Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Sesuai
Kurikulum
Di susun Oleh : KTSP

Annisatul Hasanah
Dian Jelita
Edy Susmita ASMA’UL
Giyarsih HUSNA

Kelas

X
Semester Gasal

Untuk Sekolah Menengah Umum (SMU)/Sederajat

Nama :
Kelas :
Sekolah :
ASMAUL
HUSNA

Standar Kompetensi

3. meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatNya dalam Asmaul


Husna

Kompetensi Dasar

3.1 menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna

3.2 menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna

Tujuan Pembelajaran

 Siswa mampu menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna


 Siswa mampu menyebutkan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna
 Mampu menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna dan dalil-dalil yang
berhubungan dengan 10 sifat Asmaul Husna
 Mampu menjabarkan 10 sifat Allah ke dalam sifat manusia dan dalil-dalil yang
berhubungan dengan 10 sifat Asmaul Husna

Materi Pembelajaran

10 asmaul husna (al-salam, al-‘aziz, al-khaliq, al-ghaffar, al-wahhab, al-fattah,


al-‘adl, al-qayyum, al-hadi, al-shabur)
As Salam

Peta
Konsep Al ‘Aziz

Al Khaliq

Al Ghaffar
Memahami Asmaul
Husna
Al Wahhab

Mengamalkan Asmaul Al Fattah


Husna

Al ‘Adl

Al Qayyum

Apa itu asma’ul


Al Hadi
husna?

Ash Shabur

Tuhan Allah yang menciptakan seluruh alam ini pun mempunyai nama. Bukan hanya
satu nama, tetapi banyak nama. Nama-nama Tuhan yang banyak di dalam al-Qur’an disebut
asmaul husna. Artinya: nama-nama yang bagus, nama-nama yang baik, yaitu nama yang
100% sesuai dengan yang diberi nama atau yang mempunyai nama-nama itu. Setiap nama
dalam asmaul husna menunjukkan kepada sifat-sifat Allah SWT.
Allah SWT. Berfirman.

Memahami َ ‫ا ِرُئ ا ْل ُم‬,,َ‫ق ا ْلب‬


ُ‫ه‬, َ‫ر ل‬,ُ ‫ ِّو‬, ‫ص‬ ُ ِ‫ ال‬,‫و هَّللا ُ ا ْل َخ‬,
َ ,‫ُه‬
Asma’ul Husna ‫ا فِي‬,,‫هُ َم‬,,َ‫بِّ ُح ل‬,,‫س‬ َ ُ‫نَى ي‬,,‫س‬ ْ ‫ َماء ا ْل ُح‬,,‫س‬ ْ ‫اَأْل‬
‫ ُز‬,,,,‫ َو ا ْل َع ِزي‬,,,,ُ‫ض َوه‬ ِ ‫ت َواَأْل ْر‬ ِ ‫ َما َوا‬,,,,‫الس‬ َّ
‫ا ْل َح ِكي ُم‬
Dialah Allah yang Menciptakan, Yang
Mengadakan, Yang Membentuk Rupa,
Yang Mempunyai Nama-nama yang
paling baik. Bertasbih kepadaNya apa

1.As Salam
yang ada di langit dan di bumi. Dan
Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha

Apa pengertian
dan hikmahnya! (
Kepada mereka dikatakan),
“Salam,” sebagai ucapan selamat
dari Tuhan Yang Maha Penyayang.

Lafaz As-Salam diambil dari kata salima, kemudian diubah menjadi kata sifat salam
atau Salamatun, yang berarti keselamatan, kesejahteraan, kedamaian dan kebahagiaan. Lalu
dari kata Salamatun dijadikan kepada As-Salam (nama Allah), yang artinya: Yang Maha
Pemberi Keselamatan, yang memiliki keselamatan atau Yang Maha Pemberi kesejahteraan.
Allah Yang Maha Pemberi Keselamatan. Seorang mukmin mesti mempunyai
keyakinan yang teguh didalam hatinya bahwa hanya Allah lah yang dapat memberikan
keselamatan terhadapa kehidupan kita. Apapun yang dihadapkan orang kepada kita berupa
pengkhianatan dan penganiayaan, tidak ada satupun yang dapat menyelamatkan kita dari
bahaya, kecuali Allah Swt.
As-Salam bukan saja dijadikan sebagai ucapan zikir setiap selesai shalat. Akan tetapi
Allah mengharapkan kepada hamba-Nya untuk membumikan Asma’Nya itu kedalam
kehidupan sesama umat manusia. Dimana Allah mengharapkan kita selalu berusaha untuk
menyelamatkan kehidupan kita dari segala perilaku yang merusak sesama. Karena ciri
seorang mukmin yang sempurna itu adalah orang yang berusaha untuk menghindarkan
dirinya dari merusak orang lain dan menjaga keamanan dan ketertiban terhadap sesamanya.
Disamping itu mencegah perbuatan yang dilakukan orang lain dimana perbuatan dan
tindakan itu menyebabkan kerusakan pada semua umat. Rasul menjelaskan “Orang muslim
itu adalah orang yang dapat memelihara orang lain dari bahaya lidahnya dan tangannya”.
Untuk itu marilah kita tanamkan benih kedamaian dan keselamatan dalam kehidupan kita
semoga Allah membalasnya. Amin. Bila kita perhatikan Rasulullah SAW selalu
mengucapkan do’a sebagai berikut yang artinya: “Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Pemberi
keselamatan, dan dari Engkaulah berasalnya keselamatan itu, kemudian kepadaMu lah
kembalinya keselamatan itu, maka oleh sebab itu hidupkanlah kami di dunia ini dengan
penuh keselamatan dan masukkanlah kami ke dalam syurgaMu dengan keselamatan

Ayo kita Simak berita di bawah ini!


SELAMAT DARI BENCANA TANAH LONGSOR

Shenzhen – Tim penyelamat sedang berusaha menyelamatkan para korban tanah longsor di Tiongkok
yang menyebabkan 85 orang hilang setelah terdeteksi adanya tanda-tanda kehidupan di bawah lautan
lumpur. Di Shenzhen, sekitar 900 orang berhasil dievakuasi dengan selamat dan ada 16 orang yang
dilarikan ke rumah sakit. Sejauh ini baru ada tujuh orang yang selamat dari puing-puing. “Saya menduga
tidak akan ada peluang untuk menyelamatkan siapapun,” ujar seorang bernama Qin kepada AFP, Senin
(21/12). Qin sendiri merupakan anggota dari salah satu kelompok relawan setempat yang ingin
membantu penyelamatan. Namun dia tidak mendapat izin dari pihak berwenang. Kantor berita resmi
Xinhua melaporkan bencana longsor itu juga mengakibatkan pipa gas alam pecah dan memicu ledakan,
Minggu (20/12). Bahkan, suara ledakan terdengar hingga 4 kilometer jauhnya. Longsor ini diakibatkan
oleh runtuhnya tempat pembuangan tanah yang luas sehingga mengubur 33 pabrik dan bangunan-
bangunan rumah yang terletak di bagian selatan kota Shenzhen. Itu adalah bencana industri kedua
Tiongkok dalam empat bulan.

Ayo Berlatih …..!

a. Tujuan
Peserta didik dapat menjelaskan cara menjauhi dan mengetahui dampak positif dari
pengamalan sifat as salam dengan benar.
b. Langkah Kegiatan
1. Buat kelompok dengan teman semejamu!
2. Selanjutnya simaklah kembali berita di atas!
3. Diskusikan bersama kelompokmu mengenai berita diatas, kemudian berilah tanggapan
dengan memberikan metafora melalui analogi langsung!
Hasil diskusi :
…………………………………………………………………………
4. Sebutkan pula dukungan metafora-metafora lain melalui analogi personal sesuai dengan
kandungan dan pengamalan as salam!
Bentuk dukungan:
………………………………………………………………………………………..
5. Kemukakan hasil kerja kelompokmu di depan kelompok lain !
2.Al ‘Aziz

Apa pengertian dan


hikmahnya!

Al-‘Aziz yaitu yang Mahaperkasa yang berkemampuan menaklukkan atau mengalahkan.


Dengan kata lain, al-‘Aziz adalah penakluk yang tidak terkalahkan karena kesempurnaan
kekuatan dan kekuasaan-Nya. Keperkasaan dalam arti hakiki hanya milik Allah. Dialah yang
Mahaperkasa, yang dapat mengalahkan siapapun termasuk memusnahkan alam semesta ini.
Segala hal yang terjadi di alam semesta ini tidak luput dari adanya kekuasaan Allah. baik
dan buruknya suatu kejadian bukan hal yang dapat dirubah dengan kekuatan manusia tanpa
seizin dari-Nya. Kekuasaan Allah tidak terbatas oleh akal dan daya manusia dan meliputi
seluruh alam semesta.
Dalil yang menerangkan sifat al ‘Aziz antara lain:

             
Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.(Q.S: Al Ankabut: 42)

Ayo Berlatih …! Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya


adalah langit bertaburkan bintang diatas dan
alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya

Menganalisis kekuasaan Allah dalam setiap peristiwa


a. Tujuan
Peserta didik dapat menjelaskan dengan tepat mengenai kekuasaan Allah dalam setiap
peristiwa yang terjadi
b. Langkah Kegiatan
1. Buatlah sebuah kelompok yang terdiri dari atas 4-5 orang !
2. Setiap kelompok mencari berita atau artikel tentang peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari!
3. Buatlah analogi langsung dan analogi personal dari peristiwa tersebut yang mengandung
pengamalan sifat al ‘Aziz!
4. Presentasikan hasilnya di depan kelompok yang lain !
3. Al Khaliq
Apa pengertian dan
hikmahnya?

Kata Al-Khaliq beasal dari kata “Kholaqa”, yang artinya adalah menciptakan dari yang tiada
menjadi ada. Adapun pengertian Al-Khaliq yang lain adalah Maha pencipta, mengadakan
seluruh makhluk tanpa asal, juga yang menakdirkan adanya semua itu. Kejadian alam
semesta ini merupakan bukti mutlak dari adanya Allah dengan al-Khaliq-Nya. Seorang
mukmin hendaklah menanamkan suatu keyakinan dalam hatinya bahwa segala sesuatu yang
terjadi di alam ini adalah ciptaan Allah. Makhluk hanya merubah dari bahan yang telah ada
kepada bentuk yang lain. Sedang yang di katakana pencipta itu adalah “Khaliqu Minal
Adami” artinya menciptakan dari benda yang tidak ada.
Sebagaimana firman-Nya di bawah ini:

          


.          

24. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul
Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (Q.S Al Hasyr: 24)

4. Al Ghaffar
Al-Ghaffar      : Yang Maha Pengampun

Dialah yang memberikan ampunan kepada hamba-


Nya yang mau bertobat dan bersungguh-sungguh
(taubatan nasuha). Maha  Suci Allah, Maha
Pengampun. Karena siapa lagi yang akan
mengampuni segala macam dosa, selain hanya
Allah swt belaka. Dia pulalah yang
mengembangkan tirai penutup bagi orang-
orang yang telah melanggar perintah Allah
swt.

Allah swt. Mengampuni dosa-dosa, maka


dosa yang besar sekalipun, kalau dikehendaki-
Nya serta akan menutub aib manusia,
betapapun juga banyaknya.

Allah telah membuka pintu-pintu menuju


ampunan-Nya dengan cara bertobat,
mengucapkan istighfar, beriman, beramal sholeh,
berbuat yang baik kepada para hamba Allah,
memberi maaf kepada mereka, kekuatan harapan
terhadap anugerah Allah, dan hal-hal lain yang
dijadikan Allah sebagai perantara pendekatan
pendekatan pada ampunan-Nya.

 
Dalil
        Naqli       : Q.S. Fatir: 30

         

30. “agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-
Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.”

Berdasarkan sifat Allah ini, kita sebagai manusia juga


sebaiknya dan sudah harusnya bersikap saling memaafkan
apabila terjadi kesalahan maupun kekhilafan. Jika Allah swt
Rabb seluruh alam saja mengampuni hamba-Nya yang
berdosa sekalipun besar, maka manusia yang sama-sama
masih terbelit khilaf dan lupa sudah seharusnya saling
mengerti dan bisa berdamai dengan saling minta maaf dan
ditimpali dengan saling memberi maaf.
 
5. Al Wahab
Dialah yang Maha Pemberi segala sesuatu kebutuhan makhluk-
Nya yang berdoa.  Allah swt. Memberi kepada siapa yang Dia
kehendaki, kepada orang yang kaya dan kepada orang yang
miskin; memberi kepada orang yang baik dan kepada orang yang
jahat serta memberi kepada orang mukmin dan kafir. Manusia
bisa saja menghitung nikmat pemberian Allah swt., tetapi mereka
tidak akan pernah dapat menunjukkan jumlahnya, karena itu
adalah rahasia Allah swt.

Di kalangan manusia terkenal istilah dermawan, artinya orang


yang suka memberi. Allah Maha pemberi kepada makhluk-Nya.
Misalnya, Dia memberi rizki, memberi jodoh, memberi
kedudukan, dan lain-lain. Maha pemberinya Allah disebut al-
wahhab selain itu, sifat dermawan manusia sangat terbatas.
Terkadang manusia memberikan sesuatu karena ada maksud
tertentu. Adapun al-Wahhab (kedermawanan) Allah sangat tidak
terbatas. Terbukti Allah memberikan nikmat berupa rezeki,
kesehatan dan kepintaran kepada setiap manusia, baik yang taat
maupun yang ingkar kepada Nya.

Dalil Naqli       : Q.S. Ali Imran 8

            
   

8. “(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami
kepada kesesatan setelah Engkau beri-kan petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha
Pemberi.”     

6. Al Fattah
6. Al-Fattah : Yang Maha Pembuka Pintu Rahmat

Dialah yang Maha Pembuka pintu rahmat dan mencurahkan-Nya kepada semua makhluk-
Nya. Allah swt dalam kemurahan-Nya, membukakan untuk semua hamba-hamba-Nya
rahasia alam dan kehidupan serta segala kunci ilmu pengetahuan kerajian dan
keterampilan, sehingga manusia dapat berkreasi dan menciptakan.

Allah juga telah membukakan dunia ini serta kekuasaan untuk para Nabi serta
menyelamatkan mereka dari segala macam gangguan musuh yang merintangi. Betapapun
juga Allah tidak menutup pintu rahmat-Nya bagi orang-orang yang mendurhakan agama-
Nya serta tidak pula menutup pintu kenikmatan-Nya untuk orang-orang yang kufur
kepada-Nya.

Dalil Naqli       : Q.S. Saba: 26

        


  

26. Katakanlah, “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian


Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia Yang Maha
Pemberi keputusan, Maha Mengetahui.”

        Sesungguhnya rahmat hanyalah milik Allah, sedangkan manusia


tidak memilikinya. Namun rahmat Allah tersebar di mana saja, termasuk
melalui manusia lain. Kita bisa menyalurkan rahmat Allah dengan
membuka jalan bagi orang lain untuk berusaha, berkreasi, dengan
memberikan lapangan pekerjaan, kesempatan, atau apapun yang bisa kita
lakukan.
 
7. Al Adl Dialah zat yang berlaku adil di dalam hukum-Nya
dan ketetapan-Nya. Al-Adl menunjukkan bahwa dia
adalah Tuhn yang seadil-adilnya, tidak memihak
kepada siapa pun dalam mengambil keputusan,
sehingga tidak ada orang yang dirugikan sedikit pun,
Al-Adl : Yang Maha Adil dan akan memperoleh balasan sesuai dengan
pebuatan yang pernah dilakukan. Keadilan Allah
akan Dia perlihatkan ketika di dunia dan
Allah swt. akan selalu membalas kebaikan juga di
dengan
akhirat
kebaikan ; sedangkan kejahatan tentulah kelak. akan
diimbangi dengan kejahatan pula. Oleh karena itu,
janganlah berlaku dzalim , dan senantiasa menjaga diri
agar tidak didzalimi.

Manusia dalam kenyataanya sering tidak bisa berbuat


adil dikarenakan memiliki perasaan baik berupa nafsu
maupun hati, sehingga terlihat subjektif dalam
berbagai hal. Kita bisa memulai melakukan
sifat adil dengan cara membagi waktu yang ada;
waktu untuk belajar, istirahat, beribadah, dan lain
sebagainya. Kita juga harus beb]rbuat adil kepada orang
lain, seperti hal dalam memnentukan salah maupun
benar, memberi suatu pemberian dengan bijaksana,
dan sebagainya.

Dalil Naqli       : Q.S. An-Nahl : 90

        


       
 

90. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran,
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.”      

 
8. Al Qayyum

Al-Qayyum: Yang Maha Berdiri Sendiri

Dengan memperkenalkan diri-Nya sebagai Al-Qayyum, Allah ingin


menegaskan bahwa Dia yang mengatur segala sesuatu yang menjadi
kebutuhan makhluk-Nya secara sempurna  dan terus-menerus, tanpa
memandang makhluk yang diurus-Nya itu berterima kasih atau tidak. 
Dialah Allah yang menciptakan semua yang ada di bumi dan apa yang
ada di langit tanpa minta bantuan orang lain. Contohnya, dalam
penciptaan alam semesta beserta isinya, Allah menciptakannya sendiri
tanpa bantuan siapa pun. Dalam melakukan sesuatu atau jika berkehendak
terjadi sesuatu, Allah cukup mengucap “kun” (jadilah). Segala sesuatu
yang memerlukan bantuan menunjukan ketidak sempurnaan. Allah adalah
Zat Yang Maha Pembari Pertolongan Dia-lah yang diperlukan oleh semua
makhluk, termasuk manusia.

Dalil Naqli       : Q.S. Ali Imran 2

       

2. “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus
(makhluk-Nya).”

      

Dalam memahami sifat ini, kita sebagai manusia harus menjadi manusia yang tidak
mudah menyerah ketika dihadapkan dengan berbagai kesulitan. Tidak lekang karena
panas, dan tidak lapuk karena hujan, karena manusia harus sadar bahwa dengan
sendirian pun kita harus tetap berjuang, walau tanpa bantuan siapapun, dan walau
tanpa dukungan dari manapun. Karena Allah swt selalu bersama kita sesungguhnya

 .

 
9. Al Hadi
Al-Hadi: Yang Maha Pemberi Petunjuk

Dialah yang memberi petunjuk bagi hamba-Nya yang dikehendaki. Petunjuk


Allah kebenarannya mutlak. Allah mengetahui siapa yang pantas diberi
petunjuk dan siapa yang tidak. Sebaliknya, petunjuk manusia relatife sifatnya,
apalagi kebenarannya. Oleh karena itu, sebaik-baik petunjuk yang diberikan
Allah, yaitu Al-Quran. Al-Quran adalah keterangan dari Allah yang menjadi
petunjuk bagi manusia.

Dalil Naqli       : Q.S. Al-Qasas: 56

              
 

56. “Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang
engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia
lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima  petunjuk.”

Hidayah mempunai arti petunjuk, maksudnya adalah menunjukkan disertai kelembutan.


Petunjuk Allah yang diberikan kepada manusia terbagi dalam empat macam.

Pertama, petunjuk yang menjangkau mukallaf -dengan berbagai jenisnya- yang berupa
Manusia mampu memberikan
akal, kecerdasan petunjuk
dan pengetahuan kepada
dharuri seseorang
(yaitu dengan
ilmu yang melalui
didapat dakwah
tanpa berpikir
(seruan) dan memperkenalkan cara-cara
panjang) dan yang paling luas. untuk mencapai berbagai jenis hidayah-Nya.[19]

Kedua, hidayah yang diberikan kepada manusia melalui lisan para Nabi, Al-Quran, dan
sarana lain yang sejenis dengan itu.

Ketiga, pemberian taufiq (pertolongan) yang khusus diberikan kepada orang yang
mengharapkanpetunjuk.

Keempat, petunjuk di akhirat kepada surga.

 
Manusia juga mampu memberi petunjuk dalam berbagai hal, seperti
menunjukkan arah, jalan, lokasi, maupun waktu.

Dalam kaitan dengan asma Allah ini, dalam upaya kita untuk bercermin
kepada sifat Allah, maka hendaknya kita :

1. Dapat menjadi sumber dari para pemberi petunjuk


2. Dapat memberi petunjuk kepada orang lain ke jalan yang benar dan
lurus.
3. Selalu dan di mana saja mengikuti petunjuk-petunjuk dayng diberikan
oleh Rasulullah saw, yang menjadi suri tauladan bagi orang-orang yang
beriman.
4. Menjadikan petunjuk jalan kita segala ucapan dan nasihat yang baik
serta amal perbuatan yang baik pula.
10. As Sabur As-Sabur: Yang Maha
Penyabar

Dialah yang Maha Sabar,


tidak tergesa-gesa
Dalil Naqli       : Q.S. Luqman: 31 menurunkan siksa kepada
hamba-Nya. Allah juga
menangguhkan adzab-Nya
     
terhadap orang-orang yang
     berdosa. Yang juga
       menunda pelaksanaan
   hukumannya terhadap kaum
yang menentang dan
31.   Tidakkah engkau memperhatikan bahwa melawan kehendak-Nya.
sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan Yang memberikan kepada
nikmat Allah, agar diperlihatkan-Nya kepadamu mereka kesempatan yang
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya. seluas-luasnya untuk sadar
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat dan mau kembali ke jalan
tanda-tanda (kebesaran)-Nya bagi setiap orang yang benar dan lurus.
yang sangat sabar dan banyak bersyukur”

        Seringnya terjadi perpecahan diantara


manusia dikarenakan kadang kurangnya rasa sabar dan terlalu terburu nafsu untuk
mencapai suatu hal, padahal sabar merupakan sebuah langkah yang mungkin nampak
sederhana tapi sangat bermakna. Dengan sabar bisa membuat kita lebih tenang dalam
menentukan langkah selanjutnya. Kita juga jangan mudah terpancing berbagai hal yang
dapat menganggu kestabilan emosi kita, apabila terjadi segera bersitighfar dan apabila
marah disunahkan oleh Rasulullah untuk berwudhu.

Anda mungkin juga menyukai