Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PAI

ASMAUL HUSNA (AL-WAKIL)


MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PAI

Disusun oleh :
LAILA
GALANG
GELARDO
HADIQ
HANINDIYA
M DAFFA

KELAS : X MIPA 4

SMA NEGERI 1 PANGANDARAN


PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XIII
Jln. Babakan No.129, Babakan, Kec.Pangandaran. Pangandaran. Jawa Barat 46396
Telp.(0265)639355
Terakreditasi A – pelaksana SMA rujukan dan sekolah pendidikan keluarga
Laman. www.smansapangandaran.sch.id, e-mail : smansapnd@gmail.com

Tahun Ajaran 2022-2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri
judul ”ASMAUL HUSNA (AL-WAKIL)”.

Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya
kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah
memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.

Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini
bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang
lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah,
berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan
yang tidak disadari oleh penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------------

DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------------

A.    LATAR BELAKANG-------------------------------------------------------------------

B.     RUMUSAN MASALAH---------------------------------------------------------------

C.    TUJUAN------------------------------------------------------------------------------------

BAB II PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------------------

A.    PENGERTIAN ASMA`UL HUSNA-----------------------------------------------

B.     AL-WAKIL--------------------------------------------------------------------------------

C.    MANFAAT ASMAUL HUSNA (AL-WAKIL)----------------------------------

D.    MENELADANI ASMAUL HUSNA AL-WAKIL------------------------------

BAB III KESIMPULAN ------------------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------------------------

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam agama Islam, Asmaa’ul husna (bahasa Arab: ‫أسماء هللا الحسنى‬, asmāʾ allāh al-ḥusnā)
adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti
yang baik atau yang indah, jadi asma’ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik
lagi indah.

Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena
nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan
sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan
penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam
mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta’ala. Selain perbedaaan dalam
mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada
yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut
mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan
dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad.

Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang
lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis “Allah adalah ...”, karena
tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, akan tetapi harus dapat
mengerti dengan hati dan keterangan Al-Qur’an tentang Allah ta’ala. Pembahasan
berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat
terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada Allah harus dipahami keberbedaannya
dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan
dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas.

B. Rumusan Masalah

Uraikan dan menjelaskan Asma’ul Husna (Al-Wakil)

C. Tujuan

Menguraikan dan menjelaskan Asma’ul Husna (Al-Wakil)

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN ASMA`UL HUSNA

Menurut bahasa, Asma`ul husna artinya nama-nama yang baik. Sedangkan menurut
istilah berarti nama-nama Allah yang baik dan yang agung sesuai dengan sifat-sifat Allah
sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-Nya, jumlahnya ada 99 (sembilan puluh
sembilan) nama.Allah berfirman dalam QS. Al-A`raf : 180

Artinya : "Allah mempunyai Asma`ul husna maka memohonlah kepada-Nya dengan


menyebut Asma`ul husna itu." (QS. Al-A`raf:180) Rasulullah SAW menjelaskan bahwa
Asma`ul husna jumlahnya 99, sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadis

berikut : 

Artinya : "Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, yaitu


seratus kurang satu, barang siapa menghafalnya (menyebut di luar kepala) niscaya ia
akan dimasukkan ke dalan surga." (HR. Imam Bukhari)

B.     AL-WAKIL

Kata Al-wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil yaitu Allah
SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam
urusan dunia maupun urusan akhirat.

Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 62 :

َ ِّ ‫هَّللا ُ َخال ُِق ُكل‬


َ ِّ ‫ش ْي ٍء ۖ َوه َُو َع َل ٰى ُكل‬
ٌ ‫ش ْي ٍء َوكِيل‬
Artinya : “Allah SWT pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala
sesuatu.”

Hamba Al-Wakil adalah yang bertawakkal kepada Allah SWT. Menyerahkan segala
urusan kepada Allah SWT melahirkan sikap Tawakal. Tawakal bukan berarti

5
mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap
sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas. Ketawakkalan dapat diibaratkan dengan
menyadari sebab-akibat. Orang harus berusaha untuk mendapatkan apa yang
diinginkanya. Rosululloh SAW bersabda “Ikatlah untamu dan bertawakkalah kepada
Allah SWT.”

Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah doa yang aktih dan
harapan akan adanya pertolongan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-An’am ayat
102 :

َ ِّ ‫اع ُبدُوهُ َوه َُو َع َلى ُكل‬


 ‫ش ْي ٍء‬ َ ِّ ‫َذلِ ُك ُم هَّللا ُ َر ُّب ُك ْم ال ِإ َل َه ِإال ه َُو َخال ُِق ُكل‬
ْ ‫ش ْي ٍء َف‬
ٌ ‫وكِيل‬ َ

Artinya : “(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah SWT Tuhan kamu;
tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka
sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.”

Contoh perilaku yang dapat diteladani dari Sifat Al-Wakiil adalah kita harus berusaha
keras dalam mengerjakan sesuatu. Setelah itu kita tawakal (menyerahkan hasilnya
kepada Allah). Niscaya Allah akan memberikan hasil yang baik.

C.    MANFAAT

1.      Kita menjadi takut untuk melakukan perbuatan buruk.

2.      Kita menjadi orang yang selalu ingin berbuat baik.

3.      Dan kita selalu ingin beribadah kepada allah swt

D.    MENELADANI SIKAP AL-WAKIL

Dengan demikian, orang yang mempercayakan segala urusannya kepada Allah Swt.,
akan memiliki kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Hal itu
hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah Swt. yang Mahakuasa,
Maha Pengasih adalah satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba-Nya.
Seseorang yang melakukan urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian akan
menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt. untuk menentukan karunia-Nya.

Menyerahkan  segala  urusan hanya kepada Allah Swt. melahirkan


sikap tawakkal. Tawakkal bukan berarti mengabaikan sebab-sebab dari      suatu   
kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah sikap
malas. Ketawakkalan dapat diibaratkan  dengan  menyadari sebab-akibat. Orang harus

6
berusaha untuk mendapatkan  apa             yang diinginkannya. Rasulullah bersabda,
“Ikatlah untamu saw. dan bertawakkallah  kepada Allah Swt.

Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah sebuah doa yang aktif dan
harapan akan adanya pertolongan-Nya. Allah Swt. berfirman yang artinya, “(Yang
memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Swt. Tuhan kamu; tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan
Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.“ (Q.S. al-An’am ayat 6:102)

Hamba al-Wakil adalah yang bertawakkal kepada Allah Swt. Ketika hamba


tersebut telah melihat “tangan” Allah Swt. dalam sebab-sebab dan alasan segala
sesuatu, dia menyerahkan seluruh hidupnya di tangan al-Wakil

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asma`ul husna artinya nama-nama yang baik. Sedangkan menurut istilah berarti
nama-nama Allah yang baik dan yang agung sesuai dengan sifat-sifat Allah sebagai bukti
keagungan dan kemuliaan-Nya

Kata Al-wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil yaitu Allah
SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam
urusan dunia maupun urusan akhirat.

Anjuran untuk berdoa menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam firman
Allah: “Hanya milik Allah Asma-Ul Husna, maka berdoalah kepadaNya dengan menyebut
Asma-Ul Husna, dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (Surat Al-A’rof Ayat 180).

Dalam Sifat Asmaul Husna-Nya Ia telah menujukan kebesaran-kebesaran yang


masuk akal hingga yang tidak masuk akal, semuanya dapat di kehendaki oleh-Nya
karena Allah Maha Kuasa di atas segala-galanya di jagat raya ini, begitu banyak
kemurahan dan nikmat yang di berikan kepada hamba-Nya tanpa pandang bulu,

B.Saran

Oleh karena itu sebagai hamba Allah yang taat dan patuh senantiasa akan
mengamalkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari, serta meneladaninya
sebagai wujud kecintaan kita terhadap Allah SWT. Wallahua’lam Bissawab.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://bukabukubacabisa.blogspot.co.id/2015/01/allah-al-wakil-allah-maha-
mewakili.html
http://didit-pekiringan.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-al-wakil-menjadikan-
pribadi.html

9
MAKALAI PAI
ASMAUL HUSNA (AL-WAKIL)
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PAI

Disusun oleh :
LAILA
GALANG
GELARDO
HADIQ
HANINDIYA
M DAFFA
KELAS : X MIPA 4

SMA NEGERI 1 PANGANDARAN


PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XIII
Jln. Babakan No.129, Babakan, Kec.Pangandaran. Pangandaran. Jawa Barat 46396
Telp.(0265)639355
Terakreditasi A – pelaksana SMA rujukan dan sekolah pendidikan keluarga
Laman. www.smansapangandaran.sch.id, e-mail : smansapnd@gmail.com

Tahun Ajaran 2022-2023

10

Anda mungkin juga menyukai