Anda di halaman 1dari 21

NAMA-NAMA TUHAN DAN SIFAT-SIFATNYA

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tauhid
Dosen Ampu: Dr. H. Kusoy Fadiliyah, M.Si,

Di susun oleh:

FHINA YULIANI : 2201010008


IIS NURHATISAH : 2201010010
IHDA KAROMALLOH : 2201010030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT NAHDLATUL ULAMA (INU)
CIAMIS
2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Puji dan Syukur semata hanya milik Allah SWT Dzat yang
telah memberikan suatu alat maknawiah kepada anak keturunan Nabi Adam, a.s yang kita ketahui
dan kita sebut sebagai “Akal”. Dengan akal, Allah SWT membedakan kita sebagai manusia dari
semua makhluk-Nya. Serta dengan akal yang sehat kita dapat mengingat dan melaksanakan proses
berfikir mencari makna, melihat sebab – akibat, serta berfikir mengenai hakikat-hakikat dari segala
sesuatu yang telah Allah SWT ciptakan.
Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW
beserta keluarganya, sahabatnya serta mudah-mudahan sampai kepada kita selaku ummatnya.
Aamiin.
Dengan rahmat Allah SWT serta taufiq dan pertolongan-Nya, kami mampu menyelesaikan
salah satu tugas makalah yang berjudul NAMA-NAMA TUHAN DAN SIFAT-SIFATNYA.
Kami berharap dengan pembuatan makalah ini, dapat memperluas pengetahuan dan juga
menambah wawasan khususnya bagi kami selaku penyusun. Serta berharap semoga makalah ini
memberikan manfaat bagi para pembaca dan juga rekan-rekan yang sedang mengikuti studi di INU
(Institut Nahdlatul Ulama) Ciamis.
Kami selaku penyusun menyadari dengan sepenuhnya bahwa pembuatan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan juga saran yang
dapat membangun dan juga menjadikan makalah ini lebih baik lagi.
Ciamis, 22 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2
A. Nama-Nama Alloh SWT (Asma’ al-Husna) .............................................................. 2
B. Sifat-Sifat Alloh SWT ................................................................................................ 10
C. Af’al Alloh SWT ........................................................................................................ 16
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 18
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 18
B. Saran ............................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah SWT adalah tuhan yang wajib diimani oleh makhluk-nya.Untuk menumbuhkan keimanan
tentunya kita perlu mengenal Allah. Dalam ayat-ayat Al-qur’an, Allah tidak diperkenalkan sebagai
sesuatu yang bersifat materi. Jika dijelaskan dengan sifat materi berarti Ia berbentuk dan dibatasi
oleh tempat. Padahal, Allah adalah Tuhan yang tidak memerlukan sesuatu.Allah adalah Tuhanyang
memiliki keagungan tidak terbatas. AL-qur’an juga tidak memperkenalkan Allah sebagai zat non
material yang tidak dapat diberi sifat atau digambarkan dalam kenyataan sehingga suli tuntuk
dijangkau oleh akal manusia. Jika Allah diperkenalkan dengan cara initentu hati manusia tidak
akan tenteram dan yakin karena akalnya tidak dapat memahami hakikat-Nya.

Al-qur’an ternyata menempuh cara pertengahan yaitu memperkenalkan sifat-sifat Allah.


Sebagaimana dijelaskan dalam Al-qur’an, Allah antara lain dikenal dengan sifat dan asma Maha
Mendengar, Maha Melihat, Maha Hidup,Maha Berkehendak, Maha Menghidupkan, dan
Mematikan, serta Yang bersemayam di atas Arsy. Seluruh penjelasan tersebut akanmengantarkan
kita pada pengenalan yang dapat terjangkau oleh akal. Namun demikian AL-qur’an juga tetap
menyatakan bahwa tidak ada yang serupa dengan Allah. Sifat wajib bagi Allah termasuk
diantaranya adalah Wujud, Qidam, Baqa’, Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi,
Wahdaniyah, Qudrat, Iradat, Ilmu,Hayat, Sama’, Bashar, Kalam.

A. Rumusan Masalah
1. Apa saja nama-nama Alloh SWT ?
2. Apa saja sifat-sifat Alloh SWT?
3. Bagaimana Af’al Alloh SWT?

B. Tujuan
Perlu diketahui bahwa tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui mengetahui nama-nama Alloh SWT.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat Alloh SWT.
3. Untuk mengetahui Af’al Alloh SWT.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. NAMA-NAMA ALLOH SWT (ASMA’ AL-HUSNA)

Asmaul Husna merupakan nama-nama yang mewakili sifat-sifat dari Allah SWT yang terdiri
dari 99 nama. Adapun nama-nama Allah SWT ini bisa menjadi salah satu amalan dzikir bagi umat
Islam. Berdasarkan buku 'Rahasia Keajaiban Asmaul Husna', kata Al-Asma merupakan bentuk
jamak dari kata Al-Ism yang berarti nama. Diketahui bahwa Allah memiliki apa yang dinamai-Nya
sendiri dengan Al-Asma. Al- Asma itu sendiri bersifat Husna. Kata Al-Husna berarti terbaik. Ini
menunjukkan bahwa nama-nama tersebut bukan hanya baik dan indah, tetapi juga yang terbaik dan
terindah. Demikianlah kata Husna menunjukkan bahwa nama-nama-Nya adalah nama-nama yang
sangat sempurna. Tidak sedikit pun terkotori oleh kekurangan.

Bilangan Asmaul Husna berjumlah sembilan puluh sembilan dijelaskan melalui sejumlah
hadits. Salah satu hadits menyatakan: "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan
nama-seratus kurang satu siapa yang 'Ahshaha' (mengetahui, membaca, memahami, me neladani),
maka dia masuk surga. Allah itu ganjil (Esa) dan menyukai yang ganjil" (HR. Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, Ibnu Majah, hingga Ahmad).

Berikut 99 Asmaul Husna yang dilengkapi dengan artinya:

(Ar Rahman) ‫الرحْ م ٰـن‬


َّ

Artinya: Yang Maha Pengasih

(Ar Rahim) ‫الرحِ يْم‬


َّ

Artinya: Yang Maha Penyayang

(Al Malik) ‫ْال َملِك‬

Artinya: Yang Maha Merajai atau Memerintah

(Al Quddus) ‫ْالقد ُّْوس‬

Artinya: Yang Maha Suci

(As Salam) ‫سالَم‬


َّ ‫ال‬

Artinya: Yang Maha Memberi Kesejahteraan

(Al Mu'min) ‫ْالمؤْ مِ ن‬

Artinya: Yang Maha Memberi Keamanan


2
(Al Muhaimin) ‫ْالم َهيْمِ ن‬

Artinya: Yang Maha Memelihara

(Al Aziz) ‫ْال َع ِزيْز‬

Artinya: Yang Maha Perkasa

(Al Jabbar) ‫ْال َجبَّار‬

Artinya: Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

(Al Mutakabbir) ‫ْالمتَك َِبر‬

Artinya: Yang Maha Megah atau Yang Maha Memiliki Kebesaran

(Al Khaliq) ‫ْالخَالِق‬

Artinya: Yang Maha Pencipta

ِ َ‫ْالب‬
(Al Baari') ‫ارئ‬

Artinya: Yang Maha Melepaskan

َ ‫ْالم‬
(Al Mushawwir) ‫ص ِور‬

Artinya: Yang Maha Membentuk Rupa

(Al Ghaffaar) ‫ْالغَفَّار‬

Artinya: Yang Maha Pengampun

(Al Qahhaar) ‫ْالقَ َّهار‬

Artinya: Yang Maha Memaksa

(Al Wahhaab) ‫ْال َو َّهاب‬

Artinya: Yang Maha Pemberi Karunia

(Al Razzaaq) ‫الر َّزاق‬


َّ

Artinya: Yang Maha Pemberi Rezeki

(Al Fattaah) ‫ْالفَتَّاح‬

Artinya: Yang Maha Pembuka Rahmat

3
(Al 'Aliim) ‫ْال َع ِليْم‬

Artinya: Yang Maha Mengetahui

(Al Qaabidh) ‫ْالقَا ِبض‬

Artinya: Yang Maha Menyempitkan

(Al Baasith) ‫ْال َباسِط‬

Artinya: Yang Maha Melapangkan

(Al Khaafidh) ‫ْالخَافِض‬

Artinya: Yang Maha Merendahkan

(Ar Raafi') ‫الرافِع‬


َّ

Artinya: Yang Maha Meninggikan

(Al Mu'izz) ‫ْالمع ُِّز‬

Artinya: Yang Maha Memuliakan

(Al Mudzil) ‫ْالم ِذ ُّل‬

Artinya: Yang Maha Menghinakan

(Al Samii') ‫السَّمِ يْع‬

Artinya: Yang Maha Mendengar

ِ َ‫ْالب‬
(Al Bashiir) ‫صيْر‬

Artinya: Yang Maha Melihat

(Al Hakam) ‫ْال َحكَم‬

Artinya: Yang Maha Menetapkan

(Al 'Adl) ‫ْالعَدْل‬

Artinya: Yang Maha Adil

(Al Lathiif) ‫اللَّطِ يْف‬

Artinya: Yang Maha Lembut

4
(Al Khabiir) ‫ْال َخ ِبيْر‬

Artinya: Yang Maha Mengenal

(Al Haliim) ‫ْال َح ِليْم‬

Artinya: Yang Maha Penyantun

(Al 'Azhiim) ‫ْال َعظِ يْم‬

Artinya: Yang Maha Agung

(Al Ghafuur) ‫ْالغَف ْور‬

Artinya: Yang Maha Pengampun

َّ ‫ال‬
(As Syakuur) ‫شك ْور‬

Artinya: Yang Maha Pembalas Budi

(Al 'Aliy) ‫ي‬


ُّ ‫ال َع ِل‬

Artinya: Yang Maha Tinggi

(Al Kabiir) ‫ْال َك ِبيْر‬

Artinya: Yang Maha Besar

(Al Hafizh) ‫ْال َح ِفيْظ‬

Artinya: Yang Maha Memelihara

(Al Muqiit) ‫ْالم ِقيْت‬

Artinya: Yang Maha Pemberi Kecukupan

(Al Hasiib) ‫ْال َح ِسيْب‬

Artinya: Yang Maha Membuat Perhitungan

(Al Jaliil) ‫ْال َج ِليْل‬

Artinya: Yang Maha Mulia

(Al Kariim) ‫ْالك َِريْم‬

Artinya: Yang Maha Pemurah

5
(Ar Raqiib) ‫الر ِقيْب‬
َّ

Artinya: Yang Maha Mengawasi

(Al Mujiib) ‫ْالم ِجيْب‬

Artinya: Yang Maha Mengabulkan

(Al Waasi') ‫ْال َواسِع‬

Artinya: Yang Maha Luas

(Al Hakim) ‫ْال َح ِكيْم‬

Artinya: Yang Maha Bijaksana

(Al Waduud) ‫ْال َود ْود‬

Artinya: Yang Maha Mengasihi

(Al Majiid) ‫ْال َم ِجيْد‬

Artinya: Yang Maha Mulia

(Al Baa'its) ‫ْالبَاعِث‬

Artinya: Yang Maha Membangkitkan

َّ ‫ال‬
(As Syahiid) ‫ش ِهيْد‬

Artinya: Yang Maha Menyaksikan

(Al Haqq) ‫ْال َح ُّق‬

Artinya: Yang Maha Benar

(Al Wakiil) ‫ْال َو ِكيْل‬

Artinya: Yang Maha Memelihara

ُّ ‫ْالقَ ِو‬
(Al Qawiyyu) ‫ي‬

Artinya: Yang Maha Kuat

(Al Mattin) ‫ْال َمتِيْن‬

Artinya: Yang Maha Kokoh

6
ُّ ‫ْال َو ِل‬
(Al Waliyy) ‫ي‬

Artinya: Yang Maha Melindungi

(Al Hamiid) ‫ْال َحمِ يْد‬

Artinya: Yang Maha Terpuji

ِ ْ‫ْالمح‬
(Al Mushii) ‫ص ْي‬

Artinya: Yang Maha Mengkalkulasi

(Al Mubdi') ‫ْالم ْبدِئ‬

Artinya: Yang Maha Memulai

(Al Mu'iid) ‫ْالم ِعيْد‬

Artinya: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

(Al Muhyii) ِ ‫ْالمحْ ي‬

Artinya: Yang Maha Menghidupkan

(Al Mumiitu) ‫ْالممِ يْت‬

Artinya: Yang Maha Mematikan

ُّ ‫ْال َح‬
(Al Hayyu) ‫ي‬

Artinya: Yang Maha Hidup

(Al Qayyuum) ‫ْالقَي ُّْوم‬

Artinya: Yang Maha Mandiri

ِ ‫ْال َو‬
(Al Waajid) ‫اجد‬

Artinya: Yang Maha Penemu

ِ ‫ْال َم‬
(Al Maajid) ‫اجد‬

Artinya: Yang Maha Mulia

(Al Wahid) ‫ْال َواحِ د‬

Artinya: Yang Maha Tunggal

7
(Al Ahad) ‫ْاْل َ َحد‬

Artinya: Yang Maha Esa

(As Shamad) ‫ص َمد‬


َّ ‫ال‬

Artinya: Yang Maha Dibutuhkan

(Al Qaadir) ‫ْالقَادِر‬

Artinya: Yang Maha Menentukan atau Menyeimbangkan

(Al Muqtadir) ‫ْالم ْقتَدِر‬

Artinya: Yang Maha Berkuasa

(Al Muqaddim) ‫ْالمقَدِم‬

Artinya: Yang Maha Mendahulukan

(Al Mu'akhhir) ‫ْالم َؤخِ ر‬

Artinya: Yang Maha Mengakhirkan

(Al Awwal) ‫ْاْلَ َّول‬

Artinya: Yang Maha Awal

(Al Aakhir) ‫ْاْلخِ ر‬

Artinya: Yang Maha Akhir

َّ ‫ال‬
(Az Zhaahir) ‫ظاهِر‬

Artinya: Yang Maha Nyata

(Al Baathin) ‫ْالبَاطِ ن‬

Artinya: Yang Maha Ghaib

(Al Waali) ‫ْال َوالِي‬

Artinya: Yang Maha Memerintah

(Al Muta'aalii) ‫ْالمتَعَالِي‬

Artinya: Yang Maha Tinggi

8
(Al Barru) ‫ْال َب ُّر‬

Artinya: Yang Maha Penderma

(At Tawwaab) ‫الت َّ َّواب‬

Artinya: Yang Maha Penerima Taubat

(Al Muntaqim) ‫ْالم ْنتَقِم‬

Artinya: Yang Maha Pemberi Balasan

(Al Afuww) ‫ْال َعف ُّو‬

Artinya: Yang Maha Pemaaf

(Ar Ra'uuf) ‫الرؤ ْوف‬


َّ

Artinya: Yang Maha Pengasuh

(Malikul Mulk) ِ‫َمالِك ْالم ْلك‬

Artinya: Yang Maha Penguasa Kerajaan

ِ ْ ‫ذ ْو ْال َج َال ِل َو‬


(Dzul Jalaali Wallkraam) ‫اْل ْك َر ِام‬

Artinya: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

(Al Muqsith) ‫ْالم ْقسِط‬

Artinya: Yang Maha Pemberi Keadilan

(Al Jamii') ‫ْال َجامِ ع‬

Artinya: Yang Maha Mengumpulkan

ُّ ِ‫ْالغَن‬
(Al Ghaniyy) ‫ي‬

Artinya: Yang Maha Kaya

(Al Mughnii) ‫ْالم ْغنِ ْي‬

Artinya: Yang Maha Pemberi Kekayaan

(Al Maani) ‫ْال َمانِع‬

Artinya: Yang Maha Mencegah

9
(Ad Dhaar) ‫الضَّار‬

Artinya: Yang Maha Penimpa Kemudharatan

(An Nafii') ‫النَّافِع‬

Artinya: Yang Maha Memberi Manfaat

(An Nuur) ‫النُّ ْور‬

Artinya: Yang Maha Bercahaya

ْ ‫ْال َها ِد‬


(Al Haadii) ‫ي‬

Artinya: Yang Maha Pemberi Petunjuk

(Al Badii') ‫ْالبَ ِديْع‬

Artinya: Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya

(Al Baaqii) ‫ْالبَاقِ ْي‬

Artinya: Yang Maha Kekal

(Al Waarits) ‫ْال َو ِارث‬

Artinya: Yang Maha Pewaris

(Ar Rasyiid) ‫الر ِشيْد‬


َّ

Artinya: Yang Maha Pandai

(As Shabuur) ‫صب ْور‬


َّ ‫ال‬

Artinya: Yang Maha Sabar

B. SIFAT-SIFAT ALLOH SWT


Allah SWT memiliki sifat wajib yang menjadi tanda kesempurnaan-Nya. Setiap muslim yang
beriman harus tahu sifat wajib Allah SWT dan meyakini sepenuh hati. Dalam buku Aqidah dan
Akhlak karya Taofik Yusmansyah, dijelaskan arti sifat wajib bagi Allah SWT, yakni sifat yang
harus ada pada Dzat Allah SWT. Sifat wajib Allah SWT ini sebagai bentuk kesempurnaan bagi-
Nya. Sifat-sifat wajib tersebut hanya ada pada Allah SWT dan tidak ada satu pun makhluk yang
menyamai dan menyerupai-Nya. Allah SWT adalah Khalik, Dzat yang Menciptakan, yang
memiliki sifat yang tidak mungkin sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk ciptaan-
Nya.

10
Sifat-sifat Allah SWT ini hanya dapat diyakini melalui keimanan dan ditanamkan dalam hati
bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Berdasarkan jumhur ulama, terdapat 20 sifat
wajib Allah SWT yang harus diyakini dengan keimanan. Klasifikasi Sifat-Sifat Wajib Allah SWT
Sifat-sifat wajib bagi Allah SWT dibagi oleh para ulama tauhid menjadi empat bagian. Berikut
rinciannya:
1. Sifat nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah. Sifat nafsiyah ini hanya
satu, yaitu Wujud.
2. Sifat salbiyah, yaitu sifat-sifat yang meniadakan sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat
wajib bagi Allah SWT. Sifat salbiyah ini adalah: Qidam, Baqa, Mukhalafatu lilhawadisi,
Qiyamuhu binafsihi, dan Wahdaniyah.
3. Sifat ma'ani, yaitu sifat-sifat yang berhubungan dengan perbuatan Allah SWT. Sifat
ma'ani adalah Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama, Basar dan Kalam.
4. Sifat ma'nawivah, yaitu sifat-sifat yang berkaitan erat dengan sifat-sifat ma'ani. Sifat-
sifat ma'nawiyah ini tidak dapat berdiri sendiri karena setiap ada sifat ma'ani pasti ada
sifat manawiyah. Sifat-sifat manawiyah ini adalah Qadiran, Muridan, Aliman, Hayan,
Sami'an, Basiran, dan Mutakalliman.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, sifat-sifat Allah sendiri dibagi menjadi 3 bagian yakni
sifat-sifat wajib, sifat-sifat mustahil, dan sifat-sifat jaiz atau mumkin. Berikut ini rincian dari sifat-
sifat wajib Allah SWT,
Tidak ada yang lebih mengetahui sifat-sifat Alloh SWT, kecuali dia sendiri dan orang yang
diberi tahu oleh-nya. Namun demikan, ada beberapa ulama mutakallimin yang membahas tentang
sifat-sifat Alloh tersebut. Untuk mengetahui pembahasannya, salah seorang ahli Ilmu Kalam
(Teolog Islam) terkemuka ; Syaikh Abu Hasan Al Asy’ary (wafat tahun 330 H) mengemukakan
bahwa sifat-sifat Alloh itu secara globalnya terbagi kepada 3 bagian yaitu : 13 sifat yang wajib, 13
sifat yang mustahil, 1 sifat yang mungkin. Adapun 13 sifat yang wajib dan mustahil, meliputi
sebagai berikut.
1. Wujud
Wujud artinya ada, sifat mustahilnya adalah adam, artinya tidak ada. Maka sifat ini adalah
bahwa Alloh itu ada, adalah ada ciptaannya, yaitu alam, semesta dan segala isinya, baik
yang tampak maupun yang tidak tampak. (QS Al-Zumar :62-63):

َ‫ولٰٓٮِٕكَ هم ۡال ٰخسِر ۡون‬


ٰ ‫للَا ا‬
ِٰ ‫ت‬ ِ ‫ض َو ا َّلذ ِۡينَ َكفَر ۡوا ِب ٰا ٰي‬ ِ ‫ع ٰلى ك ِل ش َۡىء َّوك ِۡيل َّله َم َقال ِۡيد السَّمٰ ٰو‬
ؕ ِ ‫ت َو ۡاْلَ ۡر‬ َ ‫للَا خَالِق ك ِل ش َۡىء َّو ه َو‬ َٰ
Alloh yang menciptakan segala sesuatu dan dia memelihara segala sesuatu kepunyaan-
nyalah kunci-kunci (pembendaharaan) langit dan bumi.
2. Qidam
Qidam artinya terdahulu, mustahil Alloh SWT. Terdahulu ada awal-nya dan kemudian
ada akhir-nya. Alam semesta adalah bersifat mustahilnya, yaitu hawadits artinya baru,
meskipun usianya hingga kini sudah jutaan tahun. Sedangkan alloh tetap mutlak bersifat
qidam(QS Al-Hadid : 3):
‫ع ِليْم‬
َ ‫ش ْيء‬ َ ‫ظاهِر َو ْالبَاطِ ن َوه َو ِبك ِل‬ ٰ ْ ‫ه َو ْاْلَ َّول َو‬
َّ ‫اْلخِ ر َوال‬
Dialah yang awal dan yang akhir, yang zhahirdan yang bathindan dia yang maha
mengetahui segala sesuatu
11
3. Baqa
Baqa artinya kekal, mustahil Alloh fana (rusak). Alloh SWT adalah maha kekal, dan tidak
mengalami kerusakan atau berakhir. Sementara makhluk atau segala sesuatu selain Alloh
adalah fana (rusak). Tidak ada yang kekal dan abadi, kecuali Alloh SWT, yang memiliki
sifat Baqa (QS Ar-Rahman 26-27)
ِ ۡ ‫علَ ۡي َها فَان َّو َي ۡب ٰقى َوجۡ ه َر ِبكَ ذو ۡال َج ٰل ِل َو‬
‫اْل ۡك َر ِام‬ َ ‫ك ُّل َم ۡن‬
Semua yang ada dibumi itu binasa, dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan
4. Mukhalaafal Lilhawadisi
Mukhalaafal Lilhawadisi artinya berbeda dengan yang baru (alam), dan mustahil bagi
Alloh ada yang menyerupainya (Al Mumatsalah lilhawaditsi). Maha suci Alloh dari
segala sifat kekurangan yang dimiliki oleh setiap makhluknya (QS Al-Syura 11) dan QS
Al-Ikhlas 4.
ِ َ‫ش ْيء َوه َو السَّمِ يْع ْالب‬
‫صيْر‬ َ ‫ْس َكمِ ثْلِه‬
َ ‫لَي‬
Tidak ada sesuatu apa pun yang dapat menyerupainya, dan dialah yang maha
mendengar lagi maha melihat
‫َولَ ۡم يَك ۡن لَّه كف ًوا ا َ َحد‬
Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan, dan tidak ada seorang pun yang setara
dengan dia
5. Qiyamuhu Binafsih
Maksud dari sifat ini adalah bahwa Alloh SWT, tidak membutuhkan kepada selain
Dirinya.sifat mustahilnya adalah al-ihtiyaj, artinya Alloh ada dengan sendirinya, tidak ada
yang mengadakannya. Alloh berkuasa dengan sendirinya, tidak ada yang memberi
kekuasaan kepadanya. Ada dengan sendirinya dan berkuasa dengan sendirinya pula.
Mustahil Alloh SWT, membutuhkan kepada selain dirinya. (QS Al-Nahl 51)

َ ‫للَا َْل تَتَّخِ ذ ْٰٓوا ا ِٰل َهي ِْن اثْنَي ِْن اِنَّ َما ه َو ا ِٰله َّواحِ د فَ ِاي‬
ْ َ‫َّاي ف‬
‫ارهَب ْو ِن‬ ٰ ‫َوقَا َل‬
Dan Alloh berfirman,”janganlah kamu menyembah dua Tuhan: hanyalah dia tuhan
yang maha esa. Maka hendaklah kepada-ku saja kamu takut”
6. Wahdaniyah
Wahdaniyah artinya Maha Esa dalam Dzat-nya, Esa dalam perbuatan-nya (af’al-nya) dan
Esa dalam sifat-sifat-nya. Sifat mustahilnya adalah ta”addud, artinya berbilang. Alloh Esa,
mustahil bagi-nya ada sekutu, baik dalam sifat, perbuatan, apalagi dalam Dzat-nya (QS
Al-Anbiya 22)
‫صف‬ َ ‫ب ْال َع ْر ِش‬
ِ ‫ع َّما َي‬ ِ ٰ َ‫سدَت َا فَسبْحٰ ن‬
ِ ‫للَا َر‬ ٰ ‫لَ ْو َكانَ ِف ْي ِه َما ٰٓ ٰا ِل َهة ا َِّْل‬
َ َ‫للَا لَف‬
Sekiranya ada di langut dan di bumi tuhan-tuhan selain Alloh, tentulah keduanya itu
telah rusak binasa. Maka maha suci Alloh yang mempunyai Arsy daripada apa yang
mereka sifatkan.

12
7. Qudrat
Qudrat artinya Maha Kuasa, sifat mustahilnya adalah al-ajz, artinya lemah. Mustahil
Alloh lemah, karena jika Alloh lemah tentu alam semesta atau semua makhluk tidak
akan ada (QS Al-Baqarah: 20)

‫ش ْيء قَ ِديْر‬ َ ‫ع ٰلى ك ِل‬ َ َ‫للَا‬ ٰ ‫ا َِّن‬
Sesungguhnya Alloh berkuasa atas segala sesuatu
8. Iradah
Iradah artinya berkehendak, mustahil Alloh tidak berkehendak, dan dalam berkehendak
tersebut tidak ada keterpaksaan (karohah). Tidak satu pun terjadi tanpa kehendak dan
ijin-nya. Tidak ada seorangpun yang mampu menolak atau menghalangi pemberian-nya,
dan tidak ada seorang pun yang mampu memberi terhadap penolak-nya (QS Al-Hud
:107)
‫َربَّكَ فَعَّال ِل َما ي ِريْد‬
Sesungguhnya tuhanmu pelaksana apa yang dia kehendaki
9. Ilmu
Ilmu artinya bahwa Alloh memiliki ilmu pengetahuan yang luas tidak terbatas dan
meliputi segala sesuatu. Ilmu yang dimiliki manusia hanya sedikit jika dibandingkan
dengan ilmu Alloh SWT. (QS Al-Baqarah :247)
‫ع ِليْم‬
َ ‫للَا َواسِع‬ ٰ ‫يؤْ تِ ْي م ْلكَه َم ْن يَّش َۤا ُۗء َو‬
Alloh yang memberikan pemerintahan kepada siapa saja yang dikehendakinya, dan
Alloh maha luas pemberiannya lagi mah mengetahui
10. Hayat
Hayat artinya hidup, mustahilnya adalah maut (mati). Alloh SWT, mustahil mati, sebab
ia memberikan kehidupan. Tidak mungkin yang mati memberikan kehidupan, sebab ia
sendiri tidak hidup. (Q Al-Furqan ayat 58)
ِ ‫سبِ ْح بِ َح ْمد ُِۗه َوك َٰفى بِه بِذن ْو‬
‫ب ِعبَادِه َخبِي ًْرا‬ َ ‫ي َْل يَم ْوت َو‬ ْ ‫علَى ْال َحي ِ الَّ ِذ‬ َ ‫َوت ََو َّك ْل‬
Dan bertakwalah kepada Alloh SWT yang maha hidup (kekal) yang tidak mati dan
bertasbihlah dengan memuji-nya. Dan cukuplah diam maha mengetahui dosa-dosa
hamba-nya
11. Sama
Sama artinya mendengar, sifat mustahilnya adalah al-Shamam artinya tuli. Alloh
mendengar setiap suara,mulai dari suara keras, suara rendah, suara rahasia, suara
tersembunyi, sampai suara dalam hati makhluk, serta pengaduannya yang mengadukan
segala persoalan kepada-nya, dan Alloh disamping mendengar permohonannya juga
mengabulkannya (QS Al-Baqarah ayat 127)
‫َربَّنَا تَقَب َّْل مِ نَّ ُۗا اِنَّكَ ا َ ْنتَ السَّمِ يْع ْال َع ِليْم‬
Ya Tuhan terimalah daripada kami semua amalan kami. Sesungguhnya engkau maha
mendengarlagi maha mengetahui
12. Bashar
Basar artinya melihat. Allah SWT dapat melihat segala sesuatu, baik yang besar ataupun
kecil, bahkan yang tersembunyi sekalipun. Penglihatan Allah SWT tanpa batas, teknologi

13
canggih manusia tidak akan mampu melampaui atau mengimbangi penglihatan Allah
SWT.
13. Kalam
Kalam artinya berkata-kata atau berfirman. Cara Allah SWT berkata-kata tentu tidak
sama dengan cara manusia atau makhluk lainnya.
14. Qodiran
Qadiran artinya Maha Kuasa. Allah SWT adalah zat yang berkehendak dan memiliki
kuasa atas apapun yang ada di dunia ini.
15. Muridan
Muridan memiliki arti Maha Berkehendak. Allah SWT Maha Berkehendak atas segala
sesuatu yang ia ciptakan
16. Aliman
Sifat wajib Allah SWT selanjutnya yaitu, Aliman. Aliman berarti Maha Mengetahui,
sesungguhnya Allah SWT mengetahui segala sesuatu. Tidak ada apapun yang bisa
disembunyikan tanpa sepengetahuan Allah SWT.
17. Hayyan
Hayyan memiliki arti Maha Hidup. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Hidup, Allah
SWT tidak akan mati dan akan terus hidup. Bahkan ketika semua makhluk mati di hari
kiamat, hanya Allah SWT satu-satunya Dzat yang tetap hidup.
18. Sami’an
Sami'an adalah Maha Mendengar. Allah merupakan Zat yang Maha Mendengar atas
segala sesuatu.
19. Basiran
Basiran artinya Maha Melihat. Allah dapat melihat apapun itu, bahkan hal-hal yang tidak
bisa dilihat oleh makhluknya.
20. Mutakaliman
Sifat wajib Allah yang terakhir yaitu Mutakalliman, artinya Maha Berkata-kata. Hal ini
dibuktikan dengan adanya Al-Qur'an yang berisi firman-firman Allah.

Itulah 20 sifat wajib Allah SWT yang harus diyakini dan diimani oleh setiap muslim yang
beriman. Selain sifat-sifat wajib Allah, berikut ini juga ada sifat-sifat mustahil yang dimiliki oleh
Allah adalah sebagai berikut:

1. Adam artinya Tiada

2. Huduts artinya Baru

3. Fana artinya Berubah-ubah atau akan binasa

4. Mumatsalatuhu lilhawadits artinya Sama dengan makhlukNya

5. Qiamuhu bighairih artinya Berdiri Nya dengan yang lain

14
6. Ta'addud artinya Lebih dari satu atau berbilang

7. Ajzun artinya Lemah

8. Karahah artinya Tidak berkemauan atau terpaksa

9. Jahlun artinya Bodoh

10. Al-Maut artinya Mati

11. Shummum artinya Tuli

12. Al-Umyu artinya Buta

13. Al-Bukmu artinya Bisu

14. Ajizan artinya Lemah

15. Mukrahan artinya Tidak menentukan atau terpaksa

16. Jahilan artinya Yang bodoh

17. Mayitan artinya Keadaan Nya yang mati

18. Ashamma artinya Tuli

19. A'maa artinya Keadaan Nya yang buta

20. Abkam artinya Bisu

Sementara itu, untuk sifat-sifat jaiz atau mumkin Allah SWT adalah sebagai berikut ini:

1. Fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu yang artinya Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau
meninggalkannya

Disamping sifat sifat wajib dan mustahil bagi allah ada lagi sifat bolehatau sifat jaiz yang
dimiliki oleh Allah. Boleh atau mungkin bagi Allah menjadikan sesuatu itu”ada” atau boleh atau
mungkin membuatnya ”tidak ada”, maksudnya disini boleh melakukannya atau meninggalkannya.
Allah sangat berkuasa untuk membuat sesuatu atau meninggalkannya. Contohnya, boleh atau
mungkin bagi Allah menciptakan langit, bumi dan matahari dan dilain pihak boleh atau mungkin
juga bagi Allah untuk tidak menciptakannya. Tidak wajib bagi Allah membuat sesuatu seperti
menghidupkan ataumematikan tapi Allah mempunyai hak muthlaq untuk menghidupkan atau
mematikan

15
C. AF’AL ALLOH SWT
Alloh SWT, sebagai pencipta, kemudian ciptaan-nya dipelihara dan diatur. Af’al (perbuatan)
yang dilakukan oleh Alloh SWT, tentu berbeda dengan perbutan yang dilakukan oleh setiap
makhluknya. Adapun dalam proses penciptaan segala sesuatu oleh Alloh melaluli:
o Mu’jizat, yaitu proses yang sangat cepat seperti yang terjadi pada diri setiap rosul.
o Bertahap, yaitu penciptaan sesuatu melalui beberapa periode tertentu secara bertahap,
seperti penciptaan alam, termasuk penciptaan manusia dan makhluk lainnya
Ciptaan-ciptaan Alloh SWT tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Baik dan indah, seperti ciptaan alam semesta yang mempunyai keseimbangan ekologik
• Penciptaan Alloh mempunyai daya manfaat (QS Al-Baqarah ayat 26)
• Dapat dipelajari, seluryh hasil ciptaan Allph SWT dapat berinteraksi sejalan dengan
hukumnya yang pasti, sehingga gejala-gejalanya dapat dimengerti, dapat digunakan untuk
kepentingan manusia. Dari sinilah lahir para ilmuan yang banyak berjasa bagi kepentingan
dan kemudahan hidup manusia di muka bumi(QS Al-Jatsiyah ayat13)
• Tunduk dan patuh. Seluruh ciptaan Alloh SWT, memiliki fungsi yang berkaitan satu sama
lainnya, tunduk dan patuh pada perintah-perintahnya. Hakikat ini akan diketahui hanya oleh
orang-orang yang menggunakan akal pikirannya (QS Al-Qashash ayat 83)
• Tua, rusak dan berakhir. Seluruh alam semesta dengan segala isinya pasti aka mengalami
kemusnahan atau hancur sama sekali (QS Al-Qashash ayat 88)

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian singkat diatasdapat disimpulkan bahwa sifat 20 yang wajib bagi Allah terbagi
menjadi 4 bagian:
a. sifat nafsiyah yaitu wujud
b. sifat salbiyah yaitu qidam, baqo’, mukholafatuhu lil hawadis, qiyamuhu
c. binafsihi, wahdaniyat
d. sifat ma’ani yaitu qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashor, kalam
e. sifat ma’nawiyah yaitu qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an,
f. bashiran
g. mutakalliman
Disamping sifat sifat wajib dan mustahil bagi allah ada lagi sifat bolehatau sifat jaiz yang
dimiliki oleh Allah. Boleh atau mungkin bagi Allah menjadikan sesuatu itu ”ada” atau boleh atau
mungkin membuatnya ”tidak ada”,maksudnya disini boleh melakukannya atau meninggalkannya.
Allah sangat berkuasa untuk membuat sesuatu atau meninggalkannya
B. SARAN
Setelah memahami keterangan di atas, diharapkan kepada setiap mahasiswa untuk dapat
memahami apa yang pemakalah uraikan, kritis dan mampu menyimpulkan pandangan yang benar
dan proporsional tentang sifat-sifat Alloh SWT, dan diharapkan mahasiswa dapat memahami.

17
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Muhammad. 1997. Pendidikan Agama Islam untuk SLTP.
Jakarta .Erlangga
Azra, Azyumardi, dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam di Perguruan TinggiUmum. Jakarta.
Depatemen Agama RI
Ahmadi Abu, dkk. 1991 Dasar-Dasar Penddikan Agama Islam. Jakarta. BumiAksara
Darajat, Zakiah, dkk. 1986. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta. Departemen Agama RI

18

Anda mungkin juga menyukai