Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AGAMA ISLAM

“ AL - JAMI ”

X MIPA 5

NAMA KELOMPOK : AL- KHAWARIZMI


1. ANNASTASYA
2. DHANU SATRIA
3. MARISA SITI
4. M. ADITYA
5. RAYHAN PRATHAMA
6. RESWARATSANY
7. ZULFAN RAIHAN A.

( Revisi )
SMP PGRI 1 Cibinong

Jalan H.ihsan No.73,Ciriung,Cibinong,Jawa Barat 16918


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT ,Tuhan Yang Maha Esa juga tak
lupa kepada jujungan kita Nabi besar kita,Muhammad SAW atas segala karunia dan
nikmat –Nya sehingga kami insyaAllah dapat menyelesaikan makalah ini

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang
ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala kesalahan
dan kekhilafan.

Bogor, Agustus 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................iii

BAB 1 (Pendahuluan)..............................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB 2 (Teori)...........................................................................................................2

A. Pengertian Asmaul Husna...........................................................................3


B. Arti Secara Bahasa dan Istilah...................................................................4
C. Dalil Al-Quran..............................................................................................6
D. Dalil Hadist...................................................................................................8
E. Pendapat Ulama...........................................................................................8

BAB 3 (Pembahasan)...............................................................................................9

A. Contoh Penerapan Al-Jami dalam Kehidupan.........................................9


B. Mafaat Mengamalkan/Membaca Asma Allah Al-Jami............................9

BAB 4 (Penutup)......................................................................................................10

A. Kesimpulan...................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................10

Daftar Pustaka.........................................................................................................11

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua yang ada di dunia merupakan ciptaan Allah SWT. Allah SWT
mempunyai sifat-sifat yang agung, mulia, dan besar yang tidak terdapat pada semua
makhluk-Nya. Oleh karena itu, semua makhluk-Nya harus menyembah kepada-Nya.
Namun, sifat-sifatAllah SWT tersebut tidak hanya tergambar dalam sifat wajib-Nya,
melainkan juga dari nama-nama baik yang menyertai-Nya (Asma’ul Husna).

6ۚ 6‫ى‬6ٰ 6َ‫ ن‬6‫ ْس‬6‫ ُح‬6‫ ْل‬6‫ ا‬6‫ ُء‬6‫ ا‬6‫ َم‬6‫ ْس‬6َ ‫أْل‬6‫ ا‬6ُ‫ه‬6َ‫ ل‬6ۖ 6‫ ُر‬6‫ ِّو‬6‫ص‬
َ 6‫ ُم‬6‫ ْل‬6‫ ا‬6‫ئ‬
ُ 6‫ ِر‬6‫ا‬6َ‫ ب‬6‫ ْل‬6‫ ا‬6‫ق‬
ُ 6ِ‫ل‬6‫ ا‬6‫خ‬6َ 6‫ ْل‬6‫ ا‬6ُ ‫ هَّللا‬6‫و‬6َ 6ُ‫ه‬
6‫ ُم‬6‫ ي‬6‫ ِك‬6‫ َح‬6‫ ْل‬6‫ ا‬6‫ ُز‬6‫ ي‬6‫ ِز‬6‫ َع‬6‫ ْل‬6‫ ا‬6‫ َو‬6ُ‫ ه‬6‫و‬6َ 6ۖ 6‫ض‬ ِ 6‫ر‬6ْ 6َ ‫أْل‬6‫ ا‬6‫ َو‬6‫ت‬ ِ 6‫ ا‬6‫و‬6َ 6‫ ا‬6‫ َم‬6َّ‫س‬6‫ل‬6‫ ا‬6‫ ي‬6ِ‫ ف‬6‫ ا‬6‫ َم‬6ُ‫ه‬6َ‫ ل‬6‫ ُح‬6ِّ‫ ب‬6‫ َس‬6ُ‫ي‬
Firman Allah SWT dalam QS Al Hasyr ayat 24, yang artinya :
“Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa,
Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang
ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Apabila seseorang menyatakan diri mencintai Allah SWT, maka hal ini bisa
dibuktikan dari seberapa sering ia menyebut nama-Nya. Menyebut Allah SWT dapat
dilakukan dengan menyebut kalimat¬kalimat tayyibah atau menyebut nama-nama
Allah SWT dalam Asmaul Husna. Keduanya merupakan proses zikir (mengingat)
kepada Allah SWT.

Berdasarkan ayat di atas, kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama-


nama Allah SWT yangterhimpun dalam Asmaul Husna. Semua kegiatan yang
dilakukan sebaiknya didahului dengan menyebutnama-Nya (terwujud dalam kalimat
basmalah). Allah SWT memerintahkan untuk menyebut-Nya dengan Asmaul Husna
sebagai pujian dan pengantar doa kepada-Nya. Dalam berdoa kita pasti meminta
sesuatu. Dengan memuji nama-Nya terlebih dahulu, harapan akan terkabulnya doa
kita tentu akan semakin besar.

Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah menjelaskan :


“Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus
kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (HR.
Bukhari)
Hal ini menunjukkan apabila kita mengenal Asma`ul Husna dengan bersungguh-
sungguh, menghafal, kemudian memahami maknanya serta beribadah kepada Allah
maka akan menjadi penguatiman yang paling besar, bahkan mengenal Asma` dan
sifat-Nya merupakan dasar iman, di mana iman seseorang itu kembali kepada dasar
yang agung ini.

1
B. Perumusan Masalah
 Apa itu Asmaul Husna?
 Apa itu pengertian Al- Jami
 Apakah ada dalil al-qur’an dan hadistnya?
 Bagaimana contoh penerapan Al-Jami dalam kehidupan?
 Apa manfaat Asmaul Husna Al- Jami?

C. Tujuan
 Mengetahui lebih luas tentang Al-Jami
 Menerapkan sifat Al-Jami ke dalam kehidupan
 Sebagai bentuk salah satu Asmaul Husna Allah Swt.

2
BAB II
TEORI

A. Pengertian Asmaul Husna

Dalam Agama, Asmaa'ul husna adalah nama-nama Allah yang indah dan baik.
Asma berarti nama dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna
adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah. Sejak dulu para ulama telah
banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah
alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul
perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas
adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama
Allah Ta'ala.

Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat


pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan
4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT
yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi
Muhammad.

Asma'ul husna secara Harfiah adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang
baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan
mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan
milik Allah.

Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan


kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah
adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, akan
tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keterangan Al-Qur'an tentang Allah
Ta'ala. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep
akal kita yang sangat terbatas ini.

Semua kata yang ditujukan pada Allah harus dipahami keberbedaannya


dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu tidak dapat dimisalkan atau
dimiripkan dengan segala sesuatu

Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang
pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-
Nya. Dengan demikian, Allah Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga Allah Yang
Memiliki Maha Dekat. Allah Memiliki Maha Kuasa dan juga Allah Maha Pengasih
dan Maha Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna.

3
B. Arti Secara Bahasa dan Istilah

Jami’ asal katanya jama’ah yang berarti kumpulan, lebih dari satu atau
banyak. Allah bersifat al-Jami’, artinya Allah Maha Mengumpulkan/Mempersatukan.
Allah Swt. adalah Zat yang menghimpun manusia pada hari kiamat kelak. Allah juga
yang mengumpulkan bagian-bagian tubuh manusia yang berserakan, lalu
dibangkitkan kembali dari alam kubur. tidak ada seorang hamba yang lepas dari
himpunan-Nya, baik mereka yang ada dipermakaman maupun mereka yang mati
secara tidak wajar seperti mati tenggelam, dimakan binatang buas, dan lain
sebagainya. Semua akan di himpun oleh Allah mulai dari manusia yang pertama
sampai manusia yang terakhir nanti.

Itulah asma Allah al-Jami’. Ada dua pelajaran yang dapat kita petik dari asma
Allah al-Jami’.

Pertama, Allah akan mengumpulkan dan meminta pertanggungjawaban kita


sebagai manusia nanti pada hari Akhir. Sudah siapkah kita
mempertanggungjawabkan tugas kita sebagai khalifah Allah di muka bumi ini?

Kedua, sebagai khalifah, manusia dipercaya Allah untuk mengatur kehidupan


alam semesta ini. Kita harus membumikan al-Jami’ dalam kehidupan kita. Kita harus
dapat menjadi katalisator untuk membentuk persatuan dan kesatuan mahkluk-
makhluk Allah sehingga menjadi satu kesatuan sistem kehidupan yang utuh,
harmonis dan saling membutuhkan.

Jagalah persatuan dan kesatuan sistem kehidupan, bertanggungjawablah pada


tugas dan fungsi kita masing-masing. Jangan merasa diri yang paling baik atau paling
benar. Karena hanya Allah Swt. yang dapat memutuskan mana yang benar dan mana
yang salah. Jangan sok tahu dengan menghakimi orang lain bersalah, dan kemudian
kita menarik diri dari tugas dan fungsi kita dalam sistem kehidupan.

Allah-lah yang menghidupkan manusia, Allah pula yang akan mematikan,


kemudian Allah pula yang akan mengumpulkan semua manusia. Allah Swt. akan
menghimpun manusia di akhirat kelak sama dengan orang-orang yang satu golongan
di dunia.

Hal ini bisa dijadikan sebagai Parometer, kepada siapa kita berkumpul di
dunia itulah yang akan menjadi teman kita di akhirat. Walaupun kita berdekatan
secara fisik akan tetapi hati kita jauh, maka kita juga tidak akan berkumpul dengan
mereka.

Oleh sebab itu, apabila di dunia hati kita terhimpun dengan orang-orang yang
selalu memperturutkan hawa nafsunya, di akhirat kelak kita akan berkumpul dengan

4
mereka di dalam neraka. karena orang-orang yang selalu memperturutkan hawa
nafsunya, tempatnya adalah di neraka.

Begitupun sebaliknya, apabila kecenderungan hati kita terhimpun dengan


orang-orang beriman, bertakwa dan orang-orang saleh, di akhirat kelak kita juga akan
terhimpun dengan mereka. Karena tidaklah mungkin orang-orang beriman hatinya
terhimpun dengan orang-orang kafir dan hakikat batin di dalam hati. Barang siapa
yang sempurna ma’rifatnya dan baik tingkah lakunya, maka ia disebut juga sebagai
al-Jami’. Dikatakan bahwa al-jami’ ialah orang yang tidak padam cahaya ma’rifatnya.

Sedangkan orang-orang yang berdosa (mujrimin) akan dikumpulkan oleh


Allah dengan muka yang sedih, biru muram, karena mereka harus menjalani siksaan
yang panjang dan amat sedih.

Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-jami’


hendaknya kita memiliki sikap-sikap, antara lain:

a. Sadar bahwa kita suatu saat kita akan mati dan suatu saat akan
dikumpulkan di sebuah tempat yang bernama padang makhsyar,
menunggu penentuan nasib di akherat apa akan bertempat di surga atau di neraka.

b. Hati-hati dalam bertindak karena semuanya akan dimintai pertanggung


jawaban.

c. Semangat dalam melakukan kebaikan dan merasa optimis, bahwa semua


kebaikan akan ada nilainya di hadapan Allah. Jika kita termasuk muttaqin maka kita
akan dikumpulkan dalam keadaan terhormat disisi Allah.

d. Rasa takut ketika ada niat akan melakukan berbuatan dosa. Karena
Almujrimin (para pelaku dosa) dikumpulkan dipadang makhsyar tadi dengan muka
biru muram, sedih dan penyesalan.

5
C. Dalil Al-Quran

Dalam kitab suci Al-qur’an, Asma’ul husna Al-jami’ diebutkan dalam


beberapa tempat, yaitu, Q.S al-imran / 3 : 9; Q.S. An-nisa’/4: 140

ِ ‫سم هَّللا ِ الرَّحمٰ ِن الر‬


‫َّحيم‬ ِ ِ‫ب‬
1. QS ALI IMRAN : 9

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk


(menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya“. Sesungguhnya
Allah tidak menyalahi janji.

6
2. QS AN NISA:140

Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al


Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-
olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka,
sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain.

Karena sesungguhnya (kalua kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa


dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang
munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam.

Dan lain-lain surat tentang Al Jami di dalam Al-Quran.

7
D. Dalil Hadist
Hadist Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari

Hadist tentang Asmaul Husna

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:


Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh Sembilan nama, seratus kurang
satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R.
Bukhari)

8
E. Pendapat Ulama

Menurut Al-Qusyairi, dalam nama Al-Jami’ terkandung makna Al-Hasyir (yang menghimpun

para makhluk) dan Al-Nasyir (yang menghidupkan orang yang telah mati) pada Hari Kiamat

nanti, untuk menerima pahala dan siksa.

9
BAB III
PEMBAHASAN
RELEVANSI ASMAUL HUSNA TERHADAP KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. Contoh Penerapan Al-Jami dalam Kehidupan


Kita dapat menerapkan dalam keseharian kita yaitu dengan cara kita
senantiasa berinteraksi dan berkumpul dengan masyarakat, bersikap rapi pada
setiap kegiatan, meperbanyak silahturahmi dengan sesama, dan selalu
berusaha untuk mempersatukan orang – orang yang sedang berselisih paham.
Rajin melaksanakan śalat berjama’ah hidup bermasyarakat agar dapat
memberikan manfaat kepada orang lain dan tidak mengurung diri.

B. Manfaat Mengamalkan/Membaca Asma Allah Al-Jami’

1. Bila seseorang kehilangan sesuatu, ia bisa membaca Yaa jaami’


berulang-ulang. Allah akan membantu mempermudah pencarian
barangnya yang hilang itu. Wallaahu’alam.

2. Jika keluarrga atau sanak keluarga seseorang saling terpisah,


hendaknya ia mandi pada saat dhuha, kemudian menengadahkan
pandangan ke arah langit dan membaca Asma Allah ini 10 kali.
Tetapi menghitungnya hendaknya dengan jari sedemikian rupa
sehingga dalam setiap bacaan, jarinya tetap tertutup hingga
hitungan yang kesepuluh. Setelah itu hendaknya tangannya
diusapkan ke wajah. Insya Allah keluarga yang saling terpisah
akan berkumpul.

3. Jika seseorang yang kehilangan sesuatu atau terpisah dari orang


yang dicintainya, maka membaca yaa Jaami’ sebanyak 114 kali
diikuti dengan yaa Jaami’ al-Naas li yawma laa rayba fiih ijmaa’
‘alayya dalatii (“Wahai Tuhan yang mengumpulkan manusia
pada hari yang tidak ada keraguan mengenainya, satukanlah apa
yang telah hilang dariku dengan diriku”) akan berfedah untuk
menemukan apa yang telah hilang.

4. Barang siapa memperbanyak berdzikir dengan Asma Allah ini,


maka ia akan berhasil mencapai cita – citanya.

5. Yaa Jaami'u ijma'naa ma'ash shoolihiin. (Ya Tuhan Yang Maha


Mengumpulkan) barang siapa yang membbacanya akan
dikumpulkan bersama orang-orang yang sholeh.

10
BAB 1V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui salah satu asmaul husna
dengan cara mempelajarinya. Asmaul husna Al-Jami merupakan
asmaul husna Allah yang berarti Maha Mengumpulkan. Selain itu,
terdapat dalil Al-Quran dan juga hadist yang berkaitan dengan asmaul
husna ini. Pendapat ulama juga di masukkan. Penerapan dan manfaat
Al-Jami sangat berguna juga untuk kehidupan.

B. Saran

Kami menyadari bahwa setiap manusia tak luput dari kesalahan.


Untuk itu, dari makalah ini pastinya terdapat kekurangan yang
mungkin sangat banyak. Kami meminta kepada para pembaca
meminta saran atau kritikan yang bisa kami terina agar kedepannya
lebih baik lagi.

C. Penutup
Sekian dari kelompok kami mohon maaf jika ada kesalahan atau
Kekurangan .

Wassalammualikum Warrahmatullahi Wabarokatu

11
DAFTAR PUSTAKA

https://pasberita.com/asmaul-husna-dan-artinya/

https://ex-school.com/index.php/artikel/7-perilaku-asmaul-husna-dalam-kehidupan-
sehari-hari

https://brainly.co.id/tugas/3117846

https://muslim.or.id/14139-penyimpangan-terhadap-al-asma-al-husna.html

http://qausayanotamafarakhan.blogspot.com/2017/01/makalah-asmaul-husna-al-
jami.html

https://belajaraturanislam.blogspot.com/2017/05/asmaul-husna-al-
karimmuminwakilmatinjam.html

https://brainly.co.id/tugas/864650

12

Anda mungkin juga menyukai