Annisatul Hasanah
Dian Jelita
Edy Susmita ASMA’UL
Giyarsih HUSNA
Kelas
X
Semester Gasal
Nama :
Kelas :
Sekolah :
ASMAUL
HUSNA
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Peta
Konsep Al ‘Aziz
Al Khaliq
Al Ghaffar
Memahami Asmaul
Husna
Al Wahhab
Al ‘Adl
Al Qayyum
Ash Shabur
Tuhan Allah yang menciptakan seluruh alam ini pun mempunyai nama. Bukan hanya
satu nama, tetapi banyak nama. Nama-nama Tuhan yang banyak di dalam al-Qur’an disebut
asmaul husna. Artinya: nama-nama yang bagus, nama-nama yang baik, yaitu nama yang
100% sesuai dengan yang diberi nama atau yang mempunyai nama-nama itu. Setiap nama
dalam asmaul husna menunjukkan kepada sifat-sifat Allah SWT.
Allah SWT. Berfirman.
1.As Salam
yang ada di langit dan di bumi. Dan
Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Apa pengertian
dan hikmahnya! (
Kepada mereka dikatakan),
“Salam,” sebagai ucapan selamat
dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Lafaz As-Salam diambil dari kata salima, kemudian diubah menjadi kata sifat salam
atau Salamatun, yang berarti keselamatan, kesejahteraan, kedamaian dan kebahagiaan. Lalu
dari kata Salamatun dijadikan kepada As-Salam (nama Allah), yang artinya: Yang Maha
Pemberi Keselamatan, yang memiliki keselamatan atau Yang Maha Pemberi kesejahteraan.
Allah Yang Maha Pemberi Keselamatan. Seorang mukmin mesti mempunyai
keyakinan yang teguh didalam hatinya bahwa hanya Allah lah yang dapat memberikan
keselamatan terhadapa kehidupan kita. Apapun yang dihadapkan orang kepada kita berupa
pengkhianatan dan penganiayaan, tidak ada satupun yang dapat menyelamatkan kita dari
bahaya, kecuali Allah Swt.
As-Salam bukan saja dijadikan sebagai ucapan zikir setiap selesai shalat. Akan tetapi
Allah mengharapkan kepada hamba-Nya untuk membumikan Asma’Nya itu kedalam
kehidupan sesama umat manusia. Dimana Allah mengharapkan kita selalu berusaha untuk
menyelamatkan kehidupan kita dari segala perilaku yang merusak sesama. Karena ciri
seorang mukmin yang sempurna itu adalah orang yang berusaha untuk menghindarkan
dirinya dari merusak orang lain dan menjaga keamanan dan ketertiban terhadap sesamanya.
Disamping itu mencegah perbuatan yang dilakukan orang lain dimana perbuatan dan
tindakan itu menyebabkan kerusakan pada semua umat. Rasul menjelaskan “Orang muslim
itu adalah orang yang dapat memelihara orang lain dari bahaya lidahnya dan tangannya”.
Untuk itu marilah kita tanamkan benih kedamaian dan keselamatan dalam kehidupan kita
semoga Allah membalasnya. Amin. Bila kita perhatikan Rasulullah SAW selalu
mengucapkan do’a sebagai berikut yang artinya: “Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Pemberi
keselamatan, dan dari Engkaulah berasalnya keselamatan itu, kemudian kepadaMu lah
kembalinya keselamatan itu, maka oleh sebab itu hidupkanlah kami di dunia ini dengan
penuh keselamatan dan masukkanlah kami ke dalam syurgaMu dengan keselamatan
Shenzhen – Tim penyelamat sedang berusaha menyelamatkan para korban tanah longsor di Tiongkok
yang menyebabkan 85 orang hilang setelah terdeteksi adanya tanda-tanda kehidupan di bawah lautan
lumpur. Di Shenzhen, sekitar 900 orang berhasil dievakuasi dengan selamat dan ada 16 orang yang
dilarikan ke rumah sakit. Sejauh ini baru ada tujuh orang yang selamat dari puing-puing. “Saya menduga
tidak akan ada peluang untuk menyelamatkan siapapun,” ujar seorang bernama Qin kepada AFP, Senin
(21/12). Qin sendiri merupakan anggota dari salah satu kelompok relawan setempat yang ingin
membantu penyelamatan. Namun dia tidak mendapat izin dari pihak berwenang. Kantor berita resmi
Xinhua melaporkan bencana longsor itu juga mengakibatkan pipa gas alam pecah dan memicu ledakan,
Minggu (20/12). Bahkan, suara ledakan terdengar hingga 4 kilometer jauhnya. Longsor ini diakibatkan
oleh runtuhnya tempat pembuangan tanah yang luas sehingga mengubur 33 pabrik dan bangunan-
bangunan rumah yang terletak di bagian selatan kota Shenzhen. Itu adalah bencana industri kedua
Tiongkok dalam empat bulan.
a. Tujuan
Peserta didik dapat menjelaskan cara menjauhi dan mengetahui dampak positif dari
pengamalan sifat as salam dengan benar.
b. Langkah Kegiatan
1. Buat kelompok dengan teman semejamu!
2. Selanjutnya simaklah kembali berita di atas!
3. Diskusikan bersama kelompokmu mengenai berita diatas, kemudian berilah tanggapan
dengan memberikan metafora melalui analogi langsung!
Hasil diskusi :
…………………………………………………………………………
4. Sebutkan pula dukungan metafora-metafora lain melalui analogi personal sesuai dengan
kandungan dan pengamalan as salam!
Bentuk dukungan:
………………………………………………………………………………………..
5. Kemukakan hasil kerja kelompokmu di depan kelompok lain !
2.Al ‘Aziz
Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.(Q.S: Al Ankabut: 42)
Kata Al-Khaliq beasal dari kata “Kholaqa”, yang artinya adalah menciptakan dari yang tiada
menjadi ada. Adapun pengertian Al-Khaliq yang lain adalah Maha pencipta, mengadakan
seluruh makhluk tanpa asal, juga yang menakdirkan adanya semua itu. Kejadian alam
semesta ini merupakan bukti mutlak dari adanya Allah dengan al-Khaliq-Nya. Seorang
mukmin hendaklah menanamkan suatu keyakinan dalam hatinya bahwa segala sesuatu yang
terjadi di alam ini adalah ciptaan Allah. Makhluk hanya merubah dari bahan yang telah ada
kepada bentuk yang lain. Sedang yang di katakana pencipta itu adalah “Khaliqu Minal
Adami” artinya menciptakan dari benda yang tidak ada.
Sebagaimana firman-Nya di bawah ini:
24. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul
Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (Q.S Al Hasyr: 24)
4. Al Ghaffar
Al-Ghaffar : Yang Maha Pengampun
Dalil
Naqli : Q.S. Fatir: 30
30. “agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-
Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.”
8. “(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami
kepada kesesatan setelah Engkau beri-kan petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha
Pemberi.”
6. Al Fattah
6. Al-Fattah : Yang Maha Pembuka Pintu Rahmat
Dialah yang Maha Pembuka pintu rahmat dan mencurahkan-Nya kepada semua makhluk-
Nya. Allah swt dalam kemurahan-Nya, membukakan untuk semua hamba-hamba-Nya
rahasia alam dan kehidupan serta segala kunci ilmu pengetahuan kerajian dan
keterampilan, sehingga manusia dapat berkreasi dan menciptakan.
Allah juga telah membukakan dunia ini serta kekuasaan untuk para Nabi serta
menyelamatkan mereka dari segala macam gangguan musuh yang merintangi. Betapapun
juga Allah tidak menutup pintu rahmat-Nya bagi orang-orang yang mendurhakan agama-
Nya serta tidak pula menutup pintu kenikmatan-Nya untuk orang-orang yang kufur
kepada-Nya.
90. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran,
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.”
8. Al Qayyum
2. “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus
(makhluk-Nya).”
Dalam memahami sifat ini, kita sebagai manusia harus menjadi manusia yang tidak
mudah menyerah ketika dihadapkan dengan berbagai kesulitan. Tidak lekang karena
panas, dan tidak lapuk karena hujan, karena manusia harus sadar bahwa dengan
sendirian pun kita harus tetap berjuang, walau tanpa bantuan siapapun, dan walau
tanpa dukungan dari manapun. Karena Allah swt selalu bersama kita sesungguhnya
.
9. Al Hadi
Al-Hadi: Yang Maha Pemberi Petunjuk
56. “Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang
engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia
lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
Pertama, petunjuk yang menjangkau mukallaf -dengan berbagai jenisnya- yang berupa
Manusia mampu memberikan
akal, kecerdasan petunjuk
dan pengetahuan kepada
dharuri seseorang
(yaitu dengan
ilmu yang melalui
didapat dakwah
tanpa berpikir
(seruan) dan memperkenalkan cara-cara
panjang) dan yang paling luas. untuk mencapai berbagai jenis hidayah-Nya.[19]
Kedua, hidayah yang diberikan kepada manusia melalui lisan para Nabi, Al-Quran, dan
sarana lain yang sejenis dengan itu.
Ketiga, pemberian taufiq (pertolongan) yang khusus diberikan kepada orang yang
mengharapkanpetunjuk.
Manusia juga mampu memberi petunjuk dalam berbagai hal, seperti
menunjukkan arah, jalan, lokasi, maupun waktu.
Dalam kaitan dengan asma Allah ini, dalam upaya kita untuk bercermin
kepada sifat Allah, maka hendaknya kita :