Anda di halaman 1dari 14

Tauhid

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inti ajaran agama Islam terletak pada kajian tauhid. Oleh karena itu, berbagai kitab
menegaskan bahwa kewajiban pertama umat Islam adalah mempelajari tauhid. Tujuan
didirikannya ilmu tauhid adalah untuk mencoba memahami apa yang dilakukan para ulama
tentang keyakinan Islam yang terkandung dalam Al-Quran.
Qur'an dan Hadits.

Makna tauhid dari segi bahasa atau etimologi adalah bentuk kata mashdar, yang berasal
dari etimologi kata kerja bentuk lampau yaitu wahhada yuwahhidu wahdah yang memiliki arti
mengesakan atau menunggalkan, dikutip dari buku Studi Ilmu Tauhid/Kalam oleh Mulyono dan
Bashori.

Kata Tauhid, artinya menegaskan bahwa Allah SWT adalah Dzat-Nya, Nama-Nya,
Perbuatan-Nya dan ilmu tauhid mempelajari bahwa Allah SWT itu 1. Dalam makalah ini,
penyusun akan menjelaskan Asma Allah, Sifat Allah, dan Af’al Allah.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Asma Allah?


b. Apa yang dimaksud dengan Sifat Allah?
c. Apa yang dimaksud dengan Af’al Allah?
BAB II
PEMBAHASAN

a. Asma Allah

Kata Asma merupakan bentuk jamak dari kata ism yang berasal dari Assumu.
Asma Allah adalah nama-nama baik yang dimiliki oleh Allah S.W.T. Sedangkan Kata
Husna merupakan bentuk Muannat dari kata Ahsan yang berarti tertinggi. Oleh karena
itu, makna Asmaul Husna adalah nama yang tertinggi berdasarkan sifat-sifat Allah
Subhanahu Wa Ta'ala. Namun perlu ditegaskan bahwa sifat-sifat tersebut berbeda dengan
sifat manusia dan makhluk hidup lainnya, karena tidak ada satupun yang serupa dengan-
Nya.

Firman Allah :
‫َو هّٰلِل ِ ااْل َ سْ َم ۤا ُء ْال ُح سْ ٰن ى َف ْاد ُع ْو هُ ب َِه ۖا َو َذ ُر وا الَّ ِذ ْي َن ي ُْل حِ ُد ْو َن فِيْٓ اَ سْ َم ۤا ِٕى ۗهٖ َس يُجْ َز ْو َن َم ا َك ُان ْو ا َي عْ َم لُ ْو َن‬
Artinya : "Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepada Nya dengan
menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (QS. Al-Araf : 180).

Penjelasan mengenai arti dari Asmaul Husna juga tertuang dalam beberapa surat
di
Al-Qur’an, salah satunya surat Al Isra ayat 110 :
‫ت بِهَا َوٱ ْبت َِغ بَ ْينَ ٰ َذلِكَ َسبِياًل‬
ْ ِ‫ك َواَل تُ َخاف‬ ۟ ‫ُوا ٱلرَّحْ ٰمنَ ۖ َأيًّا َّما تَ ْدع‬
َ ِ‫ُوا فَلَهُ ٱَأْل ْس َمآ ُء ْٱل ُح ْسن َٰى ۚ َواَل تَجْ هَرْ ب‬
َ ِ‫صاَل ت‬ َ
۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ َأو ٱ ْدع‬
ِ
۟ ‫قُ ِل ٱ ْدع‬

Artinya : Katakanlah : “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana
saja kamu seru, Dia mempunyai Al Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan
janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula
merendahkannya dan carilah jalan tengah diantara kedua itu.”

Asmaul Husna memang banyak diketahui berjumlah 99 nama. Tetapi, perlu


diketahui bahwa sebenarnya jumlah Asmaul Husna bisa lebih dari 99.
Hal ini tertuang lewat hadis Bukhari dan Muslim:

"Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu, barangsiapa yang


memahaminya akan masuk surga." (HR Bukhari dan Muslim).

Menurut Syekh Shalih al-Ja'fari dalam kitab Khawwash Asma ul-Husna Littadawi
wa Qadha il-Hajat, disebutkan bahwa membaca Asmaul Husna sama artinya dengan
berdoa sesuai dengan sifat nama Allah yang dibaca.

Misalnya membaca Ar-Rahman sama dengan memohon rahmat Allah dan


membaca Al Lathif sama dengan memohon untuk diberikan kelembutan.

Lalu beberapa manfaat dalam membaca dan memahami arti Asmaul Husna yaitu
sebagai berikut:

1. Menguatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, sang pencipta semua alam
2. Selalu mengingat Allah dalam aktivitas sehari-hari sehingga terhindar dari perbuatan
tercela
3. Diberikan petunjuk oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar selalu berjalan di jalan
yang lurus dan tidak tersesat
4. Dimuliakan dan diterangi hatinya oleh Allah
5. Mendapatkan keberkahan dalam urusan dunia dan akhirat
6. Dilapangkan saat mengalami kesulitan
7. Membantu hati menjadi lebih tenang dan tentram
8. Dimudahkan dalam mendapatkan rezeki

a. Sifat Allah
Allah swt memiliki sifat-sifat yang tentunya tidak sama dengan sifat yang dimiliki
oleh manusia ataupun makhluk lainnya. Mengenal sifat-sifat Allah dapat meningkatkan
keimanan kita. Seseorang yang mengaku mengenal dan meyakini Allah itu ada namun ia
tidak mengenal sifat Allah, maka ia perlu lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.

Sifat Yang Wajib dan Sifat Yang Mustahil Bagi Allah 

Adapun yang wajib bagi Ketuhanan itu bersifat dengan empat sifat:

1. Sifat Nafsiyah, yaitu Wujud

2. Sifat Salbiyah yaitu, Qidam, Baqa, Mukhalafatuhu lil khawaditsi, Qiyamuhu binafsihi
dan Wahdaniat.
3. Sifat Ma’ani, yaitu, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sami’, Bashir dan Kalam.

4. Sifat Ma’nawiyah, yaitu Qadirun, Muridun, ‘Alimun, Hayyun, Sami’un, Bashirrun


dan Muttaqalimuun.

1. Wujud
Sifat Allah yang pertama yaitu Wujud. Wujud artinya ada. Keimanan seseorang akan
membuatnya dapat berpikir dengan akal sehat bahwa alam semesta beserta isinya ada karena
Allah yang menciptakannya.
“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan
hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam.“ (QS. Al-A’raf: 54)
2. Qidam
Qidam berarti dahulu atau awal. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt sebagai
Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan.
“Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu. “ (QS. Al-Hadid: 3)
3. Baqa’
Sifat Allah Baqa’ yaitu kekal. Manusia, hewan ,tumbuhan, dan makhluk lainnya selain
Allah akan mati dan hancur. Kita akan kembali kepadaNya dan itu pasti. Hanya Allah lah
yang kekal.
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan. “ (QS. Ar-Rahman: 26-27)
4. Mukhalafatu lil hawadits
Sifat Allah ini artinya adalah Allah berbeda dengan ciptaanNya. Itulah keistimewaan dan
Keagungan Allah swt.
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi
Maha Melihat. “ (QS. Asy-Syura: 11)
5. Qiyamuhu binafsihi
Sifat Allah selanjutnya yaitu Qiyamuhu binafsihi, yang artinya Allah berdiri sendiri.
Allah menciptakan alam semesta, membuat takdir, menghadirkan surga dan neraka, dan lain
sebagainya, tanpa bantuan makhluk apapun. 
“ALLAH, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus makhluk-Nya. “ (QS. Ali-Imran: 2)
6. Wahdaniyyah
Sifat Allah Wahdaniyyah yaitu esa atau tunggal. Hal ini sesuai dengan kalimat
syahadat, Asyhadu alaa ilaa ha illallah, Tiada Tuhan selain Allah.
“Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain ALLAH, tentulah keduanya itu sudah
rusak binasa. Maka Maha Suci ALLAH yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka
sifatkan. “ (QS. Al-Anbiya: 22)
7. Qudrat
Qudrat adalah berkuasa. Sifat Allah ini berarti Allah berkuasa atas segala yang ada atau
yang telah Ia ciptakan. Kekuasaan Allah sangat berbeda dengan kekuasaan manusia di dunia.
Allah memiliki kuasa terhadap hidup dan mati segala makhluk. Kekuasaan Allah itu sungguh
besar dan tidak terbatas, sedangkan kekuasaan manusia di dunia dapat hilang atas kuasa
Allah swt.
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. “ (QS. Al-Baqarah: 20)
8. Iradat
Iradat berarti berkehendak. Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt memiliki
kehendak atas semua ciptaanNya. Bila Allah telah berkehendak terhadap takdir atau nasib
seseorang, maka ia takkan dapat mengelak atau menolaknya. Manusia hanya dapat berusaha
dan berdoa, namun Allah lah yang menentukan. Kehendak Allah ini juga atas kemauan Allah
tanpa ada campur tangan dari manusia atau makhluk lainnya.
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud:
107).
9. Ilmu
Ilmu artinya mengetahui. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, meskipun pada hal
yang tidak terlihat. Tiada yang luput dari penglihatan Allah.
“Katakanlah (kepada mereka): Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang
agamamu (keyakinanmu), padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”  (QS. Al-Hujurât: 16)
10. Hayat
Sifat Allah Hayat atau Hidup. Namun hidupnya Allah tidak seperti manusia, karena Allah
yang menghidupkan manusia. Manusia bisa mati, Allah tidak mati, Ia akan hidup terus
selama-lamanya.
“Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.” (QS. Al-Baqarah: 255)
11. Sam’un
Sifat Allah Sam’un atau mendengar. Allah selalu mendengar semua hal yang diucapkan
manusia, meskipun ia berbicara dengan halusnya atau tidak terdengar sama sekali.
Pendengaran Allah tidak terbatas dan tidak akan pernah sirna.
“Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ (QS. Al-Maidah: 76).
12. Basar
Basar artinya melihat. Penglihatan Allah juga tidak terbatas. Ia dapat melihat semua yang
kita lakukan meskipun kita melakukan sesuatu secara sembunyi-sembunyi. Allah mampu
melihat, naik yang besar maupun yang kecil, yang nyata maupun kasat mata. Sifat Allah ini
menandakan bahwa Allah Maha Sempurna.
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al-Hujurat: 18)
13. Kalam
Kalam artinya berfirman. Sifat Allah ini dapat kita lihat dengan adanya Al Quran sebagai
petunjuk yang benar bagi manusia di dunia. Al Quran merupakan firman Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. “ (QS. An-Nisa: 164)
14. Qadirun 
Sifat Allah ini berarti Allah adalah Dzat yang Maha Berkuasa. Allah tidak lemah, Ia
berkuasa penuh atas seluruh makhluk dan ciptaanNya.
“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu. “ (QS. Al Baqarah: 20).
15. Muridun 
Allah memiliki sifat Muridun, yaitu sebagai Dzat Yang Maha Berkehendak. Ia
berkehendak atas nasib dan takdir manusia.
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki. “ (QS.Hud: 107).
16. ‘Alimun
Sifat Allah ‘Alimun, yaitu Dzat Yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala hal
yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Allah pun dapat mengetahui isi hati dan
pikiran manusia.
“Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu. “ (QS. An Nisa’: 176).
17. Hayyun 
Allah adalah Dzat Yang Hidup. Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur
ataupun lengah.
“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati. “ (QS. Al Furqon:
58).
18. Sami’un 
Allah adalah Dzat Yang Maha Mendengar. Allah selalu mendengar pembicaraan
manusia, permintaan atau doa hambaNya.
“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. “ (QS. Al Baqoroh: 256).
19. Basirun 
Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat. Sifat Allah ini tidak terbatas seperti halnya
penglihatan manusia. Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita
selalu berbuat baik.
“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al Hujurat: 18).
20. Mutakallimun 
Sifat Allah ini berarti Yang Berbicara. Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman
melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah
patuh dan tunduk terhadap Allah swt.
`Sifat yang dimiliki oleh Allah merupakan zat pribadi-Nya. Tempat titik tujuannya adalah
sifat manusia. Contohnya manusia melihat maka sifat Allah adalah melihat, manusia
mendengar maka sifat Allah adalah melihat, manusia berkata-kata maka sifat Allah berkata-
kata, manusia mempunyai daya maka sifat Allah Berkuasa, manusia hidup maka sifat Allah
adalah hidup namun sifat Allah lebih segalanya dan tidak bisa dibandingkan dengan
manusia. 
“barang siapa mengenal dirinya, ia mengenal Tuhanmu.”

b. Af’al Allah

Af’al Allah adalah perbuatan Allah. Bahwa segala yang ada yaitu alam semesta
ini dan segala isinya termasuk manusia adalah Af’al (perbuatan) Allah SWT. Adanya
bumi, langit, manusia, malaikat, jin, surga, neraka dan yang lainnya merupakan Af’al
Allah.  

Firman Allah : “Allah yang menjadikan kamu dan apa yang kamu perbuat.” (QS. ash
shaffat : 96).

Perbuatan yang terjadi digolongkan pada:


1. Baik pada bentuk (rupa) dan isi (hakekatnya) seperti iman dan taat
2. Buruk pada bentuk (rupa) namun baik pada pengertian isi (hakekat) seperti kufur dan
maksiat.

Namun perlu digaris bawahi bahwa tidak akan ada perbuatan buruk pada diri manusia
jika manusianya sendiri tidak melakukan hal yang buruk pada dirinya sendiri.

Ketahuilah bahwa untung baik (seperti beriman) dan untung jahat (seperti kafir)
semuanya sudah ditetapkan oleh Allah. Jadi, Allah tidak bisa disalahkan karena pada diri
manusia Allah mengaruniakan hati agar manusia bisa bebas memilih sendiri antara baik
dan buruk maksudnya Allah tetap memberikan kebebasan pada manusia dalam
menentukan nasib dirinya sendiri, semuanya memang sudah di tetapkan dan dituliskan
tentang nasib setiap mahkluk di lauhul mahfuzd (di dalam kitab ketentuan nasib tiap
mahkluk) oleh Allah dan yang ditetapkan dan di tuliskan itu tidak akan di ubah lagi,
walau pada lauhul mahfuzh tidak berubah lagi akan tetapi pada Allah yaitu pada hak
Allah ta'ala masih bisa berubah sesuai dengan kehendak Nya karena Allah bersifat jaiz
(harus) yaitu boleh menjadikan atau tidak menjadikan sesuatu sesuai kehendak Nya (ini
hak mutlak Allah).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam Bab sebelumnya, penulis mendapatkan


kesimpulan tentang Asma Allah, Sifat Allah, dan Af’al Allah sebagai berikut :
a. Asma Allah adalah nama-nama baik yang dimiliki oleh Allah S.W.T.
b. Sifat Wajib Allah S.W.T adalah sesuatu yang melekat pada diri Sang Pencipta
dengan memiliki 20 sifat wajib yang harus diketahui oleh seorang muslim.
c. Af’al Allah adalah perbuatan Allah dengan segala yang ada yaitu alam
semesta ini dan segala isinya termasuk manusia adalah Af’al (perbuatan)
Allah SWT.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas,
Bagi pembaca, secara khusus materi Ilmu Tauhid sangatlah penting bagi para pelajar, dan
dalam agama Islam pun tidak ada batasan dalam menggali ilmu pengetahuan. Secara
umum materi Ilmu Tauhid juga mencerminkan ketaatan seorang hamba dalam menggali
pengetahuan tentang Yang Maha Kuasa yang telah diwajibkan bagi hamba untuk
mengetahui-Nya, agar terjauh dari segala fitnah dunia.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Esai. “ESAI: DZAT, SIFAT, AFAL, DAN ASMA ALLAH.” ESAI, 8 Apr. 2011, esai-

esai.blogspot.com/2011/04/dzat-sifat-afal-dan-asma-allah.html. Accessed 16 Oct. 2022.


“Tentang Dzat, Sifat, Af’al Dan Asma Allah - Tiada Tuhan Selain Allah.” Sejatiaku.blogspot.com,

sejatiaku.blogspot.com/2017/11/tentang-dzat-sifat-afal-dan-asma-allah.html. Accessed 16 Oct.

2022.

“Kajian Sifat Yang Wajib & Yang Mustahil Bagi Allah (50 'Akaid) - Tiada Tuhan Selain

Allah.” Sejatiaku.blogspot.com, sejatiaku.blogspot.com/2017/11/kajian-sifat-yang-wajib-yang-

mustahil.html. Accessed 16 Oct. 2022.


Anda mungkin juga menyukai