Anda di halaman 1dari 19

AQIDAH AKHLAK

ASMAUL HUSNA
Makalah ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aqidah Akhlak

Dosen pengampu :

Bapak H. Ahmad Labib, M.Pd.I

Oleh :

Vina Amalia

NIM: 2213084

Semester 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL

Tahun Akademik 2023/2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan kewajiban penulis, yakni dalam rangka
untuk memenuhi salah satu syarat tugas individu. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammmad SAW yang telah
mengantarkan kita kepada jalan yang terang dan menjadikan jalan yang indah berupa ajaran
agama Islam.

Ucapan terima kasih kepada beliau bapak H. Ahmad Labib, M.Pd.I selaku dosen
pengampu pada mata kuliah “AQIDAH AKHLAK” yang telah memberikan bimbingan serta
arahan sehingga makalah yang berjudul “ASMAUL HUSNA” ini dapat diselesaikan tepat
waktu. Seiring dengan usaha kerja keras penulis, tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu, karena tanpa bimbingan dan dorongannya,
penulis tidak akan menyelesaikan makalah ini sampai selesai.

Penulis pun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dalam rangka perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan mempunyai tanggapan yang positif serta dapat bermanfaat
bagi pembaca semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Kendal, 15 Oktob 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
A. Pengertian asmaul husna..................................................................................................2
1. Ar-Rahman (Maha Pemurah).......................................................................................3
2. Ar-Rahim (Maha Penyayang)......................................................................................4
3. Arti Ar-Razzaq,............................................................................................................7
4. Al-Fattah,......................................................................................................................7
5. As Syakur.....................................................................................................................8
6. As-Sabur.....................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beragam cara ditempuh oleh manusia untuk mendekatkan diri kepada Sang
Pencipta, yaitu Allah Swt. Cara tersebut ada yang melalui jalan merenung atau bertafakur
atau berzikir. Ada pula seseorang menjadi dekat dengan Allah Swt yang disebabkan
oleh musibah yang menimpanya. Demikianlah Allah Swt membuka cara atau jalan
bagi tentu saja kita harus mampu menempuh cara apapun agar dekat dengan Allah Swt.

Kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya tentu saja akan


mengantarkannya mendapatkan berbagai fasilitas hidup, yaitu kesenangan dan kenikmatan
yang tiada tara. Bukankah seorang anak yang dekat dengan orang tuanya atau seorang
pegawai bawahan dengan atasannya akan memberikan peluang atas segala
kemudahan yang akan dicapainya. Jalan lain untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt
adalah melalui zikir.

Zikir artinya mengingat Allah Swt dengan menyebut dan memuji nama-Nya.
Syarat yang sangat fundamental yang diperlukan untuk mendekatkan diri kepada Allah
Swt melalui zikir adalah kemampuan dalam menguasai nafsu, selanjutnya bila menyebut
nama Allah Swt (Asmaul Husna) berulang-ulang di dalam hatiakan menghadirkan rasa
rendah hati (tawadu) yang disertai dengan rasa takut karena merasakan keagungan-Nya.
Zikir dapat dilakukan kapan saja dan di manasaja. Berzikir tidak perlu menghitung
berapa jumlah bilangan yang harus dizikirkan, namun yang penting adalah zikir
harus benar-benar menghujam didalam kalbu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas didalam
makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian asmaul husna ?


2. Apa saja dalil-dalil tentang asmaul husna dan aplikasinya dalam kehidupan

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian asmaul husna?
2. Mengetahui dalil-dalil tentang asmaul husna dan aplikasinya dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian asmaul husna


Secara Etimologi Asmaa'ul husna yaitu asmaa jamak dari asma’ yang artinya
nama-nama sedangkan al husna artinya yang baik atau yang indah, sedangkan secara
Terminologi Asma'ul Husna adalah nama-nama milik Allah yang baik lagi indah.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini,
karena nama-nama Allah adalah alamat kepada yang mesti kita ibadahi dengan
sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya
akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh dalam mempergunakan atau menyebut
nama-nama Allah dengan perbedaan tersebut. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan
menafsirkan nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100,
200, bahkan 1.000 bahkan4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah
hakikat Allah swt yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman
seperti Nabi Muhammad saw.
Nama-nama indah (Asmaul Husna) yang berjumlah 99 menurut hitungan ulama
Sunni, dapat dirangkai secara kronologis begitu indah ibarat seuntai tasbih. Yang dimulai
dengan lafadz al-jalalah (Allah). Seperti yang telah disebutkan bahwa Asmaul Husna
Allah swt berjumlah 99 nama. Dan dari Asmaul Husna tersebut merupakan sifat wajib
Allah, yakni sifat-sifat yang pasti dimiliki Allah swt.
Seluruh nama Allah itu bersifat Taufiqiyah, yaitu tidak ada ruang sedikitpun bagi
akal kita untuk menentukannya. Akal kita tidak mungkin sampai pada segala sesuatu yang
menyangkuthak Allah seperti dalam masalah nama-nama-Nya. Karena Allah lah maha tau
segala isi alam semesta ini.
Asmaul husna itu apabila kita baca, kita sebut-sebut dan kita ucapkan untuk berdoa
memohonkepada Allah, maka kita akan memperoleh pahala, mendapat ketenangan,
mendapat ketentraman kebahagiaan dan kemuliaan, terhindar dari musuh, aman dan
selamat, hati menjadi terang, disenangi oleh banyak orang. Oleh sebab itu sangat di
anjurkan untuk berdoa dengan asmaul husna yaitu dengan menyebut nama-nama Allah
yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah, yang jumlahnya ada 99 nama. Dan
hendaknya doa itu tidak sekedar menghafal lafal-lafalnya saja, tetapi hendaklah diresapi
dan dihayati makna-makna yang terkandung didalamnya. Hendaklah diucapkan dengan
penuh tawakkal dan khusyu serta dengan merendahkan diri dihadapan Allah maka insya
Allah apa yang kita inginkan atau yang kita hajatkan akan terkabul. Dan Asmaul Husna
sangat besar sekali pengaruh dan manfaatnya bagi setiap orang yang mengamalkannya
Sebagai bukti keagungan-Nya. Kata Asmaul Husna diambil dari ayat al-Qur’an
Q.S. Taha :8
‫اُهَّلل اَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو ۖ َلُه اَأْلْس َم اُء اْلُح ْسَنٰى‬
Artinya : “Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik),”

Dalam ayat lain dijelaskan bahwa asmaul husna merupakan amalan


yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya. Berdoa dengan
menyebut asmaul husna sangat dianjurkan menurut ayat tersebut.

B. Dalil dalil asmaul husna


Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-A’raf Ayat 180

‫َو ِهَّلِل اَأْلْس َم اُء اْلُح ْسَنٰى َفاْد ُعوُه ِبَهاۖ َو َذ ُروا اَّلِذ يَن ُيْلِح ُد وَن ِفي َأْس َم اِئِهۚ َس ُيْج َز ْو َن َم ا َك اُنوا َيْع َم ُلوَن‬

Artinya : “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya


dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang
dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

1. Ar-Rahman (Maha Pemurah)

Ar-Rahman artinya yang mempunyai rahmat yang luas untuk seluruh makhluq
tanpa terkecuali muslim dan non muslim yang diberikan didunia ini, meliputi rizky
jalan hidup dan seluruh urusan kebaikan.

Dari nama-Nya Ar-Rahman, maka Rahmat-Nya menghalangi-Nya untuk


membiyarkan hamba-Nya begitu saja, tidak mengenalkan mereka apa yang dapat
digunakan untuk memperoleh kesempurnaan (sebagai hamba). Maka nama ini
menyiratkan adanya pengutusan para rasul, dan turunnya kitab-kitab, karena nama ini
tidak hanya sekedar menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, dan mengeluarkan
biji-bijian, nama ini tidak sekedar mewujudkan tubuh atau jasad tetapi lebih
terwujudnya kehidupan hati atau ruh seorang hamba.
Sedangkan orang awam memahami nama ini sekedar arti tekstual tapi bagi ulul
albab (orang-orng yang berakal sempurna) mampu memahami nama ini secara
konstekstual:

 Didalam surat Al-Fatihah: 3


 Didalam surat Al-Ahzab: 43
 Didalam surat Al-A’raaf: 156
 Didalam surat Al-Baqoroh: 163

‫َو ِإَلُهُك ْم ِإَلٌه َو اِح ٌد ال ِإَلَه ِإالُهَو الَّرْح َم ُن الَّر ِح يُم‬

Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.” (Didalam surat Al-Baqoroh: 163)

Khasiat Ar-Rahman: Membaca nama Allah Ya Rahman ya Rohim sebanyak


100 kali setiap selesai melaksanakan sholat wajib akan terpelihara dari kealpaan,
kalalaian dan terhindar dari sifat keras kepala.

Lafadz Ar-Rahman diualang dalam al-Qur’an sebanyak 50 kali

Wujud Ar-Rahman-Nya:

 Rahmat yang agung dan paling besar adalah wahyu Allah al-Qur’an yang
diturunkan kepada nabi Muhammad s.a.w didalam surat An-Nahl: 89
 Taurat kepada nabi Musa a.s, didalam surat Al-A’raaf: 154
 Ilmu, didalam surat Al-Kahfi: 65
 Rahmat yang diberikan Allah kepada orang-orang mu’min yaitu dihindarkan dari
siksa yang akan menimpa orang-orang kafir, didalam surat Huud: 58, dan surat
Huud: 94
 Turunya hujan, tanaman, air, beragam suku bangsa, dll. Didalam surat Ar-Ruum:
50
 Membaca Al-Qur’an, didalam surat Al-A’raaf: 204

2. Ar-Rahim (Maha Penyayang)


Ar-Rahim artinya pelaku rahmat yang sangat penyayang kepada orang yang
beriman, yang memberikan rahmat secara khusus kepada orang beriman di akhirat,
(khusus bagi orang muslim).
 Didalam surat Al-Fatihah: 3
 Didalam surat Al-Baqoroh: 143
 Didalam surat Asy-Syuaraa’: 191

‫َو ِإَّن َر َّبَك َلُهَو اْلَع ِز يُز الَّر ِح يُم‬

Artinya: “Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha


Perkasa lagi Maha Penyayang.”

Khasiat Ar-Rohim: Membacanya sebanyak 100 kali setelah sholat shubuh maka
dia akan mendapatkan kasih sayang dari semua makhluq.

Lafazd ar-rahim diulang dalam al-qur’an lebih dari 90 kali.

a. Wujud Ar-Rahim-Nya:
o Allah adalah Dzat yang paling mengasihi, didalam surat Al-A’raaf: 151
o Allah adalah sebaik-baiknya penjaga dan penyayang, didalam surat Yusuf: 64
o Allah adalah sebaik-baik Dzat yang merahmati, didalam surat al-Mu’minun: 109
dan Al-Mu’minun: 118
o Allah adalah pemilik rahmat yang sebenarnya dan sangat luas, didalam surat Al-
An’am: 133, surat Al-An’am: 147, dan surat Al-Kahfi:58

b. Khasiatnya :
a. Membangkitkan daya tarik yang luar biasa

Jika anda rutin mewiridkan kalimat ” Yaa Rahim ” setiap hari minal 100x
setelah sholat wajib maka tubuh anda akan memancarkan aura positip yang
menimbulkan daya tarik bagi setiap orang yang dekat dengan anda. Aura positip
itu akan melunturkan dan meluluhkan hati orang yang semula berniat buruk pada
anda. Orang disekitar anda merasa tertarik dan sayang pada anda , mereka selalu
berusaha menyenangkan hati anda. Sebaiknya wirid kalimat ar-Rahim selalu
digandengkan dengan ” ya Rahman” karena kedua asma’ulhusna ini memiliki
karakter yang sama, sehingga pengaruhnya akan saling memperkuat. Insya Allah
anda akan mendapat banyak kemudahan dalam berkomunikasi dengan orang
disekitar anda, yang selanjutnya akan memperlancar urusan bisnis dan usaha anda.

b. Menarik hati seseorang

Jika anda hendak memikat dan menarik hati seseorang dengan tujuan yang
positip, misalnya melobi rekan bisnis, atasan atau pejabat yang mengambil
keputusan terhadap proposal atau barang dagangan yang anda tawarkan, bacalah
kalimat “Ar –rahim tersebut sebanyak banyaknya setiap selesai sholat, 300x, 500x
atau 700x. Lakukan tehnik penahanan napas ketika membaca kalimat “Ar
Rahiim”, dan baca do’a agar apa yang anda inginkan disetujui ketika
menghembuskan napas. Lakukan sampai hajat dan apa yang anda inginkan
terkabul. Jika anda belum juga mendapatkan apa yang anda inginkan tetaplah
bersabar dan istiqomah, serahkan keputusannya pada Allah, Dia pasti memilihkan
yang paling baik bagi anda.

c. Memikat pria/wanita idaman

Amalan wirid seperti diatas (b) juga bisa digunakan untuk memikat hati
wanita/pria idaman. Lakukan sholat istikharah 2 rakaat selama beberapa malam
berturut-turut hingga anda mendapat ketetapan hati. Selesai sholat baca wirid yaa
rahman sebanyak 300, 500 atau 700x, lakukan tehnik penahanan napas ketika
membaca asma’ulhusna, dan ketika menghembuskan napas baca do’a:” Ya Allah
jika dia (sebut nama wanita/pria yang anda idamkan) cocok untuk agama,
kehidupan dunia dan akhirat hamba jadikanlah hati kami saling tertarik dan
mengasihi. Mudahkan urusan perjodohan kami dengan semudah-mudahnya,
jadikan semua pihak ridho dengan hubungan kami” . Lakukan wirid ini dengan
sabar, serahkan putusannya pada Allah. Jika kenyataan yang terjadi ternyata
berlawanan dengan do’a yang anda ucapkan berarti dia tidak cocok untuk anda ,
dan yakinlah Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Wirid Ar-Rahiim ini
juga akan membebaskan anda dari rasa cinta yang berlebihan dan bayangan
kekasih anda yang terus membayang sehingga menimbulkan kerinduan yang
membabi buta yang dapat berakibat buruk bagi anda.

d. Dicintai dan disayang Allah didunia dan akhirat


Mewiridkan kalimat “Ar-Rahim ” ini setiap hari secara rutin akan
menimbulkan sifat rahim didalam diri pelaku. Sama seperti Ar-Rahman wirid Ar
Rahim juga akan menghilangkan watak buruk seperti pemarah, pendendam,
dengki, curang, khianat dan lain sebagainya. Sebaiknya wirid kalimat Ar-Rahim
selalu digandengkan dengan Ar-Rahim karena kedua Asma’ ini akan saling bantu
menanamkan sifat kasih sayang pada diri anda, yang pada akhirnya juga akan
menambah kecintaan Allah pada anda didunia maupun diakhirat.

3. Arti Ar-Razzaq,
Makna dan Teladannya
Ar-Razzaq artinya Yang Maha Memberi rezeki. Tidak ada yang dapat
memberikan rezeki kepada manusia selain Allah SWT.
Manusia adalah makhluk sosial yang dapat meminta bantuan kepada manusia
lain. Namun, manusia tidak akan pernah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri kecuali
dengan rezeki dari Allah SWT.
Pada surah Al-A’raf ayat 156, Allah SWT berfirman:

‫َو َر ْح َم ِتي َو ِسَع ْت ُك َّل َش ْي ٍء ۚ َفَس َأْك ُتُبَها ِلَّلِذ يَن َيَّتُقوَن َو ُيْؤ ُتوَن الَّز َكاَة َو اَّلِذ يَن ُهْم ِبآَياِتَنا ُيْؤ ِم ُنوَن‬

Artinya :

“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku
untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa, rahmat dan pertolongan Allah SWT dapat
berupa apa saja. Manusia seharusnya memohon dan berdoa kepada Allah SWT, karena
kepadanya sebaik-baiknya meminta.

Teladan dari Ar-Razzaq adalah meminta rezeki hanya kepada-Nya, tidak boleh
meminta kepada selainnya. Membantu menolong orang lain dalam kebaikan dan
menghindari sifat sombong.

4. Al-Fattah,
Makna dan Teladannya
Dikutip dari laman Almanhaj oleh Abdullah bin Taslim al-Buthoni, Al-Fattah
berarti Yang Maha Memberi Keputusan.
Allah SWT adalah yang memberi keputusan dalam segala hal terkait kita dalam
kehidupan ini.
Di dalam Al-Qur'an surah Saba ayat 26, Allah SWT berfirman:

‫ُقْل َيْج َم ُع َبْيَنَنا َر ُّبَنا ُثَّم َيْفَتُح َبْيَنَنا ِباْلَح ِّق َو ُهَو اْلَفَّتاُح اْلَعِليم‬

Artinya:
“Katakanlah: “Rabb kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi
keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi
Maha Mengetahui”.
Allah SWT adalah yang Maha Memutuskan tentang segala ketentuan kita.
Sebagai umat muslim kita harus mengimaninya.
Dengan beriman dan mengamalkan nama-namanya dengan perilaku yang terpuji.
Teladan dari Al-Fattah adalah kita harus jujur dalam segala hal. Meminta
rezeki yang halal dan barokah. Menghindari perbuatan tercela dan menolong orang
lain dalam kebaikan.
5. As Syakur

Artinya adalah Allah Yang Maha Pembalas Budi, Yang bersyukur, Yang
menghargai, Dia yang memberikan pahala berlimpah atas ketaatan kecil hamba-
hamba-Nya. Allah adalah As Syakur yang berarti paling murah hati, yang memberikan
pahala atas perbuatan baik, dan yang paling menghargai.

Allah SWT memerhatikan perbuatan baik kita bahkan perbuatan paling


sederhana dan memberikan balasan pahala atas perbuatan tersebut baik di dunia ini
maupun di akhirat kelak. Dia sangat murah hati dalam memberikan dan melimpahkan
pahala yang besar jumlahnya untuk sejumlah kecil kebaikan yang kita lakukan.

As Syakur merupakan salah satu dari Asmaul Husna, yakni nama-nama Allah
yang baik lagi indah dan berjumlah 99. As Syakur juga menjadi salah satu Asmaul
Husna yang wajib diketahui oleh umat muslim.
Asmaul Husna dianjurkan untuk diamalkan umat Muslim dalam kehidupan
sehari-hari. Caranya bisa membiasakan diri berdzikir dan berdoa dengan melafalkan
Asmaul Husna. Berdoa dengan Asmaul Husna bukan hanya kebutuhan, tetapi juga
perintah Allah SWT.

Memahami nama-nama Allah yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha
sempurna merupakan pembahasan yang sangat penting dalam agama Islam, bahkan
termasuk bagian paling penting dan utama dalam mewujudkan keimanan yang
sempurna kepada Allah SWT.

Untuk memahami asmaul husna As Syakur lebih dalam, berikut ini penjelasan
arti, makna, dalil beserta cara meneladani nama Allah tersebut.

Mengutip buku Dahsyatnya Syukur oleh Komaruddin Hidayat, As Syakur


artinya adalah Allah menghargai dan memberi balasan atas seluruh amal kebaikan
hamba-Nya. Maksudnya, balasan yang diberikan Allah berupa pahala bagi hamba
yang menjalankan seluruh perintah-Nya.

Di antara makna As Syakur pula, bahwasanya amalan yang sedikit akan


senantiasa bertambah dan berkembang di sisi Allah. Di antara bentuk kesempurnaan
Allah dalam membalas amal baik dari makhluk, yaitu senantiasa berkembang dan
bertambahnya pahala amalan tersebut di sisi Allah.

Meneladani As Syakur akan membuat hidup para umat Muslim lebih tenang
dan bahagia. Selain itu, seorang Muslim akan terhindar dari sifat mengeluh dan rasa
tidak bersyukur atas segala yang dimiliki.

Adapun, maksud dari Allah yang merupakan Pembalas Budi adalah bahwa
Allah SWT menghargai dan akan membalas amal baik, ibadah, dan ketaatan yang
dilakukan hamba-Nya. Umat Muslim dapat meneladani Asy Syakur lewat tiga cara,
yaitu:

 Menyadari dan meyakini bahwa segala nikmat dan kemudahan yang dirasakan
berasal dari Allah SWT.
 Bersyukur dengan memuji Allah sebanyak-banyaknya.
 Bersyukur melalui perbuatan baik dan taat beribadah.
Sementara itu, amalan yang dilakukan beberapa hari saja ketika di dunia dibalas oleh
Allah dengan kenikmatan yang kekal abadi, yaitu surga dengan segala nikmat yang
terdapat di dalamnya.

Jika kita bandingkan nikmat yang diberikan Allah kepada kita dengan amal salih yang
kita lakukan, tentu tidak ada perbandingannya sama sekali.

Bahkan amal salih itu sendiri dapat kita lakukan juga karena berkat rahmat Allah.
Semua alat dan fasilitas yang kita gunakan adalah milik Allah.

Dalil Tentang As Syakur yang Artinya Allah Yang Maha Pembalas Budi

Nama Allah As Syakur disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur’an, di


antaranya adalah sebagai berikut:

Surah Fatir Ayat 30

‫ُأ‬
‫ِلُيَو ِّفَيُهْم ُجوَر ُهْم َو َيِز يَدُهم ِّم ن َفْض ِلِهٓۦۚ ِإَّن ۥُه َغ ُفوٌۭر َش ُك وٌۭر‬

“Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-


Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.” (QS. Fatir: 30)

Surah Tagabun Ayat 17

‫ِإن ُتْقِرُضو۟ا ٱَهَّلل َقْر ًضا َح َس ًۭن ا ُيَض ٰـِع ْفُه َلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ۚ َو ٱُهَّلل َش ُك وٌر َح ِليٌم‬

“Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya Dia
melipatgandakan (balasan) untukmu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha
Mensyukuri, Maha Penyantun.” (QS. Tagabun: 17)

Surah Fatir Ayat 34

‫َو َقاُلو۟ا ٱْلَح ْم ُد ِهَّلِل ٱَّلِذٓى َأْذ َهَب َع َّنا ٱْلَح َز َن ۖ ِإَّن َر َّبَنا َلَغ ُفوٌۭر َش ُك وٌر‬

“Dan mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan
kesedihan dari kami. Sungguh, Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun, Maha
Mensyukuri”.” (QS. Fatir: 34)
Surah Al-Baqarah Ayat 261

‫َم َثُل اَّلِذ ْيَن ُيْنِفُقْو َن َاْم َو اَلُهْم ِفْي َس ِبْيِل ِهّٰللا َك َم َثِل َح َّبٍة َاْۢن َبَتْت َس ْبَع َس َناِبَل ِفْي ُك ِّل ُس ْۢن ُبَلٍة ِّم اَئُة َح َّبٍةۗ َو ُهّٰللا‬
‫ُيٰض ِع ُف ِلَم ْن َّيَش ۤا ُء ۗ َو ُهّٰللا َو اِس ٌع َع ِلْيٌم‬

“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir


biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada 100 biji. Allah
melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia Mahaluas, Maha
Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Surah An-Nisa Ayat 40

‫ِإَّن َهَّللا اَل َيْظ ِلُم ِم ْثَقاَل َذ َّر ٍةۖ َو ِإْن َتُك َحَس َنًة ُيَض اِع ْفَها َو ُيْؤ ِت ِم ْن َلُد ْنُه َأْج ًرا َع ِظ يًم ا‬

“Sesungguhnya Allah tidak menzhalimi (seseorang) walaupun sebesar dzarrah,


dan jika ada satu kebajikan, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan
memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” (QS. An-Nisa: 40)

Surah Ali Imran Ayat 195

‫… َأِّني اَل ُأِض يُع َع َم َل َعاِمٍل ِم ْنُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َأْو ُأْنَثٰى‬

“Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di


antara kamu, baik laki-laki atau perempuan.” (QS. Ali Imran: 195]

Selain itu, masih banyak ayat lain yang senada dengan kandungan ayat-ayat di
atas. Oleh sebab itu, kita jangan merasa malu untuk melakukan amal-amal salih meski
hanya sedikit menurut pandangan manusia.

6. As-Sabur

Allah Swt bersifat As-Sabur artinya Allah Maha Sabar. Sifat As-Sabur Allah
Swt terhadap makhlukNya dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti: Allah
Swt senantiasa memberikan rezeki kepada semua hamba-Nya tanpa pilih kasih
walaupun ada diantara hamba- Nya yang durhaka kepada Allah Swt.

Sifat sabar Allah melebihi segala sifat sabar makhluk-Nya, seperti manusia.
Karena Allah memiliki sifat Maha Sabar maka Allah memerintahkan manusia untuk
memiliki sifat-sifat sabar. Sehingga Allah sangat mencintai kepada manusia yang
sabar sebagaimana irman Allah:

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.( QS. Al-Baqarah
[2]: 253. )

Menurut al-Ghazali, sifat as-Sabur yang dimiliki Allah Swt mengandung


makna bahwa Allah tidak bersifat tergesa-gesa sehingga bergegas melakukan sesuatu
sebelum waktunya. Tetapi Allah Swt meletakkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan
dengan aturan-aturan tertentu pula.

Allah Swt tidak menunda- nunda sesuatu seperti orang yang malas. Allah Swt.
tidak pula mempercepat sesuatu seperti orang yang tergesa-gesa. Segala sesuatu
diletakkan pada tempat dan waktu yang seharusnya. Sifat sabar Allah Swt. harus
dicontoh oleh hamba-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Sabar artinya tabah
menghadapi ujian atau cobaan. Setiap manusia yang hidup di dunia akan selalu diuji
oleh Allah, seperti ujian kematian, karena setiap kehidupan pasti akan mati, sesuai
firman-Nya

‫ُك ُّل َنْفٍس َذ اِئَقُة اْلَم ْو ِتۗ َو َنْبُلوُك ْم ِبالَّش ِّر َو اْلَخ ْيِر ِفْتَنًةۖ َو ِإَلْيَنا ُتْر َج ُعوَن‬

Artinya : “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati Kami mengujimu


dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan
hanya kepada Kami” (QS. Al-Anbiyaa [21]: 35 )

Sikap sabar harus dilakukan. Ciri-ciri seseorang yang memiliki sifat sabar
selalu bersifat lapang dada dalam menghadapi persoalan, tidak mudah putus asa dalam
menghadapi setiap cobaan, selalu bersyukur kepada Allah Swt. apabila berhasil
mengahapi persoalan dan bertawakkal kepada Allah apabila belum berhasil
menyelesaikan persoalan.
Ada empat macam sifat sabar yang harus dimiliki oleh umat Islam dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu:

a. Sabar dalam meninggalkan perbuatan yang tidak baik


b. Sabar dalam menjalankan kewajiban agama
c. Sabar dalam menghadapi ujian, cobaan dan musibah
d. Sabar dalam mempertahankan kebenaran

Seseorang yang mengenal dan meneladani sifat Allah as-Sabur akan


mengamalkan perilaku sabar dalam berbagai hal, seperti yang tercantum dalam Al-
Quran, di antaranya bersabar dalam menghadapi cobaan dan musibah, menghadapi
orang yang berbeda pendapat, dalam mengerjakan salat, berdoa dan sebagainya.
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Pengertian asmaul husna
Secara Etimologi Asmaa'ul husna yaitu asmaa jamak dari asma’ yang artinya nama-
nama sedangkan al husna artinya yang baik atau yang indah, sedangkan secara
Terminologi Asma'ul Husna adalah nama-nama milik Allah yang baik lagi indah
 Ar rahman
Ar-Rahman artinya yang mempunyai rahmat yang luas untuk seluruh makhluq tanpa
terkecuali muslim dan non muslim yang diberikan didunia ini, meliputi rizky jalan
hidup dan seluruh urusan kebaikan.
 Ar rahim
Ar-Rahim artinya pelaku rahmat yang sangat penyayang kepada orang yang beriman,
yang memberikan rahmat secara khusus kepada orang beriman di akhirat, (khusus bagi
orang muslim).
 Ar razaq
Ar-Razzaq artinya Yang Maha Memberi rezeki. Tidak ada yang dapat memberikan
rezeki kepada manusia selain Allah SWT.
 Al fattah
Dikutip dari laman Almanhaj oleh Abdullah bin Taslim al-Buthoni, Al-Fattah berarti
Yang Maha Memberi Keputusan.
 As syakur
Artinya adalah Allah Yang Maha Pembalas Budi, Yang bersyukur, Yang menghargai,
Dia yang memberikan pahala berlimpah atas ketaatan kecil hamba-hamba-Nya. Allah
adalah As Syakur yang berarti paling murah hati, yang memberikan pahala atas
perbuatan baik, dan yang paling menghargai.
 As sabur
Allah Swt bersifat As-Sabur artinya Allah Maha Sabar. Sifat As-Sabur Allah Swt
terhadap makhlukNya dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti: Allah Swt
senantiasa memberikan rezeki kepada semua hamba-Nya tanpa pilih kasih walaupun
ada diantara hamba- Nya yang durhaka kepada Allah Swt

B. Saran
Alhamdulillah setelah pembahasan mengenai AQDIAH AKHLAK pembaca
mengerti dan dapat memahami materi materi yang telah disampaikan diatas. Semoga
mendapat ilmu yang bermanfaat dan di ridhoi oleh allah SWT.
Apabila ada kritik dan saran yang membangun, penulis senantiasa menerima dan akan
menjadi pedoman dalam penulisan makalah selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

https://id.theasianparent.com/as-shabuur

https://text-id.123dok.com/document/oz15w0n3y-as-sabur-pelajaran-7-mengenal-
allah-melalui-asmaul-husna.html

Anda mungkin juga menyukai