Anda di halaman 1dari 17

INDAHNYA ASMAUL HUSNA, LAFADZ DAN ARTI ASMAUL HUSNA,

MENGKAJI 10 ASMAUL HUSNA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak yang
dibina oleh

Bpk. Nawir, Radjaming, S.Ag, S.Pd.I,M.Pd.I

Disusun oleh Kelompok IX

Nur Fitriani Am
Munifa Zalsabila
Muh. Idris Manggabarani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL AMANAH JENEPONTO
2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.


Atas izin-Nya makalah yang berjudul “Indahnya Asmaul Husna, Lafadz dan
arti Asmaul Husna, Mengkaji 10 Asmaul Husna” ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw,
sahabatnya, keluarganya, dan umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran
Akidah Akhlak. Kami sudah berusaha menyusun makalah ini selengkap
mungkin. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nawir Radjaming,
S.Ag, S.Pd.I,M.Pd yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami Juga
menerima saran dan kritik dari pembaca guna penyempurnaan penulisan
makalah mendatang. Akhirnya makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dan
membantu teman teman mahasiswa dalam menambah wawasan dan
pengetahuan. Amin ya robbal’ alamin.

Jeneponto, Desember 2023

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusah Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................................................4
A. Pengertian Asmaul Husna........................................................................................4
B. 10 Sifat Asmaul Husna............................................................................................5
C. Perilaku orang beriman terhadap Asmaul Husna...................................................10
BAB III..............................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................14
A. Kesimpulan............................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rukun Iman pertama adalah iman kepada Allah Swt, beriman kepada
Allah Swt berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt, itu
benar benar ada dengan segala kesempurnaan-Nya untuk mengetahui
kesempurnaannya salah satunya adalah dengan mengetahui 20 sifat Allah dan
99 Asmaul Husna.
Sesungguhnya kesempurnaan Allah Swt itu dapat kita rasakan dengan
kehidupan sehari hari dari segala apa yang diciptakannya, Allah menciptakan
matahari, laut, air, udara, binatang, dan lain sebagainya untuk menunjukkan
kesempurnaannya Allah tidak membutuhkan peribadatan manusia, tetapi
manusialah yang membutuhkan adanya Allah, manusia harus selalu meminta
dan memohon perlindungan kepada Allah dengan berdoa menggunakan
Asmaul Husna.
Asmaul Husna merupakan nama nama lain dari Allah Swt, tidak hanya
sekedar nama saja akan tetapi sekaligus menjelaskan mengenai sifat sifat Allah
Swt. Asmaul Husna berjumlah 99 dan hanya milik Allah Swt . Asmaul Husna
juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan mengenal Tuhan dalam
agama Islam yaitu Allah Swt dengan segala kesempurnaan-Nya. Seorang
muslim tentu yakin dan beriman bahwa Allah Swt benar benar ada akan tetapi
belum tentu seseorang yang percaya juga mengenal Tuhan-Nya dengan baik.
Seseorang yang beragama islam serta mengakui bahwa Allah Swt itu
ada belum tentu menjadikan dirinya menjadi pribadi yang baik dan benar
sebagaimana yang dikehendaki Allah Swt. Hal ini dapat dilihat bahwa
dinegara Indonesia ini masih banyak orang orang yang beragama islam tetapi
sikap dan perilakunya belum mencerminkan akhlak seorang muslim yang baik
dan benar, contohnya seperti para koruptor, pembunuh, pelaku asusila dan lain

1
2

lain. Bahkan tidak hanya orang dewasa akan tetapi juga banyak anak anak
yang melakukan perbuatan perbuatan yang menyimpang norma dan moral. ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan anak anak terhadap Tuhan dan agamanya
serta banyaknya pengaruh pengaruh buruk yang terus berdatangan seiring
dengan kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini. Mengenal Tuhan dengan
baik akan memunculkan nilai nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang
muslim pada pribadi dirinya.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka mengenalkan Asmaul Husna
sangatlah penting dengan mengetahui dan memahaminya dapat dengan baik
mengenal Allah Swt sebagai Tuhan dan juga akan mengenal baik dirinya
sendiri yaitu seorang yang harus mencerminkan pribadi yang baik dan benar
sebagaimana yang dikehendaki Tuhannya dengan menjadi Insan Kamil
(manusia yang sempurna) yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Oleh karena itu, pentingnya mengenalkan Asmaul Husna dan nilai
nilainya sejak kecil agar menumbuhkan keingintahuan untuk terus belajar
mengenal dan memahami Allah Swt dalam agama islam, sehingga kelak
setelah dewasa menjadi pribadi yang berakhlak mulia sebagaimana yang
dijelaskan dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul Saw. Dengan mengenalkan
Asmaul Husna sejak kecil diharapkan anak akan mengetahui jati diri anak anak
dengan baik sehingga tercipta pribadi yang baik pula serta akan membuat anak
anak semakin beriman dan cinta kepada Allah Swt.

B. Rumusah Masalah

1 Menguraikan 10 Asmaul Husna


2 Meneladani sifat sifat Allah yang terkandung dalam 10 Asmaul Husna
dalam kehidupan sehari hari

C. Tujuan Penulisan

1 Untuk Mengetahui dan memahami Asmaul Husna


2 Untuk Mengetahui dan memahami Asmaul Husna dalam kehidupan sehari
hari
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asmaul Husna

Kata Asmaul Husna berasal dari bahas arab yang merupakan gabungan
dari dua kata yaitu Al-Asma dan Al-Husna. Al-Asma’ adalah bentuk jama’
dari ismun yang berarti nama. Sedangkan Al-Husna adalah bentuk mashdar
dari Al-Ahsan yang berarti baik atau bagus.
Asmaul Husna adalah nama nama Allah yang terbaik dan yang agung
yang dimiliki oleh Allah Swt. Yang tercermin dari sifat sifat yang dimiliki
oleh Allah Swt. Sebagaimana FirmanNya dalam surat Thahaa : 8
‫َاُهّٰلل ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَۗو َلُه اَاْلْس َم ۤا ُء اْلُحْس ٰن ى‬
“ Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia. Dia
mempunyai Al-Asmaul Husna (naman ama yang baik) ” (Q.S Thahaa : 8)

Pembacaan Asmaul Husna dapat memberikan keutamaan tersendiri


terhadap pembacanya. Asmaul Husna merupakan perantara untuk
mendekatkan diri kepada Allah dan juga media untuk berdo’a. Secara tidak
langsung, hal ini menunjukkan titik sentral dan optimism manusia akan
pengharapan terhadap sesuatu yang baik. Makna makna yang terkandung
dalam Asmaul Husna memberikan nilai plus terharap pencerahan diri manusia
Dalam Islam, mengetahui, memahami, dan meyakini nama nama dan
sifat sifat Allah menempati kedudukan yang sangat tinggi. Seseorang tidak
mungkin menyembah Allah dengan cara yang sempurna sampai ia benar
mengetahui dan meyakini nama nama dan sifat sifat Nya.

4
5

B. 10 Sifat Asmaul Husna

1. Ar-Rahman ( Maha Pengasih )

Allah memiliki nama Ar-Rahman yang artinya maha pemurah atau


pengasih karena Allah telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada seluruh
makhluk yang ada didunia ini tanpa pandang bulu baik yang beriman,
bertaqwa, dan yang beramal baik maupun yang berperilaku durhaka, ingkar,
dan berperilaku jahat. Mereka tetap diberi Rahmat oleh Allah. Demikian juga
hewan dan tumbuhan mereka juga diberikan rizqi oleh Allah, yang merupakan
bentuk sifat Rahman-Nya Allah. Sebagaimana Firman-Nya Pada Surat Al-
Fatihah ayat 3 :

‫الَّرْح ٰم ِن الَّر ِح ْيِم‬


Artinya : Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.

2. Ar-Rahim (Maha Penyayang)


Allah Swt memiliki nama Ar-Rahim yang artinya maha penyayang
yang selalu dilimpahkan kepada hamba hamba-Nya yang beriman secara tetap
atau bersifat kekal yang tidak hanya diberikan didunia saja bahkan sampai
kealam kubur serta akhirat. Dunia ini Allah menetapkan hukuman bagi mereka
yang bermaksiat (kafir, musyrik) misalnya hukum rajam bagi pezina, potong
tangan bagi pencuri. Di akhirat keadilan Allah tidak dapat diperhitungkan.
Sebagaimana pada firmannya pada surat Al-Fatihah ayat 1 :

‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَّر ِح ْيِم‬


Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
Allah Swt pasti sayang kepada umat-Nya yang iman dan bertaqwa,
sehingga Allah pasti akan memberikan balasan kepada mereka yang taat dan
bagi mereka yang tidak taat Allah tidak akan menyayangi mereka karena sifat
Ar-Rahim-Nya Allah hanya diberikan kepada mereka yang taat. Buktinya
nanti diakhirat kelak hanya yang beriman dan bertaqwa kepada Allah saja
6

yang dapat masuk surga.

3. Al-Quddus (Maha Suci)


Allah bersifat Al-Quddus/Maha suci karena Allah Swt adalah dzat
yang suci dari segala sekutu, Allah bersifat tunggal. Allah sebagai pencipta itu
pasti suci dari segala sifat kekurangan karena Allah bersifat Maha Sempurna.
Dengan demikian apapun yang dilakukan Allah pasti juga suci. Sebagaimana
Firman Allah pada Surat Al-A’raf ayat 96 :
‫َو َلْو َاَّن َاْهَل اْلُقٰٓر ى ٰا َم ُنْو ا َو اَّتَقْو ا َلَفَتْح َنا َع َلْيِهْم َبَر ٰك ٍت ِّم َن الَّس َم ۤا ِء َو اَاْلْر ِض َو ٰل ِكْن‬
‫َك َّذ ُبْو ا َفَاَخ ْذٰن ُهْم ِبَم ا َك اُنْو ا َيْك ِس ُبْو َن‬
Artinya : Jikalau sekiranya penduduk negeri negeri beriman dan bertakwa,
pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan (ayat ayat kami) itu, maka kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya.
Allah sebagai sang pencipta pasti suci dari segala kekurangan, tidak
mungkin memiliki sifat yang buruk. Jika sang pencipta memiliki sifat
kekurangan maka niscaya dunia akan hancur, seperti jika tuhan tidak memiliki
sifat maha berkata, maka siapa yang akan memberitahu kita akan baik
buruknya suatu hal, maka itu merupakan hal yang mustahil.

4. As-Salam (Maha Sejahtera)


Sifat As-Salam/Maha Sejahtera berada pada nama Allah karena hanya
Allah saja yang dapat memberikan kesahteraan pada makhluknya. Jadi segala
kesejahteraan yang ada didunia ini semua bersumber pada Allah Swt.
Sebagaimana Firman Allah Pada surat Al-Hasyr ayat 23 :
‫ُهَو ُهّٰللا اَّلِذ ْي ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَۚو َاْلَم ِلُك اْلُقُّد ْو ُس الَّس ٰل ُم اْلُم ْؤ ِم ُن اْلُمَهْيِم ُن اْلَع ِزْيُز اْلَج َّباُر‬
‫اْلُم َتَك ِّبُۗر ُسْبٰح َن ِهّٰللا َع َّم ا ُيْش ِرُك ْو َن‬
Artinya : Dia-lah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain dia,
raja, yang maha suci, yang maha Sejahtera, yang mengaruniakan keamanan,
yang maha memelihara, yang maha perkasa, yang maha kuasa, yang memiliki
7

segala keagungan, maha suci, Allah dari apa yang mereka Persekutuan.

Kita sebagai makhluk pasti menginginkan kesejahteraan dalam hidup


ini, kepada siapa lagi kita meminta kesejahteraan jika tidak pada Allah Swt
disegala kesejahteraan yang ada didunia ini pasti milik Allah. Bukti bagi orang
yang berusaha keras pasti akan mendapatkan kesejahteraan.

5. Al-Mu’Min (Maha Memberi Keamanan atau Terpercaya)


Allah Swt bernma Al-Mu’Min yang artinya yang maha memberikan
keamanan atau yang maha terpercaya karena dalam mencantumkan
wa’dun/janji janjinya pasti tidak mungkin diingkari, pasti ditepati.
Sebagaimana pada surat Al-Hasyr ayat 23 :
‫ُهَو ُهّٰللا اَّلِذ ْي ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَۚو َاْلَم ِلُك اْلُقُّد ْو ُس الَّس ٰل ُم اْلُم ْؤ ِم ُن اْلُمَهْيِم ُن اْلَع ِزْيُز اْلَج َّباُر‬
‫اْلُم َتَك ِّبُۗر ُسْبٰح َن ِهّٰللا َع َّم ا ُيْش ِرُك ْو َن‬
Artinya : Dia-lah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain dia,
raja, yang maha suci, yang maha Sejahtera, yang mengaruniakan keamanan,
yang maha memelihara, yang maha perkasa, yang maha kuasa, yang memiliki
segala keagungan, maha suci, Allah dari apa yang mereka Persekutuan.
Dalam hidup ini kita pasti menginginkan rasa aman dari bencana alam
ataupun dari kejahatan manusiia yang ada didunia ini, Dimana lagi kita
meminta kecuali kepada Allah. Allah Swt memiliki sifat maha terpercaya tidak
mungkin Allah bersifat khinat.

6. Al-Adlu (Maha Adil)


Allah memiliki nama Al-Adlu yang berarti maha adil dan sangat
sempurna keadilannya, tidak ada dzat lain yang memiliki keadilan yang setara
dengan Allah, karena keadilan manusia hanya terbatas dan tidak sempurna,
sebab manusia berada pada tempat salah dan lupa. Sebagaimana pada firman-
Nya surah An-Nahl ayat 90:
‫ۤا‬ ‫ۤا‬ ‫ْأ‬
‫ِاَّن َهّٰللا َي ُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِاْل ْح َس اِن َو ِاْيَت ِئ ِذ ى اْلُقْر ٰب ى َو َيْنٰه ى َع ِن اْلَفْح َش ِء َو اْلُم ْنَك ِر‬
8

‫َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن‬


Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat
kebijakan, memberi kepada kamu kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan
keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil Pelajaran.
Allah dalam pengadilannya kelak diakhirat tidak mungkin ada suap
menyuap, keadilan pasti ditegakkan. Allah Swt tidak mungkin memiliki sifat
tamak akan harta, karna itu sebuah kekurangan maka itu tidak mungkin
dimiliki Allah Swt.

7. Al-Gaffar (Maha Pengampun)


Allah Swt memiliki nama Al-Gaffar yang berarti Maha pengampun,
yang memiliki kebebasan untuk memberikan ampunan kepada makhluknya
yang bertaubat. Karena manusia tak mungkin luput dari dosa. Sebagaimana
pada surah Sad ayat 66 :
‫َر ُّب الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِض َو َم ا َبْيَنُهَم ا اْلَع ِز ْيُز اْلَغ َّفاُر‬
Artinya : Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang
Mahaperkasa, Maha Pengampun.
Jika kita sebagai manusia mau bertaubat insyaallah pasti diterima
karena Allah memiliki sifat Maha Pengampun, jika Allah Swt tidak memiliki
nama ini maka niscaya semua orang pasti masuk surga karena mereka
memiliki dosa, tetapi Allah itu Maha Pengampun jadi mustahil Allah tidak
bersifat Maha Pengampun.

8. Al-Hakim (Maha Bijaksana)


Allah Swt Bernama Al-Hakim yang artinya Maha Bijaksana karena
tidak mungkin ada yang bisa melebihi kebijaksanaan-Nya. Buktinya Allah
menciptakan manusia, tumbuhan, hewan, pasti memiliki hikmah dan manfaat
yang besar. Sebagaimana pada firman-Nya pada surah Al-Mu’Min ayat 115 :
‫َاَفَحِس ْبُتْم َاَّنَم ا َخ َلْقٰن ُك ْم َع َبًثا َّو َاَّنُك ْم ِاَلْيَنا اَل ُتْر َج ُعْو َن‬
9

Artinya : Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya kami menciptakan


kamu secara main main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada
kami?
Allah Swt memiliki sifat ini karena jika Allah tidak bersifat Maha
Bijaksana maka itu hal yang mustahil, karena itu merupakan sifat yang kurang
tidak mungkin Allah bersifat kurang.

9. Al-Malik (Maha Merajai atau Menguasai)


Allah Swt memiliki nama ini karena Allah merupakan Raja dari segala
raja yang ada dimuka bumi ini, Dia-lah yang mengatur sendiri kerajaan-Nya
sesuai dengan kehendak-Nya sendiri. Sebagaimana pada surah Al-Mu’minun
ayat 116 :
‫ُّۚق‬
‫َفَتٰع َلى ُهّٰللا اْلَم ِلُك اْلَح ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَۚو َر ُّب اْلَع ْر ِش اْلَك ِر ْيِم‬
Artinya : Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan
selain dia, Tuhan (yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.
Allah sebagai sang pencipta pasti menguasai segala yang diciptakannya
termasuk manusia, Allah mengatur segala takdir bagi manusia sehingga wajib
bagi manusia untuk tunduk kepada raja dari segala raja yaitu tidak lain adalah
Allah.

10. Al-Hasib (Maha Menjamin atau Memperhitungkan)


Allah Swt Bernama Al-Hasib artinya Maha Menjamin, memberikan
jaminan kecukupan kepada seluruh hamba-Nya. Disini Al-Hasib juga dapat
diartikan Maha Memperhitungkan. Segala amal manusia yang ada didunia
akan dihitung dengan seteliti-telitinya dan seadil-adilnya, karena dalam
pengadilan Allah pasti keadilan pasti ditegakkan. Sebagaimana pada surah An-
Najm 39-40 :
‫َو َاۡن َّلۡي َس ِلِاۡل ۡن َس اِن ِااَّل َم ا َس ٰع ۙى‬
Artinya : Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya (39)
10

‫َو َاَّن َس ۡع َيٗه َس ۡو َف ُيٰر ى‬


Artinya : Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
(40)
Disini Allah SWT sebagai yang menciptakan pasti akan menjamin
kebutuhan makhluknya, tapi terkadang terjadi kesalah pahaman, bahwa Allah
tidak adil karena kebutuhannya tidak terjamin, disini sesungguhnya Allah
telah menjamin hanya saja makhluknya saja yang tidak mau berusaha dalam
memperolehnya.

C. Perilaku orang beriman terhadap Asmaul Husna

1. Berusaha selalu berbuat baik dan berkasih sayang


Mengimani sifat Allah Ar-Rahman (Maha Pengasih) yakni dengan
berbuat baik kepada seluruh makhluknya, terutama manusia, tanpa
membedakan warna kulit, miskin kaya, hormat atau hina.
2. Berusaha menjadi mukmin yang bertaqwa
Mengimani sifat Allah Ar-Rahiim (Maha Penyayang) menghayati sifat
ini sehingga sebagai pendorong untuk bertaqwa kepada Allah, sehingga di
akhirat kelak mendapat balasannya yakni surga.
3. Memelihara Kesucian diri
Mengimani sifat Allah Al-Quddus (Maha Suci) sebagai petunjuk agar
selalu mempertahankan kesucian dirinya dari perbuatan dosa, karena asal
mansia adalah suci tanpa dosa.
4. Menjaga keselamatan diri dan orang lain
Mengimani sifat Allah As-Salam (Maha Sejahtera) senantiasa berdoa
dan berusaha untuk keselamatan dirinya dan orang lain dunia akhirat
5. Menjadi orang yang terpercaya dan dapat memberikan rasa aman
terhadap sesama
Mengimani sifat Allah Al-Mu’minu (Maha Terpercaya dan Maha
memberi keamanan). Berusaha menjadi orang terpercaya dengan bersikap
11

jujur, tidak dusta, amanah, dan selalu memenuhi janji, menghindari perilaku
jahat dan mencegah orang lain berbuat mengganggu keamanan.
6. Berlaku adil
Mengimani sifat Allah Al-Adlu (Yang Maha Adil) berusaha bersikap
adil menghindari perilaku dzalim. Adil terhadap Allah, dirinya, keluarga,
sesama manusia, sesama makhluk Allah, dan meninggalkan perilaku dzalim.

7. Berusaha menjadi pemaaf


Mengimani sifat Allah Al-Ghafaar (Maha Pengampun) menjadikan
sifat pengampun dalam diri, sehingga akan bertambah mulia kedudukannya
disisi Allah Swt.
8. Berperilaku Bijaksana
Mengimani sifat Allah Al-Hakim (Maha Bijaksana) senantiasa
bersikap bijaksana, orang bijak biasa berpikir tajam, wawasan luas, cermat dan
teliti sehingga terhindar dari perilaku yang merugikan
9. Menjadi Pemimpin yang baik
Mengimani sifat Allah Al-Malik (Maha Merajai) menjadikan sifat
pribadi sehingga menjadi pemimpin yang bersifat :
 Ikhlas dan mengharap ridha dari Allah Swt
 Berperilaku terpuji, memberi manfaat kepada dirinya dan orang banyak
 Selalu berusaha menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang banyak
10. Bermuhasabah (introspeksi diri)
Mengimani sifat Allah Al-Hasib (Maha pembuat perhitungan) sebagai
petunjuk terhadap segala perbuatan yang sudah dan akan dilakukan
(introspeksi), apabila baik makai a akan melanjutkan, dan apabila buruk maka
ia akan segeraa bertobat dan memperbaiki diri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Asmaul Husna adalah nama-nama Allah Swt Tuhan dalam islam yang
indah dan baik. Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baik atau
yang indah, jadi asmaul husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi
indah. Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama
nama ini, karena nama nama Allah adalah Alamat kepada Zat yang mesti kita
ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti,
makna dan penafsirannya dikalangan ulama.
Selain perbedaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat
pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99,100,200, bahkan 1.000
bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka yang terpenting adalah hakikat Zat
Allah Swt yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang orang yang beriman
seperti Nabi Muhammad Saw. Asmaul husna secara harfiah adalah nama nama,
sebutan, gelar Allah Swt yang baik dan agung sesuai dengan sifat sifat-Nya. Nama
nama Allah Swt yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang
menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah Swt.
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan
kebenaran yang lain. Dengan cara ini umat muslim tidak akan mudah menulis
“Allah adalah…”, karena tidak ada satu hal pun yang bisa disetarakan dengan
Allah Swt, akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keterangan Al-
Qur’an tentang Allah Swt. Pembahasan diatas hanyalah pendekatan yang
disesuaikan dengan konsep akan kita yang sangat terbatas. Semua kata yang
ditujukan pada Allah Swt harus dipahami keberadaannya dengan penggunaan
wajar kata kata itu. Allah tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala
sesuatu.

14
15

B. Saran

Beribadalah kepada Allah berdasarkan Asmaul Husna ini. Karena dia


Maha Penerima Taubat, berdzikir dengan-Nya karena dia Maha Mendengar,
beribadah dengan raga karena Dia Maha Melihat, dengan seterusnya.
Sebagai umat Muslim sudi kiranya kita “Memahami maknanya, dan
mempercayainya”, atau mampu melaksanakan kandungan-Nya, atau juga
mempercayai kandungan makna-maknanya, menghafal, memahami maknanya
dan mengamalkan kandungannya. Itu semua Insya Allah dapat memperoleh
curahan Rahmat Ilahi sesuai niat dan usahanya.
DAFTAR PUSTAKA

Mahrus, M.Ag. Program Peningkatan Kualifikasi Guru Madrasah dan Guru


Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah : Aqidah, Jakarta: Departemen
Agama Republik Indonesia, 2009.
Quraish, M. Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,
Jakarta, Lentera Hati, 2004
.

16

Anda mungkin juga menyukai