MAKALAH
Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Akidah Ahlak
Dosen Pengampu : Ahmad Sahnan,S.Pd., M.Pd.I
Disusun Oleh :
1. Ifans Ramadhan 224110405020
2. Maharani Fitrianingtyas 224110405024
3. Novita Zul Anggraeni 224110405033
Kelas 1 PGMI A
PURWOKERTO
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang ditentukan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan
sahabatnya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah akidah akhlak, yang
membahas materi Asmaul Husna. Kami menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan bahasa
maupun teknik penulisannya.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun,
khususnya dari dosen pengampu ini guna menjadi acuan bagi kami untuk menjadi
lebih baik lagi dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada khususnya, dan bagi masyarakat pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II..................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 1
PENUTUP ............................................................................................................ 15
Kesimpulan ....................................................................................................... 15
Saran .................................................................................................................. 15
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beragam cara ditempuh oleh manusia untuk mendekatkan diri kepada sang
pencipta, yaitu Allah Swt. Cara tersebut ada yang melalui jalan merenung atau
bertafakur atau berdzikir. Ada pula seseorang menjadi dekat dengan Allah Swt yang
disebabkan oleh musibah yang menimpanya. Demikianlah Allah Swt membuka
cara atau jalan bagi tentu kita harus mampu menempuh cara apa pun agar dekat
dengan Allah Swt.
Kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya tentu saja akan
mengantarkannya mendapat berbagai fasilitas hidup, yaitu kesenangan dan
kenikmatan yang tiada tara. Bukankah seorang anak yang dekat dengan orang
tuannya atau pegawai bawahan dengan atasannya akan memberikan peluang atas
segala kemudahan yang akan dicapainya.
Jalan lain untuk mendekatakan diri kepada Allah Swt adalah melalui zikir.
Zikir artinya mengingat Allah Swt. (Asmaul Husna) berulang-ulang di dalam hati
akan menghadirkan rasa rendah hati (tawadu) yang disertai dengan rasa takut
karena merasakan keagungan-Nya. Zikir dapat dilakukan kapan saja dan dimana
saja. Berzikir tidak perlu menghitung berapa jumlah bilangan yang harus
dizikirkan. Namun, yang paling penting adalah zikir harus benar-benar menghujam
di dalam kalbu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari materi yang akan dibahas
di dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Asmaul Husna
2. Untuk mengetahui dan memahami dalil-dalil tentang Asmaul Husna
3. Untuk mengetahui dan memahami beberapa contoh-contoh Asmaul Husna
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asmaul Husna
Asmaul husna (bahasa Arab: األسماء الحسنى, translit. al-asmā’ al-ḥusnā )
aaalaanama-nama Allah yang indah. Jumlahnya yang disebutkan di dalam hadis
hanya 99 nama, tetapi di dalam Al-Qur'an terdapat nama-nama Allah selain ke-99
nama tersebut.[1] Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baikatau
yang indah, jadi asmaul husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama
ini,karena nama-nama Allah adalah alamat kepada zat yang mesti kita ibadahi
dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan
penafsirannya, akantetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam
mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.
Selain perbedaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat
pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000
bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat zat
Allah yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti
Nabi Muhammad.
Asmaul husna secara harfiah adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang
baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan
mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan
milik Allah.
َسيُجأ َز أونَ َماكَانُوايَ أع َملُون سنَ ٰىفَا أدعُو ُهبِهَا ۖ َوذَ ُرواالَّذِينَيُ أل ِحدُونَ ِفيأ َ أ
َ ۚ س َمائِ ِه َو ِللَّ ِه أاْلَ أ
س َما ُءا أل ُح أ
Artinya: “(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama
yang terbaik.”
Dalil Di dalam Hdits
Selain didalam Al-qur’an sebagai bukti bahwa Allah memiliki nama-nama yang
baik berjumlah 99 Asmaul Husna.
Untuk lebih menguatkan ummat muslim maka diperjelas melalui sebuah hadits
Rosulullah SAW.
1
Wikipedia. Pengertian asmaul Husna, (online) diakses pada 23 November 2022,
https://id.wikipedia.org/wiki/Asmaulhusna
2
Artinya: “Sesungguhnya Allah mempunyai Sembilan puluh Sembilan nama,
serratus kurang satu, barang siapa menghafal dan menjaganya maka ia akan
masuk surga.”
Dan Hammam menambahkan dalam hadits tersebut, dari Abu Hurairah dari Nabi
Shallallahu ‘alaihiwa Salam, bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah
tunggal dan suka yang ganjil.” (HR Ahmad).
C. Contoh-contohAsmaul Husna
1. Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih)
Ar Rahman bahasa Arab الرحمنtaat nama aaalaa Allah yang memiliki arti
Dzat yang memberikan nikmat di dunia dan akhirat.
Berdasarkan pengertian inisiapa yang diberi ilmu dan akal serta menjadi orang yang
beriman terhadap Islam maka disebut mendapatkan nikmat panjang. Nikmat ini
abadi dari dunia hingga akhirat.
2
Supri, 99 Asmaul Husna dan Artinya Teks Arab, Latin, Jumlah, Dalil. (online)
https://www.ayovaksindinkeskdi.id/asmaul-husna. Diakses pada 23 November 2022.
3
Wikipedia, Ar-Rahman. (online), https://id.wikipedia.org/wiki/Ar-Rahman, Diakses pada 23
November 2022.
3
Ada pun sifat Ar Rahiim (Maha Penyayang) itu adalah khusus bagi hamba-
hamba Allah yang beriman. Hamba Allah yang saleh:
"Sungguh Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya daripada seorang
ibu terhadap anak bayinya" (HR Bukhari dan Muslim)
"Dan Dia Yang Memiliki Sifat Penyayang kepada orang-orang yang beriman." (QS
Al Ahzab 33:43)
3. Al-Hafidz (Yang Maha Memelihara)
Al Hafizh secara Bahasa berarti memelihara, menjaga, atau menghafal.
Dalam buku "Edukasi Asmaul Husna" oleh Sri Suyanta, Al Hafizh secara populis
dipahami bahwa Allah SWT adalah zat yang maha memelihara dengan
pemeliharaan yang sempurna. Kesempurnaan pemeliharaan Allah meliputi atas
seluruh makhluk-Nya, hukum-hukum kausalitasnya, keberadaan dan kepentingan
hamba-hamba-Nya.
Al Hafizh disebut beberapa kali dalam Al-Quran dengan konteks yang
berbeda-beda. Buku "99 Q (Kecerdasan berdasarkan Asmaul Husna) oleh Sulaiman
Al-Kumayi menyebut kata hafidz dan hafidzan diulang sebanyak 11 kali dalam Al
Quran.
4. Al-Waliyy (Yang Maha Pelindung)
Al Waliyy artinya Yang Maha Melindungi. Kata Al-Waliyy atau Al Waliy
berasal dari akar kata waliya yang artinya dekat. Dari makna tersebut, berkembang
makna seperti: penolong, pembela, pelindung, dan lain-lain. Kata Al-Waliy
sebagainama Allah terdapat beberapa kali dalam Al-Qur`an.
Menurut Al-Qusyairi di dalam Al-Tahbir fi Al-Tadzkir menjelaskan asma
Allah Al-Waliy sebagai sifat Allah SWT yang bermakna Dia yang mengurusi hal-
ihwal hamba-hamba Nya dan amal perbuatan mereka. Al-Waliy dapat pula
diartikan Al-Nashir (Penolong atau Pembantu).
5. Al-Aliim
Arti Al Alim adalah Allah Maha Mengetahui. Arti Al Alim adalah Allah
SWT maha mengetahui segala sesuatu, baik sebelum atau sesudah sesuatu itu ada.
Tiada sesuatu pun di langit dan di bumi yang tidak diketahui Allah SWT.
4
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, arti Al Alim menjelaskan bahwa Allah
SWT maha mengetahui segala sesuatu, baik sebelum atau sesudah sesuatu itu ada.
Arti Al Alim juga menjelaskan bahwa Allah SWT maha mengetahui apa
pun yang terjadi di alam semesta, baik yang tampak ataupun yang gaib. Sebagai
salah satu Asmaul Husna, arti Al Alim sangat istimewa. Nama Al Alim tercantum
aalam Surat Sada’ ayat 26, Al Hajrayat 86, aan Al Baqaraa ayat 32.
6. Al-Khabir (Yang Maha Mengetahui)
Asmaul husna al-Kabir artinya Yang Maha Besar atau Dia Allah SWT yang
Paling Besar daripada apapun. Asmaul Husna al-Kabir artinya Allah SWT tidak ada
satupun yang bisa menandingi kebesaran-Nya.
Melansir dari Al-Qur’an Indonesia, asmaul husna al-Kabir artinya berasal dari akar
kata k-b-r dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai: berpangkat tinggi,
bermartabat, bangsawan, yang mulia, luas, Tangguh berusia panjang, pembelajar
yang terlama, paling banyak tahu berkuasa atas semuanya.
“Allaa aaalaa al-Kabiir, yang telah pasti menjadi maha besar. Hati orang
yang beriman tahu bahwa Allah SWT adalah bentuk sejati dari kesempurnaan dan
tidak ada satupun yang bisa menandingi-Nya. Kebesaran-Nya diluar jangkauan
ukuran manusia dan keberadaan-Nya tidak dapat dibayangkan oleh umat manusaa,”
dijelaskan.
7. Ar-Razzaaq
Ar Razaq artinya Allah Maha Pemberi Rezeki. Sebagai salah satu nama
yang termaktub dalam Asmaul Husna, Ar Razaq menunjukkan satu kesempurnaan
sifat Nya dalam memberi kemurahan bagi makhluk ciptaan Nya.
"Rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan Allah agar makhluk Nya bisa
hidup. Tidak ada supun makhluk yang tidak diberikan rezeki oleh Allah," tulis
Cerita & Makna Asmaul Husna Untuk Anak oleh Siti Wahyuni dan Arini
Nurpadilah.
Nama Ar Razaq dalam Asmaul Husna juga dapat dimaknai sebagai keadilan
Allah SWT. Sebab, antara satu makhluk dengan makhluk lainnya sudah memiliki
ketetapan rezeki masing-masing dariNya.
5
Adapun sejumlah buktiayat Al Quran mengenai Ar Razaq yang dimiliki oleh Allah
SWT dapat disimak pada surat Adz Dzariyat ayat 58,
6
Arti Al Adhiim adalah Yang Maha Agung, salah satu nama-nama baik milik
Allah SWT dalam Asmaul Husna. Al Azim mengindikasikan zat yang telah
mencapai tingkatan yang paling tinggi dari sifat agung.
Sifat Al Azim العظيمkadang ditulis sebagai Al Adzhiim atau Al Azhim. Meski
tulisanya berbeda, artinya sama yaitu Allah SWT Yang Maha Agung.
Sifat dan arti Al Azim bisa dilihat dalam beberapa ayat Al Quran. Misalnya dalam
Asy Syura ayat 4,
7
Kata Al-Aziz disebutkan dalam beberapa ayat Al Quran, salah satunya pada Al
Baqarah ayat129 :
إِنَّ َكأَنت َٱ ْلعَ ِزيزٱ ْل َح ِكيم ۚ َعلَ ْي ِه ْم َءا َٰيَتِك ََويعَ ِلمهمٱ ْل ِك َٰت َبَ َوٱ ْل ِح ْك َمةَ َويزَ ِكي ِه ْم َربَّن ََاوٱ ْب َعثْ ِفي ِه ْم َرس ا
وَل ِم ْنه ْميَتْلوا
Artinya: "Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan
mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan
mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah)
serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha
Bijaksana."
Asmaul Husna Al-Aziz memiliki kata sifat izzah yang memiliki tiga makna yaitu:
1. Pertahanan diri dari musuh yang hendak menyakiti Nya
2. Kemampuan memaksa dan mengalahkan karena kuasa yang besar
terhadap musuh
3. Kesempurnaan sifat Allah SWT sehingga tidak ada yang mampu
menyerupai kekuatan dan kemuliaan Nya.
13. Al-Quddus
Dikutip dari buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husna oleh Syafi'ieel-
Bantanie, secara bahasa Al Quddus berarti suci, murni, dan penuh keberkahan.
Pengertian ini disebutkan melalui beberapa firman-Nya dalam Al Quran.
Dalam QS. Al Hasyrayat 23 Allah SWT berfirman sebagai berikut,
َس َٰلَمٱ ْلمؤْ ِمنٱ ْلم َهي ِْمنٱ ْل َع ِزيزٱ ْل َجبَّارٱ ْلمتَ َك ِبر سب َٰ َْحنَٱللَّ ِه َع َّماي ْش ِركون
َّ ه َوٱللَّهٱلَّذِى ََل ِإ َٰلَ َهإ ِ ََّله َوٱ ْل َم ِلكٱ ْلقدُّوسٱل
Artinya: "Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang
Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang
Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al Hasyr: 23).
Allah Maha Suci atas segala sifat yang dapat dijangkau oleh indra, diduga
oleh prasangka, dikhayalkan oleh imajinasi, atau apapun itu yang terlintas dalam
benak manusia. Seluruh ciptaan-Nya baik di langit maupun di bumi senantiasa
bertasbih pada-Nya.
14. As-Salam
8
Cendekiawan muslim Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Tafsir
al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keseharian al-Qur'an, menyebutkan Kata السالمas-
Salam diambil dari akar kata سلمSalima yang maknanya berkisar pada keselamatan
dan keterhindaran dari segala yang tercela.
Muhammad bin Ismail Al-'Umrani dalam buku Ta'aruf Cinta menyatakan kata As-
Salam juga memiliki maksud sebagai ungkapan semoga Allah menjaga dan
melindungi engkau. Tersebut juga maksud bahwa semoga Allah Bersamamu
melalui penjagaan, pertolongan, dan kelembutan-Nya.
As-Salam juga dapat diartikan sebagai Maha Pemberi Keselamatan bagi
makhluk-Nya, sebagaimana yang dikutip dari buku 99 Kisah Asmaul Husna untuk
Membangun Karakter Anak karya Syafi'ieel-Bantanie, Allah sebagai Dzat yang
memberi kedamaian dan ketenteraman. Pun Allah pula yang melindungi hamba-
Nya bagi yang selalu memohon perlindungan kepada-Nya.
15. Al-ku’man
Al Mukmin berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan
hati, dan aman. Artinya Allah SWT Maha Pemberi rasa aman kepada semua
makhluk-Nya, terutama kepada manusia.
Dalam menjalani kehidupan, tidak selamanya akan berjalan lancar. Kerap
kali ditemukan cobaan, halangan, dan masalah di dalamnya. Jadi, jika bukan Allah
yang memberikan ketenangan hati dan rasa aman bagi makhluk-Nya, kita akan
merasa cemas, khawatir, dan gelisah dalam menjalani hidup.
ه َو اللَّه الَّذِي ََل ِإ َٰلَهَ ِإ ََّل ه َو ْال َم ِلك ْالقدُّوس الس ََّالم ْالمؤْ ِمن ْالم َهي ِْمن ْال َع ِزيز ْال َجبَّار ْالمتَك َِبر س ْب َحانَ اللَّ ِه َع َّما
َي ْش ِركون
Artinya: "Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang
Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang
Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan."
16. Al-Qowiyy
Salah satusifat dan nama-nama baik yang dimiliki Allah SWT adalah Al-
Qawiyyu. Secara harfiah, maksud dari asma’ul husna tersebut adalah Allah yang
Maha Kuat. Allah yang mempunyai kuasa atas segala kekuatan dan kekuatan-Nya
9
tidak memiliki tandingan di jagat raya ini. Kekuatan-Nya tidak terbatas dan tidak
ada habisnya. Salah satu Asmaul Husna adalah Al Qawiyyu artinya Yang Maha
Kuat. Dalam Al Quran, nama Allah Al-Qawiyyu ini disebutkan sampai 11 kali.
Sembilan kali untuk mensifati Allah, lainnya untuk mensifati makhluk-Nya
(manusia dan jin Ifrit).
Al-Qawiyyu adalah Yang Maha Kuat dari segi Kekuasaan-Nya. Sehingga
tidak ada satupun makhluk yang mampu menundukkan dan mengalahkan- Nya,
serta menolak ketentuan-Nya. Dia (Maha Mampu) memberlakukan perintah dan
ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya (tanpa ada satupun yang mampu
menghalangi perbuatan-Nya).
17. Al-Qayyum
Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al Qayyum.
Asmaul Husna Al Qayyum memiliki arti, yaitu Yang Maha Mandiri. Akar kata Al
Qayyum dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti lain seperti berdiri,
bangkit, naik, meninggi untuk memulai, memulai, tiba melalui bangkit, ditetapkan
terus berjalan, berada didirikan ,dibangun melakukan, melaksanakan, mengelola
menjadikannya benar, lurus, akurat, tepat membenarkan, dan meluruskan.
Asmaul Husna Al Qayyum secara sederhana memiliki makna bahwa Allah
SWT merupakan satu-satunya Dzat yang berdiri sendiri tidak membutuhkan
bantuan dari siapa pun dalam menciptakan maupun mengatur seluruh dunia. Dzat
Al Qayyum justru yang menjadi tempat bergantung segala sesuatu yang diciptakan-
Nya.
18. Al-Muhyi
Al-Muhyi artinya Yang Maha Menghidupkan, maknanya adalah Allah
SWT sebagai satu-satunya yang bisa memberi kehidupan. Tentunya kehidupan
hanya diberikan pada hamba-Nya yang berhak hidup di dunia.
Asmaul Husna Al-Muhyi terdapat dalam al-Qur’an surat Al;Hajj ayat 60.
سنَ ِإنَّ ۗ يُحأ ِيي ُك أم ث ُ َّم يُ ِميت ُ ُك أم ث ُ َّم أَحأ َيا ُك أم ٱلَّذِى َوه َُو
َ ٰ ور ٱ أ َِلن
ٌ ُلَ َكف
Artinya : Dan dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan
kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu, benar-
benar sangat mengingkari nikmat.
10
Dikutip dari Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X karya H Aminudin, Harjan
Syuhada menjelaskan Allah SWT memberikan kehidupan dalam jangka waktu
tertentu. Setelah jangka waktu tersebut habis, kematian akan menjemput
hambaNya.
"Allah SWT satu-satunya Zat yang Maha Menghidupkan. Bumi yang semula
kering tandus menjadi subur dan ditumbuh pepohonan menunjukkan Allah SWT
bersifat Al Muhyi," tulis buku tersebut.
19. Al-Mumith
Seluruh makhluk Allah SWT akan kembali padanya. Semuanya akan
musnah, kecuali zat Allah SWT. Dia yang memusnahkan dan mematikan seluruh
makhluk-Nya dan seisi alam semesta. Hal ini tertera dalam surah An-Nisa ayat 78:
"Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu
berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan,
mereka mengatakan, 'Ini dari sisi Allah,' dan jika mereka ditimpa suatu keburukan,
mereka mengatakan, 'Ini dari engkau [Muhammad]'. Katakanlah, 'Semuanya
[datang] dari sisi Allah'. Maka mengapa orang-orang itu [orang-orang munafik]
hampir-aamgar taaaM mamaaama gamdacaraan [saaaMat gun]?” )QS. An-Nisa [4]: 78)
Dengan meyakini bahwa Allah SWT adalah Al-Mumiit, Yang Maha Mematikan,
maka seorang muslim tidak akan terlampau bersedih ketika orang yang
disayanginya meninggal. Ia sadar bahwa kematian itu berasal dari Allah SWT.
20. Al-Baa’ats
Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al Basith.
Asmaul Husna Al Basith memiliki arti, yaitu Yang Maha Melapangkan. Lafal Al
Basith dalam kitab Al-ku’jam Al-Mufahras li Alfadz Al-Quran Al-Karim karya
Muhammad Fu'ad Abdul-Baqi dijelaskan berasal dari kata kerja basatha-yabsuthu
yang memiliki arti Yang Maha Melapangkan Rezeki.
Kemudian, Asmaul Husna Al Basith dalam bahasa Arab Klasik memiliki
makna, yakni menambah, memperluas, membesarkan rezeky, menyediakan
persediaan berlimpah untuk dibagi-bagikan. Memperluas, melapangkan
memberi bantuan.
11
Dalil Asmaul Husna Al Basith dalam Al Quran 1. Surah Al Baqarah Ayat 245
ۖ
ْ سناا قَ ْرضاا اللّٰهَ ي ْق ِرض الَّ ِذ
ي ذَا َم ْن ْ َت ْر َجع ْونَ َواِلَ ْي ِه َو َيبْصط َي ْق ِبض ۚ َواللّٰه َكثِي َْرةا ا
َ ض َعافاا لَ ٓه فَيضَٰ ِعفَه َح
12
Artinya: Maka mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Allah Maha
Pemaaf, Maha Pengampun.
23. Al-Wahid
Secara bahasa Al Wahid berasal dari kata wahada yang artinya satu, tunggal,
atau esa. Secara istilah Al Wahid memiliki arti Allah Maha Esa, tiada Tuhan yang
berhak disembah selain dia.
Al Wahid memiliki makna yang sama dengan nama Allah SWT Al Ahad yaitu
Yang Maha Esa, Yang Maha Tunggal.
Al-Qurthubi yang merupakan ahli hadis menjelaskan tentang Al Wahid sebagai
berikut:
احد َ ،ش ِب ْيهَ ََل الَّذِي ال ِوتْر
ِ الو َ ، َو ََل ن َِظي َْر َو ََل لَه،َصا َح َبة
َ ش َِريْكَ َو ََل َولَد َو ََل
“Al Waaaa Al-Witr (Maha Esa), tidak ada yang serupa dengan-Nya, tidak ada yang
sebanding dengan-Nya, tidak memiliki istri maupun anak, dan tidak ada
sekutu daaanya”.
24. Al-Ahad
Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al Ahad.
Asmaul Husna Al Ahad memiliki arti, yaitu Yang Maha Esa. Akar kata Al Ahad
dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti lain seperti yang satu menjadi
satu-satunya, satu saja, satu-satunya untuk bersatu, dan menyatukan.
Asmaul Husna Al Ahad secara sederhana memiliki makna bahwa Allah
SWT merupakan satu-satunya Dzat yang tidak memiliki tandingan dan tidak akan
tertandingi. Di samping itu, Dzat-Nya selalu sendiri dari dulu, sekarang dan nanti
serta tidak ada seorang pun yang dapat menyamai diri dan sifat-sifat indah-Nya.
Penyebutan terkait pemahaman Asmaul Husna Al Ahad ditampilkan beberapa kali
di dalam Al-Qur'an. Beberapa contoh penyebutan Al Ahad seperti dalam Surah Al-
Ikhlas ayat 1 dan Surah Hajj ayat 34.
25. As-Samad
Asmaul Husna As Samad memiliki makna Yang Menjadi Tumpuan.
Artinya, setiap makhluk ciptaan Allah yang ada di alam semesta bergantung hanya
kepada-Nya.
Nama Allah As Samad dijelaskan dalam surat Al Ikhlas ayat 1-4 yang berbunyi:
13
ص َمد اللَّه أَ َحد اللَّه ه َو ق ْل
َّ ا َ َحد كف اوا لَّه يَك ْن َولَ ْم يولَدْ َولَ ْم يَ ِلدْ لَ ْم ال
Artinya: Katakanlah Muhammad, Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat
meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan
tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
Al Hafis Abul Qasim At Tabrani dalam Tafsir Surah Al-Ikhlas oleh Ibnu
Katsir menjelaskan, nama Asmaul Husna As-Samad merupakan perwakilan dari
sifat Allah. Allah adalah kekal, Allah tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak
pula mempunyai istri. Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa untuk meminta segala
pertolongan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al-
Asma-ul- Husna. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah
terhadap Hambanya. Karena itu, jika nama-nama tersebut kita sebut sebagai suatu
permohonan, niscaya akan mempunyai pengaruh yang sangat besar.
Anjuran untuk berdoa menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam
firman Allah: "Hanya milik Allah Asma-Ul Husna, maka berdoalah kepadaNya
dengan menyebut Asma-Ul Husna, dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang
dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan
mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (Surat Al-A'rof
Ayat 180).
Dalam Sifat Asmaul Husna-Nya Ia telah menujukan kebesaran-kebesaran
yang masuk akal hingga yang tidak masuk akal, semuanya dapat di kehendaki oleh-
Nya karena Allah Maha Kuasa di atas segala-galanya di jagat raya ini, begitu
banyak kemurahan dan nikmat yang di berikan kepada hamba-Nya tanpa pandang
bulu, Semua Ia berikan, karena Allah adalah Dzat yang Maha Pengasih, Maha
Pemurah lagi maha Memelihara.
B. Saran
Demikian makalah ini kami selesaikan sebagai salah satu tugas perkuliahan
pada semester satu ini. Namun kami sebagai penyusun, menyadari terdapat
kekurangan maupun kekhilafan atau kesalahan, baik dalam penyelesaian maupun
pemaparan dari makalah kami ini. Dari itu, kami sangat menharapkan dari para
pembaca atau pendengar sekalian, baik teman-teman maupun Dosen Pengampu
dalam mata kuliah ini, untuk turut serta dalam memberikan kritik yang membangun
dan saran yang baik tentunya agar kedepannya nanti kami akan dan bisa menjadi
lebih maju dan baik dari sebelumnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16