AKIDAH AKHLAK
KELAS H SEMESTER 2
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “ASMAUL HUSNA” meskipun jauh dari kesempurnaan. Pembuatan
makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah pembelajaran dalam
menimba ilmu utamanya dalam pelajaran Akidah Akhlak terkhusus asmaul husna.
Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang
berguna untuk perbaikan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan dalam proses pembelajaran utamanya dalam memahami
Asmaul Husna.
KELOMPOK 5
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN .................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.2 Memahami Kebesaran Allah Swt Melalui Asmaul Husna Dan Bukti
Kebenarannya ...................................................................................................... 5
PENUTUP ............................................................................................................ 14
iii
BAB I
PEMBAHASAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan - permasalahan yang muncul
adalah sebagai berikut :
2. Apa saja Kebesaran Allah Swt Melalui Asmaul Husna Dan Bukti Kebenarannya?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah ini dibuat
bertujuan:
2. Agar dapat mengetahui apa saja Kebesaran Allah Swt Melalui Asmaul Husna
Dan Bukti Kebenarannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asmaul Husna
Etimologi Asmaa'ul husna berasal dari kata اسماءjamak dari اسمyang
artinya nama-nama sedangkan الحسنىartinya yang baik atau yang indah.
Terminologi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi
indah. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang
menyatu dalam kebesaran dan kehebatan Allah, sebagai pencipta dan pemelihara
alam semesta beserta segala isinya. Di dalam al-Qur’an nama-nama yang baik
dijelaskan pada Qs. Al-A’raf/7: 180 sebagai berikut :
َ َلِل أاْل َ أس َما ُء أال ُح أسنَى فَادأعُوهُ بّ َها َوذَ ُروا الهذّينَ ي أُلحّ دُونَ فّي أ َ أس َمائّ ّه
َسيُجأ زَ أونَ َما كَانُوا يَ أع َملُون ّ َو ّ ه
3
terpenting adalah hakikat Allah swt yang harus dipahami dan dimengerti oleh
orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad saw.
Seluruh nama Allah bersifat Taufiqiyah, yaitu tidak ada ruang sedikitpun
bagi akal untuk menentukannya. Akal kita tidak mungkin sampai pada segala
sesuatu yang menyangkut hak Allah seperti dalam masalah nama-nama-Nya. Para
ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah ketetapan dengan kebenaran yang lain.
Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ..." karena
tiada satupun yang dapat disetarakan dengan Allah.
Berikut adalah beberapa dalil yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan
Hadis tentang Asmaul Husna:
اْل أس َم ۤا ُء أال ُحسأنى
َ ْل اّلهَ ا هّْل ه َُو لَهُ أ ٰ َ
للَاُ َ ا
1) Artinya: "Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia, Dia memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang baik)." ( Q.S At-Thaa-Haa:8)
4
2.2 Memahami Kebesaran Allah Swt Melalui Asmaul Husna Dan Bukti
Kebenarannya
1) Al-Muksit المقسطartinya Yang Maha Pemberi Keadilan
Maknanya adalah Allah Maha menyebarkan keadilan dan kejujuran. Semua
telah diciptakan oleh Allah secara seimbang, ketidak seimbangan sedikit saja akan
menjadi bencana bagi manusia dan ciptaannya. Allah memberikan kekuatan yang
lebih pada sebagian ciptaannya dan kelemahan tertentu serta memberi kekayaan
dan kemiskinan kepada sebagian orang dan sebagian yang lainnya, karena
keadilannya.
Allah memperlakukan hamba hamba seadil adilnya tidak ada satu perbuatan
yang luput dari perhatian-nya. Semua mendapat ganjaran, baik itu kekeliruan,
kesalahan, kezaliman maupun kebaikan.Allah memberikan ganjaran kepada yang
zalim dan memberikan ganjaran dari yang di zalimi dengan sebaik baiknya
ganjaran, namun dalam melakukan hal itu Allah memberikan ganjaran sebaik
baiknya kepada keduanya, hanya Allah yang Maha Adil yang menjadikan keduanya
mendapat ganjaran terbaik. Bukti kebenaran yang terkandung dalam al-muksit.
Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali imran 3/18:
ۤ
للَاُ اَنههٗ َْلا اّلهَ ا هّْل ه َۙ َُو َو أال َمل ِٕى َكةُ َواُولُوا أالع أّل ّم قَ ۤا ِٕى ًم ۢا بّ أال ّقسأطّ َْلا اّلهَ ا هّْل ه َُو أالعَ ّزي ُأز أال َح ّك أي ُم
ٰ َش ّهد
َ
Artinya: “Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para
malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia,
Yang Mahaperkasa, Maha-bijaksana” ( Q.S al-Imran: 18 )
Maknanya adalah :
a. Tidak ada satu mahluk di alam semesta ini yang dapat menyamai keadilan Allah.
b. Pengadilan allah SWT pasti akan terjadi, akan menimpa siapa saja.
c. Manusia akan menerima keadilannya dan keputusan darinya sesuai dengan yang
dilakukan
5
Artinya : “ Dan sungguh, Kamilah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami
(pulalah) yang mewarisi” ( Q.S al-hijr:23 )
Lautan, samudera, tanah tempat kita menginjakkan kaki sehari-hari, bulan,
bintang dan masih banyak lagi ciptaan-Nya yang tidak bisa kita hitung. Allah telah
mewariskan sebagian dari apa yang Ia ciptakan untuk kita. Dalam kehidupan
manusia Allah tidak hanya mewarisi harta, tanah atau daerah disebutkan dalam
firman allah :
َ على ُك ّل
ش أيءٍ قَ ّدي ًأرا َ َارهُ أم َوا َ أم َوالَ ُه أم َوا َ أرضًا له أم ت
ٰ َطـُٔ أوهَا َو َكان
َ ُللَا َ ࣖ َوا َ أو َرث َ ُك أم ا َ أر
َ َض ُه أم َو ّدي
Terjemahan ”Dan Dia mewariskan kepadamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta
benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak. Dan Allah
Mahakuasa terhadap segala sesuatu” ( Q.S al-ahzab 27 )
Orang-orang yang memandang dengan mata hati senantiasa menyaksikan
makna dari ayat-ayat ini dan mendengarkannya. Mereka yakin bahwa kerajaan itu
hanya milik Allah sendiri, pada setiap hari, setiap saat, dan setiap detik, karena
itulah Dia azali dan abadi. Hal ini dapat dicapai oleh mereka yang memahami
hakikat tauhid, dan mengetahui bahwa yang tunggal perbuatannya di langit dan di
bumi hanya satu. Berakhlak dengan isim ini mengharuskan kita menjadi warits dari
apa yang telah dilakukan oleh orang-orang saleh, sebab ulama itu adalah pewaris
para nabi.
Maknanya adalah :
a. Bahwa Allah SWT lah yang menciptakan alam semesta, bumi, langit dan seisinya
untuk di kelola oleh makhluknya dengan sebaik-baiknya, Q.S Maryam : 40:
َعلَ أي َها َواّلَ أينَا ي أُر َجعُ أون َ ث أاْلَ أر
َ ض َو َم أن ُ ࣖ اّنها نَحأ نُ ن َّر
Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang mewarisi bumi dan semua yang ada di
atasnya, dan hanya kepada Kami mereka dikembalikan”
b. Manusia harusnya menyadari bahwa semua milik Allah dan semuanya adalah
titipan darinya maka manusia tidak boleh bakhil/kikir dan sombong.
6
hamba hamba-nya. Jika kita menginginkan sesuatu maka kehendak tersebut tidak
akan dapat menghantarkan kepada kita apa yang kita inginkan atau menjadikan kita
memiliki kehidupan yang kita kehendaki. Seringkali apa yang kita sukai terlepas
dari genggaman kita dan apa ang ktia tidak inginkan malahan mengejar kita. Itulah
kehendak Allah yang harus kita syukuri. Allah menciptakan segala sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan kita. Hewan, tumbuh-tumbuhan, bahkan seluruh ciptaan
Allah di jagad raya ini. Diantara tumbuh-tumbuhan banyak sekali kasiat yang
bermanfaat, sehingga bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit yang kita
derita, atas izin-Nya pula seseorang dapat menjadi dokter yang bisa menyembuhkan
pasien-pasiennya dan semua itu tidak akan terjadi kecuali dengan kebesaran Allah
swt.
Artinya: “Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah
melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan
melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”
7
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat”
Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus
mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di
sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang
di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-
Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan
Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar”
Maknanya adalah :
a. Allah SWT menjaga mahluknya dari kehancuran &kerusakan
b. Allah SWT mencatat, menghitung & memberi balasan kepada hambanya
c. Allah SWT menjaga para walinya yang melindungi dari kemungkinan berbuat dosa.
8
1. perlindungan dari Allah SWT di dunia dan di Akhirat
2. mendapat rahmat dan pertolongan dari Allah SWT
3. mendapat keselamatan dan kemenangan dalam menjalani hidup
4. mendapat kesuksesan hidup di dunia, sebagai bekal hidup di akhirat.
5. Kelak di akhirat Orang kafir tidak akan mendapat perlindungan dari Allah SWT
Agar seseorang mukmin dapat meneladani Makna yang terkandung dalam
al-waliyy maka dalam seluruh aspek kehidupannya harus menerapkan prinsip
proteksi (saling melindungi) dan mengamankan segala kemungkinan yang
menggangu roda kehidupan (dari nafsu dan godaan setan yang terkutuk).
9
2) ۘ أس ل َّو أقعَتّ َها كَا ّذبَة
َ لَي. Terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal).
3) ضة هرافّعَة
َ ّخَاف. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan
(golongan yang lain).
Bukti kebenaran Ar-rafi :
a. Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu
b. Allah SWT akan meninggikan tempat manusia,
c. Bagi mereka yang senantiasa tawadu dalam menjalani hidup
10
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan
dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan
kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya.
Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung
kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
11
3) Seorang yang mengamalkan sifat An Nafii النافعartinya Yang Maha
Memberi Manfaat, maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mensyukuri segala nikmat Allah, berbuat hal yang
dapat memberikan manfaat kepada sesamanya, serta menjauhkan segala
bentuk mufradat yang dapat menyengsarakan kehidupan manusia.
12
8) Seorang yang mengalkam sifat Ar-rafi الرافعartinya Allah Yang Maha
Meninggikan, maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mengingat kekuasaan Allah terhadap hamba-Nya,
hanya Allahlah yang berhak meninggikan derajat manusia dan Dia pula
yang berhak merendahkan-Nya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al-
Asma-ul-Husna. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah
terhadap Hambanya. Karena itu, jika nama-nama tersebut kita sebut sebagai suatu
permohonan, niscaya akan mempunyai pengaruh yang sangat besar,
Anjuran untuk berdoa menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam firman
Allah: “Hanya milik Allah Asma-Ul Husna, maka berdoalah kepadaNya dengan
menyebut Asma-Ul Husna, dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Surat Al-A’raf Ayat 180).
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, tentunya masih banyak kesalahan
karena minimnya pengetahuan kami. Kritik dan saran sangat kami harapkan guna
memperbaiki makalah kami selanjutnya. Akhirnya, kurang dan lebih kami minta
maaf. Semoga bermanfaat dan dapat menambah khasanah keilmuan bagi kita
semua.
14
DAFTAR PUSTAKA
Krishna Anad, Asmaul Husna 99 Nama Allah Bagi Orang Modern, 1999, Jakarta;
Gramedia Pustaka Utama.