Anda di halaman 1dari 22

Diskusi.

1
Thursday, 15 September 2022, 2:59 AM
Number of replies: 6
Bacalah pernyataan di bawan ini lalu diskusikan dengan teman saudara

1. Keimanan merupakan derivasi dari kata “Iman”. Untuk memahami pengertian Iman
secara utuh dan mendalam, kita perlu merujuk pada Al-Qur’an dan hadits sebagai
sumber primer ajaran Islam. Penelaahan ini dapat dilakukan dengan cara
mengumpulkan ayat ayat yang mengandung kata “iman” atau kata lain yang
terbentuk dari kata “Iman”, seperti; “Aamana”, “Yu’minu” atau “Mukmin”. Ayat-
ayat yang berbicara tentang pengertian iman dalam Al-Qur’an antara lain: Q.S. Al-
Baqarah (2): 165, QS. Al-A’raf(7): 179. Terdapat juga ayat yang berbicara tentang
nilai yang dapat mempengaruhi keimanan seseorang, baik memilih keimanan pada
jalan yang benar, maupun saat memilih keimanan yang menyimpang ; QS. An-
Nisa(4): 51, QS. Al-Ankabut(29): 51, QS. Al-Baqarah(2): 4, dan QS. Al-Baqarah(2):
285.

Coba saudara urai dan jelaskan;

a). Pengertian Iman, dan b). Apakah saja rukun dari keimanan itu?

2. Pengertian iman tidak hanya dibatasi pada qalbu (keyakinan hati), akan tetapi juga
meliputi ikrar dengan ucapan, dan perilaku. Qalbu (hati) merupakan entitas metafisika
yang eksistensinya hanya Allah yang dapat mengetahui. Namun demikian, keimanan
yang baik akan memancarkan perilaku yang menjadi ciri keimana seorang mukmin,
sehingga dapat diidentifikasi secara dhahir, antara lain; Tawakal, Mawas diri dan
bersikap ilmiah, Optimis dalam menghadapi masa depan, Konsisten dan menepati janji,
dan Tidak sombong.

Jelaskan secara detail, ciri-ciri keimanan tersebut diatas, dilengkapi dengan ayat-ayat
al-Qur’an yang sesuai.

3. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang
berarti "manusia yang tahu"), dan mencari tahu. Pencarian manusia dalam menemukan
kebenaran kemudian melahirkan istilah philosophia (memahami sesuatu yang tidak
diketahui dari hal yang sudah diketahui). Maka manusia berfilsafat untuk mencari
kebenaran, walaupun kadang kebenaran yang ditemukan oleh manusia memiliki
relatifitas (perbedaan atau bahkan pertentangan cara pandang) kebenaran, hal ini
terjadi karena adanya pengaruh situasi, kondisi yang berbeda dan terus berubah.
Demikian juga dengan sejarah filsafat pencarian manusia dalam memandang kebenaran
hakikat ketuhanan.

Coba saudara jelaskan pemikiran manusia tentang ketuhanan yang antara lain;

a). Animisme/Dinamisme, Politeisme dan Henoteisme, dan

b). Monoteisme, yang terbagi pada; Deisme, Panteisme dan Eklektisme.

Jawaban :
043218881 Putri Dewantari

1. a.) Pengertian iman :


Berdasarkan firman Allah pada QS.Al-Baqarah 2:165 ,
Iman adalah sikap (attitude),yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan
atau keinginan luar biasa terhadap Allah.
Orang yang beriman kepada Allah berari orang yang rela mengorbankan jiwa dan
raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah
kepadanya.

Berdasarkan menurut Ibnu Majah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda,


“iman adalah keterikatan antara kalbu,ucapan,dan perilaku.”
b.) Rukun iman ada 3 :
Kalbu,lisan dan perbuatan.
Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan,kemauan,dan
keterampilan.

2. Ciri-ciri keimanan :

1.Tawakal

FIRMAN ALLAH :

Kalbunya terangsang untuk melaksanakannya (QS.Al-Anfaal 8:2)

Tawakal yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang diperintahkan oleh
Allah.

Orang yang bertawakal adalah orang yang menyandarkan berbagai aktivitasnya atas perintah
Allah.

FIRMAN ALLAH :

Seorang mukmin bukan didorong olehrasa lapar di dalam perutnya akan tetapi karena sadar
akan perintah Allah (QS.Al Baqarah 2:172)

2.Mawas diri dan bersikap ilmiah

FIRMAN ALLAH :

Mawas diri ialah agar seseorang tidak terpengaruh oleh kasus dari mana pun datangnya,baik
dari kalangan jin dan manusia,atau datang dari dirinya sendiri.

(QS.Annaas 114:1-3)

Mawas diri berhubungan dengan alam pikiran yaitu,besikap kritis dalam menerima
informasi,terutama dalam memahami nilai-nilai dasar keisalaman (QS.Ali Imran 3:7)
Seseorang tidak dibenarkan menyatakan sesuatu sikap,sebelum mengetahui terlebih dahulu
permasalahannya. (QS.Israa 17:36)

3.Optimis dalam menghadapi masa depan

FIRMAN ALLAH :

Al qur’an memberi petunjuk kepada manusia untuk selalu bersikap optimis karena pada
hakikatnya tantangan,merupakan pelajaran bagi setiap

FIRMAN ALLAH :

Optimisme adalah sikap terpuji dan Pesimisme adalah sikap tercela (QS.Yusuf 12:87)

Sikap putus asa atau yang searti denga kata tsb hanya milik orang-orang kafir (QS.Yusuf
12:87)

4.Konsisten dan menepati janji

FIRMAN ALLAH :

Janji adalah hutang

Menepati janji adalah membayar hutang

Ingkar janji adalah suatu pengkhianatan

(QS.al Maidah 5:1)

5.Tidak sombong

Kesombongan merupakan suatu sifat dan sikap yang tercela yang membahayakan diri
maupun orang lain dan lingkungan hidupnya.

FIRMAN ALLAH:

Larangan terhadap sifat dan sikap sombong (QS Luqman 31:18)

3. a). Animisme/Dinamisme, Politeisme dan Henoteisme


Animisme/Dinamisme (Anima = roh) berkeyakinan bahwa suatu benda mempunyai
roh (sebangsa makhluk ghoib) di dalamnya.

Politeisme (Poli =banyak) berkeyakinan terhadap dewa/dewi.


Henoteis (satu bangsa=satu Tuhan) bahwa setiap satu kesatuan tidak mungkin diatur
oleh lebih dari satu pengatur.

b). Monoteisme, yang terbagi pada; Deisme, Panteisme dan Eklektisme


Deisme beranggapan bahwa Tuhan Yang Maha Esa mempunyai sifat yang serba
Maha.Karena kemahaanya,Tuhan menciptakan alam dengan komposisi yang serba
maha pula.

Panteisme berpendapat bahwa sebagai pencipta Alam,Tuhan ada bersama Alam


(immanent).Dimana ada Alam,disitu ada Tuhan.

Eklektisme (eklektik =eclectic=gabungan). Manusia mmepunyai peranan sebagai


perencana,sedangkan Tuhan bukan alam,jauh di luar alam,namun Dia dekat dengan
Alam.

Terima kasih

Referensi :
MKDU4221 MODUL 1 KB 1 Hal 1.4-1.15
MKDU4221 MODUL 1 KB 2 Hal 1.25-1.27
Diskusi.2
Thursday, 15 September 2022, 2:59 AM
Number of replies: 19
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia

1. Manusia adalah salah satu makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Berdasarkan
firman-firman Allah SWT dalam Al-Quran, manusia dinyatakan sebagai makhluk
yang paling mulia dibanding dengan ciptaan Allah yang lain. Banyak sekali ayat Al-
Quran yang menjelaskan tentang manusia dan hakikat manusiaJelaskan hakikat
manusia menurut QS Al-Mukminun (23): 12-24, QS As-Sajdah (32):7, QS At-
Tin (95):4, QS. Asy-Syam (91):8, QS. Faathir (35:11) dan hubungannya dengan
QS. Adz-Dzaariyaat (51):56.
2. Lahirnya ilmu pengetahuan, disebabkan kebutuhan-kebutuhan manusia hidup di
dunia. Pemenuhan segala kebutuhan manusia, berawal dari bekal dan modal yang
diberikan Allah SWT berupa akal. Akal merupakan pembeda manusia dari makhluk
lainnya. Dengan akal yang dimiliki, manusia melahirkan dan menciptakan ilmu
pengetahuan dan karya yang terus menerus semakin mempermudah hidup manusia di
dunia. Di sisi lain, manusia diberi tugas sebagai khalifah di dunia. Manusia diberi
mandat oleh Allah untuk menjadi penguasa dan pemakmur bumi dan segala yang ada
di dalamnya. Jelaskan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi
berkaitan dengan diberikannya akal yang mampu melahirkan berbagai ilmu
pengetahuan.
3. Hak adalah imbalan dari kewajiban yang telah ditunaikan. Kewajiban adalah
keharusan seseorang untuk melakukan perbuatan yang didalamnya terdapat hak orang
lain. Dalam pandangan Islam, ada 4 macam hak yang diberikan terhadap
manusia. Jelaskan 4 hak manusia tersebut.
4. Manusia diciptakan dengan berbagai potensi yang dianugerahkan Sang Pencipta
sebagai makhluk yang unggul. Manusia memiliki banyak status dan peran yang
diampunya ketika hidup di dunia. Jelaskan secara ringkas status dan peran
manusia berdasarkan tinjauan sosiologis dan psikologis.
5. Untuk menyukseskan tugas-tugas manusia di dunia, manusia diberikan berbagai
potensi, diantaranya: Kemauan untuk mengetahui sifat-sifat dan fungsi kegunaan
berbagai macam benda, ditundukkan bumi, langit dan segala isinya, bintang-bintang
planet-planet kepada manusia, serta dianugerahkannya akal pikiran serta
pancaindra. Jelaskan peranan akal bagi manusia menurut Al-Quran.
Jawaban :
043218881 Putri Dewantari

1. Hakikat manusia :
a) QS Al-Mukminun (23): 12-24
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang bersifat lahir (syahadah) dan ghaib
(non fisik).
b) QS As-Sajdah (32):7
Allah menciptakan mahluknya dengan sempurna , penuh ketelitian dan
menjadikan awal penciptaan manusia dari tanah.
c) QS At-Tin (95):4
Zat yang bersifat lahir dan gaib itu menentukan postur tubuh manusia sebagai
makhluk yang paling sempurna. Manusia mempunyai anggota
badan,khususnya otak dan jantung yang berfungsi sebagai mekanisme
bilogi,yaitu seperangkat subsistem di dalam sistem tubuh manusia untuk
menunjukkan keberadaannya.
d) QS. Asy-Syam (91):8
Bahwa manusia sebagai hamba Allah untuk menjadi “Khalifah fil-Ardl” diberi
kemmapuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk dengan merujuk
kepada ajaran agamanya sehingga dapat melakukan penyerahan diri
sepenuhnnya mencapai keridlaan Allah.
e) QS. Faathir (35:11)
Salah satu sifat manusia,yaitu tidak pandai bersyukur kecuali sedikit di antara
hamba-hamba-NYA.
f) QS. Adz-Dzaariyaat (51):56
Diciptakan jin dan manusia untuk mengabdi kepada Allah semata. Allah lah
yang menciptakan jin dan manusia dan mereka diperintahkan untuk beribadah /
bertaqwa kepada-Nya saja tanpa menyekutukan-Nya,sebagaimana mereka di
beria akal pikiran untuk memahami yag baik dan yang buruk, kemudian Allah
balas atas amalan-amalan mereka Maka barangsiapa yang beramal baik, maka
dibalas dengan surga, dan barangsiapa yang beramal dengan amalan buruk,
maka dibalas dengan adzab neraka.

2. Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi dengan maksud agar mereka
menjadi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan bumi beserta segala isinya
dengan mengindahkan semua ketentuan yang sudah ditetapkan-Nya. Maka
ditangan manusialah terletak kemakmuran bumi dan ketenteramannya.
Manusia bertanggung jawab untuk memanfaatkan dan menjaga kelestarian bumi
dengan akal pikirannya untuk berbuat baik kepada sesama, menjaga dirinya
sendiri dari merusak dan membuat kerusakan di muka bumi, dengan ilmu
pengetahuan bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan baik dan menjadikan
bermanfaat bagi semua.

3. 4 macam hak terhadap manusia :


a) Hak Tuhan
-Mengimani dan tidak menyekutukan-Nya
-Menerima petunjuk-Nya
-Menaati-Nya yang dinyatakan dengan ketundukan pada hukum-Nya
-Menyembah-Nya
b) Hak diri sendiri
hak pribadi sesorang yang meliputi hak jasmani dan rohani.
c) Hak orang lain
Hak untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa mengganggu hak orang lain.
d) Hak atas harta
Hak untuk memelihara dan memanfaatkan harta yang diberikan Allah sesuai
dengan ketentuan-Nya.

4. Peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologis dan psikologis,ialah

a) Struktur individu, yaitu segala ciri dan sifat kepribadian yang tetap. Sifat
tersebut bergantung pada struktur anatomis individu yang dipengaruhi oleh
keturunan seperti pemarah, cerdas dan lain-lain.
b) Temporer (keadaan sementara), yaitu suatu kondisi yang dialami oleh setiap
individu pada waktu tertentu. Stimulus makanan pada orang lapar, akan lain
dibandingkan dengan orang yang masih kenyang.
c) Aktivitas yang sedang berlangsung, yaitu aktivitas individu yang sedang dalam
keadaan mencapai tujuan. Stimulus yang mengganggu aktivitas yang sedang
berlangsung membuat individu akan melawan atau paling tidak akan acuh.
Akan tetapi jikalau stimulusnya sejalan dengan aktivitas yang sedang berjalan,
maka akan terjadi reaksi kompromi.
d) Respon atau reaksi. Terjadinya respon atau reaksi akan bergantung pada
stimulus itu sendiri,. Jika stimulusnya kuat, akan cepat memberi reaksi. Tetapi
jika stimulusnya lemah, akan lemah pula reaksinya.

Kesimpulannya, status dan peran manusia tidak dapat dilepaskan hakikat


manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak dapat
hidup sendiri, dimana bentukan kepribadian, mental dan perilaku tidak hanya
terbentuk dengan sendirinya tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan dan
masyarakat sekitar.

5. Peranan akal bagi manusia menurut Al-Qur'an meliputi:

a) Akal memerlukan pemandu dan pembimbing. pemandu dan pembimbing akal


ialah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Akal tidak dapat berdiri sendiri, akal akan
berfungsi dengan baik jika memiliki naluri.
b) Akal ialah syarat dalam mempelajari seluruh ilmu pengetahuan.
c) Akal adalah alat untuk mengetahui dan memahami kebenaran.
d) Akal adalah alat berpikir manusia dan berfungsi sebagai pengendali manusia.

Terima Kasih

Referensi ;

1) MKDU4221/MODUL 2/Hal 2.5-2.14


2) MKDU4221/MODUL 2/Hal 2.27
3) MKDU4221/MODUL 2/Hal 2.26-2.27
4) MKDU4221/MODUL 2/Hal 2.38
5) MKDU4221/MODUL 2/Hal 2.23
Diskusi 5
Thursday, 15 September 2022, 2:59 AM
Number of replies: 15
Diskusikan dengan teman saudara tentang

1. Jelaskan 3 jenis Klasififikasi agama ?


2. Jelaskan pengertian tentang etika, , moral, susila dan budi pekerti berdasarkan
epistimologi ?
3. Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam!

PermalinkReply

Jawaban :

043218881 Putri Dewantari

1) 3 Klasifikasi Agama :
a) Wahyu dan Non-Wahyu, adalah agama yang menghendaki iman kepada
Tuhan, kepada para rasul-rasul-Nya dan kepada kitab-kitab-Nya serta
pesannya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia.
b) Misionaris dan Non-Misionaris, agama misionaris adalah agama yang
ajaranya mengharuskan penganutnya menyebarkan kepada seluruh manusia.
Sedangkang agama non-Misionaris tidak memuat tuntutan tersebut.
c) Rasial dan Universal, Ditinjau dari segi rasial dan geografis agama di dunia
terbagi ke dalam tiga golongan :
1. Semitik (Yahudi, Kristen,dan Islam)
2. Arya ( Hindu, Jainisme, Sikhiisme, Zoaterianisme)
3. Mongolia (Confusionisme, Taoisme,dan Shintoisme)

2) Pengertian Etika secara epistimologi ialah ilmu yan mempelajari kualitas diri
seseorang dan menjadi penilaian moral atau sikap seseorang dalam menanggapi
sesuatu hal. Dalam etika mencakup penerapan konsep baik dan buruk, benar dan
salah, apa yang harus dilakukan manusia, dan tanggung jawab dari diri seseorang
dalam menanggapi suatu hal yang terjadi.

Pengertian Moral secara epistimologi ialah suatu tindakan umum atau tata cara
yang berasal dari kesadaran diri sendiri dalam berkomunikasi kepada masyarakat
yang sesuai dan dapat diterima oleh lingkungan atau kesatuan sosial tertentu.

Pengertian Susila secara epistimologi ialah seseorang yang menerapkan aturan


hidup dengan berkelakuan baik seperti sopan, beradap, baik budi bahasanya dan
kelakuannya. Susila mendeskripsikan keadaan dimana seseorang selalu
menerapkan nilai-nilai yang dilihat baik dalam hidupnya.

Pengertian Budi Pekerti secara epistimologi ialah semua sikap positif tingkah laku
manusia yang ada didalamnya seperti sopan santun dan jujur yang berasal dari
dalam diri seseorang. Budi Pekerti merupakan suatu nilai luhur yang seseorang
miliki karena kebiasaan yang diterapkan sejak dari dulu dan melekat menjadi
suatu hal yang dilakukan dalam keseharian.
3) 4 Pilar Akhlak Mulia dalam Islam!

Imam Al-Ghazali mengatakan terdapat 4 pilar Akhlak Mulia dalam Islam, yakni:

1) Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
Kebijaksanaan adalah kondisi jiwa untuk memahami yang benar dari yang salah
pada semua perilaku yang bersifat ikhtiar (pilihan).

2) Asy Syaja'ah (Keberanian)


Keberanian adalah ketaatan kekuatan emosi terhadap akal pada saat nekad atau
menahan diri.

3) Al-Iffah (Penjagaan Diri)


Penjagaan diri ('iffah) adalah terdidiknya daya syahwat dengan pendidikan akal
dan syariat.

4) Al-'Adl (Keadilan)
Keadilan adalah kondisi dan kekuatan jiwa untuk menghadapi emosi dan syahwat
serta menguasainya atas dasar kebijaksanaan. Juga mengendalikannya
melalui proses penyaluran dan penahanan sesuai dengan kebutuhan.

Dari ke-empat pilar tersebut maka nantinya akan membuat perilaku-perilaku yang
baik seperti, suka memberi sesama, tabah, jujur, tawadu, pemaaf, kasih sayang
terhadap sesama, menghormati orang lain, tinggi cita-cita, pemurah, qana'ah,
sabar, malu, berani, serta menjaga diri dari hal-hal yang haram.

Terima Kasih

Referensi :
1) MKDU4221/MODUL 5/HAL 5.5-5.6
2) MKDU4221/MODUL 5/HAL 5.6-5.10
3) MKDU4221/MODUL 5/HAL 5.20-5.40
Diskusi.3
Thursday, 15 September 2022, 2:59 AM
Number of replies: 21
Coba perhatikan pernyataan berikut ini, kemudian diskusikan dengan teman
saudara

1. Manusia pertama diciptakan oleh Allah adalah adam, kemudian beranak pianak dan
membentuk sebuah masyarakat. Menurut Aristoteles, manusia adalah zoon politicon
(man is social animal) dimana manusia tidak bisa hidup sendiri, hal yang sama
dijelaskan oleh Bouman bahwa Manusia baru menjadi manusia setelah manusia itu
hidup dengan manusia lainnya. Masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup
bersama dalam suatu wilayah tertentu, bergaul dalam jangka waktu yang lama
sehingga menimbulkan kesadaran pada diri setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan.

Jelaskan secara singkat asal usul pembentukan masyarakat?

2. Untuk mencapai sebuah tujuan, setiap manusia wajib memiliki prinsip-prinsip yang
harus dipegang teguh oleh manusia. Begitu juga untuk menciptakan masyaraka madani
harus memiliki prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dan diimplentasi dalam
tatanan kehidupan umat manusia. Prinsip-prinsip tersebut adalah 1) keadilan, 2)
supremasi hukum 3), egalitarianisme (persamaan), 4) pluralisme, 5) pengawas sosial.

Jelaskan kelima prinsip tersebut!

3. Agama sejatinya selalu membawa kedamaian, kenyamanan, dan ketentraman baik


bagi pemeluknya ataupun bukan pemeluknya karena setiap agama selalu memberikan
keselamatan bagi pemeluhnya masing-masing. Maka setiap orang berhak untuk
meyakini agama mana yang menjadi jalan hidupnya. Namun, masih banyak pemeluk
yang mengklaim bahwa agama sendiri yang paling benar disertai keyakinan agama
orang lain harus dimusnahkan, sebagaimana insiden di bangsa kita Indonesia seperti
Situbondo (Jawa Timur), Ketapang (Jakarta) di mana gereja dibakar oleh umat Islam,
Kupang (Nusa Tenggara Timur) di mana masjid dibakar oleh umat Kristiani. Belum lagi
kasus Maluku dan Poso yang yang pernah menjadi tragedi kelam dalam sejarah
Indonesia. Salah satu penyebabkan adalah karena kesempitan berfikir dalam beragama.
Untuk itu, dibutuhkan peran umat beragama.

Jelaskan bagaimana Peran yang dapat dilakukan oleh umat beragama dalam
mewujudkan masyarakat madani?

Jawaban :
043218881 Putri Dewantari

1) Asal-usul Pembentukan Masyarakat


Keinginan manusia untuk bersama dengan orang lain atau membutuhkan orang lain
merupakan fitrah.
Soejono Soekanto menyatakan, "di dalam diri manusia pada dasarnya telah terdapat
keinginan, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lainnya dan
keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya."
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Thabatahaba'I bahwa, "Manusia adalah
makhluk bermasyarakat menurut wataknya, sehingga kehendak bermasyarakat telah
merupakan fitrahnya."

Untuk mewujudkan keinginan tersebut manusia harus melakukan interaksi sosial


dengan sesamanya. Dengan adanya pergaulan dan interaksi tersebut maka akan
tercipta suatu pergaulan hidup. Hubungan sosial tersebut menumbuhkan kesadaran di
antara individu-individu akan pentingnya keberadaan yang lain. Namun demikian,
karena individu-individu di dalam hubungan sosial itu memiliki karakter masing-
masing dan karenanya dimungkinkan terjadinya pertentangan dan konflik, maka
untuk menjaga ketertiban dan keajekan, diperlukan suatu aturan atau norma yang
mengatur hubungan sosial tersebut.
Atas dasar uraian di atas, maka asal-usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah
manusia untuk manusia untuk bersama dengan orang lain, lalu terbentuklah hubungan
sosial yang melahirkan aturan dan norma.
Ada tiga unsur pokok pembentuk masyarakat:
individu-individu yang membangun kelompok, hubungan sosial dan aturan. Modul 3
hal 3.5-3.7

2) Prinsip-prinsip untuk Menciptakan Masyarakat Madani


Masyarakat madani yang dideklarasikan oleh Nabi adalah masyarakat yang adil,
terbuka, dan demokratis, dengan landasan takwa kepada Allah dan taat kepada ajaran-
Nya.
Takwa kepada Allah adalah semangat ketuhanan yang diwujudkan dengan
membangun hubungan yang baik dengan Allah dan manusia. Hubungan ini tentu saja
harus dilandasi dengan berbudi luhur dan akhlak mulia. Dalam konteks ini menjadi
jelas masyarakat madani adalah masyarakat berbudi luhur mengacu kepada kehidupan
masyarakat berkualitas dan beradab.
a. Keadilan
Berbicara tentang keadilan secara horizontal berarti berbicara kesejahteraan umum.
Menegakkan keadilan merupakan kemestian yang bersifat fitrah yang harus
ditegakkan oleh setiap individu sebagai pengejawantahan dari perjanjian primordial di
mana manusia mengakui Allah sebaga Tuhannya. Keadilan merupakan sunnatullah
dimana Allah menciptakan alam semesta ini dengan prinsip keadilan dan
keseimbangan. Dalam Al-quran keadilan itu disebut sebagai hukum keseimbangan
yang menjadi hokum jagat raya. Keadilan juga merupakan sikap yang paling dekat
dengan takwa. Karena itu setiap praktik ketidakadilan merupakan suatu bentuk
penyelewengan dari hakikat kemanusiaan yang dikutuk keras oleh Al-Qur’an.

b. Supremasi Hukum

Keadilan harus dipraktikkan dalam semua aspek kehidupan. Di mulai dari


menegakkan hukum. Menegakkan hukum yang adil merupakan amanah yang
diperintahkan untuk dilaksanakan kepada yang berhak. Dalam usaha mewujudkan
supremasi hokum itu maka kita harus menetapkan hukumm kepada siapa pun tanpa
pandang bulu, bahkan kepada orang yang membenci kita sekalipun, kita tetap harus
berlaku adil. Atas dasar itulah maka Rasululah menyatakan dengan tegas bahwa
hancurnya bangsa-bangsa di masa lalu karena jika orang atas melakukan kejahatan
dibiarkan, tetapi jika orang bawah melakukannya pasti dihukum.
Rasulullah menegaskan bahwa jika seandainya putrinya, Fatimah, melakukan
kejahatan maka beliau akan menghukumnya sesuai dengan hokum yang berlaku.

c.. Egalitarianisme (Persamaan)


Egalitarianisme artinya adalah persamaan, tidak mengenal sistem dinasti geneologis.
Artinya adalah bahwa masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar
keturunan, ras, etnis, dll.
Melainkan atas prestasi. Bukan prestise tetapi prestasi. Karena semua manusia dan
warga masyarakat dihargai bukan atas dasar geneologis di atas melainkan atas dasar
prestasi yang dalam Bahasa Al-Quran adalah takwa. Karena prinsip egalitarianisme
inilah, maka akan terwujud keterbukaan di mana seluruh anggota masyarakat
berpartisipasi untuk menentukan pemimpinnya dan dalam menentukan kebijakan-
kebijakan publik.

d. Pluralisme
Pluralisme adalah sikap di mana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus
diterima sebagai bagian dari realitas obyektif. Pluralisme ynang dimaksud tidak
sebatas mengakui bahwa masyarakat itu plural melainkan juga harus disertai dengan
sikap yang tulus bahwa keberagaman merupakan bagian dari karunia Allah dan
rahmat-Nya karena akan memperkaya budaya melalui interaksi dinamis dengan
pertukaran budaya yang beraneka ragam itu. Kesadaran pluralism itu kemudian
diwujudkan untuk bersikap toleran dan saling menghormati di antara sesama anggota
yang berbeda baik berbeda dalam hal etnis, suku bangsa, maupun agama.

e. Pengawasan Sosial
Karena manusia secara fitrah baik dan suci, maka kejahatan yang dilakukan bukan
karena inheren di dalam dirinya akan tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor luar
yang mempengaruhinya. Karena itu, agar manusia dan warga tetap berada dalam
kebaikan sebagaimana fitrahnya diperlukan adanya pengawasan sosial.
Modul 3 hal 3.93.14
3) Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Madani
Berikut ini adalah beberapa peran yang harus dilakukan oleh umat beragama dalam
mewujudkan masyarakat madani:
a. menumbuhkan saling pengertian antara sesame umat beragama.
b. melakukan stidu-studi agama.
c. melakukan usaha-usaha penumbuhan sikap-sikap demokratis, pluralis, dan toleran
kepada umat beragama sejak dini melalui pendidikan.
d. mengarahkan energi bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama membangun
masyarakat madani.
Modul 3 hal 3.8 3.9

Terima Kasih

Referensi:
1) MKDU4221/MODUL 3/HAL 3.5-3.7
2) MKDU4221/MODUL 3/HAL 3.9-3.14
3) MKDU4221/MODUL 3/HAL 3.8-3.9
Diskusi.4
Thursday, 15 September 2022, 2:59 AM
Number of replies: 5
Silahkan diskusikan dengan teman saudara

1. Dalam ajaran agama islam sering kita kenal istilah syariat islam, menurut para ulama.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah syariat ?

2. Beberapa prinsip dalam hukum Islam yang secara umum dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Yang dimaksud dengan prinsip umum
adalah prinsip keseluruhan hukum Islam yang bersifat universal. Sedangkan prinsip
khusus adalah prinsip-prinsip setiap cabang hukum Islam. Secara garis besar prinsip
umum hukum Islam ada tujuh prinsip,

Jelaskan ketujuh prinsip Hukum Islam tersebut !

3. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam beragama,


sebagai seorang muslim yang baik

Bagaimana anda menjalankan syariat islam di Indonesia ?

Jawaban :

043218881 Putri Dewantari

1) Syari’at menurut para ulama adalah sperangkat aturan yang berasal dari pembuat
syari’at (Allah SWT) yang berhubungan dengan perbuatan manusia, yang menuntut
agar dilakukan suatu perintah atau ditinggalkan suatu larangan atau memberikan
pilihan antara mengerjakan atau meninggalkan.

2) Tujuh Prinsip Hukum Dalam Islam, diantaranya:


1. Prinsip Tauhid
Dalam prinsip tauhid, diartikan bahwa semua manusia berada di bawah ketetapan
dan kedudukan yang sama menurut pandangan Allah sebagai hamba-Nya.
Ayat-ayat yang menjelaskan prinsip tauhid ini seperti:
QS. Al-A'raaf (7): 172
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwasannya semua manusia sebelum terlahir ke
dunia (masih di alam ruh) sudah mengakui keesaan Allah SWT. Oleh karena itu
dalam pandangan Islam, pada dasarnya semua manusia itu mempunyai kualitas dan
potensi yang dalam pertauhid.

QS. Ali Imron (3): 64


Melalui prinsip tauhid, dipastikan bahwa pelaksanaan dan pengamalan hukum Islam
adalah suatu ibadah, penghambaan manusia kepada Allah SWT. Ibadah itu sebagai
wujud pengakuan atas ke-Esaan Allah SWT. Jika manusia menuhankan sesama
makhluk, maka hal tersebut adalah pelanggaran yang berat dalam Islam. Sudah
sewajarnya manusia mengikuti dan menetapkan hukum di dalam kehidupannya
persis dengan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Karena dari prinsip umum diatas, maka dapat diambil beberapa prinsip khusus
seperti:
Prinsip berhubungan langsung tanpa perantara kepada Allah SWT. Dijelaskan dalam
QS. Al-Baqarah (2): 186, QS. Al-Baqarah (2): 185, QS. Al-Israa' (17): 7

2. Prinsip Keadilan
Dalam prinsip keadilan, diartikan bahwa hukum Islam lah yang mengatur tentang
permasalahan manusia. Beberapa aspeknya harus didasarkan pada prinsip keadilan
yang mencakup hubungan antar individu dengan diri sendiri, individu dengan
manusia dan masyarakat, juga hubungan antar individu dengan lingkungan sekitar.
Ayat-ayat yang menjelaskan prinsip keadilan ini seperti:
QS. Al-Maai'dah (5): 8, QS. Al-An'aam (6) : 152

3. Prinsip Amar Ma'ruf Nahi Munkar


Prinsip amar ma'ruf nahi munkar ialah konsekuensi dari prinsip tauhid dan prinsip
keadilan. Amar maruf mempunyai arti bahwasannya hukum Islam ditegakkan agar
menjadikan umat manusia bisa melakukan hal-hal yang baik dan benar sesuai
kehendak Allah SWT. Nahi nunkar mempunyai arti bahwasannya hukum itu
ditegakkan agar menghindari terjadinya hal-hal yang buruk yang bisa merusak
kehidupan bermasyarakat.
Ayat yang menjelaskan prinsip Amar Ma'ruf Nahi Munkar ialah
QS. Ali Imron (3): 104, QS. Ali Imron (3): 110

4. Prinsip Kemerdekaan dan Kebebasan


Dalam prinsip kemerdekaan dan kebebasan, diartikan bahwa hukum Islam tak
diterapkan secara paksa, melainkan secara penjelasan yang baik dan mempunyai
bukti pendapat yang bisa diyakini. Keputusan manusia untuk menolak atau
menerima, seluruhnya diserahkan pada individu masing-masing.
Ayat yang menjelaskan prinsip kemerdekaan dan kebebasan ialah:
QS. Ali Imron (2): 256, QS. Al-Kaafiruun (109): 6

5. Prinsip Persamaan
Dalam prinsip persamaan, diartikan banwasannya semua manusia pada dasarnya
sama walaupun kenyataan memiliki perbedaan lahiriyah, seperti bahasa, suku
bangsa, warna kulit,dsb. Perbedaan lahiriyah tidak dipandang dalam hukum Islam,
melainkan dari segi nilai kemanusiaannya.
Ayat yang menjelaskan prinsip persamaan adalah
QS. Al-Hujuraat (49): 13, QS. Al-Israa' (17): 70

6. Prinsip Tolong-Menolong
Dalam prinsip tolong-menolong, diartikan bahwasannya sesama masyarakat wajib
salingb bantu-membantu, tolong-menolong agar tercapainya kebaikan untuk
kepentingan bersama.
Ayat yang menjelaskan prinsip tolong-menolong adalah QS. Al-Maai'dah (5): 2.

7. Prinsip Toleransi
Dalam prinsip toleransi, diartikan bahwasannya hukum Islam mewajibkan umatnya
agar selalu menjalani kehidupan dengan suasana yang damai dan toleran. Toleransi
yang dilakukan wajib menjamin tak dilanggarnya hukum Islam serta hak umat Islam.
Ayat yang menjelaskan prinsip toleransi adalah QS. Al-Mumtahanah (60): 8.

3) Dengan cara mentaati semua aturan yang di perintahkan Allah yang tertera/tertulis
didalam Al-Qur'an, dan menghindari apa yang sudah ditetapkan dalam ajaran agama,
seperti menunaikan Sholat 5 waktu, serta berperilaku baik kepada lingkungan
disekitar dan amalan baik lainnya dan menjauhi larangannya seperti berbuat zalim
dan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran islam. Menjalankan syariat Islam sesuai
dengan tuntunan dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi, toleransi antar umat beragama,
menjalankan ibadah sesuai agama masing masing dan tidak memaksakan kehendak
kita.

Terima Kasih

Referensi:
1) MKDU4221/MODUL 3/HAL 4.4
2) MKDU4221/MODUL 3/HAL 4.11-4.18
3) Pendapat pribadi
Diskusi.6

Thursday, 15 September 2022, 2:59 AM

Number of replies: 11

Silahkan diskusikan dengan teman saudara tentang

1) Bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni?

2) Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi?

3) Coba Anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah!

4) Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih

Kokohnya keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional.

Bagaimana strategi untuk mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan?

Jawaban :

043218881 Putri Dewantari

1) Konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, tegnologi dan seni adalah

pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, diorganisasi, disistimatisasi, dan

diinterpertasi, menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan

dapat diuji ulang secara ilmiah.

Secara umum ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari akar

katanya mempunyai ciri kejelasan. Kata ilmu dengan berbagai bentuknya

terulang sebanyak 854 kali dalam Al-Qur’an. Kata ini digunakan dalam arti

proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan (Quraish Shihab:434).

Setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Oleh sebab itu setiap

orang yang memperdalam ilmu-ilmu tertentu disebut sebagai spesialis. Dari

sudut pandang filsafat, ilmu lebih harus dibandingkan dengan pengetahuan.

Teknologi merupakan salah satu budaya sebagai hasil penerapan paraktis dari

ilmu pengetahuan. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan


dan kesejahteraan bagi manusia, tetapi juga sebaliknya dapat membawa dampak

negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan alam

semesta yang berakibat kehancuran alam semesta. Oleh sebab itu teknologi

bersifat netral, artinya bahwa teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatan

sebesar-besarnya atau bisa juga digunakan untuk kehancuran manusia itu

sendiri.

Sedangkan seni termasuk bagian dari budaya manusia, sebagai hasil ungkapan

akal dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan hasil ekspresi

jiwa yang berkembang menjadi bagian dari budaya manusia.

Dalam pandangan Islam antara ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat

hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang

disebut dinul Islam yang terkandung didalamnya tiga unsur pokok yaitu akidah,

syariah dan akhlak (iman, ilmu dan amal shaleh).

2) Pandangan islam terhadap perkembangan teknologi saat ini merupakan sebuah

hal yang lumrah, yang sudah ada pada masa-masa dahulu, dan memang islam

mengajarkan kita sebagai umatnya untuk selalu mencari tahu semua kebenaran

yang ada didunia ini sesuai dengan syariat islam yang berlaku. Dan islam tidak

pernah menutup diri untuk menerima modernisasi dari sebuah perkembangan

jaman. Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat saat

ini merupakan hal yang wajar yang dapat kita terima sebagai umat islam,

selama masih sesuai dengan ajaran-ajaran islam yang berlaku.

3) Berpikir ilmiah dinyatakan dalam beberapa ayat antara lain hidup manusia bukan hanya
menatap masa kini, melainkan masa depan. Berpikir yang terfokus pada masa kini tanpa
mempertimbangkan masa depan merupakan ciri khas orang-orang kafir.
Berpikir merupakan sebuah proses tertentu yang dilakukan akal budi dalam
memahami, mempertimbangkan, menganalisa, meneliti, menerangkan dan
memikirkan sesuatu dengan jalan tertentu atau langkah-langkah tertentu

sehingga sampai pada sebuah kesimpulan yang benar. Sedangkan Ilmiah yakni

“bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat kaidah ilmu

pengetahuan.

Berpikir ilmiah adalah berpikir rasional dan berpikir empiris. Bersifat ilmiah

apabila ia mengandung kebenaran secara objektif, karena didukung oleh

informasi yang telah teruji kebenarannya dan disajikan secara mendalam, berkat

penalaran dan analisa yang tajam

4) Tidak dapat dipungkiri bahwa keyakinan yang menentukan sikap keagamaan

secara tradisional menjadi salah satu kendala dalam berfikir ilmiah dan tidak

mudah begitu saja di hilangkan sebab, keyakinan ini sudah turun temurun

diwariskan oleh leluhur kita. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk

mengantisipasi kendala ini, salah satunya dengan pendidikan mengenai ilmu

agama dan memahami cara berfikir rasulullah terlebih kepada generasi-generasi

muda, dengan mengajarkan cara berfikir ilmiah kepada generasi muda dengan

berlandaskan pada Al-Quran lama kelamaan kendala tersebut akan dengan

mudah di hilangkan, terlebih dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi pada zaman sekarang yang sangat mudah mempengaruhi generasi

muda, namun tetap sesuai dengan syariat islam.

Terima kasih

Referensi :

1) MKDU4221/MODUL 6/HAL 6.9-6.17


https://www.schrammek.co.id/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-seni-dalam-islam-ipteks/

2) MKDU4221/MODUL 6/HAL 6.14-6.16


3) MKDU4221/MODUL 6/HAL 6.26-6.27
4) MKDU4221/MODUL 6/HAL 6.28
Diskusi.8
Thursday, 15 September 2022, 2:59 AM
Number of replies: 4
Diskusikan dengan teman saudara pernyataan berikut ini

1. Coba anda jelaskan tentang pengertian politik , dan anda kaitkan dengan agama !
2. Apa makna bahwa agama adalah fitrah dari Allah SWT ?
3. Apa hubungan agama dengan tanggung jawab manusia ?
4. Al-quran mengajarkan bahwa setiap muslim harus menjalin persudaraan, kepada
pihak siapa saja persaudaraan tersebut harus di jalin ? Jelaskan !
5. Jelaskan bagaimana langkah kita untuk membangun persaudaraan dan toleransi di
antara Sesama muslim dan Non Muslim ?

Jawaban :
043218881 Putri Dewantari

1) Politik adalah bagaimana mengelola kekuasaan, kebijakan dalam suatu negara


yang berkaitan dengan warganya.

Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Politik dan agama saling terkiat dengan kata lain tidak dapat dipisahkan. Seperti
politik dan agama sama-sama berkaitan dengan mengelola suatu urusan. Politik
urusan itu adalah terfokus kepada kekuasaan dan hubungan dengan sesama warga
masyarakat sedangkan agama menjangkau lebih luas daripada urusan dalam
politik.

2) Agama adalah sebuah kesadaran yang di miliki oleh seorang individu dan sesuatu
tentang agama adalah anugrah dan fitrah dari Allah SWT dan kesadarran itu
sering di sebut dengan fitrah dan sebuah kualitas fitrah pada setiap orang dalam
bagaimana islam memandang adalah sama dan tidak ada yang membedakan
derajat nya karena sesungguh nya setiap oraang dalam pandangan islam adalah
sama di mata Allah SWT dan Islam juga dis ebut agama fitrah karena islam adalah
agaam yang berdasarkan pada sifat manusia itu sendiri.

3) Manusia adalah mahluk yang pada dasar nya merupakan ciptaan Allah Swt yang
di bekali ruh dan jasad . Itu merupakan sebuah kelebihan yang di berikan Allah di
banding mahluk lain. karena islam mengatur segala macam seluk beluk hidup
manusia dan memandang manusia dari bergai macam dimensi dan manusia selain
diberikan kebebasan juga di berikan tanggung jawab sebagai hamba dan khilafah
di dunia.

4) Persaudaraan yang diajarkan olah Al-Quran bukan hanya kepada sesama muslim,
melainkan juga kepada non-muslim.
Dijelaskan dalam QS. Al-Hujarat/49 yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah
antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar
kamu mendapat rahmat."
5) Sesama Muslim
 Saling Bersilaturahmi
 Menjaga Persaudaraan
 Saling Menasehati dalam Hal Positif
 Menghargai satu sama lain

Non Muslim
 Menghargai dan Menghormati Antar Sesama walaupun beda Agama
 Saling Mengingatkan dalam agamanya masing-masing
 Bertoleransi dalam beribadah

Sebagai umat yang beragama, harus bisa menghargai dan menghormati antar
sesama walaupun berbeda agama. Dengan kata lain menumbuhkan sikap toleransi.

Terima kasih

Referensi :
1) MKDU4221/MODUL 8/HAL 8.5-8.6
2) MKDU4221/MODUL 9/HAL 9.13-9.15
3) MKDU4221/MODUL 9/HAL9.19-9.26
4) MKDU4221/MODUL 9/HAL 9.26-9.35

Anda mungkin juga menyukai