Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

“INDAHNYA ASMAUL HUSNA DAN JADIKAN ISLAM WASHATIYAH SEBAGAI


RAHMATAN LIL ALAMIN”

DI DUSUN OLEH:
NAZWA AZZAHRA MAHARANI
KELAS:
X-MIPA 3
ABSEN:
26
KATA PENGANTAR
Rasa syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, karena berkah dan rahmatnya kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah ini saya beri judul
“INDAHNYA ASMA,UL HUSNA DAN JADIKAN ISLAM WASHATIYAH SEBAGAI
RAHMATAN LIL ALAMIN”.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. Saya mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak terutama yang
bersifat membangun guna terciptanya kesempurnaan dari makalah ini . Jika di dalam makalah ada
kesalahan dan kekurangan mohon di maklumi dan dimaafkan. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. ii
BAB I ……………………………………………………………………………………… 1
PENDAHULUAN ……….…………..…………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang …..………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah ….…………………………..……………………….... 2
1.3 Tujuan Masalah ……..…………………………………………………… 2
BAB II ……………………………………………………………………………………… 3
PEMBAHASAN …………………………………………………………………………… 3
2.1 Pengertian Asmaul Husna…………………………………………………. 3
2.2 Memahami Materi Inti ……………………………………………………. 4
2.3 Hikmah Mengamalkan Asmaul Husna ………………………………….. 5
2.4 Ciri-Ciri Washatiyah……………………………………………………… 5
BAB III …………………………………………………………………………………….. 6
PENUTUP …………………………………………………………………………………. 6
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………... 6
3.2 Saran………………………………………………………………………... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Asma’ul husna
Allah swt adalah dzat yang maha perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak
terbatas dan bersifat kekal. Allah swt menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan
umat manusia, dalam menciptakan alam Allah tidak pernah meminta bantuan terhadap
makhluk lain, oleh karena itu kita sebagai hamba Allah Hendaknya selalu memuliakan-
Nya, kemampuan Allah dengan cara selalu mentaati segala apa yang telah diperintahkan-
Nya dan juga menjauhi segala sesuatu yang telah dilarang-Nya.
Kemampuan Allah dalam menciptakan alam beserta isinya merupakan wujud dari Asmaul
Husna, Allah memiliki 99 Asmaul Husna. Nama-nama tersebut telah disebutkan dalam Al-
Qur’an bahwa Adanya Asmaul Husna sebagai bukti bahwa Allah maha perkasa dan maha
bijaksana, untuk itu maka kita wajib mengamalkan Asmaul Husna ke dalam kehidupan
sehari-hari.

Islam washatiyah sebagai rahmatan lil’alamin


1. islam washatiyah
Dalam Islam rujukan beragama yang paling utama al-Qur’an dan al-Hadist,
namun fenomena menunjukkan bahwa wajah Islam sangat banyak, Islam terkadang
memiliki khas sendiri-sendiri dalam praktek dan amaliah keagamaan.
Yang menjadi permasalahan adalah dapatkah dari yang berbeda tersebut untuk saling
menghormati, tidak saling menyalahkan, tidak menyatakan paling benar sendiri, dan
bersedia berdialog sehingga tercermin bahwa perbedaan itu benar- benar rahmat. Jika ini
yang dijadikan pijakan dalam beramal dan beragama, maka inilah sebenarnya makna
konsep “Islam moderat”. Artinya siapa pun orangnya dalam beragama dapat bersikap
sebagaimana kriteria tersebut, maka dapat disebut dengan Islam yang moderat.

1
1.2 Rumusan masalah

Asmaul husna
1. Apakah yang dimaksud dengan Asmaul Husna?
2. Bagaimana dalil naqli tentang Asmaul Husna itu?
3. Bagaimana khasiat dari Asmaul Husna itu?
4. Apa hikmah yang terkandung dalam mengamalkan Asmaul Husna itu?
Islam washatiyah sebagai rahmatan lil’alamin
1. Wasath dalam beragama islam dapat diklasifikasi ke dalam empat lingkup! Apa saja?
2. Sebutkan ciri ciri islam wasatiyah?
3. Jelaskan Islam washatiyah sebagai Rahmatan lil Alamin?
4. Jelaskan makna radikalisme?
5. Sebutkan ciri ciri radikalisme dan factor penyebab radikalisme?
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Menjelaskan pengertian, dalil, dan contoh pengamalan dalam kehidupan sehari-hari
dari Asmaul Husna Al-Kariim, Al-Mukmin, Al-Wakil, Al-Matiin, Al-Jami, Al-Hafidz,
Al-Rafi, Al-Wahhab, A-Rakib, Al-Mubdi, Al-Muhyi, Al-Hayyu, Al-Qayyum, Al-Akhir,
Al-Mujiib, Al-Awwal .
2. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian dari Islam Wasathiyah serta makna dan ciri-
cirinya.
3. Menjelaskan makna dari radikalisme.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asmaul Husna
Asmaul husna yaitu ‫ اسماء‬jamak dari ‫ اسم‬yang artinya nama-nama sedangkan ‫ الحسنى‬artinya
yang baik atau yang indah, sedangkan secara Terminologi Asma'ul Husna adalah nama-
nama milik Allah yang baik lagi indah.
Nama-nama indah (Asmaul Husna) yang berjumlah 99 menurut hitungan ulama Sunni,
dapat dirangkai secara kronologis begitu indah ibarat seuntai tasbih. Yang dimulai dengan
lafadz al-jalalah (Allah). Seperti yang telah disebutkan bahwa Asmaul Husna Allah swt
berjumlah 99 nama. Dan dari Asmaul Husna tersebut merupakan sifat wajib Allah, yakni
sifat-sifat yang pasti dimiliki Allah swt.
Oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk berdoa dengan asmaul husna yaitu dengan
menyebut nama-nama Allah yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah, yang
jumlahnya ada 99 nama. Dan hendaknya doa itu tidak sekedar menghafal lafal-lafalnya
saja, tetapi hendaklah diresapi dan dihayati makna-makna yang terkandung
didalamnyaHendaklah diucapkan dengan penuh tawakal dan khusyu serta dengan
merendahkan diri dihadapan Allah maka insya Allah apa yang kita inginkan atau yang kita
hajatkan akan terkabul. Dan Asmaul Husna sangat besar sekali pengaruh dan manfaatnya
bagi setiap orang yang mengamalkannya.

3
2.2 Memahami Materi Inti
1. Al Kariim ‫ الكریم‬: memiliki arti Yang Maha Pemurah
2. Al Mu`min ‫ المؤمن‬: memiliki arti Yang Maha Memberi Keamanan
3. Al Wakiil ‫ الوكیل‬: memiliki arti Yang Maha Memelihara
4. Al Matiin ‫ المتین‬: memiliki arti Yang Maha Kokoh
5. Al Jamii` ‫ الجامع‬: memiliki arti Yang Maha Mengumpulkan
6. Al Hafizh ‫ الحفیظ‬: memiliki arti Yang Maha Memelihara
7. Ar Raafi ‫ الرافع‬: memiliki arti Yang Maha Meninggikan
8. Al Wahhaab ‫ الوھاب‬: memiliki arti Yang Maha Pemberi Karunia
9. Ar Raqiib ‫ الرقیب‬: memiliki arti Yang Maha Mengawasi
10. Al Mubdi ‫ المبدئ‬: memiliki arti Yang Maha Memulai
11. Al Muhyii ‫ المحیى‬: memiliki arti Yang Maha Menghidupkan
12. Al Hayyu ‫ الحي‬: memiliki arti Yang Maha Hidup
13. Al Qayyuum ‫ القیوم‬: memiliki arti Yang Maha Mandiri
14. Al Aakhir ‫ األخر‬: memiliki arti Yang Maha Akhir
15. Al Mujiib ‫ المجیب‬: memiliki arti Yang Maha Mengabulkan

4
2.3 Hikmah Mengamalkan Asmaul Husna
1. Untuk mencukupi segala hajat kita di dunia.
2. Untuk pertahanan dan keselamatan.
3. Untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
4. Untuk kesejahteraan anak cucu, dan kelapangan rezeki kita.
5. Ketenangan Jiwa.
6. Kesehatan jasmani rohani.
7. Untuk kharisma dan pangkat jabatan.
8. Menjaga dan melindungi dari kegelinciran akidah dan agama, mengawal dari gangguan
setan, sebagai pembersih dari sifat sifat tercela dan menjadi penghibur ketika terkena
musibah.
9. Bertambahnya iman seseorang.
2.4 Ciri- Ciri Washatiyah
1. Tawassuth (mengambil jalan tengah) yaitu pemahaman dan pengamalan yang tidak
ifrath (berlebih-lebihan dalam beragama) dan tafrith (mengurangi ajaran agama).
2. Tawazun (berkesinambungan) yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara
seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi.
3. I’tidal (lurus dan tegas) yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan
hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional.
4. Tasamuh (toleransi) yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek
keagamaan dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
5. Musawah (persamaan) yaitu tidak bersikap diskriminasi pada yang lain sebab perbedaan
keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang.
6. Syura (musyawarah) yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah untuk
mencapai mufakat dengan prinsip kemaslahatan di atas segalanya.
7. Ishlah (reformasi) yaitu mengutamakan prinsip reformatif untuk mencapai keadaan lebih
baik yang mengakomodasi perubahan dan kemajuan zaman dengan berpijak pada
kemaslahatan umum dengan tetap berpegang pada prinsip melestarikan tradisi lama yang
baik, dan menerapkan hal-hal baru yang lebih baik.
8. Aulawiyah (mendahulukan yang prioritas) yaitu kemampuan mengidentifikasi hal ihwal
yang lebih penting harus diutamakan untuk diimplementasikan dibandingkan dengan
kepentingan lebih rendah.
5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulannya setelah kita memahami makna asmaul husna yang telah dibahas
hendaknya kita dapat meneladani asmaul husna tersebut.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini dalam pelajaran akidah akhlak untu penilaian pts dan tentunya
masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sadar bahwa ini merupakan proses dalam
menempuh pembelajaran, untuk itu Penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun demi kesempurnaan hasil makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini
dapat dijadikan suatu ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai