Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Allah swt. adalah dzat yang maha perkasa, keperkasaan Allah
tiada bandingannya, tidak terbatas dan bersifat kekal. Allah swt.
menciptakan alam semesta ini untuk kepentigan umat manusia,
dalam menciptakan alam Allah tidak pernah meminta bantuan
terhadap mahluk lain, oleh karena itu kita sebagai hamba Allah
hendaknya selalu memuliakan-Nya, kemampuan Allah dengan
cara selalu mentaati seagala apa yang telah diperintahkan-Nya
dan juga menjauhi segala sesuatu yang telah di larang-Nya.
Kemampuan Allah dalam menciptakan alam beserta isinya
merupakan wujud dari Asmaul Husna yaitu Al-Aziz, Allah memiliki
99 Asmaul Husna, termasuk di antaranya ialah Al-Gaffar, Al-Basit,
An-Nafi, Ar-Rauf, Al-Barr, Al-Hakim, Al-Fattah, Al-Adl, Al-Qayyum,
dan seterusnya. Nama-nama tersebut telah disebutkan dalam AlQuran bahwa adanya Asmaul Husna sebagai bukti bahwa Allah
maha perkasa dan maha bijaksana, untuk itu maka kita wajib
mengamalkan Asmaul Husna ke dalam kehidupan sehari-hari.

B.

Rumusan Masalah
1.

Apa yang dimaksud dengan Asmaul Husna ?

2.

Jelaskan 10 Asmaul Husna !

3.

Bagaimana cara menunjukkan kebenaran tanda-tanda


kebesaran Allah melalui 10 Asmaul Husna (al-Muqsith, alWaarits, an-Naafi, al-Baasith, al-Hafiidz, al-Walii, al-Waduud,
ar-Raafi, al-Mu`iz, al-Afuww)?

4.

Bagaimana perilaku orang yang mengutamakan Asmaul


Husna ?

5.

Bagaimana meneladani Asmaul Husna ?

C. Tujuan
1.

mengetahui pengertian asmaul husna

2. mengetahui cara menunjukkan kebenaran tanda-tanda


kebesaran allah melalui asmaul husna
3. mengetahui perilaku orang yang mengutamakan asmaul husna
4. mengetahui cara meneladani asmaul husna

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asmaul Husna


Etimologi Asmaa'ul husna berasal dari kata jamak
dari yang artinya nama-nama sedangkan artinya yang

baik atau yang indah. Terminologi Asma'ul Husna adalah nama


nama milik Allah

yang baik lagi indah. Nama-nama Allah yang

agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu


dalam kebesaran dan kehebatan Allah, sebagai pencipta dan
pemelihara alam semesta beserta segala isinya.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan
menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah
alamat kepada yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya.
Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan
penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh
dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.
Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan
suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang
menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama,
namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Allah swt
yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang
beriman seperti Nabi Muhammad saw.
Seluruh nama Allah bersifat Taufiqiyah, yaitu tidak ada
ruang sedikitpun bagi akal untuk menentukannya. Akal kita tidak
mungkin sampai pada segala sesuatu yang menyangkut hak Allah
seperti dalam masalah nama-n ama-Nya. Para ulama berpendapat
bahwa kebenaran adalah ketetapan dengan kebenaran yang lain.
Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah

adalah ..." karena tiada satupun yang dapat disetarakan dengan


Allah.
Berikut adalah beberapa dalil yang terkandung di dalam AlQur'an dan Hadis tentang Asmaul






1. "Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia, Dia memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang baik)." - (AlQuran, Surat Thaa-Haa: 8)



2. Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama
yang mana saja kamu seru, Dia memiliki al asmaaulhusna (namanama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu
dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan
tengah di antara kedua itu" - (Al-Quran.Surah Al Israa ': 110)
3.

Dari Abu Huraira R.A.: Nabi saw. bersabda: "Allah itu memiliki
sembilan puluh sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang
mampu menghafalnya, maka dia akan masuk surga. Dan dijelaskan
dalam sebuah hadist yang artinya :

1.

Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama yaitu 100 dikurangi 1


(satu)

barang

siapa

menghafalkannya

akan

masuk

surga.

Sesungguhnya Allah itu witir (tidak genap). Dia menyukai witir itu
(HR. Baihaqi)"

2.

Menurut Abdullah Sani dalam bukunya Asmaul Husna 76 nama dari


Asmaul Husna terdapat dalam Al Quran, sedang 23 lainnya terdapat
dalam hadist.
Menurut

Islam,

seorang

muslim

tidak

akan

diberi

nama

menyerupai nama Allah dalam bentuk yang sama-misalnya Al Malik,


tetapi bisa disebut Malik. Namun nama / sifat Allah bisa digabungkan
dengan kata "Abdul -" yang berarti hamba (contohnya. - kepada
Allah) dan biasa digunakan sebagai nama orang untuk orang Muslim.
Misalnya 'Abdul ar-Rahman ("hamba kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih").

B. Menguraikan 10 Asmaul Husna


Menurut bahasa, asmaul husna berarti nama-nama yang baik,
sedangkan menurut istilah berarti nama-nama baik yang dimiliki Allah
sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-Nya. Di dalam al-Quran
nama-nama yang baik dijelaskan pada Qs. Al-Araf/7: 180 sebagai
berikut :



Artinya: Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. (Qs. Al-Araf/7: 180)
Nama-nama indah (Asmaul Husna) yang berjumlah 99 menurut
hitungan ulama Sunni, dapat dirangkai secara kronologis begitu indah
ibarat seuntai tasbih. Dimulai dengan lafadz al-jalalah, Allah, dengan
angka 0 (nol), yang di anggap angka kesempurnaan, disusul
dengan al-Rahman, al-Rahimdan seterusnya sampai angka ke 99, alSabur. Dan kembali lagi ke angka nol, Allah (al-jalalah), atau kembali
lagi ke pembatas besar dalam untaian tasbih, symbol angka nol
berupacyrcle, bermula dan berakhir pada stu titik, atau menurut
istilah Al-Quran: Inna li Allah wa inna ilaihi rajiun,(kita berasal dari
tuhan dan akan kembali kepada-Nya).
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa Asmaul Husna Allah
SWT berjumlah 99 nama. Sebagian dari Asmaul Husna tersebut
termasuk kedalam sifat wajib Allah, yakni sifat-sifat dan pasti dimiliki
Allah

SWT.

Mengenai

jumlah

Asmaul

Husna

Rasulullah

SAW

bersabda; Artinya: Sesunnguhnya Allah itu mempunyai Sembilan


puluh

Sembilan

nama,

seratus

kurang

satu.

Barang

siapa

menghafalkannya dengan meyakini akan kebenarannya maka ia


masuk syurga, sesungguhnya Allah itu maha ganjil tidak genap dan
senang sekali sesuatu yang ganjil. (HR. Ibnu Majah).
Kembali lagi ke pembahasan awal, yakni menguraikan sifat Allah
dalam Asmaul Husna (Al Muqsith, An Nafii`, Al Waarist, Ar Raafi`, Al
Baasith, Al Hafizh, Al Waduud, Al Waalii, Al Mu`izz, Al Afuww). Untuk
lebih jelasnya saya akan menguraikan sebagai berikut;
1)

Al Muqsith

Yang Maha Seimbang.

Allah tidak pernah memberatkan satu pihak dengan pihak yang


lain, dan Allah tidak meringankan satu pihak dengan pihak yang lain,
kaya dan miskin, kedudukan raja dan budak, semuanya di Anggap
sama.
2)

An Nafii`

Dikatakan

bahwa

Yang Maha Memberi Manfaat.

Dialah

yang

memberi

Manfaat,

Allah

menciptakan apa-apa yang ada di bumi ini untuk memberikan


manfaat kepada mahluknya.
3)

Al Waarits

Yang Maha Pewaris.

Dalam kehidupan manusia Allah tidak hanya mewarisi harta,


tanah/daerah (QS, Al-Ahzab 33.27) tapi juga Al-Quran (Qs. Al-Fatir

35.32) bahkan atas izin-Nya seseorang dapat mewarisi ilmu (An-Naml


27.16) yang penting adalah mewarisi syurga (Qs. Maryam 19.19) .

4)

Ar

Raafi`

Yang

Maha

Meninggikan

(makhluknya).
Walaupun kita sudah jatuh, Ia dapat membangkitkan kita
kembali, walaupun sudah mencapai titik rendah, Ia bisa meninggikan
kembali. Karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk dapat
melakukannya.
5)

Al

Baasith

Yang

Maha

Melapangkan

(makhluknya).
Ketika kita dihadapkan dengan permasalahan hidup seakanakan hari-hari yang kita hadapi cukup lama, ketika kita mendapatkan
musibah seakan-akan kita pesimis untuk dapat melaluinya dan
enngan mengikhlaskannya. Tapi ketika kita sadar, Dialah (Allah) yang
maha melapangkan segala-galanya, Dalah yang melapangkan jiwa
kita, yang membesarkan hati kita dan meningkatkan kesadaran kita.
Karena Allah Maha Pengasih lagi penyayang hamba-Nya.
6)

Al Hafizh

Yang Maha Memelihara.

Begitu besar-Nya ia, sehingga segala sesuatu dapat dipeliharaNya, tanpa pilih kasih, manusia yang kecil, yang sempit wawasannya
tidak bisa mengasihi setiap orang. Manusia juga tidak bisa disebut
sang pemelihara. Paling banter, kita hanya memelihara keluarga kita

sendiri dan itupun karena kehendak-Nya. Tanpa rahmat-Nya kita tidak


dapat melakukan apapun. Sebagai pemelihara dan melestarikan sifatsifat bijak kita. Ia memberikan kepada fisik kita, ia pula yang
memenuhi kebutuhan rohani kita. Pada saat melemah Ia lah sumber
kekuatan, karena Ia adalah yang memberi kekuatan (al-Muqit).
7)

Al Waduud

Yang Maha Mengasihi.

Imam Al-Ghazali berkata, bahwasanya kata Wadud itu lebih


mendekati makna rahmat, tetapi rahmat menyandarkan kebaikan
kepada orang yang dikasihani, sedangkan orang yang dikasihani ialah
orang yang membutuhkan dan orang yang kesulitan. Perbuatan ArRahim itu mensyaratkan orang yang dikasihani itu lemah, sedangkan
perbuatan Al-Wadud itu

tidak

demikian.

Sebab,

rahmat

yang

diberikan Allah kepada siapa yang dikehenndaki-Nya, termasuk di


dalamnya orang mukmin, orang durhaka, orang kuat dan orang
lemah. Tetapi kasih sayang-Nya khusus bagi orang-orang mukmin,
sebab mereka adalah orang-orang yang dikasihi oleh Allah dan
merekalah orang-orang yang khusus mendapatkan kasih saayangNya sebagai tambahan dari rahmat yang telah mereka peroleh.
8)

Al Walii

Al-Waliy Yang Maha Melindungi

Sahabat-sahabat kita di dunia ini tidaklah bisa melindungi kita,


hari ini melindungi besok tidak, hari ini sahabat, bisa jadi besok
berubah menjadi musuh, bahkan ketika ada suatu bencana pun
mereka tak mampu menolong kita, Mereka bukanlah sahabat sejati

kita, mereka hanyalah teman bagi kita, karena hanya Allah lah yang
bisa melindungi kita kapan pun dan dimanapun, karena erlindunganNya tak terbatas oleh ruang dan waktu.
9)

Al Mu`izz

Yang Maha Memuliakan (makhluk-

Nya).
Dikatakan bahwa Al-Muizz itu adalah Dzat yang memberikan
kemuliaan kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, sedangkan
Al-Mudzill itu ialah Dzat yang menundukkan orang yang dikehendakiNya dengan jalan menghinakannya. Namun jangan lupa di balik
penarikannya kembali itupun terdapat kemurahan Allah, Ia ingin
meningkatkan kesadaran kita dan merendahkan derajat kita

itu

merupakan sarana untuk mencapai apa yang di inginkan-Nya. Hanya


kesadarn yang bisa menyelamatkan kita, dan Ia ingin kita selamat,
makadari itu janagn pernah meragukan kebijakan-Nya, apapun di
lakukan oleh-Nya untuk membuat kita sadar. Karena Ia maha
Memuliakan (mahluk-Nya).
10)

Al- Afuww

Yang Maha Pemaaf.

Al Afuww ialah Dzat yang menghapuskan segala kejahatan dan


memaafkan

orang-orang

yang

telah

berbuat

maksiat. Kata

al-

Afuww ini mendekati makna Al-Ghafur, tetapi ia lebih sempurna.


Sebab, Al-Ghafur itu

adalah as-sitr(merahasiakan),

Afuww itu adalah al-mahwu(menghapuskan).

10

sedangkan

Al-

Dikatakan bahwa para malaikat yang ditugasi untuk mencatat


amal perbuatan manusia menghaturkan catatan amal-amalnya pada
hari kiamat, lalu mereka lihat sebagian besar lembaran amal itu telah
terhapus, padahal mereka mengetahui apa isinya. Maka sadarlah
mereka bahwa Allah telah menghendaki kebaikan buat orang itu.
C.

Bukti Kebenaran Asmaul Husna

1.

Al-Muksit

artinya Yang Maha Pemberi Keadilan

Maknanya

adalah

Allah

Maha

menyebarkan

keadilan

dan

kejujuran. Semua telah diciptakan oleh Allah secara seimbang,


ketidak seimbangan sedikit saja akan menjadi bencana bagi manusia
dan ciptaan NYA. Allah memberikan kekuatan yang lebih pada
sebagian

ciptaannya

dan

kelemahan

tertentu

serta

memberi

kekayaan dan kemiskinan kepada sebagian orang dan sebagian yang


lainnya,karenakeadilannya.
Allah memperlakukan hamba hamba seadil adilnya tidak ada satu
perbuatan yang luput dari perhatian NYA. Semua mendapat ganjaran,
baik itu kekeliruan, kesalahan, kezaliman maupun kebaikan.Allah
memberikan ganjaran kepada yang zalim dan memberikan ganjaran
dari yang di zalimi dengan sebaik baiknya ganjaran, namun dalam
melakukan hal itu Allah memberikan ganjaran sebaik baiknya kepada
keduanya, hanya Allah yang Maha Adil yang menjadikan keduanya
mendapat ganjaran terbaik.
2.

Al Waarits

artinya Yang Maha mewarisi

11

Allah SWT Mewarisi segala sesuatu yang ia miliki kepada


hambanya. Bukti kebenaran yang terkandung dalam Al-waris Q.S AlHijr : 23, QS. Al-Ahzab 33.27, QS. Al-Fatir 35.32, An-Naml 27.16) dan
Qs. Maryam 19.19 . Orang-orang yang memandang dengan mata hati
senantiasa

menyaksikan

makna

dari

ayat-ayat

ini

dan

mendengarkannya. Mereka yakin bahwa kerajaan itu hanya milik


Allah sendiri, pada setiap hari, setiap saat, dan setiap detik, karena
itulah Dia azali dan abadi. Hal ini dapat dicapai oleh mereka yang
memahami hakikat tauhid, dan mengetahui bahwa yang tunggal
perbuatannya

di

langit

dan

di

bumi

hanya

satu.

Berakhlak

dengan ism ini mengharuskan kita menjadi warits dari apa yang telah
dilakukan oleh orang-orang saleh, sebab ulama itu adalah pewaris
para nabi.
Maknanya adalah :
a.

Bahwa Allah SWT lah yang menciptakan alam semesta, bumi, langit
dan seisinya untuk di kelola oleh makhluknya dengan sebaik-baiknya,
Q.S Maryam : 40

b.

Manusia

harusnya

semuanya

adalah

menyadari
titipan

bahwa

darinya

semua

maka

milik

manusia

Allah
tidak

dan
boleh

bakhil/kikir dan sombong.


3.

An Nafii

artinya Yang Maha Memberi Manfaat

ALLAH adalah pencipta kebaikan dan pemberi manfaat yang


utama bagi hamba NYA. Karunia Allah tertinggi kepada manusia

12

adalah akal, hati nurani dan iman. Kasih sayang Allah seperti
kebaikan2 NYA terus menerus diberikan kepada hamba hamba NYA.
Jika kita menginginkan sesuatu maka kehendak tersebut tidak akan
dapat menghantarkan kepada kita apa yang kita inginkan atau
menjadikan kita memiliki kehidupan yang kita kehendaki. Seringkali
apa yang kita sukai terlepas dari genggaman kita dan apa ang ktia
tidak inginkan malahan mengejar kita. Itulah kehendak Allah yang
harus

kita

memenuhi

syukuri.
kebutuhan

Allah

menciptakan

kita.

Hewan,

segala

sesuatu

tumbuh-tumbuhan,

untuk
bahkan

seluruh ciptaan Allah di jagad raya ini. Diantara tumbuh-tumbuhan


banyak sekali kasiat yang bermanfaat, sehingga bisa dijadikan obat
untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita, atas izin-Nya pula
seseorang dapat menjadi dokter yang bisa menyembuhkan pasienpasiennya dan semua itu tidak akan terjadi kecuali dengan kebesaran
Allah swt.
4.

Al

Baasith

artinya

Yang

Maha

Melapangkan

(makhluknya) rezeki
Bahwa Allah SWT lah yang berkuasa untuk mencukupi rezeki /
segala kebutuhan hidup dan menentukan segala urusan yang
dihadapi mahluknya Q.S Al-Baqarah 245. Allah tidak akan memberi
cobaan

melebihi

batas

kemampuan

hamba-Nya.

Ketika

kita

mendapat suatu musibah, sepertinya kita sudah tak mempunyai


kekuatan apa-apa, kita merasa lemah, dan terpuruk, tetapi tanpa kita
sadari pada ahirnya kita juga dapat melaluinya, sungguh ini

13

merupakan kebesaran Allah yang melapangkan, hati kita, jiwa kita,


dan kesabaran kita.
5.

Al Hafizh

artinya Yang Maha Memelihara

Dari kata dasar hifz artinya menjaga. Bahwa Allah SWT lah yang
memelihara, menjaga & mengendalikan semua ciptaannya (Q.S. Yusuf
64) dan (Q.S Al-Anbiya : 82). Tidak ada seorangpun yang dapat
menandingi

kekuasannya

dan

mengendalikan

segala

urusan

makhluknya.
Bukti kebenaran Al-Hafizh terdapat dalam surat Al-Baqarah 255.
Maknanya adalah
a.

Allah SWT menjaga mahluknya dari kehancuran &kerusakan

b.

Allah SWT mencatat, menghitung & memberi balasan kepada


hambanya

c.

Allah

SWT

menjaga

para

walinya

yang,

melindungi

dari

kemungkinan berbuat dosa.


6.

Al-waliyy

Maksudnya
mahluknya

(Allah SWT yang maha melindungi)

adalah

ciptaanya

Allah

dari

yang

segala

maha

ganguan

melindungi
yang

kehidupannya.
Bukti kebenaran Al-waliyy
a.

Orang yang beriman akan mendapat

1.

perlindungan dari Allah SWT di dunia dan di Akhirat

2.

mendapat rahmat dan pertolongan dari Allah SWT

14

semua

mengancam

3.

mendapat keselamatan dan kemenangan dalam menjalani hidup

4.

mendapat kesuksesan hidup di dunia, sebagai bekal hidup di akhirat.

5.

Kelak di akhirat Orang kafir tidak akan mendapat perlindungan dari


Allah SWT
Agar

seseorang

mukmin

dapat

meneladani

Makna

yang

terkandung dalam al-waliyy maka dalam seluruh aspek kehidupannya


harus

menerapkan

prinsip

proteksi

(saling

melindungi)

dan

mengamankan segala kemungkinan yang menggangu roda kehidupan


(dari nafsu dan godaan setan yang terkutuk.
7.

Al-wadud

artinya yang maha mengasihi.

Secara istilah allah memiliki sifat yang mengasihi terhadap


mahluknya tanpa terkecuali, terhadap siapapun tanpa pilih kasih .
Bukti kebenaran Al-wadud
a.

Allah SWT yang memberikan nikmat kepada manusia baik yang


tampak maupun tidak nampak

b.

Allah SWT Memuliakan anak keturunan Adam dengan memberikan


Akal, hati, dan keistimewaan lainya.

c.

Allah SWT menurunkan Nabi dan Rasul untuk menyelamatkan hidup


manusia dari kesesatan hidup.

8.

Ar-rafi

(Allah Yang Maha Meninggikan)

Secara istilah Ar-Rafi artinya bahwa Allah SWT memiliki


kekuasaan

untuk

untuk

menggankat

harkat

makhluknya pada derajat yang terbaik (sempurna).

15

dan

martabat

Bukti kebenaran Ar-rafi


a.

Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang beriman dan


berilmu

b.

Allah SWT akan meninggikan tempat manusia,

c.

Bagi mereka yang senantiasa tawadu dalam menjalani hidup

9.

Al-Muizz

(Allah SWT yang maha memuliakan)

Secara istilah Al-Muizz berarti segala kemuliaan hanya milik


Allah SWT dan akan di berikan kepada hambanya yang di kehendaki.
Bukti kebenaran Al-Muizz
a.

Allah SWT akan memuliakan orang-orang yang jiwanya tenang dan


senantiasa mengingat Allah

b.

Orang

yang

senantiasa

mengingat

Allah

SWT

akan

dapat

mengendalikan nafsunya dan Allah Akan memuliakannya kelak di


Akhirat.
10. Al-Affuww

( Allah SWT yang maha pemaaf)

Maknanya adalah bahwa Allah SWT akan memaafkan, Al-afw bearti


memafkan dosa-dosa dan tidak membalas orang-orang yang berbuat
salah. Menurut Imam Al-Gazali Al-Afuww artinya yang menghapuskan
keburukan-keburukan dan mengampuni kekejian
Bukti kebenaran Al-Affuw
a.

Allah SWT Akan memaafkan dosa hambanya karena keterbatasan


dan ketidakmampuan hambanya

16

b.

Allah SWT akan memperlihatkan dosa hambanya dan menutupi


sebagian besar dosa hambanya kelak di Akhirat.
Hal tersebut terdapat dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat
286.

D. Perilaku Orang yang Mengutamakan Asmaul Husna


Manusia yang sempurna ibadahnya dan kedekatannya kepada
Allah adalah orang yang beribadah kepada-Nya dengan semua namanama dan sifat-sifat-Nya. Sehingga Asmaul Husna akan menjadi
inspirasi dan pengingat bagi setiap hamba untuk beribadah secara
ikhsan dan ikhlas. Sebagai arah bagi kita untuk mengamalkan Asmaul
Husna dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini merupakan perilaku orang yang mengamalkan
Asmaul Husna:

Seorang yang mengamalkan sifat AL-MUQSITH, [Alloh Yang


Maha Mengadili], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan perbuatan yang adil dengan senantiasa mengingat
keadilan Alloh. Serta senantiasan memberikan hak adami (rahmah)
kepada sesama manusia ataupun makhluk lain tanpa pilih kasih
terhadap siapapun walaupun terhadap musuh sekalipun.

Seorang yang mengamalkan sifat AL-WARITS,[Alloh Yang Maha


Mewarisi],

maka

dalam

setiap

langkah

kehidupannya

akan

mencerminkan keikhlasan terhadap apa yang diberikan Alloh,selalu

17

mengingat

kebesaran

Alloh,serta

memberikan

shadaqah

yang

berguna yang menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.


Seorang yang mengamalkan sifat AN-NAAFI'U, [Alloh Yang Maha

Pemberi],

maka

dalam

setiap

langkah

kehidupannya

akan

mencerminkan selalu mensyukuri segala nikmat Alloh, berbuat hal


yang

dapat

memberikan

manfaat

kepada

sesamanya,

serta

menjauhkan segala bentuk mafsadat yang dapat menyengsarakan


kehidupan manusia.

Seorang yang mengamalkan sifat AL-BAASITH, [Alloh Yang


Maha Melapangkan], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mengingat pemberian Alloh kepada hamba-Nya,
memberikan pencerahan hati dan pikiran bagi sesama manusia, dan
membantu meringankan segala beban dan rintangan serta hambatan
yang mengganggu kehidupan manusia.

Seorang yang mengamalkan sifat AL-HAFIIDZ, [Alloh Yang Maha


Menjaga],

maka

dalam

setiap

langkah

kehidupannya

akan

mencerminkan selalu mengingat pertolongan Allog terhadap hambaNya dengan keyakinan bahwa Alloh akan selalu menyertai dan
menolong hamba-hamba yang isthiqomah dalam menapak jalan
kebenaran,

serta

membebaskan

sesama

manusia

dari

segala

kemungkinan yang menyesatkan kehidupan-Nya.

Seorang yang mengamalkan sifat AL-WALI, [Alloh Yang Maha


Melindungi],

maka

dalam

setiap

18

langkah

kehidupannya

akan

mencerminkan selalu mengingat kekuasaan Alloh yangb tak terbatas


dan memohon agar selalu dalam lindungan-Nya.

Seorang yang mengamalkan sifat AL-WADUUD,Alloh Yang Maha


Pengasih],

maka

dalam

setiap

langkah

kehidupannya

akan

mencerminkan selalu mengingat kasih sayang Alloh terhadap semua


makhluk-Nya, dan hanya Allohlah yang paling mengetahui hati
hamba-hambanya,

menghormati

dan

menghargai

harkat

dan

martabat manusia dan menjunjung tinngi kehormatan manusia.

Seorang yang mengalkam sifat AR-ROOFI', [Alloh Yang Mha


Meninggikan], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan
mencerminkan selalu mengingat kekuasaan Alloh terhadap hambaNya, hanya Allohlah yang berhak meninggikan derajat manusia dan
Dia pula yang berhak merendahkan-Nya.

Seorang yang mengamalkan sifat AL-MUI'IZZU, [Alloh Yang Mha


Memuliakan],

maka

dalam

setiap

lagkah

kehidupannya

akan

mencerminkan selalu mengingat kemuliaan dan keagungan Alloh,


serta menjaga harkat dan martabat manusia.

Seorang yang mengamalkan sifat AL-AFUWW, [Alloh Yang Maha


Pemaaf],

maka

dalam

setiap

langkah

kehidupannya

akan

mencerminkan selalu mengingat akan harapan ampunan Alloh


terhadap hamba-Nya sehingga tidak mudah putus asa. Dan tidak
segan meminta maaf kepada orang lain atas kesalahan ataupun
kekhilafan

yang

dilakukan

dan

mendapatkan ampunan dari Alloh SWT.

19

senatiasa

berusaha

untuk

E. Meneladani Sifat Allah dalam 10 Asmaul Husna

Al Baasith (Yang Maha Melapangkan makhluknya).


Meneladani Al-basith bearti kita harus melapangkan hati sendiri
dengan cara mendekatkan diri dan taat kepada allah, ketika kita ingat
dan taat kepada allah maka senantiasa hati kita akan tentram. (Qs ArRad 13.28). selain itu kita juga harus melapangkan hati orang lain,
terutama orang yg kita cintai, dengan cara membahagiakannya,
sebagaimana contoh, apabila saudara kita membutuhkan bantuan
maka bantulah semampu kita. Dan bagaimana bantuan yg kita
berikan membuatnya menjadi senang.Al ankabut 29.62.

Al Waarist (yang maha mewarisi)


Yang meneladani sifat ini hendaknya bila memiliki kemampuan
agar

menyumbangkan

warisanya

kepada

keluarga

yang

lebih

membutuhkan. Kalau ini tidak dapat dilakukanya, maka janganlah


warisan menjadikan keluarga berantakkan, dan lebih lagi jangan
memakan harta waris yang bukan haknya. Ini merupakan salah satu
yang dikecam Allah secara tegas (Qs. Al-Fajr:19). Setelah itu dia
dituntut agar menghiasi diri dengan sifat-sifat yang dirinci-Nya ketika
menjelaskan siapa dari makhluk-Nya yang wajar menjadi ahli warist
syurga (Qs. Al-Muminun:1-11)

Al-Muizz (yang maha memulyakan mahluk-Nya)


Kita Sadar bahwa kemulyaan itu milik allah, karnanya jika kita
menginginkan kemulyaan, maka untuk meneladani-Nya kita harus

20

taat dan patuh kepadanya, niscaya allah akan menganugrahkan


kemulyaan kepada kita. Selain itu kita juga harus memulyakan orang
tua kita karna mereka adalah orang yg paling berjasa dalam hidup
kita, memulyakannya dengan berbakti pada kedua orang tua, tidak
sesekali menyakitinya apalagi durhaka padanya. Dan janganlah
engkau terlena oleh masa-masa kesenangan dan kelapangan ketika
semua itu terjadi dengan melupakan Allah didalam kesenangan dan
kebahagiaanmu, dengan menjadi sombong karena mengira bahwa
dirimu lah penyebab keberhasilan dan keamananmu. Maka Pada saat
itu kita harus ingat kepada sahabat iman yang lain, yaitu bersyukur
(syukr), karena Allah menyukai orang-orang yang bersyukur.

AL-Hafizh ( yang maha memelihara)


Untuk meneladaninya kita harus besyukur kepedaAllah SWT
yang

telah

memberikan

beribu-ribu

kenikmatan

kepada

kiata,

termasuk di antaranya ia menciptakan hutan juga unuk kepentingan


kita, untuk itu kita harus memeliharanya dengan baik dan peduli
dengan

lingukan,

semua

yang

diciptakan

Allah

mempunyai

kemanfaatan, karena itu kita harus memeliharanya dengan baik.

Al-Walii (yang maha melindungi)


Untuk meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan tidak
melindungi dan membela orang-orang yang salah. Selalu memohon
perlindungan dari godaan setan, berani mengatakan tidak untuk
mengatakan hal-hal yang tidak baik meskipun menyakitkan diri
sendiri maupun orang lain.

21

An-Nafii` (Yang Maha Memberi Manfaat).


Sifat ini dapat di teladani dengan cara menggunakan waktu kita
dengan efektif, dan tidak menyia-nyiakannya, jika ita memanfaatkan
waktu dengan sebaik mungkin maka hidup kita akan bermanfaat
pula, selain kita menjadi orang yang disiplin, banyak pula orang yang
membutuhkan karna kita di pandang sebagai orang yang giat bekerja.
Karna sebaik-baiknya manusia adalah bermanfaat bagi yang lainnya.
Namun di dalam kesibukan, janganlah sampai melupakan-Nya dan
selalu mendekatkan diri kepada-Nya.

Al Muqsith (Yang Maha Seimbang).


Sifat ini dapat di teladani dengan tidak membeda-bedakan
saudara-saudara kita yang miskin dan yang kaya, yang baik dan yang
buruk, kita harus menghormati dan menghargai mereka karna kita
sama-sama sebagai mahluk Allah yang tidak mungkin

Al Waduud

(Yang Maha Mengasihi).

Sifat ini dapat di teladani dengan cara membagikan rizqi yang


kita peroleh kepada orang-orang yang lebih membutuhkannya,
seperti mengasihi anak yatim dan menyantuni fakir miskin. Sebagai
wujud rasa bersyukur kita kepada Allah yang telah

Ar Raafi` (Yang Maha Meninggikan makhluknya).


Meneladani sifat Ar-Raafi juga dapat di lakukan dengan cara
kita membantu memecahkan suatu permasalahan teman yang
sedang membutuhkan bantuan kita, agar ia tidak merasa terpuruk,
dan sedikit meringankan bebannya, seperti yang sudah di singgung

22

dalam keterangan di atas bahwa manusia tak bisa hidup seniri tanpa
orang tang lainnya.

Al Afuww (Yang Maha Mengampuni segala kesalahan).


Untuk meneladani sifat ini dapat di lakukan dengan cara
memaafkan kselahan kecil maupun kesalahan besar yang di buat oleh
seseorang terhadap diri kita, meskipun kadang

enggan untuk

memaafkannya karena kesalahan yang ia perbuat pada kita terlalu


buruk tapi tidak ada salahnya jika kita belajar sedikit demi sedikit
untuk melupakan kesalahannya dan memikirkan hal-hal yang positif,
maka lambat laun kita akan terbiasa dengan sifat yang mudah
memaafkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan
sebutan

Al-Asma-ul-Husna.

Nama-nama

tersebut

merupakan

cerminan dari perilaku Allah terhadap Hambanya. Karena itu, jika


nama-nama tersebut kita sebut sebagai suatu permohonan, niscaya
akan mempunyai pengaruh yang sangat besar,
alam Sifat Asmaul Husna-Nya Ia telah menujukan kebesarankebesaran yang masuk akal hingga yang tidak masuk akal, semuanya
dapat di kehendaki oleh-Nya karena Allah Maha Kuasa di atas segalagalanya di jagat raya ini, begitu banyak kemurahan dan nikmat yang
di berikan kepada hamba-Nya tanpa pandang bulu, Semua Ia berikan,

23

karena Allah adalah Dzat yang Maha Pengasih, Maha Pemurah lagi
maha Memelihara.
Oleh karena itu sebagai hamba Allah yang taat dan patuh
senantiasa akan mengamalkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan
sehari-hari, serta meneladaninya sebagai wujud kecintaan kita
terhadap Allah SWT. Wallahualam Bissawab
B. saran

Kami

mengucapkan

terima

kasih

atas

saran

dan

kritik

konstruktif dari para perserta didik dan guru untuk kesempurnaan


dalam makalah yang telah kami buat ini dan kami mohon maaf
apabila makalah yang kami buat ini masih memiliki kekurangan.

24

Anda mungkin juga menyukai