Hukum Laut PBB Tahun 1982.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 39

Di unduh dari : Bukupaket.com


Berdasarkan Gambar 2.4, maka wilayah laut Indonesia dapat dibedakan
tiga macam.

a. Zona Laut Teritorial


Batas laut teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari
garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai
suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka
garis teritorial ditarik sama jauh dari garis masing-masing negara
tersebut. Laut yang terletak antara garis dan garis batas teritorial disebut
laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut
laut internal/perairan dalam (laut nusantara). Garis dasar adalah garis
khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar.
Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas
laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran
lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut.

b. Zona Landas Kontinen


Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun
morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman
lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan
kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu
paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan
di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh
dari garis dasar masing-masing negara.
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai
kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di
dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas
damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh
Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.

c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)


Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah
laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam Zona Ekonomi Eksklusif ini,
Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber
daya laut. Di dalam Zona Ekonomi Eksklusif ini kebebasan pelayaran dan
pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui

40 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas
kontinen, dan batas Zona Ekonomi Eksklusif. Jika ada dua negara yang
bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang
menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara
itu sebagai batasnya. Pengumuman tentang Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret
1980.
Bagaimana dengan wilayah daratan Indonesia? Wilayah daratan
Indonesia juga memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting
bagi tegaknya kedaulatan Republik Indonesia. Wilayah daratan
merupakan tempat pemukiman atau kediaman warga negara atau
penduduk Indonesia. Di atas wilayah daratan ini tempat berlangsungnya
pemerintahan Republik Indonesia, baik pemeritah pusat maupun daerah.

Sumber: www.nooreva.deviantart.com
Gambar 2.5 Pegunungan dan pesawahan merupakan sebagian dari wilayah
daratan yang ada di Indonesia

Potensi wilayah daratan Indonesia tidak kalah besarnya dengan


wilayah lautan. Di wilayah daratan Indonesia mengalir ratusan sungai,
hamparan ribuan hektar area hutan, persawahan dan perkebunan. Selain
itu, di atas daratan Indonesia banyak berdiri kokoh gedung-gedung
lembaga pemerintahan, pusat perbelanjaan, pemukiman-pemukiman
penduduk. Di bawah daratan Indonesia juga terkandung kekayaan alam
yang melimpah berupa bahan tambang, seperti emas, batu bara, perak,
tembaga dan sebagainya. Hal-hal yang disebutkan tadi merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan negara kita tercinta
yang harus selalu kita syukuri.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 41

Di unduh dari : Bukupaket.com


Selain wilayah lautan dan daratan, Indonesia juga mempunyai
kekuasaan atas wilayah udara. Wilayah udara Indonesia adalah ruang
udara yang terletak di atas permukaan wilayah daratan dan lautan
Republik Indonesia. Berdasarkan Konvensi Chicago tahun 1944 tentang
penerbangan sipil internasional dijelaskan bahwa setiap negara
mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara yang ada
di atas wilayah negaranya. Negara kita mempunyai kekuasaan utuh atas
seluruh wilayah udara yang berada di atas wilayah daratan dan lautan.
Republik Indonesia juga masih mempunyai satu jenis wilayah lagi,
yaitu wilayah ekstrateritorial. Wilayah ekstrateritorial ini merupakan
wilayah negara kita yang dalam kenyataannya terdapat di wilayah negara
lain. Keberadaan wilayah ini diakui oleh hukum internasional. Perwujudan
dari wilayah ini adalah kantor-kantor perwakilan diplomatik Republik
Indonesia di negara lain.

2. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


Setiap wilayah yang dimiliki pasti ada batasnya. Rumah yang kalian
tempati juga tentunya mempunyai batas, begitupun dengan sekolah kalian
pasti mempunyai batas wilayah seperti dibatasi oleh bangunan yang lain,
jalan dan sebagainya. Wilayah lainnya seperti desa, kecamatan, kabupaten/
kota, provinsi hingga negara juga memiliki batas kewilayahan. Batas wilayah
itu untuk menunjukkan atau menandai luas yang dimiliki oleh wilayah
tersebut. Bentuk dari batas wilayah bermacam-macam, ada yang dibatasi
oleh sungai, laut, hutan, atau juga hanya berupa tugu perbatasan saja
apabila wilayah tersebut berbatasan langsung dengan wilayah lainnya.
Bagaimana dengan batas wilayah Indonesia? Sama halnya dengan
negara-negara lainnya, Indonesia yang memiliki batas-batas tertentu untuk
wilayahnya. Kalian sudah mengetahui bahwa Indonesia adalah negara
maritim, dua pertiga luas wilayah Indonesia adalah lautan. Jadi, tidaklah
mengherankan jika batas-batas wilayah laut Indonesia berhubungan
dengan 10 negara, sedangkan perbatasan wilayah darat Indonesia hanya
berhubungan dengan tiga negara. Berikut ini dipaparkan batas-batas
wilayah Indonesia di sebelah utara, barat, timur dan selatan.

42 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


a. Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Utara
Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur),
tepatnya di sebelah utara Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan negara
yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia. Wilayah laut
Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut lima negara,
yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.

b. Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Barat


Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan
langsung dengan Samudera Hindia dan perairan negara India. Tidak ada
negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia di
sebelah barat. Walaupun secara geografis daratan Indonesia terpisah
jauh dengan daratan India, tetapi keduanya memiliki batas-batas wilayah
yang terletak di titik-titik tertentu di sekitar Samudera Hindia dan Laut
Andaman. Dua pulau yang menandai perbatasan Indonesia-India adalah
Pulau Ronde di Aceh dan Pulau Nicobar di India.

c. Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Timur


Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua
Nugini dan perairan Samudera Pasifik. Indonesia dan Papua Nugini telah
menyepakati hubungan bilateral antarkedua negara tentang batas-batas
wilayah, tidak hanya wilayah darat melainkan juga wilayah laut. Wilayah
Indonesia di sebelah timur, yaitu Provinsi Papua berbatasan dengan
wilayah Papua Nugini sebelah barat, yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi
Sepik Barat (Sandaun).

d. Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Selatan


Indonesia di sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah
darat Timor Leste, perairan Australia dan Samudera Hindia. Timor Leste
adalah bekas wilayah Indonesia yang telah memisahkan diri menjadi
negara sendiri pada tahun 1999, dahulu wilayah ini dikenal dengan
Provinsi Timor Timur. Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Provinsi yang
berbatasan langsung dengan wilayah Timor Leste, tepatnya di Kabupaten
Belu. Selain itu, Indonesia juga berbatasan dengan perairan Australia.
Awal tahun 1997, Indonesia dan Australia telah menyepakati batas-batas
wilayah negara keduanya yang meliputi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
dan batas landas kontinen.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 43

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Kelompok 2.1

Nah, setelah kalian membaca dan memahami uraian di atas kerjakanlah tugas
di bawah ini.

1. Coba kalian lakukan identifikasi negara yang berbatasan langsung dengan


wilayah daratan dan lautan Indonesia. Tulislah hasil identifikasi kalian pada
tabel di bawah ini.

Tabel 2.2
Identifikasi Negara yang Berbatasan Langsung dengan
Wilayah Daratan dan Lautan Indonesia
Negara yang berbatasan dengan Negara yang berbatasan dengan
daratan Indonesia lautan Indonesia

2. Setiap wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain tentunya pernah


mengalami beberapa permasalahan. Coba kalian identifikasi permasalahan-
permasalahan yang melibatkan Indonesia dengan negara lain yang berkaitan
dengan masalah perbatasan. Presentasikan di depan guru dan teman kalian.

Tabel 2.3
Identifikasi Permasalahan- Permasalahan yang Melibatkan Indonesia dengan
Negara Lain yang Berkaitan dengan Masalah Perbatasan
Negara lain
No Permasalahan Penyelesaian
yang terlibat

Mahkamah Internasional
memutuskan Pulau
Kasus Pulau Sipadan dan
1 Malaysia Sipadan dan Ligitan
Ligitan.
menjadi bagian wilayah
Malaysia.

44 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Negara lain
No Permasalahan Penyelesaian
yang terlibat

3. Kekuasaan negara atas kekayaan alam yang terkandung dalam wilayah negara
Kesatuan Republik Indonesia. Coba kalian amati gambar 2.6 di bawah ini.

Sumber: dokumen kemdikbud


Gambar 2.6 Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam
yang sangat banyak,baik di daratan maupun dilautan.

Apa yang kalian pikirkan setelah melihat gambar di atas? Kalau kalian bisa
berpikir dengan jernih, kalian pasti bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas anugerah yang diberikan kepada negara kita berupa kekayaan alam yang
melimpah. Gambar-gambar di atas hanya sebagian contoh dari kekayaan alam
negara kita, tentunya masih sangat banyak kekayaan alam yang dimiliki negara
kita. Orang-orang dari negara lain banyak yang iri atas kekayaan dan keindahan
alam Indonesia, bahkan mereka beranggapan bahwa negara kita ini adalah
potongan surga yang jatuh ke bumi. Perhatikanlah lirik lagu Rayuan Pulau Kelapa
yang diciptakan oleh Ismail Marzuki.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 45

Di unduh dari : Bukupaket.com


Rayuan Pulau Kelapa

Tanah air ku Indonesia


Negeri elok amat ku cinta
Tanah tumpah darahku yang mulya
yang ku puja sepanjang masa
Tanah air ku aman dan makmur
Pulau kelapa nan amat subur
Pulau melati pujaan bangsa sejak dulu kala
Melambai-lambai, nyiur di pantai
Berbisik-bisik, raja klana
Memuja pulau nan indah permai
Tanah air ku Indonesia

Lirik lagu di atas merupakan gambaran bahwa Indonesia adalah negara yang
aman dan makmur yang memiliki kekayaan alam melimpah. Di atas wilayah
Indonesia, terhampar daratan yang luas dengan segenap potensi kekayaan
alamnya seperti kekayaan dari hutan, area persawahan, binatang-binatang darat
yang beranekaragam. Di wilayah lautan juga tidak kalah kayanya, puluhan juta
ikan hidup di perairan Indonesia, keindahan terumbu karang dan pesona laut
lainnya merupakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai. Bukan hanya di daratan
dan lautan, di perut bumi Indonesia pun menyimpan kekayaan yang melimpah
berupa bahan tambang seperti minyak bumi, emas, gas bumi, besi, batu bara,
tembaga, perak, dan sebagainya.
Siapa yang menguasai kekayaan alam tersebut? Berkaitan dengan pertanyaan
tersebut, Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memberikan jawabannya yang menyatakan bahwa:
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

46 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Ketentuan di atas secara tegas menyatakan bahwa seluruh kekayaan alam
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Dengan kata lain, negara melalui pemerintah diberikan wewenang atau kekuasaan
oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk mengatur, mengurus dan
mengelola serta mengawasi pemanfaatan seluruh potensi kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
seluruh rakyat.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa negara
mempunyai hak penguasaan atas kekayaan alam Indonesia. Oleh karena itu,
maka negara mempunyai kewajiban- kewajiban sebagai berikut.
a. Segala bentuk pemanfaatan (bumi dan air) serta hasil yang didapat (kekayaan
alam), dipergunakan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.
b. Melindungi dan menjamin segala hak-hak rakyat yang terdapat di dalam atau
di atas bumi, air dan berbagai kekayaan alam tertentu yang dapat dihasilkan
secara langsung atau dinikmati langsung oleh rakyat.
c. Mencegah segala tindakan dari pihak mana pun yang akan menyebabkan
rakyat tidak mempunyai kesempatan atau akan kehilangan haknya dalam
menikmati kekayaan alam.

Ketiga kewajiban di atas menjelaskan segala sumber daya alam yang


penting bagi negara dan menguasai hajat orang banyak, karena berkaitan
dengan kemaslahatan umum dan pelayanan umum, harus dikuasai negara dan
dijalankan oleh pemerintah. Sumber daya alam tersebut harus dapat dinikmati
oleh rakyat secara berkeadilan, keterjangkauan, dalam suasana kemakmuran dan
kesejahteraan umum yang adil dan merata.

Tugas Mandiri 2.1

Coba kalian lakukan pengamatan atas kekayaan alam yang terdapat di


wilayah kabupaten/kota atau provinsi tempat kalian saat ini berada. Tuliskan hasil
pengamatan kalian pada tabel di bawah ini. Perhatikan contoh pengerjaannya
yang terdapat pada nomor satu.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 47

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tabel 2.4
Kekayaan Alam yang Terdapat di Wilayah Tempat Kalian
Kondisi Ketersediaan
No. Jenis Kekayaan
Alam
Baik Rusak Banyak Sedikit Habis

1. Batu bara √ √

2.

3.

4.

5.

B. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia

1. Status Warga Negara Indonesia


Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU Nomor 12 Tahun
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang
yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah sebagai berikut.

a. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.


b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu
warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah
yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
e. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang
WNI.
f. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui
oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.

48 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


h. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
i. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
j. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah
dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya.
k. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu
WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
l. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Salah satu syarat berdirinya negara adalah adanya rakyat. Tanpa adanya
rakyat, negara itu tidak mungkin terbentuk. Menurut kalian apakah sama
pengertian antara rakyat, penduduk, dan warga negara? Jawabannya
berbeda, satu dan yang lainnya merupakan konsep yang serupa tapi tidak
sama. Masing-masing memiliki pengertian yang berbeda.
a. Penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang yang bertempat
tinggal atau menetap dalam suatu negara. Sedangkan yang bukan
penduduk adalah orang yang berada di suatu wilayah suatu negara dan
tidak bertujuan tinggal atau menetap di wilayah negara tersebut.
b. Warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ialah orang yang
secara hukum merupakan anggota dari suatu negara. Sedangkan bukan
warga negara disebut orang asing atau warga negara asing.
c. Rakyat sebagai penghuni negara mempunyai peranan penting dalam
merencanakan, mengelola dan mewujudkan tujuan negara. Keberadaan
rakyat yang menjadi penduduk maupun warga negara, secara
konstitusional tercantum dalam Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 sebagai berikut.
1) Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
2) Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 49

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dalam
undang-undang.

Sumber: www.tangseloke.com
Gambar 2.7 Warga negara asing bisa menjadi warga
negara Indonesia diatur dalam UU Nomor 12 Tahun
2006.

Dari uraian di atas, timbul suatu pertanyaan apakah setiap penduduk


adalah warga negara Indonesia? Jawabannya tentu saja tidak. Istilah
penduduk lebih luas cakupannya daripada warga negara Indonesia. Pasal 26
ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa
“penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia”. Dengan demikian, di Indonesia semua orang yang
tinggal di Indonesia termasuk orang asing pun adalah penduduk Indonesia.
Perlu kalian ketahui bahwa di Indonesia banyak orang asing atau warga
negara asing yang bertempat tinggal menjadi penduduk Indonesia. Mereka
itu misalnya anggota Korps Diplomatik dari negara-negara sahabat, pelajar
atau mahasiswa asing yang sedang menuntut ilmu, dan orang-orang asing
yang bekerja di Indonesia.
Selain itu, ada pula orang- orang asing yang datang ke Indonesia sebagai
pelancong. Mereka itu berlibur untuk jangka waktu tertentu, paling lama
sebulan sampai dua bulan, tidak sampai menetap satu tahun lamanya. Oleh
karena itu, mereka tidak dapat disebut sebagai penduduk Indonesia. Akan
tetapi, ada juga di antara orang-orang asing yang telah masuk menjadi WNI
atau keturunan orang-orang asing yang telah turun-temurun bertempat
tinggal di Indonesia dan telah menjadi orang-orang Indonesia. Kalian dapat
menyaksikan adanya WNI keturunan Tionghoa, Belanda, Arab, India dan
lain-lain. Di antara WNI keturunan itu, WNI keturunan Tionghoa-lah yang

50 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


paling banyak. Sebagai penduduk Indonesia yang sah, setiap orang harus
memiliki surat keterangan penduduk. Surat keterangan tersebut di negara
kita dikenal dengan nama KTP (Kartu Tanda Penduduk). Surat keterangan
penduduk itu sangat penting, apabila kalian sudah dewasa kelak (sudah
mencapai usia 17 tahun), kalian diwajibkan memiliki KTP. Mengapa KTP itu
sangat penting? Hanya mereka yang memiliki KTP yang dapat memilih dan
dipilih dalam Pemilu (Pemilihan Umum). Demikian pula, hanya mereka yang
memiliki KTP-lah yang dapat memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM).

Tugas Mandiri 2.2

Lakukanlah wawancara dengan ketua RT atau RW di wilayah tempat kalian


tinggal. Tanyakan oleh kalian hal-hal berikut ini.

1. Jumlah penduduk wilayah tersebut.


2. Perbandingan antara penduduk asli dan pendatang.
3. Hak dan kewajiban penduduk.
4. Hak dan kewajiban pendatang di wilayah tersebut.
5. Hubungan antara penduduk asli dan pendatang.

Laporkan hasil wawancara tersebut secara tertulis dan paparkan di depan kelas.

2. Asas-Asas Kewarganegaraan Indonesia


Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk
tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara
tertentu. Pada umumnya asas dalam menentukan kewarganegaraan
dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a. Asas ius sanguinis (asas keturunan), yaitu kewarganegaraan seseorang
ditentukan berdasarkan pada keturunan orang yang bersangkutan.
Misalnya, seseorang dilahirkan di negara A, sedangkan orang tuanya
berkewarganegaraan negara B, maka ia adalah warga negara B.
Jadi berdasarkan asas ini, kewarganegaraan anak selalu mengikuti
kewarganegaraan orang tuanya tanpa memperhatikan di mana anak itu
lahir.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 51

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Asas ius soli (asas kedaerahan/tempat kelahiran), yaitu kewarganegaraan
seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahirannya. Misalnya,
seseorang dilahirkan di negara B, sedangkan orang tuanya
berkewarganegaraan negara A, maka ia adalah warganegara B. Jadi
menurut asas ini kewarganegaraan seseorang tidak terpengaruh oleh
kewarganegaraan orang tuanya, karena yang menjadi patokan adalah
tempat kelahirannya.

Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di beberapa


negara, baik yang menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat
menimbulkan dua kemungkinan status kewarganegaraan seorang
penduduk.
a. Apatride, yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak
mempunyai kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa A
yang menganut asas ius soli lahir di negara B yang menganut asas ius
sanguinis. Orang tersebut tidaklah menjadi warga negara A dan juga
tidak dapat menjadi warga negara B. Orang tersebut tidak mempunyai
kewarganegaraan.
b. Bipatride, yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Misalnya,
seseorang keturunan bangsa B yang menganut asas ius sanguinis lahir
di negara A yang menganut asas ius soli. Karena ia keturunan bangsa B,
maka ia dianggap sebagai warga negara B. Akan tetapi, negara A juga
mengganggap dia warga negaranya berdasarkan tempat kelahirannya.

Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah


suatu negara lazim menggunakan dua stelsel sebagai berikut.
a. Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu
secara aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa)
b. Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga
negara tanpa melakukan sutu tindakan hukum tertentu (naturalisasi
Istimewa).

52 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam suatu
negara pada dasarnya mempunyai hal-hal sebagai berikut.
a. Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel
aktif )
b. Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel
pasif ).

Berdasarkan uraian di atas, asas kewarganegaraan apa yang dianut


oleh negara kita? Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan bahwa
Indonesia dalam penentuan kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai
berikut.
a. Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat
dilahirkan.
b. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegara-
an seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur undang-
undang.
c. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
d. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam undang-undang.

3. Syarat-Syarat Menjadi Warga Negara Indonesia


Pada bagian sebelumnya disebutkan bahwa orang yang menjadi Warga
Negara Indonesia adalah Warga Negara Indonesia asli dan orang asing
yang disahkan dengan undang-undang menjadi Warga Negara Indonesia.
Penduduk asli negara Indonesia secara otomatis adalah Warga Negara
Indonesia. Sedangkan orang dari bangsa asing untuk menjadi warga negara
harus mengajukan permohonan kepada pemerintah Indonesia. Proses
permohonan itu dinamakan dengan pewarganegaraan atau naturalisasi.
Permohonan pewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua sebagai
berikut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 53

Di unduh dari : Bukupaket.com


a. Naturalisasi Biasa
Orang dari bangsa asing yang yang akan mengajukan permohonan
kewarganegaraan dengan cara naturalisasi biasa, harus memenuhi syarat
sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 9 Undang-Undang RI Nomor
12 Tahun 2006, sebagai berikut.
1) Berusia 18 tahun atau sudah kawin.
2) Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal
di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat lima tahun
berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut.
3) Sehat jasmani dan rohani.
4) Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5) Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang
dengan ancaman pidana penjara satu tahun lebih.
6) Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia,
tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.
7) Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.
8) Membayar uang kewarganegaraan ke kas negara.

b. Naturalisasi Istimewa
Naturalisasi istimewa diberikan sesuai dengan ketentuan Pasal 20
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006. Naturalisasi
Istimewa diberikan kepada orang asing yang telah berjasa kepada
negara Republik Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara,
setelah memperoleh pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia. Naturalisasi istimewa batal diberikan jika menyebabkan orang
asing tersebut berkewarganegaraan ganda.

4. Penyebab Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006,
seorang Warga Negara Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraannya
jika yang bersangkutan melakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.
b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain.

54 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas kemauannya
sendiri, dengan ketentuan telah berusia 18 tahun dan bertempat tinggal
di luar negeri.
d. Masuk ke dalam dinas tentara asing tanpa disertai izin dari presiden.
e. Masuk dalam dinas negara asing atas kemauan sendiri, yang mana
jabatan dalam dinas tersebut di Indonesia hanya dapat dijabat oleh
Warga Negara Indonesia.
f. Mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing
atau bagian dari negara asing tersebut atas dasar kemauan sendiri.
g. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk
suatu negara asing, meskipun tidak diwajibkan keikutsertaannya.
h. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing
atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang
masih berlaku dari negara lain atas namanya.
i. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama
lima tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara. Tanpa
alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya
untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu
lima tahun tersebut berakhir, dan setiap lima tahun berikutnya yang
bersangkutan tetap tidak mengajukan pernyataan ingin menjadi Warga
Negara Indonesia kepada perwakilan Indonesia, meskipun telah diberi
pemberitahuan secara tertulis.

C. Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia

1. Pengertian Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan


Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragama.
Kehidupan beragama merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan seluruh masyarakat Indonesia, termasuk kalian sebagai pelajar.
Setiap awal pelajaran kalian tentunya selalu dipersilakan untuk berdoa
berdasarkan agama dan kepercayaannya masing-masing. Begitupun ketika
berada di lingkungan keluarga atau masyarakat, kalian dapat melakukan
berbagai kegiatan keagamaan dengan nyaman, aman dan tertib. Hal itu

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 55

Di unduh dari : Bukupaket.com


semua, dikarenakan di negara kita sudah ada jaminan akan kemerdekaan
beragama dan kepercayaan yang dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia.
Coba kalian amati Gambar 2.8.

Sumber: www.ilmupengetahuan umum.com


Gambar 2.8 Indonesia merupakan negara demokrasi yang berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa.

Apa yang kalian pikirkan setelah melihat gambar di atas? Tentu saja
kalian sudah dapat menyimpulkan bahwa setiap orang di negara Indonesia
dapat melakukan berbagai macam aktivitas keagamaan sebagai wujud
dari adanya kemerdekaan beragama dan kepercayaan. Apa sebenarnya
kemerdekaan beragama dan berkepercayaan itu?
Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung makna
bahwa setiap manusia bebas memilih, melaksanakan ajaran agama menurut
keyakinan dan kepercayaannya. Setiap manusia tidak boleh dipaksa oleh
siapapun, baik itu oleh pemerintah, pejabat agama, masyarakat, maupun
orang tua sendiri. Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan muncul
dikarenakan secara prinsip tidak ada tuntunan dalam agama apa pun yang
mengandung paksaan atau menyuruh penganutnya untuk memaksakan
agamanya kepada orang lain, terutama terhadap orang yang telah menganut
salah satu agama.
Setiap orang memiliki kemerdekaan beragama, tetapi apakah boleh
kita untuk tidak beragama? Tentu saja tidak boleh, kemerdekaan beragama
itu tidak dimaknai sebagai kebebasan untuk tidak beragama atau bebas
untuk tidak beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemerdekaan beragama
bukan pula dimaknai sebagai kebebasan untuk menarik orang yang telah
beragama atau mengubah agama yang telah dianut seseorang. Selain itu
kemerdekaan beragama juga tidak diartikan sebagai kebebasan untuk

56 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


beribadah yang tidak sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama masing-
masing. Setiap manusia tidak diperbolehkan menistakan agama dengan
melakukan peribadatan yang menyimpang dari ajaran agama yang
dianutnya.
Kemerdekaan beragama dan kepercayaan di Indonesia dijamin oleh
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Pasal 28 E ayat (1) dan
(2) sebagai berikut.

1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,


memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.

2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan


pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Di samping itu, dalam Pasal 29 UUD Negara Republik Indonesia Tahun


1945 ayat (2) disebutkan, bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
Ketentuan-ketentuan di atas, semakin menunjukkan bahwa di Indonesia
telah dijamin adanya persamaan hak bagi setiap warga negara untuk
menentukan dan menetapkan pilihan agama yang ia anut, menunaikan
ibadah serta segala kegiatan yang berhubungan dengan agama dan
kepercayaan masing-masing. Dengan kata lain, seluruh warga negara berhak
atas kemerdekaan beragama seutuhnya, tanpa harus khawatir negara akan
mengurangi kemerdekaan itu. Dikarenakan kemerdekaan beragama tidak
boleh dikurangi dengan alasan apapun sebagaimana diatur dalam Pasal 28
I ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyebutkan
bahwa “hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun.” Oleh karena itu, untuk mewujudkan
ketentuan tersebut, diperlukan hal-hal sebagai berikut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 57

Di unduh dari : Bukupaket.com


a. Adanya pengakuan yang sama oleh pemerintah terhadap agama-agama
yang dipeluk oleh warga negara.

b. Tiap pemeluk agama mempunyai kewajiban, hak dan kedudukan yang


sama dalam negara dan pemerintahan.

c. Adanya kebebasan yang otonom bagi setiap penganut agama dengan


agamanya itu, apabila terjadi perubahan agama, yang bersangkutan
mempunyai kebebasan untuk menetapkan dan menentukan agama
yang ia kehendaki.

d. Adanya kebebasan yang otonom bagi tiap golongan umat beragama


serta perlindungan hukum dalam pelaksanaan kegiatan peribadatan
dan kegiatan keagamaan lainnya yang berhubungan dengan eksistensi
agama masing- masing.

Tugas Mandiri 2.3

Kemerdekaan beragama dan kepercayaan diatur pula dalam Undang-Undang


RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, serta dalam Undang-Undang
RI Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-
Hak Sipil dan Politik. Tugas kalian adalah mengidentifikasi ciri-ciri kemerdekaan
beragama dan kepercayaan yang terdapat dalam dua peraturan tersebut. Tuliskan
hasil identifikasi kalian ke dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.5
Identifikasi Ciri-Ciri Kemerdekaan Beragama dan Kepercayaan
yang Terdapat dalam Dua Peraturan
Ciri-Ciri Kemerdekaan
No Penjelasan
Beragama

1.

2.

3.

58 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Ciri-Ciri Kemerdekaan
No Penjelasan
Beragama

4.

5.

6.

7.

8.

2. Membangun Kerukunan Umat Beragama


Kemerdekaan beragama di Indonesia menyebabkan Indonesia
mempunyai agama yang beraneka ragam. Di sekolah kalian, mungkin
saja warga sekolahnya (siswa dan guru) menganut agama yang berbeda-
beda sesuai dengan keyakinannya. Atau mungkin saja, kalian mempunyai
tetangga yang tidak seagama dengan kalian. Hal itu semua, merupakan
sesuatu yang wajar. Keberagaman agama yang dianut oleh bangsa Indonesia
itu tidak boleh dijadikan hambatan untuk memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa. Hal tersebut tentu saja akan terwujud apabila dibangun
kerukunan umat beragama. Coba kalian amati gambar 2.9.

Sumber: www.antaranews.com
Gambar 2.9 Hubungan antarumat beragama harus terus dijaga dan dipelihara demi
persatuan dan kesatuan NKRI.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 59

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kerukunan umat beragama merupakan sikap mental umat beragama
dalam rangka mewujudkan kehidupan yang serasi dengan tidak
membedakan pangkat, kedudukan sosial dan tingkat kekayaan. Kerukunan
umat beragama dimaksudkan agar terbina dan terpelihara hubungan baik
dalam pergaulan antara warga yang seagama maupun yang berlainan
agama.
Apa saja bentuk kerukunan beragama itu? Di negara kita mengenal
konsep Tri Kerukunan Umat Beragama, yang terdiri atas kerukunan internal
umat seagama, kerukunan antar umat berbeda agama, dan kerukunan
antar umat beragama dengan pemerintah. Bagaimana perwujudan dari tiga
konsep kerukunan itu? Untuk mengetahuinya, simaklah uraian berikut.
Kerukunan antar umat seagama berarti adanya kesepahaman dan
kesatuan untuk melakukan amalan dan ajaran agama yang dipeluk dengan
menghormati adanya perbedaan yang masih bisa ditolerir. Dengan kata
lain, sesama umat seagama tidak diperkenankan untuk saling bermusuhan,
saling menghina, saling menjatuhkan, tetapi harus mengembangkan sikap
saling menghargai, menghomati dan toleransi apabila terdapat perbedaan,
asalkan perbedaan tersebut tidak menyimpang dari ajaran agama yang
dianut. Kerukunan antar umat beragama adalah cara atau sarana untuk
mempersatukan dan mempererat hubungan antara orang-orang yang tidak
seagama dalam proses pergaulan pergaulan di masyarakat, tetapi bukan
ditujukan untuk mencampuradukkan ajaran agama. Ini perlu dilakukan
untuk menghindari terbentuknya fanatisme ekstrim yang membahayakan
keamanan, dan ketertiban umum. Bentuk nyata yang bisa dilakukan adalah
dengan adanya dialog antar umat beragama yang di dalamnya bukan
membahas perbedaan, akan tetapi memperbincangkan kerukunan, dan
perdamaian hidup dalam bermasyarakat. Intinya adalah bahwa masing-
masing agama mengajarkan manusia untuk hidup dalam kedamaian dan
ketenteraman.
Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah, maksudnya
adalah dalam hidup beragama, masyarakat tidak lepas dari adanya aturan
pemerintah setempat yang mengatur tentang kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat tidak boleh hanya mentaati aturan dalam agamanya masing-
masing, akan tetapi juga harus menaati hukum yang berlaku di negara
Indonesia.

60 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Kelompok 2.2

Lakukanlah identifikasi terhadap perilaku masyarakat di lingkungan sekitarmu


yang mencerminkan perwujudan upaya membangun kerukunan beragama.
Tuliskan hasil identifikasi kalian ke dalam tabel di bawah ini. Informasikan hasil
identifikasi kalian kepada kelompok yang lain.

Tabel 2.6
Contoh Perilaku Masyarakat di Lingkungan Sekitarmu yang Mencerminkan
Perwujudan Upaya Membangun Kerukunan Beragama
Komponen Kerukunan
No Contoh Perilaku
Beragama

a. Mengikuti kegiatan keagamaan


b. …………………………………………
Kerukunan internal umat
1. c. …………………………………………
seagama
d. …………………………………………
e. …………………………………………

a. Bergotong royong membersihkan


lingkungan
Kerukunan antar umat b. …………………………………………
2.
berbeda agama c. …………………………………………
d. …………………………………………
e. …………………………………………

a. Merayakan hari besar keagamaan yang


ditetapkan oleh pemerintah
Kerukunan antar umat b. …………………………………………
3. beragama dengan
c. …………………………………………
pemerintah
d. …………………………………………
e. …………………………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 61

Di unduh dari : Bukupaket.com


D. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia

1. Substansi Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia


Sebagaimana kita ketahui, bahwa
Info Kewarganegaraan
kemerdekaan yang diproklamirkan
oleh bangsa Indonesia tidak diraih Wilayah Indonesia yang
sangat luas membutuhkan
dengan mudah. Pengorbanan sistem pertahanan dan
nyawa, harta, tenaga, dan sebagainya keamanan untuk menjaga
mewarnai setiap perjuangan merebut stabilitas nasional. Salah satu
alat negara yang dapat menjaga
kemerdekaan. Mengingat begitu keamanan dan pertahanan
besarnya pengorbanan yang telah negara adalah Tentara Nasional
Indonesia yang diatur dalam UU
diberikan oleh para pahlawan bangsa,
Nomor 34 Tahun 2004.
sudah menjadi kewajiban kita yang
hidup pada masa sekarang untuk mempertahankan kemerdekaan dengan
berbagai macam cara. Upaya mempertahankan kemerdekaan ini, telah
dipikirkan oleh para pendiri negara kita. Mereka sudah memikirkan masa
depan kemerdekaan bangsa Indonesia. Para pendiri negara melalui sidang
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) telah
mencantumkan upaya mempertahankan kemerdekaan ke dalam Undang
Undang Dasar 1945 Bab XII tentang Pertahanan Negara (Pasal 30). Para
tokoh pendiri negara berkeyakinan bahwa kemerdekaan Indonesia dapat
dipertahankan apabila dibangun pondasi atau sistem pertahanan dan
keamanan negara yang kokoh, hal itu harus diatur dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perubahan UUD NRI Tahun
1945 semakin memperjelas sistem pertahanan dan keamanan negara kita.
Hal tersebut diatur dalam Pasal 30 ayat (1) sampai dengan ayat (5) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan sebagai berikut.
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

62 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut
dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.

Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan


negara Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh Warga Negara
Indonesia. Dengan kata lain, pertahanan dan keamanan negara tidak hanya
menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga
sangat bertanggung jawab terhadap pertahanan dan keamanan negara.
TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil menjaga keutuhan
NKRI seperti yang terlihat dalam Gambar 2.10.

Sumber: www.mabestni.wordpress.com
Gambar 2.10 Kemanunggalan TNI dan rakyat sebagai bukti bahwa bangsa Indonesia
menjunjung tinggi persatuan kesatuan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 63

Di unduh dari : Bukupaket.com


UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan
gambaran bahwa usaha pertahanan dan kemanan negara dilaksanakan
dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata). Sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta ini
hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan
negara meliputi seluruh rakyat Indonesia, segenap sumber daya nasional,
sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara sebagai satu
kesatuan yang utuh dan menyeluruh. Dengan kata lain, Sishankamrata
penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban
seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta merupakan
pilihan yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan
dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan
kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan negara. Meskipun negara
Indonesia telah mencapai tingkat kemajuan yang cukup tinggi, kelak model
tersebut tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan, dengan
menempatkan warga negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai
dengan perannya masing-masing.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta
bercirikan sebagai berikut.
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan
oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi
upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara
menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai
dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan. Sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta yang dikembangkan bangsa Indonesia
merupakan sebuah sistem yang disesuaikan dengan kondisi bangsa
Indonesia. Posisi wilayah Indonesia yang berada di posisi silang (diapit
oleh dua benua dan dua samudera) disatu sisi memberikan keuntungan,
tapi di sisi yang lain memberikan ancaman keamanan yang besar baik

64 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


berupa ancaman militer dari negara lain maupun kejahatan-kejahatan
internasional. Selain itu, kondisi wilayah Indonesia sebagai negara
kepulauan, tentu saja memerlukan sistem pertahanan dan keamanan
yang kokoh untuk menghindari ancaman perpecahan. Dengan
kondisi seperti itu, kesimpulannya adalah bahwa sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta merupakan sistem yang terbaik bagi bangsa
Indonesia.

Tugas Kelompok 2.3

Bacalah Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional


Indonesia dan Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia. Lakukan identifikasi bersama teman sebangku mengenai
tugas dan fungsi TNI dan POLRI dalam sistem pertahanan dan kemanan negara
Indonesia. Tuliskan hasil identifikasi kalian pada tabel berikut.

Tabel 2.7
Identifikasi Mengenai Tugas dan Fungsi TNI dan POLRI
No Lembaga Tugas dan Fungsi

1. Tentara Nasional Indonesia

Kepolisian Republik
2.
Indonesia

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 65

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem Pertahanan dan
Keamanan Negara
Coba kalian amati gambar 2.11.

Sumber: dokumen kemdikbud


Gambar 2.11 Perjuangan rakyat Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan.

Gambar di atas melukiskan perjuangan gigih bangsa Indonesia dalam
mengusir Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Para pahlawan
bangsa rela berkorban dan bertumpah darah ketika berperang melawan
penjajah demi untuk mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Mereka mempunyai motivasi yang sangat tinggi untuk
mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih. Oleh karena itu, untuk
menghargai jasa pahlawan kita, kita juga harus memiliki rasa rela berkorban
untuk mempertahankan negara, memiliki kesadaran bela negara dan
memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negara yang merupakan
tempat tinggalnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. Ikut serta dalam kegiatan bela negara diwujudkan
dengan berpartisipasi dalam kegiatan penyelenggaraan pertahanan dan
kemanan negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 30 ayat (1) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan

66 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


negara.” Kedua ketentuan tersebut menegaskan bahwa setiap warga negara
harus memiliki kesadaran bela negara. Apa sebenarnya kesadaran bela
negara itu?
Kesadaran bela negara pada hakikatnya merupakan kesediaan berbakti
pada negara dan berkorban demi membela negara. Upaya bela negara
selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung
jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Sebagai warga negara sudah sepantasnya ikut serta dalam bela negara
sebagai bentuk kecintaan kita kepada negara dan bangsa.

Sumber: dokumen kemdikbud


Gambar 2.12 Indonesia mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih sebagai tanda
bahwa Indonesia telah merdeka. Bangsa Indonesia ingin bebas dari penjajahan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Bela negara yang dilakukan oleh warga negara merupakan hak dan
kewajiban mem-bela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala
ancaman. Pembelaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam
upaya pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan
setiap warga negara. Oleh karena itu, warga negara mempunyai kewajiban
ikut serta dalam pembelaan negara, kecuali ditentukan dengan undang-
undang. Dalam prinsip ini terkandung pengertian bahwa upaya pertahanan
negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 67

Di unduh dari : Bukupaket.com


negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Hal ini juga tercantum
dalam Undang-Undang Pertahanan Negara Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 3
Tahun 2002, pertahanan keamanan negara adalah segala usaha untuk
mempertahankan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan terhadap bangsa dan
negara. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, cinta kemerdekaan, dan cinta
kedaulatan. Dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 menyatakan
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh
sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
Penyelesaian pertikaian atau konflik antarbangsa pun harus diselesaikan
melalui cara-cara damai. Bagi bangsa Indonesia, perang harus dihindari.
Perang merupakan jalan terakhir dan dilakukan jika semua usaha-usaha
dan penyelesaian secara damai tidak berhasil. Indonesia menentang segala
bentuk penjajahan dan menganut politik bebas aktif. Prinsip ini merupakan
pelaksanaan dari bunyi alinea pertama Pembukaan UUD 1945. Dengan
hak dan kewajiban yang sama, setiap orang Indonesia dapat berperan aktif
dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud
perang, tetapi bisa diwujudkan dengan cara-cara lain seperti berikut ini.
a. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling).
b. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri.
c. Belajar dengan tekun pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PPKn.
d. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti Paskibra, PMR, dan Pramuka.
e. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
f. Pengabdian sebagai anggota TNI.
g. Pengabdian sesuai dengan profesi keahlian.

68 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 2.4

Janganlah kalian memikirkan apa yang negara berikan, tetapi harus berpikir
apa yang telah kalian berikan untuk negara. Pernyataan itu merupakan inti dari
kesadaran bela negara. Nah sekarang coba kalian renungkan, apa saja yang sudah
kalian lakukan sebagai wujud warga negara yang memiliki kesadaran bela negara?
Hal-hal yang sudah saya lakukan di antaranya:
…………………………………………………………………………………….…
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Refleksi

Setelah kalian mempelajari materi tentang pasal-pasal dalam UUD Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 yang berkaitan tentang wilayah, warga negara,
kemerdekaan beragama, serta sistem pertahanan dan keamanan negara, tentu
saja kalian semakin meyakini betapa pentingnya menjaga keutuhan wilayah,
menjadi warga negara yang baik, mewujudkan kemerdekaan beragama, dan
berpartisipasi dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara. Untuk menguji
keyakinan kalian, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan anugerah
Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri. Bagaimanakah cara kalian untuk
mensyukuri anugerah tersebut?
2. Apabila kalian merasa sebagai warga negara yang baik, apa saja yang telah
kalian lakukan untuk mendorong kemajuan bangsa dan negara Indonesia?
3. Apabila kalian berada di lingkungan masyarakat yang agamis dengan
masyarakat yang beranekaragam, apa yang kalian lakukan untuk mendorong
tumbuhnya kerukunan antar umat beragama?
4. Sebagai seorang pelajar, apa saja yang sudah kalian lakukan sebagai wujud
partisipasi dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara?

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 69

Di unduh dari : Bukupaket.com


Rangkuman

1. Kata kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab
ini adalah wilayah, warga negara, kemerdekaan beragama, pertahanan negara,
keamanan nasional dan bela negara.

2. Intisari Materi
a. Wilayah Negara Indonesia diatur dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan ketentuan Pasal 25 A, Negara Indonesia
merupakan negara kepulauan yang bercirikan nusantara.
b. Warga Negara dan Penduduk Indonesia diatur dalam Pasal 26 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penduduk Indonesia terdiri atas
Warga Negara Indonesia dan warga negara asing yang tinggal di wilayah
Indonesia. Sedangkan yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-
orang Indonesia asli dan orang asing yang disahkan menjadi Warga Negara
Indonesia.
c. Kemerdekaan beragama di Indonesia diatur dalam Pasal 28 E, Pasal 28 I, dan
Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun1945. Kemerdekaan
beragama merupakan hak setiap warga negara untuk memeluk dan beribadat
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diyakininya. Kemerdekaan
beragama tidak diartikan sebagai kebebasan untuk tidak bergama, serta
tidak diartikan sebagai kebebasan untuk memaksakan ajaran agama kepada
orang lain.
d. Sistem pertahanan dan keamanan negara Indonesia diatur dalam Pasal
30 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sistem pertahanan dan
keamanan yang dikembangkan adalah sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta dengan TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, sedangkan
rakyat sebagai kekuatan pendukung. Sistem pertahanan dan keamanan
negara tidak akan kokoh apabila tidak didukung oleh kesadaran bela negara
dari setiap warga negara Indonesia.

70 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Penilaian Diri

Nah, coba sekarang kalian amati diri masing-masing, apakah perilaku kalian
telah mencerminkan warga negara yang baik atau belum? Mari berbuat jujur
dengan mengisi daftar perilaku di bawah ini dengan membubuhkan tanda ceklis
(√) pada kolom berikut ini.
a. Sl (selalu), apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
b. Sr (sering), apabila sering melakukan sesuai dengan pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan.
c. Kd (kadang-kadang), apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
d. TP (tidak pernah), apabila tidak pernah melakukan.

No. Contoh Perilaku Sl Sr Kd TP Alasan

1. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

2. Menjaga kelestarian alam.

Membantu fakir miskin dan anak-anak


3.
terlantar.

4. Membantu korban bencana alam.

Mengikuti upacara bendera setiap hari


5.
Senin.

Tidak mengganggu orang lain yang


6.
sedang beribadah.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 71

Di unduh dari : Bukupaket.com


No. Contoh Perilaku Sl Sr Kd TP Alasan

7. Mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan.

8. Memakai produk dalam negeri.

Tidak memilih teman berdasarkan


9. perbedaan agama.

10. Tidak menyinggung perasaan orang lain.

11. Bekerja keras dalam mencapai cita-cita.

12. Menghormati hak orang lain.

Tidak mencorat-coret fasilitas negara yang


13. ada di sekolah seperti dinding, meja, dan
kursi.

14. Tidak terlambat datang ke sekolah.

Ikut merasa bangga ketika melihat orang


15. Indonesia beprestasi.

Apabila jawaban kalian “kadang-kadang” atau “tidak pernah” pada kolom


perilaku-perilaku tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan
perilaku kalian agar menjadi lebih baik.

72 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


PROYEK BELAJAR KEWARGANEGARAAN

Mari Menulis Artikel


1. Buatlah sebuah artikel sebanyak enam sampai delapan paragraf.

2. Pililah salah satu dari empat tema di bawah ini untuk melaksanakan simulasi.
a. Pemanfaatan potensi kekayaan alam wilayah Indonesia
b. Peran Warga Negara Indonesia dalam proses pembangunan
c. Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari-hari
d. Membangun kesadaran bela negara masyarakat Indonesia

3. Artikel disusun dengan diketik dalam kertas A4.

4. Apabila sudah selesai segera kumpulkan kepada guru dan informasikan


nilai yang kalian peroleh kepada orang tua masing-masing sebagai bentuk
pertanggungjawaban kalian.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 73

Di unduh dari : Bukupaket.com


UJI KOMPETENSI BAB 2

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.


1. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri nusantara. Jelaskan makna yang terkandung dalam Pasal 25 A UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tentang wilayah negara Indonesia!
2. Batas wilayah pada dasarnya menunjukkan luas yang dimiliki oleh wilayah
tersebut. Bentuk dari batas wilayah ada yang dibatasi oleh sungai, laut, hutan,
atau juga hanya berupa tugu perbatasan. Berdasarkan hal tersebut uraikan
batas-batas negara Indonesia baik di wilayah daratan maupun lautan yang
berbatasan dengan negara tetangga RI!
3. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa negara
mempunyai hak penguasaan atas kekayaan alam Indonesia. Bagaimana
pengelolaan kekayaan alam yang terkandung di wilayah negara Indonesia?
4. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragama. Kehidupan
beragama merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan seluruh
masyarakat Indonesia. Jelaskan makna kemerdekaan beragama bagi bangsa
Indonesia?
5. Pertahanan dan keamanan negara Indonesia pada dasarnya merupakan
tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. Berdasarkan hal tersebut
jelaskan sistem pertahanan dan keamanan yang dikembangkan oleh Negara
Indonesia!

74 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB Kewenangan Lembaga-Lembaga
Negara Menurut UUD Negara
3 Republik Indonesia Tahun 1945

Marilah bersama-sama memanjatkan puji dan syukur atas nikmat yang telah
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Pada pokok bahasan ini, kalian
akan mempelajari Bab Tiga dari buku ini. Setelah mempelajari bab sebelumnya,
tentu pengetahuan dan pemahaman kalian semakin meningkat. Hal tersebut
tentu saja harus diikuti pula oleh sikap dan perilaku yang semakin baik.
Pada bab ini kalian akan diajak untuk menyelami kewenangan lembaga-
lembaga negara berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu menganalisis
kewenangan lembaga-lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Coba kalian amati gambar 3.1.

Sumber: www.primaironline.com
Gambar 3.1 Gedung MPR/DPR merupakan gedung tempat bekerja dan berkumpulnya wakil
rakyat untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Tahukah kalian gambar apakah itu? Gedung tersebut adalah gedung MPR/
DPR RI, merupakan tempat para wakil rakyat yang sering kita sebut anggota
DPR. Dewan Perwakilan Rakyat merupakan salah satu lembaga negara yang hak

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75

Di unduh dari : Bukupaket.com


dan kewajibannya diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Dewan Perwakilan Rakyat
bertugas mengawasi jalannya penyelenggaraan pemerintahan atau dengan
kata lain menjadi wakil rakyat dalam mengawasi pemerintahan untuk mencapai
cita-cita dan tujuan negara. Walaupun demikian, pemerintah yang mempunyai
kewenangan untuk mengatur seluruh rakyat dan menjaga keutuhan wilayah
negara untuk mencapai kemakmuran rakyat.
Sejarah bangsa Indonesia, diwarnai oleh pergerakan politik yang bertujuan
untuk membangun sistem politik milik bangsa Indonesia sendiri. Kemudian
sejarah mencatat, sistem politik Indonesia sejak tahun 1945 sampai dengan tahun
1998 belum menunjukkan sistem politik yang mapan. Jatuh bangun kabinet di
orde lama, pembelokan demokrasi Pancasila menjadi demokrasi terpimpin dan
monotafsir terhadap Pancasila oleh orde baru memperlihatkan sistem politik
Indonesia terus mencari bentuknya. Pembangunan sistem politik Indonesia
menjadi sebuah sistem politik yang mapan menuntut peran aktif seluruh rakyat
Indonesia. Upaya apapun yang dilakukan pemerintah untuk membangun sistem
politik Indonesia akan menjadi sia-sia apabila tidak didukung oleh rakyat Indonesia.

A. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik

1. Suprastruktur
Sistem politik Indonesia merupakan sebuah kajian politik yang menarik
untuk dipelajari. Sistem politik, terbentuk dari dua pengertian yaitu sistem
dan politik. Menurut Pamudji, sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruh-
an yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-
hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan
yang kompleks dan utuh. Selanjutnya, menurut Rusadi Kantaprawira, sistem
diartikan sebagai suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur atau
elemen. Unsur, komponen atau bagian yang banyak tersebut berada dalam
keterikatan yang kait-mengait dan fungsional. Dengan demikian dari kedua
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan
dari unsur-unsur pembentuknya baik yang berupa input (masukan) ataupun
output (hasil) yang terdapat dalam lingkungan dan di antara unsur-unsur
tersebut terjalin suatu hubungan yang fungsional.

76 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Secara etimologis kata politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang
berarti kota yang berstatus negara kota. Dalam bahasa Arab, istilah politik
diartikan sebagai siyasah yang berarti strategi. Dari pengertian sistem dan
politik beberapa ahli mendefinisikan tentang sistem politik, di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. David Easton, menyatakan bahwa sistem politik merupakan
seperangkat interaksi yang diabstraksi dari seluruh perilaku sosial,
melalui nilai-nilai yang dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat.
b. Robert A. Dahl menyimpulkan bahwa sistem politik mencakup dua
hal yaitu pola yang tetap dari hubungan antarmanusia, kemudian
melibatkan seseuatu yang luas tentang kekuasaan, aturan dan
kewenangan.
c. Jack C. Plano, mengartikan sistem Info Kewarganegaraan
politik sebagai pola hubungan
Secara umum ciri-ciri sistem
masyarakat yang dibentuk politik antara lain adalah
berdasarkan keputusan-keputusan sebagai berikut.
1. Memiliki tujuan.
yang sah dan dilaksanakan dalam
2. Mempunyai komponen-
lingkungan masyarakat tersebut. komponen.
d. Rusadi Kantaprawira, berpendapat 3. Tiap komponen memiliki
fungsi-fungsi yang berbeda.
bahwa sistem politik merupakan 4. Adanya interaksi antara
berbagai macam kegiatan dan komponen satu dengan
proses dari struktur dan fungsi yang lainnya.
5. Adanya mekanisme kerja
yang bekerja dalam suatu unit dan (pengaturan struktur kerja
kesatuan yang berupa negara atau dalam sistem politik).
6. Adanya kekuasaan,
masyarakat. kekuasaan untuk mengatur
komponen dalam sistem
Dari berbagai rumusan di atas, atau di luar sistem. Tiap
secara umum sistem politik dapat komponen memiliki
diartikan sebagai keseluruhan kekuasaan, namun
tingkatannya berbeda-beda.
kegiatan politik di dalam negara atau 7. Adanya kebudayaan politik
masyarakat yang mana kegiatan (terdapat prinsip-prinsip dan
pemikiran) sebagai tolok
tersebut berupa proses alokasi nilai-
ukur dalam pengembangan
nilai dasar kepada masyarakat dan sistem tersebut.
menunjukkan pola hubungan yang
fungsional di antara kegiatan-kegiatan politik tersebut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 77

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sistem politik menyelenggarakan fungsi-fungsi tertentu untuk
masyarakat. Fungsi-fungsi itu adalah membuat keputusan-keputusan
kebijakan yang mengikat alokasi dari nilai-nilai baik yang bersifat materi
maupun non-materi. Keputusan-keputusan kebijakan ini diarahkan untuk
tercapainya tujuan-tujuan masyarakat. Sistem politik menghasilkan output
berupa kebijakan-kebijakan negara yang bersifat mengikat kepada seluruh
masyarakat negara tersebut. Dengan kata lain, melalui sistem politik aspirasi
masyarakat (berupa tuntutan dan dukungan) yang merupakan cerminan
dari tujuan masyarakat dirumuskan dan selanjutnya dilaksanakan oleh
kebijakan-kebijakan negara tersebut. Sistem politik berbeda dengan sistem-
sistem sosial yang lainnya. Ada empat ciri khas dari sistem politik yang
membedakan dengan sistem sosial yang lain.
a. Daya jangkaunya universal, meliputi semua anggota masyarakat.
b. Adanya kontrol yang bersifat mutlak terhadap pemakaian kekerasan
fisik.
c. Hak membuat keputusan-keputusan yang mengikat dan diterima
secara sah.
d. Keputusannya bersifat otoritatif, artinya mempunyai kekuatan legalitas
dan kerelaan yang besar.

Dengan demikian, sistem politik yang berjalan tidak akan terlepas


dari keseluruhan unsur-unsur suprastruktur dari suatu negara. Dalam
menjalankan sistem politik dalam suatu negara diperlukan struktur
lembaga negara yang dapat menunjang jalannya pemerintahan. Struktur
politik merupakan cara untuk melembagakan hubungan antara komponen-
komponen yang membentuk bangunan politik suatu negara supaya
terjadi hubungan yang fungsional. Struktur politik suatu negara terdiri atas
kekuatan suprastruktur dan infrastruktur. Struktur politik negara Indonesia
pun terdiri dari dua kekuatan tersebut.
Suprastruktur politik diartikan sebagai mesin politik resmi di suatu negara
dan merupakan penggerak politik yang bersifat formal. Dengan kata lain
suprastruktur politik merupakan gambaran pemerintah dalam arti luas yang
terdiri atas lembaga-lembaga negara yang tugas dan peranannya diatur
dalam konstitusi negara atau peraturan perundang-undangan lainnya.

78 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Infrastruktur
Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam
masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif. Kelompok-kelompok
tersebut dapat berperan menjadi pelaku politik tidak formal untuk turut
serta dalam membentuk kebijaksanaan negara. Infrastruktur politik di
Indonesia meliputi keseluruhan kebutuhan yang diperlukan dalam bidang
politik dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan
proses pemerintahan negara.
Pada dasarnya organisasi-organisasi yang tidak termasuk dalam birokrasi
pemerintahan merupakan kekuatan infrastruktur politik. Dengan kata
lain setiap organisasi non-pemerintah termasuk kekuatan infrastruktur
politik. Di Indonesia banyak sekali organisasi atau kelompok yang menjadi
kekuatan infrastruktur politik, akan tetapi jika diklasifikasikan terdapat
empat kekuatan sebagai berikut.

a. Partai Politik, yaitu organisasi


politik yang dibentuk oleh
sekelompok Warga Negara
Indonesia secara sukarela atas
dasar persamaan kehendak dan
cita-cita untuk memperjuangkan
kepentingan anggota, masyarakat, Sumber: www.agungdodypamungkas.
bangsa, dan negara melalui wordpress.com
Gambar 3.2 Partai politik merupakan
pemilihan umum. Pendirian partai salah satu pendidikan politik bagi
masyarakat.
politik biasanya didorong adanya
persamaan kepentingan, persamaan cita-cita politik, dan persamaan
keyakinan keagamaan.
b. Kelompok Kepentingan (interest group), yaitu kelompok yang
mempunyai kepentingan terhadap kebijakan politik negara. Kelompok
kepentingan bisa menghimpun atau mengeluarkan dana dan tenaganya
untuk melaksanakan tindakan politik yang biasanya berada di luar tugas
partai politik. Seringkali kelompok ini bergandengan erat dengan salah
satu partai politik dan keberadaannya bersifat independen (mandiri).
Untuk mewujudkan tujuannya, tidak menutup kemungkinan kelompok
kepentingan dapat melakukan negosiasi dan mencari dukungan kepada

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 79

Di unduh dari : Bukupaket.com


masyarakat perseorangan ataupun kelompok masyarakat. Contoh dari
kelompok kepentingan adalah elite politik, pembayar pajak, serikat
dagang, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serikat buruh dan
sebagainya.
c. Kelompok Penekan (pressure group), yaitu kelompok yang bertujuan
mengupayakan atau memperjuangkan keputusan politik yang berupa
undang-undang atau kebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah
sesuai dengan kepentingan dan keinginan kelompok mereka. Kelompok
ini biasanya tampil ke depan dengan berbagai cara untuk menciptakan
pendapat umum yang mendukung keinginan kelompok mereka.
Misalnya dengan cara berdemonstrasi, melakukan aksi mogok dan
sebagainya.
d. Media komunikasi politik, yaitu sarana atau alat komunikasi politik
dalam proses penyampaian informasi dan pendapat politik secara
tidak langsung, baik terhadap pemerintah maupun masyarakat pada
umumnya. Sarana media komunikasi ini antara lain adalah media cetak
seperti koran, majalah, buletin, brosur, tabloid dan sebagainya, sedang-
kan media elektronik seperti televisi, radio, internet dan sebagainya.
Media komunikasi diharapkan mampu mengolah, mengedarkan
informasi bahkan mencari aspirasi/pendapat sebagai berita politik.

Tugas Mandiri 3.1

Coba kalian tuliskan peranan organisasi atau kelompok yang menjadi kekuatan
infrastruktur politik dalam sistem politik Indonesia

Tabel 3.1
Peranan Organisasi Infrastruktur

No. Organisasi Infrastruktur Contoh Peranannya

1. Partai Politik

2. Kelompok Kepentingan

80 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


No. Organisasi Infrastruktur Contoh Peranannya

3. Kelompok Penekan

4. Media Komunikasi Politik

B. Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI


Tahun 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai
konstitusi Indonesia mengatur keberadaan lembaga-lembaga negara mulai
tugas, fungsi, wewenang sampai pada susunan dan kedudukannya. Aturan
dalam konstitusi ini dijabarkan oleh undang-undang, yaitu dalam UU Nomor
42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU Nomor 3 Tahun 2009
tentang Mahkamah Agung, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Mahkamah Konstitusi, UU Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial, dan
UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang BPK,
Kekuatan suprastruktur politik yang tergolong ke dalam lembaga tinggi
negara Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
4. Presiden/Wakil Presiden
5. Mahkamah Agung
6. Mahkamah Konstitusi
7. Komisi Yudisial
8. Badan Pemeriksa Kekuangan

Kedelapan lembaga negara di atas merupakan kekuatan utama dalam


supra-struktur politik negara kita. Secara skematik dapat digambarkan sebagai
berikut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 81

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber: www.pembelajaranhukumindonesia.blogspot.com
Gambar 3.3 Skema lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

Secara garis besar berdasarkan UUD 1945 tugas dan wewenang lembaga
negara yang merupakan kekuatan suprastruktur politik di Indonesia adalah
sebagai berikut.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


a. Anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD (Pasal 2 (1) UUD 1945).
b. Anggota MPR berjumlah sebanyak 550 anggota dan DPD berjumlah
sebanyak 4x jumlah provinsi anggota DPD (UU Nomor 22 tahun 2003).
c. MPR adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia, bukan lembaga tertinggi negara.
d. Tugas dan wewenang MPR adalah berwenang mengubah dan
menetapkan UUD, melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden dan
hanya dapat memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD NRI Tahun 1945 sesuai Pasal 3 ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3).
e. MPR juga memiliki hak dan kewajiban seperti diatur dalam UU Nomor 22
tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD.

82 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Presiden
a. Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu
pasangan calon (Pasal 6 A ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
b. Syarat menjadi presiden diatur lebih lanjut dalam UUD NRI Tahun 1945
Pasal 6 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945.
c. Kekuasaan presiden menurut UUD NRI Tahun 1945.
1) Membuat Undang-Undang bersama DPR (Pasal 5 ayat (1) dan
Pasal 20)
2) Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 (2))
3) Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, laut dan udara
(Pasal 10)
4) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan
negara lain atas persetujuan DPR (Pasal 11)
5) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
6) Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13)
7) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
MA (Pasal 14 ayat (1))
8) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
DPR (Pasal 14 ayat (2))
9) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15)
10) Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan
pertimbangan dan nasihat kepada presiden (Pasal 16)
11) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (Pasal 17)
12) Mengajukan RUU APBN (Pasal 23)

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


a. Anggota DPR dipilih melalui Pemilu (Pasal 19 ayat (1) UUD NRI Tahun
1945).
b. Fungsi DPR adalah fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan (Pasal 20 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
c. Hak anggota DPR adalah hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan
pendapat (Pasal 20 A ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).
d. Hak anggota DPR, hak mengajukan pertanyaan, hak menyampaikan usul/
pendapat dan hak imunitas (Pasal 20 A ayat (3) UUD NRI Tahun 1945).

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 83

Di unduh dari : Bukupaket.com


4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
a. BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus
untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
(Pasal 23E ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
b. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD dan DPRD (Pasal 23E
ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).

Sumber: www.bisnis. liputan6.com


Gambar 3.4 Badan Pemeriksa Keuangan merupakan lembaga mandiri yang
mempunyai tugas khusus memeriksa pengelolaan keuangan negara.

5. Mahkamah Agung (MA)


a. MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman
di samping sebuah Mahkamah Konstitusi di Indonesia (Pasal 24 ayat (2)
UUD NRI Tahun 1945).
b. MA membawahi peradilan di Indonesia (Pasal 24 ayat (2) UUD NRI Tahun
1945).
c. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan
(Pasal 24 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).

6. Mahkamah Konstitusi (MK)


a. Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan:
1) Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD NRI
Tahun 1945
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945.
3) Memutus pembubaran partai politik.
4) Memutus hasil perselisihan tentang Pemilu (Pasal 24C ayat (1) UUD
NRI Tahun 1945)

84 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


5) Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran
Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C ayat (2)
UUD NRI Tahun 1945).
b. Mahkamah Konstitusi beranggotakan sembilan orang, 3 anggota diajukan
MA, 3 anggota diajukan DPR dan tiga anggota diajukan Presiden.

7. Komisi Yudisial (KY)


a. KY adalah lembaga mandiri yang dibentuk Presiden atas persetujuan DPR
(Pasal 24B ayat (3) UUD NRI Tahun 1945).
b. KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga
dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim
(Pasal 24 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).

8. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


a. DPD merupakan bagian keanggotaan MPR yang dipilih melalui Pemilu
dari setiap provinsi.
b. DPD merupakan wakil-wakil provinsi.
c. Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, selama bersidang
bertempat tinggal di ibukota negara RI (UU Nomor 22 tahun 2003).
d. DPD berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah dan yang berkaitan dengan daerah.

Tugas Mandiri 3.2

Untuk memahami lebih jauh tentang makna Sistem Pemerintahan Republik


Indonesia, lengkapi tabel berikut ini.

Tabel 3.2
Sistem Pemerintahan Republik Indonesia

No Sistem Pemerintahan Republik Indonesia

1 Landasan Hukum .......................................................................................


Lembaga Negara di Indonesia .......................................................................................
.......................................................................................

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 85

Di unduh dari : Bukupaket.com


No Sistem Pemerintahan Republik Indonesia

2 Penjabaran Trias Politika dalam 1. Legislatif


Sistem Pemerintahan RI ...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
2. Eksekutif
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
3. Yudikatif
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................

C. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik


Menurut World Bank, Good Governance adalah suatu penyelenggaraan
manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan
dengan prinsip demokrasi dengan pasar yang efisien, penghindaran salah
alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political
framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan suatu konsep yang akhir-
akhir ini banyak dibahas dalam ilmu politik dan administrasi publik, terutama
dalam hubungannya dengan demokrasi, masyarakat sipil, partisipasi rakyat,
hak asasi manusia, dan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan.
Dalam tata kelola pemerintahan yang baik, terdapat 3 (tiga) unsur pokok
yang bersifat sinergis.
1. Unsur pemerintah yang dipercaya menangani administrasi negara pada
suatu periode tertentu.
2. Unsur swasta/wirausaha yang bergerak dalam pelayanan publik.
3. Unsur warga masyarakat (stakeholders).

86 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pada praktiknya, tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk
pengelolaan negara dan masyarakat yang bersandar pada kepentingan rakyat.
Pemerintah dan masyarakat duduk bersama untuk membicarakan masalah-
masalah yang dihadapi bersama dan sekaligus merencanakan bersama tentang
sesuatu yang hendak dilakukan dan dikerjakan di masa mendatang.
Menurut Laode Ida (2002), tatakelola pemerintahan yang baik memiliki
sejumlah ciri dan karakteristik sebagai berikut.
a. Terwujudnya interaksi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat,
terutama bekerja sama dalam pengaturan kehidupan sosial politik dan
sosio-ekonomi.
b. Komunikasi, adanya jaringan multisistem (pemerintah, swasta, dan
masyarakat) yang melakukan sinergi untuk menghasilkan output yang
berkualitas.
c. Proses penguatan diri sendiri (self enforcing process), ada upaya untuk
mendirikan pemerintah (self governing) dalam mengatasi kekacauan dalam
kondisi lingkungan dan dinamika masyarakat yang tinggi.
d. Keseimbangan kekuatan (balance of force), dalam rangka mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), ketiga
elemen yang ada menciptakan dinamika, kesatuan dalam kompleksitas,
harmoni, dan kerja sama.
e. Independensi, yakni menciptakan saling ketergantungan yang dinamis
antara pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui koordinasi dan fasilitasi.

Dalam perkembangan selanjutnya, tata pemerintahan yang baik berkaitan


dengan struktur pemerintahan mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Hubungan antara pemerintah dan pasar. Misalnya, pemerintah
mengendalikan harga-harga sembako agar sesuai dengan harga pasar.
2) Hubungan antara pemerintah dan rakyat. Misalnya, pemerintah memberikan
pelayanan dan perlindungan bagi rakyat.
3) Hubungan antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan. Misalnya,
pemerintah memberikan kesempatan kepada organisasi kemasyarakatan
untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
4) Hubungan antara pejabat-pejabat yang dipilih (politisi) dan pejabat-pejabat
yang diangkat (pejabat birokrat). Misalnya, mengadakan pertemuan atau
rembug antara tokoh masyarakat, pejabat birokat atau politisi.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 87

Di unduh dari : Bukupaket.com


5) Hubungan antara lembaga pemerintahan daerah dan penduduk perkotaan
dan pedesaan. Misalnya, memberikan izin bertempat tinggal kepada
penduduk pedesaan yang bekerja di perkotaan.
6) Hubungan antara legislatif dan eksekutif dalam membahas rancangan
undang-undang (RUU).
7) Hubungan pemerintah nasional dan lembaga-lembaga internasional dalam
menjalin kerja sama di segala bidang untuk kemajuan bangsa.

Untuk mengimplementasikan tata kelola pemerintahan yang baik diperlukan


beberapa persyaratan sebagai berikut.
a) Mewujudkan efisiensi dalam menajemen pada sektor publik, antara
lain dengan memperkenalkan teknik-teknik manajemen perusahaan di
lingkungan administrasi pemerintah negara, dan melakukan desentralisasi
administrasi pemerintah.
b) Terwujudnya akuntabilitas publik, sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
c) Tersedianya perangkat hukum yang memadai berupa peraturan perundang-
undangan yang mendukung terselenggaranya sistem pemerintahan yang
baik.
d) Adanya sistem informasi yang menjamin akses masyarakat terhadap
berbagai kebijakan dan atau informasi yang bersumber baik dari pemerintah
maupun dari elemen swasta serta LSM.
e) Adanya transparansi dalam perbuatan kebijakan dan implementasinya,
sehingga hak-hak masyarakat untuk mengetahui (rights to information)
keputusan pemerintah terjamin.

Salah satu wujud tata pemerintahan yang baik yaitu adanya citra pemerintahan
yang demokratis. Pemerintahan yang demokratis merupakan landasan terciptanya
tata pemerintahan yang baik. Pemerintahan yang demokratis menjalankan tata
pemerintahan secara terbuka terhadap kritik dan kontrol dari rakyat.

Tugas Mandiri 3.3

Carilah di internet atau sumber lain bersama kelompok kalian tentang ciri-ciri
tata kelola pemerintah yang baik.

88 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tabel 3.3
Ciri-Ciri Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

No. Ciri-Ciri Tata Kelola Pengertiannya

1. Demokratis Menjalankan tata pemerintahan secara


terbuka terhadap kritik dan kontrol dari
rakyat

2. Komunikatif

3. Penguatan Diri Sendiri

4. Keseimbangan Kekuatan

5. Independensi

D. Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik di Indonesia


Peran serta dalam sistem politik lazimnya disebut dengan partisipasi politik.
Partisipasi politik secara umum berarti keterlibatan seseorang/sekelompok
orang dalam suatu kegiatan politik. Definisi partisipasi politik salah satunya
dikemukakan oleh Verba, yang mengungkapkan bahwa partisipasi politik
adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal, yang sedikit banyak langsung
bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan atau
tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 89

Di unduh dari : Bukupaket.com


Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik
secara individu maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan
dari pihak lain yang tujuannya untuk memengaruhi keputusan politik yang
akan diambil oleh pemerintah, agar keputusan tersebut menguntungkannya.
Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep partisipasi politik mempunyai
bermacam-macam bentuk dan intensitas. Hal ini menyebabkan bervariasinya
partisipasi politik yang dilakukan oleh warga negara dari mulai tingkatan yang
pasif sampai pada tingkatan yang aktif. Bila dihubungkan dengan hak dan
kewajiban warga negara, partisipasi politik meruapakan kewajiban yang harus
dilaksanakan sebagai wujud tanggung jawab warga negara yang berkesadaran
politik tinggi dan baik.
Partisipasi politik yang baik akan terwujud dalam masyarakat politik yang
sudah mapan. Suatu komunitas masyarakat dapat disebut masyarakat politik
jika masyarakat tersebut telah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Selalu ada kelompok yang memerintah dan diperintah.
2. Memiliki sistem pemerintahan tertentu yang mengatur kehidupan
masyarakat.
3. Memiliki lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pemerintahan.
4. Memilki tujuan tertentu yang mengikat seluruh masyarakat.
5. Memahami informasi dasar tentang siapa yang memegang kekuasaan dan
bagaimana sebuah institusi bekerja.
6. Dapat menerima perbedaan pendapat.
7. Memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang
dihadapi bangsa.
8. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan dan keadaan
negara dan bangsanya.
9. Memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan perumusan
penentuan kebijakan negara, mengawasi dan mendukung pelaksanaan
kebijakan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan.
10. Menyadari akan pentingnya pembelaan terhadap negara, kedaulatan,
keberadaan dan keutuhan negara memahami, menyadari dan melaksana-
kan sikap dan perilaku yang seseuai dengan hak dan kewajibannya sebagai
warga masyarakat dan warga negara.
11. Patuh terhadap hukum dan menegakkan supremasi hukum.
12. Membangun budaya politik yang demokratis.

90 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


13. Menjunjung tinggi demokrasi, hak asasi manusia, keadilan dan persamaan.
14. Mengawasi jalannya pemerintahan agar tertata dengan baik.
15. Memiliki wawasan kebangsaan, sikap dan perilaku yang mencerminkan
cinta tanah air.

Berdasarkan karakteristiknya, masyarakat politik berkedudukan sebagai


masyarakat yang menjalankan aktivitas yang berkaitan dengan kekuasaan negara,
baik sebagai penyelenggara kekuasaan negara maupun sebagai pengawas
pelaksanaan kekuasaan negara, dalam bentuk institusi formal (DPR) ataupun
informal (partai politik, kelompok kepentingan dan kelompok penekan).

Sumber: www.metrotvnews.com
Gambar 3.5 Salah satu bentuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik adalah
ikut serta memilih dalan pemilihan umum.

Partisipasi politik dapat terwujud dalam bentuk perilaku anggota masyarakat.


Partisipasi dan perilaku politik harus berlandaskan pada nilai dan norma yang
berlaku. Berikut adalah contoh partisipasi dan perilaku politik yang sesuai dengan
nilai dan norma yang berlaku.

a. Di Lingkungan Sekolah
Setiap siswa dapat menampilkan pola perilaku politik yang mencermin-
kan pelaksanaan demokrasi langsung melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut.
1) Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstrakurikuler
seperti Pramuka, Pecinta Alam, PMR, Paskibra dan sebagainya.
2) Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau
organisasi ekstrakurikuler yang diikuti.
3) Forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 91

Di unduh dari : Bukupaket.com


Dalam pelaksanaan demokrasi tidak langsung siswa dapat menyampai-
kan aspirasi dan pendapatnya melalui usulan dan saran yang ditujukan
kepada pejabat sekolah atau pejabat pemerintahan. Cara lain yang bisa
ditempuh adalah dengan membuat artikel yang berisikan aspirasi siswa
yang dimuat di majalah dinding, buletin sekolah, dan sebagainya.
Supaya perilaku politik yang ditampilkan mencerminkan perilaku politik
yang sesuai aturan, maka setiap siswa harus memperhatikan ketentuan-
ketentuan atau norma-norma sebagai berikut.
1) Pancasila.
2) Undang-Undang Dasar RI 1945.
3) Undang-Undang RI Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
4) Tata tertib siswa, dan sebagainya.

b. Di Lingkungan Masyarakat
Perilaku politik yang merupakan cerminan dari demokrasi langsung
dapat ditampilkan warga masyarakat melalui beberapa kegiatan sebagai
berikut.
1) Forum warga.
2) Pemilihan ketua RT, RW, kepala desa, ketua organisasi masyarakat dan
sebagainya.
3) Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga bagi organisasi masyarakat, koperasi, RT-RW, LMD dan
sebagainya.

Warga masyarakat dapat menampilkan perilaku politiknya yang


mencerminkan pelaksanaan demokrasi tidak langsung melalui penyampaian
pendapat atau aspirasi baik secara lisan ataupun tertulis melalui lembaga
perwakilan rakyat atau melalui media massa seperti koran, majalah dan
sebagainya. Agar dalam pelaksanaan perilaku politik tersebut sesuai dengan
aturan dan norma-norma sebagai berikut.
1) Pancasila dan UUD RI 1945.
2) Peraturan perundang-undangan yang terkait, misalnya undang-undang
HAM, undang-undang parpai politik dan sebagainya.

92 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan
RT-RW, Peraturan Desa dan sebagainya.
4) Norma-norma sosial yang berlaku.

c. Di Lingkungan Negara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perilaku politik yang dapat
kita tampilkan secara langsung di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan presiden.
2) Pemilihan kepala daerah secara langsung (Pilkada).
3) Aksi demonstrasi yang tertib, damai dan santun.

Perilaku politik yang tidak langsung dapat diwujudkan melalui


penyampaian aspirasi pada lembaga perwakilan rakyat, partai politik,
organisasi masyarakat dan media massa. Supaya perilaku yang ditampilkan
mencerminkan perilaku politik yang sesuai aturan, maka harus menaati
ketentuan-ketentuan dan norma-norma sebagai berikut.
1) Pancasila.
2) UUD NRI 1945.
3) Undang-Undang seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang, Undang-
Undang RI Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, Undang-Undang RI
Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum dan sebagainya.
4) Peraturan Pemerintah.
5) Keputusan Presiden.
6) Peraturan daerah.

Berbagai bentuk partisipasi dan perilaku politik di atas merupakan peran


serta aktif dalam pelaksanaan sistem politik di indonesia. Peran aktif warga
negara juga dapat dilakukan dalam berbagai aspek lainnya seperti dalam
bidang politik, hukum, ekonomi dan sosial budaya. Partisipasi warga negara
dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara pada gilirannya
dapat memperkuat sistem politik bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 93

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Kelompok 3.1

Nah, carilah di internet atau sumber lain bersama anggota kelompok kalian
tentang contoh partisipasi masyarakat dalam sistem politik Indonesia sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku.

Tabel 3.4
Contoh Partisipasi Masyarakat dalam Sistem Politik

No. Lingkungan Contoh Partisipasi Manfaatnya

1. Sekolah

2. Keluarga

3. Masyarakat

Refleksi

Setelah kalian mempelajari materi tentang kewenangan lembaga-lembaga


negara, tentu saja kalian semakin meyakini betapa pentingnya keberadaan
lembaga negara dalam sistem poliitik dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Coba kalian renungkan, sejauh manakah peran lembaga negara dalam
melaksanakan amanat UUD NRI Tahun 1945? Berikan ulasan singkat terhadap
kinerja lembaga-lembaga negara.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

94 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada
bab ini adalah suprastruktur, infrastruktur, lembaga negara, sistem politik,
impeachment, dan pemerintah.

2. Intisari Materi
Materi Bab 3 ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di
dalam negara atau masyarakat berupa proses alokasi nilai-nilai dasar
kepada masyarakat dan menunjukkan pola hubungan yang fungsional di
antara kegiatan-kegiatan politik tersebut.
b. Suprastruktur politik merupakan gambaran pemerintah dalam arti luas
yang terdiri atas lembaga-lembaga negara yang tugas dan peranannya di-
atur dalam konstitusi negara atau peraturan perundang-undangan lainnya.
c. Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam
masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif. Kelompok-kelompok
tersebut tersebut dapat berperan menjadi pelaku politik tidak formal untuk
turut serta dalam membentuk kebijakan negara.
d. Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk pengelolaan
negara dan masyarakat yang bersandar pada stakeholders. Pemerintah dan
mayarakat duduk bersama untuk membicarakan masalah-masalah yang
dihadapi bersama dan sekaligus merencanakan bersama apa yang mau
dilakukan dan hendak dikerjakan di masa mendatang.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 95

Di unduh dari : Bukupaket.com


Penilaian Diri

Nah, coba sekarang kalian amati diri masing-masing, apakah perilaku kalian
telah mencerminkan warga negara yang baik atau belum? Mari berbuat jujur
dengan mengisi daftar perilaku di bawah ini dengan membubuhkan tanda ceklis
(√) pada kolom sebagai berikut.
a. Sl (selalu), apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
b. Sr (sering), apabila sering melakukan sesuai dengan pernyataan dan
kadang- kadang tidak melakukan.
c. Kd (kadang-kadang), apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan.
d. TP (tidak pernah), apabila tidak pernah melakukan.

No. Contoh Perilaku Sl Sr Kd TP Alasan

1. Membuat peraturan di kelas.

2. Mematuhi peraturan di sekolah.

3. Memiliki rasa cinta tanah air.

Melaksanakan pemilihan ketua


4.
OSIS.

Mengikuti kegiatan
5.
ekstrakurikuler.

Ikut dalam forum diskusi di


6.
sekolah.

Ikut melaksanakan kerja bakti di


7.
tempat tinggal.

Ikut dalam pemilihan ketua karang


8.
taruna.

9. Mematuhi peraturan RT/RW.

96 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


No. Contoh Perilaku Sl Sr Kd TP Alasan

Tidak berbuat keributan di


10.
lingkungan.

Ikut dalam kampanye partai


11.
politik.

12. Menghormati hak orang lain.

13. Ikut dalam kegiatan demonstrasi.

Menjaga nama baik keluarga dan


14.
sekolah.

Ikut merasa bangga ketika lagu


15.
Indonesia dikumandangkan.

PROYEK BELAJAR KEWARGANEGARAAN

1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang untuk mengunjungi kepala
dusun/kepala desa/ketua RT/ketua RW di daerah kalian.
2. Buatlah dokumentasi foto tentang tempat kepala dusun/kepala desa/ketua
RT/ketua RW melaksanakan tugasnya.
3. Lakukanlah wawancara tentang tugas, hak, dan kewajibannya sebagai kepala
dusun/kepala desa/ketua RT/ketua RW.
4. Buatlah dalam bentuk laporan tertulis disertai foto kepala dusun/kepala desa/
ketua RT/ketua RW.
5. Apabila sudah selesai segera kumpulkan kepada guru dan informasikan
nilai yang kalian peroleh kepada orang tua masing-masing sebagai bentuk
pertanggungjawaban kalian.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 97

Di unduh dari : Bukupaket.com


UJI KOMPETENSI BAB 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.


1. Sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di dalam
negara atau masyarakat, kegiatan tersebut berupa proses alokasi nilai-nilai
dasar kepada masyarakat. Jelaskan pengertian sistem politik menurut pendapat
para ahli!
2. Pada dasarnya organisasi-organisasi yang tidak termasuk dalam birokrasi
pemerintahan merupakan kekuatan infrastruktur politik. Jelaskan apa yang
dimaksud partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, dan media
komunikasi politik.
3. Sesungguhnya, kedudukan presiden dalam sistem pemerintahan presidensial
sangat kuat, namun dalam Pasal 7B [1] UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 telah dijelaskan tentang proses pemberhentian presiden. Uraikan proses
pemberhentian presiden menurut Pasal 7B [1] UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945!
4. Pada praktiknya, tatakelola pemerintahan yang baik merupakan bentuk
pengelolaan negara dan masyarakat yang bersandar pada stakeholders.
Sebutkan 5 (lima) ciri dan karakteristik tata kelola pemerintahan yang baik!
5. Partisipasi politik dapat terwujud dalam bentuk perilaku anggota masyarakat
yang berlandaskan pada nilai dan norma yang berlaku. Jelaskan bentuk
perilaku dan partisipasi politik yang dapat kita lakukan sebagai warga negara!

98 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB Hubungan Struktural dan
Fungsional Pemerintah
4 Pusat dan Daerah

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatNya
kita baru saja selesai mendiskusikan materi pada Bab 3 tentang Kewenangan
Lembaga-Lembaga Negara menurut UUD NRI Tahun 1945. Selamat kepada kalian
yang sudah menyelesaikan materi Bab 3 dengan hasil yang memuaskan.
Pada Bab 4 ini kalian akan mendalami harmonisasi pemerintah pusat dan
Daerah, dengan cara memaknai desentralisasi/otonomi daerah dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia, kedudukan dan peran pemerintah pusat,
kedudukan dan peran pemerintah daerah dan memaknai hubungan struktural
dan fungsional pemerintah pusat dan daerah.
Sebelum kalian mendiskusikan lebih mendalam tentang materi di Bab 4 ini,
silakan kalian simak dan cermati artikel berikut.

PERMASALAHAN SUMBER DAYA DAN KEMAMPUAN DAERAH


DALAM PENERAPAN OTONOMI DAERAH

Gelombang demokrasi yang disertai dengan perubahan sistem perpolitikan


nasional pada era reformasi hingga saat ini semakin memperlihatkan relatif
menguatnya gejala keinginan rakyat daerah untuk mandiri dari keterikatan
pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat.
Fenomena ketidakadilan dalam dimensi sosial politik, ekonomi, pendidikan,
hukum dan budaya seakan menjadi pemicu utama bagi beberapa daerah yang
ingin mandiri dari pemerintah pusat.
Selain itu realitas pemerataan pembangunan baik pada tingkat pusat sampai
tingkat daerah juga turut memancing aksi-aksi protes dari masyarakat. Daerah yang
memiliki kekayaan alam yang luas tetapi pada kenyataannya jauh dari sentuhan
pembangunan berkeadilan, bahkan ironisnya banyak daerah yang kaya akan
sumberdaya alam, tetapi tingkat pendidikan dan kesejahteraan penduduknya
relatif masih kurang.
Implementasi otonomi daerah kerap menimbulkan berbagai permasalahan
yang di antaranya disebabkan karena perbedaan kesiapan masing-masing daerah
dalam mengimplementasikan otonomi daerah tersebut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 99

Di unduh dari : Bukupaket.com


Perbedaan jangkauan daerah yang satu dengan yang lain, dari pusat
pemerintahan, terutama ibukota negara menjadikan ketimpangan kemampuan
para personel di pemerintahan daerah bila dibandingkan dengan kemampuan
dan sumberdaya manusia serta kualitas aparatur pemerintah yang jaraknya lebih
dekat dengan pusat pemerintahan.
Selain itu tidak semua daerah di Indonesia merupakan daerah yang memiliki
keunggulan sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia yang menjadi
faktor pendukung utama keberhasilan otonomi daerah. Pemerintah daerah
yang didukung sumberdaya alam dan sumberdaya manusia akan lebih siap
dibandingkan daerah yang sebaliknya. Bagaimana dengan daerah dimana
kalian tinggal?

Disarikan dari Buku:


Hukum Pemda, Otonomi Daerah dan Implikasinya,
Penulis Dr. H. M. Busrizalti

Setelah kalian menyimak dan mencermati artikel tersebut, silakan kalian


diskusikan dengan teman sebangku atau sekelompok. Kemudian tuliskan
komentar dan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu kepada artikel tersebut.
Pastikan komentar dan pertanyaan yang kalian tulis ke dalam kolom di bawah
ini berbeda dengan komentar dan pertanyaan yang diajukan kelompok lain.

Tabel 4.1.
Pertanyaan atas Artikel Permasalahan Sumberdaya dan Kemampuan Daerah
dalam Penerapan Otonomi Daerah

No. Pertanyaan

1. .............................................................................................................................................................

2. .............................................................................................................................................................

3. .............................................................................................................................................................

100 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


No. Pertanyaan

4. .............................................................................................................................................................

5. .............................................................................................................................................................

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kalian buat di atas, sekaligus


dalam rangka mendalami Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
silakan kalian dalami uraian materi berikut ini.

A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks Negara


Kesatuan Republik Indonesia

1. Desentralisasi
Secara etimologis, istilah desentralisasi berasal dari Bahasa Belanda,
yaitu de yang berarti lepas, dan centerum yang berarti pusat. Desentralisasi
adalah sesuatu hal yang terlepas dari pusat.
Terdapat dua kelompok besar yang memberikan definisi tentang
desentralisasi, yakni kelompok Anglo Saxon dan Kontinental. Kelompok
Anglo Saxon mendefinisikan desentralisasi sebagai penyerahan wewenang
dari pemerintah pusat, baik kepada para pejabat pusat yang ada di
daerah yang disebut dengan dekonsentrasi maupun kepada badan-badan
otonom daerah yang disebut devolusi. Devolusi berarti sebagian kekuasaan
diserahkan kepada badan-badan politik di daerah yang diikuti dengan
penyerahan kekuasaan sepenuhnya untuk mengambil keputusan baik
secara politis maupun secara administratif.
Adapun Kelompok Kontinental membedakan desentralisasi menjadi
dua bagian yaitu desentralisasi jabatan atau dekonsentrasi dan desentralisasi
ketatanegaraan. Dekonsentrasi adalah penyerahan kekuasaan dari atas
ke bawah dalam rangka kepegawaian guna kelancaran pekerjaan semata.
Adapun desentralisasi ketatanegaraan merupakan pemberian kekuasaan
untuk mengatur daerah di dalam lingkungannya guna mewujudkan asas
demokrasi dalam pemerintahan negara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 101

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber: www.dprd-ntbprov.go.id
Gambar 4.1 Setiap kepala daerah wajib memberikan laporan di depan anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengenai perkembangan wilayahnya.

Menurut ahli ilmu tata negara, dekonsentrasi merupakan pelimpahan


kewenangan dari alat perlengkapan negara di pusat kepada
instansi bawahannya guna melaksanakan pekerjaan tertentu dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah pusat tidak kehilangan
kewenangannya karena instansi bawahan melaksanakan tugas atas nama
pemerintah pusat.

Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat


kepada daerah otonom sebagai wakil pemerintah atau perangkat pusat
di daerah dalam kerangka negara kesatuan. Lembaga yang melimpahkan
kewenangan dapat memberikan perintah kepada pejabat yang telah
dilimpahi kewenangannya itu mengenai pengambilan atau pembuatan
keputusan.
Menurut Amran Muslimin (2009:120, desentralisasi dibedakan atas 3
(tiga) bagian.
1. Desentralisasi politik, yakni pelimpahan kewenangan dari pemerintah
pusat yang meliputi hak mengatur dan mengurus kepentingan rumah
tangga sendiri bagi badan-badan politik di daerah yang dipilih oleh
rakyat dalam daerah-daerah tertentu.

102 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Desentralisasi fungsional, yaitu pemberian hak kepada golongan-
golongan tertentu untuk mengurus segolongan kepentingan tertentu
dalam masyarakat baik terikat maupun tidak pada suatu daerah tertentu,
seperti mengurus irigasi bagi petani.
3. Desentralisasi kebudayaan, yakni pemberian hak kepada golongan-
golongan minoritas dalam masyarakat untuk menyelenggarakan
kebudayaan sendiri, seperti ritual kebudayaan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa desentralisasi pada dasarnya


adalah suatu proses penyerahan sebagian wewenang dan tanggung jawab
dari urusan yang semula adalah urusan pemerintah pusat kepada badan-
badan atau lembaga-lembaga pemerintah daerah. Tujuannya adalah agar
urusan-urusan dapat beralih kepada daerah dan menjadi wewenang serta
tanggung jawab pemerintah daerah.
Desentralisasi mengandung segi positif dalam penyelenggaraan
pemerintahan baik dari sudut politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
pertahanan keamanan. Dilihat dari fungsi pemerintahan, desentralisasi
menunjukkan beberapa hal sebagai berikut.
a. Satuan-satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam memenuhi berbagai
perubahan yang terjadi secara cepat.
b. Satuan-satuan
Info Kewarganegaraan
desentralisasi dapat
melaksanakan tugas Pada hakikatnya pemegang kekuasaan
lebih efektif dan lebih negara adalah rakyat Indonesia. Indonesia
menganut sistem perwakilan, kekuasaan
efisien. yang dimiliki oleh rakyat dilegasikan kepada
c. Satuan-satuan pemerintah. Namun demikian, rakyat dapat
mewujudkan dukungannya melalui antara lain
desentralisasi lebih
sebagai berikut.
inovatif. 1. Berpartisipasi dalam setiap proses
d. Satuan-satuan pengambilan kebijakan dengan cara
menyampaikan aspirasi kita kepada
desentralisasi pemerintah.
mendorong 2. Mengkritisi dan mengawasi setiap kebijakan
tumbuhnya sikap pemerintah
3. Melaksanakan kewajiban sebagai rakyat
moral yang lebih Indonesia, seperti kewajiban membayar
tinggi, serta komitmen pajak, kewajiban mendahulukan
kepentingan negara dibandingkan
yang lebih tinggi dan
kepentingan pribadi/kelompok.
lebih produktif.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 103

Di unduh dari : Bukupaket.com


Praktiknya, desentralisasi sebagai suatu sistem penyelenggaraan
pemerintah daerah memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
desentralisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Struktur organisasi yang didesentralisasikan merupakan pendelegasian
wewenang untuk memperingan manajemen pemerintah pusat.
b. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan.
c. Dalam menghadapi permasalahan yang amat mendesak, pemerintah
daerah tidak perlu menunggu instruksi dari pusat.
d. Hubungan yang harmonis dapat ditingkatkan dan dapat lebih
dioptimalkan gairah kerja antara pemerintah pusat dan daerah.
e. Peningkatan efisiensi dalam segala hal, khususnya penyelenggara
pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
f. Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat
segera dilaksanakan.
g. Bagi organisasi yang besar dapat memperoleh manfaat dari keadaan di
tempat masing-masing.
h. Sebelum rencana dapat diterapkan secara keseluruhan, maka pada
awalnya dapat diterapkan dalam satu bagian tertentu terlebih dahulu
sehingga rencana dapat diubah.
i. Risiko yang mencakup kerugian dalam bidang kepegawaian, fasilitas,
dan organisasi dapat terbagi-bagi.

Sumber: www.nanaulana.blogspot.co.id
Gambar 4.2 Gedung sekolah merupakan fasiltas umum yang disediakan oleh
pemerintah daerah dalam menjalankan desentralisasi dengan maksimal.

j. Dapat diadakan pembedaan dan pengkhususan yang berguna bagi


kepentingan-kepentingan tertentu.

104 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


k. Desentralisasi secara psikologis dapat memberikan kepuasan bagi
daerah karena sifatnya yang langsung.

Adapun kelemahan desentralisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.


a. Besarnya badan-badan struktural pemerintahan yang membuat
struktur pemerintahan bertambah kompleks yang berimplikasi pada
lemahnya koordinasi.
b. Keseimbangan dan kesesuaian antara bermacam-macam kepentingan
daerah dapat lebih mudah terganggu.
c. Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham kedaerahan.
d. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama karena
memerlukan perundingan yang bertele-tele.
e. Desentralisasi memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk
memperoleh keseragaman dan kesederhanaan.

Coba berikan pendapat atau komentar tentang pelaksanaan


desentralisasi di Indonesia setelah kalian membaca kelemahan dan
kelebihan dari sistem desentralisasi.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

2. Otonomi Daerah
Banyak definisi yang dapat menggambarkan tentang makna otonomi
daerah. Berikut adalah beberapa definisi tentang otonomi daerah yang
dikemukakan para ahli. Menurut H.M. Agus Santoso, pengertian otonomi
daerah di antaranya adalah sebagai berikut.
a. C. J. Franseen, otonomi daerah adalah hak untuk mengatur urusan-
urusan daerah dan menyesuaikan peraturan-peraturan yang sudah
dibuat dengannya.
b. J. Wajong, otonomi daerah sebagai kebebasan untuk memelihara dan
memajukan kepentingan khusus daerah dengan keuangan sendiri,
menentukan hukum sendiri dan pemerintahan sendiri.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 105

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Ateng Syarifuddin, otonomi daerah sebagai kebebasan atau
kemandirian tetapi bukan kemerdekaan. Namun kebebasan itu terbatas
karena merupakan perwujudan dari pemberian kesempatan yang harus
dipertanggungjawabkan.
d. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, otonomi daerah adalah hak, wewenang,
dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Otonomi daerah adalah kewajiban yang diberikan kepada daerah


otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat.
Tujuan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil
guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap
masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Adapun yang dimaksud dengan kewajiban adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah
yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan otonomi daerah adalah keleluasaan
dalam bentuk hak dan wewenang serta kewajiban dan tanggung jawab
badan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
sesuai keadaan dan kemampuan daerahnya sebagai manifestasi dari
desentralisasi.

3. Otonomi Daerah dalam Konteks Negara Kesatuan


Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas
desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan
kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan
otonomi daerah.
Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia diselenggarakan dalam
rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah
dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi

106 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


dan kekhasan daerah masing-masing. Hal ini merupakan kesempatan yang
sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya
dalam melaksanakan kewenangan yang menjadi hak daerah.
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum,
juga sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang diberdayakan
dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata,
dan bertanggung jawab terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan
menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya masing-masing.
Maju atau tidaknya suatu daerah sangat ditentukan oleh kemampuan dan
kemauan untuk melaksanakan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah
bebas berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya.

Tugas Mandiri 4.1

Untuk lebih memahami penguasaan tentang makna otonomi daerah, jawab


pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Makna Otonomi Daerah di Indonesia

No. Pertanyaan Jawaban

Bagaimana pelaksanaan otonomi


1.
daerah di Indonesia saat ini?

Bagaimana upaya yang dapat dilakukan


untuk menggerakkan partisipasi
2.
masyarakat dalam pelaksanaan otonomi
daerah?

Apa yang akan terjadi jika masyarakat


3. tidak ikut serta dalam pelaksanaan
otonomi daerah?

Mengapa pelaksanaan otonomi daerah


4. oleh oknum pejabat daerah sering
disalahgunakan?

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 107

Di unduh dari : Bukupaket.com


No. Pertanyaan Jawaban

Mengapa saat ini banyak kepala daerah


5. yang tersangkut dalam kasus korupsi di
daerahnya? Apa penyebabnya?

4. Landasan Hukum Penerapan Otonomi Daerah di Indonesia


Beberapa peraturan perundang-undangan yang pernah dan masih
berlaku dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah sebagai
berikut.
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 tentang Komite Nasional
Daerah (KND).
b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan Daerah.
c. Undang-Undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950
tentang Pemerintahan Daerah Indonesia Timur.
d. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan Daerah.
e. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan Daerah.
f. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
g. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
h. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
i. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
j. Perpu Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
k. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
l. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.

108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


m. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.

INFO KEWARGANEGARAAN

a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh Pengganti


Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Nanggroe Aceh
Darussalam.
b. UU Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua.
c. UU Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d. UU Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah
Istimewa Yogyakarta.

5. Nilai, Dimensi, dan Prinsip Otonomi Daerah di Indonesia


Otonomi Daerah pada dasarnya adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Terdapat dua nilai dasar yang dikembangkan dalam Undang-Undang
Dasar Negara RI Tahun 1945 berkenaan dengan pelaksanaan desentralisasi
dan otonomi daerah di Indonesia..
a. Nilai Unitaris, yang diwujudkan dalam pandangan bahwa Indonesia
tidak mempunyai kesatuan pemerintahan lain di dalamnya yang bersifat
negara (eenheidstaat), yang berarti kedaulatan yang melekat pada rakyat,
bangsa, dan negara Republik Indonesia tidak akan terbagi di antara
kesatuan-kesatuan pemerintahan.
b. Nilai Dasar Desentralisasi Teritorial, yang bersumber dari isi dan jiwa
Pasal 18 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Berdasarkan nilai ini pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik
desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang ketatanegaraan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 109

Di unduh dari : Bukupaket.com


Berkaitan dengan dua nilai dasar tersebut di atas, penyelenggaraan
desentralisasi di Indonesia berpusat pada pembentukan daerah-daerah
otonom dan penyerahan/pelimpahan sebagian kekuasaan dan kewenangan
pemerintah pusat ke pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus
sebagian kekuasaan dan kewenangan tersebut. Dengan demikian, titik berat
pelaksanaan otonomi daerah adalah pada daerah kabupaten/kota dengan
beberapa dasar pertimbangan sebagai berikut.
1) Dimensi Politik, kabupaten/kota dipandang kurang mempunyai
fanatisme kedaerahan sehingga risiko gerakan separatisme dan peluang
berkembangnya aspirasi federalis relatif minim.
2) Dimensi Administratif, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
kepada masyarakat relatif dapat lebih efektif.
3) Kabupaten/kota adalah daerah “ujung tombak” pelaksanaan
pembangunan sehingga kabupaten/kota-lah yang lebih tahu kebutuhan
dan potensi rakyat di daerahnya.

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, prinsip otonomi daerah yang di-


anut adalah nyata, bertanggung jawab dan dinamis.
a. Nyata, otonomi secara nyata diperlukan sesuai dengan situasi dan
kondisi objektif di daerah.
b. Bertanggung jawab, pemberian otonomi diselaraskan/diupayakan
untuk memperlancar pembangunan di seluruh pelosok tanah air.
c. Dinamis, pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan dorongan
untuk lebih baik dan maju.

Selain itu, terdapat lima prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan


daerah. Berikut uraiannya.
1. Prinsip Kesatuan
Pelaksanaan otonomi daerah harus menunjang aspirasi perjuangan
rakyat guna memperkokoh negara kesatuan dan mempertinggi tingkat
kesejahteraan masyarakat lokal.

110 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Prinsip Riil dan Tanggung Jawab
Pemberian otonomi kepada Info Kewarganegaraan
daerah harus merupakan otonomi
Untuk memperkaya
yang nyata dan bertanggung pengetahuan kalian tentang
jawab bagi kepentingan seluruh kompetensi ini, kalian dapat
warga daerah. Pemerintah daerah membuka web/Internet/media
sosial atau sumber lainnya berkaitan
berperan mengatur proses dengan Model Pemerintahan
dinamika pemerintahan dan Daerah di Prancis dan Amerika
pembangunan di daerah. Serikat.

3. Prinsip Penyebaran
Asas desentralisasi perlu dilaksanakan dengan asas dekonsentrasi.
Caranya dengan memberikan kemungkinan kepada masyarakat untuk
kreatif dalam membangun daerahnya.

4. Prinsip Keserasian
Pemberian otonomi kepada daerah mengutamakan aspek keserasian
dan tujuan di samping aspek pendemokrasian.

5. Prinsip Pemberdayaan
Tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah
di daerah, terutama dalam aspek pembangunann dan pelayanan kepada
masyarakat serta untuk meningkatkan pembinaan kestabilan politik dan
kesatuan bangsa.

Tugas Mandiri 4.2

Diskusikan tentang makna desentralisasi dan penerapan otonomi daerah di


Indonesia. Tuliskan pengertian, landasan hukum, kelebihan, dan kekurangan
desentralisasi.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 111

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tabel 4.3. Makna Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia

No. NKRI Rumusan Hasil Diskusi

............................................................................................................
............................................................................................................
Makna
1. ............................................................................................................
Desentralisasi
............................................................................................................
............................................................................................................

............................................................................................................
............................................................................................................
Makna Otonomi
2. ............................................................................................................
Daerah
............................................................................................................
............................................................................................................

............................................................................................................
Landasan Hukum ............................................................................................................
Pelaksanaan
3. ............................................................................................................
Otonomi Daerah
di Indonesia ............................................................................................................
............................................................................................................

1. .........................................................................................................
2. .........................................................................................................
Kelebihan
4. 3. .........................................................................................................
Desentralisasi
4. .........................................................................................................
5. ..........................................................................................................

1. ..........................................................................................................
2. .........................................................................................................
Kekurangan
5. 3. ..........................................................................................................
Desentralisasi
4. .........................................................................................................
5. .........................................................................................................

112 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat
Penyelenggara pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di
Indonesia adalah presiden dibantu oleh wakil presiden, dan menteri negara.
Berkaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah, kebijakan yang diambil
dalam menyelenggarakan pemerintahan digunakan asas desentralisasi,
tugas pembantuan, dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah, memiliki 3 (tiga)
fungsi.

a. Fungsi Layanan (Servicing Function)


Fungsi pelayanan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan cara tidak diskriminatif dan tidak memberatkan serta
dengan kualitas yang sama. Dalam pelaksanaan fungsi ini pemerintah
tidak pilih kasih, melainkan semua orang memiliki hak sama, yaitu hak
untuk dilayaani, dihormati, diakui, diberi kesempatan (kepercayaan), dan
sebagainya.

b. Fungsi Pengaturan (Regulating Function)


Fungsi ini memberikan penekanan bahwa pengaturan tidak hanya
kepada rakyat tetapi kepada pemerintah sendiri. Artinya, dalam membuat
kebijakan lebih dinamis yang mengatur kehidupan masyarakat dan
sekaligus meminimalkan intervensi negara dalam kehidupan masyarakat.
Jadi, fungsi pemerintah adalah mengatur dan memberikan perlindungan
kepada masyarakat dalam menjalankan hidupnya sebagai warga negara.
Sementara itu ada enam fungsi pengaturan yang dimiliki pemerintah.
1) Menyediakan infrastruktur ekonomi
Pemerintah menyediakan institusi dasar dan peraturan-peraturan
yang diperlukan bagi berlangsungnya sistem ekonomi modern, seperti
perlindungan terhadap hak milik, hak ciipta, hak paten, dan sebagainya.

2) Menyediakan barang dan jasa kolektif


Fungsi ini dijalankan pemerintah karena masih terdapat beberapa
public goods yang tersedia bagi umum, ternyata masih sulit dijangkau
oleh beberapa individu untuk memperolehnya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 113

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Menjembatani konflik dalam masyarakat
Fungsi ini dijalankan untuk meminimalkan konflik sehingga menjamin
ketertiban dan stabilitas di masyarakat.

4) Menjaga kompetisi
Peran pemerintah diperlukan untuk menjamin agar kegiatan ekonomi
dapat berlangsung dengan kompetisi yang sehat. Tanpa pengawasan
pemerintah akan berakibat kompetisi dalam perdagangan tidak
terkontrol dan dapat merusak kompetisi tersebut.

5) Menjamin akses minimal setiap individu kepada barang dan jasa


Kehadiran pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan
kepada masyarakat miskin melalui program-program khusus.

6) Menjaga stabilitas ekonomi


Melalui fungsi ini pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan moneter
apabila terjadi sesuatu yang mengganggu stabilitas ekonomi.

c. Fungsi Pemberdayaan
Fungsi ini dijalankan pemerintah dalam rangka pemberdayaan
masyarakat. Masyarakat tahu, menyadari diri, dan mampu memilih alternatif
yang baik untuk mengatasi atau menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
Pemerintah dalam fungsi ini hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk
membantu masyarakat menemukan jalan keluar dalam menghadapi setiap
persoalan hidup.

Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang


menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-
undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan pemerintahan
yang menjadi urusan pemerintah pusat meliputi politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, agama, serta norma.
Selain kewenangan tersebut di atas, pemerintah pusat memiliki kewenangan
lain sebagai berikut.
a. Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara
makro.
b. Dana perimbangan keuangan.
c. Sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara.

114 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


d. Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia.
e. Pendayagunaan sumber daya alam dan pemberdayaan sumber daya
strategis.
f. Konservasi dan standarisasi nasional.

Ada beberapa tujuan diberikannya kewenangan kepada pemerintah pusat


dalam pelaksanaan otonomi daerah, meliputi tujuan umum sebagai berikut.
1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
2. Memperhatikan pemerataan dan keadilan.
3. Menciptakan demokratisasi.
4. Menghormati serta menghargai berbagai kearifan atau nilai-nilai lokal dan
nasional.
5. Memperhatikan potensi dan keanekaragaman bangsa, baik tingkat lokal
maupun nasoinal.

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam memberikan kewenangan


kepada pemerintah pusat adalah sebagai berikut.
1. Mempertahankan dan memelihara identitas dan integritas bangsa dan
negara.
2. Menjamin kualitas pelayanan umum setara bagi semua warga negara.
3. Menjamin efisiensi pelayanan umum karena jenis pelayanan umum
tersebut berskala nasional.
4. Menjamin pengadaan teknologi keras dan lunak yang langka, canggih,
mahal dan berisiko tinggi serta sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi yang sangat diperlukan oleh bangsa dan negara, seperti tenaga
nuklir, teknologi satelit, penerbangan antariksa, dan sebagainya.
5. Membuka ruang kebebasan bagi masyarakat, baik pada tingkat nasional
maupun lokal.
6. Menciptakan kreativitas dan inisiatif sesuai dengan kemampuan dan
kondisi daerahnya.
7. Memberi peluang kepada masyarakat untuk membangun dialog secara
terbuka dan transparan dalam mengurus dan mengatur rumah tangga
sendiri.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 115

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 4.3

Untuk lebih memahami penguasaan tentang makna, kedudukan, dan peran


pemerintah pusat, coba diskusikan dengan teman satu kelompok tentang hal-hal
sebagai berikut.

Tabel. 4.4. Makna Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat

No. NKRI Rumusan Hasil Diskusi

..............................................................................................................
Makna Pemerintah
1. .............................................................................................................
Pusat
..............................................................................................................

1 .........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................

Fungsi 2 ..........................................................................................................
2. Penyelenggaraan ...........................................................................................................
Pemerintahan ............................................................................................................
3 ...........................................................................................................
...........................................................................................................
............................................................................................................

1. .........................................................................................................
2. .........................................................................................................
3. .........................................................................................................
Kewenangan
3. 4. ........................................................................................................
Pemerintah Pusat
5. .........................................................................................................
6. .........................................................................................................
7. .........................................................................................................

116 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah

1. Kewenangan Pemerintah Daerah


Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-
daerah provinsi. Daerah provinsi tersebut terdiri atas daerah kabupaten dan
kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
Pemerintahan daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
yang anggota-anggotanya di-
Info Kewarganegaraan
pilih melalui pemilihan umum.
Setiap daerah dipimpin oleh Seorang pejabat pusat atau daerah
kepala pemerintah daerah yang dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. pejabat negara lainnya sesuai
disebut kepala daerah. Kepala
dengan peraturan perundang-
daerah untuk provinsi disebut undangan;
gubernur, untuk kabupaten 2. komisaris atau direksi pada
perusahaan negara atau perusahaan
disebut bupati dan untuk kota swasta; atau
adalah walikota. Kepala daerah 3. pimpinan organisasi yang dibiayai
dibantu oleh satu orang wakil dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara dan/atau Anggaran
kepala daerah, untuk provinsi Pendapatan Belanja Daerah.
disebut wakil gubernur, untuk
kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota disebut wakil walikota yang
dipilih secara demokratis. Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas,
wewenang dan kewajiban serta larangan. Kepala daerah juga mempunyai
kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
daerah kepada pemerintah, dan memberikan laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.
Gubernur karena jabatannya berkedudukan juga sebagai wakil
pemerintah pusat di wilayah provinsi yang bersangkutan. Artinya, gubernur
menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas
dan fungsi pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 117

Di unduh dari : Bukupaket.com


terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan pada strata pemerintahan
kabupaten dan kota.Dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat
sebagaimana dimaksud, gubernur bertanggung jawab kepada presiden.
Penyelenggaraan pemerintahan daerah menggunakan asas otonomi
dan tugas pembantuan. Tugas pembantuan (medebewind) adalah ke-
ikutsertaan pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah
yang kewenangannya lebih luas dan lebih tinggi di daerah tersebut. Tugas
pembantuan (medebewind) dapat diartikan sebagai ikut serta dalam
menjalankan tugas pemerintahan. Dengan demikian, tugas pembantuan
merupakan kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan peraturan-peraturan
yang ruang lingkup wewenangnya bercirikan tiga hal berikut.
1. Materi yang dilaksanakan tidak termasuk rumah tangga daerah-daerah
otonom.
2. Dalam menyelenggarakan tugas pembantuan, daerah otonom
memiliki kelonggaran untuk menyesuaikan segala sesuatu dengan
kekhususan daerahnya sepanjang peraturan memungkinkan.
3. Dapat diserahkan tugas pembantuan hanya pada daerah-daerah
otonom saja.
Daerah mempunyai hak dan kewajiban dalam menyelenggarakan
otonomi. Hak dan kewajiban tersebut diwujudkan dalam bentuk rencana
kerja pemerintahan daerah yang dijabarkan dalam bentuk pendapatan,
belanja, dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan
keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah dimaksud dilakukan
secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada
peraturan perundang-undangan.
Dalam hal pembagian urusan pemerintahan, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan
bahwa pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat.
Beberapa urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk
kabupaten/kota meliputi beberapa hal berikut.
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.

118 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
4. Penyediaan sarana dan prasarana umum.
5. Penanganan bidang kesehatan.
6. Penyelenggaraan pendidikan.
7. Penanggulangan masalah sosial.
8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan.
9. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah.
10. Pengendalian lingkungan hidup.
11. Pelayanan pertanahan.

Sumber: www.nooreva.deviantart.com
Gambar 4.3 Pertanian merupakan pendapatan daerah yang harus dikelola dengan
baik agar dapat menyejahterakan para petani

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang


kewenangan provinsi sebagai daerah otonom adalah meliputi bidang-
bidang pertanian, kelautan, pertambangan dan energi, kehutanan dan
perkebunan, perindustrian dan perdagangan, perkoperasian, penanaman
modal, kepariwisataan, ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan nasional,
sosial, penataan ruang, pertanahan, pemukiman, pekerjaan umum dan
perhubungan, lingkungan hidup, politik dalam negeri dan administrasi
publik, pengembangan otonomi daerah, perimbangan keuangan daerah,
kependudukan, olah raga, hukum dan perundang-undangan, serta
penerangan.
Dalam hal menjalankan otonomi, pemerintah daerah berkewajiban
untuk mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat daerah, yang
meliputi kegiatan-kegiatan berikut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 119

Di unduh dari : Bukupaket.com


a) Melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan, kerukunan
nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
b) Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
c) Mengembangkan kehidupan demokrasi.
d) Mewujudkan keadilan dan pemerataan.
e) Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.
f ) Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan.
g) Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
h) Mengembangkan sistem jaminan sosial.
i) Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.
j) Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
k) Melestarikan lingkungan hidup.
l) Mengelola administrasi kependudukan.
m) Melestarikan nilai sosial budaya.
n) Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai
dengan kewenangannya.

Kewenangan pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah


dilaksanakan secara luas, utuh, dan bulat yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pada semua aspek
pemerintahan. Indikator untuk menentukan serta menunjukkan bahwa
pelaksanaan kewenangan tersebut berjalan dengan baik, dapat diukur dari
3 tiga indikasi berikut.
a. Terjaminnya keseimbangan pembangunan di wilayah Indonesia, baik
berskala lokal maupun nasional.
b. Terjangkaunya pelayanan pemerintah bagi seluruh penduduk
Indonesia secara adil dan merata.
c. Tersedianya pelayanan pemerintah yang lebih efektif dan efisien.

Sebaliknya, tolok ukur yang dipakai untuk merealisasikan ketiga indikator


di atas, aparat pemeritah pusat dan daerah diharapkan memiliki sikap-sikap
sebagai berikut.
1) Kapabilitas (kemampuan aparatur),
2) Integritas (mentalitas),
3) Akseptabilitas (penerimaan), dan
4) Akuntabilitas ( kepercayaan dan tanggung jawab).

120 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Kelompok 4.1

Untuk lebih memahami penguasaan tentang makna, kedudukan, dan peran


pemerintah daerah, diskusikan dengan teman satu kelompok tentang hal-hal
sebagai berikut.

Tabel 4.5. Makna Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah

No. NKRI Rumusan Hasil Diskusi

..............................................................................................
Makna Pemerintah
1. ..............................................................................................
Daerah
..............................................................................................

..............................................................................................
Kewenangan
2. ..............................................................................................
Pemerintah Daerah
..............................................................................................

..............................................................................................
Prasyarat Aparatur
3. ..............................................................................................
Pemerintah Daerah
..............................................................................................

2. Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18
B Ayat (1) menyatakan negara mengakui dan menghormati satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur
dengan undang-undang. Undang-undang yang dimaksud adalah Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Adapun yang dimaksud dengan satuan-satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus adalah daerah yang diberi otonomi khusus, yaitu Daerah
Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Papua. Adapun daerah istimewa adalah
Daerah Istimewa Aceh dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 121

Di unduh dari : Bukupaket.com


a. Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Provinsi DKI Jakarta sebagai satuan pemerintahan yang bersifat
khusus dalam kedudukannya sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan sebagai daerah otonom memiliki fungsi dan peran yang
penting dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, DKI Jakarta diberikan kekhususan
terkait dengan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007,
beberapa hal yang menjadi pengkhususan bagi Provinsi DKI Jakarta
adalah sebagai berikut.
1. Provinsi DKI Jakarta berkedudukan sebagai ibu kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Provinsi DKI Jakarta adalah daerah khusus yang berfungsi sebagai
ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sekaligus sebagai
daerah otonom pada tingkat provinsi.
3. Provinsi DKI Jakarta berperan sebagai ibu kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban,
dan tanggung jawab tertentu dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan sebagai tempat kedudukan perwakilan negara asing, serta pusat/
perwakilan lembaga internasional.
4. Wilayah Provinsi DKI Jakarta dibagi dalam kota administrasi dan
kabupaten administrasi.
5. Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta berjumlah paling banyak 125%
(seratus dua puluh lima persen) dari jumlah maksimal untuk kategori
jumlah penduduk DKI Jakarta sebagaimana ditentukan dalam undang-
undang.

Sumber: www.en.wikipedia.org
Gambar 4.4 Monumen Nasional (Monas) merupakan ikon Kota Jakarta sebagai
ibu kota negara dan daerah khusus.

122 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


6. Gubernur dapat menghadiri sidang kabinet yang menyangkut
kepentingan ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gubernur
mempunyai hak protokoler, termasuk mendampingi Presiden dalam
acara kenegaraan.
7. Dana dalam rangka pelaksanaan kekhususan Provinsi DKI Jakarta
sebagai ibu kota negara ditetapkan bersama antara Pemerintah dan
DPR dalam APBN berdasarkan usulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

b. Daerah Istimewa Yogyakarta


Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), adalah daerah provinsi yang
mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keistimewaan
kedudukan hukum yang dimiliki oleh DIY berdasarkan pada sejarah dan
hak asal-usul. Kewenangan Istimewa DIY adalah wewenang tambahan
tertentu yang dimiliki DIY selain wewenang sebagaimana ditentukan
dalam undang-undang tentang pemerintahan daerah. Pengakuan
keistimewaan Provinsi DIY juga didasarkan pada peranannya dalam
sejarah perjuangan nasional.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2012,
keistimewaan DIY meliputi (a) tata cara pengisian jabatan, kedudukan,
tugas, dan wewenang gubernur dan wakil gubernur, (b) kelembagaan
Pemerintah DIY, (c) kebudayaan, (d) pertanahan, dan (e) tata ruang.
Di antara keistimewaan DIY salah satunya adalah dalam bidang tata
cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan wewenang gubernur dan
wakil gubernur. Syarat khusus bagi calon gubernur DIY adalah Sultan
Hamengku Buwono yang bertahta dan wakil gubernur adalah Adipati
Paku Alam yang bertahta.

Sumber: www.mosoklali.com
Gambar 4.5 Kraton Yogyakarta masih menjadi pusat kegiatan budaya Indonesia
yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan asing.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 123

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Provinsi Aceh
Aceh merupakan kesatuan masyarakat hukum yang bersifat istimewa
dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Aceh menerima status istimewa
pada tahun 1959. Status istimewa diberikan kepada Aceh dengan
Keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia Nomor 1/Missi/1959
yang berisi keistimewaan meliputi agama, peradatan, dan pendidikan.
Kemudian nama Aceh berubah lagi menjadi Nanggroe Aceh
Darussalam (2001-2009). Nama ini diberikan ketika Aceh sedang didera
konflik berkepanjangan antara pemerintah Republik Indonesia dengan
Gerakan Aceh Merdeka pada masa pemerintah presiden Megawati
Soekarno putri. Nama Aceh kemudian berubah lagi menjadi “Provinsi
Aceh” sejak dikeluarkannya Peraturan Gubernur Aceh No. 46 Tahun 2009
Tentang Penyebutan Nama Aceh dan Gelar Pejabat Pemerintahan Dalam
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Aceh sampai sekarang.

Sumber: www.id.wikipedia.org
Gambar 4.6 Mesjid Raya Aceh merupakan tempat kebanggaan rakyat Aceh.

Selain itu, kewenangan khusus pemerintahan kabupaten/kota meliputi


penyelenggaraan kehidupan beragama dalam bentuk pelaksanaan
syari’at Islam bagi pemeluknya di Aceh dengan tetap menjaga kerukunan
hidup antarumat beragama, penyelenggaraan kehidupan adat yang

124 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


bersendikan agama Islam, penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas
serta menambah materi muatan lokal sesuai dengan syari’at Islam, dan
peran ulama dalam penetapan kebijakan kabupaten/kota. Tambahan
kewenangan kabupaten/kota dalam hal menyelenggarakan pendidikan
madrasah ibtidaiyah dan madrasah tsanawiyah dengan tetap mengikuti
standar nasional pendidikan. Selain itu, pengelolaan pelabuhan dan
bandar udara umum. Pemerintah Aceh melakukan koordinasi dengan
pemerintah kabupaten/kota.

d. Otonomi Khusus Papua


Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua adalah kewenangan khusus
yang diakui dan diberikan kepada Provinsi Papua, termasuk provinsi-
provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Papua, untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua.
Hal-hal mendasar yang menjadi isi Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Papua adalah sebagai berikut.
1) Pengaturan kewenangan antara Pemerintah dan Pemerintah Provinsi
Papua serta penerapan kewenangan tersebut di Provinsi Papua yang
dilakukan dengan kekhususan.
2) Pengakuan dan penghormatan hak-hak dasar orang asli Papua serta
pemberdayaannya secara strategis dan mendasar.

Sumber: www.ekbis.rmol.co
Gambar 4.7 Freeport merupakan pertambangan terbesar di dunia yang berada
di Papua. Orang Papua asli berhak untuk ikut serta dalam pertambangan ini
sebagai pegawai agar sejahtera.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 125

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik yang berciri-
ciri sebagai berikut.
a) Partisipasi rakyat sebesar-besarnya dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan dalam penyelenggaraan
pemerintahan serta pelaksanaan pembangunan melalui
keikutsertaan para wakil adat, agama, dan kaum perempuan.
b) Pelaksanaan pembangunan yang diarahkan sebesar-besarnya
untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk asli Papua pada
khususnya dan penduduk Provinsi Papua pada umumnya dengan
berpegang teguh pada prinsip-prinsip pelestarian lingkungan,
pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan bermanfaat
langsung bagi masyarakat.
c) Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
yang transparan dan bertanggung jawab kepada masyarakat.
4) Pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang tegas dan
jelas antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta Majelis
Rakyat Papua sebagai representasi kultural penduduk asli Papua yang
diberikan kewenangan tertentu.

3. Perangkat Daerah sebagai Pelaksana Otonomi Daerah


Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk organisasi
adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani. Namun tidak
berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk ke
dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-
kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan; kebutuhan
daerah; cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan,
jenis dan banyaknya tugas; luas wilayah kerja dan kondisi geografis; jumlah
dan kepadatan penduduk; potensi daerah yang bertalian dengan urusan
yang akan ditangani; sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena
itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing
daerah tidak senantiasa sama atau seragam.
Susunan organisasi perangkat daerah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu dan berpedoman
pada Peraturan Pemerintah. Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris
daerah. Sekretaris daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu

126 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas
daerah dan lembaga teknis daerah.
Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD
mempunyai tugas berikut.

a) Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD.

b) Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD.

c) Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.

d) Menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh


DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan
keuangan daerah.

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Kepala dinas


daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah
dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik
berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. Kepala badan,
kantor, atau rumah sakit umum daerah tersebut bertanggung jawab kepada
kepala daerah melalui sekretaris daerah.

Sumber: www.triptrus.com
Gambar 4.8 Gedung Sate merupakan gedung peninggalan zaman Belanda yang
masih tetap kokoh berdiri dan sekarang dijadikan pusat pemerintahan Provinsi Jawa
Barat.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 127

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan Peraturan
Daerah yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kecamatan dipimpin
oleh seorang camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh
pelimpahan sebagian wewenang bupati atau wali kota untuk menangani
sebagian urusan otonomi daerah.
Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan Peraturan Daerah
berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh lurah
yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari bupati/
walikota.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)


DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan
sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD memiliki
fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Adapun hak yang dimiliki DPRD
adalah hak interpelasi, angket, dan menyatakan pendapat. Dalam men-
jalankan tugasnya DPRD memiliki alat kelengkapan terdiri atas pimpinan,
komisi, panitia musyawarah, panitia anggaran, badan kehormatan, dan alat
kelengkapan lain yang diperlukan.
Ketentuan tentang DPRD sepanjang tidak diatur dalam undang-undang
mengenai pemerintahan daerah berlaku ketentuan undang-undang yang
mengatur susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungan
kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yang
setara bermakna bahwa di antara lembaga pemerintahan daerah itu
memiliki kedudukan yang sama dan sejajar, artinya tidak saling membawahi.
Hal ini tercermin dalam pembuatan kebijakan daerah berupa Peraturan
Daerah. Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah
dan DPRD adalah mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untuk
melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-masing
sehingga antarkedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja yang
sifatnya saling mendukung. Bukan merupakan lawan ataupun pesaing
dalam melaksanakan fungsi masing-masing.

128 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


5. Proses Pemilihan Kepala Daerah
Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan calon
yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil. Calon kepala daerah dan wakil kepala daerah
adalah warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat tertentu.
Pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh
suara lebih dari 50  % (lima puluh persen) jumlah suara sah ditetapkan
sebagai pasangan calon terpilih. Apabila ketentuan tersebut tidak terpenuhi,
pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memperoleh
suara lebih dari 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah suara sah, pasangan
calon yang perolehan suaranya terbesar dinyatakan sebagai pasangan calon
terpilih.

Sumber: www.mustafa-loekman.com
Gambar 4.9 Pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan sarana masyarakat untuk
belajar pendidikan politik dengan cara menyampaikan pilihannya tanpa pengaruh
orang lain atau golongan.

Apabila tidak ada yang mencapai 25  % (dua puluh lima persen) dari
jumlah suara sah, dilakukan pemilihan putaran kedua yang diikuti oleh
pemenang pertama dan pemenang kedua. Pasangan calon kepala daerah
dan wakil kepala daerah yang memperoleh suara terbanyak pada putaran
kedua dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih.
Gubernur dan wakil gubernur dilantik oleh Menteri Dalam Negeri atas
nama presiden dalam sebuah sidang DPRD provinsi. Bupati dan wakil bupati
atau wali kota dan wakil wali kota dilantik oleh gubernur atas nama presiden
dalam sebuah sidang DPRD kabupaten atau kota.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 129

Di unduh dari : Bukupaket.com


6. Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan daerah (Perda) ditetapkan oleh daerah setelah mendapat
persetujuan DPRD. Perda dibentuk dalam rangka penyelenggaraan
otonomi daerah provinsi/kabupaten/kota dan tugas pembantuan. Perda
merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas masing-masing daerah.
Perda tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
Peraturan daerah dibentuk berdasarkan asas pembentukan peraturan
perundang-undangan. Masyarakat berhak memberikan masukan secara
lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahasan rancangan
Perda. Persiapan pembentukan, pembahasan, dan pengesahan rancangan
Perda berpedoman kepada peraturan perundang-undangan.
Peraturan daerah berlaku
setelah diundangkan
Info Kewarganegaraan
dalam lembaran daerah.
Perda disampaikan kepada Pembentukan daerah dapat
pemerintah pusat paling berupa penggabungan beberapa
daerah atau bagian daerah yang
lama 7 (tujuh) hari setelah bersandingan atau pemekaran
ditetapkan. Perda yang dari satu daerah menjadi dua
daerah atau lebih. Penghapusan
bertentangan dengan
dan penggabungan daerah
kepentingan umum dan beserta akibatnya ditetapkan
peraturan perundang- dengan undang-undang. Untuk
menyelenggarakan fungsi
undangan yang lebih tinggi pemerintahan tertentu yang
dapat dibatalkan oleh bersifat khusus bagi kepentingan
pemerintah pusat. Untuk nasional, Pemerintah dapat
menetapkan kawasan khusus
melaksanakan peraturan dalam wilayah provinsi dan/atau
daerah, kepala daerah kabupaten/kota.
menetapkan peraturan kepala
daerah dan atau keputusan
kepala daerah. Peraturan kepala daerah dan atau keputusan kepala
daerah tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum, Perda, dan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

130 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Peraturan daerah diundangkan dalam lembaran daerah dan peraturan
Kepala Daerah diundangkan dalam berita daerah. Pengundangan Perda
dalam lembaran daerah dan peraturan kepala daerah dalam berita
daerah dilakukan oleh sekretaris daerah. Untuk membantu kepala daerah
dalam menegakkan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja.

7. Keuangan Daerah
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara
optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan
pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah,
dengan mengacu kepada Undang-Undang yang mengatur Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Besarnya
disesuaikan dan diselaraskan dengan pembagian kewenangan antara
Pemerintah dan Daerah. Semua sumber keuangan yang melekat pada
setiap urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber
keuangan daerah.
Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan sebagai
berikut.
1) Kepastian tersedianya pendanaan dari pemerintah sesuai dengan urusan
pemerintah yang diserahkan.
2) Kewenangan memungut dan mendayagunakan pajak dan retribusi
daerah serta hak untuk mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber
daya nasional yang berada di daerah dan dana perimbangan lainnya.
3) Hak untuk mengelola kekayaan daerah dan mendapatkan sumber-
sumber pendapatan lain yang sah serta sumber-sumber pembiayaan.

Dalam Undang-Undang yang mengatur Keuangan Negara, terdapat


penegasan di bidang pengelolaan keuangan, yaitu bahwa kekuasaan
pengelolaan keuangan negara adalah sebagai bagian dari kekuasaan
pemerintahan. Kekuasaan pengelolaan keuangan negara dari presiden
sebagian diserahkan kepada gubernur/bupati/wali kota selaku kepala
pemerintah daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili
pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 131

Di unduh dari : Bukupaket.com


Ketentuan tersebut berimplikasi pada pengaturan pengelolaan
keuangan daerah, yaitu bahwa kepala daerah (gubernur/bupati/wali
kota) adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan
bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan daerah sebagai bagian dari
kekuasaan pemerintahan daerah.
Dalam melaksanakan kekuasaannya, kepala daerah melimpahkan
sebagian atau seluruh kekuasaan keuangan daerah kepada para pejabat
perangkat daerah. Dengan demikian, pengaturan pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan daerah melekat dan menjadi satu dengan
pengaturan pemerintahan daerah, yaitu dalam undang-undang mengenai
pemerintahan daerah. Sumber pendapatan daerah terdiri atas sumber-
sumber keuangan berikut.
1. Pendapatan Asli Daerah ( PAD), yang meliputi hasil pajak daerah, hasil
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,
dan lain-lain PAD yang sah.
2. Dana Perimbangan yang meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum,
dan dana alokasi khusus.
3. Pendapatan daerah lain yang sah.

Sumber: www.bisnis-jabar.com
Gambar 4.10 Tempat rekreasi dan bermain keluarga di suatu wilayah kota atau
kabupaten menjadi sumber pendapatan daerah yang sah. Hasilnya pun dirasakan
oleh masyarakat di wilayah tersebut.

132 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang berasal dari
penerusan pinjaman hutang luar negeri dari Menteri Keuangan atas
nama pemerintah pusat setelah memperoleh pertimbangan Menteri
Dalam Negeri. Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal
pada suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan milik
swasta. Pemerintah daerah dapat memiliki Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) yang pembentukan, penggabungan, pelepasan kepemilikan, dan
pembubarannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah yang berpedoman
pada peraturan perundang-undangan.
Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan
peraturan daerah. APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah
dalam masa satu tahun anggaran terhitung mulai 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember. Kepala daerah mengajukan rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD disertai penjelasan dan dokumen-dokumen
pendukungnya kepada DPRD untuk memperoleh persetujuan bersama.
Rancangan Peraturan Daerah provinsi tentang APBD yang telah disetujui
bersama dan rancangan Peraturan Gubernur tentang penjabaran APBD
sebelum ditetapkan oleh gubernur paling lambat tiga hari disampaikan
kepada Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi. Rancangan Peraturan
Daerah kabupaten/kota tentang APBD yang telah disetujui bersama dan
rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang penjabaran APBD sebelum
ditetapkan oleh bupati/walikota paling lama tiga hari disampaikan kepada
gubernur untuk dievaluasi.
Semua penerimaan dan pengeluaran pemerintahan daerah dianggarkan
dalam APBD dan dilakukan melalui rekening kas daerah yang dikelola oleh
Bendahara Umum Daerah. Penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan daerah diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Daerah yang berpedoman pada Peraturan
Pemerintah.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 133

Di unduh dari : Bukupaket.com


D. Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah

1. Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah


Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat dua cara
yang dapat menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah. Cara Pertama, disebut dengan sentralisasi, yakni segala urusan,
fungsi, tugas, dan wewenang penyelenggaraan pemerintahan ada pada
pemerintah pusat yang pelaksanaannya dilakukan secara dekonsentrasi.
Cara kedua, dikenal sebagai desentralisasi, yakni segala urusan, tugas, dan
wewenang pemerintahan diserahkan seluas-luasnya kepada pemerintah
daerah.
Pelimpahan wewenang dengan cara dekonsentrasi dilakukan melalui
pendelegasian wewenang kepada perangkat yang berada di bawah
hirarkinya di daerah. Pelimpahan wewenang dengan cara desentralisasi
dilakukan melalui pendelegasian urusan kepada daerah otonom.
Terdapat tiga faktor yang menjadi dasar pembagian fungsi, urusan, tugas,
dan wewenang antara pemerintah pusat dan daerah.
1) Fungsi yang sifatnya berskala nasional dan berkaitan dengan eksistensi
negara sebagai kesatuan politik diserahkan kepada pemerintah pusat.
2) Fungsi yang menyangkut pelayanan masyarakat yang perlu disediakan
secara beragam untuk seluruh daerah dikelola oleh pemerintah pusat.
3) Fungsi pelayanan yang bersifat lokal, melibatkan masyarakat luas
dan tidak memerlukan tingkat pelayanan yang standar, dikelola
oleh pemerintah daerah yang disesuaikan dengan kebutuhan serta
kemampuan daerah masing-masing.
Secara struktural hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000. Berdasarkan
ketentuan tersebut daerah diberi kesempatan untuk membentuk lembaga-
lembaga yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
Untuk lebih jelasnya, hubungan struktural tersebut dapat di lihat pada
bagan berikut.

134 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bagan Hubungan Koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Sumber: Martin Jimung,M.Si (2005:175)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 135

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Hubungan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah
Pada dasarnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki
hubungan kewenangan yang saling melengkapi satu sama lain. Hubungan
tersebut terletak pada visi, misi, tujuan, dan fungsinya masing-masing.
Visi dan misi kedua lembaga ini, baik di tingkat lokal maupun nasional
adalah melindungi serta memberi ruang kebebasan kepada daerah untuk
mengolah dan mengurus rumah tangga sendiri berdasarkan kondisi dan
kemampuan daerah.
Adapun tujuannya adalah untuk melayani masyarakat secara adil dan
merata dalam berbagai aspek kehidupan. Fungsi pemerintah pusat dan
daerah adalah sebagai pelayan, pengatur, dan pemberdaya masyarakat.
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota
diatur dalam undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan
sumber daya alam, dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat
dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria
eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian
hubungan antarsusunan pemerintahan. Urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan berdasarkan
kriteria di atas terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

Sumber: www.pascasarjana-stiami.ac.id
Gambar 4.11 Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah pusat atau daerah
harus berdasarkan eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi.

136 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten atau kota merupakan urusan dalam skala provinsi yang
meliputi 16 urusan. Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat pilihan
meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan,
dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan
memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan
daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang,
keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber
daya lainnya. Hubungan tersebut dan menimbulkan hubungan administrasi
dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan.

Tugas Mandiri 4.4

Untuk lebih memahami penguasaan materi tentang hubungan pemerintah


daerah dan pemerintah pusat, diskusikan dengan teman satu kelompok tentang
hal-hal berikut.

Tabel 4.6. Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah

No Hubungan Rumusan Hasil Diskusi

..............................................................................................
..............................................................................................
Makna Hubungan
1 ..............................................................................................
Struktural
..............................................................................................
..............................................................................................

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 137

Di unduh dari : Bukupaket.com


No Hubungan Rumusan Hasil Diskusi

..............................................................................................
..............................................................................................
Makna Hubungan
2 ..............................................................................................
Fungsional
..............................................................................................
..............................................................................................

Demikian seluruh rangkaian materi yang terdapat pada Bab 4 yang telah
kalian pelajari. Semoga kalian dapat memahami harmonisasi pemerintah
pusat dan pemerintah daerah beserta kewenangannya. Untuk itu, kalian perlu
mempersiapkan diri dengan mempelajari kembali seluruh materi yang terdapat
pada Bab 4 ini sehingga kalian dapat mengikuti Tes Uji Kompetensi dengan hasil
yang sangat memuaskan.

Refleksi

Setelah kalian mempelajari harmonisasi pemerintah pusat dan daerah, kalian


semakin memahami bahwa sikap positif warga negara terhadap penyelenggaraan
pemerintahan yang sedang dijalankan sangat diperlukan. Sikap positif dapat
diwujudkan mulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu lingkungan keluarga.
Coba kalian renungkan bentuk sikap positif yang dapat kalian tampilkan di
berbagai lingkungan kehidupan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

138 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata Kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab
ini, yaitu otonomi, medebewind, desentralisasi, kesatuan, dan civil society.

2. Intisari Materi
Materi Bab 4 tentang Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah dapat di
simpulkan sebagai berikut.
a. Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas
desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan
kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan
otonomi daerah.
b. Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia diselenggarakan dalam rangka
memperbaiki kesejahteraan rakyat, dimana pengembangan suatu daerah
dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan memperhatikan
potensi dan kekhasan daerah masing-masing.
c. Penyelenggara pemerintahan pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah
di Indonesia adalah presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri
negara. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, pemerintah pusat
menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
d. Penyelenggaraan pemerintahan daerah menggunakan asas otonomi
dan tugas pembantuan. Asas medebewind merupakan keikutsertaan
pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah yang
kewenangannya lebih luas dan lebih tinggi di daerah tersebut.
e. Kewenangan pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan
evaluasi pada semua aspek pemerintahan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 139

Di unduh dari : Bukupaket.com


Penilaian Diri

Penyelenggaraan pemerintahan di tingkat pusat maupun daerah, tidak akan


efektif apabila tidak didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. Kalian sebagai rakyat
Indonesia juga mempunyai kewajiban mendukung setiap penyelenggaraan
pemerintahan di negara kita, salah satunya adalah dengan mengetahui dan
memahami tugas dan kewenangan pemerintah. Berikut ini beberapa indikator
perilaku yang mencerminkan salah satu bentuk dukungan terhadap pemerintah
pusat atau daerah. Bubuhkanlah tanda ceklis (√) pada kolom ya atau tidak sesuai
dengan kenyataan, berikan alasannya.

Contoh Indikator Pemahaman


No. terhadap Penyelenggaraan Ya Tidak Alasan
Pemerintahan

Mengetahui bentuk negara


1.
Indonesia

Memahami tugas pemerintah


2.
pusat dan daerah

Mengetahui nama dan jumlah


3.
provinsi di Indonesia

Mengetahui nama gubernur/wakil


4. gubernur dan bupati/wakil bupati
atau walikota/wakil walikota

Mengetahui nama-nama
5.
kementerian negara

Memahami tugas dan fungsi


6.
setiap kementerian negara

Mengetahui perbedaan
7. kewenangan pemerintah pusat
dan daerah

140 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Contoh Indikator Pemahaman
No. terhadap Penyelenggaraan Ya Tidak Alasan
Pemerintahan

Mengenal batas-batas wilayah


8.
provinsi dan kabupaten/kota

Mengetahui peraturan daerah


9. yang diberlakukan di daerah
tempat tinggal

Mengetahui nama-nama
10. dinas yang ada di provinsi dan
kabupaten/kota

Mengetahui sumber pendapatan


11.
asli daerah (PAD) wilayah

Mengetahui hari ulang tahun


12. kabupaten/kota tempat kamu
tinggal

Berpartisipasi dalam kegiatan


13. yang diselenggarakan
pemerintahan daerah

14. Membayar pajak daerah dan pusat

Mengawasi pelaksanaan setiap


15. kebijakan pemerintah baik pusat
atau daerah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 141

Di unduh dari : Bukupaket.com


PROYEK BELAJAR KEWARGANEGARAAN

1. Coba kalian dengan kelompok berkunjung ke kantor rukun warga yang berada
di sekitar lingkungan tempat tinggal kalian.
2. Lakukanlah wawancara dengan Ketua RW tersebut, berkaitan dengan hal-hal
sebagai berikut.
a. Struktur organisasi RW
b. Hubungan RW dan RT
c. Tugas dan kewenangan masing-masing
3. Buatlah laporan hasil wawancara yang ditandatangani oleh orang tua kalian.

UJI KOMPETENSI BAB 4

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.


1. Pada hakikatnya Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik
Jelaskan apa yang dimaksud dengan negara kesatuan. Jelaskan penerapan
konsep negara kesatuan dengan sistem desentralisasi!
2. Apakah yang dimaksud dengan otonomi daerah? Jelaskan penerapan otonomi
daerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia!
3. Dalam penerapan otonomi daerah pada NKRI terdapat hubungan yang tidak
terpisahkan antara pemerintah pusat dan daerah. Jelaskan kedudukan dan
peran pemerintah pusat dalam penerapan otonomi daerah pada Negara
Kesatuan Republik Indonesia!
4. Dalam penerapan otonomi daerah pada NKRI terdapat hubungan yang tidak
terpisahkan antara pemerintah pusat dan daerah. Jelaskan kedudukan dan
peran pemerintah daerah dalam penerapan otonomi daerah di Indonesia!
5. Dalam penerapan otonomi daerah pada NKRI terdapat hubungan yang
tidak terpisahkan antara pemerintah pusat dan daerah. Jelaskan hubungan
struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah dalam penerapan
otonomi daerah di Indonesia.

142 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB
Integrasi Nasional dalam Bingkai

5 Bhinneka Tunggal Ika

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan Ridho-Nya sehingga kalian bisa menyelesaikan materi pada Bab 4
tentang Harmonisasi Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah. Semoga kalian
mendapatkan nilai yang memuaskan pada ulangan harian Bab 4 sehingga kalian
dapat menyelesaikan materi berikutnya dengan hasil yang optimal. Selanjutnya,
amatilah peta Indonesia berikut ini.

Sumber: www.ajengrahmap.wordpress.com
Gambar 5.1 Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Sebelum mendalami lebih jauh tentang materi Bab 5, ada baiknya kalian amati
dan simak gambar tersebut di atas. Coba kalian perhatikan gambar tersebut?
Bagaimana usaha kita agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap
utuh? Mengapa musyawarah mufakat dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lebih diutamakan?

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 143

Di unduh dari : Bukupaket.com


Buat beberapa pertanyaan yang dapat menyadarkan rakyat Indonesia agar
menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman dalam dan luar
negeri.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Daerah atau provinsi mana yang pernah kalian kunjungi? Berapa jumlah pulau
yang ada di Indonesia? Berapa jumlah bahasa yang ada di Indonesia? Mengapa
kebudayaan setiap daerah di Indonesia berbeda-beda? Selain kebudayaan, apa
saja yang berbeda?
Kalian harus ingat bahwa negara Indonesia merupakan negara kepulauan
(archipelago) yang terdiri atas pulau-pulau yang dibatasi oleh laut dan selat.
Sebagai sebuah negara kepulauan yang terdiri atas banyak etnis dan budaya,
Indonesia menghadapi berbagai kemungkinan adanya perpecahan yang dapat
menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, kesatuan bangsa. Untuk
menyiasati hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya, yakni
diwajibkan kepada seluruh masyarakat untuk memupuk komitmen persatuan
dalam keberagaman, seperti tidak menyinggung SARA, harus saling menghormati
antaragama dan keyakinan, serta menghargai perbedaan budaya.
Oleh karena itu, pada bab ini akan dibahas bagaimana pentingnya peran
kalian sebagai generasi muda dalam upaya menjaga integrasi bangsa dalam
konteks Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian, akan muncul karakter bangsa
yang tercermin lewat generasi muda yang mampu menghargai perbedaan suku,
agama, ras, dan antargolongan, serta sikap toleransi dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.

144 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


A. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia

Perhatikanlah semboyan Bangsa Indonesia pada lambang negara kita berikut


ini.

Sumber: crcs.ugm.ac.id
Gambar 5.2 Burung Garuda merupakan
lambang negara Republik Indonesia

1. Apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika?


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Apa hubungan persatuan dan keberagaman?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Mengapa persatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Bagaimana menjaga komitmen persatuan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Buatlah pertanyaan lain.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 145

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kebhinnekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan
bangsa dan negara. Kebhinnekaan harus dimaknai masyarakat melalui
pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas.
Perbedaan etnis, religi maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari
sejarah bangsa Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang
menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa.
Apakah kalian tahu letak semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dalam lambang
negara kita? Coba perhatikan lambang negara kita? Semboyan bangsa
Indonesia tersebut tertulis pada kaki lambang negara Garuda Pancasila.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu, kita harus
benar-benar memahami maknanya. Selain semboyan tersebut, negara kita
juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa sebagai berikut.
1. Dasar Negara Pancasila
2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
4. Lambang Negara Burung Garuda
5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
6. Lagu-lagu perjuangan

Masih banyak alat-alat pemersatu bangsa yang sengaja diciptakan agar


persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Dapatkah kalian menyebutkan
yang lainnya? Diskusikan dengan teman kalian.
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………

Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan


dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat
mewujudkan hal-hal sebagai berikut.
1. Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.

146 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.
3. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah.
4. Pembangunan berjalan lancar.

Tugas Mandiri 5.1

Carilah berita di media cetak, elektronik, atau sumber lain dengan jujur dan
cermat tentang peristiwa yang dapat menimbulkan pecahnya persatuan bangsa
Indonesia. Kemudian, berikanlah komentar atau pendapat kalian.

Nama peristiwa
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Penyebab peristiwa
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Bagaimana pendapat kalian untuk mencegah dan mengatasinya
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan


dan konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman
suku, etnik, budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keistimewaan keanekaragaman
budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain.
Pernahkah kalian mendengar atau membaca peristiwa konflik antarsuku di
Indonesia atau konflik yang mengatasnamakan wilayah atau daerah? Jadikanlah
peristiwa konflik tersebut sebagai pelajaran agar tidak terjadi kembali di masa yang
akan datang. Konflik dapat mengakibatkan perpecahan dan akhirnya merugikan
seluruh rakyat Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 147

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 5.2

Coba kalian cari informasi di internet atau sumber lain tentang nama provinsi
beserta nama bahasanya, rumah adat, dan tariannya. Kemudian, tuliskan dalam
kolom berikut.

Tabel 5.1. Identitas Provinsi


No Nama Provinsi Bahasa Daerah Rumah adat Tarian
1.
2.
3.
4.
5.

Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar


dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan
dan kesatuan yang tertanam di setiap warga negara Indonesia. Namun, dalam
kenyataanya masih ada konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan suku,
agama, ras atau antargolongan tertentu. Hal ini menunjukkan yang ada harusnya
dapat menjadi modal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kuat. Untuk
mendukungnya, diperlukan persatuan yang kokoh dan kuat. Namun, masih banyak
permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satunya masih terjadi bentrokan
yang mengatasnamakan suku tertentu dalam hal penggarapan lahan pertanian
atau hutan. Hal ini menunjukkan belum adanya kesadaran akan sikap komitmen
persatuan dalam keberagaman di Indonesia. Komitmen akan persatuan akan
tegak jika peraturan yang mengatur masalah suku atau hak individu ditegakkan
dengan baik.
Info Kewarganegaraan
Jika perselisihan ini diakibatkan karena
masalah yang berkaitan dengan hukum, Komponen sistem
pertahanan dan keamanan
Undang-Undang Dasar Negara Republik rakyat semesta terdiri atas
Indonesia Tahun 1945 telah mengatur dalam pihak-pihak sebagai berikut
Pasal 28D Ayat (1) bahwa ”Setiap orang berhak 1. TNI sebagai kekuatan
utama sistem pertahanan.
atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan 2. POLRI sebagai kekuatan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan utama sistem kemanan.
3. Rakyat sebagai kekuatan
yang sama di hadapan hukum.” Dengan
pendukung.

148 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


demikian, permasalahan dan perselisihan bisa dihindari dengan memberikan
perlindungan secara penuh kepada setiap warga negara.
Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu ada toleransi yang
tinggi antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali,
dan mencintai budaya lain adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata
implementasi hal tersebut adalah dengan mempertunjukkan tarian suku-suku
yang ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap suku mempunyai rasa simpati
satu sama lain.

Tugas Mandiri 5.3

Diskusikanlah bersama teman kalian tentang sikap yang harus dilakukan


dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, dan bangsa. Apa akibatnya jika tidak dilakukan dan bagaimana cara
membiasakannya. Tuliskan dalam kolom berikut.

Tabel 5.2 Sikap dan Komitmen Persatuan

Sikap dan Perilaku Akibat dari Sikap Cara Membina


Lingkungan yang Mencerminkan Kurang Menerapkan dan Membiasakan
Komitmen Persatuan Persatuan Komitmen Persatuan

a. …………………… a. …………………… a. ……………………


1. Keluarga b. …………………… b. …………………… b. ……………………
c. …………………… c. …………………… c. ……………………
a. …………………… a. …………………… a. ……………………
2. Sekolah b. …………………… b. …………………… b. ……………………
c. …………………… c. …………………… c. ……………………
a. …………………… a. …………………… a. ……………………
3. Masyarakat b. …………………… b. …………………… b. ……………………
c. …………………… c. …………………… c. ……………………
a. …………………… a. …………………… a. ……………………
4. Bangsa dan
b. …………………… b. …………………… b. ……………………
Negara
c. …………………… c. …………………… c. ……………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 149

Di unduh dari : Bukupaket.com


Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia.
Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya
sendiri, maka cita-cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila hanya
akan menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud. Kalian harus mampu
menghidupkan kembali semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti berbeda-
beda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia
yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga perbedaan
tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam
keberagaman.

B. Pentingnya Konsep Integrasi Nasional

Amatilah gambar berikut.

Sumber: www.tribunnews.com
Gambar 5.3 Perbedaan pendapat diperbolehkan dan merupakan hak setiap orang.
Namun, perbedaan tersebut jangan sampai menghancurkan sendi-sendi persaudaraan
antaranak bangsa. Jika terjadi perselisihan dan bentrokan kita semua yang akan rugi.

Berdasarkan gambar tersebut, jawablah pertanyaan berikut dengan baik.


1. Pernahkah kalian melihat kejadian seperti gambar tersebut di lingkungan
sekitar?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Mengapa sampai terjadi hal seperti itu?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Apa penyebabnya?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Apa akibat yang ditimbulkan jika hal ini dibiarkan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Bagaimana upaya penyelesaiannya agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Berdasarkan gambar di atas, buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar tersebut.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

1. Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”.
Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan
utuh. Kata nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti
politis dan antropologis.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 151

Di unduh dari : Bukupaket.com


a. Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok
budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk
suatu identitas nasional.

b. Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di
antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu
keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.

Berikut adalah pendapat para ahli tentang integrasi.


1. Howard Wriggins
Integrasi bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda
dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak
menjadi satu kesatuan bangsa.

2. Myron Weiner
Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok
sosial dan budaya ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka
pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan
adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok
masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.

3. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin


Integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa
yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik,
ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan
horisontal.

4. J. Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan
nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan
nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila
tidak, persatuan nasional akan dibahayakan.

152 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional
bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai
suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan
direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

2. Syarat Integrasi
Syarat keberhasilan suatu integrasi di suatu negara adalah sebagai
berikut.
Penanaman Kesadaran
a. Anggota-anggota masyarakat merasa Berkonstitusi
bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan antara satu dan Bangsa Indonesia harus
mampu menunjukkan
lainnya. eksistensinya sebagai negara
b. Terciptanya kesepakatan (konsensus) yang kuat dan mandiri, namun
tidak meninggalkan kemitraan
bersama mengenai norma-norma dan dan kerja sama dengan
nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan negara-negara lain dalam
hubungan yang seimbang,
dijadikan pedoman.
saling menguntungkan,
c. Norma-norma dan nilai-nilai sosial saling menghormati dan
menghargai hak dan
dijadikan aturan baku dalam kewajiban masing-masing.
melangsungkan proses integrasi sosial.

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang
harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Apakah kalian bisa membedakan
mana yang hak dan mana kewajiban sebagai warga negara yang baik
(good citizenship). Jangan sampai menyalahgunakan hak karena akan
banyak sekali orang yang bisa sewenang-wenang melakukan sesuatu hal
yang bisa merugikan orang lain. Begitu pula dengan orang yang selalu
berusaha menghindar dari kewajibannya sebagai warga negara. Perilaku
ini bisa dijadikan contoh perilaku yang merugikan masyarakat, khususnya
bagi pemerintah. Pelanggaran hak orang akan menyebabkan terjadinya
disintegrasi sehingga orang yang haknya dilanggar kemungkinan tidak
akan menjalankan kewajibannya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 153

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 5.4

Coba kalian tuliskan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia dalam
menjaga integrasi nasional.

Tabel 5.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara

No. Lingkungan Hak Kewajiban

1. Keluarga

2. Sekolah

3. Masyarakat

Keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban harus dilakukan. Hal ini
agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa mengakibatkan kerugian bagi orang
lain dan diri sendiri. Misalnya, pertumbuhan pembangunan infrastruktur (jalan
dan jembatan) di satu daerah dengan daerah lainnya harus sama. Jika berbeda
akan terjadi kecemburuan dan berakibat terganggunya integrasi nasional.
Dengan demikian, sangat penting integrasi nasional bagi pembangunan bangsa
dalam masyarakat yang berbeda-beda. Setiap warga masyarakat harus menyadari
adanya perbedaan etnik, suku, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Perbedaan
tersebut jangan sampai dijadikan sebagai pemicu terjadinya disintegrasi nasional.
Oleh karena itu, kalian harus memahami hak dan kewajiban dalam kehidupan
sehari-hari.
Salah satu kewajiban sebagai warga negara adalah menjaga integrasi nasional
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana cara menjaga integrasi tersebut?
Kalian tentu pernah melihat di televisi atau membaca di media massa, anggota
TNI yang ditempatkan di ujung pulau untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Saat ini negara Indonesia tidak dalam keadaan perang,
tetapi negara menuntut kita sebagai warga negara untuk ikut serta menjaga
integrasi nasional.

154 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Kelompok 5.1

Diskusikan dengan kelompok kalian tentang beberapa sikap dan perilaku yang
dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi nasional melalui lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, dan bangsa.

Tabel 5.4. Penyebab Terjadinya Disintegrasi Nasional

Sikap dan Perilaku yang Akibat dari Sikap


Alternatif agar
Lingkungan Menyebabkan Disintegrasi dan Perilaku
Tidak Terulang
Nasional Tersebut

……………………………… …………………… …………………


Keluarga
……………………………… …………………… …………………

……………………………… …………………… …………………


Sekolah
……………………………… …………………… …………………

……………………………… …………………… …………………


Masyarakat
……………………………… …………………… …………………

……………………………… …………………… …………………


Bangsa
……………………………… …………………… …………………

Rakyat Indonesia harus memiliki sikap untuk mempersiapkan diri jika terdapat
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat mengganggu
integrasi nasional.
Kalian juga wajib ikut serta dalam menjaga integrasi nasional dari segala
macam ancaman, gangguan, tantangan, dan hambatan, baik yang datang dari
dalam maupun dari luar. Oleh karena itu, kalian sebagai warga negara yang baik
wajib mematuhi semua peraturan-peraturan yang berlaku.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 155

Di unduh dari : Bukupaket.com


C. Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional

Manusia hidup dalam reliatas yang plural, hal yang sama juga pada
masyarakat Indonesia yang majemuk (plural society). Corak masyarakat
Indonesia adalah ber-Bhinneka Tunggal Ika, bukan lagi keanekaragaman suku
bangsa dan kebudayaannya, melainkan keanekaragaman kebudayaan yang
berada dalam masyarakat Indonesia. Dalam masyarakat majemuk, seperti
Indonesia dilihat memiliki suatu kebudayaan yang berlaku secara umum dalam
masyarakat.
Masyarakat plural merupakan “belati” bermata ganda dimana pluralitas
sebagai rahmat dan sebagai ancaman. Pemahaman pluralitas sebagai rahmat
adalah keberanian untuk memerima perbedaan. Menerima perbedaan bukan
hanya dengan kompetensi keterampilan, melainkan lebih banyak terkait
dengan persepsi dan sikap sesuai dengan realitas kehidupan yang menyeluruh.
Dengan demikian, kita perlu memahami dan mengetahui faktor-faktor
pembentuk integrasi nasional, baik faktor pembentuk maupun faktor
penghambat integrasi nasional. Berikut ini faktor-faktor tersebut.
a. Faktor pembentuk integrasi nasional
1) Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor
sejarah.
2) Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu
Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3) Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa
indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
4) Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat
nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
5) Penggunaan bahasa Indonesia.
6) Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan
tanah air Indonesia.
7) Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama,
yaitu Pancasila.
8) Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi
keagamaan yang kuat.

156 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


9) Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
10) Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.

b. Faktor penghambat integrasi nasional


1) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat
heterogen.
2) Kurangnya toleransi antargolongan.
3) Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan
gangguan dari luar.
4) Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan
hasil-hasil pembangunan.
Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara
menjaga keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran
serta pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.

Tugas Mandiri 5.5

Coba kalian tuliskan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia dalam
menjaga integrasi nasional.

1. Faktor Eksternal
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………

2. Faktor Internal
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 157

Di unduh dari : Bukupaket.com


D. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Fenomena global masih mengetengahkan penguatan nilai-nilai universal


yakni demokrasi dan hak asasi manusia. Bersamaan dengan itu isu lingkungan
hidup dan dampak pemanasan global memunculkan persoalan serius yang
memerlukan respons secara internasional. Pemanasan global telah berdampak
terhadap perubahan musim yang tidak menentu yang mengancam kehidupan
manusia dalam bentuk ancaman kelaparan, wabah penyakit dan bencana
alam yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan keamanan.
Peta keamanan global menempatkan terorisme menjadi ancaman global.
Penggunaan kekuatan militer oleh suatu negara ke wilayah negara lain
mengancam kedaulatan dan kehormatan suatu negara berdaulat. Masalah
perbatasan juga merupakan sumber utama potensi konflik antarnegara di
kawasan Asia Pasifik, termasuk Asia Tenggara.
Tantangan di lingkungan internal Indonesia adalah mengawal NKRI agar
tetap utuh dan bersatu. Di sisi lain, ancaman terhadap kedaulatan masih
berpotensi terutama yang berbentuk konflik perbatasan, pelanggaran wilayah,
gangguan keamanan maritim dan dirgantara, gangguan keamanan di wilayah
perbatasan berupa pelintas batas secara illegal, kegiatan penyelundupan
senjata dan bahan peledak, masalah separatisme, pengawasan pulau-pulau
kecil terluar, ancaman terorisme dalam negeri dan sebagainya.
Berdasarkan tantangan tersebut di atas, maka visi terwujudnya pertahanan
negara yang tangguh dengan misi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah
NKRI serta keselamatan bangsa harus terwujud. Pada dasarnya perumusan
kebijakan umum pertahanan negara dilaksanakan Menteri Pertahanan Negara,
sedangkan proses penetapannya dilaksanakan di tingkat Dewan Keamanan
Nasional selaku Penasehat Presiden RI.
Tujuan nasional merupakan kepentingan nasional yang abadi dan menjadi
acuan dalam merumuskan tujuan pertahanan negara, yang ditempuh dengan
tiga strata pendekatan. Pertama, strata mutlak, dilakukan dalam menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan bangsa
Indonesia. Kedua, strata penting, dilakukan dalam menjaga kehidupan
demokrasi politik dan ekonomi, keharmonisan hubungan antar suku, agama,
ras dan golongan (SARA), penghormatan hak asasi manusia dan pembangunan
yang berwawasan lingkungan hidup dan ketiga, strata pendukung, dilakukan
dalam upaya turut memelihara ketertiban dunia.

158 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Untuk mencapai tujuan pertahanan negara tersebut, salah satunya
diperlukan input sumber daya yang bagus dan optimal. Masyarakat menuntut
TNI untuk menjaga dan memelihara stabilitas keamanan nasional, tetapi input
masyarakat secara intelektual, moral dan mental lemah akan sangat kesulitan
mewujudkannya.

Tugas Mandiri 5.6

Carilah di internet atau sumber lain tentang upaya menjaga keutuhan NKRI,
baik secara ekternal maupun internal.

1. Eksternal
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………

2. Internal
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 159

Di unduh dari : Bukupaket.com


E. Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Bangsa

1. Kesadaran Warga Negara


Peran serta warga negara akan muncul jika mempunyai kesadaran
dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Coba kalian amatilah
gambar berikut ini.

Sumber: www.esemanis.blogspot.co.id
Gambar 5.4 Pelaksanaan upacara pada setiap hari Senin dapat menumbuhkan
kesadaran dan kedisiplinan para pelajar dalam usaha bela negara.

1. Pernahkah kalian menjadi petugas upacara di sekolah?


Jika pernah, apa manfaatnya? …………………………………………
……………………………………………………………………………
Jika belum pernah, mengapa? …………………………………………
……………………………………………………………………………

2. Apa pendapat kalian jika ada teman kalian yang malas mengikuti
upacara?
Alasan malas mengikuti upacara ………………………………………
……………………………………………………………………………
Alasan rajin mengikuti upacara ………………………………………
……………………………………………………………………………

160 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran bela negara?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan kesadaran? Kesadaran


adalah sikap mawas diri sehingga dapat membedakan baik atau buruk,
benar atau salah, layak atau tidak layak, patut atau tidak patut dalam berkata
dan berperilaku. Kesadaran warga negara Indonesia saat ini masih perlu
pembenahan. Salah satunya kesadaran dalam bela negara. Memang negara
Indonesia tidak sedang dalam kondisi perang, tetapi kesadaran untuk bela
negara harus tetap ada dalam bentuk lain demi kemajuan bangsa.

Tugas Mandiri 5.7

Coba kalian cari di internet atau sumber lain mengenai contoh bentuk
kesadaran warga negara untuk melakukan bela negara. Kemudian berikanlah
pendapat atau komentar.

2. Pengertian Bela Negara


UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 Ayat 3 mengamanatkan bahwa “Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara”. Namun, sebelum membahas lebih jauh mengenai bela negara,
sebaiknya kalian memahami terlebih dahulu pengertian bela negara.
Menurut penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Pertahanan Negara, upaya bela negara adalah
sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bukan hanya sebagai kewajiban
dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan warga negara sebagai
wujud pengabdian dan kerelaan berkorban kepada bangsa dan negara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 161

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bela negara yang dilakukan oleh warga negara merupakan hak dan
kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala
ancaman. Pembelaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya
pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap
warga negara. Oleh karena itu, warga negara mempunyai kewajiban untuk
ikut serta dalam pembelaan negara, kecuali ditentukan lain dengan undang-
undang.

Coba amati cerita fiktif berikut ini dengan teliti dan saksama.

Elan adalah seorang pelajar. Di sekolah Elan terkenal sebagai anak yang suka
membuat masalah. Elan sering diingatkan oleh bapak atau ibu guru untuk tidak
membuat masalah yang membuat orang lain merasa terganggu di sekolah.
Misalnya, meminta uang secara paksa, melakukan tawuran, dan mengganggu adik
kelas yang sedang belajar. Bahkan, Elan sudah membuat surat perjanjian untuk
tidak mengulangi perbuatannya tersebut di hadapan kepala sekolah dan orang
tuanya. Namun, Elan tetap belum sadar akan sikap dan perbuatannya. Akhirnya,
dengan terpaksa sekolah mengeluarkan Elan dari sekolah setelah beberapa kali
diperingatkan.

Berdasarkan cerita tersebut, jawablah pertanyaan berikut dengan saksama.
1. Apakah sikap dan perbuatan Elan terpuji?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Mengapa Elan tidak melakukan perbuatan yang menunjukkan sikap bela
negara?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Bagaimana cara menyadarkan Elan untuk melakukan bela negara?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

162 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


4. Tuliskan pendapat atau saran kalian agar Elan dapat berpartisipasi dalam
usaha bela negara saat ini?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5. Sebutkan contoh hak dan kewajiban Elan untuk menunjukkan bela negara di
sekolah.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Dengan demikian, terkandung pengertian bahwa upaya pertahanan
negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga
negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Hal ini juga tercantum
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara pada Pasal 1 Ayat 1, yaitu “Pertahanan keamanan negara
adalah segala usaha untuk mempertahankan negara, keutuhan wilayah
NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara”.
Bangsa Indonesia mencintai perdamaian, tetapi lebih mencintai
kemerdekaan dan kedaulatan. Alinea pertama Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
Penyelesaian pertikaian atau konflik antarbangsa pun harus diselesaikan
melalui cara-cara damai. Bagi bangsa Indonesia, perang harus dihindari.
Perang merupakan jalan terakhir dan dilakukan jika semua usaha dan
penyelesaian secara damai tidak berhasil. Indonesia menentang segala
bentuk penjajahan dan menganut politik bebas aktif. Prinsip ini merupakan
pelaksanaan dari bunyi alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya bila kita turut serta
dalam bela negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) terhadap Negara

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 163

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kesatuan Republik Indonesia, seperti para pahlawan yang rela berkorban
demi kedaulatan dan kesatuan. Ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan tersebut dapat datang dari luar negeri bahkan dari dalam negeri
sekalipun. Adapun pengertian sederhana dari arti ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan adalah sebagai berikut.
1. Ancaman adalah
usaha yang Info Kewarganegaraan
bersifat mengubah
atau merombak Selain ancaman dalam bidang militer,
kita juga harus mewaspadai adanya
kebijaksanaan yang ancaman di bidang ekonomi, yaitu
dilakukan secara sebagai berikut.
konsepsional melalui • Sistem Free fight liberalism,
tindak kriminal dan sistem persaingan bebas yang
saling menghancurkan dan
politis. Ancaman dapat menumbuhkan eksploitasi
militer adalah ancaman masyarakat dan bangsa lain.
yang menggunakan • Sistem etatisme, dalam arti negara
kekuatan beserta aparatur negara bersifat
dominan dan mematikan potensi
bersenjata yang dan daya kreasi unit-unit ekonomi di
terorganisasi yang luar sektor negara.
dinilai mempunyai • Pemusatan kekuatan ekonomi
kemampuan yang pada suatu kelompok dalam
bentuk monopoli yang merugikan
membahayakan masyarakat dan bertantangan
kedaulatan negara, dengan cita-cita keadilan sosial.
keutuhan wilayah
negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari luar
negeri maupun dari dalam negeri. Beberapa macam ancaman dan
gangguan pertahanan dan keamanan negara.
a. Dari luar negeri
1) Agresi
2) Pelanggaran wilayah oleh negara lain
3) Spionase (mata-mata)
4) Sabotase
5) Aksi teror dari jaringan internasional

164 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Dari dalam negeri
1) Pemberontakan bersenjata
2) Konflik horisontal
3) Aksi teror
4) Sabotase
5) Aksi kekerasan yang berbau SARA
6) Gerakan separatis (upaya pemisahan diri untuk membuat negara
baru)
7) Pengrusakan lingkungan

Adapun ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak menggunakan


senjata, tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
2. Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah
kemampuan.
3. Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat
atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional.
4. Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang
bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional (tidak terarah).

3. Dasar Hukum Bela Negara


Ada beberapa dasar hukum dan peraturan tentang wajib bela negara.
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang
Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang
Ketentuan Pokok Hankam Negara RI, diubah oleh Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1988.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 165

Di unduh dari : Bukupaket.com


d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
f. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2) menyatakan “bahwa tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara yang dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta oleh TNI dan kepolisian sebagai komponen utama,
dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”. Ada pula pada Pasal 27 Ayat
(3): “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaaan negara”.
g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara, Ayat 1: “Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
Penyelenggaraan Pertahanan Negara”; Ayat 2: “Keikutsertaan warga
negara dalam upaya bela negara dimaksud Ayat 1 diselenggarakan
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1) Pendidikan Kewarganegaraan,
2) Pelatihan dasar kemiliteran,
3) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan
4) Pengabdian sesuai dengan profesi.

4. Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara


Bacalah berita berikut dengan saksama.

Ratusan Siswa SMA Ikuti Latihan Bela Negara

Ratusan siswa-siswi kelas 1 SMAN 70 Bulungan, Jakarta Selatan sudah


bersiap di halaman sekolahnya pagi tadi. Mereka terjadwal mengikuti
acara pramuka yang digabungkan dengan latihan bela negara di Batalyon
Infantri (Yonif ) 203 Arya Kamuning. Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang
SCTV, Jumat (13/11/2015), satu per satu siswa pun naik ke truk tronton TNI
Angkatan Darat. Mereka ikut pelatihan bela negara hingga 2 hari ke depan.

166 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


“Sebenarnya secara detailnya enggak tahu ya, cuma sepintas kita dengar
bahwa bela negara itu untuk melatih kedisiplinan, kemandirian untuk
membela negara,” ucap salah seorang orangtua siswa. Dimulai dengan
menumpang truk tronton tentara mungkin jadi hal baru bagi para siswa
yang sekolahnya dikenal sering terlibat tawuran ini.
Setibanya di markas Yonif 203 Arya Kamuning, Tangerang, Banten, para
siswa langsung mengikuti upacara pembukaan yang dipimpin Komandan
Batalyon. Ada sejumlah atraksi khas TNI Angkatan Darat yang dipertunjukkan
kepada mereka.
“Untuk meningkatkan kerja sama, jiwa korsa, jadi ada psikologi lapangan.
Ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan oleh kerja sama tim
yang baik, kemudian ada juga yang sifatnya teori. Akan saya sampaikan
juga masalah kebangsaan dan juga prinsip-prinsip dasar kepemimpinan
lapangan,” ungkap Komandan Yonif Inf Agus Yudhoyono.
Agus Yudhoyono menegaskan, acara ini berbeda dengan program bela
negara yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan, namun punya
tujuan yang serupa yaitu cinta tanah air. (Vra/Mvi).

Sumber: www.tv.liputan6.com

1. Bagaimana pendapat kalian tentang program bela negara?


………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Apa yang akan dilakukan jika kalian termasuk dalam program bela negara?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Setujukah kalian dengan program pemerintah tersebut?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 167

Di unduh dari : Bukupaket.com


4. Apakah kesediaan untuk mengikuti program bela negara ini menunjukkan
sikap cinta tanah air? Sebutkan alasannya.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Bagaimana mempertahankan jiwa dan semangat bela negara?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Segala usaha yang dilakukan untuk membela negara, mempertahankan


kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Semua usaha tersebut
dapat dilakukan di segala bidang, seperti dilakukan oleh para pemain atlet
nasional yang melaksanakan kewajiban membela negara dalam bidang
olahraga. Dapatkah kalian menyebutkan bidang yang lainnya selain bidang
olahraga?

Tugas Kelompok 5.2

Diskusikan dengan kelompok kalian mengenai sikap dan perbuatan yang


kurang menunjukkan komitmen, kecintaan pada tanah air, tidak memiliki jiwa
patriotisme, tidak mau rela berkorban, dan tidak memiliki perhatian terhadap
pelaksanaan bela negara dalam bidang hukum, ekonomi, pendidikan, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.

168 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tabel 5.5. Perbuatan yang Kurang Menunjukkan Adanya Sikap Bela Negara

No. Bidang Perbuatan Langkah Penyelesaian

……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………
1. Hukum ……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………

……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………
2. Ekonomi ……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………

……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………
3. Pendidikan ……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………

……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………
Sosial
4. ……………………………… ………………………………
Budaya
……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………

……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………
Pertahanan
5. ……………………………… ………………………………
Keamanan
……………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 169

Di unduh dari : Bukupaket.com


Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat 2, ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan
negara.

a. Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Pasal 37 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat
pendidikan dasar, menengah, dan tingkat pendidikan tinggi. Pendidikan
kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air,
semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah
perjuangan bangsa Indonesia, dan sikap menghargai jasa para pahlawan.
Pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman, analisis, dan
menjawab masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional.
b. Pelatihan dasar kemiliteran
Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan
dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur
mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah
memasuki resimen tersebut, mahasiswa harus mengikuti latihan dasar
kemiliteran. Adapun, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi
yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan
Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja
(PMR), dan organisasi sejenis lainnya.

c. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia


Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
30 Ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha
pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksanaan
dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap
warga negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui
syarat-syarat tertentu.

170 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


d. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
Upaya bela negara tidak hanya
melalui cara-cara militer saja Info Kewarganegaraan
tetapi banyak usaha bela negara
Sistem pertahanan dan
dapat dilakukan tanpa cara militer. keamanan negara yang bersifat
Misalnya, sebagai atlet nasional semesta bercirikan sebagai berikut.
a. Kerakyatan, yaitu orientasi
dapat mengharumkan nama bangsa pertahanan dan keamanan
dengan meraih medali emas dalam negara diabdikan oleh dan
pertandingan olahraga. Selain untuk kepentingan seluruh
rakyat.
itu, siswa yang ikut Olimpiade b. Kesemestaan, yaitu seluruh
Fisika, Matematika atau Kimia di sumber daya nasional
didayagunakan bagi upaya
luar negeri dan mendapatkan
pertahanan.
penghargaan merupakan prestasi c. Kewilayahan, yaitu gelar
yang menunjukkan upaya bela negara. kekuatan pertahanan
dilaksanakan secara menyebar
Pengabdian sesuai dengan profesi di seluruh wilayah NKRI, sesuai
adalah pengabdian warga negara dengan kondisi geografi
untuk kepentingan pertahanan negara sebagai negara kepulauan.

termasuk dalam menanggulangi


dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau
bencana lainnya.
Upaya bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Bela negara bukan lagi hanya sebagai kewajiban dasar tetapi merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang harus dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.
Demikian seluruh materi yang terdapat pada Bab 5. Jika masih ada yang
dianggap kurang oleh kalian maka kalian dapat mencari dari sumber lain.
Semoga kalian bisa mendalaminya dan mempelajari kembali seluruh materi
yang sesuai dengan Kompetensi Dasar yang terdapat pada bab ini. Kerjakanlah
Tes Uji Kompetensi sebagai ukuran kalian dalam memahami dan mendalami
materi bab ini.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 171

Di unduh dari : Bukupaket.com


Refleksi

Setelah kalian mempelajari materi merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan,


tentunya kalian semakin paham bahwa kebersamaan dalam perbedaan merupakan
komitmen yang harus tetap dijaga dan dipelihara seluruh rakyat Indonesia. Nah,
sekarang coba kalian lakukan identifikasi perilaku masyarakat di sekitar tempat
tinggal kalian dalam mendukung kebersamaan dalam kebinnekaan.

No. Sikap dan Perilaku

1. Menjalankan kerja bakti bersama-sama

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

172 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


RANGKUMAN

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab
ini, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kebhinnekaan, integrasi,
persatuan, bela negara, archipelago, dan kesadaran.

2. Intisari Materi
Setelah kalian mempelajari Bab 5 tentang Integrasi Nasional dalam Bingkai
Bhinneka Tunggal Ika, dapat kita simpulkan antara lain sebagai berikut.
a. Sikap-sikap yang harus dihindari agar toleransi tetap ada dan terjaga
sehingga kehidupan beragama di masyarakat aman dan damai adalah
fanatisme yang berlebihan, ekstremisme, dan eksklusivisme.
b. Setiap warga negara wajib ikut serta dalam membela negara dari segala
macam ancaman, gangguan, tantangan, dan hambatan baik yang datang
dari luar maupun dari dalam.
c. Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal
dan politis. Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk
menggugah kemampuan. Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri
sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional. Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal
dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional (tidak terarah).

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 173

Di unduh dari : Bukupaket.com


Penilaian Diri

Ketika memasuki musim penghujan, wilayah Indonesia selalu dilanda bencana


alam. Bencana alam yang selalu menjadi perhatian pemerintah di antaranya
adalah bencana tanah longsor dan banjir. Bencana alam ini mungkin terjadi
akibat perilaku masyarakat yang tidak menjaga lingkungannya sehingga bencana
tersebut terjadi. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama mencari solusi,
bagaimana agar tidak terjadi bencana alam yang dapat mengancam jiwa manusia.
Selain banjir dan tanah longsor, Indonesia juga merupakan negara yang rawan
akan gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Bencana-bencana tersebut
dapat diantisipasi jika masyarakat diberikan pemahaman mengenai bagaimana
menghadapi bencana alam tersebut.
(Disarikan dari berbagai sumber)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.


1. Apa yang kalian rasakan ketika melihat saudara kita setanah air tertimpa
bencana alam?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Apa yang dapat kalian lakukan untuk membantu saudara kalian? Berikan
contohnya!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Nilai-nilai apa saja yang dapat kalian teladani untuk membantu saudara
kalian? Nilai-nilai apa saja yang sudah dan belum kalian lakukan dalam
kehidupan sehari-hari?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Mengapa masyarakat Indonesia kurang menyadari bahwa mereka hidup
di negara yang rawan bencana alam?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

174 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


5. Bagaimana membangun kesadaran masyarakat Indonesia akan bencana
alam?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

PROYEK BELAJAR KEWARGANEGARAAN

Diskusikan dengan kelompok kalian tentang bentuk partisipasi dalam usaha


bela negara yang pernah dilakukan di lingkungan sekitar kalian (keluarga, sekolah,
dan masyarakat). Apa akibatnya jika tidak dilaksanakan? Apa manfaatnya jika
dilaksanakan.

No. Lingkungan Bentuk Partisipasi Manfaatnya

a. ……………………………………. ………………………
b. ……………………………………. ………………………
1. Keluarga c. ……………………………………. ………………………
d. ……………………………………. ………………………
e. ……………………………………. ………………………

a. ……………………………………. ………………………
b. ……………………………………. ………………………
2. Sekolah c. ……………………………………. ………………………
d. ……………………………………. ………………………
e. ……………………………………. ………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 175

Di unduh dari : Bukupaket.com


No. Lingkungan Bentuk Partisipasi Manfaatnya

a. ……………………………………. ………………………
b. ……………………………………. ………………………
3. Masyarakat c. ……………………………………. ………………………
d. ……………………………………. ………………………
e. ……………………………………. ………………………

UJI KOMPETENSI BAB 5

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.


1. Pada hakikatnya integrasi nasional mengandung arti menyatupadukan hingga
menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Berdasarkan hal tersebut jelaskan
perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis!
2. Mengapa pada negara yang multy cultural, seperti Indonesia, konsep integrasi
bangsa menjadi prasyarat utama untuk terciptanya persatuan dan kesatuan
bangsa. Jelaskan pendapat Anda!
3. Pada hakikatnya integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka
pembentukan suatu identitas nasional. Berdasarkan hal tersebut sebutkan 3
(tiga) syarat keberhasilan suatu integrasi nasional bagi bangsa Indonesia!
4. Pada hakikatnya integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagai
berbagai komponen dalam masyarakat. Berdasarkan hal tersebut sebutkan 5
(lima) faktor pendukung suatu integrasi nasional bagi bangsa Indonesia!
5. Pada hakikatnya dalam rangka pembentukan integrasi nasional, biasanya
mengandalkan persatuan dan kesatuan masyarakat yang secara etnis majemuk
sifat-sifat kebudayaan yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut sebutkan
perbedaan faktor pendorong dan faktor penghambat tercapainya integrasi
nasional!

176 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB Ancaman Terhadap Negara
dalam Bingkai Bhinneka
6 Tunggal Ika

Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa dalam diri kita masih
ada rasa cinta kepada negara Indonesia. Kecintaan kita kepada bangsa semakin
hari semakin besar, karena itu semua merupakan anugerah Tuhan yang amat
besar.
Setiap warga negara Indonesia harus memiliki jiwa mencintai tanah airnya.
Bukti kita mencintai tanah air harus dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Warga
negara yang baik harus mencintai dan menjunjung tinggi negara Indonesia. Hal ini
karena mencintai dan menjunjung tinggi negara itu sudah merupakan kewajiban
kita sebagai warga negara Indonesia.
Nah, untuk semakin meyakinkan kecintaan kita kepada Indonesia, coba kalian
nyanyikan bersama-sama lagu “Tanah Airku” ciptaan Ibu Soed. Nyanyikanlah
dengan penuh hikmat dan penghayatan.

Tanah Airku

Tanah airku tidak kulupakan


Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

Walaupun banyak negri ku jalani


Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 177

Di unduh dari : Bukupaket.com


Apa makna yang terkandung dalam lagu tersebut? Tentu saja kalian akan
menyimpulkan bahwa dalam lagu tersebut menegaskan kecintaan kita terhadap
tanah air walaupun pergi jauh. Negara Indonesia merupakan negara yang
mempunyai pesona alam yang indah dan unik, yaitu sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia. Hal itu memberikan kesan tersendiri bagi siapa saja yang datang
ke Indonesia. Banyak wisatawan asing yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan
wisata dan tempat berlibur. Dunia internasional mengakui bahwa keindahan dan
kekayaan alam Indonesia sangat menakjubkan. Selain itu, keanekaragaman atau
kebhinekaan dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi kebhinekaan suku
bangsa, bahasa, adat istiadat dan sebagainya menjadi keunggulan kita sebagai
bangsa Indonesia.
Keanekaragaman bangsa Indonesia merupakan sebuah potensi dan tantangan
tersendiri. Disebut sebagai sebuah potensi, karena membuat bangsa kita menjadi
bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam
maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para wisatawan asing
untuk mengunjungi Indonesia dan investor asing untuk menanamkan modalnya
di Indonesia. Selain itu, kebhinekaan bangsa Indonesia juga merupakan sebuah
tantangan bahkan ancaman. Adanya kebhinekaan membuat penduduk Indonesia
mudah berbeda pendapat dan mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang
sempit sehingga sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam
integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, semua
warga negara harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah
belah persatuan bangsa.
Pada bab ini kalian akan diajak untuk mewaspadai ancaman terhadap integrasi
nasional dan ipoleksosbudhankam. Pada akhirnya nanti kalian diharapkan dapat
berperan serta untuk mengatasi berbagai ancaman dalam rangka membangun
integritas nasional.

A. Ancaman terhadap Integrasi Nasional

Apakah di kelas kalian ada peta dunia? Coba kalian amati peta tersebut,
kalian dapat menunjukkan dan melihat posisi negara Indonesia yang berada
di tengah-tengah dunia. Kemudian, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua
benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera yaitu
Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah
Indonesia berada pada posisi silang yang sangat strategis dan ideal.

178 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak hanya
meliputi aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek
kehidupan sosial, antara lain:

1. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara


dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme
di selatan.
3. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia
daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan
sistem ekonomi kapitalis di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan
masyarakat individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan
kebudayaan barat di selatan
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem
pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat,
selatan dan timur.

Sumber: www.ekazai.wordpress.com
Gambar 6.1 Kebudayaan Loncat Batu dari Nias. Kebudayaan Indonesia diartikan seluruh
ciri khas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 179

Di unduh dari : Bukupaket.com


Dengan demikian, maka posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi
sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Apa sebenarnya
yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional negara Indonesia? Ancaman
bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri
Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut
biasanya berupa ancaman militer dan non-militer. Mengapa ancaman perlu
diketahui? Nah, untuk menjawab rasa penasaran dan menambah pengetahuan
kalian, berikut ini uraian secara singkat ancaman yang dihadapi bangsa
Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non-milter.

1. Ancaman di Bidang Militer


Perkembangan persenjataan militer di setiap negara terus ditingkatkan.
Bahkan ada negara yang memiliki senjata pemusnah massal yang berbahan
kimia dan nuklir. Aktivitas ini merupakan ancaman militer yang mengguna-
kan kekuatan bersenjata yang terorganisir. Ancaman ini dinilai mempunyai
kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa. Kekuatan senjata ini dapat digunakan untuk
melakukan agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata,
sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan
udara.
Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa. Agresi
ini mempunyai bentuk- bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai
dengan yang terkecil. Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling
besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan
untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain. Bangsa Indonesia
pernah merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin
kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu pada Agresi Militer I
dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan Agresi Militer II tanggal
19 Desember 1948.
Selain itu, bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi
adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan
daratan). Buktinya wilayah negara kita pernah ada yang dicaplok dan diakui
oleh negara lain. Hal ini menjadi konsekuensi bagi Indonesia yang memiliki
wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga berpotensi terjadinya
pelanggaran wilayah.

180 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber: dokumen kemdikbud
Gambar 6.2 Konvoi pasukan Belanda ketika melakukan Agresi Militer I kepada bangsa
Indonesia.

Pemberontakan bersenjata juga menjadi ancaman militer yang harus


serius ditangani oleh bangsa Indonesia. Pada dasarnya pemberontakan
bersenjata yang terjadi di Indonesia merupakan ancaman yang timbul dan
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Namun, tidak menutup
kemungkinan pemberontakan bersenjata tersebut disokong oleh kekuatan
asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup. Pemberontakan
bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk
ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya
roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia pernah
mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh
gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun,
serta G-30-S/PKI. Sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak
hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila
dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Negara Indonesia mempunyai fungsi pertahanan negara yang ditujukan
untuk memberikan perlindungan terhadap warga negara, objek-objek
vital nasional, dan instalasi strategis dari kemungkinan aksi sabotase. Hal
ini memerlukan kewaspadaan yang tinggi didukung oleh teknologi yang
mampu mendeteksi dan mencegah secara dini. Indonesia memiliki sejumlah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 181

Di unduh dari : Bukupaket.com


objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase
sehingga harus dilindungi, seperti istana negara, gedung MPR/DPR, tempat
wisata, dan tempat pengelolaan sumber daya alam.
Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agen-
agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara
dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan
menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena kegiatan
ini tidak mudah dideteksi, maka spionase merupakan bentuk ancaman
militer yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi
kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh
pihak lawan.
Baru-baru ini kita dikejutkan dengan
adanya aksi teror di Ibu Kota Jakarta, yaitu Info Kewarganegaraan
Bom Thamrin. Aksi teror ini dilakukan Sejarah spionase sudah
secara terbuka di tengah kesibukan amat tua. Mesir Kuno,
masyarakat. Aksi teror bersenjata ini misalnya, memiliki dinas
rahasia yang menyelidiki
memakan banyak korban, baik dari negara tetangga sekaligus
kepolisian dan masyarakat. Aksi teror ini tokoh masyarakat terkemuka.
Orang Yunani Kuno dan
merupakan bentuk kegiatan terorisme
Romawi juga memiliki agen
yang mengancam keselamatan bangsa spionase mereka sendiri.
dengan menebarkan rasa ketakutan yang Di Asia, spionase adalah
bentuk seni tinggi dan
mendalam serta menimbulkan korban dibahas mendalam dalam
tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. berbagai teks seperti The Art
Sasaran aksi teror bersenjata dapat of War karangan Sun Tzu.

menimpa siapa saja, sehingga sulit


diprediksi dan ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror
bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat
cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik, lingkungan strategis,
dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, segala bentuk teror
harus dicegah dan dibasmi agar ketenteraman masyarakat tidak terganggu
Selanjutnya, gangguan keamanan di laut dan udara juga perlu
mendapatkan perhatian. Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk
ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional
Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang memiliki wilayah perairan
dan wilayah udara terbentang luas menjadikan pelintasan transportasi

182 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara. Hal ini
berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut
dan udara.
Adapun bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang harus
mendapat perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara, yaitu
pembajakan atau perompakan, penyelundupan narkoba, penyelundupan
senjata, amunisi, bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan
keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara ilegal, pencurian kekayaan
di laut dan pencemaran lingkungan.

Tugas Mandiri 6.1

Setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian cari di internet atau sumber
lain akibat jika ancaman-ancaman militer tidak dapat ditanggulangi oleh negara
kita. Tuliskan akibatnya pada bagian di bawah ini.

Tabel 6.1. Ancaman dan Akibatnya

No Ancaman Militer Akibatnya bagi Integrasi Nasional

Ancaman Militer
1. Akibatnya bagi Integrasi
Nasional

2. Spionase

3. Teroris

4. Agresi Militer

5. Penyelundupan Senjata

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 183

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan
faktor-faktor non-militer dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya
disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang
menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari
ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi
ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia. Ancaman non-
militer di antaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial
budaya. Contoh ancaman non-militer seperti pengaruh gaya hidup (lifestyle)
kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, tidak menggunakan
produk dalam negeri, dan sebagainya.
Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan
ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat
seperti ancaman militer. Ancaman non-militer ini berdimensi ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, serta keselamatan
umum.

Tugas Mandiri 6.2

Setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian cari di internet atau sumber
lain ancaman berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi
informasi, serta keselamatan umum. Tuliskan ancamannya pada bagian di bawah
ini.

Tabel 6.2. Ancaman dalam Berbagai Dimensi

No Dimensi Ancaman Contohnya

Tidak mengakui
1. Ideologi Paham ideologi komunis
adanya Tuhan

184 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


No Dimensi Ancaman Contohnya

2. Politik

3. Ekonomi

4. Sosial Budaya

5. Teknologi Informasi

6. Kedaulatan Umum

B. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer atau nirmiliter
memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak
bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena
ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi,
informasi serta keselamatan umum. Berikut ini berbagai ancaman bagi bangsa
Indonesia dilihat dari berbagai bidang kehidupan.

1. Ancaman di Bidang Ideologi


Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan
zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-
negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia,
kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, bukan
berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya
pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 185

Di unduh dari : Bukupaket.com


mengarah pada kehidupan liberal yang
menekankan pada aspek kebebasan Info Kewarganegaraan
individual. Sebenarnya liberalisme yang Dampak Positif Globalisasi
didukung oleh negara-negara barat tidak • Komunikasi yang semakin
hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, cepat dan mudah
• Meningkatnya taraf hidup
akan tetapi hampir semua negara di dunia. dari masyarakat
Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. • Mudahnya mendapatkan
informasi dan ilmu
Globalisasi ternyata mampu meyakin-
pengetahuan.
kan masyarakat Indonesia bahwa • Tingkat pembangunan yang
liberalisme dapat membawa manusia ke semakin tinggi
• Meningkatnya turisme dan
arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak pariwisata
jarang hal ini mempengaruhi pikiran • Meningkatnya ekonomi
masyarakat Indonesia untuk tertarik menjadi lebih produktif,
efektif, dan efisien.
pada ideologi tersebut. Pada umumnya
pengaruh yang diambil justru yang ber-
nilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, per-
gaulan bebas yang cenderung meng-arah pada dilakukannya perilaku seks
bebas dan perbuatan dekadensi moral lainnya. Hal tesebut apabila tidak
segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia
yang sesungguhnya. Kita mesti proaktif menyaring dampak negatif
globalisasi.

2. Ancaman di Bidang Politik


Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun
luar negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu
negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer
berdimensi politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain. Ke depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar
negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan
peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri
dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk
menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu,

186 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang
timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme
dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan
bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk
menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme
sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan
bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang
dapat mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.

3. Ancaman di Bidang Ekonomi


Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut
merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini
tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup
dari pengaruh negara lainnya.

Sumber: www.infomoneter.com
Gambar 6.3 Kegiatan bongkar muat di pelabuhan merupakan salah satu kegiatan
perekonomian antarnegara atau antarprovinsi.

Pengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan


ekonomi dan perdagangan di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi
satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi
kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 187

Di unduh dari : Bukupaket.com


internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan
membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional
secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-
produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain
menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi
suatu negara.
Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal
ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama
yang tradisional karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar
negeri.
b. Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan
semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia.
Pada akhirnya mereka dapat menekan pemerintah atau bangsa kita.
Dengan demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara
investor.
c. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang
kalah dan menang. Pihak yang menang secara leluasa memonopoli
pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa
tertindas. Akibatnya, timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai
akibat dari adanya persaingan bebas tersebut.
d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan
pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran
dan kemiskinan susah dikendalikan.
e. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam
jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam
jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja
akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran
tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk.

188 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman
dari dalam dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut
menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme,
separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia.
Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme,
dan patriotisme.
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif
globalisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-
barang dari luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai
suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan
diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut,
meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri
sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna.
Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang
lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan
sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru
model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya
bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya
memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian
dan kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 189

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 6.3

Buatlah laporan tertulis mengenai pengaruh negatif globalisasi yang terjadi


di tempat tinggal kalian. Perubahan apa yang terjadi? Mengapa itu terjadi? Apa
sumber penyebab terjadinya hal tersebut? Hasil pengamatan kalian diskusikan di
kelas.

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan
keamanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah
yang dibayangkan atau semudah dalam pembicaraan yang bersifat teoritis
semata. Masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu
wilayah memiliki tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup
damai dan tentram. Oleh karena itu, lemahnya penerapan dan penegakan
hukum dan keadilan harus terus ditingkatkan. Semakin bermunculan
masalah di suatu wilayah mengakibatkan hilangnya tingkat kewibawaan
hukum dan kemerosotan wibawa para penegaknya. Dengan demikian,kita
harus mengantisipasi ancaman sedini mungkin di bidang pertahanan dan
keamanan, baik secara militer maupun non-militer.

Tugas Mandiri 6.4

Setelah membaca uraian materi sebelumnya, coba kamu tuliskan bahaya


yang ditimbulkan apabila terjadi ancaman-ancaman di bidang IPOLEKSOSBUD-
HANKAM.

Tabel 6.3. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

No Bidang Ancaman Contohnya

1. Ideologi Paham ideologi liberal Bersikap individualis

190 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


No Bidang Ancaman Contohnya

2. Politik

3. Ekonomi

4. Sosial Budaya

Pertahanan dan
5.
Keamanan

C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam


Membangun Integrasi Nasional

Peran serta akan timbul jika kita memiliki kesadaran. Kesadaran adalah sikap
yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada tekanan
dari luar. Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku
diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasi suasana hati yang ikhlas/
rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya
mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya.
Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada generasi muda
merupakan hal penting karena generasi muda merupakan penerus bangsa
yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran
berbangsa dan bernegara ini tidak hanya berlaku pada pemerintah saja,
tetapi lebih luas menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam
kehidupan bermasyarakat.
Banyak tantangan di era globalisasi ini bagi negeri kita untuk menumbuhkan
peran serta dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pemerintah ikut
bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran
berbangsa dan bernegara bagi warganya. Jika rakyat Indonesia sudah tidak
memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 191

Di unduh dari : Bukupaket.com


besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa
ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk
dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan
bangsa lain. Akibatnya, Integrasi nasional akan terganggu.
Peran serta dan kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu
harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri
yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan
Negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun integrasi
nasional. Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam
membangun integrasi nasional di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya,
daerah dan sebagainya
2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau
golongan masyarakat
7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri.
12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan
dengan aman dan nyaman
13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat
dan pemerintah
14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
15. Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

192 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Kelompok 6.1

Nah setelah kalian membaca uraian diatas, coba kalian bersama teman
sebangku melakukan penilaian atas peran serta masyarakat untuk mengatasi
berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional! Informasikan hasil
penilaian kelompok kalian kepada kelompok lainnya!

Tabel 6.4. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Ancaman

No. Bidang Peran Serta Indikator Keberhasilan

Menerapkan sistem Keamanan di wilayah Indonesia


pertahanan keamanan relatif terkendali, dikarenakan
1. Ideologi
rakyat semesta adanya kerja sama yang erat
(Sishankamrata) antara TNI/Polri dan rakyat.

2. Politik

3. Ekonomi

4. Sosial Budaya

Pertahanan dan
5.
Keamanan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 193

Di unduh dari : Bukupaket.com


Refleksi

Setelah kalian mempelajari materi mengatasi ancaman terhadap integrasi


nasional, tentunya kalian semakin paham bahwa upaya untuk mengatasi ancaman-
ancaman terhadap integrasi nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah,
tetapi seluruh rakyat Indonesia. Sekarang coba kalian lakukan identifikasi perilaku
masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian dalam mendukung upaya untuk
mengatasi ancaman terhadap integrasi nasional!

No. Sikap dan Perilaku

1. Menjalankan ronda malam secara rutin

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

194 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab
ini adalah integrasi nasional, strategi nasional, ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan.

2. Intisari Materi
a. Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek kewilayahan saja,
melainkan juga meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial.
b. Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah
potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia.
Dikatakan sebuah potensi karena akan memberikan dampak positif bagi
kemajuan bangsa Indonesia serta akan memperkokoh keberadaan Indonesia
sebagai negara yang tidak dapat disepelekan perannya dalam menunjang
kemajuan serta terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang
ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari
ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
c. Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari
dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan.
Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer.
d. Ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam membangun integrasi
nasional tidak hanya bersifat militer, tetapi ancaman non-militer pun
tidak kalah bahayanya. Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan non-
militer yang tidak kalah hebat dengan strategi untuk mengatasi ancaman
militer. Strategi pertahanan non-militer merupakan segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, teknologi, informasi,
komunikasi, keselamatan umum, dan hukum.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 195

Di unduh dari : Bukupaket.com


Penilaian Diri

Coba kalian analisis peristiwa di bawah ini!

32 Helikopter Dikerahkan untuk Tangani Darurat Asap

Operasi mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan oleh
pemerintah kali ini merupakan yang terbesar. Dimana dalam operasi yang dibantu
negara sahabat seperti Malaysia dan Singapore ini mengerahkan 32 helikopter
dan pesawat lainnya untuk operasi udara, yaitu 21 helikopter, 7 fixed wing water
bombing, dan 4 unit pesawat hujan buatan.
“Dari 32 unit heli-pesawat terbang, 6 unit berasal dari bantuan Malaysia,
Singapore dan Australia, baik untuk water bombing atau memandu water bombing,”
ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Dikatakan, pada Kamis 15 Oktober water bombing dilakukan di provinsi yakni
Sumatera Selatan sebanyak 334 kali, Jambi di bagian timur dengan 10 kali,
Kalteng 35 kali. “Kalsel 73 kali, di Kubu Raya Kalbar sebanyak 28, dan di Riau 32 kali,”
sebutnya. Dijelaskan, untuk operasi di darat digelar dengan melibatkan 22.146
personil tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, relawan dan lainnya.
“Dimana di Riau 7.563, Jambi 2.365 personil, Sumsel 3.694 personil, Kalbar 2.810
personil, Kalteng 3.445 personil dan Kalsel 2.269 personil. Begitu pula operasi
penegakan hukum, pelayanan kesehatan dan sosialisasi juga digelar bersamaan,”
terangnya.
Tidak mudah memadamkan hotspot yang terbakar massif dan luas. Apalagi
di lahan gambut kering yang seringkali menyala kembali dan terbakar di bawah
permukaan. “Pembakaran baru juga masih banyak dilakukan sehingga hotspot
terus fluktuatif,” katanya. Pantauan satelit Terra-Aqua pada Jumat (16-10-2015)
menunjukkan hotspot di Sumatera 769 titik yaitu di Bengkulu 7, Jambi 97, Babel
64, Kepri 1, Lampung 38, Riau 22, Sumsel 537, Sumut 3.”Sedangkan di Kalimantan
159 titik yang tersebar di Kalbar 19, Kalsel 5, Kalteng 134, Kaltim 1,” pungkasnya.

Sumber:http://daerah.sindonews.com/read/helikopter-dikerahkan-untuk-tangani-
darurat-asap

196 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang kalian rasakan ketika membaca kembali peristiwa bencana asap
di wilayah Sumatra dan Kalimantan?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

2. Setujukah kalian apabila pihak asing untuk memberikan bantuan, tetapi


tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Pemerintah Indonesia? Berikan
Alasanmu!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

3. Sejauh yang kalian ketahui, bagaimana kontribusi rakyat Indonesia dalam


membantu bencana asap tersebut?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

4. Identifikasi nilai-nilai apa saja yang dapat kalian teladani dalam wacana
di atas? Nilai-nilai apa saja yang sudah dan belum kalian lakukan dalam
kehidupan sehari-hari?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 197

Di unduh dari : Bukupaket.com


PROYEK BELAJAR KEWARGANEGARAAN

Mari Membuat Proyek Kewarganegaraan

1. Pilihlah salah satu masalah-masalah di bawah ini :


a. Rendahnya rasa nasionalisme di kalangan remaja
b. Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya
nasional
c. Semakin meningkatnya angka kemiskinan
d. Banyaknya remaja yang lebih senang terhadap budaya barat dibandingkan
dengan budaya nasional.

2. Bentuklah kelasmu dalam 4 kelompok untuk membahas satu masalah yang


dianggap paling penting oleh kelasmu.

3. Masing-masing kelompok mengkaji permasalahan tersebut dan membuat


laporan (portofolio) dengan pembagian tugas sebagai berikut.
a. Kelompok I: Menjelaskan masalah secara tertulis dilengkapi gambar, foto,
karikatur, judul surat kabar dan ilustrasi lain disertai sumber-sumber yang
berisi informasi sebagai berikut.
1) Bagaimana jalannya masalah?
2) Seberapa luas masalah tersebar pada bangsa dan negara?
3) Mengapa masalah harus ditangani pemerintah dan haruskah seseorang
bertanggung jawab memecahkan masalah?
4) Adakah kebijakan tentang masalah tersebut?
5) Adakah perbedaan pendapat, siapa organisasi yang berpihak pada
masalah ini?
6) Pada tingkat atau lembaga pemerintah apa yang bertanggung jawab
tentang masalah ini?

b. Kelompok II: Merumuskan kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah.


Menjelaskan secara tertulis dilengkapi gambar, foto, karikatur dan ilustrasi
lain disertai sumber-sumber informasinya tentang:
1) Kebijakan alternatif yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber
informasi yang dikumpulkan.

198 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2) Kajian terhadap setiap kebijakan alternatif tersebut dengan menjawab
pertanyaan kebijakan apakah yang diusulkan dan apakah keuntungan
dan kerugian kebijakan tersebut.

c. Kelompok III: Mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi masalah


dilengkapi gambar, foto, karikatur, judul surat kabar, dan ilustrasi lain
disertai sumber-sumber yang berisi informasi sebagai berikut.
1) Kebijakan yang diyakini akan dapat mengatasi masalah.
2) Keuntungan dan kerugian dari kebijakan tersebut.
3) Kebijakan tersebut tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
4) Tingkat atau lembaga pemerintah mana yang harus bertanggung jawab
menjalankan kebijakan yang diusulkan.

d. Kelompok IV: Membuat rencana tindakan yang mencakup langkah-


langkah yang dapat diambil agar kebijakan yang diusulkan diterima dan
dilaksanakan oleh pemerintah.
1) Bagaimana dapat menumbuhkan dukungan pada individu dan
kelompok dalam masyarakat terhadap rancangan tindakan yang
diusulkan?
2) Mendeskripsikan individu atau kelompok yang berpengaruh dalam
masyarakat yang mungkin hendak mendukung rancangan tindakan
kelas dan bagaimana kalau dapat memperoleh dukungan tersebut.
3) Menggambarkan pula kelompok di masyarakat yang mungkin me-
nentang rancangan tindakan dan bagaimana kalian dapat meyakinkan
mereka untuk mendukung rencana tindakan.
4) Masing-masing kelompok menyajikan/mempresentasikan hasilnya di
hadapan dewan juri atau guru yang mewakili sekolah.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 199

Di unduh dari : Bukupaket.com


UJI KOMPETENSI 6

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.


1. Pada hakikatnya kebhinnekaan bangsa Indonesia merupakan rahmat Allah
SWT sekaligus merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan bagi bangsa
Indonesia. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
2. Ancaman militer pada hakikatnya berkaitan dengan ancaman di bidang
pertahanan dan keamanan. Jelaskan dan berikan contoh terkait dengan
ancaman di bidang militer!
3. Agresi suatu negara yang mengancam kedaulatan suatu negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk-
bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah.
Jelaskan dan berikan contoh bentuk agresi yang berskala paling besar yang
pernah dialami bangsa Indonesia!
4. Ancaman non-militer pada hakikatnya disebabkan oleh pengaruh negatif
dari globalisasi. Jelaskan hubungan ancaman non-militer dengan pengaruh
globalisasi!
5. Pada hakikatnya ancaman dalam kebhinnekaan yang berdimensi politik dan
bersumber dari dalam negeri dapat berupa pengerahan massa dan separatisme.
Jelaskan maksud pernyataan tersebut!

200 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB Wawasan Nusantara dalam
Konteks Negara Kesatuan
7 Republik Indonesia

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwasannya kalian telah memasuki
bab terakhir dalam buku ini yaitu Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Semoga materi-materi yang dipelajari menambah
ilmu dan pengetahuan kalian.
Pernahkah kalian mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah? Atau kalian
melihat di televisi dan surat kabar macam-macam rumah adat yang ada di
Indonesia? Seperti yang kalian ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang
memiliki banyak kebudayaan dan adat istiadat. Oleh karena itu, perlu ada cara
pandang dan sikap yang sama mengenai diri dan lingkungannya. Sebelum kalian
mempelajari bab ini adakah pertanyaan yang akan kalian tanyakan? Tuliskan
pertanyaan kalian pada kolom berikut ini.

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Indonesia merupakan negara yang beraneka ragam dengan mengutamakan


persatuan dan kesatuan. Pada bab ini akan dipaparkan bagaimana pentingnya
Wawasan Nusantara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 201

Di unduh dari : Bukupaket.com


A. Wawasan Nusantara

1. Pengertian Wawasan Nusantara

Sumber: www.kanvasmaya.wordpress.com
Gambar 7.1 Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak perbedaan, baik
adat, budaya, agama, suku maupun yang lainnya.

Berdasarkan gambar tersebut, jawablah pertanyaan berikut dengan tepat.

1. Mengapa mereka ingin tetap mewujudkan Indonesia kokoh dalam


persatuan, padahal bangsa Indonesia itu berbeda-beda?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

2. Coba tuliskan contoh kasus yang pernah terjadi di lingkungan sekolah


atau rumah kalian yang dapat merugikan persatuan dalam konteks
Wawasan Nusantara?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

3. Upaya apakah yang harus dilakukan untuk menjaga Wawasan Nusantara?


………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

202 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


4. Apakah kalian termasuk orang yang mampu menghindari dari sikap
atau perbuatan yang dapat merugikan persatuan?
Jika iya, alasannya ………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Jika tidak, alasannya ……………………………………………………
……………………………………………………………………………
5. Bagaimana pendapat kalian melihat orang yang berperilaku dan bersikap
merugikan persatuan dan kesatuan bangsa?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Apa yang kalian ketahui tentang istilah Wawasan Nusantara? Pernahkah


kalian membaca tentang literatur Wawasan Nusantara? Jika belum, carilah
di internet atau sumber lain tentang Wawasan Nusantara! Atau mari kita
pelajari bersama-sama tentang Wawasan Nusantara pada subbab ini.
Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang, falsafah Pancasila,
latar belakang pemikiran aspek wilayah, aspek sosial budaya, dan aspek
kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut
Wawasan Nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini terus
berkembang. Banyak pengertian tentang Wawasan Nusantara, tetapi ada
satu pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas Tahun
1999 sebagai berikut.
“Cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan Info Kewarganegaraan
lingkungannya yang serba beragam Wawasan Nusantara pada
dan bernilai strategis dengan dasarnya merupakan cara
mengutamakan persatuan dan pandang terhadap bangsa
sendiri. Kata “wawasan”
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah berasal dari kata “wawas”
dalam menyelenggarakan kehidupan yang berarti melihat atau
memandang
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
(S. Sumarsono, 2005)..
untuk mencapai tujuan nasional”.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 203

Di unduh dari : Bukupaket.com


Dengan demikian, Wawasan Nusantara mencakup semua aspek
kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan
kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus mampu membina
dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional yang baik.
Untuk itu, pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan
negara disusun atas dasar hubungan timbal balik antara semua aspek
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Dari pengertian
di atas maka pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonnesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan
dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata “wawasan”
dan “Nusantara”. Wawasan berasal dari kata “wawas” (bahasa jawa) yang
berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi, wawasan adalah
pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula
cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata “nusa” dan
“antara”. “Nusa” artinya pulau atau kesatuan kepulauan. “Antara” artinya
menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi, Nusantara adalah kesatuan
kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia,
dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian
modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Sedangkan terminologis, wawasan menurut beberapa pendapat sebagai
berikut.
a. Menurut Prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi
Tap. MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan

204 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehipan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.”

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, secara sederhana wawasan


nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia
pada hakikatnya merupakan perwujudan dari kepulauan Nusantara
sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Selain itu juga, Wawasan
Nusantara merupakan pencerminan dari kepentingan yang sama, tujuan
yang sama terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuamn
wilayah Indonesia. Dengan kata lain sebagai wawasan nasionalnya,
Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berfikir, bersikap
dan bertindak dalam rangka menangani permasalahan yang menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Hakikat Wawasan Nusantara


Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam
pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup
nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap
warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan
bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara
Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara
harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia
tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah,
golongan, dan perorangan.
Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu
kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan
wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah
“persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa
hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan
nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 205

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar
yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan
setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan
bersama. Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk
kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut
yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia. Adapun asas
Wawasan Nusantara tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kepentingan yang sama. Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan,
kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah
secara fisik dari bangsa lain. Sekarang, bangsa Indonesia harus meng-
hadapi penjajahan yang berbeda. Misalnya, dengan cara “adu domba”
dan “memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih HAM,
demokrasi, dan lingkungan hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama
yaitu tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada
sebelumnya.
b. Keadilan. Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan
kegiatan baik perorangan, golongan, kelompok maupun daerah.
c. Kejujuran. Keberanian
berpikir, berkata, dan
bertindak sesuai realita
serta ketentuan yang
benar biarpun realita atau
ketentuan itu pahit dan
kurang enak didengarnya.
Demi kebenaran dan Sumber: www.harianterbit.com

kemajuan bangsa dan Gambar 7.2 Kejujuran bisa dimulai dari


lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
negara, hal itu harus Sikap jujur harus dilatih sejak dini.
dilakukan.
d. Solidaritas. Diperlukan kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi
orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
e. Kerja sama. Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas
kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil maupun besar
dapat mencapai sinergi yang lebih baik.

206 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


f. Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan
mendirikan negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh
Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepakatan ini
sangat penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan
dan kesatuan dalam kebhinnekaan. Jika kesetiaan ini goyah, dapat
dipastikan persatuan dan kesatuan akan hancur berantakan.

Tugas Kelompok 7.1

Diskusikan dengan kelompok kalian berbagai contoh keberhasilan dan


ketidakberhasilan pelaksanaan asas Wawasan Nusantara pada saat ini, baik dalam
masalah politik, hukum, ekonomi maupun sosial budaya.

Tabel 7.1 Contoh Keberhasilan Pelaksanaan Asas Wawasan Nusantara

Contoh Contoh
Keberhasilan Ketidakberhasilan Alasan Ketidakberhasilan
No. Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Asas
Asas Wawasan Asas Wawasan Wawasan Nusantara
Nusantara Nusantara

Bidang Politik Bidang Politik Bidang Politik


1. ………………… …………………… …………………………
………………… …………………… …………………………

Bidang Hukum Bidang Hukum Bidang Hukum


2. ………………… …………………… …………………………
………………… …………………… …………………………

Bidang Ekonomi Bidang Ekonomi Bidang Ekonomi


3. ………………… …………………… …………………………
………………… …………………… …………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 207

Di unduh dari : Bukupaket.com


Contoh Contoh
Keberhasilan Ketidakberhasilan Alasan Ketidakberhasilan
No. Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Asas
Asas Wawasan Asas Wawasan Wawasan Nusantara
Nusantara Nusantara

Bidang Hankam Bidang Hankam Bidang Hankam


4. ………………… …………………… …………………………
………………… …………………… …………………………

Sosial Budaya Sosial Budaya Sosial Budaya


5. ………………… …………………… …………………………
………………… …………………… …………………………

B. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional


merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi
bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi
bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran Republik
Indonesia.

1) Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia
agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi
landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

2) Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan,
serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan,
tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat
dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

208 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi
di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan
kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan,
suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap
dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yang
tinggi di segala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan
pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan
dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan
Wawasan Nusantara.

Setelah melalui diskusi kesadaran berbangsa dan bernegara dengan


memahami kedudukan, fungsi, dan tujuan Wawasan Nusantara, buatlah
langkah-langkah untuk menerapkan semangat kebangsaan (nasionalisme)
dalam konteks Wawasan Nusantara di lingkunganmu.
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 209

Di unduh dari : Bukupaket.com


Perhatikan dan cermati berita berikut.

Pulau Nipah, Kepulauan Riau

Negara yang terdiri dari ribuan pulau kecil sepanjang Sabang hingga Merauke
ini membutuhkan perhatian dan fokus ekstra dari warga negaranya. Telah banyak
kasus yang timbul akibat lengahnya warga negara dan pemerintah Indonesia,
seperti kasus Ambalat, Sipadan dan Ligitan, dan belakangan ini juga timbul kasus
pada pulau Nipah.
Pulau kecil yang berada di bagian Kepulauan Riau ini berfungsi sebagai wilayah
pembatas antara Indonesia dan Singapura. Pada mulanya di tahun 1970-an sedikit
demi sedikit pasir laut yang ada di pulau ini dikeruk oleh warga Indonesia sendiri
untuk diekspor ke Singapura. Dengan perahu-perahu tongkang yang bermuatan
besar, pasir pulau Nipah di kirim ke Singapura tanpa adanya perawatan dan
pencegahan yang serius mengenai dampak yang terjadi.
Warga pesisir kepualauan Riau yang bekerja sebagai nelayan dan yang
menjadikan pulau ini sebagai sumber penghasilan mulai merasa resah dengan
kerusakan yang ditimbulkan dari eksploitasi tersebut. Bayangkan saja, sebuah
pulau kecil yang tidak berpenghuni ini memiliki biota laut yang beragam, yang
ekosistemnya terjaga dengan baik oleh alam, dan terumbu karang yang masih
asli, tiba-tiba diganggu oleh datangnya perahu-perahu besar dengan pengerukan
yang dilakukannya. Betapa ikan-ikan yang merupakan sumber penghasilan
nelayan ini terusik, dengan berkurangnya pitoplankton dan zooplankton yang
merupakan sumber makanan mereka. Akibat lain yang muncul adalah hancurnya
terumbu karang dan keruhnya air laut. Hal tersebut berdampak serius bagi
kelangsungan ikan-ikan, tumbuhan, dan kehidupan lain yang ada di bawah laut
sekitar Nipah. Masalah yang timbul adalah merosotnya penghasilan warga
sekitar dan menurunnya kesejahteraan rakyat sekitar pulau Nipah.

Sumber: www.jakartagreater.com

210 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Berdasarkan cerita tersebut, jika dilihat dari geopolitik dan hukum internasional,
jawablah pertanyaan berikut.

1. Apa yang salah terhadap pertahanan dan keamanan Indonesia sehingga hal ini
terus berulang? Bahkan bukan hanya Nipah, terdapat kasus Ambalat, Sipadan
dan Ligitan, juga wilayah lain yang menjadi wilayah persengketaan dengan
negara tetangga.

……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Usaha apa yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan nusantara?

……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Apa realisasi nyata atas komitmen kalian sebagai pelajar dan warga negara
secara umum untuk menjaga keutuhan nasional sebagai bentuk kesadaran
berbangsa dan bernegara?

……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara

Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara


pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang
dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (trigatra) dan aspek sosial
(pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan
dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra
merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra
yang satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik
dengan hubungan yang erat yang saling interdependensi, demikian juga
antara trigatra dan pancagatra.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 211

Di unduh dari : Bukupaket.com


1. Aspek – Aspek Trigatra
a. Letak dan Bentuk Geografis
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta
dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah negara tersebut
merupakan suatu kepulauan, yang menurut wujud ke dalam, terdiri dari
daerah air dengan ribuan pulau-pulau di dalamnya. Dalam bahasa asing
bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan
suatu archipelago yang terletak antara Benua Asia di sebelah utara dan
Benua Australia di sebelah selatan serta Samudra Indonesia di sebelah
barat dan Samudra Pasifik di sebelah timur. Letak geografis antara dua
benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia
mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan lalu lintas
silang dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari
tiga segi kesejahteraan di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya,
Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak
asing (akulturasi).
Indonesia terletak pada 6O LU–11O LS, 95O BT–141O BT, yang di tengah-
tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2
musim, yaitu musim hujan dan kemarau.

b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk


Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat
atau wilayah. Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan
nasional adalah sebagai berikut.

1. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk


Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang
baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari
pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan kerja (man
power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force). Segi negatifnya,
apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan
kualitas penduduk.

212 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk

Sumber: www.nasional.sindonews.com
Gambar 7.3 Indonesia merupakan negara yang mempunyai komposisi
penduduk yang beraneka ragam, baik suku, agama, ras, dan golongan.

Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin,


agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan
penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi.
Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis
penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan
penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan
sebagainya.

3. Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk


Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat
memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran
merata. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan kebijakan yang
mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan cara transmigrasi,
mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-pusat
industri, dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang
dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-
ancaman terhadap pertahanan nasional.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 213

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 7.1

Coba kalian cari di internet dan sumber lain tentang akibat dari faktor
kependudukan terhadap jumlah penduduk.

Tabel 7.2. Akibat dari Faktor Kependudukan

No Faktor Akibat

Kelahiran
1. Jumlah penduduk bertambah
(Natalitas)
Kematian
2.
(Mortalitas)
Perpindahan
3.
(Migrasi)

c. Keadaan dan kekayaan alam


Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di
permukaan bumi, di laut, di perairan, dan di dalam bumi. Sumber-sumber
alam sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas di mana Indonesia
terkenal sebagai negara yang mempunyai sumber-sumber alam yang
berlimpah ruah. Sebagai gambaran umum, sumber-sumber alam
termasuk sumber-sumber pelican atau mineral, sumber-sumber nabati
atau flora, dan sumber-sumber hewani atau fauna. Untuk memulai dengan
sumber-sumber pelican atau mineral dapat diutarakan, bahwa negara
Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahan-
bahan galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri di samping
sumber-sumber tenaga lain. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya
yang terbatas dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan
ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain. Bentuk sumber
daya alam ada 2 (dua) , yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui
dan tidak dapat diperbarui.

214 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip
atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing.
1) Asas maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus
benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

2) Asas lestari

Sumber: www.nasional.sindonews.com
Gambar 7.4 Setelah ditetapkan oleh UNESCO bahwa batik merupakan warisan
budaya Indonesia maka batik dapat berdaya saing dalam perdagangan.

Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan


kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.

3) Asas berdaya saing


Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing
dengan sumber daya alam negara lain.

2. Aspek–Aspek Pancagatra
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut
kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan
bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu.
Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.
a. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau
prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan
dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 215

Di unduh dari : Bukupaket.com


mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan
dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai
kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan
merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan
ideologi berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh
WNI.
3) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
4) Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan
kedinamisan.
5) Ideologi Pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa
dan dijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan
masyarakat.
6) Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan
cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan
kepentingan bangsa.
7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius,
demokratis, nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif
terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi untuk
mewujudkan cita-cita bangsa.

b. Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang diguna-
kan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik  dapat
dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan
input (masukan) dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output
(keluaran). Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat
menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan. Upaya
bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik
adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran
dan masukan berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari
demokrasi Pancasila.

216 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan
masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang
dan jasa untuk  kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan
ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran
barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk
menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang
diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism,
etatisme, dan tidak dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi
dimantapkan secara seimbang dan selaras antarsektor.  Pembangunan
ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan. Pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanakan secara selaras dan
seimbang antarwilayah dan antarsektor.  Kemampuan bersaing harus
ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan
di bidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui  pembangunan nasional
yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis
dapat mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.

d. Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa
yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan
gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam maupun dari
luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan
kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan  penyelenggaraan
kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan
sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan
kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai
Pancasila.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 217

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan me-
ngembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan
hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di bidang
keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara,
di mana seluruh IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara
terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya
Sistem Ketahananan Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional
antara lain adalah sebagai berikut.
1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila,
landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan
nusantara.
3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang
melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan
dan keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).

3. Hubungan Antargatra
Antara trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat
hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi dan
interdependensi yang artinya adalah sebagai berikut.
a. Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan
bangsa dan negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra
alamiah (trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis
yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional
(pancagatra).
b. Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan
yang utuh, menyeluruh dan terpadu, di mana terdapat saling hubungan
antar gatra di dalam keseluruhan kehidupan nasional (astagatra).

218 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra
lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan
dari salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk
memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi
secara keseluruhan.
d. Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan
ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan
yang integratif dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di
bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan
keamanan.

Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut.


1) Gatra geografi, karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas
dan persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat
mempengaruhi karakter geografi.
2) Antara gatra geografi dan gatra kependudukan; bentuk-bentuk
kehidupan dan penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat
kaitannya dengan karakter geografi dan sebaliknya karakter geografi
mempengaruhi kehidupan dari pendudukanya.
3) Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam; kehidupan dan
penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas
dan persebaran kekayaan alam. Demikian pula sebaliknya, jenis, kualitas,
kuantitas, dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor
kependudukan khususnya kekayaan alam yang dapat diperbaharui.
Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh
penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4) Hubungan antargatra dalam pancagatra; setiap gatra dalam pancagatra
memberikan kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya
setiap gatra menerima kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.
a. Antara gatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan, maka arti ideologi adalah sebagai falsafah
bangsa dan landasan ideologi negara. Selain itu ideologi merupakan
nilai penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra
dalam pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup bangsa
dan pencapaian tujuan nasional.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 219

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Antara gatra politik dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan; berarti kehidupan politik yang mantap
dan dinamis menjalankan kebenaran ideologi, memberikan iklim
yang kondusif untuk pengembangan ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi
oleh bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat
kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa
keamanannya.

c. Antara gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,


pertahanan dan keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh
mantap dan merata, akan menyakinkan kebenaran ideologi yang
dianut, mendinamisir kehidupan politik dan perkembangan sosial
budaya serta mendukung pengembangan pertahanan dan keaman-
an. Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang
stabilitas dan peningkatan ketahanan aspek lain.

d. Antara gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial


budaya, pertahanan dan keamanan; dalam arti kehidupan sosial
budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian,
akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang
kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan
ekonomi yang tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan
pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak individu.
Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis,
berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam
suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai sosial
budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan
nasional baik fisik material maupun mental spiritual. Keadaan sosial
yang timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang kehidupan
memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat berkembang
menjadi gejolak sosial.
e. Antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan; dalam arti kondisi
kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil dan dinamis akan

220 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif
untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya.
Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan
berkembang di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan
menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai


peranan tergantung dari sifat setiap gatra.
1) Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan
maupun untuk keamanan.
2) Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar
untuk kesejahteraan dan keamanan.
3) Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahtera-
an daripada peranan untuk keamanan.
4) Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar
untuk keamanan daripada peranan untuk kesejahteraan.

Tugas Kelompok 7.2

Kerjakanlah secara berkelompok untuk mencari di internet atau sumber lain


tentang hubungan aspek trigatra dan pancagatra dengan Wawasan Nusantara.
Tuliskanlah dalam tabel berikut.

Tabel 7.3 Hubungan Trigatra dan Pancagatra dengan Wawasan Nusantara

Wawasan
No. Aspek Gatra Contohnya
Nusantara

1. Trigatra

2. Pancagatra

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 221

Di unduh dari : Bukupaket.com


D. Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan
Kebangsaan

Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan


bagi setiap warga negara Indonesia dalam membangun dan memelihara
tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu,
implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan
bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan. Dengan kata lain,
Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai
masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan
rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut.
1) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan
menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal
tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan
terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
2) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan
dan peningkatan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat secara merata
dan adil. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan
tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian
sumber daya alam itu sendiri.
3) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima,
dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai
kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta. Implementasi ini juga
akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan
bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama atau
kepercayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya.
4) Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan
bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap
warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa

222 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang akan menggerakkan
partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk
ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari manapun datangnya, atau setiap
gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan kedalaulatan negara.
5) Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana
dijelaskan di atas, implementasi wawasan nusantara harus menjadi nilai
yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku
pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di samping itu, wawasan nusantara
dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku
di masyarakat dalam nuansa kebhinnekaan sehingga menciptakan
kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum. Semua
itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau
nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
6) Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diperlukan pendekatan dengan
program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan mewujudkan
keberhasilan implementasi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui
pengukuhan Wawasan Nusantara.

Adapun peran serta dalam penerapan asas-asas Wawasan Nusantara dalam


tata kehidupan nasional memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak dalam seluruh proses penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dalam mengisi pembangunan. Peranan siswa dalam mendukung
implementasi Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut.
1. Mendukung persatuan bangsa.
2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan individu atau golongan.
4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam
masyarakat.
5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis,
berpandangan luas sebagai intelektual.
6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk
membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 223

Di unduh dari : Bukupaket.com


8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
9. Mewujudkan kepentingan nasional.
10. Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
11. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
12. Menciptakan kerukunan umat beragama.
13. Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan
masyarakat.
14. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
15. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
16. Merubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
17. Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
18. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam
masyarakat.

Tugas Mandiri 7.2

Setelah memahami materi di atas, coba tuliskan contoh peran masyarakat


dalam mengimplementasikan wawasan nusantara.

Tabel 7.4. Implementasi Wawasan Nusantara

Peran Masyarakat
No Contoh Implementasinya
di Bidang

Melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam


1. Ideologi
kehidupan sehari-hari

2. Politik

3. Ekonomi

4. Sosial Budaya

224 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Peran Masyarakat
No Contoh Implementasinya
di Bidang

Pertahanan
5.
Keamanan

Seluruh materi pelajaran di kelas X telah kalian pelajari. Setelah mempelajari


semua materi di kelas X ini diharapkan kalian menjadi warga negara Indonesia
yang baik (good citizenship) dan memiliki wawasan kebangsaan. Selain itu, kalian
diharapkan mempunyai karakter untuk bersikap menjadi generasi muda yang
unggul. Oleh karena itu, tidak cukup hanya mempelajari materi di kelas X, di kelas
XI kalian akan lebih mendalami hal-hal yang berhubungan dengan materi di kelas
X. Selamat melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Refleksi

Setelah kalian mempelajari materi Wawasan Nusantara dalam Negara Kesatuan


Republik Indonesi (NKRI), tentunya kalian semakin paham akan pentingnya
Wawasan Nusantara bagi kehidupan. Oleh karena itu, kesadaran tersebut harus
senantiasa dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Coba kalian renungkan
perjalanan para pejuang pahlawan sebelum kemerdekaan, seperti Pangeran
Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, Cut Nyak Dien, Teuku
Umar, Ibu Dewi Sartika, Ibu RA. Kartini, dan masih banyak lagi. Kemudian, jawablah
pertanyaan- pertanyaan di bawah ini.
1. Bagaimanakah keadaan negara Indonesia pada saat zaman kerajaan?
2. Mengapa semua raja atau tokoh masyarakat menolak dan melawan untuk
dijajah, padahal belum ada alat komunikasi untuk bersama-sama melawan
penjajah?
3. Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam perjuangan para pahlawan tersebut
yang dapat kalian contoh dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa saja yang telah kalian perbuat sebagai wujud kesadaran kalian sebagai
warga negara Indonesia?
5. Apa manfaat dan hal-hal yang patut dicontoh tentang kesadaran berbangsa
dan bernegara dari para pahlawan nasional?

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 225

Di unduh dari : Bukupaket.com


Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada
bab ini, yaitu geopolitik, wawasan nusantara, kesadaran, negara kepulauan
(archipelago), dan bangsa.

2. Intisari Materi
Bab 7 tentang Wawasan Nusantara dalam konteks NKRI dapat kita simpulkan
antara lain sebagai berikut.
a. Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa, sejarah serta berpemerintahan sendiri. Adapun berbangsa adalah
manusia yang mempunyai landasan etika, bermoral, dan berakhlak mulia
dalam bersikap mewujudkan makna sosial dan adil.
b. Negara adalah suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu
dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib
serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
Adapun, bernegara adalah manusia yang mempunyai kepentingan yang
sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di
dalam satu wilayah Indonesia dan mempunyai cita-cita yang berlandaskan
niat untuk bersatu secara emosional dan rasional dalam membangun rasa
nasionalisme secara selektif ke dalam sikap dan perilaku antarsesama yang
berbeda ras, agama, asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah.
c. Kesadaran adalah sikap menyadari bahwa kita berbeda dengan yang lain.
Artinya, menyadari bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain,
khususnya dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia.
d. Berdasarkan sejarah kemerdekaan dan pembangunan bangsa Indonesia,
kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan modal awal dalam
membangun dan memperjuangkannya. Hal ini membutuhkan konsistensi
yang berlanjut guna menjaga kesatuan nasional, bangsa, dan negara.

226 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Penilaian Diri

Cermatilah berita di media cetak dan elektronik yang menayangkan tentang


masih banyaknya masyarakat yang melakukan perusakan alam, seperti membuka
lahan dengan membakar hutan atau sikap yang ingin membuat Indonesia tidak
aman. Padahal sikap dan perilaku tersebut merugikan bagi bangsa Indonesia.
Nah, coba jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi saat ini.
1. Akhir-akhir ini di negara kita banyak peristiwa yang berkaitan dengan tingkat
kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam menjaga lingkungannya.
Coba kalian renungkan, mengapa hal ini sampai terjadi?
2. Seperti yang kalian ketahui, masih banyak masyarakat yang tidak menaati
peraturan hanya untuk kepentingan pribadi, seperti melanggar lalulintas,
korupsi, penggunaan obat terlarang, merampok, atau membunuh. Langkah-
langkah apa yang harus diupayakan untuk menumbuhkan kesadaran hukum
masyarakat?
3. Kalian tentunya mempunyai keinginan atau cita-cita di bidang tertentu
yang akan bermanfaat bagi pembangunan. Uraikan rencana kalian untuk
menumbuhkan kesadaran di bidang yang kalian pilih.

PROYEK BELAJAR KEWARGANEGARAAN

Diskusikan dengan kelompok kalian tentang permasalahan bangsa kita dalam


menghadapi masa kini dan masa datang dalam berbagai bidang. Alternatif apa
yang perlu dipersiapkan dan bagaimana sasaran yang akan dicapai agar kesadaran
berbangsa dan bernegara semakin meningkat

Alternatif Tujuan yang akan


No. Bidang Permasalahan
penyelesain dicapai
1. Pendidikan
2 Ekonomi
3. Sosial Budaya

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 227

Di unduh dari : Bukupaket.com


Alternatif Tujuan yang akan
No. Bidang Permasalahan
penyelesain dicapai
4. Politik
5. Hankam
6. Hukum
7. Agama

UJI KOMPETENSI BAB 7

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.


1. Wawasan Nusantara pada hakikatnya merupakan cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila
dan UUD NRI Tahun 1945. Jelaskan bagaimana pentingnya Wawasan Nusantara
dalam konteks NKRI?
2. Wawasan Nusantara sebagai visi bangsa menjadikan bangsa Indonesia adalah
bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula serta sebagai salah
satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia. Berdasarkan hal tersebut
jelaskan kedudukan, fungsi dan tujuan dari konsepsi Wawasan Nusantara bagi
bangsa Indonesia!
3. Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa
dan negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra alamiah. Jelaskan
aspek trigatra dalam Wawasan Nusantara!
4. Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa
dan negara di dalam mendayagunakan modal dasar untuk penciptaan kondisi
dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan
nasional. Berdasarkan hal tersebut jelaskan aspek pancagatra dalam Wawasan
Nusantara!
5. Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan
rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Jelaskan
implementasi Wawasan Nusantara dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
bagi bangsa Indonesia!

228 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


GLOSARIUM

ancaman setiap usaha dan kegiatan, bipatride kewarganegaraan ganda.


baik dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai membahayakan checks and ballances sistem saling
kedaulatan negara, keutuhan mengawasi dan mengimbangi.
wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa.
civil society suatu jaringan yang
abolisi pengguguran dan pembatalan kompleks dari lembaga-lembaga
tuntutan pidana. swadaya masyarakat di luar
pemerintahan negara yang bekerja
amnesti pengampunan atau secara merdeka atau bersama
pengurangan hukuman yang pemerintahan yang diatur oleh
diberikan kepala negara kepada hukum dan merupakan ranah
terpidana/tahanan, terutama publik yang beranggotakan
tahanan politik. perseorangan.

apatride tidak mempunyai deklarasi pernyataan ringkas dan


kewarganegaraan. jelas tentang suatu hal; keputusan
yang diberitahukan secara terang-
asas dasar sesuatu yang menjadi terangan kepada umum dan secara
tumpuan berpikir dan resmi.
berpendapat.
dekrit presiden keputusan yang
archipelago negara yang terdiri atas dikeluarkan presiden/kepala
banyak pulau di mana laut, udara, negara atas suatu permasalahan
dan daratan merupakan satu yang sangat penting, mendesak,
kesatuan yang dijamin oleh Hukum dan darurat.
Laut Internasional.
dekonsentrasi pelimpahan wewenang
bangsa kumpulan dari masyarakat dari pemerintah kepada daerah
yang membentuk negara. otonom sebagai wakil pemerintah
atau perangkat pusat di daerah
bela negara upaya untuk serta dalam kerangka negara kesatuan
berperan aktif dalam memajukan dan lembaga yang melimpahkan
bangsa dan negara, baik melalui kewenangan dapat memberikan
pendidikan, moral, sosial maupun perintah kepada pejabat yang
peningkatan kesejahteraan orang- telah dilimpahi kewenangan itu
orang yang menyusun bangsa mengenai pengambilan atau
tersebut. pembuatan keputusan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 229

Di unduh dari : Bukupaket.com


doktrin pendapat para ahli hukum eksekutif kekuasaan untuk
terkemuka yang dijadikan dasar melaksanakan undang-undang.
atau asas penting dalam hukum
dan penerapannya; ajaran, ekstrateritorial daerah yang menurut
terutama suatu aliran politik, hukum internasional diakui
keagamaan, pendirian segolongan sebagai wilayah kekuasaan suatu
ahli ilmu pengetahuan, negara meskipun wilayah negara
keagamaan dan ketatanegaraan; tersebut letaknya di negara lain.
ajaran (tentang asas-asas suatu
aliran politik, keagamaan, ekstrimisme sikap keras
pendirian segolongan ahli ilmu mempertahankan pendirian
pengetahuan, keagamaan, dengan berbagai cara, walaupun
ketatanegaraan) secara bersistem, melanggar ketentuan-ketentuan
khususnya dalam kebijakan dasar negara.
negara.
demokrasi pemerintahan dari rakyat, gangguan hal atau usaha yang
oleh rakyat dan untuk rakyat. berasal dari luar yang bersifat
atau bertujuan melemahkan
demokrasi pancasila sistem atau menghalangi secara tidak
demokrasi indonesia yang konsepsional (tidak terarah).
berlandaskan pada nilai-nilai
Pancasila terutama sila keempat, geopolitik segala sesuatu yang
kerakyatan yang dipimpin oleh berkaitan dengan ketatanegaraan
hikmat kebijaksanaan dalam atau kenegaraan (pemerintah);
permusyawaratan/perwakilan. segala urusan dan tindakan
mengenai pemerintahan negara
desentralisasi penyerahan urusan atau terhadap negara lain.
pemerintahan kepada daerah yang
menjadi urusan rumah tangganya. globalisasi proses mendunia.

diskriminasi pembedaan perlakuan grasi pengampunan yang diberikan


terhadap sesama warga. oleh kepala negara kepada orang-
orang yang dijatuhi hukuman.
division of power mekanisme
pembagian kekuasaan, kekuasaan hambatan sesuatu yang tidak
negara itu memang dibagi-bagi menyerang tapi mempengaruhi
dalam beberapa bagian (legislatif, pencapaian tujuan.
eksekutif dan yudikatif ), tetapi
tidak dipisahkan. Hal ini membawa hedonisme pandangan yang
konsekuensi bahwa di antara menganggap kesenangan dan
bagian-bagian itu dimungkinkan kenikmatan meteri sebagai tujuan
ada koordinasi atau kerja sama. hidup utama.

230 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


hukum ketentuan atau aturan judicial review proses uji materi suatu
yang dibuat oleh lembaga yang peraturan terhadap peraturan
berwenang, bersifat memaksa yang tingkatannya lebih tinggi.
serta memiliki sanksi yang tegas.
kapitalisme sistem dan paham
ideologi kumpulan konsep bersistem ekonomi yang modalnya
yang dijadikan asas pendapat bersumber dari modal pribadi atau
yang memberikan arah dan tujuan modal perusahaan swasta dengan
kelangsungan hidup. ciri persaingan dalam pasar bebas
(free fight liberalism).
instrumen alat untuk mengumpulkan
atau melaksanakan suatu konsep. kabinet badan atau dewan
pemerintahan yang terdiri atas
integrasi keseluruhan proses kepala pemerintahan bersama
penyesuaian di antara unsur- para menteri.
unsur yang saling berbeda dalam
kehidupan masyarakat sehingga keamanan nasional kebijakan publik
menghasilkan pola kehidupan untuk memastikan keselamatan
masyarakat yang memilki dan keamanan negara melalui
keserasian fungsi. penggunaan kekuasaan negara,
baik dalam keadaan damai dan
individu manusia sebagai suatu perang.
kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. kebudayaan semua hasil karya, rasa
dan cipta manusia.
individualisme faham yang
menganggap diri sendiri lebih kedaulatan suatu hak eksklusif
penting daripada orang lain. untuk menguasai suatu wilayah
pemerintahan, masyarakat, atau
integrasi nasional usaha dan proses atas diri sendiri.
mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu kesadaran kondisi mental menyadari
negara sehingga terciptanya bahwa kita berbeda dengan yang
keserasian dan keselarasan secara lain atau sikap mawas diri sehingga
nasional. dapat membedakan baik atau
buruk, benar atau salah, layak atau
ius sanguinis asas kewarganegaraan tidak layak, patut atau tidak patut
yang berdasarkan pada keturunan. dalam berkata dan berperilaku.

ius soli asas kewarganegaraan kesadaran politik keinsyafan dari


berdasarkan tempat dilahirkan. setiap warga negara akan urgensi
urusan kenegaraan dalam
kehidupan bernegara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 231

Di unduh dari : Bukupaket.com


kesatuan bentuk negara yang sifatnya monarki bentuk pemerintahan
tunggal dan tidak tersusun dari di mana kekuasaan berada di
beberapa negara yang memiliki tangan raja (bentuk pemerintahan
kedaulatan tidak terbagi, dan kerajaan).
kewenangannya berada pada
pemerintah pusat. naturalisasi proses hukum yang
menyebabkan seseorang
kewajiban konstitusional kewajiban memperoleh kewarganegaraan
dasar warga negara yang secara dari negara lain.
tegas diatur dalam konstitusi/
undang-undang dasar. negara suatu organisasi kemanusian
atau kumpulan manusia-manusia
kekuasaan kemampuan yang berada di bawah suatu
memengaruhi pihak lain pemerintahan yang sama.
untuk berpikir dan berperilaku
sesuai dengan kehendak yang negara kesatuan negara berdaulat
memengaruhi. yang diselenggarakan sebagai
satu kesatuan tunggal, di mana
konstitusi hukum dasar yang pemerintah pusat adalah
menetapkan dan mengatur yang tertinggi dan satuan-
pemerintahan. satuan subnasionalnya hanya
menjalankan kekuasaan-
legislatif kekuasaan untuk membuat kekuasaan yang dipilih oleh
undang-undang. pemerintah pusat untuk
didelegasikan.
liberalisme faham yang menghendaki
pemberian kebebasan yang luas negara serikat merupakan negara
kepada manusia. yang terdiri dari beberapa negara
bagian dengan satu pemerintah
medebewind tugas pembantuan atau pusat yang memiliki kedaulatan,
keikutsertaan pemerintah daerah namun tiap negara bagian punya
untuk melaksanakan urusan kedaulatan ke dalam untuk
pemerintah yang kewenangannya mengatur wilayahnya masing-
lebih luas dan lebih tinggi di masing. tiap negara bagian punya
daerah. UUD sendiri, kepala negara, dan
badan perwakilan. Kekuasaan
meritokrasi bentuk pemerintahan pemerintah pusat menyangkut
yang adil yang memberikan urusan luar negeri, pertahanan
tempat kepada mereka yang dan keamanan, keuangan, dan
berprestasi untuk duduk sebagai peradilan.
pemimpin.

232 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


nilai harga; sesuatu yang dianggap dengan prinsip otonomi seluas-
berharga oleh manusia. luasnya dalam sistem dan prinsip
negara kesatuan Republik
norma aturan yang menjadi pedoman Indonesia sebagaimana dimaksud
setiap orang yang meliputi segala dalam UUD Negara Republik
macam peraturan yang terdapat Indonesia Tahun 1945.
dalam perundang-undangan.
otonomi daerah hak, wewenang, pengadilan tempat untuk mengadili
dan kewajiban daerah otonom perkara atau tempat untuk
untuk mengatur dan mengurus melaksanakan proses peradilan
sendiri urusan pemerintahan dan guna menegakkan hukum.
kepentingan masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang- pertahanan negara segala usaha
undangan. untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan
parlementer sistem pemerintahan wilayah sebuah negara dan
yang sebagai kepala negaranya keselamatan segenap bangsa dari
adalah presiden/raja/ratu/sultan ancaman dan gangguan terhadap
dan kepala pemerintahannya keutuhan bangsa dan negara.
dijalankan oleh perdana menteri.
pokok pikiran merupakan inti dari
partisipasi suatu keterlibatan mental suatu tulisan, ide, atau gagasan
dan emosi seseorang kepada yang menjiwai suatu tulisan atau
pencapaian tujuan dan ikut paragraph.
bertanggung jawab di dalamnya.
politik strategi; siasat; berbagai
partisipasi politik keterlibatan warga macam kegiatan dalam suatu
dalam segala tahapan kebijakan, sistem politik/negara yang
mulai dari sejak pembuatan menyangkut kemaslahatan hidup
keputusan sampai dengan seluruh warga negara.
penilaian keputusan, termasuk
juga peluang untuk ikut serta presidensial sistem pemerintahan
dalam pelaksanaan keputusan. di mana presiden sebagai
kepala negara sekaligus kepala
pemilu pelaksanaan pemilihan untuk pemerintahan.
memilih wakil-wakil rakyat dalam
negara demokrasi. ratifikasi pengesahan perjanjian
internasional.
pemerintahan daerah
penyelenggaraan urusan rakyat kumpulan manusia yang
pemerintahan oleh pemerintah dipersatukan oleh rasa persamaan
daerah dan DPRD menurut asas dan bersama-sama mendiami
otonomi dan tugas pembantuan suatu wilayah negara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 233

Di unduh dari : Bukupaket.com


republik bentuk pemerintahan yang
dipimpin oleh presiden. sistem suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang
rehabilitasi pemulihan nama baik dihubungkan bersama untuk
atau kehormatan seseorang memudahkan aliran informasi,
yang telah dituduh secara materi, atau energi untuk
tidak mendasar atau dilanggar mencapai suatu tujuan.
kehormatannya.
sosialisasi politik proses penanaman
repudiasi menolak suatu nilai-nilai politik yang dilakukan
kewarganegaraan. oleh suatu generasi kepada
generasi lain melalui berbagai
rule of law hukum menjadi petunjuk media perantara seperti keluarga,
bagi praktik kenegaraan suatu sekolah, partai politik, media
negara, hukumlah yang tertinggi massa dan sebagainya supaya
dan bukan pemerintah. tercipta masyarakat yang memiliki
kesadaran politik.
sabotase menghalangi prosedur dan
merusak kelancaran kerja. sovereign kekuasaan negara atau
pemerintah yang berlaku
sanksi tindakan yang dikenakan sepenuhnya sebagai kedaulatan.
kepada para pelaku pelanggaran
hukum. spionase penyelidikan secara rahasia
terhadap data kemiliteran dan
separation power sistem pemisahan data ekonomi serta data politik
kekuasaan, yaitu suatu prinsip negara lain; segala sesuatu yang
normatif bahwa kekuasaan- berhubungan dengan tindakan
kekuasaan itu sebaiknya tidak memata-matai pihak lain.
diserahkan kepada orang
yang sama, untuk mencegah staatsfundamentalnorm
penyalahgunaan kekuasaan oleh pembukaan Undang-Undang
pihak yang berkuasa. Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berkedudukan
serikat negara bersusunan jamak, sebagai pokok kaidah negara yang
terdiri atas beberapa negara fundamental.
bagian yang masing-masing tidak
berdaulat. strategi nasional pengetahuan
tentang penggunaan kekuatan
serikat negara suatu ikatan dari nasional (kekuatan militer dan non-
dua atau lebih negara berdaulat militer) untuk mencapai tujuan
yang lazimnya dibentuk secara nasional.
sukarela dengan suatu persetujuan
internasional berupa traktat atau
konvensi.

234 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


tantangan sesuatu yang tidak yurisprudensi keputusan hakim
membahayakan bersifat pasif, tapi terdahulu terhadap suatu perkara
harus diwaspadai untuk menjaga yang tidak diatur oleh undang-
kestabilan. undang dan dijadikan pedoman
oleh hakim lainnya dalam
terorisme praktek-praktek memutuskan perkara serupa.
tindakan terror yang biasanya
menggunakan kekerasaan untuk
menimbulkan ketakutan dalam
usaha mencapai tujuan-tujuan
tertentu.

undang-undang mempunyai dua


arti yaitu arti material dan formal,
dalam arti material adalah setiap
peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang isinya mengikat
secara umum.

warga negara seseorang yang


menurut undang-undang menjadi
anggota resmi dari sebuah negara.

wawasan nusantara cara pandang


dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk
geografinya berdasarkan Pancasila
dan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

wilayah negara ruang/tempat


berdirinya sebuah negara yang
terdiri atas wilayah daratan, lautan
dan udara.

yudikatif kekuasaan untuk


mengawasi agar undang-undang
ditaati.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 235

Di unduh dari : Bukupaket.com


INDEKS

A G
abolisi 11, 83 gangguan 68, 144, 155, 157, 158, 163,
ancaman 54, 64, 65, 67, 68, 144, 155, 164,165, 173, 182, 183, 192, 195,
156, 157, 158, 162, 163, 164, 217
165, 173, 177, 178, 180, 181, geopolitik 204, 211, 226
182, 183, 184, 185, 186, 187, grasi 11, 83
188, 189, 190, 191, 192, 193,
194, 195, 200, 213, 217, 223 H
amnesti 11, 83 hak asasi manusia 13, 15, 57, 58, 86, 91,
archipelago 36, 144, 173, 212, 226 158
hambatan 59, 144, 155, 163, 164, 165,
B 173, 187, 195
bangsa 23, 24, 25, 26, 29, 38, 39, 46, 49,
52, 53, 54, 59, 62, 64, 65, 66, 67, I
68, 69, 74, 76, 79, 88, 90, 93, 109, integrasi 180, 195
111, 115, 144, 145, 146, 147,
148, 149, 150, 151, 152, 153, K
154, 155, 156, 158, 160, 161, kedaulatan 36, 37, 38, 40, 41, 42, 63, 67,
162, 163, 164, 165, 168, 170, 68, 90, 109, 158, 162, 163, 164,
171, 176, 177, 178, 180, 181, 165, 168, 180, 184, 185, 187,
182, 183, 184, 185, 186, 187, 188, 195, 200, 222
188, 189, 190, 191, 192, 195, kesadaran 36, 64, 66, 67, 69, 70, 73, 90,
198, 200, 202, 203, 204, 205, 148, 153, 157, 160, 161, 163,
206, 207, 208, 209, 211, 213, 170, 171, 173, 175, 191, 192,
214, 215, 216, 217, 218, 219, 198, 209, 211, 220, 222, 223,
220, 222, 223, 226, 227, 228 225, 226, 227
kesatuan 1, 2, 8, 22, 25, 26, 36, 37, 38,
C 39, 42, 43, 45, 59, 60, 63, 64, 66,
civil society 139 74, 76, 77, 87, 99, 101, 102, 106,
109, 110, 111, 117, 119, 122,
D 123, 124, 134, 139, 142, 143,
demokrasi 24, 26, 56, 76, 86, 91, 92, 99, 144, 146, 148, 149, 151, 152,
101, 119, 158, 179, 206, 216, 224 153, 154, 156, 160, 161, 164,
desentralisasi 8, 88, 99, 101, 102, 103, 171, 173, 176, 178, 181, 189,
104, 105, 106, 109, 110, 111, 190, 192, 195, 201, 203, 204,
113, 134, 139, 142 205, 207, 222, 223, 225, 226
dekonsentrasi 101, 102, 109, 111, 113, kewajiban 177
134, 139 konstitusi 7, 9, 12, 35, 36, 78, 81, 84, 85,
doktrin 23, 216 95

236 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


M 190, 192, 195, 201, 208, 222,
medebewind 117, 118, 139 223, 225, 228

N S
negara 4, 12, 20, 21, 52, 62, 81, 83, 84, serikat 5, 80, 111
93, 101, 109, 133, 156, 165, 195 sistem 2, 3, 5, 7, 10, 22, 24, 27, 28, 32,
nilai 1, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 35, 73, 77, 62, 64, 65, 66, 69, 70, 74, 76, 77,
78, 91, 94, 95, 97, 98, 109, 174, 78, 80, 82, 85, 86, 88, 89, 90, 93,
186, 189, 197, 216, 217, 219, 94, 95, 98, 99, 103, 104, 105, 113,
220, 223, 224, 225 114, 117, 118, 120, 124, 134,
norma 91, 92, 93, 94, 98, 114, 153, 189, 142, 148, 164, 166, 171, 179,
215 193, 216, 217, 218

O T
otonomi daerah 85, 99, 100, 101, 105, tanggung jawab 7, 13, 63, 67, 74, 84,
106, 107, 108, 109, 110, 111, 90, 103, 106, 111, 120, 122, 126,
112, 113, 115, 119, 120, 126, 162, 171, 194, 222
127, 128, 130, 139, 142 tantangan 144, 155, 158, 163, 164, 165,
173, 178, 191, 195, 200, 217
P terorisme 20, 158, 182, 189
partai politik 79, 80, 84, 91, 93, 98
partisipasi 69, 86, 89, 90, 91, 93, 94, 98, U
107, 126, 157, 175, 223 UUD NRI Tahun 1945 24, 25, 35, 62, 76,
peradilan 7, 84 82, 83, 84, 85, 94, 99, 161, 228
pembagian kekuasaan 2, 5, 6, 8, 28, 29,
34 W
pemerintah daerah 2, 8, 9, 13, 29, 30, warga negara 25, 27, 35, 36, 39, 41, 48,
31, 36, 99, 100, 101, 103, 104, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 58,
106, 107, 110, 111, 117, 119, 62, 63, 64, 66, 67, 69, 70, 71, 73,
120, 121, 128, 131, 133, 134, 74, 79, 89, 90, 93, 96, 98, 113,
136, 137, 138, 139, 142 115, 129, 138, 148, 149, 153,
proklamasi 207 154, 155, 157, 160, 161, 162,
163, 166, 168, 170, 171, 173,
R 177, 178, 181, 210, 211, 216,
republik 1, 2, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 19, 222, 223, 225
20, 21, 28, 30, 31, 32, 34, 35, 36, wawasan nusantara 165, 201, 202, 203,
37, 38, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 48, 204, 205, 206, 207, 208, 209,
49, 50, 53, 54, 55, 57, 62, 63, 64, 211, 221, 222, 223, 224, 225,
65, 66, 69, 70, 74, 75, 81, 85, 98, 226, 228
99, 101, 106, 109, 117, 118, 119,
121, 122, 123, 124, 125, 129, Y
134, 139, 142, 143, 144, 145, yudikatif 4, 5, 6, 7, 86, 126, 216
148, 153, 154, 161, 163, 164,
165, 166, 170, 171, 173, 181,

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 237

Di unduh dari : Bukupaket.com


DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. (2008). Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta:
Universitas Terbuka.
Asshiddiqie, Jimly. (2004). Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan
dalam UUD 1945. Yogyakarta. FH-UII Press.
Bakry, Noor Ms. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Budimansyah,Dasim. (2002). Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio.
Bandung: Ganesindo
Busrizalti, H. M.(2013). Hukum Pemda: Otonomi Daerah dan Implikasinya, Yogyakarta
: Total Media.
Busroh, Abu Daud. )2009). Ilmu Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Darmodihardjo, Dardji. dkk. (1991). Santiaji Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional,
Erwin, Muhammad. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Bandung : Refika Aditama.
Gaffar, Affan. (2004). Politik Indonesia; Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Gadjong, Agussalim Andi. (2007). Pemerintahan Daerah; Kajian Politik dan Hukum.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Jimnung, Martin (2005). Politik Lokal dan Pemerintah Daerah dalam Perspektif
Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pustaka Nusatama.
Ismail, Taufik. (2004). Katastrofi Mendunia; Marxisme, Leninisma, Stalinisma,
Maoisme, Narkoba. Jakarta: Yayasan Titik Infinitum.
Kansil, C. S. T. Dan Christine S. T. Kansil. (2008). Hukum Tata Negara Republik
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta,
Kansil, C.S.T.1992. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Kansil, C.S.T dan Christine S.T Kansil. (2001). Ilmu Negara. Jakarta: Pradnya Paramita.
Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Konstekstual; Konsep dan Aplikasinya.
Bandung: PT Refika Aditama.
Kosim, H.E. (2000). Pancasila: Pandangan Hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik
Indonesia. Bandung: Sekolah Tinggi Bahasa Asing YAPARI-ABA.
Kusnadi, Moh. dan Harmaily Ibrahim. (1993). Pengantar Hukum Tata Negara
Indonesia. Jakarta: FHUI.

238 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kusnardi, Mohammad dan Hermaily Ibrahim. (1983). Pengantar Hukum Tata Negara.
Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas
Indonesia.
Latif, Yudi.(2012). Negara Paripurna; Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas
Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lemhanas.(1997). Wawasan Nusantara. Jakarta: PT Balai Pustaka.
________. (1997). Ketahanan Nasional. Jakarta: PT Balai Pustaka.
Makarao,Mohammad Taufik. (2004). Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktek.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Marbun, B.N. (2010). Otonomi Daerah 1945 – 2010; Proses dan Realita. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Moeljatno. (2003). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jakarta: Bumi Aksara.
MPR RI.(1998). Undang-Undang RI Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. [Online]. Tersedia: http://www.
dpr.go.id. Html [12 September 2015].
_______.(2002). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jakarta: Sinar Grafika.
_______(2002) Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik
Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September
2015].
_______. (2003). Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September
2015].
_______.(2004) Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional
Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September
2015].
_______.(2006). Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12
September 2015].
_______.(2008). Undang-Undang RI 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara .
[Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September 2015].
_______.(2009). Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah
Agung. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September 2015].
_______.(2009).Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. [Online]. Tersedia: http://
www.dpr.go.id. Html [12 September 2015].
_______.(2009). Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September
2015].

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 239

Di unduh dari : Bukupaket.com


_______.(2009). Undang-Undang RI Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum. [Online].
Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September 2015].
_______.(2009). Undang-Undang RI Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.
[Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September 2015].
_______.(2009). Undang-Undang RI Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan
Tata Usaha Negara. [Online]. Tersedia: http://www.dpr. go.id. Html [12
September 2015].
_______.(2012). Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Sesuai dengan Urutan Bab, Pasal dan Ayat. Jakarta:
Sekretariat Jenderal MPR RI.
______.(2012) . Bahan Tayangan Materi Sosialisasi Undang-Undang dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.
_______(2012). Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta:
Sekretariat Jenderal MPR RI.
_______.(2012). Bahan Tayangan Materi Sosialisasi Undang-Undang dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.
_______.(2012). Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta:
Sekretariat Jenderal MPR RI.
_______.(2014). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah. [Online]. Tersedia: http://www.dpr. go.id. Html [12 September
2015].
_______.(2015). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah. [Online]. Tersedia: http://www.dpr. go.id. Html [12
September 2015].
_______.(2015). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara.[Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id.
Html [12 September 2015].
Nuryadi, Heri M.S. Faridy, (2010). Pendidikan Kewarganegaraan:Wawasan
Kebangsaan, Jakarta, BSNP-BSE.
Pasha, Musthafa Kamal. (2002). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education),
Yogyakarta: Citra Karsa mandiri.
Rahardiansyah, Trubus. (2012). Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Universitas
Trisakti.
Riyanto, Astim. (2006). Negara Kesatuan; Konsep, Asas, dan Aplikasinya. Bandung:
Yapemdo

240 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sanusi, Ahmad. (2006). “Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10
Pilar Demokrasi” dalam Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan
Kewarga-negaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan
FPIPS UPI.
Santoso, H.M. Agus. (2013). Menyingkap Tabir Otonomi Daerah di Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Simanjuntak, DH. (2011). Tinjauan Umum tentang Perlindungan Hukum dan Kontrak
Franchise.[ Online] Tersedia: http://www.repository.usu. ac.id. Html [14
November 2013]
Soeharyo, Sulaeman dan Nasri Efendi.(2001). Sistem Penyelenggaraan Pemerintah
Negara Republik Indonesia. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Soekanto, Soerjono. (2002). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.
Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Somardi. (2007). “Hukum dan Penegakkan Hukum” dalam Materi dan Pembelajaran
PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Sundawa, Dadang. (2007). “Kerangka Sosial Budaya Masyarakat Indonesia dan
Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia” dalam Materi dan Pembelajaran
PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Suwardi, Harsono. dkk. (2002). Politik Demokrasi dan Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta: Galang Press.
Wuryan, Sri dan Syaifullah. (2006). Ilmu Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium
Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.
Tim Penyusun. (1986). 30 Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta: Balai Pustaka
Tolib.(2006). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK. Jakarta: Studia
Press.

Sumber Gambar:
Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka, http://wapikweb.org/article/detail/AA-01161.
php
Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka, http://wapikweb.org/article/detail/AA-01161.
php
Diunduh tanggal 12 November 2015, http://bkd.surabaya.go.id/berita-detail.
php?id_berita=20
Diunduh tanggal 16 November 2015, http://www.eftianto.files.wordpress.com
Diunduh tanggal 16 November 2015, http://www.indotekhnoplus.com/news/
view/260/4
Diunduh tanggal 17 November 2015,http://en.wikipedia.org/wiki/Munir_Said_
Thalib
Diunduh tanggal 17 November 2015, http://www.elsam.or.id

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 241

Di unduh dari : Bukupaket.com


Diunduh tanggal 17 November 2015, http://www.mpr.go.id
Diunduh tanggal 17 November 2015, http://wisatapujonkidul.blogspot.com/p/
profil-desa.html
Diunduh tanggal 17 November 2015, http://sport.news.viva.co.id/news/
read/322168
Diunduh tanggal 17 November 2015, http://cjzarah.blogspot.com/2013/11/
Diunduh tanggal 22 November 2015, http://korem073makutarama.wordpress.
com
Diunduh tanggal 22November 2015, http://www.vhrmedia.com
Diunduh tanggal 26 November 2015, http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/en/
photo/
Diunduh tanggal 26 November 2015, http://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_
Indonesia_Bersatu_II
Diunduh tanggal 29November 2015, http://blog.rawins.com/2011/05/
Diunduh tanggal 29November 2015, http://strategi-militer.blogspot.com/2013/07/
Diunduh tanggal 3 Desember 2015, http://www.pasti.co.id
Diunduh tanggal 3 Desember 2015, http://www.merdeka.com
Diunduh tanggal 4 Desember 2015, http://www.antarafoto.com/peristiwa/
v1359195018/
Diunduh tanggal 4 Desember 2015, http://nasional.kompas.com/
read/2013/12/16/1121479/
Diunduh tanggal 7 Desember 2015, http://www.primaironline.com
Diunduh tanggal 7 Desember 2015, http://www.hukumonline.com
Diunduh tanggal 12 Desember 2015, http://kulonprogonews.wordpress.
com/2015/04/13
Diunduh tanggal 12 Desember 2015, http://hasprabu.blogspot.com/2015/06/
Diunduh tanggal 15 Desember 2015, http://liputan6.com/2015/06/
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://www.merdeka.com/politik/siapa-
menteri-yang-berani-berani-remehkan-presiden-jokowi.html
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, https://ajengrahmap.wordpress.
com/2013/03/10/peta-wilayah-indonesia-wilayah-indonesia-yang-
berbatasan-dengan-negara-luar/
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/
tampilajar.php?ver=12&idmateri=110&lvl1=4&lvl2=1&lvl3=3&kl=10
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://nooreva.deviantart.com/art/Indonesian-
farmer-121043694
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://www.antaranews.com/berita/511633/
budayawan-praktik-pemeliharaan-toleransi-beragama-belum-tuntas

242 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://dprd-ntbprov.go.id/dihujani-intrupsi-
pada-rapat-paripuran-dprd-ntb/
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://nanaulana.blogspot.co.id/2012/02/
kenangan-di-sma-negeri-31-jakarta.html
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, https://en.wikipedia.org/wiki/National_
Monument_(Indonesia)
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://mosoklali.com/blog/2013/11/20/
wonderful-indonesia-yang-bikin-yogyakarta-terasa-istimewa/
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_
Baiturrahman
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://ekbis.rmol.co/read/2015/10/23/221892/
Freeport-dan-Janji-Sudirman-Said-yang-Bukan-‘Ansor’-
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, https://www.triptrus.com/destination/843/
gedung-sate
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://mustafa-loekman.com/index.php/
image-gallery/animals
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://pascasarjana-stiami.ac.id/2013/05/
reformasi-pelayanan-publik-dalam-kerangka-good-governance/
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://www.tribunnews.com/
regional/2013/10/15/bentrok-antarwarga-terjadi-di-pesawaran-lampung
Diunduh tanggal 19 Januari 2016, http://esemanis.blogspot.co.id/2011/11/hari-
pahlawan.html

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 243

Di unduh dari : Bukupaket.com


Profil Penulis
Nama Lengkap : Tolib
Telp. Kantor/HP : 021-3142929/ 0816959150
E-mail : kasantholib@yahoo.com
Akun Facebook : kasantholib
Alamat Kantor : SMAN 68 Jakarta, Jalan Salemba
Raya 18, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Bidang Keahlian: Pendidikan

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. 1997 – sekarang : Guru SMAN 68 Jakarta.
2. 1999 – sekarang : Dosen STAI Darul Qalam Tangerang Banten.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2: Program Magister Manajemen, Jurusan Manajemen Sumberdaya Manusia,
STIE IPWI Jakarta (1999-2001)
2. S1: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Jurusan PMP-Kn IKIP
Jakarta (1990-1995)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Dasar-dasar Pendidikan (2002);
2. Administrasi Pendidikan, Teori dan Aflikasi (2004);
3. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk SMA Kelas X, XI dan Kelas XII (2006).
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.

Lahir di Jakarta, 16 Agustus 1970. Menikah dan dikaruniai 3 anak. Saat ini menetap di
Kota Tangerang Banten.

244 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Nama Lengkap : Nuryadi, S.Pd.,
Telp. Kantor/HP : 081322947774
E-mail : nanuryadi@gmail.com
Akun Facebook : Nuryadi
Alamat Kantor : Komplek BUPER Letjen. Purn. DR (HC).
Mashudi – Kiarapayung- Sumedang
45366 SUMEDANG
Bidang Keahlian: Hukum dan Politik

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. 1999 – 2009 : Editor buku pelajaran dan umum di PT. Grafindo Media
Pratama.
2. 2009 – sekarang : Guru PPKn di SMKN Sukasari Sumedang.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2: Pendidikan Kewarganegaraan UPI Bandung (2014-sekarang)
2. S1: Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan IKIP Bandung (1994-1999)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk SMA Kelas X,XI,
dan XII (BSNP) (2010).
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 245

Di unduh dari : Bukupaket.com


Profil Penelaah
Nama Lengkap : Dr. Dadang Sundawa, M.Pd.,
Telp. Kantor/HP : 022-2013163/ 08122171079
E-mail : d_sundawa@yahoo.com
Akun Facebook : sundawadadang@yahoo.com
Alamat Kantor : Jl. DR. Setiabudhi 229 Bandung
Bidang Keahlian: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. 1988 – sekarang : PNS (Dosen UPI di Bandung).
2. 2001 – sekarang : Pengembang Kurikulum di Direktorat PSMP.
3. 2015 – sekarang : Pengembang Panduan Tendik Berprestasi di Direktorat Tendik.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Prodi PKn di SPS UPI Bandung (2008-2011)
2. S2: Prodi IPS Pendidikan Dasar IKIP Bandung (1995-1997)
3. S1: Prodi PKn-Hukum IKIP Bandung (1981-1986)
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Buku IPS SD (2006);
2. PPKn SD (2006);
3. PPKn SMP;
4. PPKn SMA;
5. PKn SMP Kurikulum 2013;
6. PKn SMA Kurikulum 2013;
7. Materi dan Pembelajaran PKn;
8. Konsep Dasar PKn;
9. PPKn SMP Kurikulum 2013;
10. PPKn SMA Kurikulum 2013.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Dampak Sertifikasi Guru Melalui Jalur Penilaian Portofolio Terhadap
Pengembangan Kompetensi Kewarganegaraan Guru Pkn Di Kota Bandung
(2009);
2. Penyuluhan Hukum Dan Ham Untuk Perlindungan Hak-Hak Perempuan Dalam
Rumah Tangga Di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung (2009);
3. Membangun Kelas Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Laboratorium
Pendidikan Demokrasi (2010);
4. Pengembangan Model Penyuluhan AIDDA (Awareness, Interest, Desire, Decision,
dan Action) Untuk Mengatasi Kekerasan Anak di Kecamatan Rongga Kabupaten
Bandung (2013);
5. Metode Pembelajaran Klik Berbasis Mind Map dalam Memanfaatkan Cara Kerja
Otak Sebagai Mesin Asosiasi Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Hukum (2013);

246 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


6. Pengembangan Model Penyuluhan AIDDA (Awareness, Interest, Desire, Decision,
dan Action) Untuk Mengatasi Perilaku Menyimpang dalam Membuang Sampah
Pada Kalangan Siswa di Bandung (2014);
7. Metode Pembelajaran Klik Berbasis Mind Map dalam Memanfaatkan Cara Kerja
Otak Sebagai Mesin Asosiasi Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Hukum Pidana (2014);
8. Persepsi Dan Pemahaman Guru Peserta Plpg Ips Terhadap Penerapan Pendekatan
Saintifik Pada Kurikulum 2013 (2014);
9. Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Green Constitution Dalam
Meningkatkan Kesadaran Berkonstitusi Mahasiswa (2015);

Lahir di Indramayu, 15 Mei 1960, menikah dan dikarunia 2 anak, Saat ini menetap di
Bandung, aktif di oeganisasi profesi AP3NKI. Terlibat di berbagai kegiatan di bidang
pendidikan, seperti pengembang Kurikulum SMP di Direktorat PSMP, menyusun
berbagai panduan tenaga pendidikan berprestasi di Dirjen GTK, beberapakali menjadi
nara sumber nasional kurikulum 2013 dan Ke-PKn-an.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 247

Di unduh dari : Bukupaket.com


Nama Lengkap : Dr. Nasiwan, M.Si.,
Telp. Kantor/HP : 0274- 586168 ext.247/ 081578007988
E-mail : nasiwan3@gmail.com
Akun Facebook : Raden Nasiwan
Alamat Kantor : Fakultas Ilmu Sosial UNY, Kampus Karangmalang,
Yogyakarta
Bidang Keahlian: Politik

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. 2002 – 2016 : Dosen pada Fakultas Ilmu Sosial UNY.
2. 2005 – 2015 : Reviewer Buku Ajar Puskurbuk.
3. 2015 - sekarang : Penelaah Buku PKn SMP SMA Puskurbuk.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM (2007-2014)
2. S2: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM (1999-2001)
3. S1: IKIP Negeri Yogyakarta (1990-1994)
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Teori-Teori Politik (Penerbit: Onbak Yogyakarta) (2012);
2. Dasar-dasar Ilmu Politik (Penerbit: Onbak Yogyakarta) (2013);
3. Filsafat Ilmu Sosial (Penerbit: Fistrans Institute FIS UNY) (2014);
4. Indigenousasi Ilmu Sosial (Penerbit: Fistrans Institute FIS UNY) (2012);
5. Seri Teori Sosial Indonesia (Penerbit: UNY Press) (2016).
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Model Pengembangan Ilmu Sosial Profetik (2014-2015);
2. Dilema Transformasi Partai Keadilan Sejahtera (2015);
3. Pengaruh Diskursus Ilmu Sosial pada Dinamika Keilmuan Sosial di FIS UNY (2013-
2014).

Lahir di Tambak, 17 April 1965. Saat ini menetap di Yogyakarta. Aktif di organisasi
HISPISI (Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Sosial Indonesia).

248 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Nama Lengkap : Dr. Kokom Komalasari, M.Pd.,
Telp. Kantor/HP : 022-2013163/ 08122174034
E-mail : komsari36@yahoo.co.id
Akun Facebook : komsari36@yahoo.co.id
Alamat Kantor : Departemen PKn FPIPS Universitas Pendidikan
Indonesia, Gedung FPIPS Lt. 2. UPI
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. 40154
Bidang Keahlian: Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. 2001 – sekarang : Dosen Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan
Indonesia.
2. 2012 – 2014 : Anggota Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas
Pendidikan Indonesia.
3. 2010 - sekarang : Instruktur Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
4. 2011 - sekarang : Penilai Buku Non Teks Pelajaran bidang Pendidikan
Kewarganegaraan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kemendikbud.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Sekolah Pascasarjana/Program Studi Pendidikan IPS Konsentrasi Pendidikan
Kewarganegaraan/Universitas Pendidikan Indonesia (2005-2009)
2. S2: Sekolah Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Luar Sekolah/IKIP Bandung
(1996-1999)
3. S1: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/ Jurusan Pendidikan Moral
Pancasila dan Kewarganegaraan/ IKIP Bandung (1990-1995)
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs dan SMA/MA, Penerbit
Swasta di Bandung;
2. Building Civic Competences in Global Era Through Civic Education: Problem and
Prospect, Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Universitas
Pendidikan Indonesia (2009);
3. Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa,
Bandung: Widya Aksara Press dan Laboratorium PKn Universitas Pendidikan
Indonesia (2011).
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan melalui Penerapan Model Controversial Issues di kelas XII-IPA 1
SMAN 1 Lembang Kabupaten Bandung (2007);
2. Perlindungan Hak-Hak Pembantu Rumah Tangga (Studi Kasus pada Yayasan
Sosial Purna Karya Kota Bandung) (2007);

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 249

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kompetensi Kewarganegaraan
Siswa SMP di Jawa Barat (2009);
4. Resosialisasi Anak Jalanan (Studi pada Rumah Singgah di Kota Bandung) (2009);
5. Manajemen SDM-Dosen dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di UPI (2010);
6. Pengembangan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Living Values Activity
untuk Pembentukan Karakter Mahasiswa (2011);
7. Nilai-Nilai dalam Cerita Silat Kho Ping Hoo dan Pengaruhnya terhadap
Pembentukan Karakter (2011);
8. Pengembangan Karakter Siswa SMP melalui Model Pembelajaran Kontekstual
Berbasis Living Values Activity ( 2012);
9. Penggunaan Wayang Golek sebagai Sumber Belajar IPS untuk Pengembangan
Nilai-Nilai Sosial Budaya Siswa SMP (2012);
10. Model Integrasi Living Values Education dalam Perkuliahan untuk Pengembangan
Karakter Mahasiswa (2012);
11. Implementasi Pendidikan Karakter dan Pengaruhnya terhadap
Pembentukan Karakter Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia (2012);
12. Model Pembelajaran PKn Berbasis Living Values Education untuk Pengembangan
Karakter Mahasiswa (2013);
13. Model Pembelajaran PKn Berbasis Budaya untuk Pengembangan Karakter
Mahasiswa (2013);
14. Pengembangan Living Values Education dalam Pembelajaran, Habituasi, dan
Ekstrakurikuler untuk Pembentukan Karakter Peserta Didik (multitahun, 2013-
2014);
15. Model Pembelajaran Indiginasi dalam IPS untuk Pengembangan Wawasan
Multikultural Mahasiswa (2013);
16. Bahan Ajar PKn Berbasis Nilai-Nilai Kehidupan (Living Values) untuk
Mengembangkan Karakter Mahasiswa (2014);
17. Analisis Kebutuhan Kurikulum Program Sarjana, Magister, dan Doktor pada PKn
terintegrasi (2015);
18. Pengembangan Multimedia Interaktif dalam pembelajaran PKn Berbasis Nilai
Untuk Permbentukan Karakter Mahasiswa (2015);
19. Pengembangan Model Buku Teks PPKn SMP Berbasis Living Values Education
untuk Pembentukan Karakter Peserta Didik (mulltitahun, 2015-2016);
20. Pengembangan Nilai-Nilai Multikulturalisme dalam Buku Teks Sejarah Indonesia
SMA/MA (mulltitahun, 2015-2016).

Lahir di Tasikmalaya, 01 Oktober 1972. Menikah dan dikaruniai 2 anak. Saat ini menetap
di Bandung. Terlibat aktif dalam berbagai kegiatan, diantaranya mengikuti program
Short Overseas Elementary Education Training Program di Huazhong Normal University,
China (2010), peneliti bidang pembelajaran PKn dan pendidikan karakter (UPI, DP2M
Dikti Kemendikbud, dan Kemenristek dan Dikti), penulis artikel jurnal nasional dan
internasional, penyaji dalam seminar nasional dan internasional, diantaranya The 3th
World Conference on Teaching Learning and Educational Leadership, Brussels, Belgia
(2012), instruktur dalam berbagai workshop terkait Pembelajaran PKn (metode/model,
media, dan penilaian), penulis buku referensi, diantaranya “Pembelajaran Kontekstual”,
dan penulis buku teks Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan SMA (2007).

250 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Nama Lengkap : Drs. Ekram Pawiroputro,M.Pd.,
Telp. Kantor/HP : 0274.548202/ 08122691251
E-mail : ekrampawiroputro@yahoo.co.id
Alamat Kantor : Kampus FIS – UNY, Karangmalang, Yogyakarta
Bidang Keahlian: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. Pembantu Dekan III – FIS – UNY.
2. Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Pancasila di FISE-UNY, Poltekkes Keperawatan.
3. Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di FIS-UNY, Poltekkes
Keperawatan, Fakultas Ekonomi-UNY.
4. Pengampu Mata Kuliah Pengajian Kurikulum dan Buku Teks PKn SMP dan SMA di
Jurusan PKnH – FIS UNY.
5. Pengampu Mata Kuliah Hukum INternasional di FIS UNY.
6. Pengampu Mata Kuliah Organisasi Internasional di Jurusan PKnH FIS-UNY dan
pada Prodi PPKn – FKIP-UAD Yogyakarta.
7. Pengampu Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar PPKn-Prodi PGSD-FKIP-UAD.
8. Pengampu Mata Kuliah Praktik Pembelajaran PPKn Prodi PGSD-FKIP-UAD.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2: Program Pascasarjana Program Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan -
Universitas Negeri Jakarta (lulus tahun 1990)
2. S1: Jurusan Civics Hukum - Fakultas Keguruan Ilmu Sosial – IKIP Yogyakarta lulus
tahun 1976
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Buku Teks SD Kelas I - Kelas VI;
2. Buku Teks PPKn SMP;
3. Buku Teks PPKn SMA;
4. Buku Teks PKn SMP Kurikulum 2006;
5. Buku Teks PKn untuk Perguruan Tinggi;
6. Buku Teks Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 251

Di unduh dari : Bukupaket.com


Profil Editor
Nama Lengkap : Drs. Singgih Prajoga, M.Pd.,
Telp. Kantor/HP : 0213804248/ 08159603995
E-mail : gading55@hotmail.com
Akun Facebook : Singgih Prajoga
Alamat Kantor : Jl. Gunung Sahari Raya 4 Jakarta Pusat
Bidang Keahlian: Bahasa dan Sastra Inggris/Manajemen Pendidikan

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. 1994 – 2010 : Pembantu Pimpinan pada Pusat Perbukuan, Sekretariat
Jenderal Kemdikbud.
2. 2010 – sekarang : Pengembang Perbukuan pada Bidang Perbukuan, Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemdikbud.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2: Pascasarjana/Manajemen Pendidikan/Universitas Negeri Jakarta (2004-2007)
2. S1: Fakultas Sastra/Bahasa dan Sastra Inggris/Universitas Negeri Jember (1983-
1988)
Judul Buku yang Pernah Diedit (10 Tahun Terakhir):
1. Bahasa Inggris SMP dan SMA;
2. Bahasa Inggris Buku-Buku Pendidikan;
3. Bahasa Inggris untuk Umum;
4. Bahasa Indonesia SD, SMP, dan SMA.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.

Lahir di Kediri, 18 Februari 1964. Menikah dan dikaruniai 2 anak. Saat ini menetap di
Jakarta. Pernah mendapatkan pelatihan dan mengikuti beberapa seminar di Malaysia,
Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, Meksiko, dan India.

HIDUP MENJADI
LEBIH INDAH
TANPA NARKOBA.

252 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pendidikan Pancasila REPUBLIK INDONESIA
2017
dan Kewarganegaraan

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) untuk kelas XI (sebelas) ini merupakan
jawaban atas tuntutan buku pelajaran yang berkualitas. Buku ini mengembangkan kompetensi

Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan • Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


kewarganegaraan kalian melalui pendekatan scientific dimana melalui buku ini dalam proses
pemebelajaran kalian didorong untuk selalu mengamati, menanya, mengumpulkan data,
mengasosiasikan dan mengkomunikasikan pengetahuan yang kalian peroleh. Dengan kata lain,
melalui buku ini, kalian didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan, menciptakan kerja
sama dalam kelompok, menilai diri sendiri, serta meningkatkan keterampilan sebagai warga
negara.
dan Kewarganegaraan
Selain itu, buku ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara. Sehingga pada akhirnya, setelah mempelajari seluruh
materi pada buku ini, kalian menjadi warga negara yang baik dan cerdas, yaitu warga negara
yang memiliki rasa cinta tanah air dan kesadaran politik yang tinggi serta dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka
Tunggal Ika, dan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sekaitan dengan hal tersebut, buku PPKn untuk kelas XI ini mengajak kalian untuk mengkaji
materi-materi pembelajaran yang dapat mendorong kalian menjadi warga negara yang baik dan
cerdas. Adapun materi pembelajaran PPKn di kelas XI ini terdiri atas: 1) Harmonisasi Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila; 2) Sistem dan Dinamika Demokrasi
Pancasila; 3) Sistem Hukum dan Peradilan Di Indonesia; 4) Dinamika Peran Indonesia dalam
Perdamaian Dunia; 5) Mewaspadai Ancaman Terhadap Kedudukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia; dan 6) Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Materi-materi tersebut disajikan dengan bahasa yang
mudah dipahami dilengkapi dengan gambar, bagan/tabel, tugas kelompok, tugas
mandiri,refleksi, rangkuman materi, penilaian diri, uji kompetensi, info kewarganegaraan,
penanaman kesadaran berkonstitusi, serta proyek kewarganegaraan sebagai wahana
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif dan mandiri.

ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5


HET
Rp16.600 Rp17.300 Rp18.000 Rp19.400 Rp24.900

SMA/MA/
ISBN: SMK/MAK
978-602-427-090-2 (jilid lengkap)
KELAS

XI
978-602-427-092-6 (jilid 2)
Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal
penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki,
diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
x, 230. : illus. ; 25 cm.

Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI


ISBN 978-602-427-090-2 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-427-092-6 (jilid 2)

1. Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan -- Studi dan Pengajaran I. Judul


II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
370.11P

Kontributor Naskah : Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli


Penelaah : Dr. Dadang Sundawa, Dr. Nasiwan, M.Si.,
Dr. Kokom Komalasari, M.Pd, Dr. Supandi
Pereview : Ucuk Yunadi
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Cetakan ke-1, 2014 ISBN 978-602-282-474-9 (Jilid 2a)


ISBN 978-602-282-475-6 (Jilid 2b)
Cetakan ke-2, 2017 (Edisi Revisi)
Disusun dengan huruf Times New Roman, 11 pt
KATA
PENGANTAR
Fokus utama mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) adalah mempersiapkan kalian selaku peserta didik untuk dapat berperan
sebagai warga negara yang baik, yaitu warga negara yang cerdas, terampil dan
berkarakter serta setia kepada bangsa dan negara Republik Indonesia dengan
merefleksikannya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain itu,
PPKn dapat mengembangkan kemampuan kalian untuk dapat:
1. berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menghadapi berbagai masalah
kewarganegaraan;
2. berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
3. berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup secara
berdampingan dengan sesama; dan
4. berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
Berkaitan dengan hal tersebut, buku PPKn ini ditulis untuk membantu
mewujudkan pembentukan warga negara yang baik melalui proses pembelajaran
di sekolah. Selain itu, buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
penanaman nilai dan moral dalam mengadapi era globalisasi, sehingga identitas
kebangsaan dan kepribadian Indonesia tetap melekat dalam diri kalian.
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum 2013. Pembahasan materi pembelajaran
PPKn mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Materi disajikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh kalian
dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis kalian yang sekarang
duduk di kelas XI.
Pembelajaran PPKn dalam Kurikulum 2013 lebih menekankan pada
penguasaan kompetensi spritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Nah,
karakteristik tersebut semuanya terdapat dalam buku ini, sehingga sangatlah tepat
jika kalian menjadikannya sebagai salah satu sumber belajar di sekolah ataupun di
luar sekolah.
Akhirnya, penulis sampaikan Selamat Membaca dan Mempelajari Buku ini!
Semoga kalian termasuk kategori warga negara yang baik.

Jakarta, Januari 2017


Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli

PPKn | iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................ iii


Daftar Isi...................................................................................................................... iv
Daftar Gambar............................................................................................................ vi
Keunggulan Buku....................................................................................................... viii

Bab 1 : Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif


Pancasila........................................................................................................1
A. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia.......................................... 2
B. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila............ 8
C. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia ................................................ 16
D. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) ..................................... 22
Refleksi......................................................................................................... 30
Rangkuman................................................................................................... 30
Penilaian Diri................................................................................................ 31
Proyek Kewarganegaraan............................................................................ 34
Uji Kompetensi Bab 1.................................................................................. 35
Bab 2 : Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila.............................................. 36
A. Hakikat Demokrasi ................................................................................ 37
B. Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila ........................................... 45
C. Membangun Kehidupan yang Demokratis di Indonesia ....................... 66
Refleksi........................................................................................................ 70
Rangkuman.................................................................................................. 71
Penilaian Diri............................................................................................... 72
Proyek Kewarganegaraan............................................................................ 74
Uji Kompetensi Bab 2................................................................................. 75

Bab 3: Sistem Hukum dan Peradilan Di Indonesia................................................ 76


A. Sistem Hukum di Indonesia ................................................................... 77
B. Mencermati Sistem Peradilan di Indonesia ............................................ 89
C. Menampilkan Sikap yang Sesuai dengan Hukum.................................. 106
Refleksi........................................................................................................ 112
Rangkuman.................................................................................................. 113
Penilaian Diri............................................................................................... 114
Proyek Kewarganegaraan............................................................................ 117
Uji Kompetensi Bab 3................................................................................. 117

Bab 4: Dinamika Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia............................ 118


A. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui
Hubungan Internasional ....................................................................... 119
B. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui
Organisasi Internasional....................................................................... 131
Refleksi........................................................................................................ 139
Rangkuman.................................................................................................. 139

iv | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Penilaian Diri............................................................................................... 140
Proyek Kewarganegaraan............................................................................ 142
Uji Kompetensi Bab 4................................................................................. 143

Bab 5: Mewaspadai Ancaman Terhadap Negara Kesatuan Republik


Indonesia ...................................................................................................... 144
A. Menelaah Ancaman terhadap Integrasi Nasional.................................. 145
B. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap Ipoleksosbudhankam
dalam Membangun Integrasi Nasional ................................................ 158
Refleksi....................................................................................................... 166
Rangkuman................................................................................................. 167
Penilaian Diri.............................................................................................. 168
Proyek Kewarganegaraan........................................................................... 171
Uji Kompetensi Bab 5................................................................................ 172

Bab 6: Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Negara


Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ..................................................... 174
A. Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa ............................................ 175
B. Kehidupan Bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)............................................................................... 183
C. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia ........................................................................................... 191
D. Perilaku yang Menunjukkan Sikap Menjaga Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia ............................................................ 197
Refleksi....................................................................................................... 199
Rangkuman................................................................................................. 200
Penilaian Diri.............................................................................................. 201
Proyek Kewarganegaraan........................................................................... 204
Uji Kompetensi Bab 5................................................................................ 204

INDEKS..................................................................................................................... 205
GLOSARIUM........................................................................................................... 206
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 212

PPKn | v
DAFTAR
GAMBAR

Gambar 1.1 : Salah satu bentuk perwujudan hak asasi manusia –

Gambar 1.2 : Salah satu bentuk perwujudan kewajiban asasi manusia -


Gotong royong sebagai perwujudan sila Persatuan Indonesia
Gambar 1.3 : mengandung nilai-nilai penghormatan terhadap Hak Asasi
Manusia -
Lembaga peradilan merupakan salah satu instrumen
Gambar 1.4 :
penegakan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia -
Hidup rukun menjamin terwujudnya keseimbangan antara hak
Gambar 1.5 :
dan kewajiban asasi manusia -
Pencemaran lingkungan yang disebabkan karena limbah
Gambar 1.6
pabrik merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM
Gambar 2.1 : Perwujudan demokrasi di berbagai lingkungan kehidupan -
Abraham Lincoln; Presiden Amerika yang ke-16 (1861-1865)
Gambar 2.2 :
terkenal sebagai peletak konsep dasar demokrasi -
Peradilan yang merdeka merupakan perwujudan dari prinsip-
Gambar 2.3 :
prinsip Demokrasi Pancasila -
Gambar 2.4 : Para pejuang dalam perang kemerdekaan -
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan awal bergulirnya
Gambar 2.5 :
konsepsi Demokrasi Terpimpin -
Gambar 2.6 : Pelantikan BJ. Habibie sebagai Presiden RI ke-3 -
Gedung pengadilan sebagai salah satu tempat bagi setiap
Gambar 3.1 :
warga Negara yang mencari keadilan -
Gambar 3.2 : Para pengguna jalan wajib mematuhi peraturan lalu lintas -
Keputusan hakim dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
Gambar 3.3 :
hukum -
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan
Gambar 3.4 : tanda berakhirnya hukum kolonial diganti dengan hukum
nasional -
Gambar 3.5 : Proses penyelesaian masalah di Mahkamah Konstitusi RI -
Gambar 3.6 : Suasana persidangan di pengadilan agama -
Gambar 3.7 : Para Hakim Konstitusi -
Para hakim agung di Mahkamah Agung yang diharapkan
Gambar 3.8 :
menjadi benteng terakhir pencari keadilan -
Indonesia mempunyai peran yang sangat penting dalam
Gambar 4.1 :
menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara -

vi | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Suasana Konferensi Asia Afrika Tahun 1955 menjadi bukti
Gambar 4.2 : hubungan internasional yang dijalankan bangsa Indonesia di
awal kemerdekaan -
Presiden Soekarno menjadi salah satu tokoh pendiri gerakan
Gambar 4.3 : non-blok yang merupakan perwujudah politik luar negeri
yang bebas aktif -
Gambar 4.4 : TNI menjadi bagian dari misi perdamaian dunia -
Suasana Pengibaran Bendera Merah Putih untuk pertama
Gambar 4.5 :
kalianya di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa -
Suasana Penandatanganan Deklarasi Bangkok sebagai awal
Gambar 4.6 :
pendirian ASEAN -
Tokoh-tokoh pengganggas Gerakan Non Blok yaitu Soekarno,
Gambar 4.7 : Josep Broz Tito, Gamal Abdul Naser, Pandit Jawaharlal
Nehru, dan Kwame Nkrumah -
Tindakan anarkis menjadi ancaman bagi Bangsa Indonesia
Gambar 5.1 :
dalam bidang politik -
Gambar 5.2 : Berbagai merek Handphone mudah ditemukan di Indonesia -
Para Pahlawan Revolusi yang menjadi korban akibat
Gambar 5.3 :
Pemberontakan PKI -
Pertanian merupakan potensi besar bangsa Indonesia dalam
Gambar 5.4 :
menghadapi ancaman globalisasi ekonomi -
Gambar 5.5 : Perwujudan kemanunggalan TNI/Polri dan rakyat -
Gambar 6.1 : Pembacaan Teks Proklamasi Oleh Ir. Soekarno -
Slogan satu nusa, satu bangsa, satu bahasa dapat
Gambar 6.2 :
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa -
Suku-suku bangsa yang ada di Indonesia merupakan suatu
Gambar 6.3 :
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan -
Gambar 6.4 : Peta perbatasan RI-Malasia di Nunukan -
Keindahan alam menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki
Gambar 6.5 :
oleh bangsa Indonesia -
Pertentangan dan kerusuhan timbul sebagai akibat dari
Gambar 6.6 :
lunturnya semangat persatuan dan kesatuan -
Gotong royong merupakan cerminan perilaku yang dapat
Gambar 6.7 :
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa -

PPKn | vii
KEUNGGULAN
BUKU
Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ini
merupakan buku pegangan dalam proses pembelajaran. Buku ini banyak
sekali manfaatnya bagi peserta didik dan guru. Bagi peserta didik, buku
ini menjadi sarana memperoleh wawasan yang diperlukan untuk menjadi
warga negara yang baik. Sedangkan bagi guru, buku ini dapat dijadikan
sebagai panduan dalam melaksanaan proses pembelajaran baik di dalam
maupun di luar lingkungan sekolah.
Buku ini merupakan jawaban atas tuntutan buku pelajaran yang
berkualitas, yaitu buku pelajaran yang tidak hanya memaparkan materi,
akan tetapi membelajarkan siswa tentang materi. Buku ini mengembangkan
kompetensi kewarganegaraan kalian melalui pendekatan scientific dimana
melalui buku ini dalam proses pembelajaran kalian didorong untuk
selalu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikan.
Buku ini dikemas secara sistematis dan menarik serta ditujukan untuk
meningkatkan kreatifitas kalian. Bahasa yang dipergunakan merupakan
bahasa yang mudah dipahami oleh kalian. Dengan kata lain, bahasa yang
dipergunakan bukanlah bahasa yang kaku, tetapi bahasa yang fleksibel
serta bersahabat dengan kalian.
Apa saja yang terdapat dalam buku ini? Di dalam buku ini disajikan
berbagai macam rubrik yang mendorong kalian untuk aktif dalam setiap
rangkaian proses pembelajaran. Adapun sistematika yang terdapat dalam
buku ini diantaranya sebagai berikut:
1. Pengantar. Bagian ini terdapat pada awal setiap bab yang berfungsi
memberikan gambaran awal mengenai materi pembelajaran yang
akan kalian pelajari. Pada bagian ini kalian akan disuguhi gambar
atau lagu yang tentunya akan semakin mendorong kalian untuk
lebih tahu lagi materi yang dipelajari pada bab tersebut.
2. Materi Pembelajaran. Bagian ini berisi paparan materi
pembelajaran yang harus kalian pelajari. Materi pembelajaran
disajikan dengan menarik yang didukung oleh gambar-gambar
yang relevan serta contoh-contoh yang bersumber dari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kalian. Materi
pembelajaran ini dilengkapi dengan rubrik Info Kewarganegaraan
yang berisi tentang informasi-informasi tambahan yang tentunya
akan memperluas cakrawala berpikir kalian. Selain itu juga
terdapat rubrik Penanaman Kesadaran Berkonstitusi, yang berisi

viii | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


tentang nilai-nilai yang sifatnya penting dan mendasar yang akan
mengarahkan kalian dalam pergaulan di berbagai lingkungan
kehidupan.
3. Tugas Mandiri dan Kelompok. Bagian ini mengajak
kalian berlatih baik secara mandiri atau berkelompok untuk
menyelesaikan berbagai tugas dengan cara membaca berbagai
literatur/buku, menganalisis suatu kasus, melakukan pengamatan
terhadap berbagai peristiwa yang sedang terjadi di lingkungan
sekitar serta melakukan wawancara dengan para tokoh masyarakat
atau aparatur negara.
4. Refleksi. Melalui bagian ini kalian diajak untuk mengevaluasi
diri serta merenungkan apa saja saja yang telah kalian berikan
atau lakukan untuk kemajuan bangsa dan negara.
5. Rangkuman. Untuk mempermudah kalian dalam memahami
materi pembelajaran, buku ini juga dilengkapi dengan rangkuman
yang merupakan intisari materi pembelajaran dalam satu bab.
6. Uji Kompetensi. Bagian ini berfungsi untuk mengukur sejauh
mana kompetensi yang telah kalian kuasai setelah mempelajari
materi pembelajaran pada satu bab dengan menjawab berbagai
soal yang terdapat dalam bagian ini.
7. Penilaian Sikap. Bagian ini untuk mengukur kesesuaian sikap
dan perilaku kalian sebagai warga negara yang baik. Pada bagian
ini kalian diajak untuk menilai diri sendiri, memberikan argumen
atas nilai yang kalian tetapkan serta mengklarifikasi nilai-nilai
yang berkembang dimasyarakat melalui wacana yang dibaca.
8. Proyek Kewarganegaraan. Untuk melatih kecakapan kalian
dalam mengolah potensi berpikir kritis, pada bagian ini kalian akan
diajak untuk mengerjakan seperangkat tugas untuk meningkatkan
keterampilan kalian sebagai warga negara. Tugas-tugas tersebut
dikemas dalam bentuk penelitian sederhana, analisis kasus, debat,
menulis artikel dan bermain peran atau simulasi.
9. Program Pengayaan. Bagian ini mengarahkan kalian untuk
mengetahui lebih jauh materi lain yang relevan, tetapi tidak
dibahas pada bab tersebut..
10. Indeks. Bagian ini berisi istilah-istilah dan nama tokoh-tokoh
yang penting untuk diketahui oleh kalian.

PPKn | ix
11. Glosarium. Bagian ini melengkapi buku supaya kalian tidak
bingung ketika menemukan berbagai kata asing atau kata yang
sulit dipahami, sehingga mempermudah kalian untuk memahami
materi secara keseluruhan.

Dengan membaca buku ini, cakrawala berpikir kalian sebagai warga negara
tentunya akan semakin luas serta kompetensi yang dimiliki juga akan
semakin bertambah banyak dan baik kualitasnya.

x | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Harmonisasi Hak dan
BAB Kewajiban Asasi Manusia
1 dalam Perspektif Pancasila

Selamat ya, kalian sekarang sudah duduk di kelas XI. Kesuksesan itu sangat
bergantung pada usaha kalian, terutama dalam mengatasi berbagai tantangan dan
rintangan yang kalian hadapi di kelas XI akan semakin berat. Oleh karena itu,
kalian harus meningkatkan kuantitas dan kualitas belajar. Jangan lupa senantiasa
berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sungguh-sungguh setiap akan
memulai dan mengakhiri aktivitas sehari-hari, termasuk kegiatan pembelajaran.
Pada awal pembelajaran PPKn di kelas XI, kalian akan diajak menelaah
harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif Pancasila. Nah,
sebelum kalian menelaah hal tersebut, coba kalian cermati wacana di bawah ini!

Wapres: Harmonisasikan Kewajiban dan Hak Asasi Manusia

Jakarta (ANTARA Aceh) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan


berbagai pihak dapat mengharmonisasikan antara kewajiban dan hak
asasi manusia karena setiap orang juga wajib untuk tidak melakukan
sesuatu yang melanggar hak orang lain. “Untuk HAM (Hak Asasi
Manusia), orang sering tidak lengkap dalam pemahamannya,” kata
Jusuf Kalla saat memberikan pengarahan kepada peserta Rapat
Koordinasi Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Kementerian
Hukum dan HAM di Istana Wapres, Jakarta, Selasa.

Wapres mengingatkan bahwa orang kerap lupa di pasal 28J UUD


NRI Tahun 1945 ayat (1) disebutkan bahwa “setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”. Selain itu, ayat (2)
menyebutkan “dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap
orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain

PPKn | 1
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis”. Dengan demikian, ujar Wapres,
maka kalau orang berdemonstrasi dengan menguasai jalan sehingga
tidak ada pengguna jalan yang bisa melewatinya adalah sama saja
melanggar hak orang lain yang ingin menggunakan jalan tersebut.
“Harus ditegakkan dua-duanya, kewajiban dan hak asasi,” kata
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla juga berpendapat bahwa banyaknya aturan tidak


mengakibatkan suatu negara dapat maju, tetapi yang lebih penting
lagi adalah bagaimana penegakan aturan itu benar-benar dilaksanakan
dengan baik dan benar. Ia mengemukakan, tugas yang diemban
Kementerian Hukum dan HAM juga luar biasa besar dan dapat
dikatakan sebagai penjaga pilar demokrasi. “karena itu perlu dijaga
independensi. Tanpa penjagaan terhadap lalu lintas demokrasi, maka
demokrasi itu juga tidak bisa berjalan,” katanya.

Wapres juga menginginkan adanya orientasi yang benar-benar


memerlukan kekompakan dan profesionalisme dari seluruh jajaran
baik dari atas maupun sampai bawah dari Kemenkumham.

Sumber : http://aceh.antaranews.com/berita/24679a

Nah, setelah kalian membaca wacana tersebut coba tuliskan semua hal yang
kalian pikirkan atau pertanyakan dalam tabel di bawah ini!
A. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

No. Pendapat atau Pertanyaan yang Berkaitan dengan Wacana

1. ..................................................................................................................

2. ..................................................................................................................

3. ..................................................................................................................

4. ..................................................................................................................

5. ..................................................................................................................

2 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
1. Makna Hak Asasi Manusia
Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menelaah makna hak asasi manusia. Hal
ini bertu uan agar supaya kalian dapat mendefinisikan dan memaknai setiap hak
yang dimiliki. Untuk dapat memahami pengertian hak asasi manusia, ada baiknya
kalian perhatikan fakta berikut dengan saksama.
a. Orang dilarang menghilangkan nyawa orang lain atau nyawanya sendiri
sekali pun. Jika terbukti melakukannya negara akan mengenakan tindakan
hukum.
b. Tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang rela dijajah bangsa lain.
Negara-negara yang pernah dijajah pun selalu berusaha membebaskan diri
dari belenggu penjajahan tersebut.
c. Tiada seorang manusia pun yang ingin hidup sengsara. Ia akan selalu
berusaha mencapai kesejahteraan bagi dirinya lahir maupun batin.
Dapatkah kalian menangkap makna ketiga fakta tersebut di atas? Jika kalian
menyimaknya dengan saksama, dapatlah dipahami bahwa pada diri manusia selalu
melekat tiga hal, yakni hidup, kebebasan dan kebahagiaan. Ketiga hal tersebut
merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang harus dimiliki oleh manusia. Tanpa
ketiga hal tersebut manusia akan hidup tanpa arah, bahkan tidak akan menjadi
seutuhnya. Sesuatu yang mendasar itu
dalam pengertian lain disebut hak asasi.
Info Kewarganegaraan
Dengan demikian, secara sederhana Dasar pemikiran pembentukan
hak asasi manusia itu adalah hak dasar Undang-Undang RI Nomor
manusia menurut kodratnya. 39 tahun 1999 tentang HAM
diantaranya:
Menurut Undang-Undang RI Nomor
a. Tuhan YME adalah
39 tahun 1999, hak asasi manusia pencipta alam semesta
adalah seperangkat hak yang melekat b. Manusia dianugerahi
pada hakikat dan keberadaan manusia jiwa, bentuk struktur,
kemampuan, kemauan
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
serta berbagai kemampuan
Esa dan merupakan anugerah-Nya oleh Penciptanya untuk
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi menjamin kelangsungan
dan dilindungi oleh negara, hukum, hidupnya.
c. Hak asasi manusia tidak
Pemerintah, dan setiap orang demi
boleh dilenyapkan oleh
kehormatan serta perlindungan harkat siapa pun dalam keadaan
dan martabat manusia. apa pun.

PPKn | 3
Jan Materson, anggota Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-
Bangsa mengartikan HAM sebagai hak-hak yang melekat dalam diri manusia,
dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidup sebagai manusia. Dari pengertian
tersebut, maka pada hakikatnya dalam HAM terkandung dua makna:
a. HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak
ia dilahirkan ke dunia. Hak alamiah adalah hak yang sesuai dengan kodrat
manusia sebagai insan merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan.
Tidak ada seorang pun yang diperkenankan merampas hak tersebut dari
tangan pemiliknya. Hal ini tidak berarti bahwa HAM bersifat mutlak tanpa
pembatasan karena batas HAM seseorang adalah HAM yang melekat
pada orang lain. Bila HAM dicabut dari tangan pemiliknya, manusia akan
kehilangan eksistensinya sebagai manusia.
b. HAM merupakan instrumen atau alat untuk menjaga harkat dan martabat
manusia sesuai dengan kodrat kemanusiannya yang luhur. Tanpa HAM
manusia tidak akan dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiannya sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna.

Sumber: http://siapbelajar.com
Gambar 1.1 Menuntut ilmu merupakan salah satu bentuk perwujudan hak asasi manusia

Dibandingkan dengan hak-hak yang lain, hak asasi manusia memiliki ciri-ciri
khusus sebagai berikut:
a. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua umat
manusia yang sudah ada sejak lahir.

4 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
b. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
c. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau
diserahkan kepada pihak lain.
d. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak,
apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.
Hak asasi manusia merupakan hak yang dimiliki oleh manusia, yang tidak dapat
dilanggar dan dipisahkan. Hak asasi manusia bersumber pada pokok pikirannya
yang terdapat dalam kitab suci yang menyatakan bahwa manusia diciptakan Tuhan
dengan hak dan kewajiban yang sama. Tuhan melarang memperlakukan manusia
dengan sewenang-wenang. Tuhan tidak membeda-bedakan manusia dari warna
kulit, kaya dan miskin. Tuhan membedakan manusia dari tingkat keimanan dan
ketaqwaannya. Sebenarnya yang membedakan manusia karena warna kulit, kaya
dan miskin adalah manusia itu sendiri. Dengan demikian, Tuhan sendiri mengakui
dan menjamin keberadaan hak asasi manusia tersebut.
Pengakuan terhadap hak asasi manusia pada hakikatnya merupakan
penghargaan atau pengakuan terhadap segala potensi dan harga diri manusia
menurut kodratnya. Kendati pun demikian, tidaklah boleh kita lupakan bahwa
hakikat tadi tidak hanya mengundang hak untuk menikmati kehidupan secara
kodrati. Sebab dalam hakikat kodrati itupun terkandung kewajiban pada diri
manusia tersebut. Tuhan memberikan kepada manusia sejumlah hak dasar tadi
dengan kewajiban membina dan menyempurnakannya.

2. Makna Kewajiban Asasi Manusia


Coba kalian amati gambar di bawah ini.

Sumber: www. minfaaang.blogspot.com dan gmsrw12.blogspot.com


Gambar 1.2 Kerja bakti merupakan salah satu bentuk perwujudan kewajiban asasi manusia

PPKn | 5
Dua peristiwa di atas memberikan gambaran bahwa selain mendapatkan
hak, setiap orang juga mempunyai kewajiban. Kalian tentunya juga mempunyai
kewajiban. Sebagai seorang anak, kalian harus melaksanakan perintah orang tua,
misalnya membantu membersihkan lingkungan rumah. Sebagai seorang pelajar,
kalian dituntut untuk mematuhi tata tertib sekolah, misalnya melaksanakan tugas
piket kebersihan. Sebagai anggota masyarakat, kalian juga harus mematuhi
norma-norma yang berlaku di masyarakat, misalnya ikut serta dalam kegiatan
kerja bakti. Begitu pula sebagai warga negara, kalian juga mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan semua ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku, misalnya membayar pajak.
Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban
asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia. Ketentuan pasal 1
ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
menyatakan, kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila
tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi
manusia.
Hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya
memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab-akibat. Seseorang mendapat-
kan haknya dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimiliki. Misalnya, seorang
pekerja mendapatkan upah, setelah dia melaksanakan pekerjaan yang menjadi
kewajibannya. Selain itu, hak yang didapatkan seseorang sebagai akibat dari
kewajiban yang dipenuhi oleh orang lain. Misalnya, seorang pelajar mendapatkan
ilmu pengetahuan pada mata pelajaran tertentu, sebagai salah satu akibat dari
dipenuhinya kewajiban oleh guru yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas.
Hak dan kewajiban asasi juga tidak dapat dipisahkan, karena bagaimana pun
dari kewajiban itulah muncul hak-hak dan sebaliknya. Akan tetapi, sering terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Misalnya, setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak,
akan tetapi, pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh terjadinya
ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada
maka akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

6 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Tugas Mandiri 1.1

1. arilah definisi hak dan ke a iban asasi dari beberapa pendapat pakar. alian
dapat menemukannya dari buku sumber lain atau media online. Tulislah hasil
temuan kalian dalam tabel di bawah ini.

e isi k s si e isi e i
No Nama Pakar/Ahli
Manusia Asasi Manusia

1.

2.

3.

2. etelah kalian berhasil menemukan pendapat para pakar tentang definisi hak
dan ke a iban asasi manusia, analisislah persamaan dan perbedaan definisi-
definisi tersebut.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. ba kalian rumuskan sendiri definisi hak dan ke a iban asasi manusia.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

PPKn | 7
B. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
dalam Pancasila

Salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi manusia adalah bersifat
universal. Artinya, hak dan kewajiban asasi merupakan sesuatu yang dimiliki
dan wajib dilakukan oleh setiap manusia di dunia tanpa membeda-bedakan suku
bangsa, agama, ras, maupun golongan. Oleh karena itu, setiap negara wajib
menegakkan hak asasi manusia. Akan tetapi, karakteristik penegakan hak asasi
manusia berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara lainnya. Ideologi,
kebudayaan, dan nilai-nilai khas yang dimiliki suatu negara akan memengaruhi
pola penegakan hak asasi manusia di suatu negara. Contohnya di Indonesia, dalam
proses penegakan hak asasi manusia berlandaskan kepada ideologi negara yaitu
Pancasila, yang selalu mengedepankan keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian.
Pancasila sangat menghormati hak dan kewajiban asasi setiap warga negara
maupun bukan warga negara Indonesia. Bagaimana Pancasila menjamin itu
semua? Pancasila menjamin hak dan kewajiban asasi manusia melalui nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi
tiga, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Ketiga kategori nilai
Pancasila tersebut mengandung jaminan atas hak asasi manusia, sebagaimana
dipaparkan berikut ini.

1. Hak dan kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar Pancasila


Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila yaitu: nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, nilai
Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini
bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara.
Hubungan antara hak dan kewajiban asasi manusia dengan Pancasila dapat
dijabarkan secara singkat sebagai berikut.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk
agama, melaksanakan ibadah dan kewajiban untuk menghormati perbedaan
agama.

8 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara
pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan
hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
c. Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara
warga negara dengan semangat gotong royong, saling membantu, saling
menghormati, rela berkorban, dan menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Hal ini sesuai dengan
prinsip hak asasi manusia bahwa hendaknya sesama manusia bergaul satu
sama lainnya dalam semangat persaudaraan.

Sumber: http://indonesiaexpat.biz/other/gotong-royong/
Gambar 1.3 Gotong royong sebagai perwujudan sila Persatuan Indonesia mengandung nilai-nilai
penghormatan terhadap hak asasi manusia

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan
bermasyarakat yang demokratis. Menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, atau
pun intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengakui hak milik perorangan
dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan
sebesar-besarnya pada masyarakat.

Tugas Mandiri 1.2

ba kalian identifikasi enis hak dan ke a iban asasi manusia yang terkait
dengan setiap sila Pancasila. uliskan hasil identifikasimu dalam tabel di ba ah
ini dan presentasikan di depan kelas!

PPKn | 9
Jenis
Jenis Kewajiban
No Sila Pancasila Hak Asasi Manusia
Asasi yang Terkait
yang Terkait

a. ……………… a. ………………
Ketuhanan Yang Maha
1. b. ……………… b. ………………
Esa
c. ……………… c. ………………

a. ……………… a. ………………
Kemanusiaan yang adil
2. b. ……………… b. ………………
dan beradab
c. ……………… c. ………………

a. ……………… a. ………………
3. Persatuan Indonesia b. ……………… b. ………………
c. ……………… c. ………………

Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat a. ……………… a. ………………
4 kebijaksanaan dalam b. ……………… b. ………………
permusyawaratan/ c. ……………… c. ………………
perwakilan

Keadilan sosial a. ……………… a. ………………


5 bagi seluruh rakyat b. ……………… b. ………………
Indonesia c. ……………… c. ………………

2. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental Pancasila


Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai
instrumental sifatnya lebih khusus dibandingkan dengan nilai dasar. Dengan kata
lain, nilai instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila.
Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan
konstitusional mulai dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 sampai dengan peraturan daerah.
Hak dan kewajiban asasi manusia juga dijamin dan diatur oleh nilai-nilai
instrumental Pancasila. Adapun, peraturan perundang-undangan yang menjamin
hak asasi manusia di antaranya sebagai berikut.

10 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terutama
Pasal 28 A – 28 J.
b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Di
dalam Tap MPR tersebut terdapat Piagam HAM Indonesia.
c. Ketentuan dalam undang-undang organik, yaitu:
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang
Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang
Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia.
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan Hak Asasi Manusia.
4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik.
5) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang
Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
d. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu)
Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
e. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah.
1) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan
terhadap Korban dan Saksi dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
Berat.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi,
Rehabilitasi terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat.
f. Ketentuan dalam Keputusan Presiden (Kepres).
1) Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia.
2) Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi
Nomor 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan untuk
Berorganisasi.
3) Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Pengadilan HAM pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri
Surabaya, Pengadilan Negeri Medan, dan Pengadilan Negeri Makassar.

PPKn | 11
Sumber: http://www.elsam.or.id
Gambar 1.4 Lembaga peradilan merupakan salah satu instrumen penegakan hak
dan kewajiban asasi manusia

1) Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 2001 tentang Perubahan Keppres


Nomor 53 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan Hak Asasi
Manusia Ad Hoc pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
2) Keputusan Presiden Nomor Nomor 40 Tahun 2004 tentang Rencana Aksi
Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia Tahun 2004 - 2009

Tugas Kelompok 1.1

1) Selain diatur dalam konstitusi, hak dan kewajiban asasi manusia juga diatur
di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang
ak sasi anusia. ba kalian identifikasi enis hak dan ke a iban asasi
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan tersebut.

Kewajiban Asasi Manusia Hak Asasi Manusia


................................................... ...................................................
................................................... ...................................................
................................................... ...................................................
................................................... ...................................................
................................................... ...................................................
................................................... ...................................................
................................................... ...................................................
................................................... ...................................................

12 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
2) Meskipun Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia telah diberlakukan, akan tetapi masih saja terjadi berbagai
kasus pelanggaran HAM. Berkaitan dengan hal itu, jawablah pertanyaan-
pertanyaan dibawah ini!
a. Siapa yang harus bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya
pelanggaran HAM?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
b. Apa saja solusi yang dapat kalian ajukan untuk mencegah terjadinya
pelanggaran HAM?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila
Pancasila
Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman
dalam kehidupan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan
selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan
aspirasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi yang
terbuka.

Sumber: http://manadonyaman.wordpress.com
Gambar 1.5 Hidup rukun menjamin terwujudnya keseimbangan antara hak dan kewajiban asasi
manusia

PPKn | 13
Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila
nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara. Hal tersebut dapat diwujudkan
apabila setiap warga negara menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-
hari. Adapun, sikap positif tersebut di antaranya dapat kalian lihat dalam tabel di
bawah ini.

Sikap yang ditunjukkan yang berkaitan dengan


No Sila Pancasila
penegakan hak asasi manusia

1. Ketuhanan Yang a. Hormat-menghormati dan bekerja sama antar-


Maha Esa umat beragama sehingga terbina kerukunan hidup
b. Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai
agama dan kepercayaannya
c. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
kepada orang lain

2. Kemanusiaan yang a. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban


Adil dan Beradab antara sesama manusia
b. Saling mencintai sesama manusia
c. Tenggang rasa kepada orang lain
d. Tidak semena-mena kepada orang lain
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
f. Berani membela kebenaran dan keadilan
g. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain
3. Persatuan Indonesia a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan,
dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara
c. Cinta tanah air dan bangsa
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika

14 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Sikap yang ditunjukkan yang berkaitan dengan
No Sila Pancasila
Penegakan Hak Asasi Manusia

4. Kerakyatan a. Mengutamakan kepentingan negara dan


yang Dipimpin masyarakat
oleh hikmat b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
Kebijaksanaan c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
dalam keputusan untuk kepentingan bersama
Permusyawaratan/ d. Menerima dan melaksanakan setiap keputusan
Perwakilan musyawarah
e. Mempertanggungjawabkan setiap keputusan
musyawarah secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa
5. Keadilan Sosial a. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
bagi Seluruh Rakyat b. Menghormati hak-hak orang lain
Indonesia c. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
d. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain
e. Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah
f. Rela bekerja keras
g. Menghargai hasil karya orang lain

Tugas Kelompok 1.2

dentifikasikan c nt h-c nt h perilaku yang menun ukkan pengh rmatan


terhadap hak asasi manusia yang dapat ditampilkan dalam berbagai lingkungan
kehidupan. uliskan hasil identifikasi kalian dalam tabel di ba ah ini Bandingkan
dengan hasil identifikasi kel mp k lainnya.

No Lingkungan Contoh Perilaku

a. .....................................................................
b. .....................................................................
1. Keluarga
c. .....................................................................

a. .....................................................................
b. .....................................................................
2. Sekolah
c. .....................................................................

PPKn | 15
a. .....................................................................
b. .....................................................................
3. Masyarakat
c. .....................................................................

a. .....................................................................
Berbangsa dan b. .....................................................................
4.
Bernegara c. .....................................................................

C. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia


1. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentunya sering mendengar dan melihat
peristiwa-peristiwa seperti pembunuhan, perampokan yang disertai pembunuhan,
penyiksaan, dan sebagainya. Selain itu, mungkin saja kalian pernah melihat
seorang pembantu rumah tangga yang dicaci maki oleh majikannya karena
melakukan sebuah kesalahan, seorang siswa yang dihardik oleh teman-temannya,
dan sebagainya. Semua peristiwa itu merupakan peristiwa pelanggaran HAM.
Setiap manusia pasti mempunyai hak asasi, akan tetapi hak asasi yang dimiliki
oleh manusia dibatasi oleh hak asasi manusia lainnya. Dengan demikian, tidak
ada seorang pun yang diperbolehkan untuk melanggar hak asasi orang lain. Akan
tetapi, dalam kenyataannya manusia suka lupa diri, bahwa di sekitarnya terdapat
manusia yang mempunyai kedudukan yang sama dengan dirinya. Namun dengan
ketamakannya, manusia sering melabrak hak asasi sesamanya dengan alasan yang
tidak jelas.
Pelanggaran HAM disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a. Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang
berasal dari diri pelaku pelanggar HAM, di antaranya sebagai berikut.
1) Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya,
sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai
sikap seperti ini akan menghalalkan segala cara agar supaya haknya
dapat terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang
lain.

16 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
2) Rendahnya kesadaran HAM
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran HAM berbuat
seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai
hak asasi yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat
munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak asasi
manusia.
3) Sikap tidak toleran
Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan
tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap
ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi
kepada orang lain.

b. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong


seseorang atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, di
antaranya sebagai berikut.
1) Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat berbagai macam kekuasaan. Kekuasaan
ini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga
bentuk-bentuk kekuasaan lain. Salah satu contohnya adalah kekuasaan
di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-
hak buruhnya jelas melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, setiap
penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran HAM.
2) Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap
pelanggaran HAM, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran
HAM lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran HAM yang tidak
tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para
pelaku pelanggaran HAM tidak akan merasa jera, karena mereka tidak
menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut,
aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga dapat
dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran HAM dan dapat menjadi
contoh yang tidak baik. Hal ini dapat mendorong timbulnya pelanggaran
HAM yang oleh masyarakat pada umumnya.

PPKn | 17
3) Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi
bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya
kejahatan. Kalian tentunya pernah mendengar terjadinya kasus
penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus
tersebut menjadi bukti apabila pemanfaatan kemajuan teknologi tidak
sesuai aturan, tentu hal ini akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran
HAM. Selain itu, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata
dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran
lingkungan yang bisa mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.

Sumber: www.indotekhnoplus.com
Gambar 1.6 Pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah pabrik merupakan salah satu bentuk
pelanggaran HAM

4) Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi


Kesenjangan menggambarkan terjadinya ketidakseimbangan yang
mencolok di dalam kehidupan masyarakat. Pemicunya adalah perbedaan
tingkat kekayaan atau jabatan yang dimiliki. Apabila hal tersebut dibiarkan
akan menimbulkan terjadinya pelanggaran HAM, misalnya perbudakan,
pelecehan, perampokan bahkan pembunuhan.

18 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Tugas Mandiri 1. 3

Faktor-faktor pelanggaran HAM di atas hanya sebagian kecil saja, tentu saja masih
banyak faktor lain yang menjadi pemicu timbulnya pelanggaran HAM. Oleh
karena itu, coba kalian cari faktor-faktor lainnya yang menyebabkan timbulnya
pelanggaran HAM dengan membaca berbagai macam sumber seperti dari buku,
surat kabar, majalah atau internet. Tuliskan hasil temuan kalian pada tabel di
bawah ini.

A. Faktor Internal
Faktor Penyebab
No Penjelasan
Pelanggaran HAM
1.
2.
3.
4.
5.
B. Faktor Eksternal
Faktor Penyebab
No Penjelasan
Pelanggaran HAM
1.
2.
3.
4.
5.
2. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia
Di Indonesia, meskipun pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang-
undangan mengenai HAM namun pelanggaran HAM tetap selalu ada, baik
yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri. Pelanggaran-
pelanggaran tersebut merupakan cerminan telah terjadi kelalaian atas pelaksanaan
kewajiban asasi manusia. Padahal, sudah sangat jelas bahwa setiap hak asasi itu
disertai dengan kewajiban asasi yaitu kewajiban untuk menghormati hak asasi
orang lain dan kewajiban untuk patuh pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

PPKn | 19
Berikut ini beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di
Indonesia.
1. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini
24 orang tewas, 36 orang luka berat, dan 19 orang luka ringan. Keputusan
majelis hakim terhadap kasus ini menetapkan 14 terdakwa seluruhnya
dinyatakan bebas.
2. Penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia tanggal 27 Juli 1996.
Dalam kasus ini lima orang tewas, 149 orang luka-luka, dan 23 orang
hilang. Keputusan majelis hakim terhadap kasus ini menetapkan empat
terdakwa dinyatakan bebas dan satu orang terdakwa divonis 2 (dua) bulan
10 hari.
3. Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998.
Dalam kasus ini 4 (empat) orang mahasiswa tewas. Mahkamah Militer
yang menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa dengan hukuman
4 (empat) bulan penjara, empat terdakwa divonis 2 - 5 bulan penjara dan
sembilan orang terdakwa divonis penjara 3 - 6 tahun.
4. Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November 1998. Dalam kasus ini
enam orang mahasiswa tewas. Kemudian terjadi lagi tragedi Semanggi II
pada tanggal 24 September 1999 yang mengakibatkan seorang mahasiswa
tewas.
5. Penculikan aktivis pada 1997/1998. Dalam kasus ini 23 orang dinyatakan
hilang (9 orang di antaranya telah dibebaskan, dan 13 orang belum
ditemukan sampai saat ini.).

Tugas Kelompok 1.3

Nah, setelah kalian membaca uraian di atas, kalian kerjakanlah tugas-tugas berikut
ini.
1. Carilah kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya dari berbagai macam
sumber seperti buku, surat kabar, majalah, dan internet. Kemudian lakukan
analisis terhadap kasus-kasus tersebut dengan mengisi tabel di bawah ini
kemudian kalian presentasikan di depan kelas.

20 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Hak yang
No Kasus Penyebab Penyelesaian
Dilanggar

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

2. Pelanggaran hak asasi manusia terjadi juga di lingkungan sekitar tempat


tinggal kalian seperti di keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. Nah, coba
kalian identifikasi bentuk pelanggaran yang ter adi di lingkungan-
lingkungan tersebut. Tulislah hasil temuan kalian pada tabel di bawah ini
dan informasikan kepada teman yang lain.

PPKn | 21
No Lingkungan Contoh Pelanggaran HAM

a. .........................................................................
.........................................................................
b. .........................................................................
1. Keluarga
.........................................................................
c. .........................................................................
.........................................................................

a. .........................................................................
.........................................................................
b. .........................................................................
2. Sekolah
.........................................................................
c. .........................................................................
.........................................................................

a. .........................................................................
.........................................................................
b. .........................................................................
3. Masyarakat
.........................................................................
c. .........................................................................
.........................................................................

D. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)


1. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM
Semua negara di dunia sepakat untuk menyatakan penghormatan terhadap
nilai-nilai hak asasi manusia yang universal melalui berbagai upaya penegakan
HAM. Akan tetapi, pelaksanaan hak asasi manusia dapat saja berbeda antara satu
negara dengan negara lain. Ideologi, kebudayaan, dan nilai-nilai khas yang dimiliki
suatu bangsa akan memengaruhi sikap dan perilaku hidup berbangsa. Misalnya
di Indonesia, semua perilaku hidup berbangsa diukur dari kepribadian Indonesia
yang tentu saja berbeda dengan bangsa lain. Bangsa Indonesia dalam proses
penegakan HAM tentu saja mengacu pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan perundang-undangan

22 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
lainnya. Dengan kata lain, penegakan HAM di Indonesia tidak berorientasi pada
pemahaman HAM liberal dan sekuler yang tidak selaras dengan makna sila
pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selain mengacu pada peraturan perundang-undangan nasional, proses
penegakan HAM di Indonesia juga mengacu kepada ketentuan-ketentuan hukum
internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang luar biasa kepada
setiap negara. Berkaitan dengan hal tersebut, Idrus Affandi dan Karim Suryadi
menegaskan bahwa bangsa Indonesia dalam proses penegakan HAM sangat
mempertimbangkan dua hal di bawah ini.
a. Kedudukan negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat baik secara
hukum, sosial, maupun politik harus dipertahankan dalam keadaan apa
pun sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianut dalam piagam PBB.
b. Dalam pelaksanaannya, pemerintah harus tetap mengacu kepada
ketentuan-ketentuan hukum internasional mengenai HAM. Kemudian
menyesuaikan dan memasukkannya ke dalam sistem hukum nasional serta
menempatkannya sedemikian rupa sehingga merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem hukum nasional.
Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan
langkah-langkah strategis, di antaranya sebagai berikut.

a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)


Komnas HAM dibentuk pada 7 Juni 1993 melalui Keppres Nomor 50 Tahun
1993. Keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang-Undang
RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asas Manusia pada pasal 75 sampai
dengan pasal 99. Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat
lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan, dan mediasi HAM. Komnas HAM beranggotakan 35
orang yang dipilih oleh DPR berdasarkan usulan Komnas HAM dan ditetapkan
oleh presiden. Masa jabatan anggota Komnas HAM selama lima tahun dan dapat
diangkat lagi hanya untuk satu kali masa jabatan.
Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut.
a. Melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah.
b. Menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi.
c. Menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi
manusia kepada pemerintah dan DPR untuk ditindaklanjuti.

PPKn | 23
d. Memberi saran kepada pihak yang
bermasalah untuk menyelesaikan
Info Kewarganegaraan
sengketa di pengadilan. Dalam hubungannya dengan
Setiap warga negara yang merasa penegakan HAM, Pancasila
mengajarkan hal-hal berikut.
hak asasinya dilanggar boleh melakukan
a. Sesungguhnya Tuhan YME
pengaduan kepada Komnas HAM. adalah pencipta alam semesta.
Pengaduan tersebut harus disertai dengan b. Manusia adalah makhluk
Tuhan YME yang mendapat
alasan, baik secara tertulis maupun lisan anugerah-Nya berupa
dan identitas pengadu yang benar. kehidupan, kebebasan, dan
harta milik.
Tugas Mandiri 1.4 c. Sebagai makhluk yang
mempunyai martabat
luhur, manusia mengemban
Selain Komisi Nasional Hak kewajiban hidupnya yaitu:
Asasi Manusia, di Indonesia juga 1) Berterima kasih, berbakti,
dan bertakwa kepada-Nya.
terdapat komisi nasional lainnya yang
2) Mencintai sesama
berkaitan dengan HAM yaitu Komnas manusia.
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), 3) Memelihara dan
menghargai hak hidup,
Komisi Nasional Anti Kekerasaan hak kemerdekaan, dan hak
terhadap Perempuan, dan Komite memiliki sesuatu.
Nasional Perlindungan Konsumen dan 4) Menyadari pelaksanaan
hukum yang berlaku.
Pelaku Usaha, serta Komisi Kebenaran
dan Rekonsiliasi Nasional (KKRN). Nah,
tugas kalian adalah mengidentifikasi tugas dan ungsi dari lembaga-lembaga
tersebut. uliskan identifikasi kalian dalam tabel di ba ah ini.

No Nama Lembaga Tugas dan Fungsi

Komnas Perlindungan
1.
Anak Indonesia

Komisi Nasional Anti


2. Kekerasaan terhadap
Perempuan

24 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Komite Nasional
3. Perlindungan Konsumen
dan Pelaku Usaha

Komisi Kebenaran dan


4.
Rekonsiliasi Nasional

b. Pembentukan Instrumen HAM.


Instrumen HAM merupakan alat untuk menjamin proses perlindungan dan
penegakan hak asasi manusia. Instrumen HAM biasanya berupa peraturan
perundang-undangan dan lembaga-lembaga penegak hak asasi manusia, seperti
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Pengadilan HAM.
Instrumen HAM yang berupa peraturan perundang-undangan dibentuk untuk
menjamin kepastian hukum serta memberikan arahan dalam proses penegakan
HAM. Adapun peraturan perundang-undangan yang dibentuk untuk mengatur
masalah HAM sebagai berikut.
1) Pada amandemen kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 telah ditetapkan satu bab tambahan dalam batang tubuh yaitu bab
XA yang berisi mengenai hak asasi manusia, melengkapi pasal-pasal yang
lebih dahulu mengatur mengenai masalah HAM.
2) Dalam Sidang Istimewa MPR 1998 dikeluarkan Ketetapan MPR mengenai
hak asasi manusia yaitu TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998.
3) Ditetapkannya Piagam HAM Indonesia pada tahun 1998.
4) Diundangkannya Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia, yang diikuti dengan dikeluarkannya Perpu Nomor 1 Tahun
1999 tentang pengadilan HAM yang kemudian ditetapkan menjadi sebuah
undang-undang, yaitu Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM.
5) Ditetapkannya peraturan perundang-undangan tentang perlindungan anak
yaitu:
a) Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak,
b) Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
dan
c) Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Anak.

PPKn | 25
6) eratifikasi instrumen internasi nal selama tidak bertentangan dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
nstrumen internasi nal yang diratifikasi di antaranya sebagai berikut.
a. n ensi ene a 12 gustus 19 9. elah diratifikasi dengan ndang-
Undang RI Nomor 59 Tahun 1958.
b. Konvensi Tentang Hak Politik Kaum Perempuan (Convention of Political
Rights of Women). elah diratifikasi dengan ndang- ndang R m r
68 Tahun 1958.
c. Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap
Perempuan (Convention on the Elmination of Discrimination againts
Women). elah diratifikasi dengan ndang- ndang R m r 7 ahun
1984.
d. Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child). Telah
diratifikasi dengan eputusan Presiden m r 36 ahun 1990.
e. Konvensi Pelarangan Pengembangan, Produksi dan Penyimpanan Senjata
Biologis dan beracun serta pemusnahannya (Convention on the Prohibition
of the Development, Production and Stockpilling of Bacteriological
(Biological) and Toxin Weapons and on their Destruction). Telah
diratifikasi dengan eputusan Presiden m r ahun 1991.
f. Konvensi Internasional terhadap Anti Apartheid dalam Olahraga
(International Convention Againts Apartheid in Sports). elah diratifikasi
dengan Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 1993.
g. Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain
yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia
(Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or degreeling
Treatment or Punishment). elah diratifikasi dengan ndang- ndang R
Nomor 5 Tahun 1998.
h. Konvensi Organisasi Buruh Internasional Nomor 87 Tahun 1998 tentang
Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi (ILO
Convention No. 87, 1998 Concerning Freedom of Association and
Protection of the Rights to Organise). elah diratifikasi dengan eputusan
Presiden Nomor 83 Tahun 1998.
i. Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi
Rasial (Convention on the Elemination of Racial Discrimination). Telah
diratifikasi dengan ndang- ndang R m r 29 ahun 1999.

26 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
j. Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International
Covenant on Civil and Political Rights). elah diratifikasi dengan ndang-
Undang RI Nomor 11 tahun 2005.
k. Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (Inter-
national Covenant on Economic, Social and Cultural Rights.) Telah
diratifikasi dengan ndang- ndang R m r 12 tahun 200 .

c. Pembentukan Pengadilan HAM


Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun
2000. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM
berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia, baik perseorangan
maupun masyarakat. Pengadilan HAM menjadi dasar bagi penegakan, kepastian
hukum, keadilan dan perasaan aman, baik perseorangan maupun masyarakat.
Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan
perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Di samping itu, berwenang
memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang dilakukan oleh warga
negara Indonesia dan terjadi di luar batas teritorial wilayah Indonesia.

2. Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

a. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah sering
kalian dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan HAM.
Tindakan terbaik dalam penegakan HAM adalah dengan mencegah timbulnya
semua faktor penyebab pelanggaran HAM. Apabila faktor penyebabnya tidak
muncul pelanggaran HAM pun dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
Berikut ini tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
berbagai kasus pelanggaran HAM.
1) Menegakkan supremasi hukum dan demokrasi. Pendekatan hukum
dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan
partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para
pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan
pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan
perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan
menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka
menegakkan hukum.

PPKn | 27
2) Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya
berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah.
3) Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
terhadap setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah.
4) Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat
melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi)
maupun non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
5) Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan
dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati
keyakinan dan pendapat masing-masing

b. Membangun Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia


Hak dan kewajiban asasi manusia merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Seseorang tidak dapat menikmati hak yang dimilikinya,
sebelum memenuhi apa yang yang menjadi kewajibannya. Misalnya, dalam proses
pembelajaran di sekolah, kalian tidak akan mendapatkan pemahaman yang baik
dalam sebuah pelajaran apabila tugas-tugas dalam mata pelajaran tersebut tidak
kalian kerjakan. Kemudian, seorang pekerja tidak akan mendapatkan kenaikan
upah apabila tidak menampilkan kinerja yang baik. Dengan demikian, dapat
dipastikan antara hak asasi dan kewajiban asasi dalam perwujudannya harus
diharmonisasikan atau diseimbangkan oleh setiap orang.
Bagaimana caranya mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi dalam
kehidupan sehari-hari? Salah satu cara untuk mengharmonisasikan hak
dan kewajiban asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan
menghindarkan diri kita dari sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.
Sikap egois dapat menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya,
sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap
egois akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun
caranya dapat melanggar hak orang lain.
Upaya untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia merupakan
salah satu bentuk dukungan terhadap penegakan HAM yang dilakukan oleh
pemerintah. Sebagai warga negara dari bangsa dan negara yang beradab sudah
sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang
selalu menghormati keberadaan orang lain secara kaffah. Sikap tersebut dapat

28 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
kalian tampilkan dalam perilaku di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
bangsa, dan negara.
akukanlah identifikasi c nt h perilaku yang dapat kalian tampilkan, sebagai
bentuk upaya untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia.

1. Di lingkungan keluarga
a. Meghormati dan menyayangi adik atau kakak
b. …………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………
d. …………………………………………………………………………
e. …………………………………………………………………………
2. Di lingkungan sekolah
a. Tidak memaksakan kehendak kepada teman atau guru
b. …………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………
d. …………………………………………………………………………
e. …………………………………………………………………………

3. Di lingkungan masyarakat
a. Tidak menghardik pengemis atau kaum dhu’afa lainnya
b. …………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………
d. …………………………………………………………………………
e. …………………………………………………………………………

4. Di lingkungan bangsa dan negara


a. Memahami dan menaati setiap instrumen HAM yang berlaku
b. …………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………
d. …………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………

PPKn | 29
Refleksi

Setelah kalian menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM yang dikaitkan


dengan Pancasila, tentunya kalian semakin meyakini bahwa betapa pentingnya
Pancasila untuk dijadikan dasar dalam proses penegakan hak asasi manusia. Nah,
coba sekarang renungkanlah hal-hal berikut serta cobalah berikan jawabannya
dengan penuh kejujuran.
1. Dalam kenyataannya, manakah yang lebih sering kalian dahulukan antara
hak dan kewajiban?
2. Pernahkah kalian melalaikan kewajiban? Apabila pernah, jenis kewajiban
apa yang sering kalian lalaikan?
3. Hal apa yang sudah kalian lakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap
hak asasi manusia?

Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi
pada bab ini adalah hak asasi manusia, kewajiban asasi
manusia, Pancasila, nilai dasar, nilai instrumental, nilai
praksis.
2. Intisari Materi
a. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah,
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
b. Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian, kewajiban asasi dapat diartikan sebagai
kewajiban dasar setiap manusia. Berdasarkan ketentuan pasal
1 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia, kewajiban dasar manusia merupakan
seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia.
c. Hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau
hubungan sebab-akibat. Seseorang mendapatkan haknya
dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimilikinya.

30 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
d. Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan. Dengan kata lain, Pancasila sangat menghormati
hak asasi setiap warga negara maupun bukan warga negara
Indonesia. Semua sila Pancasila mengandung nilai-nilai
penghormatan atas hak asasi manusia.
e. Jaminan serta pengaturan hak dan kewajiban asasi manusia oleh
Pancasila dapat dilihat dari nilai-nilainya yang terdiri atas nilai
dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.
f. Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar Pancasila
terletak pada ketentuan setiap sila Pancasila, yang kemudian
dijabarkan dalam nilai instrumental yang berupa ketentuan
peraturan perundang-undangan tentang hak asasi manusia, yang
diimplementasikan dalam praktik kehidupan sehari-hari.
g. Salah satu cara untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban
asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan
menghindarkan diri dari sikap egois atau terlalu mementingkan
diri sendiri.

Penilaian Diri

1. Penilaian Sikap
Nah, coba sekarang kalian renungi diri masing-masing. Apakah perilaku
kalian telah mencerminkan warga negara yang selalu menghormati hak
asasi manusia? Bacalah daftar perilaku di bawah ini, kemudian beri tanda
ceklist (✓) pada kolom selalu, sering , kadang-kadang, dan tidak pernah, serta
berikan alasan dilakukannya perilaku itu. Ingat, kalian harus mengisinya
sesuai keadaan yang sebenarnya.

Kadang- Tidak
No Contoh Perilaku Selalu Sering Alasan
kadang Pernah

Tidak mengolok-olok
1. teman yang melakukan
kesalahan

Bertutur kata yang sopan


2.
kepada orang lain

PPKn | 31
Senyum dan
mengucapkan salam
3.
ketika bertemu teman dan
guru

Memberi sedekah kepada


4.
orang yang membutuhkan

Menengok saudara atau


5.
teman yang sakit

Tidak memaksakan
6. kehendak kepada orang
lain

Menjaga perasaan orang


7.
lain

Tidak menceritakan aib


8.
atau kesalahan orang lain

Memberikan pujian
9. terhadap keberhasilan
orang lain

Menolong orang lain yang


10.
terkena musibah

Apabila jawaban kalian “kadang-kadang” atau “tidak pernah” pada kolom perilaku-
perilaku tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan perilaku
kalian agar menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila jawaban kalian “selalu” atau
“sering” pertahankanlah dan wujudkan sikap tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.

2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ceklist (✓) pada kolom sangat paham, paham
sebagian, belum paham.

32 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Sangat Paham Belum
No Sub-Materi Pokok
Paham Sebagian Paham

Konsep Hak dan Kewajiban Asasi


Manusia
1. a. Makna Hak Asasi Manusia
b. Makna Kewajiban Asasi
Manusia

Substansi Hak dan Kewajiban Asasi


Manusia dalam Pancasila
a. Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam Nilai Dasar
Pancasila
2. b. Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam Nilai
Instrumental Pancasila
c. Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam Nilai Praksis
Pancasila

Kasus Pelanggaran Hak Asasi


Manusia
a. Penyebab Pelanggaran Hak
3.
Asasi Manusia
b. Kasus Pelanggaran Hak Asasi
Manusia di Indonesia

Upaya Penegakan Hak Asasi


Manusia (HAM)
a. Upaya Pemerintah dalam
4.
Menegakkan HAM
b. Upaya Penanganan Kasus
Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Apabila pemahaman kalian berada pada kategori sangat paham mintalah


materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian. Apabila
pemahaman kalian berada pada kategori paham sebagian dan belum paham
coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, agar
kalian cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau
belum dipahami.

PPKn | 33
Proyek Kewarganegaraan

Mari Meneliti
Petunjuk .
1. Persiapan
a. Bentuklah kelompok yang anggotanya terdiri atas tiga sampai
dengan lima orang.
b. Tentukan pokok permasalahan yang akan diteliti yang berkaitan
dengan pelanggaran HAM yang terjadi di lingkungan sekitar tempat
tinggal kalian.
c. Tentukan responden/orang yang akan diteliti atau diwawancara.
d. Susunlah pedoman pengamatan atau wawancara.

2. Pelaksanaan
a. Amatilah kehidupan masyarakat di sekitar tempat penelitian.
b. akukanlah identifikasi mengenai pelanggaran yang ter adi di
sekitar tempat penelitian.
c. Lakukanlah wawancara dengan ketua RT/RW, pelaku, korban atau
orang-orang yang dianggap tahu terjadinya pelanggaran HAM
tersebut.
d. Catatlah setiap hasil pengamatan dan wawancara yang telah
dilakukan.

3. Pelaporan
a. Laporkanlah hasil pengamatan kalian ke dalam format di bawah ini.

Kronologis Nilai Pancasila Upaya


Penyebab
Kejadian yang Dilanggar Penanganan
..................... ..................... ..................... .....................
..................... ..................... ..................... .....................
..................... ..................... ..................... .....................
..................... ..................... ..................... .....................
..................... ..................... ..................... .....................
..................... ..................... ..................... .....................
..................... ..................... ..................... .....................
..................... ..................... ..................... .....................
..................... ..................... ..................... .....................
..................... ..................... ..................... .....................
..................... ..................... ..................... .....................

34 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
b. Berdasarkan data yang terkumpul, coba kalian membuat poster yang
berisi ajakan kepada masyarakat untuk menghindari perbuatan yang
berpotensi melanggar hak asasi manusia.

Uji Kompetensi Bab 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan akurat.


1. Bagaimana keterkaitan antara hak asasi manusia dengan kewajiban asasi
manusia?
2. Mengapa antara hak asasi manusia dengan kewajiban asasi manusia dalam
perwujudannya harus diharmonisasikan?
3. Uraikan jaminan hak asasi manusia yang terdapat dalam Pancasila!
4. Apa yang akan terjadi apabila dalam proses penegakan hak asasi manusia,
Pancasila tidak dijadikan dasar atau landasan?
5. Mengapa liberalisme dan sosialisme tidak patut dijadikan landasan dalam
proses penegakan hak asasi manusia di Indonesia?
6. Sekarang ini begitu sering terjadi peristiwa pelanggaran HAM di
masyarakat seperti pembunuhan, penculikan, penyiksaan dan sebagainya.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Siapa yang paling bertanggung jawab
untuk mengatasi persoalan tersebut? Apa peran kalian untuk menyelesaikan
persoalan tersebut?

PPKn | 35
BAB Sistem dan Dinamika
Demokrasi Pancasila
2
Kompetensi kalian pada saat ini tentu saja semakin berkembang setelah
mempelajari satu bab awal pada buku ini. Kompetensi tersebut dapat kalian
jadikan sebagai modal berharga dalam memahami materi pembelajaran pada
bab berikutnya, termasuk materi pada bab dua ini. Itu semua merupakan karunia
Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri dengan cara meningkatkan kualitas
belajar kalian secara terus menerus.
Pada bagian ini kalian akan diajak untuk mendalami materi tentang sistem
dan dinamika demokrasi di Indonesia. Setelah mempelajari materi ini, diharapkan
kalian mampu merasakan manfaat pelaksanaan demokratisasi di negara kita.
Sebagai langkah awal dalam mempelajari materi pada bab ini, coba kalian amati
gambar 2.1 di bawah ini.

Sumber: Dokumen Kemdikbud


Gambar 2.1 Perwujudan demokrasi di berbagai lingkungan

36 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Apa yang kalian pikirkan setelah melihat gambar di atas? Peristiwa di atas
merupakan perwujudan dari sikap demokratis. Bagaimana perwujudan dari sikap
tersebut?
Coba kalian amati kehidupan dalam keluarga masing-masing? Apakah
dalam membahas segala permasalahan, misalnya pembagian kerja, peraturan
keluarga, pilihan sekolah dilakukan melalui musyawarah? Apakah kalian diberi
kebebasan untuk mengemukakan pendapat dalam musyawarah tersebut? Apabila
dalam keluarga kalian senantiasa melakukan musyawarah untuk membahas
suatu persoalan, apabila semua anggota keluarga diberikan kebebasan untuk
mengemukakan pendapat, serta apabila anggota keluarga saling menghormati
pendapat berarti keluarga kalian telah menerapkan sikap demokratis.
Demikian pula halnya di sekolah, apabila guru dalam proses pembelajaran
senantiasa memberi kesempatan kepada kalian untuk bertanya, berdiskusi, dan
mengemukakan pendapat di sekolah kalian telah berkembang sikap demokratis.
Begitu pula di lingkungan masyarakat, apabila setiap permasalahan diselesaikan
dengan musyawarah mufakat masyarakat tersebut sudah mengembangkan sikap
demokrastis.
Dalam lingkup negara, apabila sebuah negara melaksanakan pemilihan umum
secara jujur dan adil negara tersebut telah menerapkan demokrasi. Selain itu,
apabila negara juga memberikan kebebasan berpendapat kepada warga negaranya
dalam negara tersebut demokrasi telah dibudayakan, artinya nilai-nilai demokrasi
telah dipahami dan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

A. Hakikat Demokrasi

1. Makna Demokrasi
Memahami makna demokrasi sangat penting dilakukan, supaya kalian tidak
terjebak kepada penafsiran yang salah dalam mengartikan demokrasi. Jika
kalian salah dalam menafsirkan makna demokrasi maka dalam mewujudkannya
pun akan salah. Nah, untuk membantu kalian memahami makna demokrasi dan
budaya dem krasi berikut ini disa ikan puisi karya aufik smail dalam bukunya
yang berjudul t st fi en ni is eninis t inis is
Narkoba halaman 282 - 285. Simaklah dan maknailah.

PPKn | 37
Demokrasi Kebun Binatang
Mari kita pergi ke kebun binatang bersama-sama,
Karena kita ingin mendengar gagasan pimpinan baru kota para hewan itu.
Pimpinan baru kebun binatang ingin mereposisi sebuah kandang
dan kandang itu kandang yang penting posisinya.
Kandang itu berpagar kawat yang cantik ornamennya,
Tinggi oleh siapa pun tak terlompati,
Kekar oleh siapa pun tak tergoyahkan,
Luasnya sepuluh hektar,
Di dalamya ada danau, gua, padang rumput dan belukar.
Penduduk kandang itu kambing, kelinci, kijang, kucing, kuda, kerbau, keledai,
anjing, domba, sapi, gajah, rusa, monyet, perkutut, burung hantu, dan jerapah.
Pak kepala kebun binatang berminat benar memasukkan serigala ke dalam
kandang besar itu, karena katanya sudah 34 tahun lamanya makhluk ini berada
di luar sana.
Alasannya adalah bahwa demokrasi hewan harus ditegakkan,
Termasuk demokrasi serigala.
Menurut serigala, ukuran demokrasi adalah “sama-sama hewan”
Dan gagasan ini dengan gigih didukung kepala kebun binatang.
Ke-17 hewan lainnya itu tak setuju.
enurut mereka, definisi dem krasi adalah sama-sama he an yang tidak
memakan satu sama lain, tidak memangsa satu sama lain”.
Pak kepala, gan ilnya, tak menerima l gika ini dan tetap memihak definisi
demokrasi serigala.
Keesokan harinya, selepas acara makan pagi para penghuni kebun
binatang,
dia membawa seekor hewan berkaki empat ke depan kandang itu.
”kalian tengoklah makhluk penyabar ini. Perhatikan bulunya yang bersih
berkilat, telinganya yang lemas terkulai dan bahasa badannya yang sopan.
Nah kan dia jinak dan baik hati,” kata pak kepala,
Ke-17 hewan berteriak. “Lho, itu kan serigala yang memakai jaket kulit kambing
dan memakai telinga kambing palsu.” seru mereka. ”Biar menyamar seperti apa,
pak kepala, kami tetap kenal betul bau keringat badannya.”
Dua puluh empat jam kemudian, kepala kebun binatang datang ke
depan pintu kandang dan menuntun lagi makhluk itu. “saya minta
kalian dengan hati terbuka memperhatikan ciptaan Tuhan ini. Perhatikan
tingkah lakunya yang mandiri, matanya yang bening dan suci, ekspresi
luhurnya budi pekerti. Nah bukankah dia jinak dan baik hati?”tanyanya.
Ke-17 hewan penghuni kandang bersorak. “Yaaah, itu kan serigala menyamar
lagi, yang memakai rompi bulu domba, dan memakai tanduk domba palsu.”seru

38 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
mereka. “Biar menyamar seperti apa, pak kepala, biar bulunya wol putih seperti
domba Australia, kami tetap kenal gigi dan taringnya yang runcing-runcing itu.”
Kepala kebun bintang tampak kesal, gerahamnya gemeletuk dan
wajahnya mulai memerah.´”Bagaimana kalian ini, kok tidak
menghormati demokrasi serigala? Hargailah hak asasi hewan, artinya,
jangan mengucilkan hewan apapun,”katanya...............

Setelah kalian membaca puisi di atas, coba kalian jawab pertanyaan-pertanyaan


di bawah ini.
1. Mengapa istilah demokrasi maknanya beranekaragam?
2. Dapatkah kita memaksakan pemahaman tentang demokrasi kepada orang
lain? Berikan alasanmu.
3. ba kalian identifikasi temukan nilai-nilai apa sa a yang terdapat dalam
puisi di atas.
4. ari nilai-nilai yang sudah diidentifikasikan, nilai-nilai apa sa a yang
pantas dan tidak pantas untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari?

Apabila kalian cermati, kondisi yang diutarakan dalam puisi di atas mirip
dengan kondisi yang terjadi saat ini. Di saat orang saling berebut pandangan
mengenai arti demokrasi, tiap orang mengemukakan sudut pandang berbeda yang
tidak jarang tidak mau menerima sudut pandang orang lain. Tidak jarang ada orang
atau kelompok yang mendasarkan arti demokrasi dari sudut agama, politik dan
sebagainya. Oleh karena itu, pada bagian ini akan diuraikan pengertian demokrasi
secara sistematis mulai dari asal kata sampai pada taraf pelaksanaannya.
Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan sehingga demokrasi
dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat. Kata ini kemudian diserap menjadi
salah satu kosa kata dalam bahasa Inggris yaitu democracy. Konsep demokrasi
menjadi sebuah kata kunci dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar sebab
demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu
negara.
Kebanyakan orang mungkin sudah terbiasa dengan istilah demokrasi, tapi
tidak menutup kemungkinan masih ada yang salah dalam mempersepsikan istilah
demokrasi. Bahkan tidak hanya itu, konsep demokrasi bisa saja disalahgunakan

PPKn | 39
oleh para penguasa terutama penguasa
Info Kewarganegaraan yang otoriter untuk memperoleh
Salah satu pilar demokrasi dukungan rakyat agar kekuasaannya
adalah prinsip trias politica yang tetap langgeng.
membagi ketiga kekuasaan Menurut Kamus Besar Bahasa
politik negara (legislatif, Indonesia, demokrasi merupakan istilah
eksekutif, dan yudikatif) untuk
diwujudkan dalam tiga jenis politik yang berarti pemerintahan
lembaga negara yang saling rakyat. Hal tersebut dapat diartikan
lepas (independen) dan berada bahwa dalam sebuah negara demokrasi
dalam peringkat yang sejajar kekuasaan tertinggi berada di tangan
satu sama lain. Kesejajaran
dan independensi ketiga jenis rakyat dan dijalankan langsung oleh
lembaga negara ini diperlukan rakyat atau wakil-wakil yang mereka
agar ketiga lembaga negara ini pilih di bawah sistem pemilihan bebas.
dapat saling mengawasi dan
saling mengontrol berdasarkan
prinsip checks and balances.

Dalam pandangan Abraham Lincoln,


demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Artinya, rakyat dengan serta merta mempunyai
kebebasan untuk melakukan semua aktivitas
kehidupan termasuk aktivitas politik tanpa
adanya tekanan dari pihak mana pun, karena
pada hakikatnya yang berkuasa adalah rakyat
untuk kepentingan bersama. Dengan demikian,
sebagai sebuah konsep politik, demokrasi adalah
landasan dalam menata sistem pemerintahan
negara yang terus berproses ke arah yang lebih Sumber: Dokumen Kemdikbud
baik. Dalam proses tersebut, rakyat diberi peran Gambar 2.2 Abraham Lincoln;
Presiden Amerika yang ke-16
penting dalam menentukan atau memutuskan (1861 - 1865) terkenal sebagai peletak
konsep dasar demokrasi
berbagai hal yang menyangkut kehidupan
bersama sebagai sebuah bangsa dan negara.

40 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Kebebasan dan demokrasi sering
Info Kewarganegaraan dipakai secara timbal balik, tetapi
keduanya tidak sama. Sebagai suatu
Penerapan demokrasi di
konsep, demokrasi adalah seperangkat
Indonesia didasari oleh sila
Kerakyatan yang dipimpin oleh gagasan dan prinsip tentang kebebasan
hikmat kebijaksanaan dalam yang juga mencakup seperangkat praktik
permusyawaratan/perwakilan yang terbentuk melalui sejarah panjang
yang dijiwai oleh sila Ketuhanan
dan sering berliku-liku. Pendeknya,
Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, demokrasi adalah pelembagaan dari
Persatuan Indonesia, serta kebebasan. Artinya, kebebasan yang
menjiwai sila Keadilan sosial dimiliki rakyat diatur dan diarahkan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
oleh sebuah lembaga kekuasaan yang
sumber kekuasaannya berasal dari
rakyat dan dijalankan sendiri oleh rakyat sehingga kebebasan yang mereka miliki
dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab dan tidak melanggar kebebasan
yang dimiliki orang lain.
.
Tugas Mandiri 2.1

Lakukanlah studi literatur dengan membaca berbagai macam buku maupun artikel
dari koran atau internet yang berkaitan dengan perbedaan antara negara demokrasi
dengan negara otoriter. Tuliskanlah hasil temuan kalian pada tabel di bawah ini
dan informasikanlah kepada teman-teman yang lain.

No Negara Demokrasi Negara Otoriter

1.

2.

3.

4.

5.

PPKn | 41
2. si k si e k si
Demokrasi telah dijadikan sebagai sistem politik yang dianut oleh sebagian
besar negara di dunia. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya berbeda-beda
bergantung dari sudut pandang masing-masing. Keanekaragaman sudut pandang
inilah yang membuat demokrasi dapat dikenal dari berbagai macam bentuk.
Berikut ini dipaparkan beberapa macam bentuk demokrasi.
a. Berdasarkan titik berat perhatiannya
Dilihat dari titik berat yang menjadi perhatiannya, demokrasi dapat dibedakan
ke dalam tiga bentuk.
1) e si yaitu suatu demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi
atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Bentuk
demokrasi ini dianut oleh negara-negara liberal.
2) e si te i yaitu demokrasi yang dititikberatkan pada upaya
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan
dalam bidang politik kurang diperhatikan bahkan kadang-kadang
dihilangkan. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara komunis
3) e si n n yaitu bentuk demokrasi yang mengambil kebaikan
serta membuang keburukan dari bentuk demokrasi formal dan material.
Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara non-blok.

b. Berdasarkan ideologi
Berdasarkan ideologi yang menjadi landasannya, demokrasi dapat dibedakan
ke dalam dua bentuk.
1) e si nstit si n t e si i e , yaitu demokrasi yang
didasarkan pada kebebasan atau individualisme. Ciri khas pemerintahan
demokrasi konstitusional adalah kekuasaan pemerintahannya terbatas
dan tidak diperkenankan banyak melakukan campur tangan dan bertindak
sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Kekuasaan pemerintah dibatasi
oleh konstitusi.
2) e si t t e si et yaitu demokrasi yang
didasarkan pada paham is e nis e. Demokrasi rakyat mencita-
citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan
dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan
serta paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat tersebut, apabila

42 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
diperlukan, dapat dilakukan dengan cara paksa atau kekerasan. Menurut
Mr. Kranenburg demokrasi rakyat lebih mendewakan pemimpin.
Sementara menurut pandangan Miriam Budiardjo, komunisme tidak hanya
merupakan sistem politik, tetapi juga mencerminkan gaya hidup yang
berdasarkan nilai-nilai tertentu. Negara merupakan alat untuk mencapai
komunisme dan kekerasaan dipandang sebagai alat yang sah.

c. Berdasarkan proses penyaluran kehendak rakyat


Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dapat dibedakan ke
dalam dua bentuk.
1). e si n s n yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan
setiap warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan
kebijaksanaan umum negara atau undang-undang secara langsung.
2). e si ti n s n yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan
melalui sistem perwakilan. Penerapan demokrasi seperti ini berkaitan
dengan kenyataan suatu negara yang jumlah penduduknya semakin
banyak, wilayahnya semakin luas, dan permasalahan yang dihadapinya
semakin rumit dan kompleks. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi
perwakilan biasanya dilaksanakan melalui pemilihan umum.

3. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Berbicara mengenai demokrasi tidak akan terlepas dari pembicaraan tentang
kekuasaan rakyat. Seperti yang diungkapkan pada bagian sebelumnya bahwa
demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Secara eksplisit ditegaskan bahwa rakyatlah pemegang kekuasaan yang sebenarnya
Demokrasi sebagai sistem politik yang saat ini dianut oleh sebagian besar
negara di dunia tentu saja memiliki prinsip-prinsip yang berbeda dengan sistem
yang lain. Henry B. Mayo sebagaimana dikutip oleh Miriam Budiardjo dalam
bukunya yang berjudul s s iti mengungkapkan prinsip dari
demokrasi yang akan mewujudkan suatu sistem politik yang demokratis. Adapun,
prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut.
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
b. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah.
c. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.

PPKn | 43
d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
f. Menjamin tegaknya keadilan.
Kemudian, menurut Alamudi sebagaimana dikutip oleh Sri Wuryan dan
Syaifullah dalam bukunya yang berjudul e ne n, suatu negara
dapat disebut berbudaya demokrasi apabila memiliki soko guru demokrasi sebagai
berikut.
a. Kedaulatan rakyat.
b. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
c. Kekuasaan mayoritas.
d. Hak-hak minoritas.
e. Jaminan hak-hak asasi manusia.
f. Pemilihan yang bebas dan jujur.
g. Persamaan di depan hukum.
h. Proses hukum yang wajar.
i. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional.
j. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
k. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat
Prinsip-prinsip demokrasi yang diuraikan di atas sesungguhnya merupakan
nilai-nilai yang diperlukan untuk mengembangkan suatu bentuk pemerintahan
yang demokratis. Berdasarkan prinsip-prinsip inilah, sebuah pemerintahan yang
demokratis dapat ditegakkan. Sebaliknya, tanpa prinsip-prinsip tersebut, bentuk
pemerintah yang demokratis akan sulit ditegakkan.

Tugas Kelompok 2.1

1. Bentuklah kelompok belajar yang terdiri atas lima orang.


2. Lakukanlah pengamatan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi
di sekolah kalian, baik dalam pergaulan antara siswa dengan siswa, siswa
dengan guru/kepala sekolah, guru dengan guru maupun guru dengan
kepala sekolah.
3. Laporan hasil pengamatan kalian secara tertulis dalam bentuk sebuah
artikel.
4. Informasikan nilai yang kalian peroleh pada orang tua masing-masing.

44 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
B. Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila

1. Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia


Bagi bangsa Indonesia, pilihan yang tepat dalam menerapkan paham demokrasi
adalah dengan Demokrasi Pancasila. Paham Demokrasi Pancasila sangat sesuai
dengan kepribadian bangsa yang digali dari tata nilai sosial budaya sendiri. Hal
itu telah dipraktikkan secara turun-temurun jauh sebelum Indonesia merdeka.
Kenyataan ini dapat kita lihat pada kehidupan sebagian besar masyarakat
Indonesia yang menerapkan “musyawarah mufakat” dan “gotong royong” dalam
menyelesaikan masalah-masalah bersama yang terjadi di sekitarnya.
Apa sebenarnya Demokrasi Pancasila itu? Pada hakikatnya rumusan
Demokrasi Pancasila tercantum dalam sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Rumusan tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian totalitas yang terkait erat
antara satu sila dan sila yang lainnya (bulat dan utuh). Hal tersebut senada dengan
yang diungkapkan oleh Notonegoro yang menyatakan Demokrasi Pancasila adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang
adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bagaimana dengan prinsip Demokrasi Pancasila? Ahmad Sanusi mengutarakan
10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa. Seluk beluk sistem


serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat
asas, konsisten, atau sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar
Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Demokrasi dengan kecerdasan. Mengatur dan menyelenggarakan
demokrasi menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 itu bukan dengan kekuatan naluri, kekuatan otot, atau
kekuatan massa semata-mata. Pelaksanaan demokrasi itu justru lebih
menuntut kecerdasan rohaniah, kecerdasan i , kecerdasan rasional,
dan kecerdasan emosional.

PPKn | 45
c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Kekuasaan tertinggi ada di tangan
rakyat. Secara prinsip, rakyatlah yang memiliki/memegang kedaulatan
itu. Dalam batas-batas tertentu kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada
wakil-wakil rakyat di MPR (DPR/DPD) dan DPRD.
d. Demokrasi dengan rule of law. Hal ini mempunyai empat makna penting.
et kekuasaan negara Republik Indonesia harus mengandung,
melindungi, serta mengembangkan kebenaran hukum ( e t t ) bukan
demokrasi ugal-ugalan, demokrasi dagelan, atau demokrasi manipulatif.
e kekuasaan negara memberikan keadilan hukum ( e stice)
bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal dan pura-pura.
eti kekuasaan negara menjamin kepastian hukum ( e sec it )
bukan demokrasi yang membiarkan kesemrawutan atau anarki.
ee t kekuasaan negara mengembangkan manfaat atau kepentingan
hukum e inte est), seperti kedamaian dan pembangunan, bukan
dem krasi yang ustru memp pulerkan fitnah dan hu atan atau menciptakan
perpecahan, permusuhan, dan kerusakan.
e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara. Demokrasi menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bukan
saja mengakui kekuasaan negara Republik Indonesia yang tidak tak
terbatas secara hukum, melainkan juga demokrasi itu dikuatkan dengan
pembagian kekuasaan negara dan diserahkan kepada badan-badan negara
yang bertanggung jawab. Jadi, demokrasi menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenal semacam pembagian
dan pemisahan kekuasaan i isi n n se ti n e , dengan
sistem pengawasan dan perimbangan c ec n nces
f. Demokrasi dengan hak asasi manusia. Demokrasi menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengakui hak asasi
manusia yang tujuannya bukan saja menghormati hak-hak asasi manusia,
melainkan terlebih-lebih untuk meningkatkan martabat dan derajat
manusia seutuhnya.
g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka. Demokrasi menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menghendaki diberlakukannya sistem pengadilan yang merdeka
(independen) yang memberi peluang seluas-luasnya kepada semua

46 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
pihak yang berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum yang
seadil-adilnya. Di muka pengadilan yang merdeka penggugat dengan
pengacaranya, penuntut umum dan terdakwa dengan pengacaranya
mempunyai hak yang sama untuk mengajukan konsideran (pertimbangan),
dalil-dalil, fakta-fakta, saksi, alat pembuktian, dan petitumnya.

Sumber:
vhrmedia.com
Gambar 2.3
Peradilan yang
merdeka merupakan
perwujudan dari
prinsip-prinsip
Demokrasi
Pancasila

h. Demokrasi dengan otonomi daerah. Otonomi daerah merupakan


pembatasan terhadap kekuasaan negara, khususnya kekuasaan legislatif
dan eksekutif di tingkat pusat, dan lebih khusus lagi pembatasan atas
kekuasaan presiden. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 secara jelas memerintahkan dibentuknya daerah-daerah
otonom pada provinsi dan kabupaten/kota. Dengan peraturan pemerintah,
daerah-daerah otonom itu dibangun dan disiapkan untuk mampu mengatur
dan menyelenggarakan urusan-urusan pemerintahan sebagai urusan
rumah tangganya sendiri yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah.
i. Demokrasi dengan kemakmuran. Demokrasi itu bukan hanya soal
kebebasan dan hak, bukan hanya soal kewajiban dan tanggung jawab,
bukan pula hanya soal mengorganisir kedaulatan rakyat atau pembagian
kekuasaan kenegaraan. Demokrasi itu bukan pula hanya soal otonomi
daerah dan keadilan hukum. Sebab bersamaan dengan itu semua, demokrasi
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PPKn | 47
itu ternyata ditujukan untuk
membangun negara kemakmuran Penanaman Kesadaran
( e e st te) oleh dan untuk Berkonstitusi
sebesar-besarnya kemakmuran
Inti dari demokrasi adalah
rakyat Indonesia. kedaulatan rakyat, artinya
j. Demokrasi yang berkeadilan rakyat mempunyai kekuasaan
sosial. Demokrasi menurut penuh untuk mengelola negara,
Undang-Undang Dasar Negara sehingga kemajuan sebuah
negara merupakan tanggung
Republik Indonesia Tahun 1945 jawab seluruh rakyatnya.
menggariskan keadilan sosial Oleh karena itu, dalam negara
di antara berbagai kelompok, demokratis, setiap rakyat atau
golongan, dan lapisan masyarakat. warga negara berkewajiban
untuk:
Tidak ada golongan, lapisan, 1. menghargai dan menjunjung
kelompok, satuan, atau organisasi tinggi hukum;
yang jadi anak emas, yang diberi 2. menjunjung tinggi ideologi
berbagai keistimewaan atau hak- dan konstitusi negara;
3. mengutamakan kepentingan
hak khusus. negara;
Apa sebenarnya yang menjadi 4. ikut serta dalam berbagai
karakter utama Demokrasi Pancasila? bentuk kegiatan politik;
Karakter utama Demokrasi Pancasila 5. mengisi kemerdekaan dan
aktif dalam pembangunan.
adalah sila keempat, yaitu Kerakyatan
n i i in e i t e i s n n
e s t n e i n Dengan kata lain, Demokrasi Pancasila
mengandung tiga karakter utama, yaitu kerakyatan, permusyawaratan, dan hikmat
kebijaksanaan.
Tiga karakter tersebut sekaligus berkedudukan sebagai cita-cita luhur penerapan
demokrasi di Indonesia. Cita-cita kerakyatan merupakan bentuk penghormatan
kepada rakyat Indonesia dengan memberi kesempatan kepada rakyat Indonesia
untuk berperan atau terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah. Cita-cita permusyawaratan memancarkan keinginan untuk
mewujudkan negara persatuan yang dapat mengatasi paham perseorangan atau
golongan. Adapun, cita-cita hikmat kebijaksanaan merupakan keinginan bangsa
Indonesia bahwa demokrasi yang diterapkan di Indonesia merupakan demokrasi
yang didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan, perikemanusiaan, persatuan,
permusyawaratan, dan keadilan.

48 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Untuk menambah pemahaman kalian mengenai nilai yang dikandung dalam
Demokrasi Pancasila, simaklah ilustrasi berikut.

Seorang tukang judi mengatakan bahwa masalah


judi adalah halal karena urusan judi merupakan
urusan usaha manusia untuk mencari nafkah.
Pendapat tersebut itu bijak dan benar menurut
dirinya sebagai manusia. Tetapi apakah kalian
yakin bahwa Tuhan merestui perbuatan judi
seperti yang dikatakan manusia tadi. Jawabannya,
tidak. Tuhan tidak merestui perbuatan judi, apapun
alasannya. Kalau demikian, perbuatan judi tidak
mengandung ni i i t Jika demikian maka
bertentangan dengan nilai Demokrasi Pancasila.

Dari ilustrasi tersebut, tergambar


oleh kita bahwa Demokrasi Pancasila Info Kewarganegaraan
memiliki nilai lebih jika dibandingkan
dengan demokrasi di negara lain. Apa Demokrasi Pancasila mendasar-
kan diri pada paham kekeluargaan
nilai lebihnya? Demokrasi Pancasila
dan kegotongroyongan yang
mengandung beberapa nilai moral yang ditujukan untuk:
bersumber dari Pancasila, yaitu sebagai a. kesejahteraan rakyat,
berikut. b. mendukung unsur-unsur
kesadaran ber-Ketuhanan
a. Persamaan bagi seluruh rakyat
Yang maha Esa,
Indonesia. c. menolak atheisme,
b. Keseimbangan antara hak dan d. menegakkan kebenaran
kewajiban. yang berdasarkan budi
pekerti yang luhur,
c. Pelaksanaan kebebasan yang
e. m e n g e m b a n g k a n
dipertanggungjawabkan secara kepribadian Indonesia,
moral kepada Tuhan Yang Maha f. menciptakan keseimbangan
Esa, diri sendiri, dan orang lain. perikehidupan individu
dan masyarakat, jasmani
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
dan rohani, lahir dan batin,
e. Pengambilan keputusan dengan hubungan manusia dengan
musyawarah mufakat. sesamanya dan hubungan
f. Mengutamakan persatuan nasio- manusia dengan Tuhannya.
nal dan kekeluargaan.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan
cita-cita nasional.

PPKn | 49
Demikianlah beberapa nilai lebih Demokrasi Pancasila yang merupakan
corak khas budaya demokrasi di Indonesia. Pelaksanaanya bagaimana? Tentunya
berpulang kepada kemauan kita sendiri. Apakah kita mempunyai kemauan untuk
melaksanakannya dalam menyelesaikan suatu persoalan atau tidak?

Tugas Kelompok 2.2

Bacalah berita di bawah ini. Kemudian diskusikanlah pertanyaan-pertanyaannya


dengan teman sebangku.

Warga Deli Serdang dan Langkat Serentak Pilih Bupati dan


Wakil Bupati

Merdeka.com - Warga Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten


Langkat di Sumut hari ini, Rabu (23/10/2013), memilih calon
bupati dan wakil bupati untuk periode 2014-2019. Mereka
menggunakan hak suaranya di ribuan TPS yang disediakan.
Para pemilih mengaku ikut memilih karena berharap ada
perubahan ke arah lebih baik di Deliserdang. “Ini kan lima
tahun sekali. Jangan sampai golput yang menang. Kalau
banyak yang memberikan suara, calon terpilih nanti jadi benar-
benar mendapat legitimasi,” kata Ahmad Zuhdi (28), warga
Jalan Kenari Raya, Perumnas Mandala, Kelurahan Kenangan,
Percut Sei Tuan, yang memilih di TPS 29.
Perubahan juga diharapkan Desta Tarigan, yang datang
bersama keluarganya ke lokasi TPS 15 di Kelurahan Delitua,
Kecamatan Namorambe. “Saya juga berharap terjadi
perubahan, walaupun saya pesimis,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan, proses pencoblosan di TPS
berlangsung lancar. Warga mendatangi lokasi-lokasi yang
ditetapkan sejak pagi. Hingga menjelang siang, warga terlihat
masih berdatangan.
Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), jumlah
pemilih di Deliserdang 1.485.326 jiwa. Mereka diberi hak
memilih 11 pasangan calon bupati dan wakil bupati. Lima
pasangan kandidat dicalonkan partai politik, enam pasangan
calon lainnya maju dari jalur perseorangan. Sementara itu,
Pemilukada Langkat juga digelar hari ini. Empat pasangan
calon bupati dan wakil bupati akan memperebutkan suara
698.300 pemilih dalam DPT.
Sumber: tt e e c

50 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
1. Menurut kalian apakah Pilkada yang dilaksanakan
pada saat ini sesuai dengan prinsip-prinsip Demokrasi
Pancasila? Berikan alasan kalian.
2. Kalian tentunya sering mendengar atau membaca berita.
Beberapa pelaksanaan Pilkada diakhiri dengan kericuhan
antarpendukung calon kepala daerah/wakil kepala daerah.
Menurut kalian apa saja penyebab terjadinya hal tersebut?
3. Selain itu, hasil Pilkada juga banyak yang tidak diterima
oleh pasangan calon yang kalah. Mereka melayangkan
gugutan hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi. Menurut
kalian apa saja yang menyebabkan tidak diterimanya hasil
Pilkada oleh pasangan calon kepala daerah/wakil kepala
daerah yang kalah dalam pemilihan? Apakah sikap tidak
menerima kekalahan tersebut sesuai dengan prinsip-
prinsip Demokrasi Pancasila? Berikan alasan kalian.
4. Coba kalian ajukan beberapa solusi untuk menyelesaikan
kekisruhan dalam pelaksanaan Pilkada di Indonesia.

2. Periodisasi Perkembangan Demokrasi Pancasila


Pada bagian sebelumnya telah dibahas secara singkat karakteristik demokrasi
Indonesia. Hal ini secara otomatis akan memunculkan suatu anggapan dalam
benak kita bahwa negara kita adalah negara demokrasi. Akan tetapi, muncul suatu
pertanyaan apakah benar negara kita adalah negara demokrasi? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, kita dapat menggunakan sudut pandang normatif dan empirik.
Dalam sudut pandang normatif, demokrasi merupakan sesuatu yang secara
ideal hendak dilakukan atau diselenggarakan oleh sebuah negara, seperti misalnya
kita mengenal ungkapan e e int n i t e t n nt
rakyat”. Ungkapan normatif tersebut biasanya diterjemahkan dalam konstitusi
pada masing-masing negara, misalnya dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 bagi pemerintahan Republik Indonesia. Apakah
secara normatif, negara kita sudah memenuhi kriteria sebagai negara demokrasi?
Jawabannya tentu saja sudah.
Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan negara kita, semua konstitusi yang
pernah berlaku menganut prinsip demokrasi. Hal ini dapat dilihat misalnya dalam
ketentuan-ketentuan berikut.

PPKn | 51
a. Dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945 (sebelum diamandemen) berbunyi
e t n i t n n t n i n se en n e
e is e s t n t
b. Dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(setelah diamandemen) berbunyi e t n e it n n t n
i s n n en t n n n n s
c. Dalam konstitusi Republik Indonesia Serikat, Pasal 1:
1) Ayat (1) berbunyi e i n nesi e i t n e e n
e ti s t ne n e stis n e ent
federasi”
2) Ayat (2) berbunyi e s n e t n e i n nesi e i t
i n e e e int es s e n e i n t
n en t
d. Dalam UUDS 1950 Pasal 1:
1) Ayat (1) berbunyi e i n nesi n e e n e t
i s t ne n e tis n e ent es t n
2) Ayat (2) berbunyi e t n e i n nesi it n n
t n i n e e e int es s en n e n
e i n t
Dari keempat konstitusi tersebut, kita dapat melihat secara jelas bahwa secara
normatif Indonesia adalah negara demokrasi. Akan tetapi, yang menjadi persoalan
apakah konstitusi tersebut melahirkan suatu sistem yang demokratis? Nah, untuk
melihat apakah suatu sistem pemerintahan adalah sistem yang demokratis atau
tidak, dapat dilihat dari indikator-indikator yang dirumuskan oleh Affan Gaffar
berikut ini.
a. nt i it s Dalam demokrasi, setiap pemegang jabatan yang dipilih
oleh rakyat harus dapat mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang
hendak dan telah ditempuhnya. Tidak hanya itu, ia juga harus dapat
mempertanggungjawabkan ucapan atau kata-katanya, serta yang tidak
kalah pentingnya adalah perilaku dalam kehidupan yang pernah, sedang,
bahkan yang akan dijalaninya. Pertanggungjawaban itu tidak hanya
menyangkut dirinya, tetapi juga menyangkut keluarganya dalam arti luas,
yaitu perilaku anak dan isterinya, juga sanak keluarganya terutama yang
berkaitan dengan jabatannya.
b. t si e s n Dalam demokrasi, peluang akan terjadinya rotasi
kekuasaan harus ada dan dilakukan secara teratur dan damai. Jadi, tidak
hanya satu orang yang selalu memegang jabatan, sementara peluang orang
lain tertutup sama sekali.

52 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
c. e t en iti n te Untuk memungkinkan terjadinya rotasi
kekuasaan, diperlukan satu sistem rekrutmen politik yang terbuka.
Artinya, setiap orang yang memenuhi syarat untuk mengisi suatu jabatan
politik yang dipilih rakyat mempunyai peluang yang sama dalam
melakukan kompetisi untuk mengisi jabatan politik tersebut.
d. e i i n Dalam suatu negara demokrasi, pemilu dilaksanakan
secara teratur. Pemilu merupakan sarana untuk melaksanakan rotasi
kekuasaan dan rekrutmen politik. Setiap warga negara yang sudah dewasa
mempunyai hak untuk memilih dan dipilih dan bebas menggunakan
haknya tersebut sesuai dengan kehendak hati nuraninya. Dia bebas untuk
menentukan partai atau calon mana yang akan didukungnya, tanpa ada
rasa takut atau paksaan dari orang lain. Pemilih juga bebas mengikuti
segala macam akitivitas pemilihan seperti kampanye dan menyaksikan
penghitungan suara.
e. e en n s Dalam suatu negara yang demokratis, setiap
warga negara dapat menikmati hak-hak dasar mereka secara bebas,
termasuk di dalamnya hak untuk menyatakan pendapat, hak untuk
berkumpul dan berserikat, serta hak untuk menikmati pers yang bebas.
Kelima indikator di atas merupakan elemen umum dari demokrasi yang
menjadi ukuran dari sebuah negara demokratis. Dari indikator-indikator tersebut,
apakah semuanya sudah diterapkan di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, kita dapat melihatnya dari alur sejarah politik di Indonesia, yaitu pada
pemerintahan masa revolusi kemerdekaan Indonesia, pemerintahan parlementer,
pemerintahan demokrasi terpimpin, pemerintahan Orde Baru, dan pemerintahan
orde reformasi. Mengapa demikian? Karena pada masa-masa tersebut demokrasi
sebagai sistem pemerintahan Republik Indonesia mengalami perkembangan
yang fluktuati . engan berdasarkan pada indikat r-indikat r yang disebutkan di
atas, berikut ini dipaparkan perkembangan demokrasi pada masa-masa tersebut,
sehingga pada akhirnya kita dapat menjawab sendiri pertanyaan apakah Indonesia
negara demokrasi atau bukan?

a. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1945 - 1949


Kalau kita mengikuti risalah sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia, maka kita akan melihat begitu besarnya komitmen para
pendiri bangsa ini untuk mewujudkan demokrasi politik di Indonesia. Muhammad

PPKn | 53
Yamin dengan beraninya memasukkan asas peri kerakyatan dalam usulan dasar
negara Indonesia merdeka. Ir. Soekarno dengan penuh keyakinan memasukkan
asas mufakat atau demokrasi dalam usulannya tentang dasar negara Indonesia
merdeka yang kemudian diberi nama Pancasila. Keyakinan mereka yang sangat
besar tersebut timbul karena dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan mereka.
Mereka percaya bahwa demokrasi bukan merupakan sesuatu yang hanya terbatas
pada komitmen, tetapi juga merupakan sesuatu yang perlu diwujudkan.
Pada masa pemerintahan revolusi kemerdekaan (1945 - 1949), pelaksanaan
demokrasi baru terbatas pada berfungsinya pers yang mendukung revolusi
kemerdekaan. Adapun, elemen-elemen demokrasi yang lain belum sepenuhnya
terwujud, karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Hal ini
dikarenakan pemerintah harus memusatkan seluruh energinya bersama-sama
rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan negara, agar
negara kesatuan tetap hidup.

Sumber: n n nesi e e
Gambar 2.4 Para pejuang perang kemerdekaan

Partai-partai politik tumbuh dan berkembang dengan cepat. Tetapi, fungsinya


yang paling utama adalah ikut serta memenangkan revolusi kemerdekaan dengan
menanamkan kesadaran untuk bernegara serta menanamkan semangat anti
penjajahan. Karena keadaan yang tidak mengizinkan, pemilihan umum belum
dapat dilaksanakan sekali pun hal itu telah menjadi salah satu agenda politik
utama.
Meskipun tidak banyak catatan sejarah yang menyangkut perkembangan
demokrasi pada periode ini, akan tetapi pada periode tersebut telah diletakkan hal-

54 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
hal mendasar bagi perkembangan demokrasi di Indonesia untuk masa selanjutnya.
et pemberian hak-hak politik secara menyeluruh. Para pembentuk negara
sudah sejak semula mempunyai komitmen yang sangat besar terhadap demokrasi
sehingga begitu mereka menyatakan kemerdekaan dari pemerintah kolonial
Belanda, semua warga negara yang sudah dianggap dewasa memiliki hak politik
yang sama, tanpa ada diskriminasi yang bersumber dari ras, agama, suku, dan
kedaerahan. e presiden yang secara konstitusional memiliki kemungkinan
untuk menjadi seorang diktator, dibatasi kekuasaanya ketika Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) dibentuk untuk menggantikan parlemen. eti dengan
maklumat Wakil Presiden, dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik
yang kemudian menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian di Indonesia untuk
masa-masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan politik kita.

b. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1949 - 1959


Periode kedua pemerintahan negara Indonesia merdeka berlangsung dalam
rentang waktu antara tahun 1949 sampai 1959. Pada periode ini terjadi dua
kali pergantian undang-undang dasar. e t pergantian UUD 1945 dengan
Konstitusi RIS pada rentang waktu 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus
1950. Dalam rentang waktu ini, bentuk negara kita berubah dari kesatuan
menjadi serikat, sistem pemerintahan juga berubah dari presidensil menjadi
quasi parlementer. e pergantian Konstitusi RIS dengan Undang-Undang
Dasar Sementara 1950 pada rentang waktu 17 Agutus 1950 sampai dengan 5 Juli
1959. Pada periode pemerintahan ini bentuk negara kembali berubah menjadi
negara kesatuan dan sistem pemerintahan menganut sistem parlementer. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pada periode 1949 sampai dengan 1959,
negara kita menganut demokrasi parlementer.
Masa demokrasi parlementer merupakan masa yang semua elemen
demokrasinya dapat kita temukan perwujudannya dalam kehidupan politik di
Indonesia. e t lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan
yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan kekuasaan
parlemen ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak percaya kepada
pihak pemerintah yang mengakibatkan kabinet harus meletakkan jabatannya
meskipun pemerintahannya baru berjalan beberapa bulan, seperti yang terjadi
pada Ir. Djuanda Kartawidjaja yang diberhentikan dengan mosi tidak percaya dari
parlemen.

PPKn | 55
e akuntabilitas (pertanggungjawaban) pemegang jabatan dan politisi
pada umumnya sangat tinggi. Hal ini dapat terjadi karena berfungsinya parlemen
dan juga sejumlah media massa sebagai alat kontrol sosial. Sejumlah kasus
jatuhnya kabinet pada periode ini merupakan contoh konkret dari tingginya
akuntabilitas tersebut.
eti kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang
sebesar-besarnya untuk berkembang secara maksimal. Dalam periode ini,
Indonesia menganut sistem multipartai. Pada periode ini, hampir 40 partai politik
terbentuk dengan tingkat otonomi yang sangat tinggi dalam proses rekrutmen,
baik pengurus atau pimpinan partainya maupun para pendukungnya. Campur
tangan pemerintah dalam hal rekrutmen boleh dikatakan tidak ada sama sekali.
Setiap partai bebas memilih ketua dan segenap anggota pengurusnya.
ee t sekali pun pemilihan umum hanya dilaksanakan satu kali yaitu
pada 1955, tetapi pemilihan umum tersebut benar-benar dilaksanakan dengan
prinsip demokrasi. Kompetisi antarpartai politik berjalan sangat intensif dan i
serta yang tidak kalah pentingnya adalah setiap pemilih dapat menggunakan hak
pilihnya dengan bebas tanpa ada tekanan atau rasa takut.
ei masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar
mereka tidak dikurangi sama sekali, sekalipun tidak semua warga negara dapat
memanfaatkannya dengan maksimal. Hak untuk berserikat dan berkumpul
dapat diwujudkan dengan jelas, dengan terbentuknya sejumlah partai politik dan
organisasi peserta pemilihan umum. Kebebasan pers juga dirasakan dengan baik.
Demikian juga dengan kebebasan berpendapat. Masyarakat mampu melakukannya
tanpa ada rasa takut untuk menghadapi risiko, sekalipun mengkritik pemerintah
dengan keras. Sebagai contoh adalah yang dilakukan oleh Dr. Halim, mantan
Perdana Menteri, yang menyampaikan surat terbuka dan mengeluarkan semua
isi hatinya dengan kritikan yang sangat tajam terhadap sejumlah langkah yang
dilakukan Presiden Soekarno. Surat tersebut tertanggal 27 Mei 1955. Petikan isi
surat tersebut adalah sebagai berikut.

i en n n n it se ti t e tt n n
te t s s t t e te n set n s te n i
untuk menggunakan bentuk “surat terbuka”ini guna meminta
e ti n te e n se n ini n s ini
n n i s e i t i te i en i e n

56 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
n in s en et i in in s se t n
di sini atau yang sudah saya sampaikan kepada saudara untuk
i e ti n n e i i n s s e it
in t n e i en s ti n n n n
ite nt e e i i e n ini e i n e n
e n n e n s n i ne e i it se n seti i
semakin buruk.
in s in in en t n s e i eti
en en en t n en e i n i n t
e n nesi e n sesi i et i s n
e i e i i s en en en t n
ese te n t en i sesi
e e c s t ini en n se n t
e n
i ti i iti n nesi nsisi en e si
n n n

Setelah kalian menelaah surat tersebut, nilai-nilai apa saja yang terkandung
dalam surat tersebut yang dapat kalian teladan dalam kehidupan sehari-hari?

een dalam masa pemerintahan parlementer, daerah-daerah memperoleh


otonomi yang cukup bahkan otonomi yang seluas-luasnya dengan asas
desentralisasi sebagai landasan untuk berpijak dalam mengatur hubungan
kekuasaan antara pemerintah pusat pemerintah daerah.
Keenam indikator tersebut merupakan ukuran dalam pelaksanaan demokrasi
pada masa pemerintahan parlementer. Akan tetapi, pelaksanaan tersebut tidak
berumur panjang. Demokrasi parlementer hanya bertahan selama sembilan tahun
seiring dengan dikeluarkannya dekrit oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli
1959 yang membubarkan Konstituante dan kembali kepada UUD 1945. Presiden
menganggap bahwa demokrasi parlementer tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat gotong royong sehingga beliau
menganggap bahwa sistem demokrasi ini telah gagal mengadopsi nilai-nilai
kepribadian bangsa Indonesia.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah mengapa demokrasi parlementer
mengalami kegagalan? Banyak sekali para ahli mencoba menjawab pertanyaan
tersebut. Dari sekian banyak jawaban tersebut, ada beberapa hal yang dinilai tepat
untuk menjawab pertanyaan tersebut.

PPKn | 57
et munculnya usulan presiden yang dikenal dengan konsepsi Presiden
untuk membentuk pemerintahan yang bersifat gotong royong yang melibatkan
semua kekuatan politik yang ada termasuk Partai Komunis Indonesia. Melalui
konsepsi ini Presiden membentuk Dewan Nasional yang melibatkan semua
organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan. Konsepsi Presiden dan Dewan
Nasional ini mendapat tantangan yang sangat kuat dari sejumlah partai politik
terutama Masyumi dan Partai Syarikat Islam. Mereka menganggap bahwa
pembentukan Dewan Nasional merupakan pelanggaran yang sangat fundamental
terhadap konstitusi negara karena lembaga tersebut tidak dikenal dalam konstitusi.
e Dewan Konstituante mengalami jalan buntu untuk mencapai
kesepakatan merumuskan ideologi nasional, karena tidak tercapainya titik temu
antara dua kubu politik, yaitu kelompok yang menginginkan Islam sebagai
ideologi negara dan kelompok lain yang menginginkan Pancasila sebagai ideologi
negara. Ketika voting dilakukan, ternyata suara mayoritas yang diperlukan tidak
pernah tercapai.
eti dominannya politik aliran sehingga membawa konsekuensi terhadap
pengel laan k nflik. kibat p litik aliran tersebut, setiap k nflik yang ter adi
cenderung meluas melewati batas wilayah yang pada akhirnya membawa dampak
yang sangat negatif terhadap stabilitas politik.
ee t basis sosial ekonomi yang masih sangat lemah. Struktur sosial
yang dengan tegas membedakan kedudukan masyarakat secara langsung
tidak mendukung keberlangsungan demokrasi. Akibatnya, semua komponen
masyarakat sulit dipersatukan, sehingga hal tersebut mengganggu stabilitas
pemerintahan yang berdampak pada begitu mudahnya pemerintahan yang sedang
berjalan dijatuhkan atau diganti sebelum masa jabatannya selesai.

c. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1959 - 1965


Kinerja Dewan Konstituante yang berlarut-larut membawa Indonesia ke dalam
persoalan politik yang sangat pelik. Negara dilingkupi oleh kondisi yang serba
tidak pasti, karena landasan konstitusional tidak mempunyai kekuatan hukum
yang tetap, karena hanya bersifat sementara. Selain itu juga, situasi seperti ini
memberi pengaruh yang besar terhadap situasi keamanan nasional yang sudah
membahayakan persatuan dan kesatuan nasional.
Presiden Soekarno sebagai kepala negara melihat situasi ini sangat
membahayakan bila terus dibiarkan. Oleh karena itu, untuk mengeluarkan bangsa

58 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
ini dari persoalan yang teramat pelik ini, Presiden Soekarno menerbitkan suatu
dekrit pada tanggal 5 Juli 1959 yang selanjutnya dikenal dengan sebutan Dekrit
esi en i Dalam dekrit tersebut, Presiden menyatakan pembubaran
Dewan Konstituante dan kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945. Dekrit
Presiden tersebut mengakhiri era demokrasi parlementer, yang kemudian membawa
dampak yang sangat besar dalam kehidupan politik nasional. Era baru demokrasi
dan pemerintahan Indonesia mulai dimasuki, yaitu suatu konsep demokrasi yang
oleh Presiden Soekarno disebut sebagai Demokrasi Terpimpin. Maksud konsep
terpimpin ini, dalam pandangan Presiden Soekarno adalah dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.

Sumber: n n nesi e e

Gambar 2.5 Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan awal bergulirnya Demokrasi Terpimpin

Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik yang


berjalan pada masa demokrasi parlementer. Adapun karakteristik yang utama dari
perpolitikan pada era demokrasi terpimpin sebagai berikut.
et mengaburnya sistem kepartaian. Kehadiran partai-partai politik bukan
untuk mempersiapkan diri dalam rangka mengisi jabatan politik di pemerintah
(karena pemilihan umum tidak pernah dijalankan), tetapi lebih merupakan elemen
penopang dari tarik ulur kekuatan antara lembaga kepresidenan, Angkatan Darat
,dan Partai Komunis Indonesia.
e dengan terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong,
peranan lembaga legislatif dalam sistem politik nasional menjadi sedemikian
lemah. DPR-GR tidak lebih hanya merupakan instrumen politik lembaga

PPKn | 59
kepresidenan. Proses rekrutmen politik untuk lembaga ini pun ditentukan oleh
presiden.
eti hak dasar manusia menjadi sangat lemah. Kritik dan saran dari
lawan-lawan politik Presiden tidak banyak diberikan. Mereka tidak mempunyai
keberanian untuk menentangnya.
ee t masa demokrasi terpimpin membuat kebebasan pers berkurang.
Sejumlah surat kabar dan majalah dilarang terbit oleh pemerintah seperti misalnya
Harian Abadi yang berafiliasi dengan asyumi dan i n e n yang
berafiliasi dengan P .
ei sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan
antara pemerintah pusat dan daerah. Daerah-daerah memiliki otonomi yang
terbatas.
Dari lima karakter di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pada era demokrasi
terpimpin terdapat penyimpangan-penyimpangan terhadap demokrasi. Hal ini
tidak terlepas dari kondisi Indonesia yang baru merdeka.

d. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1965 - 1998


Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang
singkat yaitu antara tahun 1966 - 1968, ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi
Presiden Republik Indonesia. Era yang kemudian dikenal sebagai Orde Baru
dengan konsep e si nc si Visi utama pemerintahan Orde Baru ini
adalah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan secercah harapan bagi rakyat
Indonesia. Rakyat Indonesia mengharapkan adanya perubahan-perubahan politik
menjadi lebih demokratis. Harapan tersebut tentu saja ada dasarnya. Orde Baru
dipandang mampu mengeluarkan bangsa ini keluar dari keterpurukan.
Harapan rakyat tersebut tidak sepenuhnya terwujud. Karena, sebenarnya tidak
ada perubahan yang substantif dari kehidupan politik Indonesia. Dalam perjalanan
politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan presiden merupakan pusat dari
seluruh proses politik di Indonesia. Lembaga kepresidenan merupakan pengontrol
utama lembaga negara lainnya, baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR,
DPA, BPK, dan MA) maupun yang bersifat infrastruktur (LSM, partai politik,

60 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
dan sebagainya). Selain itu juga, Presiden Soeharto mempunyai sejumlah legalitas
yang tidak dimiliki oleh siapa pun seperti Pengemban Supersemar, Mandataris
MPR, Bapak Pembangunan, dan Panglima Tertinggi ABRI.
Dari uraian di atas, kita dapat
menggambarkan bahwa pelaksanaan Penanaman Kesadaran
Demokrasi Pancasila masih jauh dari Berkonstitusi
harapan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila Inti dari Demokrasi Pancasila adalah
secara murni dan konsekuen hanya demokrasi yang berlandaskan Ke-
rakyatan yang dipimpin oleh hikmat
dijadikan alat politik penguasa belaka. kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
Kenyataan yang terjadi Demokrasi perwakilan. Oleh karena itu, setiap
warga negara, termasuk kalian harus
Pancasila sama dengan kediktatoran. memperhatikan hal-hal berikut.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini 1. Tidak boleh memaksakan
kehendak kepada orang lain.
dipaparkan karakteristik Demokrasi 2. Mengutamakan musyawarah
Pancasila masa Orde Baru yang dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
berdasarkan pada indikator demokrasi 3. Musyawarah untuk mencapai
yang telah dikemukakan sebelumnya. mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
et rotasi kekuasaan eksekutif 4. Menghormati dan menjunjung
tinggi setiap keputusan
boleh dikatakan sangat kecil terjadi. yang dicapai sebagai hasil
Kecuali pada jajaran yang lebih rendah, musyawarah.
5. Dengan iktikad baik dan rasa
seperti gubernur, bupati/walikota, tanggung jawab menerima dan
camat, dan kepala desa. Kalaupun ada melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
perubahan, selama pemerintahan Orde 6. Di dalam musyawarah
Baru hanya terjadi pada jabatan wakil diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan
presiden, sementara pemerintahan secara golongan.
esensial masih tetap sama. 7. Musyawarah dilakukan dengan
akal sehat dan sesuai dengan hati
e rekrutmen politik bersifat nurani yang luhur.
tertutup. Rekrutmen politik merupakan 8. Keputusan yang diambil harus
dapat dipertanggungjawabkan
proses pengisian jabatan politik di secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi
dalam penyelenggaraan pemerintah harkat dan martabat manusia,
negara, baik untuk lembaga eksekutif nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan
(pemerintah pusat maupun daerah), kesatuan demi kepentingan
bersama.
legislatif (MPR, DPR, dan DPRD)
9. Memberikan kepercayaan
maupun lembaga yudikatif (Mahkamah kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan
Agung). Dalam negara yang menganut pemusyawaratan.

PPKn | 61
sistem pemerintahan yang demokratis, semua warga negara yang mampu dan
memenuhi syarat mempunyai peluang yang sama untuk mengisi jabatan politik
tersebut. Akan tetapi, yang terjadi di Indonesia pada masa Orde Baru, sistem
rekrutmen politik tersebut bersifat tertutup, kecuali anggota DPR yang berjumlah
400 orang dipilih melalui pemilihan umum. Pengisian jabatan tinggi negara seperti
Mahkamah Agung, Dewan Pertimbangan Agung, dan jabatan-jabatan lainnya
dalam birokrasi dikontrol sepenuhnya oleh lembaga kepresidenan. Demikian
juga dengan anggota badan legislatif. Anggota DPR sejumlah 100 orang dipilih
melalui proses pengangkatan dengan surat keputusan presiden. Sementara itu
dalam kaitannya dengan rekrutmen politik lokal (seperti gubernur dan bupati/
walikota), masyarakat di daerah tidak mempunyai peluang untuk ikut menentukan
pemimpin mereka. Kata akhir tentang siapa yang akan menjabat diputuskan oleh
presiden. Jelas, sistem rekrutmen seperti itu sangat bertentangan dengan semangat
demokrasi.
eti Pemilihan Umum. Pada masa pemerintahan Orde Baru, pemilihan
umum telah dilangsungkan sebanyak enam kali dengan frekuensi yang teratur
setiap lima tahun sekali. Tetapi, kalau kita amati kualitas pelaksanaan pemilihan
umum tersebut masih jauh dari semangat demokrasi. Pemilihan umum tidak
melahirkan persaingan yang sehat.
ee t pelaksanaan hak dasar warga negara. Sudah bukan menjadi rahasia
umum lagi, bahwa dunia internasional sering menyoroti politik Indonesia berkait-
an erat dengan perwujudan jaminan hak asasi manusia. Masalah kebebasan pers
sering muncul ke permukaan. Persoalan mendasar adalah selalu adanya campur
tangan birokrasi yang sangat kuat. Selama pemerintahan Orde Baru, sejarah
pengekangan kebebasan pers terulang kembali seperti yang terjadi pada masa
Orde Lama. Beberapa media massa seperti Tempo, Detik, dan Editor dicabut surat
izin penerbitannya atau dengan kata lain dibreidel setelah mereka mengeluarkan
laporan investigasi tentang berbagai masalah penyelewengan yang dilakukan oleh
pejabat-pejabat negara.
Selain itu, kebebasan berpendapat menjadi barang langka dan mewah.
Pemerintah melalui kepanjangan tangannya (aparat keamanan) memberikan
ruang yang terbatas kepada masyarakat untuk berpendapat. Pemberlakuan
Undang-Undang Subversif membuat posisi pemerintah semakin kuat karena
tidak ada kontrol dari rakyat. Rakyat menjadi takut untuk berpendapat mengenai

62 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tidak jarang pemerintah memenjarakan
dan mencekal orang-orang yang mengkritisi kebijakannya.
Keempat indikator di atas menjadi catatan hitam perjalanan demokrasi
di Indonesia. Akankah masa-masa pahit ini kembali terulang? Jawabannya
dikembalikan kepada semua elemen bangsa ini.

e. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1998 - sekarang


Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa pemerintahan Orde
Baru pada akhirnya membawa Indonesia pada krisis multidimensi yang diawali
dengan badai krisis moneter yang tidak kunjung reda. Krisis moneter tersebut
membawa akibat pada terjadinya krisis politik, tingkat kepercayaan rakyat terhadap
pemerintah begitu kecil. Tidak hanya itu, kerusuhan-kerusuhan terjadi hampir di
semua belahan bumi Nusantara ini. Akibatnya bisa ditebak, pemerintahan Orde
Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto (meskipun kembali terpilih dalam
Sidang Umum MPR bulan Maret tahun 1998) terperosok ke dalam kondisi yang
diliputi oleh berbagai tekanan politik, baik dari luar maupun dalam negeri. Dari
dunia internasional, terutama Amerika Serikat, secara terbuka meminta Presiden
Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden. Dari dalam negeri, timbul
gerakan massa yang dimotori oleh mahasiswa menuntut Presiden Soeharto mundur
dari jabatannya. Tekanan dari massa mencapai puncaknya ketika tidak kurang
dari 15.000 mahasiswa mengambil alih Gedung DPR/MPR yang mengakibatkan
proses politik nasional praktis lumpuh. Sekalipun Presiden Soeharto menawarkan
berbagai langkah, antara lain es e (perombakan) kabinet dan membentuk
Dewan Reformasi, akan tetapi Presiden Soeharto tidak punya pilihan lain kecuali
mundur dari jabatannya.
Akhirnya pada hari Kamis tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto bertempat
di Istana Merdeka Jakarta menyatakan berhenti sebagai Presiden dan dengan
menggunakan pasal 8 UUD 1945, Presiden Soeharto segera mengatur agar Wakil
Presiden Habibie disumpah sebagai penggantinya di hadapan Mahkamah Agung.
DPR tidak dapat berfungsi karena gedungnya diambil alih oleh mahasiswa. Saat
itu, kepemimpinan nasional segera beralih dari Soeharto ke Habibie. Hal ini
merupakan jalan baru demi terbukanya proses demokratisasi di Indonesia. Kendati
diliputi oleh kontroversi tentang status hukumnya, pemerintahan Presiden Habibie
mampu bertahan selama satu tahun.

PPKn | 63
Dalam masa pemerintahan Presiden Habibie inilah muncul beberapa indikator
pelaksanaan demokrasi di Indonesia. e t diberikannya ruang kebebasan pers
sebagai ruang publik untuk berpartisipasi dalam berbangsa dan bernegara. e
diberlakukannya sistem multipartai dalam pemilu tahun 1999. Habibie dalam hal
ini sebagai Presiden Republik Indonesia membuka kesempatan kepada rakyat
untuk berserikat dan berkumpul sesuai dengan ideologi dan aspirasi politiknya.

Sumber: e st n esi en n i i
Gambar 2.6 Pelantikan BJ. Habibie sebagai Presiden RI ke-3

Dua hal yang dilakukan Presiden Habibie di atas merupakan fondasi yang kuat
bagi pelaksanaan demokrasi Indonesia pada masa selanjutnya. Demokrasi yang
diterapkan negara kita pada era reformasi ini adalah Demokrasi Pancasila. Tentu
saja dengan karakteristik yang berbeda dengan Orde Baru dan sedikit mirip dengan
demokrasi parlementer tahun 1950 - 1959. e t pemilu yang dilaksanakan
jauh lebih demokratis dari yang sebelumnya. Sistem pemilu yang terus berkembang
memberikan jalan bagi rakyat untuk menggunakan hak politiknya dalam pemilu,
bahkan puncaknya pada tahun 2004 rakyat dapat langsung memilih wakilnya di
lembaga legislatif dan presiden/wakil presiden pun dipilih secara langsung. Tidak
hanya itu, mulai tahun 2005 kepala daerah pun (gubernur dan bupati/walikota)
dipilih langsung oleh rakyat. e rotasi kekuasaan dilaksanakan mulai dari
pemerintah pusat sampai pada tingkat desa. eti pola rekrutmen politik untuk

64 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka. Setiap warga negara yang
mampu dan memenuhi syarat dapat menduduki jabatan politik tersebut tanpa
adanya diskriminasi. ee t sebagian besar hak dasar rakyat dapat terjamin
seperti adanya kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan pers, dan sebagainya.
Kondisi demokrasi Indonesia saat ini dapat diibaratkan sedang menuju ke arah
kesempurnaan. Akan tetapi jalan terjal menuju itu tentu saja selalu menghadang.
Tugas kita adalah mengawal demokrasi ini supaya teraplikasikan dalam seluruh
aspek kehidupan.

Tugas Mandiri 2.2

Setelah kalian memahami materi di atas, coba kalian buat kesimpulan mengenai
karakteristik pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada setiap periodenya. Tuliskan
kesimpulan kalian dalam tabel di bawah ini.

Periode Periode Periode Periode Periode


Indikator
No 1945 - 1949 - 1959 - 1965 - 1998 -
Demokrasi
1949 1959 1965 1998 sekarang

1. Akuntabilitas

Rotasi
2.
kekuasaan

Pola
3. rekrutmen
politik
Pelaksanaan
4. pemilihan
umum
Pemenuhan
5. hak-hak dasar
warga negara

PPKn | 65
C. Membangun Kehidupan yang Demokratis di Indonesia

1. Pentingnya Kehidupan yang Demokratis


Setelah kalian membaca dan memahami uraian materi sebelumnya, coba
kalian pikirkan apakah negara kita merupakan negara yang demokratis? Mengapa
kehidupan demokratis itu penting? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut,
pahamilah uraian materi berikut ini.
Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang demokratis,
apabila di dalam pemerintahan tersebut rakyat memiliki persamaan di depan
hukum, memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan,
dan memperoleh pendapatan yang layak karena terjadi distribusi pendapatan yang
adil, serta memiliki kebebasan yang bertanggung jawab. Mari kita uraikan makna
masing-masing.
a. Persamaan kedudukan di muka hukum
Hukum itu mengatur bagaimana seharusnya penguasa bertindak,
bagaimana hak dan kewajiban dari penguasa dan juga rakyatnya. Rakyat
memiliki kedudukan yang sama di depan hukum. Artinya, hukum harus
dijalankan secara adil dan benar. Hukum tidak boleh pandang bulu. Siapa saja
yang bersalah dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk menciptakan
hal itu harus ditunjang dengan adanya aparat penegak hukum yang tegas
dan bijaksana, bebas dari pengaruh pemerintahan yang berkuasa, dan berani
menghukum siapa saja yang bersalah.

b. Partisipasi dalam pembuatan keputusan


Dalam negara yang menganut sistem politik demokrasi, kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat dan pemerintahan dijalankan berdasarkan kehendak
rakyat. Aspirasi dan kemauan rakyat harus dipenuhi dan pemerintahan
dijalankan berdasarkan konstitusi yang merupakan arah dan pedoman dalam
melaksanakan hidup bernegara. Para pembuat kebijakan memperhatikan
seluruh aspirasi rakyat yang berkembang. Kebijakan yang dikeluarkan harus
dapat mewakili berbagai keinginan masyarakat yang beragam. Sebagai
contoh, ketika rakyat berkeinginan kuat untuk menyampaikan pendapat di
muka umum maka pemerintah dan DPR menetapkan undang-undang yang
mengatur penyampaian pendapat di muka umum.

66 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
c. Distribusi pendapatan secara adil
Dalam negara demokrasi, semua bidang dijalankan dengan berdasarkan
prinsip keadilan termasuk di dalam bidang ekonomi. Semua warga negara
berhak memperoleh pendapatan yang layak. Pemerintah wajib memberikan
bantuan kepada fakir dan miskin atau mereka yang berpendapatan rendah.
Akhir-akhir ini pemerintah menjalankan program pemberian bantuan
langsung tunai. Hal tersebut dilakukan dalam upaya membantu para fakir
miskin. Pada kesempatan lain, pemerintah terus giat membuka lapangan
kerja agar masyarakat dapat memperoleh penghasilan. Dengan program-
program tersebut diharapkan terjadi distribusi pendapatan yang adil di antara
masyarakat Indonesia.

d. Kebebasan yang bertanggung jawab


Dalam sebuah negara yang demokratis, terdapat empat kebebasan yang
sangat penting, yaitu kebebasan beragama, kebebasan pers, kebebasan
mengeluarkan pendapat, dan kebebasan berkumpul. Empat kebebasan ini
merupakan hak asasi manusia yang harus dijamin keberadaannya oleh
negara. Akan tetapi dalam pelaksanaannya mesti bertanggung jawab, artinya
kebebasan yang dimiliki oleh setiap warga negara tidak boleh bertentangan
dengan norma-norma yang berlaku. Dengan kata lain, kebebasan yang
dikembangkan adalah kebebasan yang tidak tak terbatas, yaitu kebebasan
yang dibatasi oleh aturan dan kebebasan yang dimiliki orang lain.
Setelah kalian memahami karakteristik negara yang demokratis, coba kalian
bayangkan jika kalian tidak diperlakukan sama di depan hukum. Kalian tentunya
merasa diperlakukan tidak adil dan kepercayaan kalian terhadap lembaga-lembaga
peradilan menjadi menurun atau bahkan tidak ada. Bayangkan pula apabila
anggota masyarakat tidak diberi kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pekerjaan dan memperoleh penghidupan yang layak. Pengangguran akan semakin
meningkat serta fakir miskin bertambah banyak jumlahnya dan mereka semakin
terlantar kehidupannya.
Demikian pula halnya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Apa yang kalian rasakan seandainya kalian tidak diberi
kesempatan berbicara di depan orang tua kalian. Segala aturan keluarga harus
kalian ikuti tanpa dimusyawarahkan terlebih dahulu. Jika di kelas kalian, guru
tidak memberi kesempatan untuk bertanya, mengemukakan pendapat, berdiskusi

PPKn | 67
maka pemahaman kalian terhadap pelajaran menjadi kurang optimal. Dalam
masyarakat, apabila penyelesaian perkara tidak dilakukan melalui musyawarah,
maka masyarakat akan “main hakim sendiri” dan pengambilan kebijakan dilakukan
sewenang-wenang, akibatnya suasana di lingkungan masyarakat menjadi tidak
nyaman dan tidak aman.
Dalam lingkup kehidupan berbangsa dan bernegara, seandainya tidak ada
pemilihan umum untuk memilih presiden dan wakil presiden, maka tentu saja tidak
akan terwujud kebebasan warga negara untuk memilih pemimpinnya. Bayangkan
pula seandainya warga negara tidak diberi kesempatan untuk berpartisipasi
dalam pembuatan kebijakan pemerintah, maka kebijakan yang dibuat pemerintah
cenderung akan sewenang-wenang. Artinya, kebijakan tersebut tidak sesuai
dengan aspirasi warga negara.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kehidupan demokratis
penting dikembangkan dalam berbagai kehidupan. Seandainya kehidupan yang
demokratis tidak terlaksana, maka asas kedaulatan rakyat tidak berjalan, tidak
ada jaminan hak-hak asasi manusia, tidak ada persamaan di depan hukum. Jika
demikian tampaknya kita akan semakin jauh dari tujuan mewujudkan masyarakat
adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Tugas Mandiri 2.3

Coba kalian amati dan rasakan bagaimana pelaksanaan karakteristik negara


demokratis di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara. Tulislah
jawaban kalian dalam tabel di bawah ini.

Karakteristik Penerapan dalam Lingkungan


Negara
Demokratis Keluarga Sekolah Masyarakat Negara
Persamaan
kedudukan di
depan hukum

Partisipasi dalam
pembuatan
keputusan

68 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Distribusi
pendapatan
secara adil

Kebebasan yang
bertanggung
jawab

2. Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai-Nilai Demokrasi


Demokrasi tidak mungkin terwujud, jika tidak didukung oleh masyarakatnya.
Pada dasarnya tumbuhnya budaya demokrasi disebabkan karena rakyat tidak
senang dengan tindakan yang sewenang-wenang, baik dari pihak penguasa
maupun dari rakyat sendiri. Oleh karena itu, kehidupan yang demokratis hanya
mungkin dapat terwujud ketika rakyat menginginkan terwujudnya kehidupan
tersebut.
Bagaimana caranya supaya kita dapat menjalankan kehidupan yang demokratis?
Untuk menjalankan kehidupan demokratis, kita bisa memulainya dengan cara
menampilkan beberapa prinsip di bawah ini dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
a. membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum
yang berlaku;
b. membiasakan diri untuk bertindak demokratis dalam segala hal;
c. membiasakan diri untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah;
d. membiasakan diri untuk mengadakan perubahan secara damai tidak
dengan kekerasan;
e. membiasakan diri untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang
demokratis;
f. selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani dalam musyawarah;
g. selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah kepada
Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa, dan negara bahkan diri sendiri;
h. menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban;
i. menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab;
j. menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;
k. membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.
Kalian sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai ujung tombak dalam
usaha menegakkan nilai-nilai demokrasi, sudah semestinya mendemonstrasikan
peran serta kalian dalam usaha mewujudkan kehidupan yang demokratis. Paling

PPKn | 69
tidak, kalian mencoba membiasakan hidup demokratis di lingkungan keluarga
dan di lingkungan sekolah maupun masyarakat tempat kalian tinggal, sehingga
pada akhirnya berkembang menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang
demokratis. Nah, sekarang coba kalian tuliskan contoh-contoh perilaku kalian
yang mencerminkan upaya menegakkan nilai-nilai demokrasi.
a. Dalam kehidupan di lingkungan keluarga
1) Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga yang lain
2) ……………………………………………………………………………
3) ……………………………………………………………………………
4) ……………………………………………………………………………
5) ……………………………………………………………………………

b. Dalam kehidupan di lingkungan sekolah


1) Aktif dalam kegiatan diskusi kelas
2) ……………………………………………………………………………
3) ……………………………………………………………………………
4) ……………………………………………………………………………
5) ……………………………………………………………………………

c. Dalam kehidupan di lingkungan masyarakat


1) Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan
2) ……………………………………………………………………………
3) ……………………………………………………………………………
4) ……………………………………………………………………………
5) ……………………………………………………………………………

d. Dalam kehidupan di lingkungan bangsa dan bernegara


1) Mendukung kelancaran proses pemilihan umum
2) ……………………………………………………………………………
3) ……………………………………………………………………………
4) ……………………………………………………………………………
5) ……………………………………………………………………………

Refleksi

Setelah kalian mempelajari materi demokrasi, tentunya kalian semakin


paham betapa pentingnya mewujudkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan

70 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
sehari-hari. Coba kalian renungkan. Sudah sejauhmanakah kalian melaksanakan
nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari? Coba uraikanlah dalam satu
paragraf perwujudan nilai-nilai demokrasi yang kalian lakukan dalam kehidupan
sehari-hari.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi
pada bab ini adalah demokrasi, prinsip demokrasi, dan Demokrasi
Pancasila.
2. Intisari Materi
a. Dalam pandangan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu
sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Artinya, rakyat dengan serta merta mempunyai kebebasan
untuk melakukan semua aktivitas kehidupan termasuk aktivitas
politik tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun, karena pada
hakikatnya yang berkuasa adalah rakyat untuk kepentingan
bersama.
b. Pada umumnya menurut Henry B. Mayo demokrasi mengandung
prinsip-prinsip sebagai berikut, menyelesaikan perselisihan
dengan damai dan melembaga; menjamin terselenggaranya
perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang
berubah; menyelenggarakan pergantian pimpinan secara
teratur; menghindari penggunaan kekerasan; mengakui serta
menganggap wajar adanya keanekaragaman; dan menjamin
tegaknya keadilan.

PPKn | 71
c. Inti dari Demokrasi Pancasila adalah sila keempat, yaitu
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Jadi, Demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang dikendalikan oleh dua nilai yaitu nilai hikmat
dan nilai bijak.
d. Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara
yang demokratis apabila di dalam pemerintahan tersebut rakyat
memiliki persamaan di muka hukum, memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, dan memperoleh
pendapatan yang layak melalui distribusi pendapatan yang adil.

Penilaian Diri

1. Penilaian Sikap
Nah, coba sekarang kalian amati diri masing-masing. Apakah perilaku kalian
telah mencerminkan warga negara yang baik atau belum? Mari berbuat jujur
dengan mengisi daftar perilaku di bawah ini dengan membubuhkan tanda ce ist
(✓) pada kolom selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.

Kadang- Tidak
No Pelakonan Selalu Sering Alasan
kadang Pernah

Memutuskan sesuatu
yang menyangkut
1.
kepentingan keluarga
secara mufakat
Melaksanakan tugas
harian di keluarga,
2.
misalnya dalam hal
membersihkan rumah
Memaksakan kehendak
3. kepada anggota keluarga
yang lain
Memilih-milih teman
4.
dalam bergaul di sekolah
Menghargai pendapat
teman sekalipun sangat
5.
bertentangan dengan
pendapat kita

72 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Menghindari
6. permusuhan dengan
siapa pun
Berani menyampaikan
7. pendapat untuk
kepentingan masyarakat
Menerima perbedaan
8.
pendapat
Memotong pembicaraan
9.
orang lain
Memberikan kesempatan
kepada orang lain
10.
untuk menyampaikan
pendapatnya

Apabila jawaban kalian “kadang-kadang” atau “tidak pernah” pada kolom


perilaku-perilaku tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan
perilaku kalian agar menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila jawaban kalian
“selalu” atau “sering”, pertahankanlah dan wujudkan sikap tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ce ist (✓) pada kolom paham sekali, paham
sebagian, dan belum paham.
Paham Paham
No Sub-Materi Pokok Belum Paham
Sekali Sebagian
1. Hakikat Demokrasi
a. Makna Demokrasi
b. lasifikasi em krasi
c. Prinsip-Prinsip
Demokrasi
2. Dinamika Penerapan
Demokrasi Pancasila
a. Prinsip-prinsip Demokrasi
di Indonesia
b. Periodesasi
Perkembangan Demokrasi
Pancasila

PPKn | 73
3. Membangun Kehidupan yang
Demokrasi di Indonesia
a. Pentingnya Kehidupan
yang Demokratis
b. Perilaku yang Mendukung
Tegaknya Nilai-Nilai
Demokrasi

Apabila pemahaman kalian berada pada kategori paham sekali mintalah


materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian. Apabila
pemahaman kalian berada pada kategori paham sebagian dan belum paham
coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya
kalian cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau
belum dipahami.

Proyek Kewarganegaraan

Mari Mengobservasi

Aturan Main
1. Kerjakanlah tugas ini di luar proses pembelajaran.
2. Amatilah kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggal. Kemudian
identifikasilah kegiatan-kegiatan rutin dilaksanakan yang mencerminkan
pelaksanaan nilai-nilai demokrasi.
3. Tulislah hasil pengamatan kalian dengan menuliskannya dalam tabel di
bawah ini, serta laporkanlah hasil pekerjaan kalian kepada guru kalian.

No Jenis Kegiatan Partisipasi Masyarakat

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

74 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Uji Kompetensi Bab 2

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas, dan akurat.


1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Jelaskan macam-macam demokrasi!
3. Jelaskan soko guru Demokrasi universal!
4. Jelaskan bahwa nilai demokrasi Pancasila lebih unggul jika dibandingkan
dengan demokrasi lainnya!
5. Buktikan bahwa negara Indonesia adalah negara demokratis, baik secara
normatif maupun empirik!
6. Kemukakan prinsip-prinsip yang perlu dilaksanakan untuk mewujudkan
kehidupan yang demokratis!

PPKn | 75
BAB Sistem Hukum dan
Peradilan Di Indonesia
3
Selamat ya, kalian akan mempelajari bab tiga dari buku ini. Setelah mempelajari
dua bab sebelumnya, tentunya pengetahuan dan pemahaman kalian semakin
meningkat. Hal tersebut tentu saja harus diikuti pula oleh sikap dan perilaku kalian
yang semakin baik. Pada bab ini kalian akan diajak untuk menganalisis sistem
hukum dan peradilan di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Perhatikanlah gambar di bawah ini.

Sumber: www.primaironline.com
Gambar 3.1 Gedung pengadilan sebagai salah satu tempat bagi setiap warga negara yang mencari
keadilan

Pengadilan Negeri merupakan salah satu wujud dari kekuasaan kehakiman


yang berlaku di Indonesia. Kekuasaan kehakiman merupakan elemen penting
dalam konsep negara hukum yang diberlakukan di Indonesia.
Konsekuensi dari ditetapkannya negara kita sebagai negara hukum adalah
bahwa segala kehidupan kenegaraan selalu berdasarkan kepada hukum. Untuk
menjaga dan mengawasi bahwa hukum itu berlaku dengan efektif tanpa adanya

76 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
pelanggaran-pelanggaran serta menegakkan keadilan, maka di negara kita
dibentuklah lembaga peradilan. Lembaga peradilan merupakan sarana bagi semua
pencari keadilan untuk mendapatkan perlakuan yang semestinya di depan hukum.

A. Sistem Hukum di Indonesia

1. Makna dan Karakteristik Hukum


e rang filsu pernah mengatakan bah a hukum itu ibarat pagar di kebun
binatang. Mengapa orang berani pergi berkunjung ke kebun binatang? Karena ada
pagar yang membatasi antara liarnya kehidupan binatang dengan para pengunjung.
Jika tidak ada pagar yang memisahkan pengunjung dengan binatang, tentu saja
tidak akan ada orang yang berani masuk ke kebun binatang. Para pengunjung dapat
menikmati kehidupan binatang dengan aman karena ada pagar yang membatasi
mereka dengan binatang buas tersebut.
Demikianlah hukum itu pada hakikatnya merupakan pagar pembatas, agar
kehidupan manusia aman dan damai. Coba bayangkan jika seandainya di negara
kita ini tidak ada hukum. Dapat diperkirakan, kesemrawutan akan terjadi dalam
segala hal, mulai dari kehidupan pribadi sampai pada kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sebagai contoh, kalau seandainya tidak ada peraturan lalu lintas, kita
tidak akan dapat memperkirakan ke arah mana seorang pengendara kendaraan
bermotor akan berjalan, di sebelah kiri atau kanan. Pada saat lampu menyala
merah apakah pengendara akan berhenti atau jalan? Dengan adanya peraturan lalu
lintas, maka para pengendara kendaraan bermotor harus berjalan di sebelah kiri.
Jika lampu pengatur lalu lintas berwarna merah, maka semua kendaraan harus
berhenti. Arus lalu lintas menjadi tertib dan keselamatan orang pun dapat terjamin.

Sumber: www.korlantas.polri.go
Gambar 3.2. Para pengguna
jalan wajib mematuhi peraturan
lalu lintas

PPKn | 77
Dari uraian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa hukum itu merupakan
aturan, tata tertib, dan kaidah hidup. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada
kesepakatan yang pasti tentang rumusan arti hukum. Untuk merumuskan
pengertian hukum tidaklah mudah, karena hukum itu meliputi banyak segi dan
bentuk sehingga satu pengertian tidak mungkin mencakup keseluruhan segi dan
bentuk hukum.
Selain itu, setiap orang atau ahli akan memberikan arti yang berlainan sesuai
dengan sudut pandang masing-masing yang akan menonjolkan segi-segi tertentu
dari hukum. al ini sesuai dengan pendapat an peld rn bah a definisi
tentang hukum adalah sangat sulit untuk dibuat karena tidak mungkin untuk
mengadakannya sesuai kenyataan”. Akan tetapi meskipun sulit merumuskan
definisi yang baku mengenai hukum, di dalam hukum terdapat beberapa unsur, di
antaranya sebagai berikut.
a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
b. Peraturan itu dibuat dan ditetapkan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
c. Peraturan itu bersifat memaksa.
d. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
Adapun yang menjadi karakteristik dari hukum adalah adanya perintah dan
larangan; perintah atau larangan tersebut harus dipatuhi oleh semua orang.
Hukum berlaku di masyarakat dan ditaati oleh masyarakat karena hukum
memiliki sifat memaksa dan mengatur. Hukum dapat memaksa seseorang untuk
menaati tata tertib yang berlaku di dalam masyarakat dan terhadap orang yang
tidak menaatinya akan diberikan sanksi yang tegas. Dengan demikian, suatu
ketentuan hukum mempunyai tugas berikut.
1. Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang di dalam masyarakat.
2. Menjamin ketertiban, ketenteraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran,
kebahagian, dan kebenaran.
3. Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan “main hakim sendiri” dalam
pergaulan masyarakat.

Tugas Mandiri 3.1

1. Bacalah sumber belajar lain baik yang berasal dari media cetak maupun
online yang berkaitan dengan pengertian hukum. Carilah tiga pengertian
hukum menurut para pakar. Tuliskan dalam tabel di bawah ini dan
presentasikan di hadapan teman-teman yang lain.

78 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
No. Nama Pakar Rumusan Pengertian Hukum

1.

2.

3.

2. Berdasarkan pengertian-pengertian hukum tersebut, simpulkanlah


persamaan dan perbedaan rumusan pengertian hukum yang diungkapkan
para pakar yang kalian temukan. Kemudian, coba kalian rumuskan
pengertian hukum berdasarkan pemahaman kalian sendiri.
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
1. Penggolongan Hukum
Hukum mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Mengingat aspek
kehidupan manusia sangat luas, sudah barang tentu ruang lingkup atau
cakupan hukum pun begitu luas. Untuk itu, perlu dilakukan penggolongan atau
pengklasifikasian.
Berdasarkan kepustakaan ilmu hukum, hukum dapat digolongkan sebagai
berikut.
a. Berdasarkan sumbernya
1) Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan.
2) Hukum kebiasaan, yaitu hukum yang terletak dalam aturan-aturan
kebiasaan.
3) Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di dalam
suatu perjanjian antarnegara (traktat).
4) Hukum yurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan
hakim.

PPKn | 79
Sumber: http://
poskotanews.com
Gambar 3.3
Keputusan hakim
dapat dijadikan
sebagai salah satu
sumber hukum

b. Berdasarkan tempat berlaku-


nya Info Kewarganegaraan
1). Hukum nasional, yaitu
Kodifikasi adalah pembukuan jenis-jenis
hukum yang berlaku dalam hukum tertentu dalam kitab undang-
wilayah suatu negara undang secara sistematis dan lengkap
tertentu. dengan tujuan untuk memperoleh
kepastian hukum, penyederhanaan
2). Hukum internasional, yaitu hukum, dan kesatuan hukum. Contoh
hukum yang mengatur kodifikasi hukum.
a. Di Eropa
hubungan hukum
1) Corpus Iuris Civilis (mengenai
antarnegara dalam dunia hukum perdata) yang
internasional. Hukum diusahakan oleh Kaisar
Justinianus pada tahun 527-565
internasional berlakunya 2) Code Civil (mengenai hukum
secara universal, baik perdata) yang diusahakan oleh
secara keseluruhan Kaisar Napoleon pada tahun
1604
maupun terhadap negara- b. Di Indonesia
negara yang mengikatkan 1) Kitab Undang-Undang Hukum
Sipil (1 Mei 1848)
dirinya pada suatu
2) Kitab Undang-Undang Hukum
perjanjian internasional Dagang (1 Mei 1848)
(traktat). 3) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (1 Januari 1918)
3). Hukum asing, yaitu hukum
yang berlaku dalam
wilayah negara lain.
4). Hukum gereja, yaitu kumpulan-kumpulan norma yang ditetapkan oleh
gereja untuk para anggotanya

80 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
c. Berdasarkan bentuknya
1) Hukum tertulis, yang dibedakan atas dua macam berikut
a) ukum tertulis yang dik difikasikan, yaitu hukum yang disusun
secara lengkap, sistematis, teratur, dan dibukukan sehingga tidak
perlu lagi peraturan pelaksanaan. Misalnya, KUH Pidana, KUH
Perdata, dan KUH Dagang.
b) ukum tertulis yang tidak dik difikasikan yaitu hukum yang meskipun
tertulis, tetapi tidak disusun secara sistematis, tidak lengkap, dan
masih terpisah-pisah sehingga sering masih memerlukan peraturan
pelaksanaan dalam penerapan. Misalnya undang-undang, peraturan
pemerintah, dan keputusan presiden.
2) Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang hidup dan diyakini oleh warga
masyarakat serta dipatuhi dan tidak dibentuk menurut prosedur formal,
tetapi lahir dan tumbuh di kalangan masyarakat itu sendiri.

d. Berdasarkan waktu berlakunya


1) Ius Constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi
suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu. Misalnya, Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang RI
Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
2) Ius Constituendum (hukum negatif), yaitu hukum yang diharapkan berlaku
pada waktu yang akan datang. Misalnya, rancangan undang-undang (RUU).

e. Berdasarkan cara mempertahankannya


1) Hukum material, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara anggota
masyarakat yang berlaku umum tentang hal-hal yang dilarang dan
dibolehkan untuk dilakukan. Misalnya, hukum pidana, hukum perdata,
hukum dagang, dan sebagainya.
2) Hukum formal, yaitu hukum yang mengatur bagaimana cara
mempertahankan dan melaksanakan hukum material. Misalnya, Hukum
Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara Perdata, dan sebagainya.

f. Berdasarkan sifatnya
1) Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimana
pun juga harus dan mempunyai paksaan mutlak. Misalnya, melakukan
pembunuhan maka sanksinya secara paksa wajib dilaksanakan.

PPKn | 81
2) Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila
pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam
suatu perjanjian. Atau dengan kata lain, hukum yang mengatur hubungan
antarindividu yang baru berlaku apabila yang bersangkutan tidak
menggunakan alternatif lain yang dimungkinkan oleh hukum (undang-
undang). Misalnya, ketentuan dalam pewarisan ab-intesto (pewarisan
berdasarkan undang-undang), baru mungkin bisa dilaksanakan jika tidak
ada surat wasiat (testamen).

g. Berdasarkan wujudnya
1) Hukum objektif, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara dua orang
atau lebih yang berlaku umum. Dengan kata lain, hukum dalam suatu
negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan
tertentu.
2) Hukum subjektif, yaitu hukum yang timbul dari hukum objektif dan
berlaku terhadap seorang atau lebih. Hukum subjektif sering juga disebut
hak.

h. Berdasarkan isinya
1) Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara negara
dengan individu (warga negara), menyangkut kepentingan umum (publik).
Hukum publik terbagi atas:
a) Hukum Pidana, yaitu mengatur tentang pelanggaran dan kejahatan,
memuat larangan dan sanksi.
b) Hukum Tata Negara, yaitu mengatur hubungan antara negara dengan
bagian-bagiannya.
c) Hukum Tata Usaha Negara (administratif), yaitu mengatur tugas
kewajiban pejabat negara.
d) Hukum Internasional, yaitu mengatur hubungan antar negara, seperti
hukum perjanjian internasional, hukum perang internasional, dan
sebagainya.
2) Hukum privat (sipil), yaitu hukum yang mengatur hubungan antara individu
satu dengan individu lain, termasuk negara sebagai pribadi. Hukum privat
terbagi atas:

82 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
a) Hukum Perdata, yaitu hukum yang mengatur hubungan antarindividu
secara umum. Contoh, hukum keluarga, hukum kekayaan, hukum
waris, hukum perjanjian, dan hukum perkawinan.
b) Hukum Perniagaan (dagang), yaitu hukum yang mengatur hubungan
antarindividu dalam perdagangan. Contoh, hukum tentang jual beli,
hutang piutang, pendirian perusahaan dagang, dan sebagainya.

Tugas Kelompok 3.1

Carilah dua buah kasus hukum dari surat kabar atau media online. Kemudian,
tentukan kasus yang kalian temukan termasuk ke dalam jenis hukum yang mana.
Jangan lupa berikan alasannya dan komunikasikan kepada kelompok yang lain di
depan kelas.

Tugas Mandiri 3.2

Temukanlah kata-kata/konsep yang berkaitan dengan penggolongan hukum


pada kotak huruf di bawah ini.

M A T E R I A L Z X C V B N M K L G
I T R I U S C O N S T I T U T U M R
N R A G H N Q W E R T Y U I J K L T
T E K A T E K I P R O M O S I J B Y
A S T I E D U I R U O P L T U O O U
M D A F D U Y U I P B J G A F J P I
I F T A A R E V V I L L A M R O F O
N G A P A P S P A R T F I A J K I P
T H S D E S R Y T U I O M K P L N L
A J H A D I E T T Y U R H J M H A A
A K I B A R O D A L O J Y U I M D N
N M A S F U N D A N G U N D A N G A
J U T Y K Y I U L K G H J F G B G D
L M M U D N E U T I T S N O C S U I
K U A K E B I A S A A N N A M A Y P

PPKn | 83
Tuliskanlah kata-kata/konsep yang telah kalian temukan, serta carilah contohnya.
No Konsep Yang Ditemukan Contoh
1. Privat Hukum perdata, hukum perniagaan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

3. Tujuan Hukum
Baca dan cermati berita di bawah ini.

Polisi Ringkus Dua Begal Motor

DEPOK – Anggota Polsek Sukmajaya meringkus dua pembegal


sepeda motor. Masing-masing berinisial D (19) dan IS (18). Mereka
dibekuk di wilayah Boulevard Kota Kembang, Grand Depok City
(GDC), Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Minggu (1/2) dini hari.
Penangkapan dilakukan saat pelaku hendak beraksi terhadap seorang
laki-laki dan seorang perempuan yang sedang duduk di pinggir jalan
GDC. Saat itu, terdapat tiga sepeda motor berputar-putar. Salah satu
pelaku mengancam dengan mengacungkan senjata tajam ke arah
korban. Selanjutnya, pelaku berusaha membawa kabur motor korban,
setelah korban diancam akan dibacok.

“Pada saat bersamaan, korban berteriak minta tolong. Anggota Buru


Sergap (Buser) Polsek Sukmajaya yang sebelumnya sudah melakukan
pengintaian terkait maraknya pelaku begal pengendara sepeda motor
menangkap penjahat tersebut,” tutur Kapolresta Depok, Komisaris
Besar Ahmad Subarkah, Minggu siang.
Menurut Subarkah, pelaku D berusaha melawan menggunakan
senjata tajam jenis sangkur saat hendak ditangkap. Hal itu membuat

84 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
polisi akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan, selanjutnya
menyergap dua pelaku. Hingga saat ini, pembegal motor yang sudah
diringkus menjadi tiga orang. Sebelumnya tersangka Masduki,
yang juga beraksi di wilayah Tangerang, ditangkap di Jalan KSU
Kecamatan Sukmajaya.

Marak
Sebelumnya, Sabtu (31/1) dini hari, pembegal juga menggasak
motor seorang perempuan pedagang sayur-mayur bernama Kartumi
(32) di Jalan Raya Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok. Selain
kehilangan sepeda motor Jupiter MX bernomor polisi B 6003 GZB,
korban dijatuhkan ke sungai. Pelaku begal yang berjumlah lima orang
menodongkan senjata tajam kepada korban. “Saya sempat ditodong
senjata tajam dan didorong ke sungai,” ujar Kartumi saat melapor
ke petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Kota Depok,
Sabtu.
Meski sempat ditodong dan didorong ke sungai, Kartumi masih
selamat. Namun, ia harus kehilangan sepeda motornya yang dibawa
kabur kawanan pelaku begal yang berjumlah sekitar lima orang.

Kejadian yang dialami Kartumi menambah panjang daftar pembegalan


di Kota Depok selama Januari 2015. Sebelumnya, telah terjadi dua
peristiwa serupa. Keduanya mengakibatkan korban tewas. Para
korban yang tewas di Jalan Juanda dan Jalan Margonda Raya adalah
pemilik motor yang mencoba melawan untuk mempertahankan
sepeda motornya.

Maraknya kasus begal sepeda motor di Depok akhir-akhir ini menjadi


pembicaraan hangat di kalangan warga. Tidak sedikit masyarakat
yang takut menggunakan sepeda motor pada malam hari. Padahal,
beberapa waktu lalu, Polresta Depok mengklaim, saat ini pihaknya
telah meningkatkan jumlah personel untuk patroli malam hari.
“Warga tidak perlu takut karena polisi sudah menyebarkan anggota,
baik yang berpakaian dinas maupun pakaian biasa, di sejumlah lokasi
yang kami nilai rawan,” ucap Kepala Urusan Subbagian Humas
Polresta Depok, Inspektur Dua (Ipda) Bagus Suwandi.

Meski demikian, Bagus mengimbau, warga pengguna sepeda motor


sebaiknya menghindari berhenti di tempat-tempat sepi pada malam
hari. Kalaupun terpaksa harus berhenti, diharuskan mencari lokasi
yang ramai dengan keberadaan warga lain.
Sumber : http://sinarharapan.co/news/read/150202021/

PPKn | 85
Setelah kalian membaca wacana di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini.
1. Bagaimana perasaan kalian setelah membaca wacana tersebut?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
2. Menurut kalian, apa yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
3. Apa saja aturan yang dilanggar oleh pelaku pembegalan tersebut?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
4. Bagaimana solusi yang dapat kalian ajukan kepada pihak kepolisian untuk
mencegah terulangnya kasus tersebut?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

Aksi para begal motor merupakan salah satu bentuk pelanggaran hukum
yang sangat meresahkan masyarakat. Kita patut mengapresiasi atau memberikan
penghargaan kepada para petugas kepolisian yang berhasil meringkus para
pembegal motor tersebut sehingga ketenteraman dan ketertiban di masyarakat
betul-betul dapat terwujud.
Keberhasilan para petugas kepolisian tersebut merupakan perwujudan dari
tujuan adanya hukum. Apa sebenarnya yang menjadi tujuan hukum itu? Tujuan
ditetapkannya hukum bagi suatu negara adalah untuk menegakkan kebenaran dan
keadilan, mencegah tindakan yang sewenang-wenang, melindungi hak asasi
manusia, serta menciptakan suasana yang tertib, tenteram aman, dan damai.

86 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Dengan adanya suasana aman dan tenteram serta tertib di kalangan umat
manusia, maka segala kepentingan manusia dapat dilindungi oleh hukum, dari
tindakan yang merugikan, mengingat kepentingan manusia sering kali saling
berbenturan. Untuk itulah negara mempunyai tugas menjaga tata tertib masyarakat
dan berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah air Indonesia.
Negara juga mempunyai wewenang menegakkan hukum dan memberi sanksi
hukum kepada yang melanggarnya.

Tugas Mandiri 3.3

1. Bacalah sumber belajar lain baik yang berasal dari media cetak maupun online
yang berkaitan dengan tujuan hukum. Carilah tiga tujuan hukum menurut
para pakar. Tuliskan dalam tabel di bawah ini dan presentasikan di hadapan
teman-teman yang lain.

No. Nama Pakar Rumusan Tujuan Hukum

1.

2.

3.

2. Berdasarkan rumusan tujuan hukum tersebut, simpulkanlah persamaan


dan perbedaan rumusan tujuan hukum yang diungkapkan para pakar yang
kalian temukan. Kemudian coba kalian rumuskan tujuan hukum berdasarkan
pemahaman kalian sendiri.
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

4. Tata Hukum Indonesia


Pada mata pelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris,
kalian pasti pernah mempelajari tata bahasa. Nah, di dalam hukum pun dikenal

PPKn | 87
istilah tata hukum. Dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
banyak dibahas mengenai tata hukum terutama tata hukum Indonesia.
Sebagai suatu negara yang merdeka, Negara Kesatuan Republik Indonesia
mempunyai tata hukum sendiri. Tata hukum suatu negara mencerminkan kondisi
objektif dari negara yang bersangkutan sehingga tata hukum suatu negara berbeda
dengan negara lainnya. Tata hukum negara kita berbeda dengan tata hukum negara
lainnya.

Sumber: Buku 30
Tahun Indonesia
Merdeka
Gambar 3.4
Proklamasi
Kemerdekaan tanggal
17 Agustus 1945
merupakan tanda
berakhirnya hukum
kolonial diganti
dengan hukum
nasional

Tata hukum merupakan hukum positif atau hukum yang berlaku di suatu negara
pada saat sekarang. Tata hukum bertujuan untuk mempertahankan, memelihara,
dan melaksanakan tertib hukum bagi masyarakat suatu negara sehingga
dapat dicapai ketertiban di negara tersebut. Tata hukum Indonesia merupakan
keseluruhan peraturan hukum yang diciptakan oleh negara dan berlaku bagi
seluruh masyarakat Indonesia yang berpedoman pada Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pelaksanaan tata hukum tersebut dapat
dipaksakan oleh alat-alat negara yang diberi kekuasaan.
Tata hukum Indonesia ditetapkan oleh masyarakat hukum Indonesia. Oleh
karena itu, tata hukum Indonesia baru ada ketika negara Indonesia diproklamirkan
pada tanggal 17 Agustus 1945. Hal tersebut dapat dilihat dalam pernyataan berikut.
a. Proklamasi Kemerdekaan: “Kami bangsa Indonesia dengan ini
menyatakan Kemerdekaan Indonesia”.
b. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945: “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan

88 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu…. disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan….
Dua hal di atas mengandung arti sebagai berikut.
a. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Pada saat itu juga menetapkan tata hukum Indonesia. Di dalam Undang-
Undang Dasar itulah tercantum tata hukum Indonesia.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 hanya memuat
ketentuan dasar dan merupakan rangka dari tata hukum Indonesia. Masih banyak
ketentuan-ketentuan yang harus ditetapkan lebih lanjut dalam undang-undang
organik. Oleh karena itu, sampai sekarang masih terdapat ketentuan hukum yang
merupakan produk hukum kolonial, misalnya Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

B. Mencermati Sistem Peradilan di Indonesia


1. Makna Lembaga Peradilan
Setelah mempelajari sistem hukum dari berbagai aspek, pada bagian ini kalian
akan diajak untuk menelaah lembaga negara yang mengawasi pelaksanaan dari
suatu kaidah hukum. Lembaga ini sering disebut sebagai lembaga peradilan, yang
merupakan wahana bagi setiap rakyat yang mencari keadilan untuk mendapatkan
haknya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Berbicara mengenai lembaga peradilan nasional, tidak dapat terlepas
dari konsep kekuasaan negara. Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan
kehakiman. Di Indonesia, perwujudan kekuasaan kehakiman ini diatur sepenuhnya
dalam Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,
yang merupakan penyempurnaan dari Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 1970
tentang Pokok-Pokok Kekuasaan Kehakiman.
Kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung. Badan
peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan yang
berada di lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan

PPKn | 89
peradilan tata usaha negara, serta oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Lembaga-
lembaga tersebut berperan sebagai penegak keadilan dan dibersihkan dari setiap
intervensi/campur tangan, baik dari lembaga legislatif, eksekutif maupun lembaga
lainnya.
Proses peradilan dilaksanakan di sebuah tempat yang dinamakan pengadilan.
Dengan demikian, terdapat perbedaan antara konsep peradilan dengan pengadilan.
Peradilan menunjuk pada proses mengadili perkara sesuai dengan kategori perkara
yang diselesaikan. Adapun, pengadilan menunjuk pada tempat untuk mengadili
perkara atau tempat untuk melaksanakan proses peradilan guna menegakkan
hukum.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa lembaga peradilan nasional
sama artinya dengan pengadilan negara yaitu lembaga yang dibentuk oleh negara
sebagai bagian dari otoritas negara di bidang kekuasaan kehakiman dengan
sumber hukumnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam negara.
Pengadilan secara umum mempunyai tugas untuk mengadili perkara menurut
hukum dengan tidak membeda-bedakan orang. Pengadilan tidak boleh menolak
untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang diajukan dengan
dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang. Pengadilan wajib memeriksa dan
mengadili setiap perkara peradilan yang masuk.

2. Dasar Hukum Lembaga Peradilan


Adapun yang menjadi dasar hukum terbentuknya lembaga-lembaga
peradilan nasional sebagai berikut.
a. Pancasila terutama sila kelima, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”
b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab IX
Pasal 24 Ayat (2) dan (3)
(1) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung
dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan
militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi
(2) Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan
kehakiman diatur dalam undang-undang.
c. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
d. Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer
e. Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM

90 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
f. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak
g. Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
h. Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
i. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum
j. Undang-Undang RI Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
k. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama
l. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
m. Undang-Undang RI Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi
n. Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
o. Undang-Undang RI Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum
p. Undang-Undang RI Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama
q. Undang-Undang RI Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara
r. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi.
Peraturan perundang-undangan di atas menjadi pedoman bagi lembaga-
lembaga peradilan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sebagai lembaga
yang melaksanakan kekuasaan kehakiman secara bebas tanpa ada intervensi/
campur tangan dari siapa pun. Nah, tugas kita adalah mengawasi kinerja dari
lembaga-lembaga tersebut serta memberikan masukan jika dalam kinerjanya
belum optimal supaya lembaga-lembaga tersebut merasa dimiliki oleh rakyat.

3. si k si e e i
Pada bagian sebelumnya kalian telah menelaah hakikat lembaga peradilan.
ah, pada bagian ini kalian akan dia ak untuk menelusuri klasifikasi atau macam-
macam lembaga peradilan yang ada di Indonesia.

PPKn | 91
Dalam pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman disebutkan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan
militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi”.
Dari ketentuan di atas, sesungguhnya badan peradilan nasional dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Lembaga peradilan di bawah Mahkamah Agung

1) Peradilan Umum, yang meliputi:

a) Pengadilan Negeri berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota


dan

b) Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibu kota provinsi.

2) Peradilan Agama yang terdiri atas:

a) Pengadilan Agama yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau


kota.

b) Pengadilan Tinggi Agama yang berkedudukan di ibu kota provinsi.

3) Peradilan Militer, terdiri atas:

a) Pengadilan Militer,

b) Pengadilan Militer Tinggi,

c) Pengadilan Militer Utama, dan

d) Pengadilan Militer Pertempuran.

4) Peradilan Tata Usaha Negara yang terdiri atas:

a) Pengadilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota


kabupaten atau kota, dan

b) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu


kota provinsi.

92 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
b. Mahkamah Konstitusi

Sumber: www.mahkamah konstitusi.go.id


Gambar 3.5 Proses penyelesaian masalah di Mahkamah Konstitusi RI
Badan-badan peradilan di atas merupakan sarana bagi rakyat pencari keadilan
untuk mendapatkan haknya di dalam lapangan peradilan nasional. Badan-badan
tersebut mempunyai fungsi tersendiri sesuai dengan kompetensinya. Kompetensi
sebuah lembaga peradilan adalah sebagai berikut.
1. Kompetensi relatif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan
wewenangnya untuk mengadili suatu perkara. Misalnya, penyelesaian
perkara perceraian bagi penduduk yang beragama Islam maka yang
berwenang untuk menyelesaikannya adalah peradilan agama. Tindak
pidana yang dilakukan oleh anggota TNI, disidangkan di pengadilan
militer.
2. Kompetensi absolut, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan wilayah
hukum atau wilayah tugas suatu badan peradilan. Misalnya, pengadilan
negeri, wilayah hukumnya hanya meliputi satu kabupaten atau kota dan
hanya berwenang menyidangkan perkara hukum yang terjadi di wilayah
hukumnya.

Tugas Mandiri 3.4

Bacalah berita di bawah ini.

Mencuri 3 Buah Kakao, Nenek Minah Dihukum 1 Bulan 15 Hari

Banyumas - Nenek Minah (55) tak pernah menyangka perbuatan isengnya


memetik 3 buah kakao di perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan (RSA)

PPKn | 93
akan menjadikannya sebagai pesakitan di ruang pengadilan. Bahkan
untuk perbuatannya itu dia diganjar 1 bulan 15 hari penjara dengan masa
percobaan 3 bulan.

Ironi hukum di Indonesia ini berawal saat Minah sedang memanen kedelai
di lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan
Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu. Lahan garapan
Minah ini juga dikelola oleh PT RSA untuk menanam kakao. Ketika sedang
asyik memanen kedelai, mata tua Minah tertuju pada 3 buah kakao yang
sudah ranum. Dari sekadar memandang, Minah kemudian memetiknya untuk
disemai sebagai bibit di tanah garapannya. Setelah dipetik, 3 buah kakao itu
tidak disembunyikan melainkan digeletakkan begitu saja di bawah pohon
kakao. Tidak lama berselang, lewat seorang mandor perkebunan kakao PT
RSA. Mandor itu pun bertanya, siapa yang memetik buah kakao itu. Dengan
polos, Minah mengaku hal itu perbuatannya. Minah pun diceramahi bahwa
tindakan itu tidak boleh dilakukan karena sama saja mencuri.

Sadar perbuatannya salah, Minah meminta maaf pada sang mandor dan
berjanji tidak akan melakukannya lagi. 3 Buah kakao yang dipetiknya pun
dia serahkan kepada mandor tersebut. Minah berpikir semua beres dan dia
kembali bekerja. Namun dugaannya meleset. Peristiwa kecil itu ternyata
berbuntut panjang. Sebab seminggu kemudian dia mendapat panggilan
pemeriksaan dari polisi. Proses hukum terus berlanjut sampai akhirnya dia
harus duduk sebagai seorang terdakwa kasus pencuri di Pengadilan Negeri
(PN) Purwokerto. Hari ini, Kamis (19\/11\/2009), majelis hakim yang
dipimpin Muslih Bambang Luqmono SH memvonisnya 1 bulan 15 hari
dengan masa percobaan selama 3 bulan. Minah dinilai terbukti secara sah
dan meyakinkan melanggar pasal 362 KUHP tentang pencurian.

Selama persidangan yang dimulai pukul 10.00 WIB, Nenek Minah terlihat
tegar. Sejumlah kerabat, tetangga, serta aktivis LSM juga menghadiri
sidang itu untuk memberikan dukungan moril.

Hakim Menangis
Pantauan detikcom, suasana persidangan Minah berlangsung penuh
keharuan. Selain menghadirkan seorang nenek yang miskin sebagai
terdakwa, majelis hakim juga terlihat agak ragu menjatuhkan hukum.
Bahkan ketua majelis hakim, Muslih Bambang Luqmono SH, terlihat
menangis saat membacakan vonis. “Kasus ini kecil, namun sudah melukai
banyak orang,” ujar Muslih.

Vonis hakim 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan


disambut gembira keluarga, tetangga, dan para aktivis LSM yang mengikuti

94 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
sidang tersebut. Mereka segera menyalami Minah karena wanita tua itu
tidak harus merasakan dinginnya sel tahanan.

Sumber: http://news.detik.com/berita/1244955/

Setelah kalian membaca wacana di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di


bawah ini.
1. Bagaimana perasaan kalian setelah membaca wacana tersebut?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
2. Menurut kalian, apa yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
3. Menurut kalian, apakah vonis yang dijatuhkan hakim sudah memenuhi rasa
keadilan?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
4. Pada saat ini, sering terjadi kasus yang serupa dengan yang dialami oleh nenek
Minah. Menurut kalian, apa langkah paling bijak yang harus dilakukan oleh
aparat penegak hukum dalam mengatasi kasus tersebut?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

4. Perangkat Lembaga Peradilan


etelah kalian mempela ari klasifikasi dari lembaga peradilan nasi nal sudah
barang tentu kalian mempunyai gambaran bahwa begitu banyaknya sarana
untuk mencari keadilan. Nah, untuk menjalankan tugas dan fungsinya di bidang

PPKn | 95
kekuasan kehakiman, setiap lembaga peradilan mempunyai alat kelengkapan
atau perangkatnya. Pada bagian ini, kalian akan dia ak untuk mengidentifikasi
perangkat dari lembaga-lembaga peradilan tersebut.
a. Peradilan Umum
Pada awalnya peradilan umum diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 2
Tahun 1986. Setelah dinilai tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan kebutuhan
hukum masyarakat dan kehidupan ketatanegaraan menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang ini diubah dengan
Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang
RI Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dan Undang-Undang RI Nomor
49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1986 Tentang Peradilan Umum. Berdasarkan undang-undang ini, kekuasaan
kehakiman di lingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri,
Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung.
1) Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri mempunyai daerah hukum yang meliputi wilayah
kabupaten atau kota dan berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota. Pengadilan
Negeri dibentuk berdasarkan keputusan presiden. Untuk menjalankan tugas dan
fungsinya, Pengadilan Negeri mempunyai perangkat yang terdiri atas pimpinan
(yang terdiri dari seorang ketua dan seorang wakil ketua), hakim (yang merupakan
pejabat pelaksana kekuasaan kehakiman), panitera (yang dibantu oleh wakil
panitera, panitera muda, dan panitera muda pengganti), sekretaris, dan juru sita
(yang dibantu oleh juru sita pengganti)
2) Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi merupakan pengadilan tingkat banding. Perangkat
Pengadilan Tinggi terdiri atas pimpinan, hakim anggota, panitera, dan sekretaris.
Pimpinan Pengadilan Tinggi terdiri atas seorang ketua ketua dan seorang wakil
ketua. Hakim anggota anggota Pengadilan Tinggi adalah hakim tinggi. Pengadilan
Tinggi dibentuk dengan undang-undang.
b. Peradilan Agama
Peradilan agama diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama dan Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama

96 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
serta Undang-Undang RI Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama. Kekuasaan
kehakiman di lingkungan peradilan agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama
dan Pengadilan Tinggi Agama. Kekuasaan kehakiman pada peradilan agama
berpuncak pada Mahkamah Agung.

Sumber: n ni fi es ess c
Gambar 3.6 Suasana persidangan di pengadilan agama

1) Pengadilan Agama
Pengadilan agama berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota dan daerah
hukumnya meliputi wilayah kabupaten atau kota. Pengadilan agama merupakan
pengadilan tingkat pertama dan dibentuk berdasarkan keputusan presiden (kepres).
Perangkat atau alat kelengkapan pengadilan agama terdiri atas pimpinan, hakim
anggota, panitera, sekretaris, dan juru sita. Pimpinan pengadilan agama terdiri
atas seorang ketua dan seorang wakil ketua. Hakim dalam pengadilan agama
diangkat dan diberhentikan oleh presiden selaku kepala negara atas usul Menteri
Agama berdasarkan persetujuan ketua Mahkamah Agung. Ketua dan wakil ketua
pengadilan agama diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Agama berdasarkan
persetujuan ketua Mahkamah Agung. Wakil ketua dan hakim pengadilan agama
diangkat sumpahnya oleh ketua pengadilan agama.
2) Pengadilan Tinggi Agama
Pengadilan tinggi agama berkedudukan di ibu kota provinsi dan daerah
hukumnya meliputi wilayah provinsi. Pengadilan tinggi agama merupakan
pengadilan tingkat banding. Perangkat atau alat kelengkapan pengadilan tinggi

PPKn | 97
agama terdiri atas pimpinan, hakim anggota, panitera, dan sekretaris. Pimpinan
pengadilan tinggi agama terdiri atas seorang ketua dan seorang wakil ketua. Ketua
Pengadilan Tinggi Agama diambil sumpahnya oleh ketua Mahkamah Agung.
Hakim anggota pengadilan tinggi agama adalah hakim tinggi. Wakil ketua dan
hakim pengadilan tinggi agama diambil sumpahnya oleh ketua pengadilan tinggi
agama.
c. Peradilan Militer
Peradilan militer diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997.
Dalam undang-undang tersebut, yang dimaksud dengan pengadilan adalah badan
yang melaksanakan kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan militer yang
meliputi Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi, Pengadilan Militer Utama,
dan Pengadilan Militer Pertempuran.
Dalam peradilan militer dikenal adanya oditurat yaitu badan di lingkungan
TNI yang melakukan kekuasaan pemerintahan negara di bidang penuntutan dan
penyidikan berdasarkan pelimpahan dari Panglima TNI. Oditurat terdiri atas
oditurat militer, oditurat militer tinggi, oditurat jenderal, dan oditurat militer
pertempuran.
d. Peradilan Tata Usaha Negara
Pada awalnya, peradilan tata usaha negara diatur dalam Undang-Undang RI
Nomor 5 Tahun 1986, kemudian undang-undang tersebut diubah dengan Undang-
Undang RI Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, serta diubah lagi
dengan Undang-Undang RI Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
Kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan tata usaha negara dilaksanakan
oleh pengadilan tata usaha negara dan pengadilan tinggi tata usaha negara.
1) Pengadilan Tata Usaha Negara
Pengadilan tata usaha negara berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota
dan daerah hukumnya meliputi wilayah kabupaten atau kota. Pengadilan tata
usaha negara merupakan pengadilan tingkat pertama. Pengadilan tata usaha
negara dibentuk berdasarkan keputusan presiden. Perangkat atau alat kelengkapan
pengadilan tata usaha negara terdiri atas pimpinan, hakim anggota, panitera,
sekretaris, dan juru sita. Pimpinan pengadilan terdiri atas seorang ketua dan

98 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
seorang wakil ketua. Hakim pengadilan adalah pejabat yang melaksanakan
kekuasaan kehakiman yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul
ketua Mahkamah Agung. Wakil ketua dan hakim pengadilan tata usaha negara
diambil sumpahnya oleh ketua pengadilan tata usaha negara.
2) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Pengadilan tinggi tata usaha negara berkedudukan di ibu kota provinsi dan
daerah hukumnya meliputi wilayah provinsi. Pengadilan tinggi tata usaha
negara merupakan pengadilan tingkat banding. Perangkat atau alat kelengkapan
pengadilan tinggi tata usaha negara terdiri atas pimpinan, hakim anggota, panitera,
dan sekretaris. Pimpinan pengadilan tinggi tata usaha negara terdiri atas seorang
ketua dan seorang wakil ketua. Ketua pengadilan tinggi tata usaha negara diambil
sumpahnya oleh ketua Mahkamah Agung. Hakim anggota pengadilan ini adalah
hakim tinggi. Wakil ketua dan hakim pengadilan tinggi tata usaha negara diambil
sumpahnya oleh ketua pengadilan tinggi
tata usaha negara.
Info Kewarganegaraan
e. Mahkamah Konstitusi
Perbedaan peradilan sipil dan
Mahkamah Konstitusi merupakan militer dapat ditinjau dari dua
perwujudan dari pasal 24 C Undang- aspek.
Undang Dasar Negara Republik 1. Fungsi. Pengadilan
Indonesia Tahun 1945. Lebih lanjut sipil berfungsi sebagai
Mahkamah Konstitusi diatur dalam penyelenggara peradilan
sipil guna menegakkan
Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun hukum dan keadilan bagi
2003 tentang Mahkamah Konstitusi dan rakyat sipil, sedangkan
Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun peradilan militer
2011 Tentang Perubahan Atas Undang- diperuntukkan bagi
anggota militer/TNI.
Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang
Mahkamah Konstitusi. 2. Pejabat yang berwenang
Mahkamah Konstitusi terdiri dari 9 sebagai penuntut umum.
Dalam pengadilan sipil
(sembilan) orang hakim konstitusi yang pejabat yang berwenang
diajukan masing-masing 3 (tiga) orang bertindak sebagai penuntut
oleh DPR, presiden, dan Mahkamah umum disebut jaksa,
Agung dan ditetapkan dengan Keputusan sedangkan dalam peradilan
militer disebut oditur.
Presiden. Susunan organisasinya terdiri

PPKn | 99
atas seorang Ketua merangkap anggota, seorang Wakil Ketua merangkap anggota,
dan 7 (tujuh) anggota hakim konstitusi.
Untuk kelancaran tugas Mahkamah Konstitusi dibantu oleh sebuah Sekretariat
Jenderal dan Kepaniteraan, yang susunan organisasi, fungsi, tugas, dan
wewenangnya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden atas usul Mahkamah
Konstitusi.

Sumber:.www.mahkamahkonstitusi.go.id
Gambar 3.7. Para Hakim Konstitusi.

Masa jabatan hakim konstitusi adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali
hanya untuk satu kali masa jabatan. Ketua dan Wakil ketua dipilih dari dan oleh
hakim konstitusi untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun. Hakim konstitusi adalah
pejabat negara.

5. Tingkatan Lembaga Peradilan


Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menelaah tingkatan lembaga peradilan
di Indonesia. Sebagaimana telah kalian pelajari sebelumnya bahwa lembaga
peradilan dimiliki oleh setiap wilayah yang ada di Indonesia. Lembaga-lembaga
tersebut tentunya tidak semuanya berkedudukan sejajar, akan tetapi ditempatkan
secara hierarki (bertingkat-tingkat) sesuai dengan peran dan fungsinya.
Adapun tingkatan lembaga peradilan adalah sebagai berikut.

a. Pengadilan Tingkat Pertama (Pengadilan Negeri)


Pengadilan tingkat pertama dibentuk berdasarkan keputusan presiden.
Pengadilan tingkat pertama mempunyai kekuasaan hukum yang meliputi satu
wilayah kabupaten/kota.

100 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Fungsi pengadilan tingkat pertama adalah memeriksa tentang sah atau
tidaknya penangkapan atau penahanan yang diajukan oleh tersangka, keluarga
atau kuasanya kepada ketua pengadilan dengan menyebutkan alasan-alasannya.
Wewenang pengadilan tingkat pertama adalah memeriksa dan memutuskan sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang, khususnya tentang dua hal
berikut.
1) Sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan, atau
penghentian tuntutan.
2) Ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya
dihentikan pada tingkat penyidikan atau tuntutan.

b. Pengadilan Tingkat Kedua


Pengadilan tingkat kedua disebut juga pengadilan tinggi yang dibentuk dengan
undang-undang. Daerah hukum pengadilan tinggi pada dasarnya meliputi satu
provinsi.
Pengadilan tingkat kedua berfungsi sebagai berikut.
1) Menjadi pimpinan bagi pengadilan-pengadilan negeri di dalam daerah
hukumnya.
2) Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di dalam daerah
hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu diselesaikan dengan saksama
dan wajar.
3) Mengawasi dan meneliti perbuatan para hakim pengadilan negeri di daerah
hukumnya.
4) Untuk kepentingan negara dan keadilan, pengadilan tinggi dapat memberi
peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu kepada pengadilan
negeri dalam daerah hukumnya.
Adapun wewenang pengadilan tingkat kedua adalah sebagai berikut.
1) Mengadili perkara yang diputus oleh pengadilan negeri dalam daerah
hukumnya yang dimintakan banding.
2) Berwenang untuk memerintahkan pengiriman berkas-berkas perkara dan
surat-surat untuk diteliti dan memberi penilaian tentang kecakapan dan
kerajinan hakim.

PPKn | 101
c. Kasasi oleh Mahkamah Agung
Mahkamah Agung berkedudukan sebagai puncak semua peradilan dan sebagai
pengadilan tertinggi untuk semua lingkungan peradilan dan memberi pimpinan
kepada pengadilan-pengadilan yang bersangkutan. Mahkamah Agung merupakan
salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana yang dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Mahkamah
Agung diatur oleh Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan
atas Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dan
Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2004, perangkat atau
kelengkapan Mahkamah Agung terdiri atas pimpinan, hakim anggota, panitera,
dan sekretaris. Pimpinan dan hakim anggota Mahkamah Agung adalah hakim
agung. Pimpinan Mahkamah Agung terdiri atas seorang ketua, dua orang wakil
ketua, dan beberapa orang ketua muda. Wakil ketua Mahkamah Agung terdiri atas
wakil ketua bidang yudisial dan wakil ketua bidang nonyudisial.
Dalam hal kasasi, yang menjadi wewenang Mahkamah Agung adalah
membatalkan atau menyatakan tidak sah putusan hakim pengadilan tinggi karena
putusan itu salah atau tidak sesuai dengan undang-undang. Hal tersebut dapat
terjadi karena alasan berikut.
1) Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh perundang-
undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya perbuatan yang
bersangkutan.
2) Melampaui batas wewenang.
3) Salah menerapkan atau karena melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

6. Peran Lembaga Peradilan


Bagian ini akan memberikan gambaran kepada kalian mengenai peranan
lembaga peradilan dalam menjalankan kekuasaannya. Dengan mengetahui hal
tersebut, kita sebagai subjek hukum dapat mengawasi dan mengontrol kinerja
dari lembaga-lembaga peradilan. Berikut ini peran dari masing-masing lembaga
peradilan.

102 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


a. Lingkungan Peradilan Umum
Kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh
pengadilan negeri, pengadilan tinggi, dan Mahkamah Agung. Pengadilan negeri
berperan dalam proses pemeriksaan, memutuskan, dan menyelesaikan perkara
pidana dan perdata di tingkat pertama. Pengadilan tinggi berperan dalam
menyelesaikan perkara pidana dan perdata pada tingkat kedua atau banding. Di
samping itu, pengadilan tinggi juga berwenang mengadili di tingkat pertama dan
terakhir apabila ada sengketa kewenangan mengadili antara pengadilan negeri
dalam daerah hukumnya.

Sumber :www.mahkamahagung.go.id.
Gambar 3.8 Para hakim agung Mahkamah Agung diharapkan menjadi benteng terakhir pencari
keadilan

Mahkamah Agung mempunyai kekuasaan tertinggi dalam lapangan peradilan


di Indonesia. Mahkamah Agung berperan dalam proses pembinaan lembaga
peradilan yang berada di bawahnya. Mahkamah Agung mempunyai kekuasaan
dan kewenangan dalam pembinaan, organisasi, administrasi, dan keuangan
pengadilan. Dalam pasal 20 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009,
disebutkan bahwa Mahkamah Agung mempunyai wewenang berikut.
1) Mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan pada
tingkat terakhir oleh pengadilan di semua lingkungan peradilan yang
berada di bawah Mahkamah Agung.

PPKn | 103
2) Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang
terhadap undang-undang.
3) Kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang, seperti memberikan
pertimbangan hukum kepada presiden dalam permohonan grasi dan
rehabilitasi.

b. Lingkungan Peradilan Agama


Kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan agama dilakukan oleh
pengadilan agama. Berdasarkan pasal 49 Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun
2006, pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama
Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah,
dan ekonomi syari’ah.

c. Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara


Peradilan tata usaha negara berperan dalam proses penyelesaian sengketa tata
usaha negara. Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam
bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan
atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah sebagai akibat
dari dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Lingkungan Peradilan Militer


Peradilan militer berperan dalam menyelenggarakan proses peradilan dalam
lapangan hukum pidana, khususnya bagi pihak-pihak berikut.
1) Anggota TNI.
2) Seseorang yang menurut undang-undang dapat dipersamakan dengan
anggota TNI.
3) Anggota jawatan atau golongan yang dapat dipersamakan dengan TNI
menurut undang-undang.
4) Seseorang yang tidak termasuk ke dalam angka 1), 2), dan 3), tetapi
menurut keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan yang ditetapkan
berdasarkan persetujuan Menteri Hukum dan Perundang-undangan harus
diadili oleh pengadilan militer.

104 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


e. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan
kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
mempunyai 4 (empat) kewenangan dan 1 (satu) kewajiban sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersi at final untuk perkara-perkara berikut.
1) Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
3) Memutus pembubaran partai politik.
4) Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa
Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga:
1) telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara,
korupsi, penyuapan, dan tindak pidana berat lainnya,
2) perbuatan tercela, dan/atau
3) tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Repbulik
Indonesia Tahun 1945.

Tugas mandiri 3.5

Analisislah kasus di bawah ini!


Mabes Polri menangkap dan menahan tujuh tersangka kasus uang palsu. Dari tujuh
tersangka tersebut lima di antaranya adalah anggota Badan Intelijen Negara (BIN)
dan dua warga biasa atau warga sipil. Selain menangkap para tersangka, polisi
juga menyita barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp. 100.000,00 sebanyak
2000 lembar, peralatan cetak uang palsu, serta pita cukai uang palsu.
Berdasarkan tersangka dalam kasus di atas, pengadilan manakah yang berwenang
menyelesaikan kasus tersebut? Mengapa demikian?

PPKn | 105
C. Menampilkan Sikap yang Sesuai dengan Hukum

Setiap anggota masyarakat mempunyai berbagai kepentingan, baik kepentingan


yang sama maupun berbeda. Tidak jarang di masyarakat perbedaan kepentingan
sering menimbulkan pertentangan yang
menyebabkan timbulnya suasana yang Info Kewarganegaraan
tidak tertib dan tidak teratur. Dengan
demikian untuk mencegah timbulnya Menurut Soerjono Soekanto,
kesadaran hukum sebenarnya
ketidaktertiban dan ketidakteraturan
merupakan kesadaran atau
dalam masyarakat diperlukan sikap nilai-nilai yang terdapat di
positif untuk menaati setiap norma atau dalam diri manusia tentang
hukum yang berlaku di masyarakat. hukum yang ada atau tentang
hukum yang diharapkan ada
Pada bagian ini kalian akan diajak
yang dipengaruhi oleh:
untuk mempelajari sikap yang sesuai
1. pengetahuan tentang
dengan hukum. Setelah mempelajari hukum yang berlaku;
bagian ini, diharapkan kalian mampu 2. pemahaman terhadap isi
menunjukkan contoh sikap taat terhadap hukum yang berlaku;
hukum; menganalisis macam-macam 3. sikap terhadap hukum yang
berlaku; dan
perbuatan yang bertentangan dengan 4. pola perilaku menurut
hukum; dan menganalisis macam-macam hukum yang berlaku.
sanksi yang sesuai dengan hukum yang
berlaku.

1. Perilaku yang Sesuai dengan Hukum


Setelah kalian mengetahui makna hukum dan peranan dari lembaga
peradilan, sudah saatnya kalian mengaktualisasikan pengetahuan kalian tentang
hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sambil kalian mengaktualisasikan
pengetahuan kalian tersebut, melalui ini kalian akan dibimbing dan diajak untuk
mengidentifikasi perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kita tidak akan
dapat mengabaikan semua aturan atau hukum yang berlaku. Sebagai makhluk
sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, kita senantiasa
akan membentuk suatu komunitas bersama guna menciptakan lingkungan yang
aman, tertib, dan damai. Untuk menuju hal tersebut, diperlukan suatu kebersamaan
dalam hidup dengan menaati peraturan atau hukum yang tertulis maupun tidak
tertulis.

106 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep
nyata dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang sesuai dengan
sistem hukum yang berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh
seorang warga negara secara langsung menunjukkan tingkat kesadaran hukum
yang dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki
kesadaran:
a. memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku;
b. mempertahankan tertib hukum yang ada; dan
c. menegakkan kepastian hukum.
Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang
berlaku dapat dilihat dari perilaku yang diperbuatnya seperti:
a. disenangi oleh masyarakat pada umumnya;
b. tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain;
c. tidak menyinggung perasaan orang lain;
d. menciptakan keselarasan;
e. mencerminkan sikap sadar hukum; dan
f. mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.
Perilaku yang mencerminkan sikap patuh terhadap hukum harus kita tampilkan
dalam kehidupan sehari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan
negara. Berkaitan dengan hal tersebut, lakukanlah identifikasi c nt h perilaku
yang dapat kalian tampilkan yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.
a. Dalam kehidupan di lingkungan keluarga, di antaranya:
1) mematuhi perintah orang tua
2) …………………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………………
4) …………………………………………………………………………
5) …………………………………………………………………………
b. Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, di antaranya:
1) tidak mencontek ketika sedang ulangan
2) …………………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………………
4) …………………………………………………………………………
5) …………………………………………………………………………
c. Dalam kehidupan di lingkungan masyarakat, di antaranya:
1) ikut serta dalam kegiatan kerja bakti
2) …………………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………………

PPKn | 107
4) …………………………………………………………………………
5) ………………………………………………………………………
d. Dalam kehidupan di lingkungan bangsa dan negara, di antaranya:
1) membayar pajak
2) …………………………………………………………………………
3) …………………………………………………………………………
4) …………………………………………………………………………
5) ………………………………………………………………………

2. Perilaku yang Bertentangan dengan Hukum Beserta Sanksinya


a. Macam-Macam Perilaku yang Bertentangan dengan Hukum
Selain mengetahui perilaku yang sesuai dengan hukum yang berlaku, kalian
juga mesti mengetahui perilaku yang bertentangan dengan hukum yang berlaku,
agar kalian tidak melakukan perilaku tersebut. Oleh karena itu, pada bagian ini
kalian akan dia ak untuk mengidentifikasi perilaku yang bertentangan dengan
hukum.
Perilaku yang bertentangan dengan hukum timbul sebagai akibat dari
rendahnya kesadaran hukum. Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan
oleh dua hal yaitu:
1) pelanggaran hukum oleh si pelanggar sudah dianggap sebagai kebiasaan
bahkan kebutuhan; dan
2) hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan.
Saat ini kita sering melihat berbagai pelanggaran hukum banyak terjadi di
negara ini. Hampir setiap hari kita mendapatkan informasi mengenai terjadinya
tindakan melawan hukum, baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun oleh
aparat penegak hukum itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, lakukanlah
identifikasi c nt h perilaku mela an hukum yang harus kalian hindari dalam
kehidupan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.
1) Dalam lingkungan keluarga, di antaranya:
a) mengabaikan perintah orang tua
b) ……………………………………………………………………………
c) ……………………………………………………………………………
d) ……………………………………………………………………………
e) ……………………………………………………………………………
2) Dalam lingkungan sekolah, di antaranya
a) mencontek ketika ulangan
b) ……………………………………………………………………………
c) ……………………………………………………………………………

108 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


d) ……………………………………………………………………………
e) ……………………………………………………………………………
3) Dalam lingkungan masyarakat, di antaranya:
a) mengkonsumsi obat-obat terlarang
b) ……………………………………………………………………………
c) ……………………………………………………………………………
d) ……………………………………………………………………………
e) ……………………………………………………………………………
4) Dalam lingkungan bangsa dan negara, di antaranya:
a) tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas
b) ……………………………………………………………………………
c) ……………………………………………………………………………
d) ……………………………………………………………………………
e) ……………………………………………………………………………

b. Macam-Macam Sanksi
Pernahkah kalian melihat tayangan iklan layanan masyarakat di televisi
yang menggambarkan seorang wasit sepak bola ragu untuk memberikan kartu
peringatan kepada pemain yang melakukan pelanggaran. Apakah kartu merah
yang akan diberikan atau kartu kuning. Keragu-raguan wasit itu merupakan satu
bukti penegakan sanksi yang tidak tegas.
Peristiwa serupa sering kali kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, mengapa sopir angkutan kota yang tidak sungkan-sungkan berhenti
menunggu penumpang pada tempat yang jelas-jelas dilarang berhenti?
Penyebabnya karena petugas tidak tegas menindaknya. Bila peristiwa seperti itu
dibiarkan, tidak ditindak oleh petugas maka lama-kelamaan dianggap sebagai hal
yang biasa. Dengan kata lain, jika suatu perbuatan dilakukan berulang-ulang, tidak
ada sanksi, walaupun melanggar aturan maka akhirnya perbuatan itu dianggap
sebagai norma. Seperti kebiasaan sopir angkutan kota tadi, karena perbuatannya
itu tidak ada yang menindak maka akhirnya menjadi hal yang biasa saja.
Hal yang sama dapat juga menimpa kalian. Misalnya, jika siswa yang
melanggar tata tertib sekolah dibiarkan begitu saja, tanpa ada sanksi tegas maka
esok lusa pelanggaran akan menjadi hal yang biasa. Perilaku yang bertentangan
dengan hukum menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan pribadi maupun
kehidupan bermasyarakat. Ketidaknyamanan dan ketidakteraturan tentu saja akan
selalu meliputi kehidupan kita jika hukum sering dilanggar atau tidak ditaati.
Untuk mencegah terjadinya tindakan pelanggaran terhadap norma atau hukum
maka dibuatlah sanksi dalam setiap norma atau hukum tersebut.

PPKn | 109
Sanksi terhadap pelanggaran itu amat banyak ragamnya, misalnya sanksi
hukum, sanksi sosial, dan sanksi psikologis. Sifat dan jenis sanksi dari setiap
norma atau hukum berbeda satu sama lain. Akan tetapi, dari segi tujuannya sama
yaitu untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat. Berikut ini sanksi dari
norma-norma yang berlaku di masyarakat.

No Norma Pengertian Contoh-Contoh Sanksi


1. Agama Petunjuk hidup a. beribadah Tidak langsung,
yang bersumber b. tidak berjudi karena akan
dari Tuhan yang c. suka beramal diperoleh setelah
disampaikan meninggal dunia
melalui utusan- (pahala atau dosa)
utusan-Nya
(Rasul/Nabi)
yang berisi
perintah,
larangan atau
anjuran-anjuran

2. Kesusilaan Pedoman a. berlaku jujur Tidak tegas, karena


pergaulan hidup b. menghargai orang hanya diri sendiri
yang bersumber lain yang merasakan
dari hati nurani (merasa bersalah,
manusia tentang menyesal, malu,
baik-buruknya dan sebagainya)
suatu perbuatan

3. Kesopanan Pedoman hidup a. menghormati Tidak tegas, tapi


yang timbul dari orang yang lebih dapat diberikan
hasil pergaulan tua oleh masyarakat
manusia di dalam b. tidak berkata dalam bentuk
masyarakat kasar celaan, cemoohan
c. menerima atau pengucilan
dengan tangan dalam pergaulan
kanan

110 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


No Norma Pengertian Contoh-Contoh Sanksi
4. Hukum Pedoman hidup a. harus tertib Tegas dan nyata
yang dibuat b. harus sesuai serta mengikat
oleh badan yang prosedur dan memaksa bagi
berwenang c. dilarang mencuri setiap orang tanpa
mengatur kecuali
manusia dalam
kehidupan
berbangsa dan
bernegara (berisi
perintah dan
larangan)

(Sumber: Diolah dari berbagai sumber)

Dalam tabel di atas disebutkan bahwa sanksi norma hukum adalah tegas dan
nyata. Hal tersebut mengandung pengertian sebagai berikut.
1) Tegas berarti adanya aturan yang telah dibuat secara material. Misalnya,
dalam hukum pidana mengenai sanksi diatur dalam pasal 10 KUHP. Dalam
pasal tersebut ditegaskan bahwa sanksi pidana berbentuk hukuman yang
mencakup:
a). Hukuman Pokok, yang terdiri atas:
(1) hukuman mati
(2) hukuman penjara yang terdiri dari hukuman seumur hidup dan
hukuman sementara waktu (setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-
kurangnya 1 tahun)
b). Hukuman Tambahan, yang terdiri:
(1) pencabutan hak-hak tertentu
(2) perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu
(3) pengumuman keputusan hakim
2) Nyata berarti adanya aturan yang secara material telah ditetapkan kadar
hukuman berdasarkan perbuatan yang dilanggarnya. Contoh: pasal 338 KUHP,
menyebutkan “barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam,
karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”.
Jika sanksi hukum diberikan oleh negara, melalui lembaga-lembaga peradilan,
sanksi sosial diberikan oleh masyarakat. Misalnya dengan menghembuskan desas-
desus, cemoohan, dikucilkan dari pergaulan, bahkan yang paling berat diusir dari
lingkungan masyarakat setempat.
Jika sanksi hukum maupun sanksi sosial tidak juga mampu mencegah orang
melakukan perbuatan melanggar aturan, ada satu jenis sanksi lain, yakni sanksi
psikologis. Sanksi psikologis dirasakan dalam batin kita sendiri. Jika seseorang

PPKn | 111
melakukan pelanggaran terhadap peraturan, tentu saja di dalam batinnya ia akan
merasa bersalah. Selama hidupnya ia akan dibayang-bayangi oleh kesalahannya
itu. Hal ini akan sangat membebani jiwa dan pikiran kita. Sanksi inilah yang
merupakan gerbang terakhir yang dapat mencegah seseorang melakukan
pelanggaran terhadap aturan.

Tugas Kelompok 3.2

Lakukan wawancara dengan Kapolsek atau anggota polisi lainnya di wilayah


tempat kalian tinggal! Tanyakan hal-hal sebagai berikut.
a. Jumlah kasus yang ditangani oleh Polsek setempat
b. Jenis kasus yang ditangani
c. Penanganan kasus tersebut
d. Jenis sanksi yang akan diterima oleh pihak-pihak yang terlibat
Laporkan hasil wawancara tersebut secara tertulis dan presentasikan di depan
kelas!

Refleksi
Setelah kalian mempelajari materi sistem hukum dan peradilan di Indonesia,
tentunya kalian semakin memahami bahwa sebagai warga negara, kalian harus
mematuhi setiap hukum yang berlaku. Coba kalian renungkan sikap dan perilaku
kalian dalam kehidupan sehari-hari. Apakah kalian pernah melakukan pelanggaran
hukum dan bagaimana seharusnya?

Tidak
No Sikap dan Perilaku Pernah Seharusnya
Pernah
Melanggar peraturan sekolah
dan yakin tidak akan dihukum,
1.
karena orang tuamu seorang
pejabat
2. Datang terlambat ke sekolah
Memberikan bingkisan kepada
3. guru sebelum pembagian rapor,
agar nilai rapor bagus
Memberi uang kepada temanmu
4.
agar mau mengerjakan PR

112 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Memberikan harga yang
5. tidak sebenarnya, di mana
kelebihannya kamu ambil
Membela adikmu ketika
6. berkelahi dengan temannya,
walaupun tahu adikmu bersalah
Tidak membayarkan uang SPP
7.
yang telah diberikan orang tuamu
Mengambil sisa uang belanja
8.
tanpa memberitahu ibumu
Memalsukan tanda tangan orang
9.
tuamu
Berteman hanya dengan orang
10.
kaya

Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi
pada bab ini adalah hukum, sistem hukum, tujuan hukum,
penggolongan hukum, peradilan, pengadilan, dan kepatuhan
hukum.

2. Intisari Materi
a. Sesuatu disebut hukum jika mengandung unsur-unsur: peraturan
mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat;
peraturan itu dibuat dan ditetapkan oleh badan-badan resmi yang
berwajib; peraturan itu bersifat memaksa; dan sanksi terhadap
pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas. Adapun yang menjadi
karakteristik dari hukum adalah adanya perintah dan larangan, serta
perintah atau larangan tersebut harus dipatuhi oleh semua orang.
b. Kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah
Agung. Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung
meliputi badan peradilan yang berada di lingkungan peradilan
umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha
negara, serta oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Lembaga-lembaga
tersebut berperan sebagai penegak keadilan dan dibersihkan dari

PPKn | 113
setiap intervensi, baik dari lembaga legislatif, eksekutif, maupun
lembaga lainnya.
c. Lembaga peradilan nasional sama artinya dengan pengadilan
negara yaitu lembaga yang dibentuk oleh negara sebagai bagian
dari otoritas negara di bidang kekuasaan kehakiman dengan sumber
hukumnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam
negara.
d. Tingkatan lembaga peradilan terdiri dari tiga tingkatan yaitu
pengadilan tingkat pertama yang berkedudukan di ibu kota
wilayah kabupaten atau kota, pengadilan tingkat kedua/banding
yang berkedudukan di ibu kota wilayah provinsi, dan kasasi oleh
Mahkamah Agung.
e. Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan
konsep nyata dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam
perilaku yang sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Tingkat
kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh seorang warga negara,
secara langsung menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang
dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang
memiliki kesadaran untuk memahami dan menggunakan peraturan
perundangan yang berlaku; mempertahankan tertib hukum yang
ada; dan menegakkan kepastian hukum.
f. Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum
yang berlaku dapat dilihat dari perilaku yang diperbuatnya: disenangi
oleh masyarakat pada umumnya, tidak menimbulkan kerugian bagi
diri sendiri dan orang lain, tidak menyinggung perasaan orang lain,
menciptakan keselarasan, mencerminkan sikap sadar hukum, dan
mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.

Penilaian Diri

1. Penilaian Sikap
Untuk mengukur sejauhmana kalian telah berperilaku sesuai dengan hukum
yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari, mari berbuat jujur dengan mengisi
daftar perilaku di bawah ini dengan membubuhkan tanda ceklis (✓) pada kolom
selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.

114 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Kadang- Tidak
No Sikap Prilaku Selalu Sering Alasan
kadang Pernah
1.
Dalam kehidupan di lingkungan
keluarga
• Mematuhi perintah orang tua.
• Melaksanakan ibadah tepat
waktu.
• Menghormati anggota keluarga
yang lain seperti ayah, ibu, kakak,
adik, dan sebagainya.
• Melaksanakan aturan yang dibuat
dan disepakati keluarga.

2. Dalam kehidupan di lingkungan


sekolah
• Menghormati kepala sekolah,
guru dan karyawan lainnya.
• Memakai pakaian seragam yang
telah ditentukan.
• Tidak mencontek ketika sedang
ulangan.
• Memperhatikan penjelasan guru.
• Mengikuti pelajaran sesuai
dengan jadwal yang berlaku.
• Tidak terlambat datang ke
sekolah.
3. Dalam kehidupan di lingkungan
masyarakat
• Melaksanakan setiap norma yang
berlaku di masyarakat.
• Ikut serta dalam kegiatan kerja
bakti.
• Menghormati keberadaan
tetangga di sekitar rumah.
• Tidak melakukan perbuatan
yang menyebabkan kekacauan di
masyarakat seperti tawuran, judi,
mabuk-mabukan dan sebagainya.
4. Dalam kehidupan di lingkungan
bangsa dan negara
• Bersikap tertib ketika berlalu
lintas di jalan raya.
• Membayar pajak.
• Menjaga dan memelihara fasilitas
negara.
• Membayar retribusi parkir.
• Membuang sampah pada
tempatnya.

PPKn | 115
Apabila jawaban kalian “kadang-kadang” atau “tidak pernah” pada kolom
perilaku-perilaku tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan
perilaku kalian agar menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila jawaban kalian
“selalu” atau “sering”, pertahankanlah dan wujudkan sikap tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ceklist (✓) pada kolom paham sekali, paham
sebagian, dan belum paham.
Paham Paham Belum
No Sub-Materi Pokok
Sekali Sebagian Paham
Sistem Hukum di Indonesia
a. Makna dan Karakteristik Hukum
1. b. Penggolongan Hukum
c. Tujuan Hukum
d. Tata Hukum Indonesia
Mencermati Sistem Peradilan di Indonesia
a. Makna Lembaga Peradilan
b. Dasar Hukum Lembaga Peradilan
2. c. lasifikasi embaga Peradilan
d. Perangkat Lembaga Peradilan
e. Tingkatan Lembaga Peradilan
f. Peran Lembaga Peradilan
Menampilkan Sikap yang Sesuai dengan
Hukum
3. a. Perilaku yang sesuai dengan hukum
b. Perilaku yang bertentangan dengan
hukum beserta sanksinya

Apabila pemahaman kalian berada pada kategori paham sekali mintalah


materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian. Apabila
pemahaman kalian berada pada kategori paham sebagian dan belum paham
coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, agar
kalian cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau
belum dipahami.

116 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Proyek Kewarganegaraan

1. Bentuklah Kelompok Pelajar Sadar Hukum di sekolah kalian. Berilah


nama kelompok kalian agar menjadi kebanggaan dan identitas kelompok.
2. Susunlah kegiatan dari kelompok kalian sebagai perwujudan meningkatkan
kesadaran hukum pelajar seperti penyuluhan hukum, gerakan tertib di
kantin, gerakan tertib sampah, dan sebagainya. Kegiatan yang dipilih
disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan sekolah kalian.
3. Susunlah jadwal dan pembagian tugas seluruh anggota kelompok.
4. Laksanakan kegiatan sesuai rencana dengan penuh tanggung jawab.
5. Diskusikan hasil kegiatan kalian dan buatlah kesimpulan atas keberhasilan
kegiatan.
6. Susunlah laporan kegiatan secara tertulis dan sajikan di depan kelas
melalui pameran kelas atau bentuk lain.

Uji Kompetensi Bab 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas, dan akurat!


1. Kemukakan tiga pengertian hukum dari para ahli hukum yang kalian
ketahui, kemudian jelaskan letak persamaan dan perbedaannya!
2. Jelaskan pengertian tata hukum Indonesia!
3. elaskan klasifikasi hukum berdasarkan kepustakaan ilmu hukum
4. Jelaskan perbedaan antara kompetensi absolut dan kompetensi relatif dari
suatu lembaga peradilan!
5. Jelaskan perangkat lembaga peradilan di lingkungan peradilan umum,
peradilan agama, peradilan militer, peradilan tata usaha negara dan
Mahkamah Konstitusi!
6. Mengapa kita mesti mematuhi hukum? Jelaskan!
7. Deskripsikan contoh-contoh perilaku yang menunjukkan kepatuhan
terhadap hukum di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara!

PPKn | 117
BAB Dinamika Peran Indonesia
dalam Perdamaian Dunia
4
Selamat ya, kalian sekarang sudah memasuki semester dua di kelas XI.
Semester ini sangat menentukan langkah kalian untuk dapat naik ke kelas XII.
Nah, di semester dua ini materi pembelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan semakin memberikan tantangan
kepada kalian untuk senantiasa belajar dengan penuh kesungguhan.
Pada awal semester dua ini, kalian akan diajak untuk menyusuri dinamika
peran Indonesia dalam perdamaian dunia. Pada akhir pembelajaran bab ini, kalian
diharapkan dapat menganalisis dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sumber: www.seskab.go.id
Gambar 4.1 Indonesia mempunyai peran yang sangat penting dalam menciptakan perdamaian di
kawasan Asia Tenggara.

118 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Salah satu konsekuensi dari tujuan tersebut adalah
bangsa Indonesia harus senantiasa berperan serta dalam menciptakan perdamaian
dunia. Hal tersebut dikarenakan bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh
umat manusia di dunia sehingga sudah seharusnya bangsa Indonesia berada pada
barisan terdepan dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
Gambar 4.1 di atas merupakan contoh peristiwa ketika bangsa Indonesia
menjalin kerja sama dengan bangsa lain dalam wadah negara-negara Asia
Tenggara (ASEAN). Kerja sama tersebut merupakan wujud dari peran Indonesia
dalam menciptakan perdamaian dunia.

A. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia


melalui Hubungan Internasional
1. Makna Hubungan Internasional
Menurut kalian apa yang akan
terjadi jika seandainya negara kita
Info Kewarganegaraan
tidak menjalin hubungan dengan Komponen-komponen yang
negara lain? Tentu semuanya pasti harus ada dalam hubungan
sepakat, kita akan dikucilkan dari internasional, antara lain:
pergaulan bangsa-bangsa di dunia. 1. politik internasional
(international politics),
Hal ini tentunya akan merugikan 2. studi tentang peristiwa
seluruh kehidupan bangsa. Bangsa internasional (the study of
Indonesia tidak bisa berinteraksi foreign affair),
dengan sesamanya yang berada di 3. hukum internasional
(international law),
negara lain. Selain itu, kita akan 4. organisasi Adminitrasi
buta terhadap hal-hal yang terjadi Internasional (international
di negara lain yang pada hakikatnya organization of administration).
merupakan sumber pengetahuan
bagi kita.
Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang
dialami oleh suatu negara. Ketika suatu negara mengalami kekurangan dalam
suatu bidang, misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya

PPKn | 119
maka melalui hubungan internasional negara tersebut mampu mengatasi persoalan
tersebut dengan meminta bantuan dari negara lain. Oleh karena itu hubungan
internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu
negara yang beradab.
Berkaitan dengan hal tersebut apa sebenarnya hubungan internasional itu?
Mencakup apa saja hubungan tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut
ada baiknya kalian kaji uraian pada bagian ini yang akan mengupas makna dari
hubungan internasional.
Secara umum hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang
bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui
batas-batas ketatanegaraan. Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering
dianggap sama atau dipersamakan dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan
luar negeri, dan politik internasional. Ketiga konsep tersebut sebenarnya memiliki
makna yang berbeda satu sama lain, akan tetapi mempunyai persamaan yang
cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas negara
(lingkup internasional). Untuk memperluas pemahaman kalian, berikut dipaparkan
makna dari ketiga konsep tersebut.
a. Politik luar negeri adalah seperangkat cara/kebijakan yang dilakukan
oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan
tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara
yang bersangkutan.
b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh
suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
c. Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup
kepentingan dan tindakan beberapa atau semua negara serta proses
interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan organisasi internasional.

Tugas Mandiri 4.1

1. Berkaitan dengan pengertian hubungan internasional, terdapat berbagai


pandangan para ahli yang menc ba memberikan definisi terhadap k nsep
hubungan internasi nal. leh karena itu, c ba kalian identifikasi pendapat
para ahli mengenai definisi hubungan internasi nal. Bacalah berbagai
buku sumber, majalah, koran, atau yang lainnya sebagai sumber informasi
kalian. emudian tuliskan hasil identifikasi kalian pada tabel di ba ah ini.

120 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


n rmasikan hasil identifikasi kalian dengan teman sebangku dengan cara
saling tukar hasil pekerjaan masing-masing.

No Nama Ahli e isi e si

.......................................................................................
.......................................................................................
1. ........................ .......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................

.......................................................................................
.......................................................................................
2. ........................ .......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................

.......................................................................................
.......................................................................................
3. ........................ .......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................

2. ari definisi-definisi tentang hubungan internasi nal tersebut, rumusan


siapakah yang paling relevan dengan konteks hubungan internasional yang
dilakukan oleh bangsa Indonesia? Berikan alasannya.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
............................................................................................................
3. Rumuskanlah definisi hubungan internasi nal menurut pendapat sendiri.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

PPKn | 121
......................................................................................................................
...........................................................................................................
4. ari persamaan dan perbedaan definisi hubungan internasi nal yang kalian
rumuskan dengan definisi yang dirumuskan teman sebangku.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
...........................................................................................................

2. Pentingnya Hubungan Internasional bagi Indonesia


Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari negara
lain. Untuk menjaga kelangsungan hidup dan mempertahankan kemerdekaannya,
negara tersebut membutuhkan dukungan dari negara lain. Nah, untuk mendapatkan
dukungan tersebut, suatu negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan
negara lain. Misalnya, ketika awal kemerdekaan, bangsa Indonesia membutuhkan
pengakuan dan dukungan dari negara lain. Oleh karena itu, para pendiri negara
menjalin hubungan dengan India, Australia, Amerika Serikat, Belgia, Mesir, dan
sebagainya. Alhasil, kemerdekaan Negara Indonesia mendapatkan dukungan dari
negara-negara lain di dunia.

Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka


Gambar 4.2 Suasana Konferensi Asia Afrika Tahun 1955 menjadi bukti hubungan internasional
yang dijalankan bangsa Indonesia di awal kemerdekaan

122 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Suatu negara dapat menjalin
hubungan dengan negara lain Info Kewarganegaraan
manakala kemerdekaan dan
Ruang lingkup hubungan
kedaulatannya telah diakui secara
internasional terletak dalam dua
de facto dan de jure oleh negara bidang.
lain. Perlunya kerja sama dalam 1. Bidang publik, yang meliputi
bentuk hubungan internasional politik internasional, politik
luar negeri, pertahanan dan
antara lain karena faktor-faktor
keamanan, hukum internasional,
berikut. diplomasi, organisasi
a. Faktor internal, yaitu internasional, dan kejahatan
adanya kekhawatiran internasional.
2. Bidang privat, meliputi ekonomi
terancamnya kelangsungan
dan moneter internasional,
hidup kesananya, baik ilmu pengetahuan, dan turisme
melalui kudeta maupun (kepariwisataan)
intervensi dari negara lain.
b. Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri
bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja
sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya
memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya,
pertahanan, dan keamanan.
Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia?
Apa arti penting hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan
internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia dapat dilihat dari kebijakan
politik luar negeri Indonesia. Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan
negara lain menerapkan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dan diabdikan
bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan pembangunan di segala bidang
serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk
peningkatan persahabatan dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral
melalui berbagai macam forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan
nasional. Selain itu, bagi bangsa Indonesia, hubungan internasional diarahkan
untuk hal-hal berikut.

PPKn | 123
a. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara
kesatuan dan negara kebangsaan yang demokratis.
b. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material
ataupun spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan
semua negara di dunia, dasar kerja sama adalah membentuk satu dunia
baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju perdamaian
dunia yang sempurna .
d. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
e. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar
kemakmuran rakyat, apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan
sendiri.
f. Meningkatkan perdamaian internasional, karena hanya dalam keadaan
damai Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang
diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat.
g. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita
yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsa ah negara kita.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan
yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia
harus senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama internasional yang dibangun
dengan negara lain. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu
meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan
diplomasi yang pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif
Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga harus mampu memberikan
perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia,
serta memanfaatkan setiap peluang bagi kepentingan nasional.

Tugas Mandiri 4.2

dentifikasilah man aat yang diper leh bangsa nd nesia dengan men alin
hubungan internasional saat ini. Tuliskan dalam tabel di bawah ini.

124 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


No Bidang Manfaat Hubungan Internasional

.......................................................................................
1. Ideologi .......................................................................................
.......................................................................................

.......................................................................................
2. Politik .......................................................................................
.......................................................................................

.......................................................................................
3. Ekonomi .......................................................................................
.......................................................................................

.......................................................................................
Sosial
4. .......................................................................................
Budaya
.......................................................................................

Pertahanan .......................................................................................
5. dan .......................................................................................
Keamanan .......................................................................................

3. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional


Hubungan yang dijalin oleh suatu negara dengan negara lain, tentu saja tidak
dapat dilepaskan dari tata pergaulan antarnegara. Jika dalam pergaulan manusia
dalam lingkungan tetangga ada yang dinamakan tata krama pergaulan, maka dalam
pergaulan antarnegara pun terdapat hal yang sama. Setiap negara mempunyai
kebijakan politiknya masing-masing. Kebijakan politik masing-masing negara
dalam pergaulan internasional dinamakan politik luar negeri.
Berkaitan dengan hal tersebut, bentuk kerja sama dan perjanjian internasional
yang dilakukan oleh bangsa Indonesia merupakan perwujudan dari politik luar
negeri Indonesia. Selain itu, politik luar negeri juga memberikan corak atau warna
tersendiri bagi kerja sama dan perjanjian internasional yang dilakukan oleh suatu
negara. Apa sebenarnya politik luar negeri bangsa Indonesia?
Untuk mengetahui corak politik luar negeri Indonesia, coba kalian perhatikan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PPKn | 125
alinea keempat, tentang tujuan negara, “...ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.
Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa politik luar negeri kita memiliki
corak tertentu. Pemikiran para pendiri negara (founding fathrers) yang dituangkan
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 tersebut didasari oleh kenyataan bahwa sebagai negara yang baru merdeka,
kita dihadapkan pada lingkungan pergaulan dunia yang dilematis.
Pada awal pendirian negara Republik Indonesia, kita dihadapkan pada satu
situasi dunia yang dikuasai oleh dua kekuatan negara adidaya sebagai akibat dari
Perang Dunia II. Dua kekuatan tersebut
adalah Blok Barat di bawah kendali Info Kewarganegaraan
Amerika Serikat dengan mengusung
ideologi liberal. Kekuatan lainnya Tujuan politik luar negeri
Indonesia menurut Muhammad
dikuasai oleh Blok Timur yang dipimpin Hatta:
oleh Uni Soviet dengan mengusung 1. Mempertahankan
kemerdekaan bangsa dan
ideologi komunis. Kenyataan ini sangat
menjaga keselamatan negara.
berpengaruh kepada negara Indonesia 2. Memperoleh barang-barang
yang baru saja merdeka dan tengah yang diperlukan dari
luar untuk memperbesar
berupaya keras mempertahankan kemakmuran rakyat.
kemerdekaanya dari rongrongan 3. Meningkatkan perdamaian
Belanda yang ingin kembali menjajah internasional.
4. Meningkatkan persaudaraan
Indonesia. Kondisi demikian mau tidak segala bangsa sebagai
mau memaksa bangsa Indonesia untuk pelaksanaan cita-cita yang
tersimpul dalam Pancasila,
menentukan sikap, walaupun usianya
dasar dan filsafah negara kita.
masih sangat muda. Sikap bangsa
Indonesia tersebut tertuang dalam
rumusan politik luar negeri Indonesia.
Pemerintah Indonesia yang pada waktu itu dipimpin oleh Ir. Soekarno sebagai
Presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai Wakil Presiden pada tanggal 2
September 1948 di hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat
mengumumkan pendirian politik luar negeri Indonesia yang antara lain berbunyi
”...tetapi mestikah kita, bangsa Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan
bangsa dan negara kita hanya harus memilih antara pro-Rusia atau pro-
Amerika? Apakah tak ada pendirian lain yang harus kita ambil dalam mengejar
cita-cita kita?”.

126 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka
Gambar 4.3 Presiden Soekarno menjadi salah satu tokoh pendiri gerakan non-blok yang
merupakan perwujudah politik luar negeri yang bebas aktif

Pemerintah Indonesia pada waktu itu berpendapat bahwa pendirian yang


harus diambil tidak menjadikan negara kita terjebak dalam kepentingan dua blok
tersebut. Negara kita tidak mau menjadi objek dalam pertarungan politik antara
dua blok tersebut. Negara kita harus menjadi subjek yang berhak menentukan
sikap sendiri dan memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu merdeka seutuhnya tanpa
ada rongrongan dari negara lain. Dalam kesempatan itu Drs. Muhammad Hatta
menyampaikan pidatonya dengan judul yang sangat menarik, yaitu Mendayung
antara Dua Karang. Pidato tersebut kemudian dirumuskan lagi secara eksplisit
sebagai prinsip bebas aktif, yang kemudian menjadi corak politik luar negeri
Indonesia sampai sekarang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa politik
luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif.
Sifat politik luar negeri inilah yang mewarnai pola kerja sama bangsa Indonesia
dengan negara lain. Dengan kata lain, Indonesia selalu menitikberatkan pada
peran atau kontribusi yang dapat diberikan oleh bangsa Indonesia bagi kemajuan
peradaban dan perdamaian dunia.
Hal ini dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa di bawah ini yang dengan jelas
menggambarkan bentuk kerja sama yang dikembangkan bangsa Indonesia.
a. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang
ke-60 pada tanggal 28 September 1950. Meskipun pernah keluar dari
keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari 1965 sebagai bentuk protes atas
diterimanya Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,

PPKn | 127
akan tetapi pada tanggal 28 September 1966 Indonesia masuk kembali
menjadi anggota PBB dan tetap sebagai anggota yang ke-60
b. Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada
tahun 1955 yang melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-
Afrika yang kemudian melahirkan Dasasila Bandung.
c. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB)
pada tahun 1961, bahkan pada tahun 1992 dalam Konferensi Negara-
Negara Non-Blok yang berlangsung di Jakarta, Indonesia ditunjuk menjadi
Ketua GNB. Melalui GNB ini secara langsung Indonesia telah turut serta
meredakan ketegangan perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.
d. Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan
mengirimkan Pasukan aruda ke negara-negara yang dilanda k nflik
seperti Konggo, Vietnam, Kamboja, Bosnia, dan sebagainya. Bahkan
pada tahun 2007, Indonesia ditetapkan menjadi anggota tidak tetap Dewan
Kemanan PBB.
e. Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN (Assosiaciation of South-East
Asian Nation) yaitu organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara,
bahkan Sekretariat Jenderal ASEAN berada di Jakarta.

Sumber:www.vivanews.com
Gambar 4.4 TNI menjadi ba-
gian dari misi perdamaian dunia

f. Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari SEA
Games, Asian Games, Olimpiade, dan sebagainya.
g. Indonesia aktif juga dalam beberapa organisasi internasional lainnya,
misalnya Organisasi Konferensi Islam (OKI), Organisasi Negara-Negara
Pengeksp r inyak P , dan er a sama k n mi sia Pasifik
(APEC).

128 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


h. Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang
ditandai dengan pertukaran perwakilan diplomatik dengan negara yang
bersangkutan. Sampai saat ini, Indonesia sudah menjalin kerja sama
bilateral dengan 162 negara. Sebagai wujud dari hal tersebut, di negara
kita terdapat kantor kedutaan besar dan konsulat jenderal negara lain.
Begitu juga dengan kantor Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal negara
kita yang terdapat di negara lain.

Tugas Mandiri 4.3

Bacalah berita di bawah ini.

Indonesia Dorong Terus Perdamaian dan


Pembangunan Kembali Jalur Gaza
Pemerintah Indonesia turut berpartisipasi dalam Konferensi
Internasional untuk Rekonstruksi Gaza yang diinisiasi oleh
Pemerintah Mesir bekerja sama dengan Norwegia (12/10). Konferensi
diadakan untuk mengumpulkan donasi bagi rakyat Palestina di Jalur
Gaza setelah terjadi serangan Israel ke wilayah tersebut pada bulan
Juli dan Agustus yang lalu. Pemerintah Indonesia diwakili oleh
Delegasi RI yang dipimpin oleh Ibu Wiwiek Setyawati Firman, Staf
Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Polhukam.

Dalam pernyataannya, selain menekankan komitmen untuk terus


mendukung perjuangan bangsa Palestina, ketua Delri sekali lagi juga
menyampaikan komitmen RI untuk memberikan bantuan seperti
yang telah disampaikan oleh Presiden RI senilai USD 1 Juta ketika
terjadi invasi Israel ke Jalur Gaza. Indonesia juga terus berkomitmen
untuk mendorong perdamaian di Palestina. Di bidang pelatihan
Sumber Daya Manusia misalnya, dalam kurun waktu lima tahun
terakhir, Indonesia telah menyediakan 128 jenis pelatihan kepada
1257 warga Palestina dalam kerangka New Asian African Strategic
Partnership (NAASP).
Komitmen lainnya dari Indonesia adalah juga berupa bantuan
pembangungan Pusat Jantung Indonesia di RS As-Shifa, Gaza,

PPKn | 129
dengan kerja sama Islamic Development Bank (IDB) senilai USD
1,6 Juta. Ketua Delri menyampaikan bahwa bantuan kepada
masyarakat Gaza tidak hanya datang dari Pemerintah Indonesia saja,
melainkan juga dari Parlemen Indonesia yang telah memberikan
bantuan senilai USD 1 Juta dalam bentuk bantuan medis pada saat
invasi tahun 2012. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Delri juga
menyampaikan agar Pemerintah Mesir dapat memberikan akses
yang lebih luas bagi distribusi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Bantuan tersebut merupakan bantuan yang dikumpulkan oleh
masyarakat Indonesia melalui organisasi relawan dan saat ini sedang
dikoordinasikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo.

Bantuan tersebut termasuk lima mobil ambulans yang masih menunggu


izin dari Kementerian Luar Negeri Mesir untuk disampaikan ke Jalur
Gaza melalui perbatasan pintu Rafah. Bantuan ambulans berasal dari
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Jakarta Raya, Pos Keadilan
Peduli Umat (PKPU), Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan dua buah
dari Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KBNRP). Bahkan
bantuan lainnya yang telah disampaikan oleh LSM Indonesia sejak
tahun 2009 mencapai IDR 135 Milyar. Bantuan tersebut disalurkan
ke masyarakat Palestina melalui berbagai macam mekanisme antara
lain pembangunan Rumah Sakit Indonesia, beasiswa bagi mahasiswa
Palestina untuk belajar di Indonesia, mobil ambulans, dan makanan
serta obatan-obatan.
Sumber : http://www.kemlu.go.id

Setelah kalian membaca berita di atas jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah


ini.
1. Apa kesimpulan yang dapat kalian rumuskan setelah membaca berita di atas?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Apabila dikaitkan dengan pengamalan Pancasila, termasuk kedalam sila ke
berapakah kontribusi bangsa Indonesia terhadap perdamaian di Palestina?

130 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Bagaimana penilaian kalian atas peran bangsa Indonesia dalam menjalin
hubungan internasional dengan negara lainnya?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
4. Apa saja saran yang dapat kalian ajukan kepada pemerintah untuk
meningkatkan peran bangsa Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia
melalui hubungan internasional?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

B. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia


melalui Organisasi Internasional

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar istilah organisasi internasional?


Pernahkah kalian menganggap bahwa organisasi internasional itu adalah
organisasi sosial? Jika pernah, anggapan kalian itu tidak sepenuhnya salah dan juga
tidak sepenuhnya benar. Organisasi internasional mempunyai berbagai macam
corak. Ada yang bercorak politis, sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Apa
sebenarnya organisasi internasional itu?
Secara umum organisasi internasional dapat diartikan sebagai organisasi yang
berkedudukan sebagai subjek hukum internasional dan mempunyai kapasitas
untuk membuat perjanjian internasional. Karena merupakan subjek hukum
internasional, organisasi internasional mempunyai hak dan kewajiban yang
ditetapkan dalam konvensi-konvensi internasional.
Organisasi internasional pada umumnya beranggotakan negara-negara. Akan
tetapi, meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan organisasi internasional
terdiri dari berbagai badan hukum atau badan usaha, bergantung dari sifat

PPKn | 131
organisasi tersebut. Bagaimana keterlibatan bangsa Indonesia dalam organisasi
Internasional?
Indonesia terlibat dalam berbagai organisasi internasional. Hal tersebut sebagai
perwujudan dari komitmen bangsa Indonesia dalam menciptakan perdamaian
dunia. Nah, untuk menambah wawasan kalian, berikut dipaparkan peran Indonesia
dalam beberapa organisasi Internasional.

1. Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


Indonesia resmi menjadi anggota PBB ke-60 pada tanggal 28 September
1950 dengan suara bulat dari para negara anggota. Hal tersebut terjadi kurang
dari setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda melalui Konferensi Meja
Bundar. Indonesia dan PBB memiliki keterikatan sejarah yang kuat mengingat
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tahun 1945, tahun yang sama ketika
PBB didirikan. Sejak tahun itu pula PBB secara konsisten mendukung Indonesia
untuk menjadi negara yang merdeka, berdaulat, dan mandiri. Peran PBB terhadap
nd nesia pada masa re lusi fisik cukup besar seperti ketika ter adi gresi
Militer Belanda I, Indonesia dan Australia mengusulkan agar persoalan Indonesia
dibahas dalam sidang umum PBB. Selanjutnya, PBB membentuk Komisi Tiga
Negara yang membawa Indonesia-Belanda ke meja Perundingan Renville. Ketika
terjadi Agresi militer Belanda II, PBB membentuk UNCI yang mempertemukan
Indonesia-Belanda dalam Perundingan Roem Royen.

Sumber:Buku 30 Tahun Indonesia


Merdeka
Gambar 4.5 Suasana Pengibaran
Bendera Merah Putih untuk pertama
kalinya di markas Perserikatan
Bangsa-Bangsa.

132 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Pemerintah RI mengutus Lambertus Nicodemus Palar sebagai Wakil Tetap RI
yang pertama di PBB. Duta Besar Palar bahkan telah memiliki peran besar
dalam usaha mendapatkan pengakuan internasional terhadap kemerdekaan
nd nesia pada saat k nflik antara Belanda dan nd nesia pada tahun 19 7. uta
Besar Palar memperdebatkan posisi kedaulatan Indonesia di PBB dan di Dewan
Keamanan. Pada saat itu palar hanya sebagai “peninjau” di PBB karena Indonesia
belum menjadi anggota pada saat itu. Pada saat berpidato di muka Sidang Majelis
Umum PBB ketika Indonesia diterima sebagai anggota PBB, Duta Besar Palar
berterima kasih kepada para pendukung Indonesia dan berjanji bahwa Indonesia
akan melaksanakan kewajibannya sebagai anggota PBB. Posisi Wakil Tetap RI
dijabatnya hingga tahun 1953.
Sebagai negara anggota PBB, Indonesia terdaftar dalam beberapa lembaga
di bawah naungan PBB. Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial),
ILO (Organisasi Buruh Internasional), maupun FAO (Organisasi Pangan dan
Pertanian). Salah satu prestasi Indonesia di PBB adalah saat Menteri Luar Negeri
Adam Malik menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB untuk masa
sidang tahun 1974.
Indonesia juga terlibat langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam
hal ini Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda untuk mengemban misi
perdamaian PBB di berbagai negara yang mengalami k nflik. Pencapaian
Indonesia di Dewan Keamanan (DK) PBB adalah ketika pertama kali terpilih
sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 1974-1975. Indonesia terpilih untuk
kedua kalinya menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 1995-1996.
Dalam keanggotaan Indonesia di DK PBB pada periode tersebut, Wakil Tetap
RI Nugroho Wisnumurti tercatat dua kali menjadi Presiden DK-PBB. Terakhir,
Indonesia terpilih untuk ketiga kalinya sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk
masa bakti 2007-2009. Proses pemilihan dilakukan Majelis Umum PBB melalui
pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan dari keseluruhan 192
negara anggota yang memiliki hak pilih.
Di Komisi Hukum Internasional PBB/International Law Commission
(ILC), Indonesia mencatat prestasi dengan terpilihnya mantan Menlu Mochtar
Kusumaatmadja sebagai anggota ILC pada periode 1992-2001. Pada pemilihan
terakhir yang berlangsung pada Sidang Majelis Umum PBB ke-61, Duta Besar
Nugroho Wisnumurti terpilih sebagai anggota ILC periode 2007-2011, setelah

PPKn | 133
bersaing dengan 10 kandidat lainnya dari Asia, dan terpilih kembali untuk masa
tugas 2012-2016.
Indonesia merupakan salah satu anggota pertama Dewan HAM dari 47
negara anggota PBB lainnya yang dipilih pada tahun 2006. Indonesia kemudian
terpilih kembali menjadi anggota Dewan HAM untuk periode 2007-2010 melalui
dukungan 165 suara negara anggota PBB.

2. Peran Indonesia dalam ASEAN (Association of South East Asian


Nation)
Indonesia sebagai bagian dari Asia Tenggara khususnya dan dunia umumnya,
menyadari pentingnya hubungan kerja sama dengan negara-negara lain di
berbagai belahan bumi. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam tujuan
negara sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu ikut
melaksanakan ketertiban dunia, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
Indonesia banyak berperan aktif dalam Info Kewarganegaraan
berbagai organisasi internasional,
Prinsip-prinsip utama ASEAN
terutama di kawasan Asia Tenggara.
adalah sebagai berikut.
Selain itu, Indonesia juga menjalin kerja • Menghormati kemerdekaan,
sama bilateral dengan beberapa negara kedaulatan, kesamaan,
secara khusus. Dalam menjalin hubungan integritas wilayah nasional,
internasional, Indonesia menggunakan dan identitas nasional setiap
politik luar negeri yang bebas aktif. negara.
• Hak untuk setiap negara
Bebas, artinya bangsa Indonesia bebas
untuk memimpin kehadiran
menentukan sikap yang berkaitan dengan
nasional bebas daripada
dunia internasional. Aktif, artinya campur tangan, subversif
Indonesia berperan serta secara aktif atau koersi pihak luar.
dalam memperjuangkan terciptanya • Tidak mencampuri urusan
perdamaian dunia dan berpartisipasi dalam negeri sesama negara
dalam mengatasi ketegangan anggota.
• Penyelesaian perbedaan atau
internasional.
perdebatan dengan damai
Indonesia adalah negara terbesar di • Menolak penggunaan
AsiaTenggara dan memegang peranan kekuatan yang mematikan.
penting dalam hal keamanan dan • Kerja sama efektif antara
stabilitas di Asia Tenggara. Indonesia anggota.

134 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


mempunyai peranan besar dalam membentuk kesepakatan untuk menciptakan
stabilitas regional dan perdamaian. Misalnya, Indonesia telah mengambil peran
utama dalam membantu proses pemulihan kembali demokrasi di Kamboja. Selain
itu, Indonesia menjadi perantara dalam perdamaian di Filipina Selatan.
Indonesia sangat berperan aktif dalam organisasi ASEAN. Sebagai sesama
negara dalam satu kawasan, satu ras, satu rumpun, hubungan negara-negara di
AsiaTenggara seperti layaknya kakak beradik. Menyadari akan hal itu, Indonesia
menjadi salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN.
Peran Indonesia dalam ASEAN hingga saat ini tidak pernah surut. Bahkan,
ASEAN menjadi prioritas utama dalam politik luar negeri Indonesia. Indonesia
selalu aktif berpartisipasi dalam setiap penyelenggaraan Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) atau pertemuan-pertemuan ASEAN. Indonesia sering menjadi tuan
rumah dalam acara-acara penting ASEAN. Di antaranya adalah sebagai berikut.
a. KTT ASEAN pertama
KTT ini diselenggarakan di Bali pada tanggal 24 Februari 1976. Dalam KTT
ini dihasilkan dua dokumen penting ASEAN.
1). Deklarasi ASEAN Bali Concord I, berisi berbagai program yang akan
menjadi kerangka kerja sama ASEAN selanjutnya. Kerja sama ini meliputi
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.
2). Perjanjian persahabatan dan kerja sama. Dalam perjanjian ini disepakati
prinsip-prinsip dasar dalam hubungan satu sama lain. Prinsip ini antara lain
tidak campur tangan urusan dalam negeri satu sama lain, menyelesaikan
perselisihan dengan cara damai, dan menolak penggunaan ancaman/
kekerasan.
b. Pertemuan informal pemimpin negara ASEAN pertama.
Pertemuan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 30 November 1996.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan yang dihasilkan dalam
KTT ke-5 ASEAN di Bangkok pada bulan Desember 1995.
c. KTT ASEAN kesembilan
KTT kesembilan diselenggarakan di Bali tanggal 7 Oktober 2003. Dalam KTT
ini dihasilkan Deklarasi ASEAN Bali Concord II, sebagai kelanjutan dari Bali
Concord I 1976. Bali Concord II berfungsi memperkuat Visi ASEAN 2020.
Dalam Bali Concord II ditetapkan Komunitas ASEAN yang didasarkan atas
tiga pilar yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi
ASEAN (AEC), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASCC).

PPKn | 135
Sumber:Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka
Gambar 4.6 Suasana Penandatanganan Deklarasi Bangkok sebagai awal pendirian
ASEAN

Negara-negara ASEAN menyepakati gedung sekretariat ASEAN bertempat


di Jakarta. Di gedung inilah Sekretaris Jenderal ASEAN bertugas. Tiga orang
tokoh dari Indonesia yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal
ASEAN adalah H. R. Dharsono (1977-1978), Umarjadi Nyotowijono (1978-1979),
dan Rusli Noor (1989-1992).

3. Peran Serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok


Bagi Indonesia, Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan wadah yang tepat
bagi negara-negara berkembang untuk memperjuangkan cita-citanya dan untuk
itu Indonesia senantiasa berusaha secara konsisten dan aktif membantu berbagai
upaya kearah pencapaian tujuan dan prinsip-prinsip Gerakan Non-Blok.
GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat dikatakan
lahir sebagai negara netral, yang tidak memihak. Hal tersebut tercermin dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan. Selain itu, diamanatkan pula bahwa Indonesia

136 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Kedua mandat tersebut juga merupakan falsafah dasar
GNB.

Sumber:www.narm.org
Gambar 4.7 Tokoh-tokoh penggagas Gerakan Non-Blok yaitu Soekarno, Josep Broz Tito, Gamal
Abdul Naser, Pandit Jawaharlal Nehru, dan Kwame Nkrumah

Sesuai dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia memilih
untuk menentukan jalannya sendiri dalam upaya membantu tercapainya
perdamaian dunia dengan mengadakan persahabatan dengan segala bangsa.
Sebagai perwujudan dari politik luar negeri yang bebas dan aktif, selain sebagai
salah satu negara pendiri GNB, Indonesia juga senantiasa setia dan memegang
teguh prinsip-prinsip dan aspirasi GNB. Sikap ini secara konsisten ditunjukkan
Indonesia dalam kiprahnya pada masa kepemimpinan Indonesia pada tahun
1992–1995.
Selama tiga tahun dipimpin Indonesia, banyak kalangan menyebut GNB
berhasil memainkan peran penting dalam percaturan politik global. Lewat Jakarta
Message, Indonesia memberi warna baru pada gerakan ini dengan meletakkan titik
berat kerja sama pada pembangunan ekonomi. Akan tetapi, meskipun demikian,
politik dan keamanan negara-negara sekitar tetap menjadi perhatian. Dengan
kontribusi positifnya selama ini, Indonesia dipercaya untuk turut menyelesaikan
berbagai k nflik regi nal, antara lain k nflik berdarah di amb a, gerakan
separatis Moro di Filipina, dan sengketa di Laut Cina Selatan.
Meskipun sekarang Indonesia tidak lagi menjabat sebagai pimpinan GNB,
namun tidak berarti bahwa penanganan oleh Indonesia terhadap berbagai
permasalahan penting GNB akan berhenti atau mengendur. Sebagai anggota GNB,

PPKn | 137
Indonesia akan tetap berupaya menyumbangkan peranannya untuk kemajuan
GNB dimasa yang akan datang dengan mengoptimalkan pengalaman yang telah
didapat selama menjadi Ketua GNB.

Tugas Kelompok 4.1

1. ba kalian lakukan identifikasi mengenai raganisasi internasi nal lainnya


yang diikuti oleh Indonesia. Kemudian analisis peran Indonesia dalam
organisasi tersebut terutama yang berkaitan dengan upaya untuk menciptakan
perdamaian dunia. uliskan hasil identifikasi dan analisis kalian dalam tabel
di bawah ini.

No Nama Organisasi Internasional Peran Indonesia

1.

2.

3.

4.

5.

2. Rumuskan kesimpulan kalian mengenai e ektifitas peran nd nesia dalam


mewujudkan perdamaian dunia melalui keterlibatan dalam berbagai organisasi
internasional.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...........

138 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Refleksi

Setelah kalian mempelajari materi tentang dinamika peran Indonesia dalam


perdamaian dunia, tentunya kalian semakin paham bahwa kedudukan bangsa
Indonesia sangat penting dalam pergaulan internasional demi menegakkan
perdamaian dunia. Upaya Indonesia untuk ikut berperan serta dalam perwujudan
perdamaian dunia tentunya akan efektif jika didukung oleh warga negaranya.
Coba kalian renungkan! Apa saja bentuk dukungan yang dapat kalian berikan
terhadap upaya bangsa Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia?

No Bentuk Dukungan yang Dapat Diberikan


1.
2.
3.
4.
5.

Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian kuasai dalam mempelajari materi pada
bab ini adalah perdamaian dunia, hubungan internasional, dan
organisasi internasional.

2. Intisari Materi
a. Keterlibatan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia
dilakukan melalui hubungan internasional dan keterlibatannya
dalam berbagai organisasi internasional.
b. ecara umum hubungan internasi nal diidentifikasi sebagai
hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan
yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan.
c. Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional
antara lain karena faktor-faktor berikut. Faktor internal, yaitu
adanya kekhawatiran terancamnya kelangsungan hidup negara,
baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain. Faktor
eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri
bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan
kerja sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama
dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik,

PPKn | 139
hukum, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.
d. Secara umum, organisasi internasional dapat diartikan sebagai
organisasi bukan negara yang berkedudukan sebagai subjek
hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk membuat
perjanjian internasional.
e. Indonesia terlibat dalam berbagai organisasi internasional. Hal
tersebut sebagai perwujudan dari komitmen bangsa Indonesia
dalam menciptakan perdamaian dunia.

Penilaian Diri

1. Penilaian Sikap
Nah, coba sekarang kalian renungi diri masing-masing. Apakah perilaku
kalian telah mendukung upaya untuk memperkukuh peran Indonesia dalam
pergaulan internasional? Bacalah daftar perilaku di bawah ini, kemudian isi
kolom kegiatan dengan rutinitas yang biasa dilakukan (selalu, sering, kadang-
kadang, tidak pernah), serta berikan alasan dilakukannya perilaku itu. Ingat,
kamu harus mengisinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Kadang- Tidak
No. Pernyataan Selalu Sering Alasan
kadang Pernah

Berpartisipasi dalam
usaha penggalangan
1. dana bagi korban
bencana alam atau
k nflik di negara lain.
Menulis status di
media sosial yang
isinya berkaitan
2.
dengan ajakan
untuk mewujudkan
perdamaian dunia.

140 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Menunjukkan
sikap prihatin atas
permasalahan-
3. permasalahan yang
menimpa para tenaga
kerja Indonesia di luar
negeri.

Meningkatkan
4. keterampilan
berbahasa asing.

Berdiskusi dengan
teman atau
guru mengenai
5. permasalahan-
permasalahan
internasional yang
melibatkan Indonesia.

Apabila jawaban kalian “kadang-kadang” atau “tidak pernah” pada kolom


perilaku-perilaku tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan
perilaku kalian agar menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila jawaban kalian
“selalu” atau “sering”, pertahankanlah dan wujudkan sikap tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ceklist (✓) pada kolom paham sekali, paham
sebagian, belum paham.

PPKn | 141
Paham Paham Belum
No Sub-Materi Pokok
Sekali Sebagian Paham

Peran Indonesia dalam Menciptakan


Perdamaian Dunia melalui Hubungan
Internasional
a. Makna Hubungan Internasional
1. b. Pentingnya Hubungan
Internasional bagi Indonesia
c. Politik Luar Negeri Indonesia
dalam Menjalin Hubungan
Internasional
Peran Indonesia dalam Menciptakan
Perdamaian Dunia melalui Organisasi
Internasional
a. Peran Indonesia di Perserikatan
2. Bangsa-Bangsa (PBB)
b. Peran Indonesia dalam ASEAN
(Association of South East Asian
Nation)
c. Peran Serta Indonesia dalam
Gerakan Non-Blok

Apabila pemahaman kalian berada pada kategori paham sekali mintalah


materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian. Apabila
pemahaman kalian berada pada kategori paham sebagian dan belum paham
coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya
kalian cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau
belum dipahami.

Proyek Kewarganegaraan

Mari Melakukan Studi Literatur


Petunjuk!
1. Kelas dibagi kedalam 4 kelompok besar.
2. Siswa mencari informasi yang dibutuhkan secara bekerja sama dalam
kelompoknya masing-masing.
3. Setiap kelompok memilih literatur (buku, jurnal, majalah, koran, buletin
dan internet) yang memuat topik berikut.

142 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


a. Masih relevankan pemberian hak veto kepada anggota tetap Dewan
Keamanan PBB.
b. Peran Indonesia dalam PBB.
c. Peran PBB dalam mewujudkan perdamaian dunia.
d. Pengaruh hubungan internasional terhadap pembangunan bangsa.
4. Setiap kelompok mengkaji dan mencatat informasi yang didapat melalui
studi literatur (buku, jurnal, majalah, koran, buletin dan internet) yang
dipilih yang berkaitan dengan materi yang dibelajarkan.
5. Setiap kelompok harus membuat laporan hasil studi literaturnya.
6. Setiap kelompok mempresentasikan laporan hasil studi literaturnya secara
panel dalam diskusi kelas.
7. Setiap kelompok menanggapi setiap pemaparan laporan yang dilontarkan
oleh kelompok lain.
8. Setiap kelompok menyimpulkan laporan hasil studi literaturnya setelah
mendapatkan masukan dari kelompok lain.

Uji Kompetensi Bab 4

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas, dan akurat!


1. Jelaskan arti penting perdamaian dunia bagi kemajuan sebuah negara.
2. Bagaimana keterlibatan bangsa Indonesia dalam mewujudkan perdamaian
dunia?
3. Mengapa bangsa Indonesia harus terlibat dalam upaya untuk mewujudkan
perdamaian dunia?
4. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan suatu negara mengadakan
hubungan internasional.
5. Deskripsikan berbagai bentuk kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan
negara lain.

PPKn | 143
Mewaspadai Ancaman
BAB Terhadap Kedudukan Negara
5 Kesatuan Republik Indonesia

Aku cinta Indonesia! Kalimat itulah yang harus selalu kita gaungkan sebagai
warga negara Indonesia. Kalimat tersebut bukan hanya untuk digaungkan, tetapi
harus dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai warga negara yang baik,
kita tidak perlu mencari-cari alasan mengapa kita harus mencintai dan menjunjung
tinggi Indonesia, karena mencintai dan menjunjung tinggi negara itu sudah
menjadi kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia. Bersyukurlah kepada
Tuhan Yang Maha Esa apabila dalam diri kita, kecintaan kepada negara semakin
hari semakin besar, karena itu semua merupakan anugerah Tuhan yang amat besar.
Nah, untuk semakin meyakinkan kecintaan kita kepada Indonesia, coba kalian
nyanyikan bersama-sama lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” ciptaan R. Suharjo.
Nyanyikanlah dengan penuh semangat.

Dari Sabang Sampai Merauke

Dari Sabang sampai Merauke


Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia

144 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Apa makna yang terkandung dalam lagu tersebut? Tentu saja kalian akan
menyimpulkan bahwa dalam lagu tersebut ditegaskan begitu luasnya wilayah
negara kita. Selain itu, Indonesia mempunyai karakteristik wilayah yang unik,
yaitu sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Hal itu memberikan konsekuensi
bahwa keanekaragaman atau kebhinnekaan merupakan sebuah hal yang tidak bisa
dihindari dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi kebhinnekaan suku
bangsa, bahasa, adat istiadat, dan sebagainya.
Kebhinnekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus
tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat
bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah,
baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para
wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Kebhinnekaan bangsa Indonesia
juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman. Dengan adanya kebhinnekaan
tersebut mudah membuat rakyat Indonesia berbeda pendapat yang dapat membuat
emosinya lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit
yang sewaktu-waktu dapat menjadi ledakan yang mengancam integrasi nasional
atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, segenap warga negara mesti
mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah bangsa Indonesia
dengan senantiasa mendukung segala upaya atau strategi pemerintah dalam
mengatasi berbagai acaman tersebut.
Pada bab ini kalian akan diajak untuk mendalami strategi dalam membangun
integrasi nasional sehingga pada akhirnya nanti kalian diharapkan dapat mengenali
berbagai macam jenis ancaman bagi integrasi bangsa Indonesia dan menganalisis
strategi yang diterapkan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman-ancaman
tersebut.

A. Menelaah Ancaman terhadap Integrasi Nasional

Kalian tentunya pernah melihat peta dunia. Dalam peta tersebut kalian dapat
menunjukkan posisi Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia, dilewati garis
khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara
dua samudera yaitu amudera india dan Pasifik. ndisi tersebut menun ukkan
bahwa wilayah Indonesia berada pada posisi silang sangat strategis.

PPKn | 145
Perlu kalian ketahui, bahwa
posisi silang negara Indonesia tidak
Info Kewarganegaraan
hanya meliputi aspek kewilayahan Dalam membangun integrasi
saja, melainkan meliputi pula nasional, Bangsa Indonesia selalu
aspek-aspek kehidupan sosial, dihadapkan pada ATHG, yaitu:
antara lain sebagai berikut. 1. Ancaman, merupakan suatu
hal atau usaha yang bersifat
1. Penduduk Indonesia mengubah atau merombak
berada di antara daerah kebijaksanaan yang dilakukan
berpenduduk padat di secara konsepsional, kriminal,
belahan utara dan daerah serta politik.
2. Tantangan, merupakan suatu
berpenduduk jarang di hal atau usaha yang bertujuan
belahan selatan. atau bersifat menggugah
2. Ideologi Indonesia terletak kemampuan
antara komunisme dan 3. Hambatan, merupakan suatu
hal atau usaha berasal dari
liberalisme. diri sendiri yang bertujuan
3. Demokrasi Pancasila melemahkan atau menghalangi
berada di antara demokrasi secara tidak konsepsional
rakyat di utara (Asia daratan 4. Gangguan, merupakan usaha
dari luar yang bertujuan
bagian utara) dan demokrasi melemahkan atau menghalangi
liberal di selatan. secara tidak konsepsional.
4. Ekonomi Indonesia berada
di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di
selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan
masyarakat individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan
kebudayaan barat di selatan.
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem
pertahanan kontinental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat,
selatan, dan timur.
Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah
potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional. Dikatakan sebuah potensi
karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta
akan memperkukuh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak dapat

146 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta terciptanya perdamaian
dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara
yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
Apa sebenarnya yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional? Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia
sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan, seperti ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Ancaman tersebut biasanya berupa
ancaman militer dan non-militer. Nah, untuk menjawab rasa penasaran kalian,
berikut ini diuraikan secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia.

1. Ancaman di Bidang Ideologi


Sebelum kalian mencermati uraian materi pada bagian ini, bacalah wacana
berikut ini.

Komunisme Masih Mengancam

Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa Indonesia masih rawan


terhadap berbagai ancaman. Salah satunya dari paham komunisme
yang bersembunyi di balik semboyan demokrasi.

Budaya an aufik smail menuturkan, upaya se umlah pihak untuk


mengganti Pancasila dengan ideologi komunis telah berulangkali
terjadi di Indonesia terhitung sejak 1926, 1946, 1948 dan 1965.
Beruntung setiap aksinya, Indonesia berhasil diselamatkan Tuhan
YME dan keteguhan masyarakat menjalankan Pancasila sehingga
upaya tersebut gagal. Meski tidak lagi muncul sebagai sebuah partai
karena tidak diperb lehkan lagi, kata aufik, namun ide l gi k munis
hingga kini masih ada dan berkembang di Indonesia. “Masih ada,
memang tidak muncul sebagai partai karena tidak diperbolehkan.
Akan tetapi sebagai ide masih, dalam suasana yang liberalistis dan
dem kratis seperti sekarang, u ar aufik saat men adi pembicara
dalam seminar Hari Kesaktian Pancasila dengan tema Menegakkan
Pancasila di Universitas Mercu Buana, Rabu (1/10/2014).
Dalam penafsiran demokrasi misalnya, kelompok tersebut
menganggap semua hal bisa dibentuk termasuk mewujudkan

PPKn | 147
ideologi komunis. “Semua cara mereka lakukan untuk itu, meski
tidak seluruhnya nyata tapi sangat terasa keberadaannya. Karenanya,
peran negara sangat penting dengan memegang teguh undang-
undang,” ujarnya. Dia mengibaratkan paham komunisme seperti
penyakit menular yang terus menyebarkan pengaruhnya. Hal ini,
lanjut dia, harus dicegah, bila tidak maka banyak yang akan menjadi
korban.

Berdasarkan penelitian literatur yang dilakukannya dalam kurun


waktu 74 tahun, penyebaran paham komunis di 76 negara telah
membunuh 120 juta manusia. Artinya, sebanyak 4.500 orang per
hari dibunuh. “Tidak ada ideologi di dunia seperti itu, Hitler saja
kalah karena cuma 1/3. Ini bukan ideologi tapi penyakit menular.
Kita menolak penyakit menular yang jahat. Makanya harus dicegah
dan dilarang,” katanya.

Pelarangan ini tidak bisa dikatakan melanggar hak asasi manusia


sebab, negara harus menjamin keselamatan rakyatnya. Di Italia,
partai fasis dilarang. Begitu juga di Jerman yang melarang paham
na i dan k munis. aufik menegaskan, negara punya tanggung
jawab menjelaskan dampak dari paham komunis kepada generasi
penerus bangsa. Salah satunya melalui pendidikan. Kurangnya
pemahaman generasi muda terhadap paham k munis, tambah aufik,
karena belum maksimalnya sistem pendidikan yang ada. “Saya tidak
menyalahkan anak muda, wong literatur dan pengajarnya terbatas,
sejarah bukan tidak diajarkan, tetap diajarkan tapi hendaknya materi
ini disempurnakan,” kata penyair ini.

Pengamat politik Heri Budianto mengatakan, bukan hanya paham


komunisme yang harus diwaspadai, tapi juga kapitalisme dan
liberalisme. Paham tersebut memengaruhi pola pikir dan perilaku
masyarakat tanpa disadari. Hal itu dapat dilihat dari perubahan perilaku
dan sikap nasionalisme. “Ancaman terhadap ideologi Pancasila

148 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


akan selalu datang dalam bentuk beragam. Kalau komunisme jadi
ancaman maka kapitalis dan imprealisme juga musuh kita. Di era
sekarang ini yang menjadi sasaran tembak adalah mind set kita. Ini
bentuk penjajahan baru,” kata dia.

Direktur PolcoMM Institute ini menyadari, kurangnya pemahaman


generasi sekarang terhadap bahaya komunisme karena informasi
yang mereka terima tidak bersifat faktual. “Perlu ada pembenahan
sistem pendidikan utamanya kurikulum agar pemahaman terhadap
sesuatu itu utuh,” paparnya.

Sumber: http://nasional.sindonews.com/read/907099/12/

Tuliskan komentar kalian terhadap informasi yang disampaikan melalui wacana


tersebut.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Wacana tersebut menegaskan bahwa komunisme menjadi salah satu ancaman


terhadap ideologi Pancasila, meskipun Indonesia telah menolak dengan tegas
paham komunis. Akan tetapi, apabila ancaman tersebut tidak segera di atasi,
bukan tidak mungkin komunisme akan kembali berkembang pesat di Indonesia.
Apakah ancaman terhadap Pancasila hanya dari komunisme? Tentu saja
tidak. Bangsa Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pengaruh paham
lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia
cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek
kebebasan individual. Sebenarnya, liberalisme yang disokong oleh Amerika
Serikat tidak hanya memengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua
negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata
mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa
manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini memengaruhi

PPKn | 149
pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi,
pada umumnya, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya
gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dan sebagainya. Hal
tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian
bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

2. Ancaman di Bidang Politik


Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara
dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau
blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang
sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ke depan,
bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi
terhadap Indonesia. Untuk itu, diperlukan peran dari fungsi pertahanan non-
militer untuk menghadapinya.

Sumber: www.zonadamai.com
Gambar 5.1 Tindakan anarkis menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia dalam bidang politik

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri


dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk
menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Bentuk lain yang digunakan adalah
menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain

150 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul
dari dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh
pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan
tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional.
Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan
militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat
risiko yang besar yang dapat mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan
bangsa.

Tugas Mandiri 5.1

Pada saat ini, sering sekali terjadi kasus-kasus bernuansa politik yang berpotensi
melumpuhkan integrasi nasional seperti kerusuhan yang disebabkan ketidakpuasan
terhadap hasil pilkada. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kewaspadaan
akan hal tersebut, c ba kalian identifikasi kasus-kasus tersebut dan tuliskan hasil
identifikasi kalian pada tabel di ba ah ini.

No Jenis Kasus Faktor Penyebab Dampak yang Muncul

1.

2.

3.

4.

5.

3. Ancaman di Bidang Ekonomi


Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut
merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak
ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh
negara lainnya.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan ketika negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

PPKn | 151
yang semakin terintegrasi dengan
tanpa rintangan batas teritorial
Info Kewarganegaraan
negara. Globalisasi perekonomian Ekonomi kerakyatan sangat
mengharuskan penghapusan menghindari hal-hal berikut.
seluruh batasan dan hambatan
• Sistem Free fight liberalism yang
terhadap arus modal, barang, dan hanya menguntungkan pelaku
jasa. Ketika globalisasi ekonomi ekonomi liberal.
terjadi, batas-batas suatu negara
• Sistem etatisme, dalam arti
akan menjadi kabur dan keterkaitan
negara beserta aparatur
antara ekonomi nasional dengan negara bersifat dominan dan
perekonomian internasional mematikan potensi dan daya
akan semakin erat. Globalisasi kreasi unit-unit ekonomi di luar
sektor negara.
perekonomian di satu pihak
akan membuka peluang pasar • Pemusatan kekuatan ekonomi
produk dari dalam negeri ke pasar pada suatu kelompok dalam
bentuk monopoli yang
internasional secara kompetitif.
merugikan masyarakat dan
Sebaliknya, juga membuka bertentangan dengan cita-cita
peluang masuknya produk-produk keadilan sosial.
global ke dalam pasar domestik.
Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi
kedaulatan ekonomi suatu negara.
Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman
kedaulatan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi di antaranya sebagai
berikut.
a. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring
dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-
batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang
lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-
barang dari luar negeri.

152 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Sumber: www.
waspada.co.id
Gambar 5.2 Berbagai
merek handphone
mudah ditemukan di
Indonesia

b. Cepat atau lambat


perekonomian negara kita Penanaman Kesadaran
akan dikuasai oleh pihak Berkonstitusi
asing, seiring dengan
Masyarakat paripurna, adil dan
semakin mudahnya
makmur, merata secara material
orang asing menanamkan dan spiritual hanya akan tercapai
modalnya di Indonesia. apabila pembangunan nasional
Pada akhirnya mereka dapat berjalan lancar. Kelancaran proses
pembangunan nasional didorong
mendikte atau menekan
oleh keadaan negara yang aman
pemerintah atau bangsa dan damai serta terbebas dari
kita. Dengan demikian, segala hambatan, tantangan,
bangsa kita akan dijajah ancaman dan gangguan, baik yang
berasal dari dalam maupun dari
secara ekonomi oleh negara
luar negeri. Kondisi tersebut dapat
investor. tercipta bila setiap warga negara
c. Timbulnya kesenjangan Indonesia selalu waspada dan siap
sosial yang tajam sebagai siaga mengamankan keutuhan dan
integrasi nasional.
akibat dari adanya
persaingan bebas.

PPKn | 153
Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi
yang kalah dan yang menang. Pihak yang menang akan dengan leluasa
memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang
senantiasa tertindas.
d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan
pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan
kemiskinan sulit dikendalikan.
e. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara maka dalam
jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam
jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan
semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi
menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil
dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk

Tugas Mandiri 5.2

Pada saat ini, di setiap daerah baik wilayah perkotaan maupun pedesaan banyak
berdiri toko-toko swalayan seperti supermarket dan minimarket. Hal tersebut
tentu saja akan berpengaruh terhadap perekonomian daerah tersebut. Selain
itu, kehadiran supermarket dan minimarket juga akan berpengaruh terhadap
keberadaan pasar atau warung tradisional. Berkaitan dengan hal tersebut, coba
kalian lakukan analisis terhadap hal tersebut.
Analisis saya: ……………………………………………………………………
……………….……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

154 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman
dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi
titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan,
dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan
dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi, di
antaranya sebagai berikut.
a. Munculnya gaya hidup konsumtif yang selalu mengkonsumsi barang-
barang dari luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai
suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan
diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut,
meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya, dan sebagainya.
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri
serta memandang orang lain tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti
ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya
sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru
model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya
bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya
memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting, dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian,
dan kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa
ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan

PPKn | 155
bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan
udara.
Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk-
bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah.
Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan
kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki
wilayah suatu negara. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau
diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali,
yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.
Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah
tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara, dan daratan) Indonesia
oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas
dan terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.
Ancaman militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata.
Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Pemberontakan bersenjata
tidak jarang disokong juga oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun
tertutup.
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah
merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara
dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia
pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh
gerakan radikal seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun,
serta G-30-S/PKI. Sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak hanya
mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

156 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.3 Para Pahlawan Revolusi yang menjadi korban akibat Pemberontakan PKI

Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang
rawan terhadap aksi sabotase yang harus dilindungi. Fungsi pertahanan negara
ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital nasional
dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase dengan mempertinggi
kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan
mencegah secara dini.
Pada abad modern dewasa ini, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen
rahasia untuk mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara lain. Kegiatan
spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga tidak mudah dideteksi. Kegiatan tersebut
merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus
untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan
oleh pihak lawan.
Aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam
keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta
menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror
bersenjata dapat menimpa siapa saja sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan
cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris
pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan
politik, lingkungan strategis, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

PPKn | 157
Gangguan keamanan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang
mengganggu stabilitas keamanan ilayah nasi nal nd nesia. ndisi ge grafis
Indonesia dengan wilayah perairan serta wilayah udara Indonesia yang terbentang
pada pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun
dirgantara berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan
laut dan udara.
Bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang mendapat prioritas
perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara meliputi pembajakan atau
perompakan, penyelundupan senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan lain
yang dapat membahayakan keselamatan bangsa. Penangkapan ikan secara ilegal,
atau pencurian kekayaan laut termasuk pencemaran lingkungan juga merupakan
bentuk gangguan keamanan di laut.

Tugas Mandiri 5.3

Nah, setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian prediksikan apa yang
akan terjadi apabila ancaman-ancaman di bidang pertahanan dan keamanan tidak
dapat ditanggulangi oleh negara kita. Tuliskan prediksi kalian di bawah ini.
Prediksi saya………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

B. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap


Ipoleksosbudhankam dalam Membangun Integrasi Nasional

Seperti yang diungkapkan pada bagian sebelumnya, bahwa globalisasi telah


berpengaruh kepada semua bidang kehidupan, di antaranya dalam bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Berkaitan dengan hal
tersebut, Indonesia sebagai bangsa yang besar harus mempunyai sikap yang
tegas terhadap segala pengaruh negatif yang datang dari luar sebagai wujud dari
globalisasi. Hal itu penting dilakukan untuk menjalankan strategi pertahanan
dalam menghadapi berbagai macam ancaman. Berikut ini dipaparkan strategi
yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai macam
ancaman dalam bidang Ipoleksosbudhankam.

158 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


1. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik
Ada empat hal yang selalu dikedepankan oleh globalisasi dalam bidang
ideologi dan politik yaitu demokratisasi, kebebasan, keterbukaan, dan hak asasi
manusia. Keempat hal tersebut oleh negara-negara adidaya (Amerika Serikat dan
sekutunya) dijadikan standar atau acuan bagi negara-negara lainnya yang tergolong
sebagai negara berkembang. Acuan tersebut dibuat berdasarkan kepentingan
negara adidaya tersebut, tidak berdasarkan kondisi negara yang bersangkutan.
Tidak jarang jika suatu negara tidak mengedepankan empat hal tersebut dalam
kehidupan politik di negaranya, maka negara tersebut akan dianggap sebagai
musuh bersama, bahkan lebih menyedihkan lagi dianggap sebagai teroris dunia
serta diberikan sanksi berupa embargo dalam segala hal yang menyebabkan
timbulnya kesengsaraan seperti kelaparan, k nflik, dan sebagainya. ebagai
contoh, Indonesia pernah diembargo dalam bidang ekonomi oleh Amerika Serikat
yaitu tidak memberikan suku cadang pesawat F-16 dan bantuan militer lainnya,
karena pada waktu itu Indonesia dituduh tidak demokratis dan melanggar hak
asasi manusia. Sanksi tersebut hanya diberlakukan kepada negara-negara yang
tidak menjadi sekutu Amerika Serikat, sementara sekutunya tetap dibiarkan
meskipun melakukan pelanggaran. Misalnya, Israel yang banyak membunuh
rakyat Palestina dan menyerang Lebanon tetap direstui tindakannya tersebut oleh
Amerika serikat.
Di sisi lain, isu demokrasi pada saat ini benar-benar memengaruhi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Segala peristiwa selalu dikaitkan dengan demokratisasi.
Akan tetapi, demokrasi yang diusung adalah demokrasi yang dikehendaki
oleh negara-negara adidaya yang digunakan untuk menekan bahkan menyerang
negara-negara berkembang yang bukan sekutunya. Akibatnya selalu terjadi
k nflik kepentingan yang pada akhirnya mengarah pada pertikaian antarnegara.
Berkaitan dengan hal tersebut, Indonesia sebagai negara yang menganut
paham Demokrasi Pancasila harus mampu menumbuhkan pemerintahan yang
kuat, mandiri, dan tahan u i, serta mampu mengel la k nflik kepentingan. nflik
kepentingan dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang
pluralistik. Pengel laan k nflik kepentingan dilakukan dengan tetap memperteguh
wawasan kebangsaan yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika.
Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara
yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerja sama

PPKn | 159
dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan,
saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Untuk
mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai
berikut.
a. Mengembangkan demokrasi politik.
b. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
c. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi
dan peranannya secara baik dan benar.
d. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa.
e. Menegakkan supremasi hukum.
f. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

2. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi


Sebenarnya sebelum menyentuh
bidang politik, globalisasi lebih Penanaman Kesadaran
dahulu terjadi pada bidang Berkonstitusi
ekonomi. Sejak digulirkannya
liberalisasi ekonomi oleh Adam Globalisasi tidak bisa kita
hindari. Supaya globalisasi dapat
Smith sekitar abad ke-15 telah mendatangkan manfaat bagi
melahirkan perusahaan-perusahaan kemajuan bangsa, kita harus
multinasional yang melakukan bersikap selektif terhadap semua
aktivitas perdagangannya ke pengaruh globalisasi. Pengaruh
globalisasi yang tidak sesuai dengan
berbagai negara. Mulai abad 20, kepribadian bangsa seharusnya
paham liberal kembali banyak kita tolak seperti pergaulan bebas,
dianut oleh negara-negara di kebiasaan minum minuman
dunia terutama negara maju. Hal keras, berpakaian seronok dan
sebagainya. Sebaliknya, pengaruh
ini membuat globalisasi ekonomi globalisasi yang sesuai dengan
semakin mempercepat perluasan kepribadian bangsa dapat kita
jangkauannya ke semua tingkatan terima, seperti bekerja keras, hemat,
negara mulai negara maju sampai disiplin, bertanggung jawab,
inovatif, kreatif dan sebagainya.
negara berkembang seperti
Indonesia.

160 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Kenyataan yang terjadi, globalisasi ekonomi lebih dikendalikan oleh negara-
negara maju. Sementara negara-negara berkembang kurang diberi ruang dan
kesempatan untuk memperkuat perekonomiannya. Negara-negara berkembang
semacam Indonesia lebih sering dijadikan objek yang hanya bertugas melaksanakan
keinginan-keinginan negara maju. Keberadaan lembaga-lembaga ekonomi dunia
seperti IMF (International Monetary Fund), Bank Dunia (World Bank) dan
WTO (World Trade Organization) belum sepenuhnya memihak kepentingan
negara-negara berkembang. Dengan kata lain, negara-negara berkembang hanya
mendapat sedikit manfaat bahkan menderita karena kebijakan yang salah dan
aturannya yang tidak jelas. Hal tersebut dikarenakan ketiga lembaga tersebut
selama ini selalu berada di bawah pengawasan pemerintahan negara-negara maju
sehingga semua kebijakannya selalu memihak kepentingan-kepentingan negara
maju.
Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan
ancaman di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam
semua hal. Untuk mewujudkan hal tersebut, kiranya perlu segera diwujudkan hal-
hal di bawah ini.
a. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi
pasar dalam negeri sehingga dapat memperkuat perekonomian rakyat.
b. Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk
Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Industri-industri haruslah
menggunakan bahan baku dalam negeri sehingga tidak bergantung impor
dari luar negeri.

Sumber: www.distanbun.acehprov.go
Gambar 5.4 Pertanian merupakan potensi besar bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman
globalisasi ekonomi

PPKn | 161
c. Perekonomian berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, segala
sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak harus terjangkau oleh
daya beli masyarakat.
d. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti IMF, Bank Dunia,
dan WTO.
e. Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk
bersama-sama menghadapi kepentingan negara-negara maju.

3. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya


Kehidupan sosial budaya di negara-negara berkembang, perlu memperhatikan
gejala perubahan yang terjadi, terutama mengenai sebab-sebabnya. Banyak faktor
yang mungkin menimbulkan perubahan sosial, di antaranya yang memegang
peranan penting ialah faktor teknologi dan kebudayaan. Faktor–faktor itu berasal
dari dalam maupun dari luar. Biasanya, yang berasal dari luar lebih banyak
menimbulkan perubahan. Agar dapat memahami perubahan sosial yang terjadi,
perlu dipelajari bagaimana proses perubahan itu terjadi dan bagaimana perubahan
itu diterima masyarakat.
Pengaruh dari luar yang perlu diperhatikan adalah hal-hal yang tidak
menguntungkan serta dapat membahayakan kelangsungan hidup kebudayaan
nasional. Bangsa Indonesia harus selalu waspada akan kemungkinan adanya
kesengajaan pihak luar untuk memecah kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan
dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam
semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan
kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan
dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi sehingga dapat menjadi bangsa
yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.

4. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu,
harus diterapkan strategi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan sebagai berikut.

162 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut
dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan
keamanan diatur dengan undang-undang.
Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara
Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. Dengan
kata lain, pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab
TNI dan POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga bertanggung jawab terhadap
pertahanan dan kemanan negara. TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat
sipil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran
bahwa strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai
macam ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Sistem pertahanan dan kemanan
rakyat semesta pada hakikatnya adalah segala upaya menjaga pertahanan dan
keamanan negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana
dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara merupakan satu kesatuan
pertahanan yang utuh dan menyeluruh. Dengan kata lain, penyelenggaraan
sishankamrata didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh
warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan

PPKn | 163
kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
Sistem pertahanan dan
kemanan yang bersifat semesta
Info Kewarganegaraan
merupakan pilihan yang paling Komponen sistem pertahanan dan
tepat bagi pertahanan Indonesia kemanan rakyat semesta terdiri
yang diselenggarakan dengan atas:
keyakinan pada kekuatan sendiri 1. TNI sebagai kekuatan utama
sistem pertahanan.
serta berdasarkan atas hak dan 2. POLRI sebagai kekuatan utama
kewajiban warga negara dalam sistem kemanan.
usaha pertahanan negara. Meskipun 3. Rakyat sebagai kekuatan
dikemudian hari Indonesia telah pendukung.
mencapai tingkat kemajuan yang
cukup tinggi, model tersebut tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan
dengan menempatkan warga negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai
dengan perannya masing-masing.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan
berikut.
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan
oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi
upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara
menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai
dengan k ndisi ge grafis sebagai negara kepulauan.

Sumber: www.tegalkab.go
Gambar 5.5 Perwujudan kemanunggalan TNI/Polri dan rakyat

164 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan didasarkan pada doktrin dan
strategi sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan ancaman
yang dihadapi Indonesia. Agar pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan
dapat terlaksana secara e ekti dan efisien, diupayakan keterpaduan yang sinergis
antara unsur militer dengan unsur militer lainnya, maupun antara kekuatan militer
dengan kekuatan nirmiliter. Keterpaduan antara unsur militer diwujudkan dalam
keterpaduan tiga kekuatan militer Republik Indonesia, yaitu keterpaduan antar
kekuatan darat, kekuatan laut, dan kekuatan udara. Adapun, keterpaduan antara
kekuatan militer dan kekuatan nirmiliter diwujudkan dalam keterpaduan antar-
komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung. Keterpaduan
tersebut diperlukan dalam pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan, baik
dalam rangka menghadapi ancaman tradisional maupun ancaman non-tradisional.
Berdasarkan analisis lingkungan strategik, ancaman militer dari negara lain
(ancaman tradisional) yang berupa invasi, adalah kecil kemungkinannya. Namun
demikian, kemungkinan ancaman tersebut tidak dapat diabaikan dan harus
tetap dipertimbangkan. ncaman tradisi nal yang lebih mungkin adalah k nflik
terbatas yang berkaitan dengan pelanggaran wilayah dan/menyangkut masalah
perbatasan. Komponen Utama disiapkan untuk melaksanakan operasi militer
untuk perang (OMP). Penggunaan komponen cadangan dilaksanakan sebagai
pengganda kekuatan komponen utama bila diperlukan, melalui proses mobilisasi/
demobilisasi. Kendati kekuatan pertahanan siap dikerahkan untuk melaksanakan
OMP, namun setiap bentuk perselisihan dengan negara lain selalu diupayakan
penyelesaiannya melalui jalan damai. Penggunaan kekuatan pertahanan untuk
tujuan perang hanya dilaksanakan sebagai jalan terakhir apabila cara-cara damai
tidak berhasil.
Ancaman non-tradisional adalah ancaman yang dilakukan oleh aktor non-
negara terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan negara, dan keselamatan bangsa
Indonesia. Ancaman non-tradisional merupakan ancaman faktual yang saat ini
dihadapi oleh Indonesia. Termasuk dalam ancaman ini adalah gerakan separatis
bersenjata, terorisme internasional maupun domestik, aksi radikal, pencurian
sumber daya alam, penyelundupan, kejahatan lintas negara, dan berbagai bentuk
aksi ilegal lain yang berskala besar. Oleh karenanya kekuatan pertahanan,
terutama TNI, juga disiapkan untuk melaksanakan operasi militer selain perang
(OMSP) guna menghadapi ancaman non-tradisional. Pengerahan kekuatan TNI
untuk OMSP dilaksanakan berdasarkan keputusan politik pemerintah.

PPKn | 165
Tugas Kelompok 5.1

Nah, setelah kalian membaca uraian di atas, coba kalian bersama teman sebangku
melakukan penilaian atas strategi yang diterapkan bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman terhadap integrasi nasional! Informasikan hasil penilaian
kelompok kalian kepada kelompok lainnya!
Jenis Ancaman Bentuk Strategi Indikator Keberhasilan

Ancaman bermuatan
ideologi

Ancaman bermuatan
politik

Ancaman bermuatan
ekonomi

Ancaman bermuatan
sosial budaya

Ancaman pertahanan
dan keamanan

Refleksi

Setelah kalian mempelajari materi strategi dalam mengatasi ancaman terhadap


integrasi nasional, tentunya kalian semakin paham bahwa upaya untuk mengatasi
ancaman-ancaman terhadap integrasi nasional tentu bukan hanya tanggung jawab
pemerintah, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Nah, sekarang coba kalian lakukan
identifikasi perilaku masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian dalam mendukung
upaya untuk mengatasi ancaman terhadap integrasi nasional!

No Sikap dan Perilaku


1. Menjalankan ronda malam secara rutin
2.
3.

166 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi
pada bab ini adalah integrasi nasional, strategi nasional, ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan.
1. Intisari Materi
a. Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek
kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan
sosial.
b. Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan
sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa
Indonesia. Dikatakan sebuah potensi karena akan memberikan
dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta akan
memperkukuh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak
dapat disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta
terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga
mejadikan Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari
ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
c. Ancaman bagi integrasi nasioanal tersebut datang dari luar
maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai
dimensi kehidupan.
d. Strategi pertahanan dan kemanan negara untuk mengatasi berbagai
macam ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

PPKn | 167
e. Ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam membangun
integrasi nasional tidak hanya bersifat militer, tetapi ancaman non-
militer pun tidak kalah bahayanya. Oleh karena itu, diperlukan
strategi pertahanan non-militer yang tidak kalah hebat dengan
strategi untuk mengatasi ancaman militer. Strategi pertahanan
non-militer merupakan segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, teknologi,
informasi, komunikasi, keselamatan umum, dan hukum.

Penilaian Diri

1. Penilaian Sikap
Nah, coba sekarang kalian renungi diri masing-masing. Bacalah daftar
perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom kegiatan dengan rutinitas yang
biasa dilakukan (selalu, sering , kadang-kadang, tidak pernah). Berikan
alasan dilakukannya perilaku itu. Ingat kamu harus mengisinya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.

Kadang- Tidak
No. Pernyataan Selalu Sering Alasan
kadang Pernah
Melaksanakan
1. upacara bendera
dengan khidmat.
Menghormati
orang lain
2.
yang sedang
beribadah.

Berpartisipasi
dalam setiap
3.
kegiatan kerja
kelompok.

168 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Menggunakan
4. produksi dalam
negeri.

Menyanyikan
lagu nasional
5.
dengan
semangat.

Menghormati
teman yang
berbeda suku,
6.
agama, ras,
budaya, dan
gender.
Melaksanakan
setiap
kesepakatan
bersama,
7.
meskipun
berbeda dengan
keinginan/
pendapat sendiri.
Menjadi
penengah
8. ketika terjadi
perselisihan di
kelas.

Menghargai
pendapat orang
9. lain meskipun
berbeda dengan
pendapat sendiri.
Menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
10. benar ketika
berkomunikasi
dengan teman
yang berbeda
daerah dan suku
bangsanya.

PPKn | 169
Apabila jawaban kalian “kadang-kadang” atau “tidak pernah” pada kolom perilaku-
perilaku tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan perilaku
kalian agar menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila jawaban kalian “selalu” atau
“sering”, pertahankanlah dan wujudkan sikap tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.

2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ceklist (✓) pada kolom sangat paham, paham
sebagian, belum paham.

Sangat Paham Belum


No Sub-Materi Pokok
Paham Sebagian Paham
1. Menelaah Ancaman terhadap
Integrasi Nasional
a. Ancaman di Bidang Idelogi
b. Ancaman di Bidang Politik
c. Ancaman di Bidang Ekonomi
d. Ancaman di Bidang Sosial
Budaya
e. Ancaman di Bidang
Pertahanan dan Keamanan
2. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman
terhadap Ipoleksosbudhankam dalam
Membangun Integrasi Nasional
a. Strategi Mengatasi Ancaman di
Bidang Ideologi dan Politik
b. Strategi Mengatasi Ancaman di
Bidang Ekonomi
c. Strategi Mengatasi Ancaman di
Bidang Sosial Budaya
d. Strategi Mengatasi Ancaman
di Bidang Pertahanan dan
Kemanan

170 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Apabila pemahaman kalian berada pada kategori sangat paham mintalah
materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian.
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori paham sebagian dan
belum paham coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan
lebih lengkap, agar kalian cepat memahami materi pembelajaran yang
sebelumnya kurang atau belum dipahami.

Proyek Kewarganegaraan

Mari Menyelesaikan Permasalahan


1. Pilihlah oleh kelasmu salah satu masalah-masalah di bawah ini.
a. Rendahnya rasa nasionalisme dikalangan remaja.
b. Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya
nasional.
c. Semakin meningkatnya angka kemiskinan.
d. Banyaknya remaja yang lebih senang terhadap budaya barat dibandingkan
budaya nasional.
2. Bentuklah kelasmu dalam 4 kelompok untuk membahas satu masalah yang
dianggap paling penting oleh kelasmu.
3. Masing-masing kelompok mengkaji permasalahan tersebut dan membuat
laporan (portofolio) dengan pembagian tugas sebagi berikut.
a. Kelompok I: Menjelaskan masalah secara tertulis dilengkapi
gambar, foto, karikatur, judul surat kabar dan ilustrasi lain disertai
sumber-sumber informasinya tentang:
1) Bagaimana jalannya masalah?
2) Seberapa luas masalah tersebar pada bangsa dan negara?
3) Mengapa masalah harus ditangani pemerintah dan haruskah
seseorang bertanggung jawab memecahkan masalah?
4) Adakah kebijakan tentang masalah tersebut?
5) Adakah perbedan pendapat, siapa organisasi yang berpihak
pada masalah ini?
6) Pada tingkat atau lembaga pemerintah apa yang bertanggung
jawab tentang masalah ini?
b. Kelompok II: Merumuskan kebijakan alternatif untuk mengatasi
masalah. Menjelaskan secara tertulis dilengkapi gambar, foto,
karikatur dan ilustrasi lain disertai sumber-sumber informasinya
tentang:

PPKn | 171
1) Kebijakan alternatif yang berhasil dihimpun dari berbagai
sumber informasi yang dikumpulkan.
2) Kajian terhadap setiap kebijakan alternatif tersebut dengan
menjawab pertanyaan kebijakan apakah yang diusulkan dan
apakah keuntungan dan kerugian kebijakan tersebut.
c. Kelompok III: Mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi
masalah dilengkapi gambar, foto, karikatur, judul surat kabar, dan
ilustrasi lain disertai sumber-sumber informasinya tentang:
1) Kebijakan yang diyakini akan dapat mengatasi masalah.
2) Keuntungan dan kerugian dari kebijakan tersebut.
3) Kebijakan tersebut tidak melanggar peraturan perundang-
undangan.
4) Tingakat atau lembaga pemerintah mana yang harus
bertanggung jawab menjalankan kebijakan yang diusulkan.
d. Kelompok IV: Membuat rencana tindakan yang mencakup langkah-
langkah yang dapat diambil agar kebijakan yang diusulkan diterima
dan di laksanakan oleh pemerintah. Hal ini berupa penjelasan
tentang:
1) Bagaimana dapat menumbuhkan dukungan pada individu dan
kelompok dalam masyarakat terhadap rancangan tindakan
yang diusulkan.
2) Mendeskripsikan individu atau kelompok yang berpengaruh
dalam masyarakat yang mungkin hendak mendukung
rancangan tindakan kelas dan bagaimana kalau dapat
memperoleh dukungan tersebut.
3) Menggambarkan pula kelompok di masyarakat yang mungkin
menentang rancangan tindakan dan bagaimana kalian dapat
meyakinkan mereka untuk mendukung rencana tindakan.
4. Masing-masing kelompok menyajikan hasilnya di hadapan dewan juri atau
guru yang mewakili sekolah.

Uji Kompetensi Bab 5

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat!


1. Jelaskan posisi silang Indonesia, baik dari aspek kewilayahan maupun
aspek kehidupan sosial!
2. Mengapa posisi silang Indonesia bukan hanya merupakan potensi yang
harus disyukuri, tetapi juga merupakan tantangan sekaligus ancaman bagi
integrasi nasional?

172 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


3. Jelaskan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan yang paling
mengancam integrasi nasional bangsa Indonesia pada saat ini?
4. Mengapa ideologi Pancasila tidak dapat dikatakan aman dari berbagai
macam ancaman dalam pengimplementasian nilai-nilainya di masyarakat!
5. Dalam hidupmu selama ini tentu telah menghadapi persoalan yang
memerlukan kewaspadaan agar dirimu dan orang lain selaras. Cobalah
perhatikan situasi yang berkaitan dengan kewaspadaan di lingkungan
sekolah dan masyarakat. Apa yang akan kamu lakukan apabila terjadi
tawuran? Kemukan pula perasaanmu sebagai seorang warga negara ketika
menghadapi tawuran yang terjadi di sekolah atau kampungmu?

PPKn | 173
Memperkukuh Persatuan dan
BAB Kesatuan Bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik
6 Indonesia (NKRI)

Kita mesti bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah menakdirkan
kita sebagai warga negara Indonesia. Indonesia adalah sebuah bangsa dan
negara besar yang harus kita banggakan. Indonesia mempunyai wilayah yang
luas, kekayaan alam yang melimpah, suku bangsa dan bahasa yang beraneka
ragam, tetapi semua itu dapat dipersatukan dalam sebuah ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Indonesia juga mempunyai sejarah yang membanggakan,
kemerdekaan yang kita raih bukanlah hadiah dari penjajah, tetapi kita menjadi
bangsa yang memerdekaan dirinya sendiri. Indonesia memproklamirkan dirinya
sebagai sebuah negara merdeka. Itu semua menjadi keunggulan bangsa Indonesia.
Coba kalian amati gambar 6.1 di bawah ini.

Sumber: 30 tahun Indonesia merdeka


Gambar 6.1 Pembacaan Teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno

174 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Apa yang kalian pikirkan setelah melihat gambar di atas? Tentunya kalian
sepakat bahwa Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 telah
mengakhiri rentetan penderitaan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terjajah.
Proklamasi telah melahirkan Indonesia sebagai negara baru yang mempunyai
kedudukan sejajar dengan bangsa lainnya yang telah merdeka terlebih dahulu.
Proklamasi Kemerdekaan tidak akan pernah terjadi apabila tidak adanya
persatuan dan kesatuan di antara warga negara Indonesia. Persatuan dan kesatuan
bangsa harus selalu kita jaga, supaya Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap
menunjukkan eksistensinya dan menjadi negara mandiri yang terbebas dari
berbagai intervensi atau campur tangan asing.

A. Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Untuk memahami makna sesuatu, terlebih dahulu harus dipahami dahulu


konsep-konsepnya. Demikian pula halnya jika kita hendak memahami makna
persatuan dan kesatuan bangsa. Terlebih dahulu harus kita temukan dan pahami
konsep-konsepnya. Jika kita analisis, dalam substansi persatuan dan kesatuan
bangsa itu terdapat sejumlah konsep dasar, di antaranya adalah persatuan,
kesatuan, bangsa, integrasi nasional, nasionalisme, dan patriotisme.
Persatuan secara sederhana berarti gabungan (ikatan, kumpulan, dan
sebagainya) dari beberapa bagian menjadi sesuatu yang utuh. Atau dengan
kata lain, persatuan itu berkonotasi disatukannya bermacam-macam corak yang
beragam ke dalam suatu kebulatan yang utuh. Konsep bangsa dalam substansi
ini adalah bangsa Indonesia yaitu bangsa yang menghuni wilayah Nusantara
dari Sabang sampai Merauke. Dengan demikian, persatuan bangsa mengandung
pengertian persatuan bangsa Indonesia yang menghuni wilayah Nusantara.
Bersatunya bangsa Indonesia didorong oleh kemauan yang sadar dan
penuh tanggung jawab untuk mencapai kehidupan bangsa yang bebas dalam
suatu wadah negara yang merdeka, berdaulat, adil, dan maknur. Oleh karena
itu, persatuan bangsa perlu terus dibina. Terbinanya persatuan bangsa akan
melahirkan kesatuan bangsa, yakni suatu kondisi yang utuh yang memperlihatkan
adanya keamanan, kesentosaan, dan kejayaan. Manakala kesatuan bangsa tercipta,
maka kehidupan bangsa akan aman, sentosa, dan jaya.

PPKn | 175
Dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa terkandung makna bahwa
kita senantiasa harus bersatu. Sejarah mengajarkan betapa pentingnya persatuan
dan kesatuan itu. Penjajah berhasil mencengkeramkan kuku penjajahannya
di bumi Nusantara hingga beratus-ratus tahun lamanya karena kita melupakan
senjata kita yang ampuh yaitu persatuan dan kesatuan bangsa. Kelalaian kita itu
dimanfaatkan oleh penjajah, khususnya Belanda dengan politik pecah-belahnya
(devide et impera). Akibatnya kita menjadi tercerai berai seperti sapu lidi yang
hilang ikatannya. Kita menjadi sangat lemah dan mudah dikuasai.
Konsep kesatuan yang kita anut meliputi aspek alamiah (konsep kewilayahan)
dan aspek sosial (politik, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan).
Kesatuan wilayah meliputi darat, laut, dan udara. Kebulatan ini sesuai dengan
politik kewilayahan yang kita anut yakni Wawasan Nusantara. Berdasarkan
konsep Wawasan Nusantara, negara kita memiliki karakteristik berikut.
1. Negara kepulauan yang pengertiannya adalah suatu wilayah lautan yang
ditaburi pulau-pulau besar dan kecil.
2. Konsep utamanya adalah manunggalnya wilayah laut, darat, dengan
wilayah udara.
3. Laut atau perairan merupakan wilayah pokok, bukan merupakan pelengkap.
4. Laut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari daratan, bukan pemisah
antara daratan dan pulau yang satu dengan yang lainnya.
Bagaimana perwujudan konsep kesatuan bangsa dalam aspek sosial? Dalam
aspek sosial, kesatuan tersebut diwujudkan dalam beberapa aspek kehidupan
berikut.
1. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik
a. Bahwa keutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan mitra
seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara
dalam berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu
kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.

176 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Sumber: www.sosbud.kompasiana.com
Gambar 6.2 Slogan satu nusa, satu
bangsa, satu bahasa dapat memperkukuh
Penanaman Kesadaran
persatuan dan kesatuan bangsa Berkonstitusi
c. Bahwa secara psikologis, Supaya pelaksanaan Wawasan
bangsa Indonesia harus Nusantara bisa berjalan efektif,
merasa satu, senasib maka diperlukan kesadaran
sepenanggungan, sebangsa WNI untuk :
dan setanah air, serta 1. Mengerti, memahami,
mempunyai satu tekad
menghayati tentang hak
dalam mencapai cita-cita
dan kewajiban warga
bangsa.
d. Bahwa Pancasila adalah negara serta hubungan
satu-satunya falsafah warganegara dengan
serta ideologi bangsa dan negara, sehingga sadar
negara, yang melandasi, sebagai bangsa Indonesia.
membimbing dan 2. Mengerti, memahami,
mengarahkan bangsa menghayati tentang bangsa
menuju tujuannya. yang telah menegara, bahwa
e. Kehidupan politik di dalam menyelenggarakan
seluruh wilayah Nusantara kehidupan memerlukan
merupakan satu kesatuan
konsepsi Wawasan
politik yang diselenggarakan
Nusantara sehingga sadar
berdasarkan Pancasila dan
UUD Negara Republik sebagai warga negara yang
Indonesia Tahun 1945. memiliki cara pandang.

PPKn | 177
f. Bahwa seluruh kepulauan Nusantara merupakan kesatuan hukum, dalam
arti bahwa hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada kepentingan
nasional.
g. Bangsa Indonesia hidup berdampingan dengan bangsa lain, ikut
menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabadikan
untuk kepentingan nasional.

2. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi


a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif adalah
modal dan milik bersama bangsa, keperluan hidup sehari-hari harus
tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh
daerah, tanpa meninggalkan ciri-ciri khas yang dimiliki oleh daerah-
daerah dalam mengembangkan ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu
kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi kemakmuran rakyat.

3. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial


budaya
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus
merupakan kehidupan yang serasi dengan tingkat kemajuan masyarakat
yang sama, merata, dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan
yang sesuai dengan kemajuan bangsa.

Sumber: jampismansa.blogspot.com
Gambar 6.3 Suku-suku bangsa yang ada di Indonesia merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

178 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu. Corak ragam
budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal
dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-
hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

4. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan


keamanan
a. Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan
ancaman bagi seluruh bangsa dan negara.
b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
di dalam pembelaan negara.
Dari uraian di atas semakin jelas tergambar bahwa negara kepulauan Indonesia
dipersatukan bukan hanya dari aspek kewilayahannya saja, tetapi meliputi pula
aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan kemanan.
Wawasan Nusantara bagi Indonesia merupakan suatu politik kewilayahan bangsa
dan negara Indonesia. Sebagai
politik kewilayahan, Wawasan Info Kewarganegaraan
Nusantara mempunyai sifat
manunggal dan utuh menyeluruh.
Nilai-nilai yang terkandung
dalam nasionalisme dan
Wawasan Nusantara bersifat
patriotisme sebagai berikut.
manunggal artinya mendorong 1. Pro patria dan primus patrialis
terciptanya keserasian dan yaitu mencintai tanah
keseimbangan yang dinamis air dan mendahulukan
dalam segenap aspek kehidupan, kepentingan tanah air.
baik aspek alamiah maupun aspek 2. Jiwa solidaritas dan setia
sosial. Adapun utuh menyeluruh
kawan.
3. Jiwa toleransi dan tenggang
maksudnya menjadikan wilayah
rasa antaragama, antarsuku,
Nusantara dan rakyat Indonesia antargolongan, dan
sebagai satu kesatuan yang utuh antarbangsa.
dan bulat serta tidak dapat dipecah- 4. Jiwa tanpa pamrih dan
pecah oleh kekuatan apa pun tanggung jawab.
sesuai dengan asas satu nusa, satu 5. Jiwa ksatria dan
kebesaran jiwa yang
bangsa, dan satu bahasa persatuan
tidak mengandung unsur
Indonesia.
dendam.
Konsep selanjutnya, yakni kon-
sep keempat yang tercakup dalam

PPKn | 179
substansi persatuan dan kesatuan bangsa adalah integrasi nasional. Integrasi
sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sehingga menghasilkan keserasian
dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, integrasi nasional berarti
integrasi yang terjadi di dalam tubuh bangsa dan negara Indonesia.
Bangsa Indonesia yang secara sadar ingin bersatu agar hidup kokoh sebagai
bangsa yang berdaulat, memiliki faktor-faktor integratif bangsa sebagai perekat
persatuan yaitu sebagai berikut.
1. Pancasila
2. UUD NRI Tahun 1945
3. Sang Saka Merah Putih
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
5. Bahasa Indonesia
6. Sumpah Pemuda
Konsep kelima yang tercakup dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa
adalah nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa
kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara.
Paham nasionalisme mulai dikenal di Indonesia sejak awal abad ke-20, yaitu
saat berdirinya Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya Budi Utomo itu
merupakan awal dari kebangkitan nasional dan merupakan awal dari kesadaran
nasional. Tanggal berdirinya organisasi pergerakan tersebut hingga kini kita
peringati sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Konsep terakhir yang tercakup dalam substansi persatuan dan kesatuan bangsa
adalah patriotisme. Coba kalian pikirkan sejenak, apakah patriotisme berbeda
dengan nasionalisme? Patriotisme merupakan salah satu unsur nasionalisme.
Patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan
tanah air, bangsa, dan negara. Adapun ciri-ciri patriotisme di antaranya sebagai
berikut.
1. Cinta tanah air
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
3. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi dan golongan
4. Berjiwa pembaharu
5. Tidak kenal menyerah

180 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Tugas Kelompok 6.1

Bacalah berita di bawah ini.

Potret Perbatasan: Tinggal di Indonesia,


Menggantungkan Hidup Dengan Malaysia
REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Kehidupan masyarakat
perbatasan di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan
Timur, sampai saat ini masih sangat tergantung pada negeri tetangga
Malaysia.
“Ketergantungan itu antara lain terlihat dalam pemenuhan kebutuhan
pokok yang dikonsumsi setiap harinya, hampir seluruhnya merupakan
produk asal Malaysia,” kata Sannari, seorang warga perbatasan di
Ajikuning, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Senin.
Menurut Sannari, kondisi itu masih sulit dihindari mengingat
masyarakat Pulau Sebatik dan Kabupaten Nunukan secara umum,
suplai sembako masih tergantung dari Malaysia, karena sulitnya
mendapatkan produk kebutuhan sehari-hari asal Indonesia. Selain
mudah mendapatkannya juga harganya lebih murah daripada produk
asal Indonesia.

Sumber: www.republika.co.id
Gambar 6.4 Peta perbatasan RI-Malaysia di Nunukan

PPKn | 181
Misalnya, gula pasir yang merupakan kebutuhan
sehari-hari masyarakat, harganya di Malaysia hanya
RM 2.20 atau Rp6.600 (RM 1 = Rp3.000) per kg.
Sementara harga gula pasir asal Indonesia harganya mencapai
Rp11.000 sampai Rp12.000 per kg bahkan lebih dari itu. Selain itu,
untuk mendapatkan produk asal Indonesia sangat sulit karena hanya
ada di Kota Tarakan.
Bukan hanya sembako yang diperoleh dari Malaysia, Sannari yang
mengaku berasal dari Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan
itu menambahkan juga bahan bangunan seperti batu gunung, kerikil,
semen, dan lain-lainnya semuanya berasal dari Malaysia.
Oleh karena itu, ketergantungan dengan negeri jiran Malaysia sangat
sulit dihindari. “Kalau dibilang masyarakat perbatasan di Pulau
Sebatik ini menggantungkan hidupnya di Malaysia memang iya.
Kalau tidak begitu mau makan apa kita di sini (Pulau Sebatik),” ujar
Sannari.
Dia mengatakan kemudahan mendapatkan sembako atau kebutuhan
lainnya di Malaysia, karena masyarakat perbatasan di Pulau
Sebatik hampir setiap harinya menyeberang ke Tawau, Malaysia,
untuk berbelanja. “Masyarakat di sini setiap hari ke Tawau, karena
jangkauannya dekat hanya 15 menit sudah sampai di sana (Tawau),”
katanya.
Sumber: www.republika.co.id

Nah, setelah membaca berita di atas diskusikanlah dengan teman sebangku


pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Apa saja penyebab timbulnya permasalahan di daerah perbatasan?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...
b. Mengapa pembangunan belum merata sampai ke daerah perbatasan?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

182 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...

c. Apakah permasalahan di daerah perbatasan ini dapat menimbulkan persoalan


lainnya? Jika ya, apa saja bentuk persoalan yang mungkin terjadi?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...

d. Uraikan solusi yang kamu tawarkan kepada pemerintah untuk mengatasi


permasalahan di daerah perbatasan?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...

B. Kehidupan Bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan


Republik Indonesia (NKRI)
1. Konsep NKRI menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Sebagai warga negara yang baik, tentunya kalian harus memahami pengertian
atau makna negara Indonesia. Makna tersebut penting diketahui untuk semakin
mempertegas identitas negara Indonesia. Oleh karena itu, pada bagian ini kalian
akan dibekali pengetahuan mengenai makna konsep NKRI menurut UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan
keberadaan Indonesia sebagai negara kesatuan dan menghilangkan keraguan
terhadap pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal-pasal
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah

PPKn | 183
memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak sedikit pun
mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara federal.
Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan
naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan,
yang berbentuk Republik.” Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi
sumpah anak bangsa pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda yaitu satu
tanah air, satu bangsa, satu bahasa yaitu Indonesia.
Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah dilakukan
perubahan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Perubahan Info Kewarganegaraan
tersebut dimulai dari adanya
ketetapan Majelis Permusyarawatan Pada tahun 1850, George Windsor Earl
seorang etnolog Inggris mengusulkan istilah
Rakyat yang salah satunya adalah Indunesians dan preperensi Malayunesians
tidak mengubah Pembukaan UUD untuk penduduk kepulauan Hindia atau
Negara Republik Indonesia Tahun Malayan Archipelago. Kemudian seorang
mahasiswa bernama Earl James Richardison
1945 dan tetap mempertahankan Logan menggunakan Indonesia sebagai
Negara Kesatuan Republik sinonim untuk Kepulauan Hindia. Namun
di kalangan akademik Belanda, di Hindia
nd nesia sebagai bentuk final
Timur enggan menggunakan Indonesia.
negara bagi bangsa Indonesia. Sebaliknya, mereka menggunakan istilah
Kesepakatan untuk tetap Melayu Nusantara (Malaische Archipel).
Sejak tahun 1900 nama Indonesia menjadi
mempertahankan bentuk negara lebih umum di kalangan akademik di luar
kesatuan didasari pertimbangan Belanda. Golongan nasionalis Indonesia
bahwa negara kesatuan adalah menggunakan nama Indonesia untuk
ekspresi politiknya. Adolf Bastian dari
bentuk yang ditetapkan sejak Universitas Berlin memopulerkan nama
awal berdirinya negara Indonesia. Indonesia melalui bukunya Indonesien oder
die inseln des malayischen arcipels (1884 -
Bentuk negara kesatuan dipandang
1894). Kemudian sarjana bahasa Indonesia
paling tepat untuk mewadahi ide pertama yang menggunakan nama
persatuan sebuah bangsa yang Indonesia adalah Suwardi Suryaningrat
(Ki Hajar Dewantara) ketika ia mendirikan
majemuk ditinjau dari berbagai kantor berita di Belanda dengan nama
latar belakang (dasar pemikiran). Indonesisch Pers-Bureau di tahun 1913.
UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 secara nyata mengandung semangat agar Indonesia bersatu, baik
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan maupun dalam pasal-pasal yang

184 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini
dituangkan dalam lima Pasal, yaitu: pasal 1 ayat (1), pasal 18 ayat (1), pasal
18B ayat (2), pasal 25A, dan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta rumusan pasal-pasal yang mengukuhkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan keberadaan lembaga-lembaga dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Prinsip kesatuan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia dipertegas dalam alinea keempat Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu “…. dalam upaya membentuk suatu
Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia”.
Pembentukan pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia bertujuan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial. Tujuan tersebut dapat dicapai hanya dengan adanya kemerdekaan bagi
bangsa Indonesia. Dalam alinea keempat ini secara tegas diproklamirkan: “maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada Info Kewarganegaraan
Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan Negara Republik Indonesia
beradab, persatuan Indonesia,
pernah mengalami pergantian
bentuk negara, dari kesatuan
dan kerakyatan yang dipimpin
menjadi federal/serikat pada masa
oleh hikmat kebijaksanaan dalam berlakunya Konstitusi RIS tanggal
permusyawaratan/perwakilan, 27 Desember 1949 sampai dengan
serta dengan mewujudkan suatu 17 Agustus 1950. Perubahan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat tersebut sebagai konsekuensi dari
Indonesia”. kesepakatan yang terjadi dalam
Konferensi Meja Bundar. Akan
Makna negara Indonesia
tetapi bentu negara tersebut tidak
juga dapat dipandang dari segi
bertahan lama. Hal ini menunjukkan
kewilayahan. Pasal 25A UUD bagi bangsa Indonesia, konsep
Negara Republik Indonesia Tahun negara federalisme/serikat tidak
1945 menentukan bahwa “Negara cocok diterapkan di negara kita.

PPKn | 185
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan
undang-undang”. Istilah Nusantara dalam ketentuan tersebut dipergunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia
yang terletak di antara amudera Pasifik dan amudera india serta di antara
Benua Asia dan Benua Australia. Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 1)
kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-budaya; serta 4) kesatuan
pertahanan dan keamanan. Dengan demikian, meskipun wilayah Indonesia terdiri
atas ribuan pulau, tetapi semuanya terikat dalam satu kesatuan negara yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia adalah negara
kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan
pulau yang terletak di antara amudera Pasifik dan amudera india serta di
antara Benua Asia dan Australia.

Tugas Mandiri 6.1

Nah, setelah kalian membaca uraian materi di atas, coba kalian lakukan studi
kepustakaan untuk mencari keunggulan bentuk negara kesatuan dibandingkan
dengan bentuk negara lainnya seperti negara serikat. Tuliskan hasil kalian pada
tabel di bawah ini.

Keunggulan Negara
No Keunggulan Negara Serikat
Kesatuan

1.

2.

3.

4.

5.

186 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


2. Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan. Hal ini dapat dibuktikan dari nama lain
atau julukan terhadap Indonesia yaitu Nusantara, yang berarti di antara nusa
atau di antara pulau. Jadi, Indonesia terdiri atas pulau-pulau. Disebut sebagai
negara kepulauan karena jumlah pulau besar dan kecil yang tersebar di wilayah
Indonesia sangat banyak yaitu mencapai ribuan pulau. Pulau-pulau tersebut
terletak di persimpangan dunia yaitu di antara dua samudera dan dua benua.
Begitu indahnya pulau-pulau yang terletak di wilayah Indonesia yang membujur
di garis khatulistiwa sehingga diibaratkan “Untaian ratna mutu manikam atau
zamrud khatulistiwa”.
Sekalipun wilayah Indonesia meliputi pulau-pulau, tidak menjadikan bangsa
Indonesia bercerai berai, namun keadaan tersebut justru menjadi perekat untuk
semakin meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dikarenakan
secara yuridis formal bangsa Indonesia telah mempunyai landasan yang kuat,
misalnya dinyatakan dalam
Pembukaan UUD Negara Republik
Penanaman Kesadaran
Indonesi Tahun 1945 alinea II. Berkonstitusi
Selain itu, dalam Pasal 1 ayat (1)
NKRI adalah harga mati. Pernyataan
dinyatakan bahwa Indonesia ialah
tersebut mengandung makna yang
negara kesatuan yang berbentuk sangat dalam. Pernyataan tersebut
republik. menggambarkan ketegasan sikap
Dengan demikian, sekalipun dan cita-cita bahwa negara Indonesia
secara nyata Indonesia terdiri diperjuangkan kemerdekaannya
dari berbagai keanekaragaman untuk mewujudkan konsep negara
kesatuan yang diimplementasikan
penduduknya yang tersebar di
di bumi Indonesia. Untuk
berbagai pulau besar dan kecil, mewujudkan hal tersebut telah
tidak menjadikan bangsa Indonesia banyak pengorbanan yang
bercerai berai. Hal ini sudah barang dilakukan para pahlawan mulai
tentu merupakan poin tersendiri dari pengorbanan waktu, tenaga,
yang menjadikan kita merasa pikiran, harta bahkan nyawa. Hal
bangga sebagai bangsa Indonesia. tersebut dilakukan karena mereka
mempunyai semangat kebangsaan.
Melihat dan mencermati kondisi
Semangat itulah yang harus kita
dan letak ge grafis ilayah jaga dan selalu mewarnai setiap
Indonesia, sudah sewajarnyalah perilaku kita.
setiap insan yang merasa dirinya

PPKn | 187
sebagai warga negara Indonesia mempunyai kebanggaan tersendiri. Bangga
di sini dalam arti merasa berbesar hati atau merasa gagah karena mempunyai
berbagai kelebihan atau keunggulan. Jadi, yang dimaksud bangga sebagai bangsa
dan bertanah air Indonesia adalah merasa besar hati atau merasa berbesar jiwa
atau merasa gagah sebagai bangsa Indonesia.
Konsekuensinya, kalau kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, kita
akan selalu berupaya menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara di mana
pun kita berada. Kita juga akan selalu berupaya meningkatkan citra dan nama baik
Indonesia melalui perbuatan-perbuatan nyata di masyarakat, seperti tidak merusak
hutan-hutan lindung, benda-benda bersejarah apalagi memperjualbelikannya,
selalu menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya.
Negara Indonesia memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan-keunggulan
tersebut menurut Dadang Sundawa di antaranya sebagai berikut.
a. Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar yaitu menempati
urutan keempat di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat. Jumlah
penduduk yang besar merupakan potensi yang tidak ternilai harganya dalam
upaya mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, termasuk sebagai modal
dasar dalam melaksanakan pembangunan dalam upaya menyejahterakan
bangsa.
b. Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan sosial budaya
seperti adat istiadat, bahasa, agama, kesenian, dan sebagainya. Perbedaan
atau keanekaragaman tersebut tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai-
berai, namun justru merupakan potensi untuk mengembangkan dirinya
menjadi bangsa yang besar. Hal ini juga didorong oleh adanya semangat
persatuan dan kesatuan sehingga sekalipun terdapat perbedaan, namun
bukan perbedaan yang ditonjolkan tetapi justru persamaannya.
c. Dalam pengembangan wilayah, kita mempunyai konsep Wawasan
Nusantara sehingga sekalipun terdapat berbagai keanekaragaman namun
prinsipnya kita tetap satu pandangan yaitu memandang bangsa Indonesia
sebagai satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam.
d. Semangat sumpah pemuda yang selalu merasuki jiwa dan kalbu bangsa
Indonesia. Dengan menunjukkan bahwa kita sama-sama memahami satu
wilayah negara dan tanah air yang sama yaitu Indonesia; kita sama-sama

188 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


merasa berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan sama-sama menggunakan
bahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia serta memiliki sejarah yang sama
yaitu sejarah Indonesia. Dalam pergaulan yang ditonjolkan adalah bangsa
Indonesianya, bukan dari mana asal daerahnya.
e. Memiliki tata krama atau keramahtamahan. Sejak dahulu bangsa Indonesia
sangat terkenal akan keramahan dan kesopanannya sehingga sangat menarik
bangsa-bangsa lain di dunia untuk datang ke Indonesia. Namun demikian,
akhir-akhir ini kesopanan dan keramahan bangsa Indonesia agak tercemar
oleh ulah segelintir manusia yang tidak bertanggung jawab, terutama yang
gemar membuat kerusuhan, kerusakan, dan perangai-perangai lain yang
justru membuat bangsa lain takut datang ke Indonesia.
f. Letak wilayahnya yang amat strategis yaitu di posisi silang dunia sehingga
membuat Indonesia menjadi wilayah yang amat ramai dan mudah untuk
dikunjungi dan disinggahi oleh bangsa-bangsa lain.
g. Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi, misalnya pantai-pantai
di Bali (Pantai Kuta, Pantai Sanur, dan sebagainya), Sumatra (Danau
Toba), Jawa Barat (Pantai Pangandaran, Pantai Carita, Gunung Tangkuban
Perahu . eanekaragaman fl ra dan aunanya membuat bangsa nd nesia
juga sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.

Sumber: www.wisatanews.com
Gambar 6.5 Keindahan alam menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia

PPKn | 189
h. Salah satu keajaiban dunia juga ada di Indonesia yaitu Candi Borobudur
yang tidak sedikit menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia. Selain
candi Borobudur, Indonesia pun mempunyai keajaiban dunia lainnya yaitu
Pulau Komodo.
i. Wilayahnya sangat luas yaitu 5.193.250 Km2 yang meliputi daratan seluas
2.027.087 Km2 dan lautan seluas 3.166.163 Km2.
j. Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam.
Selain hal-hal di atas yang merupakan kondisi objektif bangsa Indonesia, maka
secara internasional atau mendunia, bangsa Indonesia juga sudah beberapa kali
dipercaya oleh bangsa-bangsa lain untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan
yang bersifat internasional yang juga tidak sedikit melahirkan sejarah bagi
bangsa-bangsa lain. Kita masih ingat apa yang terjadi pada tahun 1955, di mana
bangsa Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan
Konferensi Asia Afrika yang dampaknya sangat luas bagi bangsa-bangsa di
wilayah Asia-Afrika dalam upaya memerdekakan diri dari belenggu penjajah,
terutama yang masih belum merdeka saat itu.
Kita juga pernah dipercaya menjadi tuan rumah KTT Non-Blok pada tahun
1992 dan Indonesia juga termasuk perintis dan pendiri Gerakan Non-Blok
tersebut. Selain itu, kita juga mempunyai pabrik pesawat terbang yang bernama
PT Dirgantara Indonesia (dahulu bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara/
IPTN) yang telah menghasilkan pesawat-pesawat yang dapat dibanggakan.
Sebagai bukti rasa cinta dan bangga yang sangat mendalam terhadap wilayah
tanah air, banyak di antara seniman kita yang merefleksikannya dalam bentuk
syair maupun lagu. Ada lagu yang berjudul ”Rayuan Pulau Kelapa” yang
diciptakan Ismail Marzuki, ada juga beberapa lagu karya Koes Plus yang diberi
judul “Nusantara” dan “Kolam Susu” yang menggambarkan betapa indah dan
suburnya keadaan alam Indonesia. Kesemuanya itu sudah barang tentu merupakan
alasan yang sangat objektif untuk menjadikan kita merasa bangga sebagai bangsa
Indonesia. Perasaan bangga sebagai bangsa Indonesia sudah barang tentu bukan
hanya sekadar slogan belaka, akan tetapi harus dibuktikan dengan karya-karya
nyata, baik dalam bentuk partisipasi dalam pembangunan maupun dalam bentuk
karya-karya yang dihasilkannya.

190 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Tugas Mandiri 6.2

ba kalian lakukan identifikasi mengenai bentuk perilaku yang dapat kalian


tampilkan sebagai wujud kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari. uliskan hasil identifikasi kalian dalam tabel di ba ah ini.

No Perwujudan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia

1.

2.

3.

4.

5.

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan


Kesatuan Bangsa Indonesia

1. Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia


Persatuan dan kesatuan suatu negara merupakan faktor utama yang menentukan
keberhasilan pembangunan yang dijalankannya. Begitu juga dengan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang tengah melaksanakan pembangunan di segala
bidang. Indonesia sangat memerlukan adanya persatuan dan kesatuan di antara
rakyat Indonesia. Suatu program pembangunan tidak akan terlaksana dengan baik
dan mencapai suatu keberhasilan jika kondisi negara terpecah belah atau tidak
adanya persatuan dan kesatuan di antara warga negaranya. Dengan demikian,
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peranan
penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan yang sedang dilaksanakan
negara kita.
Selain dalam aspek pembangunan, persatuan dan kesatuan bangsa juga
memegang peranan penting dalam meningkatkan harga diri bangsa di hadapan
bangsa dan negara lain. Bangsa dan negara lain menghormati bangsa dan negara
kita, serta tidak akan berani mencampuri urusan negara kita. Bangsa dan negara

PPKn | 191
kita tidak akan mudah dipecah-belah dan diinjak-injak oleh negara lain, jika
seluruh lapisan masyarakat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Coba
kamu bayangkan, apa yang akan terjadi jika negara kita terpecah belah? Tentu
saja yang akan terjadi adalah negara kita akan dianggap sepele oleh bangsa dan
negara lain, bahkan tidak menutup kemungkinan bangsa dan negara kita akan
dijajah kembali oleh bangsa dan negara lain.

Sumber: http://
www.beritagar
Gambar 6.6
Pertentangan dan
kerusuhan timbul
sebagai akibat dari
lunturnya semangat
persatuan dan
kesatuan

Persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah hal
yang mutlak dipertahankan dan terus diperkuat dalam seluruh aspek kehidupan.
Kita harus menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan
perpecahan bangsa, misalnya merendahkan suku bangsa lain, mengganggap
sukunyalah yang paling baik, dan sebagainya. Kita harus memupuk persaudaraan
dengan sesama warga negara Indonesia agar persatuan dan kesatuan bangsa
senantiasa terjaga.
Ada tiga faktor yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yaitu Sumpah Pemuda, Pancasila, dan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. Ketiga faktor tersebut merupakan pemersatu seluruh
bangsa Indonesia. Ketiga faktor tersebut dapat mempersatukan perbedaan dan
keanekaragaman yang telah mewarnai kehidupan bangsa Indonesia. Perbedaan
suku bangsa, agama, bahasa, dan sebagainya dapat dipersatukan dengan
menjalankan nilai-nilai yang terdapat dalam ketiga faktor tersebut sehingga pada
akhirnya niali-nilai tersebut akan memperkuat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

192 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Sumpah Pemuda merupakan sumpah yang menunjukkan kebulatan tekad
seluruh pemuda Indonesia yang merupakan unsur utama perjuangan bangsa
dalam melawan penjajah untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam
perjuangan meraih kemerdekaan. Dalam isi rumusan Sumpah Pemuda tersebut
terkandung nilai utama yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu
Indonesia. Ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa telah menjadi
penyemangat bangsa Indonesia untuk bersatu. Ikrar ini juga telah memberikan
manfaat-manfaat lainnya seperti mempererat hubungan kekeluargaan dan
persaudaraan di antara bangsa Indonesia; membina kerukunan hidup dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; dan menumbuhkan kesadaran bahwa
ancaman terhadap satu pulau atau daerah berarti ancaman bagi seluruh tanah air
Indonesia. Nah, ikrar inilah yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hal itu dikarenakan nilai-nilai Pancasila bersifat universal
atau menyeluruh. Artinya, nilai-nilai Pancasila tidak diciptakan hanya untuk
satu suku bangsa saja. Nilai-nilai Pancasila juga tidak hanya diperuntukkan bagi
penganut agama tertentu saja, akan tetapi nilai-nilai Pancasila berlaku dan menjadi
pedoman hidup rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan suku bangsa,
agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa Pancasila dimiliki dan digunakan oleh semua unsur bangsa Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Inti
dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah adanya persatuan dalam berbagai
perbedaan. Kondisi bangsa Indonesia yang diliputi oleh berbagai perbedaan dapat
dipersatukan salah satunya dengan melaksanakan makna semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan senantiasa terjaga
jika nilai-nilai dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika selalu dilaksanakan oleh
rakyat Indonesia dalam pergaulan sehari-hari.

2. Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia


Sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya bahwa persatuan dan kesatuan
bangsa merupakan syarat mutlak untuk memperoleh kemajuan bangsa. Akan tetapi
dalam kenyataannya, kita sering melihat berbagai peristiwa yang mencerminkan
gejala perpecahan bangsa seperti kerusuhan antarpendukung klub sepakbola,
dem nstrasi yang di arnai aksi kekerasan, k nflik antarsuku, dan sebagainya.

PPKn | 193
Peristiwa-peristiwa tersebut apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan
rusaknya persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada bagian sebelumnya, kalian sudah mengetahui beberapa faktor yang
mendorong semakin kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Nah,
ternyata ada juga faktor-faktor yang berpotensi menjadi penghambat kuatnya
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal tersebut penting kalian ketahui,
supaya kalian senantiasa meningkatkan kewaspadaan akan hal tersebut. Adapun
faktor-faktor yang berpotensi menghambat persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia di antaranya sebagai berikut.
a. Kebhinnekaan/keberagaman pada masyarakat Indonesia
Kondisi ini dapat menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa
apabila tidak diiringi dengan sikap saling menghargai, menghormati, serta
adanya toleransi yang telah menjadi karakter khas masyarakat Indonesia.
Keberagaman tersebut dapat mengakibatkan munculnya perbedaan pendapat
yang memicu lepas kendali, tumbuhnya perasaan kedaerahan yang berlebihan
yang dapat memicu ter adinya k nflik antardaerah atau antarsuku bangsa.
b. e grafis
Wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Kondisi ini dapat semakin memperlemah
persatuan dan kesatuan bangsa apabila ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan dan hasil-hasil pembangunan masih belum dapat diatasi.
c. Munculnya gejala etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan sikap menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya
dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Hal tersebut apabila tidak
diatasi tentu saja akan memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Melemahnya nilai budaya bangsa
Nilai-nilai budaya bangsa dapat melemah akibat kuatnya pengaruh budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melalui kontak
langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak langsung antara lain melalui
unsur-unsur pariwisata. Kontak tidak langsung antara lain melalui media
cetak ma alah, tabl id , atau media elektr nik tele isi, radi , film, internet,
telep n seluler yang mempunyai fitur atau asilitas lengkap .
e. Pembangunan yang tidak merata
Proses pembangunan yang terpusat di wilayah-wilayah tertentu dapat
menimbulkan kesenjangan dalam berbagai bidang. Hal tersebut apabila tidak
diselesaikan dapat memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.

194 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Tugas kelompok 6.2

Lakukanlah wawancara dengan kepala desa atau lurah di wilayah tempat tinggal
kalian. Tanyakanlah peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di wilayah tersebut
yang berpotensi memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa. Laporkanlah hasil
wawancara kalian dengan mengikuti format di bawah ini.
Nama desa/Kelurahan :
……………………………………………………………………
Nama kepala desa/lurah :
……………………………………………………………………
Jenis peristiwa :
……………………………………………………………………
Kronologis peristiwa/kejadian:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Penyelesaian/solusi yang dilakukan:


……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

PPKn | 195
Tindakan pencegahan yang dilakukan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Rekomendasi yang diusulkan oleh kelompok:


……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

196 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


D. Perilaku yang Menunjukkan Sikap Menjaga Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia

Nyanyikanlah lagu berikut ini bersama-sama!

Satu Nusa, Satu Bangsa


Ciptaan: L.Manik

Satu nusa,
satu bangsa,
satu bahasa kita
Tanah air pasti jaya untuk selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa dan bahasa
Kita bela bersama

Apa yang kalian rasakan setelah menyanyikan lagu tersebut? Sebagai warga
negara yang baik tentu saja kalian akan merasa bangga menjadi warga negara
Indonesia yang diliputi berbagai keanekaragaman. Akan tetapi, keanekaragaman
tersebut tidak menyebabkan bangsa dan negara Indonesia terpecah-belah, akan
tetapi senantiasa bersatu padu. Lagu di atas merupakan tekad bangsa Indonesia
untuk senantiasa merasa satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Ketika persatuan
dan kesatuan bangsa sudah terwujud, maka keutuhan negara akan senantiasa
terjaga.
Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah
satu kewajiban dari setiap warga negara Indonesia. Sejak awal kemerdekaan para
tokoh bangsa Indonesia telah membentengi diri dengan merumuskan dasar negara
yaitu Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai pandangan hidup dalam perilaku
sehari-hari. Para pendiri negara menginginkan masyarakat Indonesia itu harus
berketuhanan, berperikemanusiaan, mempunyai jiwa persatuan, demokratis,
menjunjung tinggi musyawarah dalam mencapai mufakat, dan berkeadilan.
Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, maka bangsa Indonesia akan selalu
bersatu padu dan terhindar dari berbagai pertentangan dan perselisihan.

PPKn | 197
Sumber: beritaindonesianews.com
Gambar 6.7 Gotong royong merupakan cerminan perilaku yang dapat memperkukuh persatuan
dan kesatuan bangsa

Nilai-nilai Pancasila harus kalian amalkan dalam kehidupan sehari-sehari


sebagai upaya menjaga keutuhan negara. Nilai-nilai Pancasila dapat kalian
amalkan dengan cara hidup rukun antarsesama. Kerukunan merupakan modal
utama dalam menjaga keutuhan negara. Sikap tersebut dapat kalian tampilkan
dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
Ketika berada di rumah, kalian dapat menampilkan sikap rukun melalui
perilaku saling menghormati dan menyayangi dengan anggota keluarga yang lain,
tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga yang lain, menghargai
perbedaan pendapat, menjaga nama baik keluarga ketika bergaul dengan orang
lain, dan sebagainya.
Dalam kehidupan di sekolah, kalian senantiasa menampilkan sikap dan perilaku
saling menolong dan saling berbagi dengan teman, menghargai dan menghormati
pendapat teman, tidak membedakan-bedakan teman dalam bergaul, menghormati
guru, dan sebagainya.
Dalam kehidupan di masyarakat, kalian harus tetap menjaga kerukunan warga
dengan sikap tolong-menolong, saling menjaga perasaan, saling menghormati,

198 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


saling menghargai hak orang lain, tidak membeda-bedakan suku, agama dan
daerah, bersikap arif, mau bekerja sama dengan orang lain, serta mau bekerja
keras dalam membangun bangsa.
Sikap dan perilaku-perilaku yang disebutkan tadi harus kalian amalkan
dalam kehidupan sehari-hari agar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
senantiasa terjaga.

Refleksi

Setelah kalian mempelajari materi pada bab ini, tentunya kalian semakin paham
akan pentingnya keberadaan bangsa dan negara kita bagi kehidupan kalian. Oleh
karena itu, kecintaan kepada negara harus senantiasa dimiliki oleh setiap warga
negara Indonesia. Coba kalian analisis lirik lagu “Tanah Airku” ciptaan Ibu Sud.

Tanah Airku

Tanah airku tidak kulupakan


Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanahku yang ku cintai
Engkau ku hargai
Walaupun banyak negeri kujalani
Yang mashyur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Disanalahku rasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau ku banggakan

Kalian renungkanlah lirik lagu tersebut, kemudian jawablah pertanyaan-


pertanyaan di bawah ini.
1. Seperti apakah keadaan Indonesia yang digambarkan oleh lagu di atas?
2. Mengapa kita tidak pantas melupakan tanah air tercinta Indonesia?
3. Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam lagu tersebut yang dapat kalian
lakukan dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa saja yang telah kalian perbuat sebagai wujud kebanggaan kalian
sebagai warga negara Indonesia?

PPKn | 199
Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi
pada bab ini adalah Persatuan, Kesatuan, Integrasi, NKRI, dan
Wawasan Nusantara.
2. Intisari Materi
a. Persatuan secara sederhana berarti gabungan (ikatan, kumpulan,
dan sebagainya) dari beberapa bagian menjadi sesuatu yang utuh.
Dengan kata lain, persatuan itu berkonotasi disatukannya bermacam-
macam corak yang beragam ke dalam suatu kebulatan yang utuh.
b. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hakikat dari
Wawasan Nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah
Indonesia.
c. Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang
wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan pulau yang terletak di
antara amudera Pasifik dan amudera india serta di antara Benua
Asia dan Australia.
d. Ada tiga faktor yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketiga faktor tersebut
adalah Sumpah Pemuda, Pancasila, dan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
e. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan
salah satu kewajiban dari setiap warga negara Indonesia. Sejak
awal kemerdekaan para tokoh bangsa Indonesia telah membentengi
diri dengan merumuskan dasar negara yaitu Pancasila. Dengan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila maka bangsa Indonesia akan
selalu bersatu padu dan terhindar dari berbagai pertentangan dan
perselisihan.

200 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Penilaian Diri

1. Penilaian Sikap
Keberadaan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan tetap
terjamin apabila seluruh warga negaranya berperilaku nasionalis dan patriotik.
Untuk mengukur sejauhmana kalian telah berperilaku nasionalis dan patriotik
dalam kehidupan sehari-hari, isilah daftar gejala kontinum pelakonan di
bawah ini dengan membubuhkan tanda silang (x) pada kolom selalu, sering,
kadang-kadang, dan tidak pernah.

Sikap Kadang- Tidak


No. Selalu Sering Alasan
Perilaku kadang Pernah
Mencintai
tanah air
1. Indonesia
kapan dan di
mana pun
Lebih bangga
memakai
produk dalam
2. negeri daripada
memakai
produk luar
negeri
Rela berkorban
untuk
3. kepentingan
bangsa dan
negara
Tidak cepat
menyerah
4. jika menemui
kesulitan
Belajar
5. giat untuk
menyongsong
hari esok
Belajar
giat untuk
6. menyongsong
hari esok

PPKn | 201
Sikap Kadang- Tidak
No. Selalu Sering Alasan
Perilaku kadang Pernah

Berusaha
mengatasi
7. kesulitan
dengan gigih
Berani
menyatakan
8. kebenaran
sekalipun pahit
Bersedia
membela
9. negara jika
mendapat
ancaman
musuh
Tidak
10. bersantai-santai
ketika liburan
sekolah

Apabila jawaban kalian “kadang-kadang” atau “tidak pernah” pada kolom perilaku-
perilaku tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan perilaku
kalian agar menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila jawaban kalian “selalu” atau
“sering”, pertahankanlah dan wujudkan sikap tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.

2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ceklist (✓) pada kolom paham sekali, paham
sebagian, dan belum paham.

202 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Sangat Paham Belum
No Sub-Materi Pokok
Paham Sebagian Paham

1. Makna Persatuan dan Kesatuan


Bangsa

2. Kehidupan Bernegara dalam Konsep


Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
a. Konsep NKRI menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Keunggul-
an Negara Kesatuan Republik
Indonesia

3. Faktor Pendorong dan Penghambat


Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia
a. Faktor Pendorong Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Indonesia
b. Faktor Penghambat Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Indonesia

4. Perilaku yang Menunjukkan Sikap


Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Apabila pemahaman kalian berada pada kategori paham sekali mintalah materi
pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian. Apabila pemahaman
kalian berada pada kategori paham sebagian dan belum paham coba bertanyalah
kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, agar kalian cepat memahami
materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau belum dipahami.

PPKn | 203
Proyek Kewarganegaraan

Mari Menganalisis Kasus

Indonesia pernah mengalami persengketaan dengan Malaysia yang berkaitan


dengan hak penguasaan atau kepemilikan atas Pulau Sipadan dan Ligitan, serta
perselisihan di Blok Ambalat. Berkaitan dengan hal tersebut, selesaikanlah tugas
berikut.

1. Coba kalian uraikan kronologi terjadi persengketaan tersebut, baik yang


berkaitan dengan Pulau Sipadan dan Ligitan maupun di Blok Ambalat.
2. Apakah persengketaan tersebut dapat mengancam keutuhan wilayah negara
kita? Berikan alasanmu.
3. Apa saja yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi persengketaan
tersebut? Bagaimana hasilnya?
4. Bagaimana perasaanmu ketika tahu bahwa pada akhirnya Pulau Sipadan dan
Ligitan lepas ke tangan Malaysia?
5. Apa penyebab lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia?
6. Apa yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik pemerintah maupun
rakyat Indonesia agar peristiwa lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan
Malaysia tidak terulang kembali?

Uji Kompetensi Bab 6

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas, dan akurat.


1. Uraikan arti penting persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia!
2. Apa makna Wawasan Nusantara bagi bangsa Indonesia?
3. Bagimana perwujudan prinsip kesatuan dalam konteks kehidupan sosial?
4. Apa saja yang menjadi keunggulan bangsa Indonesia?
5. Bagaimana caramu menunjukkan kebanggaan sebagai warga negara
Indonesia?
6. Uraikan hal-hal yang dapat memperkuat dan memperlemah persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia!

204 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


INDEKS

A L
akuntabilitas legislatif
ancaman
asas M
Mahkamah Agung
B Mahkamah Konstitusi
Bangsa Masyarakat

D N
dekrit presiden negara
demokrasi nilai
desentralisasi nilai dasar
diskriminasi nilai instrumental
nilai praksis
E norma
eksekutif
ekstrateritorial O
ekstrimisme organisasi internasional

G P
globalisasi pemilihan umum
grasi pengadilan
peradilan
H persatuan
hak asasi manusia politik
hedonisme
hubungan internasional R
hukum internasional radikalisme
hukum privat rakyat
hukum publik republik

I S
ideologi sabotase
individu sistem
individualisme spionase

J T
judicial review terorisme

K V
kapitalisme vonis
kebudayaan
kesatuan Y
kewajiban asasi yudikatif
komunisme yurisprudensi
konstitusi

PPKn | 205
GLOSARIUM

akuntabilitas pertanggungjawaban

ancaman suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau


merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara
konsepsional, kriminal, serta politik

asas alas; dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir


dan berpendapat)

bangsa kumpulan dari masyarakat yang membentuk negara

deklarasi pernyataan ringkas dan jelas tentang suatu hal;


keputusan yang diberitahukan secara terang-terangan
kepada umum dan secara resmi

dekrit keputusan yang dikeluarkan presiden/kepala negara


presiden atas suatu permasalahan yang sangat penting,
mendesak, dan darurat

demokrasi pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk


rakyat

desentralisasi penyerahan urusan pemerintahan kepada daerah yang


menjadi urusan rumah tangganya

diskriminasi pembedaan perlakuan terhadap sesama warga

ekstrateritorial daerah yang menurut hukum internasional diakui


sebagai wilayah kekuasaan suatu negara meskipun
wilayah negara tersebut letaknya di negara lain

206 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


ekstrimisme sikap keras mempertahankan pendirian dengan
berbagai cara, walaupun melanggar ketentuan-
ketentuan dasar negara

globalisasi proses integrasi ke ruang lingkup dunia

grasi pengampunan yang diberikan oleh kepala negara


kepada orang-orang yang dijatuhi hukuman

hak asasi hak dasar yang melekat dalam diri manusia sebagai
manusia anugerah Tuhan Yang Maha Esa

hedonisme pandangan yang menganggap kesenangan dan ke-


nikmatan materi sebagai tujuan hidup utama

hubungan hubungan yang bersifat global yang meliputi semua


internasional hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas
ketatanegaraan

hukum hukum yang mengatur hubungan hukum antara


internasional berbagai bangsa di berbagai negara

hukum privat hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara


orang yang satu dengan orang yang lain, dengan
menitikberatkan pada kepentingan perseorangan

hukum publik hukum yang mengatur hubungan antara negara


dengan alat-alat perlengkapannya atau hubungan
negara dengan perseorangan (warga negara)

ideologi kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas


pendapat yang memberikan arah dan tujuan
kelangsungan hidup

PPKn | 207
individu manusia sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan

individualisme paham yang menganggap diri sendiri lebih penting


daripada orang lain

judical review proses uji materi suatu peraturan terhadap peraturan


yang tingkatannya lebih tinggi

kabinet badan atau dewan pemerintahan yang terdiri atas


kepala pemerintahan bersama para menteri

kapitalisme sistem dan paham ekonomi yang modalnya bersumber


dari modal pribadi atau modal perusahaan swasta
dengan ciri persaingan dalam pasar bebas

kebudayaan semua hasil karya, rasa, dan cipta manusia

kekuasaan kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang


eksekutif

kekuasaan kekuasaan untuk membuat undang-undang


legislatif

kekuasaan kekuasaan untuk mengawasi agar undang-undang


yudikatif ditaati

kewajiban asasi kewajiban dasar manusia

komunisme paham yang menghendaki adanya masyarakat yang


tanpa kelas

208 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


konstitusi sekumpulan peraturan yang menetapkan dan mengatur
pemerintahan. Peraturan-peraturan ini bersifat hukum,
dan sebagian lagi bersifat non-hukum atau ekstra-
hukum

negara suatu organisasi kemanusiaan atau kumpulan manusia-


manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan
yang sama

nilai harga; sesuatu yang dianggap berharga oleh manusia

nilai dasar nilai-nilai dasar yang mempunyai sifat tetap (tidak


berubah), nilai-nilai ini terdapat dalam Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

nilai penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar secara lebih


instrumental kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945 dan
peraturan Perundang-undangan lainnya

nilai praksis realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu


pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

norma aturan yang menjadi pedoman setiap orang yang


meliputi segala macam peraturan-peraturan yang
terdapat dalam perundang-undangan

organisasi organisasi bukan negara yang berkedudukan sebagai


internasional subyek hukum internasional dan mempunyai kapasitas
untuk membuat perjanjian internasional

pemilihan sarana politik untuk mewujudkan kehendak rakyat


umum dalam hal memilih wakil-wakil mereka di lembaga
legislatif serta memilih pemegang kekuasaan eksekutif

PPKn | 209
pengadilan tempat untuk mengadili perkara atau tempat untuk
melaksanakan proses peradilan guna menegakkan
hukum

peradilan proses mengadili perkara sesuai dengan kategori


perkara yang diselesaikan
politik cara; strategi; siasat; berbagai macam kegiatan
dalam suatu sistem politik/negara yang menyangkut
kemaslahatan hidup seluruh warga negara

rakyat kumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa


persamaan dan bersama-sama mendiami suatu
wilayah negara

republik bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh presiden

sabotase menghalangi prosedur dan merusak kelancaran kerja

sistem suatu kesatuan dari unsur-unsur pembentuknya baik


yang berupa input (masukan) ataupun output (hasil)
yang terdapat dalam lingkungan dan diantara unsur-
unsur tersebut terjalin suatu hubungan yang fungsional

spionase penyelidikan secara rahasia terhadap data kemiliteran


dan data ekonomi negara lain; segala sesuatu yang
berhubungan dengan tindakan memata-matai pihak
lain

terorisme praktik-praktik tindakan teror yang biasanya


menggunakan kekerasaan untuk menimbulkan
ketakutan dalam usaha mencapai tujuan-tujuan
tertentu

210 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


vonis keputusan hakim atas suatu perkara yang
dipersengketakan atau diadili

yurisprudensi keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara


yang tidak diatur oleh undang-undang dan dijadikan
pedoman oleh hakim lainnya dalam memutuskan
perkara serupa

PPKn | 211
DAFTAR
PUSTAKA

Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. 2008. Hak Asasi Manusia (HAM).
Jakarta: Universitas Terbuka
Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio.
Bandung: Genesindo
Busroh, Abu Daud. 2009. Ilmu Negara. Jakarta: Bumi Aksara
Chamim, Asykuri Ibn. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan; Menuju
Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban. Yogyakarta: Majelis
Diklitbang PP Muhammadiyah
Dahl, Robert A. 1992. Demokrasi dan Para Pengkritiknya. Jakarta: Yayasan
obor Indonesia
Darmawan, Cecep. 2002. Pergumulan Demokrasi; Beberapa Catatan Kritis.
Bandung: Pustaka Aulia Press
Gaffar, Affan. 2004. Politik Indonesia; Transisi Menuju Demokrasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Huntington, Samuel P. 1997. Gelombang Demokrasi Ketiga. Jakarta: Pustaka
tama rafiti
smail, aufik. 200 . t st fi en ni is e eninis t inis
is e akarta ayasan itik nfinitum
Kaelan. 2012. Problem Epistemologis Empat Pilar Berbangsa dan
Bernegara. Yogyakarta: Paradigma
Kansil, C.S.T.1992. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Kansil, C.S.T dan Christine S.T Kansil. 2001. Ilmu Negara. Jakarta: Pradnya
Paramita.
Khor, Martin. 2003. is si e n e e e t n
Yogyakarta: Cinderelas Pustaka Rakyat Cerdas
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Konstekstual; Konsep dan
Aplikasinya. Bandung P Refika ditama
Komalasari, Kokom dan Yusnawan Lubis. 2008. Pendidikan Pancasila:
Panduan bagi Para Politisi. Surabaya: Lentera Cendekia
Kusnardi, Mohammad dan Hermaily Ibrahim. (1983). Pengantar Hukum
Tata Negara. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum
Universitas Indonesia

212 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


akara , hammad aufik. 200 . Hukum Acara Pidana dalam Teori dan
Praktek. Jakarta: Ghalia Indonesia
Moeljatno. 2003. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jakarta: Bumi
Aksara
Latif, Yudi. 2012. e i n ist isit s si n it s n
Aktualitas Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Lemhanas. 1997. Wawasan Nusantara. Jakarta: PT Balai Pustaka
______. 1997. Ketahanan Nasional. Jakarta: PT Balai Pustaka
Lubis, Yusnawan. 2009. Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap
Tingkat Kesadaran Berkonstitusi Warga Negara Muda. Tesis pada
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan
MPR RI. 2012. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang dasar Negara
e i n nesi n es i en n t n s n
Ayat. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI
_________.2012 . n n n te i si is si n n n n
s e e i n nesi n Jakarta: Sekretariat
Jenderal MPR RI
_________.2012. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI
NN. 2013. i t n n n ni [Online] Tersedia: http://
xa.yimg.com/kq/groups. html [15 Oktober 2013]
Pasaribu, Rowland Bismark F. 2013. Kewarganegaraan. [Online] Tersedia:
http://rowlandpasaribu.wordpress.com. Html [2 Oktober 2013]
Plano, Jack C. 1994. Kamus Analisa Politik. akarta Ra a rafind Persada
Republik Indonesia. 2002. n n n n s e e i
n nesi n akarta inar rafika
_________. 1998. etet n tent n
Asasi Manusia. [Online]. Tersedia: http://www.mpr.go.id. Html [12
September 2013]
_________. 1997. n n n n t n tent n
Peradilan Militer. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12
September 2013]
_________. 1998. n n n n t n tent n
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. [Online].
Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September 2013]

PPKn | 213
_________. 2000. n n n n n tent n
Pengadilan Hak Asasi Manusia. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.
go.id. Html [12 September 2013]
_________. 2003. n n n n t n tent n
Mahkamah Konstitusi. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html
[12 September 2013]
_________. 2004. n n n n n tent n ent
Nasional Indonesia . [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html
[12 September 2013]
_________. 2009. n n n n n tent n
e n e t s n n n n n
Tentang Mahkamah Agung. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id.
Html [12 September 2013]
_________. 2009. n n n n n tent n
e is e s t n t e n e i n t e n
e i n e n e n e i n t e [Online].
Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September 2013]
_________. 2009. n n n n t n tent n
Kekuasaan Kehakiman. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html
[12 September 2013]
_________. 2009. n n n n n tent n
e n t s n n n n n ent n
Peradilan Umum. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12
September 2013]
_________. 2009. n n n n n tent n
Perubahan e t s n n n n n ent n
Peradilan Agama. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12
September 2013]
_________. 2009. n n n n t n tent n
e n e t s n n n n n ent n
Peradilan Tata Usaha Negara. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.
go.id. Html [12 September 2013]
_________. 2011. n n n n n tent n
e n t s n n n n n ent n t i
Politik. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September
2013]
Rais, M.A. 1986. Pengantar dalam Demokrasi dan Proses Politik. Jakarta:
LP3ES

214 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


Rush, Michael dan Phillip Althof. 2003. Pengantar si i iti
akarta Ra a rafind Persada
Sanusi, Ahmad. 2006. “Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan
10 Pilar Demokrasi” dalam Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi
Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan
Kewarganegaraan FPIPS UPI.
Simanjuntak, DH. 2011. Tinjauan Umum tentang Perlindungan Hukum dan
Kontrak Franchise.[ Online] Tersedia: http://www.repository.usu.
ac.id. Html [14 November 2013]
Soeharyo, Sulaeman dan Nasri Efendi. 2001. iste en e en n
e e int e e i n nesi Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Soekanto, Soerjono. 2002. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Penegakan
Hukum. akarta. P Ra a rafind Persada
Somardi. 2007. “Hukum dan Penegakan Hukum” dalam Materi dan
e e n n Jakarta: Universitas Terbuka
Sumaatmadja, Nursid. 2006. n si nte s si n
in n n i Bandung: Alfabeta
Sundawa, Dadang. 2007. “Kerangka Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
dan Kebanggan sebagai Bangsa Indonesia” dalam Materi dan
e e n n Jakarta: Universitas Terbuka
yafiie, nu encana. 2002. iste iti n nesi Bandung P Refika
Aditama
Taniredja, Tukiran dan Kawan-kawan. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan.
Bandung: Alfabeta
Wuryan, Sri dan Syaifullah. 2006. Ilmu Kewarganegaraan. Bandung:
Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan
Indonesia.

Sumber Gambar

Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka

Dokumen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

PPKn | 215
http://sman2purworejo.sch.id/2011/11/18/.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://bkd.surabaya.go.id/berita-detail.php?id_berita=20.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http .e tiant .files. rdpress.c m.


Diunduh tanggal 17 November 2015

http://www.indotekhnoplus.com/news/view/260/4.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://www.elsam.or.id.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://www.mpr.go.id.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http isatapu nkidul.bl gsp t.c m p pr fil-desa.html.


Diunduh tanggal 17 November 2015

http://sport.news.viva.co.id/news/read/322168.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://cjzarah.blogspot.com/2013/11/.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://korem073makutarama.wordpress.com.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://www.vhrmedia.com.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/en/photo/.
Diunduh tanggal 17 November 2015

216 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


http://blog.rawins.com/2011/05/.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://strategi-militer.blogspot.com/2013/07/.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://www.pasti.co.id.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://www.merdeka.com.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1359195018/.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://nasional.kompas.com/read/2013/12/16/1121479/.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://www.primaironline.com.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://www.hukumonline.com.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://kulonprogonews.wordpress.com/2011/04/13.
Diunduh tanggal 17 November 2015

http://hasprabu.blogspot.com/2012/06/.
Diunduh tanggal 17 November 2015

PPKn | 217
Profil Penulis
Nama Lengkap : Yusnawan Lubis
Telp. Kantor/HP :(0265) 331359/0813 23251478
E-mail :yusnawan.lubis@gmail.com
Akun Facebook : Yusnawan Lubis Foto penulis
Alamat Kantor : Jalan Mancogeh No.26 Kota Tasikmalaya 3x3,5 cm
Jawa Barat
Bidang Keahlian: PPKn
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 2012 – sekarang: Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan di Puskom Amik Hass.
2. 2009 – sekarang: Guru Mata Pelajaran PPKn di SMKN 1 Tasikmalaya.
3. 2008 – sekarang: Tutor Mata Kuliah Pemeblajaran PKN di SD dan Materi/
Pembelajaran PKn di SD pada Program Pendidikan Dasar
Universitas Terbuka UPBJJ Bandung.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) – Sekolah Pascasarjana –
Universitas Pendidikan Indonesia (2007 – 2009)
2. S1: Jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan (PMPKn) –
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial – Universitas Pendidikan
Indonesia (2002 – 2006)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas I diterbitkan oleh PT
Arfino Raya Tahun 2008
2. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II diterbitkan oleh PT
Arfino Raya Tahun 2008
3. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas III diterbitkan oleh
PT Arfino Raya Tahun 2008
4. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas IV diterbitkan oleh
PT Arfino Raya Tahun 2008
5. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas V diterbitkan oleh PT
Arfino Raya Tahun 2008
6. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas VI diterbitkan oleh
PT Arfino Raya Tahun 2008
7. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK Kelas X diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2010
8. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK Kelas XI diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2010
9. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK Kelas XII diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2010
10. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2014
11. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2015

218
12. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas IX diterbitkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2015
13. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2016
14. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2016
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Kesadaran Berkonstitusi Warga
Negara Muda (Studi deskriptif analitis terhadap siswa SMA di Kota Tasikmalaya)
Tahun 2009
2. Upaya Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMK Melalui Pembelajaran
Berbasis Isu-isu kontoversial (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X
Akuntansi 2, SMKN 1 Tasikmalaya) Tahun 2014

Informasi Lain dari Penulis:


Penulis lahir di Tasikmalaya, pada tanggal 27 Juli 1983. Menikah dan dikaruniai 2 orang
anak. Selain sebagai pendidik, penulis juga aktif sebagai pengurus MGMP PPKn tingkat
Provinsi Jawa Barat. Penulis juga banyak terlibat dalam berbagai kegiatan pelatihan
dan seminar baik tingkat nasional maupun internasional. Pada Tahun 2014, penulis
ikut serta dalam kegiatan Continuous Profesional Development Program For West Java
Teachers di Adelaide, Australia.

219
Profil Penulis
Nama Lengkap : H. Mohamad Sodeli
Telp. Kantor/HP :021-8615286/081318966713
E-mail :sodelisman44jkt@yahoo.co.id
Akun Facebook : Mohamad Sodeli Foto penulis
Alamat Kantor : Jln. Delima 4 Perumnas Klender 3x3,5 cm
Jakarta Timur
Bidang Keahlian: PPKn
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Guru Mata Pelajaran PPKn
2. 2007 – 2013 dan 2016: Wakil Kepala sekolah.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2 : Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Pasca Sarjana
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta ( 2012 lulus 2015).
2. S1: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Jurusan PMP-Kn IKIP Jakarta
(1990 – 1995).
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk SMA Kelas XI (2017).
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Pengaruh Minat Belajar dan Persepsi Siswa Pada Kompetensi Profesional guru
Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Survei pada
SMA Negeri di Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur)

Informasi Lain dari Penulis:


Lahir di Tegal, 5 Maret 1971. Menikah dan dikaruniai 3 anak. Saat ini menetap di Bekasi.
Aktif di organisasi profesi Guru yaitu PGRI DKI Jakarta sebagai anggota kelompok kerja
advokasi Guru dan pernah menjadi Ketua MGMP PKn Provinsi DKI Jakarta periode
2010 - 2014. Terlibat di berbagai kegiatan di bidang pendidikan, beberapa kali menjadi
narasumber pada Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 yang diselenggarakan
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.

220
Profil Penelaah
Nama Lengkap : Dr. Dadang Sundawa, M.Pd.
Telp. Kantor/HP : 022 2013163 / 08122171079
E-mail : d_sundawa@yahoo.com
Akun Facebook : sundawadadang@yahoo.com
Alamat Kantor : Jl. DR. Setiabudhi 229 Bandung
Bidang Keahlian: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 2015 – sekarang: Pengembang Panduan Tendik Berprestasi di Direktorat Tendik.
2. 2001 – sekarang: Pengembang Kurikulum di Direktorat PSMP.
3. 1988 – sekarang: PNS (Dosen UPI di Bandung)
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Prodi PKn di SPS UPI Bandung (2008-2011)
2. S2: Prodi IPS Pendidikan Dasar IKIP Bandung (1995 – 1997)
3. S1: Prodi PKn-Hukum IKIP Bandung (1981 – 1986)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Buku IPS SD tahun 2006
2. PPKn SD tahun 2006
3. PPKn SMP
4. PPKn SMA
5. PKn SMP Kurikulum 2013
6. PKn SMA Kurikulum 2013
7. Materi dan Pembelajaran PKn
8. Konsep Dasar PKn
9. PPKn SMP Kurikulum 2013
10. PPKn SMA Kurikulum 2013
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Dampak Sertifikasi Guru Melalui Jalur Penilaian Portofolio Terhadap Pengembangan
Kompetensi Kewarganegaraan Guru Pkn Di Kota Bandung, 2009
2. Penyuluhan Hukum Dan Ham Untuk Perlindungan Hak-Hak Perempuan Dalam
Rumah Tangga Di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, 2009
3. Membangun Kelas Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Laboratorium
Pendidikan Demokrasi, 2010
4. Pengembangan Model Penyuluhan AIDDA (Awareness, Interest, Desire, Decision,
dan Action) Untuk Mengatasi Kekerasan Anak di Kecamatan Rongga Kabupaten
Bandung, tahun 2013
5. Metode Pembelajaran Klik Berbasis Mind Map dalam Memanfaatkan Cara Kerja
Otak Sebagai Mesin Asosiasi Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Hukum, tahun 2013
6. Pengembangan Model Penyuluhan AIDDA (Awareness, Interest, Desire, Decision,
dan Action) Untuk Mengatasi Perilaku Menyimpang dalam Membuang Sampah
Pada Kalangan Siswa di Bandung, tahun 2014
7. Metode Pembelajaran Klik Berbasis Mind Map dalam Memanfaatkan Cara Kerja
Otak Sebagai Mesin Asosiasi Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Hukum Pidana, 2014

221
8. Persepsi Dan Pemahaman Guru Peserta Plpg Ips Terhadap Penerapan Pendekatan
Saintifik Pada Kurikulum 2013, 2014
9. Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Green Constitution Dalam
Meningkatkan Kesadaran Berkonstitusi Mahasiswa, 2015

Informasi Lain dari Penulis:


Lahir di Indramayu, 15 Mei 1960, menikah dan dikarunia 2 anak, Saat ini menetap di
Bandung, aktif di oeganisasi profesi AP3NKI. Terlibat di berbagai kegiatan di bidang
pendidikan, seperti pengembang Kurikulum SMP di Direktorat PSMP, menyusun
berbagai panduan tenaga pendidikan berprestasi di Dirjen GTK, beberapakali menjadi
nara sumber nasional kurikulum 2013 dan Ke-PKn-an.

222
Profil Penelaah
Nama Lengkap : Dr. Nasiwan, M.Si.
Telp. Kantor/HP :(0274) 586168 ext.247 / 081578007988
E-mail :nasiwan3@gmail.com
Akun Facebook : Raden Nasiwan
Alamat Kantor : Fakultas Ilmu Sosial UNY, Kampus Karangmalang,
Yogyakarta
Bidang Keahlian: Politik
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 2015: Penelaah Buku PKn SMP SMA Puskurbuk.
2. 2005 – 2015: Reviewer Buku Ajar Puskurbuk.
3. 2002 – 2016: Dosen pada Fakultas Ilmu Sosial UNY.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM (2007-2014)
2. S2: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM (1999 – 2001)
3. S1: IKIP Negeri Yogyakarta (1990 – 1994)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Teori-Teori Politik/Penerbit: Onbak Yogyakarta 2012
2. Dasar-dasar Ilmu Politik/Penerbit: Onbak Yogyakarta 2013
3. Filsafat Ilmu Sosial/Penerbit: Fistrans Institute FIS UNY 2014
4. Indigenousasi Ilmu Sosial/Penerbit: Fistrans Institute FIS UNY 2012
5. Seri Teori Sosial Indonesia/Penerbit: UNY Press 2016
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Model Pengembangan Ilmu Sosial Profetik 2014-2015
2. Dilema Transformasi Partai Keadilan Sejahtera 2015
3. Pengaruh Diskursus Ilmu Sosial pada Dinamika Keilmuan Sosial di FIS UNY 2013-
2014

Informasi Lain dari Penulis:


Lahir di Tambak, 17 April 1965. Saat ini menetap di Yogyakarta. Aktif di organisasi
HISPISI(Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Sosial Indonesia).

223
Profil Penelaah
Nama Lengkap : Dr. Kokom Komalasari, M.Pd.
Telp. Kantor/HP :022-2013163/08122174034
E-mail :komsari36@yahoo.co.id
Akun Facebook : komsari36@yahoo.co.id
Alamat Kantor : Departemen PKn FPIPS Universitas Pendidikan
Indonesia, Gedung FPIPS Lt. 2. UPI
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. 40154
Bidang Keahlian: Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 2001 – sekarang: Dosen Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan \
Indonesia.
2. 2012 – 2014: Anggota Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Pendidikan
Indonesia.
3. 2010 – sekarang: Instruktur Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
4. 2011 – sekarang: Penilai Buku Non Teks Pelajaran bidang Pendidikan
Kewarganegaraan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kemendikbud.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Sekolah Pascasarjana/Program Studi Pendidikan IPS Konsentrasi Pendidikan
Kewarganegaraan/Universitas Pendidikan Indonesia (2005-2009)
2. S2: Sekolah Pascasarjana/Program Studi Pendidikan Luar Sekolah/IKIP Bandung
(1996 – 1999)
3. S1: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/ Jurusan Pendidikan Moral
Pancasila dan Kewarganegaraan/ IKIP Bandung (1990 – 1995)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs dan SMA/MA, Penerbit Swasta
di Bandung.
2. Building Civic Competences in Global Era Through Civic Education: Problem and
Prospect, Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Universitas
Pendidikan Indonesia, (2009).
3. Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa,
Bandung: Widya Aksara Press dan laboratorium PKn Universitas Pendidikan
Indonesia. (2011).
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
4. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan melalui Penerapan Model Controversial Issues di kelas XII-IPA 1
SMAN 1 Lembang Kabupaten Bandung, (2007).
5. Perlindungan Hak-Hak Pembantu Rumah Tangga (Studi Kasus pada Yayasan Sosial
Purna Karya Kota Bandung)”, (2007).
6. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kompetensi Kewarganegaraan
Siswa SMP di Jawa Barat”, (2009).
7. Resosialisasi Anak Jalanan (Studi pada Rumah Singgah di Kota Bandung), (2009).
8. Manajemen SDM-Dosen dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di UPI, (2010).

224
9. Pengembangan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Living Values Activity
untuk Pembentukan Karakter Mahasiswa, (2011).
10. Nilai-Nilai dalam Cerita Silat Kho Ping Hoo dan Pengaruhnya terhadap Pembentukan
Karakter, (2011).
11. Pengembangan Karakter Siswa SMP melalui Model Pembelajaran Kontekstual
Berbasis Living Values Activity, ( 2012).
12. Penggunaan Wayang Golek sebagai Sumber Belajar IPS untuk Pengembangan
Nilai-Nilai Sosial Budaya Siswa SMP, (2012).
13. Model Integrasi Living Values Education dalam Perkuliahan untuk Pengembangan
Karakter Mahasiswa, (2012).
14. Implementasi Pendidikan Karakter dan Pengaruhnya terhadap Pembentukan
Karakter Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia, (2012).
15. Model Pembelajaran PKn Berbasis Living Values Education untuk Pengembangan
Karakter Mahasiswa, (2013).
16. Model Pembelajaran PKn Berbasis Budaya untuk Pengembangan Karakter
Mahasiswa, (2013).
17. Pengembangan Living Values Education dalam Pembelajaran, Habituasi, dan
Ekstrakurikuler untuk Pembentukan Karakter Peserta Didik, (multitahun, 2013-
2014).
18. Model Pembelajaran Indiginasi dalam IPS untuk Pengembangan Wawasan
Multikultural Mahasiswa, (2013).
19. Bahan Ajar PKn Berbasis Nilai-Nilai Kehidupan (Living Values) untuk
Mengembangkan Karakter Mahasiswa, (2014).
20. Analisis Kebutuhan Kurikulum Program Sarjana, Magister, dan Doktor pada PKn
terintegrasi, (2015).
21. Pengembangan Multimedia Interaktif dalam pembelajaran PKn Berbasis Nilai
Untuk Permbentukan Karakter Mahasiswa, (2015).
22. Pengembangan Model Buku Teks PPKn SMP Berbasis Living Values Education
untuk Pembentukan Karakter Peserta Didik, (mulltitahun, 2015-2016).
23. Pengembangan Nilai-Nilai Multikulturalisme dalam Buku Teks Sejarah Indonesia
SMA/MA, (mulltitahun, 2015-2016).

Informasi Lain dari Penulis:


Lahir di Tasikmalaya, 01 Oktober 1972. Menikah dan dikaruniai 2 anak. Saat ini menetap
di Bandung. Terlibat aktif dalam berbagai kegiatan, diantaranya mengikuti program
Short Overseas Elementary Education Training Program di Huazhong Normal University,
China (2010), peneliti bidang pembelajaran PKn dan pendidikan karakter (UPI, DP2M
Dikti Kemendikbud, dan Kemenristek dan Dikti), penulis artikel jurnal nasional dan
internasional, penyaji dalam seminar nasional dan internasional, diantaranya The 3th
World Conference on Teaching Learning and Educational Leadership, Brussels, Belgia
(2012), instruktur dalam berbagai workshop terkait Pembelajaran PKn (metode/model,
media, dan penilaian), penulis buku referensi, diantaranya “Pembelajaran Kontekstual”,
dan penulis buku teks Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan SMA (2007).

225
Profil Penelaah
Nama Lengkap : Drs. Supandi, M.Pd
Telp. Kantor/HP : 0341-532100/HP 081233453008
E-mail : supandip4tk@yahoo.co.id
Akun Facebook : supandip4tk
Alamat Kantor : Jl. Raya Arhanud – Pendem Kec. Junrejo Kota Batu
Bidang Keahlian: Widyaiswara Madya Bidang keahlian PPKn
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Widyaiswara Madya (gol. IV/B) P4TK PKn dan IPS Batu
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2: Fakultas Pendidikan Progam Pascasarjana Jurusan Teknologi Pembelajaran
Universitas Negeri Malang (2001 – 2003)
2. S1: Fakultas Ilmu Sosial Jurusan PMP/KN IKIP PGRI Kota Malang (1980 – 1984)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Penelaah sekaligus Penulis Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada
Mata Pelajaran PKn SD, SMP Tahun 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015
2. Penelaah sekaligus Penulis Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada
Mata Pelajaran PKn SD, SMP Tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2015
3. Penelaah sekaligus Penulis Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada
Mata Pelajaran PKn SD, SMP Tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 berdasarjab MOU
Kapolri dan Kemdikbud Tahun 2010
4. Penelaah sekaligus Penulis Model Pengintegrasian Pendidikan Antikrupsi pada
Mata Pelajaran PPKn SD, SMP dan SMA Berdasarkan Kurikulum 2013 Tahun 2016,
5. Penelaah sekaligus Penulis Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada
Mata Pelajaran PPKn SD, SMP dan SMA Berdasarkan Kurikulum 2013 Tahun 2016dst.
6. Penelaah Buku Guru dan Siswa Mata Pelajaran PPKn SMP Kelas VIII dan SMA Kelas
XI Tahun 2016 Berdasarkan Kurikulum 2013 di Puskurbuk Tahun 2016.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak Ada

Informasi Lain dari Penulis:


Supandi, Lahir di Magetan, 13 Desember 1957. Menikah dengan Mudjiati, dan dikaruniai
3 anak. Saat ini menetap di Malang. Aktif di organisasi profesi Widyaiswara.
1. Penulis Bahan Pelatihan dan sekaligus sebagai Instruktur Nasional Latihan Kerja
Instruktur PPKn SD, SMP, SMA Direktorat Jenderal Mandikdasmen Tahun 1994 –
hingga 2001.
2. Penulis dan Narasumber Model Pembelajaran Portofolio SD SMP dan SMA Tahun
2001 hingga 2004
3. Dewan Juri Bela Negara tingkat SMK Tahun 2007, 2008, 2009, 2010
4. Dewan Juru Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014
dan 2015
5. Dewan Juru Lomba Kesadaran Berkonstitusi Tingkat Nasional Tahun 2014
Direktorat SMP Ditjen Dikdas Tahun 2014
6. Dewan Juru Lomba Kesadaran Berkonstitusi Tingkat Nasional Tahun 2014 di
Mahkamah Konstitusi

226
7. Seleksi dan Dewan Juri Lomba Inovasi Pembelajaran SMP Tingkat Nasional tahun
2012, 2013, 2014 dan 2015 Direktorat SMP Ditjen Dikdas
8. Narasumber Workshop Tingkat Nasional Pembinaan Pendidikan Antikorupsi
Melalui Model Pengintegrasian ke Mata Pelajaran PKn SD,dan SMP 2009, 2010,
2011, 2012, 2013 dan 2014.
9. Penulis Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PPKn SMP
Tahun 2014/2015.
10. Narasumber Implementasi Kurikulum 2013 tahun 2013, 2014 dan 2015
11. Penyusun Soal Uji Kompetensi Awal Guru Mata Pelajaran PPKn SMP Tahun 2014
12. Penyusun soal UKG guru Mata Pelajaran PPKn SMP Tahun 2015
13. Penulis Modul Pelatihan Pasca UKG Mata Pelajaran PPKn SMP Tahun 2015/2016.
14. Penulis berbagai Bahan Ajar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Mata Pelajaran PKn
dan IPS di P4TK PKn dan IPS Sejak tahun 1990 – hingga sekarang.
15. Penulis dan Narasumber Pembelajaran berbasis Deep Dialogue and Critical
Thinking pada Pembalajaran PKn dan IPS SD, SMP, dan SMP Tahun 1996 - 1998

227
Profil Editor
Nama Lengkap : Drs. Hendytio Rumbiono
Telp. Kantor/HP : 085718196428
E-mail : hendymedelina@gmail.com
Akun Facebook : Hendytio Rumbiono
Alamat Kantor : -
Bidang Keahlian: Editor
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 2010-2016: Koordinator Penilaian Buku Nonteks Pelajaran di Pusat Kurikulum dan
Petbukuan, Balitbang, Kemdikbud
2. 2010-2016: Staf Bidang Perbukuan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud
3. 1989-2010: Staf bidangPengendalian Mutu Bukudi Pusat Perbukuan, Depdikbud
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S1: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Jurusan Administrasi Negara/Universutas
Diponegoro- Semarang (1979 – 1987)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. PPKn XI
2. PPKn IX
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak Ada

Informasi Lain dari Penulis:


Lahir di Pekanbaru, 16 Agustus 1958. Menikah dan dikaruniai 2 anak. Pernah mengikuti
Training for Trainers in Textbook Writing di Recsam-Malaysia selama tiga bulan. Aktif
dalam berbagai kegiatan di bidang perbukuan sebagai pelatih penulisan buku teks
pelajaran dan buku nonteks pelajaran. Menjadi narasumber penulisan buku muatan
lokal bahasa Inggrisuntuk SD di Jayapura, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Papua. Narasumber penulisan naskah buku teks pelajaranSD berbasis
kearifan lokal “Kulababong” di Maumere- Sikkayang diselenggarakan oleh organisasi
internasional Wahana Visi Indonesia. Narasumber dalam penulisan buku tentang literasi
keuangan untuk siswa SD-SMA yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).Pernah menjadi pemimpin redaksi majalah triwulan “Buletin Pusat Perbukuan”.
Saat ini tinggal di Tangerang Selatan.

228
Catatan:
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Hari gini
berteman
dengan
narkoba,

apa
d u
k
n
a
i
t
a
a
?
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pendidikan Pancasila REPUBLIK INDONESIA
2017
dan Kewarganegaraan

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) untuk kelas XI (sebelas) ini merupakan
jawaban atas tuntutan buku pelajaran yang berkualitas. Buku ini mengembangkan kompetensi

Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan • Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK


kewarganegaraan kalian melalui pendekatan scientific dimana melalui buku ini dalam proses
pemebelajaran kalian didorong untuk selalu mengamati, menanya, mengumpulkan data,
mengasosiasikan dan mengkomunikasikan pengetahuan yang kalian peroleh. Dengan kata lain,
melalui buku ini, kalian didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan, menciptakan kerja
sama dalam kelompok, menilai diri sendiri, serta meningkatkan keterampilan sebagai warga
negara.
dan Kewarganegaraan
Selain itu, buku ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara. Sehingga pada akhirnya, setelah mempelajari seluruh
materi pada buku ini, kalian menjadi warga negara yang baik dan cerdas, yaitu warga negara
yang memiliki rasa cinta tanah air dan kesadaran politik yang tinggi serta dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka
Tunggal Ika, dan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sekaitan dengan hal tersebut, buku PPKn untuk kelas XI ini mengajak kalian untuk mengkaji
materi-materi pembelajaran yang dapat mendorong kalian menjadi warga negara yang baik dan
cerdas. Adapun materi pembelajaran PPKn di kelas XI ini terdiri atas: 1) Harmonisasi Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila; 2) Sistem dan Dinamika Demokrasi
Pancasila; 3) Sistem Hukum dan Peradilan Di Indonesia; 4) Dinamika Peran Indonesia dalam
Perdamaian Dunia; 5) Mewaspadai Ancaman Terhadap Kedudukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia; dan 6) Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Materi-materi tersebut disajikan dengan bahasa yang
mudah dipahami dilengkapi dengan gambar, bagan/tabel, tugas kelompok, tugas
mandiri,refleksi, rangkuman materi, penilaian diri, uji kompetensi, info kewarganegaraan,
penanaman kesadaran berkonstitusi, serta proyek kewarganegaraan sebagai wahana
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif dan mandiri.

ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5


HET
Rp16.600 Rp17.300 Rp18.000 Rp19.400 Rp24.900

SMA/MA/
ISBN: SMK/MAK
978-602-427-090-2 (jilid lengkap)
KELAS

XI
978-602-427-092-6 (jilid 2)
Di unduh dari : Bukupaket.com
EDISI REVISI 2018

SMA/MA/
SMK/MAK
KELAS
XII
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap
awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan
zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.-- . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
xii, 140 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII


ISBN 978-602-427-090-2 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-427-093-3 (jilid 3)

1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan -- Studi dan Pengajaran


I. Judul
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

600

Penulis : Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli


Penelaah : Dadang Sundawa, Nasiwan
Pe-review : Ujang Suherman
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Cetakan ke-1, 2015 (ISBN 978-602-427-093-3)


Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi)
Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt.

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kata Pengantar
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah mata pelajaran
yang dirancang untuk membekali siswa dengan keimanan dan akhlak mulia
sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Melalui pembelajaran PPKn, siswa dipersiapkan untuk dapat berperan
sebagai warga negara yang efekƟf dan bertanggung jawab. Oleh karena itu,
dalam mapel ini membahas secara utuh materi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Materi-materi tersebut, diharapkan
dapat diterjemahkan oleh siswa di dalam tata cara kehidupan berbangsa,
bernegara, dan bermasyarakat dengan Ɵdak mengesampingkan nilai-nilai
universal kemanusiaan dalam implementasinya.
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, kompetensi yang dibentuk melalui
pembelajaran PPKn untuk Pendidikan Menengah Kelas XII haruslah mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. KeƟga kompetensi
tersebut, diajarkan untuk membuat siswa terampil dalam menerapkan hasil
pembelajaran PPKn dalam kehidupan nyata. Hal tersebut diharapkan dapat
membentuk siswa menjadi seorang warga negara yang taat dan meyakini
falsafah hidup bangsa Indonesia dalam kesehariannya. Dengan demikian,
kompetensi lulusan pendidikan menengah mampu menjadi cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Untuk mencapai kompetensi seperƟ di atas, pembelajaran PPKn dirancang
berbasis akƟvitas. Berbagai akƟvitas yang dibuat, akan disesuaikan dengan
tema kewarganegaraan. Hal itu diharapkan dapat mendorong siswa menjadi
warga negara yang bertanggung jawab melalui kepeduliannya terhadap
permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa, negara, dan masyarakat
sekitar sampai peradaban dunia. Kepedulian tersebut, ditunjukkan dalam
bentuk parƟsipasi akƟf dalam pengembangan komunitas yang terkait
dengan dirinya. Kompetensi yang dihasilkan bukan lagi terbatas pada kajian
pengetahuan ataupun keterampilan penyajian dalam bentuk karya tulis akan
tetapi, lebih ditekankan kepada keterampilan berbentuk Ɵndakan nyata
sebagai perwujudan dari sikap peduli, bertanggung jawab, dan cinta tanah
air yang telah terasah dalam diri siswa.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk
mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan iii

Di unduh dari : Bukupaket.com


Adapun peran guru adalah meningkatkan dan menyesuaikan daya serap
siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini. Oleh sebab itu, guru
dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain
yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial serta alam
sekitarnya.
Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka terhadap masukan dan
akan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengundang para pembaca untuk memberikan kriƟk, saran, dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan edisi berikutnya. Atas kontribusi
tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan
yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan
generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Tim Penulis

Membaca tanpa merenungkan adalah


bagaikan makan tanpa dicerna.

iv Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................... iii


Daftar Isi .............................................................................................. v
Daftar Gambar .................................................................................... viii
Keunggulan Buku ............................................................................... x

BAB 1 Kasus-Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara ................................................................... 1
A. Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara ........................ 3
B. Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam
Pancasila ............................................................................ 5
C. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara ..................................................................... 17
D. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara ................................................... 24
Refleksi .................................................................................................. 27
Rangkuman .......................................................................................... 28
Penilaian Diri........................................................................................ 29
Proyek Kewarganegaraan ................................................................... 31
Uji Kompetensi Bab 1 .......................................................................... 32

Bab 2 Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia .............. 33


A. Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum ................... 34
B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin
Keadilan dan Kedamaian .................................................... 41
C. Dinamika Pelanggaran Hukum ........................................... 50

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan v

Di unduh dari : Bukupaket.com


Refleksi .................................................................................................. 60
Rangkuman .......................................................................................... 62
Penilaian Diri........................................................................................ 63
Proyek Kewarganegaraan ................................................................... 66
Uji Kompetensi Bab 2 .......................................................................... 68

Bab 3 Pengaruh Kemajuan Iptek terhadap Negara Kesatuan


Republik Indonesia ................................................................... 69
A. Mengidentifikasi Pengaruh Kemajuan Iptek terhadap
NKRI ................................................................................... 71
B. Membangun Sikap Selektif dalam Menghadapi Berbagai
Pengaruh Kemajuan Iptek ................................................... 80
Refleksi .................................................................................................. 87
Rangkuman .......................................................................................... 87
Penilaian Diri........................................................................................ 88
Proyek Kewarganegaraan ................................................................... 91
Uji Kompetensi Bab 3 .......................................................................... 92

Bab 4 Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks


Negara Kesatuan Republik Indonesia .................................... 93
A. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia ................... 94
B. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa
ke Masa ............................................................................... 100
Refleksi .................................................................................................. 116
Rangkuman .......................................................................................... 116
Penilaian Diri........................................................................................ 117
Proyek Kewarganegaraan ................................................................... 120
Uji Kompetensi Bab 4 .......................................................................... 120

vi Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Indeks .................................................................................................... 121
Glosarium ............................................................................................. 123
Daftar Pustaka ..................................................................................... 126
Sumber Gambar................................................................................... 131
Profil Penulis......................................................................................... 134
Profil Penelaah ..................................................................................... 137
Profil Editor .......................................................................................... 139

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan vii

Di unduh dari : Bukupaket.com


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Musyawarah mufakat menjadi salah satu kewajiban


warga negara dalam mengambil keputusan .................. 7
Gambar 1.2 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak ................................................ 10
Gambar 1.3 Setiap warga negara berhak berkumpul, mengemukakan
pendapat dan pikirannya................................................ 10
Gambar 1.4 Siskamling merupakan perwujudan kewajiban warga
negara dalam bidang pertahanan dan keamanan ........... 11
Gambar 1.5 Setiap warga negara berhak untuk mengembangkan
budaya daerahnya .......................................................... 12
Gambar 1.6 Anak jalanan merupakan golongan warga negara yang
kurang beruntung karena tidak bisa menikmati haknya
secara utuh ..................................................................... 19
Gambar 2.1 Simbol peradilan ........................................................... 33
Gambar 2.2 Contoh tindakan terhadap pelaku pelanggaran aturan .. 34
Gambar 2.3 Anggota kepolisian sedang melakukan pemeriksaan
tempat kejadian perkara ................................................ 42
Gambar 2.4 Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia ............. 44
Gambar 2.5 Gedung pengadilan sebagai salah satu tempat bagi
setiap warga negara untuk mencari keadilan................. 46
Gambar 2.6 Para penasihat hukum atau advokat juga merupakan
salah satu penegak hukum ............................................. 46
Gambar 2.7 Gedung KPK ................................................................. 49
Gambar 2.8 Para pelajar yang bolos sekolah ditertibkan oleh
aparat penegak hukum ................................................... 51
Gambar 2.9 Kegiatan ronda malam merupakan bukti kepatuhan
terhadap aturan yang berlaku ........................................ 59
Gambar 3.1 Masyarakat dapat mengetahui potensi calon
pemimpinnya melalui proses debat yang disiarkan
langsung oleh televisi .................................................... 72

viii Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Gambar 3.2 Kehidupan glamor melalui diskotek merupakan
salah satu dampak negatif dari kemajuan iptek ............. 76
Gambar 3.3 Pengaruh negatif dari kemajuan iptek diminimalisasi
salah satunya melalui proses pendidikan di sekolah
yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila ........................ 81
Gambar 4.1 Slogan “NKRI Harga Mati ............................................ 93
Gambar 4.2 Sidang PPKI menetapkan UUD 1945 yang secara
langsung menetapkan bentuk negara Indonesia
sebagai negara kesatuan ................................................ 97
Gambar 4.3 Sutan Syahrir, perdana menteri pertama di Indonesia ... 102
Gambar 4.4 Suasana Konferensi Meja Bundar di Den Haag
Belanda .......................................................................... 105
Gambar 4.5 Partai-partai peserta Pemilu 1955 yang merupakan
pemilu pertama di Republik Indonesia......................... 108
Gambar 4.6 Dekret Presiden 5 Juli 1959; awal berlakunya kembali
UUD 1945 dan berlakunya sistem demokrasi
terpimpin ....................................................................... 111

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ix

Di unduh dari : Bukupaket.com


Keunggulan Buku

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ini merupakan


buku pegangan dalam proses pembelajaran. Buku ini banyak sekali
manfaatnya bagi siswa dan guru. Bagi siswa, buku ini akan mengantarkan
mereka memperoleh wawasan yang diperlukan untuk menjadi warga negara
yang baik. Sedangkan bagi guru, buku ini dapat dijadikan sebagai panduan
dalam melaksanaan proses pembelajaran baik di dalam maupun di lingkungan
sekolah.
Penyusunan buku ini diharapkan menjadi merupakan jawaban atas tuntutan
terhadap adanya buku pelajaran yang berkualitas. Maksudnya adalah buku
pelajaran yang tidak hanya memaparkan materi, akan tetapi membelajarkan
siswa tentang materi. Buku ini mengembangkan kompetensi kewarganegaraan
melalui pendekatan scientific. Pendekatan tersebut, akan mendorong Anda
untuk selalu mengamati, menanya, mengumpulkan data, menalar, dan
mengomunikasikan.
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum 2013. Materi yang disajikan
dalam buku ini dikemas secara sistematis dan menarik serta ditujukan untuk
meningkatkan kreativitas Anda. Bahasa yang dipergunakan merupakan bahasa
yang mudah dipahami oleh Anda. Dengan kata lain, bahasa yang dipergunakan
bukanlah bahasa yang kaku, tetapi bahasa yang fleksibel serta bersahabat
dengan Anda. Selain itu kami melengkapi penyajian dengan beragam rubrik
yang menarik. Rubrik-rubrik yang disajikan di dalam buku ini, telah kami
rancang agar mampu mendorong Anda untuk aktif dalam setiap rangkaian
proses pembelajaran. Adapun sistematika yang terdapat dalam buku ini di
antaranya sebagai berikut.

1. Pengantar. Bagian ini terdapat pada awal setiap bab, fungsinya untuk
memberikan gambaran awal mengenai materi pembelajaran yang akan
Anda pelajari. Oleh karena itu, Anda akan disuguhi gambar atau lagu yang
tentunya akan semakin mendorong Anda untuk lebih tahu lagi materi yang
dipelajari pada bab tersebut.

2. Materi Pembelajaran. Bagian ini berisi paparan materi pembelajaran


yang harus Anda pelajari. Materi pembelajaran disajikan dengan menarik
dan didukung oleh gambar-gambar yang relevan serta contoh-contoh yang
bersumber dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.
Materi pembelajaran, dilengkapi dengan rubrik Info Kewarganegaraan

x Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


yang berisi tentang informasi-informasi tambahan yang tentunya akan
memperluas cakrawala berpikir Anda. Selain itu, juga terdapat rubrik
Penanaman Kesadaran Berkonstitusi. Rubrik ini yang berisi nilai-nilai
sifatnya penting dan mendasar yang akan mengarahkan Anda dalam
pergaulan di berbagai lingkungan kehidupan.

3. Tugas Mandiri dan Kelompok. Bagian ini mengajak Anda berlatih baik
secara mandiri atau berkelompok untuk menyelesaikan berbagai tugas,
baik dengan cara membaca berbagai literatur/buku, menganalisis suatu
kasus, melakukan pengamatan terhadap berbagai peristiwa yang sedang
terjadi di lingkungan sekitar ataupun melakukan wawancara dengan para
tokoh masyarakat atau aparatur negara.

4. Refleksi. Melalui bagian ini, Anda diajak untuk mengevaluasi diri serta
merenungkan apa saja saja yang telah Anda berikan atau lakukan untuk
kemajuan bangsa dan negara.

5. Rangkuman. Untuk mempermudah Anda dalam memahami materi


pembelajaran, buku ini juga dilengkapi dengan rubrik rangkuman. Rubrik
ini berisi intisari materi pembelajaran dalam satu bab.

6. Penilaian Diri. Bagian ini untuk mengukur kesesuaian sikap dan perilaku
Anda sebagai warga negara, serta penilaian atas pemahaman materi
pembelajaran. Oleh karena itu, Anda diajak untuk menilai diri sendiri dengan
memberikan argumen atas nilai yang Anda tetapkan serta mengklarifikasi
nilai-nilai yang berkembang di masyarakat melalui wacana yang dibaca.

7. Proyek Kewarganegaraan. Rubrik ini bertujuan melatih kecakapan Anda


dalam mengolah potensi berpikir kritis. Oleh karena itu, Anda akan diajak
mengerjakan seperangkat tugas yang dapat meningkatkan keterampilan
Anda sebagai warga negara. Tugas-tugas tersebut, dikemas dalam bentuk
penelitian sederhana, analisis kasus, debat, menulis artikel, dan bermain
peran atau simulasi.

8. Uji Kompetensi. Bagian ini berfungsi untuk mengukur sejauh mana


kompetensi yang telah Anda kuasai setelah mempelajari materi
pembelajaran pada satu bab. Anda akan diajak untuk menjawab berbagai
soal yang terdapat dalam bagian ini.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan xi

Di unduh dari : Bukupaket.com


9. Indeks. Bagian ini berisi daftar kata dan nama-nama tokoh penting yang
terdapat di dalam buku ini. Daftar ini, disusun secara alfabetis yang
memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau nama tokoh itu
ditemukan.

10. Glosarium. Bagian ini melengkapi buku supaya Anda tidak bingung ketika
menemukan berbagai kata asing atau kata yang sulit dipahami, sehingga
mempermudah Anda untuk memahami materi secara keseluruhan.

Dengan membaca buku ini, semoga cakrawala berpikir Anda sebagai


warga negara akan semakin luas. Selain itu, kompetensi yang dimiliki juga
akan semakin bertambah banyak dan baik kualitasnya.

xii Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bab Kasus-Kasus
Pelanggaran Hak
dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara

Selamat ya, Anda sekarang sudah duduk di kelas XII. Ini berarti Anda
tinggal satu tahun lagi belajar di jenjang SMA/SMK/MA/MAK. Dengan kata
lain, sebentar lagi Anda akan menyelesaikan proses pendidikan di jenjang
pendidikan menengah. Hal tersebut bisa terwujud tentu saja bergantung pada
usaha Anda dalam mengatasi berbagai tantangan dan rintangan yang akan
Anda hadapi di kelas XII. Oleh karena itu, Anda harus meningkatkan kuantitas
dan kualitas belajar, serta jangan lupa senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dengan sungguh-sungguh setiap akan memulai dan mengakhiri
aktivitas sehari-hari termasuk kegiatan pembelajaran.
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk menganalisis kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara. Di akhir pembelajaran pada bab
ini, diharapkan Anda menjadi warga negara yang selalu menyeimbangkan hak
dan kewajiban. Dengan kata lain, Anda menjadi warga negara yang selalu
mendahulukan kewajiban daripada hak. Anda baru menuntut hak, setelah
kewajiban dilakukan.
Sebagai tahap awal pembelajaran pada bab ini, cermatilah berita di bawah
ini.

Mendagri: Partisipasi Pilpres 70 Persen Sudah Luar Biasa

Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Indonesia Bersatu


II, Gamawan Fauzi mengapresiasi tingginya partisipasi
pemilih pada Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli lalu. Dia menilai,
partisipasi pemilih Pilpres mencapai 70 persen adalah luar
biasa. “Ini (partisipasi pemilih) 70 persen itu luar biasa. Sudah
bagus,” kata Gamawan di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat,
Rabu (23/7/2014).

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1

Di unduh dari : Bukupaket.com


bukupaket.com

Ia mengatakan, wajar jika persentase angka partisipasi


pemilu legislatif (Pileg) lebih tinggi dibandingkan Pilpres.
Sebab, kata Gamawan, pada Pileg, kandidat dipilih lebih
banyak. “Kalau Pileg kerabat ikut memilih. Kandidatnya lebih
banyak, 12.000 orang. Kalau Pilpres ini hanya empat orang
kandidat,” ujar mantan Gubernur Sumatera Barat itu.

Sebelumnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum


(KPU) mengakui persentase tingkat partisipasi pemilih pada
Pilpres 2014 menurun dibandingkan Pileg April 2014 dan
Pilpres 2009. Partisipasi pemilih Pilpres 2014 hanya 70 persen.
“Partisipasi (Pilpres 2014) sekitar 70 persen. Memang kalau
dilihat tren nasional mengalami penurunan,” kata Sigit.

Partisipasi pemilih pada Pileg 2014 mencapai 75,14


persen. Sedangkan pada Pilpres 2009 partisipasi pemilih
adalah 72 persen. Namun, dia mengatakan, angka 70 persen
bukan angka yang buruk. Pada Pileg tercatat ada 124.972.491
suara sah. Adapun daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu
Legislatif 2014 mencatatkan 185.826.024. Komisi Pemilihan
Umum (KPU) menyatakan, partisipasi pemilih pada Pemilu
Legislatif 2014 mencapai 75,11 persen. Dengan angka
partisipasi itu, 24,89 persen pemilih tidak menggunakan hak
pilihnya. Adapun total pemilih yang tercatat dalam DPT pilpres
sebanyak 190.307.134 orang. Jumlah ini meningkat 2.454.142
orang dari DPT Pileg. Penurunan tingkat partisipasi di Pilpres
terjadi secara persentase, meski terjadi peningkatan dari sisi
jumlah suara.
Sumber: http://www.kemendagri.go.id/news/2014/07/24/

Nah, setelah Anda mencermati berita tersebut, jawablah pertanyaan di


bawah ini.
1. Mengapa partisipasi pemilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014
mengalami penurunan dibandingkan dengan angka partisipasi pada saat
Pemilu Legislatif (Pileg) 2014?
2. Berdasarkan berita tersebut, jumlah pemilih yang tidak memberikan hak
pilihnya (golongan putih/Golput) pada Pilpres 2014 sebesar 30 %. Angka
tersebut meningkat dibandingkan dengan Pilpres 2014 (27,7%) dan Pilpres
2004 (24%). Berkaitan dengan hal tersebut, coba Anda identifikasi faktor-
faktor yang menyebabkan meningkatnya angka Golput tersebut!

2 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Apakah Golput dapat dikatakan sebagai bentuk pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara?
4. Menurut Anda, apa dampak terburuk ketika tingkat partisipasi rakyat pada
pemilihan umum terus mengalami penurunan?
5. Coba Anda rumuskan solusi untuk mencegah terus menurunnya tingkat
partisipasi rakyat pada kegiatan pemilihan umum!

A. Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak merupakan semua hal yang Anda peroleh atau dapatkan. Hal tersebut
dapat berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu.
Setiap hak yang diperoleh merupakan akibat dari dilaksanakannya kewajiban.
Dengan kata lain, hak baru bisa diperoleh apabila kewajiban sudah dilakukan.
Misalnya, seorang pegawai berhak mendapatkan upah, apabila sudah
melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Pada pembelajaran di kelas XI, Anda sudah diperkenalkan dengan konsep
hak asasi manusia. Menurut Anda, sama atau tidak makna HAM dengan
konsep hak warga negara? Untuk mengetahui jawabanya, coba Anda cermati
uraian materi berikut ini.
Hak asasi manusia adalah
hak yang melekat pada diri setiap Info Kewarganegaraan
pribadi manusia. Karena itu, hak
asasi manusia itu berbeda dari Hak warga negara Indonesia
pengertian hak warga negara. meliputi hak konstitusional dan
Hak warga negara merupakan hak hukum. Hak konstitutional
seperangkat hak yang melekat adalah hak-hak yang dijamin di
dalam diri manusia dalam dalam dan oleh UUD NRI Tahun
kedudukannya sebagai anggota dari 1945 (UUD NRI Tahun 1945),
sebuah negara. Hak asasi sifatnya sedangkan hak-hak hukum timbul
universal, tidak terpengaruh status berdasarkan jaminan undang-
kewarganegaraan seseorang. Akan undang dan peraturan perundang-
tetapi, hak warga negara dibatasi undangan di bawahnya.
oleh status kewarganegaraannya.
Dengan kata lain, tidak semua
hak warga negara adalah hak
asasi manusia. Akan tetapi dapat dikatakan bahwa semua hak asasi manusia
juga merupakan hak warga negara. Misalnya hak setiap warga negara untuk
menduduki jabatan dalam pemerintahan Republik Indonesia adalah hanya hak
warga negara Indonesia saja ketentuan ini, tidak berlaku bagi orang yang
bukan warga negara Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bagaimana dengan konsep kewajiban warga negara? Kewajiban secara
sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, kewajiban warga negara
dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh
seorang warga negara sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Apa yang membedakannya dengan kewajiban asasi?
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang. Dengan kata
lain, kewajiban asasi terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki
oleh orang tersebut. Sementara itu, kewajiban warga negara dibatasi oleh
status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi, konsep kewajiban warga
negara memiliki cakupan yang lebih luas, karena meliputi pula kewajiban
asasi. Misalnya, di Indonesia menghormati hak hidup merupakan kewajiban
setiap orang terlepas apakah ia warga negara Indonesia atau bukan. Adapun
kewajiban bela negara hanya merupakan kewajiban warga negara Indonesia,
sementara warga negara asing tidak dikenakan kewajiban tersebut.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling berkaitan.
Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat.
Seseorang mendapatkan hak karena kewajibannya dipenuhi. Misalnya,
seorang pekerja mendapatkan upah, setelah melaksanakan pekerjaan yang
menjadi kewajibannya. Selain itu, hak yang didapatkan seseorang sebagai
akibat dari kewajiban yang dipenuhi oleh orang lain. Misalnya, seorang
pelajar mendapatkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran tertentu, sebagai
salah satu akibat dari dipenuhinya kewajiban oleh guru, yaitu melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas.
Hak dan kewajiban warga negara juga tidak dapat dipisahkan karena
bagaimanapun dari kewajiban itulah muncul hak dan begitupun sebaliknya.
Akan tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak
seimbang. Misalnya, setiap warga negara berhak atas perkerjaan dan
penghidupan yang layak. Meski menjadi hak, tetapi pada kenyataannya,
banyak warga negara belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara hak dan
kewajiban. Apabila keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan
sosial yang berkepanjangan.

4 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 1.1
1. Bacalah buku atau sumber lain yang ada kaitannya dengan materi
pembelajaran pada bab ini. Kemudian coba identifikasi tiga pengertian
hak dan kewajiban warga negara menurut para pakar/ahli. Tuliskan hasil
identifikasi Anda dalam tabel di bawah ini.
Pengertian Hak dan Kewajiban Warga
No. Nama Ahli
Negara
...........................................................................
1. ......................... ...........................................................................
...........................................................................
............................................................................
2. ......................... ............................................................................
...........................................................................
...........................................................................
3. ......................... ...........................................................................
...........................................................................

2. Berdasarkan pendapat-pendapat para pakar yang Anda temukan, coba


Anda analisis persamaan dan perbedaannya.

3. Coba Anda rumuskan makna hak dan kewajiban warga negara berdasarkan
pendapat sendiri.

B. Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam


Pancasila
Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Pancasila sangat menghormati hak dan kewajiban setiap warga negara.
Bagaimana Pancasila mengatur hak dan kewajiban setiap warga negara?
Pancasila menjamin hak asasi manusia melalui nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu
nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Ketiga nilai tersebut secara
langsung ataupun tidak langsung mengatur hak dan kewajiban warga negara
sebagaimana dipaparkan berikut ini.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5

Di unduh dari : Bukupaket.com


1. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Dasar Sila-Sila
Pancasila
Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu: nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Selain itu,
nilai ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara.
Hubungan antara hak dan kewajiban warga negara dengan Pancasila dapat
dijabarkan secara singkat sebagai berikut.
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak warga negara untuk bebas
memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya serta melaksanakan ibadah
sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Sila pertama ini juga
menggariskan beberapa kewajiban warga negara untuk:
1) membina kerja sama dan tolong-menolong dengan pemeluk agama lain
sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing;
2) mengembangkan toleransi antarumat beragama menuju terwujudnya
kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang; serta
3) tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki hak-hak
yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum. Adapun
kewajiban warga negara yang tersirat dalam sila kedua ini di antaranya
kewajiban untuk:
1) memperlakukan orang lain sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
2) mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan
sebagainya;
3) mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang
rasa, dan tidak semena-mena kepada orang lain; serta
4) melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan.

c. Sila Persatuan Indonesia menjamin hak-hak setiap warga negara dalam


keberagaman yang terjadi kepada masyarakat Indonesia seperti hak
mengembangkan budaya daerah untuk memperkaya budaya nasional. Sila
ketiga mengamanatkan kewajiban setiap warga negara untuk:

6 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


1) menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan;
2) sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara;
3) mencintai tanah air dan bangsa Indonesia;
4) mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika;
serta
5) memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan /Perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan,
bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis. Sila keempat menjamin
partisipasi politik warga negara yang diwujudkan dalam bentuk kebebasan
berpendapat dan berorganisasi serta hak berpartisipasi dalam pemilihan
umum. Sila keempat mengamanatkan setiap warga negara untuk:
1) mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan
keputusan;
2) tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; dan
3) memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil rakyat yang telah
terpilih untuk melaksanakan musyawarah dan menjalankan tugas
sebaik-baiknya.

Sumber: www.dpr.go.id
Gambar 1.1 Musyawarah mufakat menjadi salah satu kewajiban warga negara dalam
mengambil keputusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 7

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengakui hak
milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta
memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada masyarakat. Sila kelima
mengamanatkan setiap warga negara untuk:
1) mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan dengan
masyarakat di lingkungan sekitar;
2) tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum; dan
3) suka bekerja keras.

Tugas Mandiri 1.2


Identifikasi jenis hak dan kewajiban warga negara yang terkait dengan
setiap sila Pancasila. Tuliskan hasil identifikasimu dalam tabel di bawah ini
dan presentasikan di depan kelas!

Kewajiban Warga
No. Sila Pancasila Hak Warga Negara
Negara
Ketuhanan Yang Maha
1.
Esa
Kemanusiaan yang Adil
2.
dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat
4. Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/
Perwakilan
Keadilan Sosial
5. bagi Seluruh Rakyat
Indonesia

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Instrumental Sila-Sila


Pancasila
Nilai instrumental pada dasarnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada
umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai dari undang-
undang dasar sampai dengan peraturan daerah. Pada bagian ini, Anda akan
diajak untuk menganalisis keberadaan hak dan kewajiban warga negara dalam
UUD NRI Tahun 1945.

8 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


bukupaket.com

Apabila Anda telaah UUD NRI Tahun 1945, baik naskah sebelum ataupun
setelah perubahan, Anda akan mudah menemukan ketentuan mengenai warga
negara dengan segala hal yang melekat pada dirinya. Ketentuan tersebut
dapat Anda identifikasi mulai dari Pasal 26 sampai Pasal 34. Dalam ketentuan
tersebut, diatur mengenai jenis hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam
UUD NRI Tahun 1945.
a. Hak atas Kewarganegaraan
Siapakah yang menjadi warga negara dan penduduk Indonesia? Pasal 26
ayat (1) dan (2) dengan tegas menjawab pertanyaan tersebut. Berdasarkan
ketentuan pasal tersebut, yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara. Adapun yang menjadi penduduk Indonesia ialah
warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Pasal 26 merupakan jaminan atas hak setiap orang untuk mendapatkan status
kewarganegaraannya yang tidak dapat dicabut secara semena-mena.
b. Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan
Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara
mempunyai kedudukan yang sama dihadapan hukum dan pemerintahan.
Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Hal ini
menunjukkan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban dan tidak
adanya diskriminasi di antara warga negara mengenai kedua hal ini. Pasal 27
ayat (1) merupakan jaminan hak warga negara atas kedudukan sama dalam
hukum dan pemerintahan, serta merupakan kewajiban warga negara untuk
menjunjung hukum dan pemerintahan.
c. Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi Kemanusiaan
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Berbagai
peraturan perundang-undangan yang mengatur hal ini, seperti yang terdapat
dalam undang-undang agraria, perkoperasian, penanaman modal, sistem
pendidikan nasional, tenaga kerja, perbankan, dan sebagainya yang bertujuan
menciptakan lapangan kerja agar warga negara memperoleh penghidupan
layak.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 9

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber: http://www.tempo.co/read/news
Gambar 1.2 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

d. Hak dan kewajiban bela negara


Pasal 27 ayat (3) menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Ketentuan tersebut menegaskan
hak dan kewajiban warga negara menjadi sebuah kesatuan. Dengan kata lain,
upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus menjadi kewajiban dari
setiap warga negara Indonesia.

e. Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul


Pasal 28 menetapkan hak warga negara untuk berserikat dan berkumpul,
serta mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, dan sebagainya.
Dalam ketentuan ini, terdapat tiga hak warga negara, yaitu hak kebebasan
berserikat, hak kebebasan berkumpul, serta hak kebebasan untuk berpendapat.
Dalam melaksanakan ketiga hak tersebut, setiap warga negara berkewajiban
mematuhi berbagai ketentuan yang mengaturnya.

Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com
Gambar 1.3 Setiap warga negara berhak berkumpul, mengemukakan pendapat dan pikirannya

10 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


f. Kemerdekan Memeluk Agama
Pasal 29 ayat (1) menyatakan bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa
Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian Pasal 29 ayat (2)
menyatakan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu”. Hal ini merupakan hak warga negara atas kebebasan
beragama. Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia, kebebasan beragama
ini tidak diartikan bebas tidak beragama, tetapi bebas untuk memeluk satu
agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, serta bukan berarti pula
bebas untuk mencampuradukkan ajaran agama.

Penanaman Kesadaran Berkonstitusi


Keseimbangan antara hak dan kewajiban dapat diwujudkan dengan
cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara
kita harus tahu hak dan kewajiban kita. Laksanakan apa yang menjadi
kewajiban kita serta perjuangkan apa yang menjadi hak kita. Seorang
pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti
yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika
hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, kehidupan masyarakat akan
aman sejahtera.

g. Pertahanan dan Keamanan Negara


Pertahanan dan keamanan negara dalam UUD NRI Tahun 1945 dinyatakan
dalam bentuk hak dan kewajiban yang dirumuskan dalam Pasal 30 ayat (1)
dan (2). Ketentuan tersebut menyatakan hak dan kewajiban warga negara
untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Sumber: http://visitpAndaan.wordpress.com
Gambar 1.4 Siskamling merupakan perwujudan kewajiban warga negara dalam bidang pertahanan dan
keamanan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 11

Di unduh dari : Bukupaket.com


h. Hak Mendapat Pendidikan
Salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia tecermin dalam
alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yaitu pemerintah negara
Indonesia antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa. Pasal
31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menetapkan bahwa “Setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan”. Ketentuan ini merupakan penegasan hak
warga negara untuk mendapatkan pendidikan. Selanjutnya, Pasal 31 ayat (2)
ditegaskan bahwa “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya”. Pasal ini merupakan penegasan atas
kewajiban warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar. Untuk maksud
tersebut, Pasal 31 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 mewajibkan pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
i. Kebudayaan Nasional Indonesia
Pasal 32 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menetapkan bahwa “Negara
memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembang-
kan nilai-nilai budayanya”. Hal ini merupakan penegasan atas jaminan hak
warga negara untuk mengembangkan nilai-nilai budayanya. Kemudian, dalam
Pasal 32 ayat (2), disebutkan “Negara menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. Ketentuan ini merupakan
jaminan atas hak warga negara untuk mengembangkan dan menggunakan
bahasa daerah sebagai bahasa pergaulan.

Sumber: h p://jenisbudayaindonesia.blogspot.
com
Gambar 1.5 Setiap warga negara berhak untuk
mengembangkan budaya daerahnya

12 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


j. Perekonomian Nasional
Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 mengatur tentang perekonomian nasional.
Pasal 33 terdiri atas lima ayat, yaitu sebagai berikut.
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
Ketentuan Pasal 33 ini merupakan jaminan hak warga negara atas usaha
perekonomian dan hak warga negara untuk mendapatkan kemakmuran.

k. Kesejahteraan Sosial
Masalah kesejahteraan sosial dalam UUD RI Tahun 1945 diatur dalam
Pasal 34. Pasal ini terdiri atas empat ayat, yaitu sebagai berikut.
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruah rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.

Pasal 34 UUD NRI Tahun 1945 memancarkan semangat untuk mewujudkan


keadilan sosial. Ketentuan dalam pasal ini memberikan jaminan atas hak
warga negara untuk mendapatkan kesejahteraan sosial yang terdiri atas hak
mendapatkan jaminan sosial, hak mendapatkan jaminan kesehatan, dan hak
mendapatkan fasilitas umum yang layak.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 13

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 1.3
Nah, setelah membaca uraian materi di atas, identifikasi perwujudan hak dan
kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Tuliskan
hasil identifikasimu dalam tabel di bawah ini. Infomasikan temuanmu kepada
teman-teman yang lain.

Perwujudan Hak Warga Negara

No. Jenis Hak Warga Negara Contoh Perwujudannya

1.

2.

3.

4.

5.

dst.

Perwujudan Kewajiban Warga Negara

No. Jenis Kewajiban Warga Negara Contoh Perwujudannya

1.

2.

3.

4.

5.

dst.

14 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Praksis Sila-Sila
Pancasila
Nilai praksis pada hakikatnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai
instrumental. Dengan kata lain, nilai praksis merupakan realisasi dari
ketentuan-ketentuan yang termuat dalam peraturan perundang-undangan
yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila
senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan
sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan
Pancasila sebagai ideologi yang terbuka.
Hak dan kewajiban warga negara dalam nilai praksis Pancasila dapat
terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental dari Pancasila itu sendiri
dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara.
Oleh sebab itu, setiap warga negara harus menunjukkan sikap positif dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun sikap positif tersebut di antaranya dapat Anda
lihat dalam tabel di bawah ini.

No. Sila Pancasila Sikap Positif yang Ditunjukkan


a. Hormat-menghormati dan bekerja
1. Ketuhanan Yang Maha sama antarumat beragama
Esa sehingga terbina kerukunan
hidup.
b. Saling menghormati kebebasan
beribadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya.
c. Tidak memaksakan suatu agama
dan kepercayaan kepada orang
lain.
a. Mengakui persamaan derajat,
2. Kemanusian yang Adil hak dan kewajiban antara sesama
dan Beradab manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Tenggang rasa kepada orang lain.
d. Tidak semena-mena kepada orang
lain.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan.
f. Berani membela kebenaran dan
keadilan.
g. Hormat-menghormati dan bekerja
sama dengan bangsa lain.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 15

Di unduh dari : Bukupaket.com


No. Sila Pancasila Sikap Positif yang Ditunjukkan

a. Menempatkan persatuan, kesatuan,


3. Persatuan Indonesia
kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
b. Rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara .
c. Cinta tanah air dan bangsa.
d. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
dan ber-Tanah Air Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa
yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

4. Kerakyatan yang a. Mengutamakan kepentingan


Dipimpin oleh Hikmat negara dan masyarakat.
Kebijaksanaan dalam b. Tidak memaksakan kehendak
Permusyawaratan/ kepada orang lain.
Perwakilan c. Mengutamakan musyawarah
dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d. Menerima dan melaksanakan
setiap keputusan musyawarah.
e. Mempertanggungjawabkan setiap
keputusan musyawarah secara
moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa.

5. Keadilan Sosial a. Menjaga keseimbangan antara hak


bagi Seluruh Rakyat dan kewajiban.
Indonesia b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Suka memberi pertolongan kepada
orang lain.
d. Menjauhi sikap pemerasan kepada
orang lain.
e. Menjauhi sifat boros dan gaya
hidup mewah.
f. Rela bekerja keras.
g. Menghargai hasil karya orang lain.

16 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


C. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara
1. Penyebab Terjadinya Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat
menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana yang ditetapkan oleh
undang-undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya
pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun oleh warga negara sendiri. Misalnya, kemiskinan yang
masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia. Hal itu dapat disebabkan
program pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Atau, bisa
juga disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri yang tidak mempunyai
keterampilan sehingga kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya
disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri.
Sikap ini akan menyebabkan seseorang selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti
ini akan menghalalkan segala cara supaya haknya bisa terpenuhi, meskipun
caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.

b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara.


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya.
Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus
dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul perilaku atau
tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.

c. Sikap tidak toleran.


Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada
akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan pelanggaran kepada
orang lain.

d. Penyalahgunaan kekuasaan.
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan
di sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga
bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat. Salah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 17

Di unduh dari : Bukupaket.com


satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha
yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga
negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong
timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.

e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum.


Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, tentu saja
akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus
pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-
kasus lain. Para pelaku cenderung mengulangi perbuatannya, dikarenakan
mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal
tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga
merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak warga negara dan menjadi
contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran
yang dilakukan oleh masyarakat.

f. Penyalahgunaan teknologi.
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi
bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya
kejahatan. Anda tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan
yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut
menjadi bukti apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk
hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya
pelangaran hak warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi
dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif,
misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa mengakibatkan
terganggunya kesehatan manusia.

2. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara


Anda tentunya pernah melihat para anak jalanan sedang mengamen di
perempatan jalan raya. Mungkin juga Anda pernah didatangi pengemis yang
meminta sumbangan. Nah, anak jalanan dan pengemis merupakan salah satu
golongan warga negara yang kurang beruntung, karena tidak bisa mendapatkan
haknya secara utuh. Kondisi yang mereka alami salah satunya disebabkan oleh
terjadinya pelanggaran terhadap hak mereka sebagai warga negara, misalnya
pelanggaran terhadap hak mereka untuk mendapatkan pendidikan sehingga
mereka menjadi putus sekolah dan akibatnya mereka menjadi anak jalanan.

18 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber: http://gmsrw12.blogspot.com
Gambar 1.6 Anak jalanan merupakan golongan warga negara yang kurang beruntung karena
tidak bisa menikmati haknya secara utuh.

Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa kita lihat dari kondisi yang
saat ini terjadi misalnya sebagai berikut.
a. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya
masih terjadi kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat
penegak hukum terhadap para pelanggar hukum dengan dasar kekayaan
atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya. Hal itu merupakan bukti
bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya” belum sepenuhnya dilaksanakan.
b. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita
masih cukup tinggi, padahal Pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
c. Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti
pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan
sebagainya. Padahal, Pasal 28A–28J UUD NRI Tahun 1945 menjamin
keberadaan Hak Asasi Manusia.
d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya
penyerangan tempat peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD NRI
Tahun 1945 menegaskan bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 19

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana
secara sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.
f. Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku
plagiat dalam membuat sebuah karya dan sebagainya.
Contoh-contoh yang diuraikan di atas membuktikan bahwa tidak
terpenuhinya hak warga negara dikarenakan adanya kelalaian atau
pengingkaran dalam pemenuhan kewajiban sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam UUD NRI Tahun 1945 dan ketentuan perundang-undangan lainnya.
Hal-hal tersebut apabila tidak segera diatasi, dapat mengganggu kelancaran
proses pembangunan yang sedang dilaksanakan.

Tugas Kelompok 1.1

Bacalah berita di bawah ini bersama teman sebangkumu.

Tingginya Angka Putus Sekolah Jadi Kendala Wajib


Belajar 12 Tahun

Indonesia memiliki program Wajib Belajar (Wajar)


12 Tahun. Program ini mewajibkan anak bangsa bisa
melanjutkan sekolah hingga SMA atau SMK. Pemerintah
melalui Kemendikbud juga telah meluncurkan program ini
pada tahun pelajaran 2015/2016.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen
Dikdasmen Kemendikbud), Hamid Muhammad menyatakan
untuk mencapai program Wajar 12 Tahun memang tidak
mudah. Menurut dia, salah satu kendala yang dihadapi
adalah tingginya angka putus sekolah di tingkat sekolah
menengah.
Hamid mengungkapkan, sebanyak delapan persen anak
Indonesia yang berhasil menyelesaikan sekolah menengah
pertama (SMP). Namun, sejumlah siswa itu malah tidak
mampu melanjutkan pendidikannya ke tingkat selanjutnya.

20 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Menurut Hamid, penyebab munculnya angka itu memiliki
banyak faktor. Pertama, kata dia, terkait dengan masalah
kesejahteraan keluarga.
Selain itu, Hamid menjelaskan, rendahnya harapan siswa
dan orang tua juga menjadi salah satu faktor kuat penyebab
putusnya sekolah. Mereka, lanjut dia, memiliki harapan
kecil terhadap efektivitas sekolah dalam meningkatkan
kesempatan bekerja.
Kebanyakan anak dan orang tua di Indonesia, Hamid
mengungkapkan, mereka lebih berpikir bahwa pendidikan
tidak memiliki relevansi dan manfaat yang kuat baginya.
Oleh karena itu, para orangtua pun tidak menyekolahkan
anak mereka. Mereka lebih memilih anaknya untuk bekerja
daripada melanjutkan sekolah.
“Kondisi seperti ini jelas tidak mudah,” ujar Hamid
kepada wartawan di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat
(25/9/2015).

Sumber: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/09/26/

Setelah membaca kasus di atas diskusikanlah dengan teman sebangkumu


pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Mengapa faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab utama meningkatnya
angka putus sekolah?
2. Apabila dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan
ketidaksesuaian dari sila keberapa? Berikan alasannya!
3. Adakah faktor lain selain faktor ekonomi yang menjadi penyebab
meningkatnya angka putus sekolah? Apabila ada, apa saja faktor tersebut?
4. Pada saat ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk
menanggulangi permasalahan ini, di antaranya dengan memberikan
Bantuan Operasional Sekolah, beasiswa, sekolah gratis, dan sebagainya.
Menurut Anda, apakah upaya pemerintah tersebut sudah berhasil?
Kemukakan indikator keberhasilannya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 21

Di unduh dari : Bukupaket.com


5. Selain pemerintah, siapa lagi yang bertanggung jawab untuk mengatasi
masalah ini? Apa saja peran yang bisa ditampilkannya?
6. Apa solusi yang Anda ajukan untuk mengatasi masalah ini? Bagaimana
strateginya supaya solusi itu berhasil?
7. Kemukakan bentuk pelanggaran hak warga negara yang pernah terjadi di
daerahmu. Bagaimana solusi untuk menyelesaikannya?

3. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Anda tentunya sering membaca slogan “orang bijak taat pajak”. Slogan
singkat mempunyai makna yang sangat dalam, yaitu ajakan kepada setiap
warga negara untuk memenuhi kewajibannya, salah satunya adalah membayar
pajak. Kewajiban warga negara bukan hanya membayar pajak, tetapi masih
banyak lagi bentuk lainnya seperti taat aturan, menjunjung tinggi pemerintahan,
dan bela negara. Kewajiban-kewajiban tersebut apabila dilaksanakan akan
mendukung suksesnya program pembangunan di negara ini serta mendorong
terciptanya keadilan, ketertiban, perdamaian, dan sebagainya.
Pada kenyataannya, saat ini, banyak terjadi pengingkaran terhadap
kewajiban-kewajiban warga negara. Dengan kata lain, warga negara banyak
yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang telah ditetapkan
oleh undang-undang. Pengingkaran tersebut biasanya disebabkan oleh
tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara sehingga yang
ada di pikirannya hanya sebatas bagaimana cara mendapat haknya, sementara
yang menjadi kewajibannya dilupakan. Selain itu, rendahnya kesadaran
hukum warga negara juga mendorong terjadinya pengingkaran kewajiban
oleh warga negara.
Pengingkaran kewajiban warga negara banyak sekali bentuknya, mulai
dari sederhana sampai yang berat, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Membuang sampah sembarangan
b. Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, mengemudi
tetapi tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi, tidak mematuhi rambu-
rambu lalu lintas, berkendara tetapi tidak membawa Surat Tanda Nomor
Kendaraan (STNK), dan sebagainya.
c. Merusak fasilitas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik umum,
merusak jaringan telepon.
d. Tidak membayar pajak kepada negara, seperti pajak bumi dan bangunan,
pajak kendaraan bermotor, retribusi parkir dan sebaganya.
e. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,
misalnya mangkir dari kegiatan siskamling.

22 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi akan berakibat
pada proses pembangunan yang tidak lancar. Selain itu pengingkaran terhadap
kewajiban akan berakibat secara langsung terhadap pemenuhan hak warga
negara.

Tugas Kelompok 1.2


Bacalah kasus di bawah ini bersama teman sebangkumu.

Kesadaran Bayar Pajak Warga Masih Rendah

Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pajak Fuad


Rahmany mengatakan bahwa kesadaran warga Indonesia
untuk membayar pajak hingga saat ini masih rendah. Hal itu
terlihat dari masih minimnya jumlah wajib pajak, baik pribadi
maupun perusahaan, yang membayar pajak. “Seharusnya
ada enam juta perusahaan yang bayar pajak. Sekarang baru
520 ribu yang bayar. Sementara wajib pajak pribadi baru 30
persen yang bayar pajak,” kata Fuad saat membuka acara
seminar yang diadakan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia di
Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 23 September 2013.
Padahal, menurut Fuad, pajak merupakan instrumen yang
penting dalam kehidupan bernegara. Seluruh kebutuhan
pembangunan negara, baik pembangunan infrastruktur,
belanja subsidi, dan kebutuhan belanja pegawai, dibayar
dengan uang pajak. “Tapi sebagian besar masyarakat masih
belum paham mengenai keberadaan pajak,” katanya.
Fuad berharap seluruh elemen masyarakat mau
berpartisipasi secara aktif untuk membangun negara dengan
membayar pajak. “Bangsa yang besar dan maju itu sukses
dalam perpajakan. Mereka (warganya) mau urunan,” kata
Fuad.
Jika kesadaran warga dalam membayar pajak sudah
terbangun, Fuad optimistis tax ratio akan terus tumbuh
dan pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dengan
maksimal. “Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa
maju dengan pesat. Tax ratio Cina mencapai 17,5 persen.
Sedangkan Indonesia baru 12 persen. Kalau semua bayar
pajak, tax ratio Indonesia bisa mencapai 18 persen,” katanya.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/09/23/092515799

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 23

Di unduh dari : Bukupaket.com


Setelah membaca kasus di atas diskusikanlah dengan teman sebangkumu
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Apa saja yang menyebabkan rendahnya kesadaran membayar pajak?
2. Jelaskan akibat yang akan diterima negara ketika pendapatan dari pajak
terus mengalami penurunan.
3. Apabila dikaitkan dengan Pancasila, kasus tersebut merupakan
ketidaksesuaian dari sila keberapa? Berikan alasannya.
4. Apa saja solusi yang sudah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
kesadaran warga negara dalam membayar pajak? Bagaimana tingkat
keberhasilan dari solusi tersebut?
5. Kemukakan solusi yang Anda tawarkan untuk meningkatkan kesadaran
warga negara dalam membayar pajak dan kesadaran melaksanakan
kewajiban lainnya sebagai warga negara.
6. Kemukakan kasus lain yang berkaitan dengan pengingkaran kewajiban
warga negara yang pernah terjadi di daerahmu, serta bagaimana proses
penyelesaiannya.

D. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran


Kewajiban Warga Negara
1. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah
sering Anda dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan
hak dan kewajiban warga negara. Tindakan terbaik dalam penegakan hak
dan kewajiban warga adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor
penyebab dari pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan.
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum
dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan
partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para
pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan
pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan

24 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


kepada setiap orang dari
perbuatan melawan hukum, dan Info Kewarganegaraan
menghindari tindakan kekerasan
yang melawan hukum dalam Dalam hubungannya dengan
rangka menegakkan hukum. penegakan hak dan kewajiban warga
b. Mengoptimalkan peran lembaga- negara, Pancasila mengajarkan:
lembaga selain lembaga tinggi 1. Sesungguhnya Tuhan YME adalah
pencipta alam semesta.
negara yang berwenang dalam
2. Manusia adalah makhluk Tuhan
penegakan hak dan kewajiban YME yang mendapat anugerah-Nya
warga negara seperti Komisi berupa kehidupan, kebebasan dan
Pemberantasan Korupsi (KPK), harta milik.
Lembaga Ombudsman Republik 3. Sebagai makhluk yang mempunyai
Indonesia, Komisi Nasional martabat luhur, manusia
Hak Asasi Manusia (Komnas mengemban kewajiban hidupnya,
HAM), Komisi Perlindungan yaitu:
Anak Indonesia (KPAI), dan a. berterima kasih, berbakti dan
Komisi Nasional Anti Kekerasan bertakwa kepada-Nya;
terhadap Perempuan (Komnas b. mencintai sesama manusia;
c. memelihara dan menghargai
Perempuan).
hak hidup, hak kemerdekaan
c. Meningkatkan kualitas pelayanan dan hak memiliki sesuatu; serta
publik untuk mencegah terjadinya d. menyadari pelaksanaan hukum
berbagai bentuk pelanggaran hak yang berlaku.
dan pengingkaran kewajiban
warga negara oleh pemerintah.
d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
e. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi)
maupun non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan
dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati
keyakinan dan pendapat masing-masing.
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai
kasus yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-
lembaga negara yang mempunyai fungsi utama untuk menegakkan hukum,
seperti berikut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 25

Di unduh dari : Bukupaket.com


a. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa
aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan,
perampokan, penganiayaan dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme.
Selain itu kepolisian juga menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan
pelanggaran peraturan lalu lintas.
b. Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar
dan sebagainya.
c. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-
kasus korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
d. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

Tugas Mandiri 1.4


Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menangani berbagai
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Akan tetapi,
sampai sekarang kasus-kasus tersebut masih terjadi, seperti masih tingginya
angka putus sekolah dan pengangguran, kurangnya kesadaran masyarakat
untuk membayar pajak. Nah sekaitan dengan hal tersebut, jawablah pertanyaan
berikut:
1. Mengapa kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara masih terjadi?
2. Siapa yang harus bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya kasus-
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?
3. Apa saja solusi yang Anda ajukan untuk mencegah terjadinya kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara?

2. Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Terjadinya


Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Upaya pencegahan dan penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil
tanpa didukung oleh sikap dan perilaku warga negaranya yang mencerminkan
penegakan hak dan kewajiban warga negara. Sebagai warga negara dari
bangsa dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita
mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan
orang lain. Sikap tersebut dapat Anda tampilkan dalam perilaku di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.

26 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Kelompok 1.3
Lakukanlah identifikasi contoh perilaku yang dapat Anda tampilkan,
sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pencegahan terjadinya pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan


keluarga sekolah masyarakat bangsa dan negara

Refleksi

Setelah Anda menganalisis kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran


kewajiban warga negara, tentunya Anda semakin yakin bahwa hak dan
kewajiban dalam pelaksanaannya harus seimbang. Nah, coba sekarang
renungkanlah hal-hal berikut serta cobalah berikan jawabannya. Setelah
mampu Anda jawab, kemudian amalkanlah dalam kehidupanmu sehari-hari.
1. Bila Anda berbuat sewenang-wenang, siapakah yang dirugikan? Jika
demikian, bagaimana keharusannya?
2. Pelanggaran hak cipta dalam bentuk penjualan VCD/DVD bajakan sangat
merugikan pemegang hak ciptanya. Atas kejadian tersebut, bagaimana
sikap Anda ketika menemukan barang-barang bajakan diperjualbelikan?
3. Coba kemukakan hak dan kewajiban yang ada di pundakmu sehubungan
dengan kedudukanmu sebagai seorang anak, pelajar, kakak atau adik,
warga kota atau desa dimana Anda bertempat tinggal?
4. Apa yang akan Anda lakukan apabila melanggar hak orang lain dan
mengabaikan kewajiban?

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 27

Di unduh dari : Bukupaket.com


Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus Anda pahami dalam mempelajari materi pada
bab ini adalah warga negara, hak warga negara dan kewajiban
warga negara.
2. Intisari Materi
a. Hak merupakan sesuatu yang harus diterima oleh setiap orang.
Dalam diri setiap orang melekat hak asasi manusia dan hak
warga negara. Hak asasi bersifat universal tanpa melihat status
kewarganegaraan, sedangkan hak warga negara dibatasi oleh
status kewarganegaraan seseorang.
b. Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai
tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga
negara sebagaimana di atur dalam ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
c. Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan
sebab akibat. Seseorang mendapatkan haknya, dikarenakan
dipenuhinya kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak
dapat menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya
yang ditetapkan oleh undang-undang. Pelanggaran hak warga
negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran
terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun
oleh warga negara sendiri.
e. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
biasanya disebakan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki
oleh setiap warga negara, sehingga yang ada di pikirannya hanya
sebatas bagaimana cara mendapat haknya, sementara yang
menjadi kewajibannya dilupakan. Selain itu, rendahnya kesadaran
hukum warga negara juga mendorong terjadinya pelanggaran dan
pengingkaran kewajiban oleh warga negara.
f. Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warga
negara adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab
dari pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara dapat diminimalisir atau
bahkan dihilangkan.

28 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Penilaian Diri

1. Penilaian Sikap
Nah, coba sekarang Anda renungi diri masing-masing, apakah perilaku
Anda telah mencerminkan sebagai warga negara yang selalu menyeimbangkan
hak dan kewajiban? Bacalah daftar perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom
kegiatan dengan rutinitas yang biasa dilakukan apakah selalu, sering, kadang-
kadang, dan tidak pernah dengan tanda silang (x). Ingat Anda harus mengisinya
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Kadang- Tidak
No. Contoh Perilaku Selalu Sering Alasan
kadang Pernah
Membayar iuran kas
1.
kelas tepat waktu

Melaksanakan piket
2.
kebersihan
Mencantumkan
sumber informasi
3.
pada saat mengutip
pendapat orang lain
Mengikuti kegiatan
4.
pemilihan umum

Tidak nyontek ketika


5.
ulangan

Memakai helm pada


6.
saat mengendari motor
Berjalan di trotoar
7. pada saat berjalan kaki
di samping jalan raya
Beribadah tepat pada
8.
waktunya
Tidak masuk sekolah
9. tanpa keterangan yang
jelas

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kadang- Tidak
No. Contoh Perilaku Selalu Sering Alasan
kadang Pernah
Berbicara pada saat
10. menjadi peserta
upacara bendera
2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah Anda pahami, ada juga yang sulit Anda pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman Anda terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom paham sekali, paham
sebagian, dan belum paham.
Paham Paham Belum
No. Sub-Materi Pokok
Sekali Sebagian Paham
Makna hak dan kewajiban warga
1.
negara
Substansi hak dan kewajiban warga
negara dalam Pancasila
a. Hak dan kewajiban warga negara
dalam nilai ideal sila-sila Pancasila
b. Hak dan kewajiban warga negara
2.
dalam nilai instrumental sila-sila
Pancasila
c. Hak dan kewajiban warga negara
dalam nilai praksis sila-sila
Pancasila

Kasus pelanggaran hak dan


pengingkaran kewajiban warga negara
a. penyebab terjadinya pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban
3. warga negara
b. Kasus pelanggaran hak warga
negara
c. Kasus pengingkaran kewajiban
warga negara

30 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Paham Paham Belum
No. Sub-Materi Pokok
Sekali Sebagian Paham
Penanganan pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara
a. Upaya pemerintah dalam
penanganan kasus pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban
4.
warga negara
b. Membangun partisipasi
masyarakat dalam pencegahan
terjadinya pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara

Apabila pemahaman Anda berada pada kategori paham sekali mintalah


materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan Anda, sedangkan
apabila pemahaman Anda berada pada kategori paham sebagian dan belum
paham coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap,
supaya Anda cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang
atau belum memahaminya.

Proyek Kewarganegaraan

Mari Meneliti Kepustakaan


1. Kelas dibagi ke dalam 4 kelompok besar.
2. Siswa mencari informasi yang dibutuhkan secara bekerja sama dalam
kelompoknya masing-masing.
3. Setiap kelompok memilih literatur (buku, jurnal, majalah, koran, buletin,
dan internet) yang memuat topik:
a. Permasalahan peredaran VCD/DVD bajakan yang melanggar hak cipta.
b. Angka pengangguran yang masih tinggi di Indonesia.
c. Rendahnya kesadaran warga negara dalam membayar pajak.
d. Hukuman yang masih rendah bagi para koruptor.
e. Angka putus sekolah yang masih tinggi.
f. Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yang masih sering terjadi.
4. Setiap kelompok mengkaji dan mencatat informasi yang didapat melalui
berbagai literatur (buku, jurnal, majalah, koran, buletin dan internet) yang
dipilih berkaitan dengan materi yang dibelajarkan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 31

Di unduh dari : Bukupaket.com


5. Setiap kelompok harus membuat laporan hasil inkuiri kepustakaannya.
6. Setiap kelompok mempresentasikan laporan hasil inkuiri kepustakaan
secara panel dalam diskusi kelas.
7. Setiap kelompok menanggapi setiap pemaparan laporan yang dilontarkan
oleh kelompok lain.
8. Setiap kelompok menyimpulkan laporan hasil inkuiri kepustakaannya
setelah mendapatkan masukan dari kelompok lain.

Uji Kompetensi Bab 1

Jawablah soal-soal di bawah ini secara jelas dan akurat.


1. Jelaskan konsep hak asasi, hak warga negara, kewajiban asasi, dan
kewajiban warga negara. Uraikan perbedaan dan persamaan konsep-
konsep tersebut!
2. Kemukakan hak dan kewajiban warga negara yang terdapat dalam UUD
NRI Tahun 1945!
3. Jelaskan faktor-faktor penyebab terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara baik yang bersifat internal maupun eksternal!
4. Menurut Anda, apa yang harus dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan
persoalan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga
negara?
5. Bagaimanakah cara Anda untuk menghindari melakukan pelanggaran
terhadap hak orang lain dan pengingkaran terhadap kewajiban dalam
kehidupan sehari-hari?

32 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bab
Perlindungan dan
Penegakan Hukum di
Indonesia

Mulai hari ini, sampai beberapa pertemuan ke depan, Anda akan diajak untuk
mempelajari materi pembelajaran pada bab dua. Hal ini menandakan bahwa
Anda sudah berhasil menguasai materi pada bab sebelumnya. Keberhasilan
itu ditandai dengan diperolehnya nilai di atas kriteria yang ditetapkan. Oleh
karena itu, sudah sepatutnya Anda bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas keberhasilan ini.
Nah, sebagai langkah awal proses pembelajaran pada bab ini, Anda amati
Gambar 2.1.

Sumber: www.pasti.co.id
Gambar 2.1 Simbol peradilan

Saat Anda memperhatikan gambar di atas, hal apakah yang ada di pikiran
Anda? Keadilankah? Hukumkah? Atau pengadilan? Ya, ketiga hal tersebut
berkaitan erat dengan gambar tersebut. Gambar tersebut merupakan cermin
proses perlindungan dan penegakan hukum. Kedua hal tersebut sangat penting

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 33

Di unduh dari : Bukupaket.com


untuk dilaksanakan di negara kita. Hal tersebut dikarenakan negara kita adalah
negara hukum. Selain itu, perlindungan dan penegakan hukum merupakan
faktor utama untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian.
Konsekuensi dari ditetapkannya Indonesia sebagai negara hukum adalah
bahwa dalam segala kehidupan kenegaraan selalu berdasarkan kepada
hukum. Untuk menjaga dan mengawasi hukum berjalan dengan efektif maka
dibentuklah lembaga peradilan sebagai sarana bagi masyarakat untuk mencari
keadilan dan mendapatkan perlakuan yang semestinya di depan hukum. Nah,
berkaitan dengan hal tersebut, tugas warga negara adalah menampilkan sikap
positif terhadap proses perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia.
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk mengupas materi yang berkaitan
dengan praktik perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia. Setelah
mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu mengevaluasi
praktik perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia dan menampilkan
sikap/perilaku patuh terhadap hukum yang berlaku.

A. Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum


1. Konsep Perlindungan dan Penegakan Hukum
Bayangkan apa yang akan terjadi apabila di keluarga tidak ada aturan, di
sekolah tidak ada tata tertib, di lingkungan masyarakat tidak ada norma-norma
sosial, di negara tidak ada undang-undang. Atau, apa yang akan terjadi apabila
setiap pelanggaran dibiarkan begitu saja, pelakunya tidak diberikan teguran
atau sanksi lainnya? Amatilah Gambar 2.2.

Sumber: www.merdeka.com
Gambar 2.2 Contoh tindakan terhadap pelaku pelanggaran aturan

34 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Gambar 2.2 merupakan dampak dari tidak dipatuhinya hukum. Ketika
hukum tidak dipatuhi atau dilaksanakan, akan terjadi adalah kekacauan di
semua bidang kehidupan. Setiap orang akan berbuat seenaknya atau
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, sehingga keamanan,
ketenteraman, dan ketertiban sulit terwujud. Nah, supaya hal-hal yang
dikemukakan tadi tidak terjadi, harus diupayakan dilakukannya proses
perlindungan dan penegakan hukum.
Apa sebenarnya perlindungan
hukum itu? Menurut Andi Hamzah, Info Kewarganegaraan
perlindungan hukum dimaknai sebagai
daya upaya yang dilakukan secara Suatu ketentuan hukum
sadar oleh setiap orang maupun mempunyai tugas sebagai
lembaga pemerintah dan swasta yang berikut:
bertujuan mengusahakan pengamanan, 1) Menjamin kepastian hukum
penguasaan dan pemenuhan kesejah- bagi setiap orang di dalam
teraan hidup sesuai dengan hak-hak masyarakat.
asasi yang ada. Makna tersebut tidak 2) Menjamin ketertiban,
terlepas dari fungsi hukum itu sendiri, ketenteraman, kedamaian,
yaitu untuk melindungi kepentingan keadilan, kemakmuran,
manusia. Dengan kata lain hukum kebahagiaan dan kebenaran.
memberikan perlindungan kepada 3) Menjaga jangan sampai
manusia dalam memenuhi berbagai terjadi perbuatan main hakim
macam kepentingannya, dengan sendiri dalam pergaulan
syarat manusia juga harus melindungi masyarakat.
kepentingan orang lain.
Simanjuntak mengartikan perlindungan hukum sebagai segala upaya
pemerintah untuk menjamin adanya kepastian hukum serta memberi
perlindungan kepada warganya agar hak-haknya sebagai seorang warga
negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggarnya akan dapat dikenakan
sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Dengan demikian, suatu perlindungan
dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum apabila mengandung unsur-
unsur sebagai berikut.
a. Adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya.
b. Jaminan kepastian hukum.
c. Berkaitan dengan hak-hak warga negara.
d. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya.
Pada hakikatnya, setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari
hukum. Oleh karena itu, terdapat banyak macam perlindungan hukum. Dari
sekian banyak jenis dan macam perlindungan hukum, terdapat beberapa

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 35

Di unduh dari : Bukupaket.com


di antaranya yang cukup populer dan telah akrab di telinga Anda, seperti
perlindungan hukum terhadap konsumen. Perlindungan hukum terhadap
konsumen diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen. UU ini mengatur segala hal yang menjadi hak dan
kewajiban antara produsen dan konsumen.
Perlindungan hukum di Indonesia diberikan juga kepada hak atas kekayaan
intelektual (HaKI). Pengaturan mengenai hak atas kekayaan intelektual
meliputi, hak cipta dan hak atas kekayaan industri. Pengaturan mengenai hak
atas kekayaan intelektual tersebut telah dituangkan dalam sejumlah peraturan
perundang-undangan, seperti Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten, Undang-Undang Nomor 29
Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman, dan lain sebagainya.
Perlindungan hukum diberikan juga kepada tersangka sebagai pihak yang
diduga telah melakukan pelanggaran hukum. Perlindungan hukum terhadap
tersangka diberikan berkaitan dengan hak-hak tersangka yang harus dipenuhi
agar sesuai dengan prosedur pemeriksaan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
Hukum dapat secara efektif menjalankan fungsinya untuk melindungi
kepentingan manusia, apabila ditegakkan. Dengan kata lain, perlindungan
hukum dapat terwujud apabila proses penegakan hukum dilaksanakan.
Proses penegakan hukum merupakan salah satu upaya untuk menjadikan
hukum sebagai pedoman dalam setiap perilaku masyarakat maupun aparat atau
lembaga penegak hukum. Dengan kata lain, penegakan hukum merupakan upaya
untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum dalam berbagai macam bidang
kehidupan.
Penegakan hukum merupakan syarat terwujudnya perlindungan hukum.
Kepentingan setiap orang akan terlindungi apabila hukum yang mengaturnya
dilaksanakan baik oleh masyarakat ataupun aparat penegak hukum. Misalnya,
perlindungan hukum konsumen akan terwujud apabila undang-undang
perlindungan konsumen dilaksanakan, hak cipta yang dimiliki oleh seseorang juga
akan terlindungi apabila ketentuan mengenai hak cipta juga dilaksanakan. Begitu
pula dengan kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat akan tertib, aman
dan tenteram apabila norma-norma berlaku di lingkungan tersebut dilaksanakan.

36 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 2.1
Perlindungan dan penegakan hukum tidak akan terwujud apabila tidak mempunyai
landasan atau dasar hukum yang kukuh. Nah, sekarang Anda temukan dari
berbagai macam sumber, baik itu berupa buku ataupun internet, mengenai dasar
hukum perlindungan dan penegakan hukum. Tuliskan hasil temuan Anda dalam
tabel di bawah ini.

No. Dasar Hukum Perlindungan dan Penegakan Hukum

2. Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum


Apa yang Anda rasakan apabila ketika ulangan ada yang menyontek, tetapi
tidak ditegur oleh guru? Atau, apa yang Anda rasakan apabila orang tua tidak
menegur anaknya yang melakukan kesalahan apalagi kesalahan yang fatal?
Apabila hal yang dipertanyakan tadi terjadi, tentu saja sebagai warga negara
yang baik, Anda akan merasakan ketidaknyamanan, ketidakadilan bahkan
ketertiban pun tidak akan dapatkan. Nah, itu semua dapat dihindari apabila
perlindungan dan penegakan hukum dilaksanakan.
Sebagai negara hukum, Indonesia wajib melaksanakan proses perlindungan
dan penegakan hukum. Negara wajib melindungi warga negaranya dari
berbagai macam ketidakadilan, ketidaknyamanan dan penyimpangan hukum
lainnya. Selain itu, negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa seluruh
warga negaranya untuk melaksanakan semua ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
Perlindungan dan penegakan hukum sangat penting dilakukan karena dapat
mewujudkan hal-hal berikut ini.
a. Tegaknya supremasi hukum
Supremasi hukum bermakna bahwa hukum mempunyai kekuasaan mutlak
dalam mengatur pergaulan manusia dalam berbagai macam kehidupan.
Dengan kata lain, semua tindakan warga negara maupun pemerintahan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 37

Di unduh dari : Bukupaket.com


selalu berlandaskan pada hukum yang berlaku. Tegaknya supremasi hukum
tidak akan terwujud apabila aturan-aturan yang berlaku tidak ditegakkan
baik oleh masyarakat maupun aparat penegak hukum.
b. Tegaknya keadilan
Tujuan utama hukum adalah mewujudkan keadilan bagi setiap warga
negara. Setiap warga negara dapat menikmati haknya dan melaksanakan
kewajibannya merupakan wujud dari keadilan tersebut. Hal itu dapat
terwujud apabila aturan-aturan ditegakkan.
c. Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan di masyarakat
Kehidupan yang diwarnai suasana yang damai merupakan harapan setiap
orang. Perdamaian akan terwujud apabila setiap orang merasa dilindungi
dalam segala bidang kehidupan. Hal itu akan terwujud apabila aturan-
aturan yang berlaku dilaksanakan.
Menurut Soerjono Soekanto, keberhasilan proses perlindungan dan
penegakan hukum tidaklah semata-mata menyangkut ditegakkannya hukum
yang berlaku, akan tetapi sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain
sebagai berikut.
a. Hukumnya. Dalam hal ini yang
dimaksud adalah undang-undang Penanaman Kesadaran
yang dibuat tidak boleh berten- Berkonstitusi
tangan dengan ideologi negara. Perlindungan dan penegakan
Selain itu, penyusunan undang- hukum tidak akan terwujud
undang dibuat haruslah menurut apabila anggota masyarakat tidak
ketentuan yang mengatur ke- mempunyai kesadaran hukum.
wenangan pembuatan undang- Anda tentu saja harus mempunyai
undang sebagaimana diatur kesadaran hukum yang tinggi yang
dalam konstitusi negara. Selan- tercermin dari pengetahuan dan
jutnya, undang-undang haruslah pemahaman yang luasa terhadap
dibuat sesuai dengan kebutuhan ketentuan yang berlaku, serta selalu
dan kondisi masyarakat di mana bersikap dan berperilaku sesuai
undang-undang tersebut diber- dengan hukum yang berlaku.
lakukan.

b. Penegak hukum, yakni pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam


bidang penegakan hukum. Penegak hukum harus menjalankan tugasnya
dengan baik sesuai dengan peranannya masing-masing yang telah diatur
dalam peraturan perundang-undangan. Menjalankan tugas tersebut
dilakukan dengan mengutamakan keadilan dan profesionalisme, sehingga
menjadi panutan masyarakat serta dipercaya oleh semua pihak termasuk
semua anggota masyarakat.

38 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Masyarakat, yakni masyarakat lingkungan di mana hukum tersebut
berlaku atau diterapkan. Maksudnya, warga masyarakat harus mengetahui
dan memahami hukum yang berlaku, serta menaati hukum yang berlaku
dengan penuh kesadaran akan pentingnya dan perlunya hukum bagi
kehidupan masyarakat.
d. Sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. Sarana atau
fasilitas`tersebut, mencakup tenaga manusia yang terdidik dan terampil,
organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, dan
sebagainya. Ketersediaan sarana dan fasilitas yang memadai, merupakan
suatu keharusan bagi keberhasilan penegakan hukum.
e. Kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan
pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup. Dalam hal ini, kebudayaan
mencakup nilai-nilai yang mendasari hukum yang berlaku, nilai-nilai
mana merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap
baik sehingga dianut, dan apa yang dianggap buruk sehingga dihindari.
Nah, hal-hal di ataslah yang makin memperkuat keyakinan bahwa proses
perlindungan dan penegakan hukum merupakan sesuatu yang penting dan
mutlak untuk dilaksanakan oleh sebuah negara.

Tugas Mandiri 2.2


Bacalah berita di bawah ini.

Hukuman Mati Bandar Narkoba Harus Konsisten


Direktur Eksekutif Institute for Strategic and Development
Studies (ISDS), M. Aminuddin, meminta hukuman mati bagi para
bandar besar narkoba yang telah terkena vonis hukuman mati
harus dilaksanakan secara konsisten. “Tindakan para bandar besar
narkoba telah menyebabkan kematian bagi banyak orang, yang
sebagian besar adalah anak muda yang mestinya adalah generasi
penerus. Hukuman mati memang layak dijatuhkan kepada
mereka,” tutur Aminuddin, Minggu (29/11) malam.
Aminuddin mendukung pernyataan Direktur Advokasi Badan
Narkotika Nasional (BNN) Yunis Farida Oktoris, yang antara lain
mengemukakan agar hukuman mati bagi para pengedar narkoba
dilaksanakan secara konsisten. Itu karena Indonesia sudah berada
dalam kondisi darurat narkoba.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 39

Di unduh dari : Bukupaket.com


Ia memprediksi, angka kematian akibat narkoba dari tahun
ke tahun cenderung meningkat, seiring bertambahnya angka
penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang lainnya. Oleh karena
itu, Indonesia tidak perlu takut terhadap tekanan asing yang tidak
menyetujui hukuman mati bagi bandar besar narkoba. Ini terutama
karena Indonesia sudah berada pada kondisi darurat narkoba serta
agar hukuman mati menimbulkan efek jera.
“Aparat penegak hukum harus bertindak tegas. Jangan mau
diiming-imingi sejumlah uang oleh para bandar besar narkoba
yang uangnya memang tidak berseri,” ucap pengamat dan peneliti
masalah-masalah sosial dan politik ini.
Lebih jauh Aminuddin mengimbau, pers Indonesia mesti terus
memberitakan pentingnya pemberantasan narkoba. Hal tersebut
semata-mata untuk penyelamatan generasi muda serta bagi
Indonesia yang lebih baik ke depan.
Dalam hubungan itu, jurnal data BNN 2014 menyebutkan, total
kematian akibat narkoba diprediksi meningkat karena persentase
jumlah penyalah guna narkoba bertambah, dari 1,9 persen
(2008) menjadi 2,2 persen (2011). Jumlah ini diperkirakan terus
meningkat pada 2015 menjadi 2,8 persen.
Di sisi lain, saat ini ada sekitar 60 terpidana kasus narkoba
yang telah diputuskan untuk dihukum mati dan menanti waktu
eksekusi. Jumlah tersebut tidak termasuk delapan orang yang
telah dieksekusi mati dalam tahap kedua pada 29 April 2015.
Sementara itu, tahap pertama eksekusi mati kasus narkoba
dilakukan pada 18 Januari 2015 terhadap lima terpidana, yakni
Ang Kiem Soei asal Belanda, Namaona Denis warga Malawi,
Marco Archer Cardoso Moreira dari Brasil, Daniel Enemuo warga
Nigeria, dan Rani Andriani, perempuan asal Cianjur.
BNN juga mencatat, sekitar 50 orang meninggal dunia setiap
hari akibat penyalahgunaan narkoba. Tahun ini saja, pemerintah
berupaya merehabilitasi sekitar 100.000 pengguna narkoba yang
berasal dari berbagai daerah di Tanah Air.
Sumber: http://www.sinarharapan.co/news/read/151130054/

40 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Setelah Anda membaca berita tersebut, lakukanlah analisis terhadap
pelaksanakan hukuman mati terhadap pelaku kasus narkoba dengan meninjau
hal-hal sebagai berikut.
1. Dampak dari eksekusi mati terhadap peredaran narkoba.
2. Efek jera yang ditimbulkan dari pelaksanaan eksekusi mati yang ditandai
dengan menurunnya jumlah pengedar dan pengguna narkoba.
3. Relevansi (kesesuaian) pelaksanaan hukuman mati dengan penegakan hak
asasi manusia.
4. Alternatif hukuman bagi pelaku penyalahgunaan narkoba selain hukuman
mati.
Rumuskanlah analisis Anda tersebut dalam bentuk artikel sepanjang empat
sampai enam paragraf. Kemudian, presentasikan di depan kelas.

B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin


Keadilan dan Kedamaian
1. Peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
Anda tentunya sering sekali bertemu dengan anggota kepolisian. Peran
yang mereka tampilkan bermacam-macam, seperti mengatur lalu lintas,
memberantas gerakan-gerakan terorisme, mencegah penyalahgunaan narkoba,
dan sebagainya.
Kepolisian Republik Indonesia atau yang sering disingkat Polri merupakan
lembaga negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri. Selain itu, dalam bidang penegakan hukum
khususnya yang berkaitan dengan penanganan tindak pidana sebagaimana
yang di atur dalam KUHAP, Polri sebagai penyidik utama yang menangani
setiap kejahatan secara umum dalam rangka menciptakan keamanan dalam
negeri, Pasal 16 Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia, telah menetapkan kewenangan sebagai berikut.
a. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.
b. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian
perkara untuk kepentingan penyidikan.
c. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka
penyidikan.
d. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta
memeriksa tanda pengenal diri.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 41

Di unduh dari : Bukupaket.com


sumber:www.antarafoto.com
Gambar 2.3 Anggota kepolisian sedang melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara

e. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.


f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi.
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pemeriksaan perkara.
h. Mengadakan penghentian penyidikan.
i. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.
j. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang
berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak
atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka
melakukan tindak pidana.
k. Memberikan petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai
negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil
untuk diserahkan kepada penuntut umum.
l. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab, yaitu
tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan dengan syarat
sebagai berikut:
1) tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum;
2) selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan
tersebut dilakukan;
3) harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya;
4) pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa; dan
5) menghormati hak asasi manusia.

42 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan
kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan. Penuntutan merupakan
tindakan jaksa untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang- undang
dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan. Pelaku pelanggaran pidana yang akan dituntut adalah yang benar
bersalah dan telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang disangkakan
dengan didukung oleh barang bukti yang cukup dan didukung oleh minimal
2 (dua) orang saksi.
Keberadaan Kejaksaan Republik
Indonesia diatur dalam Undang-Undang RI Info Kewarganegaraan
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Untuk mengefektifkan
Republik Indonesia. Berdasarkan undang-
perannya, lembaga kejaksaan
undang tersebut, kejaksaan sebagai salah di Indonesia memiliki tiga
satu lembaga penegak hukum dituntut tingkatan, yaitu:
untuk lebih berperan dalam menegakkan 1. Kejaksaan Agung di tingkat
supremasi hukum, perlindungan kepentingan pusat yang dipimpin oleh
umum, penegakan hak asasi manusia, seorang Jaksa Agung.
serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan 2. Kejaksaan Tinggi di tingkat
Nepotisme (KKN). Kejaksaan RI sebagai provinsi yang dipimpin oleh
lembaga negara yang melaksanakan seorang Kepala Kejaksaan
kekuasaan negara di bidang penuntutan Tinggi (Kajati).
harus melaksanakan fungsi, tugas, dan 3. Kejaksaan Negeri yang
berada di tingkat kabupaten/
wewenangnya secara merdeka, terlepas
kota yang dipimpin oleh
dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan seorang Kepala Kejaksaan
pengaruh kekuasaan lainnya. Adapun yang Negeri (Kajari).
menjadi tugas dan wewenang Kejaksaan
dikelompokkan menjadi tiga bidang, berikut.
a. Di Bidang Pidana
1) Melakukan penuntutan.
2) Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
3) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat.
4) Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang-undang.
5) Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang
dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 43

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber:www.kompas.com
Gambar 2.4 Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia

b. Di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara


Kejaksaan, dengan kuasa khusus, dapat bertindak, baik di dalam maupun di
luar pengadilan, untuk dan atas nama negara atau pemerintah.
c. Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum
1) Peningkatan kesadaran hukum masyarakat.
2) Pengamanan kebijakan penegakan hukum.
3) Pengawasan peredaran barang cetakan.
4) Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat
dan negara.
5) Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama.
6) Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman


Di Indonesia, perwujudan kekuasaan kehakiman diatur sepenuhnya dalam
Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,
yang merupakan penyempurnaan dari Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun
2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Berdasarkan undang-undang tersebut,
kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung. Badan
peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan
yang berada di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan
Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara, serta oleh sebuah Mahkamah

44 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Konstitusi. Lembaga-lembaga tersebut berperan sebagai penegak keadilan,
dan dibersihkan dari setiap intervensi baik dari lembaga legislatif, eksekutif
maupun lembaga lainnya. Kekuasaan kehakiman yang diselenggarakan oleh
lembaga-lembaga tersebut dilaksanakan oleh hakim.
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh
undang-undang untuk mengadili. Mengadili merupakan serangkaian tindakan
hakim untuk menerima, memeriksa, dan memutuskan perkara hukum
berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak memihak di sebuah sidang pengadilan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Dalam upaya menegakkan
hukum dan keadilan serta kebenaran, hakim diberi kekuasaan yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan. Dengan kata lain, hakim tidak boleh
dipengaruhi oleh kekuasaan-kekuasaan lain dalam memutuskan perkara.
Apabila hakim mendapatkan pengaruh dari pihak lain dalam memutuskan
perkara, cenderung keputusan hakim itu tidak adil, yang pada akhirnya akan
meresahkan masyarakat, serta wibawa hukum dan hakim akan pudar.
Menurut ketentuan Undang-Undang RI
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman, hakim berdasarkan jenis
Penanaman Kesadaran
lembaga peradilannya dapat diklasifikasikan Berkonstitusi
menjadi tiga kelompok berikut:
Sebagai warga negara
a. Hakim pada Mahkamah Agung yang yang baik, Anda harus
disebut dengan Hakim Agung. mengetahui dan memahami
b. Hakim pada badan peradilan yang berada tugas dan kewenangan dari
di bawah Mahkamah Agung, yaitu dalam setiap lembaga penegak
lingkungan peradilan umum, lingkungan hukum. Selain itu, Anda juga
peradilan agama, lingkungan peradilan harus bisa mengkritisi setiap
militer, lingkungan peradilan tata usaha peran dari lembaga penegak
negara, dan hakim pada pengadilan hukum. Hal itu merupakan
khusus yang berada dalam lingkungan salah satu bentuk dukungan
peradilan tersebut. terhadap kinerja dari lembaga
c. Hakim pada Mahkamah Konstitusi penegak hukum.
yang disebut dengan Hakim Konstitusi.
Setiap hakim melaksanakan proses peradilan yang dilaksanakan di
sebuah tempat yang dinamakan pengadilan. Dengan demikian, terdapat
perbedaan antara konsep peradilan pengadilan. Peradilan menunjuk pada
proses mengadili perkara sesuai dengan kategori perkara yang diselesaikan.
Pengadilan menunjuk pada tempat untuk mengadili perkara atau tempat untuk
melaksanakan proses peradilan guna menegakkan hukum.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 45

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber: www.primaironline.com
Gambar 2.5 Gedung pengadilan sebagai salah satu tempat bagi setiap warga negara untuk
mencari keadilan.

Pengadilan secara umum mempunyai tugas untuk mengadili perkara


menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan orang. Pengadilan tidak
boleh menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang
diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang. Pengadilan wajib
memeriksa dan mengadili setiap perkara peradilan yang masuk.
4. Peran Advokat dalam Penegakan Hukum
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa memberikan
konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, membela,
mendampingi, dan melakukan tindakan hukum. Melalui jasa hukum yang
diberikan, advokat menjalankan tugas profesi demi tegaknya keadilan
berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan, termasuk
usaha memberdayakan masyarakat dalam menyadari hak-hak fundamental
mereka di depan hukum.

sumber: www.hukumonline.com

Gambar 2.6 Para penasihat hukum atau advokat juga merupakan salah satu penegak hukum

46 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Keberadaan advokat sebagai salah satu penegak hukum diatur dalam
Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Melalui UU
ini, setiap orang yang memenuhi persyaratan dapat menjadi seorang advokat.
Adapun persyaratan untuk menjadi advokat di Indonesia diatur dalam Pasal 3
Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, yaitu:
a. warga NRI;
b. bertempat tinggal di Indonesia;
c. tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara;
d. berusia sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun;
e. berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum;
f. lulus ujian yang diadakan oleh Organisasi Advokat;
g. magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus-menerus pada kantor
advokat;
h. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang
diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; serta
i. berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai
integritas yang tinggi.
Adapun tugas dari advokat secara khusus adalah membuat dan mengajukan
gugatan, jawaban, tangkisan, sangkalan, memberi pembuktian, mendesak
segera disidangkan atau diputuskan perkaranya, dan sebagainya. Di samping
itu, pengacara bertugas membantu hakim dalam mencari kebenaran dan tidak
boleh memutarbalikkan peristiwa demi kepentingan kliennya agar kliennya
menang dan bebas. Oleh karena itu, sesuai Undang-Undang RI Nomor 18
Tahun 2003, seorang advokat mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi
undang-undang. Adapun yang menjadi hak advokat adalah sebagai berikut.
a. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela
perkara yang menjadi tanggung jawabnya di dalam sidang pengadilan
dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan perundang-
undangan.
b. Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela
perkara yang menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada
kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan.
c. Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam
menjalankan tugas profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan
pembelaan klien dalam sidang pengadilan.
d. Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya,
baik dari instansi pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan
kepentingan tersebut yang diperlukan untuk pembelaan kepentingan
kliennya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 47

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien, termasuk
perlindungan atas berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau
pemeriksaan dan perlindungan terhadap penyadapan atas komunikasi
elektronik advokat.
f. Advokat tidak dapat diidentikkan dengan kliennya dalam membela perkara
klien oleh pihak yang berwenang dan/atau masyarakat.
Kewajiban yang harus dipatuhi oleh seorang advokat di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang membedakan
perlakuan terhadap klien berdasarkan jenis kelamin, agama, politik,
keturunan, ras, atau latar belakang sosial dan budaya.
b. Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh
dari kliennya karena hubungan profesinya, kecuali ditentukan lain oleh
undang-undang.
c. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang bertentangan dengan
kepentingan tugas dan martabat profesinya.
d. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang meminta pengabdian
sedemikian rupa sehingga merugikan profesi advokat atau mengurangi
kebebasan dan kemerdekaan dalam menjalankan tugas profesinya.
e. Advokat yang menjadi pejabat negara tidak melaksanakan tugas profesi
advokat selama memangku jabatan.

5. Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


Komisi Pemberantasan Korupsi disingkat KPK adalah sebuah komisi yang
dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang RI No. 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Tujuan dibentuknya
KPK adalah untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, KPK mempunyai tugas sebagai berikut.
a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak
pidana korupsi.
d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.

48 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Sumber:.www.indonesiamedia.com
Gambar 2.7 Gedung KPK

Selain memiliki tugas tersebut, komisi ini memiliki beberapa wewenang


sebagai berikut.
1) Mengoordinasi penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana
korupsi.
2) Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak
pidana korupsi.
3) Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana
korupsi kepada instansi terkait.
4) Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang
berwenang melakukan pemberantasan tindakan korupsi.
5) Meminta laporan instansi terkait pencegahan tindak pidana korupsi.
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya itu, KPK perpedoman pada
asas sebagai berikut.
1) Kepastian hukum, yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan
landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam
setiap kebijakan menjalankan tugas dan wewenang KPK.
2) Keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang kinerja KPK dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 49

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir kegiatan KPK harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Kepentingan umum, yakni asas yang mendahulukan kesejahteraan
umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
5) Proporsionalitas, yakni asas yang mengutamakan keseimbangan antara
tugas, wewenang, tanggung jawab, dan kewajiban KPK.

Tugas Kelompok 2.1

Buatlah kliping mengenai pemberitaan yang berkaitan dengan peran


lembaga-lembaga penegak hukum. Kliping yang dibuat minimal memuat
lima buah artikel atau berita yang berkaitan dengan hal tersebut. Kemudian,
analisis dua buah artikel atau berita yang Anda anggap menarik.

C. Dinamika Pelanggaran Hukum


1. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum
Anda tentunya pernah mendengar peristiwa pembunuhan dan juga
perampokan yang terjadi di suatu daerah. Anda juga tentunya pernah melihat
di televisi seorang pejabat negara ditangkap karena melakukan korupsi.
Nah, pembunuhan, perampokan, dan korupsi merupakan sebagian contoh
dari pelanggaran hukum. Apa sebenarnya pelanggaran hukum itu? Mengapa
terjadi pelanggaran hukum?
Pelanggaran hukum disebut juga
perbuatan melawan hukum, yaitu Info Kewarganegaraan
tindakan seseorang yang tidak sesuai atau
Pelanggaran terhadap satu
bertentangan dengan aturan-aturan yang
ketentuan hukum pada
berlaku. Dengan kata lain, pelanggaran hakikatnya merupakan
hukum merupakan pengingkaran terhadap pelanggaran terhadap:
kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan 1. aturan agama;
oleh peraturan atau hukum yang berlaku, 2. dasar negara;
misalnya kasus pembunuhan merupakan 3. konstitusi negara; dan
pengingkaran terhadap kewajiban untuk 4. norma-norma sosial
menghormati hak hidup orang lain. lainnya.

50 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan terhadap hukum.
Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu:
a. pelanggaran hukum oleh si pelanggar sudah dianggap sebagai kebiasaan;
b. hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan.
Saat ini, kita sering melihat berbagai pelanggaran hukum terjadi di negara
ini. Hampir setiap hari, kita mendapatkan informasi mengenai terjadinya
tindakan melawan hukum baik yang dilakukan oleh masyarakat ataupun oleh
aparat penegak hukum sendiri. Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan
dengan aturan yang dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
bangsa dan negara.
a. Dalam lingkungan keluarga, di antaranya:
1) mengabaikan perintah orang tua;
2) mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar;
3) ibadah tidak tepat waktu;
4) menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak;
5) nonton tv sampai larut malam; dan
6) bangun kesiangan.
b. Dalam lingkungan sekolah, di antaranya
1) menyontek ketika ulangan;
2) datang ke sekolah terlambat;
3) bolos mengikuti pelajaran;
4) tidak memperhatikan penjelasan guru; dan
5) berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ditentukan sekolah.

sumber: www.kulonprogonews.wordpress.com

Gambar 2.8 Para pelajar yang bolos sekolah ditertibkan oleh aparat penegak hukum

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 51

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Dalam lingkungan masyarakat, di antaranya:
1) mangkir dari tugas ronda malam;
2) tidak mengikuti kerja bakti dengan alasan yang tidak jelas;
3) main hakim sendiri;
4) mengonsumsi obat-obat terlarang;
5) melakukan tindakan diskriminasi kepada orang lain;
6) melakukan perjudian; dan
7) membuang sampah sembarangan.
d. Dalam lingkungan bangsa dan negara, di antaranya:
1) tidak memiliki KTP;
2) tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas;
3) melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan,
penggelapan, pengedaran uang palsu, pembajakan karya orang lain
dan sebagainya;
4) melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara;
5) tidak berpartisipasi pada kegiatan pemilihan umum; dan
6) merusak fasilitas negara dengan sengaja.

Tugas Mandiri 2.3


Analisislah dua contoh kasus pelanggaran hukum di bawah ini. Untuk
memudahkan Anda dalam menganalisis, diskusikanlah bersama teman
sebangku, tetapi laporannya dibuat secara individual.

Kasus 1
Konsultan Bangkrut Cetak Uang Palsu
Seorang konsultan diamankan petugas Polsek Parung karena
diduga membuat uang palsu. HT (48) dan istrinya TW (39)
diamankan, Rabu (19/10/2013) petang saat akan membeli rokok
menggunakan uang pecahan Rp5.000 palsu di sebuah warung
rokok di daerah Parung, Kabupaten Bogor.

52 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kepada Polisi, pria mengaku hanya iseng mencetak uang
palsu (upal) menggunakan mesin printer. Dari tangan HT, Polisi
menyita upal sebesar Rp2,6 juta terdiri atas pecahan Rp20 ribu
64 lembar, Rp10 ribu 10 lembar dan Rp5 ribu sebanyak 257
lembar. “Saya cuma mencetak uang palsu pecahan Rp5 ribu, 20
ribu dan Rp10 ribu,” kata HT kepada wartawan.
Kapolsek Parung, Komisaris Maksum Rosidi menjelaskan,
HT dan istrinya diamankan setelah pihaknya mendapatkan
laporan dari seorang pedagang rokok yang mendapatkan uang
palsu dari pelaku. “Kemudian, kita langsung bergerak dan
mengamankan keduanya,” ujar Maksum kepada wartawan di
Mapolsek Parung, Kamis (20/10/2013) siang.
Maksum menjelaskan, pihaknya kemudian mengembangkan
kasus itu dengan mengeledah rumah pelaku dan ditemukan Rp
2,6 juta upal berbagai pecahan. HT, bapak dua anak menjelaskan,
dirinya sedang dalam kondisi bangkrut pasca tidak lagi menjadi
dosen serta serta sepinya order proyek sebagai konsultan.
“Karena saya sedang jatuh, iseng-iseng saya cetak uang asli
menggunakan printer dan hasilnya cukup mirip dengan aslinya,”
katanya.
Untuk mencetak uang palsu itu, dia hanya menggunakan
kertas jenis HVS ukuran kuarto atau folio. HT mengaku sengaja
hanya mencetak uang pecahan Rp5 ribu, Rp10 ribu dan Rp20
ribu karena hasil cetakannya mirip dengan aslinya. “Satu kertas
bisa mencetak enam lembar uang. Tinggal dipotong-potong
pakai cutter,” katanya. Menurutnya, aksinya ini baru dilakukan
satu bulan terakhir. “Saya tidak punya niat untuk kaya dari cetak
uang palsu. Saya hanya butuh uang untuk bisa makan dan beli
rokok,” ucapnya.
Kapolsek Parung, Kompol Maksum Rosidi mengungkapkan,
pelaku ditangkap berdasarkan laporan seorang pedagang rokok
di pinggir jalan Parung. “Saat beli rokok, dia meminta istrinya
yang beli. Sementara dia berada di atas motor sewaan. Polisi
yang tengah mengawasi lokasi, langsung menangkap keduanya
saat Uha berteriak karena masih mengingat wajah pelaku pria,”
kata Kapolsek. (wid)

Sumber: http://waspada.net/reports/view/659

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 53

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kasus 2
Berniat Jual Ganja, ABK Diringkus Polisi di
Penjaringan

Seorang anak buah kapal (ABK) yang berinisial R berniat


menjual daun ganja kering di atas kapal ikan, sebelum berangkat
naik kapal untuk menangkap ikan tuna diringkus anggota
Kepolisian Polsek Penjaringan. R diringkus di depan rumahnya
di Jl Muara Angke, RT 01/11, Pluit, Penjaringan Jakarta Utara,
Kamis (24/10/2013). Satuan Polsek Penjaringan, Jakarta Utara
mengamankan 500gram daun ganja dari R (30) di dalam rumahnya.
“Kita masih kembangkan kasus ini,” kata Kepala Kepolisian
Sektor Metro Penjaringan, Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario
Seto saat dikonfirmasi, Kamis (24/10/2013). Penangkapan
ini dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat. Kepada
petugas R mengatakan ganja 500gram itu dibelinya dari seseorang
di kawasan Muara Baru, Penjaringan. “Tersangka mendapatkan
ganja tersebut dari seorang bandar di Muara Baru,” jelasnya.
R membeli ganja dengan nilai Rp2,5 juta dari bandar.
Rencananya ganja akan dijual di atas kapal ikan. Adapun R
mengonsumsi ganja itu karena harus berada di laut mencari
ikan selama dua bulan ini. Penangkapan R berawal dari laporan
masyarakat. Kepolisian kemudian melakukan penyidikan dan
menangkap tersangka di rumahnya ketika hendak melaut. Polisi
menemukan enam paket daun ganja kering dibungkus kertas
koran di dalam rumahnya.
Tersangka kemudian diamankan ke Polsek Penjaringan. Sudah
sekitar dua tahun lebih tersangka mengedarkan daun ganja dan
karena tersangka pulang dua bulan sekali berlayar mencari ikan di
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) jadi susah ditangkap.
Atas kasus yang menimpanya ini, tersangka dijerat pasal 111
dan Pasal 112 UU Narkotika No 35 Tahun 2009 atas kepemilikan
dan penyalahgunaan narkotika dengan ancaman hukuman penjara
minimal 5 (lima) tahun dan paling lama 20 tahun atau pasal 114
tentang Pengedaran Narkoba dengan ancaman hukuman mati.

Sumber: http://news.detik.com/read/2013/10/24

54 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Dari dua kasus di atas, lakukan analisis yang berkaitan dengan hal-hal
sebagai berikut.
a. Faktor penyebab terjadinya dua kasus tersebut.
b. Jenis pelanggaran hukum yang dilakukan.
c. Ketentuan perundang-undangan yang dilanggar.
d. Sanksi yang kemungkinan akan diterima pelaku.
e. Solusi untuk mencegah terulangnya kasus tersebut.

2. Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum


Pernahkah Anda melihat seorang wasit sepak bola ragu untuk memberikan
kartu peringatan kepada pemain yang melakukan pelanggaran. Apakah kartu
merah yang akan diberikan atau kartu kuning? Keragu-raguan wasit itu
merupakan satu bukti penegakan sanksi tidak tegas.
Peristiwa serupa sering kali kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, mengapa sopir angkutan kota tidak sungkan-sungkan berhenti
menunggu penumpang pada tempat yang jelas-jelas dilarang berhenti?
Penyebabnya karena petugas tidak tegas menindaknya. Karena peristiwa
seperti itu dibiarkan, tidak ditindak oleh petugas, lama-kelamaan dianggap
hal yang biasa. Dengan kata lain, jika suatu perbuatan dilakukan berulang-
ulang, tidak ada sanksi, walaupun melanggar aturan, akhirnya perbuatan itu
dianggap sebagai norma. Seperti kebiasaan sopir angkutan kota tadi, karena
perbuatannya itu tidak ada yang menindak, akhirnya menjadi hal yang biasa
saja.
Hal yang sama bisa juga menimpa Anda. Misalnya, jika para siswa yang
melanggar tata tertib sekolah dibiarkan begitu saja, tanpa ada sanksi tegas, esok
lusa, pelanggaran akan menjadi hal yang biasa. Perilaku yang bertentangan
dengan hukum menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan pribadi maupun
kehidupan bermasyarakat. Ketidaknyamanan dan ketidakteraturan tentu saja
akan selalu meliputi kehidupan kita jika hukum sering dilanggar atau ditaati.
Untuk mencegah terjadinya tindakan pelanggaran terhadap norma atau hukum,
dibuatlah sanksi dalam setiap norma atau hukum tersebut.
Sanksi terhadap pelanggaran itu amat banyak ragamnya. Sifat dan jenis
sanksi dari setiap norma atau hukum berbeda satu sama lain. Akan tetapi, dari
segi tujuannya sama, yaitu untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat.
Berikut ini sanksi dari norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 55

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tabel 2.1
Sanksi dan Norma dalam Masyarakat

No. Norma Pengertian Contoh-Contoh Sanksi


1. Agama Petunjuk hidup a. beribadah Tidak langsung,
yang bersumber b. tidak berjudi karena akan
dari Tuhan yang c. suka beramal diperoleh setelah
disampaikan melalui meninggal dunia
utusan-utusan-Nya (pahala atau
(Rasul/Nabi) yang dosa)
berisi perintah,
larangan atau
anjuran-anjuran
2. Kesusilaan Pedoman pergaulan a. berlaku jujur Tidak tegas,
hidup yang b. menghargai karena hanya
bersumber dari hati orang lain diri sendiri
nurani manusia yang merasakan
tentang baik- (merasa
buruknya suatu bersalah,
perbuatan menyesal, malu,
dan sebagainya)
3. Kesopanan Pedoman hidup yang a. menghormati Tidak tegas,
timbul dari hasil orang yang tetapi dapat
pergaulan manusia di lebih tua diberikan oleh
dalam masyarakat b. tidak berkata masyarakat
kasar dalam bentuk
c. menerima celaan,
dengan cemoohan atau
tangan kanan pengucilan
dalam pergaulan
4. Hukum Pedoman hidup yang a. harus tertib Tegas dan nyata
dibuat oleh badan b. harus sesuai serta mengikat
yang berwenang prosedur dan memaksa
yang bertujuan c. dilarang bagi setiap
untuk mengatur mencuri orang tanpa
manusia dalam kecuali
kehidupan berbangsa
dan bernegara
(berisi perintah dan
larangan)

56 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Dalam Tabel 2.1, disebutkan bahwa sanksi norma hukum adalah tegas dan
nyata. Hal tersebut mengandung pengertian sebagai berikut.
1) Tegas berarti adanya aturan yang telah dibuat secara material telah diatur
dalam peraturan perundang-undangan. Misalnya, hukum pidana mengenai
sanksi diatur dalam Pasal 10 KUHP. Dalam pasal tersebut, ditegaskan
bahwa sanksi pidana berbentuk hukuman yang mencakup:
(1) Hukuman pokok, yang terdiri atas:
a) hukuman mati; dan
b) hukuman penjara yang terdiri atas hukuman seumur hidup dan
hukuman sementara waktu (setinggi-tingginya 20 tahun dan
sekurang-kurangnya 1 tahun).
(2) Hukuman tambahan, yang terdiri atas:
a) pencabutan hak-hak tertentu;
b) perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu; dan
c) pengumuman keputusan hakim.
2) Nyata berarti adanya aturan yang secara material telah ditetapkan kadar
hukuman berdasarkan perbuatan yang dilanggarnya. Contoh: Pasal 338
KUHP, menyebutkan “barang siapa sengaja merampas nyawa orang
lain, diancam, karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama
lima belas tahun”.
Sanksi hukum diberikan oleh negara, melalui lembaga-lembaga peradilan,
Sanksi sosial diberikan oleh masyarakat, misalnya dengan cemoohan,
dikucilkan dari pergaulan, bahkan yang paling berat diusir dari lingkungan
masyarakat setempat.
Jika sanksi hukum maupun sanksi sosial tidak juga mampu mencegah
orang dari perbuatan melanggar aturan, ada satu jenis sanksi lain, yakni
sanksi psikologis. Sanksi psikologis dirasakan dalam batin kita sendiri. Jika
seseorang melakukan pelanggaran terhadap peraturan, tentu saja di dalam
batinnya ia merasa bersalah. Selama hidupnya, ia akan dibayang-bayangi oleh
kesalahannya itu. Hal ini akan sangat membebani jiwa dan pikiran kita. Sanksi
inilah yang merupakan gerbang terakhir yang dapat mencegah seseorang
melakukan pelanggaran terhadap aturan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 57

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Kelompok 2.2

Lakukan wawancara dengan Kapolsek atau anggota polisi lainnya di


wilayah tempat Anda tinggal. Tanyakan hal-hal sebagai berikut.
a. Jumlah kasus yang ditangani oleh Polsek setempat.
b. Jenis kasus yang ditangani.
c. Penanganan kasus tersebut.
d. Jenis sanksi yang akan diterima oleh pihak-pihak yang terlibat.
Laporkan hasil wawancara tersebut secara tertulis dan presentasikan di depan
kelas.

3. Partisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum


Setelah Anda menganalisis berbagai macam kasus pelanggaran hukum dan
memahami sanksi atas pelanggaran hukum yang dilakukan, tentu saja sekarang
keyakinan Anda akan pentingnya perlindungan dan penegakan hukum makin
tinggi. Nah, keyakinan tersebut harus dibuktikan, salah satunya dengan
berpartisipasi dalam proses perlindungan dan penegakan hukum. Wujud dari
partisipasi tersebut adalah dengan menampilkan perilaku yang mencerminkan
ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum.
Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan
konsep nyata dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang
sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang
diperlihatkan oleh seorang warga negara, secara langsung menunjukkan
tingkat kesadaran hukum yang dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung
arti bahwa seseorang memiliki kesadaran untuk:
a. memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku;
b. mempertahankan tertib hukum yang ada; dan
c. menegakkan kepastian hukum.
Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang
berlaku dapat dilihat dari perilaku yang diperbuatnya:
a. disenangi oleh masyarakat pada umumnya;
b. tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain;
c. tidak menyinggung perasaan orang lain;
d. menciptakan keselarasan;
e. mencerminkan sikap sadar hukum;
f. mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.

58 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Perilaku yang mencerminkan sikap patuh terhadap hukum harus kita
tampilkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara sebagai bentuk perwujudan partisipasi Anda
dalam proses penegakan dan perlindungan hukum. Berikut ini contoh perilaku
yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku
a. Dalam Kehidupan di Lingkungan Keluarga
1) Mematuhi perintah orang tua.
2) Ibadah tepat waktu.
3) Menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu, kakak,
adik dan sebagainya.
4) Melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga.
b. Dalam kehidupan di Lingkungan Sekolah
1) Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya.
2) Memakai pakaian seragam yang telah ditentukan.
3) Tidak menyontek ketika ulangan.
4) Memperhatikan penjelasan guru.
5) Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku.
c. Dalam Kehidupan di Lingkungan Masyarakat
1) Melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat;
2) Bertugas ronda.

Sumber: hasprabu.blogspot.com

Gambar 2.9 Kegiatan ronda malam merupakan bukti kepatuhan terhadap aturan yang berlaku

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 59

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti.
4) Menghormati keberadaan tetangga disekitar rumah.
5) Tidak melakukan perbuatan yang menyebabkan kekacauan di masyarakat
seperti tawuran, judi, mabuk-mabukkan dan sebagainya;
6) Membayar iuran warga.
d. Dalam kehidupan di Lingkungan Bangsa dan Negara.
1) Bersikap tertib ketika berlalu lintas di jalan raya.
2) Memiliki KTP.
3) Memiliki SIM.
4) Ikut serta dalam kegiatan pemilihan umum.
5) Membayar pajak.
6) Membayar retribusi parkir.

Refleksi

Setelah Anda mempelajari materi perlindungan dan penegakan hukum,


tentunya Anda makin memahami bahwa sebagai warga negara, Anda harus
mematuhi setiap hukum yang berlaku. Renungkan sikap dan perilaku Anda
dalam kehidupan sehari-hari apakah pernah atau tidak pernah melakukan
pelanggaran hukum, serta berikan alasannya.

Tidak
No. Sikap dan Perilaku Pernah Alasan
Pernah
1. Melanggar peraturan sekolah.

2. Datang terlambat ke sekolah.


Menjiplak karya orang lain dan
3.
mengakui sebagai karya sendiri.
Memberi uang kepada temanmu
4.
agar mau mengerjakan PR.
Tidak berperan serta dalam
5.
penyelesaian tugas kelompok.

60 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tidak
No. Sikap dan Perilaku Pernah Alasan
Pernah
Membela adikmu ketika berkelahi
6. dengan temannya, walaupun tahu
adikmu bersalah.
Tidak membayarkan uang SPP
7.
yang telah diberikan orang tuamu.
Mengambil sisa uang belanja
8.
tanpa memberitahu ibumu.
Memalsukan tanda tangan orang
9.
tuamu.
10. Menyontek ketika ulangan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 61

Di unduh dari : Bukupaket.com


Rangkuman

1. Kata kunci
Kata kunci yang harus Anda pahami dalam mempelajari materi pada bab
ini adalah hukum, perlindungan hukum, penegakan hukum, aparat
penegak hukum, dan sanksi hukum.
2. Intisari Materi
a. Perlindungan hukum merupakan upaya pemberian perlindungan
kepada subjek hukum oleh aparat penegak hukum melalui
penetapan suatu peraturan tertulis ataupun tidak tertulis, sehingga
subjek hukum tersebut dapat merasakan keadilan, ketenteraman,
kepastian, dan sebagainya.
b. Perlindungan hukum tidak akan terwujud apabila tidak disertai
dengan penegakan hukum. Penegakan hukum merupakan upaya
untuk melaksanan ketentuan hukum yang berlaku oleh aparat
penegak hukum bersama masyarakat untuk mewujudkan supremasi
hukum, menegakkan keadilan dan mewujudkan perdamaian dalam
kehidupan masyarakat.
c. Lembaga yang berperan dalam proses perlindungan dan penegakan
hukum di Indonesia di antaranya adalah Kepolisian, Kejaksaan,
Lembaga Peradilan (pemegang kekuasaan kehakiman) dan Advokat
atau Penasihat Hukum serta Komisi Pemberantasan Korupsi.
d. Pelanggaran hukum yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh
ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Ketidakpatuhan
tersebut pada akhirnya akan menyebabkan kepentingan setiap
orang tidak terlindungi.
e. Wujud dari partisipasi masyarakat dalam proses perlindungan
dan penegakan hukum di Indonesia salah satunya adalah dengan
menampilkan perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap
hukum yang berlaku di berbagai lingkungan kehidupan.

62 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Penilaian Diri

1. Sikap Perilaku
Penilaian ini untuk mengukur sejauh mana Anda telah berperilaku sesuai
dengan hukum yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Bacalah daftar
perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom kegiatan dengan rutinitas yang biasa
dilakukan selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah dengan memberi
tanda silang (x). Ingat, Anda harus mengisinya sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

Kadang- Tidak
No. Sikap Perilaku Selalu Sering Alasan
Kadang Pernah

1. Dalam kehidupan di
lingkungan keluarga
a. Mematuhi perintah
orang tua.
b. Ibadah tepat waktu.
c. Menghormati anggota
keluarga yang lain
seperti ayah, ibu,
kakak, adik dan
sebagainya.
d. Melaksanakan aturan
yang dibuat dan
disepakati keluarga.
2. Dalam kehidupan di
lingkungan sekolah
a. Menghormati kepala
sekolah, guru, dan
karyawan lainnya.
b. Memakai pakaian
seragam yang telah
ditentukan.
c. Tidak menyontek
ketika ulangan.
d. Memperhatikan
penjelasan guru.
e. Mengikuti pelajaran
sesuai dengan jadwal
yang berlaku.
f. Tidak kesiangan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 63

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kadang- Tidak
No. Sikap Perilaku Selalu Sering Alasan
Kadang Pernah

3. Dalam kehidupan di
lingkungan masyarakat
a. Melaksanakan setiap
norma yang berlaku di
masyarakat.
b. Ikut serta dalam
kegiatan kerja bakti.
c. Menghormati
keberadaan tetangga di
sekitar rumah.
d. Tidak melakukan
perbuatan yang
menyebabkan
kekacauan di
masyarakat seperti
tawuran, judi,
mabuk-mabukan dan
sebagainya.
4. Dalam kehidupan di
lingkungan bangsa dan
negara
a. Bersikap tertib ketika
berlalu lintas di jalan
raya.
b. Membayar pajak.
c. Menjaga dan
memelihara fasilitas
negara.
d. Membayar retribusi
parkir.
e. Membuang sampah
pada tempatnya.

Apabila jawaban Anda “kadang-kadang” atau “tidak pernah” pada kolom


perilaku-perilaku tersebut di atas, Anda sebaiknya mulai mengubah sikap dan
perilaku Anda agar menjadi lebih baik.

64 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah Anda pahami, ada juga yang sulit Anda pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman Anda terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom paham sekali, paham
sebagian, dan belum paham.

Paham Paham Belum


No. Sub-materi Pokok
Sekali Sebagian Paham

1. Hakikat perlindungan dan penegakan


hukum
a. Konsep perlindungan dan
penegakan hukum
b. Pentingnya perlindungan dan
penegakan hukum
2. Peran lembaga penegak hukum dalam
menjamin keadilan dan kedamaian
a. Peran Kepolisian NRI
b. Peran Kejaksaan Republik
Indonesia
c. Peran hakim sebagai pelaksana
kekuasaan kehakiman
d. Peran advokat dalam penegakan
hukum
e. Peran Komisi Pemberantasan
Korupsi
3. Dinamika pelanggaran hukum
a. Berbagai kasus pelanggaran
hukum
b. Macam-macam sanksi atas
pelanggaran hukum
c. Partisipasi masyarakat dalam
perlindungan dan penegakan
hukum

Apabila pemahaman Anda berada pada kategori paham sekali mintalah


materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan Anda, sedangkan
apabila pemahaman Anda berada pada kategori paham sebagian dan belum
paham coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap,
supaya Anda cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang
atau belum memahaminya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 65

Di unduh dari : Bukupaket.com


Proyek Kewarganegaraan

Mari Menyelesaikan Masalah

1. Pilihlah oleh kelasmu salah satu masalah di bawah ini.


a. Maraknya tawuran pelajar.
b. Geng motor yang meresahkan masyarakat.
c. Makin meningkatnya kasus tindak pidana korupsi oleh para pejabat.
2. Bentuklah kelasmu dalam 4 kelompok untuk membahas satu masalah
yang dianggap paling penting oleh kelasmu!
3. Setiap kelompok mengkaji permasalahan tersebut dan membuat laporan
(portofolio) dengan pembagian tugas sebagi berikut.
a. Kelompok I: Menjelaskan masalah secara tertulis dilengkapi
gambar, foto, karikatur, judul surat kabar dan ilustrasi lain disertai
sumber-sumber informasinya tentang hal-hal berikut.
1) Bagaimana jalannya masalah?
2) Seberapa luas masalah tersebar pada bangsa dan negara?
3) Mengapa masalah harus ditangani pemerintah dan haruskah
seseorang bertanggung jawab memecahkan masalah?
4) Adakah kebijakan tentang masalah tersebut?
5) Adakah perbedaan pendapat, siapa organisasi yang berpihak
pada masalah ini?
6) Pada tingkat atau lembaga pemerintah apa yang bertanggung
jawab tentang masalah ini?
b. Kelompok II: Merumuskan kebijakan alternatif untuk mengatasi
masalah. Menjelaskan secara tertulis dilengkapi gambar, foto,
karikatur dan ilustrasi lain disertai sumber-sumber informasinya
tentang hal-hal berikut.
1) Kebijakan alternatif yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber
informasi yang dikumpulkan.

66 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2) Kajian terhadap setiap kebijakan alternatif tersebut dengan
menjawab pertanyaan kebijakan apakah yang diusulkan dan apakah
keuntungan dan kerugian kebijakan tersebut.
c. Kelompok III: Mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi masalah
dilengkapi gambar, foto, karikatur, judul surat kabar, dan ilustrasi lain
disertai sumber-sumber informasinya tentang hal-hal tersebut.
1) Kebijakan yang diyakini akan dapat mengatasi masalah.
2) Keuntungan dan kerugian dari kebijakan tersebut.
3) Kebijakan tersebut tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
4) Tingkat atau lembaga pemerintah mana yang harus bertanggung
jawab menjalankan kebijakan yang diusulkan.

d. Kelompok IV: Membuat rencana tindakan yang mencakup langkah-


langkah yang dapat diambil agar kebijakan yang diusulkan diterima dan
dilaksanakan oleh pemerintah. Hal ini berupa penjelasan tentang hal-hal
tersebut.
1) Bagaimana dapat menumbuhkan dukungan pada individu dan
kelompok dalam masyarakat terhadap rancangan tindakan yang
diusulkan.
2) Mendeskripsikan individu atau kelompok yang berpengaruh dalam
masyarakat yang mungkin hendak mendukung rancangan tindakan
kelas dan bagaimana kalau dapat memperoleh dukungan tersebut.
3) Menggambarkan pula kelompok di masyarakat yang mungkin
menentang rancangan tindakan dan bagaimana Anda dapat
meyakinkan mereka untuk mendukung rencana tindakan.
4) Setiap kelompok menyajikan/mempresentasikan hasilnya di hadapan
dewan juri atau guru yang mewakili sekolah.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 67

Di unduh dari : Bukupaket.com


Uji Kompetensi Bab 2

Jawablah soal-soal di bawah ini secara singkat, jelas, dan akurat.


1. Apa yang dimasud dengan perlindungan dan penegakan hukum?
2. Mengapa perlindungan hukum tidak akan terwujud apabila penegakan
hukum tidak dilaksanakan?
3. Mengapa perlindungan dan penegakan hukum mutlak harus dilakukan
dalam sebuah negara demokrasi?
4. Bedakan peran polisi, jaksa, hakim dan advokat serta KPK dalam proses
penegakan hukum di Indonesia!
5. Mengapa terjadi pelanggaran hukum?
6. Deskripsikan contoh-contoh perilaku yang menunjukkan ketidakpatuhan
terhadap hukum di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan
sekolah!

68 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bab

Pengaruh Kemajuan Iptek


terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Selamat ya, Anda sekarang sudah memasuki semester dua di kelas XII.
Semester ini sangat menentukan langkah Anda untuk bisa lulus dari SMA/
SMK/MA/MAK. Nah, di semester dua ini materi pembelajaran untuk mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan makin
memberikan tantangan kepada Anda untuk senantiasa belajar dengan penuh
kesungguhan.
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk mengevaluasi potensi ancaman
terhadap negara terkait kemajuan Iptek dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Pada akhirnya Anda dapat menunjukkan partisipasi dalam mengatasi berbagai
macam ancaman yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebelum Anda mempelajari materi pembelajaran pada bab ini, coba Anda
baca wacana di bawah ini.

Internet Bikin Kemajuan Sekaligus Kehancuran


Negara, Mengapa?

Buah simalakama, mungkin itulah istilah yang tepat


untuk pertumbuhan Internet. Karena selain memicu
kemajuan bangsa, pertumbuhan dan ketergantungan
pada internet yang sedemikian besar juga bisa
berbahaya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 69

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pertumbuhan industri internet yang sangat pesat
di Indonesia ternyata dibarengi dengan peningkatan
serangan dunia maya. Rudi Lumanto, Ketua Indonesia
Security Incident Response Team on Internet
Infrastructure, mengatakan jumlah pengguna Internet
melonjak hingga 3.150% dalam 10 tahun terakhir,
yaitu dari 2 juta orang pada 2000 menjadi 63 juta pada
2012.
“Dari survey sejumlah lembaga internasional
seperti Bielsen, BCG, dan Yahoo, jumlah pengguna
internet di Indonesia akan melonjak hingga 146 juta
orang pada 2015,” katanya. Meledaknya jumlah
pengguna dan trafik internet di Indonesia bisa dilihat
dari data ID-SIRTII yang mengungkapkan bahwa
jumlah hit ke Google dalam satu tahun dari Indonesia
mencapai 2,75 miliar hits.
Menurut Rudi, masyarakat dulu menggunakan
internet hanya untuk komunikasi, sekarang sudah
merambah ke transaksi digital, sehingga rentan
serangan cyber crime.
ID-SIRTII mengungkapkan sepanjang 2012,
terdapat 39,9 juta serangan kepada situs-situs dan
infrastruktur TI di Indonesia, yang mana serangan per
harinya mencapai 110.000 serangan. Sebanyak 82%
serangan berbasis SQL, sisanya DNS, Web Base, dan
Windows Base.
“Yang menarik, sebanyak 65% atau 79.000
serangan berasal dari Indonesia sendiri, dan hanya
sedikit sekali yang dari luar negeri,” tutur Rudi.
Sayangnya, tambahnya, kesadaran melapor dari
korban serangan sangat rendah, masih di bawah 50
insiden saja dalam setahun. Menurut Rudi, penetrasi
internet yang makin tinggi memang dibarengi serangan
yang makin besar efeknya, seperti pernah terjadi di
Estonia, yang akhirnya melumpuhkan semua sektor di
negara tersebut.

Sumber: http://majalahict.com/berita-1275- html

70 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Nah, setelah Anda membaca wacana tersebut, tuliskan semua hal yang
Anda pikirkan atau pertanyakan dalam tabel di bawah ini!

No. Pendapat atau Pertanyaan yang Berkaitan dengan Wacana

1. ............................................................................................................

2. ............................................................................................................

3. ............................................................................................................

4. ............................................................................................................

5. ............................................................................................................

A. Mengidentifikasi Pengaruh Kemajuan Iptek


terhadap NKRI
Pada abad ke-20, rekayasa teknologi yang dikembangkan oleh manusia
terus mengalami kemajuan bahkan menuju kesempurnaan. Pada abad ini
ditemukan beberapa alat yang sangat menunjang pada perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan, seperti munculnya televisi, komputer, telepon
dan sebagainya. Selain itu, perkembangan teknologi transportasi juga semakin
menunjukkan bahwa dunia ini tanpa batas. Alat-alat transportasi seperti mobil,
kapal laut dan pesawat udara seakan-akan membuat jarak antardaerah bahkan
antarnegara sekalipun semakin pendek dan bisa ditempuh hanya dengan
hitungan jam paling lama hitungan hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kemajuan iptek sedang dinikmati oleh seluruh masyarakat dunia, termasuk
masyarakat Indonesia.
Kemajuan iptek tentunya memberikan pengaruh bagi kehidupan sebuah
bangsa, baik itu pengaruh positif maupun negatif. Berikut ini dipaparkan
pengaruh positif dan negatif dari kemajuan iptek dalam berbagai aspek
kehidupan.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 71

Di unduh dari : Bukupaket.com


1. Pengaruh Positif Kemajuan Iptek bagi Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa dan Bernegara
a. Aspek Politik
Tidak dapat pungkiri bahwa kemajuan iptek telah berhasil menanamkan
nilai-nilai dalam kehidupan politik bangsa Indonesia yang selama ini dianggap
tabu. Kemajuan iptek, menjadikan nilai-nilai seperti keterbukaan, kebebasan
dan demokrasi berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun kemauan bangsa
Indonesia. Dengan adanya keterbukaan, dimungkinkan akan dapat mencegah
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga dapat dicapai pemerintahan
yang bersih dan berwibawa. Dengan adanya pemerintahan yang demokratis,
sangat dimungkinkan akan meningkatnya kualitas dan kuantitas partisipasi
politik rakyat dalam penentuan kebijakan publik oleh pemerintah. Sementara
itu dengan adanya kebebasan dalam arti kebebasan yang bertanggung jawab,
maka setiap orang dapat meningkatkan kualitas dirinya dengan kreativitas
dalam kehidupannya tentu saja dalam hal-hal positif. Dengan dilaksanakannya
nilai-nilai tersebut, akan menjadi alat kontrol yang efektif dan efisien terhadap
keberlangsungan suatu pemerintahan, sehingga pada akhirnya akan tercipta
pemerintahan yang bersih, jujur, adil, dan aspiratif.

Sumber: www.tribunnews.com

Gambar 3.1 Masyarakat dapat mengetahui potensi calon pemimpinnya melalui proses
debat yang disiarkan langsung oleh televisi

Pada saat ini, di Indonesia makin banyak lahir partai politik, lembaga
swadaya masyarakat dan organisasi lainnya. Hal tersebut berpengaruh pada
perwujudan supremasi hukum, jaminan hak asasi manusia, demokratisasi,
perlindungan lingkungan dan sebagainya.

72 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Aspek Ekonomi
Pengaruh positif iptek bagi kehidupan ekonomi yang dapat kita ambil di
antaranya:
1) Makin meningkatnya investasi asing atau penanaman modal asing di
negara kita.
2) Makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri
3) Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan meng-
hilangkan biaya tinggi.
4) Meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara.
5) Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
6) Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

c. Aspek Sosial Budaya


Kemajuan teknologi dan informasi yang ditandai dengan munculnya
internet dan makin canggihnya alat-alat komunikasi secara langsung telah
mempermudah kita untuk memperoleh informasi dari belahan bumi lainnya,
sehingga kita secara tidak langsung telah melakukan proses tranformasi ilmu
yang sangat bermanfaat bagi kita. Selain itu juga, dengan adanya informasi
tersebut kita bisa mencontoh atau belajar banyak dari tata nilai sosial budaya,
cara hidup, pola berpikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi
dari bangsa lain yang telah maju untuk kemajuan dan kesejahteraan kita.
Misalnya kita bisa mencontoh etos kerja dan semangat kerja keras yang
ditampilkan oleh orang lain untuk kita terapkan dalam kehidupan kita.

d. Aspek Hukum, Pertahanan, dan Keamanan


Pengaruh positif iptek dalam bidang hukum, pertahanan, dan keamanan
yang dapat kita ambil di antaranya:
1) Makin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntutan
terhadap dilaksanakannya hak asasi manusia.
2) Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-
undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat
banyak.
3) Makin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum
(polisi, jaksa dan hakim) yang lebih profesional, transparan, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
4) Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukan tentara dan polisi
sebatas penjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 73

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tugas Mandiri 3.1
Bacalah berita di bawah ini.

24 Kepala Daerah Sepakat e-Budgeting

Para peserta forum Orientasi Kepemimpinan Dalam Penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah (OKPPD) menyepakati percepatan penggunaan
e-budgeting yang terbukti bisa mencegah penyelewengan dana dalam anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD).”E-budgeting akan meningkatkan
kualitas partisipasi politik. Intinya, e-budgeting buat semua warga negara jadi
penting dan dipentingkan,” kata Ketua Angkatan I OKPPD, Bima Arya, di
Jakarta, Jumat (27/3).

Selain menyepakati percepatan e-budgeting, forum juga merekomendasikan


perpanjangan usia pensiun bagi pegawai negeri sipil (PNS). Hal tersebut
penting untuk dijadikan dasar hukum dalam penyediaan posisi bagi pejabat
struktural yang tidak lolos seleksi terbuka. OKPPD angkatan pertama 2015
diikuti 17 bupati, 7 wali kota, 3 wakil bupati, 10 ketua DPRD kota/kabupaten,
dan 1 wakil ketua DPRD. Wali Kota Bogor, Bima Arya, terpilih sebagai Ketua
Angkatan I OKPPD dan Wali Kota Pangkal Pinang, Muhammad Irwansyah,
terpilih sebagai sekretaris.

Penyusunan APBD berbasis e-budgeting pertama kali diterapkan di Kota


Surabaya, Jatim, yang diikuti Pemprov DKI di 2015.

Sumber: www.tribunnews.com

Setelah Anda membaca berita tersebut, jawab pertanyaan-pertanyaan


berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan e-budgeting?
2. Apa keuntungan penerapan e-budgeting dalam penyelenggaraan
pemerintahan?
3. Menurut Anda, apakah pada saat ini sistem e-budgeting harus sudah
diterapkan oleh semua sektor pemerintahan? Berikan alasannya.
4. Bagaimana dampak penerapan e-budgeting dalam pemberantasan korupsi?
5. Apa saja syarat sebuah daerah untuk bisa menerapkan e-budgeting?

74 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Pengaruh Negatif Iptek bagi Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa,
dan Bernegara.
Selain mempunyai pengaruh yang positif, kemajuan iptek juga melahirkan
pengaruh yang negatif bagi kehidupan kita. Di antara pengaruh negatif
tersebut, seperti dalam aspek berikut ini.
a. Aspek Politik
Kemajuan iptek melalui globalisasi untuk sementara telah mampu
meyakinkan sebagian masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa
manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Hal ini akan memengaruhi
pikiran mereka untuk berpaling dari ideologi Pancasila dan mencari alternatif
ideologi lain seperti halnya liberalisme.
Nilai-nilai yang dibawa iptek seperti keterbukaan, kebebasan dan
demokratisasi tidak menutup kemungkinan akan disalahartikan oleh masyarakat
Indonesia. Akibatnya, hal tersebut terjadi, akan menimbulkan terganggunya
stabilitas politik nasional seiring dengan terjadinya tindakan-tindakan anarki
sebagai reaksi terhadap sikap pemerintah yang menurut mereka tidak terbuka,
tidak memberikan kebebasan dan tidak demokratis kepada rakyatnya. Hal ini
akan senantiasa terjadi jika antara rakyat dan pemerintah belum menemukan
kesamaan dalam memahami nilai-nilai yang dibawa iptek tersebut.
Pengaruh negatif lainnya dari kemajuan iptek yang mesti diwaspadai
adalah munculnya gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme. Para pelaku
gerakan tersebut pada umumnya merupakan orang-orang yang terampil
dalam memanfaatkan teknologi. Tidak jarang di antara mereka mempuyai
keterampilan dalam merakit senjata, merakit bom dan sebagainya. Hanya
sayangnya, keterampilan mereka tersebut digunakan untuk mengganggu
keamanan negara sehingga stabilitas negara menjadi terancam.
b. Aspek Ekonomi
Kemajuan iptek memberikan pengaruh negatif terhadap kehidupan ekonomi
seperti berikut ini:
1) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan
adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas
negara. Hal ini mengakibatkan makin terdesaknya barang-barang lokal
terutama yang tradisional karena kalah bersaing dengan barang-barang
dari luar negeri.
2) Cepat atau lambat, perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak
asing, seiring dengan makin mudahnya orang asing menanamkan
modalnya di Indonesia, yang pada akhirnya mereka dapat mendikte atau
menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian, bangsa kita
akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Akan timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya
persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya
pelaku ekonomi yang kalah dan yang menang. Yang menang akan dengan
leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton
yang senantiasa tertindas.
4) Pemerintah hanya sebagai regulator pengaturan ekonomi yang
mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.
5) Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi makin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan
pola padat karya makin ditinggalkan.

c. Aspek Sosial Budaya


Kemajuan iptek dapat melahirkan pengaruh negatif bagi perilaku masyarakat,
seperti berikut ini:
1) Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengonsumsi barang-
barang dari luar negeri.
2) Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai
suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan
diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut,
meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya, dan sebagainya.

Sumber: h p://702ent.com
Gambar 3.2. Kehidupan glamor melalui diskotek merupakan salah satu dampak negatif
kemajuan iptek

76 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri
sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna.
Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain,
misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
4) Bisa mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin tajam antara
yang kaya dan miskin.
5) Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya Barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru
model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya
bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya
memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting, dan sebagainya.
6) Makin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian,
dan kesetiakawanan sosial.
7) Makin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

d. Aspek Hukum, Pertahanan, dan Keamanan


Dampak negatif yang timbul dari kemajuan iptek dalam aspek ini antara lain
akan menimbulkan tindakan anarkis dari masyarakat yang dapat mengganggu
stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, peran masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban dan
kedaulatan negara semakin berkurang.

Tugas Mandiri 3.2


Bacalah berita di bawah ini!

Menjadi Ancaman Besar, Ini Penyebab ISIS (Islamic


State of Iraq and Syria) Masuk Indonesia
Mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan ISIS
adalah ancaman besar bagi Indonesia. Saat ini anggota ISIS
di Indonesia sudah bergerilya. “Ancaman ISIS di Indonesia
potensinya cukup besar. Bila Indonesia tidak mengelola dengan
baik, ISIS menjadi ancaman besar Indonesia,” kata Moeldoko,
setelah memberikan kuliah umum inovasi dan semangat
kebangsaan di Balai Sidang Universitas Indonesia, Jumat, 11
Desember 2015.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 77

Di unduh dari : Bukupaket.com


Menurut Moeldoko, ISIS masuk ke Indonesia karena pintu
keluar masuk di Indonesia cukup longgar sehingga pergerakan
mereka tidak cukup terawasi. Indonesia, kata dia, menjadi pintu
masuk ISIS dari negara lain karena pengawasan keamanannya
rendah. Di sisi lain, negara-negara tetangga, seperti Singapura,
Malaysia, dan Australia memperketat pengawasan sehingga
mempersulit ISIS untuk masuk ke sana.
Akibatnya, ISIS makin menjadikan Indonesia negara tujuan
karena pengawasan di negeri ini masih longgar. “Mereka yang
tergabung karena tidak bisa masuk ke negaranya bisa lari ke
Indonesia yang masih longgar pengawasannya dan payung
hukumnya,” ucapnya.
Malaysia, misalnya, meningkatkan sistem keamanan yang
baik dan aparat keamanan sudah bisa dikerahkan dengan efektif
untuk menangkap lebih terduga teroris. Karenanya, ISIS susah
masuk ke sana.
Sedangkan Indonesia pengawasannya masih longgar sehingga
memancing para teroris masuk. Moeldoko lantas memberikan
contoh teroris Noordin Mohammad Top yang datang ke Indonesia
karena pengawasannya minim. Indonesia belum mempunyai
kewaspadaan tinggi. Bahkan, cenderung permisif. “Mungkin
karena instrumen pengawasannya kurang baik,” ucapnya.
Karena itu, pengawasan dan pengamanan di pintu keluar serta
masuk Indonesia mesti diperketat. “Bila tidak dikelola dengan
baik. Satu langkah lagi sudah menjadi ancaman aktual.”
Saat ini TNI sudah mulai memetakan orang-orang yang
tergabung dalam ISIS. Orang-orang masuk dan bergabung ISIS
dengan beragam alasan. Ada yang menjadi anggota karena
pengaruh ideologi ISIS, ada juga yang sekadar mencari kehidupan
yang baik, dan menyusul keluarga yang sudah menjadi anggota
ISIS. “Karena salah satu keluarganya menjadi ISIS, mereka jadi
menyebarkan ideologinya,” ujarnya.

Sumber: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/11/063727060/

78 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Setelah membaca berita tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut ini.
1. Apa saja dampak negatif yang akan diterima bangsa Indonesia,
apabila gerakan ISIS berkembang di Indonesia?
2. Bagaimana penilaian Anda atas upaya pemerintah dalam
mencegah berkembangnya gerakan ISIS di Indonesia?
3. Tuliskan rekomendasi Anda kepada pemerintah dan masyarakat
Indonesia untuk mencegah gerakan ISIS di Indonesia!

Tugas kelompok 3.1

Nah, setelah Anda membaca uraian di atas, coba Anda bersama teman
sebangku melakukan penilaian atas strategi yang diterapkan menghadapi
ancaman terhadap negara sebagai dampak dari kemajuan iptek! Informasikan
hasil penilaian kelompok Anda kepada kelompok lainnya!

Jenis Ancaman Bentuk Strategi Indikator Keberhasilan

Ancaman terhadap ......................................... .........................................


ideologi ......................................... .........................................
Ancaman terhadap ......................................... .........................................
politik ......................................... .........................................
Ancaman terhadap ......................................... .........................................
ekonomi ......................................... .........................................
Ancaman terhadap ......................................... .........................................
sosial budaya ......................................... .........................................
Ancaman di bidang ......................................... .........................................
teknologi informasi ......................................... .........................................

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 79

Di unduh dari : Bukupaket.com


B. Membangun Sikap Selektif dalam Menghadapi
Berbagai Pengaruh Kemajuan Iptek
1. Sikap Tanggung Jawab dalam Pengembangan Iptek
Bagaimanapun juga, manusia hidup di dunia ini tidak dapat melepaskan
diri dari kemajuan iptek. Dengan iptek, hidup manusia akan dipermudah. Agar
tidak menimbulkan permasalahan dan dampak negatif, manusia perlu memiliki
tanggung jawab etis di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek. Bagi
bangsa Indonesia, di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek perlu
mengingat landasan idealnya, yaitu Pancasila dan landasan konstitusionalnya,
yaitu UUD NRI Tahun 1945. Dalam kaitannya dengan Pancasila terutama sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, sebenarnya telah memberikan peringatan kepada
kita bahwa semua ilmu yang ada di dunia berasal dari Tuhan. Alam semesta
ini adalah objek kajian ilmu pengetahuan. Sebagai contoh, sejak dahulu Tuhan
telah menciptakan bahwa benda yang berat jenisnya kurang dari satu akan
terapung di air. Prinsip ini kemudian ditemukan oleh manusia.
Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan alam semesta untuk kemaslahatan
umat manusia. Menyadari kenyataan ini, setiap manusia Indonesia di dalam
mengembangkan dan menerapkan iptek sudah selayaknya mengingat
ajaran dan perintah Tuhan. Iptek harus dikembangkan dan diterapkan untuk
kemaslahatan manusia, bukan untuk menyiksa dan mencelakakan manusia.
Sementara itu, UUD NRI Tahun 1945 mengamanatkan bahwa
tujuan nasional, antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, bumi dan air, serta kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Untuk itu, upaya memanfaatkan,
mengembangkan dan menguasai iptek diarahkan agar senantiasa meningkatkan
kecerdasan manusia, meningkatkan pertambahan nilai barang dan jasa,
serta kesejahteraan masyarakat melalui pencepatan industrialisasi sebagai
bagian dari pembangunan yang berkelanjutan dengan mengindahkan kondisi
lingkungan dan kondisi sosial masyarakat.
Dari amanat UUD NRI Tahun 1945 jelas bahwa pengembangan dan
pemanfaatan iptek untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat
secara lahir maupun batin. Itu semua harus mempertimbangkan kondisi
lingkungan dan kondisi sosial masyarakat. Ini artinya pengembangan
dan pemanfaatan Iptek di Indonesia tidak bebas nilai, tetapi harus
mempertimbangkan lingkungan dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan
agama yang ada di Indonesia.

80 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber: www.beritajakarta.com
Gambar 3.3 Pengaruh negatif dari kemajuan iptek diminimalisasi salah satunya melalui proses
pendidikan di sekolah yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila

Usaha pengembangan dan pemanfaatan iptek, setiap manusia Indonesia


harus memiliki kearifan dan berpegang pada prinsip moral. Dengan demikian,
pemanfaatan iptek dalam kegiatan pembangunan tidak akan merusak
lingkungan hidup. Akan tetapi, kalau iptek dimanfaatkan tanpa kearifan dan
tidak dengan pertimbangan moral, kecenderungan untuk merusak lingkungan
lebih besar. Sebagai contoh dinamit dan bahan peledak dimanfaatkan untuk
mencari dan menangkap ikan. Hal itu tentunya yang akibatnya dapat merusak
habitat dan lingkungan.
Seseorang yang menggunakan bahan peledak, jelas semata-mata hanya
demi keuntungan pribadi, tidak didasari pertimbangan moral dan akibat
baik buruknya dari tindakan itu. Contoh lain misalnya nuklir. Energi ini
sebenarnya besar sekali manfaatnya dalam pembangunan, termasuk untuk
bidang kesehatan. Akan tetapi, kalau nuklir jatuh ke tangan orang yang tidak
bertanggung jawab, dibuatlah senjata pemusnah, yang sangat mengancam
hidup manusia dan lingkungannnya.
Manusia di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek sudah selayaknya
disertai etika dan rasa tanggung jawab. Etika dalam hal ini, menyangkut
pengertian luas, baik etika keilmuan maupun etika sosial kemanusiaan atau
etika moral. Dari segi etika keilmuan, artinya di dalam mengembangkan iptek
berdasarkan metode keilmuan dengan langkah-langkah yang sistematis dan
bersifat objektif. Manusia mempelajari gejala alam apa adanya dengan tujuan
dapat mengungkap rahasia alam dan menciptakan peralatan untuk mengontrol
gejala tersebut sesuai dengan hukum alam.
Sebuah ilmu dapat saja bebas nilai, dalam arti tanpa pamrih dan tidak
memihak. Akan tetapi, dari segi aksiologis, penerapan dan pemanfaatan hasil
ipek harus mengingat pada etika sosial kemanusiaan atau etika moral. Di

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 81

Di unduh dari : Bukupaket.com


sini, iptek tidak bebas nilai. Di dalam memanfaatkan iptek, manusia perlu
mengingat nilai-nilai kemanusiaan, norma, bahkan mengingat nilai-nilai
keagamaan.
Pada segi agama, etika, dan tujuan pengembangan iptek secara sistematis
dapat dibagi menjadi dua. Pertama, untuk membantu manusia dalam
mendekatkan diri kepada Tuhan. Berbagai penelitian atau eksperimen yang
dilakukan manusia, pada hakikatnya adalah memahami dan ingin mencari
kebenaran ilmu dan hukum-hukum Tuhan di alam raya ini. Orang yang
makin paham tentang alam semesta ini tentu makin kagum dan yakin akan
kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan. Kedua, untuk membantu manusia
dalam menjalankan tugasnya untuk membangun alam semesta ciptaan Tuhan.
Dengan iptek, akan diciptakan berbagai perangkat yang dapat mempermudah
manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupannya di muka bumi ini.
Sementara itu, yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab, seseorang
harus sadar bahwa iptek yang dipergunakan itu dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Di samping itu, rasa tanggung jawab juga mengandung arti
bahwa dalam menerapkan iptek, tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi
semata-mata demi kemaslahatan orang banyak.
Pengembangan dan pemanfaatan iptek yang selalu disertai dengan etika
dan rasa tanggung jawab akan mendatangkan hikmah. Selain itu, juga akan
terhindar dari kerusakan lingkungan hidup. Pengembangan dan pemanfaatan
iptek yang demikian harus disadari sebagai ibadah.
2. Sikap Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek
Tidak ada satu pun negara bangsa di dunia ini yang bisa lepas dari pengaruh
kemajuan iptek. Meskipun negara tersebut dikenal sebagai negara adidaya
atau negara maju, tetap saja tidak bisa melepaskan diri dari kemajuan iptek.
Terlebih lagi Indonesia yang baru disebut sebagai negara berkembang, akan
sangat sulit bagi negara kita untuk mengelak dari pengaruh atau implikasi
kemajuan iptek. Akan tetapi, Indonesia sebagai bangsa yang besar harus
mempunyai sikap yang tegas terhadap kemajuan iptek ini. Ada tiga alternatif
sikap yang bisa diambil oleh bangsa kita dalam menghadapi kemajuan iptek.
Pertama, menolak dengan tegas semua pengaruh kemajuan iptek dalam semua
aspek kehidupan. Kedua, menerima sepenuhnya pengaruh tersebut tanpa
disaring terlebih dahulu. Ketiga, bersikap selektif terhadap pengaruh tersebut,
yaitu kita mengambil hal-hal positif dari kemajuan iptek dan membuang hal-
hal negatifnya. Dari ketiga alternatif tersebut, sikap terbaik yang mesti kita
ambil adalah sikap selektif. Dengan sikap seperti itu, kita dapat mengambil
keuntungan dari kemajuan iptek dan terhindar dari dampak buruknya, karena
semua pengaruh kemajuan iptek yang kita terima telah melalui proses
penyaringan terlebih dahulu. Adapun alat penyaringnya adalah Pancasila.

82 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Nilai-nilai Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang
dapat diterima oleh semua kalangan sehingga dapat dijadikan benteng yang
kukuh dalam menghadang pengaruh negatif dari kemajuan iptek.
a. Sikap Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang
Politik
Ada empat hal yang selalu dikedepankan pada saat ini dalam bidang politik,
yaitu demokratisasi, kebebasan, keterbukaan dan hak asasi manusia. Keempat
hal tersebut oleh negara-negara adidaya (Amerika Serikat dan sekutunya)
dijadikan standar atau acuan bagi negara-negara lainnya yang tergolong
sebagai negara berkembang. Acuan tersebut dibuat berdasarkan kepentingan
negara adidaya tersebut, tidak berdasarkan kondisi negara yang bersangkutan.
Apabila suatu negara tidak mengedepankan empat hal tersebut, akan dianggap
sebagai musuh bersama. Selain itu, sering dianggap sebagai teroris dunia serta
akan diberikan sanksi berupa embargo dalam segala hal yang menyebabkan
timbulnya kesengsaraan seperti kelaparan, konflik, dan sebagainya. Sebagai
contoh, Indonesia pernah diembargo oleh Amerika Serikat, yaitu tidak
memberikan suku cadang pesawat F-16 dan bantuan militer lainnya, karena
pada waktu itu, Indonesia dituduh tidak demokratis dan melanggar hak asasi
manusia. Sanksi tersebut hanya diberlakukan kepada negara-negara yang
tidak menjadi sekutu Amerika Serikat, sementara sekutunya tetap dibiarkan
meskipun melakukan pelanggaran. Misalnya Israel yang banyak membunuh
rakyat Palestina dan menyerang Lebanon tetap direstui tindakannya tersebut
oleh Amerika Serikat.
Di sisi lain, isu demokratisasi yang sekarang menjadi acuan utama bagi
eksistensi suatu negara sebenarnya secara tidak langsung telah menutup mata
kita terhadap mana yang benar dan yang salah. Segala sesuatu peristiwa selalu
dikaitkan dengan demokratisasi. Akan tetapi, demokratisasi yang diusung
adalah demokrasi yang dikehendaki oleh negara-negara adidaya yang
digunakan untuk menekan bahkan menyerang negara-negara berkembang
yang bukan sekutunya. Akibatnya, selalu terjadi konflik kepentingan yang
pada akhirnya mengarah pada pertikaian antarnegara.
Permasalahan di atas dapat ditaati oleh, Indonesia apabila menerapkan
menganut paham demokrasi Pancasila. Melalui paham inilah akan tercipta
pemerintahan yang kuat, mandiri dan tahan uji serta mampu mengelola
konflik kepentingan yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan
apalagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang pluralistik, dapat memperteguh
wawasan kebangsaannya melalui sebagian Bhinneka Tunggal Ika.
Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai
negara yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan
kerjasama dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 83

Di unduh dari : Bukupaket.com


menguntungkan, saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban
masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera
mewujudkan hal-hal sebagai berikut.
1) Mengembangkan demokratisasi dalam segala bidang.
2) Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
3) Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan
fungsi dan peranannya secara baik dan benar.
4) Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa.
5) Menegakkan supremasi hukum.
6) Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

b. Sikap Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang


Ekonomi

Sebenarnya sebelum menyentuh bidang politik, kemajuan iptek lebih dahulu


terjadi pada bidang ekonomi seiring dengan berkembangnya proses globalisasi
ekonomi. Sejak digulirkannya liberalisasi ekonomi oleh Adam Smith sekitar
abad ke-15, telah melahirkan perusahaan-perusahaan multinasional yang
melakukan aktivitas perdagangannya ke berbagai negara. Mulai abad ke-20,
paham liberal kembali banyak dianut oleh negara-negara di dunia terutama
negara maju. Hal ini membuat globalisasi ekonomi makin mempercepat
perluasan jangkauannya ke semua tingkatan negara mulai negara maju sampai
negara berkembang seperti Indonesia.
Kenyataan yang terjadi, globalisasi ekonomi lebih dikendalikan oleh
negara-negara maju. Sementara negara-negara berkembang kurang diberi
ruang dan kesempatan untuk memperkuat perekonomiannya. Negara-
negara berkembang semacam Indonesia lebih sering dijadikan objek yang
hanya bertugas melaksanakan keinginan-keinginan negara maju. Keberadaan
lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti IMF (International Monetary Fund),
Bank Dunia (World Bank) dan WTO (World Trade Organization) belum
sepenuhnya memihak kepentingan negara-negara berkembang. Dengan kata
lain, negara-negara berkembang hanya mendapat sedikit manfaat. Hal tersebut
dikarenakan ketiga lembaga tersebut selama ini selalu berada di bawah
pengawasan pemerintahan negara-negara maju. Akibatnya, semua kebijakan
selalu memihak kepentingan-kepentingan negara maju.

84 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan
pengaruh negatif dari kemajuan iptek dan memperkuat kemandirian bangsa
kita dalam semua hal. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu kiranya segera
diwujudkan hal-hal di bawah ini:
1) Sistem ekonomi dikembangkan
untuk memperkuat produksi
Info Kewarganegaraan
domestik untuk pasar dalam Sikap selektif terhadap dampak
negeri sehingga memperkuat kemajuan iptek dapat dipertegas
perekonomian rakyat. salah satunya dengan meningkatkan
2) Pertanian dijadikan prioritas daya saing Indonesia di dunia
utama karena mayoritas penduduk internasional. Kegiatan konkretnya
Indonesia bermatapencaharian adalah:
sebagai petani. 1. Meningkatkan kualitas
3) Industri-industri haruslah sumber daya manusia
menggunakan bahan baku dari Indonesia, misalnya tingkat
dalam negeri, sehingga tidak pendidikannya, derajat
bergantung impor dari luar negeri. kesehatannya, dan tingkat
4) Diadakan perekonomian yang kesejahteraannya.
berorientasi pada kesejahteraan 2. Meningkatkan komoditas
rakyat. Artinya, segala sesuatu ekonomi yang mutunya,
yang menguasai hajat hidup orang jumlahnya, dan pasokannya,
banyak, haruslah bersifat murah serta harganya bersaing.
dan terjangkau. 3. Perbaikan perangkat hukum
5) Tidak bergantung pada badan- yang mengabdi pada
badan multilateral seperti pada kepentingan nasional. Dalam
IMF, Bank Dunia, dan WTO. hal ini, hukum yang dibuat
6) Mempererat kerja sama dengan harus melindungi kepentingan
sesama negara berkembang untuk bangsa dan negara bukan
bersama-sama mengahadapi melindungi kepentingan asing.
kepentingan negara-negara maju.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 85

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Sikap Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang
Sosial Budaya
Dalam bidang sosial budaya, kemajuan iptek telah membawa pengaruh
dalam perilaku yang ditampilkan oleh setiap masyarakat. Di antara pengaruh
tersebut adalah dalam hal gaya hidup, gaya pakaian, dasar ikatan hidup
bermasyarakat, dan semakin mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu
pengetahuan. Tiga hal yang disebutkan pertama, cenderung memberikan
pengaruh yang negatif. Oleh karena itu, kita harus membentengi diri dengan
nilai-nilai yang selama ini sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu
nilai-nilai Pancasila. Adapun pengaruh yang disebutkan terakhir cenderung
memberikan keuntungan bagi bangsa kita. Oleh karena itu, kita perlu
mengadopsi hal tersebut dengan tidak mengabaikan nilai-nilai jati diri bangsa
kita.
Kemajuan iptek salah satunya ditandai dengan adanya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Agar hal tersebut bersifat positif dan dapat diserap
ke dalam budaya kehidupan kita sehari-hari, maka kita perlu mengusahakan
perubahan nilai dan prilaku, antara lain:
1) Terbuka terhadap inovasi dan perubahan.
2) Berorientasi pada masa depan daripada masa lampau.
3) Dapat memanfaatkan kegunaan iptek.
4) Menghargai pekerjaan sesuai dengan prestasi.
5) Menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunan
berkelanjutan.
6) Menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia.

Tugas Kelompok 3.2


Diskusikan secara berkelompok mengenai usaha-usaha yang telah
dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam menentukan posisi terhadap
implikasi kemajuan iptek dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan
budaya! Laporkan hasil diskusi tersebut secara tertulis!

86 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Refleksi

Setelah Anda mempelajari materi pada bab ini, tentunya Anda makin paham
bahwa kemajuan iptek itu berpengaruh langsung terhadap kehidupan seluruh
umat manusia. Oleh karena itu, setiap orang harus mempersiapkan diri guna
menghadapi berbagai pengaruh kemajuan iptek tersebut. Renungkan apa saja
yang telah Anda lakukan untuk menghadapi pengaruh kemajuan iptek dalam
berbagai lingkungan kehidupan Anda!

Bentuk Perilaku untuk Menghadapi Pengaruh Kemajuan Iptek


No.
Lingkungan Keluarga Lingkungan Sekolah Lingkungan Masyarakat
1.
2.
3.
4.
5.

Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus Anda pahami dalam mempelajari materi
pada bab ini adalah pengaruh negatif, pengaruh positif, kemajuan
iptek, dan globalisasi.

2. Intisari Materi
a. Kemajuan iptek tentunya memberikan pengaruh bagi kehidupan
sebuah bangsa, baik itu pengaruh positif maupun negatif.
b. Kemajuan iptek telah menjadikan nilai-nilai seperti keterbukaan,
kebebasan dan demokrasi berpengaruh kuat terhadap pikiran
maupun kemauan bangsa Indonesia.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 87

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Kecanggihan alat komunikasi yang ditandai dengan munculnya
internet secara langsung telah mempermudah kita untuk
memperoleh informasi dari belahan bumi lainnya, sehingga kita
secara tidak langsung telah melakukan proses tranformasi ilmu
yang sangat bermanfaat bagi kita.
d. Di dalam usaha pengembangan dengan cara pemanfaatan iptek,
setiap manusia Indonesia harus memiliki kearifan dan berpegang
pada prinsip moral. Dengan demikian, pemanfaatan iptek dalam
kegiatan pembangunan tidak akan merusak lingkungan hidup.
Akan tetapi kalau iptek dimanfaatkan tanpa kearifan dan tidak
dengan pertimbangan moral, kecenderungan untuk merusak
lingkungan lebih besar.
e. Ada tiga alternatif sikap yang bisa diambil oleh bangsa kita dalam
mengahadapi kemajuan iptek ini. Pertama, menolak dengan tegas
semua pengaruh kemajuan iptek dalam semua aspek kehidupan.
Kedua, menerima sepenuhnya pengaruh tersebut tanpa disaring
terlebih dahulu. Ketiga, bersikap selektif terhadap pengaruh
tersebut, yaitu kita mengambil hal-hal positif dari kemajuan iptek
dan membuang hal-hal negatifnya.

Penilaian Diri

1. Penilaian sikap
Nah, sekarang Anda renungi diri masing-masing, apakah perilaku Anda
telah mendukung upaya untuk meminimalisir dampak negatif kemajuan
iptek? Bacalah daftar perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom kegiatan
dengan rutinitas yang biasa dilakukan (selalu, sering, kadang-kadang, tidak
pernah) dengan memberi tanda silang (x), serta berikan alasan dilakukannya
perilaku itu. Ingat Anda harus mengisinya sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

88 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pengalaman Pribadi
No. Pernyataan Kadang- Tidak Alasan
Selalu Sering
kadang Pernah
Memanfaatkan
internet untuk
1.
kepentingan
pembelajaran.
Menghormati
kepentingan
2. orang lain ketika
menggunakan media
sosial.
Menggunakan
media sosial untuk
3.
menambah jaringan
pertemanan.

Menggunakan
4. produksi dalam
negeri.

Menyanyikan lagu
5. nasional dengan
semangat.
Menghormati teman
yang berbeda suku,
6.
agama, ras, budaya,
dan gender.
Melaksanakan
setiap kesepakatan
bersama, meskipun
7.
berbeda dengan
keinginan/pendapat
sendiri.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 89

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pengalaman Pribadi
No. Pernyataan Kadang- Tidak Alasan
Selalu Sering
kadang Pernah
Menjadi penengah
8. ketika terjadi
perselisihan di kelas.

Menghargai
pendapat orang lain
9. meskipun berbeda
dengan pendapat
sendiri.

Menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
10. benar ketika
berkomunikasi
dengan teman yang
berbeda daerah dan
suku bangsanya.

2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah Anda pahami, ada juga yang sulit Anda pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman Anda terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom paham sekali, paham
sebagian, dan belum paham.

Paham Paham Belum


No Sub-Materi Pokok
Sekali Sebagian Paham

Mengidentifikasi Pengaruh Kemajuan


Iptek terhadap NKRI
a. Pengaruh Positif Kemajuan Iptek bagi
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa
dan Bernegara
b. Pengaruh Negatif Kemajuan Iptek bagi
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa
dan Bernegara

90 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Paham Paham Belum
No Sub-Materi Pokok
Sekali Sebagian Paham
Membangun Sikap Selektif dalam
Menghadapi Berbagai Pengaruh
Kemajuan Iptek
a. Sikap Tanggung Jawab dalam
Pengembangan Iptek
b. Sikap Selektif terhadap Pengaruh
Kemajuan Iptek

Apabila pemahaman Anda berada pada kategori paham sekali, mintalah


materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan Anda. Apabila
pemahaman Anda berada pada kategori paham sebagian dan belum paham,
bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya
Anda cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau
belum memahaminya.

Proyek Kewarganegaraan

Mari Berinquiri Kepustakaan


1. Kelas dibagi ke dalam 6 kelompok besar.
2. Siswa mencari informasi yang dibutuhkan secara bekerja sama dalam
kelompoknya masing-masing.
3. Setiap kelompok memilih buku-buku atau jurnal atau berita dari media
masa yang relevan dengan topik mencegah timbulnya gerakan-gerakan
radikalisme dan terorisme di Indonesia.
4. Setiap kelompok mengkaji dan mencatat informasi yang didapat melalui
buku atau jurnal atau berita dari media massa yang dipilih yang berkaitan
dengan materi yang dibelajarkan.
5. Setiap kelompok harus membuat laporan hasil inkuiri kepustakaannya.
6. Setiap kelompok mempresentasikan laporan hasil inkuiri kepustakaan
secara panel dalam diskusi kelas.
7. Setiap kelompok menanggapi setiap pemaparan laporan yang dilontarkan
oleh kelompok lain.
8. Setiap kelompok menyimpulkan laporan hasil inkuiri kepustakaannya
setelah mendapatkan masukan dari kelompok lain.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 91

Di unduh dari : Bukupaket.com


Uji Kompetensi Bab 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat!


1. Jelaskan pengaruh negatif kemajuan iptek yang paling berbahaya bagi
bangsa Indonesia!
2. Bagaimana perwujudan nilai-nilai keterbukaan sebagai wujud dampak
kemajuan iptek dalam proses penyelenggaraan negara?
3. Pada saat ini, hampir semua orang sudah memanfaakan jaringan media
sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan sebagainya untuk berbagai
kepentingan. Akan ada pula orang yang memanfaatkan media sosial
untuk melakukan kejahatan. Tidak jarang saat ini, sering terdengar kasus
penipuan, penculikan dan sebagainya yang berawal dari interaksi di media
sosial. Berkaitan dengan uraian tersebut analisislah penyebab dan solusi
untuk mengatasi persoalan itu.
4. Bagaimana perwujudan sikap tanggung jawab dalam pengembangan
iptek?
5. Dalam hidupmu selama ini tentu telah menghadapi persoalan yang
memerlukan kewaspadaan agar dirimu dan orang lain selaras. Perhatikan
situasi yang berkaitan dengan kewaspadaan di lingkungan sekolah
dan masyarakat. Apa yang akan Anda lakukan apabila terjadi tawuran?
Kemukakan pula perasaan Anda sebagai seorang warga negara ketika
menghadapi tawuran yang terjadi di sekolah atau kampung Anda.

92 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bab
Dinamika Persatuan dan
Kesatuan dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik
Indonesia

Akhirnya, Anda telah sampai pada materi pembelajaran bab terakhir di


kelas XII. Tentunya, pengalaman belajar Anda sudah makin lengkap setelah
mempelajari tiga bab sebelumnya. Semua itu harus Anda jadikan modal untuk
mempelajari materi pembelajaran pada bab terakhir ini. Perlu Anda ingat,
bab ini merupakan akhir dari semua rangkaian proses pembelajaran PPKn
yang Anda ikuti di jenjang SMA/SMK/MA/MAK. Artinya, tidak ada lagi
lanjutannya, karena Anda sebentar lagi akan dinyatakan lulus dari sekolah
masing-masing. Supaya Anda mendapat kemudahan dalam memahami materi
pembelajaran pada bab ini, alangkah baiknya Anda berdoa terlebih dahulu
kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta jangan lupa senantiasa bersyukur atas
setiap anugerah yang diterima.
Pada bab ini Anda akan diajak untuk menelusuri dinamika persatuan
dan kesatuan di Indonesia. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Anda
mampu mengevaluasi dinamika persatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan
mempertahankan NKRI.
Nah, sebelum Anda mempelajari materi pada bab ini, cermatilah terlebih
dahulu gambar di bawah ini.

Sumber: http://sefrian92.blogspot.com/2011/02/
Gambar 4.1 Slogan “NKRI Harga Mati”

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 93

Di unduh dari : Bukupaket.com


Nah, setelah Anda mencermati gambar tersebut, tuliskan semua hal yang
Anda pikirkan atau pertanyakan dalam tabel di bawah ini!

No. Pendapat atau Pertanyaan


............................................................................................................
1.
.............................................................................................................
............................................................................................................
2.
.............................................................................................................
............................................................................................................
3.
.............................................................................................................
............................................................................................................
4.
.............................................................................................................
............................................................................................................
5.
.............................................................................................................

A. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia


1. Konsep Negara Kesatuan (Unitarisme)
Istilah negara kesatuan sudah
sangat sering Anda dengar sebab Info Kewarganegaraan
nama negara kita adalah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.  Negara kesatuan sering juga disebut
Jadi, istilah negara kesatuan sudah sebagai negara unitaris, unity.
tertanam dalam pola pikir kita yaitu negara tunggal (satu negara)
selaku warga negara Indonesia. yang monosentris (berpusat satu),
Akan tetapi, tahukah Anda makna terdiri hanya satu negara, satu
dan karakteristik negara kesatuan? pemerintahan, satu kepala negara,
satu badan legislatif yang berlaku
Menurut C.F Strong dalam bagi seluruh wilayah negara
bukunya A History of Modern
Political Constitution (1963:84),  Hakikat negara kesatuan yang
negara kesatuan adalah bentuk sesungguhnya adalah kedaulatan
negara dimana wewenang legislatif tidak terbagi-bagi baik ke luar
tertinggi dipusatkan dalam suatu maupun ke dalam dan kekuasaan
pemeritah pusat tidak dibatasi.
badan legislatif nasional. Kekuasa-
an negara dipegang oleh pemerintah
pusat. Pemerintah pusat dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada
daerah berdasarkan hak otonomi, tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tetap
berada di tangan pemerintah pusat.

94 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pendapat C.F Strong tersebut dapat dimaknai bahwa negara kesatuan adalah
negara bersusun tunggal, yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya
ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat memegang kedaulatan
sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan antara pemerintah
pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara langsung. Dalam
negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan
menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan,
yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi dalam segala
aspek pemerintahan.
Negara kesatuan mempunyai dua sistem, yaitu sentralisasi dan desentralisasi.
Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus oleh
pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah
dan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat. Daerah tidak berwewenang
membuat peraturan-peraturan sendiri atau mengurus rumah tangganya sendiri.
Akan tetapi, dalam negara kesatuan bersistem desentralisasi, daerah diberi
kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra).
Untuk menampung aspirasi rakyat di daerah, terdapat parlemen daerah.
Meskipun demikian, pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan tertinggi.
Bagaimana dengan NKRI?
Pada saat ini, Indonesia merupakan negara kesatuan yang menganut
sistem desentralisasi melalui mekanisme otonomi daerah. Dengan sistem ini,
pemerintah pusat memberikan sebagian kewenangan pemerintahan kepada
daerah otonom (provinsi dan kabupaten kota). Akan tetapi, ada kewenangan
yang tidak diberikan kepada daerah otonom, yaitu kewenangan dalam bidang
politik luar negeri, agama, yustisi, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal
nasional.

Tugas Kelompok 4.1

Bacalah buku sumber yang lain kemudian kerjakan tugas-tugas di bawah ini.
1. Identifikasi tiga pendapat para pakar tentang makna negara kesatuan.

No. Nama Pakar Makna Negara Kesatuan

1. ................................ ......................................................................

2. ................................ ......................................................................

3. ................................ ......................................................................

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 95

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Analisis persamaan dan perbedaan dari pendapat-pendapat tersebut!
3. Coba Anda rumuskan pengertian negara kesatuan menurut pendapat
sendiri!
4. Identifikasi negara-negara di dunia yang berbentuk kesatuan!

No. Nama Negara Nama Kepala Negara/Kepala Pemerintahan

1.
2.
3.
4.
5.

5. Identifikasi kelebihan konsep negara kesatuan.

No. Kelebihan Konsep Negara Kesatuan


1.
2.
3.
4.
5.

2. Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia


Sebagai warga negara yang baik, tentunya Anda harus memahami
karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal tersebut
penting diketahui untuk makin mempertegas identitas negara Indonesia.
Oleh karena itu, pada bagian ini, Anda akan dibekali pengetahuan mengenai
karakteristik NKRI menurut UUD NRI Tahun 1945.
Indonesia sejak kelahirannya pada tanggal 17 Agustus 1945 telah memiliki
tekad yang sama, bahwa negara ini akan eksis di dunia internasional dalam
bentuk negara kesatuan. Kesepakatan ini tercermin dalam rapat-rapat Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam menyusun konstitusi
atau UUD yang tertinggi dalam negara.

96 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka
Gambar 4.2 Sidang PPKI menetapkan UUD 1945 yang secara langsung menetapkan bentuk
negara Indonesia sebagai negara kesatuan.

Soepomo dalam Sidang BPUPKI, menghendaki bentuk negara kesatuan


sejalan dengan paham negara integralistik yang melihat bangsa sebagai suatu
organisme. Hal ini antara lain seperti yang dikemukakan oleh Muhammad
Yamin, bahwa kita hanya membutuhkan negara yang bersifat unitarisme dan
wujud negara kita tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Pembentukan negara kesatuan bertujuan untuk menyatukan seluruh wilayah
Nusantara agar menjadi negara yang besar dan kukuh dengan kekuasaan
negara yang bersifat sentralistik. Tekad tersebut sebagaimana tertuang
dalam alinea kedua Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi “dan
perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat adil dan makmur”
Perubahan UUD NRI Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan Indonesia
sebagai negara kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun
1945 telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
tidak sedikit pun mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi
negara federal.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 97

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pasal 1 ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945 yang merupakan Penanaman Kesadaran
naskah asli mengandung Berkonstitusi
prinsip bahwa ”Negara
NKRI adalah harga mati. Pernyataan
Indonesia ialah negara
tersebut mengandung makna yang
kesatuan, yang berbentuk
sangat dalam. Dalam pernyataan
Republik.” Pasal yang
tersebut tergambar ketegasan sikap
dirumuskan oleh Panitia
dan cita-cita bahwa negara Indonesia
Persiapan Kemerdekaan
diperjuangkan kemerdekaannya untuk
Indonesia tersebut merupakan
mewujudkan konsep negara kesatuan
tekad bangsa Indonesia yang
diimplementasikan di bumi Indonesia.
menjadi sumpah anak bangsa
Untuk mewujudkan hal tersebut telah
pada 1928 yang dikenal
banyak pengorbanan yang dilakukan
dengan Sumpah Pemuda,
para pahlawan mulai pengorbanan waktu,
yaitu satu nusa, satu bangsa,
tenaga, pikiran, harta bahkan nyawa.
satu bahasa persatuan yaitu
Hal tersebut dilakukan karena mereka
bahasa Indonesia.
mempunyai semangat kebangsaan.
Wujud Negara Kesatuan Semangat itulah yang harus kita jaga dan
Republik Indonesia semakin selalu mewarnai setiap perilaku kita. Di
kukuh setelah dilakukan dalam semangat kebangsaan terkandung
perubahan dalam UUD NRI nilai-nilai yang dapat memperkokoh
Tahun 1945, yang dimulai persatuan dan kesatuan bangsa, yaitu:
dari adanya ketetapan Majelis 1. Pro patria dan primus patrialis
Permusyarawatan Rakyat yaitu mencintai tanah air dan
yang salah satunya adalah mendahulukan kepentingan tanah air.
tidak mengubah Pembukaan 2. Jiwa solidaritas dan setia kawan
UUD NRI Tahun 1945 dan 3. Jiwa toleransi dan tenggang rasa
tetap mempertahankan Negara antaragama, antarsuku, antar
Kesatuan Republik Indonesia golongan dan antarbangsa.
sebagai bentuk final negara 4. Jiwa tanpa pamrih dan tanggung
bagi bangsa Indonesia. jawab
Kesepakatan untuk tetap 5. Jiwa kesatria dan kebesaran jiwa yang
mempertahankan bentuk tidak mengandung unsur dendam.
negara kesatuan didasari
pertimbangan bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak
awal berdirinya negara Indonesia dan dipandang paling tepat untuk mewadahi
ide persatuan sebuah bangsa yang majemuk ditinjau dari berbagai latar
belakang (dasar pemikiran). UUD NRI Tahun 1945 secara nyata mengandung
semangat agar Indonesia ini bersatu, baik yang tercantum dalam Pembukaan
maupun dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan tentang Negara

98 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kesatuan Republik Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal
18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 25A dan pasal 37 ayat (5) UUD NRI
Tahun 1945 serta rumusan pasal-pasal yang mengukuhkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan keberadaan lembaga-lembaga dalam UUD NRI
Tahun 1945. Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
dipertegas dalam alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yaitu
“…. dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.
Karakteristik Negara Kesatuan Indonesia juga dapat dipandang dari segi
kewilayahan. Pasal 25A UUD NRI Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh
undang-undang”. Istilah Nusantara dalam ketentuan tersebut dipergunakan
untuk menggambakan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau
Indonesia yang terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia
serta di antara Benua Asia dan Benua Australia. Kesatuan wilayah tersebut
juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-
budaya; 4) kesatuan ekonomi serta 5) kesatuan pertahanan dan keamanan.
Dengan demikian, meskipun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau,
tetapi semuanya terikat dalam satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Tugas Kelompok 5.2

1. Coba Anda identifikasi keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia


dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tuliskan
hasil identifikasimu pada tabel di bawah ini.

No. Bidang Keunggulan NKRI

1. Ideologi ......................................................................
2. Politik ......................................................................
3. Ekonomi ......................................................................
4. Sosial Budaya ......................................................................
5. Pertahanan dan Keamanan ......................................................................

2. Dari keunggulan-keunggulan NKRI yang telah Anda identifikasi, keunggul-


an di bidang apa yang membuat Indonesia lebih maju dibandingkan negara
lain? Berikan alasan Anda!

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 99

Di unduh dari : Bukupaket.com


B. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari
Masa Ke Masa
Proses mempertahankan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
mengalami dinamika yang sangat menarik untuk dikaji. Persatuan dan
kesatuan bangsa yang menjadi modal utama untuk mempertahankan NKRI
ternyata tidak selamanya berdiri kukuh. Persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia dalam perwujudannya sangat dinamis. Adakalanya persatuan dan
kesatuan bangsa itu begitu kukuh, tetapi ada juga masa ketika persatuan dan
kesatuan bangsa mendapat ujian ketika dirongrong oleh gerakan-gerakan
pemberontakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI, serta segala bentuk
teror yang bisa berdampak munculnya perpecahan di kalangan masyarakat
Indonesia. Akan tetapi, kita patut bersyukur ancaman atau gangguan tersebut
tidak membuat NKRI menjadi lemah, tetapi semakin kukuh menunjukkan
eksistensinya kepada dunia.
Berikut ini akan dipaparkan dinamika persatuan dan kesatuan bangsa dari
masa ke masa. Pembahasan difokuskan kepada kondisi politik ketatanegaraan
serta contoh gerakan-gerakan yang merongrong persatuan dan kesatuan
bangsa.

1. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan


(18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949)
Pada periode ini, bentuk NRI adalah kesatuan, dengan bentuk pemerintahan
adalah republik yang mana presiden berkedudukan sebagai kepala
pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara. Sistem pemerintahan yang
dipakai adalah sistem pemerintahan presidensial.
Dalam periode ini, yang dipakai sebagai pegangan adalah Undang-Undang
Dasar 1945. Akan tetapi dalam pelaksanaannya belum dapat dijalankan
secara murni dan konsekuen. Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia baru saja
memproklamasikan kemerdekaannya. Pada waktu itu, semua kekuatan negara
difokuskan pada upaya mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih
dari rongrongan kekuatan asing yang ingin kembali menjajah Indonesia.
Dengan demikian, walaupun Undang-Undang Dasar 1945 telah berlaku,
namun yang baru dapat dibentuk hanya presiden, wakil presiden, serta para
menteri dan gubernur yang merupakan perpanjangan tanggan pemerintah
pusat. Adapun departemen yang dibentuk untuk pertama kalinya di Indonesia
terdiri atas 12 departemen. Provinsi yang baru dibentuk terdiri atas delapan
wilayah yang terdiri atas Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera,
Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil.

100 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kondisi di atas didasarkan pada Aturan Peralihan Undang-Undang
Dasar 1945 yang menyatakan bahwa untuk pertama kalinya presiden dan
wakil presiden dipilih oleh PPKI. Dengan demikian, tidaklah menyalahi
apabila MPR/DPR RI belum dimanfaatkan karena pemilihan umum belum
diselenggarakan. Lembaga-lembaga tinggi negara lain yang disebutkan dalam
Undang-Undang Dasar 1945 seperti MPR, DPR, DPA, BPK, dan MA belum
dapat diwujudkan sehubungan dengan keadaan darurat dan harus dibentuk
berdasarkan undang-undang. Untuk mengatasi hal tersebut, Undang-Undang
Dasar 1945 melalui ketentuan dalam pasal IV Aturan Peralihan menyatakan
bahwa sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat
dan Dewan pertimbangan Agung dibentuk menurut undang-undang dasar ini,
segala kekuasaanya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah Komite
Nasional.
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 secara langsung memberikan
kekuasaan yang teramat luas kepada presiden. Dengan kata lain, kekuasaan
presiden meliputi kekuasaan pemerintahan negara (eksekutif), menjalan
kekuasaan MPR dan DPR (legislatif) serta menjalankan tugas DPA.
Kekuasaan yang teramat besar itu diberikan kepada presiden hanya untuk
sementara waktu, supaya penyelenggaraan negara dapat berjalan. Oleh karena
itu PPKI dalam Undang-Undang Dasar 1945 mencantumkan dua ayat Aturan
Tambahan yang menegaskan bahwa:
a. Dalam enam bulan sesudah berakhirnya peperangan Asia Timur Raya,
Presiden Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar ini.
b. Dalam enam bulan setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk,
majelis itu bersidang untuk menetapkan undang-undang dasar.
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 dijadikan dalih oleh Belanda
untuk menuduh Indonesia sebagai negara diktator karena kekuasaan negara
terpusat kepada presiden. Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia
internasional, maka pemerintah RI mengeluarkan tiga buah maklumat.
a. Maklumat Wakil Presiden Nomor X (baca eks) tanggal 16 Oktober 1945
yang menghentikan kekuasaan luar bisa dari Presiden sebelum masa
waktunya berakhir (seharusnya berlaku selam enam bulan). Kemudian,
maklumat tersebut memberikan kekuasaan MPR dan DPR yang semula
dipegang oleh Presiden kepada Komite Nasional Indonesia Pusat. Pada
dasarnya, maklumat ini adalah penyimpangan terhadap ketentuan UUD
1945.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 101

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945, tentang pembentukan
partai politik yang sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai
akibat dari anggapan pada saat itu bahwa salah satu ciri demokrasi adalah
multipartai. Maklumat tersebut juga sebagai upaya agar Dunia Barat
menilai bahwa Indonesia adalah negara yang menganut asas demokrasi.
c. Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945, yang intinya mengubah
sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer.
Maklumat tersebut kembali menyalahi ketentuan UUD RI 1945 yang
menetapkan sistem pemerintahan presidensial sebagai sistem pemerintah
Indonesia.
Ketiga maklumat di atas memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
sistem ketatanegaraan Indonesia. Maklumat pemerintah tanggal 14 November
1945 telah membawa perubahan total dalam sistem pemerintahan negara kita.
Pada tanggal tersebut, Indonesia memulai kehidupan baru sebagai penganut
sistem pemerintahan parlementer. Dengan sistem ini, presiden tidak lagi
mempunyai rangkap jabatan, presiden hanya sebagai kepala negara, sedangkan
kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri. Kabinet dalam hal ini
para menteri tidak bertanggung jawab kepada presiden, tetapi kepada DPR
yang kekuasaannya dipegang oleh BP KNIP.
Secara konseptual, perubahan ini diharapkan
akan mampu mengakomodasi semua kekuatan
yang ada dalam negara ini. Akan tetapi, pada
kenyataannya, sistem ini justru membawa
bangsa Indonesia ke dalam keadaan yang
tidak stabil. Kabinet-kabinet parlementer yang
dibentuk gampang sekali dijatuhkan dengan
mosi tidak percaya dari DPR.
Sistem pemerintahan parlementer tidak
berjalan lama. Sistem tersebut berlaku mulai
tanggal 14 November 1945 dan berakhir pada
tanggal 27 Desember 1949. Dalam rentang
waktu itu, terjadi beberapa kali pergantian Sumber: Buku 30 Tahun
kabinet. Kabinet yang pertama dipimpin oleh Indonesia Merdeka
Sutan Syahrir yang dilanjutkan dengan kabinet Gambar 4.3 Sutan Syahrir, perdana
menteri pertama di Indonesia
Syahrir II dan III. Sewaktu bubarnya kabinet
Syahrir III, sebagai akibat meruncingnya pertikaian antara Indonesia-Belanda,
pemerintah membentuk Kabinet Presidensial kembali (27 Juni 1947–3 Juli
1947). Namun atas desakan dari beberapa partai politik, Presiden Soekarno
kembali membentuk Kabinet Parlementer, seperti berikut:

102 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


a. Kabinet Amir Syarifudin I: 3 Juli 1947-11 November 1947
b. Kabinet Amir Syarifudin II: 11 November 1947-29 Januari 1948
c. Kabinet Hatta I: 29 Januari 1948-4 Agustus 1949
d. Kabinet Darurat (Mr. Sjafruddin Prawiranegara): 19 Desember 1948-13
Juli 1949
e. Kabinet Hatta II: 4 Agustus 1949-20 Desember 1949
Kondisi pemerintahan tidak stabil karena kabinet yang dibentuk tidak
bertahan lama serta rongrongan kolonial Belanda yang ingin kembali
menjajah Indonesia. Pemberontakan tersebut menambah catatan kelam sejarah
bangsa ini dan rakyat makin menderita. Periode Negara Kesatuan Republik
Indonesia berakhir seiring dengan hasil kesepakatan Konferensi Meja Bundar
yang mengubah bentuk negara kita menjadi negara serikat pada tanggal 27
Desember 1949.
Periode ini juga ditandai dengan munculnya gerakan-gerakan separatis
dengan tujuan mendirikan negara baru yang memisahkan diri dari NKRI.
Adapun gerakan-gerakan tersebut di antaranya sebagai berikut.
a. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun 1948
Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 18 September 1948 yang
dipimpin oleh Muso. Tujuan dari pemberontakan PKI Madiun adalah ingin
mengganti dasar negara Pancasila dengan komunis serta ingin mendirikan
Soviet Republik Indonesia. Pemberontakan PKI Madiun melakukan
aksinya dengan menguasai seluruh karesidenan Pati. PKI juga melakukan
pembunuhan dan penculikan ini secara besar-besaran. Pada tanggal 30
September 1948, pemberontakan PKI Madiun berhasil ditumpas oleh
TNI yang dibantu oleh rakyat. Di bawah pimpinan Kolonel Gatot Subroto
(Panglima Divisi H Jawa Tengah bagian timur) dan Kolonel Sungkono
(Panglima Divisi Jawa Timur) mengerahkan kekuatan TNI dan polisi
untuk melakukan pengejaran dan pembersihan di daerah-daerah sehingga
Muso dan Amir Syarifuddin berhasil ditembak mati.
b. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Daerah Jawa
Barat
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmadji
Maridjan (SM) Kartosuwiryo yang memiliki cita-cita untuk mendirikan
Negara Islam Indonesia. Cita-citanya membentuk Negara Islam Indonesia
(NII) diwujudkan melalui Proklamasi yang dikumAndangkan pada
tanggal 7 Agustus 1949 di Desa Cisayong, Jawa Barat. Untuk mengatasi
pemberontakan yang dilakukan oleh Kartosuwiryo, Pasukan TNI dan
rakyat menggunakan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber. Akhirnya,
pada tanggal 4 Juni 1962 Kantosuwiryo berhasil ditangkap dan dijatuhi
hukuman mati.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 103

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Republik Indonesia
Serikat (27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950)
Federalisme pernah diterapkan di Indonesia pada rentang 27 Desember
1949 sampai dengan 17 Agustus 1950. Pada masa ini, yang dijadikan
sebagai pegangan adalah Konstitusi Republik Indonesia Serikat tahun 1949.
Berdasarkan konstitusi tersebut, bentuk negara kita adalah serikat atau federasi
dengan 15 negara bagian.
Bentuk pemerintahan yang berlaku pada periode ini adalah republik. Ciri
republik diterapkan ketika berlangsungnya pemilihan Ir. Soekarno sebagai
Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Drs. Moh. Hatta sebagai
Perdana Menteri. Sistem pemerintahan yang dianut pada periode ini adalah
sistem parlementer kabinet semu (quasi parlementer), dengan karakteristik
sebagai berikut.
a. Pengangkatan perdana menteri dilakukan oleh Presiden, bukan oleh
parlemen sebagaimana lazimnya.
b. Kekuasaan perdana menteri masih dicampurtangani oleh Presiden. Hal itu
tampak pada ketentuan bahwa Presiden dan menteri-menteri bersama-sama
merupakan pemerintah. Seharusnya, Presiden hanya sebagai kepala negara,
sedangkan kepala pemerintahannya dipegang oleh Perdana Menteri.
c. Pembentukan kabinet dilakukan oleh Presiden bukan oleh parlemen.
d. Pertanggungjawaban kabinet adalah kepada Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), namun harus melalui keputusan pemerintah.
e. Parlemen tidak mempunyai hubungan erat dengan pemerintah sehingga
DPR tidak punya pengaruh besar terhadap pemerintah. DPR tidak dapat
menggunakan mosi tidak percaya kepada kabinet.
f. Presiden RIS mempunyai kedudukan rangkap, yaitu sebagai kepala negara
dan kepala pemerintahan.
Selain Presiden dan para menteri (kabinet), negara RIS juga mempunyai
Senat, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung dan Dewan Pengawas
Keuangan sebagai alat perlengkapan negara. Parlemen RIS terdiri atas dua
badan, yaitu senat dan DPR. Senat beranggotakan wakil dari negara bagian
yang ditunjuk oleh pemerintah pusat. Setiap negara bagian diwakili oleh dua
orang.
Keputusan untuk memilih bentuk negara serikat, sebagaimana telah
diuraikan di muka, merupakan politik pecah belahnya kaum penjajah.
Hasil kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundar, memang mengharuskan
Indonesia berubah dari negara kesatuan menjadi negara serikat. Bagaimana
nasib negara serikat itu? Layaknya bayi yang lahir prematur, kondisi RIS juga

104 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


seperti itu. Muncul berbagai reaksi dari berbagai kalangan bangsa Indonesia
menuntut pembubaran Negara RIS dan kembali kepada kesatuan NRI. Maka
pada 8 Maret 1950, Pemerintah Federal mengeluarkan Undang-Undang
Darurat Nomor 11 Tahun 1950, yang isinya mengatur tata cara perubahan
susunan kenegaraan negara RIS. Dengan adanya undang-undang tersebut,
hampir semua negara bagian RIS menggabungkan diri dengan NRI yang
berpusat di Yogyakarta. Akhirnya, Negara RIS hanya memiliki tiga negara
bagian, yaitu NRI, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatra Timur.

Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka


Gambar 4.4 Suasana Konferensi Meja Bundar di Den Haag Belanda

Bagaimana pengaruh kondisi seperti itu terhadap RIS sendiri? Kondisi itu
mendorong RIS berunding dengan pemerintahan RI untuk membentuk negara
kesatuan. Pada tanggal 19 Mei 1950, dicapai kesepakatan yang dituangkan
dalam piagam perjanjian. Disebutkan pula dalam perjanjian tersebut bahwa
Negara Kesatuan Republik Indonesia menggunakan undang-undang dasar
baru yang merupakan gabungan dua konstitusi yang berlaku, yakni konstitusi
RIS dan juga Undang-Undang Dasar 1945 yang menghasilkan UUDS 1950.
Pemerintah Indonesia bersatu ini dipimpin oleh Presiden Soekarno dan Wakil
Presiden Mohammad Hatta sebagaimana diangkat sebagai presiden dan wakil
presiden pertama setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada
tanggal 17 Agustus 1950, konstitusi RIS diganti dengan Undang-Undang
Dasar Sementara Tahun 1950. Sejak saat itulah, pemerintah menjalankan
pemerintahan dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara 1950.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 105

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pada masa Republik Indonesia Serikat juga terdapat gerakan-gerakan
separatis yang terjadi beberapa wilayah Indonesia, di antaranya:
a. Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
Gerakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling. Gerakan
ini didasari oleh adanya kepercayaan rakyat akan datangnya seorang ratu
adil yang akan membawa mereka ke suasana aman dan tenteram serta
memerintah dengan adil dan bijaksana. Tujuan gerakan APRA adalah
untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki
tentara tersendiri pada negara bagian RIS. Pada tanggal 23 Januari 1950,
pasukan APRA menyerang Kota Bandung serta melakukan pembantaian
dan pembunuhan terhadap anggota TNI. APRA tidak mau bergabung
dengan Indonesia dan memilih tetap mempertahankan status quo karena
jika bergabung dengan Indonesia, mereka akan kehilangan hak istimenya.
Pemberontakan APRA juga didukung oleh Sultan Hamid II yang menjabat
sebagal menteri negara pada Kabinet RIS. Pemberontakan APRA berhasil
ditumpas melalui operasi militer yang dilakukan oleh Pasukan Siliwangi.
b. Pemberontakan Andi Azis di Makassar
Pemberontakan di bawah pimpinan Andi Aziz ini terjadi di Makassar
diawali dengan adanya kekacauan di Sulawesi Selatan pada bulan April
1950. Kekacauan tersebut terjadi karena adanya demonstrasi dari kelompok
masyarakat yang anti-federal. Mereka mendesak Negara Indonesia
Timur (NIT) segera menggabungkan diri dengan RI. Sementara itu,
terjadi demonstrasi dari golongan yang mendukung terbentuknya negara
federal. Keadaan ini menyebabkan muncul kekacauan dan ketegangan di
masyarakat.
Untuk mengatasi pemberontakan tersebut, pemerintah pada tanggal 8
April 1950 mengeluarkan perintah bahwa dalam waktu 4 x 24 Jam Andi
Aziz harus melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya. Pasukan yang terlibat pemberontakan diperintahkan untuk
menyerahkan diri dan semua tawanan dilepaskan. Pada saat yang sama,
dikirim pasukan untuk melakukan operasi militer di Sulawesi Selatan
yang dipimpin oleh A.E. Kawilarang.
Pada tanggal 15 April 1950, Andi Aziz berangkat ke Jakarta setelah
didesak oleh Presiden NIT, Sukawati. Tetapi Andi Aziz terlambat melapor
sehingga ia ditangkap dan diadili, sedangkan pasukan yang dipimpin oleh
Mayor H. V Worang terus melakukan pendaratan di Sulawesi Selatan.
Pada 21 April 1950, pasukan ini berhasil menduduki Makassar tanpa
perlawanan dari pasukan pemberontak.

106 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Mr. Dr.
Christian Robert Steven Soumokil yang menolak terhadap pembentukan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memproklamasikan negara
Republik Maluku Selatan pada tanggal 25 April 1950. Mereka ingin
merdeka dan melepaskan diri dan wilayah Republik Indonesia karena
menganggap Maluku memiliki kekuatan secara ekonomi, politik, dan
geografis untuk berdiri sendiri. Penyebab utama munculnya Gerakan
Republik Maluku Selatan (RMS) adalah masalah pemerataan jatah
pembangunan daerah yang dirasakan sangat kecil, tidak sebanding dengan
daerah di Jawa. Pemberontakan ini dapat diatasi melalui ekspedisi militer
yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang (Panglima Tentara dan
Teritorium Indonesia Timur). Melalui ekspedisi militer, beberapa wilayah
penting dapat dikuasai seperti Maluku, Ambon, dan sekitarnya, sehingga
beberapa anggotanya banyak yang melarikan diri ke negeri Belanda.

3. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Demokrasi Liberal


(17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959)
Pada periode ini, Indonesia menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara
Republik Indonesia Tahun 1950 (UUDS 1950) yang berlaku mulai tanggal
17 Agustus 1950. UUDS RI 1950 merupakan perubahan dari Konstitusi RIS
yang diselenggarakan sesuai dengan Piagam Persetujuan antara pemerintah
RIS dan Pemerintah RI pada tanggal 19 Mei 1950.
Bentuk negara Indonesia pada periode ini adalah kesatuan yang kekuasaan-
nya dipegang oleh pemerintah pusat. Hubungan dengan daerah didasarkan
pada asas desentralisasi. Bentuk pemerintahan yang diterapkan adalah
republik, dengan kepala negara adalah seorang presiden yang dibantu oleh
seorang wakil presiden. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali mengisi
dua jabatan tersebut.
Sistem pemerintahan yang dianut pada periode ini adalah sistem
pemerintahan parlementer dengan menggunakan kabinet parlementer yang
dipimpin oleh seorang perdana menteri. Alat-alat perlengkapan negara
meliputi Presiden dan Wakil Presiden, menteri-menteri, Dewan Perwakilan
rakyat, Mahkamah Agung, dan Dewan Pengawas Keuangan. Pada saat mulai
berlakunya UUDS RI 1950, dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Sementara
yang merupakan gabungan anggota DPR RIS ditambah ketua dan anggota
Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat dan anggota yang ditunjuk
oleh presiden.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 107

Di unduh dari : Bukupaket.com


Praktik sistem pemerintahan parlementer yang diterapkan pada masa
berlakunya UUDS 1950 ini ternyata tidak membawa bangsa Indonesia ke arah
kemakmuran, keteraturan dan kestabilan politik. Hal ini tercermin dari jatuh
bangunnya kabinet dalam kurun waktu antara 1950-1959 telah terjadi 7 kali
pergantian kabinet.
a. Kabinet Natsir: 6 September 1950–27 April 1951
b. Kabinet Sukirman: 27 April 1951–3 April 1952
c. Kabinet Wilopo: 3 April 1952–30 Juli 1953
d. Kabinet Ali Sastroamidjojo I: 30 Juli 1953–12 Agustus 1955
e. Kabinet Burhanudin Harahap: 12 Agustus 1955–24 Maret 1956. Pada masa
kabinet ini, Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan pemilihan
umum yang diikuti oleh 28 partai. Pemilu dilaksanakan atas dasar Undang-
undang Pemilu Nomor 7 tahun 1953. Pemilu 1955 dilaksanakan selama
dua tahap, yaitu pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota
parlemen dan tanggal 15 Desember untuk memilih anggota konstituante.
f. Kabinet Ali Sastroamidjojo II: 24 Maret 1956–9 April 1957.
g. Kabinet Djuanda (karya): 9 April 1957–10 Juli 1959.
Hal yang menyebabkan kondisi negara kacau pada periode ini adalah tidak
berhasilnya badan konstituante menyusun undang-undang dasar yang baru.
Keadaan ini memancing persaingan politik dan menyebabkan kondisi
ketatanegaraan bangsa Indonesia menjadi tidak menentu. Kondisi yang sangat
membahayakan bangsa dan negara ini mendorong Presiden Soekarno untuk
mengajukan rancangannya mengenai konsep demokrasi terpimpin dalam
rangka kembali kepada UUD 1945.

Sumber: Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka


Gambar 4.5 Partai-partai peserta Pemilu 1955 yang merupakan pemilu pertama di Republik
Indonesia

108 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Terjadi perdebatan yang tiada ujung pangkal sementara disisi lain kondisi
negara makin gawat dan tidak terkendali yang mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa. Kondisi tersebut mendorong presiden untuk menggunakan
wewenangnya yakni mengeluarkan Dekret Presiden tanggal 5 Juli tahun 1959,
yang berisi di antaranya sebagai berikut.
a. Pembubaran konstituante
b. Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS
1950.
c. Pembentukan MPR dan DPA sementara.
Pada periode ini juga terjadi beberapa gerakan separatis di daerah di
antaranya:
a. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
1) Daerah Sulawesi Selatan: Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan
dipimpin oleh Kahar Muzakar. Pemberontakan ini disebabkan oleh
Kahar Muzakar yang menempatkan laskar-laskar rakyat Sulawesi
Selatan ke dalam Iingkungan APRlS (Angkatan Perang Republik
Indonesia Serikat) dan berkeinginan untuk menjadi pimpinan dan
APRIS. Pada tanggal 17 Agustus 1951, Kahar Muzakar bersama
dengan pasukannya melarikan diri ke hutan dan pada tahun 1952 ia
mengumumkan bahwa Sulawesi Selatan menjadi bagian dari Negara
Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo di Jawa Barat. Penumpasan
terhadap pemberontakan yang dilakukan oleh Kahar Muzakar
mengalami kesulitan sebab tempat persembunyian mereka berada di
hutan yang ada di daerah pegunungan. Akan tetapi, pada bulan Februari
1965 berhasil ditumpas oleh TNI dan Kahar Muzakar ditembak mati.
2) Daerah Aceh: Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud
Beureuh yang merupakan mantan Gubernur Aceh. Pemberontakan ini
disebabkan oleh status Aceh yang semula menjadi daerah istimewa
diturunkan menjadi daerah keresidenan di bawah Provinsi Sumatra
Utara. Kebijakan pemerintah tersebut ditentang oleh Daud Beureuh
sehingga pada tanggal 21 September 1953, ia mengeluarkan maklumat
tentang penyatuan Aceh ke dalam Negara Islam Indonesia pimpinan
Kartosuwiryo. Pemerintah Republik Indonesia memberantas
pemberontakan ini di Aceh dengan kekuatan senjata atau operasi
militer dan melakukan musyawarah dengan rakyat Aceh, sehingga
pada tanggal 17-28 Desember 1962 diselenggarakan Musyawarah
Kerukunan Rakyat Aceh dan melalui musyawarah tersebut, berhasil
dicapai penyelesaian secara damai.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 109

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Daerah Kalimantan Selatan: Pemberontakan DI/TII di Kalimantan
Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar yang menamakan gerakannya dengan
sebutan Kesatuan Rakyat yang Tertindas. Pada tahun 1954, lbnu Hajar
secara resmi bergabung dengan Negara Islam Indonesia dan ditunjuk
sebagai panglima tertinggi TIM (Tentara Islam Indonesia). Pada tahun
1963, pemerintah Indonesia berhasil menumpas pemberontakan ini,
Ibnu Hajar dan anak buahnya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman
mati.

b. Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik


Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta)
Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi di Sulawesi yang disebabkan
oleh adanya hubungan yang kurang harmonis antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Hal itu dikarenakan jatah keuangan yang diberikan
oleh pemerintah pusat tidak sesuai anggaran yang diusulkan. Hal tersebut
menimbulkan dampak ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat.
Selanjutnya, dibentuk gerakan dewan berikut.
1) Dewan Banteng di Sumatra Tengah dipimpin oleh Letkol Ahmad
Husein.
2) Dewan Gajah di Sumatra Utara dipimpin oleh Letkol M. Simbolon.
3) Dewan Garuda di Sumatra Selatan.
4) Dewan Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan.
5) Dewan Manguhi di Sulawesi Utara dipimpin oleh Letkol Ventje
Samual.
Puncak pemberontakan ini terjadi pada tanggal 10 Februari 1958,
Ketua Dewan Banteng mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah pusat.
Isi ultimatum tersebut adalah menyatakan bahwa Kabinet Djuanda harus
mengundurkan diri dalam waktu 5 x 24 jam. Setelah menerima ultimatum
tersebut, pemerintah pusat bertindak tegas dengan cara memberhentikan
secara tidak hormat Achmad Husein dan melakukan operasi militer pada
tanggal 12 Februari 1958. Di bawah pimpinan KSAD, A. H. Nasution
membekukan komando daerah militer Sumatra Tengah serta mengadakan
operasi militer gabungan yang diberi nama Operasi 17 Agustus yang
berhasil menghancurkan gerakan separatis tersebut. Namun, pada tanggal
15 Februari 1955, terjadi proklamasi PRRI yang berisi bahwa daerah
Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah memutuskan hubungan dengan
pemerintah pusat. Untuk mengatasi pemberontakan yang dilakukan
PRRI, pemerintah pusat melancarkan operasi Sapta Marga dan berhasil
melumpuhkan aksi dilakukan PRRI/Permesta.

110 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


4. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Lama (5 Juli 1959
sampai dengan 11 Maret 1966 )
Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959 telah membawa kepastian di negara
Indonesia. Negara kita kembali menggunakan UUD 1945 sebagai konstitusi
negara yang berkedudukan sebagai asas penyelenggaraan negara. Sejak
berlakunya kembali UUD 1945, Presiden berkedudukan sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan. Kabinet yang dibentuk pada tanggal 9 Juli
1959 dinamakan Kabinet Kerja yang terdiri atas:
a. Kabinet Inti, yang terdiri atas seorang perdana menteri yang dijabat oleh
Presiden dan 10 orang menteri.
b. Menteri-menteri ex officio, yaitu pejabat-pejabat negara yang karena
jabatannya diangkat menjadi menteri. Pejabat tersebut adalah Kepala Staf
Angkatan Darat, Laut, Udara, Kepolisian Negara, Jaksa Agung, Ketua
Dewan Perancang Nasional dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung
c. Menteri-menteri muda sebanyak 60 orang.
Pada periode ini muncul pemikiran di kalangan para pemimpin bangsa
Indonesia, yang dipelopori Presiden Soekarno, yang memandang bahwa
pelaksanaan demokrasi liberal pada periode yang lalu hasilnya sangat
mengecewakan. Sebagai akibat dari kekecewaan tersebut, presiden Soekarno
mencetuskan konsep demokrasi terpimpin. Pada mulanya, ide demokrasi
terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Namun, lama kelamaan, bergeser menjadi
dipimpin oleh Presiden/Pemimpin Besar Revolusi. Maka, akhirnya segala
sesuatunya didasarkan kepada kepemimpinan penguasa dalam hal ini
pemerintah.

Sumber: Buku 30 Tahun


Indonesia Merdeka
Gambar 4.6 Dekret
Presiden 5 Juli 1959;
awal berlakunya
kembali UUD 1945
dan berlakunya sistem
demokrasi terpimpin

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 111

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pelaksanaan pemerintahan pada periode ini, meskipun berdasarkan UUD
1945, tetapi kenyataanya banyak terjadi penyimpangan terhadap Pancasila dan
UUD 1945. Berikut ini adalah beberapa penyimpangan selama pelaksanaan
demokrasi terpimpin.
a. Membubarkan DPR hasil pemilu dan menggantikannya dengan
membentuk DPR Gotong Royong (DPRGR) yang anggotannya diangkat
dan diberhentikan oleh presiden.
b. Membentuk MPR sementara yang anggotanya diangkat dan diberhentikan
oleh presiden.
c. Penetapan Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup oleh MPRS.
d. Membentuk Front Nasional melalui Penetapan Presiden No.13 Tahun
1959 yang anggotanya berasal dari berbagai organisasi kemasyarakatan
dan organisasi sosial politik yang ada di Indonesia.
e. Terjadinya pemerasan dalam penghayatan Pancasila. Pancasila yang
berkedudukan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa diperas
menjadi tiga unsur yang disebut Trisila, kemudian Trisila ini diperas lagi
menjadi satu unsur yang disebut Ekasila. Ekasila inilah yang dimaksud
dengan Nasakom (nasionalis, agama dan komunisme).
Gagasan Nasakom inilah yang memberi peluang bangkitnya Partai
Komunis Indonesia (PKI). Hal tersebut dimasukkan dalam UU RI Nomor 18
Tahun 1965 tentang Pemerintah Daerah. Semua unsur Nasakom termasuk di
dalamnya PKI harus diperhatikan dalam penunjukan unsur pimpinan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. Jadi, bila di suatu daerah hanya ada seorang tokoh
PKI, ia harus diikutsertakan sebagai pimpinan DPRD apabila ia menjadi
anggota DPRD di satu daerah. Hal inilah yang membuat PKI mendapatkan
posisi yang strategis bahkan dominan. Karena merasa mempunyai posisi yang
kuat, PKI melakukan pemberontakan pada tanggal 30 September 1965 yang
menewaskan tujuh orang perwira TNI Angkatan Darat.

Tugas Mandiri 4.1


Peristiwa G30S/PKI telah memberikan pukulan yang cukup telak bagi
persatuan dan kesatuan bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, coba Anda
lakukan studi kepustakaan dengan mencari berbagai sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan mengenai hal-hal berikut:
a. Faktor penyebab terjadinya peristiwa G30S/PKI.
b. Pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut.
c. Dugaan terjadinya pelanggaran HAM.
d. Pengaruh peristiwa tersebut terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.

112 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah pada waktu itu untuk menangani
permasalahan tersebut.
f. Bukti keberhasilan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menghilangkan
ideologi komunis.
Rumuskan hasil studi kepustakaan Anda dalam bentuk laporan sederhana.
Presentasikan di depan kelas.

5. Persatuan dan Kesatuan pada Masa Orde Baru (11 Maret 1966 sampai
dengan 21 Mei 1998)
Kepemimpinan Presiden Soekarno dengan demokrasi terpimpinnya, akhir-
nya jatuh pada tahun 1966. Jatuhnya Soekarno menandai berakhirnya masa
Orde Lama dan digantikan oleh kekuatan baru, yang dikenal dengan sebutan
Orde Baru yang dipimpin Soeharto. Ia muncul sebagai pemimpin Orde
Baru yang siap untuk membangun kembali pemerintahan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen.
Prioritas utama yang dilakukan oleh Pemerintahan Orde Baru bertumpu
pada pembangunan ekonomi dan stabilitas nasional yang mantap. Ekses
dari kebijakan tersebut adalah digunakannya pendekatan keamanan dalam
rangka mengamankan pembangunan nasional. Oleh karena itu jika terdapat
pihak-pihak yang dinilai mengganggu stabilitas nasional, aparat keamanan
akan menindaknya dengan tegas. Sebab jika stabilitas keamanan terganggu
maka pembangunan ekonomi akan terganggu. Jika pembangunan ekonomi
terganggu maka pembangunan nasional tidak akan berhasil.
Selama memegang kekuasaan negara, pemerintahan Orde Baru tetap
menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Adapun kelebihan dari sistem
pemerintahan Orde Baru:
a. Perkembangan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang pada
tahun 1968 hanya 70 dolar Amerika Serikat dan pada 1996 telah mencapai
lebih dari 1.000 dolar Amerika Serikat.
b. Suksesnya program transmigrasi.
c. Suksesnya program Keluarga Berencana.
d. Sukses memerangi buta huruf.
Akan tetapi dalam perjalanan pemerintahannya, Orde Baru melakukan
beberapa penyimpangan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Beberapa penyimpangan konstitusional yang paling menonjol pada masa
Pemerintahan Orde Baru sekaligus menjadi kelemahan sistem pemerintahan
Orde Baru adalah sebagai berikut:
a. Bidang ekonomi: Penyelengaraan ekonomi tidak didasarkan pada pasal
33 Undang-Undang Dasar 1945. Terjadinya praktik monopoli ekonomi.
Pembangunan ekonomi bersifat sentralistik, sehingga terjadi jurang
pemisah antara pusat dan daerah. Pembangunan ekonomi dilandasi oleh
tekad untuk kepentingan individu.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 113

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Bidang Politik: Kekuasaan berada di tangan lembaga eksekutif. Presiden
sebagai pelaksana undang-undang kedudukannya lebih dominan dibandingkan
dengan lembaga legislatif. Pemerintahan bersifat sentralistik, berbagai keputusan
disosialisasikan dengan sistem komando. Tidak ada kebebasan untuk mengkritik
jalannya pemerintahan. Praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) biasa terjadi
yang tentunya merugikan perekonomian negara dan kepercayaan masyarakat.
c. Bidang hukum: Perundang-undangan yang mempunyai fungsi untuk membatasi
kekuasaan presiden kurang memadai, sehingga kesempatan ini memberi peluang
terjadinya praktik KKN dalam pemerintahan. Supremasi hukum tidak dapat
ditegakan karena banyaknya oknum penegak hukum yang cenderung memihak
pada orang tertentu sesuai kepentingan. Hukum bersifat kebal terhadap penguasa
dan konglomerat yang dekat dengan penguasa.
Segala penyimpangan yang disebutkan di atas mengakibatkan negara Indonesia
terjerembab pada suatu keadaan krisis multidimensional. Kondisi yang mencemaskan
ini telah membangkitkan gerakan reformasi menumbangkan rezim otoriter. Maka
pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri.
Sebagai gantinya, B.J Habibie yang ketika itu menjabat sebagai wakil presiden,
dilantik sebagai Presiden RI yang ketiga. Masa jabatan Presiden B.J Habibie
berakhir setelah pertanggungjawabannya ditolak oleh sidang Umum MPR pada
tanggal 20 Oktober 1999.
6. Persatuan dan Kesatuan pada Masa Reformasi (Periode 21 Mei
1998-sekarang)
Periode ini disebut juga era reformasi. Gejolak politik di era reformasi semakin
mendorong usaha penegakan kedaulatan rakyat dan bertekad untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menghancurkan
kehidupan bangsa dan negara.
Memasuki masa reformasi, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan
sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang
konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah
konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi:
a. adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif dan
b. jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.
Berdasarkan hal itu, salah satu bentuk reformasi yang dilakukan oleh bangsa
Indonesia adalah melakukan perubahan atau amandemen atas Undang-Undang
Dasar 1945. Dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang bersifat
konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik dari
yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak
empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.
Perubahan UUD 1945 pada hakikatnya tidak mengubah sistem pemerintahan
Indonesia. Baik sebelum maupun sesudah perubahan, sistem pemerintahan Indonesia
tetap presidensial. Tetapi perubahan tersebut telah mengubah peran dan hubungan

114 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


presiden dan DPR. Jika dulu presiden memiliki peranan yang dominan, bahkan
dalam praktiknya dapat menekan lembaga-lembaga negara yang lain, kini UUD
NRI Tahun 1945 memberi peran yang lebih proporsional (berimbang) terhadap
lembaga-lembaga negara. Begitu pula kontrol terhadap kekuasaan presiden
menjadi lebih ketat.
Selain itu, perubahan Undang-Undang Dasar 1945 juga mengubah struktur
ketatanegaraan Indonesia. Jika dibandingkan dengan Undang-Undang Dasar 1945
sebelum diubah maka UUD NRI 1945 terdapat penghapusan dan penambahan
lembaga-lembaga negara. Untuk lebih jelasnya, berikut dipaparkan perubahan-
perubahan mendasar dalam ketatanegaraan Indonesia setelah perubahan Undang-
Undang Dasar 1945, yaitu:
a. Kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang Dasar
(Pasal 1 ayat (2)).
b. MPR merupakan lembaga bikameral, yaitu terdiri dari anggota DPR dan
anggota DPD (Pasal 2 ayat (1)).
c. Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat (Pasal 6A ayat (1)).
d. Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih kembali dalam
jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan (Pasal 7).
e. Pencantuman hak asasi manusia (Pasal 28A-28J).
f. Penghapusan DPA sebagai lembaga tinggi negara.
g. Presiden bukan mandataris MPR.
h. MPR tidak lagi menyusun GBHN.
i. Pembentukan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Yudisial (KY) (Pasal
24B dan 24C).
j. Anggaran pendidikan minimal 20% (Pasal 31 ayat (4)).
k. Negara kesatuan tidak boleh diubah (Pasal 37 ayat (5)).
1. Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 dihapus.

Tugas Mandiri 5.2

Pada saat ini, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia diganggu oleh munculnya
paham-paham radikalisme dan terorisme yang diwujudkan dalam bentuk tindakan
kekerasan, tawuran, dan sebagainya. Berikatan dengan hal tersebut, tulis sebuah
artikel yang berkaitan dengan masalah tersebut sebanyak tujuh sampai sepuluh
paragraf. Artikel Anda tulis setidaknya memuat analisis tentang upaya penanganan
yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 115

Di unduh dari : Bukupaket.com


Refleksi

Setelah Anda mempelajari materi dinamika persatuan dan kesatuan


bangsa Indonesia, tentunya Anda makin paham akan petingnya menjaga dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena kecintaan
kepada negara harus senantiasa dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia.
Renungkan seberapa besar kecintaan Anda terhadap tanah air. Tunjukkan
perilaku Anda yang mencerminkan kecintaan kepada tanah air Indonesia.
Tulislah dalam tabel di bawah ini.

No. Contoh Perilaku yang Sudah Dilakukan

Rangkuman

1. Kata Kunci
Kata kunci yang harus Anda pahami dalam mempelajari materi
pada bab ini adalah persatuan, kesatuan, unitarisme, dan negara
kesatuan.
2. Intisari Materi
a. Negara kesatuan adalah negara bersusun tunggal, yakni kekuasaan
untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat.
Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam
maupun ke luar.

116 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam sistem, yaitu
sentralisasi dan desentralisasi.
c. Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah
dilakukan perubahan dalam UUD NRI Tahun 1945, yang dimulai
dari adanya ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat yang salah
satunya adalah tidak mengubah Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
dan tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia.
d. Sejarah mencatat ada enam periode besar proses penyelanggaraan
negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, hal
tersebut terjadi terutama karena adanya pergantian undang-undang
dasar, yaitu periode 18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember
1949, periode 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950,
periode 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959, periode 5 Juli
1959 sampai dengan 11 Maret 1966 (Masa Orde Lama), periode
11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998 (masa Orde Baru), dan
periode 21 Mei 1998-sekarang (masa reformasi).
e. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pernah diuji kekokohannya
dengan munculnya beberapa gerakan separatis seperti pemberontakan
PKI di Madiun, Pemberontakan DI/TII, Pemberontakan APRA,
Pemberontakan Andi Azis, Pemberontakan Republik Maluku Selatan,
PRRI/Permesta, dan G 30 S/PKI. Akan tetapi semua gerakan tersebut
tidak berhasil menggoyang persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
yang dibuktikan dengan tetap kukuhnya NKRI.

Penilaian Diri

1. Penilaian Sikap
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan tetap terjamin,
apabila seluruh warga negaranya berperilaku nasionalis dan patriotik. Untuk
mengukur sejauh mana Anda telah berperilaku nasionalis dan patriotik dalam
kehidupan sehari-hari, isilah daftar gejala kontinum pelakonan di bawah ini
dengan membubuhkan tanda silang (x) pada kolom selalu, sering, kadang-
kadang, dan tidak pernah.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 117

Di unduh dari : Bukupaket.com


Kadang- Tidak
No. Sikap Prilaku Selalu Sering Alasan
kadang Pernah
Berdoa untuk
1. kemajuan dan
keutuhan NKRI.
Lebih bangga
memakai produk
2. dalam negeri
daripada memakai
produk luar negeri.
Bangga atas
keberhasilan
prestasi para
3. atlet atau pelajar
dalam kejuaraan
internasional.
Tidak cepat
4. menyerah jika
menemui kesulitan.
Menghargai hasil
5. karya bangsa
sendiri.
Belajar giat untuk
6. menyongsong hari
esok.
Berusaha
7. mengatasi kesulitan
dengan gigih.
Berani menyatakan
8. kebenaran
sekalipun pahit.
Bersedia membela
negara jika
9. mendapat ancaman
musuh.
Tidak berleha-
10. leha ketika liburan
sekolah.
2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah Anda pahami, ada juga yang sulit Anda pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman Anda terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda ceklis (√) pada kolom Paham Sekali, Paham
Sebagian, Belum Paham.

118 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Paham Paham Belum
No. Sub-Materi Pokok
Sekali Sebagian Paham
Hakikat Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
1. a. Konsep negara kesatuan
(unitarisme).
b. Karakteristik NKRI.

Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Indonesia dari Masa ke Masa.
a. Persatuan dan Kesatuan
Bangsa pada Masa Revolusi
Kemerdekaan.
b. Persatuan dan Kesatuan Bangsa
pada Masa Republik Indonesia
Serikat.
2.
c. Persatuan dan Kesatuan Bangsa
pada Masa Demokrasi Liberal.
d. Persatuan dan Kesatuan Bangsa
pada Masa Orde Lama.
e. Persatuan dan Kesatuan Bangsa
pada Masa Orde Baru.
f. Persatuan dan Kesatuan Bangsa
pada Masa Reformasi.

Apabila pemahaman Anda berada pada kategori paham sekali, mintalah


materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan Anda. Apabila
pemahaman Anda berada pada kategori Paham Sebagian dan Belum Paham,
bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya
Anda cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau
belum memahaminya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 119

Di unduh dari : Bukupaket.com


Proyek Kewarganegaraan

Mari Mengamati Wilayah


1. Coba Anda secara berkelompok berkunjung ke suatu tempat yang
merupakan batas wilayah/tempat yang memisahkan suatu tempat/wilayah
satu dengan wilayah lainnya.
2. Buatlah dokumentasi (gambar) yang merupakan tapal batas kedua wilayah
tersebut (seperti patok, gapura, sungai, dll).
3. Amati bagaimana kondisi masyarakat di daerah tersebut baik kehidupan
sosialnya maupun kehidupan ekonominya terutama yang berkaitan dengan
persatuan dan kesatuan yang terjalin di antara masyarakatnya.
4. Identifikasi solusi untuk menyelesaikan persoalan di daerah tersebut yang
dapat Anda ajukan.
5. Laporkan hasil pengamatan Anda secara tertulis dan presentasikan di
depan kelas.
6. Buatlah sebuah poster ukuran A3 tentang pentingnya mengedepankan
persatuan dan kesatuan dalam menyelesaikan setiap persoalan.

Uji Kompetensi Bab 4

Jawablah soal-soal di bawah ini secara singkat, jelas, dan akurat.


1. Bentuk negara Indonesia adalah kesatuan. Berkaitan dengan hal tersebut,
berikan alasan yang mendukung bahwa negara kita tidak cocok dengan
bentuk negara serikat, tetapi lebih cocok dengan negara kesatuan!
2. Mengapa persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting bagi keutuhan
sebuah negara?
3. Bagaimana cara bangsa Indonesia dalam memperkukuh persatuan dan
kesatuan di antara para warganya?
4. Uraikan secara singkat dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
dari masa ke masa!
5. Bagaimana cara Anda dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia apabila dikaitkan dengan posisi Anda sebagai generasi muda?
Kontribusi seperti apa yang bisa Anda berikan kepada negara?

120 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


INDEKS

A hak warga negara 3, 6, 8-14, 17-20, 22-


advokat 46-48, 62, 65, 68, 121, 128, viii 23, 26, 28, 30, 32, 35, 114, 121
agresi 121 hambatan 121, 123
ancaman 26, 54, 69, 77-79, 100, 118, hedonisme 121
121, 123 hukum viii, 3, 6, 9, 11, 18-19, 22, 24-25,
aturan 11, 18, 22, 34, 38, 42, 50-51, 55, 28, 33-47, 49-52, 55-60, 62-63, 65, 68,
57, 59, 63, 101, 121, 125, viii 72-74, 77, 81-82, 84-85, 99, 114, 121-
122, 124-127, 130, 138, v
B
bangsa 121 I
ideologi 121
individu 67, 113, 121, 124
D
individualisme 77, 121
dekret presiden 121
integralistik 97, 121
demokrasi 121
iptek viii, ix, 69, 71-73, 75-77, 79-88,
desentralisasi 121
90-92, 121, vi
diskriminasi 121
DPR 101-102, 104, 107, 112, 115, 121
J
judical review 121
E
eksekutif 121 jujur 121
etnis 121
K
F kabinet 121
Federalisme 104, 121 kebebasan 7, 10-12, 15, 25, 48, 72, 75,
Federasi 121 83, 87, 114, 121
kebudayaan 12, 20, 39, 121, 124, 135-
federatif 121
136, 139, ii
kekuasaan kehakiman 44-45, 62, 65,
G 121, 129
Gangguan 121
kesadaran 121
globalisasi 75, 84, 87, 121
kewajiban asasi 121
kewajiban warga negara 1, 3-12, 14-15,
H 17-18, 22, 24-28, 30-32, 121, v
hak asasi manusia 3, 5, 19, 25, 28, 41, konstitusi 38, 45, 50, 95-96, 104-105,
43, 72-73, 83, 86, 114-115, 121, 123, 107, 111, 114-115, 121, 124, 128
126, 128 korupsi 25, 48, 121
hak konstitusional 121

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 121

Di unduh dari : Bukupaket.com


L peradilan 122
legislatif 2, 121 perlindungan hukum 6, 35-36, 59, 62,
lembaga negara 121 68, 122
persatuan dan kesatuan 7, 16, 69, 77, 83,
M 93, 98, 100, 104, 107, 109, 111-117, 119-
Mahkamah Agung 121 120, 122, vi
Mahkamah Konstitusi 44-45, 115, 121, Polri 41, 122
128
masyarakat viii, xi, 6, 8, 11-13, 15-18, R
23-27, 31, 34-36, 38-39, 41, 44-46, 48- radikalisme 75, 91, 115, 122
52, 54-60, 62, 64-68, 70-73, 75-77, 79- rakyat 104, 115, 122
80, 84, 86-87, 92, 100, 106, 113-114,
120-121, 123, iii S
sabotase 122
N sanksi hukum 57, 62, 122
negara xii, v, vi, viii, ix, x, xi, 1, 3-20, 22- spionase 122
32, 34-35, 37-39, 41, 43-52, 57-60, 64, supremasi hukum 24, 37-38, 43,
66, 68-70, 73-75, 77-80, 82-85, 92-130, 62, 72-73, 84, 114, 122
136, iii
nilai dasar 5-6, 8, 15, 122, 124 T
nilai instrumental 5, 8, 15, 30, terorisme 122
122, 124-125 TNI 77-78, 103, 106, 109, 112, 122
nilai ix, xi, 5-6, 8, 12, 15, 30, 33, 39, 54,
72-73, 75-77, 80-83, 86-87, 92, 98, 122, U
124-125, iii Undang-undang 108, 122
nilai praksis 122 Unitarisme 122
norma 122 UUD NRI Tahun 1945 3, 8-9, 11-14, 19-
20, 32, 80, 96-99, 115, 117, 122, 127-128
P
Pancasila iii, v, ix, x, 5-6, 8, 15, 21, 24- W
25, 30, 69, 75, 80-81, 83, 86, 103, 112- warga negara v, viii, x, xi, xii, 1, 3-15,
113, 122, 127, 134-136, ii 17-20, 22-32, 34-35, 37-38, 45-46, 58,
partai politik 72, 102, 122, 130 60, 74, 92, 94, 96, 114, 116, 121-122,
Partisipasi politik 122 125, 127, 136, iii
penegakan hukum 19, 33-39, 41, 44, 46,
58, 60, 62, 65, 68, 122, 130, v Y
penegak hukum viii, 18-19, 24, 36, 38, yudikatif 122, 125
40-41, 43, 45-46, 50-51, 62, 65, 73, 114,
122, v
pengadilan 122

122 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


GLOSARIUM
ancaman suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal, serta
politik

asas dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir dan berpendapat)

bangsa kumpulan dari masyarakat yang membentuk negara

dekret presiden keputusan yang dikeluarkan presiden/kepala negara atas


suatu permasalahan yang sangat penting, mendesak, dan darurat

demokrasi pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

diskriminasi pembedaan perlakuan terhadap sesama warga

eksekutif kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang

federalisme ajaran, paham, atau kecenderungan yang menginginkan bentuk


negara serikat

gangguan usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi


secara tidak konsepsional

hak asasi manusia hak dasar yang melekat dalam diri manusia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa

hambatan suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional

hedonisme pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan meteri


sebagai tujuan hidup utama

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 123

Di unduh dari : Bukupaket.com


ideologi kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang
memberikan arah dan tujuan kelangsungan hidup

independen tidak tergantung kepada pihak lain

individu manusia sebagai suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan

idividualisme faham yang menganggap diri sendiri lebih penting daripada


orang lain

judicial review proses uji materi suatu peraturan terhadap peraturan yang
tingkatannya lebih tinggi

kabinet badan atau dewan pemerintahan yang terdiri atas kepala pemerintahan
bersama para menteri

kebudayaan semua hasil karya, rasa, dan cipta manusia

kekuasaan kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah


laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku

kewajiban asasi kewajiban dasar manusia

konstitusi hukum dasar yang menetapkan dan mengatur pemerintahan

legislatif kekuasaan untuk membuat undang-undang

negara suatu organisasi kemanusian atau kumpulan manusia-manusia yang


berada di bawah suatu pemerintahan yang sama

nilai harga; sesuatu yang dianggap berharga oleh manusia

nilai dasar nilai-nilai dasar yang mempunyai sifat tetap (tidak berubah), nilai-
nilai ini terdapat dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

nilai instrumental penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar secara lebih kreatif
dan dinamis dalam bentuk UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya

124 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


nilai praksis realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu pengalaman nyata
dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara

norma aturan yang menjadi pedoman setiap orang yang meliputi segala
macam peraturan-peraturan yangterdapat dalam perundang-undangan

pengadilan tempat untuk mengadili perkara atau tempat untuk melaksanakan


proses peradilan guna menegakkan hukum

peradilan proses mengadili perkara sesuai dengan kategori perkara yang


diselesaikan

politik strategi; siasat; berbagai macam kegiatan dalam suatu sistem politik/
negara yang menyangkut kemaslahatan hidup seluruh warga negara

rakyat kumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan dan


bersama-sama mendiami suatu wilayah negara

republik bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh presiden

sabotase menghalangi prosedur dan merusak kelancaran kerja

spionase penyelidikan secara rahasia terhadap data kemiliteran dan data


ekonomi serta data politik negara lain; segala sesuatu yang berhubungan
dengan tindakan memata-matai pihak lain

tantangan suatu hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah
kemampuan

terorisme praktik-praktik tindakan teror yang biasanya menggunakan


kekerasaan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai
tujuan-tujuan tertentu

unitarisme ajaran, paham, atau kecenderungan yang menginginkan bentuk


negara kesatuan

yudikatif kekuasaan untuk mengawasi agar undang-undang ditaati

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 125

Di unduh dari : Bukupaket.com


DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. 2008. Hak Asasi Manusia (HAM).
Jakarta: Universitas Terbuka.

Asshiddiqie, Jimly. (2007). Membangun Budaya Sadar Berkonstitusi untuk


Mewujudkan Negara Hukum yang Demokratis. [Online]. Tersedia:
http://www.jimly.com. Html [27 September 2013] .

__________. (2008). Membangun Budaya Sadar Berkonstitusi. [Online].


Tersedia: http://www.jimly.com. Html [27 September 2013] .

Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio.


Bandung: Ganesindo.

Busroh, Abu Daud. 2009. Ilmu Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Gadjong, Agussalim Andi. 2007. Pemerintahan Daerah; Kajian Politik dan


Hukum. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kaelan. 2012. Problem Epistemologis Empat Pilar Berbangsa dan


Bernegara. Yogyakarta: Paradigma.

Kansil, C.S.T.1992. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia.


Jakarta: Balai Pustaka.

Kansil, C.S.T dan Christine S.T Kansil. 2001. Ilmu Negara. Jakarta: Pradnya
Paramita.

Kantaprawira, Rusadi. 2004. Sistem Politik Indonesia; Suatu Model


Pengantar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

126 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Komalasari, Kokom. 2008. Pendidikan Pancasila: Panduan bagi Para
Politisi. Surabaya: Lentera Cendikia.

Kusnardi, Mohammad dan Hermaily Ibrahim. (1983). Pengantar Hukum


Tata Negara. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum
Universitas Indonesia.

Marbun, B.N. 2010. Otonomi Daerah 1945 – 2010; Proses dan Realita.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Latif, Yudi. 2012. Negara Paripurna; Historisitas, Rasionalitas, dan


Aktualitas Pancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lemhanas. 1997. Wawasan Nusantara. Jakarta: Balai Pustaka.

______. 1997. Ketahanan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

Lubis, Yusnawan. 2009. Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap


Tingkat Kesadaran Berkonstitusi Warga Negara Muda. Tesis pada
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Marbun, B.N. 2007. Kamus Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

_________. 2010. Otonomi Daerah 1945 – 2010; Proses dan Realita.


Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

MPR RI. 2012. Panduan Pemasyarakatan UUD NRI Tahun 1945 Sesuai
dengan Urutan Bab, Pasal dan Ayat. Jakarta: Sekretariat Jenderal
MPR RI.

_________.2012 . Bahan Tayangan Materi Sosialisasi UUD NRI Tahun


1945. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.

_________.2012. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.


Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 127

Di unduh dari : Bukupaket.com


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Riyanto, Astim. 2006. Negara Kesatuan; Konsep, Asas dan Aktualisasinya.


Bandung: Yapemdo.

Republik Indonesia. 2002. UUD NRI Tahun 1945. Jakarta: Sinar Grafika.

_________. 1998. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi


Manusia. [Online]. Tersedia: http://www.mpr.go.id.Html [12 September
2013].

_________. 1998. Undang-Undang RI Nomor 9 tahun 1998 tentang


Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. [Online].
Tersedia: http://www.dpr.go.id.Html [12 September 2013].

_________. 1999. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank


Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id.Html [12 September
2013].

_________. 1999. Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang


Hak Asasi Manusia. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id.Html
[12 September 2013].

_________. 2000. Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang


Pengadilan Hak Asasi Manusia. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.
go.id.Html [12 September 2013].

_________. 2002. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang


Kepolisian NRI . [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id.Html [12
September 2013].

_________. 2003. Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.


[Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id.Html [12 September 2013].

_________. 2003. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id.Html
[12 September 2013].

128 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


_________. 2003. Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id.Html
[12 September 2013].
_________. 2004. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara . [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id.
Html [12 September 2013].

_________. 2004. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah . [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html
[12 September 2013].

_________. 2004. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara


Nasional Indonesia . [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12
September 2013].

_________. 2006. Undang-Undang RI 1 Nomor 5 Tahun 2006 tentang Badan


Pemeriksa Keuangan. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html
[12 September 2013].

_________. 2009. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2009 tentang


Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12
September 2013].

_________. 2009. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2009 tentang


Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. [Online].
Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September 2013].

_________. 2009. Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang


Kekuasaan Kehakiman. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html
[12 September 2013].

_________. 2009. Undang-Undang RI Nomor 49 Tahun 2009 tentang


Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12
September 2013].

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 129

Di unduh dari : Bukupaket.com


_________. 2009. Undang-Undang RI Nomor 50 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12
September 2013].
_________. 2009. Undang-Undang RI Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id.
Html [12 September 2013].

_________. 2011. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2011 tentang


Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai
Politik. [Online]. Tersedia: http://www.dpr.go.id. Html [12 September
2013].

_________. 2008. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun


2008 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara . [Online]. Tersedia:
http://www.dpr.go.id. Html [12 September 2013].

__________. 2008. Buku Putih Pertahanan Tahun 2008. Jakarta: Departemen


Pertahanan RI.

Sahrasad, Al Chaidar Zukfikar Salahudin Herdi. 2000. Federasi atau


Disintegrasi; Telaah Wacana Unitaris Versus Federalis Dalam Perspektif
Islam, Nasionalisme, dan Sosial Demokrasi. Jakarta: Madani Press.

Soeharyo, Sulaeman dan Nasri Efendi. 2001. Sistem Penyelenggaraan


Pemerintah NRI. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Soekanto, Soerjono. 2002. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan


Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Strong, C.F. 1960. Modern Political Constitutions. London: Sidgwick


&Jackson Limited.

130 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sumber Gambar

Buku 30 Tahun Indonesia Merdeka

http://nankqute.blogspot.com/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://indonesiaexpat.biz/other/gotong-royong/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.elsam.or.id/article.php?id=408&lang=in
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://manadonyaman.wordpress.com/2012/05/19/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://4shorod.blogspot.com/2012/11/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.aktualpost.com/2013/11/17/5465
Diunduh tanggal 8 November 2015

www.mahkamahagung.go.id
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.setkab.go.id/berita-5246
Diunduh tanggal 8 November 2015

www.mahkamahkonstitusi.go.id
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://smagasukoharjojaya.blogspot.com/2013/12/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.komisiyudisial.go.id/
Diunduh tanggal 8 November 2015

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 131

Di unduh dari : Bukupaket.com


http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.setneg.go.id
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.artileri.org/2013/03
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.tempo.co/read/news/2012/09/30/140432765/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.pikiran-rakyat.com/node/148034
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://visitpAndaan.wordpress.com/2011/03/23/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://jenisbudayaindonesia.blogspot.com/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.the-marketeers.com/archives/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.terasjakarta.com/portal/berita-26505-42
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://riau-global.blogspot.com/2012/06/
Diunduh tanggal 8 November 2015

www.seskab.go.id
Diunduh tanggal 8 November 2015

www.presidenri.go.id
Diunduh tanggal 8 November 2015

www.tamanmini.com
Diunduh tanggal 8 November 2015

132 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


http://jurnalpatrolinews.com/2014/05/05/
Diunduh tanggal 8 November 2015
http://beritajakarta.com/read/2092/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.bappenas.go.id/berita-dan-siaran-pers/kegiatan-utama/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://himamanuny.wordpress.com/2014/03/22/
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://alumnimenwajatim.tripod.com/ppbn.html
Diunduh tanggal 8 November 2015

http://www.tempo.co/read/news/2014/10/29/078617811/
Diunduh tanggal 19 November 2014

www.beritajakarta.com
Diunduh tanggal 19 November 2014

MEMBANGUN
NEGERI
DENGAN
PAJAK

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 133

Di unduh dari : Bukupaket.com


Profil Penulis
Nama Lengkap : H. Mohamad Sodeli
Telp. Kantor/HP :021-8615286/081318966713
E-mail :sodelisman44jkt@yahoo.co.id
Akun Facebook : Mohamad Sodeli
Alamat Kantor : Jln. Delima 4 Perumnas Klender
Jakarta Timur
Bidang Keahlian: -
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Wakil Kepala sekolah Tahun 2007 – 2013 dan 2016
2. Guru Mata Pelajaran PPKn
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2 : Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Pasca Sarjana
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta ( 2012 lulus 2015).
2. S1: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Jurusan PMP-Kn IKIP Jakarta
(1990 – 1995).
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. -
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Pengaruh Minat Belajar dan Persepsi Siswa Pada Kompetensi Profesional guru
Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Survei
pada SMA Negeri di Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur )

134 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Nama Lengkap : Yusnawan Lubis
Telp Kantor/HP : (0265) 331359/0813 23251478
E-mail : yusnawan.lubis@gmail.com
Akun Facebook : https://www.facebook.com/yusnawan.lubis
Alamat Kantor : Jalan Mancogeh No.26 Kota Tasikmalaya
Jawa Barat
Bidang Keahlian: PPKn

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:


1. Guru Mata Pelajaran PPKn di SMKN 1 Tasikmalaya Tahun 2009 s.d sekarang
2. Tutor Mata Kuliah Pembelajaran PKN di SD dan Materi/Pembelajaran PKn di SD
pada Program Pendidikan Dasar Universitas Terbuka UPBJJ Bandung Tahun 2008
s.d sekarang
3. Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan di
Puskom Amik Hass Tahun 2012 s.d sekarang
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) – Sekolah Pascasarjana –
Universitas Pendidikan Indonesia (2007 – 2009)
2. S1: Jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan (PMPKn) – Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial – Universitas Pendidikan Indonesia (2002 –
2006)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas I diterbitkan oleh PT
Arfino Raya Tahun 2008
2. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II diterbitkan oleh
PT Arfino Raya Tahun 2008
3. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas III diterbitkan oleh
PT Arfino Raya Tahun 2008
4. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas IV diterbitkan oleh
PT Arfino Raya Tahun 2008
5. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas V diterbitkan oleh
PT Arfino Raya Tahun 2008
6. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas VI diterbitkan oleh
PT Arfino Raya Tahun 2008
7. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK Kelas X diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2010
8. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK Kelas XI diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2010
9. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK Kelas XII diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2010
10. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2014

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 135

Di unduh dari : Bukupaket.com


11. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2015
12. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas IX diterbitkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2015
13. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2016
14. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2016
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Kesadaran Berkonstitusi Warga
Negara Muda (Studi deskriptif analitis terhadap siswa SMA di Kota Tasikmalaya)
Tahun 2009
2. Upaya Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMK Melalui
Pembelajaran Berbasis Isu-Isu Kontoversial (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa
Kelas X Akuntansi 2, SMKN 1 Tasikmalaya) Tahun 2014

MEMBAYAR PAJAK
Bukti Cinta
Tanah Air

136 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Profil Penelaah
Nama Lengkap : Dr. Nasiwan, M.Si.
Telp. Kantor/HP :(0274) 586168 ext.247 / 081578007988
E-mail :nasiwan3@gmail.com
Akun Facebook : Raden Nasiwan
Alamat Kantor : Fakultas Ilmu Sosial UNY, Kampus Karangmalang,
Yogyakarta
Bidang Keahlian: Politik
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Dosen pada Fakultas Ilmu Sosial UNY 2002-2016
2. Reviewer Buku Ajar Puskurbuk 2005–2015
3. Penelaah Buku PKn SMP SMA Puskurbuk 2015
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM (tahun masuk: 2007 – tahun lulus: 2014)
2. S2: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM (tahun masuk: 1999 – tahun lulus: 2001)
3. S1: IKIP Negeri Yogyakarta (tahun masuk: 1990–tahun lulus: 1994)
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Teori-Teori Politik / Penerbit: Ombak Yogyakarta 2012
2. Dasar-dasar Ilmu Politik / Penerbit: Ombak Yogyakarta 2013
3. Filsafat Ilmu Sosial / Penerbit: Fistrans Institute FIS UNY 2014
4. Indigenousasi Ilmu Sosial / Penerbit: Fistrans Institute FIS UNY 2012
5. Seri Teori Sosial Indonesia / Penerbit: UNY Press 2016
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Model Pengembangan Ilmu Sosial Profetik 2014-2015
2. 2. Dilema Transformasi Partai Keadilan Sejahtera 2015
3. 3. Pengaruh Diskursus Ilmu Sosial pada Dinamika Keilmuan Sosial di FIS
UNY2013-2014

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 137

Di unduh dari : Bukupaket.com


Nama Lengkap : Dr. Dadang Sundawa, M.Pd
Telp. Kantor/HP : 022 2013163 / 08122171079
E-mail : d_sundawa@yahoo.com
Akun Facebook : sundawadadang@yahoo.com
Alamat Kantor : Jl. DR. Setiabudhi 229 Bandung
Bidang Keahlian: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. PNS ( Dosen UPI di Bandung ), dari tahun 1988 sampai sekarang
2. Pengembang Kurikulum di Direktorat PSMP, dari tahun 2001 sampai sekarang
3. Pengembang Panduan Tendik Berprestasi di Direktorat Tendik, dari tahun 2015
sampai sekarang
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S3; Prodi PKn di SPS UPI Bandung, tahun masuk 2008 dan lulus tahun 2011
2. S2; Prodi IPS Pendidikan Dasar IKIP Bandung tahun masuk 1995 dan tahun lulus
1997
3. S1; Prodi PKn-Hukum IKIP Bandung, tahun masuk 1981 dan lulus tahun 1986
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Buku IPS SD tahun 2006
2. PPKn SD tahun 2006
3. PPKn SMP
4. PPKn SMA
5. PKn SMP Kurikulum 2013
6. PKn SMA Kurikulum 2013
7. Materi dan Pembelajaran PKn
8. Konsep Dasar PKn
9. PPKn SMP Kurikulum 2013
10. PPKn SMA Kurikulum 2013
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Dampak Sertifikasi Guru Melalui Jalur Penilaian Portofolio Terhadap
Pengembangan Kompetensi Kewarganegaraan Guru Pkn Di Kota Bandung, 2009
2. Penyuluhan Hukum Dan Ham Untuk Perlindungan Hak-Hak Perempuan Dalam
Rumah Tangga Di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, 2009
3. Membangun Kelas Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Laboratorium
Pendidikan Demokrasi, 2010
4. Pengembangan Model Penyuluhan AIDDA (Awareness, Interest, Desire, Decision,
dan Action) Untuk Mengatasi Kekerasan Anak di Kecamatan Rongga Kabupaten
Bandung, tahun 2013
5. Metode Pembelajaran Klik Berbasis Mind Map dalam Memanfaatkan Cara Kerja
Otak Sebagai Mesin Asosiasi Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Hukum, tahun 2013
6. Pengembangan Model Penyuluhan AIDDA (Awareness, Interest, Desire, Decision,
dan Action) Untuk Mengatasi Perilaku Menyimpang dalam Membuang Sampah
Pada Kalangan Siswa di Bandung, tahun 2014
7. Metode Pembelajaran Klik Berbasis Mind Map dalam Memanfaatkan Cara Kerja
Otak Sebagai Mesin Asosiasi Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Hukum Pidana, 2014
8. Persepsi Dan Pemahaman Guru Peserta Plpg Ips Terhadap Penerapan Pendekatan
Saintifik Pada Kurikulum 2013, 2014
9. Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Green Constitution Dalam
Meningkatkan Kesadaran Berkonstitusi Mahasiswa, 2015

138 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Profil Editor
Nama Lengkap : Muhamad Taupan, S.Pd
Telp. Kantor/HP : (022) 5403533/082316440896
E-mail : muhamadtaupan03@gmail.com
Akun Facebook : https://www.facebook.com/muhamad.taupan
Alamat Kantor : Jl. Permai 28 Nomor 100 Bandung 40218
Bidang Keahlian: geografi, sosiologi, dan PPKn
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 2007 – sekarang: Editor IPS di CV Yrama Widya
2. 2005 – 2007: Guru IPS Terpadu di SMP Pasundan 5 Bandung
3. Dst.
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S1: Ilmu Pemerintahan UT Bandung (2016-sekarang)
2. S1: Pendidikan Geografi UPI Bandung (2001-2007)
Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Buku siswa PPKn untuk SMP/Mts. Kelas VII, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
2. Buku guru PPKn untuk SMP/Mts. Kelas VII, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
3. Buku siswa PPKn untuk SMA/MA Kelas XI, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
4. Buku guru PPKn untuk SMA/MA. Kelas XI, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
5. Buku siswa PPKn untuk SMA/MA Kelas XII, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
6. Buku guru PPKn untuk SMA/MA. Kelas XII, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
7. Dst.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. -

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 139

Di unduh dari : Bukupaket.com


Dunia Indah
Tanpa NARKOBA!

140 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Di unduh dari : Bukupaket.com


Di unduh dari : Bukupaket.com

Anda mungkin juga menyukai