Disusun oleh :
LAILA
GALANG
GELARDO
HADIQ
HANINDIYA
M DAFFA
KELAS : X MIPA 4
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri
judul ”ASMAUL HUSNA (AL-WAKIL)”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya
kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah
memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini
bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang
lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah,
berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan
yang tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------------
A. LATAR BELAKANG-------------------------------------------------------------------
B. RUMUSAN MASALAH---------------------------------------------------------------
C. TUJUAN------------------------------------------------------------------------------------
BAB II PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------------------
B. AL-WAKIL--------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------------------------
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam agama Islam, Asmaa’ul husna (bahasa Arab: أسماء هللا الحسنى, asmāʾ allāh al-ḥusnā)
adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti
yang baik atau yang indah, jadi asma’ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik
lagi indah.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena
nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan
sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan
penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam
mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta’ala. Selain perbedaaan dalam
mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada
yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut
mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan
dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad.
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang
lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis “Allah adalah ...”, karena
tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, akan tetapi harus dapat
mengerti dengan hati dan keterangan Al-Qur’an tentang Allah ta’ala. Pembahasan
berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat
terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada Allah harus dipahami keberbedaannya
dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan
dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, Asma`ul husna artinya nama-nama yang baik. Sedangkan menurut
istilah berarti nama-nama Allah yang baik dan yang agung sesuai dengan sifat-sifat Allah
sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-Nya, jumlahnya ada 99 (sembilan puluh
sembilan) nama.Allah berfirman dalam QS. Al-A`raf : 180
berikut :
B. AL-WAKIL
Kata Al-wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil yaitu Allah
SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam
urusan dunia maupun urusan akhirat.
Hamba Al-Wakil adalah yang bertawakkal kepada Allah SWT. Menyerahkan segala
urusan kepada Allah SWT melahirkan sikap Tawakal. Tawakal bukan berarti
5
mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap
sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas. Ketawakkalan dapat diibaratkan dengan
menyadari sebab-akibat. Orang harus berusaha untuk mendapatkan apa yang
diinginkanya. Rosululloh SAW bersabda “Ikatlah untamu dan bertawakkalah kepada
Allah SWT.”
Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah doa yang aktih dan
harapan akan adanya pertolongan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-An’am ayat
102 :
Artinya : “(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah SWT Tuhan kamu;
tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka
sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.”
Contoh perilaku yang dapat diteladani dari Sifat Al-Wakiil adalah kita harus berusaha
keras dalam mengerjakan sesuatu. Setelah itu kita tawakal (menyerahkan hasilnya
kepada Allah). Niscaya Allah akan memberikan hasil yang baik.
C. MANFAAT
Dengan demikian, orang yang mempercayakan segala urusannya kepada Allah Swt.,
akan memiliki kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Hal itu
hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah Swt. yang Mahakuasa,
Maha Pengasih adalah satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba-Nya.
Seseorang yang melakukan urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian akan
menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt. untuk menentukan karunia-Nya.
6
berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Rasulullah bersabda,
“Ikatlah untamu saw. dan bertawakkallah kepada Allah Swt.
Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah sebuah doa yang aktif dan
harapan akan adanya pertolongan-Nya. Allah Swt. berfirman yang artinya, “(Yang
memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Swt. Tuhan kamu; tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan
Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.“ (Q.S. al-An’am ayat 6:102)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asma`ul husna artinya nama-nama yang baik. Sedangkan menurut istilah berarti
nama-nama Allah yang baik dan yang agung sesuai dengan sifat-sifat Allah sebagai bukti
keagungan dan kemuliaan-Nya
Kata Al-wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil yaitu Allah
SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam
urusan dunia maupun urusan akhirat.
Anjuran untuk berdoa menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam firman
Allah: “Hanya milik Allah Asma-Ul Husna, maka berdoalah kepadaNya dengan menyebut
Asma-Ul Husna, dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (Surat Al-A’rof Ayat 180).
B.Saran
Oleh karena itu sebagai hamba Allah yang taat dan patuh senantiasa akan
mengamalkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari, serta meneladaninya
sebagai wujud kecintaan kita terhadap Allah SWT. Wallahua’lam Bissawab.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://bukabukubacabisa.blogspot.co.id/2015/01/allah-al-wakil-allah-maha-
mewakili.html
http://didit-pekiringan.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-al-wakil-menjadikan-
pribadi.html
9
MAKALAI PAI
ASMAUL HUSNA (AL-WAKIL)
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PAI
Disusun oleh :
LAILA
GALANG
GELARDO
HADIQ
HANINDIYA
M DAFFA
KELAS : X MIPA 4
10